SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 29
Fenomena Land Grabbing
dalam Perencanaan Kehutanan
Tim Penyusun:
Agus Salim Ferliadi, Jejen Hendar, Fitrah
Bukhari, Kurnia Rusmiyati, Firmansyah,
Syahdi Sjahri, Raflis, Ardiansyah
Disampaikan pada : Seminar Tata Kelola Kehutanan
Pada Tanggal 10 Mei 2014
di Auditorium Pasca Sarjana Universitas Islam Indonesia Jogjakarta
Korupsi Perizinan
JAKARTA, KOMPAS.com — Bupati Bogor
Rachmat Yasin resmi ditetapkan Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai
tersangka kasus dugaan suap terkait
dengan rekomendasi tukar-
menukar kawasan hutan di
Bogor, Jawa Barat. Luas kawasan hutan
tersebut mencapai 2.754 hektar. Selain
Yasin, KPK juga menetapkan dua orang
lainnya sebagai tersangka, yaitu Kepala
Dinas Pertanian dan Kehutanan
Kabupaten Bogor Muhammad Zairin dan
pegawai PT BJA yang bernama FX Yohan
Yhap. Total uang suap yang diduga
diterima Yasin sebesar Rp 4,5 miliar.
Apa konsekwensi Hukum dari sebuah Rekomendasi??
Liputan6.com, Bengkulu - Sebanyak 387 kepala keluarga atau 1.200 warga
adat Semende Dusun Lamo, Banding Agung, Kabupaten Kaur, Provinsi
Bengkulu, tetap memilih bertahan di dalam kawasan hutan Taman Nasional
Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Padahal pada Kamis 24 April lalu, 4 warga
setempat telah dijatuhi vonis oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Klas II
Bintuhan kurungan penjara 3 tahun dan denda Rp 1,5 miliar dengan
tuduhan melakukan aktivitas di kawasan hutan tanpa seizin
Menteri Kehutanan. - See more at: http://news.liputan6.com/read/2047056/kalah-di-pengadilan-warga-adat-semende-tetap-bertahan-di-hutan#sthash.p7WOs03U.dpuf
Hutan Adat Vs Hutan Konservasi
Masyarakat Vs Koorporasi
Barang Bukti yang digunakan:
• Fotokopi SK Menhut No 743/Kpts-II/1996 tentang pemberian HPHTI atas areal
hutan seluas 299.975 ha kepada PT arara abadi
• Fotokopi Surat Rekomendasi Gubernur KDH Tk I Riau No 525/EK/1150 tanggal 25
April 1996
• Fotokopi Berita Acara Tata Batas yang dilakukan oleh team tata batas tanggal 30
Juli 1996
• Fotokopi Penataan Batas Sendiri areal kerja HPHTI PT Arara Abadi (Unit Sebanga)
• Fotokopi Surat Keputusan Mentri Kehutanan dan Perkebunan No 143/KPTS/VIII-
KP/1999, tanggal 22 Juni 1999 tentang penetapan batas areal kerja HPHTI PT
Arara Abadi
• Fotokopi 1 (satu) berkas RKT Nomor 4165/KPTS/Kw1-4/1999, tanggal 27 oktober
1999 beserta peta
• Fotokopi 1 (satu) berkas RKT Nomor 522.2/PKKPTS/113, tanggal 10 Januari 2007
beserta peta
• Fotokopi Surat keterangan lokasi tanah warisan peninggalan orang tua turun
temurun di desa tasik serai kec Mandau, Nomor: 05/25/TS 1982 tertanggal 5 Juni
1982 yang diketahui ketua RT, dan Kepala desa
http://raflis.wordpress.com/2013/01/01/dugaan-kriminalisasi-terhadap-masyarakat-dalam-kawasan-hutan/
Melakukan atau turut serta mengerjakan dan atau
menduduki kawasan hutan secara tidak syah
(ancaman pidana pasal 50 ayat (3) huruf (a) Jo
Pasal 78 ayat (2) Undang undang republic
Indonesia no 41 tahun 1999 tentang kehutanan Jo .
Pasal 55 ayat (1) ke-(1) KUHP
Pelanggaran Perizinan
Sumber: Transparency International Indonesia 2014
Pengurusan Hutan (UU 41/1999)
Pemerintah
Menetapkan hubungan hukum
antara orang dengan hutan
mengurus segala sesuatu
yang berkaitan dengan hutan
menetapkan status wilayah tertentu
sebagai kawasan hutan
Rakyat
Pasal 4 ayat 2
Perencanaan
Pengelolaan
Litbang, Diklat, Penyuluhan
Pengawasan
Pasal 10
Hutan NegaraDikuasai Oleh
Status Kawasan Hutan
Hutan Negara
Hutan Adat
Hutan Hak
Fungsi Kawasan Hutan
Hutan Konservasi
Hutan Lindung
Hutan Produksi
Inventarisasi
Penunjukan
Penataan batas
Pemetaan
Penetapan
Penetapan
Fungsi
Perubahan
Fungsi
Memberikan Wewenang Kepada
Status
dan
Fungsi
Perizinan
Hubung
an
Hukum
Tercipta
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 13-19
Status Fungsi≠
Hubungan antara UU Agraria, Kehutanan
dan Tata Ruang
Kawasan Hutan
UU Kehutanan
Hak atas tanah Pola Ruang
• Pengaburan aturan Pelaksana
• Ketidak jelasan definisi
UU Agraria UU Tata Ruang
Penguasaan Pemanfaatan
Audit Perizinan
Izin
Pembatasan Penguasaan Pembatasan izin
PP ?
PP ?PP ?
Politik Penguasaan Hutan
Dalam Perencanaan Kehutanan
Penunjukan
Kawasan Hutan
Diklaim sebagai
Hutan Negara
Perubahan Fungsi
Kawasan Hutan
Diberikan izin
pada koorporasi
Pinjam Pakai
Kawasan Hutan
Identifikasi
Kepemilikan atas Hutan
Asas Domain
Verklaring
UU Pokok Agraria
Hutan Adat
Hutan Hak
Perda
Inventarisasi Pengukuhan Penatagunaan Pemb Wil Pengelolaan Rencana
Perencanaan Kehutanan
Sebelum adanya UU Hak
Milik yang berlaku adalah
hukum adat
Mencabut
Memberlakukan
Merampas
Izin
SK Penunjukan Kawasan Hutan
Sumber: http://www.dephut.go.id/index.php?q=id/node/8246
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau dan Kepualauan Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Logika Perencanaan Kehutanan
Inventarisasi
Status
Penunjukan
penataan batas
pemetaan
penetapan
Pengukuhan Penatagunaan
penetapan fungsi
penggunaan
RTRWP
Pembentukan Wilayah
Pengelolaan
Unit Pengelolaan
Penetapan Luas
Minimal Kawasan
Hutan 30%
Perubahan peruntukan
dan fungsi
Output Inventarisasi
(Pasal 13 ayat 2
Penyusunan
Rencana Kehutanan
Pengelolaan
(pasal 14-15)
(pasal 16) (Pasal 17-19)
Pelepasan
Pinjam Pakai
Perubahan Fungsi
faktor-faktor lingkungan
kondisi sosial masyarakat
Jangka waktu perencanaan
Skala geografis
Fungsi pokok kawasan hutan
Pembentukan Wilayah
Pengelolaan
Logika Perencanaan Kehutanan
(Lanjutan)
Inventarisasi
Status
Penunjukan
Penetapan
Pengukuhan Penatagunaan
Perubahan peruntukan
dan fungsi
Output Inventarisasi
(Pasal 13 ayat 2
penetapan fungsi
(pasal 14-15)
(pasal 16) (Pasal 17-19)
Survey Lapangan
Scientific Analisis
Scientific Analisis
Kriteria
Berdasarkan Skoring
Faktor
Jenis
Tanah
Faktor
Curah
Hujan
Faktor
Kemirin
gan
Kesepakatan
Status
Diadopsi dalam Kriteria
Pola Ruang pada
Regulasi Penataan Ruang
Menetapkan Status Wilayah
Tertentu Sebagai Hutan
Kawasan Hutan
Negara Memberikan
Wewenang Pada
Pemerintah Untuk:
Pasal 13
Pasal 4 ayat 2
Kepastian Hukum
Penetapan Kawasan Hutan
Penetapan Status Kawasan Hutan
Penetapan Fungsi Kawasan Hutan
Penetapan 30% Tutupan Hutan
Perubahan Fungsi Kawasan Hutan
Belum ditetapkan
Ditetapkan 13%
Perubahan fungsi dilakukan atas
permintaan penerima izin dan
revisi rencana tata ruang
Belum dilakukan
Kawasan Hutan Sebagai Objek Hukum
Penetapan Kawasan Hutan
Penetapan Status Kawasan Hutan
Penetapan Fungsi Kawasan Hutan
Penetapan 30% Tutupan Hutan
Perubahan Fungsi Kawasan Hutan
Wilayah berlakunya UU Kehutanan
Kewenangan Pengelolaan
Dasar Hukum Pengelolaan
Perlindungan Hidrologi
1
2
3
4
Inventarisasi Hutan
• Pasal 13(2) ..... dilakukan dengan survei mengenai status dan
keadaan fisik hutan, flora dan fauna, sumber daya manusia,
serta kondisi sosial masyarakat di dalam dan di sekitar hutan.
Inventarisasi
Survey
Status dan Keadaan Fisik Hutan
Flora dan Fauna
Sumberdaya Manusia
Kondisi Sosial Masyarakat
pengukuhan kawasan hutan
penyusunan neraca sumber
daya hutan
penyusunan rencana
kehutanan
sistem informasi kehutanan
http://bpkh14.dephut.go.id/info-kehutanan
Inventarisasi
Survey
Status dan Keadaan Fisik Hutan
Flora dan Fauna
Sumberdaya Manusia
Kondisi Sosial Masyarakat
Data Tabular
Data Spasial
