SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 24
Descargar para leer sin conexión
PENGUJIAN HIPOTESIS
Proporsi
Pendahuluan
 Hipotesis statistik adalah pernyataan atau
dugaan mengenai satu atau lebih populasi
 Hipotesis Nol (Ho) = Hipotesis yang
dirumuskan dengan harapan akan ditolak
 Hipotesis alternatif (H1) = Hipotesis
tandingan yang diterima sebagai akibat
penolakan Ho.
Contoh :
 Suatu jenis vaksin influenza diketahui hanya 25 % efektif
setelah periode 2 tahun. Untuk menentukan apakah
suatu vaksin baru, yang sedikit lebih mahal, lebih unggul
dalam memberikan perlindungan virus yang sama untuk
periode yang lebih lama, 20 orang diambil secara
random dan diinokulasi dengan vaksin baru tersebut.
Bila 9 atau lebih diantara yang menerima vaksin baru
terbebas dari virus tersebut selama periode 2 tahun,
maka vaksin baru tersebut dinilai lebih unggul daripada
vaksin yang digunakan sekarang.
 Ho : vaksin baru sama efektifnya dengan
vaksin yang digunakan sekarang
 H1 : vaksin baru lebih unggul
 Ho : p = ¼
 H1 : p > ¼
 X = banyaknya orang yang terkena virus
influenza selama periode 2 tahun diantara
20 orang yang diberi vaksin baru
 Kemungkinan nilai x x  9
x  9
Wilayah penerimaan wilayah kritis
Xo = 8,5
Nilai kritis
 Bila x xo : tolak Ho dan terima H1
x  xo : Terima Ho
Keputusan dapat membawa pada 2 jenis
kesimpulan yang salah
 Galat Jenis 1 penolakan Ho yang benar
Misal : vaksin baru tersebut sungguh tidak
lebih baik daripada yang digunakan
sekarang, tetapi hasil percobaan
menunjukkan 9 orang atau lebih yang
melampaui periode 2 tahun tanpa pernah
terserang virus tersebut.
 Galat Jenis II  Penerimaan H0 yang
salah
Misal : vaksin baru yang sesungguhnya
memang lebih baik daripada yang
digunakan sekarang. Tetapi hasil
percobaan menunjukkan kurang dari 9
orang yang dapat melampaui periode 2
tahun tanpa pernah terserang virus
tersebut.
Peluang melakukan Galat Jenis 1 () dan Galat
Jenis II ()
  = p (Galat Jenis 1)
= p ( x  9 bila p = ¼)
=
= 1 – 0.9591 = 0.0409
  = p (Galat Jenis II)
= p (x  9 bila p = ½)
 

8
0
20
9
)
4
1
;20;(1)
4
1
,20;(
xx
xbxb
2517.0)
2
1
;20;(
8
0
 x
xb
 Jika vaksin baru ternyata tidak jauh lebih
unggul p sekurang-kurangnya 0,7
 = p (Galat Jenis II)
= p (x  9 bila p = 0,7)
051.0)7.0;20;(
8
0
 x
xb
Misal Nilai kritis = 7,5
  =
= 1 – 0.8982 = 0.1018
  =
 

7
0
20
8
)
4
1
;20;(1)
4
1
,20;(
xx
xbxb


7
0
1316.0)
4
1
;20;(
x
xb
 Jika sampel random = 100 orang dan bila 37
orang atau lebih berhasil melampaui periode 2
tahun tersebut dengan baik. Maka tolak Ho : p =
¼ dan terima H1 : p  ¼.
Nilai kritis = 36, 5
= n.p = (100).(1/4) = 25
 = p (Galat Jenis 1)
= P( x > 36.5 bila p = ¼)
Z =
33.4)4/3).(4/1).(100(..  qpn
66.2
33.4
255.36


 = P (z > 2.66) = 1 – P( z < 2.66) = 1 – 0.9961 = 0.0039
Bila Ho salah dan yang benar H1 : p = ½
 = n.p = (100).(1/2) = 50
  = P (Galat Jenis II)
= P( x > 36.5 bila p = 1/2)
Z =
z =  = P ( z < - 2.7) = 0.0035
5)2/1).(2/1).(100(..  qpn
7.2
5
505.36


