Makalah ini membahas isu-isu terjemahan dan penyesuaian instrumen pengukuran pengetahuan matematika untuk mengajar antara Amerika Serikat, Indonesia, dan Norwegia, dengan tema seperti perbedaan budaya, penggunaan bahasa teknis di sekolah, dan konteks yang tidak dapat dibandingkan. Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk membandingkan pengetahuan guru di seluruh negara.
4. Translating and Adapting the Mathematical Knowledge for
Teaching (MKT) Measures:
The Cases of Indonesia and
Norway
Translating and Adapting the Mathematical Knowledge for
Teaching (MKT) Measures:
The Cases of Indonesia and
Norway
17 Mei 2013cece feby # kak yuni
5. AbstrakAbstrak
Makalah ini membahas isu-isu terjemahan dan penyesuaian instrumen
yang bertujuan mengukur pengetahuan matematika untuk mengajar di
Indonesia dan Norwegia. Instrumen ini dibuat untuk digunakan di
Amerika Serikat.
Tema yang diidentifikasi dalam penelitian ini meliputi:
a)tantangan kecil karena perbedaan budaya,
b)penggunaan bahasa teknis di sekolah,
c)konteks tidak dapat dibandingkan antar negara, dan
d)penggunaan model matematika.
Makalah ini membahas isu-isu terjemahan dan penyesuaian instrumen
yang bertujuan mengukur pengetahuan matematika untuk mengajar di
Indonesia dan Norwegia. Instrumen ini dibuat untuk digunakan di
Amerika Serikat.
Tema yang diidentifikasi dalam penelitian ini meliputi:
a)tantangan kecil karena perbedaan budaya,
b)penggunaan bahasa teknis di sekolah,
c)konteks tidak dapat dibandingkan antar negara, dan
d)penggunaan model matematika.
17 Mei 2013cece feby # kak yuni
6. Mathematical Knowledge
for Teaching (MKT)
didefinisikan sebagai
pengetahuan matematika
yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan
mengajar matematika/
Pengetahuan Matematika
(Guru) untuk Mengajar
Mathematical Knowledge
for Teaching (MKT)
didefinisikan sebagai
pengetahuan matematika
yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan
mengajar matematika/
Pengetahuan Matematika
(Guru) untuk Mengajar
17 Mei 2013
7. a. Tantangan Karena Perbedaan Budayaa. Tantangan Karena Perbedaan Budaya
PERBEDAAN
• kurikulum nasional
• tugas guru
• buku panduan
• cara menyajikan ide-ide matematika
• pilihan kata
PERBEDAAN
• kurikulum nasional
• tugas guru
• buku panduan
• cara menyajikan ide-ide matematika
• pilihan kata
17 Mei 2013cece feby # kak yuni
8. b. Penggunaan Bahasa Teknis di Sekolahb. Penggunaan Bahasa Teknis di Sekolah
Bahasa Pengantar
Indonesia Bahasa Indonesia
Norwegia Bahasa Norwegia
Meskipun siswa di kedua negara
diajarkan bahasa Inggris di sekolah.
Bahasa Pengantar
Indonesia Bahasa Indonesia
Norwegia Bahasa Norwegia
Meskipun siswa di kedua negara
diajarkan bahasa Inggris di sekolah.
17 Mei 2013cece feby # kak yuni
9. Secara historis, terjemahan teks-teks antar
budaya adalah masalah mengganti setiap
kata dalam bahasa asli dengan padanan
kata dalam bahasa baru, dan ini sering
disebut sebagai terjemahan baris demi
baris.
Secara historis, terjemahan teks-teks antar
budaya adalah masalah mengganti setiap
kata dalam bahasa asli dengan padanan
kata dalam bahasa baru, dan ini sering
disebut sebagai terjemahan baris demi
baris.
b. Penggunaan Bahasa Teknis di Sekolahb. Penggunaan Bahasa Teknis di Sekolah
Lanjutan...
17 Mei 2013cece feby # kak yuni
10. c. Konteks Tidak Dapat Dibandingkan Antar Negarac. Konteks Tidak Dapat Dibandingkan Antar Negara
Makanan adalah bagian penting dari
konteks, dan makanan adalah satuan
budaya tertentu. Pai, yang tidak umum
di Norwegia dan Indonesia, sehingga
diganti menjadi kue dan pizza.
