SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 28
BAB I


                  PELATIHAN dan PENGEMBANGAN SDM


       Organisasi memandang pentingnya diadakan pengembangan sumber daya

manusia sebab pada saat ini karyawan merupakan aset yang sangat penting dalam

mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dalam tahap pengembangan

sumber daya manusia ini terdapat dua aspek kegiatan penting yang tidak dapat

dipisahkan satu sama lain, yakni kegiatan pelatihan dan kegiatan pengembangan

sumber daya manusia itu sendiri yang dimaksudkan agar potensi yang dimiliki

pegawai dapat digunakan secara efektif. Dengan demikian pengembangan ini

dilakukan untuk meningkatkan keterampilan melalui latihan (training), yang

diperlukan untuk dapat menjalankan tugas dengan baik.

1.1 Pelatihan SDM

1.1.1 Pengertian Pelatihan SDM

    A. Menurut Mathis (2002)

        Pelatihan adalah suatu proses dimana orang-orang mencapai kemampuan

        tertentu untuk membantu mencapai tujuan organisasi.

    B. Ivancevich (2008)

        Pelatihan adalah usaha untuk meningkatkan kinerja pegawai dalam

        pekerjaannya sekarang atau dalam pekerjaan lain yang akan dijabatnya

        segera.

    C. Gary Dessler (2009)

        Pelatihan adalah proses mengajarkan karyawan baru atau yang ada

        sekarang, ketrampilan dasar yang mereka butuhkan untuk menjalankan

        pekerjaan mereka.


                                                                           1
Berdasarkan definisi di atas, kelompok kami menyimpulkan bahwa

pelatihan SDM adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan dan

keterampilan kerja karyawan dengan cara mengajarkan keterampilan yang

dibutuhkan karyawan dalam pekerjaan sekarang atau pekerjaan lain yang akan

dijabatnya agar mampu melaksanakan tanggungjawabnya dengan semakin baik

sehingga dapat membantu mencapai tujuan organisasi.

1.1.2 Tujuan Pelatihan SDM

       Menurut Carrell dan Kuzmits (1982) dalam Ulvah (2011), tujuan utama

       pelatihan dapat dibagi menjadi 5 area:

       a. Untuk meningkatkan ketrampilan karyawan sesuai dengan perubahan

          teknologi.

       b. Untuk mengurangi waktu belajar bagi karyawan baru agar menjadi

          kompeten.

       c. Untuk membantu masalah operasional.

       d. Untuk menyiapkan karyawan dalam promosi.

       e. Untuk    memberi     orientasi   karyawan   untuk   lebih   mengenal

          organisasinya.

1.1.3 Proses Pelatihan SDM

       Terdapat empat tahap pada proses pelatihan yaitu; penilaian, perancangan,

penyampaian, dan evaluasi. Penggunaan dari proses tersebut akan mengurangi

terjadinya usaha-usaha pelatihan yang tidak terencana, tidak terkoordinasi, dan

serampangan. (Mathis, 2006)




                                                                              2
Gambar 1. Proses Pelatihan SDM
                              Sumber : (Mathis, 2006)

Penjelasan dari Gambar 1 sebagai berikut :

1. Proses pelatihan yang pertama adalah penilaian yang terdiri dari analisis

  kebutuhan pelatihan serta identifikasi tujuan dan kriteria pelatihan. Penilaian

  dilakukan di awal sebelum melakukan pelatihan untuk mencari atau

  mengidentifikasi kemampuan apa yang diperlukan karyawan dalam rangka

  menunjang kebutuhan organisai. Setelah mengidentifikasi pelatiha apa saja

  yang diperlukan karyawan, selanjutnya adalah menetukan tujuan dari setiap

  pelatihan yang akan dilakukan. Tujuan ini akan digunakan sebagai indikator

  dalam proses evaluasi.

  Tiga jenis tujuan pelatihan yaitu:

   a. Pengetahuan : menanamkan informasi kognitif dan perincian untuk peserta

       pelatihan



                                                                               3
b. Keterampilan : mengembangkan perubahan perilaku dalam menjalankan

       kewajiban-kewajiban pekerjaan dan tugas.

   c. Sikap : menciptakan ketertarikan dan kesadaran akan pentingnya pelatihan

  Analisis kebutuhan pelatihan atau Training Need Assessment (TNA) yang lebih

  lengkap akan dijelaskan pada pembahasan selanjutnya.

2. Setelah melakukan penilaian, proses pelatihan yang kedua adalah perancangan

  yang terdiri dari pemilihan metode pelatihan dan isi pelatihan. Pada tahap ini

  menentukan metode dan isi pelatihan seperti apa yang akan diadakan dan

  disesuaikan dengan analisis penilaian kebutuhan.

3. Selanjutnya proses yang ketiga adalah penyampaian yang terdiri dari jadwal,

  pelaksanaan dan pemantauan pelatihan. Tahap ini merupakan rangkaian

  kegiatan pelaksanaan program pelatihan yang sesuai dengan hasil perancangan

  dan ada pemantauan terhadap jalannya pelatihan.

4. Proses pelatihan yang terakhir adalah evaluasi yaitu mengukur hasil pelatihan

  dan membandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Apakah pelatihan

  berjalan dengan sukses dan sesuai tujuan yang ingin dicapai atau tidak.

  Beberapa aspek yang dievaluasi adalah:

    1. Reaksi

       Pada tingkat ini yang diukur adalah tingkat kepuasan peserta terhadap

       proses dan hasil pelatihan yang diperolehnya. Evaluasi menggunakan

       wawancara atau dengan memberikan kuesioner kepada peserta pelatihan.




                                                                              4
2. Pembelajaran

      Tingkat pembelajaran dapat dievaluasi dengan mengukur perubahan

      pengetahuan, keterampilan dan seberapa baik peserta pelatihan telah

      mempelajari fakta, ide, konsep teori dan sikap.

   3. Perilaku

      Mengevaluasi pelatihan pada tingkat perilaku berarti mengukur pengaruh

      pelatihan terhadap kinerja pekerjaan atau penerapan di tempat kerja.

    4. Hasil

      Mengevaluasi hasil dengan mengukur pengaruh pelatihan terhadap

      pencapaian tujuan organisasional yaitu menilai pengaruh penerapan hasil

      pelatihan di tempat kerja dengan efektivitas organisasi. (Mathis, 2006)

1.2 Pengembangan SDM

1.2.1 Pengertian Pengembangan SDM

      a) Menurut Drs.H. Malayu S. P. Hasibuan (2009)

               Pengembangan adalah usaha untuk meningkatkan kemampuan

      teknis, teoritis, koseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan

      pekerjaan/ jabatan melalui pendidikan dan latihan.

      b) Menurut Andrew F. Sikula dalam buku Hasibuan (2009)

               “Development, in reference to staffing and personnel
               matters, is a long term educational process utilizing a
               systematic and organized procedured by which
               managerial personnel learn conceptual and
               theoritical knowledge for general purposes.”

      Pengembangan yang mengacu pada masalah staf dan personil adalah suatu

      proses pendidikan jangka panjang menggunakan suatu prosedur yang




                                                                                5
sistematis dan terorganisasi sehingga manajer belajar pengetahuan

       konseptual dan teoritis untuk tujuan umum.

       c) CIDA (Canadian International Development Agency) dalam Sudayat

       (2009) mengemukakan bahwa pengembangan sumber daya manusia

       menekankan manusia baik sebagai alat maupun sebagai tujuan akhir

       pembangunan.

       Berdasarkan beberapa pengertian diatas, kelompok kami menyimpulkan

bahwa pengembangan SDM adalah suatu usaha yang sistematis dan terorganisir

yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis,

konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan / jabatan.


1.1.2 Tujuan Pengembangan SDM

       Setiap organisasi yang ingin meraih kemajuan di masa depan harus

melakukan berbagai jenis investasi. Investasi tersebut tidak hanya untuk

memperbesar modal ataupun melengkapi sarana dan prasarana kerja.Tetapi juga

investasi yang berupa pengembangan sumber daya manusia. Pada analisa terakhir,

manusialah yang akan menentukan berhasil atau tidaknya organisasi dalam

mencapai tujuan, baik tujuan jangka panjang maupun tujuan jangka pendek.

Investasi sumber daya manusia bermuara kepada satu titik akhir yaitu agar

organisasi memiliki tenaga kerja yang jumlah dan mutu, disiplin kerja, dedikasi,

loyalitas, persepsi, efisiensi kerja, efektifitas kerja dan produktifiitas kerjanya

dapat memenuhi kebutuhan organisasi tidak hanya masa kini tapi juga untuk masa

dekat dan masa depan yang jangkauannya jauh. Wujud nyata dari investasi

sumber daya manusia itu adalah berupa strategi dan program pengembangan

sumber daya manusia yang konsisten, programatik, dan kontinyu.



                                                                                 6
Tujuan dari kegiatan pengembangan sumber daya manusia menurut

Schuler (1992) dalam Sudayat (2009), yaitu :

    a) Mengurangi dan menghilangkan kinerja yang buruk

       Dalam hal ini kegiatan pengembangan akan meningkatkan kinerja pegawai

       saat ini, yang dirasakan kurang dapat bekerja secara efektif dan ditujukan

       untuk dapat mencapai efektivitas kerja sebagaimana yang diharapkan oleh

       organisasi.

    b) Meningkatkan produktivitas

       Dengan mengikuti kegiatan pengembangan berarti pegawai                juga

       memperoleh    tambahan     ketrampilan   dan     pengetahuan   baru   yang

       bermanfaat bagi pelaksanaan pekerjaan mereka. Dengan semikian

       diharapkan juga secara tidak langsung akan meningkatkan produktivitas

       kerjanya.

    c) Meningkatkan fleksibilitas dari angkatan kerja

       Dengan semakin banyaknya ketrampilan yang dimiliki pegawai, maka

       akan lebih fleksibel dan mudah untuk menyesuaikan diri dengan

       kemungkinan adanya perubahan pada lingkungan organisasi. Misalnya bila

       organisasi memerlukan pegawai dengan kualifikasi tertentu, maka

       organisasi tidak perlu lagi menambah pegawai yang baru, oleh karena

       pegawai yang dimiliki sudah cukup memenuhi syarat untuk pekerjaan

       tersebut.

    d) Meningkatkan komitmen karyawan.

       Dengan melalui kegiatan pengembangan, pegawai diharapkan akan

       memiliki persepsi yang baik tentang organisasi yang secara tidak langsung



                                                                                7
akan meningkatkan komitmen kerja pegawai serta dapat memotivasi

      mereka untuk menampilkan kinerja yang baik.

   e) Mengurangi turn over dan absensi.

      Bahwa dengan semakin besarnya komitmen pegawai terhadap organisasi

      akan memberikan dampak terhadap adanya pengurangan tingkat turn over

      absensi. Dengan demikian juga berarti meningkatkan produktivitas

      organisasi. Jika disimak dari pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan

      bahwa tujuan pengembangan pegawai, pada umumnya adalah sebagai

      berikut :

          a. Agar pegawai dapat melakukan pekerjaan lebih efisien.

          b. Agar pengawasan lebih sedikit terhadap pegawai.

          c. Agar pegawai lebih cepat berkembang.

          d. Menstabilisasi pegawai.

1.2.3 Proses Pengembangan SDM




                  Gambar 2. Proses Pengembangan SDM dalam Organisasi
                                 Sumber : (Mathis, 2006)




                                                                            8
Penjelasan dari Gambar 2 adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan rencana SDM

         Pengembangan dimulai dengan rencana-rencana SDM organisasi karena

rencana       ini   menganalisis,   meramalkan   dan   menyebutkan   kebutuhan

organisasional untuk sumber daya manusia pada saat ini dan masa yang akan

datang

2. Menyebutkan kapabilitas yang penting

         Setelah tahapan perencanaan, menentuan kapabilitas yang dibutuhkan

pada organisasi di masa yang akan datang sangat diperlukan seperti kapabilitas

dalam pembuatan keputusan yang berkualitas, nilai etika, keterampilan teknis dan

lain-lain.

3. Menjalankan rencana suksesi

         Perencanaan untuk suksesi para eksekutif, manajer dan karyawan kunci

merupakan salah satu bagian penting dari pengembangan SDM.

