SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 60
Descargar para leer sin conexión
Mediakom No.XXIV/JUNI/2010
Etalase
    Susunan REDAKSI

  Mediakom
       Penanggung Jawab
        drg. Tritarayati,SH

           Redaktur
 Dyah Yuniar Setiawati, SKM, MPS
          Drs. Sumardi

       Editor/Penyunting
     Dra. Hikmandari A., M.Ed
        drg. Anitasari SM.                                                                            drg. Tritarayati, SH
        Prawito, SKM, MM
            Busroni S.IP
      Mety Setyowati, SKM
       Aji Muhawarman, ST                                Reformasi
  Desain Grafis dan Fotografer
    Resty Kiantini, SKM, M.Kes
     Dewi Indah Sari, SE, MM
                                              Kesehatan Masyarakat

                                           G
     Sri Wahyuni, S.Sos, MM
        Giri Inayah, S.Sos.                             aung reformasi belum mati. Ia masih terus berkobar, menyebar
         R. Yanti Ruchiati                              dan membakar para pendekar perubahan. Tak kenal lelah, pasrah
    Wayang Mas Jendra, S.Sn                             dan menyerah. Walau sudah puluhan tahun lalu reformasi di
                                                        segala bidang itu dideklarasikan, tapi tujuan dari cita-citanya
           Sekretariat                                  belum tercapai secara optimal.
          Agus Tarsono                        Menyadari hal tersebut, wajar bila semangat reformasi harus masih
        Waspodo Purwanto                   tetap dihidupkan, mendorong dan menggerakan ke arah yang lebih baik.
             Hambali                       Mulai dari gagasan, konsep, roadmap, renstra dan program kerja tahunan.
            Yan Zefrial
                                           Semuanya terus menggelinding, berubah menyesuaikan diri dengan
          Alamat Redaksi                   keadaan. Tak terkecuali reformasi kesehatan masyarakat di Kementerian
      Pusat Komunikasi Publik              Kesehatan.
Gedung Kementerian Kesehatan RI               Prioritas reformasi kesehatan masyarakat meliputi; jaminan kesehatan
         Blok A, Ruang 107                 masyarakat, pelayanan kesehatan di daerah terpencil, perbatasan, dan
Jl. HR Rasuna Said Blok X5 Kav. 4-9        kepulauan (DTPK), ketersediaan obat dan alkes disetiap fasilitas kesehatan,
           Jakarta 12950                   reformasi birokrasi, bantuan operasional kesehatan, penanganan daerah
                                           bermasalah kesehatan dan rumah sakit Indonesia kelas dunia.
           Telepon                            Sebenarnya, pembanguan kesehatan di DTPK sudah menjadi prioritas
  021-5201590; 021-52907416-9              selama ini, tapi hasilnya belum optimal. Masih banyak kendala dan hambatan
                                           yang menghadang. Wilayah geografis yang sulit dijangkau, SDM kesehatan
              Fax
                                           yang rendah, penduduk dengan status ekonomi yang lemah dan pendanaan
   021- 5223002; 021-52960661
                                           pemerintah yang terbatas.
             Email                            Mediakom edisi ini mengetengahkan secara lengkap problematika dan
        info@depkes.go.id                  hasil pembangunan kesehatan di DTPK yang telah dicapai, serta langkah
       kontak@depkes.go.id                 kebijakan ke depan yang akan ditempuh. Harapannya, masyarakat di DTPK
                                           akan menjadi lebih sehat dan tetap mencintai Indonesia.
           Call Center                        Tak ketinggalan laporan kunjungan kerja bersama menteri kesehatan dari
    021-500567, 021-30413700               Yogyakarta, semarang, Sambas dan Tangerang. Semua terangkum secara rinci
                                           dengan keunggulan masing-masing daerah. Dengan demikian, pembaca
        Redaksi menerima naskah
                                           dapat mengambil pelajaran dari success story yang telah dipersembahkan.
               dari pembaca:
                                           Selamat membaca…! n
   dapat dikirim ke alamat email redaksi
                                                                                                                    Redaksi

                                                                                                       No.XXIV/JUNI/2010 Mediakom
Daftar Isi
                                                                           10

         7




                                                                                   12

                                                                           27




                                                                                                           37

                                                                 36



                                  Cover: Menteri Kesehatan,
                                  Mentan dan Gubernur Banten
                                  melepas peserta Sepeda Sehat
                                  pada Hari Kesehatan Sedunia
                                  2010
                                  Foto: Rifanny
                                                                                           39
     3	       Etalase                                            	     Seleksi
                                                                 	     Menuju Jaminan Kesehatan Sosial Nasional
     4	       Daftar Isi                                         	     Otak dan Pemilihan Sumber Daya Manusia

     6	       Surat Pembaca                                          17	Media Utama
                                                                 	     Roadmap Reformasi Kesehatan Masyarakat
                                                                 	     Bangun Kota Berwawasan Kesehatan
     7	       Info Sehat                                         	     Potret Pelayanan Kesehatan Diberbagai
     	        Tinggalkan Lift, Gunakan Tangga                          Dtpk
     	        Tes Pendengaran                                    	     Monev Nakes di Beranda yang Masih
     	        6 Gram Coklat Per Hari Untuk Jantung Sehat               Terabaikan
     	        Sinyal Tubuh Bila Kekurangan Vitamin               	     Suka Duka Pelayanan Kesehatan di Daerah
                                                                       Terpencil, Kepulauan dan Perbatasan
     10	 Ragam
     	        Meningkatkan Pembinaan Kesehatan Haji               37	 Stop Press
     	        Dr. Wan AlKadri, MSc:                              	     Bicara Rokok:
     	        Pelayanan Kesehatan Haji 2010                      	     Siapa Buntung Dan Siapa Untung?
     	        harus lebih baik                                   	     Kanker Dapat Dicegah

   Mediakom No.XXIV/JUNI/2010
42                                                         44




                                                                                         56
                                        51
    49
                                        54




42	 Peristiwa                                54	 Daerah
	Akhirnya Bilqis Pergi Untuk Selamanya       	      Mengunjungi Pelayanan Kesehatan
	 Kota Yogyakarta Bangun Rumah Pemulihan     	      Di Halmahera Selatan
  Gizi
	 859 Dokter Baru Tempati Puskesmas di
  Daerah Terpencil dan Sangat Terpencil
                                             56	 Siapa Dia
                                             	Ade Rai
                                             	 Elsa Nasution
49 	 Potret                                  	 Olga Lidya
	        Dr. Ernita Mayasari:                	Adrian Maulana
	        Mengabdi Atas Panggilan Hati
                                                 58	 Lentera
51	Nasional                                  	      Keterbukaan Informasi Publik
	Antara Sambas dan Aruk                      	      Reformasi Birokrasi
                                                                               No.XXIV/JUNI/2010 Mediakom
Surat Pembaca




     Mohon Penjelasan                                         Kementerian Kesehatan.
                                                                      Fahrizal Ferdan” rizal_lalacomsel@yahoo.com
        Mohon penjelasan proses usulan Bidan PTT dan
     siapakah yang mengangkat Bidan PTT menjadi CPNS,         Jawab
     Pemerintah Daerah atau Kementerian Kesehatan, karena     Visi
     selama ini hanya isu dan berita simpang siur yang kami   Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan.
     dapatkan. Terima kasih.                                  Misi
                                             Ganda Suganda    1.	 Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui
                                                                  pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan
     Jawab                                                        masyarakat madani.
     Proses usulan menjadi Bidan PTT, diusulkan oleh yang     2.	 Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin
     bersangkutan. Usulan dapat disampaikan kepada                tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata,
     Badan Kepegawaian Daerah (BKD) atau kepada Biro              bermutu, dan berkeadilan.
     Kepegawaian Kementerian Kesehatan.                       3.	 Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya
        Selanjutnya yang mengangkat Bidan PTT menjadi             kesehatan.
     Calon Pegewai Negeri Sipil (CPNS) yakni institusi        4.	 Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.
     yang menyediakan formasi CPNS. Penyedian formasi         Strategi
     CPNS dapat berasal dari pusat yaitu Biro Kepegawaian     1.	 Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan
     Kementerian Kesehatan dan daerah yaitu Badan                 masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan
     Kepegawaian Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota.                 melalui kerjasama nasional dan global.
                                                              2.	 Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata,
                                                                  terjangkau, bermutu dan berkeadilan, serta berbasis
     Obat Generik                                                 bukti; dengan pengutamaan pada upaya promotif
                                                                  dan preventif.
     Apakah obat generik dapat dibeli oleh perusahaan
                                                              3.	 Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan,
     swasta untuk memenuhi kebutuhan obat perusahaan
                                                                  terutama untuk mewujudkan jaminan sosial
     untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada
                                                                  kesehatan nasional.
     karyawan? Terima Kasih.
                                                              4.	 Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan
                                                     Rudi.K
                                                                  SDM Kesehatan yang merata dan bermutu.
                                                              5.	 Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan
     Jawab
                                                                  keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta
     Masyarakat, termasuk perusahaan swasta boleh membeli
                                                                  menjamin keamanan/khasiat, kemanfaatan, dan mutu
     obat generik , bahkan dianjurkan untuk memenuhi
                                                                  sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan.
     kebutuhan pengobatan dan pelayanan kesehatan.
                                                              6.	 Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel,
                                                                  transparan, berdayaguna dan berhasilguna untuk
     Visi dan Misi                                                memantapkan desentralisasi kesehatan yang
                                                                  bertanggungjawab.
     Minta penjelasan visi, misi dan rencana strategis


   Mediakom No.XXIV/JUNI/2010
Info Sehat

                               Tinggalkan Lift,
                               Gunakan Tangga


                               T
                                          inggalkan lift dan naik tangga paling tidak sampai lantai tiga setiap kali
                                          berada dalam gedung, dapat menjadi alternatif bagi mereka yang tidak
                                          sempat berolahraga. Selain menghemat energi, kebiasaan itu menjadikan
                                          tubuh lebih bugar dan sehat.
                                             Dalam tiap menitnya, aktivitas naik tangga diperkirakan akan
                               membakar kalori sebanyak 8-11 kkal. Menurut penelitan yang dilakukan oleh
                               American Council on Exercise aktivitas naik tangga yang dilakukan selama 30 menit
                               sama dengan melakukan olahraga bersepeda pada kecepatan 19-22 km per jam.
                                  Selain memberikan manfaat bagi kesehatan jantung, aktivitas naik tangga yang
                               dilakukan secara rutin tiap harinya dapat menurunkan kadar ‘kolesterol jahat’ LDL
                               (low density lipoprotein) yang berfungsi untuk membawa kolesterol dari dalam
                               hati menuju sel-sel tubuh.
                                  Jadi tinggalkan lift dan eskalator di kantor. Daripada lama menunggu naik lift
                               untuk naik/turun satu-dua lantai, ada baiknya naik/turun menggunakan tangga,
                               lebih cepat dan sehat.ngi-dari berbagai sumber



Tes Pendengaran

B
            ukan pada Manula saja    Soetjipto, Sp.THT dalam situs www.
            ketajaman pendengaran    ketulian.com menyebutkan
            dapat menurun, pada      bising di tempat permainan anak-
            orang-orang yang         anak di mal sangat tinggi penyebab
            lebih muda juga dapat    ketulian pada anak balita. Anak-
terkena gejala penurunan tajam       anak hanya boleh berada di tempat
pendengaran..! Nah hati-hati kalau   tersebut sekitar 1-2 jam. Lebih dari           pendengaran Anda tidak sebagus
begitu.                              itu akan terjadi kelelahan koklea              biasanya.
    Gejala penurunan tajam           yang akan menyebabkan gangguan           4.  	 Anda kesulitan mendengar
pendengaran pada usia muda dapat     pendengaran menetap.                           dalam lingkungan agak bising.
terjadi antara lain pada orang-           Bila pada akhir-akhir ini Anda      5.  Anda kesulitan dalam mengikuti
orang yang sehari-hari bekerja       merasa ada yang kurang beres                   percakapan kelompok.
di lingkungan bising, seperti di     dengan pendengaran, jangan ragu          6.  	 Teman-teman bilang Anda
pabrik, kawasan bandara, atau        untuk segera memeriksakan tajam                menyetel radio ,walkman, TV
karena mengkonsumsi obat-obatan      pendengaran ke dokter.                         terlalu keras.
tertentu.                                 Berikut ini adalah beberapa         7.  	 Teman-teman bilang bicara Anda
    Pada anak-anak, dr. Damayanti    pertanyaan seputar pendengaran                 selalu keras.
                                     Anda                                     8.  	 Anda mulai sulit memahami
                                     1.  	 Apakah Anda suka meminta                 perkataan anak-anak
                                           lawan bicara Anda untuk            9.  	 Anda mulai kesulitan mendengar
                                           mengulang-ulang kata katanya ?           di dalam gedung bioskop atau
                                     2.	 Anda sering kurang dapat                   tempat yang luas.
                                           memahami pembicaraannya            10. 	Anda mulai suka memastikan
                                           walaupun dapat                           ucapan orang melalui teman
                                           mendengarkannya?                         pembicaraan Anda.n
                                     3.	 Anda merasa akhir-akhir ini                         gi- dari berbagai sumber


                                                                                                 No.XXIII/APRIL/2010 Mediakom
Info Sehat

     6 Gram Coklat Per Hari
     Untuk Jantung Sehat


     S
                etiap sajian coklat tidak hanya menghadirkan   pembuat
                rasa nikmat yang disukai lidah, namun juga     coklat
                diyakini dapat bermanfaat bagi kesehatan       mengandung
                tubuh. Bahkan, satu potong kecil coklat pun    flavanoid, satu
                bisa berefek positif terhadap jantung dan      zat yang mampu
     tekanan darah. Tak heran jika coklat menjadi favorit      meningkatkan oksida
     setiap orang, anak-anak sampai orang tua.                 nitrat dalam darah dan mengoptimalkan fungsi
     Hasil riset terbaru mengungkap, konsumsi coklat setiap    pembuluh darah.
     hari mampu meminimalisir risiko jantung dan stroke        Untuk alasan yang sama, peneliti menemukan, coklat
     sebesar 39%. Hal itu karena kokoa sebagai bahan dasar     hitam jauh lebih bermanfaat ketimbang coklat susu
                                                                               atau coklat putih untuk urusan kadar
                                                                               antioksidan.
                                                                                  Brian Buijsse, pakar nutrisi dari German
                                                                               Institute of Human Nutrition, Nuthetal,
                                                                               Germany, menyatakan sekalipun individu
                                                                               mengonsumsi satu potong kecil coklat,
                                                                               manfaat yang diperoleh tetaplah sama. 
                                                                               Bahkan bila takarannya bertambah
                                                                               hingga 6 gram, terbukti hanya 85 individu
                                                                               dari 10.000 orang yang terkena serangan
                                                                               jantung dan stroke.
                                                                                  Walau demikian Brian menegaskan,
                                                                               konsumsi 100 gram coklat berarti
                                                                               memasukkan 500 kalori pada tubuh.
                                                                               Meskipun, coklat bermanfaat, namun jika
                                                                               dikonsumsi terlalu banyak justru dapat
                                                                               mengakibatkan kelebihan berat badan
                                                                               yang berisiko tinggi tekanan darah tinggi
                                                                               dan serangan jantung.
                                                                                  “Efek coklat untuk kesehatan memang
                                                                               sangat menjanjikan. Tetapi, kita harus
                                                                               mengonsumsi coklat sebagai bagian
                                                                               dari kesehatan dan keseimbangan diet,”
                                                                               katanya.
                                                                                  Ia menambahkan, kendati hanya
                                                                               mengkonsumsi sedikit coklat, asalkan
                                                                               tidak dibarengi dengan asupan makanan
                                                                               ringan, Anda bisa terhindarkan dari
                                                                               penyakit jantung.
                                                                                  Sebaiknya hindari mengonsumsi
                                                                               coklat secara berlebihan. n
                                                                                                 gi- dari berbagai sumber



   Mediakom No.XXIII/APRIL/2010
Info Sehat

Sinyal Tubuh Bila Kekurangan Vitamin

S
           etiap orang pasti pernah                                              Jerawat
           mengalami kekurangan                                                     Timbulnya jerawat, selain bisa
           suatu vitamin atau zat                                                disebabkan karena kotoran yang
           tertentu yang sangat                                                  menghambat di pori-pori kulit wajah
           dibutuhkan oleh tubuh                                                 kita, kemungkinan lainnya juga
kita. Biasanya, saat seperti ini, tubuh                                          bisa karena kekurangan vitamin B
memberikan sinyal-sinyal tertentu.                                               kompleks, vitamin E dan asam lemak
Sayangnya, tidak semua orang peka                                                esensial. Sebaiknya konsumsi produk
terhadap sinyal tersebut, ada zat                                                hewani, sereal, unggas dan makanan
yang kurang.                                                                     laut.
   Berikut adalah beberapa sinyal
yang menandakan tubuh kita
kekurangan zat tertentu:
                                                                                 Rambut tipis
                                                                                    Kemungkinan kekurangan zat
Kuku mudah patah                                                                 besi atau zink. Sebaiknya konsumsi
   Kemungkinannya adalah akibat                                                  daging, kacang-kacangan, produk
kekurangan zat besi, zink dan asam                                               susu dan kerang.
lemak esensial. Sebaiknya konsumsi
daging, kacang-kacangan dan ikan.
Jangan anggap remeh bila kuku
                                                                                 Ketombe
                                                                                    Kulit kepala yang berminyak serta
Anda patah. Biasanya memang
                                                                                 kotoran yang menempel di rambut
keadaan seperti ini disebabkan
                                                                                 dapat menyebabkan ketombe. Tapi,
karena kuku dalam kondisi kering.
                                                                                 ternyata selain itu ketombe juga
Namun jangan terus menerus
                                                                                 dapat disebabkan karena Anda
membiarkan keadaan ini karena bisa
                                                                                 kekurangan vitamin C, B6, zink dan
saja ini merupakan indikasi Anda
                                                                                 asam lemak esensial. Sebaiknya
terkena penyakit tiroid. 
                                                                                 konsumsi buah-buahan seperti jeruk,
                                                                                 daging, ikan, unggas dan produk
Mata terasa kering                                                               susu.
    Mata yang terasa kering kerap
disebabkan oleh kondisi lingkungan
sekitar kita. Ini disebabkan karena
                                                                                 Mata merah
                                                                                    Mata yang merah seringkali kita
air mata tidak dapat melapisi mata
                                                                                 indikasikan karena kelelahan atau
dengan baik. Atasi ini dengan             Bibir pecah-pecah                      kemasukan debu. Namun, ternyata
mengonsumsi vitamin A dan asam               Bibir pecah-pecah yang sering       mata merah juga mengindikasikan
lemak esensial. Sebaiknya konsumsi        kita indikasikan sebagai tanda         Anda kemungkinan kekurangan
sayuran atau buah yang berwarna           bahwa tubuh kita mengalami             vitamin A dan B2. Sebaiknya
hijau, kuning atau oranye.                panas dalam, disebabkan karena         konsumsi produk susu, daging, buah
                                          kekurangan vitamin B2. Sebaiknya       atau sayuran berwarna oranye dan
Pecah-pecah di bagian                     konsumsi daging dan produk susu.       hijau.
ujung mulut
   Penyebabnya dapat terjadi              Kulit memerah di wajah                 Luka lambat sembuh
dikarenakan kekurangan zat besi,          berminyak                                Kemungkinan kekurangan zink.
vitamin B12, B6 dan asam folat.              Kemungkinan kekurangan              Sebaiknya konsumsi produk susu
Sebaiknya Anda mengonsumsi                vitamin B2, B6, zink atau asam lemak   dan kerang.n
daging, kacang-kacangan dan               esensial. Sebaiknya konsumsi daging,              gi- dari berbagai sumber
sayuran berwarna hijau.                   ikan, unggas dan kerang.

                                                                                                  No.XXIII/APRIL/2010 Mediakom
Ragam

     Meningkatkan
     Pembinaan
     Kesehatan Haji

     K
                  ementerian Kesehatan terus meningkatkan
                  pembinaan dan pelayanan kesehatan
                  bagi jamaah haji. Pembinaan dilaksanakan
                  secara menyeluruh meliputi promotif,
                  preventif, kuratif dan rehabilitatif.
     Dalam pelaksanaannya memerlukan kerjasama
     berbagai pihak terkait, sektor dan pemerintah
     daerah. Mulai dari pelayanan kesehatan di tanah air
     sebelum keberangkatan jemaah sampai kembali                    kekurangan dan kelemahan pelaksanaan dilapangan.
     ke tanah air kembali merupakan proses pelayanan                   Pelaksanaan pembinaan manasik haji agar
     berkesinambungan dan komprehensif.                             disinkronkan antara Kantor Urusan Agama (KUA) dan
         Hal ini disampaikan Kepala Pusat Kesehatan Haji dr.        Puskemas di tingkat Kecamatan. Pelaksanaan kegiatan
     Wan Alkadri Sai Sohar, MSc dalam resume pertemuan              terdapat materi penyuluhan kesehatan yang melibatkan
     rakon pasca operasional penyelenggaraan kesehatan              Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota.
     haji tahun 2009/1430 di Jakarta.                               Sehingga bimbingan dan penyuluhan kesehatan selama
         Menurut dr. Wan Alkadri pelaksanaan pemeriksaan            manasik haji menjadi media diskusi antar jamaah haji dan
     kesehatan pertama di Puskesmas meliputi pemeriksaan,           konsultasi berhaji sehat dan mandiri, ujar dr.Wan Alkadri.
     pengobatan dan pemeliharaan kesehatan. Pemeriksaan                Khusus isu vaksin Meningitis Meningokokus, tugas
     kedua dilaksanakan di rumah sakit Kabupaten/ Kota              Kementerian Kesehatan memberikan vaksin kepada
     oleh dokter spesialis pada jamaah haji lanjut usia,            seluruh jamaah haji dan umroh. Sehingga mereka
     risiko tinggi dan hamil. Sementara Dinas kesehatan             terlindung dari kemungkinan terjangkit penyakit
     Provinsi, Kabupaten/Kota, Kantor Kesehatan Pelabuhan,          meningitis. “Terkait dengan masalah halal dan haram
     Embarkasi/debarkasi agar melaksanakan pelayanan                status vaksin tetap mengacu kepada Fatwa Majelis
     kesehatan sesuai Kepmenkes dan mencermati                      Ulama Indonesia (MUI)” tegas dr.Wan. nPra
                                                                                            ,




     Dr. Wan AlKadri, MSc:
     Pelayanan Kesehatan Haji
     2010 harus lebih baik
     W
                          alau perbaikan terus   dari rekrutmen TKHI, pemberian         sehingga pelayanan kesehatan jamaah
                          dilakukan, masih       vaksinasi, dan pelayanan kesehatan     haji tahun ini lebih baik dari tahun
                          ada saja kekurangan    secara umum di tanah air maupun di     sebelumnya. Berikut ini wawancara
                          di sana-sini setiap    Arab Saudi. Langkah apa saja yang      Mediakom dengan Kepala Pusat
                          tahunnya. Mulai        akan dilakukan untuk memperbaiki,      Kesehatan Haji dr. Wan Alkadri, MSc.


