SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 9
Descargar para leer sin conexión
PETUNJUK TEKNIS
PERBANYAKAN AGENS HAYATI
UNTUK PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
TANAMAN KOPI
(DIRANGKUM DARI HASIL PELAKSANAAN TOT DAN SLPTT TANAMAN KOPI)
UNTUK KALANGAN SENDIRI
SEBAGAI BAHAN PERBANDINGAN
PERBANYAKAN TRICHODERMA
Trichoderma adalah jamur tanah bersifat saprofit yang ditemukan pada hampir
semua jenis tanah dan tersebar luas di dunia. Paling tidak ada 2 jenis Trichoderma
yang familiar (biasa) digunakan dalam pengendalian penyakit tanaman dan
pembuatan kompos yaitu Trichoderma harzianum dan Trichoderma koningii.
A. Peranan Cendawan Trichoderma :
1. Sebagai Cendawan Perombak (dekomposer)
Trichoderma termasuk mikroorganisme saprofit tanah dan dapat hidup pada
segala jenis tanah, tapi sangat baik berkembang pada tanah yang banyak
mengandung bahan organik. Trichoderma dapat menguraikan bahan organik
seperti karbohidrat, terutama selulosa. Mekanisme perombakan selulosa oleh
Trichoderma dengan bantuan enzim pengurai Cl, Cx dan Slubiose.
2. Sebagai Cendawan Antagonis
Mekanisme antagonis tersebut ditunjukkan dengan 3 type aktifitas :
a. Antibiosis dan Lysis
1. Antibiosis :
Trichoderma mengeluarkan matabolit yang bersifat antibiotika (seperti
Trichoderin, viridin), sehingga dapat menghambat atau membunuh
patogen lainnya.
2. Lysis
Trichoderma menghasilkan enzim Beta 1-3 Glukosidase dan Kitinase
yang dapat menghancurkan dan melarutkan dinding sel patogen
sehingga dapat menghambat serta membunuh cendawan patogen.
b. Kompetisi
Merupakan persaingan antara dua atau lebih mikroorganisme, yang
meliputi persaingan akan nutrisi, oksigen dan ruang tempat tumbuh.
Trichoderma mampu berkembang lebih cepat, sehingga dapat menguasai
3 hal tersebut tadi, akibatnya cendawan patogen lainnya tidak dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik.
c. Parasitisme
Trichoderma dapat hidup pada cendawan patogen lainnya, dengan jalan
menempelkan atau melilitkan hipanya pada inangnya (cendawan
patogen) sambil mengeluarkan enzim yang berguna untuk menembus
inangnya tersebut.
d. Mengeluarkan ZPT
Trichoderma mengeluarkan enzim Giberellin yang dapat merangsang
pertumbuhan tanaman, baik bahagian vegetatif maupun generatif.
B. Perbanyakan Cendawan Trichoderma
1. Bahan dan Alat :
a. Jagung Pecah (pecah 4 atau pecah 6),
b. Starter/Biang Trichoderma,
c. Air bersih,
d. Plastik tahan panas,
e. Baki,
f. Dandang,
g. Sendok,
h. Kompor,
i. Lampu spiritus/lilin,
j. Pipa Paralon 3
/4 inchi,
k. Kapas,
l. Karet gelang.
2. Langkah kerja :
a. Cuci jagung hingga bersih dan buang kotoran dan bagian yang terapung
(3-6 kali cuci),
b. Tiriskan jagung yang sudah dicuci,
c. Kukus jagung yang telah ditiriskan hingga setengah matang (+ 30-45
menit),
d. Angkat jagung dan dinginkan dengan cara ditebar diatas permukaan
kain/kertas bersih + 30 menit,
e. Masukkan kedalam plastik tahan panas + ¼ volume plastiknya, gulung
rapat dan ditekan-tekan hingga tidak berisi udara didalamnya
f. Kukus jagung yang digulung dalam plastik selama + 30 menit,
g. Setelah dikukus, keluarkan dan dinginkan tetap dalam kemasan plastik,
h. Potong pipa sepanjang 5 cm, dan isi dengan kapas didalamnya,
