SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 28
Descargar para leer sin conexión
Jurnal Hematologi I

Do Plasma Cells Affect Hemoglobin and
Red Blood Cell Counts in Patients With
and Without Myeloma?
Vani Chandrashekar
Journal Hematology 2012;1(4-5):89-92

Mutiara DS/Fery .H. S
17 September 2013
Pendahuluan
• Anemia dijumpai pada > 2/3 pasien
dengan myeloma.
• Penyebabnya beragam : anemia
gangguan kronis, penurunan produksi
eritropoetin, berkurangnya sensitivitas
prekursor eritroid dan apoptosis sel
progenitor eritroid yang dimediasi
oleh sel myeloma
• Dilaporkan juga :
IL-6
Berkurangnya jumlah prekursor eritroid
dan penekanan eritropoesis
anemia
• Padatnya sumsum oleh sel plasma dan
penggantian sumsum tulang
mengganggu hematopoesis
anemia.
• Anemia normokromik normositik yang berat
terjadi pada >20% pasien dengan anemia
penyakit kronis.
Terdapat ketidaksesuaian sekresi
eritropoetin, hipoferremia moderat,
cadangan besi yang normal atau
meningkat dan gangguan maturasi
prekursor eritroid.
Terdapat peningkatan kadar sitokin :
TNF-α, TGF-β, IFN-γ, dan IL-8 dan
IL-11 yang mengatur eritropoesis
dengan meningkatkan molekul
apoptogenik pada prekursor eritroid
Tujuan
• Membandingkan dan mengevaluasi
hubungan antara kadar hemoglobin,
jumlah sel darah merah (RBC),
persentase normoblast pada sumsum
tulang dan persentase sel plasma pada
sumsum tulang pada pasien dengan dan
tanpa myeloma (kelompok 1 dan 2)
Bahan & Metode
• 30 sampel (FBC dan sumsum tulang) dari
pasien Kelompok 1 dengan myeloma
(didiagnosis antara Agustus 2011 Mei 2012
berdasarkan bukti biokimia, klinis,
patologis atau kombinasi)
– Kelompok 1 pasien yang dilibatkan hanya pasien
yang baru didiagnosis kasus dan tidak pada
kemoterapi
• 30 sampel (FBC dan sumsum tulang) pasienKelompok 2 yang dikumpulkan tanpa bukti
atau kecurigaan klinis myeloma.
– Kelompok ini termasuk pasien dengan anemia
yang tidak dapat dijelaskan, anemia gangguan
kronis, anemia aplastik, pansitopenia, anemia
hemolitik autoimun.
• Hemoglobin dan jumlah RBC dari kedua
kelompok diperiksa oleh ADVIA-2120
(Siemens) dan LH-750 (Beckman Coulter)
analyzer.
• Pengecatan sumsum tulang dilakukan dengan
teknik Three Leishman, kemudian dievaluasi
dan dihitung rata-rata tiga perbedaan dari
jumlah 300 sel yang diperoleh diperoleh.
Analisis data

• Korelasi Pearson dan student- t- test
• Med Cal software (v12.2.1).
Hasil
...Hasil
• Kelompok 1:
– Usia bervariasi : 35-82 tahun dengan 20
pasien laki-laki dan 10 pasien perempuan.

• Kelompok 2:
– Usia bervariasi : 25-77 tahun dengan 19
pasien laki-laki dan 11 pasien perempuan.
• Koefisien korelasi pada Kelompok 1,
antara :

– hemoglobin dan persentase sel plasma
adalah -0.39
– jumlah RBC dan sel plasma adalah -0.40
– persentase normoblasts dan persentase
sel plasma adalah -0.75 (Tabel 2).
• Koefisien korelasi pada Kelompok 2,
antara :
– hemoglobin dan sel-sel plasma adalah 0.02
– jumlah RBC dan sel plasma adalah -0.08
– persentase normoblast dan sel plasma
adalah -0,4139
• Sub klasifikasi Kelompok 1:
• pasien diklasifikasikan dalam empat sub
kelompok berdasarkan kadar hemoglobin :
Sub
kelompok
A