10   Mediakom No.XXII/APRIL/2010
Ragam
Bagaimana hasil evaluasi              pelayanan kesehatan sudah cukup            Koordinasi ini kan penting,
pelaksanaan kesehatan haji tahun      memadai.                                umpamanya informasi harus
2009?                                    Namun demikian, masih                menyediakan data yang sama dari
   Untuk mengevaluasi pelayanan       menghadapi berbagai kekurangan          orang yang sama, padahal sudah
kesehatan haji 2009, harus            yaitu petugas kesehatan, ketersediaan   tersedia. Oleh karena itu harus
menggunakan indikator keberhasilan    obat dan masalah koordinasi.            dilakukan koordinasi. Koordinasi
yang dapat dilihat dari segi input,   Koordinasi belum berjalan secara        muncul karena mempunyai tujuan
proses dan output. Salah satu         optimal, baik koordinasi dengan         yang sama, mempunyai persepsi
output keberhasilan yaitu angka       Kementerian Agama, Kementerian          yang sama dan mempunyai suatu
kematian jemaah haji turun secara     Luar Negeri dan koordinasi secara       kegiatan yang sama.
signifikan dibandingkan tahun         internal.                                  Sehingga penugasan pemimpin
sebelumnya. Kalau dilihat dari segi                                           yang ada di Arab Saudi harus
proses pelayanan kesehatan, petugas   Terkait dengan koordinasi tahun         memenuhi kriteria yang akan diatur,
kesehatan di semua tempat, apakah     kemarin masih lemah, upaya              membuat kriteria yang menjadi
di Mekkah, Jeddah, Madinah, sektor    peningkatannya seperti apa?             koordinator. Dipilih orang yang
dan kloter sudah memberikan              Ya, koordinasi harus dilakukan       terbaik di Kementerian Kesehatan
pelayanan yang cukup memadai.         khususnya dengan Kementerian            maupun UPT-nya. Ini salah satu syarat
Berdasarkan hasil survey kepuasan     Agama di semua kegiatan yang            melakukan koordinasi. Namanya saja
yang ditanyakan kepada jemaah         dianggap penting, seperti bidang        koordinator. Jadi fungsi utamanya
sebagian besar menyatakan bahwa       perekrutan tenaga dan pelatihan         meningkatkan dan memperbaiki
pelayanan kesehatan sudah cukup       tenaga. Demikian juga pada waktu        koordinasi.
memuaskan.                            menggunakan fasilitas, fasilitas mana
   Dari segi input, seperti sarana-   yang akan digunakan bersama, harus      Bagaimana langkah berikutnya?
prasarana pelayanan kesehatan di      ada koordinasi secara baik.                Dari hasil evaluasi pelayanan
Mekkah, sudah membangun dan                                                   kesehatan haji 2009, perlu
memfungsikan Balai Pengobatan Haji    Sebagai contoh untuk mengakses          merumuskan apa yang akan
Indonesia dengan kualifikasi rumah    data dari siskohat Kemenag tidak        dilakukan tahun 2010. Bidang
sakit kelas C. Termasuk melengkapi    bisa cepat untuk publikasi. Ke depan    ketenagaan misalnya harus
logistiknya, sehingga kualitas        bagaimana koordinasinya?                menjadikan rekrutmen Tenaga
                                                                              Kesehatan Haji Indonesia (TKHI)
 Dr. Wan AlKadri, MSc                                                         menjadi bagian dari reformasi
 Kepala Pusat Kesehatan Haji                                                  birokrasi. Sehingga dalam waktu
                                                                              singkat akan mendapat tenaga yang
                                                                              professional, handal, bertanggung
                                                                              jawab dan amanah. Sehingga mereka
                                                                              dapat melakukan tugas di Arab Saudi
                                                                              dengan baik.
                                                                                 Alhamdulillah dari proses
                                                                              rekrutment yang dilakukan secara
                                                                              transparan, menggunakan cara
                                                                              planning system. Berikutnya dilakukan
                                                                              verifikasi, nominasi, seleksi dan
                                                                              pelatihan. Pelatihan merupakan suatu
                                                                              persyaratan yang menentukan untuk
                                                                              mencari petugas kesehatan yang
                                                                              diharapkan.
                                                                                 Sedang dalam bidang obat, sudah
                                                                              menyusun perencanaan terpadu
                                                                              dengan melibatkan semua pelaku
                                                                              lama yang sudah bertugas. Termasuk
                                                                              dengan unit struktural Pusat


                                                                                               No.XXII/APRIL/2010 Mediakom   11
Ragam
     Kesehatan Haji, P2PL, dan rumah
     sakit. Merumuskan kebutuhan



                                            Seleksi
     obat dan jenis obat yang akan
     dipakai di tahun 2010, dengan
     memperbaiki formularium obat.
        Disamping itu juga melakukan
     perbaikan sarana prasarana BPHI
     Madinah, dengan membuat                Oleh Zaenal Abidin, S.AP, M.AP
     kontrak baru, kemudian
     mendesain ulang sehingga               Staf Sub Bagian TU Biro Setjen Depkes RI
     menjadi rumah sakit kelas B.
        Dalam pelayanan kesehatan
     yang tidak kalah penting adalah




                                            S
     pemeriksaan dan pelaksanaan
                                                      umber daya manusia (SDM)        Assessment Center.
     pembinaan di daerah asal. Saat ini               merupakan aset utama               Sebagaimana diuraikan oleh
     sudah menetapkan 150 kabupaten /                 dan berperan penting bagi       Tim Assessment Center Badan
     kota ( 30%) yang akan melaksanaan                kelangsungan hidup suatu        Kepegawaian Negara, metode
     pemeriksaan pelayanan dan                        organisasi. Setiap organisasi   Assesment Center diharapkan
     pembinaan jemaah haji secara           dituntut membina kompetensi               dapat digunakan secara optimal
     standard. Mudah mudahan tahun          pegawainya sesuai dengan kompetisi        untuk penelusuran potensi dan
     depan akan meningkat 50%, tahun        jabatan-jabatan yang ada dalam            minat Pegawai Negeri Sipil (PNS)
     berikutnya 70%, sehingga pada          struktur organisasi. Oleh karena itu      yang akan di tempatkan dalam
     akhir tahun 2014 akhir dari periode    perlu dilakukan berbagai upaya untuk      suatu jabatan dan sesuai dengan
     Kementerian Kesehatan 100%             meningkatkan dan mengembangkan            kehendak UU Nomor 43 Tahun 1999
                                            potensi setiap pegawai agar memiliki      Pasal 17 ayat (2) yang menyatakan
     pemeriksaan dan pelayanan jemaah
                                            kecakapan, keterampilan, dan              “Pengangkatan PNS dalam suatu
     haji di daerah asal sudah standar.     keahlian yang pada akhirnya tercipta      jabatan dilaksanakan berdasarkan
        Jadi diharapkan 210 ribu            profesionalisme yang diperlukan           prinsip profesionalisme sesuai
     jemaah yang memenuhi                   untuk menangkal berbagai ancaman,         dengan kompetensi, prestasi, dan
     persyaratan sanggup dan mampu          hambatan dan tantangan yang               jenjang pangkat yang ditetapkan
     melaksanakan ibadah haji, maka         dihadapi saat ini dan di masa depan.      dalam jabatan itu serta syarat
     dari segi kesehatan juga sudah            Di lingkungan instansi pemerintah,     objektif lainnya tanpa membedakan
     memenuhi standar. Diharapkan           untuk mengantisipasi situasi              jenis kelamin, suku, agama, ras atau
     dengan pelayanan kesehatan yang        tersebut, pemerintah melalui UU           golongan”  .
     standar sewaktu di Arab Saudi          Nomor 43 Tahun 1999 tentang
     semua jamaah dapat melaksanakan        Perubahan atas UU Nomor 8                            Proses dan Tahapan Seleksi
                                            Tahun 1974 tentang Pokok-pokok                Menurut Veithzal Proses seleksi
     semua proses ibadahnya, bagi
                                            Kepegawaian telah mengubah                adalah langkah-langkah yang harus
     yang sakit setelah mendapat            paradigma di bidang kepegawaian,          dilalui oleh para pelamar sampai
     pertolongan dapat melakukan            dari pendekatan yang berorientasi         akhirnya memperoleh keputusan
     ibadah. Sehingga semua jamaah          pada administrasi kepegawaian,            diterima atau ditolak sebagai pegawai
     akan mendapatkan predikat haji,        ke pendekatan manajemen SDM.              baru.
     kecuali yang meninggal.                Sebagai tindak lanjut dari undang             Sistem Seleksi yang yang efektif
                                            undang tersebut, pemerintah telah         pada dasarnya memiliki 3 sasaran
     Harapan bapak untuk tahun              melakukan kajian dan mengeluarkan         yaitu:
     2010 kira-kira seperti apa             berbagai peraturan pelaksanaan            1.	 Keakuratan, artinya kemampuan
     sih pelayanan kesehatan haji           antara lain Peraturan Pemerintah              dari proses seleksi untuk secara
     Indonesia ini ?                        Nomor 100 Tahun 2000 yang                     tepat dapat memprediksi kinerja
                                            kemudian di perbaruhi dengan                  pelamar. Pertanyaan berikut ini
          Yang pasti 2010 harus lebih
                                            Peraturan Pemerintah Nomor 13                 mungkin dapat dipertimbangkan
     baik dari 2009. Oleh karena itu        Tahun 2002 tentang Pengangkatan               ketika melakukan seleksi, seperti
     semua simpul yang ada di tanah         Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan            apa kelemahan dari:
     air, embarkasi, perjalanan dan         Struktural dan Keputusan Kepala               a.	 Instruktur yang kurang
     di Mekkah akan ditingkatkan.           Badan Kepegawaian Negara                          menguasai materi ?
     Sehingga tingkat kepuasan              Nomor 46 A tentang Pedoman                    b.	 Proses seleksi yang tidak dapat
     pelayanan kesehatan meningkat. n       Penyusunan Standar Kompetensi                     memprediksi kinerja pelamar di
                                      Pra   Jabatan Struktural PNS dan Metode                 tempat kerja ?

12   Mediakom No.XXII/APRIL/2010
Ragam




                                                                pengelola baik pimpinan maupun staf harus memiliki
                                                                integritas diri yang tanpa kompromi, penyelenggara
                                                                proses seleksi calon pegawai harus memiliki ilmu
                                                                pengetahuan cara memproses pengadaan pegawai yang
                                                                baik dan benar, agar proses seleksi calon pegawai menjadi
                                                                bersih, transparan, dan profesional, diperlukan petugas
                                                                yang memiliki komitmen yang tinggi dalam mengemban
                                                                amanah sebagai panggilan jiwanya, proses seleksi calon
                                                                pegawai akan bersih, transparan, dan profesional apabila
                                                                para pimpinan dan staf pengelola proses tersebut
                                                                memiliki kepedulian yang tinggi lepada para pelamar
                                                                dan keluarganya untuk memberikan pelayanan yang
                                                                sebaik-baiknya, seadil-adilnya, sejujur-jujurnya dan
                                                                secepat-cepatnya, proses seleksi akan berlangsung
                                                                secara profesional apabila para pengelolanya memiliki
     c.	 Perhitungan dengan menggunakan komputer yang           keterampilan yang tinggi dalam berinteraksi personal
          menghasilkan jawaban yang salah.                      dengan orang lain,seleksi calon pegawai akan profesional
2. 	 Keadilan, artinya menjamin setiap pelamar yang             bila ditangani oleh orang-orang yang memiliki sikap
     memenuhi syarat untuk mendapat kesempatan yang             mental yang positif, dalam arti selalu menjaga norma dan
     sama di dalam sistem seleksi bila:                         etika yang selaras dan seimbang dalam kehidupannya
      a.	 Didasarkan pada persyaratan-persyaratan yang          sesuai akidah yang diyakininya, dan proses seleksi calon
          dijalankan secara konsisten 	                         pegawai akan berhasil apabila ditangani oleh orang-orang
     b.	 Menggunakan standar penerimaan yang sama               yang memiliki keseimbangan dalam hidupnya.
          untuk semua pelamar.
3.	 Keyakinan, artinya taraf orang-orang yang terlibat                                                         Kesimpulan
     dalam proses seleksi apabila :                                Proses seleksi bukanlah kegiatan yang berdiri
      a) Selama proses seleksi pelamar dan pewawancara          sendiri, artinya dalam melakukan kegiatan seleksi perlu
          menggunakan waktu dengan efektif dan baik.            mempertimbangkan berbagai masukan faktor misalnya
      b)	 Setiap orang memperoleh manfaat dengan                informasi tentang analisis gambaran uraian pekerjaan
          mengikuti proses seleksi terlepas dari keputusan      yang akan dilakukan, persyaratan yang harus dipenuhi
          penerimaan karyawan yang diambil.                     dan standar prestasi kerja yang harus dicapai. Kemudian
      c)	 Citra perusahaan/situasi dan harga diri para          yang perlu dipertimbangkan adalah rancangan SDM
          pelamar tetap terjaga.                                karena di dalamnya akan tergambar lowongan yang ada
     Dalam menangani penerimaan pegawai baru, seleksi           dan persyaratan apa yang harus diperhitungkan untuk
calon pegawai harus diselenggarakan secara profesional,         menentukan berbagai langkah dalam menentukan proses
dalam arti tidak asal jadi. Kriteria yang harus dipenuhi bila   seleksi.
pengolahan seleksi dapat disebut profesional, yaitu para           Kesalahan yang paling mendasar dalam proses

                                                                                                     No.XXII/APRIL/2010 Mediakom   13
Ragam
     rekrutmen atau seleksi adalah tidak tersedianya analisis              Proses seleksi dan penetapan yang tidak sesuai dengan
     jabatan padahal analisis jabatan merupakan input utama             prosedur dan syarat normatif akan sulit mencocokkan
     sebelum dilakukan proses seleksi. Analisis merupakan               antara karakteristik individu (pengetahuan, keterampilan,
     hal yang mendasar dalam proses seleksi, tanpa adanya               pengalaman, dan lain-lain) dengan persyaratan jabatan
     data yang akurat tentang profil dari suatu jabatan, jenis          yang harus dimiliki individu tersebut. Kegagalan dalam
     keterampilan atau kemampuan yang dibutuhkan serta                  mencocokkan kedua hal tersebut dapat menyebabkan
     pengalaman dan pendidikan yang dipersyaratkan untuk                kinerja karyawan menjadi tidak optimal dan kepuasan
     menduduki jabatan tersebut maka proses seleksi akan                kerja sangat rendah, tidak jarang hal ini membuat individu
     menjadi tidak efektif sehingga tidak diperoleh hasil yang          menjadi frustasi. n
     optimal dan bahkan tidak akan memberikan kepuasan
     kepada pegawai yang bersangkutan.



                                    Menuju Jaminan Kesehatan
                                    Sosial Nasional
                                    Oleh dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr. PH *)
                                    Tulisan ini dimuat di Harian Kompas, tanggal 25 Maret 2010. Untuk memberikan kesempatan masyarakat luas
                                    untuk memahami ide yang dituangkan dalam tulisan ini kami sajikan untuk pembaca Mediakom.




     D
                   isahkannya Undang             masyarakat yang lain.                          gratis “. Memang nantinya dalam
                   undang Reformasi                 Sebenarnya jaminan negara bagi              praktiknya setiap orang yang
                   Kesehatan oleh Presiden       layanan kesehatan sudah memiliki               menggunakan fasilitas kesehatan
                   Amerika Serikat Barack        payung hukum dengan adanya                     tidak mengeluarkan uang PADA SAAT
                   Obama, awal pekan ini,        UU No. 40/2004 tentang Sistem                  menerima pelayanan kesehatan
     merupakan terobosan luar biasa              Jaminan Sosial Nasional (SJSN).                tersebut. Gratis? Tentu tidak.
     bagi pelayanan kesehatan di negeri          SJSN adalah suatu tatanan atau tata            Pelayanan kesehatan itu mahal.
     yang berideologi kapitalisme dan            cara penyelenggaraan program                   Pelayanan kesehatan tersebut suatu
     kebebasan individu ini.                     jaminan sosial untuk menjamin agar             waktu pasti harus dibayar oleh
         Salah satu yang terpenting adalah       setiap warga negara mempunyai                  seseorang atau oleh suatu institusi.
     universal coverage, termasuk untuk          perlindungan sosial yang dapat                 Jadi, kapan pembayaran dilakukan?
     30 jutaan rakyat miskin yang selama         memenuhi kebutuhan dasar hidup                 Dan oleh siapa?
     ini tak mampu membeli asuransi              yang layak. Jaminan sosial dimaksud               Indonesia sudah lama mengenal
     kesehatan.                                  meliputi jaminan kesehatan, jaminan            asa gotong royong. Saling
         Bagaimana dengan Indonesia?             kecelakaan kerja, jaminan hari tua,            membantu, si kaya menolong si
     Indonesia belum bisa segera                 jaminan pensiun, dan jaminan                   miskin, si kuat menolong si lemah.
     mengikuti jejak AS walaupun selama          kematian.                                      SJSN berasaskan gotong royong.
     ini sudah ada mekanisme untuk                  Setiap WNI berhak mempunyai                 Jaminan kesehatan tidak gratis,
     membantu layanan kesehatan bagi             jaminan kesehatan sosial, tanpa                tetapi didanai bersama-sama secara
     warga miskin. Target pencapaian             kecuali, tidak peduli kaya atau                bergotong royong melalui iuran.
     universal coverage di Indonesia             miskin, tinggal di kota atau di daerah         UU SJSN mengamanatkan bahwa
     perlu realistis dan bertahap                terpencil, kaum elit ataupun rakyat            setiap orang wajib menjadi peserta
     mengingat kemampuan keuangan                biasa.                                         program Jaminan Kesehatan Sosial
     negara serta kelayakan (feasibility)                                                       Nasional. Iuran bagi fakir miskin dan
     mekanisme pengumpulan dana.                            Bukan pengobatan gratis             tidak mampu dibayar Pemerintah,
     Untuk awalnya, full coverage mungkin           Apa artinya “mempunyai jaminan              masyarakat pekerja (formal/penerima
     akan diutamakan untuk warga tak             kesehatan“? Istilah ini sering                 upah) iurannya ditanggung bersama
     mampu dan coverage pelayanan                disalahartikan atau disimplifikasi             oleh pekerja dan pemberi kerja,
     kesehatan dasar untuk seluruh warga         sebagai “ memperoleh pengobatan                sedangkan sektor informal (pekerja

14   Mediakom No.XXII/APRIL/2010
Ragam
mandiri/tidak menerima upah)             SJSN. Jaminan kesehatan masyarakat     2,9 persen.
iurannya ditentukan khusus.              (Jamkesmas) yang telah dimulai sejak      Untuk mencapai sistem Jaminan
   Sesuai UU No. 40/2004, dana           tahun 2005 (dulu Askeskin) sebagai     Kesehatan Sosial Nasional tidak
untuk menjamin kesehatan peserta         bentuk pelaksanaan kewajiban           cukup hanya memperluas cakupan
dikumpulkan secara teratur               pemerintah terhadap fakir miskin dan   kepesertaan, diperlukan kesiapan-
oleh sebuah atau lebih Badan             tidak mampu, tetap dijalankan dan      kesiapan infrastruktur yang matang.
Penyelenggara Jaminan Sosial. Dana       diperbaiki mutunya sebagai langkah     Dalam hal kelembagaan, RUU Badan
dikumpulkan tanpa menunggu kasus         awal penyelenggaraan Jaminan           Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
penyakit. Hal ini berbeda dengan         Kesehatan Sosial Nasional secara       kini sedang digodog di DPR. Badan
mekanisme pengumpulan koin untuk         menyeluruh.                            tersebut nantinya bersifat nirlaba,
ananda Bilqis yang dilakukan pada            Sebuah tim yang melibatkan         dana amanah, bersifat nasional,
saat ia sudah mengalami musibah          banyak akademisi, praktisi,            akuntabel, transparan, dengan
sakit (dan perlu biaya besar) sehingga   kementerian terkait, dan Dewan         portabilitas.
menggerakkan rasa kemanusiaan            Jaminan Sosial Nasional (DJSN)            Tiap-tiap sub sistem perlu ditata
dan solidaritas sosial masyarakat        tengah merancang peta jalan untuk      secara harmonis dengan sub sistem
Indonesia.                               pencapaian Jaminan Kesehatan Sosial    lainnya. Perlu dirancang secara baik
   Manfaat yang diperoleh                Nasional bagi seluruh penduduk. Peta   ketersediaan Pemberi Pelayanan
peserta bersifat komprehensif            jalan ini mencakup aspek regulasi,     Kesehatan (PPK) yang meliputi
berupa pelayanan kesehatan               kepesertaan, pelayanan kesehatan,      pelayanan kesehatan dasar/primer
promotif, preventif, kuratif, hingga     paket manfaat, jaringan pelayanan,     hingga tersier.
rehabilitatif. Pembayaran kepada         pendanaan, manajemen, dan sumber          Selaku Menteri Kesehatan RI,
Pemberi Pelayanan Kesehatan              daya lainnya.                          saya mengajak seluruh komponen
(PPK) bersifat prospective payment           Saat ini baru 50,8 persen          masyarakat untuk ikut serta
system, suatu cara pembayaran yang       penduduk Indonesia yang                menyukseskan upaya menuju
kesepakatannya dilakukan di depan        mempunyai jaminan kesehatan:           pencapaian Jaminan Kesehatan Sosial
sebelum pelayanan diberikan.             terdiri dari peserta Jamkesmas/        Nasional bagi seluruh penduduk
                                         Jamkesda 37,5 persen, peserta          sesuai amanah UU SJSN. n
                         Peta Jalan      Askes sosial 6,6 persen, peserta                        (* Menteri Kesehatan)
  Kementerian Kesehatan periode          Askes komersial 1 persen. Jaminan
2010-2014 bertekad untuk melakukan       kesehatan dalam Jamsostek 2 persen,
percepatan implementasi amanat UU        Asabri 0,9 persen, dan asuransi lain




Otak dan Pemilihan                                                           cara melakukan organisasi otak
                                                                             sehingga terjadi optimalisasi seluruh
                                                                             fungsinya.

