1. PETUNJUK TEKNIS
PERBANYAKAN AGENS HAYATI
UNTUK PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
TANAMAN KOPI
(DIRANGKUM DARI HASIL PELAKSANAAN TOT DAN SLPTT TANAMAN KOPI)
UNTUK KALANGAN SENDIRI
SEBAGAI BAHAN PERBANDINGAN
2. PERBANYAKAN TRICHODERMA
Trichoderma adalah jamur tanah bersifat saprofit yang ditemukan pada hampir
semua jenis tanah dan tersebar luas di dunia. Paling tidak ada 2 jenis Trichoderma
yang familiar (biasa) digunakan dalam pengendalian penyakit tanaman dan
pembuatan kompos yaitu Trichoderma harzianum dan Trichoderma koningii.
A. Peranan Cendawan Trichoderma :
1. Sebagai Cendawan Perombak (dekomposer)
Trichoderma termasuk mikroorganisme saprofit tanah dan dapat hidup pada
segala jenis tanah, tapi sangat baik berkembang pada tanah yang banyak
mengandung bahan organik. Trichoderma dapat menguraikan bahan organik
seperti karbohidrat, terutama selulosa. Mekanisme perombakan selulosa oleh
Trichoderma dengan bantuan enzim pengurai Cl, Cx dan Slubiose.
2. Sebagai Cendawan Antagonis
Mekanisme antagonis tersebut ditunjukkan dengan 3 type aktifitas :
a. Antibiosis dan Lysis
1. Antibiosis :
Trichoderma mengeluarkan matabolit yang bersifat antibiotika (seperti
Trichoderin, viridin), sehingga dapat menghambat atau membunuh
patogen lainnya.
2. Lysis
Trichoderma menghasilkan enzim Beta 1-3 Glukosidase dan Kitinase
yang dapat menghancurkan dan melarutkan dinding sel patogen
sehingga dapat menghambat serta membunuh cendawan patogen.
b. Kompetisi
Merupakan persaingan antara dua atau lebih mikroorganisme, yang
meliputi persaingan akan nutrisi, oksigen dan ruang tempat tumbuh.
Trichoderma mampu berkembang lebih cepat, sehingga dapat menguasai
3 hal tersebut tadi, akibatnya cendawan patogen lainnya tidak dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik.
c. Parasitisme
Trichoderma dapat hidup pada cendawan patogen lainnya, dengan jalan
menempelkan atau melilitkan hipanya pada inangnya (cendawan
patogen) sambil mengeluarkan enzim yang berguna untuk menembus
inangnya tersebut.
3. d. Mengeluarkan ZPT
Trichoderma mengeluarkan enzim Giberellin yang dapat merangsang
pertumbuhan tanaman, baik bahagian vegetatif maupun generatif.
B. Perbanyakan Cendawan Trichoderma
1. Bahan dan Alat :
a. Jagung Pecah (pecah 4 atau pecah 6),
b. Starter/Biang Trichoderma,
c. Air bersih,
d. Plastik tahan panas,
e. Baki,
f. Dandang,
g. Sendok,
h. Kompor,
i. Lampu spiritus/lilin,
j. Pipa Paralon 3
/4 inchi,
k. Kapas,
l. Karet gelang.
2. Langkah kerja :
a. Cuci jagung hingga bersih dan buang kotoran dan bagian yang terapung
(3-6 kali cuci),
b. Tiriskan jagung yang sudah dicuci,
c. Kukus jagung yang telah ditiriskan hingga setengah matang (+ 30-45
menit),
d. Angkat jagung dan dinginkan dengan cara ditebar diatas permukaan
kain/kertas bersih + 30 menit,
e. Masukkan kedalam plastik tahan panas + ¼ volume plastiknya, gulung
rapat dan ditekan-tekan hingga tidak berisi udara didalamnya
f. Kukus jagung yang digulung dalam plastik selama + 30 menit,
g. Setelah dikukus, keluarkan dan dinginkan tetap dalam kemasan plastik,
h. Potong pipa sepanjang 5 cm, dan isi dengan kapas didalamnya,
i. Nyalakan lilin dan bekerjalah didekatnya,
j. Setelah dingin buka gulungan jagung dan masukkan starter/induk
Trichoderma, dan goyang plastik agar starter tercampur rata.
k. Ikatkan dengan karet pipa yang berisi kapas pada Tepi atas plastik,
l. Simpan dalam ruangan, 3-7 hari Trichoderma sudah berkembang dan
jadi,
m. Media Trichoderma yang baik apabila hanya ditumbuhi 1 jenis jamur yaitu
apabila media berwarna kebiruan.
