SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 46
Descargar para leer sin conexión
 Isu bersifat sensitif dan rumit
(complicated)
 Isu tidak dapat dikuantifikasi
 Isu hanya dapat dipahami pada setting
alamiah (natural settings)
 Ketika meneliti tentang peranan (roles),
proses dan kelompok tertentu
 Jika tujuan utama riset adalah untuk
memahami (understanding)
4
5
A. Memilih topik
B. Literature review
C. Menentukan peran partisipan: subject
atau informant?
D. Pemilihan partisipan
E. Pengumpulan data
F. Analisis Data
Deskripsikan topik dalam cerita
kontekstual (Research
Background)
 Topiknya apa?
 Mengapa menarik?
 Apa yang sudah diteliti? Apa
kelemahan riset yg sudah ada?
 Mengapa menggunakan riset
kualitatif?
6
7
Bla....Bla....Bla.......................................
Penelitian ini didasarkan pada ontologi bahwa
sustainability reporting merupakan media komunikasi (Cerin
2002) yang dapat digunakan untuk membentuk cerita retorik
(rhetorical story) tentang kinerja sustainability perusahaan.
Sebagai media komunikasi, retorika yang dibentuk oleh
manajemen perusahaan tidak dapat dipisahkan dari aspek
semiotik karena aspek semiotik inilah yang membentuk
bahasa yang digunakan dalam komunikasi. Atas dasar
ontologi di atas, penelitian ini dilakukan dalam paradigma
interpretive dan menggunakan pendekatan semiotik yaitu
menganalisis pelaporan CSR dalam persepktif makna
yang diinginkan dari pemakaian simbol, kata dan kalimat.
Kalimat untuk menunjukkan alasan mengapa riset yang
sekarang akan dilakukan fokusnya pada pendekatan
qualitative
 Process (bagaimana dan mengapa sesuatu
terjadi)
 Understanding (Apa yang terjadi, mengapa atau
bagaimana)
 Tujuan riset: “memahami”, “menemukan”,
“menjelaskan”, “mengidentifikasi”,
“mengekplorasi” atau “menggambarkan”
 Dimulai dengan kata seperti: “bagaimana”,
“apa” dan “mengapa”
 Menghindari kata: “hubungan”, “pengaruh”
”dampak”, “mempengaruhi”, “menyebabkan”
8
9
Dilakukan setelah data terkumpul
dan dianalisis
Argumen penundaan literature
review:
 Agar partisipan tidak diarahkan utk
menjawab pertanyaan yang jawabannya
sudah diketahui penelitia
Tujuan literature review:
 Menunjukkan bagaimana temuan
penelitian cocok dengan apa yang telah
diketahui (teori)
10
 Orang yang diteliti diperlakukan sebagai
participant atau informant, bukan “subject”
 Dalam penelitian, individu diperlakukan sebagai
partisipan aktif
 Mereka menjelaskan pada peneliti apa yang
mereka pahami/alami
 Peneliti berusaha memahami “participants’
cultural knowledge”
 Perlu mempelajari kultur partisipan melalui “on-
going discussion” dan melibatkan diri dengan
kehidupan mereka
11
 Metode yang digunakan “purposive
sampling”
 Partisipan memahami betul apa yang sedang
diteliti
 Mampu bercerita secara jelas
 Tujuan riset bukan untuk generalisasi
tetapu memperoleh deskripsi detail (rich
descriptions) ttg fenomena yg diteliti
berdasarkan orang2 yang mengalaminya
12
Qualitative research tergantung
pada kehidupan partisipan. Jadi
diperlukan berbagai strategi
pengumpulan data yang imaginatif,
dan kreatif.
Metode pengumpulan data:
interview, observasi, diskusi
kelompok, analisis video, surat,
catatan harian dan dokumen
lainnya.
 Peneliti terlibat langsung dengan data,
menentukan tema data, memberi makna
dan merangkainya dalam bentuk tulisan
ilmiah
 Cyclical process – pengumpulan data
dilakukan bersamaan dengan analisis data
 Analisis dimulai ketika pengumpulan data
dimulai
 Baca, baca ulang, pahami maknanya,
analisis, sintesis dan tulsi
13
Data
X
What
theme?
Research
Question
s?
What
theory
?
More
data?
14
Data
(wawancara,
Observasi, dokumen)
Tema Research
Question
Interpretasi
Data
Teori
Pendukung
Mr. A: Sejak didirikan,
Bintang selalu
mematuhi aturan yang
dikeluarkan badan
berwenang. Inilah
alasan, mengapa
Bintang dikenal
sebagai perusahaan
yang konservatif.
Sikap ini adalah bagian
dari budaya kami...
Budaya
Organisasi
(Konservatif)
Q1 Budaya
konservatif
merupakan
bagian dari
budaya
perusahaan
yang
membuat
perush ini
patuh pada
aturan
(Watson
1998, p.
253).
Blanchard
and Peale
(1988, p. 7)
Jost, et al.
(2003)
15
16
Dari lapangan peneliti
memperoleh data sbb:
 Data dari Wawancara: qsd WWW
1543 &*%$@
 Data dari Observasi : ghj SSS 398
!%#
 Data dari Dokumen: gcb GGG
17
Data Wawancara:
qsd WWW 1543
&*%$@
Data Observasi:
ghj SSS 398 !%#
Data Dokumen:
gcb GGG
qsd ghj gcb
WWW SSS GGG
1543 398
&*%$@!#%
C
O
D
I
N
G
Teori CAPSLOCK
Teori SHIFT
KEYBOARD
18
 Identifikasi dialog yang mendukung tema
 Tampilkan dialog yang menunukkan bahasa
asli (native language) informant.
 Contoh: “...Jangkrik!...atasan saya memang
menyebalkan...suka pilih kasih, kalau
begini,...terus piye jal?
 Lakukan kutipan langsung
 Identifikasi data penting yang tentang
individu, peristiwa atau aktivitas
 Identifikasi perbedaan dan kontradiksi yang
muncul dari pengalaman individu
19
Accounting, Organization & Society
Critical Perspective in Accounting
Qualitative Research in
Management and Accounting
Accounting, Auditing &
Accountability Journal
20
OLEH: DR. IR. SONNY LEKSONO SE, MS
PENERBIT: CV CITRA MALANG 2009
CONTOH PENELITIAN
KUALITATIF EKONOMI
21
 Ilmu ekonomi adalah ilmu sosial bukan ilmu
eksakta yang bersifat nomothetic
 Pasar tradisional adalah potensi ekonomi yang