i. Nyalakan lilin dan bekerjalah didekatnya,
j. Setelah dingin buka gulungan jagung dan masukkan starter/induk
Trichoderma, dan goyang plastik agar starter tercampur rata.
k. Ikatkan dengan karet pipa yang berisi kapas pada Tepi atas plastik,
l. Simpan dalam ruangan, 3-7 hari Trichoderma sudah berkembang dan
jadi,
m. Media Trichoderma yang baik apabila hanya ditumbuhi 1 jenis jamur yaitu
apabila media berwarna kebiruan.
PERBANYAKAN BEAUVERIA
A. Peranan Jamur Beauveria bassiana :
1. Beauveria adalah jamur entopatogen yang menyerang serangga, seperti
wereng, kepinding tanah, kepik dan berbagai jenis ulat.
 Infeksi juga dapat terjadi pada jaringan saluran pencernaan, jika konidia
termakan oleh serangga.
 Infeksi dimulai dengan berkecambahnya konidia dan mempenetrasi kulit
serangga.
 Setelah menginfeksi, jamur ini berkembang dan tumbuh, sehingga pada kulit
serangga terlihat konidia yang berwarna putih.
2. Beauveria menghasilkan berbagai enzim yang dapat menguraikan kulit
serangga.
B. Perbanyakan Beauveria bassiana
1. Bahan dan Alat :
a. Jagung Pecah (pecah 4 atau pecah 6),
b. Starter/Biang Beauveria bassiana,
c. Air bersih,
d. Plastik tahan panas,
e. Baki,
f. Dandang,
g. Sendok,
h. Kompor,
i. Lampu spiritus/lilin,
j. Pipa Paralon 3
/4 inchi,
k. Kapas,
l. Karet gelang.
2. Langkah kerja :
a. Cuci jagung hingga bersih dan buang kotoran dan bagian yang terapung
(3-6 kali cuci),
b. Tiriskan jagung yang sudah dicuci,
c. Kukus jagung yang telah ditiriskan hingga setengah matang (+ 30-45
menit),
d. Angkat jagung dan dinginkan dengan cara ditebar diatas permukaan
kain/kertas bersih + 30 menit,
e. Masukkan kedalam plastik tahan panas + ¼ volume plastiknya, gulung
rapat dan ditekan-tekan hingga tidak berisi udara didalamnya
f. Kukus jagung yang digulung dalam plastik selama + 30 menit,
g. Setelah dikukus, keluarkan dan dinginkan tetap dalam kemasan plastik,
h. Potong pipa sepanjang 5 cm, dan isi dengan kapas didalamnya,
i. Nyalakan lilin dan bekerjalah didekatnya,
j. Setelah dingin buka gulungan jagung dan masukkan starter/induk
Beauveria, dbassiana dan goyang plastik agar starter tercampur rata.
k. Ikatkan dengan karet pipa yang berisi kapas pada Tepi atas plastik,
l. Simpan dalam ruangan, + 7 hari Beauveria bassiana sudah berkembang
dan jadi,
m. Media Trichoderma yang baik apabila hanya ditumbuhi 1 jenis jamur yaitu
apabila media berwarna putih.
MEMBUAT/MEMPERBANYAK
TRICHODERMA DAN BEAUVERIA
Alat dan Bahan
Alat:
a. Baki,
b. Dandang,
c. Kompor,
d. Lampu spiritus/lilin,
e. Pipa Paralon 3
/4 inchi,
Bahan
a. Jagung Pecah (pecah 4 atau 6),
b. Starter/Biang Thricoderma,
c. Air bersih,
d. Plastik tahan panas,
e. Kapas,
f. Karet gelang.
1. Pencucian
Cuci hingga bersih ( 3-6 kali)
Buang kotoran dan bagian yang terapung,
2. Penirisan
Tiriskan pada kain kasa + 10 menit
3. Pengukusan Media
Kukus hingga setengah matang + 30 menit
4. Dinginkan
5. Masukkan kedalam plastik
6.Sterilisasi
Kukus kembali + 30 menit untuk mensterilkan bahan.
7. Dinginkan dan Beri Starter
masukkan starter
Dinginkan dalam kemasan + 3-4 jam dan beri starter
8. Beri Ventilasi
Ikatkan pipa yang berisi kapas pada ujung plastik dan tempatkan pada ruang
dengan suhu kamar.
SELAMAT MENCOBA
NJUAH-NJUAH MO BANTA KARINA

