SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 21
Descargar para leer sin conexión
PENGARUH PENERAPAN KURIKULUM 2013 TERHADAP CARA
BELAJAR
Ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran matematika mengenai
“Statistika”
Disusun Oleh:
1. Delonix Regiandira A.
2. Dini Amalia Utami
Kelas X MIA 1
SMA NEGERI 1 MAJALENGKA
Jalan K.H Abdul Halim No. 113 Telp. (0233) 281220 Majalengka 45418
Tahun Ajaran 2015/2016
KATA PENGANTAR
Atas berkat rahmat Allah SWT, akhirnya kami dapat menyelesaikan karya
tulis ilmiah yang berjudul “Pengaruh Penerapan Kurikulum 2013 terhadap Cara
Belajar”.
Karya tulis ini merupakan bagian dari tugas mata pelajaran matematika,
atau lebih tepatnya statistika. Dengan adanya karya tulis ini diharapkan membawa
manfaat yang besar, baik bagi para pelajar maupun masyarakat umum.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada:
1. Bapak Much. Eka Djuniar A, S.Pd selaku guru mata pelajaran matematika
yang telah sabar membimbing. Terima kasih bapak atas segala bimbingan
dan bantuannya.
2. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu yang telah
memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan karya tulis
ini, penulis mengucapkan terima kasih.
Kami sadar bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
segala saran dan kritik sangat kami harapkan demi sempurnanya karya tulis ini.
Akhirnya, semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan
terlebih bagi para pelajar, juga bagi masyarakat pada umumnya.
Majalengka, Maret 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat ini, Indonesia tengah dibingungkan dengan penerapan kurikulum baru
dalam sistem pendidikannya. Kurikulum 2013, adalah kurikulum yang baru
diterapkan pada tahun 2013 dan saat ini tengah mengalami penundaan
pelaksanaan akibat adanya pergantian Menteri Pendidikan Republik Indonesia.
Tentu saja, hal ini berdampak bagi pelaksanaan program pendidikan di seluruh
wilayah Indonesia. Beberapa pihak merasa sangat dirugikan oleh insiden ini.
Pihak tersebut adalah para pelajar yang terlibat langsung dengan pelaksanaan
Kurtilas. Masalah yang dialami para pelajar diantaranya adalah ketidaksiapan
menghadapi kurikulum baru karena sebelumnya masih menggunakan KTSP 2006,
dan ketidaksiapan sumber daya manusianya. Ironisnya, ketika program-program
Kurtilas dalam pelaksanaannya sangat melibatkan ilmu teknologi justru
menghapus atau meniadakan pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
disekolah yang sangat merugikan siswa. Selain itu, Kurtilas juga secara tidak
langsung menuntut siswa untuk mengubah cara belajar yang mereka lakukan
sebelumnya. Pelajar diharuskan menyediakan waktu untuk mencari materi
pembelajaran sebelum materi tersebut dibahas dikelas bersama guru. Pada
awalnya, memang sangat efektif dan efisien. Akan tetapi, permasalahan baru
muncul ketika pelajar mendapatkan banyak tugas dari guru yang memaksa mereka
menggunakan waktu belajarnya untuk mengerjakan tugas.
Di Majalengka sendiri, hanya tinggal 5 sekolah menengah atas yang
melanjutkan program kurtilas. Sekolah-sekolah lain memilih untuk kembali
menggunakan KTSP 2006 karena merasa kesulitan untuk melaksanakan program
tersebut. Di mulai dari kurangnya kemampuan dan kesiapan siswa hingga
permasalahan dalam format penilaian kurtilas. Oleh sebab itu, penulis termotivasi
untuk mengetahui bagaimana tanggapan siswa mengenai penerapan kurtilas dan
apa pengaruh kurtilas terhadap cara belajar yang mereka lakukan. Penelitian ini
dengan judul “Pengaruh Kurikulum 2013 terhadap Cara Belajar”
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang permasalah di atas, maka kami merumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah pelajar setuju dengan penerapan Kurtilas dan apa yang harus
dibenahi dari penerapan Kurikulum 2013 dari sudut pandang pelajar ?
2. Permasalahan apakah yang dialami pelajar berkaitan dengan cara belajar
mereka dan Kurikulum 2013?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diajukan di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui kecocokan antara kurikulum 2013 dengan para pelajar.
2. Untuk mengetahui sebab dari kesulitan yang pelajar alami dalam
melaksanakan kurikulum 2013.
3. Untuk memotivasi pelajar lain dalam usaha untuk memecahkan masalah
sosial di masyarakat.
4. Untuk menambah manfaat bagi penggunanya sendiri.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya bagi
peneliti. Manfaat dari hasil penelitian ini diantaranya:
1. Bagi peneliti menambah pengetahuan baru dari penelitian yang diperoleh
serta menambah pengalaman.
2. Bagi pelajar lain menambah wawasan, terutama mengenai kurikulum 2013
dan cara belajar yang tepat.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang diterapkan oleh Kementrian
Pendidikan Republik Indonesia, Muhammad Nuh pada tahun 2013. Kurikulum
2013 mengacu pada pembelajaran abad ke-21 yang mengarah pada literacy
information dengan mempersyaratkan pembelajaran berbasis ICT/TIK
(kompasiana, diunduh Maret 2015). Kurikulum ini menuntut siswa untuk lebih
aktif dalam mencari materi pembelajaran. Akan tetapi, banyak guru yang belum
paham dengan hal ini, sehingga mereka hanya memerintahkan siswa untuk
melaksanakan presentasi dikelas tanpa penjelasan lebih lanjut. Hal inilah yang
