SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 30
A. Hakikat Cahaya
  Benda-benda di sekitar kita dapat
  dilihat karena ada cahaya yanng
  mengenai benda tsb.
Sifat-sifat Cahaya
• Cahaya jika jatuh pada permukaan benda,
  maka akan mengalami pemntulan dan
  pembiasan
Pemantulan CAhaya
• Cahaya jika jatuh pada permukaan benda,
  maka akan mengalami pemantulan dan
  pembiasan.
Pemantulan Cahaya
• Jenis pemantulan ada dua, yaitu pemantulan
  teratur dan pemantulan baur. Pemantulan
  teratur terjadi ketika berkas sejajar mengenai
  bidang datar dan halus. Pemantulan baur
  terjadi ketika berkas sejajar mengenai bidang
  pemantul yang tidak rata.
1. Jenis Pemantulan Cahaya
1. Pemantulan teratur
   Jika bidang pantulnya merupakan
   permukaann yang rata.
2. Pemantulan baur
• Jika bidang pantulnya merupakan permukaan
  yang tidak rata.
2. Hukum Senellius tentang
   Pemantulan Cahaya
1. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul
   terletak pada satu bidang datar.
2. Besar sudut datang sama dengan besar sudut
   pantul.
           A       N   c

               I   r


                   B
3. Pemantulan pada Cermin Datar
• Cermin datar menghasilkan bayangan maya,
  tegak, sama besar dengan bendanya, dan
  jarak bayangan sama dengan jarak benda.
• Pembentukan bayangan oleh cermin datar.
    B                   B

•       h           h

    A                   A


            s   s
4. Dua Cermin Datar dipasang
              Berhadapan
• Dua cermin yang dipasang saling berhadapan
  dengan membentuk sudut apit tertentu akan
  menghasilkan bayangan:
• n-    -1
• n = jumlah bayangan
• = sudut api 2 cermin
5. Pemantulan pada Cermin Cekung
a. Cermin Cekung
   Sinar-sinar istimewa
1. Sinar datang sejajar dengan sumbu utama
   dipantulkan melalui titik fokus.
2. Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan
   sejajar sumbu utama.
3. Sinar datang melalui titik pusat
   kelengkungan dipantulkan melalui titik pusat
   itu juga
b. Cermin cembung
• Sinar-sinar istimewa:
1. Sinar datang sejajar sumbu utama di
   pantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus.
2. Sinar datang menuju titik fokus dipantulkan
   sejajar sumbu utama.
3. Sinar datang menuju titik pusat
   kelengkungan dipantulkan seolah-olah
   berasal dari titik pusat itu juga.
• Pada cermin lengkung berlaku:
                   • M=



S = jarak benda
S = jarak bayangan
F = jarak fokus
R = jari-jari kelengkungan
h = tinggi benda
h = tinggi bayangan
M= perbesaran
• Ketentuan :
• Untuk cermin cekung nilai f dan R positif (+)
• Untuk cermin cembung nilai f dan R negatif (-)
b. Pembiasan Cahaya
• Adalah peristiwa pembelokan arah rambatan
  cahaya karena melewati dua medium yang
  berbeda.
1. Hukum Snellius tenyang
   pembiasan cahaya
1. Sinar datang, garis normal, dan sinar bias
   terletak pada satu bidang datar.
2. Sinar datang dan medium kurang rapat menuju
   medium yang lebih rapat dibiaskan mendekati
   garis normal.
3. Sinar datang dari medium yang lebih rapat
   menuju medium yang kurang rapat dibiaskan
   menjauhi garis normal.
4. Sinar datang tegak lurus bidang batas tidak
   dibiaskan malainkan diteruskan.
Perbandingan sinus sudut datang dengan sinus
  sudut besarnya selalu tetap.


i =    sudut datang
r =    sudut bias
n1=    indeks bias medium 1
n2=    indeks bias medium 2
v1 =   cepat rambat cahaya pada medium 1
v2 =   cepat rambat cahaya pada medium 2
2. Pemantulan Total
• Sinar datang dari medium lebih rapat menuju
  medium kurang rapat dibiaskan melalui garis
  normal, jika sudut datangnya diperbesar suatu
  saat akan menghasilkan sudut bias 90°.
• Pada saat ini sudut datangnya disebut dengan
  sudut kertas ( sudut kritis ). Jika datangnya
  diperbesar lagi melebihi sudut batas maka
  akan terjadi pemantulan sempurna
  (pemantulan total).
2. Pembiasan pada kaca plan
paralel
• Sinar yang keluar dari kaca plan paralel
  mengalami pergeseran:

•   x = jarak pergeseran
•   d = tebal kaca
•   i = sudut datang
•   r = sudut bias
4. Pembiasan pada prisma
• Sinar yang keluar dari prisma mengalami
  penyimpangan:
• D = (i1 + r2) - dengan = i2 +r2
• Jika sudut datang diubah-ubah suatu saat
  mencapai simpangan minimum. Pada saat
  mencapai simpangan minimum berlaku:
• Untuk sudut   kecil (<15°)

•   D =    sudut deviasi
•   Dm=    sudut deviasi minimum
•      =   sudut pembias prisma
•   n1 =   indeks bias sekeliling prisma
•   n2 =   indeks bias prisma
5. Pembiasan pada permukaan
lengkung
• Dasaar kolam kelihatan lebih dangkal
  dibanding dengan keedalaman sebenarnya.
  Hal ini disebabkan karena adanya pembiasan
  pada permukaan lengkung.
• Jarak bayangan dapat dihitung dengan :

• n1 =    indeks bias medium 1(bagian depan)
• n2 =    indeks bias medium 2(bagian
  belakang)
• S =        jarak benda
• S =        jarak bayangan
• R =        jari-jari kelengkungan
• Ketentuan:
  tempat benda berada= bagian depan
  tempat pengamat           = bagian belakang
• Jika ttik pusat kelengkungan dibelakang, nilai R
  positif
• Jika pusat kelengkungan di depan, nilai R
  negatif
6. Pembiasan pada lensa
• a. Lensa cembung
      Jenis-jenis lensa cembung
  1. cembung rangkap (bikonveks)
  2. cembung datar (plankonveks)
  3. cembung cekung (konkaf-konveks)
  Sinar-sinar istimewa:
  1. Sinar datang sejajar sumbu utama          dibiaskan
  menuju titik fokus aktif(f1).
• 2. Sinar datang melalui titik fokus pasif (f2)
      dibiaskan sejajar sumbu utama.
  3 Sinar datang melalui pusat optik tidak dibiaskan
      melainkan diteruskan.
• b. Lensa cekung
  Jenis-jenis lensa cekung
  1. cekung rangkap (bikonkaf)
  2. cekung datar(plankonkaf)
  3. cekung cembung(konveks-konkaf)
  Sinar-sinar istimewa:
  1. Sinar datang sejajar sumbu utama diisakan
     seolah-olah datang dari titik fokus aktif.
  2. Sinar datang menuju titik fokus pasif(f2)
     dibiaskan sejajar sumbu utama.
  3. Sinar datang melalui titik pusat optik tidak
     dibiaskan melainkan diteruskan.
Pada lensa berlaku persamaan:
         =


                   M=      ‘ = ‘


F    =   jarak fokus
R1   =   jari-jari kelengkungan 1
R2   =   jari-jari kelengkungan 2
n1   =   indeks bias sekeliling lensa
n2   =   indeks bias lensa
s    =   jarak benda
s’   =   jarak bayangan
h    =   tinggi benda
h’   =   tinggi bayangan
M    =   perbesaran
Ketentuan:
Jika R didepan maka bernilai negatif
Jika R di belakang maka bernilai positif
7. Kuat Lensa
• Lensa cembung bersifat mengumpulkan
  cahaya, sedangkan lensa cekung bersifat
  menyebarkan cahaya. Kemampuan untuk
  mengumpulkan atau menyebarkan cahaya
  oleh lensa disebut dengan kuat lensa.
• P =
• P =      kuat lensa (dioptri)
• f =      jarak fokus lensa (m)
8. Lensa Gabungan
• Dua atau lebihlensa tipis dapat digabungkan
  dengan sumbu utama berimpit.
• Jarak fokus lensa gabungan:


• fgab    =     jarak fokus lensa gabungan
• f1      =     jarak fokus lensa 1
• f2      =     jarak fokus lensa 2
TERIMA

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

La actualidad más candente (20)

Optika geometri SMA fisika unnes
Optika geometri SMA fisika unnesOptika geometri SMA fisika unnes
Optika geometri SMA fisika unnes
 
Cahaya dan optik untuk siswa
Cahaya dan optik untuk siswaCahaya dan optik untuk siswa
Cahaya dan optik untuk siswa
 
Fisika-Pemantulan Cahaya
Fisika-Pemantulan CahayaFisika-Pemantulan Cahaya
Fisika-Pemantulan Cahaya
 