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Issuchii Liescahyani
 
laporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologilaporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologi
edhie noegroho
 
Makalah_69 laporan kel 5 hama dan penyakit tanaman wortel
Makalah_69 laporan kel  5 hama dan penyakit tanaman wortelMakalah_69 laporan kel  5 hama dan penyakit tanaman wortel
Makalah_69 laporan kel 5 hama dan penyakit tanaman wortel
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Vigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benihVigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benih
Unhy Doel
 
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYAPENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
diana novitasari
 
Hama dan penyakit tanaman karet
Hama dan penyakit tanaman karetHama dan penyakit tanaman karet
Hama dan penyakit tanaman karet
febrianiwijaya7
 

La actualidad más candente (20)

SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMANSERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
 
Pengantar sistem pertanaman dody
Pengantar sistem pertanaman dodyPengantar sistem pertanaman dody
Pengantar sistem pertanaman dody
 
Budidaya jagung
Budidaya jagungBudidaya jagung
Budidaya jagung
 
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
 
laporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologilaporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologi
 
Gulma Pada Tanaman Hortikultura
Gulma Pada Tanaman HortikulturaGulma Pada Tanaman Hortikultura
Gulma Pada Tanaman Hortikultura
 
10 kerusakan produk pascapanen
10 kerusakan produk pascapanen10 kerusakan produk pascapanen
10 kerusakan produk pascapanen
 
Pertanian Organik
Pertanian OrganikPertanian Organik
Pertanian Organik
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
 
RESISTENSI PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
RESISTENSI PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGARESISTENSI PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
RESISTENSI PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
 
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
 
Makalah_69 laporan kel 5 hama dan penyakit tanaman wortel
Makalah_69 laporan kel  5 hama dan penyakit tanaman wortelMakalah_69 laporan kel  5 hama dan penyakit tanaman wortel
Makalah_69 laporan kel 5 hama dan penyakit tanaman wortel
 
Vigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benihVigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benih
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
 
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYAPENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
 
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatanpraktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
 
Hama dan penyakit tanaman karet
Hama dan penyakit tanaman karetHama dan penyakit tanaman karet
Hama dan penyakit tanaman karet
 
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
 
9. pengujian-benih
9. pengujian-benih9. pengujian-benih
9. pengujian-benih
 

Destacado

Modulo cultura politica_version_2008-1
Modulo cultura politica_version_2008-1Modulo cultura politica_version_2008-1
Modulo cultura politica_version_2008-1
Rafael Castellanos
 
Panduan Kultur Jaringan Gaharu
Panduan Kultur Jaringan GaharuPanduan Kultur Jaringan Gaharu
Panduan Kultur Jaringan Gaharu
Andri Sofda
 
Investing in Agarwood
Investing in AgarwoodInvesting in Agarwood
Investing in Agarwood
Antony Bell
 
Presentasi Gaharu Nusantara Indonesia Jateng
Presentasi Gaharu Nusantara Indonesia JatengPresentasi Gaharu Nusantara Indonesia Jateng
Presentasi Gaharu Nusantara Indonesia Jateng
Wirawan Azhar
 
Agarwood investment-brochure
Agarwood investment-brochureAgarwood investment-brochure
Agarwood investment-brochure
Antony Bell
 
How to Invest in Agarwood
How to Invest in AgarwoodHow to Invest in Agarwood
How to Invest in Agarwood
Antony Bell
 

Destacado (16)

Budidaya sawi asin
Budidaya sawi asinBudidaya sawi asin
Budidaya sawi asin
 
Modulo cultura politica_version_2008-1
Modulo cultura politica_version_2008-1Modulo cultura politica_version_2008-1
Modulo cultura politica_version_2008-1
 
Panduan Kultur Jaringan Gaharu
Panduan Kultur Jaringan GaharuPanduan Kultur Jaringan Gaharu
Panduan Kultur Jaringan Gaharu
 
THE MAGIC OF OUD
THE MAGIC OF OUDTHE MAGIC OF OUD
THE MAGIC OF OUD
 
Laboratory manual for fusarium research 3rd edition Lester Burgess
Laboratory manual for fusarium research 3rd edition   Lester BurgessLaboratory manual for fusarium research 3rd edition   Lester Burgess
Laboratory manual for fusarium research 3rd edition Lester Burgess
 
Teknologi Inokulasi Gaharu
Teknologi Inokulasi GaharuTeknologi Inokulasi Gaharu
Teknologi Inokulasi Gaharu
 
Investing in Agarwood
Investing in AgarwoodInvesting in Agarwood
Investing in Agarwood
 