Penunjukan
Kawasan Hutan
Kawasan Hutan Bukan Kawasan Hutan
Inventarisasi
Kawasan
Hutan
PenunjukanSpasialisasi data tabular
Bukan Kawasan Hutan
Sketsa
Pengukuhan
Kawasan
Hutan
Penunjukan
Bukan Kawasan Hutan
Kawasan
Hutan
Tata Batas
Bukan Kawasan Hutan
Kawasan
Hutan
Pemetaan
Bukan Kawasan Hutan
Penetapan
Bukan Kawasan Hutan
Kawasan
Hutan
Pasal 1 point 3. “Kawasan hutan adalah
wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau
ditetapkan oleh pemerintah untuk
dipertahankan keberadaannya sebagai
hutan tetap.”
Kepastian
Hukum
Kawasan Hutan Sebagai Objek Hukum
dari UU Kehutanan
Penetapan 1
Bukan Kawasan Hutan
Kawasan
Hutan
Diurus Oleh Kementrian
Kehutanan
Diurus Oleh Kementrian
Lainnya
Diatur Oleh UU
Kehutanan
Diatur Oleh UU
Lainnya
Penetapan Kawasan Hutan = Pembagian Wewenang Dalam Mengurus
Penetapan Kawasan Hutan
Penetapan 2
Bukan Kawasan Hutan
Hutan Negara
Hutan Hak
Hutan
Hak Hutan
Adat
Masyarakat Adat
Negara (Badan
Hukum Publik)
Perorangan
Hutan Negara = Kawasan Hutan –
(Hutan Adat + Hutan Hak)
Pasal 5 (1) Hutan berdasarkan statusnya terdiri
dari: a. hutan negara, dan b. hutan hak; (2)
Hutan negara sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a, dapat berupa hutan adat.
Penguasaan hutan oleh Negara bukan
merupakan pemilikan, tetapi Negara memberi
wewenang kepada pemerintah untuk mengatur
dan mengurus segala sesuatu yang berkaitan
dengan hutan, kawasan hutan dan hasil hutan;
menetapkan kawasan hutan dan atau
mengubah status kawasan hutan; mengatur dan
menetapkan hubungan hukum antara orang
dengan hutan atau kawasan hutan dan hasil
hutan, serta mengatur perbuatan hukum
mengenai kehutanan
Pasal 5(3) Pemerintah menetapkan
status hutan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2)
Penetapan Status Kawasan Hutan
Penatagunaan
Pasal 6 (1) Hutan mempunyai tiga fungsi,
yaitu: a. fungsi konservasi, b. fungsi lindung,
dan c. fungsi produksi. (2) Pemerintah
menetapkan hutan berdasarkan fungsi
pokok sebagai berikut: a. hutan konservasi,
b. hutan lindung, dan c. hutan produksi.
Penetapan 3
Bukan Kawasan Hutan
Hutan
Konservasi
Hutan
Lindung
Hutan
Produksi
Pasal 16
(1) Berdasarkan hasil pengukuhan kawasan
hutan ......, pemerintah menyelenggarakan
penatagunaan kawasan hutan.
(2) Penatagunaan kawasan hutan meliputi
kegiatan penetapan fungsi dan penggunaan
kawasan hutan.
Perlindungan Flora dan
Fauna
Perlindungan Tata Air
(Hidrologi)
Memproduksi Hasil
Hutan (Kayu/ non Kayu)
Penetapan Fungsi Kawasan Hutan
Pembentukan Wilayah Pengelolaan
Pasal 18
(1) Pemerintah menetapkan dan
mempertahankan kecukupan luas
kawasan hutan dan penutupan hutan
untuk setiap daerah aliran sungai, dan
atau pulau guna optimalisasi manfaat
lingkungan, manfaat sosial, dan
manfaat ekonomi masyarakat
setempat.
(2) Luas kawasan hutan yang harus
dipertahankan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) minimal 30% (tiga puluh
persen) dari luas daerah aliran sungai
dan atau pulau dengan sebaran yang
proporsional.
Penetapan 4
Bukan Kawasan Hutan
Tutupan Hutan
30%
Dibolehkan
land Clearing
Penetapan 30% Tutupan Hutan
Perubahan Fungsi dan Peruntukan
Perubahan Fungsi
Perubahan Peruntukan
Penelitian
Tim Terpadu
Ditetapkan Oleh
Pemerintah
Berdampak penting dan
cakupan yang luas serta
bernilai strategis
Persetujuan DPR
Tata Cara diatur
oleh Peraturan
Pemerintah (PP)
UU 41/1999 1999 - 2010 PP 10/2010
Apa yang terjadi
selama 11 tahun?
Perubahan Fungsi Atas Permintaan
Koorporasi
http://raflis.files.wordpress.com/2013/07/usulan-perubahan-fungsi-kawasan-hutan.jpg
Praktek
Perencanaan Kehutanan
Inventarisasi
??? Penunjukan
penataan batas
pemetaan
penetapan
penetapan fungsi
penggunaan
Unit Pengelolaan
Penetapan Luas
Minimal Kawasan
Hutan 30%
Perubahan peruntukan
dan fungsi
Pengukuhan
(pasal 14-15)
Penatagunaan
(pasal 16)
Pembentukan Wilayah
Pengelolaan
(Pasal 17-19)
Proses Pengukuhan Sudah
Mengatur Fungsi
Belum ditemukan
Scientific Analisis
Perubahan Fungsi
Tergantung Permintaan
(Belum ditemukan Scientific
Analisis)
Belum ditemukan
Dokumen
Inventarisasi Sebagai
Dasar dari Penunjukan
Pasal 13
Sudah dilakukan sebelum
Penetapan Fungsi
Dilegalkan Melalui
PP dan Permen
Perubahan Fungsi Kawasan Hutan
Secara Parsial
Perubahan fungsi
kawasan hutan
secara parsial
antar fungsi pokok
kawasan hutan
dalam fungsi pokok
kawasan hutan
hutan konservasi
hutan lindung
hutan produksi
hutan lindung
hutan konservasi
hutan produksi
suaka margasatwa
taman nasional
taman hutan raya
taman wisata alam
taman buru
cagar alam
suaka margasatwa
taman nasional
taman hutan raya
taman wisata alam
taman buru
cagar alam
Konservasi
Produksi
hutan produksi terbatas
hutan produksi tetap
produksi yang dapat dikonversi
hutan produksi terbatas
hutan produksi tetap
produksi yang dapat dikonversi
Perubahan fungsi yang patut
dipertanyakan
hutan lindung
hutan produksi
hutan lindung
hutan produksi
antar fungsi pokok
kawasan hutan
hutan produksi terbatas
hutan produksi tetap
produksi yang dapat dikonversi
hutan produksi terbatas
hutan produksi tetap
produksi yang dapat dikonversi
dalam fungsi pokok
kawasan hutan
Perubahan fungsi
kawasan hutan
Hutan Produksi Tetap
kawasan hutan dengan faktor-faktor kelas lereng, jenis tanah, dan intensitas hujan setelah masing-masing dikalikan dengan
angka penimbang mempunyai jumlah nilai di bawah 125, di luar kawasan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan
pelestarian alam, dan taman buru.
Hutan Produksi Terbatas
kawasan hutan dengan faktor-faktor kelas lereng, jenis tanah, dan intensitas hujan setelah masing-masing dikalikan dengan
angka penimbang mempunyai jumlah nilai antara 125-174, di luar kawasan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan
pelestarian alam, dan taman buru.
Hutan Produksi yang dapat
dikonversi
kawasan hutan yang secara ruang dicadangkan untuk digunakan bagi pembangunan di luar kegiatan kehutanan.
Kesimpulan
• Tujuan Penyelenggaraan Kehutanan untuk
kesejahteraan rakyat belum tercapai
• Terjadi Penyalahgunaan Wewenang Secara Sistematis
terhadap Wewenang yang diberikan oleh negara
kepada pemerintah dalam pengurusan Hutan
• Penyalahgunaan Wewenang dilegalkan dalam
peraturan Pelaksana Undang Undang (PP dan Permen)
• Dibutuhkan eksekutive review terhadap PP
Perencanaan Kehutanan sebagai pedoman dan arah
dalam pencapaian tujuan Penyelenggaraan Kehutanan
So, What Will we do???
• Dari penjabaran diatas, apakah kita akan tetap berdiam
diri membiarkan hutan kita dirampas secara terstruktur
oleh pihak-pihak yang berkepentingan atas nama negara?
• IMAMAH UII berencana untuk mendorong executive
review terkait PP Perencanaan Kehutanan
• Mengingat substansinya amat luas, maka dibutuhkan
konsep dan pemikiran dari banyak pihak
• Untuk itu, segala konsep, perspektif pemikiran dapat
disampaikan pada kami di:
naskah.akademikkehutanan@gmail.com
• Segala macama masukan pemikiran amat sangat berharga
bagi bangsa dan negara
Lingkup Perencanaan Kehutanan
Inventarisasi Hutan
Pengukuhan
Penatagunaan
Wilayah Pengelolaan
Penyusunan Rencana
Identifikasi Status
Penetapan Status
Penetapan Fungsi
Penetapan 30%
Perubahan Fungsi
UU
Agraria
UU
Penataan
Ruang
UU
Geospasial
UU
Kehutanan
Perencanaan
Kehutanan
30% Kawasan
Lindung
Kepastian Hukum
UU
Lingkungan
Hidup
KLHS
UU Desa

