SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 31
SEJARAH
XI MIA 2
ANGGOTA :
IFFAH AZZAH M
FAHRI ALI S
FELIX L
JUNIANUR
LIDIA PERMATA N
M YOGA
M IQBAL
PUTRI SAGITA U
ROFI ABDUL M
ZHAFIRA KHAIRANA
KEDATANGAN BANGSA JEPANG KE
INDONESIA
Jepang mendarat di
Tarakan, Kal-Tim.
Selanjutnya Balikpapan,
Palembang dan Plaju
Jepang menduduki tiga
kota di pulau Jawa
yaitu: Teluk Banten,
daerah pantura, dan
kota Pasuruan.
Pemerintah Hindia
Belanda menyerah
tanpa syarat kepada
Jepang. Jendral Ter
Poorten menyerah
tanpa syarat kepada
Jendral Hitoshi
Immamura.
11 Januari 1942
1 Maret 1942
8 Maret 1942
Pada masa Jepang, wilayah Indonesia dibagi
menjadi 3 wilayah memerintahan militer.
Wilayah Militer I
Jawa dan Madura
berpusat di
Jakarta
Wilayah Militer II
Sumatera
berpusat di
Bukittinggi
Wilayah Militer III
Kalimantan,
Sulawesi, Bali,
Nusa Tenggara,
dan Maluku.
Tujuan utama pendudukan Jepang
di Jawa adalah menyusun dan
mengarahkan kembali
perekonomian peninggalan
pemerintah Hindia Belanda dalam
rangka menopang upaya perang
Jepang dan rencana-rencananya
bagi ekonomi jangka panjang
terhadap Asia Timur dan Tenggara.
Tujuan utama ini mengarahkan
kebijakan-kebijakan pemerintah
militer untuk menghapuskan
pengaruh-pengaruh barat di
kalangan rakyat Jawa dan
memobilisasi rakyat Jawa demi
kemenangan Jepang dalam perang
Asia Timur Raya.
Pada awal kedatangannya
Jepang disambut baik oleh
orang-orang Jawa yang
beranggapan bahwa
kedatangan tentara Jepang
sesuai dengan ramalan
Joyoboyo.Oleh sebab itu,
ketika tentara Jepang
mendirikan pemerintahan
militernya orang-orang Jawa
menerimanya dengan
sukarela.
Jepang berusaha menarik simpati rakyat
Indonesia yaitu dengan cara:
1. Mengijinkan mengibarkan bendera
Merah Putih disamping bendera hinomaru
2. Mengijinkan menggunakan bahasa
Indonesia
3. Mengijinkan menyanyikan lagu Indonesia
Raya berdampingan dengan lagu Kimigayo
Tentu saja hal itu membuat hati rakyat
Indonesia bahagia, karena mereka
menganggap bahwa kedatangan bangsa
Jepang dapat membebaskan belenggu dari
penjajah Belanda.
Untuk memikat hati rakyat, Jepang membuat propaganda (Sendebu)
meliputi :
• Tiga A
• mengangkat orang-orang pribumi dalam pelbagai pemerintahan
yang prinsip turun-temurunnya dihapuskan
• menetapkan wilayah-wilayah voorstenlanden sebagai kochi (daerah
istimewa).
Tanggal 7 September 1944
mengeluarkan pernyataan
bahwa " akan diberi
kemerdekaan di kemudian
hari". Pernyataan Koiso
tersebut kemudian terkenal
dengan sebutan "Janji Koiso".
Perdana Menteri Koiso
Awal persiapan kemerdekaan oleh
1 Maret 1945 mengumumkan
dibentuknya
"Badan Penyelidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia"
(BPUPKI)
untuk menyelidiki, mempelajari dan
memepersiapakan hal-hal yang
terkait dengan masalah tata
pemerintahan guna mendirikan
suatu negara Indonesia merdeka.
Jenderal Kumakichi Harada
pimpinan pemerintah
pendudukan militer Jepang
di Jawa
Profil
Tanggal resmi dibentuk : 29 April 1945 (ulang tahun
Kaisar Hirohito)
Tanggal dibubarkan : 7 Agustus 1945 (dibentuknya PPKI)
Ketua : Dr. Radjiman Wedyodiningrat
Wakil ketua : Raden Pandji Soeroso*
Ichibangase Yosio
Anggota : 67 orang
*Selain menjadi wakil ketua, Raden Pandji Soeroso juga diangkat sebagai kepala kantor
tata usaha BPUPKI dibantu Masuda Toyohiko dan Mr. Abdoel Gafar Pringgodigdo.
Sidang I
29 Mei-1 Juni 1945
dengan tujuan membahas bentuk
negara Indonesia, filsafat negara
"Indonesia Merdeka" serta merumuskan dasar
negara Indonesia.
Jalan Pejambon 6, Jakarta.
Tokoh Bangsa Dalam Perumusan
29 Mei 1945Mr. Mohammad Yamin
menyampaikan usul dasar negara Baik dalam
kerangka uraian pidato maupun dalam presentasi
lisan
Muh Yamin mengemukakan lima calon dasar negara
yaitu:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri ke-Tuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
Selain usulan lisan Muh Yamin tercatat
menyampaikan usulan tertulis mengenai rancangan
dasar negara, yaitu:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Rumusan dasar Negara yang diajukan
oleh Mr. Soepomo tanggal 31
mei 1945.
1. Persatuan Indonesia
2. Ketuhanan Yang Maha esa
3. Kerakyatan yang berdasarkan
permusyawaratan perwakilan
4. Pemerataan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia
5. Kemakmuran Indonesia dalam ikatan
Asia Timur Raya
1 Juni 1945 Ir. Soekarno
menyampaikan usul negara yang kemudian
dikenal sebagai hari lahir Pancasila. Sukarno pula-
lah yang mengemukakan dan menggunakan
istilah “Pancasila” (secara harfiah berarti lima
dasar)
Rumusan Pancasila
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme,-atau peri-kemanusiaan
3. Mufakat,-atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. ke-Tuhanan yang maha esa
Sidang II
10 Juli -14 Juli 1945
Sidang ini membahas :
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Kewarganegaraan Indonesia
RancanganUndang-Undang Dasar
Ekonomi dan keuangan
Pembelaan negara
Pendidikan dan pengajaran.
Sidang II
10 Juli -14 Juli 1945
Sidang ini membahas :
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Kewarganegaraan Indonesia
RancanganUndang-Undang Dasar
Ekonomi dan keuangan
Pembelaan negara