Kesimpulan :
 Galat Jenis 1 dan Galat Jenis II saling berhubungan.
Menurunnya peluang yang satu akan menaikkan
peluang yang lain
 Ukuran wilayah kritis, yang berarti juga peluang
melakukan Galat Jenis 1, selalu dapat diperkecil dengan
mengubah nilai kritisnya
 Peningkatan ukuran contoh n akan memperkecil  dan 
secara bersama-sama
 Bila Ho-nya salah, nilai  akan sangat besar bila nilai
parameternya dekat dengan nilai yang dihipotesiskan.
Semakin besar jarak antara nilai yang sesungguhnya
dengan nilai yang dihipotesiskan maka semakin kecil
nilai 
UJI SATU ARAH DAN DUA ARAH
 Uji Hipotesis satu arah :
Ho :  = 0 atau Ho :  = 0
H1 :   0 H1 :   0
 Uji Hipotesis dua arah :
H0 :  = 0
H1 :   0
H0 selalu dituliskan dengan tanda kesamaan 
peluang melakukan Galat Jenis 1 dapat
dikendalikan
Langkah-langkah pengujian hipotesis
 Nyatakan hipotesis nol-nya H0 bahwa  = 0
 Pilih hipotesis alternatif H1 yang sesuai (  0 ;
  0 atau   0)
 Tentukan taraf nyata-nya 
 Pilih statistik uji dan tentukan wilayah kritisnya
 Hitung nilai statistik uji berdasarkan data
sampelnya
 Keputusan : tolak H0 bila nilai statistik uji
tersebut jatuh dalam wilayah kritisnya, terima
bila nilainya jatuh di luar wilayah kritisnya
UJI MENGENAI NILAI TENGAH
H0 :  = 0
H1 :  < 0 ;  > 0 ;   0
Statistik Uji :
- Sampel Besar : Sampel Kecil :
wilayah kritis :
Sampel Besar Sampel Kecil :
-  < 0  z < -z  < 0  t < - t
-  > 0  z > z  > 0  t > - t
-  < 0  z < -z/2
n
x
z
/


n
x
t
/


wilayah penerimaan
1- 
/2 /2
x1 0 x2
-z/2 0 z/2
Contoh 1 :
 Sebuah perusahaan alat OR mengembangkan
jenis batang pancing sintetik, yang dikatakan
mempunyai kekuatan dengan nilai tengah 8 kg
dan simpangan baku 0.5 kg. Ujilah hipotesis 
= 8 kg lawan alternatifnya   8 kg bila suatu
sampel random 50 batang pancing itu setelah
dites memberikan kekuatan nilai tengah 7.8 kg.
Gunakan taraf nyata 0.01.
Jawab :
1. Ho :  = 8 kg
2. H1 :   8 kg
3.  = 0.01
4. wilayah kritik z < -z0.005 dan z > z 0.005
5. atau z < -2.575 dan z > 2.575
6. x = 7.8 dan n = 50 maka
7. Tolak Ho
83.2
50/5.0
88.7


z
UJI MENGENAI RAGAM
 Ho : 2 =0
2
 H1 : 2 < 0
2 ; 2 >0
2 ; 2 0
2
 Statistik uji  Variabel random chi – kuadrat
v = n – 1
 Pada taraf nyata  wilayah kritis :
- Uji dua arah 2 < 2
1-/2 dan 2 > 2
/2
- Satu arah H1 : 2 < 0
2  2 < 2
1-
2 >0
2  2 > 2

2
0
2
2 )1(


sn 

Contoh :
 Sebuah perusahaan aki mobil
mengatakan bahwa umur aki yang
diproduksinya mempunyai simpangan
baku 0.9 tahun. Bila suatu sampel acak
10 aki menghasilkan simpangan baku s =
1,2 tahun. Apakah menurut anda  > 0,9
tahun ? Gunakan taraf nyata 0,05.
 Ho : 12 = 22
 H1 : 12 <  22
 12 > 22
 12  22
 Statistik Uji  Nilai f
 s12, s22 = ragam sampel
 v1 = n1 – 1
 v2 = n2 – 1
 Pada taraf nyata  wilayah kritis
 Uji dua arah f < f1-/2 (v1, v2) dan f > f/2 (v1, v2)
 Satu arah H1 : 2 <  02  f < f 1-(v1, v2)
 2 > 02  f > f (v1, v2)
Contoh :
 Sebuah pelajaran matematika diberikan pada 12
siswa dengan metode pengajaran biasa. Kelas
lain yang terdiri atas 10 siswa diberi pelajaran
yang sama tetapi dengan metode yang
terprogram. Pada akhir semester murid kedua
kelas tersebut diberikan ujian yang sama. Kelas
pertama mencapai nilai rata-rata 85 dengan
simp. Baku 4, sedangkan kelas yang terprogram
memperoleh nilai rata-rata 81 dengan simp.
Baku 5. Ujilah apakah ragam kedua populasi
sama. Gunakan taraf nyata 0.10
Jawab :
 12 : ragam kelas biasa
 22 : ragam kelas terprogram
 1. H0 : 12 = 22
 2. H1 : 12  22
  = 0.10
 wilayah kritik
 f0.05(11,9) =
 5. Perhitungan S12 = 16 S22 = 25  f = =
0.64
 Terima H0
25
16