4. Menilai kebutuhan pengembangan

         Melakukan analisis terhadap kebutuhan pengembangan meliputi beberapa

metode yaitu pengggunaan pusat penilaian, pengujian psikologis dan penilaian

kinerja.

   a. Penggunaan pusat penilaian

      Pusat penilaian adalah kumpulan instrumen dan latihan yang dirancang

      untuk mendiagnosis kebutuhan pengembangan seseorang. Penilaian ini

      dapat berupa tes, permainan peran, kasus-kasus, evaluasi teman dan lain-

      lain.




                                                                              9
b. Pengujian Psikologis

     Pengujian ini digunakan untuk menentukan potensial dan kebutuhan

     pengembangan para karyawan.

  c. Penilaian Kinerja

     Data kinerja tentang produktivitas, hubungan karyawan, pengetahuan

     pekerjaan dapat diketahui.

5. Melaksanakan rencana pengembangan untuk organisasional dan individual

       Melakukan      rencana     pengembangan   baik   pengembangan   secara

organisasional maupun pengembangan terhadap SDM secara individual.

6. Menentukan pendekatan pengembangan di kantor dan di luar kantor

       Pendekatan pengembangan di kantor meliputi pelatihan yang dilakukan di

kantor, rotasi pekerjaan. Sedangkan pengembangan di luar kantor dapat melalui

perkuliahan/kursus.

7. Mengevaluasi keberhasilan pengembangan

       Pada tahap ini perusahaan mengevaluasi atas program pengembangan

SDM yang telah dilaksanakan. Hasil penilaian program pengembangan SDM akan

menjadi suatu acuan di masa yang akan datang agar perusahaan senantiasa

mengalami peningkatan dalam kinerjanya.

1.3 Perbedaan Pelatihan dan Pengembangan SDM

       Perbedaan pelatihan dan pengembangan SDM dapat dilihat dari 3 hal

yaitu, fokus, jangka waktu pelaksanaan, dan pengukuran efektivitas. Fokus,

jangka waktu pelaksanaan, dan pengukuran efektivitas pada pelatihan dan

pengembangan menunjukkan hasil yang berbeda.




                                                                           10
Hal tersebut dapat dilihat secara rinci pada tabel di bawah ini.

Tabel 1. Perbedaan Pelatihan dan Pengembangan
                              PELATIHAN                     PENGEMBANGAN
                        Mempelajari perilaku dan
                                                      Memahami konsep dan konteks
                        tindakan tertentu ;
                                                      informasi;mengembangkan
Fokus                   mendemonstrasikan
                                                      penilaian;memperluas kapasitas
                        teknik-teknik dan proses-
                                                      untuk tugas-tugas
                        proses
Jangka Waktu            Lebih pendek                  Lebih panjang
                                                      Tersedia orang-orang yang
                                                      memenuhi syarat ketika
Pengukuran              Penilaian kinerja, tes        dibutuhkan, promosi dari dalam
Efektivitas             kelulusan, sertifikasi        bila memungkinkan,
                                                      keunggulan kompetitif berbasis
                                                      SDM
 Sumber : Mathis (2006)

 1.4 Metode Pelatihan dan Pengembangan SDM

 Kegiatan pelatihan berdasarkan tempat dibedakan menjadi dua macam yaitu:

     1. On the Job

     2. Off the Job

 Berikut adalah penjelasan dari metode pelatihan :

   1. On-the-Job Training

        On-the-Job    Training    (OJT)       merupakan   metode    informal    yang

        memungkinkan      karyawan     untuk     mempelajari    tugas-tugas    dengan

        mengerjakannya secara langsung. Jenis OJT yang paling dikenal adalah

        metode coaching (membimbing) atau understudy (sambil belajar). Biasanya

        pembimbinngnya adalah penyelia ataupun karyawan yang sudah ahli.

        Contoh OJT level bawah : orang yang dilatih dapat mendapatkan


                                                                                   11
keterampilan dengan mengamati cara kerja karyawan lain atau penyelia

  yang mencontohkan pekerjaannya. Contoh pada manajemen tingkat tinggi :

  mempersiapkan orang untuk menggantikan orang yang akan pensiun, dia

  harus dibekali pengetahuan dan mendapatkan pengalaman dari orang yang

  akan di pensiun kan yang notabene sudah kompeten.

  Keunggulan OJT yaitu:

      - Relatif tidak mahal karena seseorang dilatih belajar sambil bekerja.

      - Tidak membutuhkan fasilitas di luar kantor.

      - Mendapatkan feed-back yang cepat atas pekerjaannya.

  Contoh dari pelatihan on the job diantaranya yaitu :

a. Latihan instruksi kerja

  Job instruction training (JIT) atau latihan instruksi kerja dikembangkan

  untuk memberikan bimbingan, latihan keterampilan on the job kepada para

  pegawai. Karena JIT adalah suatu teknik bukan program, ini dapat

  disesuaikan dengan usaha latihan bagi semua pegawai dalam program off

  the job maupun on the job.

  JIT terdiri dari 4 langkah :


  1) Seleksi dan persiapan yang teliti dari pelatih dan peserta latihan untuk

     pengalaman belajar yang akan diikuti

  2) Penjelasan penuh dan demonstrasi oleh peserta latihan dari pekerjaan

     yang akan dilakukan

  3) Kinerja on the job percobaan oleh peserta latihan

  4) Sessi umpan balik yang mendalam untuk mambahas kinerja peserta

     latihan dan persyaratan kerja



                                                                           12
b. Magang

   Magang adalah suatu proses terstruktur dimana orang menjadi pekerja yang

   terampil melalui kombinasi dari pelajaran di kelas dan pelatihan langsung di

   pekerjaan. Biasanya magang digunakan sebagai salah satu cara dalam

   rekruitmen terutama mahasiswa untuk bekerja di sebuah organisasi.

 c. Rotasi pekerjaan

   Metode pelatihan dimana karyawan berpindah dari satu pekerjaan ke

   pekerjaan lainnya untuk memperluas pengalaman.

 d. Pelatihan pemula

   Kombinasi instruksi kelas dan pengerjaan tugas secara langsung. Metode ini

   umum digunakan pada pekerjaan yang melibatkan ketrampilan seperti

   tukang listrik.

2. Off The Job Training

   Off The Job Training merupakan metode informal dimana karyawan

   mempelajari tugas-tugas dengan tidak mengerjakannya secara langsung

   pada saat bekerja. Beberapa contoh off the job training yaitu :

 a. Permainan peran

   Perrmainan peran adalah metode pelatihan dan pengembangan dimana para

   peserta diminta untuk merespons permasalahan - permasalahan khusus yang

   mungkin muncul dalam pekerjaan mereka dengan meniru situasi-situasi

   dunia nyata atau dikenal dengan istilah learning by doing.

 b. Pelajaran yang terprogram

   Pelajaran yang terprogram atau instruksi yang terprogram adalah metode




                                                                            13
belajar sendiri langkah demi langkah yang terdiri dari tiga bagian yaitu :

   1. Menyikapi pertanyaan, fakta, atau permasalahan kepada orang yang

     belajar.

  2. Mengizinkan orang yang belajar untuk memberikan respons.

  3. Memberikan timbal balik untuk mendapatkan jawaban yang akurat.

  Keuntungan dari pelajaran yang terprogram adalah dapat menggunakan

  waktu pelatihan dengan optimal (tidak perlu waktu yang lama). Pelatihan ini

  juga memberikan pembelajaran karena membiarkan orang-orang yang

  dilatih belajar sesuai dengan kecepatan mereka sendiri dan dapat

  memberikan timbal balik antara pelatih dan orang yang dilatih.

c. Pelatihan dengan peralatan audiovisual

  Pelatihan dengan peralatan audiovisual dinilai sebagai pelatihan yang sangat

  efektif seperti, film, power point, video konferensi, kaset audio dan kaset

  video.   Namun, pelatihan dengan audiovisual ini biayanya lebih mahal

  daripada pengajaran konvensional .

   Adapun beberapa keuntungan dari penggunaan pelatihan dengan peralatan

  audiovisual ini yaitu :

   1. Ketika dibutuhkan ilustrasi mengenai cara menggunakan sesuatu, maka

     dengan mudah untuk dihentikan, diulang, diperlambat atau dipercepat.

   2. Ketika dibutuhkan bentuk latihan dengan kejadian yang tidak mudah

     didemonstrasikan dengan pengajaran langsung, seperti tur visual atau

     operasi jantung.

   3. Ketika dibutuhkan pelatihan untuk seluruh organisasi dan terlalu mahal

     untuk memindahkan para pelatih dari tempat yang satu ke tempat lain.



                                                                               14
d. Pelatihan berbasis komputer (Computer Based Training)

  Program CBT memiliki beberapa keunggulan. Pelatihan berbasis komputer

  ini dapat berupa aplikasi komputer dan CD-ROM berisikan pelatihan secara

  langsung yang dapat berinteraksi oleh orang yang akan dilatih.

  Contoh penggunaan CBT ini adalah pengusaha yang ingin belajar untuk

  melakukan wawancara yang benar dan dapat dibenarkan secara hukum.

  Pengusaha tersebut dapat berlatih melalui aplikasi pekerjaan pelamar. Di

  dalam aplikasi tersebut pengusaha diminta untuk melakukan wawancara

  dengan menuliskan sejumlah pertanyaan di tabel yang telah disiapkan

  aplikasi tersebut. Kemudian komputer akan menjawab sebagai pelamar dan

  tiap jawaban dari komputer harus dicermati oleh pengusaha tersebut,

  beberapa jawaban dari komputer membutuhkan pertanyaan lanjutan. Pada

  akhir sesi, komputer memberitahukan orang yang dilatih tersebut tentang

  kesalahannya (kemungkinan terdapat pertanyaan diskrimintatif) dan

  komputer akan menawarkan instruksi selanjutnya untuk memperbaiki

  kesalahan.

  Teknologi interaktif dapat mengurangi waktu belajar kira-kira sebesar 50%.

  Program ini juga dapat menghemat biaya saat dibuat dan diproduksi.

  Keuntungan lain adalah konsistensi instruksinya (komputer tidak seperti

  mausia yang melatih tidak memiliki hari baik atau hari buruk), keahlian

  dalam bila orang yang dilatih tidak mempelajarinya orang itu umumnya

  tidak dapat melanjtkan ke langkah berikutnya), meningkatkan kemampuan

  dan meningkatkan motivais orang yang dilatih (hasil dari proses timbal

  balik)



                                                                         15
e. Pelatihan Jarak Jauh Berbasis Internet

     1) Teletraining

        Melalui teletraining seorang pelatih pusat dapat mengajar kelompok-

        kelompok karyawan di lokasi yang jauh melalui sambungan televisi.

     2) Video konferensi

        Video konferensi mengizinkan orang dalam satu lokasi untuk

        berkomunikasi langsung melalui sebuah kombinasi dari peralatan

        audio dan visual dengan orang di kota atau negara lain. Ada beberapa

        hal yang perlu diperhatikan sebelum mengajar di depan kamera.

        Sebagai contoh, karena pelatihannya jarak jauh, sangatlah penting

        untuk menyiapkan panduan pelatihan jauh sebelum waktu dimulai

        pelatihan khususnya naskah yang akan digunakan pelatih.




                                                                            16
BAB II

                           TRAINING NEED ASSESSMENT


2.1 Pengertian Training Need Assessment

       Training Needs Assessment(TNA) atau analisis kebutuhan pelatihan

adalah suatu langkah yang dilakukan sebelum melakukan pelatihan dan

merupakan bagian terpadu dalam merancang pelatihan untuk memperoleh

gambaran komprehensif tentang materi, alokasi waktu tiap materi, dan strategi

pembelajaran yang sebaiknya diterapkan dalam penyelenggaraan pelatihan agar

pelatihan bermanfaat bagi peserta pelatihan. Dari analisis ini akan diketahui

pelatihan apa saja yang relevan bagi suatu organisasi pada saat ini dan juga

dimasa yang akan datang. Organisasi tidak dapat menentukan pelatihan begitu

saja tanpa menganalisis dahulu kebutuhan dan tujuan apa yang ingin dicapai.

Penilaian kebutuhan merupakan road map untuk mencapai tujuan organsasi.