Pendidikan dan pengajaran.
Pada persidangan BPUPKI yang kedua ini,
anggota BPUPKI dibagi-bagi dalam panitia-
panitia kecil. Panitia-panitia kecil yang
terbentuk itu antara lain:
1. Panitia Perancang Undang-Undang
Dasar (diketuai oleh Ir. Soekarno)
2. Panitia Pembelaan Tanah Air (diketuai
oleh Raden Abikusno Tjokrosoejoso)
3. Panitia Ekonomi dan Keuangan (diketuai
oleh Drs. Mohammad Hatta)
Panitia Sembilan adalah panitia yang
beranggotakan 9 orang yang bertugas untuk
merumuskan dasar negara Indonesia yang
tercantum dalam UUD 1945.
Panitia Sembilan dibentuk pada 1
Juni 1945. Adapun anggota Panitia
Sembilan adalah sebagai berikut:
1. Ir. Soekarno (ketua)
2. Drs. Moh. Hatta (wakil ketua)
3. Mr. Achmad Soebardjo (anggota)
4. Mr. Muhammad Yamin (anggota)
5. KH. Wachid Hasyim (anggota)
6. Abdul Kahar Muzakir (anggota)
7. Abikoesno Tjokrosoejoso (anggota)
8. H. Agus Salim (anggota)
9. Mr. A.A. Maramis (anggota)
Setelah melakukan kompromi
antara 4 orang dari kaum
kebangsaan (nasionalis) dan 4 orang
dari pihak Islam, tanggal 22 Juni
1945 Panitia Sembilan
menghasilkan rumusan dasar negara
yang dikenal dengan
Piagam Jakarta
(Jakarta Charter)
Pada saat penyusunan UUD pada Sidang
Kedua BPUPKI, Piagam Jakarta
dijadikan Muqaddimah (preambule).
Selanjutnya pada pengesahan UUD’45 18
Agustus 1945 oleh PPKI, istilah Muqaddimah
diubah menjadi Pembukaan UUD.
Untuk menghindarkan perpecahan, butir
pertama yang berisi kewajiban
menjalankan Syariat Islam bagi pemeluknya,
diganti menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa
oleh Drs. M. Hatta atas usul A.A. Maramis .
Profil
Tanggal resmi dibentuk : 7 Agustus 1945
Tanggal bubar : 29 Agustus 1945
Ketua : Ir. Soekarno
Wakil ketua : Moh. Hatta
Anggota : 21 orang (+6 orang)
Sidang I
(18 Agustus 1945)
• Mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945
Sebelum disahkan, terdapat perubahan dalam UUD 1945, yaitu:
1. Kata Muqaddimah  Pembukaan.
2. Pembukaan alinea IV kalimat Ketuhanan, dengan menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya  Ketuhanan yang Maha Esa.
3. Pembukaan alinea IV anak kalimat Menurut kemanusiaan yang adil dan
beradab  Kemanusiaan yang adil dan beradab.
4. Pasal 6 Ayat (1) yang semula berbunyi Presiden ialah orang Indonesia asli dan
beragama Islam  Presiden ialah orang Indonesia asli.
• Memilih dan mengangkat Presiden (Ir. Soekarno) dan Wakil Presiden (Moh. Hatta)
• Tugas Presiden sementara dibantu oleh Komite Nasional sebelum dibentuknya
MPR dan DPR
Sidang II
(19 Agustus 1945)
• Membentuk 12
Kementerian dan 4
Menteri Negara
• Membentuk
Pemerintahan
Daerah
Indonesia dibagi
menjadi 8 provinsi
yang dipimpin oleh
seorang gubernur.
• Membentuk Komite Nasional
Indonesia
• Membentuk Partai Nasional
Indonesia
• Membentuk Badan Keamanan
Rakyat
Pembentukan Badan Keamanan
Rakyat (BKR) bertujuan agar tidak
memancing permusuhan dengan
tentara asing di Indonesia.
Anggota BKR adalah himpunan
bekas anggotaPETA, Heiho,
Seinendan, dan Keibodan.
Detik-detik menjelang Proklamasi
Kronologis
6 & 9 Agustus 1945
Nagasaki dan
Hiroshima di Bom
oleh sekutu
15 Agustus 1945
Jepang menyerah
tanpa syarat
terhadap sekutu
16 Agustus 1945
Peristiwa
Rengasdengklok
17 Agustus 1945
Proklamasi
Kemerdekaan
Indonesia
Perundingan antara golongan muda
dan golongan tua dalam penyusunan
teks Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia berlangsung pukul 02.00 -
04.00 dini hari.
Teks proklamasi ditulis di ruang
makan di laksamana Tadashi Maeda
Jln Imam Bonjol No 1. Para
penyusun teks proklamasi itu adalah
Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan
Mr. Ahmad Soebarjo.
Konsep teks proklamasi ditulis oleh
Ir. Soekarno sendiri. Di ruang
depan, hadir B.M Diah, Sayuti Melik,
Sukarni, dan Soediro.
Laksamana Muda Maeda
Perundingan antara golongan muda
dan golongan tua dalam penyusunan
teks Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia berlangsung pukul 02.00 -
04.00 dini hari.
Teks proklamasi ditulis di ruang
makan di laksamana Tadashi Maeda
Jln Imam Bonjol No 1. Para
penyusun teks proklamasi itu adalah
Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan
Mr. Ahmad Soebarjo.
Konsep teks proklamasi ditulis oleh
Ir. Soekarno sendiri. Di ruang
depan, hadir B.M Diah, Sayuti Melik,
Sukarni, dan Soediro.
Sukarni mengusulkan agar yang
menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir.
Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama
bangsa Indonesia. Teks Proklamasi Indonesia
itu diketik oleh Sayuti Melik.
Pagi harinya, 17 Agustus 1945, di kediaman
Soekarno,Jalan Pegangsaan Timur 56 telah
hadir antara lain Soewirjo, Wilopo, Gafar
Pringgodigdo, Tabrani dan Trimurti.
Acara dimulai pada pukul 10:00 dengan
pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan
disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian
pengibaran bendera Merah Putih, yang dijahit
Ibu Fatmawati oleh Latief Hendraningrat
dibantu Soehoed disusul dengan sambutan
oleh Soewirjo, wakil walikota Jakarta saat itu
dan Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor.
Laksamana Muda Maeda
PRESENTASI MENUJU KEMERDEKAAN RI
PRESENTASI MENUJU KEMERDEKAAN RI