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Distribusi multinomial
Distribusi multinomialDistribusi multinomial
Distribusi multinomialMarwaElshi
 
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programmingITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programmingFransiska Puteri
 
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang KontinuDistribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang KontinuArning Susilawati
 
Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)
Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)
Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOMMakalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOMNila Aulia
 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuanRudi Wicaksana
 
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratTabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratIr. Zakaria, M.M
 
Metode Numerik Trapesium
Metode Numerik TrapesiumMetode Numerik Trapesium
Metode Numerik TrapesiumWahyu Priyanti
 
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanaLaporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanagita Ta
 
Diferensial parsial
Diferensial parsialDiferensial parsial
Diferensial parsialyenisaja
 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiRosmaiyadi Snt
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiaansyahrial
 

La actualidad más candente (20)

Stat d3 7
Stat d3 7Stat d3 7
Stat d3 7
 
Metode newton
Metode newtonMetode newton
Metode newton
 
Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
 
Distribusi multinomial
Distribusi multinomialDistribusi multinomial
Distribusi multinomial
 
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programmingITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
 
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang KontinuDistribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
 
Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)
Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)
Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)
 
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOMMakalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
 
Pendugaan Parameter
Pendugaan ParameterPendugaan Parameter
Pendugaan Parameter
 
Statistika inferensial 1
Statistika inferensial 1Statistika inferensial 1
Statistika inferensial 1
 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan
 
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratTabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
 
Metode Numerik Trapesium
Metode Numerik TrapesiumMetode Numerik Trapesium
Metode Numerik Trapesium
 
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanaLaporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
 
Poisson distribution
Poisson distributionPoisson distribution
Poisson distribution
 
Diferensial parsial
Diferensial parsialDiferensial parsial
Diferensial parsial
 
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANGVARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
 
Deret Fourier
Deret FourierDeret Fourier
Deret Fourier
 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsi
 

Similar a pengujian hipotesis proporsi dan ragam

Ppt hipotesis benar
Ppt hipotesis benarPpt hipotesis benar
Ppt hipotesis benardiamarsella
 
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sample
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sampleStatistik 1 8 uji hipothesis satu sample
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sampleSelvin Hadi
 
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1).ppt
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1).pptPENGUJIAN-HIPOTESIS_(1).ppt
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1).pptsuwarnohaji
 
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1)(1).ppt
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1)(1).pptPENGUJIAN-HIPOTESIS_(1)(1).ppt
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1)(1).pptemailphi6
 
Uji Hipotesis_Rizki Nurjehan.pptx
Uji Hipotesis_Rizki Nurjehan.pptxUji Hipotesis_Rizki Nurjehan.pptx
Uji Hipotesis_Rizki Nurjehan.pptxRIZKINURJEHAN3
 
Uji Hipotesis-IPB Pak Kusman.pdf
Uji Hipotesis-IPB Pak Kusman.pdfUji Hipotesis-IPB Pak Kusman.pdf
Uji Hipotesis-IPB Pak Kusman.pdfMahfudhotin Ochin
 
Bab xi uji hipotesis dua rata rata
Bab xi uji hipotesis dua rata rataBab xi uji hipotesis dua rata rata
Bab xi uji hipotesis dua rata ratalinda_rosalina
 
DISTRIBUSI MULTIBINOMIAN DAN HIPERGEOMETRIK.pptx
DISTRIBUSI MULTIBINOMIAN DAN HIPERGEOMETRIK.pptxDISTRIBUSI MULTIBINOMIAN DAN HIPERGEOMETRIK.pptx
DISTRIBUSI MULTIBINOMIAN DAN HIPERGEOMETRIK.pptxpthome2000
 
