2. Pengalamatan IP Address
Internet
(International
Network)
merupakan “jaringan
raksasa”
yang
terdiri
atas komputer-komputer yang
saling terhubung satu sama lain.
Untuk
dapat
saling
berkomunikasi,
masing-masing
komputer
harus
mempunyai kartu jaringan. Kartu jaringan
tersebut mempunyai nomor identitas
yang unik.
3. contoh, nomor ID kartu jaringan (MAC Address)
00:50:FC:FE:B1:E9
ID tersebut sulit untuk diingat. Bayangkan bila untuk
berkomunikasi sesama komputer dalam jaringan
harus menghapalkan ID kartu jaringan masingmasing.
Untuk memudahkan hal itu, maka digunakan
protokol TCP/IP pada setiap komputer. Setiap
komputer yang menggunakan protokol ini harus
memiliki nomor yang disebut sebagai alamat IP
4. Untuk IPv4 nomor IP terdiri atas 32 bit dan dibagi
menjadi 2 buah field, yaitu:
a. Network address (Netid) = Nilai unik yg
mengidentifikasikan grup network. Setiap mesin
dalam network yg sama, akan memiliki network
addressing yg sama pula.
b. host address (hostid) = disebut juga node address,
nilai unik yang mengidentifikasikan setiap mesin
dalam sebuah network. Sebagai bagian dari
address,
nilai
ini
harus
spesifik
karena
membedakan mesin-mesin individual dalam
sebuah grup network.
6. IP Addressing
Membaca
bit biner terlalu sulit
Untuk memudahkan identifikasi, alamat IP yang
terdiri dari 32 bit tadi dituliskan menjadi 4 nilai
numerik yang masing-masing bernilai 8 bit
1010 0011
163 .
1001 0000
1010 1010
144
170 .
0101 1000
88
8. Alamat
IP yang dapat dipakai dari alamat 0.0.0.0 255.255.255.255 adalah
28 x28 x28 x28 = 4,294,967,296 IP
Untuk memudahkan pengelolaan alamat IP dari
jumlah IP address sebanyak itu dikelompokan
menjadi beberapa kelas oleh badan yang
mengatur pengalamatan Internet seperti InterNIC,
ApNIC atau di Indonesia dengan ID-NICnya
menjadi sebagai berikut ini :
9.
Format : 0NNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit Pertama : 0
NetworkID : 8 bit
HostID : 24 bit
Bit Pertama : 0 -127
Jumlah subnet : 126 (untuk 0 dan 127 dicadangkan)
Range Netid : 1.x.x.x – 126.x.x.x
Jumlah IP : 16.777.214
Misalnya IP address 120.31.45.18 maka
Network ID = 120
HostID = 31.45.18
Untuk Subnetmask =255.0.0.0
Jadi IP address di atas mempunyai host dengan nomor 31.45.18 pada
jaringan 120
Kelas A
10. Kelas B
IP
address kelas B terdiri dari 16 bit untuk
network ID dan sisanya 16 bit digunakan
untuk host ID, sehingga IP address kelas B
digunakan untuk jaringan dengan jumlah
host yang tidak terlalu besar. Pada 2 bit
pertama berikan angka 10, sehingga bit
awal IP tersebut mulai dari (128 – 191).
11.
Format : 10NNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit Pertama : 10
NetworkID : 16 bit
HostID : 16 bit
Bit Pertama : 128 -191
Jumlah subnet: 16.384
Range Netid: 128.1.x.x – 191.155.x.x
Jumlah IP : 65.532
Misalnya IP address 150.70.45.18 maka
Network ID = 150.70
HostID = 45.18
Subnetmask =255.255.0.0
IP di atas mempunyai host dengan nomor 45.18 pada jaringan
150.70
12. Kelas C
IP
address kelas C terdiri dari 24 bit untuk
network ID dan sisanya 8 bit digunakan
untuk host ID, sehingga IP address kelas C
digunakan untuk jaringan untuk ukuran
kecil. Kelas C biasanya digunakan untuk
jaringan Local Area Network atau LAN.
Biasanya ini terdapat dalam WarnetWarnet maupun sebuah sekolah. Pada 3
bit pertama berikan angka 110 sehingga
bit awal IP tersebut mulai dari (192 – 223).
13.