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Trend perubahan rencana tata ruang riau
Trend perubahan rencana tata ruang riauTrend perubahan rencana tata ruang riau
Trend perubahan rencana tata ruang riau
Raflis Ssi
 
Permen menhut no 43 tahun 2013 tentang penataan batas areal
Permen menhut no 43 tahun 2013 tentang penataan batas arealPermen menhut no 43 tahun 2013 tentang penataan batas areal
Permen menhut no 43 tahun 2013 tentang penataan batas areal
walhiaceh
 
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman pemanfaatan hutan
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman  pemanfaatan hutanPermen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman  pemanfaatan hutan
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman pemanfaatan hutan
walhiaceh
 
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau editProblematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
Yayasan CAPPA
 
Permen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutan
Permen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutanPermen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutan
Permen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutan
walhiaceh
 
Perencanaan kehutanan dan rencana tata ruang di provinsi riau
Perencanaan kehutanan dan rencana tata ruang di provinsi riauPerencanaan kehutanan dan rencana tata ruang di provinsi riau
Perencanaan kehutanan dan rencana tata ruang di provinsi riau
Raflis Ssi
 
Permenhut no. p.16 menhut ii 2014
Permenhut no. p.16 menhut ii 2014Permenhut no. p.16 menhut ii 2014
Permenhut no. p.16 menhut ii 2014
Hari Susandi
 
Studi kasus penataan ruang (perizinan hti di pulau padang)
Studi kasus penataan ruang (perizinan hti di pulau padang)Studi kasus penataan ruang (perizinan hti di pulau padang)
Studi kasus penataan ruang (perizinan hti di pulau padang)
Raflis Ssi
 
Mengurus hutan indonesia
Mengurus hutan indonesiaMengurus hutan indonesia
Mengurus hutan indonesia
razitakhalyla
 

La actualidad más candente (20)

Trend perubahan rencana tata ruang riau
Trend perubahan rencana tata ruang riauTrend perubahan rencana tata ruang riau
Trend perubahan rencana tata ruang riau
 
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.51/Menlhk/Setjen/KUM.1...
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.51/Menlhk/Setjen/KUM.1...Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.51/Menlhk/Setjen/KUM.1...
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.51/Menlhk/Setjen/KUM.1...
 