mengakibatkan tugas siswa menjadi menumpuk. Menurut Dharmaningtyas,
kurtilas memiliki berbagai kelebihan, diantaranya adalah kejelasan konsep
mengenai tujuan yang ingin dicapai, pelajaran menjadi lebih maknawi dalam
kehidupan sehari-hari dengan model pembelajaran tematik integratif dan
pendekatan sainstifik, serta semua aspek kehidupan dapat menjadi sumber
pembelajaran. Namun, kurtilas juga memiliki kekurangan, diantaranya kurtilas
penuh kontradiksi, karena adanya penambahan jam belajar agama dan jam
pembelajaran, serta kekurangan lainnya terletak pada penggunaan Ujian Nasional
(UN) sebagai evaluasi standar proses pembelajaran siswa aktif.
B. Cara Belajar
Cara belajar seseorang dapat diketahui dengan melihat gaya belajar yang
ia gunakan. Menurut DePorter (2004: 110), gaya belajar adalah kunci untuk
mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, di sekolah, dan dalam situasi-situasi
antarpribadi. Seseorang akan lebih mudah menyerap apa yang ia pelajari apabila
ia belajar dengan gayanya sendiri. Rita Dunn, seorang pelopor di bidang gaya
belajar, telah menemukan banyak variabel yang mempengaruhi cara belajar
seseorang. Yang mencakup faktor-faktor fisik, emosional, sosiologis, dan
lingkungan. Seseorang misalnya dapat belajar dengan baik apabila keadaan
disekitarnya sunyi, ada juga orang yang dapat belajar dengan baik apabila di latar
belakangi oleh musik. Sehingga setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda-
beda. Cara belajar adalah kombinasi dari bagaimana Anda menyerap, lalu
mengatur dan mengolah informasi. Pada dasarnya, setiap orang memiliki 3
modalitas, yaitu modalitas visual, auditorial, dan kinetik. Modalitas adalah cara
termudah seseorang untuk menyerap informasi. Dimana dari ketiga modalitas
tersebut, satu diantaranya akan sangat menonjol dibanding dua modalitas lain.
Cara mengetahui modalitas yang digunakan adalah dengan mendengarkan
petunjuk-petunjuk dalam pembicaraan atau dengan memperhatikan perilaku
seseorang ketika meghadiri seminar atau lokakarya. Orang-orang auditorial
biasanya lebih senang mendengarkan penyaji materi dibandingkan makalah
seminarnya, berbanding terbalik dengan orang-orang visual. Dan orang-orang
kinetik biasanya lebih suka mencatat apa yang dibicarakan penyaji akan tetapi
selalu lupa urutannya. Mengetahui modalitas yang digunakan sangat penting
karena akan menentukan keberhasilan belajar kita kedepannya.
Banyak sekali pelajar yang ketika berada disekolah tingkat pertama
memiliki prestasi yang sangat bagus justru ketika masuk ke sekolah menengah
atas merasa kesulitan atau bahkan gagal dalam pembelajaran. Hal ini diakibatkan
oleh ketidakcocokan antara gaya belajar siswa dengan gaya mengajar gurunya.
Karenanya, penting untuk mengetahui modalitas orang lain serta berusaha untuk
menyesuaikannya dengan modalitas yang kita gunakan. Berikut ciri-ciri modalitas
yang digunakan oleh seseorang:
Tabel 2.1 Ciri-ciri modalitas yang digunakan seseorang
No
Jenis Modalitas
Visual Auditorial Kinetik
1. Rapi dan teratur
Berbicara kepada diri
sendiri saat bekerja
Berbicara dengan
perlahan
2. Berbicara dengan cepat
Mudah terganggu oleh
keributan
Menanggapi
perhatian fisik
3. Perencanaan dan Menggerakkan bibir Menyentuh orang
pengatur jangka panjang
yang baik
mereka dan
mengucapkan tulisan
di buku ketika
membaca
untuk mendapatkan
perhatian mereka
4. Teliti terhadap detail
Senang membaca
dengan keras dan
mendengarkan
Berdiri dengan
ketika berbicara
dengan orang
5.
Mementingkan
penampilan, baik dalam
hal pakaian maupun
presentasi
Dapat mengulangi
kembali dan
menirukan nada,
birama, dan warna
suara
Selalu berorientasi
pada fisik dan
banyak bergerak
6.
Pengeja yang baik dan
dapat melihat kata-kata
yang sebenarnya dalam
pikiran mereka
Merasa kesulitan
untuk menulis, tetapi
hebat dalam bercerita
Mempunyai
perkembangan awal
otot-otot yang besar
7.
Mengingat apa yang
dilihat, daripada yang
didengar
Berbicara dalam irama
yang berpola
Belajar melalui
memanipulasi dan
praktik
8.
Mengingat asosiasi
visual
Biasanya pembicara
yang fasih
Menghafal dengan
cara berjalan dan
melihat
9.
Biasanya tidak terganggu
dengan keributan
Lebih suka musik
daripada seni
Menggunakan jari
sebagai penunjuk
ketika membaca
10.
Seringkali mengetahui apa
yang harus dikatakan,
tetapi tidak pandai memilih
kata-kata.
Belajar dengan
mendengarkan dan
mengingat apa yang
didiskusikan daripada
yang dilihat
Banyak
menggunakan
isyarat tubuh
11.
Kadang-kadang
kehilangan konsentrasi
ketika mereka ingin
memperhatikan
Suka berbicara,
berdiskusi, dan
menjelaskan sesuatu
panjang lebar
Tidak dapat duduk
diam untuk waktu
yang lama
12.
Mempunyai masalah
untuk mengingat
instruksi verbal kecuali
jika ditulis, dan sering
kali meminta bantuan
orang untuk
Mempunyai masalah
dengan pekerjaan-
pekerjaan yang
melibatkan visualisasi,
seperti memotong
bagian-bagian hingga
Tidak dapat
mengingat geografi,
kecuali jika mereka
memang telah
pernah berada di
tempat itu
mengulanginya sesuai datu sama lain
13. Pembaca cepat dan tekun
Lebih pandai mengeja
dengan keras daripada
menuliskannya
Menggunakan kata-
kata yang
mengandung aksi
14.
Lebih suka membaca
daripada dibacakan
Lebih suka gurauan
lisan daripada
membaca komik
Menyukai buku-
buku yang
berorientasi pada
plot (mereka
mencerminkan aksi
dengan gerakan