menopang kehidupan rakyat dan sudah
berlangsung lama
 Pasar tradisional mulai pudar seiring maraknya
pasar modern
 Dimensi sosial (nilai & norma) dalam
perdagangan mulai luntur
 Pasar Besar Malang (PBM) merupakan contoh
pudarnya pasar tradisional
22
 Bagaimana tata nilai kolektif (aturan &
norma) pedagang menjadi penentu kinerja
ekonomi dalam berdagang di Pasar Besar
Malang?
 Bagaimana tata nilai kolektif (aturan & nilai)
pedagang di Pasar Besar Malang ini menjadi
stimulant dinamika kapital sosial?
 Mengapa tata nilai kolektif (aturan & nilai)
pedagang menjadi penentu kinerja ekonomi
di Pasar Besar Malang?
23
 Aspek Kelembagaan
 Organisasi/kaidah, norma dan nilai-nilai yang
mengatur perilaku dan tindakan anggota
masyarakat dalam kegiatan sehari-hari dan
dalam usahanya mencapai tujuan
 Modal Sosial
 Feature of social organization such as networks,
norms and social trust that facilitate
coordination and cooperation for mutual benefit
(Putnam (1995)
 Berisi: norma & nilai, jaringan kerja/organisasi/
kelembagaan, dan konsekuensinya (Newton 1997)
 Sosiologi Ekonomi
24
Pendekatan Penelitian
 Pendekatan Phenomenology dan model
Grounded Theory dengan
mengedepankan makna, konteks dan
perspektif Emic
 Emic = memahami dan memaknai suatu
fenomena ekonomi menurut perspektif
persepsi, pemikiran, kemauan,
pengalaman dan keyakinan subyek pelaku
ekonomi; bukan menurut perspektif
peneliti.
25
 Fokus Penelitian:
 Interaksi kegiatan pedagang dengan berbagai
pihak
 Mekanisme kerja dan kebijakan petugas/
pemegang otoritas (regulasi)
 Proses perubahan pedagang di PBM dalam
meningkatkan kinerja ekonomi
 Setting Penelitian
 Pasar Besar Malang dengan fokus pada
pedagang
 PBM memiliki aturan non formal (norma, etika,
kegiatan kolektif dll)
 Sampling = Purposive sampling
26
 Pengumpulan Data
 Interview dengan informan
 Observasi kegiatan
 Dokumentasi
 Pengolahan Data:
 Data dianalisis berdasarkan teori (analitical), dengan
penafsiran (interpretive) yang utuh menyeluruh
(holistic) , memadukan berbagai gejala yang berbeda,
bertentangan, paradoks (sintesis)
 Langkah Analisis:
 Reduksi Data
 Coding
 Interpretasi
 Penyajian
27
Pasar sebagai institusi tertua akan
tetap bertahan dan berkembang jika
institusi ini sehat. Meskipun banyak
pelaku ekonomi memanfaatkan pasar
tradisional, namun hal teresbut tidak
mampu menciptakan investasi, inovasi
yang memadai bagi pedagang
Komunitas pedagang tradisional berada
dalam bagunan modern, namun tetap
menerapkan tata berjualan tradisional
28
 Tawar menawar yang semula adalah sebuah
konteks sosial, secara evolutif telah bergeser
menjadi tujuan komersial yang tidak lagi
disadari oleh pedagang tradisional
 Keterbatasan modal memunculkan strategi
penyediaan barang dengan cara “Nyaur
Ngamek”, sebuah norma yang menjadi modal
sosial
 Pedagang bertahan hidup karena dapat
berkompetisi sekaligus bekerja sama
(resiprositas) dalam satu jaringan usaha
berdasarkan kepercayaan
 Tawar menawar yang berkepanjangan
memakan energi dan waktu yang lama
sehingga menambah biaya transaksi.
29
 Regulasi, kenyamanan pasar modern
merupakan dinamika sosial yang cenderung
“memarginalkan” pasar tradisional
 Pasar tradisional tetap bertahan karena
adanya modal sosial meskipun modal sosial
tersebut mulai luntur digerus oleh fasilitas
kenyamanan pasar modern (AC, banyak
mainan, dll) yang lebih berorientasi pada
komersialisasi
30
By: Anis CHARIRI
Publisher: VDM Mueller, Germany
CONTOH PENELITIAN
KUALITATIF AKUNTANSI
31
 CURRENT STUDIES ON FINANCIAL REPORTING
 Dominated by positive accounting research
 Issues on Corporate Governance Mechanism
 ARGUMENTS ON THIS STUDY
 Accounting is a socially constructed
reality
 Accounting reports are social, political,
and economic documents
 ONTOLOGICALLY:
Financial reporting practice is
institutional and political practice
concerning the supply of information
32
 Why is the company committed to quality
financial reporting?
 How does the company construct its financial
reports to deliver a message to its audience?
 To what extent do external institutional
pressures, such as regulations/rules, force the
company to provide information in financial
reports?
 In what ways do intra-organisational
dynamics, such as beliefs, values, norms,
power and leadership, construct financial
reporting practice?
33
 This study is not intended to generalize the
practice of financial reporting in Indonesia.
Instead, it is intended to understanding:
 The reasons of and processes by which Bintang
construct financial reporting
 The organisational and institutional factors
that shape financial reporting practice of
Bintang
 The extent to which there is
institutionalisation of values, beliefs, and
norms in Bintang
 The exercise of power by the actors involved in
the corporate governance mechanism in
shaping financial reporting practice of Bintang
34
 Theoretical framework of this study
is based on :
 Institutional theory
 Power Mobilisation theory
 Cultural Theory- ”the Javanese
ideas of the good life”
35
 This Study is based subjective meanings of
social actions (Interpretivism).
 Humans are incapable of total objectivity
because they are situated in a reality
constructed by subjective experience
 Research Method: Ethnographic Case