2.2 Pentingnya Training Needs Assessment

       Kebutuhan menurut Briggs (dalam AKD LAN 2005) adalah ketimpangan

atau gap antara apa yang seharusnya dengan apa yang senyatanya. Gilley dan

Eggland (AKD LAN, 2005 ) menyatakan bahwa kebutuhan adalah kesenjangan

antara seperangkat kondisi yang ada pada saat sekarang ini dengan seperangkat

kondisi yang diharapkan. Kebutuhan pelatihan dapat diketahui sekiranya terjadi

ketimpangan antara kondisi (pengetahuan, keahlian dan perilaku) yang senyatanya

ada dengan tujuan-tujuan yang diharapkan tercipta pada suatu organisasi.

Kebutuhan pendidikan (education needs) atau kebutuhan pelatihan (training

needs) adalah kesenjangan yang dapat diukur antara hasil-hasil yang ada sekarang

dan hasil-hasil yang diinginkan atau dipersyaratkan. Tidak semua kesenjangan



                                                                             17
atau kebutuhan mempunyai tingkat kepentingan yang sama untuk segera dipenuhi.

Maka antara kebutuhan yang dipilih dengan kepentingan untuk dipenuhi kadang

terjadi masalah atau selected gap.

       Analisis Kebutuhan Pelatihan menurut Rosset dan Arwady menyebutkan

bahwa Training Needs Assessment (TNA) adalah suatu istilah yang dipergunakan

dalam analisis untuk memahami permasalahan kinerja atau permasalahan yang

berkaitan dengan penerapan teknologi baru.

       Analisis kebutuhan pelatihan memegang peran penting dalam setiap

program pelatihan, sebab dari analisis ini akan diketahui pelatihan apa saja yang

relevan bagi suatu organisasi pada saat ini dan juga dimasa yang akan datang,

yang berarti dalam tahap analisis kebutuhan pelatihan ini dapat diidentifikasi jenis

pelatihan apa saja       yang dibutuhkan oleh pegawai dalam pengemban

kewajibannya.

       Fungsi Training Need Assessment :

  1.   Mengumpulkan informasi tentang skill, knowledge dan feeling pekerja

  2.   Mengumpulkan informasi tentang job content dan job context

  3.   Mendefinisikan kinerja standar dan kinerja aktual dalam rincian yang

       operasional

  4.   Melibatkan stakeholders dan membentuk dukungan

  5.   Memberi data untuk keperluan perencanaan

2.3 Tahap Training Needs Assessment (TNA)

1. Analisis organisasi

       Analisis organisasi menentukan dimana pelatihan dapat dilakukan dan

dimana seharusnya dilakukan. Analisis ini memfokuskan pada organisasi secara



                                                                                 18
keseluruhan mencakup analisis tujuan organisasi, sumber daya, iklim organisasi,

serta analisis lingkungan eksternal dan internal organisasi. Analisis ini bertujuan

memperoleh informasi tentang organisasi yang digunakan untuk menentukan

tujuan pelatihan yang hendak dicapai. Sebagai tahap awal perlu adanya upaya

mengkaitkan penilaian kebutuhan pelatihan dengan pencapaian tujuan organisasi.

Dengan mengkaitkan hubungan tersebut, kebutuhan pelatihan akan dapat

diidentifikasi.

2. Analisis tugas

        Analisis tugas mengidentifikasi pelatihan apa saja yang harus diberikan

kepada karyawan terkait dengan pekerjaannya. Tujuan analisis ini adalah

mengetahui tentang tugas yang harus dilakukan karyawan, penentuan standar

kinerja untuk suatu pekerjaan, penentuan pengetahuan, kemampuan dan perilaku

yang diperlukan dalam suatu pekerjaan.

3. Analisis individu

        Analisis individu mengidentifikasi siapa atau karyawan mana yang

membutuhkan pelatihan dan pelatihan apa saja yang perlu diberikan. Untuk itu

perlu mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki tiap karyawan.

2.4 Metode Training Need Assessment

1. Survei

        Survei merupakan metode yang sering digunakan untuk mengumpulkan

data. Pertanyaan survei harus benar agar tidak terjadi interpretasi yang keliru dari

responden. Keuntungan metode survei adalah dapat diterapkan pada populasi

yang besar dan mudah dalam memperoleh feed back

        .



                                                                                 19
2. Observasi

       Observasi sangat baik digunakan jika populasinya sangat besar dan

kompleks. Observasi dilakukan oleh orang yang terlatih dalam teknik observasi

dan mengenal proses yang diobservasi.

3. Wawancara individu

       Wawancara individu biasanya digunakan bersamaan dengan survei

tertulis, tetapi dapat juga dilakukan secara independen. Wawancara individu

digunakan untuk mengetahui kevalidan data yang diperoleh saat survei.

Keuntungan menggunakan wawancara adalah kesempatan untuk mengadakan

interaksi secara langsung dengan karyawan dan merupakan cara paling efektif

untuk mengumpulkan data yang lengkap.

4. Focus Groups

       Dalam metode ini ada pembentukan kelompok yang melakukan

brainstorming mengenai hal tertentu. Data yang diperoleh berupa data kualitatif.

5. Performance Appraisal

       Hasil studi menunjukkan bahwa laporan penilaian kinerja sangat berguna

dalam menentukan kebutuhan pelatihan. Yang perlu diperhatikan jika

menggunakan laporan kinerja adalah form penilaian harus terstruktur dan

pimpinan harus terampil dalam proses penilaian kinerja.




                                                                               20
BAB III


       IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN dan PELATIHAN SDM


           Salah satu implementasi dari kegiatan pelatihan dan pengembangan SDM

di bidang kesehatan yaitu Pelatihan Leadership bagi Pimpinan di Rumah Sakit.

Berikut adalah contoh dari kegiatan pelatihan di Rumah Sakit,



     PELATIHAN LEADERSHIP BAGI PIMPINAN di RUMAH SAKIT



LATAR BELAKANG

           Kepemimpinan dalam suatu organisasi merupakan suatu faktor yang

menentukan berhasil tidaknya suatu organisasi/usaha. Kepemimpinan yang

efektif,     membawa    pengelolaan   organisasi   ke   arah   kesuksesan.   Tanda

kepemimpinan yang efektif adalah adanya keteraturan, hasil dan pengembangan

dalam organisasi. Namun upaya untuk menunjukkan adanya kepemimpinan yang

efektif tidaklah mudah. Kepemimpinan sangat bergantung dari personality yang

mengembang posisi sebagai pemimpin. Setiap ketrampilan kepemimpinan yang

efektif seharusnya melekat erat pada setiap pimpinan, apapun ruang lingkup

tanggung jawabnya. Sikap dan gaya serta perilaku kepemimpinan seseorang

sangat besar pengaruhnya terhadap organisasi yang dipimpinnya, bahkan

berpengaruh terhadap produktivitas organisasinya.

           Dalam UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit disebutkan Kepala

Rumah Sakit harus seorang tenaga medis yang mempunyai kemampuan dan

keahlian di bidang perumahsakitan. Tidak hanya itu dalam UU No. 36 Tahun

2009 tentang Kesehatan disebutkan pula setiap pimpinan penyelenggaraan


                                                                                21
fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat harus memiliki kompetensi manajemen

kesehatan masyarakat yang dibutuhkan. Kompetensi yang dimaksud dalam

undang-undang ini pada hakekatnya tidak saja kompetensi yang terkait dengan

kemampuan manajerial, melainkan juga termasuk kemampuan untuk memimpin

organisasi rumah sakit, yang kompleks dan competitive.

       Dunia perumahsakitan adalah dunia yang paling dinamis dan sensitive

terhadap perubahan. Isu makro dan mikro dalam organisasi rumah sakit tidak saja

terkiat dengan konteks lokal melainkan sampai pada konteks global. Semakin

banyak aktor lintas negara yang terlibat dalam pengelolaan rumah sakit di

Indonesia. Saat ini disadari bahwa, perubahan terjadi begitu cepat dalam dunia

usaha rumah sakit, kerumitan masalah terus bertambah. Situasi ini pada akhirnya

menuntut manusia untuk bekerja serta menyesuaikan diri dan membangun dirinya

untuk menghadapi rintangan dan tantangan. Akibatnya semua orang harus

memiliki kemampuan untuk mengolah situasi dan informasi untuk menjadi solusi.

Semua orang harus berpikir kreatif untuk memecahkan persoalan dan yang pada

akhirnya juga akan meningkatkan kredibiltas. Tingginya kredibilitas akan

mendukung kepercayaan diri yang lebih tinggi untuk menghadapi tantangan yang

lebih besar. Terlebih lagi di rumah sakit dengan segala macam kompleksitas

permasalahan yang ada. Institusi RS adalah wadah kegiatan pelayanan publik

yang padat modal, padat IPTEK dan padat karya. Di sana bergabung banyak SDM

dari berbagai profesi dan motivasi kerja, sehingga para manajer dan pimpinan RS

memang seharusnya menguasai manajemen SDM secara praktis, efektif, dan

efisien. Pimpinan rumah sakit di semua level haruslah mampu untuk

melaksanakan tugas dan kewajiban yang diembannya sebagai seorang pemimpin.



                                                                            22
Salah satu kunci penting untuk menjadi pemimpin yang efektif adalah

kemampuan untuk melihat persoalan dan masalah dari kacamata yang berbeda.

Kemudian kemampuan untuk mengambil jalan pemikiran yang berbeda dari jalan

pemikiran yang biasa diambil. Pola pikir ini sering disebut sebagai pola berpikir

kreatif. Berpikir kreatif akan membawa seorang pemimpin menjadi penggagas

dan dengan kreatifitas akan mewujudkan gagasan ke dalam kenyataan.

       Tugas utama seorang pemimpin adalah menciptakan mimpi indah bagi

organisasi dan membangun komitmen pengikutnya untuk mewujudkan mimpi

tersebut. Kreatifitas merupakan kekuatan daya cipta yang mewujudkan karya dan

kerja yang bertumpu pada inovasi. Jalinan yang terjadi antara konsep berpikir

kreatif dan kreatifitas dilakukan dengan dua tahap berbeda; berpikir lalu berbuat.

Aspek-aspek pengelolaan sumber daya, salah satu yang utama adalah SDM dan

seluruh kemampuan organisasi untuk secara optimal diberdayakan untuk

mencapai tujuan organisasi adalah yang paling penting, namun sulit. Dengan

peningkatan berpikir kreatif maka kreatifitas tidak akan berhenti.

       Untuk itu guna meningkatkan kompetensi pimpinan rumah sakit di semua

tingkatan, memberikan pemahaman, pengetahuan tentang potensi diri individu

maka perlunya diselenggarakan Bimbingan Teknis Leadership bagi Pimpinan di

Rumah Sakit



TUJUAN

Pimpinan Rumah Sakit

       1. Mengenali prinsip-prinsip dasar dalam teori kepemimpinan

       2. Mengenali tipe / gaya kepemimpinan



                                                                               23
3. Mengenali perubahan dan mampu melakukan perubahan

      4. Berkomunikasi secara efektif dan rethorika seorang pemimpin

      5.Meningkatkan keterampilan analitis yang akan berdampak kepada

         berpikir kreatif untuk membangun kreatifitas kerja sehingga terbentuk

         motivasi positif dalam bekerja.

      6. Memahami konsep kepemimpinan dan proses penerapannya

      7. Memahami perilaku dan attitude para follower dan membangkitkan

         motivasi serta gairah dalam bekerja

      8. Mampu melakukan negosiasi secara efektif terhadap pihak internal

         maupun eksternal perusahaan.

      9. Mampu menangani konflik dengan baik dan memanfaatkan office

         politic untuk meningkatkan produktifitas kerja

Materi Pelatihan

      1. Konsep-konsep Kepemimpinan / Concepts of Leadership

         Dalam agenda pertama ini peserta diajak untuk mengenali dan

      memahami konsep dasar memimpin, serta memahami relevansi teori-teori

      kepemimpinan yang ada.

      2. Tingkah laku manusia / Human Behavior

         Agenda ini mengajak peserta untuk mengeksplorasi kemampuan

      memimpin yang efektif, yang diperlukan sebagai kemampuan dasar dalam

      mengenali tingkah laku manusia, kebutuhannya, motivasi dan latar

      belakang seseorang melakukan suatu tindakan atau dalam bersikap.