2561905.ppt
2561905.ppt2561905.ppt
2561905.pptDifUzi
 
10. hipotesis
10. hipotesis10. hipotesis
10. hipotesisHafiza .h
 
UJI HIPOTESIS.pptx
UJI   HIPOTESIS.pptxUJI   HIPOTESIS.pptx
UJI HIPOTESIS.pptxWan Na
 
10. DISTRIB. DISKRIT UPLOAD E learning.pptx
10. DISTRIB. DISKRIT UPLOAD E learning.pptx10. DISTRIB. DISKRIT UPLOAD E learning.pptx
10. DISTRIB. DISKRIT UPLOAD E learning.pptxRizkyKurniawan398256
 

Similar a pengujian hipotesis proporsi dan ragam (20)

Ppt hipotesis benar
Ppt hipotesis benarPpt hipotesis benar
Ppt hipotesis benar
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
 
Uji hipotesis
Uji hipotesisUji hipotesis
Uji hipotesis
 
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sample
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sampleStatistik 1 8 uji hipothesis satu sample
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sample
 
Hipotesis
HipotesisHipotesis
Hipotesis
 
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1).ppt
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1).pptPENGUJIAN-HIPOTESIS_(1).ppt
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1).ppt
 
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1)(1).ppt
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1)(1).pptPENGUJIAN-HIPOTESIS_(1)(1).ppt
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1)(1).ppt
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
 
Uji Hipotesis_Rizki Nurjehan.pptx
Uji Hipotesis_Rizki Nurjehan.pptxUji Hipotesis_Rizki Nurjehan.pptx
Uji Hipotesis_Rizki Nurjehan.pptx
 
Uji Hipotesis-IPB Pak Kusman.pdf
Uji Hipotesis-IPB Pak Kusman.pdfUji Hipotesis-IPB Pak Kusman.pdf
Uji Hipotesis-IPB Pak Kusman.pdf
 
Bab xi uji hipotesis dua rata rata
Bab xi uji hipotesis dua rata rataBab xi uji hipotesis dua rata rata
Bab xi uji hipotesis dua rata rata
 
DISTRIBUSI MULTIBINOMIAN DAN HIPERGEOMETRIK.pptx
DISTRIBUSI MULTIBINOMIAN DAN HIPERGEOMETRIK.pptxDISTRIBUSI MULTIBINOMIAN DAN HIPERGEOMETRIK.pptx
DISTRIBUSI MULTIBINOMIAN DAN HIPERGEOMETRIK.pptx
 
2561905.ppt
2561905.ppt2561905.ppt
2561905.ppt
 
Stk211 09 (1) removed
Stk211 09 (1) removedStk211 09 (1) removed
Stk211 09 (1) removed
 
10. hipotesis
10. hipotesis10. hipotesis
10. hipotesis
 
UJI HIPOTESIS.pptx
UJI   HIPOTESIS.pptxUJI   HIPOTESIS.pptx
UJI HIPOTESIS.pptx
 
1387842822 (1)
1387842822 (1)1387842822 (1)
1387842822 (1)
 
10. DISTRIB. DISKRIT UPLOAD E learning.pptx
10. DISTRIB. DISKRIT UPLOAD E learning.pptx10. DISTRIB. DISKRIT UPLOAD E learning.pptx
10. DISTRIB. DISKRIT UPLOAD E learning.pptx
 
Uji Beda Mean
Uji Beda MeanUji Beda Mean
Uji Beda Mean
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
 

Último

menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalHendriKurniawanP
 
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHKISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHIrmaYanti71
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanamalaguswan1
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanBungaCitraNazwaAtin
 