Study
 Data Collection: participant observation,
interview, and examination of
organisational records
 Research Setting: PT. Asuransi Bintang,
Tbk, a national insurance company listed
in the Jakarta Stock Exchange
36
• Data Analysis: data reduction and
interpretation.
• Data reduction:organising data,
generating categories, themes and
patterns, and coding data.
• Interpretation is undertaken through
the searching for alternative
explanations, and writing the report
37
Q1: Why is the company committed to
quality financial reporting?
Q2: How does the company construct its
financial reports to deliver a
message to its audience?
38
 Bintang is committed to QFR because of the need for
gaining legitimacy and to increase public confidence in
Bintang
 Financial reporting is used by Bintang as a medium
that Bintang do not break Javanese norms and value
(respect and conflict avoidance). Because behaviour in
accordance with socially accepted beliefs, norms and
values is a part of maintaining social harmony in the
Indonesian society (Magnis-Suseno 1997), the way
Bintang is committed to quality financial reporting
practice means that gaining legitimacy is eventually
directed to maintaining social harmony.
39
Q3: To what extent do external institutional
pressures, such as regulations/rules, force the
company to provide information in financial
reports?
 Even though a number of regulations have been
issued to regulate insurance business in Indonesia,
it can be argued that such regulations have not
been able to support sound business practice and
transparency in financial reporting. Indeed, some
regulations are confusing and there is a problem
with law enforcement.
40
 The words transparency, public accountability,
conservatism and ethical business become
discourses in Bintang
 Organisational culture is based on ethical
values focusing on stakeholders’ interest
 Conservatism (on traditional values) is seen
as the most important factor in shaping
individual behaviour:
 Maintenace of social harmony
 Conflict avoidance
 Gotong Rotong
41
 Institutional Isomorphism in Financial
Reporting:
 Coercive Isomorphism (pressures to obey rules
and regulations issued by Bapepam and the
Minister of Finance in financial reporting practice)
 Mimetic Isomorphism (uncertainty force
organisations to imitate other organisations)
 the tendency of a company to imitate another
company’s financial disclosure by disclosing social and
environmental information in financial reports
 Normative Isomorphism (the role of professions
and professionalisation)
42
 LEADERSHIP IN BINTANG: WE COPY OUR
BOSS’ BEHAVIOUR
 The relationship between superiors and
subordinates is seemingly a father–child
relationship
 Bintang maintains that problems and conflicts
among stakeholders are resolved by musyawarah
and mufakat (consensus not confrontation).
 Leadership as an Exemplary Model (Tri Pakarti
Utama)
43
SYMMETRY OF POWER CREATES BALANCE
OF CONTROL :
 Effective Implementation of Corporate
Governance:
 Power Distribution and Effectiveness of
Oversight
 Using the source of power discussed by
Finkelstein (1992), actors in any corporate
governance mechanism gain power from four
sources: structural power, ownership power,
expert power and prestige power.
44
 The use of multiple theories in this study
showed evidence of the benefits of using
such theories in accounting studies. This can
boost sociological studies of accounting and
develop the understanding of accounting
knowledge and practice within social,
political, institutional and cultural contexts
45
 The company is committed to quality
financial reporting because such reporting
is important for the company to gain
legitimacy and to maintain social harmony.
 To gain legitimacy and maintain social
harmony, the company has designed annual
reports as rhetorical stories that provide
the true picture of the company’s
performance and conditions to persuade its
constituents
46
 From the organisational setting of Bintang, it
is clear the external environment has put
pressure on Bintang in preparing financial
reports. However, Bintang tends to conform
to the pressures through coercive, normative
and mimetic isomorphism. This is an
institutionalised routine that becomes a ritual
in Bintang.
 The case of Bintang shows that quality
financial reporting practice is constructed by
the organisational culture of the company.
47
 Taken-for-granted beliefs have shaped the
behaviour of Bintang organisational members
and have driven the company to commit to
ethical culture and has also shaped its financial
reporting practice.
 Leaders of Bintang have been able to show
themselves as exemplary models for their
subordinates (ing ngarso sung tulodo), as
individuals who are able to empower
subordinates (ing madyo mangun karso) and
have a sense of responsibility to their
subordinates (tut wuri handayani)
48
 To sum up, regardless of how beliefs,
values and norms are institutionalised in
Bintang to shape individuals’ behaviour,
the exercise of power and leadership, and
then to socially construct financial
reporting practice, this study concluded
that the financial reporting practice of
Bintang is a socially dynamic process. .
49

