2. Identitas sungai
Sungai Kahayan merupakan salah satu sungai terpanjang di
KalimantanTengah, Indonesia.
Sungai yang terletak di kota Palangkaraya ini bisa juga
disebut sebagai sungai dayak besar atau sungai Biaju Besar.
Sungai Kahayan melewati beberapa kabupaten seperti
Kabupaten Gunung Mas , Kabupaten Kapuas , Kabupaten
Katingan , Kabupaten Murung Raya , Kabupaten Pulang
Pisau , Kota Palangka Raya.
Sungai Kahayan memiliki luas mencapai 22.904,80 km2
Panjang sungai mencapai 600 km, lebar 500 meter dan
kedalaman sungai hingga 7 meter dengan pemberhentian
muara terakhir di laut jawa.
Sungai Kahayan merupakan sungai dengan jenis pasang
surut
4. Potensi sumber air baku
NRW
Cakupan
pelayanan
Kualitas,
kuantitas,
kontinuitas
5. Kualitas, kuantitas dan kontinuitas
Ada beberapa daerah di Kota Palangka Raya yang
kondisi tanahnya bergambut sehingga air tanah
dangkalnya kurang baik (pengambilan ± 15 m).
sumber air baku PDAM Kota Palangka Raya,
memiliki debit yang besar (musim kemarau debit 40
m3/dt) namun kualitasnya sangat terpengaruh
dengan kondisi lingkungan. Apalagi pada musim
penghujan, air Sungai Kahayan mendapat pengaruh
dari Sungai Rungan yang merupakan air gambut. Hal
ini menyebabkan warna air baku menjadi coklat
kemerahan, dan memerlukan penanganan tersendiri
untuk menjernihkan air.
6. Parameter yang digunakan dalam penelitian air terdiri
dari parameter fisik (kekeruhan, TSS, suhu, dan warna),
parameter kimia (BOD, COD, Fe, Hg, NH3, Deterjen dan
pH) dan parameter biologi (E.Coli).
Kontinuitas pelayanan masih kurang baik
Disebabkan panjangnya perpipaan tanpa dilengkapi
dengan air vent, padahal Kota Palangka Raya secara
geografis cendrung datar.
Ada sebagian wilayah pelayanan yang tidak
mendapatkan air dengan baik bahkan tidak mengalir,
khususnya di daerah-daerah yang jauh dari PDAM Kota
Palangka Raya (± 5-6 km dari lokasi PDAM) seperti di
daerah Kelurahan BukitTunggal.
Padahal pada daerah ini sebagian besar air tanahnya
kurang baik, sehingga ini merupakan peluang PDAM
Kota Palangka Raya menyediakan air bersih.
7. Cakupan pelayanan
Kesulitan yang dihadapi oleh PDAM Kota
Palangka Raya saat ini adalah meyakinkan
masyarakat untuk berlangganan air PDAM Kota
Palangka Raya, karena mudahnya masyarakat
mendapatkan air tanah untuk memenuhi
kebutuhan air bersihnya.
Namun dari hasil responden, ada beberapa
wilayah/daerah yang air tanahnya kurang baik,
misalnya di daerah Jalan Rajawali Bukit Tunggal,
Panarung, Perumnas Jalan Garuda.
8. NRW (Non Revenue Water)
PDAM Kota Palangka Raya saat tahun 2008 sebesar
27 %, diharapkan pada tahun 2018 dapat diturunkan
menjadi 23% sesuai target MDG
Menurut hasil wawancara dengan Bagian Teknik
PDAM Kota Palangka Raya, masalah NRW berasal
dari meter air pelanggan yang belum ditera sehingga
pembacaan meter air tidak akurat, jaringan pipa
distribusi yang sudah tua, serta faktor non teknis
misal kesalahan pembacaan meter air oleh petugas.
Pembacaan meter air dilakukan oleh 6 orang
karyawan PDAM Kota Palangka Raya yang telah
diatur dan terjadwal antara tanggal 1 – 20 setiap
bulannya.
9. Pertambangan emas
Diantara sejumlah sungai yang ada di Kalimantan Tengah dari
2264 tromol emas yang diopersikan, di daerah DAS Kahayan
tercatat 1563 unit mesin.
Cara penambangan yang tidak sesuai standar mendukung
pengaruh negatif dari pencemaran air sungai seperti pengolahan
bijih dilakukan dengan proses amalgamasi di mana merkuri (Hg)
digunakan sebagai media untuk mengikat emas
konsentrasi merkuri antara 2,966 hingga 4,687 mikrogram per
liter ditemukan di Bawan, Tanjung Sanggalang, Tumbang Rungan
di Kabupaten Gunung Mas, Jembatan Kahayan di Kota
Palangkaraya, Kecamatan Jabiren di Kabupaten Pulang Pisau.