Sumber Daya Manusia                                                             Sesuai dengan aktivitas otak maka
                                                                             lobus frontal mempunyai fungsi
                                                                             eksekutif yang berperan sebagai
                                                                             fungsi manajemen. Seorang individu,
                                                                             profesional, manajer dan pemimpin
Oleh dr. Jofizal Jannis, Sp.S(K) dan                                         yang baik harus berupaya menguasai
                                                                             fungsi lobus frontalis ini, supaya
Drs. Muh. Nasrun Harun, MAP.                                                 mampu menggunakan dengan
                                                                             baik, sehingga dapat bersaing di era
                                                                             kompetisi antar otak dan kecerdasan di




P
                                                                             Millenium ke-3 ini.
         emilihan Sumber Daya Manusia (SDM)                                     Pengembangan dan penempatan
         bertujuan mencari kualitas, maka yang dipilih      SDM ke arah fungsi otak belum tersosialisasi dengan
         harus mampu menciptakan nilai komparatif,          baik, sehingga arah pengembangan dan penempatan
         kompetitif–generatif–inovatif. Mampu               pegawai saat ini baru menggunakan standar kompetensi
         mengerahkan seluruh energi optimal seperti         jabatan yang memuat antara lain latar belakang
penggunaan fungsi otak yaitu intelegensi, kreativitas       pendidikan; ketrampilan yang harus dimiliki; jenis
dan imajinasi. Seluruh fungsi tersebut merupakan fungsi     kelamin dan pengalaman kerja. Bahkan beberapa
utama lobus frontalis (premotor dan prefrontal) dengan      penempatan pegawai hanya berdasarkan pangkat dan


                                                                                                 No.XXII/APRIL/2010 Mediakom   15
Ragam
     golongan. Kalau dilihat sejak                                                            dikatakan tidak terukur.
     awal pendidikan, maka tidak                                                              Selain itu, Tony Buzan
     tampak gambaran pasti                                                                    mengisyaratkan bahwa
     tentang pengembangan                                                                     pada setiap otak manusia,
     ke arah otak kiri otak                                                                   ada sekitar satu trilyun
     kanan sehingga upaya                                                                     (1,000,000,000,000) sel
     mencapai efisiensi kerja                                                                 otak. Setiap sel otak
     masih tertinggal karena arah                                                             (neuron) berisi satu
     tidak sesuai dengan cara                                                                 elektrokimia besar
     pengembangan SDM.                                                                        kompleks dan kuat
        Kesenjangan terjadi                                                                   merupakan mikrodata
     antara posisi jabatan                                                                    yang memproses serta
     dan pendidikan menjadi                                                                   memancarkan sistem yang
     tidak sesuai, karena yang                                                                kompleks.
     bersangkutan hanya bekerja
     untuk menyelesaikan tugas                                                                                 Manajemen
     rutin, tanpa melakukan                                                                                 perangkat otak
     inovasi baru yang menyebarkan virus kreatif. Padahal           Fungsi manajemen (planning, organizing, actuating/
     yang diharapkan terbentuknya kemampuan imajinasi           motivating, dan controlling) sesuai dengan fungsi
     dan kreativitas yang mengarah pada kemajuan dan            eksekutif yang ditopang mekanisme kerja otak, seorang
     pengembangan, bukan hanya pada penyelesaian tugas          profesional, pemimpin dan manajer harus berupaya
     saja.                                                      menguasai fungsi lobus ini karena problem solving,
        Menempatkan seseorang pada posisi yang tepat            kreativitas dan innovasi berada di bagian otak.
     akan membawa organisasi menjadi lebih hidup, akan              Otak merupakan organ yang mempunyai
     terjadi hal hal baru untuk pengembangan organisasi dan     kemampuan belajar, terdiri dari belahan kiri dan kanan
     pejabat itu sendiri. Menurut John Naisbit dalam bukunya    yang mempunyai fungsi berbeda, sedangkan daya saing
     Mind Set “ budaya visual mengambil alih dunia karena       ditentukan oleh kecakapan menyerap pelajaran karena
     visual ini merupakan fungsi otak kanan” .                  pikiran (mind), tubuh (body), emosi dan otak merupakan
        Naisbit mengatakan, sejak dahulu menceritakan,          suatu kesatuan.
     menjelaskan, menyarankan, mengubah, memenangkan,               Mengapa seseorang hanya mampu menghafal
     membujuk, dan kata kata menyentuh selalu digunakan.        pelajaran dalam jangka waktu pendek, sedangkan untuk
     Tapi kini, bahasa telah kalah oleh budaya visual, gambar   menceritakan kisah detail tentang kehidupan pribadi 10
     langsung, film, video menggantikan penutur cerita dan      tahun yang lalu dapat diingat secara keseluruhan?
     buku. Budaya visual sukar dilupakan, sudah tertanam            Pada prinsipnya dalam menggunakan otak untuk
     sejak masih kanak kanak. Budaya ini mengambil alih         belajar dan mengingat harus sesuai dengan cara kerja
     dunia dengan mengorbankan dunia tulis.                     otak dan menggunakan ke-dua belah otak. Setiap
        Novel yang merupakan ranah fantasi memang               belahan dipisahkan oleh jembatan emas (golden bridge)
     tidak mati, tapi mengalami perdarahan yang sangat          yang merupakan tempat penyeberangan kecerdasan
     parah. Situasi demikian telah berjalan sampai saat ini,    dan kecerdikan seseorang. Setiap belahan menunjukkan
     arahnya adalah penggunaan otak kanan, bukan berarti        pola pikir tertentu yang berbeda dan bertentangan.
     melupakan otak kiri. Konsekuensi dari kenyataan yang       Gabungan ke-dua pola belahan tadi akan membentuk
     telah digambarkan tadi menjadi tantangan dan peluang       seseorang menjadi cerdas, cerdik berfikir, berakal dan
     untuk mengembangkan SDM, memilih SDM berdasarkan           berakhlak.
     kemampuan fungsi otak yang membagi atas otak kanan             Pelaksanaan manajemen perangkat otak terdapat
     dan kiri.                                                  ketimpangan fungsi, karena tidak dapat konsentrasi.
                                                                Misal sewaktu mendengarkan ceramah menggunakan
                                               Perangai otak    otak kiri, kemudian mencatat menggunakan otak
        Albert Einstein mengatakan, ada dua hal yang tidak      kiri, berfikir logis juga menggunakan otak kiri
     terbatas. Yakni alam semesta dan otak manusia. Begitu      sehingga melimpah dan overloaded. Selain itu dalam
     hebatnya maka banyak tokoh otak menyampaikan               melaksanakan fungsi manajemen tidak kreatif, tidak
     keistimewaan otak manusia ini antara lain, Sir Charles     hafal mati, belajar dan bekerja tidak fun, sehingga mudah
     Sherrington mengatakan bahwa otak manusia seperti          lupa.
     alat tenun dengan berjuta pintalan mengikat, dengan            Oleh sebab itu, dalam penempatan seseorang
     menenun pola yang penuh arti.                              dalam jabatan, selain berdasarkan standar kompetensi
        Dalai Lhama menyebutkan bahwa otak bukanlah             juga harus disesuaikan dengan dominasi fungsi otak
     elemen tubuh yang statis, sehingga tidak bisa diubah.      seseorang dengan jabatan yang dipangkunya.n
     Potensi otak berubah tidak terbatas, bahkan boleh


16   Mediakom No.XXII/APRIL/2010
Media Utama

 Media
 Utama




S
              etelah sukses melakukan reformasi             MDGs), Pokja Pembiayaan Kesehatan (Jamkesmas),
              pendidikan pada masa jabatan pertama,         Pokja Manajemen Kesehatan, dan Good Governance,
              Presiden Susilo Bambang Yudhoyono             Pokja Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan, Pokja
              bertekad melakukan reformasi kesehatan        Sumber Daya Manusia.
              pada masa jabatan kedua (2009-2014).             Tim terdiri dari berbagai unsur yaitu Kementerian
              Hal itu disampaikan Presiden SBY ketika       Kesehatan, BKKBN, Badan POM, Perguruan Tinggi dan
              melantik 17 anggota Konsil Kedokteran         Organisasi Profesi telah menyusun dokumen roadmap
Indonesia tahun lalu di Istana Negara.                      reformasi kesehatan masyarakat sebagai arah, dasar,
   Untuk menindaklanjuti tekad Presiden Susilo              dan strategi agar dapat dijadikan acuan bagi seluruh
Bambang Yudhoyono, Menteri Kesehatan, dr. Endang            pelaku pembangunan kesehatan baik masyarakat,
Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr. PH, telah membentuk           swasta maupun Pemerintah (Pusat, Provinsi dan
Tim Penyusun Roadmap Reformasi Kesehatan                    Kabupaten/Kota) serta pihak-pihak terkait dalam
Masyarakat melalui SK Menkes No. 1067/Menkes/SK/            rangka melaksanakan reformasi kesehatan masyarakat
XI/2009. Tim terdiri dari 5 Kelompok Kerja (Pokja), yaitu   tahun 2010-2014.
Pokja Upaya Kesehatan (Pelayanan dan Pencapaian                Prioritas reformasi tahun 2010-2014 diarahkan pada


                                                                                               No.XXIII/APRIL/2010 Mediakom   17
Media Utama
        Susunan Tim Penyusunan
        Roadmap Reformasi Kesehatan Masyarakat
        Pengarah                                      3. dr. Budi Hidayat                                 4. Sukendar Adam, DIM, M.Kes
        Dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH,          4. Dr. drg. Mardiati Najib                          5. Dr. Ondri Dwi Sampurno, Msi, Apt
        Dr.PH                                         5. Prof Ascobat Gani, MPH, Dr.PH                    6. Dra. Sri Indrawaty, Apt, M.Kes
        Koordinator                                   6. Suhardjono, SE, MM                               7. Dr. Delina Hasan (FKM-UI)
        Drg. Naydial Roesdal. MSc.PH                  7. Harmen Mardjunin, SE, MM
        Sekretaris Umum                               8. dr. Donald Pardede, MPPM                         POKJA SUMBER DAYA MANUSIA
        Dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes              9. Drs. Bayu Teja, Apt, M,Phar
        Anggota Sekretariat	                          10. drg. Usman Sumantri, MSc                        Ketua	         : dr. Bambang Giatno Raharjo, 		
        1. dr. Slamet, MHP                                                                                		 MPH
        2. R.J. Sukowidodo, SKM, MPH                  POKJA MANAJEMEN KESEHATAN, GOOD                     Ketua 1	 : Prof. Tjandra Yoga Aditama, 		
                                                      GOVERNANCE                                          		 Sp.P(K)
        POKJA UPAYA KESEHATAN                                                                             Ketua 2	 : Dr. Triono Soendoro, Ph.D
        (PELAYANAN dan PENCAPAIAN MDGs)               Ketua	          : dr. Faiq Bahfen, SH               Sekretaris	 : Drs. Abdurahman, MPH, SH, 		
                                                      Ketua 1	 : dr. Ratna Rosita Hendardji, 		           		 DFM, Sp.F(K)
        Ketua	         : dr. Budihardja, MPH, DTMH   		 MPHM                                             Anggota
        Ketua 1	 : dr. Farid Wadjdi Husain, Sp.B(K)   Ketua 2	 : dr. Krishnajaya, MS                      1. Dr. dr. Adang Bahtiar
        Ketua 2	 : dr. Sugiri (BKKBN)                 Sekretaris	 : Prof. dr. Budi Sampurna, SH, 		       2. dr. Sandi Ilyanto
        Sekretaris	 : dr. T. Marwan Nusri, MPH        		 DFM, Sp.F(K)                                     3. dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes
        Anggota                                       Anggota                                             4. Drs. Zulkarnain Kasim, SKM, MBA
        1. Prof Umar Fahmi                            1. Prof. Laksono                                    5. dr. Asyikin Iman Dahlan, MHA
        2. Prof Azrul Azwar                           2. Prof. Amal C. Sjaaf                              6. dr. Setiawan Soeparan, MPH
        3. dr. Nyoman Kandum, MPH                     3. Prof. Purnawan Djunadi                           7. drg. S. R. Mustikowati, M.Kes
        4. dr. Endang Anhari                          4. dr. Guntur Budi Wanarto, MM, MSc                 8. Dr. Ida Bagus Indra Gotama
        5. dr. Edi Suranto, MPH                       5. dr. Sandi Ilyanto
        6. dr. Mulya A. Hasjmy, Sp.B, M,Kes           6. dr. Lily S. Sulistyowati, MM                     TIM PERUMUS
        7. dr. Ina Hernawati, MPH                     7. dr. E. Jane Supardi, MPH, Dsc
        8. dr. Iwan M.Muljono, MPH                    8. dr. Abdul Rival, MSc                             Ketua	           : dr. Indriyono, MPH
        9. dr. Kuwat Sri Hudayo, MS                   9. dr. Kirana Pritasari, MQIH                       Wakil Ketua	 : dr. Untung Suseno Sutarjo, 		
        10. Dr. dr. Trihono, M.Kes                    10. Burlian Mughni, SH                              		 M.Kes
        11. Drs. Purwadi, Apt, MM, ME                 11. Arsil Rusli, SH, MH                             Sekretaris	 : dr. Trisa Wahyuni Putri, M.Kes
        12. dr. Sri Hermiyati, MSc                    12. Sukamto, SH                                     ANGGOTA
        13. dr. Abidinsyah Siregar, MPH               13. Dr. Dadi Sunjaya                                1. dr. T. Marwan Nusri, MPH
        14. dr. M. Sholah Imari, MSc                                                                      2. Prof. dr. Budi Sampurna, SH, DFM, Sp.F, (K)
        15. drg. Tini Suryani Suhandi, M.Kes          POKJA KEFARMASIAN DAN PERBEKALAN                    3. Drs. Purwadi, Apt, MM, ME
                                                      KESEHATAN                                           4. dr. Ina Hernawati, MPH
        POKJA PEMBIAYAAN KESEHATAN                                                                        5. Dr. dr. Trihono, M.Kes
        (JAMKESMAS)                                   Ketua	        : Dra. Kustantinah, Apt, M, Appt, 	   6. dr. Sandi Ilyanto
                                                      		 Sc                                               7. Dr. dr. Adang Bahtiar
        Ketua	        : dr. Sjafii Ahmad, MPH         Ketua 1	 : Dra. Lucky Oemar Said, Apt 		            8. Dr. drg. Mardiati Najib
        Ketua 1	 : drg. Naydial Roesdal, M.ScPH       		 (BPOM)                                           9. dr. Donald Pardede, MPPM
        Ketua 2	 : dr. Farid Hariyanto                Sekretaris	 : Drs. Purwadi, Apt, MM, ME             10. Drs. Bayu Teja Muliawan, Apt, M. Pharm
        Sekretaris	 : dr. Chalik Masulili, MSc        Anggota                                             11. Drs. Abdurachman, MPH
        Anggota                                       1. Drs. Slamet Susilo                               12. Prof. Laksono Trisnantoro
        1. Prof Habullah Thabrani                     2. Drs. T. Bahdar J. Hamid, Apt, M. Pharm
        2. Dr. Prastuti Suwondo, SE                   3. Dra. Maura Linda Sitanggang, Apt, PhD


     tujuh bidang , yaitu : 1) jaminan                kesehatan; 4) reformasi birokrasi                      Prioritas reformasi kesehatan
     kesehatan masyarakat; 2) pelayanan               pembangunan kesehatan; 5)                           masyarakat tersebut dilaksanakan
     Kesehatan di Daerah Terpencil,                   Bantuan Operasional Kesehatan; 6)                   dengan melakukan berbagai
     Perbatasan dan Kepulauan                         penanganan daerah bermasalah                        terobosan pada paradigma,
     (DTPK); 3) ketersediaan obat dan                 kesehatan; dan 7) pelayanan rumah                   kebijakan, kelembagaan, SDM,
     alat kesehatan di setiap fasilitas               sakit berstandar internasional.                     program, dan sistem yang selama

18   Mediakom No.XXIII/APRIL/2010
Media Utama
  Tujuan Reformasi Kesehatan                               7.	 Tersedianya sumber daya kesehatan dan peraturan
                                                               perundang-undangan untuk mendukung
  Umum : tercapainya masyarakat sehat yang mandiri             pengembangan rumah sakit yang terakreditasi
  dan berkeadilan.                                             internasional.

  Khusus :                                                 Tagline
  1.	 Tersedianya pembiayaan untuk jaminan pelayanan
      medik dasar untuk seluruh penduduk Indonesia (re.    Tujuan Reformasi Kesehatan Masyarakat, dicapai
      Target Pencapaian Standar Pelayanan Minimal);        melalui penyelenggaraan sistem kesehatan yang
  2.	 Tersedianya pembiayaan untuk pelayanan               mempunyai nilai-nilai sebagai berikut :
      kesehatan dasar promotif dan preventif (re. Target   1.	 Pro Rakyat, yang maknanya semua program
      Pencapaian Standar Pelayanan Minimal);                   pembangunan kesehatan haruslah menghasilkan
  3.	 Tersedianya obat/alkes untuk Program KIA/KB,             yang terbaik untuk rakyat;
      Program Penanggulangan Penyakit Malaria,             2.	 Inklusif, yang maknanya semua program
      Tuberkulosis, dan HIV/AIDS (re. Target Pencapaian        pembangunan kesehatan haruslah melibatkan
      Millenium Development Goals);                            semua pihak, karena pembangunan kesehatan
  4.	 Terbentuknya kelembagaan Kementerian                     tidak mungkin hanya dilaksanakan oleh
      Kesehatan yang tepat fungsi dan tepat ukuran             Kementerian Kesehatan saja.
      serta tatakelola kesehatan yang baik;                3.	 Responsif, yang bermakna bahwa program
  5.	 Tersedianya sumber daya kesehatan untuk Daerah           kesehatan haruslah sesuai dengan kebutuhan dan
      Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan (re. Target          keinginan rakyat.
      Pencapaian Standar Pelayanan Minimal);               4.	 Efektif, yang bermakna bahwa program kesehatan
  6.	 Tersedianya sumber daya kesehatan untuk Daerah           haruslah menghasilkan sesuatu yang signifikan.
      Bermasalah Kesehatan dengan kategori Buruk/          5.	 Bersih, yang dimaknai bahwa program kesehatan
      Khusus (re. Target Pencapaian Standar Pelayanan          harus bersih dari KKN, dan tidak memiliki muatan-
      Minimal);                                                muatan yang tidak berkaitan dengan kesehatan.


ini sudah ada tapi belum berfungsi,    kontrak kinerja Menteri Kesehatan,     diingat, dalam mengupayakan
atau telah berfungsi namun masih       Program Prioritas dan Program          reformasi kesehatan harus menjamin
terdapat berbagai disparitas           Aksi Presiden dan isu ekternal lain    keamanan reformasi regulasi
ataupun belum ada sama sekali.         seperti national summit.               dengan mengharmonisasikan semua
Berbagai terobosan tersebut               Rumusan roadmap reformasi           peraturan yang ada di pusat dan
diupayakan dapat dilakukan pada        kesehatan masyarakat yang dia-         daerah.
upaya kesehatan, good governance,      manatkan Presiden disamping untuk         Misalnya PP No. 38 Tahun
pembiayaan kesehatan, kefarmasian      menjawab tantangan perubahan           2007 tentang pembagian urusan
dan perbekalan kesehatan, serta        lingkungan strategis dan tuntutan      Pemerintah Pusat dan Daerah, yang
sumber daya manusia kesehatan.         permasalahan yang ada di masyara-      belum dilengkapi dengan Norma
    Dengan semangat “unity,            kat, juga berisi pemikiran-pemikiran   Standar Prosedur dan Kriteria
together we can” yang bermakna         kritis yang merupakan ekstraksi do-    (NSPK) dan Peraturan Menteri
pentingnya kebersamaan dan kerja       kumen Renstra namun dilaksanakan       Dalam Negeri (Permendagri) No.13
sama yang baik untuk mencapai          melalui langkah-langkah yang           Tahun 2006 tentang Pengelolaan
tujuan. Dengan spirit “tagline” itu,   akseleratif dan reformatif yang akan   Keuangan Daerah.
diharapkan terjadi peningkatan         mempercepat pelaksanaan pemba­            Penyelenggaraan Reformasi
motivasi dan etos kerja seluruh abdi   ngunan kesehatan, dengan meletak-      Kesehatan dilakukan dengan
negara termasuk abdi kesehatan di      kan dasar yang kuat dan pencapaian     mengidentifikasi isu-isu strategis
semua jajaran kesehatan.               yang cepat.                            mutakhir di sektor kesehatan, strategi
    Roadmap Reformasi Kesehatan           Reformasi juga perlu dilakukan      serta langkah-langkah yang akan
Masyarakat memperhatikan               di berbagai jenjang, baik di Pusat     dilakukan untuk mencapainya. Semua
perencanaan dan arah jangka            maupun Daerah (Provinsi dan            langkah kegiatan yang dilakukan
panjang pembangunan kesehatan          Kabupaten/Kota) dengan melibatkan      perlu dijabarkan dalam tahapan
(RPJPK), Renstra Kementerian           seluruh komponen bangsa, termasuk      pencapaiannya secara terukur dalam
Kesehatan Tahun 2010-2014,             swasta dan masyarakat. Tetapi perlu    setiap tahun dengan jelas.