Pai memiliki bentuk melingkar, kue
mungkin kotak/persegi panjang, dan
pizza buatan sendiri juga bisa persegi
panjang di Norwegia.
Makanan adalah bagian penting dari
konteks, dan makanan adalah satuan
budaya tertentu. Pai, yang tidak umum
di Norwegia dan Indonesia, sehingga
diganti menjadi kue dan pizza.
Pai memiliki bentuk melingkar, kue
mungkin kotak/persegi panjang, dan
pizza buatan sendiri juga bisa persegi
panjang di Norwegia.
11. Titik desimal digunakan dalam konteks
AS, sedangkan di Norwegia dan
Indonesia menggunakan koma.
Meskipun Rp.25 memang ada di
Indonesia, karena nilai nominal yang
sangat kecil sehingga jarang digunakan
(sampai saat ini $ 1 sekitar Rp. 9000)
Di Norwegia, seperempat ada,
meskipun tidak ada uang seperti itu ada
dalam mata uang Norwegia (hanya
dalam rekening Bank)
Titik desimal digunakan dalam konteks
AS, sedangkan di Norwegia dan
Indonesia menggunakan koma.
Meskipun Rp.25 memang ada di
Indonesia, karena nilai nominal yang
sangat kecil sehingga jarang digunakan
(sampai saat ini $ 1 sekitar Rp. 9000)
Di Norwegia, seperempat ada,
meskipun tidak ada uang seperti itu ada
dalam mata uang Norwegia (hanya
dalam rekening Bank)
12. d. Penggunaan Model Matematikad. Penggunaan Model Matematika
Apa yang guru pendidikan pelajari dari
universitas memberi mereka berbagai macam
metode/model pengajaran yang dapat
digunakan sesuka mereka.
Keanekaragaman dipandang sebagai
kekuatan yang nyata dengan tidak
mengisolasi siswa yang berbakat (dan/atau
yang kaya) ke sekolah swasta seperti yang
terjadi di Amerika atau di Indonesia, di mana
kebanyakan siswa pintar dan kaya akan lebih
cenderung masuk sekolah swasta bergengsi.
Apa yang guru pendidikan pelajari dari
universitas memberi mereka berbagai macam
metode/model pengajaran yang dapat
digunakan sesuka mereka.
Keanekaragaman dipandang sebagai
kekuatan yang nyata dengan tidak
mengisolasi siswa yang berbakat (dan/atau
yang kaya) ke sekolah swasta seperti yang
terjadi di Amerika atau di Indonesia, di mana
kebanyakan siswa pintar dan kaya akan lebih
cenderung masuk sekolah swasta bergengsi.
13. Penelitian ini akan bermanfaat untuk studi
masa depan guna membandingkan
pengetahuan guru di seluruh negara.
Jika ada perbedaan yang signifikan, penting
untuk mengetahui apakah perbedaan ini terkait
dengan proses penerjemahan, perbedaan
budaya atau aspek lainnya.
Penelitian ini akan bermanfaat untuk studi
masa depan guna membandingkan
pengetahuan guru di seluruh negara.
Jika ada perbedaan yang signifikan, penting
untuk mengetahui apakah perbedaan ini terkait
dengan proses penerjemahan, perbedaan
budaya atau aspek lainnya.
17 Mei 2013cece feby # kak yuni
14. Kesimpulan
Bahasa matematika dapat dianggap universal dalam
hal ekspresi simbolik yang digunakan.
Namun, ketika hal itu berkaitan dengan definisi atau
istilah, variasi mungkin ada di seluruh budaya
misalnya dengan klarifikasi dengan memberikan
penjelasan atau gambar, atau keduanya.
Upaya seperti itu mungkin membuat lebih mudah
dipahami karena ketersediaan modalitas
representasi.
Kesimpulan
Bahasa matematika dapat dianggap universal dalam
hal ekspresi simbolik yang digunakan.
Namun, ketika hal itu berkaitan dengan definisi atau
istilah, variasi mungkin ada di seluruh budaya
misalnya dengan klarifikasi dengan memberikan
penjelasan atau gambar, atau keduanya.
Upaya seperti itu mungkin membuat lebih mudah
dipahami karena ketersediaan modalitas
representasi.