Kandungan merkuri tinggi tersebut berkorelasi erat dengan
aktivitas ribuan mesin sedot dari pertambangan emas tanpa izin
(Peti) yang menggunakan merkuri dalam proses penyaringannya.
10. Pertambangan skala besar, tailing yang dihasilkan lebih banyak
lagi. Pelaku tambang selalu mengincar bahan tambang yang
tersimpan jauh di dalam tanah, karena jumlahnya lebih banyak
dan memiliki kualitas lebih baik.
Untuk mencapai wilayah konsentrasi mineral di dalam tanah,
perusahaan tambang melakukan penggalian dimulai dengan
mengupas tanah bagian atas (top soil).
Limbah tailing merupakan produk samping, reagen sisa, serta
hasil pengolahan pertambangan yang tidak diperlukan.Tailing
hasil penambangan emas biasanya mengandung mineral inert
(tidak aktif).
Mineral tersebut antara lain: kwarsa, kalsit dan berbagai jenis
aluminosilikat.Tailing hasil penambangan emas mengandung
salah satu atau lebih bahan berbahaya beracun seperti Arsen
(As), Kadmium (Cd),Timbal (Pb), Merkuri (Hg), Sianida (CN)
dan lainnya. Sebagian logam-logam yang berada dalam tailing
adalah logam berat yang masuk dalam kategori limbah bahan
berbahaya dan beracun (B3).
11. Kadar Logam
Hg, Pb dan Cd
dalam Air
Sungai
Kahayan
Logam
Titik I
(mg/kg)
Titik II
(mg/kg)
Titik III
(mg/kg)
Baku Mutu*)
(mg/kg)
Hg 0,007
0,007 0,006 0,001
Pb < 0,03 < 0,03 < 0,03 0,03
Cd < 0,005 < 0,005 < 0,005 0,01
12. Kematian ikan
Tingkat kematian ikan dalam keramba di Sungai
Kahayan, Kalimantan Tengah, mencapai 60
persen.
Kematian yang tinggi itu dipicu hawa panas
sehingga debit air jauh berkurang.
Pembudidaya terpaksa memanen ikan lebih
awal agar tidak mengalami kerugian lebih besar.
Kualitas air Sungai Kahayan menurun dan
permukaan air sungai lebih rendah merupakan
unsur yang memicu kematian ikan tersebut.
13.
14. air yang digunakan kualitasnya harus baik, yaitu:
Suhu air berkisar antara 25 – 33 ºC.
pH air 6,5 – 9,0 optimal 7 – 8,5.
Oksigen terlarut (DO) antara 3 - 7 ppm (part per
million), optimal 5 – 6 ppm.
Kadar amonia (NH3) dan asam belerang (H2S) tidak
lebih dari 0,1 ppm.
Karbondioksida (CO2) tidak lebih dari 10 ppm.
15. Kegiatan hutan tidak terkendali
Selain penambangan emas liar di kawasan hulu, pencemaran air juga timbul oleh
adanya erosi akibat semakin berkurangnya pohon di bantaran sungai.
Terdapat longsor akibat kegiatan di hutan-hutan yang tak terkendali sekitar
sungai juga menyebabkan TSS berlebihan.
AngkaTSS tinggi dapat dilihat dari air yang terlihat amat keruh, air menjadi
pekat dengan partikel tanah.
AngkaTSS yang tinggi ditemukan misalnya di Desa Bawan, Kecamatan
Banamatingang dan Desa Bukit Rawi, Kecamatan Kahayan Tengah. Kedua desa
itu terletak di Kabupaten Pulang Pisau.
Kandungan partikel tanah yang amat tinggi menyebabkan sinar matahari
terhalang masuk ke Sungai Kahayan. Proses fotosintesis tumbuhan sungai pun
terganggu.
Pertumbuhan fitoplankton yang menyerap karbondioksida dan mengeluarkan
oksigen terhambat dan mengakibatkan kandungan oksigen dalam air berkurang.
Fitoplankton yang menjadi makanan ikan-ikan kecil di sungai pun berkurang.
Kondisi itu dikhawatirkan membuat populasi ikan lambat laun dapat menyusut.
Partikel tanah juga menyerap panas dari sinar matahari. Karena itu, suhu air
sungai meningkat sehingga membuat ikan tidak nyaman.
16. transportasi
Musim kemarau sungai menjadi dangkal, maka
sarana perhubungan sungai berupa kapal baik
besar maupun kecil tidak dapat berlayar.
Hal ini mengakibatkan pertumbuhan ekonomi
daerah pedalaman menjadi lamban.