Permen menhut no 43 tahun 2013 tentang penataan batas areal
Permen menhut no 43 tahun 2013 tentang penataan batas arealPermen menhut no 43 tahun 2013 tentang penataan batas areal
Permen menhut no 43 tahun 2013 tentang penataan batas areal
 
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman pemanfaatan hutan
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman  pemanfaatan hutanPermen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman  pemanfaatan hutan
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman pemanfaatan hutan
 
Permen lhk no. 46 2016 ttg pemanfaatan jasa lingkungan panas bumi dan kawasan...
Permen lhk no. 46 2016 ttg pemanfaatan jasa lingkungan panas bumi dan kawasan...Permen lhk no. 46 2016 ttg pemanfaatan jasa lingkungan panas bumi dan kawasan...
Permen lhk no. 46 2016 ttg pemanfaatan jasa lingkungan panas bumi dan kawasan...
 
Omnibus law vs kejahatan peta
Omnibus law vs kejahatan petaOmnibus law vs kejahatan peta
Omnibus law vs kejahatan peta
 
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau editProblematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
 
Permen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutan
Permen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutanPermen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutan
Permen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutan
 
Permen LHK no.71 tahun 2016
Permen LHK no.71 tahun 2016Permen LHK no.71 tahun 2016
Permen LHK no.71 tahun 2016
 
Salinan SK Pencabutan Izin Konsesi Kawasan Hutan 5 Jan 2022
Salinan SK Pencabutan Izin Konsesi Kawasan Hutan 5 Jan 2022Salinan SK Pencabutan Izin Konsesi Kawasan Hutan 5 Jan 2022
Salinan SK Pencabutan Izin Konsesi Kawasan Hutan 5 Jan 2022
 
Perda pengelolaan hutan hak dan penatausahaan hasil hutan(1)
Perda pengelolaan hutan hak dan penatausahaan hasil hutan(1)Perda pengelolaan hutan hak dan penatausahaan hasil hutan(1)
Perda pengelolaan hutan hak dan penatausahaan hasil hutan(1)
 
P.62#2015 ipk
P.62#2015 ipkP.62#2015 ipk
P.62#2015 ipk
 
Lhk
LhkLhk
Lhk
 
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.50/Menlhk/Setjen/Kum.1...
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.50/Menlhk/Setjen/Kum.1...Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.50/Menlhk/Setjen/Kum.1...
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.50/Menlhk/Setjen/Kum.1...
 
Perencanaan kehutanan dan rencana tata ruang di provinsi riau
Perencanaan kehutanan dan rencana tata ruang di provinsi riauPerencanaan kehutanan dan rencana tata ruang di provinsi riau
Perencanaan kehutanan dan rencana tata ruang di provinsi riau
 
Kontroversi Perizinan Hti Di Provinsi Riau
Kontroversi  Perizinan Hti Di Provinsi RiauKontroversi  Perizinan Hti Di Provinsi Riau
Kontroversi Perizinan Hti Di Provinsi Riau
 
Permenhut no. p.16 menhut ii 2014
Permenhut no. p.16 menhut ii 2014Permenhut no. p.16 menhut ii 2014
Permenhut no. p.16 menhut ii 2014
 
Studi kasus penataan ruang (perizinan hti di pulau padang)
Studi kasus penataan ruang (perizinan hti di pulau padang)Studi kasus penataan ruang (perizinan hti di pulau padang)
Studi kasus penataan ruang (perizinan hti di pulau padang)
 
Permen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem Gambut
Permen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem GambutPermen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem Gambut
Permen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem Gambut
 
Mengurus hutan indonesia
Mengurus hutan indonesiaMengurus hutan indonesia
Mengurus hutan indonesia
 

Similar a Fenomena land grabbing dalam perencanaan kehutanan

03g. P.32 Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (hal 8).pdf
03g. P.32 Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (hal 8).pdf03g. P.32 Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (hal 8).pdf
03g. P.32 Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (hal 8).pdf
MeldaYeni3
 
Pp 62 tahun 1998 ttg penyerahan sbagian urusan pemerintah di bid kehutanan ke...
Pp 62 tahun 1998 ttg penyerahan sbagian urusan pemerintah di bid kehutanan ke...Pp 62 tahun 1998 ttg penyerahan sbagian urusan pemerintah di bid kehutanan ke...
Pp 62 tahun 1998 ttg penyerahan sbagian urusan pemerintah di bid kehutanan ke...
walhiaceh
 
Permenlhk no 85 tahun 2016 tentang pengangkutan hasil hutan kayu budidaya yan...
Permenlhk no 85 tahun 2016 tentang pengangkutan hasil hutan kayu budidaya yan...Permenlhk no 85 tahun 2016 tentang pengangkutan hasil hutan kayu budidaya yan...
Permenlhk no 85 tahun 2016 tentang pengangkutan hasil hutan kayu budidaya yan...
helmut simamora
 
Buku saku pembentukan_kph_fpic_di_tnll
Buku saku pembentukan_kph_fpic_di_tnllBuku saku pembentukan_kph_fpic_di_tnll
Buku saku pembentukan_kph_fpic_di_tnll
nita292601
 
Pp no 68 tentang kawasan suaka alam dan pelestarian alam
Pp no 68 tentang kawasan suaka alam dan pelestarian alamPp no 68 tentang kawasan suaka alam dan pelestarian alam
Pp no 68 tentang kawasan suaka alam dan pelestarian alam
walhiaceh
 
Pp nomor 68 tahun 1998 ttg kawasan suaka alam
Pp nomor 68 tahun 1998 ttg kawasan suaka alamPp nomor 68 tahun 1998 ttg kawasan suaka alam
Pp nomor 68 tahun 1998 ttg kawasan suaka alam
walhiaceh
 
Pp perlindungan hutan no 45 thn 2004
Pp perlindungan hutan no 45 thn 2004Pp perlindungan hutan no 45 thn 2004
Pp perlindungan hutan no 45 thn 2004
walhiaceh
 
Pp tata hutan
Pp tata hutanPp tata hutan
Pp tata hutan
walhiaceh
 
Pp 34 2002-tata_hutan
Pp 34 2002-tata_hutanPp 34 2002-tata_hutan
Pp 34 2002-tata_hutan
People Power
 
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
People Power
 
Kabupaten pakpakbharat 9-2006
Kabupaten pakpakbharat 9-2006Kabupaten pakpakbharat 9-2006
Kabupaten pakpakbharat 9-2006
Medan Comonity
 

Similar a Fenomena land grabbing dalam perencanaan kehutanan (20)

03g. P.32 Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (hal 8).pdf
03g. P.32 Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (hal 8).pdf03g. P.32 Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (hal 8).pdf
03g. P.32 Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (hal 8).pdf
 
Permenhut 11 09
Permenhut 11 09Permenhut 11 09
Permenhut 11 09
 
Pp 62 tahun 1998 ttg penyerahan sbagian urusan pemerintah di bid kehutanan ke...
Pp 62 tahun 1998 ttg penyerahan sbagian urusan pemerintah di bid kehutanan ke...Pp 62 tahun 1998 ttg penyerahan sbagian urusan pemerintah di bid kehutanan ke...
Pp 62 tahun 1998 ttg penyerahan sbagian urusan pemerintah di bid kehutanan ke...
 