Fisdasii 9 [compatibility mode]
Fisdasii 9 [compatibility mode]Fisdasii 9 [compatibility mode]
Fisdasii 9 [compatibility mode]
 
Fisika Refleksi "Pemantulan"
Fisika Refleksi "Pemantulan"Fisika Refleksi "Pemantulan"
Fisika Refleksi "Pemantulan"
 
Bab cahaya
Bab cahayaBab cahaya
Bab cahaya
 
Fisika (SINAR ISTIMEWA CERMIN)
Fisika  (SINAR ISTIMEWA CERMIN)Fisika  (SINAR ISTIMEWA CERMIN)
Fisika (SINAR ISTIMEWA CERMIN)
 
Ppt lensa 31 maret 2014
Ppt lensa 31 maret 2014Ppt lensa 31 maret 2014
Ppt lensa 31 maret 2014
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
Pemantulan cahaya
Pemantulan cahayaPemantulan cahaya
Pemantulan cahaya
 
Cermin
CerminCermin
Cermin
 
Cermin
CerminCermin
Cermin
 
pemantulan cahaya
pemantulan cahayapemantulan cahaya
pemantulan cahaya
 
Pemantulan cahaya pada cermin datar
Pemantulan cahaya pada cermin datarPemantulan cahaya pada cermin datar
Pemantulan cahaya pada cermin datar
 
Pembentukan bayangan pada cermin
Pembentukan bayangan pada cerminPembentukan bayangan pada cermin
Pembentukan bayangan pada cermin
 
Evaluasi cahaya dan alat optik kelas 8
Evaluasi cahaya dan alat optik kelas 8Evaluasi cahaya dan alat optik kelas 8
Evaluasi cahaya dan alat optik kelas 8
 
Optik 161204221637
Optik 161204221637Optik 161204221637
Optik 161204221637
 
PP Filal Rama (pemantulan pada cermin datar dan cermin lengkung)
PP Filal Rama (pemantulan pada cermin datar dan cermin lengkung)PP Filal Rama (pemantulan pada cermin datar dan cermin lengkung)
PP Filal Rama (pemantulan pada cermin datar dan cermin lengkung)
 
Bab 4 'optika geometris'
Bab 4 'optika geometris'Bab 4 'optika geometris'
Bab 4 'optika geometris'
 
CAHAYA - MGMP IPA
CAHAYA - MGMP IPACAHAYA - MGMP IPA
CAHAYA - MGMP IPA
 

Similar a Phicycs presentase

power poin cahaya dan alat optik edukasi.ppt
power poin cahaya dan alat optik edukasi.pptpower poin cahaya dan alat optik edukasi.ppt
power poin cahaya dan alat optik edukasi.pptahmarifan89
 
Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8
Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8
Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8LamsyahAbdilhafiz
 
optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11Nanda Reda
 
Sifat cahaya SMA X by. Gabrielle T Linkherz
Sifat cahaya SMA X by. Gabrielle T LinkherzSifat cahaya SMA X by. Gabrielle T Linkherz
Sifat cahaya SMA X by. Gabrielle T Linkherzlinkherz
 
ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.ppt
ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.pptppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.ppt
ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.pptyusnindanadillia
 
Peretemuan 8 _Cahaya, Cermin dan Lensa.pdf
Peretemuan 8 _Cahaya, Cermin dan Lensa.pdfPeretemuan 8 _Cahaya, Cermin dan Lensa.pdf
Peretemuan 8 _Cahaya, Cermin dan Lensa.pdfiftitahimawati2
 
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).ppt
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).pptCAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).ppt
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).pptSudarminSudarmin3
 

Similar a Phicycs presentase (20)

Cahaya
Cahaya Cahaya
Cahaya
 
power poin cahaya dan alat optik edukasi.ppt
power poin cahaya dan alat optik edukasi.pptpower poin cahaya dan alat optik edukasi.ppt
power poin cahaya dan alat optik edukasi.ppt
 
Optik Baru
Optik BaruOptik Baru
Optik Baru
 
Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8
Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8
Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8
 
optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11
 
Optika Geometri
Optika GeometriOptika Geometri
Optika Geometri
 
Sifat cahaya SMA X by. Gabrielle T Linkherz
Sifat cahaya SMA X by. Gabrielle T LinkherzSifat cahaya SMA X by. Gabrielle T Linkherz
Sifat cahaya SMA X by. Gabrielle T Linkherz
 
