Dokumen tersebut merangkum sejarah perkembangan musik Barat melalui berbagai zaman mulai dari zaman kuno, Renaisans, Barok, Klasik, Romantik, hingga Impresionisme beserta ciri khas masing-masing zaman."
3. ZAMAN KUNO
Sebelum ditemukan alat-alat musik, hampir seluruh
karya musik hanya berbentuk melodi yang
dinyanyikan dengan suara manusia sehingga zaman
ini disebut zaman musik vokal. Gereja menolak alatalat musik dalam peribadatan karena dianggap
mengganggu suasana beribadat.
4. Ketika Paus Gregorius I menjabat pimpinan
gereja, mulailah diadakan reorganisasi
liturgi Katholik dan dimulailah penggunaan
musik gregorian sebagai musik resmi gereja
Katholik. Bentuk musik gregorian berupa
melodi yang dinyanyikan tanpa iringan
musik sehingga tekstur lagu-lagu Gregorian
lebih bersifat sakral dan hanya dimaksudkan
untuk meningkatkan mutu dalam ibadah
keagamaan. Lagu-lagu Gregorian mampu
menimbulkan suasana tenang, mampu
mewakili suara gereja yang sebenarnya.
Ritme lagu-lagu Gregorian sangat
fleksibel, hampir tidak ada tekanan.
Kebebasan ritme yang dikembangkan oleh
musik Gregorian menjadikan musik
Gregorian mengambang dan hanya
mengandalkan improvisasi.
5. ZAMAN RENAISANS
Karya musik pada zaman Renaisans banyak dipengaruhi oleh bentuk
ruangan gereja yang besar dan kedap suara, sehingga faktor-faktor
kejernihan, kelembutan, dan keseimbangan suara merupakan ciri
khusus.
Ciri – ciri musik zaman Renaisans :
a. Permainan musik iringan banyak
diperuntukkan bagi penari dan vokalis
perorangan.
b. ketukan bertekanan berat
c.
menggunakan langkah-langkah pendek seperti
yang digunakan oleh musik gregorian
d. Teksturnya berbentuk poliponik dengan susunan empat
suara atau lebih
e. karya musiknya banyak diciptakan dalam bentuk dan
pola, antara lain motet, missa, madrigal, passion,
fantasia, dan toccaca
7. ZAMAN BAROK
Zaman Barok dimulai setelah abad ke-16 dan sering
disebut sebagai awal Gaya Modern. Bentuk baru yang
menyangkut instrumentasi, metode maupun sumber ide
garapan mulai mengalami revolusi meskipun bentuk dan
gaya zaman Renaisans masih tampak di sini. Pada abad ke18, gaya Barok murni dapat terwujud dengan sempurna.
Bentuk opera mulai disuguhkan untuk khalayak
ramai, sedangkan khusus untuk konser masih terbatas
untuk kalangan bangsawan. Bentuk-bentuk homoponik
mulai muncul di mana-mana. Tangga nada mayor dan
minor yang dikembangkan sejak zaman Renaisans mulai
dengan sengaja disatukan penggunaannya terutama di
dalam penggarapan musik instrumental.
8. Ciri – ciri karya zaman Barok :
a) Peranan musik instrumental pada zaman ini
berkembang dengan pesat.
b) Musik vokal resetatip dan kontra menggunakan ritme
bebas.
c) Melodi banyak menggunakan teknik repetisi serta
teknik modifikasi dari motif asli.
d) Awal zaman Barok masih banyak kita jumpai bentuk
homoponi, tetapi memasuki dekade berikutnya sudah
penuh dengan sonoritas dan kontrapung.
e) Bentuk-bentuk passion, fantasia, dan toccata masih
dilanjutkan zaman Barok. Namun, bentuk-bentuk
opera, oratorio, cantata, sonata, concerto grosso, dan
overture sudah mulai menjadi mode.
9. Johan Sebastian Bach
Jean Babtisme Lully
George Frederick
Handel
(1685 – 1750)
(1632 – 1687)
(1625 – 1775)
10. ZAMAN KLASIK
Zaman klasik adalah zaman kemegahan kebudayaan Yunani
atau Romawi, dan zaman di mana orang mengagungkan akal.
Karakteristik musik pada zaman Klasik, yaitu sebagai berikut :
a) Bentuk : musik kamar menjadi mode dalam bentuk sonata.
b) Tekstur : bersifat homopon.
c) Melodi : gaya melodi bersifat kompak dan memiliki
kesamaan tema.
d) Harmoni : kurang kompleks, cenderung banyak
menggunakan trinada.
e) Improvisasi : mulai hilang, semua tandatanda frase, dinamik, ornamentasi, dan akor
ditulis lengkap.
12. ZAMAN ROMANTIK
• Zaman Romantik ditandai dengan kegiatan
musik yang lebih menitik-beratkan pada
penggarapan pada
pemanfaatan timbre, ritmik, melodi, dan
harmoni.
• Karya-karya musik pada zaman Romantik lebih
mengutamakan pada garapan emosional dan
dramatis. Memasuki abad ke-19, bentukbentuk musik pada zaman Klasik didominasi
oleh program-program resital maupun konser.
13. Ciri – ciri karya Zaman Romantik :
a) Dipertunjukan pada gedunggedung konser dan opera
maupun tempat-tempat pertunjukan khusus
b) Denyutan-denyutan ritmik, perubahan
matra, sinkopisasi dalam berbagai pola mulai menjadi
mode
c) Denyutan-denyutan ritmik, perubahan
matra, sinkopisasi dalam berbagai pola mulai menjadi
mode
d) Tekstur zaman Romantik sebagian besar berbentuk
homophonik yang sudah dikembangkan dengan
pemakaian akor-akor disonan, ornamentasi, dan
teknik kontrapung secara bebas.
e) zaman ini kaya harmoni serta lagu klimaks.
15. ZAMAN IMPRESIONISME
Karya-karya musik pada zaman
Impressionisme ditandai oleh penggunaan
akor-akor disonan yang waktu itu dianggap
menyimpang dari kaidah yang telah mapan di
masyarakat. Paduan nada yang kurang
disenangi masyarakat justru menjadi mode
khususnya untuk menutup suatu kadens.
16. Ciri – ciri karya zaman Impresionisme :
a) Penggunaan alat musik flute dan klarinet selalu
diarahkan untuk suara beregister rendah, sedangkan
violin untuk register tinggi. Di samping itu, alat-alat
musik trompet, horn, selesta, dan glokkenspiel mulai
digemari untuk memainkan kalimat lagu pendek.
b) Sebagian besar karya-karya pada zaman
Impressionisme ditandai dengan gerakan akor-akor
paralel.
c) Pada zaman Impressionisme ditandai dengan
penggunaan melodi dan tangga nada yang
dipengaruhi oleh musik gamelan.