Kadar Hb
(g/L)
40 -70

Rata-rata
Kadar Hb (g/L)
57

Jumlah
(orang)
12

B

71 - 101

62,54

17

C

102 - 132

84,4

1

D

> 133

51,82

1
Diskusi
• Banyak literatur yang menjalaskan
patogenesis anemia pada myeloma
• Penelitian ini :
• Mempelajari hubungan antara
hemoglobin (jumlah RBC dan
normoblasts) dan persentase sel
plasma pada pasien dengan dan tanpa
myeloma.
• Penelitian ini :
• secara statistik terdapat korelasi
negatif antara hemoglobin (dan jumlah
RBC ) dan sel plasma pada kelompok 1
• karena penggantian sumsum tulang
oleh sel plasma dengan penekanan
prekursor eritroid
• Pada kelompok non myeloma terdapat
korelasi negatif yang secara statistik
signifikan (P= 0,023) antara
normoblast pada sumsum tulang dan
persentase sel plasma.
tidak satupun dari pasien memiliki
•
bukti myeloma.
• Timbul pertanyaan :
• Apakah sel plasma mempengaruhi
persentase normoblast dengan efek
selanjutnya pada hemoglobin pada
pasien dengan dan tanpa myeloma
• Dalam subkelompok myeloma sel :
• sel plasma lebih tinggi pada
subkelompok A daripada B
• rata-rata jumlah RBC dan persentase
normoblasts lebih tinggi pada
subkelompok B
• Usia rata-rata dalam subkelompok A
(50,63 tahun) adalah kurang dari
subkelompok B (58,70 tahun).
• Student-t-test :
• meskipun hemoglobin rata-rata
kelompok myeloma dan non myeloma
mirip, namun terdapat perbedaan yang
signifikan antara rata-rata jumlah
RBC dan persentase normoblast.
• Rata-rata jumlah RBC dan persentase
normoblast lebih tinggi di kelompok
non myeloma
• Alasan : bahwa kelompok 2 termasuk
pasien dengan inefektif eritropoiesis.
• Secara tidak langsung bisa berarti
bahwa eritropoiesis tidak efektif
bukan merupakan ciri dari kelompok
myeloma
• Kereterbatasan Penelitian :
– Jumlah subyek penelitian terlalu sedikit
– Jenis kelamin & distribusi usia pada
masing-masing subgroup belum sesuai
– Perlu penelitian dengan subyek yang lebih
banyak untuk memastikan temuan dalam
penelitian ini
Simpulan
• Pada kelompok non myeloma terdapat
kemungkinan sel plasma mempengaruhi
jumlah normoblast sumsum tulang.
• Kemungkinan pada kelompok myeloma
tidak terjadi eritropoiesis tidak
efektif
Terima Kasih

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

La actualidad más candente (20)

Makalah anemia
Makalah anemia Makalah anemia
Makalah anemia
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
Anemia power point 2
Anemia power point 2Anemia power point 2
Anemia power point 2
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANEMIA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANEMIA ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANEMIA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANEMIA
 
Askep anemia
Askep anemiaAskep anemia
Askep anemia
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
Anemia farmakologi
Anemia farmakologiAnemia farmakologi
Anemia farmakologi
 
Kelainan darah pada anak
Kelainan darah pada anakKelainan darah pada anak
Kelainan darah pada anak
 
PPT ANEMIA
PPT ANEMIAPPT ANEMIA
PPT ANEMIA
 
Lp anemia
Lp anemiaLp anemia
Lp anemia
 
Askep anemia
Askep anemia Askep anemia
Askep anemia
 
Asuhan Keperawatan Leukimia-Power Point
Asuhan Keperawatan Leukimia-Power PointAsuhan Keperawatan Leukimia-Power Point
Asuhan Keperawatan Leukimia-Power Point
 
ANAEMIA & THALASSEMIA
ANAEMIA & THALASSEMIAANAEMIA & THALASSEMIA
ANAEMIA & THALASSEMIA
 
Askep anak anemia
Askep anak anemiaAskep anak anemia
Askep anak anemia
 
Anemia Defisiensi Besi
Anemia Defisiensi BesiAnemia Defisiensi Besi
Anemia Defisiensi Besi
 
