4. Kata virus berasal dari bahasa latin yang artinya
racun.Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang
menginfeksi sel organisme biologis. Virus bersifat parasit
obligat, hal tersebut disebabkan karena virus hanya
dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan
menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena
virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk
bereproduksi sendiri. Biasanya virus mengandung sejumlah
kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi
keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung
yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi
ketiganya.
Partikel virus ketika berada diluar inang dikenal dengan
nama virion.
5. Adolf Mayer (1882), ilmuwan Jerman menemukan adanya
penyakit yang menimbulkan bintik kekuningan pada daun
tembakau. Mayer melakukan percobaan dengan
menyemprotkan getah tanaman yang sakit pada
tanaman sehat, ternyata tanaman sehat menjadi tertular.
Mayer berkesimpulan bahwa penyakit tersebut
disebabkan oleh bakteri yang sangat kecil. Bakteri ini tidak
dapat dilihat meskipun menggunakan mikroskop.
6. Kemudian Dmitri Ivanovski (1892), ilmuwan Rusia menyaring
getah tanaman tembakau yang sakit dengan penyaring
bakteri tetapi partikel yang menyerang tembakau tersebut
lolos dari penyaring bakteri. Ivanovski menduga bahwa
penyakit mosaik pada tanaman tembakau ini disebabkan
oleh suatu organisme yang berukuran lebih kecil
dibandingkan bakteri. Ia merasa ada kesalahan pada teknik
penyaringan. Seperti halnya Mayer, Ivanovski berkesimpulan
bahwa penyebab penyakit mosaik pada tanaman
tembakau adalah bakteri.
7. Martinus W. Beijeinck (1897), ahli mikrobiologi Belanda
menemukan fakta bahwa partikel mikroskopis penyerang
tembakau dapat bereproduksi pada tanaman tembakau,
tetapi tidak dapat dibiakkan pada medium pertumbuhan
bakteri. Beijerinck berpendapat bahwa ada agen yang
menginfeksi tanaman tembakau, meskipun ia sendiri belum
mengetahui hal itu. Beijerinck menyebut agen penginfeksi
itu sebagai virus lolos saring (filterable virus). Ia memberi
nama demikian karena agen tersebut dapat lolos dari
saringan bakteri dan tidak dapat diamati dengan
mikroskop cahaya.
Kemudian Wendell Stanley (1935), berhasil mengkristalkan
partikel yang menyerang tanaman tembakau. Partikel
mikroskopis tersebut dinamakan TMV (Tobacco Mozaic
Virus).
8. Perkembangan ilmu pengetahuan
selanjutnya memberi kita pemahaman
bahwa berbagai jenis virus merupakan
penyebab penyakit pada tumbuhan,
hewan, dan manusia. Istilah virus lolos saring
kemudian disingkat menjadi virus.
Iwanowski dan Beijerinck dinobatkan
sebagai penemu virus.
Virus memiliki ciri khusus yang
membedakannya dengan kelompok
makhluk hidup yang lain. Dalam klasifikasi
makhluk hidup, virus dipisahkan menjadi
kelompok tersendiri. Ilmu yang mempelajari
virus disebut virologi.
9. CIRI-CIRI VIRUS
Ciri-ciri virus sebagai berikut :
Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)
Hanya dapat berkembangbiak dalam sel
hidup
Virus berukuran mikroskopis, berkisar antara
20-300 milimikron
Virus hanya memiliki salah satu macam asam
nukleat (DNA dan RNA)
Virus dapat dikristalkan
Mempunyai bentuk yang bervariasi (heliks,
polihidris, kompleks, dan sampul virus)
Virus tersusun atas asam nukleat yang
diselubungi kapsid
10. JENIS-JENIS VIRUS
Virus Bakteri
Virus bakteri adalah virus yang sel inangnya adalah sel
bakteri. Virus bakteri disebut
jugabakteriofage atau fage (Latin, phag= memakan).
Virus bakteri mengandung materi genetik berupa DNA.
Virus Mikroorganisme Eukariot
Virus mikroorganisme eukariot adalah virus yang sel
inangnya berupa mikroorganisme yang tergolong
eukariot. Virus ini terutama mengandung RNA. Virus yang
menyerang jamur disebut Mycovirus.
11. Virus Tumbuhan
Virus tumbuhan adalah virus yang sel
inangnya adalah sel tumbuhan. Virus
tumbuhan sebagian besar mengandung
RNA.
. Virus Hewan
Virus hewan adalah virus yang sel inangnya
adalah sel hewan atau sel manusia. Virus
hewan mengandung RNA atau DNA.
12. REPRODUKSI VIRUS
Ada 2 siklus pada reproduksi virus :
1.SIKLUS LITIK
Dalam siklus litik, virus akan menghancurkan
sel induk setelah berhasil melakukan
reproduksi.Fase-fase:
1. Fase Absorbsi (Pelekatan)
Tahap absorbsi (pelekatan) adalah saat
partikel virus (virion) melekat pada sel yang
diinfeksi. Tempat pelekatan virus pada sel
inang terjadi pada reseptor (protein khusus
pada membran plasma sel inang yang
mengenali virus).
13. 2. Fase Penetrasi
Tahap penetrasi adalah tahap virus atau materi
genetik virus masuk ke dalam sitoplasma sel
inang.