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Pendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di IndonesiaPendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di Indonesia
SEJARAH UNY
 
Ppt SNI Organisasi Masa Pendudukan Jepang
Ppt SNI Organisasi Masa Pendudukan JepangPpt SNI Organisasi Masa Pendudukan Jepang
Ppt SNI Organisasi Masa Pendudukan Jepang
Dewi_Sejarah
 
Masa pergerakan nasional
Masa pergerakan nasionalMasa pergerakan nasional
Masa pergerakan nasional
Umi Pujiati
 
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
University Of Tarbiyah
 
Jepang Kalah Dengan Sekutu
Jepang Kalah Dengan SekutuJepang Kalah Dengan Sekutu
Jepang Kalah Dengan Sekutu
Mika29893
 
Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia
Kolonialisme dan Imperialisme di IndonesiaKolonialisme dan Imperialisme di Indonesia
Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia
aepsudianto
 

La actualidad más candente (20)

Pendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di IndonesiaPendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di Indonesia
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
 
Ppt ips bab 4 a kls 9 edit
Ppt ips bab 4 a kls 9 editPpt ips bab 4 a kls 9 edit
Ppt ips bab 4 a kls 9 edit
 
Ppt SNI Organisasi Masa Pendudukan Jepang
Ppt SNI Organisasi Masa Pendudukan JepangPpt SNI Organisasi Masa Pendudukan Jepang
Ppt SNI Organisasi Masa Pendudukan Jepang
 
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.pptPPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
 
PPT SEJARAH INDONESIA - Perkembangan Politik Masa Demokrasi Liberal
PPT SEJARAH INDONESIA - Perkembangan Politik Masa Demokrasi LiberalPPT SEJARAH INDONESIA - Perkembangan Politik Masa Demokrasi Liberal
PPT SEJARAH INDONESIA - Perkembangan Politik Masa Demokrasi Liberal
 
Bab 5 (indonesia merdeka)
Bab 5 (indonesia merdeka)Bab 5 (indonesia merdeka)
Bab 5 (indonesia merdeka)
 
Masa pergerakan nasional
Masa pergerakan nasionalMasa pergerakan nasional
Masa pergerakan nasional
 