Anemia power point
Anemia power point Anemia power point
Anemia power point
 
66 56-2-pb
66 56-2-pb66 56-2-pb
66 56-2-pb
 
Lp talasemia
Lp talasemiaLp talasemia
Lp talasemia
 
Anemia sel sabit
Anemia sel sabitAnemia sel sabit
Anemia sel sabit
 
Askep leukemia (konsep medic)
Askep leukemia (konsep medic)Askep leukemia (konsep medic)
Askep leukemia (konsep medic)
 

Destacado

Patologi birokrasi dalam pelaksanaan pemerintahan okjen
Patologi birokrasi dalam pelaksanaan pemerintahan okjenPatologi birokrasi dalam pelaksanaan pemerintahan okjen
Patologi birokrasi dalam pelaksanaan pemerintahan okjenRahayu Yuri
 
PTK Power point ku
PTK Power point kuPTK Power point ku
PTK Power point kusdn6korleko
 
Kimia klinik
Kimia klinikKimia klinik
Kimia klinikhunun
 
Power point kelompok sumsum tulang belakang
Power point kelompok sumsum tulang belakangPower point kelompok sumsum tulang belakang
Power point kelompok sumsum tulang belakangNatalia Julita
 
Eritrosit (sel darah merah)
Eritrosit (sel darah merah)Eritrosit (sel darah merah)
Eritrosit (sel darah merah)nadia hasanah
 
Contoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil PenelitianContoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil PenelitianIndra IR
 

Destacado (13)

Patologi birokrasi dalam pelaksanaan pemerintahan okjen
Patologi birokrasi dalam pelaksanaan pemerintahan okjenPatologi birokrasi dalam pelaksanaan pemerintahan okjen
Patologi birokrasi dalam pelaksanaan pemerintahan okjen
 
Bab i (wastek)
Bab i (wastek)Bab i (wastek)
Bab i (wastek)
 
Kimia klinik jurnal 1
Kimia klinik jurnal 1Kimia klinik jurnal 1
Kimia klinik jurnal 1
 
PTK Power point ku
PTK Power point kuPTK Power point ku
PTK Power point ku
 
Kimia klinik
Kimia klinikKimia klinik
Kimia klinik
 
pembekuan darah
pembekuan darahpembekuan darah
pembekuan darah
 
Power point kelompok sumsum tulang belakang
Power point kelompok sumsum tulang belakangPower point kelompok sumsum tulang belakang
Power point kelompok sumsum tulang belakang
 
PPT Hematologi
PPT Hematologi PPT Hematologi
PPT Hematologi
 
Eritrosit (sel darah merah)
Eritrosit (sel darah merah)Eritrosit (sel darah merah)
Eritrosit (sel darah merah)
 
1. pendahuluan ppt
1. pendahuluan ppt1. pendahuluan ppt
1. pendahuluan ppt
 
Pengantar Patologi
Pengantar Patologi Pengantar Patologi
Pengantar Patologi
 
Patologi ppt
Patologi pptPatologi ppt
Patologi ppt
 
Contoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil PenelitianContoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil Penelitian
 

Similar a Hubungan Sel Plasma dan Hematopoiesis pada Myeloma

Refhemabaru5
Refhemabaru5Refhemabaru5
Refhemabaru5andreei
 
4. anemia
4. anemia4. anemia
4. anemiaIgit1
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANEMIA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANEMIA ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANEMIA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANEMIA pjj_kemenkes
 
Sistem cardiovascular ii 2
Sistem cardiovascular ii 2Sistem cardiovascular ii 2
Sistem cardiovascular ii 2Yusep Sunandar
 
Diagnosis anemia-anak -ppt (1)
Diagnosis anemia-anak -ppt (1)Diagnosis anemia-anak -ppt (1)
Diagnosis anemia-anak -ppt (1)AgusS52
 
Reftat thalasemia nanda
Reftat thalasemia nandaReftat thalasemia nanda
Reftat thalasemia nandaImuel Muliana
 