Permenlhk no 85 tahun 2016 tentang pengangkutan hasil hutan kayu budidaya yan...
Permenlhk no 85 tahun 2016 tentang pengangkutan hasil hutan kayu budidaya yan...Permenlhk no 85 tahun 2016 tentang pengangkutan hasil hutan kayu budidaya yan...
Permenlhk no 85 tahun 2016 tentang pengangkutan hasil hutan kayu budidaya yan...
 
PP Nomor 45 Tahun 2004
PP Nomor 45 Tahun 2004PP Nomor 45 Tahun 2004
PP Nomor 45 Tahun 2004
 
Buku saku pembentukan_kph_fpic_di_tnll
Buku saku pembentukan_kph_fpic_di_tnllBuku saku pembentukan_kph_fpic_di_tnll
Buku saku pembentukan_kph_fpic_di_tnll
 
Pp no 68 tentang kawasan suaka alam dan pelestarian alam
Pp no 68 tentang kawasan suaka alam dan pelestarian alamPp no 68 tentang kawasan suaka alam dan pelestarian alam
Pp no 68 tentang kawasan suaka alam dan pelestarian alam
 
Pp nomor 68 tahun 1998 ttg kawasan suaka alam
Pp nomor 68 tahun 1998 ttg kawasan suaka alamPp nomor 68 tahun 1998 ttg kawasan suaka alam
Pp nomor 68 tahun 1998 ttg kawasan suaka alam
 
PP_Nomor_23_Tahun_2021_2.pdf
PP_Nomor_23_Tahun_2021_2.pdfPP_Nomor_23_Tahun_2021_2.pdf
PP_Nomor_23_Tahun_2021_2.pdf
 
Kebijakan Tenurial Kawasan Hutan Di Provinsi Maluku
Kebijakan Tenurial Kawasan Hutan Di Provinsi MalukuKebijakan Tenurial Kawasan Hutan Di Provinsi Maluku
Kebijakan Tenurial Kawasan Hutan Di Provinsi Maluku
 
Pp perlindungan hutan no 45 thn 2004
Pp perlindungan hutan no 45 thn 2004Pp perlindungan hutan no 45 thn 2004
Pp perlindungan hutan no 45 thn 2004
 
P49 08 Hutan Desa
P49 08   Hutan DesaP49 08   Hutan Desa
P49 08 Hutan Desa
 
Pp tata hutan
Pp tata hutanPp tata hutan
Pp tata hutan
 
Pp 34 2002-tata_hutan
Pp 34 2002-tata_hutanPp 34 2002-tata_hutan
Pp 34 2002-tata_hutan
 
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
 
P 42 menhut ii 2014
P 42 menhut ii 2014P 42 menhut ii 2014
P 42 menhut ii 2014
 
Kabupaten pakpakbharat 9-2006
Kabupaten pakpakbharat 9-2006Kabupaten pakpakbharat 9-2006
Kabupaten pakpakbharat 9-2006
 
P14 2011 ijin pemanfaatan kayu
P14 2011 ijin pemanfaatan kayuP14 2011 ijin pemanfaatan kayu
P14 2011 ijin pemanfaatan kayu
 
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...
 
Analisis Rtrwp Riau 2007
Analisis Rtrwp Riau 2007Analisis Rtrwp Riau 2007
Analisis Rtrwp Riau 2007
 

Más de Raflis Ssi

Analisis titik api di provinsi riau 2015
Analisis titik api di provinsi riau 2015Analisis titik api di provinsi riau 2015
Analisis titik api di provinsi riau 2015
Raflis Ssi
 
Potret Kegagalan Mandat Pengurusan Hutan
Potret Kegagalan Mandat Pengurusan HutanPotret Kegagalan Mandat Pengurusan Hutan
Potret Kegagalan Mandat Pengurusan Hutan
Raflis Ssi
 
Peta indikatif penundaan pemberian izin baru revisi 3
Peta indikatif penundaan pemberian izin baru revisi 3Peta indikatif penundaan pemberian izin baru revisi 3
Peta indikatif penundaan pemberian izin baru revisi 3
Raflis Ssi
 
Inisiatif one map
Inisiatif one mapInisiatif one map
Inisiatif one map
Raflis Ssi
 
Munkinkah pulau padang tenggelam
Munkinkah pulau padang tenggelamMunkinkah pulau padang tenggelam
Munkinkah pulau padang tenggelam
Raflis Ssi
 
Pelanggaran regulasi teory vs fakta studi kasus pulau padang
Pelanggaran regulasi teory vs fakta studi kasus pulau padangPelanggaran regulasi teory vs fakta studi kasus pulau padang
Pelanggaran regulasi teory vs fakta studi kasus pulau padang
Raflis Ssi
 
Wajah korupsi hutan riau
Wajah korupsi hutan riauWajah korupsi hutan riau
Wajah korupsi hutan riau
Raflis Ssi
 
Akar masalah konflik pengelolaan hutan
Akar masalah konflik pengelolaan hutanAkar masalah konflik pengelolaan hutan
Akar masalah konflik pengelolaan hutan
Raflis Ssi
 
Problematik Sektor Kehutanan Perkebunan Di Provinsi Riau Edit
Problematik Sektor Kehutanan Perkebunan Di Provinsi Riau EditProblematik Sektor Kehutanan Perkebunan Di Provinsi Riau Edit
Problematik Sektor Kehutanan Perkebunan Di Provinsi Riau Edit
Raflis Ssi
 

Más de Raflis Ssi (19)

Catatan diskusi kamar lsm pada workshop penataan kawasan hutan bagi kebangkit...
Catatan diskusi kamar lsm pada workshop penataan kawasan hutan bagi kebangkit...Catatan diskusi kamar lsm pada workshop penataan kawasan hutan bagi kebangkit...
Catatan diskusi kamar lsm pada workshop penataan kawasan hutan bagi kebangkit...
 