Perbanyakan tanaman
Perbanyakan  tanamanPerbanyakan  tanaman
Perbanyakan tanaman
 
The fusarium laboratory manual
The fusarium laboratory manualThe fusarium laboratory manual
The fusarium laboratory manual
 
Forestry Investment Brochure
Forestry Investment BrochureForestry Investment Brochure
Forestry Investment Brochure
 
Presentasi Gaharu Nusantara Indonesia Jateng
Presentasi Gaharu Nusantara Indonesia JatengPresentasi Gaharu Nusantara Indonesia Jateng
Presentasi Gaharu Nusantara Indonesia Jateng
 
Agarwood investment-brochure
Agarwood investment-brochureAgarwood investment-brochure
Agarwood investment-brochure
 
Makalah perbanyakan tanaman
Makalah perbanyakan tanamanMakalah perbanyakan tanaman
Makalah perbanyakan tanaman
 
Budidaya Pohon Penghasil Gaharu
Budidaya Pohon Penghasil GaharuBudidaya Pohon Penghasil Gaharu
Budidaya Pohon Penghasil Gaharu
 
How to Invest in Agarwood
How to Invest in AgarwoodHow to Invest in Agarwood
How to Invest in Agarwood
 
Submerged tunnel ppt
Submerged tunnel pptSubmerged tunnel ppt
Submerged tunnel ppt
 

Similar a Teknis perbanyakan agens hayati (12)

Manfaat Pekarangan Produktif
Manfaat Pekarangan ProduktifManfaat Pekarangan Produktif
Manfaat Pekarangan Produktif
 
Pekarangan produktif
Pekarangan produktifPekarangan produktif
Pekarangan produktif
 
pertemuan 2PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN BAHAN BAKU.ppt
pertemuan 2PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN BAHAN BAKU.pptpertemuan 2PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN BAHAN BAKU.ppt
pertemuan 2PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN BAHAN BAKU.ppt
 
Trichoderma
TrichodermaTrichoderma
Trichoderma
 
budidaya jamur tiram.pptx
budidaya jamur tiram.pptxbudidaya jamur tiram.pptx
budidaya jamur tiram.pptx
 
Potensi dan Cara Budidaya Jamur Tiram.pptx
Potensi dan Cara Budidaya Jamur Tiram.pptxPotensi dan Cara Budidaya Jamur Tiram.pptx
Potensi dan Cara Budidaya Jamur Tiram.pptx
 
Cara stek pucuk tanaman jati
Cara stek pucuk tanaman jatiCara stek pucuk tanaman jati
Cara stek pucuk tanaman jati
 
Jamur tiram
Jamur tiramJamur tiram
Jamur tiram
 
Takakura
TakakuraTakakura
Takakura
 
Cara Mencangkok Tanaman
Cara Mencangkok TanamanCara Mencangkok Tanaman
Cara Mencangkok Tanaman
 
Ptpsp kelompok 1
Ptpsp kelompok 1Ptpsp kelompok 1
Ptpsp kelompok 1
 
1 7 pengolahan kompos
1 7 pengolahan kompos1 7 pengolahan kompos
1 7 pengolahan kompos
 

Más de pandirambo900 (20)