Karakteristik IP Kelas C
Format : 110NNNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH
Bit Pertama : 110
NetworkID : 24 bit
HostID : 8 bit
Bit Pertama : 192 – 223
Jumlah subnet : 16.384
Range IP : 192.0.0.x.x – 223.255.255.x.x
Jumlah IP : 254 IP
Misalnya IP address 192.168.1.1 maka
Network ID = 192.168.1
HostID = 1
Ø Untuk Subnetmask =255.255.255.0
Jadi IP di atas mempunyai host dengan nomor 1 pada jaringan
192.168.1.
14. Kelas D
Format :
1110NNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN
IP kelas D digunakan sebagai multicast address,
yaitu sejumlah komputer yang memakai suatu
aplikasi bersama. Salah satu penggunaan
multicast address adalah aplikasi real-time video
confrence yang melibatkan lebih dari 2 host
(multipoint) menggunakan Multicast Backbone
(MBone).
Pada IP kelas D tidak mengenal bit-bit network
dan host
15. Kelas E
1111NNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.NNN
NNNNN
Alamat IP kelas E disediakan sebagai
alamat yang bersifat "eksperimental" atau
percobaan dan dicadangkan untuk
digunakan pada masa depan. Empat bit
pertama selalu diset kepada bilangan
biner 1111. 28 bit sisanya digunakan
sebagai alamat yang dapat digunakan
untuk mengenali host.
18. Network Address
Nilai unik yg mengidentifikasikan grup
network. Setiap mesin dalam network yg
sama, akan memiliki network addressing yg
sama pula
Network address juga menyederhanakan
proses routing di Internet. Router cukup
melihat network address untuk menentukan
ke router mana datagram harus dikirimkan.
Network Address didapat dengan membuat
bit host menjadi 0
19. Ex :
Sebuah IP 167.205.9.35
Biner :
10100111.11001101.00001001.00100011 (klas B)
Network Address :
10100111.11001101.00000000.00000000
decimal : 167.205.0.0
20. Broadcast Address
IP
khusus yang digunakan untuk mengirim
atau menerima informasi yang harus
diketahui oleh seluruh host pada suatu
network.
Broadcast address digunakan jika
memang semua host pada suatu network
harus menerima data atau untuk
meminta informasi dari semua host
Broadcast address diperoleh dengan
membuat bit-bit host menjadi 1.
21. Ex :
Sebuah IP 10.10.10.35
Biner :
00001010.00001010.00001010.00100011 (klas A)
Broadcast Address :
00001010.11111111.11111111.11111111
decimal : 10.255.255.255
22. Netmask Address
Merupakan
IP address khusus yang
digunakan untuk menentukan
“pembagian” panjang bit network
dengan bit host.
Kenapa dibutuhkan netmask?
Komputer tidak dapat mengetahui
perbedaan IP address kelas A,B dan C
sehingga komputer tidak mengetahui
panjang bit network dan bit host dari IP
address. Untuk mengatasinya dibuatlah
netmask address
23. Netmask
dibentuk dengan cara mengganti semua
bit network dengan 1 dan mengganti semua bit
host dengan 0.
Ex : IP 167.205.9.35
biner : 10100111.11001101.00001001.00000101
11111111.11111111.00000000.00000000
hasil : IP 255.255.0.0
24. Bagaimana
mencari network address
menggunakan netmask?
Yaitu dengan melakukan operasi bit menggunakan
operator logika AND.
Sifat operator AND adalah sebagai berikut :
Jika bit 1 bertemu bit 1 hasilnya 1, sedangkan
lainnya adalah 0
25.
Ex : IP 167.205.9.35
biner : 10100111.11001101.00001001.00000101
11111111.11111111.00000000.00000000
10100111.11000101.00000000.00000000
netid : 167.205.0.0
AND
Subnetmask juga bisa direpresentasikan dengan notasi
CIDR(Classless Inter-Domain Routing).
CIDR merupakan sebuah metode yang digunakan untuk
mengkategorikan alamat IP dengan tujuan pengalokasian
alamat IP kepada user dan untuk efisiensi dalam proses routing
paket-paket IP didalam internet yang akan menggunakan
tanda”/” dibelakang sebuah alamat IP.