Kliping proklamasi kemerdekaan
Kliping proklamasi kemerdekaanKliping proklamasi kemerdekaan
Kliping proklamasi kemerdekaan
 
Peristiwa rengasdengklok
Peristiwa rengasdengklokPeristiwa rengasdengklok
Peristiwa rengasdengklok
 
Ppt kesadaran terhadap pentingnya integrasi bangsa
Ppt  kesadaran terhadap pentingnya integrasi bangsaPpt  kesadaran terhadap pentingnya integrasi bangsa
Ppt kesadaran terhadap pentingnya integrasi bangsa
 
Respon internasional terhadap kemerdekaan RI
Respon internasional terhadap kemerdekaan RIRespon internasional terhadap kemerdekaan RI
Respon internasional terhadap kemerdekaan RI
 
Materi Sejarah Kelas XII - Disintegrasi Bangsa
Materi Sejarah Kelas XII - Disintegrasi BangsaMateri Sejarah Kelas XII - Disintegrasi Bangsa
Materi Sejarah Kelas XII - Disintegrasi Bangsa
 
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
 
gerakan 30 september 1965 PKI
gerakan 30 september 1965 PKIgerakan 30 september 1965 PKI
gerakan 30 september 1965 PKI
 
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi BangsaPerjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
 
Tirani Matahari Terbit
Tirani Matahari TerbitTirani Matahari Terbit
Tirani Matahari Terbit
 
Bpupki
BpupkiBpupki
Bpupki
 
Jepang Kalah Dengan Sekutu
Jepang Kalah Dengan SekutuJepang Kalah Dengan Sekutu
Jepang Kalah Dengan Sekutu
 
Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia
Kolonialisme dan Imperialisme di IndonesiaKolonialisme dan Imperialisme di Indonesia
Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia
 

Destacado (12)

KNIP
KNIPKNIP
KNIP
 
Pembentukan nkri dan kelengkapan negara
Pembentukan nkri dan kelengkapan negaraPembentukan nkri dan kelengkapan negara
Pembentukan nkri dan kelengkapan negara
 
Proses peremusan pancasila sebagai dasar negara
Proses peremusan pancasila sebagai dasar negaraProses peremusan pancasila sebagai dasar negara
Proses peremusan pancasila sebagai dasar negara
 
Majuu sbmm
Majuu sbmmMajuu sbmm
Majuu sbmm
 
presentasi sejarah
presentasi sejarahpresentasi sejarah
presentasi sejarah
 
ppt Peristiwa merah putih di menado
ppt Peristiwa merah putih di menadoppt Peristiwa merah putih di menado
ppt Peristiwa merah putih di menado
 
Masa Pemerintahan SBY jilid 1 dan 2
Masa Pemerintahan SBY jilid 1 dan 2Masa Pemerintahan SBY jilid 1 dan 2
Masa Pemerintahan SBY jilid 1 dan 2
 
Profil singkat BPUPKI & PPKI
Profil singkat BPUPKI & PPKIProfil singkat BPUPKI & PPKI
Profil singkat BPUPKI & PPKI
 
Persiapan kemerdekaan ri_2003
Persiapan kemerdekaan ri_2003Persiapan kemerdekaan ri_2003
Persiapan kemerdekaan ri_2003
 
Ppt sejarah
Ppt sejarahPpt sejarah
Ppt sejarah
 
Ips [Sejarah] - Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Ips [Sejarah] - Persiapan Kemerdekaan IndonesiaIps [Sejarah] - Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Ips [Sejarah] - Persiapan Kemerdekaan Indonesia
 
Contoh Slide Presentasi Powerpoint yang Baik dan Menarik
Contoh Slide Presentasi Powerpoint yang Baik dan MenarikContoh Slide Presentasi Powerpoint yang Baik dan Menarik
Contoh Slide Presentasi Powerpoint yang Baik dan Menarik
 

Similar a PRESENTASI MENUJU KEMERDEKAAN RI

Bab i.pptx kelas xi ipa
Bab i.pptx kelas xi ipaBab i.pptx kelas xi ipa
Bab i.pptx kelas xi ipa
Joko Sriyatno
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesiaPancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
sunnysidemochi
 
Sejarah perumusan dan pengesahan
Sejarah perumusan dan pengesahanSejarah perumusan dan pengesahan
Sejarah perumusan dan pengesahan
nurhikma12
 
Proses Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Proses Persiapan Kemerdekaan IndonesiaProses Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Proses Persiapan Kemerdekaan Indonesia
FahrulRozi7
 
Kehidupan Masyarakat Indonesia sejak Awal kemerdekaan hingga masa reformasi
Kehidupan Masyarakat Indonesia sejak Awal kemerdekaan hingga masa reformasiKehidupan Masyarakat Indonesia sejak Awal kemerdekaan hingga masa reformasi
Kehidupan Masyarakat Indonesia sejak Awal kemerdekaan hingga masa reformasi
martini tini
 
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesiaBab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
Suliantika Riani
 