tubuh saat
membaca)
15.
Membutuhkan
pandangan dan tujuan
yang menyeluruh dan
bersikap waspada
sebelum secara mental
pasti tentang suatu
masalah atau proyek
-
Kemungkinan
tulisannya jelek
16
Mencoret-coret tanpa arti
selama berbicara di
telepon dan dalam rapat
-
Ingin melakukan
segala sesuatu
17.
Lupa menyampaikan
pesan verbal kapada
orang lain
-
Menyukai
permainan yang
menyibukkan
18.
Sering menjawab
pertanyaan dengan
jawaban singkat “ya”
atau “tidak”
- -
19.
Lebih suka melakukan
demonstrasi daripada
berpidato
- -
20.
Lebih suka seni daripada
musik
- -
Sumber : Quantum Learning (2004:116)
Setelah mengetahui cara belajar yang digunakan, dapat mempermudah
pelajar untuk menyesuaikannya dengan sistem pembelajaran Kurtilas. Dimana
dalam Kurtilas, pada dasarnya memiliki kesamaan dalam aspek-aspek yang harus
diperhatikan oleh pelajar, meliputi waktu belajar, jadwal harian, serta cara belajar.
Secara umum, waktu belajar yang dianjurkan ya sekitar 6 jam sehari. Dengan
waktu istirahat, bermain, dan sekolah pun sama yaitu 6 jam.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Waktu pelaksanaan penelitian dimulai dari tanggal 2 Maret 2015 hingga
tanggal 15 Maret 2015. Penelitian tersebut bertempat di Kampus SMA Negeri 1
Majalengka.
B. Metode Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan
kurtilas terhadap cara belajar para siswa dan cara siswa untuk menghadapinya.
Maka dari itu, metode penelitian yang kami gunakan adalah metode studi pustaka
dan survey. Dimana kami mendapatkan data dengan cara memberikan angket
kepada siswa-siswi kelas X SMAN 1 Majalengka dengan jumlah sample sebanyak
10 orang tiap kelasnya.
C. Langkah Penelitian
Langkah-langkah yang penulis tempuh adalah sebagai berikut.
1. Pengumpulan Data
Penulis mengumpulkan data dengan melakukan pengisian angket kepada
para siswa, dengan sasaran penelitian adalah siswa-siswi kelas X SMA Negeri 1
Majalengka yang dianggap telah merasakan atau mengalami pergantian
kurikulum.
2. Jadwal Penelitian
Adapun agenda penelitian ditulis dalam tabel berikut.
No. Tahap Penelitian Waktu Uraian
1. Pengumpulan Data dengan
membagikan angket
2-3 Maret
2015
Angket diberikan
kepada seluruh
siswa-siswi kelas X
SMA Negeri 1
Majalengka, kecuali
kelas X SOS 4.
2. Perumusan Masalah 4 Maret
2015
Bertempat di Kelas
X MIA 1
3. Studi Pustaka 5-6 Maret
2015
Perpustakaan SMA
Negeri 1 Majalengka
4. Analisis Data 10-12 Maret
2015
Kelas X MIA 1
SMA Negeri 1
Majalengka
5. Analisis Data 11-14 Maret
2015
Kelas X MIA 1
SMA Negeri 1
Majalengka
3. Analisis Data
Setelah melakukan pengumpulan data, penulis melakukan analisis
berdasarkan hasil angket. Data hasil pengisian angket diteliti dan dikaji untuk
menarik kesimpulan.
4. Pembuatan Kesimpulan
Setelah analisis data dilakukan, didapatkan suatu kesimpulan yang
menjadi pemecahan dalam rumusan masalah. Kesimpulan itulah yang menjadi
hasil akhir dari penelitian ini.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Penerapan Kurtilas
Berdasarkan data yang kami terima, 41,5% siswa kelas X SMAN 1
Majalengka menyetujui penggunaan kurtilas, akan tetapi banyak dari mereka
mengeluhkan tentang tugas yang diberikan oleh guru. Hal ini disebabkan oleh
ketidakpahaman guru terhadap kurikulum 2013 yang lebih mendorong siswa
untuk aktif. Sehingga guru hanya memberikan tugas (terutama tugas presentasi)
tanpa adanya penjelasan lebih lanjut.
Gambar 4.1 Grafik Kecocokan Penerapan Kurikulum 2013
Dari permasalahan ini, maka dapat kami simpulkan bahwa hal pertama
yang harus diperbaiki dari kurikulum 2013 adalah kesiapan para pengajar itu
sendiri dalam menghadapi Kurtilas.
Gambar 4.2 Grafik Mengenai Pelaksanaan Kurikulum 2013
Selain itu, 35% siswa kelas X SMAN 1 Majalengka setuju bahwa Kurtilas
adalah kurikulum yang baik dan menyenangkan. Namun, mereka merasa
terbebani oleh penambahan jam pelajaran, baik di dalam maupun di luar sekolah
yang disebabkan oleh ketidakpahaman mereka terhadap pembelajaran di sekolah.
Mereka juga merasa kesulitan membagi waktu antara waktu untuk mengerjakan
tugas dan waktu untuk mempelajari materi sebelum proses belajar dikelas. Pelajar
juga mengeluhkan penghapusan pelajaran TIK, karena mereka merasa kerepotan
untuk mengikuti perkembangan ilmu teknologi. Terutama dalam ilmu teknologi
yang berhubungan dengan pembelajaran di sekolah. Akibatnya, proses pengerjaan
tugas pun terhambat. Dari permasalahan ini, dapat kami simpulkan bahwa hal
yang harus diperbaiki dalam kurikulum 2013 adalah berkaitan dengan
penghapusan pelajaran TIK dan penambahan jam pelajaran.
B. Cara Belajar
Pergantian kurikulum mau tidak mau membuat para pelajar harus
menyesuaikan cara belajar mereka dengan kurikulum baru tersebut. Padatnya
waktu belajar, membuat kebanyakan pelajar menyelesaikan tugas dalam waktu
dekat, atau biasa disebut “Sistem Kebut Semalam”. Sebanyak hampir 50% siswa
kelas X SMAN 1 Majalengka melakukan sistem belajar ini.
Gambar 4.3 Penggunaan Sistem Kebut Semalam
Banyak faktor mempengaruhi siswa untuk melaksanakan “SKS atau Sistem
Kebut Semalam”, diantaranya adalah rasa malas, lebih memilih untuk
mengerjakan tugas dan beristirahat selagi ada waktu, merasa kesulitan membagi
pekerjaan karena saking banyaknya tugas yang harus diberikan, dan sebagainya.
Gambar 4.4 Grafik Cara Belajar Pelajar