Más contenido relacionado

Similar a Pelatihan penelitian kualitatif_ kapan pake kualitatif & contohnya

Research methodology
Research methodologyResearch methodology
Research methodology
Akhtar Alam
 
Praxeology keynote becera 2012
Praxeology keynote becera 2012Praxeology keynote becera 2012
Praxeology keynote becera 2012
gsykes
 
KEYSTONE / Module 7 / Slideshow 1 / Realist and theory driven approaches in HPSR
KEYSTONE / Module 7 / Slideshow 1 / Realist and theory driven approaches in HPSRKEYSTONE / Module 7 / Slideshow 1 / Realist and theory driven approaches in HPSR
KEYSTONE / Module 7 / Slideshow 1 / Realist and theory driven approaches in HPSR
Public Health Foundation of India (PHFI)
 
Introduction-to-Research---Lec-1-26092022-015602pm.pdf
Introduction-to-Research---Lec-1-26092022-015602pm.pdfIntroduction-to-Research---Lec-1-26092022-015602pm.pdf
Introduction-to-Research---Lec-1-26092022-015602pm.pdf
AsmaRauf5
 

Similar a Pelatihan penelitian kualitatif_ kapan pake kualitatif & contohnya (20)

stratege 2.pdf
stratege 2.pdfstratege 2.pdf
stratege 2.pdf
 
HI6008 Business Research Lecture 01(1) (1).pptx
HI6008 Business Research  Lecture 01(1) (1).pptxHI6008 Business Research  Lecture 01(1) (1).pptx
HI6008 Business Research Lecture 01(1) (1).pptx
 
Changing the world one meeting at a time
Changing the world one meeting at a timeChanging the world one meeting at a time
Changing the world one meeting at a time
 
Research methodology
Research methodologyResearch methodology
Research methodology
 
Research
ResearchResearch
Research
 
Thesis Proposal: Understanding Audience Engagement Transmedia
Thesis Proposal: Understanding Audience Engagement TransmediaThesis Proposal: Understanding Audience Engagement Transmedia
Thesis Proposal: Understanding Audience Engagement Transmedia
 
Papalele Selling Price Concept in Cultural Values Scope of Community Maluku
	Papalele Selling Price Concept in Cultural Values Scope of Community Maluku	Papalele Selling Price Concept in Cultural Values Scope of Community Maluku
Papalele Selling Price Concept in Cultural Values Scope of Community Maluku
 
Praxeology keynote becera 2012
Praxeology keynote becera 2012Praxeology keynote becera 2012
Praxeology keynote becera 2012
 
Literature Review.pptx
Literature Review.pptxLiterature Review.pptx
Literature Review.pptx
 
Forte intro to theory book lesson 01 use theory for professional purposes po...
Forte intro to theory book  lesson 01 use theory for professional purposes po...Forte intro to theory book  lesson 01 use theory for professional purposes po...
Forte intro to theory book lesson 01 use theory for professional purposes po...
 