Hijau Pastel Abstrak Minimalis Presentasi Organisasi_20230831_094942_0000.pdf
Hijau Pastel Abstrak Minimalis Presentasi Organisasi_20230831_094942_0000.pdfHijau Pastel Abstrak Minimalis Presentasi Organisasi_20230831_094942_0000.pdf
Hijau Pastel Abstrak Minimalis Presentasi Organisasi_20230831_094942_0000.pdf
mrafliansyah045
 
IPS Kelas III BAB 4 indonesia dari masa kemerdekaan hingga reformasi
IPS Kelas  III BAB 4  indonesia dari masa kemerdekaan hingga reformasiIPS Kelas  III BAB 4  indonesia dari masa kemerdekaan hingga reformasi
IPS Kelas III BAB 4 indonesia dari masa kemerdekaan hingga reformasi
YusupDodiPurwadi1
 

Similar a PRESENTASI MENUJU KEMERDEKAAN RI (20)

Bpupki ,ppki, dan peristiwa rengasdengklok
Bpupki ,ppki, dan peristiwa rengasdengklokBpupki ,ppki, dan peristiwa rengasdengklok
Bpupki ,ppki, dan peristiwa rengasdengklok
 
G. Pancasila, BPUPKI and Dasar Negara
G. Pancasila, BPUPKI and Dasar NegaraG. Pancasila, BPUPKI and Dasar Negara
G. Pancasila, BPUPKI and Dasar Negara
 
Bab i.pptx kelas xi ipa
Bab i.pptx kelas xi ipaBab i.pptx kelas xi ipa
Bab i.pptx kelas xi ipa
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesiaPancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia zaman kerajaan ke...
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia zaman kerajaan ke...Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia zaman kerajaan ke...
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia zaman kerajaan ke...
 
Bpupki presentasi2
Bpupki presentasi2Bpupki presentasi2
Bpupki presentasi2
 
3. Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx
3. Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx3. Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx
3. Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx
 
BAGAIMANA PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA INDONESIA .pptx
BAGAIMANA PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA INDONESIA .pptxBAGAIMANA PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA INDONESIA .pptx
BAGAIMANA PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA INDONESIA .pptx
 
Sejarah perumusan dan pengesahan
Sejarah perumusan dan pengesahanSejarah perumusan dan pengesahan
Sejarah perumusan dan pengesahan
 
Proses Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Proses Persiapan Kemerdekaan IndonesiaProses Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Proses Persiapan Kemerdekaan Indonesia
 
Kehidupan Masyarakat Indonesia sejak Awal kemerdekaan hingga masa reformasi
Kehidupan Masyarakat Indonesia sejak Awal kemerdekaan hingga masa reformasiKehidupan Masyarakat Indonesia sejak Awal kemerdekaan hingga masa reformasi
Kehidupan Masyarakat Indonesia sejak Awal kemerdekaan hingga masa reformasi
 
Peristiwa sekitar proklamasi
Peristiwa sekitar proklamasiPeristiwa sekitar proklamasi
Peristiwa sekitar proklamasi
 
SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA.ppt
SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA.pptSEJARAH LAHIRNYA PANCASILA.ppt
SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA.ppt
 
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesiaBab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
 
Hijau Pastel Abstrak Minimalis Presentasi Organisasi_20230831_094942_0000.pdf
Hijau Pastel Abstrak Minimalis Presentasi Organisasi_20230831_094942_0000.pdfHijau Pastel Abstrak Minimalis Presentasi Organisasi_20230831_094942_0000.pdf
Hijau Pastel Abstrak Minimalis Presentasi Organisasi_20230831_094942_0000.pdf
 
IPS Kelas III BAB 4 indonesia dari masa kemerdekaan hingga reformasi
IPS Kelas  III BAB 4  indonesia dari masa kemerdekaan hingga reformasiIPS Kelas  III BAB 4  indonesia dari masa kemerdekaan hingga reformasi
IPS Kelas III BAB 4 indonesia dari masa kemerdekaan hingga reformasi
 
Terbentuknya_Negara_Indonesia.pptx
Terbentuknya_Negara_Indonesia.pptxTerbentuknya_Negara_Indonesia.pptx
Terbentuknya_Negara_Indonesia.pptx
 
IPS_Kelas_9 kemerdekaan dan reformasi.pptx
IPS_Kelas_9 kemerdekaan dan reformasi.pptxIPS_Kelas_9 kemerdekaan dan reformasi.pptx
IPS_Kelas_9 kemerdekaan dan reformasi.pptx
 
Kemerdekaan Sebagai Modal Pembangunan [PPKN Kelas 8] SMPN 2 BREBES
Kemerdekaan Sebagai Modal Pembangunan [PPKN Kelas 8] SMPN 2 BREBESKemerdekaan Sebagai Modal Pembangunan [PPKN Kelas 8] SMPN 2 BREBES
Kemerdekaan Sebagai Modal Pembangunan [PPKN Kelas 8] SMPN 2 BREBES
 