Último (10)

menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
 
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHKISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
 

pengujian hipotesis proporsi dan ragam

  • 2. Pendahuluan  Hipotesis statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi  Hipotesis Nol (Ho) = Hipotesis yang dirumuskan dengan harapan akan ditolak  Hipotesis alternatif (H1) = Hipotesis tandingan yang diterima sebagai akibat penolakan Ho.
  • 3. Contoh :  Suatu jenis vaksin influenza diketahui hanya 25 % efektif setelah periode 2 tahun. Untuk menentukan apakah suatu vaksin baru, yang sedikit lebih mahal, lebih unggul dalam memberikan perlindungan virus yang sama untuk periode yang lebih lama, 20 orang diambil secara random dan diinokulasi dengan vaksin baru tersebut. Bila 9 atau lebih diantara yang menerima vaksin baru terbebas dari virus tersebut selama periode 2 tahun, maka vaksin baru tersebut dinilai lebih unggul daripada vaksin yang digunakan sekarang.
  • 4.  Ho : vaksin baru sama efektifnya dengan vaksin yang digunakan sekarang  H1 : vaksin baru lebih unggul  Ho : p = ¼  H1 : p > ¼  X = banyaknya orang yang terkena virus influenza selama periode 2 tahun diantara 20 orang yang diberi vaksin baru
  • 5.  Kemungkinan nilai x x  9 x  9 Wilayah penerimaan wilayah kritis Xo = 8,5 Nilai kritis  Bila x xo : tolak Ho dan terima H1 x  xo : Terima Ho
  • 6. Keputusan dapat membawa pada 2 jenis kesimpulan yang salah  Galat Jenis 1 penolakan Ho yang benar Misal : vaksin baru tersebut sungguh tidak lebih baik daripada yang digunakan sekarang, tetapi hasil percobaan menunjukkan 9 orang atau lebih yang melampaui periode 2 tahun tanpa pernah terserang virus tersebut.
  • 7.  Galat Jenis II  Penerimaan H0 yang salah Misal : vaksin baru yang sesungguhnya memang lebih baik daripada yang digunakan sekarang. Tetapi hasil percobaan menunjukkan kurang dari 9 orang yang dapat melampaui periode 2 tahun tanpa pernah terserang virus tersebut.
  • 8. Peluang melakukan Galat Jenis 1 () dan Galat Jenis II ()   = p (Galat Jenis 1) = p ( x  9 bila p = ¼) = = 1 – 0.9591 = 0.0409   = p (Galat Jenis II) = p (x  9 bila p = ½)    8 0 20 9 ) 4 1 ;20;(1) 4 1 ,20;( xx xbxb 2517.0) 2 1 ;20;( 8 0  x xb
  • 9.  Jika vaksin baru ternyata tidak jauh lebih unggul p sekurang-kurangnya 0,7  = p (Galat Jenis II) = p (x  9 bila p = 0,7) 051.0)7.0;20;( 8 0  x xb
  • 10. Misal Nilai kritis = 7,5   = = 1 – 0.8982 = 0.1018   =    7 0 20 8 ) 4 1 ;20;(1) 4 1 ,20;( xx xbxb   7 0 1316.0) 4 1 ;20;( x xb
  • 11.  Jika sampel random = 100 orang dan bila 37 orang atau lebih berhasil melampaui periode 2 tahun tersebut dengan baik. Maka tolak Ho : p = ¼ dan terima H1 : p  ¼. Nilai kritis = 36, 5 = n.p = (100).(1/4) = 25  = p (Galat Jenis 1) = P( x > 36.5 bila p = ¼) Z = 33.4)4/3).(4/1).(100(..  qpn 66.2 33.4 255.36  
  • 12.  = P (z > 2.66) = 1 – P( z < 2.66) = 1 – 0.9961 = 0.0039 Bila Ho salah dan yang benar H1 : p = ½  = n.p = (100).(1/2) = 50   = P (Galat Jenis II) = P( x > 36.5 bila p = 1/2) Z = z =  = P ( z < - 2.7) = 0.0035 5)2/1).(2/1).(100(..  qpn 7.2 5 505.36  