Di satu sisi, sistem belajar ini dianggap lebih efektif bagi para pengguna
otak kiri, karena mereka lebih mudah mengingat dan menyimpan memori dalam
jangka pendek. Akan tetapi, timbul permasalahan lain, yaitu menurunnya prestasi
akademik. Hal ini dikarenakan, memori jangka pendek tidak menjamin
pemahaman pelajar tersebut. Misalnya dalam pelajaran matematika, pelajar akan
mengingat rumus-rumus matematika akan tetapi merasa kesulitan untuk
mengoperasikannya dalam menjawab soal.
Masih berkaitan dengan waktu, sempitnya waktu luang serta
ketidakpiawaian pelajar dalam mengelola waktu juga berdampak pada
perkembangan belajar mereka. Karena hanya 17,2% yang sangat setuju dengan
perbaikan dalam melaksanakan tugas dan hanya 34% yang mengerjakan tugas
secara mandiri. Ini berarti, lebih dari 50% yang mengerjakan tugas dengan cara
menyalin atau mencontek dari pelajar lain.
Gambar 4.5 Grafik Mengenai Cara Siswa Mengerjakan Tugas & Bergaul
Tentu saja kedua hal tersebut, menghambat perkembangan belajar serta
kemandirian mereka. Namun, para pelajar kelas X SMAN 1 Majalengka
menyiasatinya dengan belajar secara berkelompok. Sekitar 60% dari mereka lebih
menyukai belajar kelompok dibandingkan belajar sendiri. Belajar secara
berkelompok memiliki kelebihan, karena selain memudahkan pemahaman juga
dapat melatih pelajar untuk bergaul secara positif, baik dengan guru, sesama
teman, maupun masyarakat.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penerapan Kurikulum 2013 memiliki pengaruh terhadap cara belajar para
pelajar. Sesuai dengan tujuannya, Kurikulum 2013 membuat pelajar belajar
dengan efektif, serta menambah keaktifan mereka. Akan tetapi, apabila tidak
dipahami dan dilaksanakan dengan baik, Kurtilas justru membebani siswa. Maka
dari itu, ada beberapa hal yang harus diperbaiki dalam pelaksanaan Kurtilas ini.
Keberhasilan penerapan kurikulum ini juga bergantung pada pelajar itu
sendiri. Apabila pelajar dapat menyesuaikan diri dengan Kurtilas, maka pelajar
tersebut akan mendapatkan keuntungan dari penerapan kurikulum ini. Sebaliknya,
jika pelajar tidak dapat menyesuaikan diri dengan Kurtilas maka ia akan
terbebani, dan hal tersebut akan berimbas pada cara belajar yang ia lakukan.
Apabila perubahan cara belajarnya ke arah yang negatif, maka prestasi sekolahnya
pun akan ikut menurun. Hal utama yang harus diperhatikan oleh pelajar untuk
menyesuaikan diri dengan Kurtilas adalah pengelolaan waktu belajar mereka
harus seefektif mungkin.
B. Saran
Berkaitan dengan penerapan Kurtilas, kami selaku pelajar menyarankan
agar:
1. Penerapan kurikulum ini ditinjau kembali, karena pemerintah cenderung
tergesa-gesa dalam menerapkannya sehingga dalam pelaksanaanya kurang
optimal.
2. Mempertimbangkan kembali mengenai penambahan jam pelajaran yang
terlalu berlebihan, karena pelajar pun memerlukan waktu luang untuk
mengembangkan potensi lain dalam dirinya diluar potensi-potensi yang
harus dikembangkan disekolah.
Lampiran Format Angket
ANGKET PENELITIAN
Petunjuk Pengisian Angket
1. Mohon angket diisi oleh Saudara/i untuk menjawab seluruh pernyataan yang telah
disediakan.
2. Berilah tanda silang (x) pada kolom yang tersedia dan pilih sesuai keadaan
sebenarnya.
3. Dalam menjawab pernyataan-pernyataan ini, tidak ada jawaban yang salah. Oleh
sebab itu, usahakan agar tidak ada yang dikosongkan.
4. Mohon untuk memberikan alasan dari salah satu pernyataan yang disediakan
dikolom “ALASAN”
5. Kami mengucapkan terima kasih kepada Saudara/i atas partisipasi guna
mensukseskan penelitian ini.
No Pernyataan
Alternatif Jawaban
STS TS N S SS
1. Kurikulum 2013 sangat cocok diterapkan
pada pelajar
2. Kurikulum 2013 merupakan sistem
pembelajaran yang baik dan menyenangkan
dibandingkan KTSP 2006
3. Penghapusan pelajaran TIK sangat
merugikan siswa.
4. Semakin banyak jam pelajaran di sekolah
membuat siswa semakin pintar.
5. Semakin banyak tugas yang diberikan oleh
guru membuat siswa semakin pintar dan
menguasai materi.
6. Merasa kesulitan menyisihkan waktu untuk
belajar di rumah.
7. Kreatif dalam menjalankan atau mengerjakan
tugas.
8. Menyelesaikan pekerjaan atau tugas tepat
waktu.
9. Menyelesaikan pekerjaan atau tugas jauh-
jauh hari.
10. Belajar untuk menghadapi ujian jauh-jauh
hari.
11. Selalu memikirkan perbaikan dalam
melakukan pekerjaan atau tugas.
12. Mampu melakukan pekerjaan atau tugas
secara mandiri.
13. Merasa tertekan dengan pembelajaran di
sekolah.
14. Belajar kelompok lebih baik dibandingkan
belajar sendiri.
15. Kerjasama dalam kelompok sangat baik atau
solid.
16. Dapat bergaul dengan efektif baik dengan
guru maupun teman.
Nama:................................................
Kelas:.................................................
Alasan:
DAFTAR PUSTAKA
Ridwan. 2010. Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian.
Bandung: Penerbit Alfabeta
DePorter, Bobbi. 2007. Quantum Thinker. Bandung: Penerbit Kaifa
DePorter, Bobbi. 2005. Quantum Learning. Bandung: PT Mizan Pustaka
http://news.okezone.com/read/2014/08/28/373/1031255/tanda-tanda-
kegagalan-kurikulum-2013, diunduh Maret 2015.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum_2013, diunduh Maret 2015.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIKRingkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
sintaroyani
 
