3. Elemen Pemodelan
3
Pemodelan Konseptual
Pemodelan Matematis
Penentuan
Variabel
Estimasi
Parameter
Penentuan
Distribusi
Formulasi
Matematis
Identifikasi
Elemen Sistem
Karakterisasi
Sistem
Perilaku
Sistem
4. Perumusan Masalah
Merumuskan masalah merupakan bagian paling
penting yang sering terabaikan.
Diawali dengan menggali semua informasi dari
stake holder dan mendiagnosa gejala fenomena
yang ditemukan untuk mengidentifikasikan
semua masalah yang ada.
Menganalisa semua masalah yang ada dan
keterkaitan satu dengan yang lain untuk
merumuskan akar permasalahan sebenarnya
dengan root cause analysis
4
5. Perumusan Masalah
Untuk membantu dalam merumuskan masalah,
perlu mengklasifikasikan permasalahan dalam
dua kategori :
• Permasalahan kritis yang harus dijawab (must) dan
• Permasalahan yang perlu dijawab namun tidak terlalu kritis
(want).
Menentukan lingkup dan batasan masalah
sesuai dengan kepentingan mempelajari sistem
Menggambarkan permasalahan sistem dalam
format “as is”
5
6. Penentuan Tujuan Studi
Menentukan tujuan secara eksplisit, dengan
mendefinisikan permasalahan yang harus
diselesaikan dan menetapkan alternatif solusi
permasalahan yang akan menjadi kunci utama.
Rujukan dari stake holder menjadi dasar
penentuan tujuan
Menetapkan sasaran dan kriteria yang akan
digunakan untuk mengukur dan menganalisa
hasil (output) atau keluaran (outcome).
6
7. Penentuan Tujuan Studi
Menganalisa situasi masalah untuk mengetahui
kendala dan peluang dalam mewujudkan tujuan.
Menyusun rangkaian tujuan sesuai dengan
tahapan pencapaian atau urutan prioritas.
Merancang beberapa skenario apabila
diperlukan
Menggambarkan tujuan studi dalam format “to
be”
7
8. Studi Literatur
Hukum atau teori yang telah ada dapat
dipelajari untuk menambah dasar
pengetahuan dalam memodelkan
Batasan dan asumsi yang digunakan dalam
hukum atau teori tersebut perlu diperhatikan
8
9. Penentuan Asumsi
Asumsi diperlukan untuk keberhasilan proses
pemodelan (terutama formulasi matematis &
numerasi). Asumsi dibuat terkait dengan tingkat
kerumitan permasalahan yang akan dibahas.
Penentuan asumsi-asumsi sebaiknya diperoleh
dari hasil perundingan stake holder. Kritik dan
saran dari masing-masing pihak akan membentuk
persetujuan mengenai asumsi-asumsi yang
dikembangkan.
9
10. Penentuan Asumsi
Ceteris Paribus atau caeteris Paribus
adalah sebuah frase berbahasa latin yang
bermakna “with other things the same” atau
“other things being equal or held constant”.
Asumsi ceteris paribus biasanya
dipergunakan untuk relasi kausal, empiris
dan logis.
10
11. Studi Observasi
Mempelajari sistem (system thinking)
sebaiknya didukung dengan pengamatan
langsung atau observasi ke lapangan (real
world)
Berdiskusi dengan para stake holder
Melalui observasi, akan dapat mengetahui
elemen-elemen sistem dan interaksinya
11
12. Pemodelan Konseptual
Mengidentifikasikan elemen-elemen
penyusun sistem dan interaksinya yang
sesuai dengan tujuan mempelajari sistem
dan asumsi-asumsi yang digunakan.
Menentukan karakterisasi sistem
• Statis atau dinamis
• Deterministik atau probabilistik
Mendeskripsikan kerangka perilaku sistem
dalam logika berpikir pemodel
12
13. Verifikasi Model Konseptual
Pengembangan dan perbaikan karakterisasi
dan perilaku dalam internal model yang
memuat semua elemen-elemen sistem dan
interaksinya yang berkesesuaian dengan
tujuan pemodelan
13
14. Uji Validasi Model Konseptual
Memastikan bahwa semua elemen-elemen
yang berpengaruh (dengan memperhatikan
asumsi) telah teridentifikasi
Menguji karakterisasi dan kerangka perilaku
sistem
14
15. Pemodelan Matematis
Identifikasi dan klasifikasi variabel yang
mewakili atribut entitas atau interaksinya
• Variabel bebas (independent)
• Variabel keputusan(decision variable)
• Variabel tak terkendali (uncontrollable variable)
• Variabel terikat (dependent)
• Variabel perantara (intermediate variable)
• Variabel kinerja (performance measure)
15
18. Uji Validasi Model Matematis
Black box validation menguji dengan
data-data yang sama (data historis) dengan
di sistem nyata apakah memberikan hasil
yang sama dan konsisten
White box validation menguji logika
numerik apakah formulasi matematis dapat
merepresentasikan perilaku sistem
18
19. Analisa Sensitivitas
Memeriksa batasan sensitivitas model
terhadap perubahan pada :
• Asumsi
• Kendala
• Variabel keputusan dan variabel bebas lain
• Parameter
Menganalisa keputusan dengan What-If
Analysis
19
20. Analisa dan Implementasi Model
Analisa model apakah sudah cukup
representatif dengan mendiskusikan ulang
dengan stake holder
Selanjutnya model diimplementasikan dan
digunakan untuk memprediksikan kinerja
sistem dengan masukan variabel keputusan
20