Contoh IP 167.205.9.35/16
subnetmask 255.255.0.0
26. Selain pengelompokan alamat diatas, alamat
IP juga dibagi atas Private IP dan Public IP
Private IP adalah alamat yang digunakan
untuk pengalamatan LAN (Local Area
Network) dan tidak dikenal oleh internet
Public IP adalah alamat yang digunakan
untuk pengalamatan internet. Sehingga
apabila Private IP mengadakan komunikasi
dengan Public IP Atau internet diperlukan
suatu mekanisme yang disebut dengan NAT
(Network Address Translation)
lembaga resmi internasional pengelola
alamat IP dan DNS adalah IANA (Internet
Assigned Numbers Authority)
27.
User mendapatkan IP publik dari ISP(internet Service
Provider)
ISP memperoleh alokasi alamat IP dari Local Internet
Registery (LIR), National Internet Registry (NIR), atau dari
Regional Internet Registry (RIR) antara lain :
AfriNIC – Benua Afrika
APNIC – Asia dan Australia
ARIN – Amerika Utara, Amerika Selatan & Afrika selatan
LACNIC – Amerika latin dan kepulauan karibia
RIPENCC – Eropa, Afrika utara (sahara) dan Asia tengah
29. Dalam setiap komputer yang mempunyai sistem
operasi juga terdapat sebuah IP Default yang
digunakan sebagai loopback, yaitu alamat IP yang
menunjuk kepada dirinya sendiri. Alamat IP ini adalah
127.0.0.1 yang biasanya mempunyai hostname
localhost. Alamat IP ini biasanya hanya dipakai
sebagai loopback saja (pengetesan lancard,
sehingga alamat ini tidak dipakai untuk melakukan
Pengalamatan kartu jaringan
30. Latihan soal
1.
Tentukan klas, network id, host id, broadcast
address dan netmask address pada IP
berikut ini mengunakan biner!
a. 172.15.10.12
b. 10.13.12.1
c. 192.168.15.16
d. 202.240.180.0
e. 150.165.120.89
31. IPv6
Tahun 1991 terjadi kekhawatiran IPv4 jumlah host yang
terhubung internet akan melebihi kapasitas, Hal-hal yang
menjadi penyebab habisnya alokasi IPv4 antara lain:
Seluruh perangkat komunikasi saat ini berbasis IP.
Saat ini para provider memberikan layanan Broadband, di
mana pengguna akan selalu terhubung dengan sentral
tidak seperti pada layanan dial-up.
Pengguna internet bertambah dengan pesat, terutama di
negara berkembang.
Pada awalnya, banyak perusahaan yang mendapatkan
blok IP /8 (Class A) atau /16 (Class B) sehingga pemakaian
IPv4 kurang efisien.
Dengan ditemukannya teknologi virtualisasi, maka dalam
satu perangkat seolah-olah terdapat beberapa mesin
yang masing-masing mendapatkan IP address sendiri.
33. Internet
Engineering Task Force (IETF), tahun 1994
merillis teknologi masa depan pengalamatan
internet, yaitu IPv6.
IPv6 memang secara resmi disebut sebagai IP Next
Generation, disingkat IPng, yang di masa depan
dipersiapkan menjadi inti dari teknologi internet
masa depan.
Berbagai kelebihan IPv6 dibandingkan IPv4
menjadikannya layak diimplementasikan dan
menjadi solusi untuk kebutuhan penggunaan
internet di waktu mendatang.
34. IPv6
Dalam IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke
dalam 8 blok berukuran 16-bit, yang dapat
dikonversikan ke dalam bilangan
heksadesimal berukuran 4-digit.
Setiap blok bilangan heksadesimal tersebut
akan dipisahkan dengan tanda titik dua (:).
Karenanya, format notasi yang digunakan
oleh IPv6 juga sering disebut dengan colonhexadecimal format,
berbeda dengan IPv4 yang menggunakan
dotted-decimal format.
35. IPv5?
Spesifikasi
IPv5 dirancang pada akhir
tahun 1980
Internet Stream Protocol (ST) dimasukan
pada header v5.
IPv5 tidak pernah dibuat untuk keperluan
publik, hanya digunakan untuk protokol
eksperimental
36.
IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, atau sejumlah 2128 IP
address
Nilai diatas setara dengan
340.282.366.920.938.463.374.607.431.768.211.456 atau
(3.4 x 1038) IP address
bisa dikatakan setiap penduduk di dunia bisa memiliki
5140 IP address
Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk
menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis
(hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk
infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis,
sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan
tabel routing.