                                                                           24
3. Memimpin / Leading

      Agenda ini      mengarahkan peserta pada kemampuan untuk

memahami bagaimana menerapkan gaya memimpin yang paling efektif

dalam situasi - situasi yang dihadapi. Selain itu, peserta juga akan dipapar

dengan perbedaan manajer dan leader (from manajemen to leadership)

4. Mengarahkan

      Agenda ini mendeskripsikan cara - cara mengarahkan orang lain

kepada tujuan bersama yang ingin dicapai, secara konseptual dan

praktikal.

5. Komunikasi dan retorika pemimpin

      Agenda ini mendiskusikan mengenai peran kemampuan komunikasi

dan    retorika   pemimpin     dalam    upaya     mendukung     terciptanya

kepemimpinan yang efektif.

6. Memelihara motivasi:

       Agenda ini mengajak peserta untuk memahami cara - cara

 memelihara motivasi team untuk dapat mencapai tujuan bersama dengan

 hasil yang bersifat generic dan mutual untuk semua anggota organisasi

7. Meningkatkan kemampuan negosiasi

      Pada agenda ini, peserta diajak untuk memahami konsep negosiasi

dan manfaatnya dalam memipin organisasi rumah sakit.

8. Simulasi: Penerapan terbatas hasil pelatihan

      Pada agenda terakhir ini, peserta ditantang untuk mengaplikasikan

berbagai konsep dan pengalaman empiris yang telah diakuisisi selama

pelatihan.



                                                                         25
METODE PELATIHAN

       Pelatihan dilakukan dengan pendekatan klasikal, teori, diskusi, sharing,

tanya jawab, latihan, games dan roleplay.

PESERTA

       1. Direktur Utama, Direktur, para Wakil Direktur

       2.   Kepala Bagian/Bidang, Manajer Menengah dan Bawah, Pejabat

            Struktural

       3.   Kepala Instalasi, Ketua Komite, Ketua SMF, Koordinator Team,

            Pejabat Fungsional.

       4.   Setiap orang yang mempunyai banyak bawahan dengan berbagai

            karakter.




                                                                            26
DAFTAR PUSTAKA



Badan PPSDM Kesehatan Pusdiklat Aparatur . 2011. Rancangan Pelatihan Bagi

         Pejabat         Struktural         Kesehatan.        Diunduh         dari

         http://www.lrckesehatan.net/evenpenting/rakon/2011/panel-2/Rancang

         an%20pelatihan%20bagi%20pejabat%20struktural%20kes.ppt              pada

         tanggal 11April 2011.

Dessler, Gary. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Index

Hasibuan, Malayu S.P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi

         Aksara

IMRS – PERSI. 2011. Bimbingan Teknis Leadership bagi Pimpinan di Rumah

         Sakit. Diunduh dari http://www.pdpersi.co.id/kegiatan/tor_maret11.pdf

         pada tanggal 11 April 2011.


Ivancevich, John, M, dkk. 2008. Perilaku dan Manajemen Organisasi, jilid 1 dan

         2. Jakarta : Erlangga.

Mathis R.L dan Jackson J.H, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:

         Salemba Empat.

Mondy, R. Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid I Edisi 10.

         Jakarta : Erlangga

Sudayat, Ridhwan Iskandar. 2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia.

         Diunduh     dari     http://ridwaniskandar.files.wordpress.com/2009/05/6-

         pengembangan-sdm-2.pdf pada tanggal 5 April 2011.




                                                                               27
Ulvah, Fitria. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Diakses dari

        www.scribd.com/doc/54057584/MSDM-training pada tanggal 29 Maret

        2011.




                                                                     28

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Manajemen sumber daya manusia strategik
Manajemen sumber daya manusia strategikManajemen sumber daya manusia strategik
Manajemen sumber daya manusia strategikUlan SaProperti
 
Masalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMMasalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMReza Aprianti
 
Manajemen perubahan
Manajemen perubahanManajemen perubahan
Manajemen perubahan93220872
 
MSDM BAB 1 - Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia
MSDM BAB 1 - Pengantar Manajemen Sumber Daya ManusiaMSDM BAB 1 - Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia
MSDM BAB 1 - Pengantar Manajemen Sumber Daya ManusiaDayana Florencia
 
Robbins 7 _ Dasar-Dasar Perencanaan
Robbins 7 _ Dasar-Dasar PerencanaanRobbins 7 _ Dasar-Dasar Perencanaan
Robbins 7 _ Dasar-Dasar PerencanaanErniSiregar
 
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaPerencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaFrans Dione
 
Strategi perencanaan sumber daya manusia yang efektif
Strategi perencanaan sumber daya manusia yang efektifStrategi perencanaan sumber daya manusia yang efektif
Strategi perencanaan sumber daya manusia yang efektiftandurpaica
 
OB2013 - chapter 10 kepemimpinan
OB2013 - chapter 10 kepemimpinanOB2013 - chapter 10 kepemimpinan
OB2013 - chapter 10 kepemimpinanAndi Iswoyo
 
komunikasi #perilaku organisasional #stephen robbins
komunikasi #perilaku organisasional #stephen robbinskomunikasi #perilaku organisasional #stephen robbins
komunikasi #perilaku organisasional #stephen robbinsDian chandra
 
Bab 9 manajemen dan penilaian kinerja
Bab 9 manajemen dan penilaian kinerjaBab 9 manajemen dan penilaian kinerja
Bab 9 manajemen dan penilaian kinerjaDimas Dimas
 
Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)
Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)
Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)sudarsono mr
 
Coaching untuk Peningkatan Kinerja
Coaching untuk Peningkatan KinerjaCoaching untuk Peningkatan Kinerja
Coaching untuk Peningkatan KinerjaYodhia Antariksa
 
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan DelegasiKekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan DelegasiSatya Pranata
 
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings groupAnalisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings groupgilang dwi jatnika
 
Motivasi dan Kepemimpinan
Motivasi dan KepemimpinanMotivasi dan Kepemimpinan
Motivasi dan KepemimpinanSatya Pranata
 

La actualidad más candente (20)

JENIS PELATIHAN
JENIS PELATIHAN JENIS PELATIHAN
JENIS PELATIHAN
 
Manajemen sumber daya manusia strategik
Manajemen sumber daya manusia strategikManajemen sumber daya manusia strategik
Manajemen sumber daya manusia strategik
 
Masalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMMasalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDM
 
Manajemen perubahan
Manajemen perubahanManajemen perubahan
Manajemen perubahan
 
MSDM BAB 1 - Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia
MSDM BAB 1 - Pengantar Manajemen Sumber Daya ManusiaMSDM BAB 1 - Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia
MSDM BAB 1 - Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia
 
Robbins 7 _ Dasar-Dasar Perencanaan
Robbins 7 _ Dasar-Dasar PerencanaanRobbins 7 _ Dasar-Dasar Perencanaan
Robbins 7 _ Dasar-Dasar Perencanaan
 
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaPerencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusia
 
Implementasi Strategi
Implementasi StrategiImplementasi Strategi
Implementasi Strategi
 
Strategi perencanaan sumber daya manusia yang efektif
Strategi perencanaan sumber daya manusia yang efektifStrategi perencanaan sumber daya manusia yang efektif
Strategi perencanaan sumber daya manusia yang efektif
 
OB2013 - chapter 10 kepemimpinan
OB2013 - chapter 10 kepemimpinanOB2013 - chapter 10 kepemimpinan
OB2013 - chapter 10 kepemimpinan
 
komunikasi #perilaku organisasional #stephen robbins
komunikasi #perilaku organisasional #stephen robbinskomunikasi #perilaku organisasional #stephen robbins
komunikasi #perilaku organisasional #stephen robbins
 
Bab 9 manajemen dan penilaian kinerja
Bab 9 manajemen dan penilaian kinerjaBab 9 manajemen dan penilaian kinerja
Bab 9 manajemen dan penilaian kinerja
 
Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)
Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)
Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)
 
Coaching untuk Peningkatan Kinerja
Coaching untuk Peningkatan KinerjaCoaching untuk Peningkatan Kinerja
Coaching untuk Peningkatan Kinerja
 
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan DelegasiKekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
 
Motivasi kerja PPT
Motivasi kerja PPTMotivasi kerja PPT
Motivasi kerja PPT
 
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings groupAnalisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
 
Globalisasi manajemen sdm
Globalisasi manajemen sdmGlobalisasi manajemen sdm
Globalisasi manajemen sdm
 
Motivasi dan Kepemimpinan
Motivasi dan KepemimpinanMotivasi dan Kepemimpinan
Motivasi dan Kepemimpinan
 
Rekrutmen dan Seleksi
Rekrutmen dan SeleksiRekrutmen dan Seleksi
Rekrutmen dan Seleksi
 

Destacado

Pelatihan, dan pengembangan SDM
Pelatihan, dan pengembangan SDMPelatihan, dan pengembangan SDM
Pelatihan, dan pengembangan SDMNanda_khalisa
 
Metode Pelatihan dan Pengembangan SDM
Metode Pelatihan dan Pengembangan SDMMetode Pelatihan dan Pengembangan SDM
Metode Pelatihan dan Pengembangan SDMAsri Surbakti
 
Implementasi pelatihan dan pengembangan dalam proses peningkatan kemampuan sdm
Implementasi pelatihan dan pengembangan dalam proses peningkatan kemampuan sdmImplementasi pelatihan dan pengembangan dalam proses peningkatan kemampuan sdm
Implementasi pelatihan dan pengembangan dalam proses peningkatan kemampuan sdmDhesy Wulandari
 
Metode dalam pendidikan dan pelatihan
Metode dalam pendidikan dan pelatihanMetode dalam pendidikan dan pelatihan
Metode dalam pendidikan dan pelatihanChoirin Asfiani
 
Analisa swot pt sinar sosro
Analisa swot pt sinar sosroAnalisa swot pt sinar sosro
Analisa swot pt sinar sosroHarsono Ahmad
 
Pelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembanganPelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembanganFirman Bachtiar
 
Pelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembanganPelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembanganTika Rahmawati
 
Msdm pelatihan dan pengembangan
Msdm pelatihan dan pengembanganMsdm pelatihan dan pengembangan
Msdm pelatihan dan pengembanganPutra Tidore
 
Bab 8 Pengembangan & Pelatihan Sumber Daya Insani
Bab 8 Pengembangan & Pelatihan Sumber Daya InsaniBab 8 Pengembangan & Pelatihan Sumber Daya Insani
Bab 8 Pengembangan & Pelatihan Sumber Daya InsaniUmi Arifah
 
Mengukur kinerja pegawai melalui lima indikator
Mengukur kinerja pegawai melalui lima indikatorMengukur kinerja pegawai melalui lima indikator
Mengukur kinerja pegawai melalui lima indikatormu_dir
 
Training & development copy.ppt bisht
Training & development   copy.ppt bishtTraining & development   copy.ppt bisht
Training & development copy.ppt bishtAsha Vats
 
Pelatihan dan pengembangan karyawan
Pelatihan dan pengembangan karyawanPelatihan dan pengembangan karyawan
Pelatihan dan pengembangan karyawanpadlah1984
 
Cara Mengembangkan Knowledge Management
Cara Mengembangkan Knowledge ManagementCara Mengembangkan Knowledge Management
Cara Mengembangkan Knowledge ManagementYodhia Antariksa
 
Diagnosing Organizational Effectiveness
Diagnosing Organizational EffectivenessDiagnosing Organizational Effectiveness
Diagnosing Organizational EffectivenessYodhia Antariksa
 
Performance Appraisal Berbasis KPI
Performance Appraisal Berbasis KPIPerformance Appraisal Berbasis KPI
Performance Appraisal Berbasis KPIYodhia Antariksa
 

Destacado (20)

Pelatihan, dan pengembangan SDM
Pelatihan, dan pengembangan SDMPelatihan, dan pengembangan SDM
Pelatihan, dan pengembangan SDM
 
Metode Pelatihan dan Pengembangan SDM
Metode Pelatihan dan Pengembangan SDMMetode Pelatihan dan Pengembangan SDM
Metode Pelatihan dan Pengembangan SDM
 