Setda
SetdaSetda
Setda
 
Satpol pp
Satpol ppSatpol pp
Satpol pp
 
Kec tinada
Kec tinadaKec tinada
Kec tinada
 
Kec sttu julu
Kec sttu juluKec sttu julu
Kec sttu julu
 
Kec sttu jehe
Kec sttu jeheKec sttu jehe
Kec sttu jehe
 
Kec siempat rube
Kec siempat rubeKec siempat rube
Kec siempat rube
 
Kec salak
Kec salakKec salak
Kec salak
 
Kec pggs
Kec pggsKec pggs
Kec pggs
 
Kec pagindar
Kec pagindarKec pagindar
Kec pagindar
 
Kec kerajaan
Kec kerajaanKec kerajaan
Kec kerajaan
 
Kdh wkdh
Kdh wkdhKdh wkdh
Kdh wkdh
 
Inspektorat
InspektoratInspektorat
Inspektorat
 
Dprd
DprdDprd
Dprd
 
Dinas sosial
Dinas sosialDinas sosial
Dinas sosial
 
Dinas pupr
Dinas puprDinas pupr
Dinas pupr
 
Dinas pmptsp
Dinas pmptspDinas pmptsp
Dinas pmptsp
 
Dinas pmdppa
Dinas pmdppaDinas pmdppa
Dinas pmdppa
 
Dinas pertanian
Dinas pertanianDinas pertanian
Dinas pertanian
 
Dinas perkim
Dinas perkimDinas perkim
Dinas perkim
 
Dinas pendidikan
Dinas pendidikanDinas pendidikan
Dinas pendidikan
 

Teknis perbanyakan agens hayati

  • 1. PETUNJUK TEKNIS PERBANYAKAN AGENS HAYATI UNTUK PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KOPI (DIRANGKUM DARI HASIL PELAKSANAAN TOT DAN SLPTT TANAMAN KOPI) UNTUK KALANGAN SENDIRI SEBAGAI BAHAN PERBANDINGAN
  • 2. PERBANYAKAN TRICHODERMA Trichoderma adalah jamur tanah bersifat saprofit yang ditemukan pada hampir semua jenis tanah dan tersebar luas di dunia. Paling tidak ada 2 jenis Trichoderma yang familiar (biasa) digunakan dalam pengendalian penyakit tanaman dan pembuatan kompos yaitu Trichoderma harzianum dan Trichoderma koningii. A. Peranan Cendawan Trichoderma : 1. Sebagai Cendawan Perombak (dekomposer) Trichoderma termasuk mikroorganisme saprofit tanah dan dapat hidup pada segala jenis tanah, tapi sangat baik berkembang pada tanah yang banyak mengandung bahan organik. Trichoderma dapat menguraikan bahan organik seperti karbohidrat, terutama selulosa. Mekanisme perombakan selulosa oleh Trichoderma dengan bantuan enzim pengurai Cl, Cx dan Slubiose. 2. Sebagai Cendawan Antagonis Mekanisme antagonis tersebut ditunjukkan dengan 3 type aktifitas : a. Antibiosis dan Lysis 1. Antibiosis : Trichoderma mengeluarkan matabolit yang bersifat antibiotika (seperti Trichoderin, viridin), sehingga dapat menghambat atau membunuh patogen lainnya. 2. Lysis Trichoderma menghasilkan enzim Beta 1-3 Glukosidase dan Kitinase yang dapat menghancurkan dan melarutkan dinding sel patogen sehingga dapat menghambat serta membunuh cendawan patogen. b. Kompetisi Merupakan persaingan antara dua atau lebih mikroorganisme, yang meliputi persaingan akan nutrisi, oksigen dan ruang tempat tumbuh. Trichoderma mampu berkembang lebih cepat, sehingga dapat menguasai 3 hal tersebut tadi, akibatnya cendawan patogen lainnya tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. c. Parasitisme Trichoderma dapat hidup pada cendawan patogen lainnya, dengan jalan menempelkan atau melilitkan hipanya pada inangnya (cendawan patogen) sambil mengeluarkan enzim yang berguna untuk menembus inangnya tersebut.
  • 3. d. Mengeluarkan ZPT Trichoderma mengeluarkan enzim Giberellin yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman, baik bahagian vegetatif maupun generatif. B. Perbanyakan Cendawan Trichoderma 1. Bahan dan Alat : a. Jagung Pecah (pecah 4 atau pecah 6), b. Starter/Biang Trichoderma, c. Air bersih, d. Plastik tahan panas, e. Baki, f. Dandang, g. Sendok, h. Kompor, i. Lampu spiritus/lilin, j. Pipa Paralon 3 /4 inchi, k. Kapas, l. Karet gelang. 