37. Format penulisan IPv6
Ada 3 cara penulisan IPv6 address, yaitu :
- preferred, cara formal atau standar
- Compressed, cara kompresi atau
penyingkatan
- Mixed, cara gabungan
38. Preferred
Yaitu menggunakan 8 segmen bilangan
heksa desimal yang masing-masing
dipisahkan oleh colon atau simbol “:”, contoh
:
F10A:B000:0000:1201:9812:7341:2312:0AC1
IPv6 seringkali ditulis dalam bentuk
xxxx:xxxx:xxxx:xxxx:xxxx:xxxx:xxxx:xxxx
Format penulisan diatas sering disebut dengan
colon-hexadecimal format. Jika dikonversikan
menjadi bentuk biner maka setiap segmen (x)
panjangnya 16 bit atau 2 octet
39.
Ex :
0010000111011010 0000000011010011 0000000000000000
0010111100111011
0000001010101010 0000000011111111
1111111000101000 1001110001011010
21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A
Penggunaan “:” membuat aplikasi browser kebingungan, karena
simbol colon biasa digunakan sebagai pemisah alamat situs
dengan port, untuk mengatasinya digunakan simbol “[]”,contoh :
http://[2001:odb8:85a3:08d3:1319:8a2e:0370:7344]:8080
40. Compressed
Banyak
digunakan untuk kasus-kasus IP
yang beberapa segmennya
menggunakan sejumlah bilangan 0,
contoh :
1024:0176:0251:0000:0000:0000:0000:0005
dapat ditulis menjadi
1024:0176:0251:0:0:0:0:5
atau
1024:176:251::5
42. Penulisan
kompresi bilangan 0 hanya boleh
dilakukan satu kali, tidak boleh lebih
contoh :
1024:0176:0000:0000:7756:0000:0000:ff65
tidak boleh ditulis menjadi
1024:0176::7756::ff65
kita bisa melakukan konversi 0 salah satu saja
1024:0176::7756:0:0:ff65
atau
1024:0176:0:0:7756::ff65
43. Mixed
banyak digunakan untuk menggabungkan IPv4
dengan IPv6
Alamat dapat didefinisikan dalam format :
x:x:x:x:x:x:d.d.d
terdapat 6 segmen bilangan heksadesimal
sepanjang 16bit (x) yang dipasah oleh “:” dan 4
segmen bilangan desimal sepanjang 8 bit (d)
yang dipisahkan oleh “.”
Istilah yang diberikan untuk jenis alamat ini yaitu
“IPv4-Compatible IPv6 address”
Contoh : 0:0:0:0:0:0:27.23.113.1
44.
Manakala lingkungan IPv4 tidak mendukung IPv6, maka
format penulisan berbeda.
Alamat direpresentasikan dalam bentuk lain disebut
“IPv4-Mapped IPv6 address”
Contoh : 0:0:0:0:0:FFFF:27.23.113.1
Sebuah jaringan IPv6 dapat dihubungkan dengan
jaringan IPv4 dengan bantuan Router yang melewatkan
paket dengan format berbeda
Paket IPv6 akan dibungkus sehingga dapat dipahami
oleh router maupun host yang belum mendukung IPv6.
kasus tersebut disebut tunneling IPv6 over IPv4
45. Type IPv6 Address
Pada IPv4 sebuah intreface (NIC) dapat
memungkinkan memiliki IP address unicast
dan multicast, sedang IPv6 dapat memiliki 3
kemungkinan, yaitu :
- Unicast address
- Anycast address
- Multicast address
46.
Unicast address
merupakan IP address yang digunakan untuk identifikasi
sebuah interface saja. Secara umum unicast pada IPv4
dan IPv6 sama
Anycast address
merupakan IP address yang digunakan untuk identifikasi
sekumpulan interface. Paket yang dikirimkan ke anycast
addres akan diterima oleh interface terdekat (salah satu
interface)
dari sekumpulan interface yang menggunakan alamat
tersebut.
sebenarnya anycast adalah unicast yang diberikan
kepada sekumpulan interface dengan persyaratan
khusus.
47. Persyaratannya adalah ;
- anycast address hanya digunakan pada router
IPv6 saja. Tidak boleh digunakan untuk alamat
host
- anycast address tidak boleh digunakan sebagai
alamat asal dari paket Ipv6
Multicast address
digunakan untuk identifikasi sekumpulan interface.
Paket yang dikirim ke multicast akan diterima oleh
semua interface yang menggunakan alamat
tersebut.
48. IPv6
tidak mengenal broadcast dan subnet mask.
Multicast telah menggantikan fungsi broadcast
address