Selain sungai sebagai sarana transportasi di
KalimantanTengah juga digunakan kanal/Anjir
sebagai sarana penghubung dari sungai yang
satu dengan yang lain, dan dalam rangka
membuka keterisolasian suatu daerah.
17.
18. Potensi sumber air baku
(kualitas, kuantitas, kotinuitas)
Melakukan pengkajian pemanfaatan air tanah
sebagai sumber air baku khususnya pada musim
penghujan, berkoordinasi dengan Dinas
Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan
Tengah. Jika ini dapat dilakukan, akan berdampak
pada penurunan biaya operasional PDAM, karena
dengan menggunakan air tanah, PDAM tidak
memerlukan bahan kimia.
Pendisiplinan karyawan PDAM Kota Palangka
Raya dengan metode reward dan punishment.
19. Potensi sumber air baku
(cakupan pelayanan)
Melakukan survei daerah-daerah yang air tanahnya
kurang baik.
Melakukan pendataan calon pelanggan di daerah yang
telah dilalui jaringan distribusi air PDAM Kota
Palangka Raya, terutama di Kelurahan Kereng
Bangkirai.
Melakukan promosi kepada masyarakat melalui
organisasi kewanitaan, sekolah-sekolah, dan lain-lain.
Melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang
pentingnya menjaga air lapisan tanah di Kota
Palangka Raya sedang-tinggi.
Bekerja sama dengan pihak developer/pengembang
perumahan dalam penyediaan air bersihnya.
20. Potensi sumber air baku
(Non Revenue Water)
Pengadaan/Pemasangan Meter Induk Air pada
pipa ditribusi utama/awal.
Peneraan/Penggantian meter air pelanggan
Pendisiplinan pencatatan meter air setiap
bulannya oleh petugas dengan penyerahan
kepada pihak swasta atau mekanisme insentif dan
disinsentif.
Melakukan studi penzoningan perpipaan.
21. Pertambangan emas
Perbaikan sistem pengolahan yang dapat menekan jumlah
limbah yang dihasilkan akibat pengolahan dan pemurnian
emas.
Diperlukan upaya pendekatan melalui penanganan tailing atau
limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) yang berwawasan
lingkungan dan sekaligus peningkatan efisiensi penggunaan
merkuri untuk meningkatkan perolehan (recovery) logam
emas.
Perlu adanya kajian Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya
Pemantauan Lingkungan atau kajian Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL) dalam menyusun kebijakan
yang berkaitan dengan kegiatan pertambangan. Sebelum
dilaksanakannya, kegiatan penambangan sudah dapat
diperkirakan dahulu dampaknya terhadap lingkungan. Kajian
ini harus dilaksanakan, diawasi dan dipantau dengan baik dan
terus-menerus implementasinya, bukan sekedar formalitas
kebutuhan administrasi.
22. Menerapkan sistem pertambangan yang
lebih ramah lingkungan.
Menerapkan sistem pengolahan limbah.
Menanamkan kesadaran pada masyarakat.
Menutup segala aktivitas pertambangan di
KalimantanTengah.
23. Kematian ikan
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Darmawan
menjelaskan, saat kemarau panjang, pembudidaya
diminta jeli membaca situasi.
Saat kondisi seperti ini, yang cocok dibudidayakan
adalah ikan lele atau ikan patin.
Budidaya ikan jenis lainnya dalam keramba harus
dibatasi. Misalnya, 2.000 ekor jadi 1.500 atau 1.000
ekor atau dari 1.000 ekor menjadi 750 ekor.
Untuk mengurangi resiko kematian ikan akibat
kekeruhan menjelang musim kemarau, maka
dianjurkan kepada petani keramba untuk
mengurangi padat tebar pada musim-musim
tersebut.
24. Kegiatan hutan yang tidak
terkendali Jangan mengeksploitasi sumber daya alam secara
berlebihan.Tetap terapkan kaidah-kaidah
kelestarian lingkungan
Melakukan model pengelolaan daerah aliran sungai
Mengembangkan kelembagaan dan kemitraan
pengelolaan daerah aliran sungai
Pemantauan dan evaluasi pengelolaan daerah aliran
sungai secara berkala
Memperketat peraturan yang ada mengenai
kehutanan dan reboisasi
25. Transpotasi
•Pembangunan jembatan agar
mempermudah dan mempercepat
ekonomi wilayah sekitar (sudah
dilakukan).
•Tetapi terdapat dampak negatif
dengan adanya pembangunan
jembatan yaitu berkurangnya
penghasilan warga untuk warga
bermatapencaharian sebagai ojek
kapal (kapal kelotok).
•Pengalihan mata pencaharian atau
memperbaiki fasilitas sekitar agar
lebih menarik minat untuk lebih
memilih jalur pelayaran dengan
melihat tatanan yang teratur serta
pemandangan hijau.