Behavioral Views of Management
Behavioral Views  of ManagementBehavioral Views  of Management
Behavioral Views of Management
 
Systematic Reviews and Research Synthesis, Part 2
Systematic Reviews and Research Synthesis, Part 2Systematic Reviews and Research Synthesis, Part 2
Systematic Reviews and Research Synthesis, Part 2
 
Different approaches in accounting research
Different approaches in accounting researchDifferent approaches in accounting research
Different approaches in accounting research
 
BA220 Week six chapter 10 ppt
BA220 Week six   chapter 10 pptBA220 Week six   chapter 10 ppt
BA220 Week six chapter 10 ppt
 
KEYSTONE / Module 7 / Slideshow 1 / Realist and theory driven approaches in HPSR
KEYSTONE / Module 7 / Slideshow 1 / Realist and theory driven approaches in HPSRKEYSTONE / Module 7 / Slideshow 1 / Realist and theory driven approaches in HPSR
KEYSTONE / Module 7 / Slideshow 1 / Realist and theory driven approaches in HPSR
 
Organization Development
Organization DevelopmentOrganization Development
Organization Development
 
Systems Thinking in Practice - an Open University showcase
Systems Thinking in Practice - an Open University showcaseSystems Thinking in Practice - an Open University showcase
Systems Thinking in Practice - an Open University showcase
 
Praxeology keynote BECERA 2012
Praxeology keynote BECERA 2012 Praxeology keynote BECERA 2012
Praxeology keynote BECERA 2012
 
Introduction-to-Research---Lec-1-26092022-015602pm.pdf
Introduction-to-Research---Lec-1-26092022-015602pm.pdfIntroduction-to-Research---Lec-1-26092022-015602pm.pdf
Introduction-to-Research---Lec-1-26092022-015602pm.pdf
 
The Scientific Status of Management Research
The Scientific Status of Management ResearchThe Scientific Status of Management Research
The Scientific Status of Management Research
 

Más de Purwo Adi Wibowo (8)

Pelatihan penelitian kualitati_apa itu penelitian kualitatif?
Pelatihan penelitian kualitati_apa itu penelitian kualitatif?Pelatihan penelitian kualitati_apa itu penelitian kualitatif?
Pelatihan penelitian kualitati_apa itu penelitian kualitatif?
 
Contoh penelitian kualitatif bagus
Contoh penelitian kualitatif bagusContoh penelitian kualitatif bagus
Contoh penelitian kualitatif bagus
 
Contoh penelitian kualitatif yang perlu perbaikan
Contoh penelitian kualitatif yang perlu perbaikanContoh penelitian kualitatif yang perlu perbaikan
Contoh penelitian kualitatif yang perlu perbaikan
 
Proposal Metode Penelitian Purwo mata kuliah Metodologi Penelitian
Proposal Metode Penelitian Purwo mata kuliah Metodologi PenelitianProposal Metode Penelitian Purwo mata kuliah Metodologi Penelitian
Proposal Metode Penelitian Purwo mata kuliah Metodologi Penelitian
 
Bank income structure and risk: An empirical analysis of European banks
Bank income structure and risk: An empirical analysis of European banksBank income structure and risk: An empirical analysis of European banks
Bank income structure and risk: An empirical analysis of European banks
 
Contoh Gambar peta penelitian dari proposal penelitian di mata kuliah metodol...
Contoh Gambar peta penelitian dari proposal penelitian di mata kuliah metodol...Contoh Gambar peta penelitian dari proposal penelitian di mata kuliah metodol...
Contoh Gambar peta penelitian dari proposal penelitian di mata kuliah metodol...
 