Temuan Terhadap Kebakaran Hutan Pada Konsesi
Temuan Terhadap Kebakaran Hutan Pada Konsesi Temuan Terhadap Kebakaran Hutan Pada Konsesi
Temuan Terhadap Kebakaran Hutan Pada Konsesi
 
Kebakaran Lahan Gambut di Kabupaten Siak Provinsi Riau 2015
Kebakaran Lahan Gambut di Kabupaten Siak Provinsi Riau 2015Kebakaran Lahan Gambut di Kabupaten Siak Provinsi Riau 2015
Kebakaran Lahan Gambut di Kabupaten Siak Provinsi Riau 2015
 
Bencana mengintai di lahan gambut
Bencana mengintai di lahan gambutBencana mengintai di lahan gambut
Bencana mengintai di lahan gambut
 
Analisis titik api di provinsi riau 2015
Analisis titik api di provinsi riau 2015Analisis titik api di provinsi riau 2015
Analisis titik api di provinsi riau 2015
 
Analisis pemberian izin konsesi di riau
Analisis pemberian izin konsesi di riauAnalisis pemberian izin konsesi di riau
Analisis pemberian izin konsesi di riau
 
Potret Kegagalan Mandat Pengurusan Hutan
Potret Kegagalan Mandat Pengurusan HutanPotret Kegagalan Mandat Pengurusan Hutan
Potret Kegagalan Mandat Pengurusan Hutan
 
Peta indikatif penundaan pemberian izin baru revisi 3
Peta indikatif penundaan pemberian izin baru revisi 3Peta indikatif penundaan pemberian izin baru revisi 3
Peta indikatif penundaan pemberian izin baru revisi 3
 
Inisiatif one map
Inisiatif one mapInisiatif one map
Inisiatif one map
 
Munkinkah pulau padang tenggelam
Munkinkah pulau padang tenggelamMunkinkah pulau padang tenggelam
Munkinkah pulau padang tenggelam
 
Rencana tata ruang pulau sumatera di provinsi riau
Rencana tata ruang pulau sumatera di provinsi riauRencana tata ruang pulau sumatera di provinsi riau
Rencana tata ruang pulau sumatera di provinsi riau
 
Penyimpangan perizinan di pulau padang
Penyimpangan perizinan di pulau padangPenyimpangan perizinan di pulau padang
Penyimpangan perizinan di pulau padang
 
Pelanggaran regulasi teory vs fakta studi kasus pulau padang
Pelanggaran regulasi teory vs fakta studi kasus pulau padangPelanggaran regulasi teory vs fakta studi kasus pulau padang
Pelanggaran regulasi teory vs fakta studi kasus pulau padang
 
Wajah korupsi hutan riau
Wajah korupsi hutan riauWajah korupsi hutan riau
Wajah korupsi hutan riau
 
Akar masalah konflik pengelolaan hutan
Akar masalah konflik pengelolaan hutanAkar masalah konflik pengelolaan hutan
Akar masalah konflik pengelolaan hutan
 
Tata ruang dan korupsi
Tata ruang dan korupsiTata ruang dan korupsi
Tata ruang dan korupsi
 
Problematik Sektor Kehutanan Perkebunan Di Provinsi Riau Edit
Problematik Sektor Kehutanan Perkebunan Di Provinsi Riau EditProblematik Sektor Kehutanan Perkebunan Di Provinsi Riau Edit
Problematik Sektor Kehutanan Perkebunan Di Provinsi Riau Edit
 
Kebakaran Hutan Dan Lahan Dan Kawasan Rawan Bencana
Kebakaran Hutan Dan Lahan Dan Kawasan Rawan BencanaKebakaran Hutan Dan Lahan Dan Kawasan Rawan Bencana
Kebakaran Hutan Dan Lahan Dan Kawasan Rawan Bencana
 
Kliping Tragedi Suluk Bongkal
Kliping Tragedi Suluk BongkalKliping Tragedi Suluk Bongkal
Kliping Tragedi Suluk Bongkal
 

Último

4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
sonyaawitan
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
DosenBernard
 
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
TaufikTito
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
ritch4
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
IniiiHeru
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
DIGGIVIO2
 
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptxRESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
mirzagozali2
 
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
EndangNingsih7
 

Último (20)

4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
 
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptxBimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
 
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
 
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptDATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
 
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWUHasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
 
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptxRESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
 
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
 
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTPERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
 