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)
Winda010293
 
memahami Understanding by Design
memahami Understanding by Designmemahami Understanding by Design
memahami Understanding by Design
SMK Negeri 6 Malang
 
05. ucapan terima kasih
05. ucapan terima kasih05. ucapan terima kasih
05. ucapan terima kasih
Alby Alyubi
 

La actualidad más candente (20)

Ktsp (Standar Isi)
Ktsp (Standar Isi)Ktsp (Standar Isi)
Ktsp (Standar Isi)
 
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
 
Pembelajaran ipa-terpadu
Pembelajaran ipa-terpaduPembelajaran ipa-terpadu
Pembelajaran ipa-terpadu
 
LAPORAN KEGIATAN OBSERVASI MAGANG I
LAPORAN KEGIATAN OBSERVASI MAGANG ILAPORAN KEGIATAN OBSERVASI MAGANG I
LAPORAN KEGIATAN OBSERVASI MAGANG I
 
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIKRingkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 
MAKALAH KEDUDUKAN IPA DI KURIKULUM 2013
MAKALAH KEDUDUKAN IPA DI KURIKULUM 2013MAKALAH KEDUDUKAN IPA DI KURIKULUM 2013
MAKALAH KEDUDUKAN IPA DI KURIKULUM 2013
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajar
 
Contoh rubrik penilaian psikomotorik
Contoh rubrik penilaian psikomotorikContoh rubrik penilaian psikomotorik
Contoh rubrik penilaian psikomotorik
 
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)
 
BUKU SISWA PPKn KELAS XII EDISI REVISI 2018
BUKU SISWA PPKn KELAS XII EDISI REVISI 2018BUKU SISWA PPKn KELAS XII EDISI REVISI 2018
BUKU SISWA PPKn KELAS XII EDISI REVISI 2018
 
memahami Understanding by Design
memahami Understanding by Designmemahami Understanding by Design
memahami Understanding by Design
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapContoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Lembar pengesahan
Lembar pengesahanLembar pengesahan
Lembar pengesahan
 