Peta penelitian
Peta penelitianPeta penelitian
Peta penelitian
 
Taksonomi bloom
Taksonomi bloomTaksonomi bloom
Taksonomi bloom
 

Pelatihan penelitian kualitatif_ kapan pake kualitatif & contohnya

  • 1.  Isu bersifat sensitif dan rumit (complicated)  Isu tidak dapat dikuantifikasi  Isu hanya dapat dipahami pada setting alamiah (natural settings)  Ketika meneliti tentang peranan (roles), proses dan kelompok tertentu  Jika tujuan utama riset adalah untuk memahami (understanding) 4
  • 2. 5 A. Memilih topik B. Literature review C. Menentukan peran partisipan: subject atau informant? D. Pemilihan partisipan E. Pengumpulan data F. Analisis Data
  • 3. Deskripsikan topik dalam cerita kontekstual (Research Background)  Topiknya apa?  Mengapa menarik?  Apa yang sudah diteliti? Apa kelemahan riset yg sudah ada?  Mengapa menggunakan riset kualitatif? 6
  • 4. 7 Bla....Bla....Bla....................................... Penelitian ini didasarkan pada ontologi bahwa sustainability reporting merupakan media komunikasi (Cerin 2002) yang dapat digunakan untuk membentuk cerita retorik (rhetorical story) tentang kinerja sustainability perusahaan. Sebagai media komunikasi, retorika yang dibentuk oleh manajemen perusahaan tidak dapat dipisahkan dari aspek semiotik karena aspek semiotik inilah yang membentuk bahasa yang digunakan dalam komunikasi. Atas dasar ontologi di atas, penelitian ini dilakukan dalam paradigma interpretive dan menggunakan pendekatan semiotik yaitu menganalisis pelaporan CSR dalam persepktif makna yang diinginkan dari pemakaian simbol, kata dan kalimat. Kalimat untuk menunjukkan alasan mengapa riset yang sekarang akan dilakukan fokusnya pada pendekatan qualitative
  • 5.  Process (bagaimana dan mengapa sesuatu terjadi)  Understanding (Apa yang terjadi, mengapa atau bagaimana)  Tujuan riset: “memahami”, “menemukan”, “menjelaskan”, “mengidentifikasi”, “mengekplorasi” atau “menggambarkan”  Dimulai dengan kata seperti: “bagaimana”, “apa” dan “mengapa”  Menghindari kata: “hubungan”, “pengaruh” ”dampak”, “mempengaruhi”, “menyebabkan” 8
  • 6. 9 Dilakukan setelah data terkumpul dan dianalisis Argumen penundaan literature review:  Agar partisipan tidak diarahkan utk menjawab pertanyaan yang jawabannya sudah diketahui penelitia Tujuan literature review:  Menunjukkan bagaimana temuan penelitian cocok dengan apa yang telah diketahui (teori)
  • 7. 10  Orang yang diteliti diperlakukan sebagai participant atau informant, bukan “subject”  Dalam penelitian, individu diperlakukan sebagai partisipan aktif  Mereka menjelaskan pada peneliti apa yang mereka pahami/alami  Peneliti berusaha memahami “participants’ cultural knowledge”  Perlu mempelajari kultur partisipan melalui “on- going discussion” dan melibatkan diri dengan kehidupan mereka
  • 8. 11  Metode yang digunakan “purposive sampling”  Partisipan memahami betul apa yang sedang diteliti  Mampu bercerita secara jelas  Tujuan riset bukan untuk generalisasi tetapu memperoleh deskripsi detail (rich descriptions) ttg fenomena yg diteliti berdasarkan orang2 yang mengalaminya
  • 9. 12 Qualitative research tergantung pada kehidupan partisipan. Jadi diperlukan berbagai strategi pengumpulan data yang imaginatif, dan kreatif. Metode pengumpulan data: interview, observasi, diskusi kelompok, analisis video, surat, catatan harian dan dokumen lainnya.
  • 10.  Peneliti terlibat langsung dengan data, menentukan tema data, memberi makna dan merangkainya dalam bentuk tulisan ilmiah  Cyclical process – pengumpulan data dilakukan bersamaan dengan analisis data  Analisis dimulai ketika pengumpulan data dimulai  Baca, baca ulang, pahami maknanya, analisis, sintesis dan tulsi 13
  • 12. Data (wawancara, Observasi, dokumen) Tema Research Question Interpretasi Data Teori Pendukung Mr. A: Sejak didirikan, Bintang selalu mematuhi aturan yang dikeluarkan badan berwenang. Inilah alasan, mengapa Bintang dikenal sebagai perusahaan yang konservatif. Sikap ini adalah bagian dari budaya kami... Budaya Organisasi (Konservatif) Q1 Budaya konservatif merupakan bagian dari budaya perusahaan yang membuat perush ini patuh pada aturan (Watson 1998, p. 253). Blanchard and Peale (1988, p. 7) Jost, et al. (2003) 15
  • 13. 16
  • 14. Dari lapangan peneliti memperoleh data sbb:  Data dari Wawancara: qsd WWW 1543 &*%$@  Data dari Observasi : ghj SSS 398 !%#  Data dari Dokumen: gcb GGG 17
  • 15. Data Wawancara: qsd WWW 1543 &*%$@ Data Observasi: ghj SSS 398 !%# Data Dokumen: gcb GGG qsd ghj gcb WWW SSS GGG 1543 398 &*%$@!#% C O D I N G Teori CAPSLOCK Teori SHIFT KEYBOARD 18
  • 16.  Identifikasi dialog yang mendukung tema  Tampilkan dialog yang menunukkan bahasa asli (native language) informant.  Contoh: “...Jangkrik!...atasan saya memang menyebalkan...suka pilih kasih, kalau begini,...terus piye jal?  Lakukan kutipan langsung  Identifikasi data penting yang tentang individu, peristiwa atau aktivitas  Identifikasi perbedaan dan kontradiksi yang muncul dari pengalaman individu 19
  • 17. Accounting, Organization & Society Critical Perspective in Accounting Qualitative Research in Management and Accounting Accounting, Auditing & Accountability Journal 20
  • 18. OLEH: DR. IR. SONNY LEKSONO SE, MS PENERBIT: CV CITRA MALANG 2009 CONTOH PENELITIAN KUALITATIF EKONOMI 21