                                                                                               No.XXIII/APRIL/2010 Mediakom   19
Media Utama
     1. Jaminan Kesehatan Masyarakat
         Saat ini cakupan kepesertaan jaminan kesehatan
     dengan berbagai cara penjaminan baru mencapai 50,8%
     dari seluruh penduduk dengan kontribusi terbesar
     dari peserta Jamkesmas untuk masyarakat miskin
     dan tidak mampu yang pembiayaannya ditanggung
     negara yang berjumlah 76,4 juta jiwa (+ 36 %). Setiap
     individu, keluarga dan masyarakat berhak memperoleh
     perlindungan terhadap kesehatannya sehingga negara
     bertanggung jawab mengatur dan membuat skema agar
     terpenuhi hak hidup sehat bagi penduduknya termasuk
     bagi masyarakat miskin dan tidak mampu.
         Oleh karena itu, jaminan kesehatan yang merupakan
     sebuah sistem yang memungkinkan seseorang
     terbebas dari beban biaya berobat yang mahal yang           dengan cara mempertahankan kesinambungan jaminan
     menyebabkan gangguan pemenuhan kebutuhan                    kesehatan masyarakat miskin (penerima bantuan iuran),
     dasar hidup perlu diperluas kepesertaannya menjadi          mengakselerasi jaminan kesehatan pada sektor formal
     kepesertaan semesta, serta kualitas penyelenggaraannya      (penerima upah), pengembangan jaminan kesehatan
     melalui reformasi pembiayaan kesehatan agar pada            kelompok informal (tidak menerima upah) dengan
     waktunya mencakup semua penduduk sesuai amanat              pemberian subsidi pada kelompok informal.
     Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem               Langkah-langkah yang perlu dilakukan secara
     Jaminan Sosial Nasional (SJSN).                             terstruktur yakni : analisis potensi kepesertaan, sosialisasi
         Jaminan Kesehatan Semesta adalah suatu keadaan          dan advokasi, implementasi dengan penyiapan regulasi
     seluruh penduduk yang tinggal di Indonesia memiliki         serta badan penyelenggara jaminan kesehatan tersebut.
     jaminan kesehatan dikembangkan dengan prinsip               Tahapan perluasan kepesertaan tersebut dilakukan
     asuransi sosial yang meliputi : kepesertaan yang bersifat   sebagai berikut; yakni tahap 2010 : pengembangan
     wajib dan non diskriminatif bagi kelompok formal            kepesertaan Jamkesmas pada kelompok informal
     (penerima upah), informal (tidak menerima upah) dan         sebagai tambahan Penerimaan Bantuan Iuran (PBI),
     masyarakat miskin (penerima bantuan iuran) dengan           pengembangan pada penerima bantuan iuran
     manfaat pelayanan medis yang sama (prinsip ekuitas),        Pemerintah Daerah dan pengembangan kepesertaan
     dan pelayanan dapat diakses secara nasional (prinsip        pada kelompok formal.
     portabilitas), bersifat komprehensif, dengan manfaat           Tahap 2011 : pemantapan pada kepesertaan
     pelayanan kesehatanyang komprehensif.                       Jamkesmas pengembangan pada PBI Pemda,
         Kepesertaan dalam program Jaminan Kesehatan             pengembangan kepesertaan pada kelompok formal dan
     sesuai UU No. 40 tahun 2004 bersifat wajib. Kepesertaan     pada kelompok informal mampu.
     yang bersifat wajib dimaksudkan agar seluruh                   Tahap 2012 : pemantapan pada kepesertaan
     rakyat menjadi peserta Jaminan Kesehatan sehingga           Jamkesmas, pemantapan pada penerima bantuan iuran
     masyarakat dapat terlindungi kesehatannya. Makna            Pemerintah Daerah, pengembangan kepesertaan pada
     fisiologis dari kepesertaan wajib adalah agar terjadi       kelompok formal dan kelompok informal mampu.
     subsidi silang antara yang kaya dan miskin, yang sehat         Tahap 2013 : pemantapan pada kepesertaan
     dan sakit, yang tua dan muda serta yang berisiko sakit      Jamkesmas, pemantapan pada penerima bantuan iuran
     tinggi dan berisiko sakit rendah. Penerapan disesuaikan     Pemerintah Daerah, pengembangan kepesertaan pada
     dengan kemampuan ekonomi rakyat dan pemerintah              kelompok formal dan kelompok informal mampu.
     serta kelayakan penyelenggaraan program Jaminan                Tahap 2014 : pemantapan pada kepesertaan
     Kesehatan.                                                  Jamkesmas, pemantapan pada penerima bantuan iuran
         Sasaran kepesertaan wajib dalam Jaminan Kesehatan       Pemerintah Daerah, pengembangan kepesertaan pada
     mencakup seluruh penduduk Indonesia, termasuk orang         kelompok formal dan pengembangan serta monitoring
     asing yang bekerja dan tinggal di Indonesia paling          dan evaluasi.
     sedikit 6 (enam) bulan berturut-turut.                         Untuk mendukung pencapaian kepesertaan semesta
         Strategi yang dilakukan untuk mencapai tujuan           jaminan kesehatan diperlukan regulasi pendukung.
     tersebut adalah dengan meningkatkan cakupan/                Regulasi-regulasi tersebut adalah : UU BPJS yang
     perluasan kepesertaan jaminan kesehatan agar                diperkirakan dapat diselesaikan paling lambat tahun
     mencakup 100% penduduk (universal coverage)                 2011, PP-PBI yang diharapkan selesai pada tahun 2010,

20   Mediakom No.XXIII/APRIL/2010
Media Utama
Perpres jaminan kesehatan yang juga diharapakan            dilakukan dengan mempertimbangkan masa transisi
selesai tahun 2010, Perpres mengenai penyaluran,           sambil terbentuknya BPJS menurut UU No 40 tahun 2004
pemanfaatan dan pertanggungjawaban dana jaminan            tentang SJSN yang diproyeksikan akan selesai paling
kesehatan di PPK yang diharapkan selesai pada 2010.        lambat tahun 2012.
Permenkes mengenai NSPK pembiayaan kesehatan                   Tahapan pengembangan ini dilakukan sebagai
yang akan diselesaikan pada 2010, serta regulasi           berikut: tahun 2010 badan penyelenggara terdiri dari
Pembentukan UPT Badan Pengelola Jamkesmas dengan           Jamkesmas, PT Askes (Persero), PT (Persero) Jamsostek,
BLU yang juga akan diselesaikan pada tahun 2010.           PT Asabri, Asuransi komersial lainnya. Dalam tahun
    Perluasan cakupan kepesertaan jaminan kesehatan        2010 juga diharapkan terjadi perubahan dari bentuk
dilakukan sejalan dengan penyediaan pelayanan              TP Jamkesmas saat ini menjadi UPT Badan Pengelola
melalui pengembangan pemberi pelayanan kesehatan.          Jamkesmas (BLU).
Pengembangan PPK sebagai jaringan pelayanan tersebut           Tahun 2011 : Penyelenggara jaminan kesehatan terdiri
diproyeksikan sebagai berikut : RS, Balai Kesehatan,       dari UPT Badan Pengelola Jamkesmas (BLU, PT Askes
Klinik spesialis dll; pada tahun 2010 berjumlah 1200,      (Persero), PT (Persero) Jamsostek, PT Asabri, Asuransi
tahun 2011 berjumlah 1350, tahun 2012 berjumlah 1500,      komersial lainnya. Seterusnya tahun 2012 diharapkan
tahun 2013 berjumlah 1550 dan tahun 2014 berjumlah         telah terbentuk BPJS menurut UU Pembentukan
berjumlah 1600.                                            BPJS sebagaimana amanat UU No 40 tahun 2004
    Demikian pula pengembangan pemberi pelayanan           tentang SJSN yang seterusnya akan berperan sebagai
kesehatan tingkat dasar (Puskesmas, Dokter Keluarga,       penyelenggarajaminan kesehatan.
dll) juga akan dilakukan secara bertahap yakni; pada           Perluasan cakupan kepesertaan (termasuk
tahun 2010 berjumlah 9000, tahun 2011 berjumlah            kesinambungan jaminan kesehatan masyarakat miskin)
12.000, tahun 1012 berjumlah 16.000, tahun 2013 akan       yang diharapkan pada implementasi pencapaian
berjumlah 18.000 serta pada tahun 2014 akan berjumlah      kepesertaan jaminan kesehatan semesta tersebut adalah:
20.000.                                                    : pada tahun 2010 sebanyak 148,26 juta, tahun 2011
    Sejalan dengan itu, untuk pengelolaan program, perlu   sebanyak 178,81 juta, tahun 2012 sebanyak 201,18 juta,
dikembangkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial            tahun 2013 sebanyak 229,87 juta serta pada tahun 2014
(BPJS). Pengembangan Badan Penyelenggara tersebut          mencapai 245,3 juta penduduk (100% penduduk).



2. Pelayanan Kesehatan di Dtpk
    Dalam rangka memberikan pemerataan akses pada
pelayanan kesehatan yang berkualitas, maka pemerintah
sudah seharusnya memberikan perhatian khusus bagi
masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, perbatasan
dan kepulauan. Merujuk pada Visi Pembangunan
Kesehatan di dalam perencanaan strategis tahun
2010-2014, yaitu masyarakat mandiri yang sehat dan
berkeadilan, maka dalam batasan ini berkeadilan
dimaknai sebagai tidak memberikan dalam jumlah yang
sama terhadap permasalahan yang berbeda, seperti
misalnya : pelayanan kesehatan yang diperlukan di
daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan (DTPK).
    Masyarakat di daerah terpencil, perbatasan dan
kepulauan menghadapi berbagai permasalahan                 Terbatasnya jumlah, jenis, dan mutu SDM kesehatan; 6)
yang sangat spesifik. Isu strategis terkait dengan         Pembiayaan kesehatan yang belum fokus dan sinkron;
penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Daerah              7) Belum terpadunya perencanaan program dan
Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) adalah         pelaksanaan kesehatan lapangan; serta 8) Lemahnya
sebagai berikut : 1) Kondisi geografi yang sulit dan       pengendalian program.
iklim/cuaca yang sering berubah; 2) Status kesehatan          Mengingat kompleksitas masalah yang dihadapi
masyarakat yamg masih rendah; 3) Beban ganda               dan keragaman permasalahan di masing-masing
penyakit; 4) Terbatasnya sarana (terutama jalan, listrik   DTPK, pendekatan yang dilakukan untuk mengatasi
dan air) dan prasarana pelayanan kesehatan di DTPK; 5)     permasalahan tersebut tidak bisa disamakan dengan


                                                                                               No.XXIII/APRIL/2010 Mediakom   21
Media Utama
     daerah lainnya, terutama pendekatan yang berkaitan          peningkatan penempatan tenaga kesehatan di DTPK
     dengan kedaulatan (souvereignity approach) dan              dan mengembangkan mekanisme rekrutmen penerima
     pendekatan ekonomi (prosperity approach).                   bantuan biaya pendidikan tenaga kesehatan yang
        Pembangunan yang dilaksanakan di daerah terpencil,       berasal dari DTPK; 2) Peningkatan kemampuan SDM
     perbatasan dan kepulauan harus dilaksanakan secara          Kesehatan di DTPK melalui pelatihan pelatihan; 3)
     terpadu, sinergis dan berkesinambungan oleh seluruh         Penyediaan, pemerataan dan menjamin keterjangkauan
     sektor. Perumusan dan pengembangan kebijakan                sediaan farmasi dan alat kesehatan di seluruh fasilitas
     ketenagaan kesehatan perlu mempertimbangkan                 kesehatan di DTPK; 4) Peningkatan akses transportasi
     berbagai faktor lingkungan strategis seperti keadaan        untuk pelayanan kesehatan yang bermutu di DTPK;
     goegrafis suatu wilayah, kemampuan fiskal daerah,           5) pemenuhan pembiayaan operasional kesehatan
     dan harus disesuaikan dalam rangka desentralisasi.          melalui Bantuan Operasional Kesehatan (BOK); 6)
     Pertimbangan berbagai konteks kebijakan dalam               Pengembangan kebijakan-kebijakan tentang standar
     perumusan dan pengembangan kebijakan kesehatan              pelayanan kesehatan yang spesifik untuk DTPK,
     sangat penting dalam menjamin efektivitas                   kebijakan tentang standar tenaga kesehatan strategis
     implementasi dari kebijakan tersebut.                       sebagai kelengkapan pelaksanaan PP 38 tahun 2007
        Sasaran yang ingin dicapai dalam pelayanan               (Bidang Kesehatan), dan kebijakan tentang standar
     kesehatan di DTPK antara lain sebagai berikut :             kompetensi spesifik bagi tenaga kesehatan yang
     1) Pemenuhan SDM Kesehatan di DTPK melalui                  dibutuhkan di DTPK.



     3. Ketersediaan Obat dan Alat
        Kesehatan di Setiap Fasilitas
        Kesehatan Serta Pengembangan
        Obat Tradisional (Jamu).
        Capaian MDGs harus didukung oleh akses obat yang
     aman, berkhasiat dan bermutu serta terjamin dalam
     jenis dan jumlah sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan,
     khususnya program KIA,Malaria, TB dan HIV/AIDS. Namun
     data di lapangan menunjukkan rata-rata ketersediaan
     obat tahun 2008 masih belum mencukupi, yaitu sebesar
     78% dari kebutuhan riil pengobatan dasar.
        Disamping disparitas ketersediaan obat nasional,
     terjadi disparitas berdasarkan wilayah, yaitu antara
     wilayah Barat dan Tengah (88%) dan wilayah Timur            merupakan faktor kunci untuk mencapai efektivitas
     (58%). Berdasarkan kelas terapi, juga terlihat kekurangan   dan efisiensi biaya pengobatan, utamanya program KIA,
     ketersediaan obat program TB (7,9 bulan/tahun) dan          Malaria, TB dan HIV/AIDS.
     antibiotik (10,1 bulan/tahun).                                  Peran bidang kefarmasian dalam reformasi kesehatan
        Bedasarkan anggaran, sampai dengan tahun                 masyarakat sangat penting dalam penentuan strategi
     2008 pembiayaan pemerintah pusat dan daerah                 “health-seeking” yang memadai, termasuk penggunaan
     utnuk belanja obat pelayanan kesehatan dasar baru           obat yang rasional dan efisiensi pembiayaan obat serta
     mencapai Rp. 13.000,-/kapita/tahun. Sedangkan WHO           akses dan informasi obat.
     merekomendasikan minimal 2 USD/kapita/tahun (setara             Pelayanan kefarmasian merupakan salah satu pilar
     Rp.18.000,- s/d Rp. 20.000,-).                              dari 3 (tiga) pilar pelayanan kesehatan, yaitu pelayanan
        Pelayanan kefarmasian belum sesuai standar, karena       medik, pelayanan keperawatan dan pelayanan
     terbatasnya tenaga Apoteker di Puskesmas dan Belum          kefarmasian, sehingga pelayanan kefarmasian yang
     optimalnya peran Apoteker di rumah sakit, yang pada         efektif dan efisien sangat diperlukan dalam peningkatan
     akhirnya mempengaruhi pencapaian mutu pelayanan             akses dan mutu pelayanan kesehatan.
     kesehatan. Sementara itu masih ditemukan penggunaan             Agar pelayanan kefarmasian efektif dan efisien, sejajar
     obat yang belum rasional, antara lain pengobatan sub        dengan pelayanan medik dan pelayanan keperawatan,
     terapetik, pengobatan yang tidak sesuai dengan standar      harus dilakukan perubahan mendasar paradigma dan
     terapi dan ketidakpatuhan pemakaian obat sesuai             sistem utamanya melalui penggerakan pengunaan obat
     dosisnya. Penerapan penggunaan obat yang rasional           rasional, rekonstruksi sistem dan revitalisasi program

22   Mediakom No.XXIII/APRIL/2010
Media Utama
pelayanan farmasi klinik di rumah sakit dan komunitas,     untuk program KIA, Malaria, TB, HIV/AIDS serta efisiensi
yang berfungsi dan bersifat inklusif dan responsif.        pembiayaan obat melalui penerapan “health/medicine
Disamping itu perlu dilakukan perubahan kebijakan          account” dan prinsip farmakoekonomi; 2) Peningkatan
mendasar dalam menempatkan dan meningkatkan                pelayanan kefarmasian yang efektif dan efisien, termasuk
peran Apoteker dan tenaga teknis kefarmasian di rumah      penggunaan obat yang rasional, sebagai salah satu pilar
sakit dan puskesmas yang akan dievaluasi melalui sistem    palayanan kesehatan untuk mencapai target MDGs; 3)
akreditasi rumah sakit dan puskesmas.                      Peningkatan keamanan, khasiat dan mutu ketersediaan
   Mempertimbangkan disparitas dan berbagai                farmasi, alat kesehatan dan makanan yang beredar serta
kelemahan di atas, reformasi di bidang ketersedian         melindungi masyarakat dari penggunaan yang salah
obat dan alat kesehatan di setiap fasilitas kesehatan      dan penyalahgunaan obat; dan 4) Upaya kemandirian
menjadi sangat penting, relevan dan kontekstual. Sasaran   di bidang obat bahan baku obat dan obat tradisional
yang ingin dicapai dari prioritas ini adalah sebagai       Indonesia melalui pemanfaatan keanekaragaman hayati.
berikut : 1) Peningkatan ketersediaan, pemerataan
dan keterjangkauan obat, terutama obat esensial



4. Reformasi Birokrasi Pembangunan
   Kesehatan
    Reformasi Birokrasi pada hakikatnya merupakan
upaya untuk melakukan pembaruan dan perubahan
mendasar terhadap sistem penyelenggaraan
pemerintahan, terutama menyangkut aspek-aspek
berikut : kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan
(business process), dan sumber daya manusia aparatur.
    Reformasi Birokrasi Bidang Kesehatan diharapkan
mampu menjawab berbagai permasalahan termasuk
perubahan pada perbaikan dalam manajemen
Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengawasan yang cost
effective, mampu menampilkan Postur Organisasi/
Kelembagaan ke depan dengan prinsip organisasi yang            Pelayanan Publik, PP No. 38/2007 tentang Pembagian
modern “Ramping Struktur dan Kaya Fungsi” mampu
                                              ,                Urusan Pemerintah, PP No. 41/2007 tentang
diukur melalui kinerja dan terwujudnya peningkatan             Organisasi Perangkat Daerah; (2) Menyelenggarakan
pengawasan yang pada akhirnya mampu mewujudkan                 semiloka Visi, Misi dan Strategi Kementerian
pengelolaan keuangan dengan kinerja yang baik (Wajar           Kesehatan2010-2014; dan (3) Melakukan sosialisasi
Tanpa Pengecualian). Sasaran yang ingin dicapai dalam          visi, misi, dan strategi Kementerian Kesehatan 2010-
perubahan penyelenggaraan pembangunan kesehatan                2014.
dilakukan dengan 2 (dua) upaya pokok, yaitu :              b.	 Restrukturisasi Kementerian Kesehatan
    PERTAMA, redefinisi fungsi unit utama di lingkungan    	 untuk mewujudkan postur organisasi/kelembagaan
Kementerian Kesehatan sehingga terjadi pemilahan               kedepan dengan prinsip organisasi yang modern
dan sekaligus perumpunan fungsi baru yang lebih                “Ramping Struktur dan Kaya Fungsi” maka akan
                                                                                                     ,
sesuai dengan tuntutan perubahan yang berasal dari             dilakukan langkah-langkah : (1) Melakukan analisis
lingkungan internal dan eksternal organisasi. Redefinisi       kebutuhan fungsi baru Kementerian Kesehatan;
fungsi dari unit utama Kementerian Kesehatan dilakukan         (2) Menyelenggarakan semiloka fungsi baru
melalui kegiatan pokok, yaitu :                                Kementerian Kesehatan; (3) Melakukan analisis
a.	 Redefinisi visi, misi dan strategi Kementerian             fungsi jabatan struktur baru unit utama Kementerian
    Kesehatan untuk periode waktu 2010-2014 dengan             Kesehatan; dan (4) Sosialisasi struktur baru unit utama
    langkah-langkah : (1) Melakukan review arahan              Kementerian Kesehatan.
    Presiden pada Rapat I Kabinet Indonesia Bersatu 2,     c.	 Studi bebankerja potensial untuk masing-masing unit
    hasil National Summit 2009, RPJMN Kesehatan 2010-          organisasi, dengan langkah-langkah sebagai berikut
    2014, Renstra Kementerian Kesehatan 2010-2014,             : (1) Membuat kerangka acuan kerja dan proposal
    UU No. 36/2009 tentang Kesehatan, UU No. 44/2009           studi beban kerja potensial; (2) Melaksanakan studi
    tentang Rumah Sakit, UU No. 25/2009 tentang                beban kerja potensial; (3) Memanfaatkan data beban

                                                                                                 No.XXIII/APRIL/2010 Mediakom   23
Mediakom 23
Mediakom 23
Mediakom 23
Mediakom 23
Mediakom 23
Mediakom 23
Mediakom 23
Mediakom 23
Mediakom 23
Mediakom 23
Mediakom 23
Mediakom 23
Mediakom 23
Mediakom 23
Mediakom 23
Mediakom 23
Mediakom 23
Mediakom 23
Mediakom 23
Mediakom 23
Mediakom 23
Mediakom 23
Mediakom 23
Mediakom 23
Mediakom 23
Mediakom 23
Mediakom 23
Mediakom 23
Mediakom 23
Mediakom 23
Mediakom 23
Mediakom 23
Mediakom 23
Mediakom 23
Mediakom 23
Mediakom 23
Mediakom 23

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Juknis HIV: Panduan VCT
Juknis HIV: Panduan VCTJuknis HIV: Panduan VCT
Juknis HIV: Panduan VCT
Irene Susilo
 
Proposal Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa
Proposal Rumah Sehat Terpadu Dompet DhuafaProposal Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa
Proposal Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa
Urip Budiarto
 
Overview dan Evaluasi Rencana Strategis Rumah Sakit Baptis Kediri
Overview dan Evaluasi Rencana Strategis Rumah Sakit Baptis KediriOverview dan Evaluasi Rencana Strategis Rumah Sakit Baptis Kediri
Overview dan Evaluasi Rencana Strategis Rumah Sakit Baptis Kediri
ReynaldoArya
 
ASKEP HOME CARE
ASKEP HOME CARE ASKEP HOME CARE
ASKEP HOME CARE
Ns. Lutfi
 
97761548 s-k-r-i-p-s-i-depan
97761548 s-k-r-i-p-s-i-depan97761548 s-k-r-i-p-s-i-depan
97761548 s-k-r-i-p-s-i-depan
baimcute123
 
Skripsi nikmon bauru refisi
Skripsi nikmon bauru refisiSkripsi nikmon bauru refisi
Skripsi nikmon bauru refisi
Nikmon Amal
 
Mediakom 28 (2011)
Mediakom 28 (2011)Mediakom 28 (2011)
Mediakom 28 (2011)
ppidkemenkes
 
Presentation1 proposal
Presentation1 proposalPresentation1 proposal
Presentation1 proposal
Merlyn Rumthe
 

La actualidad más candente (20)

09 e00626
09 e0062609 e00626
09 e00626
 
Juknis HIV: Panduan VCT
Juknis HIV: Panduan VCTJuknis HIV: Panduan VCT
Juknis HIV: Panduan VCT
 
Proposal untuk dompet dhuafa
Proposal untuk dompet dhuafaProposal untuk dompet dhuafa
Proposal untuk dompet dhuafa
 
Proposal Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa
Proposal Rumah Sehat Terpadu Dompet DhuafaProposal Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa
Proposal Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa
 
Mediakom36
Mediakom36Mediakom36
Mediakom36
 
Pedoman ART 2011
Pedoman ART 2011Pedoman ART 2011
Pedoman ART 2011
 
Buku pkb idai jaya x
Buku pkb idai jaya xBuku pkb idai jaya x
Buku pkb idai jaya x
 
Mediakom38
Mediakom38Mediakom38
Mediakom38
 
Overview dan Evaluasi Rencana Strategis Rumah Sakit Baptis Kediri
Overview dan Evaluasi Rencana Strategis Rumah Sakit Baptis KediriOverview dan Evaluasi Rencana Strategis Rumah Sakit Baptis Kediri
Overview dan Evaluasi Rencana Strategis Rumah Sakit Baptis Kediri
 
Homecare lansia
Homecare lansiaHomecare lansia
Homecare lansia
 
Bab i pendahuluan.
Bab i pendahuluan.Bab i pendahuluan.
Bab i pendahuluan.
 