3. Fase Replikasi dan Sintesis
Tahap replikasi dan sintesis adalah tahap
terjadinya perbanyakan partikel virus di dalam
sel inang. Sel inang akan dikendalikan oleh
materi genetik dari virus sehingga sel dapat
membuat komponen virus, yaitu asam nukleat
dan protein untuk kapsid.
4. Fase Perakitan (Pematangan)
Tahap perakitan (pemasangan) adalah tahap
penyusunan asam nukleat dan protein virus
menjadi partikel virus yang utuh.
14. 5. Fase Pelepasan (Pembebasan)
Tahap pelepasan (perakitan) adalah tahap
partikel virus keluar dari sel inang dengan
memecahkan sel tersebut. Dengan begitu,
sel inang menjadi mati.
2.SIKLUS LISOGENIK
Dalam siklus lisogenik, virus tidak
menghancurkan sel, tetapi berintegrasi
dengan DNA sel induk.
1. Fase Absorbsi dan Infeksi
Virus (fag/fage) menempel di tempat yang
spesifik pada sel bakteri.
2. Fase Penetrasi
DNA virus masuk ke dalam sel bakteri.
15. 3. Fase Penggabungan
DNA virus bergabung dengan DNA bakteri
membentuk profag.
4. Fase Replikasi
DNA virus (dalam profag) akan terus
bertambah banyak jika sel bakteri terus
menerus membelah. Dalam kasus yang
jarang terjadi, DNA virus akan terpisah dari
profag dan akan memasuki siklus litik.
16. HABITAT VIRUS
Virus menunjukkan ciri kehidupan hanya jika
berada pada sel organisme lain (sel inang). Sel
inang virus berupa bakteri, mikroorganisme
eukariot (seperti Protozoa dan jamur), sel
tumbuhan, sel hewan, dan sel manusia. Virus
yang menyerang tumbuhan dapat masuk ke
dalam tumbuhan lain, terutama melalui
perantara serangga. Virus yang menyerang
hewan atau manusia dapat masuk ke dalam
tubuh hewan atau manusia lain misalnya
melalui makanan, minuman, udara, darah,
luka, atau gigitan.
17. KLASIFIKASI VIRUS
Klasifikasi virus tidak mengikuti sistem
Linnaeus melainkan sistem ICTV
(International Comitee on Taxonomy of
Viruses = Komite Internasional untuk
Taksonomi Virus). Klasifikasi virus terbagi
dalam tiga tingkat takson, yaitu famili,
genus, dan spesies. Nama famili virus
diakhiri dengan viridae, sedangkan nama
genus diakhiri dengan virus. Nama spesies
menggunakan bahasa Inggris dan diakhiri
dengan virus. Saat ini, jenis virus yang sudah
teridentifikasi sekitar dua ribu spesies.
19. Virus DNA adalah virus yang materi genetiknya berupa
asam nukleat yang berbentuk rantai ganda berpilin. Di
dalam sel inangnya, DNA pada virus akan mengalami
replikasi menjadi beberapa DNA dan juga akan
mengalami transkripsi menjadi mRNA. mRNA akan
mengalami translasi untuk menghasilkan protein selubung
virus. Masih di dalam sel inang, DNA dan protein virus
mengkonstruksikan diri menjadi virus – virus baru. mRNA
juga akan membentuk enzim penghancur (Lisozim)
sehingga sel inang lisis (hancur) dan virus – virus keluar
untuk menginfeksi sel inang lainnya. Contoh Virus ini :
1. Papiloma
2. Poliloma
3. Parvovirus B19
4. Adenovirus
5. Herpes simpleks I (luka di sekeliling mulut)
6. Herpes simpleks II (perlukaan genital)
7. Varicella zoster (cacar air)
8. Virus Epstein-Barr
9. Cytomegalovirus
20. 10. Vaccinia
11. Roseola
12. Cacar sapi
13. Cacar
14. Bakteriofag
15. Hepatitis B virus
16. Smallpox virus
17. Transfusion Transmitted Virus
18. JC virus (progressive multifocal leukoencephalopathy)
19. Anellovirus
20. Salterprovirus
Virus RNA adalah virus yang materi genetiknya berupa
asam nukleat yang berbentuk rantai tunggal atau ganda
tidak berpilin. Di dalam sel inangnya, RNA pada virus akan
mengalami transkripsi balik menjadi Hibrid RNA-DNA dan
akhirnya membentuk DNA. Selanjutnya DNA virus akan
masuk ke inti sel inangnya, menyisip ke dalam DNA
inangnya. DNA virus akan merusak DNA inangnya dan
membentuk mRNA.
21. mRNA akan mengalami translasi untuk menghasilkan protein
selubung virus untuk menbentuk virus – virus baru. Cth Virus ini:
1. HIV AIDS
2. Influenza
3. Virus Hepatitis E
4. Poliovirus
5. Paramyxovirus Paramyxovirus
6. Virus enterik
7. Virus rubella
8. Virus demam kuning
9. Virus ensefalitis
10. Virus tumor RNA
11. DHF (demam berdarah)
12. Rabies
13. Campak
14. Rhinovirus (demam dan pilek)
15. Reovirus (diare)
16. Gondong
17. Rotavirus
18. Enterovirus
19. Hepatovirus
20. Virus ebola
22.
23. SEKIAN DARI SAYA SELAKU PEMBUAT
POWERPOINT INI,SEMOGA BERMANFAAT
SAYA EGA FIKY INDRIYANI MENGUCAPKAN
TERIMAKASIH.