Optik cahaya
Optik cahayaOptik cahaya
Optik cahaya
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
Tugas cahaya
Tugas cahayaTugas cahaya
Tugas cahaya
 
Pembiasan cahaya
Pembiasan cahayaPembiasan cahaya
Pembiasan cahaya
 
Materi FISIKA Optik
Materi FISIKA OptikMateri FISIKA Optik
Materi FISIKA Optik
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.ppt
ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.pptppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.ppt
ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.ppt
 
Pembiasan cahaya
Pembiasan cahayaPembiasan cahaya
Pembiasan cahaya
 
LENSA CEMBUNG-CEKUNG
LENSA CEMBUNG-CEKUNGLENSA CEMBUNG-CEKUNG
LENSA CEMBUNG-CEKUNG
 
Peretemuan 8 _Cahaya, Cermin dan Lensa.pdf
Peretemuan 8 _Cahaya, Cermin dan Lensa.pdfPeretemuan 8 _Cahaya, Cermin dan Lensa.pdf
Peretemuan 8 _Cahaya, Cermin dan Lensa.pdf
 
Cahaya
Cahaya Cahaya
Cahaya
 
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).ppt
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).pptCAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).ppt
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).ppt
 

Último

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptimamshadiqin2
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10maulitaYuliaS
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 