Komunitas Klinik Berbasis Masjid
Komunitas Klinik Berbasis MasjidKomunitas Klinik Berbasis Masjid
Komunitas Klinik Berbasis Masjid
 
Makalah home care3
Makalah home care3Makalah home care3
Makalah home care3
 
ASKEP HOME CARE
ASKEP HOME CARE ASKEP HOME CARE
ASKEP HOME CARE
 
97761548 s-k-r-i-p-s-i-depan
97761548 s-k-r-i-p-s-i-depan97761548 s-k-r-i-p-s-i-depan
97761548 s-k-r-i-p-s-i-depan
 
Skripsi nikmon bauru refisi
Skripsi nikmon bauru refisiSkripsi nikmon bauru refisi
Skripsi nikmon bauru refisi
 
Pertolongan pertama dan penanganan darurat detik com
Pertolongan pertama dan penanganan darurat   detik comPertolongan pertama dan penanganan darurat   detik com
Pertolongan pertama dan penanganan darurat detik com
 
Mediakom 28 (2011)
Mediakom 28 (2011)Mediakom 28 (2011)
Mediakom 28 (2011)
 
Bitranet edisi 47
Bitranet edisi 47Bitranet edisi 47
Bitranet edisi 47
 
Presentation1 proposal
Presentation1 proposalPresentation1 proposal
Presentation1 proposal
 

Destacado (15)

Mediakom 25
Mediakom 25Mediakom 25
Mediakom 25
 
Mediakom 18
Mediakom 18Mediakom 18
Mediakom 18
 
Mediakom 27
Mediakom 27Mediakom 27
Mediakom 27
 
Mediakom 24
Mediakom 24Mediakom 24
Mediakom 24
 
Mediakom 29
Mediakom 29Mediakom 29
Mediakom 29
 
Mediakom 41
Mediakom 41Mediakom 41
Mediakom 41
 
Mediakom 42
Mediakom 42Mediakom 42
Mediakom 42
 
Pmk no. 2 ttg klb keracunan pangan
Pmk no. 2 ttg klb keracunan panganPmk no. 2 ttg klb keracunan pangan
Pmk no. 2 ttg klb keracunan pangan
 
Mediakom 44
Mediakom 44Mediakom 44
Mediakom 44
 
Mediakom37
Mediakom37Mediakom37
Mediakom37
 
Mediakom 32
Mediakom 32Mediakom 32
Mediakom 32
 
Mediakom 33
Mediakom 33Mediakom 33
Mediakom 33
 
Mediakom 31
Mediakom 31Mediakom 31
Mediakom 31
 
Mediakom 30 2011
Mediakom 30   2011Mediakom 30   2011
Mediakom 30 2011
 
Laporan Kinerja kementerian kesehatan 2011
Laporan Kinerja kementerian kesehatan 2011Laporan Kinerja kementerian kesehatan 2011
Laporan Kinerja kementerian kesehatan 2011
 

Similar a Mediakom 23

Pedoman desa siaga
Pedoman desa siagaPedoman desa siaga
Pedoman desa siaga
Anggit T A W
 
Contoh askep komunitas
Contoh askep komunitasContoh askep komunitas
Contoh askep komunitas
Dwi Yulien
 
0 tugas 1 mei dani al dian
0 tugas 1 mei dani al dian0 tugas 1 mei dani al dian
0 tugas 1 mei dani al dian
Yonazira
 
Phbs pedoman pengembangan
Phbs pedoman pengembanganPhbs pedoman pengembangan
Phbs pedoman pengembangan
Harris Clp
 
128. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Posyandu Remaja.pdf
128. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Posyandu Remaja.pdf128. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Posyandu Remaja.pdf
128. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Posyandu Remaja.pdf
uptdpkmbendo
 

Similar a Mediakom 23 (20)

'Dokumen.tips petunjuk teknis-pengembangan-poskesdes-1.pdf'
'Dokumen.tips petunjuk teknis-pengembangan-poskesdes-1.pdf''Dokumen.tips petunjuk teknis-pengembangan-poskesdes-1.pdf'
'Dokumen.tips petunjuk teknis-pengembangan-poskesdes-1.pdf'
 
Pedoman desa siaga
Pedoman desa siagaPedoman desa siaga
Pedoman desa siaga
 
Kak posyandu lansia 2019
Kak posyandu lansia 2019Kak posyandu lansia 2019
Kak posyandu lansia 2019
 
Kak posyandu lansia 2019
Kak posyandu lansia 2019Kak posyandu lansia 2019
Kak posyandu lansia 2019
 
(5). program pembinaan kesehatan komunitas
(5). program pembinaan kesehatan komunitas(5). program pembinaan kesehatan komunitas
(5). program pembinaan kesehatan komunitas
 
Kinerja kemenkes 2009-2011
Kinerja kemenkes 2009-2011Kinerja kemenkes 2009-2011
Kinerja kemenkes 2009-2011
 
Buku digital standar profesi perawat
Buku digital standar profesi perawatBuku digital standar profesi perawat
Buku digital standar profesi perawat
 
Contoh askep komunitas
Contoh askep komunitasContoh askep komunitas
Contoh askep komunitas
 
Primary health-care
Primary health-carePrimary health-care
Primary health-care
 
Pedoman pws-kia
Pedoman pws-kiaPedoman pws-kia
Pedoman pws-kia
 
180161384 pedoman-pws-kia-pdf
180161384 pedoman-pws-kia-pdf180161384 pedoman-pws-kia-pdf
180161384 pedoman-pws-kia-pdf
 
Mediakom 17
Mediakom 17Mediakom 17
Mediakom 17
 
0 tugas 1 mei dani al dian
0 tugas 1 mei dani al dian0 tugas 1 mei dani al dian
0 tugas 1 mei dani al dian
 
Phbs pedoman pengembangan
Phbs pedoman pengembanganPhbs pedoman pengembangan
Phbs pedoman pengembangan
 
Riset kesehatan dasar 2010 (penggunaan tembakau dan rokok
Riset kesehatan dasar 2010 (penggunaan tembakau dan rokokRiset kesehatan dasar 2010 (penggunaan tembakau dan rokok
Riset kesehatan dasar 2010 (penggunaan tembakau dan rokok
 
Buletin sik-2016
Buletin sik-2016Buletin sik-2016
Buletin sik-2016
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Center of Gravity
Center of GravityCenter of Gravity
Center of Gravity
 
Kebijakan Poskestren.pptx
Kebijakan Poskestren.pptxKebijakan Poskestren.pptx
Kebijakan Poskestren.pptx
 
128. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Posyandu Remaja.pdf
128. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Posyandu Remaja.pdf128. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Posyandu Remaja.pdf
128. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Posyandu Remaja.pdf
 

Más de ppidkemenkes (14)

Mediakom 43
Mediakom 43Mediakom 43
Mediakom 43
 
Info kita_juli
Info kita_juliInfo kita_juli
Info kita_juli
 
Info Kita Juni 2013
Info Kita Juni 2013Info Kita Juni 2013
Info Kita Juni 2013
 
Info Kita Mei 2013
Info Kita Mei 2013Info Kita Mei 2013
Info Kita Mei 2013
 
Laporan kinerja Kementerian Kesehatan 2012
Laporan kinerja Kementerian Kesehatan 2012Laporan kinerja Kementerian Kesehatan 2012
Laporan kinerja Kementerian Kesehatan 2012
 
Pmk no. 26 ttg pekerjaan dan praktik tenaga gizi
Pmk no. 26 ttg pekerjaan dan praktik tenaga giziPmk no. 26 ttg pekerjaan dan praktik tenaga gizi
Pmk no. 26 ttg pekerjaan dan praktik tenaga gizi
 
Pmk no. 21 ttg penanggulangan hiv dan aids
Pmk no. 21 ttg penanggulangan hiv dan aidsPmk no. 21 ttg penanggulangan hiv dan aids
Pmk no. 21 ttg penanggulangan hiv dan aids
 
Pmk no. 23 ttg pekerjaan da praktik okupasi terapis
Pmk no. 23 ttg pekerjaan da praktik okupasi terapisPmk no. 23 ttg pekerjaan da praktik okupasi terapis
Pmk no. 23 ttg pekerjaan da praktik okupasi terapis
 
Pmk no. 22 ttg pekerjaan dan praktik ortotis prostetis
Pmk no. 22 ttg pekerjaan dan praktik ortotis prostetisPmk no. 22 ttg pekerjaan dan praktik ortotis prostetis
Pmk no. 22 ttg pekerjaan dan praktik ortotis prostetis
 
Pmk no. 32 ttg pekerjaan tenaga sanitarian
Pmk no. 32 ttg pekerjaan tenaga sanitarianPmk no. 32 ttg pekerjaan tenaga sanitarian
Pmk no. 32 ttg pekerjaan tenaga sanitarian
 
Info Kita Online Maret
Info Kita Online MaretInfo Kita Online Maret
Info Kita Online Maret
 