Refhemabaru6
Refhemabaru6Refhemabaru6
Refhemabaru6andreei
 
TUGAS KIMIA KLINIK 03 R.NSAXHXHBHXB,VCVGHD
TUGAS KIMIA KLINIK 03 R.NSAXHXHBHXB,VCVGHDTUGAS KIMIA KLINIK 03 R.NSAXHXHBHXB,VCVGHD
TUGAS KIMIA KLINIK 03 R.NSAXHXHBHXB,VCVGHDssuserd986061
 
Trombositosis esensial.docx
Trombositosis esensial.docxTrombositosis esensial.docx
Trombositosis esensial.docxherdian6
 
31.-TAHLASEMIA-KULIAH-BARU.ppt
31.-TAHLASEMIA-KULIAH-BARU.ppt31.-TAHLASEMIA-KULIAH-BARU.ppt
31.-TAHLASEMIA-KULIAH-BARU.pptCocomelon23
 
ANFIS HEMATOLOGI.ppt
ANFIS HEMATOLOGI.pptANFIS HEMATOLOGI.ppt
ANFIS HEMATOLOGI.pptKaryoIIKNU
 
Bab II-dikonversi.pdf
Bab II-dikonversi.pdfBab II-dikonversi.pdf
Bab II-dikonversi.pdfNurulHabiba4
 
skrining dalam kehamilan
skrining dalam kehamilanskrining dalam kehamilan
skrining dalam kehamilandwirani amelia
 

Similar a Hubungan Sel Plasma dan Hematopoiesis pada Myeloma (20)

Refhemabaru5
Refhemabaru5Refhemabaru5
Refhemabaru5
 
4. anemia
4. anemia4. anemia
4. anemia
 
Anemia 26.11.22.ppt
Anemia 26.11.22.pptAnemia 26.11.22.ppt
Anemia 26.11.22.ppt
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANEMIA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANEMIA ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANEMIA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANEMIA
 
Proposal penelitian ADB
Proposal penelitian ADBProposal penelitian ADB
Proposal penelitian ADB
 
PPT LEUKIMIA.pptx
PPT LEUKIMIA.pptxPPT LEUKIMIA.pptx
PPT LEUKIMIA.pptx
 
Sistem cardiovascular ii 2
Sistem cardiovascular ii 2Sistem cardiovascular ii 2
Sistem cardiovascular ii 2
 
Diagnosis anemia-anak -ppt (1)
Diagnosis anemia-anak -ppt (1)Diagnosis anemia-anak -ppt (1)
Diagnosis anemia-anak -ppt (1)
 
Hematologi
HematologiHematologi
Hematologi
 
Reftat thalasemia nanda
Reftat thalasemia nandaReftat thalasemia nanda
Reftat thalasemia nanda
 
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahSistem peredaran darah
Sistem peredaran darah
 
Anemia Aplasi.pptx
Anemia Aplasi.pptxAnemia Aplasi.pptx
Anemia Aplasi.pptx
 
Refhemabaru6
Refhemabaru6Refhemabaru6
Refhemabaru6
 
TUGAS KIMIA KLINIK 03 R.NSAXHXHBHXB,VCVGHD
TUGAS KIMIA KLINIK 03 R.NSAXHXHBHXB,VCVGHDTUGAS KIMIA KLINIK 03 R.NSAXHXHBHXB,VCVGHD
TUGAS KIMIA KLINIK 03 R.NSAXHXHBHXB,VCVGHD
 
Trombositosis esensial.docx
Trombositosis esensial.docxTrombositosis esensial.docx
Trombositosis esensial.docx
 
Referat PNH
Referat PNHReferat PNH
Referat PNH
 
31.-TAHLASEMIA-KULIAH-BARU.ppt
31.-TAHLASEMIA-KULIAH-BARU.ppt31.-TAHLASEMIA-KULIAH-BARU.ppt
31.-TAHLASEMIA-KULIAH-BARU.ppt
 
ANFIS HEMATOLOGI.ppt
ANFIS HEMATOLOGI.pptANFIS HEMATOLOGI.ppt
ANFIS HEMATOLOGI.ppt
 
Bab II-dikonversi.pdf
Bab II-dikonversi.pdfBab II-dikonversi.pdf
Bab II-dikonversi.pdf
 
skrining dalam kehamilan
skrining dalam kehamilanskrining dalam kehamilan
skrining dalam kehamilan
 