Último (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 

Phicycs presentase

  • 1.
  • 2. A. Hakikat Cahaya Benda-benda di sekitar kita dapat dilihat karena ada cahaya yanng mengenai benda tsb.
  • 3. Sifat-sifat Cahaya • Cahaya jika jatuh pada permukaan benda, maka akan mengalami pemntulan dan pembiasan
  • 4. Pemantulan CAhaya • Cahaya jika jatuh pada permukaan benda, maka akan mengalami pemantulan dan pembiasan.
  • 5. Pemantulan Cahaya • Jenis pemantulan ada dua, yaitu pemantulan teratur dan pemantulan baur. Pemantulan teratur terjadi ketika berkas sejajar mengenai bidang datar dan halus. Pemantulan baur terjadi ketika berkas sejajar mengenai bidang pemantul yang tidak rata.
  • 6. 1. Jenis Pemantulan Cahaya 1. Pemantulan teratur Jika bidang pantulnya merupakan permukaann yang rata.
  • 7. 2. Pemantulan baur • Jika bidang pantulnya merupakan permukaan yang tidak rata.
  • 8. 2. Hukum Senellius tentang Pemantulan Cahaya 1. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar. 2. Besar sudut datang sama dengan besar sudut pantul. A N c I r B
  • 9. 3. Pemantulan pada Cermin Datar • Cermin datar menghasilkan bayangan maya, tegak, sama besar dengan bendanya, dan jarak bayangan sama dengan jarak benda. • Pembentukan bayangan oleh cermin datar. B B • h h A A s s
  • 10. 4. Dua Cermin Datar dipasang Berhadapan • Dua cermin yang dipasang saling berhadapan dengan membentuk sudut apit tertentu akan menghasilkan bayangan: • n- -1 • n = jumlah bayangan • = sudut api 2 cermin
  • 11. 5. Pemantulan pada Cermin Cekung a. Cermin Cekung Sinar-sinar istimewa 1. Sinar datang sejajar dengan sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus. 2. Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama. 3. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan dipantulkan melalui titik pusat itu juga
  • 12. b. Cermin cembung • Sinar-sinar istimewa: 1. Sinar datang sejajar sumbu utama di pantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus. 2. Sinar datang menuju titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama. 3. Sinar datang menuju titik pusat kelengkungan dipantulkan seolah-olah berasal dari titik pusat itu juga.
  • 13. • Pada cermin lengkung berlaku: • M= S = jarak benda S = jarak bayangan F = jarak fokus R = jari-jari kelengkungan h = tinggi benda h = tinggi bayangan M= perbesaran
  • 14. • Ketentuan : • Untuk cermin cekung nilai f dan R positif (+) • Untuk cermin cembung nilai f dan R negatif (-)
  • 15. b. Pembiasan Cahaya • Adalah peristiwa pembelokan arah rambatan cahaya karena melewati dua medium yang berbeda.
  • 16. 1. Hukum Snellius tenyang pembiasan cahaya 1. Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak pada satu bidang datar. 2. Sinar datang dan medium kurang rapat menuju medium yang lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal. 3. Sinar datang dari medium yang lebih rapat menuju medium yang kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal. 4. Sinar datang tegak lurus bidang batas tidak dibiaskan malainkan diteruskan.
  • 17. Perbandingan sinus sudut datang dengan sinus sudut besarnya selalu tetap. i = sudut datang r = sudut bias n1= indeks bias medium 1 n2= indeks bias medium 2 v1 = cepat rambat cahaya pada medium 1 v2 = cepat rambat cahaya pada medium 2
  • 18. 2. Pemantulan Total • Sinar datang dari medium lebih rapat menuju medium kurang rapat dibiaskan melalui garis normal, jika sudut datangnya diperbesar suatu saat akan menghasilkan sudut bias 90°. • Pada saat ini sudut datangnya disebut dengan sudut kertas ( sudut kritis ). Jika datangnya diperbesar lagi melebihi sudut batas maka akan terjadi pemantulan sempurna (pemantulan total).
  • 19. 2. Pembiasan pada kaca plan paralel • Sinar yang keluar dari kaca plan paralel mengalami pergeseran: • x = jarak pergeseran • d = tebal kaca • i = sudut datang • r = sudut bias
  • 20. 4. Pembiasan pada prisma • Sinar yang keluar dari prisma mengalami penyimpangan: • D = (i1 + r2) - dengan = i2 +r2 • Jika sudut datang diubah-ubah suatu saat mencapai simpangan minimum. Pada saat mencapai simpangan minimum berlaku:
  • 21. • Untuk sudut kecil (<15°) • D = sudut deviasi • Dm= sudut deviasi minimum • = sudut pembias prisma • n1 = indeks bias sekeliling prisma • n2 = indeks bias prisma
  • 22. 5. Pembiasan pada permukaan lengkung • Dasaar kolam kelihatan lebih dangkal dibanding dengan keedalaman sebenarnya. Hal ini disebabkan karena adanya pembiasan pada permukaan lengkung. • Jarak bayangan dapat dihitung dengan : • n1 = indeks bias medium 1(bagian depan) • n2 = indeks bias medium 2(bagian belakang)
  • 23. • S = jarak benda • S = jarak bayangan • R = jari-jari kelengkungan • Ketentuan: tempat benda berada= bagian depan tempat pengamat = bagian belakang • Jika ttik pusat kelengkungan dibelakang, nilai R positif • Jika pusat kelengkungan di depan, nilai R negatif
  • 24. 6. Pembiasan pada lensa • a. Lensa cembung Jenis-jenis lensa cembung 1. cembung rangkap (bikonveks) 2. cembung datar (plankonveks) 3. cembung cekung (konkaf-konveks) Sinar-sinar istimewa: 1. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan menuju titik fokus aktif(f1). • 2. Sinar datang melalui titik fokus pasif (f2) dibiaskan sejajar sumbu utama. 3 Sinar datang melalui pusat optik tidak dibiaskan melainkan diteruskan.
  • 25. • b. Lensa cekung Jenis-jenis lensa cekung 1. cekung rangkap (bikonkaf) 2. cekung datar(plankonkaf) 3. cekung cembung(konveks-konkaf) Sinar-sinar istimewa: 1. Sinar datang sejajar sumbu utama diisakan seolah-olah datang dari titik fokus aktif. 2. Sinar datang menuju titik fokus pasif(f2) dibiaskan sejajar sumbu utama. 3. Sinar datang melalui titik pusat optik tidak dibiaskan melainkan diteruskan.
  • 26. Pada lensa berlaku persamaan: = M= ‘ = ‘ F = jarak fokus R1 = jari-jari kelengkungan 1 R2 = jari-jari kelengkungan 2 n1 = indeks bias sekeliling lensa n2 = indeks bias lensa s = jarak benda s’ = jarak bayangan h = tinggi benda h’ = tinggi bayangan M = perbesaran
  • 27. Ketentuan: Jika R didepan maka bernilai negatif Jika R di belakang maka bernilai positif
  • 28. 7. Kuat Lensa • Lensa cembung bersifat mengumpulkan cahaya, sedangkan lensa cekung bersifat menyebarkan cahaya. Kemampuan untuk mengumpulkan atau menyebarkan cahaya oleh lensa disebut dengan kuat lensa. • P = • P = kuat lensa (dioptri) • f = jarak fokus lensa (m)
  • 29. 8. Lensa Gabungan • Dua atau lebihlensa tipis dapat digabungkan dengan sumbu utama berimpit. • Jarak fokus lensa gabungan: • fgab = jarak fokus lensa gabungan • f1 = jarak fokus lensa 1 • f2 = jarak fokus lensa 2