Mediakom39
Mediakom39Mediakom39
Mediakom39
 
Mediakom34
Mediakom34Mediakom34
Mediakom34
 
Mediakom40
Mediakom40Mediakom40
Mediakom40
 

Mediakom 23

  • 1.
  • 3. Etalase Susunan REDAKSI Mediakom Penanggung Jawab drg. Tritarayati,SH Redaktur Dyah Yuniar Setiawati, SKM, MPS Drs. Sumardi Editor/Penyunting Dra. Hikmandari A., M.Ed drg. Anitasari SM. drg. Tritarayati, SH Prawito, SKM, MM Busroni S.IP Mety Setyowati, SKM Aji Muhawarman, ST Reformasi Desain Grafis dan Fotografer Resty Kiantini, SKM, M.Kes Dewi Indah Sari, SE, MM Kesehatan Masyarakat G Sri Wahyuni, S.Sos, MM Giri Inayah, S.Sos. aung reformasi belum mati. Ia masih terus berkobar, menyebar R. Yanti Ruchiati dan membakar para pendekar perubahan. Tak kenal lelah, pasrah Wayang Mas Jendra, S.Sn dan menyerah. Walau sudah puluhan tahun lalu reformasi di segala bidang itu dideklarasikan, tapi tujuan dari cita-citanya Sekretariat belum tercapai secara optimal. Agus Tarsono Menyadari hal tersebut, wajar bila semangat reformasi harus masih Waspodo Purwanto tetap dihidupkan, mendorong dan menggerakan ke arah yang lebih baik. Hambali Mulai dari gagasan, konsep, roadmap, renstra dan program kerja tahunan. Yan Zefrial Semuanya terus menggelinding, berubah menyesuaikan diri dengan Alamat Redaksi keadaan. Tak terkecuali reformasi kesehatan masyarakat di Kementerian Pusat Komunikasi Publik Kesehatan. Gedung Kementerian Kesehatan RI Prioritas reformasi kesehatan masyarakat meliputi; jaminan kesehatan Blok A, Ruang 107 masyarakat, pelayanan kesehatan di daerah terpencil, perbatasan, dan Jl. HR Rasuna Said Blok X5 Kav. 4-9 kepulauan (DTPK), ketersediaan obat dan alkes disetiap fasilitas kesehatan, Jakarta 12950 reformasi birokrasi, bantuan operasional kesehatan, penanganan daerah bermasalah kesehatan dan rumah sakit Indonesia kelas dunia. Telepon Sebenarnya, pembanguan kesehatan di DTPK sudah menjadi prioritas 021-5201590; 021-52907416-9 selama ini, tapi hasilnya belum optimal. Masih banyak kendala dan hambatan yang menghadang. Wilayah geografis yang sulit dijangkau, SDM kesehatan Fax yang rendah, penduduk dengan status ekonomi yang lemah dan pendanaan 021- 5223002; 021-52960661 pemerintah yang terbatas. Email Mediakom edisi ini mengetengahkan secara lengkap problematika dan info@depkes.go.id hasil pembangunan kesehatan di DTPK yang telah dicapai, serta langkah kontak@depkes.go.id kebijakan ke depan yang akan ditempuh. Harapannya, masyarakat di DTPK akan menjadi lebih sehat dan tetap mencintai Indonesia. Call Center Tak ketinggalan laporan kunjungan kerja bersama menteri kesehatan dari 021-500567, 021-30413700 Yogyakarta, semarang, Sambas dan Tangerang. Semua terangkum secara rinci dengan keunggulan masing-masing daerah. Dengan demikian, pembaca Redaksi menerima naskah dapat mengambil pelajaran dari success story yang telah dipersembahkan. dari pembaca: Selamat membaca…! n dapat dikirim ke alamat email redaksi Redaksi No.XXIV/JUNI/2010 Mediakom
  • 4. Daftar Isi 10 7 12 27 37 36 Cover: Menteri Kesehatan, Mentan dan Gubernur Banten melepas peserta Sepeda Sehat pada Hari Kesehatan Sedunia 2010 Foto: Rifanny 39 3 Etalase Seleksi Menuju Jaminan Kesehatan Sosial Nasional 4 Daftar Isi Otak dan Pemilihan Sumber Daya Manusia 6 Surat Pembaca 17 Media Utama Roadmap Reformasi Kesehatan Masyarakat Bangun Kota Berwawasan Kesehatan 7 Info Sehat Potret Pelayanan Kesehatan Diberbagai Tinggalkan Lift, Gunakan Tangga Dtpk Tes Pendengaran Monev Nakes di Beranda yang Masih 6 Gram Coklat Per Hari Untuk Jantung Sehat Terabaikan Sinyal Tubuh Bila Kekurangan Vitamin Suka Duka Pelayanan Kesehatan di Daerah Terpencil, Kepulauan dan Perbatasan 10 Ragam Meningkatkan Pembinaan Kesehatan Haji 37 Stop Press Dr. Wan AlKadri, MSc: Bicara Rokok: Pelayanan Kesehatan Haji 2010 Siapa Buntung Dan Siapa Untung? harus lebih baik Kanker Dapat Dicegah Mediakom No.XXIV/JUNI/2010
  • 5. 42 44 56 51 49 54 42 Peristiwa 54 Daerah Akhirnya Bilqis Pergi Untuk Selamanya Mengunjungi Pelayanan Kesehatan Kota Yogyakarta Bangun Rumah Pemulihan Di Halmahera Selatan Gizi 859 Dokter Baru Tempati Puskesmas di Daerah Terpencil dan Sangat Terpencil 56 Siapa Dia Ade Rai Elsa Nasution 49 Potret Olga Lidya Dr. Ernita Mayasari: Adrian Maulana Mengabdi Atas Panggilan Hati 58 Lentera 51 Nasional Keterbukaan Informasi Publik Antara Sambas dan Aruk Reformasi Birokrasi No.XXIV/JUNI/2010 Mediakom
  • 6. Surat Pembaca Mohon Penjelasan Kementerian Kesehatan. Fahrizal Ferdan” rizal_lalacomsel@yahoo.com Mohon penjelasan proses usulan Bidan PTT dan siapakah yang mengangkat Bidan PTT menjadi CPNS, Jawab Pemerintah Daerah atau Kementerian Kesehatan, karena Visi selama ini hanya isu dan berita simpang siur yang kami Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan. dapatkan. Terima kasih. Misi Ganda Suganda 1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan Jawab masyarakat madani. Proses usulan menjadi Bidan PTT, diusulkan oleh yang 2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin bersangkutan. Usulan dapat disampaikan kepada tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) atau kepada Biro bermutu, dan berkeadilan. Kepegawaian Kementerian Kesehatan. 3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya Selanjutnya yang mengangkat Bidan PTT menjadi kesehatan. Calon Pegewai Negeri Sipil (CPNS) yakni institusi 4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik. yang menyediakan formasi CPNS. Penyedian formasi Strategi CPNS dapat berasal dari pusat yaitu Biro Kepegawaian 1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan Kementerian Kesehatan dan daerah yaitu Badan masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan Kepegawaian Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota. melalui kerjasama nasional dan global. 2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan, serta berbasis Obat Generik bukti; dengan pengutamaan pada upaya promotif dan preventif. Apakah obat generik dapat dibeli oleh perusahaan 3. Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, swasta untuk memenuhi kebutuhan obat perusahaan terutama untuk mewujudkan jaminan sosial untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada kesehatan nasional. karyawan? Terima Kasih. 4. Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan Rudi.K SDM Kesehatan yang merata dan bermutu. 5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan Jawab keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta Masyarakat, termasuk perusahaan swasta boleh membeli menjamin keamanan/khasiat, kemanfaatan, dan mutu obat generik , bahkan dianjurkan untuk memenuhi sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan. kebutuhan pengobatan dan pelayanan kesehatan. 6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan, berdayaguna dan berhasilguna untuk Visi dan Misi memantapkan desentralisasi kesehatan yang bertanggungjawab. Minta penjelasan visi, misi dan rencana strategis Mediakom No.XXIV/JUNI/2010
  • 7. Info Sehat Tinggalkan Lift, Gunakan Tangga T inggalkan lift dan naik tangga paling tidak sampai lantai tiga setiap kali berada dalam gedung, dapat menjadi alternatif bagi mereka yang tidak sempat berolahraga. Selain menghemat energi, kebiasaan itu menjadikan tubuh lebih bugar dan sehat. Dalam tiap menitnya, aktivitas naik tangga diperkirakan akan membakar kalori sebanyak 8-11 kkal. Menurut penelitan yang dilakukan oleh American Council on Exercise aktivitas naik tangga yang dilakukan selama 30 menit sama dengan melakukan olahraga bersepeda pada kecepatan 19-22 km per jam. Selain memberikan manfaat bagi kesehatan jantung, aktivitas naik tangga yang dilakukan secara rutin tiap harinya dapat menurunkan kadar ‘kolesterol jahat’ LDL (low density lipoprotein) yang berfungsi untuk membawa kolesterol dari dalam hati menuju sel-sel tubuh. Jadi tinggalkan lift dan eskalator di kantor. Daripada lama menunggu naik lift untuk naik/turun satu-dua lantai, ada baiknya naik/turun menggunakan tangga, lebih cepat dan sehat.ngi-dari berbagai sumber Tes Pendengaran B ukan pada Manula saja Soetjipto, Sp.THT dalam situs www. ketajaman pendengaran ketulian.com menyebutkan dapat menurun, pada bising di tempat permainan anak- orang-orang yang anak di mal sangat tinggi penyebab lebih muda juga dapat ketulian pada anak balita. Anak- terkena gejala penurunan tajam anak hanya boleh berada di tempat pendengaran..! Nah hati-hati kalau tersebut sekitar 1-2 jam. Lebih dari pendengaran Anda tidak sebagus begitu. itu akan terjadi kelelahan koklea biasanya. Gejala penurunan tajam yang akan menyebabkan gangguan 4.  Anda kesulitan mendengar pendengaran pada usia muda dapat pendengaran menetap. dalam lingkungan agak bising. terjadi antara lain pada orang- Bila pada akhir-akhir ini Anda 5.  Anda kesulitan dalam mengikuti orang yang sehari-hari bekerja merasa ada yang kurang beres percakapan kelompok. di lingkungan bising, seperti di dengan pendengaran, jangan ragu 6.  Teman-teman bilang Anda pabrik, kawasan bandara, atau untuk segera memeriksakan tajam menyetel radio ,walkman, TV karena mengkonsumsi obat-obatan pendengaran ke dokter. terlalu keras. tertentu. Berikut ini adalah beberapa 7.  Teman-teman bilang bicara Anda Pada anak-anak, dr. Damayanti pertanyaan seputar pendengaran selalu keras. Anda 8.  Anda mulai sulit memahami 1.  Apakah Anda suka meminta perkataan anak-anak lawan bicara Anda untuk 9.  Anda mulai kesulitan mendengar mengulang-ulang kata katanya ? di dalam gedung bioskop atau 2. Anda sering kurang dapat tempat yang luas. memahami pembicaraannya 10.  Anda mulai suka memastikan walaupun dapat ucapan orang melalui teman mendengarkannya? pembicaraan Anda.n 3. Anda merasa akhir-akhir ini gi- dari berbagai sumber No.XXIII/APRIL/2010 Mediakom
  • 8. Info Sehat 6 Gram Coklat Per Hari Untuk Jantung Sehat S etiap sajian coklat tidak hanya menghadirkan pembuat rasa nikmat yang disukai lidah, namun juga coklat diyakini dapat bermanfaat bagi kesehatan mengandung tubuh. Bahkan, satu potong kecil coklat pun flavanoid, satu bisa berefek positif terhadap jantung dan zat yang mampu tekanan darah. Tak heran jika coklat menjadi favorit meningkatkan oksida setiap orang, anak-anak sampai orang tua. nitrat dalam darah dan mengoptimalkan fungsi Hasil riset terbaru mengungkap, konsumsi coklat setiap pembuluh darah. hari mampu meminimalisir risiko jantung dan stroke Untuk alasan yang sama, peneliti menemukan, coklat sebesar 39%. Hal itu karena kokoa sebagai bahan dasar hitam jauh lebih bermanfaat ketimbang coklat susu atau coklat putih untuk urusan kadar antioksidan. Brian Buijsse, pakar nutrisi dari German Institute of Human Nutrition, Nuthetal, Germany, menyatakan sekalipun individu mengonsumsi satu potong kecil coklat, manfaat yang diperoleh tetaplah sama.  Bahkan bila takarannya bertambah hingga 6 gram, terbukti hanya 85 individu dari 10.000 orang yang terkena serangan jantung dan stroke. Walau demikian Brian menegaskan, konsumsi 100 gram coklat berarti memasukkan 500 kalori pada tubuh. Meskipun, coklat bermanfaat, namun jika dikonsumsi terlalu banyak justru dapat mengakibatkan kelebihan berat badan yang berisiko tinggi tekanan darah tinggi dan serangan jantung. “Efek coklat untuk kesehatan memang sangat menjanjikan. Tetapi, kita harus mengonsumsi coklat sebagai bagian dari kesehatan dan keseimbangan diet,” katanya. Ia menambahkan, kendati hanya mengkonsumsi sedikit coklat, asalkan tidak dibarengi dengan asupan makanan ringan, Anda bisa terhindarkan dari penyakit jantung. Sebaiknya hindari mengonsumsi coklat secara berlebihan. n gi- dari berbagai sumber Mediakom No.XXIII/APRIL/2010
  • 9. Info Sehat Sinyal Tubuh Bila Kekurangan Vitamin S etiap orang pasti pernah Jerawat mengalami kekurangan Timbulnya jerawat, selain bisa suatu vitamin atau zat disebabkan karena kotoran yang tertentu yang sangat menghambat di pori-pori kulit wajah dibutuhkan oleh tubuh kita, kemungkinan lainnya juga kita. Biasanya, saat seperti ini, tubuh bisa karena kekurangan vitamin B memberikan sinyal-sinyal tertentu. kompleks, vitamin E dan asam lemak Sayangnya, tidak semua orang peka esensial. Sebaiknya konsumsi produk terhadap sinyal tersebut, ada zat hewani, sereal, unggas dan makanan yang kurang. laut. Berikut adalah beberapa sinyal yang menandakan tubuh kita kekurangan zat tertentu: Rambut tipis Kemungkinan kekurangan zat Kuku mudah patah besi atau zink. Sebaiknya konsumsi Kemungkinannya adalah akibat daging, kacang-kacangan, produk kekurangan zat besi, zink dan asam susu dan kerang. lemak esensial. Sebaiknya konsumsi daging, kacang-kacangan dan ikan. Jangan anggap remeh bila kuku Ketombe Kulit kepala yang berminyak serta Anda patah. Biasanya memang kotoran yang menempel di rambut keadaan seperti ini disebabkan dapat menyebabkan ketombe. Tapi, karena kuku dalam kondisi kering. ternyata selain itu ketombe juga Namun jangan terus menerus dapat disebabkan karena Anda membiarkan keadaan ini karena bisa kekurangan vitamin C, B6, zink dan saja ini merupakan indikasi Anda asam lemak esensial. Sebaiknya terkena penyakit tiroid.  konsumsi buah-buahan seperti jeruk, daging, ikan, unggas dan produk Mata terasa kering susu. Mata yang terasa kering kerap disebabkan oleh kondisi lingkungan sekitar kita. Ini disebabkan karena Mata merah Mata yang merah seringkali kita air mata tidak dapat melapisi mata indikasikan karena kelelahan atau dengan baik. Atasi ini dengan Bibir pecah-pecah kemasukan debu. Namun, ternyata mengonsumsi vitamin A dan asam Bibir pecah-pecah yang sering mata merah juga mengindikasikan lemak esensial. Sebaiknya konsumsi kita indikasikan sebagai tanda Anda kemungkinan kekurangan sayuran atau buah yang berwarna bahwa tubuh kita mengalami vitamin A dan B2. Sebaiknya hijau, kuning atau oranye. panas dalam, disebabkan karena konsumsi produk susu, daging, buah kekurangan vitamin B2. Sebaiknya atau sayuran berwarna oranye dan Pecah-pecah di bagian konsumsi daging dan produk susu. hijau. ujung mulut Penyebabnya dapat terjadi Kulit memerah di wajah Luka lambat sembuh dikarenakan kekurangan zat besi, berminyak Kemungkinan kekurangan zink. vitamin B12, B6 dan asam folat. Kemungkinan kekurangan Sebaiknya konsumsi produk susu Sebaiknya Anda mengonsumsi vitamin B2, B6, zink atau asam lemak dan kerang.n daging, kacang-kacangan dan esensial. Sebaiknya konsumsi daging, gi- dari berbagai sumber sayuran berwarna hijau. ikan, unggas dan kerang. No.XXIII/APRIL/2010 Mediakom
  • 10. Ragam Meningkatkan Pembinaan Kesehatan Haji K ementerian Kesehatan terus meningkatkan pembinaan dan pelayanan kesehatan bagi jamaah haji. Pembinaan dilaksanakan secara menyeluruh meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Dalam pelaksanaannya memerlukan kerjasama berbagai pihak terkait, sektor dan pemerintah daerah. Mulai dari pelayanan kesehatan di tanah air sebelum keberangkatan jemaah sampai kembali kekurangan dan kelemahan pelaksanaan dilapangan. ke tanah air kembali merupakan proses pelayanan Pelaksanaan pembinaan manasik haji agar berkesinambungan dan komprehensif. disinkronkan antara Kantor Urusan Agama (KUA) dan Hal ini disampaikan Kepala Pusat Kesehatan Haji dr. Puskemas di tingkat Kecamatan. Pelaksanaan kegiatan Wan Alkadri Sai Sohar, MSc dalam resume pertemuan terdapat materi penyuluhan kesehatan yang melibatkan rakon pasca operasional penyelenggaraan kesehatan Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota. haji tahun 2009/1430 di Jakarta. Sehingga bimbingan dan penyuluhan kesehatan selama Menurut dr. Wan Alkadri pelaksanaan pemeriksaan manasik haji menjadi media diskusi antar jamaah haji dan kesehatan pertama di Puskesmas meliputi pemeriksaan, konsultasi berhaji sehat dan mandiri, ujar dr.Wan Alkadri. pengobatan dan pemeliharaan kesehatan. Pemeriksaan Khusus isu vaksin Meningitis Meningokokus, tugas kedua dilaksanakan di rumah sakit Kabupaten/ Kota Kementerian Kesehatan memberikan vaksin kepada oleh dokter spesialis pada jamaah haji lanjut usia, seluruh jamaah haji dan umroh. Sehingga mereka risiko tinggi dan hamil. Sementara Dinas kesehatan terlindung dari kemungkinan terjangkit penyakit Provinsi, Kabupaten/Kota, Kantor Kesehatan Pelabuhan, meningitis. “Terkait dengan masalah halal dan haram Embarkasi/debarkasi agar melaksanakan pelayanan status vaksin tetap mengacu kepada Fatwa Majelis kesehatan sesuai Kepmenkes dan mencermati Ulama Indonesia (MUI)” tegas dr.Wan. nPra , Dr. Wan AlKadri, MSc: Pelayanan Kesehatan Haji 2010 harus lebih baik W alau perbaikan terus dari rekrutmen TKHI, pemberian sehingga pelayanan kesehatan jamaah dilakukan, masih vaksinasi, dan pelayanan kesehatan haji tahun ini lebih baik dari tahun ada saja kekurangan secara umum di tanah air maupun di sebelumnya. Berikut ini wawancara di sana-sini setiap Arab Saudi. Langkah apa saja yang Mediakom dengan Kepala Pusat tahunnya. Mulai akan dilakukan untuk memperbaiki, Kesehatan Haji dr. Wan Alkadri, MSc. 10 Mediakom No.XXII/APRIL/2010
  • 11. Ragam Bagaimana hasil evaluasi pelayanan kesehatan sudah cukup Koordinasi ini kan penting, pelaksanaan kesehatan haji tahun memadai. umpamanya informasi harus 2009? Namun demikian, masih menyediakan data yang sama dari Untuk mengevaluasi pelayanan menghadapi berbagai kekurangan orang yang sama, padahal sudah kesehatan haji 2009, harus yaitu petugas kesehatan, ketersediaan tersedia. Oleh karena itu harus menggunakan indikator keberhasilan obat dan masalah koordinasi. dilakukan koordinasi. Koordinasi yang dapat dilihat dari segi input, Koordinasi belum berjalan secara muncul karena mempunyai tujuan proses dan output. Salah satu optimal, baik koordinasi dengan yang sama, mempunyai persepsi output keberhasilan yaitu angka Kementerian Agama, Kementerian yang sama dan mempunyai suatu kematian jemaah haji turun secara Luar Negeri dan koordinasi secara kegiatan yang sama. signifikan dibandingkan tahun internal. Sehingga penugasan pemimpin sebelumnya. Kalau dilihat dari segi yang ada di Arab Saudi harus proses pelayanan kesehatan, petugas Terkait dengan koordinasi tahun memenuhi kriteria yang akan diatur, kesehatan di semua tempat, apakah kemarin masih lemah, upaya membuat kriteria yang menjadi di Mekkah, Jeddah, Madinah, sektor peningkatannya seperti apa? koordinator. Dipilih orang yang dan kloter sudah memberikan Ya, koordinasi harus dilakukan terbaik di Kementerian Kesehatan pelayanan yang cukup memadai. khususnya dengan Kementerian maupun UPT-nya. Ini salah satu syarat Berdasarkan hasil survey kepuasan Agama di semua kegiatan yang melakukan koordinasi. Namanya saja yang ditanyakan kepada jemaah dianggap penting, seperti bidang koordinator. Jadi fungsi utamanya sebagian besar menyatakan bahwa perekrutan tenaga dan pelatihan meningkatkan dan memperbaiki pelayanan kesehatan sudah cukup tenaga. Demikian juga pada waktu koordinasi. memuaskan. menggunakan fasilitas, fasilitas mana Dari segi input, seperti sarana- yang akan digunakan bersama, harus Bagaimana langkah berikutnya? prasarana pelayanan kesehatan di ada koordinasi secara baik. Dari hasil evaluasi pelayanan Mekkah, sudah membangun dan kesehatan haji 2009, perlu memfungsikan Balai Pengobatan Haji Sebagai contoh untuk mengakses merumuskan apa yang akan Indonesia dengan kualifikasi rumah data dari siskohat Kemenag tidak dilakukan tahun 2010. Bidang sakit kelas C. Termasuk melengkapi bisa cepat untuk publikasi. Ke depan ketenagaan misalnya harus logistiknya, sehingga kualitas bagaimana koordinasinya? menjadikan rekrutmen Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) Dr. Wan AlKadri, MSc menjadi bagian dari reformasi Kepala Pusat Kesehatan Haji birokrasi. Sehingga dalam waktu singkat akan mendapat tenaga yang professional, handal, bertanggung jawab dan amanah. Sehingga mereka dapat melakukan tugas di Arab Saudi dengan baik. Alhamdulillah dari proses rekrutment yang dilakukan secara transparan, menggunakan cara planning system. Berikutnya dilakukan verifikasi, nominasi, seleksi dan pelatihan. Pelatihan merupakan suatu persyaratan yang menentukan untuk mencari petugas kesehatan yang diharapkan. Sedang dalam bidang obat, sudah menyusun perencanaan terpadu dengan melibatkan semua pelaku lama yang sudah bertugas. Termasuk dengan unit struktural Pusat No.XXII/APRIL/2010 Mediakom 11