Fenomena land grabbing dalam perencanaan kehutanan

  • 1. Fenomena Land Grabbing dalam Perencanaan Kehutanan Tim Penyusun: Agus Salim Ferliadi, Jejen Hendar, Fitrah Bukhari, Kurnia Rusmiyati, Firmansyah, Syahdi Sjahri, Raflis, Ardiansyah Disampaikan pada : Seminar Tata Kelola Kehutanan Pada Tanggal 10 Mei 2014 di Auditorium Pasca Sarjana Universitas Islam Indonesia Jogjakarta
  • 2. Korupsi Perizinan JAKARTA, KOMPAS.com — Bupati Bogor Rachmat Yasin resmi ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait dengan rekomendasi tukar- menukar kawasan hutan di Bogor, Jawa Barat. Luas kawasan hutan tersebut mencapai 2.754 hektar. Selain Yasin, KPK juga menetapkan dua orang lainnya sebagai tersangka, yaitu Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor Muhammad Zairin dan pegawai PT BJA yang bernama FX Yohan Yhap. Total uang suap yang diduga diterima Yasin sebesar Rp 4,5 miliar. Apa konsekwensi Hukum dari sebuah Rekomendasi??
  • 3. Liputan6.com, Bengkulu - Sebanyak 387 kepala keluarga atau 1.200 warga adat Semende Dusun Lamo, Banding Agung, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, tetap memilih bertahan di dalam kawasan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Padahal pada Kamis 24 April lalu, 4 warga setempat telah dijatuhi vonis oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Klas II Bintuhan kurungan penjara 3 tahun dan denda Rp 1,5 miliar dengan tuduhan melakukan aktivitas di kawasan hutan tanpa seizin Menteri Kehutanan. - See more at: http://news.liputan6.com/read/2047056/kalah-di-pengadilan-warga-adat-semende-tetap-bertahan-di-hutan#sthash.p7WOs03U.dpuf Hutan Adat Vs Hutan Konservasi
  • 4. Masyarakat Vs Koorporasi Barang Bukti yang digunakan: • Fotokopi SK Menhut No 743/Kpts-II/1996 tentang pemberian HPHTI atas areal hutan seluas 299.975 ha kepada PT arara abadi • Fotokopi Surat Rekomendasi Gubernur KDH Tk I Riau No 525/EK/1150 tanggal 25 April 1996 • Fotokopi Berita Acara Tata Batas yang dilakukan oleh team tata batas tanggal 30 Juli 1996 • Fotokopi Penataan Batas Sendiri areal kerja HPHTI PT Arara Abadi (Unit Sebanga) • Fotokopi Surat Keputusan Mentri Kehutanan dan Perkebunan No 143/KPTS/VIII- KP/1999, tanggal 22 Juni 1999 tentang penetapan batas areal kerja HPHTI PT Arara Abadi • Fotokopi 1 (satu) berkas RKT Nomor 4165/KPTS/Kw1-4/1999, tanggal 27 oktober 1999 beserta peta • Fotokopi 1 (satu) berkas RKT Nomor 522.2/PKKPTS/113, tanggal 10 Januari 2007 beserta peta • Fotokopi Surat keterangan lokasi tanah warisan peninggalan orang tua turun temurun di desa tasik serai kec Mandau, Nomor: 05/25/TS 1982 tertanggal 5 Juni 1982 yang diketahui ketua RT, dan Kepala desa http://raflis.wordpress.com/2013/01/01/dugaan-kriminalisasi-terhadap-masyarakat-dalam-kawasan-hutan/ Melakukan atau turut serta mengerjakan dan atau menduduki kawasan hutan secara tidak syah (ancaman pidana pasal 50 ayat (3) huruf (a) Jo Pasal 78 ayat (2) Undang undang republic Indonesia no 41 tahun 1999 tentang kehutanan Jo . Pasal 55 ayat (1) ke-(1) KUHP
  • 5. Pelanggaran Perizinan Sumber: Transparency International Indonesia 2014
  • 6. Pengurusan Hutan (UU 41/1999) Pemerintah Menetapkan hubungan hukum antara orang dengan hutan mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan hutan menetapkan status wilayah tertentu sebagai kawasan hutan Rakyat Pasal 4 ayat 2 Perencanaan Pengelolaan Litbang, Diklat, Penyuluhan Pengawasan Pasal 10 Hutan NegaraDikuasai Oleh Status Kawasan Hutan Hutan Negara Hutan Adat Hutan Hak Fungsi Kawasan Hutan Hutan Konservasi Hutan Lindung Hutan Produksi Inventarisasi Penunjukan Penataan batas Pemetaan Penetapan Penetapan Fungsi Perubahan Fungsi Memberikan Wewenang Kepada Status dan Fungsi Perizinan Hubung an Hukum Tercipta Pasal 5 Pasal 6 Pasal 13-19
  • 7. Status Fungsi≠ Hubungan antara UU Agraria, Kehutanan dan Tata Ruang Kawasan Hutan UU Kehutanan Hak atas tanah Pola Ruang • Pengaburan aturan Pelaksana • Ketidak jelasan definisi UU Agraria UU Tata Ruang Penguasaan Pemanfaatan Audit Perizinan Izin Pembatasan Penguasaan Pembatasan izin PP ? PP ?PP ?
  • 8. Politik Penguasaan Hutan Dalam Perencanaan Kehutanan Penunjukan Kawasan Hutan Diklaim sebagai Hutan Negara Perubahan Fungsi Kawasan Hutan Diberikan izin pada koorporasi Pinjam Pakai Kawasan Hutan Identifikasi Kepemilikan atas Hutan Asas Domain Verklaring UU Pokok Agraria Hutan Adat Hutan Hak Perda Inventarisasi Pengukuhan Penatagunaan Pemb Wil Pengelolaan Rencana Perencanaan Kehutanan Sebelum adanya UU Hak Milik yang berlaku adalah hukum adat Mencabut Memberlakukan Merampas Izin
  • 9. SK Penunjukan Kawasan Hutan Sumber: http://www.dephut.go.id/index.php?q=id/node/8246 Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau dan Kepualauan Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung
  • 10. Logika Perencanaan Kehutanan Inventarisasi Status Penunjukan penataan batas pemetaan penetapan Pengukuhan Penatagunaan penetapan fungsi penggunaan RTRWP Pembentukan Wilayah Pengelolaan Unit Pengelolaan Penetapan Luas Minimal Kawasan Hutan 30% Perubahan peruntukan dan fungsi Output Inventarisasi (Pasal 13 ayat 2 Penyusunan Rencana Kehutanan Pengelolaan (pasal 14-15) (pasal 16) (Pasal 17-19) Pelepasan Pinjam Pakai Perubahan Fungsi faktor-faktor lingkungan kondisi sosial masyarakat Jangka waktu perencanaan Skala geografis Fungsi pokok kawasan hutan
  • 11. Pembentukan Wilayah Pengelolaan Logika Perencanaan Kehutanan (Lanjutan) Inventarisasi Status Penunjukan Penetapan Pengukuhan Penatagunaan Perubahan peruntukan dan fungsi Output Inventarisasi (Pasal 13 ayat 2 penetapan fungsi (pasal 14-15) (pasal 16) (Pasal 17-19) Survey Lapangan Scientific Analisis Scientific Analisis Kriteria Berdasarkan Skoring Faktor Jenis Tanah Faktor Curah Hujan Faktor Kemirin gan Kesepakatan Status Diadopsi dalam Kriteria Pola Ruang pada Regulasi Penataan Ruang Menetapkan Status Wilayah Tertentu Sebagai Hutan Kawasan Hutan Negara Memberikan Wewenang Pada Pemerintah Untuk: Pasal 13 Pasal 4 ayat 2
  • 12. Kepastian Hukum Penetapan Kawasan Hutan Penetapan Status Kawasan Hutan Penetapan Fungsi Kawasan Hutan Penetapan 30% Tutupan Hutan Perubahan Fungsi Kawasan Hutan Belum ditetapkan Ditetapkan 13% Perubahan fungsi dilakukan atas permintaan penerima izin dan revisi rencana tata ruang Belum dilakukan
  • 13. Kawasan Hutan Sebagai Objek Hukum Penetapan Kawasan Hutan Penetapan Status Kawasan Hutan Penetapan Fungsi Kawasan Hutan Penetapan 30% Tutupan Hutan Perubahan Fungsi Kawasan Hutan Wilayah berlakunya UU Kehutanan Kewenangan Pengelolaan Dasar Hukum Pengelolaan Perlindungan Hidrologi 1 2 3 4
  • 14. Inventarisasi Hutan • Pasal 13(2) ..... dilakukan dengan survei mengenai status dan keadaan fisik hutan, flora dan fauna, sumber daya manusia, serta kondisi sosial masyarakat di dalam dan di sekitar hutan. Inventarisasi Survey Status dan Keadaan Fisik Hutan Flora dan Fauna Sumberdaya Manusia Kondisi Sosial Masyarakat pengukuhan kawasan hutan penyusunan neraca sumber daya hutan penyusunan rencana kehutanan sistem informasi kehutanan http://bpkh14.dephut.go.id/info-kehutanan