PANDUAN TEST DIAGNOSTIK
PANDUAN TEST DIAGNOSTIKPANDUAN TEST DIAGNOSTIK
PANDUAN TEST DIAGNOSTIK
 
05. ucapan terima kasih
05. ucapan terima kasih05. ucapan terima kasih
05. ucapan terima kasih
 
Lembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswaLembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswa
 
Laporan Praktek IPA Biologi - UT PGSD Praktikum IPA di SD PDGK4107
Laporan Praktek IPA Biologi - UT PGSD Praktikum IPA di SD PDGK4107Laporan Praktek IPA Biologi - UT PGSD Praktikum IPA di SD PDGK4107
Laporan Praktek IPA Biologi - UT PGSD Praktikum IPA di SD PDGK4107
 
Landasan historis rasional kurikulum 2013
Landasan historis rasional kurikulum 2013Landasan historis rasional kurikulum 2013
Landasan historis rasional kurikulum 2013
 

Destacado

angket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
angket untu siswa bagi guru bimbingan konselingangket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
angket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
achmad hidayat
 
Makalah struktur kurikulum 2013
Makalah struktur kurikulum 2013Makalah struktur kurikulum 2013
Makalah struktur kurikulum 2013
Bambang Giwank
 
Minyak Dan Gas Bumi
Minyak Dan Gas BumiMinyak Dan Gas Bumi
Minyak Dan Gas Bumi
alspril
 
Kuisioner saya...llike this
Kuisioner saya...llike thisKuisioner saya...llike this
Kuisioner saya...llike this
Arkow Wijanarkow
 

Destacado (20)

angket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
angket untu siswa bagi guru bimbingan konselingangket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
angket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
 
Lampiran 3 angket instrumen penelitian
Lampiran 3 angket instrumen penelitianLampiran 3 angket instrumen penelitian
Lampiran 3 angket instrumen penelitian
 
Makalah kurikulum 2013
Makalah kurikulum 2013Makalah kurikulum 2013
Makalah kurikulum 2013
 
Makalah struktur kurikulum 2013
Makalah struktur kurikulum 2013Makalah struktur kurikulum 2013
Makalah struktur kurikulum 2013
 
Penerapan kurikulum 2013 di sma
Penerapan kurikulum 2013 di smaPenerapan kurikulum 2013 di sma
Penerapan kurikulum 2013 di sma
 
Cawangan e-CRM
Cawangan e-CRMCawangan e-CRM
Cawangan e-CRM
 
Reproduksi virus
Reproduksi virusReproduksi virus
Reproduksi virus
 
Biologi - VIRUS
Biologi - VIRUSBiologi - VIRUS
Biologi - VIRUS
 
Karya tulis biologi
Karya tulis biologiKarya tulis biologi
Karya tulis biologi
 
Manajemen Implementasi Kurikulum 2013
Manajemen Implementasi Kurikulum 2013Manajemen Implementasi Kurikulum 2013
Manajemen Implementasi Kurikulum 2013
 
Komunikasi Interpersonal Guru
Komunikasi Interpersonal GuruKomunikasi Interpersonal Guru
Komunikasi Interpersonal Guru
 
Minyak Dan Gas Bumi
Minyak Dan Gas BumiMinyak Dan Gas Bumi
Minyak Dan Gas Bumi
 
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiah
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiahUnsur kebahasaan dalam karya ilmiah
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiah
 
K10 bg agama_kristen_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bg agama_kristen_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]K10 bg agama_kristen_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bg agama_kristen_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Kinerja guru
Kinerja guruKinerja guru
Kinerja guru
 
Karya tulis ilmiah SMS GATEWAY UNTUK SEKOLAH
Karya tulis ilmiah SMS GATEWAY UNTUK SEKOLAHKarya tulis ilmiah SMS GATEWAY UNTUK SEKOLAH
Karya tulis ilmiah SMS GATEWAY UNTUK SEKOLAH
 
Kuisioner saya...llike this
Kuisioner saya...llike thisKuisioner saya...llike this
Kuisioner saya...llike this
 
KARYA TULIS ILMIAH DESTY LILIAN ROSANA PUTRI (06) - XII IPA 6 "PENGARUH GLOBA...
KARYA TULIS ILMIAH DESTY LILIAN ROSANA PUTRI (06) - XII IPA 6 "PENGARUH GLOBA...KARYA TULIS ILMIAH DESTY LILIAN ROSANA PUTRI (06) - XII IPA 6 "PENGARUH GLOBA...
KARYA TULIS ILMIAH DESTY LILIAN ROSANA PUTRI (06) - XII IPA 6 "PENGARUH GLOBA...
 
Lampiran Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP
Lampiran Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSPLampiran Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP
Lampiran Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP
 
Pengaruh telepon genggam terhadap remaja
Pengaruh telepon genggam terhadap remajaPengaruh telepon genggam terhadap remaja
Pengaruh telepon genggam terhadap remaja
 

Similar a Karya Tulis Ilmiah mengenai Pengaruh Penerapan Kurikulum 2013 terhadap Cara Belajar Siswa

Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Mela...
Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Mela...Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Mela...
Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Mela...
Pipit Wijaya
 
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teachingMeningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Operator Warnet Vast Raha
 
Sele, et al, jurnal pengabdian sinta 3
Sele, et al, jurnal pengabdian sinta 3Sele, et al, jurnal pengabdian sinta 3
Sele, et al, jurnal pengabdian sinta 3
YunawatiSele2
 
Proposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesiaProposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesia
bcirohil
 

Similar a Karya Tulis Ilmiah mengenai Pengaruh Penerapan Kurikulum 2013 terhadap Cara Belajar Siswa (20)

W PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH GURU.docx
W PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH GURU.docxW PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH GURU.docx
W PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH GURU.docx
 
Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Mela...
Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Mela...Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Mela...
Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Mela...
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices LENI.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices LENI.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices LENI.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices LENI.pdf
 
B nonoh b.indonesia repaired
B nonoh b.indonesia repairedB nonoh b.indonesia repaired
B nonoh b.indonesia repaired
 
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teachingMeningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
 
Ptk ipa
Ptk ipaPtk ipa
Ptk ipa
 
Implementasi Kurikulum 2013
Implementasi Kurikulum 2013Implementasi Kurikulum 2013
Implementasi Kurikulum 2013
 
Proposal eko
Proposal ekoProposal eko
Proposal eko
 
IDENTIFIKASI MASALAH KESULITAN BELAJAR SISWA.pptx
IDENTIFIKASI MASALAH KESULITAN BELAJAR SISWA.pptxIDENTIFIKASI MASALAH KESULITAN BELAJAR SISWA.pptx
IDENTIFIKASI MASALAH KESULITAN BELAJAR SISWA.pptx
 
Artikel%20 model%20pembelajaran%20yang%20inovatif%20di%20indonesia
Artikel%20 model%20pembelajaran%20yang%20inovatif%20di%20indonesiaArtikel%20 model%20pembelajaran%20yang%20inovatif%20di%20indonesia
Artikel%20 model%20pembelajaran%20yang%20inovatif%20di%20indonesia
 
Sele, et al, jurnal pengabdian sinta 3
Sele, et al, jurnal pengabdian sinta 3Sele, et al, jurnal pengabdian sinta 3
Sele, et al, jurnal pengabdian sinta 3
 
Jon hendri tugas ptk
Jon hendri tugas ptkJon hendri tugas ptk
Jon hendri tugas ptk
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Proposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesiaProposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesia
 
Lesson study artikel
Lesson study artikelLesson study artikel
Lesson study artikel
 
Sme 6044 tugasan 2 teaching approach
Sme 6044 tugasan 2 teaching approachSme 6044 tugasan 2 teaching approach
Sme 6044 tugasan 2 teaching approach
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Kk seminar utm 08
Kk seminar utm 08Kk seminar utm 08
Kk seminar utm 08
 
Tugas laporan best practice sumarwoto 201903118
Tugas laporan best practice sumarwoto  201903118Tugas laporan best practice sumarwoto  201903118
Tugas laporan best practice sumarwoto 201903118
 
PTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.doc
PTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.docPTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.doc
PTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.doc
 

Más de regiandira739

Virus Demam Berdarah
Virus Demam BerdarahVirus Demam Berdarah
Virus Demam Berdarah
regiandira739
 

Más de regiandira739 (14)

Pemanfaatan rumput yang tumbuh subur di situ gede sebagai alternatif mata pen...
Pemanfaatan rumput yang tumbuh subur di situ gede sebagai alternatif mata pen...Pemanfaatan rumput yang tumbuh subur di situ gede sebagai alternatif mata pen...
Pemanfaatan rumput yang tumbuh subur di situ gede sebagai alternatif mata pen...
 
Perlawanan masyarakat daerah kalimantan selatan dibawah kepemimpinan pangeran...
Perlawanan masyarakat daerah kalimantan selatan dibawah kepemimpinan pangeran...Perlawanan masyarakat daerah kalimantan selatan dibawah kepemimpinan pangeran...
Perlawanan masyarakat daerah kalimantan selatan dibawah kepemimpinan pangeran...
 
Perlawanan terhadap kolonialisme dibawah pimpinan pangeran antasari
Perlawanan terhadap kolonialisme dibawah pimpinan pangeran antasariPerlawanan terhadap kolonialisme dibawah pimpinan pangeran antasari
Perlawanan terhadap kolonialisme dibawah pimpinan pangeran antasari
 
Persoalan wilayah perbatasan
Persoalan wilayah perbatasanPersoalan wilayah perbatasan
Persoalan wilayah perbatasan
 
Bab V Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit Jeruk
Bab V Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit JerukBab V Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit Jeruk
Bab V Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit Jeruk
 
Bab III Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit Jeruk
Bab III Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit JerukBab III Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit Jeruk
Bab III Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit Jeruk
 
Bab II Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit Jeruk
Bab II Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit JerukBab II Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit Jeruk
Bab II Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit Jeruk
 
Bab I Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit Jeruk
Bab I Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit JerukBab I Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit Jeruk
Bab I Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit Jeruk
 
Abstrak KTI Tisu Kulit Jeruk
Abstrak KTI Tisu Kulit JerukAbstrak KTI Tisu Kulit Jeruk
Abstrak KTI Tisu Kulit Jeruk
 
Lembaga Keuangan Bukan Bank
Lembaga Keuangan Bukan BankLembaga Keuangan Bukan Bank
Lembaga Keuangan Bukan Bank
 
Kerajaan samudera pasai kelompok 2
Kerajaan samudera pasai kelompok 2Kerajaan samudera pasai kelompok 2
Kerajaan samudera pasai kelompok 2
 
Kerajaan Demak
Kerajaan DemakKerajaan Demak
Kerajaan Demak
 
Virus Demam Berdarah
Virus Demam BerdarahVirus Demam Berdarah
Virus Demam Berdarah
 