  • 12. Ragam Kesehatan Haji, P2PL, dan rumah sakit. Merumuskan kebutuhan Seleksi obat dan jenis obat yang akan dipakai di tahun 2010, dengan memperbaiki formularium obat. Disamping itu juga melakukan perbaikan sarana prasarana BPHI Madinah, dengan membuat Oleh Zaenal Abidin, S.AP, M.AP kontrak baru, kemudian mendesain ulang sehingga Staf Sub Bagian TU Biro Setjen Depkes RI menjadi rumah sakit kelas B. Dalam pelayanan kesehatan yang tidak kalah penting adalah S pemeriksaan dan pelaksanaan umber daya manusia (SDM) Assessment Center. pembinaan di daerah asal. Saat ini merupakan aset utama Sebagaimana diuraikan oleh sudah menetapkan 150 kabupaten / dan berperan penting bagi Tim Assessment Center Badan kota ( 30%) yang akan melaksanaan kelangsungan hidup suatu Kepegawaian Negara, metode pemeriksaan pelayanan dan organisasi. Setiap organisasi Assesment Center diharapkan pembinaan jemaah haji secara dituntut membina kompetensi dapat digunakan secara optimal standard. Mudah mudahan tahun pegawainya sesuai dengan kompetisi untuk penelusuran potensi dan depan akan meningkat 50%, tahun jabatan-jabatan yang ada dalam minat Pegawai Negeri Sipil (PNS) berikutnya 70%, sehingga pada struktur organisasi. Oleh karena itu yang akan di tempatkan dalam akhir tahun 2014 akhir dari periode perlu dilakukan berbagai upaya untuk suatu jabatan dan sesuai dengan Kementerian Kesehatan 100% meningkatkan dan mengembangkan kehendak UU Nomor 43 Tahun 1999 potensi setiap pegawai agar memiliki Pasal 17 ayat (2) yang menyatakan pemeriksaan dan pelayanan jemaah kecakapan, keterampilan, dan “Pengangkatan PNS dalam suatu haji di daerah asal sudah standar. keahlian yang pada akhirnya tercipta jabatan dilaksanakan berdasarkan Jadi diharapkan 210 ribu profesionalisme yang diperlukan prinsip profesionalisme sesuai jemaah yang memenuhi untuk menangkal berbagai ancaman, dengan kompetensi, prestasi, dan persyaratan sanggup dan mampu hambatan dan tantangan yang jenjang pangkat yang ditetapkan melaksanakan ibadah haji, maka dihadapi saat ini dan di masa depan. dalam jabatan itu serta syarat dari segi kesehatan juga sudah Di lingkungan instansi pemerintah, objektif lainnya tanpa membedakan memenuhi standar. Diharapkan untuk mengantisipasi situasi jenis kelamin, suku, agama, ras atau dengan pelayanan kesehatan yang tersebut, pemerintah melalui UU golongan” . standar sewaktu di Arab Saudi Nomor 43 Tahun 1999 tentang semua jamaah dapat melaksanakan Perubahan atas UU Nomor 8 Proses dan Tahapan Seleksi Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Menurut Veithzal Proses seleksi semua proses ibadahnya, bagi Kepegawaian telah mengubah adalah langkah-langkah yang harus yang sakit setelah mendapat paradigma di bidang kepegawaian, dilalui oleh para pelamar sampai pertolongan dapat melakukan dari pendekatan yang berorientasi akhirnya memperoleh keputusan ibadah. Sehingga semua jamaah pada administrasi kepegawaian, diterima atau ditolak sebagai pegawai akan mendapatkan predikat haji, ke pendekatan manajemen SDM. baru. kecuali yang meninggal. Sebagai tindak lanjut dari undang Sistem Seleksi yang yang efektif undang tersebut, pemerintah telah pada dasarnya memiliki 3 sasaran Harapan bapak untuk tahun melakukan kajian dan mengeluarkan yaitu: 2010 kira-kira seperti apa berbagai peraturan pelaksanaan 1. Keakuratan, artinya kemampuan sih pelayanan kesehatan haji antara lain Peraturan Pemerintah dari proses seleksi untuk secara Indonesia ini ? Nomor 100 Tahun 2000 yang tepat dapat memprediksi kinerja kemudian di perbaruhi dengan pelamar. Pertanyaan berikut ini Yang pasti 2010 harus lebih Peraturan Pemerintah Nomor 13 mungkin dapat dipertimbangkan baik dari 2009. Oleh karena itu Tahun 2002 tentang Pengangkatan ketika melakukan seleksi, seperti semua simpul yang ada di tanah Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan apa kelemahan dari: air, embarkasi, perjalanan dan Struktural dan Keputusan Kepala a. Instruktur yang kurang di Mekkah akan ditingkatkan. Badan Kepegawaian Negara menguasai materi ? Sehingga tingkat kepuasan Nomor 46 A tentang Pedoman b. Proses seleksi yang tidak dapat pelayanan kesehatan meningkat. n Penyusunan Standar Kompetensi memprediksi kinerja pelamar di Pra Jabatan Struktural PNS dan Metode tempat kerja ? 12 Mediakom No.XXII/APRIL/2010
  • 13. Ragam pengelola baik pimpinan maupun staf harus memiliki integritas diri yang tanpa kompromi, penyelenggara proses seleksi calon pegawai harus memiliki ilmu pengetahuan cara memproses pengadaan pegawai yang baik dan benar, agar proses seleksi calon pegawai menjadi bersih, transparan, dan profesional, diperlukan petugas yang memiliki komitmen yang tinggi dalam mengemban amanah sebagai panggilan jiwanya, proses seleksi calon pegawai akan bersih, transparan, dan profesional apabila para pimpinan dan staf pengelola proses tersebut memiliki kepedulian yang tinggi lepada para pelamar dan keluarganya untuk memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya, seadil-adilnya, sejujur-jujurnya dan secepat-cepatnya, proses seleksi akan berlangsung secara profesional apabila para pengelolanya memiliki c. Perhitungan dengan menggunakan komputer yang keterampilan yang tinggi dalam berinteraksi personal menghasilkan jawaban yang salah. dengan orang lain,seleksi calon pegawai akan profesional 2. Keadilan, artinya menjamin setiap pelamar yang bila ditangani oleh orang-orang yang memiliki sikap memenuhi syarat untuk mendapat kesempatan yang mental yang positif, dalam arti selalu menjaga norma dan sama di dalam sistem seleksi bila: etika yang selaras dan seimbang dalam kehidupannya a. Didasarkan pada persyaratan-persyaratan yang sesuai akidah yang diyakininya, dan proses seleksi calon dijalankan secara konsisten pegawai akan berhasil apabila ditangani oleh orang-orang b. Menggunakan standar penerimaan yang sama yang memiliki keseimbangan dalam hidupnya. untuk semua pelamar. 3. Keyakinan, artinya taraf orang-orang yang terlibat Kesimpulan dalam proses seleksi apabila : Proses seleksi bukanlah kegiatan yang berdiri a) Selama proses seleksi pelamar dan pewawancara sendiri, artinya dalam melakukan kegiatan seleksi perlu menggunakan waktu dengan efektif dan baik. mempertimbangkan berbagai masukan faktor misalnya b) Setiap orang memperoleh manfaat dengan informasi tentang analisis gambaran uraian pekerjaan mengikuti proses seleksi terlepas dari keputusan yang akan dilakukan, persyaratan yang harus dipenuhi penerimaan karyawan yang diambil. dan standar prestasi kerja yang harus dicapai. Kemudian c) Citra perusahaan/situasi dan harga diri para yang perlu dipertimbangkan adalah rancangan SDM pelamar tetap terjaga. karena di dalamnya akan tergambar lowongan yang ada Dalam menangani penerimaan pegawai baru, seleksi dan persyaratan apa yang harus diperhitungkan untuk calon pegawai harus diselenggarakan secara profesional, menentukan berbagai langkah dalam menentukan proses dalam arti tidak asal jadi. Kriteria yang harus dipenuhi bila seleksi. pengolahan seleksi dapat disebut profesional, yaitu para Kesalahan yang paling mendasar dalam proses No.XXII/APRIL/2010 Mediakom 13
  • 14. Ragam rekrutmen atau seleksi adalah tidak tersedianya analisis Proses seleksi dan penetapan yang tidak sesuai dengan jabatan padahal analisis jabatan merupakan input utama prosedur dan syarat normatif akan sulit mencocokkan sebelum dilakukan proses seleksi. Analisis merupakan antara karakteristik individu (pengetahuan, keterampilan, hal yang mendasar dalam proses seleksi, tanpa adanya pengalaman, dan lain-lain) dengan persyaratan jabatan data yang akurat tentang profil dari suatu jabatan, jenis yang harus dimiliki individu tersebut. Kegagalan dalam keterampilan atau kemampuan yang dibutuhkan serta mencocokkan kedua hal tersebut dapat menyebabkan pengalaman dan pendidikan yang dipersyaratkan untuk kinerja karyawan menjadi tidak optimal dan kepuasan menduduki jabatan tersebut maka proses seleksi akan kerja sangat rendah, tidak jarang hal ini membuat individu menjadi tidak efektif sehingga tidak diperoleh hasil yang menjadi frustasi. n optimal dan bahkan tidak akan memberikan kepuasan kepada pegawai yang bersangkutan. Menuju Jaminan Kesehatan Sosial Nasional Oleh dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr. PH *) Tulisan ini dimuat di Harian Kompas, tanggal 25 Maret 2010. Untuk memberikan kesempatan masyarakat luas untuk memahami ide yang dituangkan dalam tulisan ini kami sajikan untuk pembaca Mediakom. D isahkannya Undang masyarakat yang lain. gratis “. Memang nantinya dalam undang Reformasi Sebenarnya jaminan negara bagi praktiknya setiap orang yang Kesehatan oleh Presiden layanan kesehatan sudah memiliki menggunakan fasilitas kesehatan Amerika Serikat Barack payung hukum dengan adanya tidak mengeluarkan uang PADA SAAT Obama, awal pekan ini, UU No. 40/2004 tentang Sistem menerima pelayanan kesehatan merupakan terobosan luar biasa Jaminan Sosial Nasional (SJSN). tersebut. Gratis? Tentu tidak. bagi pelayanan kesehatan di negeri SJSN adalah suatu tatanan atau tata Pelayanan kesehatan itu mahal. yang berideologi kapitalisme dan cara penyelenggaraan program Pelayanan kesehatan tersebut suatu kebebasan individu ini. jaminan sosial untuk menjamin agar waktu pasti harus dibayar oleh Salah satu yang terpenting adalah setiap warga negara mempunyai seseorang atau oleh suatu institusi. universal coverage, termasuk untuk perlindungan sosial yang dapat Jadi, kapan pembayaran dilakukan? 30 jutaan rakyat miskin yang selama memenuhi kebutuhan dasar hidup Dan oleh siapa? ini tak mampu membeli asuransi yang layak. Jaminan sosial dimaksud Indonesia sudah lama mengenal kesehatan. meliputi jaminan kesehatan, jaminan asa gotong royong. Saling Bagaimana dengan Indonesia? kecelakaan kerja, jaminan hari tua, membantu, si kaya menolong si Indonesia belum bisa segera jaminan pensiun, dan jaminan miskin, si kuat menolong si lemah. mengikuti jejak AS walaupun selama kematian. SJSN berasaskan gotong royong. ini sudah ada mekanisme untuk Setiap WNI berhak mempunyai Jaminan kesehatan tidak gratis, membantu layanan kesehatan bagi jaminan kesehatan sosial, tanpa tetapi didanai bersama-sama secara warga miskin. Target pencapaian kecuali, tidak peduli kaya atau bergotong royong melalui iuran. universal coverage di Indonesia miskin, tinggal di kota atau di daerah UU SJSN mengamanatkan bahwa perlu realistis dan bertahap terpencil, kaum elit ataupun rakyat setiap orang wajib menjadi peserta mengingat kemampuan keuangan biasa. program Jaminan Kesehatan Sosial negara serta kelayakan (feasibility) Nasional. Iuran bagi fakir miskin dan mekanisme pengumpulan dana. Bukan pengobatan gratis tidak mampu dibayar Pemerintah, Untuk awalnya, full coverage mungkin Apa artinya “mempunyai jaminan masyarakat pekerja (formal/penerima akan diutamakan untuk warga tak kesehatan“? Istilah ini sering upah) iurannya ditanggung bersama mampu dan coverage pelayanan disalahartikan atau disimplifikasi oleh pekerja dan pemberi kerja, kesehatan dasar untuk seluruh warga sebagai “ memperoleh pengobatan sedangkan sektor informal (pekerja 14 Mediakom No.XXII/APRIL/2010
  • 15. Ragam mandiri/tidak menerima upah) SJSN. Jaminan kesehatan masyarakat 2,9 persen. iurannya ditentukan khusus. (Jamkesmas) yang telah dimulai sejak Untuk mencapai sistem Jaminan Sesuai UU No. 40/2004, dana tahun 2005 (dulu Askeskin) sebagai Kesehatan Sosial Nasional tidak untuk menjamin kesehatan peserta bentuk pelaksanaan kewajiban cukup hanya memperluas cakupan dikumpulkan secara teratur pemerintah terhadap fakir miskin dan kepesertaan, diperlukan kesiapan- oleh sebuah atau lebih Badan tidak mampu, tetap dijalankan dan kesiapan infrastruktur yang matang. Penyelenggara Jaminan Sosial. Dana diperbaiki mutunya sebagai langkah Dalam hal kelembagaan, RUU Badan dikumpulkan tanpa menunggu kasus awal penyelenggaraan Jaminan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) penyakit. Hal ini berbeda dengan Kesehatan Sosial Nasional secara kini sedang digodog di DPR. Badan mekanisme pengumpulan koin untuk menyeluruh. tersebut nantinya bersifat nirlaba, ananda Bilqis yang dilakukan pada Sebuah tim yang melibatkan dana amanah, bersifat nasional, saat ia sudah mengalami musibah banyak akademisi, praktisi, akuntabel, transparan, dengan sakit (dan perlu biaya besar) sehingga kementerian terkait, dan Dewan portabilitas. menggerakkan rasa kemanusiaan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Tiap-tiap sub sistem perlu ditata dan solidaritas sosial masyarakat tengah merancang peta jalan untuk secara harmonis dengan sub sistem Indonesia. pencapaian Jaminan Kesehatan Sosial lainnya. Perlu dirancang secara baik Manfaat yang diperoleh Nasional bagi seluruh penduduk. Peta ketersediaan Pemberi Pelayanan peserta bersifat komprehensif jalan ini mencakup aspek regulasi, Kesehatan (PPK) yang meliputi berupa pelayanan kesehatan kepesertaan, pelayanan kesehatan, pelayanan kesehatan dasar/primer promotif, preventif, kuratif, hingga paket manfaat, jaringan pelayanan, hingga tersier. rehabilitatif. Pembayaran kepada pendanaan, manajemen, dan sumber Selaku Menteri Kesehatan RI, Pemberi Pelayanan Kesehatan daya lainnya. saya mengajak seluruh komponen (PPK) bersifat prospective payment Saat ini baru 50,8 persen masyarakat untuk ikut serta system, suatu cara pembayaran yang penduduk Indonesia yang menyukseskan upaya menuju kesepakatannya dilakukan di depan mempunyai jaminan kesehatan: pencapaian Jaminan Kesehatan Sosial sebelum pelayanan diberikan. terdiri dari peserta Jamkesmas/ Nasional bagi seluruh penduduk Jamkesda 37,5 persen, peserta sesuai amanah UU SJSN. n Peta Jalan Askes sosial 6,6 persen, peserta (* Menteri Kesehatan) Kementerian Kesehatan periode Askes komersial 1 persen. Jaminan 2010-2014 bertekad untuk melakukan kesehatan dalam Jamsostek 2 persen, percepatan implementasi amanat UU Asabri 0,9 persen, dan asuransi lain Otak dan Pemilihan cara melakukan organisasi otak sehingga terjadi optimalisasi seluruh fungsinya. Sumber Daya Manusia Sesuai dengan aktivitas otak maka lobus frontal mempunyai fungsi eksekutif yang berperan sebagai fungsi manajemen. Seorang individu, profesional, manajer dan pemimpin Oleh dr. Jofizal Jannis, Sp.S(K) dan yang baik harus berupaya menguasai fungsi lobus frontalis ini, supaya Drs. Muh. Nasrun Harun, MAP. mampu menggunakan dengan baik, sehingga dapat bersaing di era kompetisi antar otak dan kecerdasan di P Millenium ke-3 ini. emilihan Sumber Daya Manusia (SDM) Pengembangan dan penempatan bertujuan mencari kualitas, maka yang dipilih SDM ke arah fungsi otak belum tersosialisasi dengan harus mampu menciptakan nilai komparatif, baik, sehingga arah pengembangan dan penempatan kompetitif–generatif–inovatif. Mampu pegawai saat ini baru menggunakan standar kompetensi mengerahkan seluruh energi optimal seperti jabatan yang memuat antara lain latar belakang penggunaan fungsi otak yaitu intelegensi, kreativitas pendidikan; ketrampilan yang harus dimiliki; jenis dan imajinasi. Seluruh fungsi tersebut merupakan fungsi kelamin dan pengalaman kerja. Bahkan beberapa utama lobus frontalis (premotor dan prefrontal) dengan penempatan pegawai hanya berdasarkan pangkat dan No.XXII/APRIL/2010 Mediakom 15
  • 16. Ragam golongan. Kalau dilihat sejak dikatakan tidak terukur. awal pendidikan, maka tidak Selain itu, Tony Buzan tampak gambaran pasti mengisyaratkan bahwa tentang pengembangan pada setiap otak manusia, ke arah otak kiri otak ada sekitar satu trilyun kanan sehingga upaya (1,000,000,000,000) sel mencapai efisiensi kerja otak. Setiap sel otak masih tertinggal karena arah (neuron) berisi satu tidak sesuai dengan cara elektrokimia besar pengembangan SDM. kompleks dan kuat Kesenjangan terjadi merupakan mikrodata antara posisi jabatan yang memproses serta dan pendidikan menjadi memancarkan sistem yang tidak sesuai, karena yang kompleks. bersangkutan hanya bekerja untuk menyelesaikan tugas Manajemen rutin, tanpa melakukan perangkat otak inovasi baru yang menyebarkan virus kreatif. Padahal Fungsi manajemen (planning, organizing, actuating/ yang diharapkan terbentuknya kemampuan imajinasi motivating, dan controlling) sesuai dengan fungsi dan kreativitas yang mengarah pada kemajuan dan eksekutif yang ditopang mekanisme kerja otak, seorang pengembangan, bukan hanya pada penyelesaian tugas profesional, pemimpin dan manajer harus berupaya saja. menguasai fungsi lobus ini karena problem solving, Menempatkan seseorang pada posisi yang tepat kreativitas dan innovasi berada di bagian otak. akan membawa organisasi menjadi lebih hidup, akan Otak merupakan organ yang mempunyai terjadi hal hal baru untuk pengembangan organisasi dan kemampuan belajar, terdiri dari belahan kiri dan kanan pejabat itu sendiri. Menurut John Naisbit dalam bukunya yang mempunyai fungsi berbeda, sedangkan daya saing Mind Set “ budaya visual mengambil alih dunia karena ditentukan oleh kecakapan menyerap pelajaran karena visual ini merupakan fungsi otak kanan” . pikiran (mind), tubuh (body), emosi dan otak merupakan Naisbit mengatakan, sejak dahulu menceritakan, suatu kesatuan. menjelaskan, menyarankan, mengubah, memenangkan, Mengapa seseorang hanya mampu menghafal membujuk, dan kata kata menyentuh selalu digunakan. pelajaran dalam jangka waktu pendek, sedangkan untuk Tapi kini, bahasa telah kalah oleh budaya visual, gambar menceritakan kisah detail tentang kehidupan pribadi 10 langsung, film, video menggantikan penutur cerita dan tahun yang lalu dapat diingat secara keseluruhan? buku. Budaya visual sukar dilupakan, sudah tertanam Pada prinsipnya dalam menggunakan otak untuk sejak masih kanak kanak. Budaya ini mengambil alih belajar dan mengingat harus sesuai dengan cara kerja dunia dengan mengorbankan dunia tulis. otak dan menggunakan ke-dua belah otak. Setiap Novel yang merupakan ranah fantasi memang belahan dipisahkan oleh jembatan emas (golden bridge) tidak mati, tapi mengalami perdarahan yang sangat yang merupakan tempat penyeberangan kecerdasan parah. Situasi demikian telah berjalan sampai saat ini, dan kecerdikan seseorang. Setiap belahan menunjukkan arahnya adalah penggunaan otak kanan, bukan berarti pola pikir tertentu yang berbeda dan bertentangan. melupakan otak kiri. Konsekuensi dari kenyataan yang Gabungan ke-dua pola belahan tadi akan membentuk telah digambarkan tadi menjadi tantangan dan peluang seseorang menjadi cerdas, cerdik berfikir, berakal dan untuk mengembangkan SDM, memilih SDM berdasarkan berakhlak. kemampuan fungsi otak yang membagi atas otak kanan Pelaksanaan manajemen perangkat otak terdapat dan kiri. ketimpangan fungsi, karena tidak dapat konsentrasi. Misal sewaktu mendengarkan ceramah menggunakan Perangai otak otak kiri, kemudian mencatat menggunakan otak Albert Einstein mengatakan, ada dua hal yang tidak kiri, berfikir logis juga menggunakan otak kiri terbatas. Yakni alam semesta dan otak manusia. Begitu sehingga melimpah dan overloaded. Selain itu dalam hebatnya maka banyak tokoh otak menyampaikan melaksanakan fungsi manajemen tidak kreatif, tidak keistimewaan otak manusia ini antara lain, Sir Charles hafal mati, belajar dan bekerja tidak fun, sehingga mudah Sherrington mengatakan bahwa otak manusia seperti lupa. alat tenun dengan berjuta pintalan mengikat, dengan Oleh sebab itu, dalam penempatan seseorang menenun pola yang penuh arti. dalam jabatan, selain berdasarkan standar kompetensi Dalai Lhama menyebutkan bahwa otak bukanlah juga harus disesuaikan dengan dominasi fungsi otak elemen tubuh yang statis, sehingga tidak bisa diubah. seseorang dengan jabatan yang dipangkunya.n Potensi otak berubah tidak terbatas, bahkan boleh 16 Mediakom No.XXII/APRIL/2010
  • 17. Media Utama Media Utama S etelah sukses melakukan reformasi MDGs), Pokja Pembiayaan Kesehatan (Jamkesmas), pendidikan pada masa jabatan pertama, Pokja Manajemen Kesehatan, dan Good Governance, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Pokja Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan, Pokja bertekad melakukan reformasi kesehatan Sumber Daya Manusia. pada masa jabatan kedua (2009-2014). Tim terdiri dari berbagai unsur yaitu Kementerian Hal itu disampaikan Presiden SBY ketika Kesehatan, BKKBN, Badan POM, Perguruan Tinggi dan melantik 17 anggota Konsil Kedokteran Organisasi Profesi telah menyusun dokumen roadmap Indonesia tahun lalu di Istana Negara. reformasi kesehatan masyarakat sebagai arah, dasar, Untuk menindaklanjuti tekad Presiden Susilo dan strategi agar dapat dijadikan acuan bagi seluruh Bambang Yudhoyono, Menteri Kesehatan, dr. Endang pelaku pembangunan kesehatan baik masyarakat, Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr. PH, telah membentuk swasta maupun Pemerintah (Pusat, Provinsi dan Tim Penyusun Roadmap Reformasi Kesehatan Kabupaten/Kota) serta pihak-pihak terkait dalam Masyarakat melalui SK Menkes No. 1067/Menkes/SK/ rangka melaksanakan reformasi kesehatan masyarakat XI/2009. Tim terdiri dari 5 Kelompok Kerja (Pokja), yaitu tahun 2010-2014. Pokja Upaya Kesehatan (Pelayanan dan Pencapaian Prioritas reformasi tahun 2010-2014 diarahkan pada No.XXIII/APRIL/2010 Mediakom 17
  • 18. Media Utama Susunan Tim Penyusunan Roadmap Reformasi Kesehatan Masyarakat Pengarah 3. dr. Budi Hidayat 4. Sukendar Adam, DIM, M.Kes Dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, 4. Dr. drg. Mardiati Najib 5. Dr. Ondri Dwi Sampurno, Msi, Apt Dr.PH 5. Prof Ascobat Gani, MPH, Dr.PH 6. Dra. Sri Indrawaty, Apt, M.Kes Koordinator 6. Suhardjono, SE, MM 7. Dr. Delina Hasan (FKM-UI) Drg. Naydial Roesdal. MSc.PH 7. Harmen Mardjunin, SE, MM Sekretaris Umum 8. dr. Donald Pardede, MPPM POKJA SUMBER DAYA MANUSIA Dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes 9. Drs. Bayu Teja, Apt, M,Phar Anggota Sekretariat 10. drg. Usman Sumantri, MSc Ketua : dr. Bambang Giatno Raharjo, 1. dr. Slamet, MHP MPH 2. R.J. Sukowidodo, SKM, MPH POKJA MANAJEMEN KESEHATAN, GOOD Ketua 1 : Prof. Tjandra Yoga Aditama, GOVERNANCE Sp.P(K) POKJA UPAYA KESEHATAN Ketua 2 : Dr. Triono Soendoro, Ph.D (PELAYANAN dan PENCAPAIAN MDGs) Ketua : dr. Faiq Bahfen, SH Sekretaris : Drs. Abdurahman, MPH, SH, Ketua 1 : dr. Ratna Rosita Hendardji, DFM, Sp.F(K) Ketua : dr. Budihardja, MPH, DTMH MPHM Anggota Ketua 1 : dr. Farid Wadjdi Husain, Sp.B(K) Ketua 2 : dr. Krishnajaya, MS 1. Dr. dr. Adang Bahtiar Ketua 2 : dr. Sugiri (BKKBN) Sekretaris : Prof. dr. Budi Sampurna, SH, 2. dr. Sandi Ilyanto Sekretaris : dr. T. Marwan Nusri, MPH DFM, Sp.F(K) 3. dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes Anggota Anggota 4. Drs. Zulkarnain Kasim, SKM, MBA 1. Prof Umar Fahmi 1. Prof. Laksono 5. dr. Asyikin Iman Dahlan, MHA 2. Prof Azrul Azwar 2. Prof. Amal C. Sjaaf 6. dr. Setiawan Soeparan, MPH 3. dr. Nyoman Kandum, MPH 3. Prof. Purnawan Djunadi 7. drg. S. R. Mustikowati, M.Kes 4. dr. Endang Anhari 4. dr. Guntur Budi Wanarto, MM, MSc 8. Dr. Ida Bagus Indra Gotama 5. dr. Edi Suranto, MPH 5. dr. Sandi Ilyanto 6. dr. Mulya A. Hasjmy, Sp.B, M,Kes 6. dr. Lily S. Sulistyowati, MM TIM PERUMUS 7. dr. Ina Hernawati, MPH 7. dr. E. Jane Supardi, MPH, Dsc 8. dr. Iwan M.Muljono, MPH 8. dr. Abdul Rival, MSc Ketua : dr. Indriyono, MPH 9. dr. Kuwat Sri Hudayo, MS 9. dr. Kirana Pritasari, MQIH Wakil Ketua : dr. Untung Suseno Sutarjo, 10. Dr. dr. Trihono, M.Kes 10. Burlian Mughni, SH M.Kes 11. Drs. Purwadi, Apt, MM, ME 11. Arsil Rusli, SH, MH Sekretaris : dr. Trisa Wahyuni Putri, M.Kes 12. dr. Sri Hermiyati, MSc 12. Sukamto, SH ANGGOTA 13. dr. Abidinsyah Siregar, MPH 13. Dr. Dadi Sunjaya 1. dr. T. Marwan Nusri, MPH 14. dr. M. Sholah Imari, MSc 2. Prof. dr. Budi Sampurna, SH, DFM, Sp.F, (K) 15. drg. Tini Suryani Suhandi, M.Kes POKJA KEFARMASIAN DAN PERBEKALAN 3. Drs. Purwadi, Apt, MM, ME KESEHATAN 4. dr. Ina Hernawati, MPH POKJA PEMBIAYAAN KESEHATAN 5. Dr. dr. Trihono, M.Kes (JAMKESMAS) Ketua : Dra. Kustantinah, Apt, M, Appt, 6. dr. Sandi Ilyanto Sc 7. Dr. dr. Adang Bahtiar Ketua : dr. Sjafii Ahmad, MPH Ketua 1 : Dra. Lucky Oemar Said, Apt 8. Dr. drg. Mardiati Najib Ketua 1 : drg. Naydial Roesdal, M.ScPH (BPOM) 9. dr. Donald Pardede, MPPM Ketua 2 : dr. Farid Hariyanto Sekretaris : Drs. Purwadi, Apt, MM, ME 10. Drs. Bayu Teja Muliawan, Apt, M. Pharm Sekretaris : dr. Chalik Masulili, MSc Anggota 11. Drs. Abdurachman, MPH Anggota 1. Drs. Slamet Susilo 12. Prof. Laksono Trisnantoro 1. Prof Habullah Thabrani 2. Drs. T. Bahdar J. Hamid, Apt, M. Pharm 2. Dr. Prastuti Suwondo, SE 3. Dra. Maura Linda Sitanggang, Apt, PhD tujuh bidang , yaitu : 1) jaminan kesehatan; 4) reformasi birokrasi Prioritas reformasi kesehatan kesehatan masyarakat; 2) pelayanan pembangunan kesehatan; 5) masyarakat tersebut dilaksanakan Kesehatan di Daerah Terpencil, Bantuan Operasional Kesehatan; 6) dengan melakukan berbagai Perbatasan dan Kepulauan penanganan daerah bermasalah terobosan pada paradigma, (DTPK); 3) ketersediaan obat dan kesehatan; dan 7) pelayanan rumah kebijakan, kelembagaan, SDM, alat kesehatan di setiap fasilitas sakit berstandar internasional. program, dan sistem yang selama 18 Mediakom No.XXIII/APRIL/2010