Makalah uud
Makalah uudMakalah uud
Makalah uud
 

Más de putrisagut

Pertumbuhan tanaman kacang hijau di tempat yang terang
Pertumbuhan tanaman kacang hijau di tempat yang terangPertumbuhan tanaman kacang hijau di tempat yang terang
Pertumbuhan tanaman kacang hijau di tempat yang terang
putrisagut
 
Kesetimbangan kimia dalam industri amonia1
Kesetimbangan kimia dalam industri amonia1Kesetimbangan kimia dalam industri amonia1
Kesetimbangan kimia dalam industri amonia1
putrisagut
 

Más de putrisagut (20)

English paper assigment/tugas makalah bahasa inggris lengkap dengan contoh so...
English paper assigment/tugas makalah bahasa inggris lengkap dengan contoh so...English paper assigment/tugas makalah bahasa inggris lengkap dengan contoh so...
English paper assigment/tugas makalah bahasa inggris lengkap dengan contoh so...
 
Soal sejarah xi sem 2
Soal sejarah xi sem 2Soal sejarah xi sem 2
Soal sejarah xi sem 2
 
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfurProses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
 
Pertumbuhan tanaman kacang hijau di tempat yang terang
Pertumbuhan tanaman kacang hijau di tempat yang terangPertumbuhan tanaman kacang hijau di tempat yang terang
Pertumbuhan tanaman kacang hijau di tempat yang terang
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Laporan bio
Laporan bioLaporan bio
Laporan bio
 
Kimia p h
Kimia p hKimia p h
Kimia p h
 
Satuan karya pramuka
Satuan karya pramukaSatuan karya pramuka
Satuan karya pramuka
 
Kesetimbangan kimia dalam industri amonia1
Kesetimbangan kimia dalam industri amonia1Kesetimbangan kimia dalam industri amonia1
Kesetimbangan kimia dalam industri amonia1
 
Matriks rotasi dengan pusat p (a,b)
Matriks rotasi dengan pusat p (a,b)Matriks rotasi dengan pusat p (a,b)
Matriks rotasi dengan pusat p (a,b)
 
Kelompok 3 xi mia 2 polinomial
Kelompok 3 xi mia 2 polinomialKelompok 3 xi mia 2 polinomial
Kelompok 3 xi mia 2 polinomial
 
Tugas seni rupa
Tugas seni rupaTugas seni rupa
Tugas seni rupa
 
Pkn ham
Pkn hamPkn ham
Pkn ham
 
Kisi kisi uts pkn
Kisi kisi uts pknKisi kisi uts pkn
Kisi kisi uts pkn
 
Ekonomi sem 2
Ekonomi sem  2Ekonomi sem  2
Ekonomi sem 2
 
Bab 9 fisika
Bab 9 fisikaBab 9 fisika
Bab 9 fisika
 
Bab 7 fisika
Bab 7 fisikaBab 7 fisika
Bab 7 fisika
 
Matriks
MatriksMatriks
Matriks
 
Penelitian sosial-SOSIOLOGI KELAS 10
Penelitian sosial-SOSIOLOGI KELAS 10 Penelitian sosial-SOSIOLOGI KELAS 10
Penelitian sosial-SOSIOLOGI KELAS 10
 
Teks eksplanasi tentang banjir
Teks eksplanasi tentang banjirTeks eksplanasi tentang banjir
Teks eksplanasi tentang banjir
 

Último

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Último (20)

Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 

PRESENTASI MENUJU KEMERDEKAAN RI

  • 1. SEJARAH XI MIA 2 ANGGOTA : IFFAH AZZAH M FAHRI ALI S FELIX L JUNIANUR LIDIA PERMATA N M YOGA M IQBAL PUTRI SAGITA U ROFI ABDUL M ZHAFIRA KHAIRANA
  • 2. KEDATANGAN BANGSA JEPANG KE INDONESIA Jepang mendarat di Tarakan, Kal-Tim. Selanjutnya Balikpapan, Palembang dan Plaju Jepang menduduki tiga kota di pulau Jawa yaitu: Teluk Banten, daerah pantura, dan kota Pasuruan. Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Jendral Ter Poorten menyerah tanpa syarat kepada Jendral Hitoshi Immamura. 11 Januari 1942 1 Maret 1942 8 Maret 1942
  • 3. Pada masa Jepang, wilayah Indonesia dibagi menjadi 3 wilayah memerintahan militer. Wilayah Militer I Jawa dan Madura berpusat di Jakarta Wilayah Militer II Sumatera berpusat di Bukittinggi Wilayah Militer III Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku.
  • 4. Tujuan utama pendudukan Jepang di Jawa adalah menyusun dan mengarahkan kembali perekonomian peninggalan pemerintah Hindia Belanda dalam rangka menopang upaya perang Jepang dan rencana-rencananya bagi ekonomi jangka panjang terhadap Asia Timur dan Tenggara. Tujuan utama ini mengarahkan kebijakan-kebijakan pemerintah militer untuk menghapuskan pengaruh-pengaruh barat di kalangan rakyat Jawa dan memobilisasi rakyat Jawa demi kemenangan Jepang dalam perang Asia Timur Raya.
  • 5. Pada awal kedatangannya Jepang disambut baik oleh orang-orang Jawa yang beranggapan bahwa kedatangan tentara Jepang sesuai dengan ramalan Joyoboyo.Oleh sebab itu, ketika tentara Jepang mendirikan pemerintahan militernya orang-orang Jawa menerimanya dengan sukarela.
  • 6. Jepang berusaha menarik simpati rakyat Indonesia yaitu dengan cara: 1. Mengijinkan mengibarkan bendera Merah Putih disamping bendera hinomaru 2. Mengijinkan menggunakan bahasa Indonesia 3. Mengijinkan menyanyikan lagu Indonesia Raya berdampingan dengan lagu Kimigayo Tentu saja hal itu membuat hati rakyat Indonesia bahagia, karena mereka menganggap bahwa kedatangan bangsa Jepang dapat membebaskan belenggu dari penjajah Belanda.
  • 7. Untuk memikat hati rakyat, Jepang membuat propaganda (Sendebu) meliputi : • Tiga A • mengangkat orang-orang pribumi dalam pelbagai pemerintahan yang prinsip turun-temurunnya dihapuskan • menetapkan wilayah-wilayah voorstenlanden sebagai kochi (daerah istimewa).
  • 8. Tanggal 7 September 1944 mengeluarkan pernyataan bahwa " akan diberi kemerdekaan di kemudian hari". Pernyataan Koiso tersebut kemudian terkenal dengan sebutan "Janji Koiso". Perdana Menteri Koiso
  • 9. Awal persiapan kemerdekaan oleh 1 Maret 1945 mengumumkan dibentuknya "Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia" (BPUPKI) untuk menyelidiki, mempelajari dan memepersiapakan hal-hal yang terkait dengan masalah tata pemerintahan guna mendirikan suatu negara Indonesia merdeka. Jenderal Kumakichi Harada pimpinan pemerintah pendudukan militer Jepang di Jawa
  • 10. Profil Tanggal resmi dibentuk : 29 April 1945 (ulang tahun Kaisar Hirohito) Tanggal dibubarkan : 7 Agustus 1945 (dibentuknya PPKI) Ketua : Dr. Radjiman Wedyodiningrat Wakil ketua : Raden Pandji Soeroso* Ichibangase Yosio Anggota : 67 orang *Selain menjadi wakil ketua, Raden Pandji Soeroso juga diangkat sebagai kepala kantor tata usaha BPUPKI dibantu Masuda Toyohiko dan Mr. Abdoel Gafar Pringgodigdo.
  • 11. Sidang I 29 Mei-1 Juni 1945 dengan tujuan membahas bentuk negara Indonesia, filsafat negara "Indonesia Merdeka" serta merumuskan dasar negara Indonesia. Jalan Pejambon 6, Jakarta.
  • 12. Tokoh Bangsa Dalam Perumusan 29 Mei 1945Mr. Mohammad Yamin menyampaikan usul dasar negara Baik dalam kerangka uraian pidato maupun dalam presentasi lisan Muh Yamin mengemukakan lima calon dasar negara yaitu: 1. Peri Kebangsaan 2. Peri Kemanusiaan 3. Peri ke-Tuhanan 4. Peri Kerakyatan 5. Kesejahteraan Rakyat
  • 13. Selain usulan lisan Muh Yamin tercatat menyampaikan usulan tertulis mengenai rancangan dasar negara, yaitu: 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kebangsaan Persatuan Indonesia 3. Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
  • 14. Rumusan dasar Negara yang diajukan oleh Mr. Soepomo tanggal 31 mei 1945. 1. Persatuan Indonesia 2. Ketuhanan Yang Maha esa 3. Kerakyatan yang berdasarkan permusyawaratan perwakilan 4. Pemerataan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia 5. Kemakmuran Indonesia dalam ikatan Asia Timur Raya
  • 15. 1 Juni 1945 Ir. Soekarno menyampaikan usul negara yang kemudian dikenal sebagai hari lahir Pancasila. Sukarno pula- lah yang mengemukakan dan menggunakan istilah “Pancasila” (secara harfiah berarti lima dasar) Rumusan Pancasila 1. Kebangsaan Indonesia 2. Internasionalisme,-atau peri-kemanusiaan 3. Mufakat,-atau demokrasi 4. Kesejahteraan sosial 5. ke-Tuhanan yang maha esa
  • 16. Sidang II 10 Juli -14 Juli 1945 Sidang ini membahas : Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Kewarganegaraan Indonesia RancanganUndang-Undang Dasar Ekonomi dan keuangan Pembelaan negara Pendidikan dan pengajaran.
