2. Latar Belakang
Perang besar yang terjadi diantara kubu ‘Ali dengan kubu
Mu’awiyah bin Abi Sufyan tidak hanya mencerai beraikan
umat Islam menjadi kubu besar secara politis, tetapi juga
melahirkan dua aliran pemikiran yang secara ekstrem selalu
bertentangan yaitu anatara Khawarij dan Syi’ah.
3. SEJARAH
Kelahiran aliran Khawarij berawal dari ide ‘Amru Bin
‘Ashdari pihak Muawwiyah untuk memecah-belah pasukan
Ali dengan mengangkat lembaran mushaf Al-Qur’an dengan
ujung tombak sebagai isyarat mohon perdamaian dengan
bertahkim kepada kitab suci Al-Qur’an.
5. 1. EKSTRIMITAS KHAWARIJ
Khawarij memiliki pemikiran dan sikap
yang ekstrem, keras, radikal dan
cenderung kejam. Salah satu contohnya
adalah mereka menilai bahwa Ali bin
Abi Thalib salah, karena Ali
menyetujui Tahkim dan kesalahan
tersebut mereka beranggapan bahwa
‘Ali menjadi kafir.
Tidak hanya ‘Ali yang menjadi sasaran
kekafiran mereka, ada Mu’awiyah bin
Abi Sufyan, ‘Amru bin ‘Ash, Abu
Musa Al-‘Ashari dan lainnya yang
mendukung mereka.
6. 2. Beberapa Prinsip yang disepakati Aliran-Aliran
Khawarij
a. Pengangkatan khalifah akan sah jika berdasarkan
pemilihan yang benar-benar bebas dan dilakukan
oleh semua umat Islam tanpa diskriminasi .
b. Jabatan khalifah bukan hak khusus keluarga Arab
tertentu melainkan semua bangsa mempunyai hak
yang sama.
c. Pengangkatan khalifah tidak diperlukan jika
masyarakat dapat menyelesaikan masalah-masalah
mereka.
d. Orang yang berdosa adalah kafir tanpa ada
perbedaan antara satu dosa dengan dosa lainnya.
7. 3. Dasar (Ajaraan)
Khawarij
a. Tauhid
b. Kedudukan Al-Qur'an
c. Qadar
d. Siksa Allah
e. Perlawanan Senjata.
f. Kepemimpinan
g. Anak-anak
h. Ijtihad secara akal
i. Beban sebelum datangnya utusan
j. Rejeki haram
k. Nama-nama yang diberikan kepada
aliran Khawarij
Haruriyah
Mariqah
Syura'ah
Harariyyah
Muhakkimah
8. 4. Pertentangan di Kalangan
Khawarij
Pertentangan diantara kaum
Khawarij disebabkan karena
perbedaan yamg muncul karena
hal-hal yang sepele dan hal inilah
yang menimbulkan kekacauan
diantara mereka.
9. 5. Ciri-ciri perdebatan Khawarij
a. Fasih dan lancar berbicara, serta menguasai metode penyajian.
b. Berusaha mempelajari Al-Qur'an dan Sunnah, serta memahami hadits dan
tradisi Arab dengan tekun, penjelasan yang terang dan semangat yang
tinggi.
c. Mereka menyenangi perdebatan dan diskusi tentang sya'ir dan ungkapan-
ungkapan Arab.
d. Perdebatan mereka diliputi fanatisme.
e. Kaum khawarij selalu berpegang pada makna lahir Al-Qur'an tanpa mau
mengkaji maksud, tujuan, dan konteks nash.
10. 6. ALIRAN KHAWARIJ
a. Al- Muhakamiyah
Kelompok Al- Muhakamiyah adalah mereka yang tidak
menaati ‘Ali ibn Abi Thalib setelah terjadinya tahkim
(arbitrasi). Mereka berkumpul di sebuah desa bernama
Harurah, dekat kota Kufah. Kelompok ini dipimpin oleh
‘Abdullah ibn al-Kawa, Atab ibn al-Awar, ‘Abdullah ibn
Wahab AL-Razi, Urwah ibn Jarir, Yazid ibn Abi Ashim Al-
Muharibi, Harqus ibn Zuhair Al-Bahali, yang dikenal dengan
An-Najdiah.
11. b. Az-Zariqah
• Aliran Khawarij golongan Az-
Zariqah ini dipimpin oleh Nafi’
ibn al-Azraq yang berasal dari
bani hanifah.
• Daerah kekuasaan mereka
terletak di perbatasan Irak
dengan Iran.
• Mereka mengkafirkan setiap
orang yang tidak ikut campur,
tidak berhijrah.