  • 19. Media Utama Tujuan Reformasi Kesehatan 7. Tersedianya sumber daya kesehatan dan peraturan perundang-undangan untuk mendukung Umum : tercapainya masyarakat sehat yang mandiri pengembangan rumah sakit yang terakreditasi dan berkeadilan. internasional. Khusus : Tagline 1. Tersedianya pembiayaan untuk jaminan pelayanan medik dasar untuk seluruh penduduk Indonesia (re. Tujuan Reformasi Kesehatan Masyarakat, dicapai Target Pencapaian Standar Pelayanan Minimal); melalui penyelenggaraan sistem kesehatan yang 2. Tersedianya pembiayaan untuk pelayanan mempunyai nilai-nilai sebagai berikut : kesehatan dasar promotif dan preventif (re. Target 1. Pro Rakyat, yang maknanya semua program Pencapaian Standar Pelayanan Minimal); pembangunan kesehatan haruslah menghasilkan 3. Tersedianya obat/alkes untuk Program KIA/KB, yang terbaik untuk rakyat; Program Penanggulangan Penyakit Malaria, 2. Inklusif, yang maknanya semua program Tuberkulosis, dan HIV/AIDS (re. Target Pencapaian pembangunan kesehatan haruslah melibatkan Millenium Development Goals); semua pihak, karena pembangunan kesehatan 4. Terbentuknya kelembagaan Kementerian tidak mungkin hanya dilaksanakan oleh Kesehatan yang tepat fungsi dan tepat ukuran Kementerian Kesehatan saja. serta tatakelola kesehatan yang baik; 3. Responsif, yang bermakna bahwa program 5. Tersedianya sumber daya kesehatan untuk Daerah kesehatan haruslah sesuai dengan kebutuhan dan Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan (re. Target keinginan rakyat. Pencapaian Standar Pelayanan Minimal); 4. Efektif, yang bermakna bahwa program kesehatan 6. Tersedianya sumber daya kesehatan untuk Daerah haruslah menghasilkan sesuatu yang signifikan. Bermasalah Kesehatan dengan kategori Buruk/ 5. Bersih, yang dimaknai bahwa program kesehatan Khusus (re. Target Pencapaian Standar Pelayanan harus bersih dari KKN, dan tidak memiliki muatan- Minimal); muatan yang tidak berkaitan dengan kesehatan. ini sudah ada tapi belum berfungsi, kontrak kinerja Menteri Kesehatan, diingat, dalam mengupayakan atau telah berfungsi namun masih Program Prioritas dan Program reformasi kesehatan harus menjamin terdapat berbagai disparitas Aksi Presiden dan isu ekternal lain keamanan reformasi regulasi ataupun belum ada sama sekali. seperti national summit. dengan mengharmonisasikan semua Berbagai terobosan tersebut Rumusan roadmap reformasi peraturan yang ada di pusat dan diupayakan dapat dilakukan pada kesehatan masyarakat yang dia- daerah. upaya kesehatan, good governance, manatkan Presiden disamping untuk Misalnya PP No. 38 Tahun pembiayaan kesehatan, kefarmasian menjawab tantangan perubahan 2007 tentang pembagian urusan dan perbekalan kesehatan, serta lingkungan strategis dan tuntutan Pemerintah Pusat dan Daerah, yang sumber daya manusia kesehatan. permasalahan yang ada di masyara- belum dilengkapi dengan Norma Dengan semangat “unity, kat, juga berisi pemikiran-pemikiran Standar Prosedur dan Kriteria together we can” yang bermakna kritis yang merupakan ekstraksi do- (NSPK) dan Peraturan Menteri pentingnya kebersamaan dan kerja kumen Renstra namun dilaksanakan Dalam Negeri (Permendagri) No.13 sama yang baik untuk mencapai melalui langkah-langkah yang Tahun 2006 tentang Pengelolaan tujuan. Dengan spirit “tagline” itu, akseleratif dan reformatif yang akan Keuangan Daerah. diharapkan terjadi peningkatan mempercepat pelaksanaan pemba­ Penyelenggaraan Reformasi motivasi dan etos kerja seluruh abdi ngunan kesehatan, dengan meletak- Kesehatan dilakukan dengan negara termasuk abdi kesehatan di kan dasar yang kuat dan pencapaian mengidentifikasi isu-isu strategis semua jajaran kesehatan. yang cepat. mutakhir di sektor kesehatan, strategi Roadmap Reformasi Kesehatan Reformasi juga perlu dilakukan serta langkah-langkah yang akan Masyarakat memperhatikan di berbagai jenjang, baik di Pusat dilakukan untuk mencapainya. Semua perencanaan dan arah jangka maupun Daerah (Provinsi dan langkah kegiatan yang dilakukan panjang pembangunan kesehatan Kabupaten/Kota) dengan melibatkan perlu dijabarkan dalam tahapan (RPJPK), Renstra Kementerian seluruh komponen bangsa, termasuk pencapaiannya secara terukur dalam Kesehatan Tahun 2010-2014, swasta dan masyarakat. Tetapi perlu setiap tahun dengan jelas. No.XXIII/APRIL/2010 Mediakom 19
  • 20. Media Utama 1. Jaminan Kesehatan Masyarakat Saat ini cakupan kepesertaan jaminan kesehatan dengan berbagai cara penjaminan baru mencapai 50,8% dari seluruh penduduk dengan kontribusi terbesar dari peserta Jamkesmas untuk masyarakat miskin dan tidak mampu yang pembiayaannya ditanggung negara yang berjumlah 76,4 juta jiwa (+ 36 %). Setiap individu, keluarga dan masyarakat berhak memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya sehingga negara bertanggung jawab mengatur dan membuat skema agar terpenuhi hak hidup sehat bagi penduduknya termasuk bagi masyarakat miskin dan tidak mampu. Oleh karena itu, jaminan kesehatan yang merupakan sebuah sistem yang memungkinkan seseorang terbebas dari beban biaya berobat yang mahal yang dengan cara mempertahankan kesinambungan jaminan menyebabkan gangguan pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat miskin (penerima bantuan iuran), dasar hidup perlu diperluas kepesertaannya menjadi mengakselerasi jaminan kesehatan pada sektor formal kepesertaan semesta, serta kualitas penyelenggaraannya (penerima upah), pengembangan jaminan kesehatan melalui reformasi pembiayaan kesehatan agar pada kelompok informal (tidak menerima upah) dengan waktunya mencakup semua penduduk sesuai amanat pemberian subsidi pada kelompok informal. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Langkah-langkah yang perlu dilakukan secara Jaminan Sosial Nasional (SJSN). terstruktur yakni : analisis potensi kepesertaan, sosialisasi Jaminan Kesehatan Semesta adalah suatu keadaan dan advokasi, implementasi dengan penyiapan regulasi seluruh penduduk yang tinggal di Indonesia memiliki serta badan penyelenggara jaminan kesehatan tersebut. jaminan kesehatan dikembangkan dengan prinsip Tahapan perluasan kepesertaan tersebut dilakukan asuransi sosial yang meliputi : kepesertaan yang bersifat sebagai berikut; yakni tahap 2010 : pengembangan wajib dan non diskriminatif bagi kelompok formal kepesertaan Jamkesmas pada kelompok informal (penerima upah), informal (tidak menerima upah) dan sebagai tambahan Penerimaan Bantuan Iuran (PBI), masyarakat miskin (penerima bantuan iuran) dengan pengembangan pada penerima bantuan iuran manfaat pelayanan medis yang sama (prinsip ekuitas), Pemerintah Daerah dan pengembangan kepesertaan dan pelayanan dapat diakses secara nasional (prinsip pada kelompok formal. portabilitas), bersifat komprehensif, dengan manfaat Tahap 2011 : pemantapan pada kepesertaan pelayanan kesehatanyang komprehensif. Jamkesmas pengembangan pada PBI Pemda, Kepesertaan dalam program Jaminan Kesehatan pengembangan kepesertaan pada kelompok formal dan sesuai UU No. 40 tahun 2004 bersifat wajib. Kepesertaan pada kelompok informal mampu. yang bersifat wajib dimaksudkan agar seluruh Tahap 2012 : pemantapan pada kepesertaan rakyat menjadi peserta Jaminan Kesehatan sehingga Jamkesmas, pemantapan pada penerima bantuan iuran masyarakat dapat terlindungi kesehatannya. Makna Pemerintah Daerah, pengembangan kepesertaan pada fisiologis dari kepesertaan wajib adalah agar terjadi kelompok formal dan kelompok informal mampu. subsidi silang antara yang kaya dan miskin, yang sehat Tahap 2013 : pemantapan pada kepesertaan dan sakit, yang tua dan muda serta yang berisiko sakit Jamkesmas, pemantapan pada penerima bantuan iuran tinggi dan berisiko sakit rendah. Penerapan disesuaikan Pemerintah Daerah, pengembangan kepesertaan pada dengan kemampuan ekonomi rakyat dan pemerintah kelompok formal dan kelompok informal mampu. serta kelayakan penyelenggaraan program Jaminan Tahap 2014 : pemantapan pada kepesertaan Kesehatan. Jamkesmas, pemantapan pada penerima bantuan iuran Sasaran kepesertaan wajib dalam Jaminan Kesehatan Pemerintah Daerah, pengembangan kepesertaan pada mencakup seluruh penduduk Indonesia, termasuk orang kelompok formal dan pengembangan serta monitoring asing yang bekerja dan tinggal di Indonesia paling dan evaluasi. sedikit 6 (enam) bulan berturut-turut. Untuk mendukung pencapaian kepesertaan semesta Strategi yang dilakukan untuk mencapai tujuan jaminan kesehatan diperlukan regulasi pendukung. tersebut adalah dengan meningkatkan cakupan/ Regulasi-regulasi tersebut adalah : UU BPJS yang perluasan kepesertaan jaminan kesehatan agar diperkirakan dapat diselesaikan paling lambat tahun mencakup 100% penduduk (universal coverage) 2011, PP-PBI yang diharapkan selesai pada tahun 2010, 20 Mediakom No.XXIII/APRIL/2010
  • 21. Media Utama Perpres jaminan kesehatan yang juga diharapakan dilakukan dengan mempertimbangkan masa transisi selesai tahun 2010, Perpres mengenai penyaluran, sambil terbentuknya BPJS menurut UU No 40 tahun 2004 pemanfaatan dan pertanggungjawaban dana jaminan tentang SJSN yang diproyeksikan akan selesai paling kesehatan di PPK yang diharapkan selesai pada 2010. lambat tahun 2012. Permenkes mengenai NSPK pembiayaan kesehatan Tahapan pengembangan ini dilakukan sebagai yang akan diselesaikan pada 2010, serta regulasi berikut: tahun 2010 badan penyelenggara terdiri dari Pembentukan UPT Badan Pengelola Jamkesmas dengan Jamkesmas, PT Askes (Persero), PT (Persero) Jamsostek, BLU yang juga akan diselesaikan pada tahun 2010. PT Asabri, Asuransi komersial lainnya. Dalam tahun Perluasan cakupan kepesertaan jaminan kesehatan 2010 juga diharapkan terjadi perubahan dari bentuk dilakukan sejalan dengan penyediaan pelayanan TP Jamkesmas saat ini menjadi UPT Badan Pengelola melalui pengembangan pemberi pelayanan kesehatan. Jamkesmas (BLU). Pengembangan PPK sebagai jaringan pelayanan tersebut Tahun 2011 : Penyelenggara jaminan kesehatan terdiri diproyeksikan sebagai berikut : RS, Balai Kesehatan, dari UPT Badan Pengelola Jamkesmas (BLU, PT Askes Klinik spesialis dll; pada tahun 2010 berjumlah 1200, (Persero), PT (Persero) Jamsostek, PT Asabri, Asuransi tahun 2011 berjumlah 1350, tahun 2012 berjumlah 1500, komersial lainnya. Seterusnya tahun 2012 diharapkan tahun 2013 berjumlah 1550 dan tahun 2014 berjumlah telah terbentuk BPJS menurut UU Pembentukan berjumlah 1600. BPJS sebagaimana amanat UU No 40 tahun 2004 Demikian pula pengembangan pemberi pelayanan tentang SJSN yang seterusnya akan berperan sebagai kesehatan tingkat dasar (Puskesmas, Dokter Keluarga, penyelenggarajaminan kesehatan. dll) juga akan dilakukan secara bertahap yakni; pada Perluasan cakupan kepesertaan (termasuk tahun 2010 berjumlah 9000, tahun 2011 berjumlah kesinambungan jaminan kesehatan masyarakat miskin) 12.000, tahun 1012 berjumlah 16.000, tahun 2013 akan yang diharapkan pada implementasi pencapaian berjumlah 18.000 serta pada tahun 2014 akan berjumlah kepesertaan jaminan kesehatan semesta tersebut adalah: 20.000. : pada tahun 2010 sebanyak 148,26 juta, tahun 2011 Sejalan dengan itu, untuk pengelolaan program, perlu sebanyak 178,81 juta, tahun 2012 sebanyak 201,18 juta, dikembangkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial tahun 2013 sebanyak 229,87 juta serta pada tahun 2014 (BPJS). Pengembangan Badan Penyelenggara tersebut mencapai 245,3 juta penduduk (100% penduduk). 2. Pelayanan Kesehatan di Dtpk Dalam rangka memberikan pemerataan akses pada pelayanan kesehatan yang berkualitas, maka pemerintah sudah seharusnya memberikan perhatian khusus bagi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan. Merujuk pada Visi Pembangunan Kesehatan di dalam perencanaan strategis tahun 2010-2014, yaitu masyarakat mandiri yang sehat dan berkeadilan, maka dalam batasan ini berkeadilan dimaknai sebagai tidak memberikan dalam jumlah yang sama terhadap permasalahan yang berbeda, seperti misalnya : pelayanan kesehatan yang diperlukan di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan (DTPK). Masyarakat di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan menghadapi berbagai permasalahan Terbatasnya jumlah, jenis, dan mutu SDM kesehatan; 6) yang sangat spesifik. Isu strategis terkait dengan Pembiayaan kesehatan yang belum fokus dan sinkron; penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Daerah 7) Belum terpadunya perencanaan program dan Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) adalah pelaksanaan kesehatan lapangan; serta 8) Lemahnya sebagai berikut : 1) Kondisi geografi yang sulit dan pengendalian program. iklim/cuaca yang sering berubah; 2) Status kesehatan Mengingat kompleksitas masalah yang dihadapi masyarakat yamg masih rendah; 3) Beban ganda dan keragaman permasalahan di masing-masing penyakit; 4) Terbatasnya sarana (terutama jalan, listrik DTPK, pendekatan yang dilakukan untuk mengatasi dan air) dan prasarana pelayanan kesehatan di DTPK; 5) permasalahan tersebut tidak bisa disamakan dengan No.XXIII/APRIL/2010 Mediakom 21
  • 22. Media Utama daerah lainnya, terutama pendekatan yang berkaitan peningkatan penempatan tenaga kesehatan di DTPK dengan kedaulatan (souvereignity approach) dan dan mengembangkan mekanisme rekrutmen penerima pendekatan ekonomi (prosperity approach). bantuan biaya pendidikan tenaga kesehatan yang Pembangunan yang dilaksanakan di daerah terpencil, berasal dari DTPK; 2) Peningkatan kemampuan SDM perbatasan dan kepulauan harus dilaksanakan secara Kesehatan di DTPK melalui pelatihan pelatihan; 3) terpadu, sinergis dan berkesinambungan oleh seluruh Penyediaan, pemerataan dan menjamin keterjangkauan sektor. Perumusan dan pengembangan kebijakan sediaan farmasi dan alat kesehatan di seluruh fasilitas ketenagaan kesehatan perlu mempertimbangkan kesehatan di DTPK; 4) Peningkatan akses transportasi berbagai faktor lingkungan strategis seperti keadaan untuk pelayanan kesehatan yang bermutu di DTPK; goegrafis suatu wilayah, kemampuan fiskal daerah, 5) pemenuhan pembiayaan operasional kesehatan dan harus disesuaikan dalam rangka desentralisasi. melalui Bantuan Operasional Kesehatan (BOK); 6) Pertimbangan berbagai konteks kebijakan dalam Pengembangan kebijakan-kebijakan tentang standar perumusan dan pengembangan kebijakan kesehatan pelayanan kesehatan yang spesifik untuk DTPK, sangat penting dalam menjamin efektivitas kebijakan tentang standar tenaga kesehatan strategis implementasi dari kebijakan tersebut. sebagai kelengkapan pelaksanaan PP 38 tahun 2007 Sasaran yang ingin dicapai dalam pelayanan (Bidang Kesehatan), dan kebijakan tentang standar kesehatan di DTPK antara lain sebagai berikut : kompetensi spesifik bagi tenaga kesehatan yang 1) Pemenuhan SDM Kesehatan di DTPK melalui dibutuhkan di DTPK. 3. Ketersediaan Obat dan Alat Kesehatan di Setiap Fasilitas Kesehatan Serta Pengembangan Obat Tradisional (Jamu). Capaian MDGs harus didukung oleh akses obat yang aman, berkhasiat dan bermutu serta terjamin dalam jenis dan jumlah sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan, khususnya program KIA,Malaria, TB dan HIV/AIDS. Namun data di lapangan menunjukkan rata-rata ketersediaan obat tahun 2008 masih belum mencukupi, yaitu sebesar 78% dari kebutuhan riil pengobatan dasar. Disamping disparitas ketersediaan obat nasional, terjadi disparitas berdasarkan wilayah, yaitu antara wilayah Barat dan Tengah (88%) dan wilayah Timur merupakan faktor kunci untuk mencapai efektivitas (58%). Berdasarkan kelas terapi, juga terlihat kekurangan dan efisiensi biaya pengobatan, utamanya program KIA, ketersediaan obat program TB (7,9 bulan/tahun) dan Malaria, TB dan HIV/AIDS. antibiotik (10,1 bulan/tahun). Peran bidang kefarmasian dalam reformasi kesehatan Bedasarkan anggaran, sampai dengan tahun masyarakat sangat penting dalam penentuan strategi 2008 pembiayaan pemerintah pusat dan daerah “health-seeking” yang memadai, termasuk penggunaan utnuk belanja obat pelayanan kesehatan dasar baru obat yang rasional dan efisiensi pembiayaan obat serta mencapai Rp. 13.000,-/kapita/tahun. Sedangkan WHO akses dan informasi obat. merekomendasikan minimal 2 USD/kapita/tahun (setara Pelayanan kefarmasian merupakan salah satu pilar Rp.18.000,- s/d Rp. 20.000,-). dari 3 (tiga) pilar pelayanan kesehatan, yaitu pelayanan Pelayanan kefarmasian belum sesuai standar, karena medik, pelayanan keperawatan dan pelayanan terbatasnya tenaga Apoteker di Puskesmas dan Belum kefarmasian, sehingga pelayanan kefarmasian yang optimalnya peran Apoteker di rumah sakit, yang pada efektif dan efisien sangat diperlukan dalam peningkatan akhirnya mempengaruhi pencapaian mutu pelayanan akses dan mutu pelayanan kesehatan. kesehatan. Sementara itu masih ditemukan penggunaan Agar pelayanan kefarmasian efektif dan efisien, sejajar obat yang belum rasional, antara lain pengobatan sub dengan pelayanan medik dan pelayanan keperawatan, terapetik, pengobatan yang tidak sesuai dengan standar harus dilakukan perubahan mendasar paradigma dan terapi dan ketidakpatuhan pemakaian obat sesuai sistem utamanya melalui penggerakan pengunaan obat dosisnya. Penerapan penggunaan obat yang rasional rasional, rekonstruksi sistem dan revitalisasi program 22 Mediakom No.XXIII/APRIL/2010
  • 23. Media Utama pelayanan farmasi klinik di rumah sakit dan komunitas, untuk program KIA, Malaria, TB, HIV/AIDS serta efisiensi yang berfungsi dan bersifat inklusif dan responsif. pembiayaan obat melalui penerapan “health/medicine Disamping itu perlu dilakukan perubahan kebijakan account” dan prinsip farmakoekonomi; 2) Peningkatan mendasar dalam menempatkan dan meningkatkan pelayanan kefarmasian yang efektif dan efisien, termasuk peran Apoteker dan tenaga teknis kefarmasian di rumah penggunaan obat yang rasional, sebagai salah satu pilar sakit dan puskesmas yang akan dievaluasi melalui sistem palayanan kesehatan untuk mencapai target MDGs; 3) akreditasi rumah sakit dan puskesmas. Peningkatan keamanan, khasiat dan mutu ketersediaan Mempertimbangkan disparitas dan berbagai farmasi, alat kesehatan dan makanan yang beredar serta kelemahan di atas, reformasi di bidang ketersedian melindungi masyarakat dari penggunaan yang salah obat dan alat kesehatan di setiap fasilitas kesehatan dan penyalahgunaan obat; dan 4) Upaya kemandirian menjadi sangat penting, relevan dan kontekstual. Sasaran di bidang obat bahan baku obat dan obat tradisional yang ingin dicapai dari prioritas ini adalah sebagai Indonesia melalui pemanfaatan keanekaragaman hayati. berikut : 1) Peningkatan ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat, terutama obat esensial 4. Reformasi Birokrasi Pembangunan Kesehatan Reformasi Birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaruan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan, terutama menyangkut aspek-aspek berikut : kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan (business process), dan sumber daya manusia aparatur. Reformasi Birokrasi Bidang Kesehatan diharapkan mampu menjawab berbagai permasalahan termasuk perubahan pada perbaikan dalam manajemen Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengawasan yang cost effective, mampu menampilkan Postur Organisasi/ Kelembagaan ke depan dengan prinsip organisasi yang Pelayanan Publik, PP No. 38/2007 tentang Pembagian modern “Ramping Struktur dan Kaya Fungsi” mampu , Urusan Pemerintah, PP No. 41/2007 tentang diukur melalui kinerja dan terwujudnya peningkatan Organisasi Perangkat Daerah; (2) Menyelenggarakan pengawasan yang pada akhirnya mampu mewujudkan semiloka Visi, Misi dan Strategi Kementerian pengelolaan keuangan dengan kinerja yang baik (Wajar Kesehatan2010-2014; dan (3) Melakukan sosialisasi Tanpa Pengecualian). Sasaran yang ingin dicapai dalam visi, misi, dan strategi Kementerian Kesehatan 2010- perubahan penyelenggaraan pembangunan kesehatan 2014. dilakukan dengan 2 (dua) upaya pokok, yaitu : b. Restrukturisasi Kementerian Kesehatan PERTAMA, redefinisi fungsi unit utama di lingkungan untuk mewujudkan postur organisasi/kelembagaan Kementerian Kesehatan sehingga terjadi pemilahan kedepan dengan prinsip organisasi yang modern dan sekaligus perumpunan fungsi baru yang lebih “Ramping Struktur dan Kaya Fungsi” maka akan , sesuai dengan tuntutan perubahan yang berasal dari dilakukan langkah-langkah : (1) Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal organisasi. Redefinisi kebutuhan fungsi baru Kementerian Kesehatan; fungsi dari unit utama Kementerian Kesehatan dilakukan (2) Menyelenggarakan semiloka fungsi baru melalui kegiatan pokok, yaitu : Kementerian Kesehatan; (3) Melakukan analisis a. Redefinisi visi, misi dan strategi Kementerian fungsi jabatan struktur baru unit utama Kementerian Kesehatan untuk periode waktu 2010-2014 dengan Kesehatan; dan (4) Sosialisasi struktur baru unit utama langkah-langkah : (1) Melakukan review arahan Kementerian Kesehatan. Presiden pada Rapat I Kabinet Indonesia Bersatu 2, c. Studi bebankerja potensial untuk masing-masing unit hasil National Summit 2009, RPJMN Kesehatan 2010- organisasi, dengan langkah-langkah sebagai berikut 2014, Renstra Kementerian Kesehatan 2010-2014, : (1) Membuat kerangka acuan kerja dan proposal UU No. 36/2009 tentang Kesehatan, UU No. 44/2009 studi beban kerja potensial; (2) Melaksanakan studi tentang Rumah Sakit, UU No. 25/2009 tentang beban kerja potensial; (3) Memanfaatkan data beban No.XXIII/APRIL/2010 Mediakom 23