2. Pengertian
Preeklampsia dan eklampsi merupakan
kumpulan gejala yang timbul padaibu hamil,
bersalin dan dalam masa nifas yang terdiri dari
trias: hipertensi,proteinuri, dan edema; yang
kadang-kadang disertai konvulsi sampai koma.
3. Etiologi
Ibu yang pernah mengalami episode
hipertensi pada kehamilan dapat terus
mengalaminya hingga pascapartum. Ibu
yang mempunyai tanda-tanda klinis
hipertensi akibat kehamilan masih beresiko
untuk mengalami eklamsia pada beberapa
jam atau beberapa hari setelah persalinan
4. Klasifikasi
1. Pre-eklamsia ringan
Kenaikan tekanan sistolik >140 mmHg dan
kenaikan tekanan diastolik >90 mmHg.
Proteinuria +1 sampai +2
2. Pre-eklamsia berat
Kenaikan tekanan sistolik >160 mmHg dan
kenaikan tekanan diastolik >110 mmHg.
Proteinuria >+3
5. Gejala
Sakit kepala hebat
Nyeri epigastrik
Penglihatan kabur
Tekanan darah tinggi.
6. Pencegahan
1. Pemantauan kontinue tekanan darah dan urin
untuk mendeteksi keberadaan protein, 2 kali
sehari selama minimal 3 hari setelah melahirkan,
sampai anda yakin bahwa tekanan darah berada
dalam kisaran normal dan tidak ada tanda-tanda
lain yang menunjukkan pre-eklamsia.
2. Pertahankan catatan yang akurat tentang hasil
pemeriksaan didalam catatan ibu.
3. Pemantauan tekanan darah secara teratur harus
dilanjutkan sampai tekanan darah kemabali
dalam kisaran normal dan stabil minimal 24 jam.
7. Penanganan
1. Jika ibu sadar periksa nadi, tekanan darah, pernafasan.
2. Jika ibu tidak bernafas periksa lakukan ventilasi
dengan masker dan balon. Lakukan intubasi jika perlu
dan jika pernafasan dangkal periksa dan bebaskan
jalan nafas dan beri oksigen 4-6 liter per menit.
3. Jika pasien tidak sadar/ koma bebaskan jalan nafas,
baringkan pada sisi kiri, ukur suhu, periksa apakah ada
kaku tengkuk.
4. Bila tekanan darah pada batas (140-150/90-100
mmHg), sedasikan pasien dengan fenobarbital 30 mg
2 sampai 4 kali sehari. Apabila tekanan diastolik
diatas 100 mmHg, mulailah berikan obat (misalnya,
nifedipin 10 mg dua kali sehari).