Más de pdspatologikliniksby (12)

Deteksi mikobakterium menggunakan manual mgit dan bactectm mgittm 960 system
Deteksi mikobakterium menggunakan manual mgit dan bactectm mgittm 960 systemDeteksi mikobakterium menggunakan manual mgit dan bactectm mgittm 960 system
Deteksi mikobakterium menggunakan manual mgit dan bactectm mgittm 960 system
 
Tutor anthrax
Tutor anthraxTutor anthrax
Tutor anthrax
 
Kimia klinik tutor 1
Kimia klinik tutor 1Kimia klinik tutor 1
Kimia klinik tutor 1
 
Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2
 
Kimia klinik referat 2
Kimia klinik referat 2Kimia klinik referat 2
Kimia klinik referat 2
 
Kimia klinik referat 1
Kimia klinik referat 1Kimia klinik referat 1
Kimia klinik referat 1
 
Kimia klinik jurnal 2
Kimia klinik jurnal 2Kimia klinik jurnal 2
Kimia klinik jurnal 2
 
Tutor 1
Tutor 1Tutor 1
Tutor 1
 
Tutor 2
Tutor 2Tutor 2
Tutor 2
 
Referat 2
Referat 2Referat 2
Referat 2
 
Referat 1
Referat 1Referat 1
Referat 1
 
Simplified flow cytometric
Simplified flow cytometricSimplified flow cytometric
Simplified flow cytometric
 

Último

PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 

Último (20)

PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 

Hubungan Sel Plasma dan Hematopoiesis pada Myeloma

  • 1. Jurnal Hematologi I Do Plasma Cells Affect Hemoglobin and Red Blood Cell Counts in Patients With and Without Myeloma? Vani Chandrashekar Journal Hematology 2012;1(4-5):89-92 Mutiara DS/Fery .H. S 17 September 2013
  • 2. Pendahuluan • Anemia dijumpai pada > 2/3 pasien dengan myeloma. • Penyebabnya beragam : anemia gangguan kronis, penurunan produksi eritropoetin, berkurangnya sensitivitas prekursor eritroid dan apoptosis sel progenitor eritroid yang dimediasi oleh sel myeloma
  • 3. • Dilaporkan juga : IL-6 Berkurangnya jumlah prekursor eritroid dan penekanan eritropoesis anemia
  • 4. • Padatnya sumsum oleh sel plasma dan penggantian sumsum tulang mengganggu hematopoesis anemia. • Anemia normokromik normositik yang berat terjadi pada >20% pasien dengan anemia penyakit kronis.
  • 5. Terdapat ketidaksesuaian sekresi eritropoetin, hipoferremia moderat, cadangan besi yang normal atau meningkat dan gangguan maturasi prekursor eritroid. Terdapat peningkatan kadar sitokin : TNF-α, TGF-β, IFN-γ, dan IL-8 dan IL-11 yang mengatur eritropoesis dengan meningkatkan molekul apoptogenik pada prekursor eritroid
  • 6. Tujuan • Membandingkan dan mengevaluasi hubungan antara kadar hemoglobin, jumlah sel darah merah (RBC), persentase normoblast pada sumsum tulang dan persentase sel plasma pada sumsum tulang pada pasien dengan dan tanpa myeloma (kelompok 1 dan 2)
  • 7. Bahan & Metode • 30 sampel (FBC dan sumsum tulang) dari pasien Kelompok 1 dengan myeloma (didiagnosis antara Agustus 2011 Mei 2012 berdasarkan bukti biokimia, klinis, patologis atau kombinasi) – Kelompok 1 pasien yang dilibatkan hanya pasien yang baru didiagnosis kasus dan tidak pada kemoterapi
  • 8. • 30 sampel (FBC dan sumsum tulang) pasienKelompok 2 yang dikumpulkan tanpa bukti atau kecurigaan klinis myeloma. – Kelompok ini termasuk pasien dengan anemia yang tidak dapat dijelaskan, anemia gangguan kronis, anemia aplastik, pansitopenia, anemia hemolitik autoimun.
  • 9. • Hemoglobin dan jumlah RBC dari kedua kelompok diperiksa oleh ADVIA-2120 (Siemens) dan LH-750 (Beckman Coulter) analyzer. • Pengecatan sumsum tulang dilakukan dengan teknik Three Leishman, kemudian dievaluasi dan dihitung rata-rata tiga perbedaan dari jumlah 300 sel yang diperoleh diperoleh.
  • 10. Analisis data • Korelasi Pearson dan student- t- test • Med Cal software (v12.2.1).
  • 11. Hasil
  • 12. ...Hasil • Kelompok 1: – Usia bervariasi : 35-82 tahun dengan 20 pasien laki-laki dan 10 pasien perempuan. • Kelompok 2: – Usia bervariasi : 25-77 tahun dengan 19 pasien laki-laki dan 11 pasien perempuan.
  • 13.
  • 14. • Koefisien korelasi pada Kelompok 1, antara : – hemoglobin dan persentase sel plasma adalah -0.39 – jumlah RBC dan sel plasma adalah -0.40 – persentase normoblasts dan persentase sel plasma adalah -0.75 (Tabel 2).
  • 15. • Koefisien korelasi pada Kelompok 2, antara : – hemoglobin dan sel-sel plasma adalah 0.02 – jumlah RBC dan sel plasma adalah -0.08 – persentase normoblast dan sel plasma adalah -0,4139
  • 16.
  • 17. • Sub klasifikasi Kelompok 1: • pasien diklasifikasikan dalam empat sub kelompok berdasarkan kadar hemoglobin : Sub kelompok A Kadar Hb (g/L) 40 -70 Rata-rata Kadar Hb (g/L) 57 Jumlah (orang) 12 B 71 - 101 62,54 17 C 102 - 132 84,4 1 D > 133 51,82 1
  • 18.
  • 19. Diskusi • Banyak literatur yang menjalaskan patogenesis anemia pada myeloma • Penelitian ini : • Mempelajari hubungan antara hemoglobin (jumlah RBC dan normoblasts) dan persentase sel plasma pada pasien dengan dan tanpa myeloma.
  • 20. • Penelitian ini : • secara statistik terdapat korelasi negatif antara hemoglobin (dan jumlah RBC ) dan sel plasma pada kelompok 1 • karena penggantian sumsum tulang oleh sel plasma dengan penekanan prekursor eritroid
  • 21. • Pada kelompok non myeloma terdapat korelasi negatif yang secara statistik signifikan (P= 0,023) antara normoblast pada sumsum tulang dan persentase sel plasma. tidak satupun dari pasien memiliki • bukti myeloma.
  • 22. • Timbul pertanyaan : • Apakah sel plasma mempengaruhi persentase normoblast dengan efek selanjutnya pada hemoglobin pada pasien dengan dan tanpa myeloma
  • 23. • Dalam subkelompok myeloma sel : • sel plasma lebih tinggi pada subkelompok A daripada B • rata-rata jumlah RBC dan persentase normoblasts lebih tinggi pada subkelompok B • Usia rata-rata dalam subkelompok A (50,63 tahun) adalah kurang dari subkelompok B (58,70 tahun).
  • 24. • Student-t-test : • meskipun hemoglobin rata-rata kelompok myeloma dan non myeloma mirip, namun terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata jumlah RBC dan persentase normoblast. • Rata-rata jumlah RBC dan persentase normoblast lebih tinggi di kelompok non myeloma
  • 25. • Alasan : bahwa kelompok 2 termasuk pasien dengan inefektif eritropoiesis. • Secara tidak langsung bisa berarti bahwa eritropoiesis tidak efektif bukan merupakan ciri dari kelompok myeloma
  • 26. • Kereterbatasan Penelitian : – Jumlah subyek penelitian terlalu sedikit – Jenis kelamin & distribusi usia pada masing-masing subgroup belum sesuai – Perlu penelitian dengan subyek yang lebih banyak untuk memastikan temuan dalam penelitian ini
  • 27. Simpulan • Pada kelompok non myeloma terdapat kemungkinan sel plasma mempengaruhi jumlah normoblast sumsum tulang. • Kemungkinan pada kelompok myeloma tidak terjadi eritropoiesis tidak efektif