  • 19.  Ilmu ekonomi adalah ilmu sosial bukan ilmu eksakta yang bersifat nomothetic  Pasar tradisional adalah potensi ekonomi yang menopang kehidupan rakyat dan sudah berlangsung lama  Pasar tradisional mulai pudar seiring maraknya pasar modern  Dimensi sosial (nilai & norma) dalam perdagangan mulai luntur  Pasar Besar Malang (PBM) merupakan contoh pudarnya pasar tradisional 22
  • 20.  Bagaimana tata nilai kolektif (aturan & norma) pedagang menjadi penentu kinerja ekonomi dalam berdagang di Pasar Besar Malang?  Bagaimana tata nilai kolektif (aturan & nilai) pedagang di Pasar Besar Malang ini menjadi stimulant dinamika kapital sosial?  Mengapa tata nilai kolektif (aturan & nilai) pedagang menjadi penentu kinerja ekonomi di Pasar Besar Malang? 23
  • 21.  Aspek Kelembagaan  Organisasi/kaidah, norma dan nilai-nilai yang mengatur perilaku dan tindakan anggota masyarakat dalam kegiatan sehari-hari dan dalam usahanya mencapai tujuan  Modal Sosial  Feature of social organization such as networks, norms and social trust that facilitate coordination and cooperation for mutual benefit (Putnam (1995)  Berisi: norma & nilai, jaringan kerja/organisasi/ kelembagaan, dan konsekuensinya (Newton 1997)  Sosiologi Ekonomi 24
  • 22. Pendekatan Penelitian  Pendekatan Phenomenology dan model Grounded Theory dengan mengedepankan makna, konteks dan perspektif Emic  Emic = memahami dan memaknai suatu fenomena ekonomi menurut perspektif persepsi, pemikiran, kemauan, pengalaman dan keyakinan subyek pelaku ekonomi; bukan menurut perspektif peneliti. 25
  • 23.  Fokus Penelitian:  Interaksi kegiatan pedagang dengan berbagai pihak  Mekanisme kerja dan kebijakan petugas/ pemegang otoritas (regulasi)  Proses perubahan pedagang di PBM dalam meningkatkan kinerja ekonomi  Setting Penelitian  Pasar Besar Malang dengan fokus pada pedagang  PBM memiliki aturan non formal (norma, etika, kegiatan kolektif dll)  Sampling = Purposive sampling 26
  • 24.  Pengumpulan Data  Interview dengan informan  Observasi kegiatan  Dokumentasi  Pengolahan Data:  Data dianalisis berdasarkan teori (analitical), dengan penafsiran (interpretive) yang utuh menyeluruh (holistic) , memadukan berbagai gejala yang berbeda, bertentangan, paradoks (sintesis)  Langkah Analisis:  Reduksi Data  Coding  Interpretasi  Penyajian 27
  • 25. Pasar sebagai institusi tertua akan tetap bertahan dan berkembang jika institusi ini sehat. Meskipun banyak pelaku ekonomi memanfaatkan pasar tradisional, namun hal teresbut tidak mampu menciptakan investasi, inovasi yang memadai bagi pedagang Komunitas pedagang tradisional berada dalam bagunan modern, namun tetap menerapkan tata berjualan tradisional 28
  • 26.  Tawar menawar yang semula adalah sebuah konteks sosial, secara evolutif telah bergeser menjadi tujuan komersial yang tidak lagi disadari oleh pedagang tradisional  Keterbatasan modal memunculkan strategi penyediaan barang dengan cara “Nyaur Ngamek”, sebuah norma yang menjadi modal sosial  Pedagang bertahan hidup karena dapat berkompetisi sekaligus bekerja sama (resiprositas) dalam satu jaringan usaha berdasarkan kepercayaan  Tawar menawar yang berkepanjangan memakan energi dan waktu yang lama sehingga menambah biaya transaksi. 29
  • 27.  Regulasi, kenyamanan pasar modern merupakan dinamika sosial yang cenderung “memarginalkan” pasar tradisional  Pasar tradisional tetap bertahan karena adanya modal sosial meskipun modal sosial tersebut mulai luntur digerus oleh fasilitas kenyamanan pasar modern (AC, banyak mainan, dll) yang lebih berorientasi pada komersialisasi 30
  • 28. By: Anis CHARIRI Publisher: VDM Mueller, Germany CONTOH PENELITIAN KUALITATIF AKUNTANSI 31
  • 29.  CURRENT STUDIES ON FINANCIAL REPORTING  Dominated by positive accounting research  Issues on Corporate Governance Mechanism  ARGUMENTS ON THIS STUDY  Accounting is a socially constructed reality  Accounting reports are social, political, and economic documents  ONTOLOGICALLY: Financial reporting practice is institutional and political practice concerning the supply of information 32
  • 30.  Why is the company committed to quality financial reporting?  How does the company construct its financial reports to deliver a message to its audience?  To what extent do external institutional pressures, such as regulations/rules, force the company to provide information in financial reports?  In what ways do intra-organisational dynamics, such as beliefs, values, norms, power and leadership, construct financial reporting practice? 33
  • 31.  This study is not intended to generalize the practice of financial reporting in Indonesia. Instead, it is intended to understanding:  The reasons of and processes by which Bintang construct financial reporting  The organisational and institutional factors that shape financial reporting practice of Bintang  The extent to which there is institutionalisation of values, beliefs, and norms in Bintang  The exercise of power by the actors involved in the corporate governance mechanism in shaping financial reporting practice of Bintang 34
  • 32.  Theoretical framework of this study is based on :  Institutional theory  Power Mobilisation theory  Cultural Theory- ”the Javanese ideas of the good life” 35