Implementasi pelatihan dan pengembangan dalam proses peningkatan kemampuan sdm
Implementasi pelatihan dan pengembangan dalam proses peningkatan kemampuan sdmImplementasi pelatihan dan pengembangan dalam proses peningkatan kemampuan sdm
Implementasi pelatihan dan pengembangan dalam proses peningkatan kemampuan sdm
 
Metode dalam pendidikan dan pelatihan
Metode dalam pendidikan dan pelatihanMetode dalam pendidikan dan pelatihan
Metode dalam pendidikan dan pelatihan
 
Cerita Moral
Cerita MoralCerita Moral
Cerita Moral
 
Analisa swot pt sinar sosro
Analisa swot pt sinar sosroAnalisa swot pt sinar sosro
Analisa swot pt sinar sosro
 
Pelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembanganPelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembangan
 
Pelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembanganPelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembangan
 
Msdm pelatihan dan pengembangan
Msdm pelatihan dan pengembanganMsdm pelatihan dan pengembangan
Msdm pelatihan dan pengembangan
 
Bab 8 Pengembangan & Pelatihan Sumber Daya Insani
Bab 8 Pengembangan & Pelatihan Sumber Daya InsaniBab 8 Pengembangan & Pelatihan Sumber Daya Insani
Bab 8 Pengembangan & Pelatihan Sumber Daya Insani
 
Mengukur kinerja pegawai melalui lima indikator
Mengukur kinerja pegawai melalui lima indikatorMengukur kinerja pegawai melalui lima indikator
Mengukur kinerja pegawai melalui lima indikator
 
Dessler 08
Dessler 08Dessler 08
Dessler 08
 
8 Etos Kerja Profesional
8 Etos Kerja Profesional8 Etos Kerja Profesional
8 Etos Kerja Profesional
 
Training & development copy.ppt bisht
Training & development   copy.ppt bishtTraining & development   copy.ppt bisht
Training & development copy.ppt bisht
 
Pelatihan dan pengembangan karyawan
Pelatihan dan pengembangan karyawanPelatihan dan pengembangan karyawan
Pelatihan dan pengembangan karyawan
 
Hr Scorecard
Hr ScorecardHr Scorecard
Hr Scorecard
 
Balanced Scorecard
Balanced ScorecardBalanced Scorecard
Balanced Scorecard
 
Cara Mengembangkan Knowledge Management
Cara Mengembangkan Knowledge ManagementCara Mengembangkan Knowledge Management
Cara Mengembangkan Knowledge Management
 
Diagnosing Organizational Effectiveness
Diagnosing Organizational EffectivenessDiagnosing Organizational Effectiveness
Diagnosing Organizational Effectiveness
 
Performance Appraisal Berbasis KPI
Performance Appraisal Berbasis KPIPerformance Appraisal Berbasis KPI
Performance Appraisal Berbasis KPI
 

Similar a Training and development hrm

Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)TawonNakal
 
Perencanaan pegawai (staffing)
Perencanaan pegawai (staffing)Perencanaan pegawai (staffing)
Perencanaan pegawai (staffing)Rijal STIE Bima
 
Makalah memahami dan melakukan pelatihan pengembangan
Makalah memahami dan melakukan pelatihan pengembanganMakalah memahami dan melakukan pelatihan pengembangan
Makalah memahami dan melakukan pelatihan pengembanganifhamVR46
 
Makalah msdm pengembangan pegawai
Makalah msdm pengembangan pegawai Makalah msdm pengembangan pegawai
Makalah msdm pengembangan pegawai Ahya Alamsyah
 
2017 diktat pembangunan kapasitas organisasi sektor publik ganjil 12 05-2017
2017 diktat pembangunan kapasitas organisasi sektor publik ganjil 12 05-20172017 diktat pembangunan kapasitas organisasi sektor publik ganjil 12 05-2017
2017 diktat pembangunan kapasitas organisasi sektor publik ganjil 12 05-2017TaufiqurokhmanTaufiq
 
Kertas kerja pengurusan sumber manusia
Kertas kerja pengurusan sumber manusiaKertas kerja pengurusan sumber manusia
Kertas kerja pengurusan sumber manusiaAzalina Harun
 
22-bahan-ajar-manajemen-pelatihan.pdf
22-bahan-ajar-manajemen-pelatihan.pdf22-bahan-ajar-manajemen-pelatihan.pdf
22-bahan-ajar-manajemen-pelatihan.pdfRadenMasAziz34
 
Pelatihan dan pengembangan karyawan makalah
Pelatihan dan pengembangan karyawan makalahPelatihan dan pengembangan karyawan makalah
Pelatihan dan pengembangan karyawan makalahGanjar Destiansyah
 
MANAJEMEN PELATIHAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PELATIHAN (1).pptx
MANAJEMEN PELATIHAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PELATIHAN (1).pptxMANAJEMEN PELATIHAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PELATIHAN (1).pptx
MANAJEMEN PELATIHAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PELATIHAN (1).pptxNaomisena1
 
Pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)Pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)TawonNakal
 
Bab VII Pengembangan Sumber Daya Manusia
Bab VII Pengembangan Sumber Daya ManusiaBab VII Pengembangan Sumber Daya Manusia
Bab VII Pengembangan Sumber Daya ManusiaHarniza Ulfa
 
TRAINING AND DEVELOPMENT
TRAINING AND DEVELOPMENTTRAINING AND DEVELOPMENT
TRAINING AND DEVELOPMENTNaura Seulanga
 
Training Need Analysis (TNA) _ Materi Training
Training Need Analysis (TNA) _ Materi TrainingTraining Need Analysis (TNA) _ Materi Training
Training Need Analysis (TNA) _ Materi TrainingKanaidi ken
 
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dengan Kinerja Karyawan
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dengan Kinerja KaryawanPengaruh Gaya Kepemimpinan dengan Kinerja Karyawan
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dengan Kinerja Karyawanindahyuni4
 

Similar a Training and development hrm (20)

Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
 
Pelatihan dan-pengembangan-sdm
Pelatihan dan-pengembangan-sdmPelatihan dan-pengembangan-sdm
Pelatihan dan-pengembangan-sdm
 
Perencanaan pegawai (staffing)
Perencanaan pegawai (staffing)Perencanaan pegawai (staffing)
Perencanaan pegawai (staffing)
 
Inisiasi 6 new
Inisiasi 6 newInisiasi 6 new
Inisiasi 6 new
 
Makalah memahami dan melakukan pelatihan pengembangan
Makalah memahami dan melakukan pelatihan pengembanganMakalah memahami dan melakukan pelatihan pengembangan
Makalah memahami dan melakukan pelatihan pengembangan
 
Makalah msdm pengembangan pegawai
Makalah msdm pengembangan pegawai Makalah msdm pengembangan pegawai
Makalah msdm pengembangan pegawai
 
2017 diktat pembangunan kapasitas organisasi sektor publik ganjil 12 05-2017
2017 diktat pembangunan kapasitas organisasi sektor publik ganjil 12 05-20172017 diktat pembangunan kapasitas organisasi sektor publik ganjil 12 05-2017
2017 diktat pembangunan kapasitas organisasi sektor publik ganjil 12 05-2017
 
Kertas kerja pengurusan sumber manusia
Kertas kerja pengurusan sumber manusiaKertas kerja pengurusan sumber manusia
Kertas kerja pengurusan sumber manusia
 
Makalah msdm pengembangan pegawai
Makalah msdm pengembangan pegawaiMakalah msdm pengembangan pegawai
Makalah msdm pengembangan pegawai
 
22-bahan-ajar-manajemen-pelatihan.pdf
22-bahan-ajar-manajemen-pelatihan.pdf22-bahan-ajar-manajemen-pelatihan.pdf
22-bahan-ajar-manajemen-pelatihan.pdf
 
Pelatihan dan pengembangan karyawan makalah
Pelatihan dan pengembangan karyawan makalahPelatihan dan pengembangan karyawan makalah
Pelatihan dan pengembangan karyawan makalah
 
MANAJEMEN PELATIHAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PELATIHAN (1).pptx
MANAJEMEN PELATIHAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PELATIHAN (1).pptxMANAJEMEN PELATIHAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PELATIHAN (1).pptx
MANAJEMEN PELATIHAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PELATIHAN (1).pptx
 
Training & development
Training & developmentTraining & development
Training & development
 
Pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)Pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
 
Bab VII Pengembangan Sumber Daya Manusia
Bab VII Pengembangan Sumber Daya ManusiaBab VII Pengembangan Sumber Daya Manusia
Bab VII Pengembangan Sumber Daya Manusia
 
TRAINING AND DEVELOPMENT
TRAINING AND DEVELOPMENTTRAINING AND DEVELOPMENT
TRAINING AND DEVELOPMENT
 
topik 5.pptx
topik 5.pptxtopik 5.pptx
topik 5.pptx
 
Training Need Analysis (TNA) _ Materi Training
Training Need Analysis (TNA) _ Materi TrainingTraining Need Analysis (TNA) _ Materi Training
Training Need Analysis (TNA) _ Materi Training
 
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dengan Kinerja Karyawan
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dengan Kinerja KaryawanPengaruh Gaya Kepemimpinan dengan Kinerja Karyawan
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dengan Kinerja Karyawan
 
Perencanaan pelatihan dan pengembangan
Perencanaan pelatihan dan pengembanganPerencanaan pelatihan dan pengembangan
Perencanaan pelatihan dan pengembangan
 

Último

Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdgNilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdgNajlaNazhira
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUsayangkamuu240203
 
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBambu hoki88
 
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita taniAdministrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tanikwtkelurahanmekarsar
 
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxMedia Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxItaaNurlianaSiregar
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxMuhammadDidikJasaGb
 
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama LinkajaUNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkajaunikbetslotbankmaybank
 
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptPelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptJhonSutarka1
 
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...unikbetslotbankmaybank
 
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptxPernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx20931002
 
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTSTRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTRikoMappedeceng1
 
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing SoloCALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solojasa marketing online
 
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdfPPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdfAgusyunus2
 
PERAN DAN FUNGSI KOPERASI-TUGAS PPT NOVAL 2B.pptx
PERAN DAN FUNGSI KOPERASI-TUGAS PPT NOVAL 2B.pptxPERAN DAN FUNGSI KOPERASI-TUGAS PPT NOVAL 2B.pptx
PERAN DAN FUNGSI KOPERASI-TUGAS PPT NOVAL 2B.pptxinichaneldhea
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1alvinjasindo
 
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxLAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxAnissaPratiwi3
 
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaAPAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaMichael Rada
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptxlulustugasakhirkulia
 

Último (20)

Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdgNilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
 
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotecabortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
 
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
 
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
 
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita taniAdministrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
 
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxMedia Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
 
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama LinkajaUNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
 
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptPelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
 
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
 
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptxPernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
 
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTSTRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
 
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing SoloCALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
 
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdfPPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
 
PERAN DAN FUNGSI KOPERASI-TUGAS PPT NOVAL 2B.pptx
PERAN DAN FUNGSI KOPERASI-TUGAS PPT NOVAL 2B.pptxPERAN DAN FUNGSI KOPERASI-TUGAS PPT NOVAL 2B.pptx
PERAN DAN FUNGSI KOPERASI-TUGAS PPT NOVAL 2B.pptx
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
 
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxLAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
 
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaAPAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
 