4. PERBANYAKAN BEAUVERIA
A. Peranan Jamur Beauveria bassiana :
1. Beauveria adalah jamur entopatogen yang menyerang serangga, seperti
wereng, kepinding tanah, kepik dan berbagai jenis ulat.
Infeksi juga dapat terjadi pada jaringan saluran pencernaan, jika konidia
termakan oleh serangga.
Infeksi dimulai dengan berkecambahnya konidia dan mempenetrasi kulit
serangga.
Setelah menginfeksi, jamur ini berkembang dan tumbuh, sehingga pada kulit
serangga terlihat konidia yang berwarna putih.
2. Beauveria menghasilkan berbagai enzim yang dapat menguraikan kulit
serangga.
B. Perbanyakan Beauveria bassiana
1. Bahan dan Alat :
a. Jagung Pecah (pecah 4 atau pecah 6),
b. Starter/Biang Beauveria bassiana,
c. Air bersih,
d. Plastik tahan panas,
e. Baki,
f. Dandang,
g. Sendok,
h. Kompor,
i. Lampu spiritus/lilin,
j. Pipa Paralon 3
/4 inchi,
k. Kapas,
l. Karet gelang.
2. Langkah kerja :
a. Cuci jagung hingga bersih dan buang kotoran dan bagian yang terapung
(3-6 kali cuci),
b. Tiriskan jagung yang sudah dicuci,
c. Kukus jagung yang telah ditiriskan hingga setengah matang (+ 30-45
menit),
d. Angkat jagung dan dinginkan dengan cara ditebar diatas permukaan
kain/kertas bersih + 30 menit,
e. Masukkan kedalam plastik tahan panas + ¼ volume plastiknya, gulung
rapat dan ditekan-tekan hingga tidak berisi udara didalamnya
f. Kukus jagung yang digulung dalam plastik selama + 30 menit,
g. Setelah dikukus, keluarkan dan dinginkan tetap dalam kemasan plastik,
h. Potong pipa sepanjang 5 cm, dan isi dengan kapas didalamnya,
i. Nyalakan lilin dan bekerjalah didekatnya,
j. Setelah dingin buka gulungan jagung dan masukkan starter/induk
Beauveria, dbassiana dan goyang plastik agar starter tercampur rata.
k. Ikatkan dengan karet pipa yang berisi kapas pada Tepi atas plastik,
l. Simpan dalam ruangan, + 7 hari Beauveria bassiana sudah berkembang
dan jadi,
m. Media Trichoderma yang baik apabila hanya ditumbuhi 1 jenis jamur yaitu
apabila media berwarna putih.
5. MEMBUAT/MEMPERBANYAK
TRICHODERMA DAN BEAUVERIA
Alat dan Bahan
Alat:
a. Baki,
b. Dandang,
c. Kompor,
d. Lampu spiritus/lilin,
e. Pipa Paralon 3
/4 inchi,
Bahan
a. Jagung Pecah (pecah 4 atau 6),
b. Starter/Biang Thricoderma,
c. Air bersih,
d. Plastik tahan panas,
e. Kapas,
f. Karet gelang.
6. 1. Pencucian
Cuci hingga bersih ( 3-6 kali)
Buang kotoran dan bagian yang terapung,
2. Penirisan
Tiriskan pada kain kasa + 10 menit
8. 5. Masukkan kedalam plastik
6.Sterilisasi
Kukus kembali + 30 menit untuk mensterilkan bahan.
9. 7. Dinginkan dan Beri Starter
masukkan starter
Dinginkan dalam kemasan + 3-4 jam dan beri starter
8. Beri Ventilasi
Ikatkan pipa yang berisi kapas pada ujung plastik dan tempatkan pada ruang
dengan suhu kamar.
SELAMAT MENCOBA
NJUAH-NJUAH MO BANTA KARINA