  • 17. Sidang II 10 Juli -14 Juli 1945 Sidang ini membahas : Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Kewarganegaraan Indonesia RancanganUndang-Undang Dasar Ekonomi dan keuangan Pembelaan negara Pendidikan dan pengajaran. Pada persidangan BPUPKI yang kedua ini, anggota BPUPKI dibagi-bagi dalam panitia- panitia kecil. Panitia-panitia kecil yang terbentuk itu antara lain: 1. Panitia Perancang Undang-Undang Dasar (diketuai oleh Ir. Soekarno) 2. Panitia Pembelaan Tanah Air (diketuai oleh Raden Abikusno Tjokrosoejoso) 3. Panitia Ekonomi dan Keuangan (diketuai oleh Drs. Mohammad Hatta)
  • 18. Panitia Sembilan adalah panitia yang beranggotakan 9 orang yang bertugas untuk merumuskan dasar negara Indonesia yang tercantum dalam UUD 1945.
  • 19. Panitia Sembilan dibentuk pada 1 Juni 1945. Adapun anggota Panitia Sembilan adalah sebagai berikut: 1. Ir. Soekarno (ketua) 2. Drs. Moh. Hatta (wakil ketua) 3. Mr. Achmad Soebardjo (anggota) 4. Mr. Muhammad Yamin (anggota) 5. KH. Wachid Hasyim (anggota) 6. Abdul Kahar Muzakir (anggota) 7. Abikoesno Tjokrosoejoso (anggota) 8. H. Agus Salim (anggota) 9. Mr. A.A. Maramis (anggota)
  • 20. Setelah melakukan kompromi antara 4 orang dari kaum kebangsaan (nasionalis) dan 4 orang dari pihak Islam, tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan menghasilkan rumusan dasar negara yang dikenal dengan Piagam Jakarta (Jakarta Charter)
  • 21. Pada saat penyusunan UUD pada Sidang Kedua BPUPKI, Piagam Jakarta dijadikan Muqaddimah (preambule). Selanjutnya pada pengesahan UUD’45 18 Agustus 1945 oleh PPKI, istilah Muqaddimah diubah menjadi Pembukaan UUD. Untuk menghindarkan perpecahan, butir pertama yang berisi kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluknya, diganti menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa oleh Drs. M. Hatta atas usul A.A. Maramis .
  • 22. Profil Tanggal resmi dibentuk : 7 Agustus 1945 Tanggal bubar : 29 Agustus 1945 Ketua : Ir. Soekarno Wakil ketua : Moh. Hatta Anggota : 21 orang (+6 orang)
  • 23. Sidang I (18 Agustus 1945) • Mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945 Sebelum disahkan, terdapat perubahan dalam UUD 1945, yaitu: 1. Kata Muqaddimah  Pembukaan. 2. Pembukaan alinea IV kalimat Ketuhanan, dengan menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya  Ketuhanan yang Maha Esa. 3. Pembukaan alinea IV anak kalimat Menurut kemanusiaan yang adil dan beradab  Kemanusiaan yang adil dan beradab. 4. Pasal 6 Ayat (1) yang semula berbunyi Presiden ialah orang Indonesia asli dan beragama Islam  Presiden ialah orang Indonesia asli. • Memilih dan mengangkat Presiden (Ir. Soekarno) dan Wakil Presiden (Moh. Hatta) • Tugas Presiden sementara dibantu oleh Komite Nasional sebelum dibentuknya MPR dan DPR
  • 24. Sidang II (19 Agustus 1945) • Membentuk 12 Kementerian dan 4 Menteri Negara • Membentuk Pemerintahan Daerah Indonesia dibagi menjadi 8 provinsi yang dipimpin oleh seorang gubernur.
  • 25. • Membentuk Komite Nasional Indonesia • Membentuk Partai Nasional Indonesia • Membentuk Badan Keamanan Rakyat Pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) bertujuan agar tidak memancing permusuhan dengan tentara asing di Indonesia. Anggota BKR adalah himpunan bekas anggotaPETA, Heiho, Seinendan, dan Keibodan.
  • 27. Kronologis 6 & 9 Agustus 1945 Nagasaki dan Hiroshima di Bom oleh sekutu 15 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat terhadap sekutu 16 Agustus 1945 Peristiwa Rengasdengklok 17 Agustus 1945 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
  • 28. Perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 02.00 - 04.00 dini hari. Teks proklamasi ditulis di ruang makan di laksamana Tadashi Maeda Jln Imam Bonjol No 1. Para penyusun teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebarjo. Konsep teks proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri. Di ruang depan, hadir B.M Diah, Sayuti Melik, Sukarni, dan Soediro. Laksamana Muda Maeda
  • 29. Perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 02.00 - 04.00 dini hari. Teks proklamasi ditulis di ruang makan di laksamana Tadashi Maeda Jln Imam Bonjol No 1. Para penyusun teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebarjo. Konsep teks proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri. Di ruang depan, hadir B.M Diah, Sayuti Melik, Sukarni, dan Soediro. Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Teks Proklamasi Indonesia itu diketik oleh Sayuti Melik. Pagi harinya, 17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno,Jalan Pegangsaan Timur 56 telah hadir antara lain Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani dan Trimurti. Acara dimulai pada pukul 10:00 dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian pengibaran bendera Merah Putih, yang dijahit Ibu Fatmawati oleh Latief Hendraningrat dibantu Soehoed disusul dengan sambutan oleh Soewirjo, wakil walikota Jakarta saat itu dan Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor. Laksamana Muda Maeda