Training and development hrm

  • 1. BAB I PELATIHAN dan PENGEMBANGAN SDM Organisasi memandang pentingnya diadakan pengembangan sumber daya manusia sebab pada saat ini karyawan merupakan aset yang sangat penting dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dalam tahap pengembangan sumber daya manusia ini terdapat dua aspek kegiatan penting yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, yakni kegiatan pelatihan dan kegiatan pengembangan sumber daya manusia itu sendiri yang dimaksudkan agar potensi yang dimiliki pegawai dapat digunakan secara efektif. Dengan demikian pengembangan ini dilakukan untuk meningkatkan keterampilan melalui latihan (training), yang diperlukan untuk dapat menjalankan tugas dengan baik. 1.1 Pelatihan SDM 1.1.1 Pengertian Pelatihan SDM A. Menurut Mathis (2002) Pelatihan adalah suatu proses dimana orang-orang mencapai kemampuan tertentu untuk membantu mencapai tujuan organisasi. B. Ivancevich (2008) Pelatihan adalah usaha untuk meningkatkan kinerja pegawai dalam pekerjaannya sekarang atau dalam pekerjaan lain yang akan dijabatnya segera. C. Gary Dessler (2009) Pelatihan adalah proses mengajarkan karyawan baru atau yang ada sekarang, ketrampilan dasar yang mereka butuhkan untuk menjalankan pekerjaan mereka. 1
  • 2. Berdasarkan definisi di atas, kelompok kami menyimpulkan bahwa pelatihan SDM adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja karyawan dengan cara mengajarkan keterampilan yang dibutuhkan karyawan dalam pekerjaan sekarang atau pekerjaan lain yang akan dijabatnya agar mampu melaksanakan tanggungjawabnya dengan semakin baik sehingga dapat membantu mencapai tujuan organisasi. 1.1.2 Tujuan Pelatihan SDM Menurut Carrell dan Kuzmits (1982) dalam Ulvah (2011), tujuan utama pelatihan dapat dibagi menjadi 5 area: a. Untuk meningkatkan ketrampilan karyawan sesuai dengan perubahan teknologi. b. Untuk mengurangi waktu belajar bagi karyawan baru agar menjadi kompeten. c. Untuk membantu masalah operasional. d. Untuk menyiapkan karyawan dalam promosi. e. Untuk memberi orientasi karyawan untuk lebih mengenal organisasinya. 1.1.3 Proses Pelatihan SDM Terdapat empat tahap pada proses pelatihan yaitu; penilaian, perancangan, penyampaian, dan evaluasi. Penggunaan dari proses tersebut akan mengurangi terjadinya usaha-usaha pelatihan yang tidak terencana, tidak terkoordinasi, dan serampangan. (Mathis, 2006) 2
  • 3. Gambar 1. Proses Pelatihan SDM Sumber : (Mathis, 2006) Penjelasan dari Gambar 1 sebagai berikut : 1. Proses pelatihan yang pertama adalah penilaian yang terdiri dari analisis kebutuhan pelatihan serta identifikasi tujuan dan kriteria pelatihan. Penilaian dilakukan di awal sebelum melakukan pelatihan untuk mencari atau mengidentifikasi kemampuan apa yang diperlukan karyawan dalam rangka menunjang kebutuhan organisai. Setelah mengidentifikasi pelatiha apa saja yang diperlukan karyawan, selanjutnya adalah menetukan tujuan dari setiap pelatihan yang akan dilakukan. Tujuan ini akan digunakan sebagai indikator dalam proses evaluasi. Tiga jenis tujuan pelatihan yaitu: a. Pengetahuan : menanamkan informasi kognitif dan perincian untuk peserta pelatihan 3
  • 4. b. Keterampilan : mengembangkan perubahan perilaku dalam menjalankan kewajiban-kewajiban pekerjaan dan tugas. c. Sikap : menciptakan ketertarikan dan kesadaran akan pentingnya pelatihan Analisis kebutuhan pelatihan atau Training Need Assessment (TNA) yang lebih lengkap akan dijelaskan pada pembahasan selanjutnya. 2. Setelah melakukan penilaian, proses pelatihan yang kedua adalah perancangan yang terdiri dari pemilihan metode pelatihan dan isi pelatihan. Pada tahap ini menentukan metode dan isi pelatihan seperti apa yang akan diadakan dan disesuaikan dengan analisis penilaian kebutuhan. 3. Selanjutnya proses yang ketiga adalah penyampaian yang terdiri dari jadwal, pelaksanaan dan pemantauan pelatihan. Tahap ini merupakan rangkaian kegiatan pelaksanaan program pelatihan yang sesuai dengan hasil perancangan dan ada pemantauan terhadap jalannya pelatihan. 4. Proses pelatihan yang terakhir adalah evaluasi yaitu mengukur hasil pelatihan dan membandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Apakah pelatihan berjalan dengan sukses dan sesuai tujuan yang ingin dicapai atau tidak. Beberapa aspek yang dievaluasi adalah: 1. Reaksi Pada tingkat ini yang diukur adalah tingkat kepuasan peserta terhadap proses dan hasil pelatihan yang diperolehnya. Evaluasi menggunakan wawancara atau dengan memberikan kuesioner kepada peserta pelatihan. 4
  • 5. 2. Pembelajaran Tingkat pembelajaran dapat dievaluasi dengan mengukur perubahan pengetahuan, keterampilan dan seberapa baik peserta pelatihan telah mempelajari fakta, ide, konsep teori dan sikap. 3. Perilaku Mengevaluasi pelatihan pada tingkat perilaku berarti mengukur pengaruh pelatihan terhadap kinerja pekerjaan atau penerapan di tempat kerja. 4. Hasil Mengevaluasi hasil dengan mengukur pengaruh pelatihan terhadap pencapaian tujuan organisasional yaitu menilai pengaruh penerapan hasil pelatihan di tempat kerja dengan efektivitas organisasi. (Mathis, 2006) 1.2 Pengembangan SDM 1.2.1 Pengertian Pengembangan SDM a) Menurut Drs.H. Malayu S. P. Hasibuan (2009) Pengembangan adalah usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, koseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/ jabatan melalui pendidikan dan latihan. b) Menurut Andrew F. Sikula dalam buku Hasibuan (2009) “Development, in reference to staffing and personnel matters, is a long term educational process utilizing a systematic and organized procedured by which managerial personnel learn conceptual and theoritical knowledge for general purposes.” Pengembangan yang mengacu pada masalah staf dan personil adalah suatu proses pendidikan jangka panjang menggunakan suatu prosedur yang 5
  • 6. sistematis dan terorganisasi sehingga manajer belajar pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum. c) CIDA (Canadian International Development Agency) dalam Sudayat (2009) mengemukakan bahwa pengembangan sumber daya manusia menekankan manusia baik sebagai alat maupun sebagai tujuan akhir pembangunan. Berdasarkan beberapa pengertian diatas, kelompok kami menyimpulkan bahwa pengembangan SDM adalah suatu usaha yang sistematis dan terorganisir yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan / jabatan. 1.1.2 Tujuan Pengembangan SDM Setiap organisasi yang ingin meraih kemajuan di masa depan harus melakukan berbagai jenis investasi. Investasi tersebut tidak hanya untuk memperbesar modal ataupun melengkapi sarana dan prasarana kerja.Tetapi juga investasi yang berupa pengembangan sumber daya manusia. Pada analisa terakhir, manusialah yang akan menentukan berhasil atau tidaknya organisasi dalam mencapai tujuan, baik tujuan jangka panjang maupun tujuan jangka pendek. Investasi sumber daya manusia bermuara kepada satu titik akhir yaitu agar organisasi memiliki tenaga kerja yang jumlah dan mutu, disiplin kerja, dedikasi, loyalitas, persepsi, efisiensi kerja, efektifitas kerja dan produktifiitas kerjanya dapat memenuhi kebutuhan organisasi tidak hanya masa kini tapi juga untuk masa dekat dan masa depan yang jangkauannya jauh. Wujud nyata dari investasi sumber daya manusia itu adalah berupa strategi dan program pengembangan sumber daya manusia yang konsisten, programatik, dan kontinyu. 6
  • 7. Tujuan dari kegiatan pengembangan sumber daya manusia menurut Schuler (1992) dalam Sudayat (2009), yaitu : a) Mengurangi dan menghilangkan kinerja yang buruk Dalam hal ini kegiatan pengembangan akan meningkatkan kinerja pegawai saat ini, yang dirasakan kurang dapat bekerja secara efektif dan ditujukan untuk dapat mencapai efektivitas kerja sebagaimana yang diharapkan oleh organisasi. b) Meningkatkan produktivitas Dengan mengikuti kegiatan pengembangan berarti pegawai juga memperoleh tambahan ketrampilan dan pengetahuan baru yang bermanfaat bagi pelaksanaan pekerjaan mereka. Dengan semikian diharapkan juga secara tidak langsung akan meningkatkan produktivitas kerjanya. c) Meningkatkan fleksibilitas dari angkatan kerja Dengan semakin banyaknya ketrampilan yang dimiliki pegawai, maka akan lebih fleksibel dan mudah untuk menyesuaikan diri dengan kemungkinan adanya perubahan pada lingkungan organisasi. Misalnya bila organisasi memerlukan pegawai dengan kualifikasi tertentu, maka organisasi tidak perlu lagi menambah pegawai yang baru, oleh karena pegawai yang dimiliki sudah cukup memenuhi syarat untuk pekerjaan tersebut. d) Meningkatkan komitmen karyawan. Dengan melalui kegiatan pengembangan, pegawai diharapkan akan memiliki persepsi yang baik tentang organisasi yang secara tidak langsung 7
  • 8. akan meningkatkan komitmen kerja pegawai serta dapat memotivasi mereka untuk menampilkan kinerja yang baik. e) Mengurangi turn over dan absensi. Bahwa dengan semakin besarnya komitmen pegawai terhadap organisasi akan memberikan dampak terhadap adanya pengurangan tingkat turn over absensi. Dengan demikian juga berarti meningkatkan produktivitas organisasi. Jika disimak dari pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pengembangan pegawai, pada umumnya adalah sebagai berikut : a. Agar pegawai dapat melakukan pekerjaan lebih efisien. b. Agar pengawasan lebih sedikit terhadap pegawai. c. Agar pegawai lebih cepat berkembang. d. Menstabilisasi pegawai. 1.2.3 Proses Pengembangan SDM Gambar 2. Proses Pengembangan SDM dalam Organisasi Sumber : (Mathis, 2006) 8
  • 9. Penjelasan dari Gambar 2 adalah sebagai berikut: 1. Merumuskan rencana SDM Pengembangan dimulai dengan rencana-rencana SDM organisasi karena rencana ini menganalisis, meramalkan dan menyebutkan kebutuhan organisasional untuk sumber daya manusia pada saat ini dan masa yang akan datang 2. Menyebutkan kapabilitas yang penting Setelah tahapan perencanaan, menentuan kapabilitas yang dibutuhkan pada organisasi di masa yang akan datang sangat diperlukan seperti kapabilitas dalam pembuatan keputusan yang berkualitas, nilai etika, keterampilan teknis dan lain-lain. 3. Menjalankan rencana suksesi Perencanaan untuk suksesi para eksekutif, manajer dan karyawan kunci merupakan salah satu bagian penting dari pengembangan SDM. 4. Menilai kebutuhan pengembangan Melakukan analisis terhadap kebutuhan pengembangan meliputi beberapa metode yaitu pengggunaan pusat penilaian, pengujian psikologis dan penilaian kinerja. a. Penggunaan pusat penilaian Pusat penilaian adalah kumpulan instrumen dan latihan yang dirancang untuk mendiagnosis kebutuhan pengembangan seseorang. Penilaian ini dapat berupa tes, permainan peran, kasus-kasus, evaluasi teman dan lain- lain. 9