  • 33.  This Study is based subjective meanings of social actions (Interpretivism).  Humans are incapable of total objectivity because they are situated in a reality constructed by subjective experience  Research Method: Ethnographic Case Study  Data Collection: participant observation, interview, and examination of organisational records  Research Setting: PT. Asuransi Bintang, Tbk, a national insurance company listed in the Jakarta Stock Exchange 36
  • 34. • Data Analysis: data reduction and interpretation. • Data reduction:organising data, generating categories, themes and patterns, and coding data. • Interpretation is undertaken through the searching for alternative explanations, and writing the report 37
  • 35. Q1: Why is the company committed to quality financial reporting? Q2: How does the company construct its financial reports to deliver a message to its audience? 38
  • 36.  Bintang is committed to QFR because of the need for gaining legitimacy and to increase public confidence in Bintang  Financial reporting is used by Bintang as a medium that Bintang do not break Javanese norms and value (respect and conflict avoidance). Because behaviour in accordance with socially accepted beliefs, norms and values is a part of maintaining social harmony in the Indonesian society (Magnis-Suseno 1997), the way Bintang is committed to quality financial reporting practice means that gaining legitimacy is eventually directed to maintaining social harmony. 39
  • 37. Q3: To what extent do external institutional pressures, such as regulations/rules, force the company to provide information in financial reports?  Even though a number of regulations have been issued to regulate insurance business in Indonesia, it can be argued that such regulations have not been able to support sound business practice and transparency in financial reporting. Indeed, some regulations are confusing and there is a problem with law enforcement. 40
  • 38.  The words transparency, public accountability, conservatism and ethical business become discourses in Bintang  Organisational culture is based on ethical values focusing on stakeholders’ interest  Conservatism (on traditional values) is seen as the most important factor in shaping individual behaviour:  Maintenace of social harmony  Conflict avoidance  Gotong Rotong 41
  • 39.  Institutional Isomorphism in Financial Reporting:  Coercive Isomorphism (pressures to obey rules and regulations issued by Bapepam and the Minister of Finance in financial reporting practice)  Mimetic Isomorphism (uncertainty force organisations to imitate other organisations)  the tendency of a company to imitate another company’s financial disclosure by disclosing social and environmental information in financial reports  Normative Isomorphism (the role of professions and professionalisation) 42
  • 40.  LEADERSHIP IN BINTANG: WE COPY OUR BOSS’ BEHAVIOUR  The relationship between superiors and subordinates is seemingly a father–child relationship  Bintang maintains that problems and conflicts among stakeholders are resolved by musyawarah and mufakat (consensus not confrontation).  Leadership as an Exemplary Model (Tri Pakarti Utama) 43
  • 41. SYMMETRY OF POWER CREATES BALANCE OF CONTROL :  Effective Implementation of Corporate Governance:  Power Distribution and Effectiveness of Oversight  Using the source of power discussed by Finkelstein (1992), actors in any corporate governance mechanism gain power from four sources: structural power, ownership power, expert power and prestige power. 44
  • 42.  The use of multiple theories in this study showed evidence of the benefits of using such theories in accounting studies. This can boost sociological studies of accounting and develop the understanding of accounting knowledge and practice within social, political, institutional and cultural contexts 45
  • 43.  The company is committed to quality financial reporting because such reporting is important for the company to gain legitimacy and to maintain social harmony.  To gain legitimacy and maintain social harmony, the company has designed annual reports as rhetorical stories that provide the true picture of the company’s performance and conditions to persuade its constituents 46
  • 44.  From the organisational setting of Bintang, it is clear the external environment has put pressure on Bintang in preparing financial reports. However, Bintang tends to conform to the pressures through coercive, normative and mimetic isomorphism. This is an institutionalised routine that becomes a ritual in Bintang.  The case of Bintang shows that quality financial reporting practice is constructed by the organisational culture of the company. 47
  • 45.  Taken-for-granted beliefs have shaped the behaviour of Bintang organisational members and have driven the company to commit to ethical culture and has also shaped its financial reporting practice.  Leaders of Bintang have been able to show themselves as exemplary models for their subordinates (ing ngarso sung tulodo), as individuals who are able to empower subordinates (ing madyo mangun karso) and have a sense of responsibility to their subordinates (tut wuri handayani) 48
  • 46.  To sum up, regardless of how beliefs, values and norms are institutionalised in Bintang to shape individuals’ behaviour, the exercise of power and leadership, and then to socially construct financial reporting practice, this study concluded that the financial reporting practice of Bintang is a socially dynamic process. . 49