2. Langkah kerja : a. Cuci jagung hingga bersih dan buang kotoran dan bagian yang terapung (3-6 kali cuci), b. Tiriskan jagung yang sudah dicuci, c. Kukus jagung yang telah ditiriskan hingga setengah matang (+ 30-45 menit), d. Angkat jagung dan dinginkan dengan cara ditebar diatas permukaan kain/kertas bersih + 30 menit, e. Masukkan kedalam plastik tahan panas + ¼ volume plastiknya, gulung rapat dan ditekan-tekan hingga tidak berisi udara didalamnya f. Kukus jagung yang digulung dalam plastik selama + 30 menit, g. Setelah dikukus, keluarkan dan dinginkan tetap dalam kemasan plastik, h. Potong pipa sepanjang 5 cm, dan isi dengan kapas didalamnya, i. Nyalakan lilin dan bekerjalah didekatnya, j. Setelah dingin buka gulungan jagung dan masukkan starter/induk Trichoderma, dan goyang plastik agar starter tercampur rata. k. Ikatkan dengan karet pipa yang berisi kapas pada Tepi atas plastik, l. Simpan dalam ruangan, 3-7 hari Trichoderma sudah berkembang dan jadi, m. Media Trichoderma yang baik apabila hanya ditumbuhi 1 jenis jamur yaitu apabila media berwarna kebiruan.
  • 4. PERBANYAKAN BEAUVERIA A. Peranan Jamur Beauveria bassiana : 1. Beauveria adalah jamur entopatogen yang menyerang serangga, seperti wereng, kepinding tanah, kepik dan berbagai jenis ulat.  Infeksi juga dapat terjadi pada jaringan saluran pencernaan, jika konidia termakan oleh serangga.  Infeksi dimulai dengan berkecambahnya konidia dan mempenetrasi kulit serangga.  Setelah menginfeksi, jamur ini berkembang dan tumbuh, sehingga pada kulit serangga terlihat konidia yang berwarna putih. 2. Beauveria menghasilkan berbagai enzim yang dapat menguraikan kulit serangga. B. Perbanyakan Beauveria bassiana 1. Bahan dan Alat : a. Jagung Pecah (pecah 4 atau pecah 6), b. Starter/Biang Beauveria bassiana, c. Air bersih, d. Plastik tahan panas, e. Baki, f. Dandang, g. Sendok, h. Kompor, i. Lampu spiritus/lilin, j. Pipa Paralon 3 /4 inchi, k. Kapas, l. Karet gelang. 2. Langkah kerja : a. Cuci jagung hingga bersih dan buang kotoran dan bagian yang terapung (3-6 kali cuci), b. Tiriskan jagung yang sudah dicuci, c. Kukus jagung yang telah ditiriskan hingga setengah matang (+ 30-45 menit), d. Angkat jagung dan dinginkan dengan cara ditebar diatas permukaan kain/kertas bersih + 30 menit, e. Masukkan kedalam plastik tahan panas + ¼ volume plastiknya, gulung rapat dan ditekan-tekan hingga tidak berisi udara didalamnya f. Kukus jagung yang digulung dalam plastik selama + 30 menit, g. Setelah dikukus, keluarkan dan dinginkan tetap dalam kemasan plastik, h. Potong pipa sepanjang 5 cm, dan isi dengan kapas didalamnya, i. Nyalakan lilin dan bekerjalah didekatnya, j. Setelah dingin buka gulungan jagung dan masukkan starter/induk Beauveria, dbassiana dan goyang plastik agar starter tercampur rata. k. Ikatkan dengan karet pipa yang berisi kapas pada Tepi atas plastik, l. Simpan dalam ruangan, + 7 hari Beauveria bassiana sudah berkembang dan jadi, m. Media Trichoderma yang baik apabila hanya ditumbuhi 1 jenis jamur yaitu apabila media berwarna putih.
  • 5. MEMBUAT/MEMPERBANYAK TRICHODERMA DAN BEAUVERIA Alat dan Bahan Alat: a. Baki, b. Dandang, c. Kompor, d. Lampu spiritus/lilin, e. Pipa Paralon 3 /4 inchi, Bahan a. Jagung Pecah (pecah 4 atau 6), b. Starter/Biang Thricoderma, c. Air bersih, d. Plastik tahan panas, e. Kapas, f. Karet gelang.
  • 6. 1. Pencucian Cuci hingga bersih ( 3-6 kali) Buang kotoran dan bagian yang terapung, 2. Penirisan Tiriskan pada kain kasa + 10 menit
  • 7. 3. Pengukusan Media Kukus hingga setengah matang + 30 menit 4. Dinginkan
  • 8. 5. Masukkan kedalam plastik 6.Sterilisasi Kukus kembali + 30 menit untuk mensterilkan bahan.
  • 9. 7. Dinginkan dan Beri Starter masukkan starter Dinginkan dalam kemasan + 3-4 jam dan beri starter 8. Beri Ventilasi Ikatkan pipa yang berisi kapas pada ujung plastik dan tempatkan pada ruang dengan suhu kamar. SELAMAT MENCOBA NJUAH-NJUAH MO BANTA KARINA