  • 10. b. Pengujian Psikologis Pengujian ini digunakan untuk menentukan potensial dan kebutuhan pengembangan para karyawan. c. Penilaian Kinerja Data kinerja tentang produktivitas, hubungan karyawan, pengetahuan pekerjaan dapat diketahui. 5. Melaksanakan rencana pengembangan untuk organisasional dan individual Melakukan rencana pengembangan baik pengembangan secara organisasional maupun pengembangan terhadap SDM secara individual. 6. Menentukan pendekatan pengembangan di kantor dan di luar kantor Pendekatan pengembangan di kantor meliputi pelatihan yang dilakukan di kantor, rotasi pekerjaan. Sedangkan pengembangan di luar kantor dapat melalui perkuliahan/kursus. 7. Mengevaluasi keberhasilan pengembangan Pada tahap ini perusahaan mengevaluasi atas program pengembangan SDM yang telah dilaksanakan. Hasil penilaian program pengembangan SDM akan menjadi suatu acuan di masa yang akan datang agar perusahaan senantiasa mengalami peningkatan dalam kinerjanya. 1.3 Perbedaan Pelatihan dan Pengembangan SDM Perbedaan pelatihan dan pengembangan SDM dapat dilihat dari 3 hal yaitu, fokus, jangka waktu pelaksanaan, dan pengukuran efektivitas. Fokus, jangka waktu pelaksanaan, dan pengukuran efektivitas pada pelatihan dan pengembangan menunjukkan hasil yang berbeda. 10
  • 11. Hal tersebut dapat dilihat secara rinci pada tabel di bawah ini. Tabel 1. Perbedaan Pelatihan dan Pengembangan PELATIHAN PENGEMBANGAN Mempelajari perilaku dan Memahami konsep dan konteks tindakan tertentu ; informasi;mengembangkan Fokus mendemonstrasikan penilaian;memperluas kapasitas teknik-teknik dan proses- untuk tugas-tugas proses Jangka Waktu Lebih pendek Lebih panjang Tersedia orang-orang yang memenuhi syarat ketika Pengukuran Penilaian kinerja, tes dibutuhkan, promosi dari dalam Efektivitas kelulusan, sertifikasi bila memungkinkan, keunggulan kompetitif berbasis SDM Sumber : Mathis (2006) 1.4 Metode Pelatihan dan Pengembangan SDM Kegiatan pelatihan berdasarkan tempat dibedakan menjadi dua macam yaitu: 1. On the Job 2. Off the Job Berikut adalah penjelasan dari metode pelatihan : 1. On-the-Job Training On-the-Job Training (OJT) merupakan metode informal yang memungkinkan karyawan untuk mempelajari tugas-tugas dengan mengerjakannya secara langsung. Jenis OJT yang paling dikenal adalah metode coaching (membimbing) atau understudy (sambil belajar). Biasanya pembimbinngnya adalah penyelia ataupun karyawan yang sudah ahli. Contoh OJT level bawah : orang yang dilatih dapat mendapatkan 11
  • 12. keterampilan dengan mengamati cara kerja karyawan lain atau penyelia yang mencontohkan pekerjaannya. Contoh pada manajemen tingkat tinggi : mempersiapkan orang untuk menggantikan orang yang akan pensiun, dia harus dibekali pengetahuan dan mendapatkan pengalaman dari orang yang akan di pensiun kan yang notabene sudah kompeten. Keunggulan OJT yaitu: - Relatif tidak mahal karena seseorang dilatih belajar sambil bekerja. - Tidak membutuhkan fasilitas di luar kantor. - Mendapatkan feed-back yang cepat atas pekerjaannya. Contoh dari pelatihan on the job diantaranya yaitu : a. Latihan instruksi kerja Job instruction training (JIT) atau latihan instruksi kerja dikembangkan untuk memberikan bimbingan, latihan keterampilan on the job kepada para pegawai. Karena JIT adalah suatu teknik bukan program, ini dapat disesuaikan dengan usaha latihan bagi semua pegawai dalam program off the job maupun on the job. JIT terdiri dari 4 langkah : 1) Seleksi dan persiapan yang teliti dari pelatih dan peserta latihan untuk pengalaman belajar yang akan diikuti 2) Penjelasan penuh dan demonstrasi oleh peserta latihan dari pekerjaan yang akan dilakukan 3) Kinerja on the job percobaan oleh peserta latihan 4) Sessi umpan balik yang mendalam untuk mambahas kinerja peserta latihan dan persyaratan kerja 12
  • 13. b. Magang Magang adalah suatu proses terstruktur dimana orang menjadi pekerja yang terampil melalui kombinasi dari pelajaran di kelas dan pelatihan langsung di pekerjaan. Biasanya magang digunakan sebagai salah satu cara dalam rekruitmen terutama mahasiswa untuk bekerja di sebuah organisasi. c. Rotasi pekerjaan Metode pelatihan dimana karyawan berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya untuk memperluas pengalaman. d. Pelatihan pemula Kombinasi instruksi kelas dan pengerjaan tugas secara langsung. Metode ini umum digunakan pada pekerjaan yang melibatkan ketrampilan seperti tukang listrik. 2. Off The Job Training Off The Job Training merupakan metode informal dimana karyawan mempelajari tugas-tugas dengan tidak mengerjakannya secara langsung pada saat bekerja. Beberapa contoh off the job training yaitu : a. Permainan peran Perrmainan peran adalah metode pelatihan dan pengembangan dimana para peserta diminta untuk merespons permasalahan - permasalahan khusus yang mungkin muncul dalam pekerjaan mereka dengan meniru situasi-situasi dunia nyata atau dikenal dengan istilah learning by doing. b. Pelajaran yang terprogram Pelajaran yang terprogram atau instruksi yang terprogram adalah metode 13
  • 14. belajar sendiri langkah demi langkah yang terdiri dari tiga bagian yaitu : 1. Menyikapi pertanyaan, fakta, atau permasalahan kepada orang yang belajar. 2. Mengizinkan orang yang belajar untuk memberikan respons. 3. Memberikan timbal balik untuk mendapatkan jawaban yang akurat. Keuntungan dari pelajaran yang terprogram adalah dapat menggunakan waktu pelatihan dengan optimal (tidak perlu waktu yang lama). Pelatihan ini juga memberikan pembelajaran karena membiarkan orang-orang yang dilatih belajar sesuai dengan kecepatan mereka sendiri dan dapat memberikan timbal balik antara pelatih dan orang yang dilatih. c. Pelatihan dengan peralatan audiovisual Pelatihan dengan peralatan audiovisual dinilai sebagai pelatihan yang sangat efektif seperti, film, power point, video konferensi, kaset audio dan kaset video. Namun, pelatihan dengan audiovisual ini biayanya lebih mahal daripada pengajaran konvensional . Adapun beberapa keuntungan dari penggunaan pelatihan dengan peralatan audiovisual ini yaitu : 1. Ketika dibutuhkan ilustrasi mengenai cara menggunakan sesuatu, maka dengan mudah untuk dihentikan, diulang, diperlambat atau dipercepat. 2. Ketika dibutuhkan bentuk latihan dengan kejadian yang tidak mudah didemonstrasikan dengan pengajaran langsung, seperti tur visual atau operasi jantung. 3. Ketika dibutuhkan pelatihan untuk seluruh organisasi dan terlalu mahal untuk memindahkan para pelatih dari tempat yang satu ke tempat lain. 14
  • 15. d. Pelatihan berbasis komputer (Computer Based Training) Program CBT memiliki beberapa keunggulan. Pelatihan berbasis komputer ini dapat berupa aplikasi komputer dan CD-ROM berisikan pelatihan secara langsung yang dapat berinteraksi oleh orang yang akan dilatih. Contoh penggunaan CBT ini adalah pengusaha yang ingin belajar untuk melakukan wawancara yang benar dan dapat dibenarkan secara hukum. Pengusaha tersebut dapat berlatih melalui aplikasi pekerjaan pelamar. Di dalam aplikasi tersebut pengusaha diminta untuk melakukan wawancara dengan menuliskan sejumlah pertanyaan di tabel yang telah disiapkan aplikasi tersebut. Kemudian komputer akan menjawab sebagai pelamar dan tiap jawaban dari komputer harus dicermati oleh pengusaha tersebut, beberapa jawaban dari komputer membutuhkan pertanyaan lanjutan. Pada akhir sesi, komputer memberitahukan orang yang dilatih tersebut tentang kesalahannya (kemungkinan terdapat pertanyaan diskrimintatif) dan komputer akan menawarkan instruksi selanjutnya untuk memperbaiki kesalahan. Teknologi interaktif dapat mengurangi waktu belajar kira-kira sebesar 50%. Program ini juga dapat menghemat biaya saat dibuat dan diproduksi. Keuntungan lain adalah konsistensi instruksinya (komputer tidak seperti mausia yang melatih tidak memiliki hari baik atau hari buruk), keahlian dalam bila orang yang dilatih tidak mempelajarinya orang itu umumnya tidak dapat melanjtkan ke langkah berikutnya), meningkatkan kemampuan dan meningkatkan motivais orang yang dilatih (hasil dari proses timbal balik) 15
  • 16. e. Pelatihan Jarak Jauh Berbasis Internet 1) Teletraining Melalui teletraining seorang pelatih pusat dapat mengajar kelompok- kelompok karyawan di lokasi yang jauh melalui sambungan televisi. 2) Video konferensi Video konferensi mengizinkan orang dalam satu lokasi untuk berkomunikasi langsung melalui sebuah kombinasi dari peralatan audio dan visual dengan orang di kota atau negara lain. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengajar di depan kamera. Sebagai contoh, karena pelatihannya jarak jauh, sangatlah penting untuk menyiapkan panduan pelatihan jauh sebelum waktu dimulai pelatihan khususnya naskah yang akan digunakan pelatih. 16
  • 17. BAB II TRAINING NEED ASSESSMENT 2.1 Pengertian Training Need Assessment Training Needs Assessment(TNA) atau analisis kebutuhan pelatihan adalah suatu langkah yang dilakukan sebelum melakukan pelatihan dan merupakan bagian terpadu dalam merancang pelatihan untuk memperoleh gambaran komprehensif tentang materi, alokasi waktu tiap materi, dan strategi pembelajaran yang sebaiknya diterapkan dalam penyelenggaraan pelatihan agar pelatihan bermanfaat bagi peserta pelatihan. Dari analisis ini akan diketahui pelatihan apa saja yang relevan bagi suatu organisasi pada saat ini dan juga dimasa yang akan datang. Organisasi tidak dapat menentukan pelatihan begitu saja tanpa menganalisis dahulu kebutuhan dan tujuan apa yang ingin dicapai. Penilaian kebutuhan merupakan road map untuk mencapai tujuan organsasi. 2.2 Pentingnya Training Needs Assessment Kebutuhan menurut Briggs (dalam AKD LAN 2005) adalah ketimpangan atau gap antara apa yang seharusnya dengan apa yang senyatanya. Gilley dan Eggland (AKD LAN, 2005 ) menyatakan bahwa kebutuhan adalah kesenjangan antara seperangkat kondisi yang ada pada saat sekarang ini dengan seperangkat kondisi yang diharapkan. Kebutuhan pelatihan dapat diketahui sekiranya terjadi ketimpangan antara kondisi (pengetahuan, keahlian dan perilaku) yang senyatanya ada dengan tujuan-tujuan yang diharapkan tercipta pada suatu organisasi. Kebutuhan pendidikan (education needs) atau kebutuhan pelatihan (training needs) adalah kesenjangan yang dapat diukur antara hasil-hasil yang ada sekarang dan hasil-hasil yang diinginkan atau dipersyaratkan. Tidak semua kesenjangan 17
  • 18. atau kebutuhan mempunyai tingkat kepentingan yang sama untuk segera dipenuhi. Maka antara kebutuhan yang dipilih dengan kepentingan untuk dipenuhi kadang terjadi masalah atau selected gap. Analisis Kebutuhan Pelatihan menurut Rosset dan Arwady menyebutkan bahwa Training Needs Assessment (TNA) adalah suatu istilah yang dipergunakan dalam analisis untuk memahami permasalahan kinerja atau permasalahan yang berkaitan dengan penerapan teknologi baru. Analisis kebutuhan pelatihan memegang peran penting dalam setiap program pelatihan, sebab dari analisis ini akan diketahui pelatihan apa saja yang relevan bagi suatu organisasi pada saat ini dan juga dimasa yang akan datang, yang berarti dalam tahap analisis kebutuhan pelatihan ini dapat diidentifikasi jenis pelatihan apa saja yang dibutuhkan oleh pegawai dalam pengemban kewajibannya. Fungsi Training Need Assessment : 1. Mengumpulkan informasi tentang skill, knowledge dan feeling pekerja 2. Mengumpulkan informasi tentang job content dan job context 3. Mendefinisikan kinerja standar dan kinerja aktual dalam rincian yang operasional 4. Melibatkan stakeholders dan membentuk dukungan 5. Memberi data untuk keperluan perencanaan 2.3 Tahap Training Needs Assessment (TNA) 1. Analisis organisasi Analisis organisasi menentukan dimana pelatihan dapat dilakukan dan dimana seharusnya dilakukan. Analisis ini memfokuskan pada organisasi secara 18
