6. Pandangan Sosiolinguistik terhadap
Bahasa
Sosiolinguistik memandang bahasa tidak hanya sebagai alat
komunikasi atau alat untuk menyampaikan pikiran. Karena, yang
menjadi sorotan dalam soiolingistik adalah siapa yang berbicara,
menggunakan bahasa apa, kepada siapa, kapan, dan apa tujuannya.
Pandangan sosiolingistik terhadap bahasa dapat dilihat dari fungsi-
fungsi bahasa melalui SUDUT PANDANG :
1. Penutur (pribadi/emotif)
2. Pendengar (tingkah laku)
3. Topik
4. Kode
5. Amanat Pembicaraan
7. sosiolinguistik meliputi: Fonem, Morfem, Kata (leksikon),
Frasa, Klausa, Kalimat, Paragraf, Wacana, Dialog, Ideolek,
Dialek regional, Kronolek (dialek waktu), Sosiolek (dialek
sosial) terbagi (dialek umur, dialek jenis kelamin, dialek
etnik, dialek ideology, dialek kelas social, dialek
keterdidikan), unda usuk atau tingkat tutur (speech level),
ragam: a. formal (akrolek), b. informal (basilek), literer
(sastra), register, bahasa, yakni makna pemakaian atau
pemilihan bahasa sebagai salah satu kode dalam
masayarakat tutur yang multilingual.
8. Metode Kerja Sosiolinguistik
metode linguistik : Metode-metode linguistik dipakai
untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk bahasa serta
unsur-unsurnya dengan notasi tanda-tanda
fonetik/fonemik.
Metode sosiologi : Biasa dipakai dalam
mengumpulkan data seperti, observasi,
kuesioner, dan wawancara. Analisisnya dapat
menggunakan metode statistik, yakni untuk
mendapatkan pola-pola umun dalam tindak
laku berbahasa.