  • 13. Kesimpulan :  Galat Jenis 1 dan Galat Jenis II saling berhubungan. Menurunnya peluang yang satu akan menaikkan peluang yang lain  Ukuran wilayah kritis, yang berarti juga peluang melakukan Galat Jenis 1, selalu dapat diperkecil dengan mengubah nilai kritisnya  Peningkatan ukuran contoh n akan memperkecil  dan  secara bersama-sama  Bila Ho-nya salah, nilai  akan sangat besar bila nilai parameternya dekat dengan nilai yang dihipotesiskan. Semakin besar jarak antara nilai yang sesungguhnya dengan nilai yang dihipotesiskan maka semakin kecil nilai 
  • 14. UJI SATU ARAH DAN DUA ARAH  Uji Hipotesis satu arah : Ho :  = 0 atau Ho :  = 0 H1 :   0 H1 :   0  Uji Hipotesis dua arah : H0 :  = 0 H1 :   0 H0 selalu dituliskan dengan tanda kesamaan  peluang melakukan Galat Jenis 1 dapat dikendalikan
  • 15. Langkah-langkah pengujian hipotesis  Nyatakan hipotesis nol-nya H0 bahwa  = 0  Pilih hipotesis alternatif H1 yang sesuai (  0 ;   0 atau   0)  Tentukan taraf nyata-nya   Pilih statistik uji dan tentukan wilayah kritisnya  Hitung nilai statistik uji berdasarkan data sampelnya  Keputusan : tolak H0 bila nilai statistik uji tersebut jatuh dalam wilayah kritisnya, terima bila nilainya jatuh di luar wilayah kritisnya
  • 16. UJI MENGENAI NILAI TENGAH H0 :  = 0 H1 :  < 0 ;  > 0 ;   0 Statistik Uji : - Sampel Besar : Sampel Kecil : wilayah kritis : Sampel Besar Sampel Kecil : -  < 0  z < -z  < 0  t < - t -  > 0  z > z  > 0  t > - t -  < 0  z < -z/2 n x z /   n x t /  
  • 17. wilayah penerimaan 1-  /2 /2 x1 0 x2 -z/2 0 z/2
  • 18. Contoh 1 :  Sebuah perusahaan alat OR mengembangkan jenis batang pancing sintetik, yang dikatakan mempunyai kekuatan dengan nilai tengah 8 kg dan simpangan baku 0.5 kg. Ujilah hipotesis  = 8 kg lawan alternatifnya   8 kg bila suatu sampel random 50 batang pancing itu setelah dites memberikan kekuatan nilai tengah 7.8 kg. Gunakan taraf nyata 0.01.
  • 19. Jawab : 1. Ho :  = 8 kg 2. H1 :   8 kg 3.  = 0.01 4. wilayah kritik z < -z0.005 dan z > z 0.005 5. atau z < -2.575 dan z > 2.575 6. x = 7.8 dan n = 50 maka 7. Tolak Ho 83.2 50/5.0 88.7   z
  • 20. UJI MENGENAI RAGAM  Ho : 2 =0 2  H1 : 2 < 0 2 ; 2 >0 2 ; 2 0 2  Statistik uji  Variabel random chi – kuadrat v = n – 1  Pada taraf nyata  wilayah kritis : - Uji dua arah 2 < 2 1-/2 dan 2 > 2 /2 - Satu arah H1 : 2 < 0 2  2 < 2 1- 2 >0 2  2 > 2  2 0 2 2 )1(   sn  
  • 21. Contoh :  Sebuah perusahaan aki mobil mengatakan bahwa umur aki yang diproduksinya mempunyai simpangan baku 0.9 tahun. Bila suatu sampel acak 10 aki menghasilkan simpangan baku s = 1,2 tahun. Apakah menurut anda  > 0,9 tahun ? Gunakan taraf nyata 0,05.
  • 22.  Ho : 12 = 22  H1 : 12 <  22  12 > 22  12  22  Statistik Uji  Nilai f  s12, s22 = ragam sampel  v1 = n1 – 1  v2 = n2 – 1  Pada taraf nyata  wilayah kritis  Uji dua arah f < f1-/2 (v1, v2) dan f > f/2 (v1, v2)  Satu arah H1 : 2 <  02  f < f 1-(v1, v2)  2 > 02  f > f (v1, v2)
  • 23. Contoh :  Sebuah pelajaran matematika diberikan pada 12 siswa dengan metode pengajaran biasa. Kelas lain yang terdiri atas 10 siswa diberi pelajaran yang sama tetapi dengan metode yang terprogram. Pada akhir semester murid kedua kelas tersebut diberikan ujian yang sama. Kelas pertama mencapai nilai rata-rata 85 dengan simp. Baku 4, sedangkan kelas yang terprogram memperoleh nilai rata-rata 81 dengan simp. Baku 5. Ujilah apakah ragam kedua populasi sama. Gunakan taraf nyata 0.10
  • 24. Jawab :  12 : ragam kelas biasa  22 : ragam kelas terprogram  1. H0 : 12 = 22  2. H1 : 12  22   = 0.10  wilayah kritik  f0.05(11,9) =  5. Perhitungan S12 = 16 S22 = 25  f = = 0.64  Terima H0 25 16