  • 19. keseluruhan mencakup analisis tujuan organisasi, sumber daya, iklim organisasi, serta analisis lingkungan eksternal dan internal organisasi. Analisis ini bertujuan memperoleh informasi tentang organisasi yang digunakan untuk menentukan tujuan pelatihan yang hendak dicapai. Sebagai tahap awal perlu adanya upaya mengkaitkan penilaian kebutuhan pelatihan dengan pencapaian tujuan organisasi. Dengan mengkaitkan hubungan tersebut, kebutuhan pelatihan akan dapat diidentifikasi. 2. Analisis tugas Analisis tugas mengidentifikasi pelatihan apa saja yang harus diberikan kepada karyawan terkait dengan pekerjaannya. Tujuan analisis ini adalah mengetahui tentang tugas yang harus dilakukan karyawan, penentuan standar kinerja untuk suatu pekerjaan, penentuan pengetahuan, kemampuan dan perilaku yang diperlukan dalam suatu pekerjaan. 3. Analisis individu Analisis individu mengidentifikasi siapa atau karyawan mana yang membutuhkan pelatihan dan pelatihan apa saja yang perlu diberikan. Untuk itu perlu mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki tiap karyawan. 2.4 Metode Training Need Assessment 1. Survei Survei merupakan metode yang sering digunakan untuk mengumpulkan data. Pertanyaan survei harus benar agar tidak terjadi interpretasi yang keliru dari responden. Keuntungan metode survei adalah dapat diterapkan pada populasi yang besar dan mudah dalam memperoleh feed back . 19
  • 20. 2. Observasi Observasi sangat baik digunakan jika populasinya sangat besar dan kompleks. Observasi dilakukan oleh orang yang terlatih dalam teknik observasi dan mengenal proses yang diobservasi. 3. Wawancara individu Wawancara individu biasanya digunakan bersamaan dengan survei tertulis, tetapi dapat juga dilakukan secara independen. Wawancara individu digunakan untuk mengetahui kevalidan data yang diperoleh saat survei. Keuntungan menggunakan wawancara adalah kesempatan untuk mengadakan interaksi secara langsung dengan karyawan dan merupakan cara paling efektif untuk mengumpulkan data yang lengkap. 4. Focus Groups Dalam metode ini ada pembentukan kelompok yang melakukan brainstorming mengenai hal tertentu. Data yang diperoleh berupa data kualitatif. 5. Performance Appraisal Hasil studi menunjukkan bahwa laporan penilaian kinerja sangat berguna dalam menentukan kebutuhan pelatihan. Yang perlu diperhatikan jika menggunakan laporan kinerja adalah form penilaian harus terstruktur dan pimpinan harus terampil dalam proses penilaian kinerja. 20
  • 21. BAB III IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN dan PELATIHAN SDM Salah satu implementasi dari kegiatan pelatihan dan pengembangan SDM di bidang kesehatan yaitu Pelatihan Leadership bagi Pimpinan di Rumah Sakit. Berikut adalah contoh dari kegiatan pelatihan di Rumah Sakit, PELATIHAN LEADERSHIP BAGI PIMPINAN di RUMAH SAKIT LATAR BELAKANG Kepemimpinan dalam suatu organisasi merupakan suatu faktor yang menentukan berhasil tidaknya suatu organisasi/usaha. Kepemimpinan yang efektif, membawa pengelolaan organisasi ke arah kesuksesan. Tanda kepemimpinan yang efektif adalah adanya keteraturan, hasil dan pengembangan dalam organisasi. Namun upaya untuk menunjukkan adanya kepemimpinan yang efektif tidaklah mudah. Kepemimpinan sangat bergantung dari personality yang mengembang posisi sebagai pemimpin. Setiap ketrampilan kepemimpinan yang efektif seharusnya melekat erat pada setiap pimpinan, apapun ruang lingkup tanggung jawabnya. Sikap dan gaya serta perilaku kepemimpinan seseorang sangat besar pengaruhnya terhadap organisasi yang dipimpinnya, bahkan berpengaruh terhadap produktivitas organisasinya. Dalam UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit disebutkan Kepala Rumah Sakit harus seorang tenaga medis yang mempunyai kemampuan dan keahlian di bidang perumahsakitan. Tidak hanya itu dalam UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan disebutkan pula setiap pimpinan penyelenggaraan 21
  • 22. fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat harus memiliki kompetensi manajemen kesehatan masyarakat yang dibutuhkan. Kompetensi yang dimaksud dalam undang-undang ini pada hakekatnya tidak saja kompetensi yang terkait dengan kemampuan manajerial, melainkan juga termasuk kemampuan untuk memimpin organisasi rumah sakit, yang kompleks dan competitive. Dunia perumahsakitan adalah dunia yang paling dinamis dan sensitive terhadap perubahan. Isu makro dan mikro dalam organisasi rumah sakit tidak saja terkiat dengan konteks lokal melainkan sampai pada konteks global. Semakin banyak aktor lintas negara yang terlibat dalam pengelolaan rumah sakit di Indonesia. Saat ini disadari bahwa, perubahan terjadi begitu cepat dalam dunia usaha rumah sakit, kerumitan masalah terus bertambah. Situasi ini pada akhirnya menuntut manusia untuk bekerja serta menyesuaikan diri dan membangun dirinya untuk menghadapi rintangan dan tantangan. Akibatnya semua orang harus memiliki kemampuan untuk mengolah situasi dan informasi untuk menjadi solusi. Semua orang harus berpikir kreatif untuk memecahkan persoalan dan yang pada akhirnya juga akan meningkatkan kredibiltas. Tingginya kredibilitas akan mendukung kepercayaan diri yang lebih tinggi untuk menghadapi tantangan yang lebih besar. Terlebih lagi di rumah sakit dengan segala macam kompleksitas permasalahan yang ada. Institusi RS adalah wadah kegiatan pelayanan publik yang padat modal, padat IPTEK dan padat karya. Di sana bergabung banyak SDM dari berbagai profesi dan motivasi kerja, sehingga para manajer dan pimpinan RS memang seharusnya menguasai manajemen SDM secara praktis, efektif, dan efisien. Pimpinan rumah sakit di semua level haruslah mampu untuk melaksanakan tugas dan kewajiban yang diembannya sebagai seorang pemimpin. 22
  • 23. Salah satu kunci penting untuk menjadi pemimpin yang efektif adalah kemampuan untuk melihat persoalan dan masalah dari kacamata yang berbeda. Kemudian kemampuan untuk mengambil jalan pemikiran yang berbeda dari jalan pemikiran yang biasa diambil. Pola pikir ini sering disebut sebagai pola berpikir kreatif. Berpikir kreatif akan membawa seorang pemimpin menjadi penggagas dan dengan kreatifitas akan mewujudkan gagasan ke dalam kenyataan. Tugas utama seorang pemimpin adalah menciptakan mimpi indah bagi organisasi dan membangun komitmen pengikutnya untuk mewujudkan mimpi tersebut. Kreatifitas merupakan kekuatan daya cipta yang mewujudkan karya dan kerja yang bertumpu pada inovasi. Jalinan yang terjadi antara konsep berpikir kreatif dan kreatifitas dilakukan dengan dua tahap berbeda; berpikir lalu berbuat. Aspek-aspek pengelolaan sumber daya, salah satu yang utama adalah SDM dan seluruh kemampuan organisasi untuk secara optimal diberdayakan untuk mencapai tujuan organisasi adalah yang paling penting, namun sulit. Dengan peningkatan berpikir kreatif maka kreatifitas tidak akan berhenti. Untuk itu guna meningkatkan kompetensi pimpinan rumah sakit di semua tingkatan, memberikan pemahaman, pengetahuan tentang potensi diri individu maka perlunya diselenggarakan Bimbingan Teknis Leadership bagi Pimpinan di Rumah Sakit TUJUAN Pimpinan Rumah Sakit 1. Mengenali prinsip-prinsip dasar dalam teori kepemimpinan 2. Mengenali tipe / gaya kepemimpinan 23
  • 24. 3. Mengenali perubahan dan mampu melakukan perubahan 4. Berkomunikasi secara efektif dan rethorika seorang pemimpin 5.Meningkatkan keterampilan analitis yang akan berdampak kepada berpikir kreatif untuk membangun kreatifitas kerja sehingga terbentuk motivasi positif dalam bekerja. 6. Memahami konsep kepemimpinan dan proses penerapannya 7. Memahami perilaku dan attitude para follower dan membangkitkan motivasi serta gairah dalam bekerja 8. Mampu melakukan negosiasi secara efektif terhadap pihak internal maupun eksternal perusahaan. 9. Mampu menangani konflik dengan baik dan memanfaatkan office politic untuk meningkatkan produktifitas kerja Materi Pelatihan 1. Konsep-konsep Kepemimpinan / Concepts of Leadership Dalam agenda pertama ini peserta diajak untuk mengenali dan memahami konsep dasar memimpin, serta memahami relevansi teori-teori kepemimpinan yang ada. 2. Tingkah laku manusia / Human Behavior Agenda ini mengajak peserta untuk mengeksplorasi kemampuan memimpin yang efektif, yang diperlukan sebagai kemampuan dasar dalam mengenali tingkah laku manusia, kebutuhannya, motivasi dan latar belakang seseorang melakukan suatu tindakan atau dalam bersikap. 24
  • 25. 3. Memimpin / Leading Agenda ini mengarahkan peserta pada kemampuan untuk memahami bagaimana menerapkan gaya memimpin yang paling efektif dalam situasi - situasi yang dihadapi. Selain itu, peserta juga akan dipapar dengan perbedaan manajer dan leader (from manajemen to leadership) 4. Mengarahkan Agenda ini mendeskripsikan cara - cara mengarahkan orang lain kepada tujuan bersama yang ingin dicapai, secara konseptual dan praktikal. 5. Komunikasi dan retorika pemimpin Agenda ini mendiskusikan mengenai peran kemampuan komunikasi dan retorika pemimpin dalam upaya mendukung terciptanya kepemimpinan yang efektif. 6. Memelihara motivasi: Agenda ini mengajak peserta untuk memahami cara - cara memelihara motivasi team untuk dapat mencapai tujuan bersama dengan hasil yang bersifat generic dan mutual untuk semua anggota organisasi 7. Meningkatkan kemampuan negosiasi Pada agenda ini, peserta diajak untuk memahami konsep negosiasi dan manfaatnya dalam memipin organisasi rumah sakit. 8. Simulasi: Penerapan terbatas hasil pelatihan Pada agenda terakhir ini, peserta ditantang untuk mengaplikasikan berbagai konsep dan pengalaman empiris yang telah diakuisisi selama pelatihan. 25
  • 26. METODE PELATIHAN Pelatihan dilakukan dengan pendekatan klasikal, teori, diskusi, sharing, tanya jawab, latihan, games dan roleplay. PESERTA 1. Direktur Utama, Direktur, para Wakil Direktur 2. Kepala Bagian/Bidang, Manajer Menengah dan Bawah, Pejabat Struktural 3. Kepala Instalasi, Ketua Komite, Ketua SMF, Koordinator Team, Pejabat Fungsional. 4. Setiap orang yang mempunyai banyak bawahan dengan berbagai karakter. 26
  • 27. DAFTAR PUSTAKA Badan PPSDM Kesehatan Pusdiklat Aparatur . 2011. Rancangan Pelatihan Bagi Pejabat Struktural Kesehatan. Diunduh dari http://www.lrckesehatan.net/evenpenting/rakon/2011/panel-2/Rancang an%20pelatihan%20bagi%20pejabat%20struktural%20kes.ppt pada tanggal 11April 2011. Dessler, Gary. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Index Hasibuan, Malayu S.P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara IMRS – PERSI. 2011. Bimbingan Teknis Leadership bagi Pimpinan di Rumah Sakit. Diunduh dari http://www.pdpersi.co.id/kegiatan/tor_maret11.pdf pada tanggal 11 April 2011. Ivancevich, John, M, dkk. 2008. Perilaku dan Manajemen Organisasi, jilid 1 dan 2. Jakarta : Erlangga. Mathis R.L dan Jackson J.H, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat. Mondy, R. Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid I Edisi 10. Jakarta : Erlangga Sudayat, Ridhwan Iskandar. 2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Diunduh dari http://ridwaniskandar.files.wordpress.com/2009/05/6- pengembangan-sdm-2.pdf pada tanggal 5 April 2011. 27
  • 28. Ulvah, Fitria. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Diakses dari www.scribd.com/doc/54057584/MSDM-training pada tanggal 29 Maret 2011. 28