  • 15. Inventarisasi Survey Status dan Keadaan Fisik Hutan Flora dan Fauna Sumberdaya Manusia Kondisi Sosial Masyarakat Data Tabular Data Spasial Penunjukan Kawasan Hutan Kawasan Hutan Bukan Kawasan Hutan
  • 17. Pengukuhan Kawasan Hutan Penunjukan Bukan Kawasan Hutan Kawasan Hutan Tata Batas Bukan Kawasan Hutan Kawasan Hutan Pemetaan Bukan Kawasan Hutan Penetapan Bukan Kawasan Hutan Kawasan Hutan Pasal 1 point 3. “Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap.” Kepastian Hukum
  • 18. Kawasan Hutan Sebagai Objek Hukum dari UU Kehutanan Penetapan 1 Bukan Kawasan Hutan Kawasan Hutan Diurus Oleh Kementrian Kehutanan Diurus Oleh Kementrian Lainnya Diatur Oleh UU Kehutanan Diatur Oleh UU Lainnya Penetapan Kawasan Hutan = Pembagian Wewenang Dalam Mengurus Penetapan Kawasan Hutan
  • 19. Penetapan 2 Bukan Kawasan Hutan Hutan Negara Hutan Hak Hutan Hak Hutan Adat Masyarakat Adat Negara (Badan Hukum Publik) Perorangan Hutan Negara = Kawasan Hutan – (Hutan Adat + Hutan Hak) Pasal 5 (1) Hutan berdasarkan statusnya terdiri dari: a. hutan negara, dan b. hutan hak; (2) Hutan negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, dapat berupa hutan adat. Penguasaan hutan oleh Negara bukan merupakan pemilikan, tetapi Negara memberi wewenang kepada pemerintah untuk mengatur dan mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan hutan, kawasan hutan dan hasil hutan; menetapkan kawasan hutan dan atau mengubah status kawasan hutan; mengatur dan menetapkan hubungan hukum antara orang dengan hutan atau kawasan hutan dan hasil hutan, serta mengatur perbuatan hukum mengenai kehutanan Pasal 5(3) Pemerintah menetapkan status hutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) Penetapan Status Kawasan Hutan
  • 20. Penatagunaan Pasal 6 (1) Hutan mempunyai tiga fungsi, yaitu: a. fungsi konservasi, b. fungsi lindung, dan c. fungsi produksi. (2) Pemerintah menetapkan hutan berdasarkan fungsi pokok sebagai berikut: a. hutan konservasi, b. hutan lindung, dan c. hutan produksi. Penetapan 3 Bukan Kawasan Hutan Hutan Konservasi Hutan Lindung Hutan Produksi Pasal 16 (1) Berdasarkan hasil pengukuhan kawasan hutan ......, pemerintah menyelenggarakan penatagunaan kawasan hutan. (2) Penatagunaan kawasan hutan meliputi kegiatan penetapan fungsi dan penggunaan kawasan hutan. Perlindungan Flora dan Fauna Perlindungan Tata Air (Hidrologi) Memproduksi Hasil Hutan (Kayu/ non Kayu) Penetapan Fungsi Kawasan Hutan
  • 21. Pembentukan Wilayah Pengelolaan Pasal 18 (1) Pemerintah menetapkan dan mempertahankan kecukupan luas kawasan hutan dan penutupan hutan untuk setiap daerah aliran sungai, dan atau pulau guna optimalisasi manfaat lingkungan, manfaat sosial, dan manfaat ekonomi masyarakat setempat. (2) Luas kawasan hutan yang harus dipertahankan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) minimal 30% (tiga puluh persen) dari luas daerah aliran sungai dan atau pulau dengan sebaran yang proporsional. Penetapan 4 Bukan Kawasan Hutan Tutupan Hutan 30% Dibolehkan land Clearing Penetapan 30% Tutupan Hutan
  • 22. Perubahan Fungsi dan Peruntukan Perubahan Fungsi Perubahan Peruntukan Penelitian Tim Terpadu Ditetapkan Oleh Pemerintah Berdampak penting dan cakupan yang luas serta bernilai strategis Persetujuan DPR Tata Cara diatur oleh Peraturan Pemerintah (PP) UU 41/1999 1999 - 2010 PP 10/2010 Apa yang terjadi selama 11 tahun?
  • 23. Perubahan Fungsi Atas Permintaan Koorporasi http://raflis.files.wordpress.com/2013/07/usulan-perubahan-fungsi-kawasan-hutan.jpg
  • 24. Praktek Perencanaan Kehutanan Inventarisasi ??? Penunjukan penataan batas pemetaan penetapan penetapan fungsi penggunaan Unit Pengelolaan Penetapan Luas Minimal Kawasan Hutan 30% Perubahan peruntukan dan fungsi Pengukuhan (pasal 14-15) Penatagunaan (pasal 16) Pembentukan Wilayah Pengelolaan (Pasal 17-19) Proses Pengukuhan Sudah Mengatur Fungsi Belum ditemukan Scientific Analisis Perubahan Fungsi Tergantung Permintaan (Belum ditemukan Scientific Analisis) Belum ditemukan Dokumen Inventarisasi Sebagai Dasar dari Penunjukan Pasal 13 Sudah dilakukan sebelum Penetapan Fungsi Dilegalkan Melalui PP dan Permen
  • 25. Perubahan Fungsi Kawasan Hutan Secara Parsial Perubahan fungsi kawasan hutan secara parsial antar fungsi pokok kawasan hutan dalam fungsi pokok kawasan hutan hutan konservasi hutan lindung hutan produksi hutan lindung hutan konservasi hutan produksi suaka margasatwa taman nasional taman hutan raya taman wisata alam taman buru cagar alam suaka margasatwa taman nasional taman hutan raya taman wisata alam taman buru cagar alam Konservasi Produksi hutan produksi terbatas hutan produksi tetap produksi yang dapat dikonversi hutan produksi terbatas hutan produksi tetap produksi yang dapat dikonversi
  • 26. Perubahan fungsi yang patut dipertanyakan hutan lindung hutan produksi hutan lindung hutan produksi antar fungsi pokok kawasan hutan hutan produksi terbatas hutan produksi tetap produksi yang dapat dikonversi hutan produksi terbatas hutan produksi tetap produksi yang dapat dikonversi dalam fungsi pokok kawasan hutan Perubahan fungsi kawasan hutan Hutan Produksi Tetap kawasan hutan dengan faktor-faktor kelas lereng, jenis tanah, dan intensitas hujan setelah masing-masing dikalikan dengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai di bawah 125, di luar kawasan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan pelestarian alam, dan taman buru. Hutan Produksi Terbatas kawasan hutan dengan faktor-faktor kelas lereng, jenis tanah, dan intensitas hujan setelah masing-masing dikalikan dengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai antara 125-174, di luar kawasan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan pelestarian alam, dan taman buru. Hutan Produksi yang dapat dikonversi kawasan hutan yang secara ruang dicadangkan untuk digunakan bagi pembangunan di luar kegiatan kehutanan.
  • 27. Kesimpulan • Tujuan Penyelenggaraan Kehutanan untuk kesejahteraan rakyat belum tercapai • Terjadi Penyalahgunaan Wewenang Secara Sistematis terhadap Wewenang yang diberikan oleh negara kepada pemerintah dalam pengurusan Hutan • Penyalahgunaan Wewenang dilegalkan dalam peraturan Pelaksana Undang Undang (PP dan Permen) • Dibutuhkan eksekutive review terhadap PP Perencanaan Kehutanan sebagai pedoman dan arah dalam pencapaian tujuan Penyelenggaraan Kehutanan
  • 28. So, What Will we do??? • Dari penjabaran diatas, apakah kita akan tetap berdiam diri membiarkan hutan kita dirampas secara terstruktur oleh pihak-pihak yang berkepentingan atas nama negara? • IMAMAH UII berencana untuk mendorong executive review terkait PP Perencanaan Kehutanan • Mengingat substansinya amat luas, maka dibutuhkan konsep dan pemikiran dari banyak pihak • Untuk itu, segala konsep, perspektif pemikiran dapat disampaikan pada kami di: naskah.akademikkehutanan@gmail.com • Segala macama masukan pemikiran amat sangat berharga bagi bangsa dan negara
  • 29. Lingkup Perencanaan Kehutanan Inventarisasi Hutan Pengukuhan Penatagunaan Wilayah Pengelolaan Penyusunan Rencana Identifikasi Status Penetapan Status Penetapan Fungsi Penetapan 30% Perubahan Fungsi UU Agraria UU Penataan Ruang UU Geospasial UU Kehutanan Perencanaan Kehutanan 30% Kawasan Lindung Kepastian Hukum UU Lingkungan Hidup KLHS UU Desa