• Dalam pertempuran melawan
para pendantang mereka
memperbolehkan untuk
membunuh anak-anak
perempuan.
12. • Mereka tidak mengakui hukuman rajam
terhadap para pezina dan mereka
membebaskan hukuman cambuk dari
orang yang menuduh laki-laki berbuat
zina.
• Mereka berpendapat bahwa seluruh
kaum yang musyrik akan masuk ke
dalam neraka.
• Menurut mereka Allah boleh saja
mengangkat seorang nabi yang Allah
telah mengetahi ia menjadi kafir
sesudah diangkat menjadi nabi.
• Menurut mereka Taqiah (berpura-pura)
tidak diperbolehkan baik dalam
perkataan maupun perbuatan.
• Semua kelompok Azariqah sependapat
orang yang melakukan salah satu dosa
besar hukumnya kafir.
13. c.
Kelompok Baihasiah adalah kelompok yang mengikuti
pendapat-pendapat Abu Baihas al-Haisham ibn Jabir
salah seorang dari suku Bani Saad Dhubai’ah.
Abu Baihas mengkafirkan Ibrahim dan Ma’mun karena
berbeda pendapat dengannya tentang hukum menjual
budak wanita. Dia juga mengkafirkan kelompok yang
menyerahkan penilaian diri seseorang kepda Allah.
Menurutnya, seorang belum dianggap Muslim terkecuali
ia telah mengenal Allah dengan yakin, mengenal Rasul,
dan mengetahui apa yang dibawa oleh para rasul.
Kepemimpinan hanya ditangan Allah.
Sebagian besar kelompok Baihasiah mengatakan: Ilmu
pengetahuan dan perbuatan adalah Iman. Sebagian lagi
mengatakan tidak ada yang haram melainkan apa yang
diharamkan Allah di dalam wahyunya.
Al-Baihasiah
14. d.
Kelompok al-‘Ajaridah adalah kelompok yang dipimpin oleh seorang yang
bernama Abd al-Karim ‘Araj yang isi ajarannya mirip dengan ajaran an-
Najdiah.
Sebagian orang menyebutkan bahwa dia termasuk sahabat dekat Baihas,
namun kemudian dia memisah diri dan mendirikan kelompok tersendiri.
Menurutnya, kita tidak boleh mengatakan kafir atau Muslim terhadap anak
seorang Muslim sampai ia telah diajak memeluk Islam dan wajib diajak
memeluk Islam ketika ia sudah mencapai usia baligh. Sedangkan anak orang
kafir bersama orang tuanya berada di dalam neraka
Al-‘Ajaridah
15. e. Al-‘Ajaridah
• Kelompok al-‘Ajaridah adalah kelompok yang dipimpin oleh
seorang yang bernama Abd al-Karim ‘Araj yang isi ajarannya
mirip dengan ajaran an-Najdiah.
• Kelompok al-‘Ajaridah ini terbagi menjadi beberapa kelompok
kecil yang berbeda ajarannya dan memiliki ciri khas, yaitu :
ash-ShalthiahAl-Hamziyyah Al-Athrafiyyah
al-Maimuniyyah Al-Khallafiyyah Asy-Syu’aibiyyah
Al-Hamziyyah
16. f. Ath-Tsa’alibah
• Pendiri kelompok Tsa’alibah adalah Tsa’albah ibn ‘Amir .
• Kelompok Ath-Tsa’alibah ini terbagi menjadi beberapa
kelompok:
Al-Akhnasiyyah Al-Mukaramiyyah
Al-Ma’badiyyah Al-Maimuniyyah
Al-Rusyadiyyah Al-Bid’iyyah
Asy-Syaibaniyyah
17. g. Al- ‘Ibadiyah
• Kelompok ini adalah pengikut Abdullah Ibnu ‘Ibad yang
memberontak terhadap pemerintahan Marwan Ibnu
Muhammad.
• Ajarannya:
o Orang Islam yang menyalahi ajarannya dihukumkan kafir, namun
bukan kafir musyrik.
o Negara yang dihuni umat Islam yang tidak sependapat dengan
mereka masih dianggap negara yang berketuhanan kecuali benteng
kepala negara termasuk Daru Al-Harbi
o Mereka berbeda pendapat tentang permasalahan nifak
18. h. Ash-Shufriyah Az-Ziyadiyah
• Ash-Shufriyah Az-Ziyadiyah adalah nama kelompok yang
mengikuti pemikiran Zayad Ibn Ashfar.
• Pemikirannya:
o Kelompok ini tidak mengkafirkan orang yang ikut berperang
selama mereka masih seagama dan satu Aqidah.
o Tidak ada perbuatan yang dikategorikan dosa besar yang tidak ada
had (hukuman)nya