Musik Religi
Musik ReligiMusik Religi
Musik Religi
 

Último

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 

Último (20)

RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 

Karya Tulis Ilmiah mengenai Pengaruh Penerapan Kurikulum 2013 terhadap Cara Belajar Siswa

  • 1. PENGARUH PENERAPAN KURIKULUM 2013 TERHADAP CARA BELAJAR Ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran matematika mengenai “Statistika” Disusun Oleh: 1. Delonix Regiandira A. 2. Dini Amalia Utami Kelas X MIA 1 SMA NEGERI 1 MAJALENGKA Jalan K.H Abdul Halim No. 113 Telp. (0233) 281220 Majalengka 45418 Tahun Ajaran 2015/2016
  • 2. KATA PENGANTAR Atas berkat rahmat Allah SWT, akhirnya kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Pengaruh Penerapan Kurikulum 2013 terhadap Cara Belajar”. Karya tulis ini merupakan bagian dari tugas mata pelajaran matematika, atau lebih tepatnya statistika. Dengan adanya karya tulis ini diharapkan membawa manfaat yang besar, baik bagi para pelajar maupun masyarakat umum. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada: 1. Bapak Much. Eka Djuniar A, S.Pd selaku guru mata pelajaran matematika yang telah sabar membimbing. Terima kasih bapak atas segala bimbingan dan bantuannya. 2. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini, penulis mengucapkan terima kasih. Kami sadar bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna, untuk itu segala saran dan kritik sangat kami harapkan demi sempurnanya karya tulis ini. Akhirnya, semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan terlebih bagi para pelajar, juga bagi masyarakat pada umumnya. Majalengka, Maret 2015 Penulis
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini, Indonesia tengah dibingungkan dengan penerapan kurikulum baru dalam sistem pendidikannya. Kurikulum 2013, adalah kurikulum yang baru diterapkan pada tahun 2013 dan saat ini tengah mengalami penundaan pelaksanaan akibat adanya pergantian Menteri Pendidikan Republik Indonesia. Tentu saja, hal ini berdampak bagi pelaksanaan program pendidikan di seluruh wilayah Indonesia. Beberapa pihak merasa sangat dirugikan oleh insiden ini. Pihak tersebut adalah para pelajar yang terlibat langsung dengan pelaksanaan Kurtilas. Masalah yang dialami para pelajar diantaranya adalah ketidaksiapan menghadapi kurikulum baru karena sebelumnya masih menggunakan KTSP 2006, dan ketidaksiapan sumber daya manusianya. Ironisnya, ketika program-program Kurtilas dalam pelaksanaannya sangat melibatkan ilmu teknologi justru menghapus atau meniadakan pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi disekolah yang sangat merugikan siswa. Selain itu, Kurtilas juga secara tidak langsung menuntut siswa untuk mengubah cara belajar yang mereka lakukan sebelumnya. Pelajar diharuskan menyediakan waktu untuk mencari materi pembelajaran sebelum materi tersebut dibahas dikelas bersama guru. Pada awalnya, memang sangat efektif dan efisien. Akan tetapi, permasalahan baru muncul ketika pelajar mendapatkan banyak tugas dari guru yang memaksa mereka menggunakan waktu belajarnya untuk mengerjakan tugas. Di Majalengka sendiri, hanya tinggal 5 sekolah menengah atas yang melanjutkan program kurtilas. Sekolah-sekolah lain memilih untuk kembali menggunakan KTSP 2006 karena merasa kesulitan untuk melaksanakan program tersebut. Di mulai dari kurangnya kemampuan dan kesiapan siswa hingga permasalahan dalam format penilaian kurtilas. Oleh sebab itu, penulis termotivasi untuk mengetahui bagaimana tanggapan siswa mengenai penerapan kurtilas dan
  • 4. apa pengaruh kurtilas terhadap cara belajar yang mereka lakukan. Penelitian ini dengan judul “Pengaruh Kurikulum 2013 terhadap Cara Belajar” B. Rumusan Masalah Dari latar belakang permasalah di atas, maka kami merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah pelajar setuju dengan penerapan Kurtilas dan apa yang harus dibenahi dari penerapan Kurikulum 2013 dari sudut pandang pelajar ? 2. Permasalahan apakah yang dialami pelajar berkaitan dengan cara belajar mereka dan Kurikulum 2013? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diajukan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui kecocokan antara kurikulum 2013 dengan para pelajar. 2. Untuk mengetahui sebab dari kesulitan yang pelajar alami dalam melaksanakan kurikulum 2013. 3. Untuk memotivasi pelajar lain dalam usaha untuk memecahkan masalah sosial di masyarakat. 4. Untuk menambah manfaat bagi penggunanya sendiri.
  • 5. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya bagi peneliti. Manfaat dari hasil penelitian ini diantaranya: 1. Bagi peneliti menambah pengetahuan baru dari penelitian yang diperoleh serta menambah pengalaman. 2. Bagi pelajar lain menambah wawasan, terutama mengenai kurikulum 2013 dan cara belajar yang tepat.
  • 6. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang diterapkan oleh Kementrian Pendidikan Republik Indonesia, Muhammad Nuh pada tahun 2013. Kurikulum 2013 mengacu pada pembelajaran abad ke-21 yang mengarah pada literacy information dengan mempersyaratkan pembelajaran berbasis ICT/TIK (kompasiana, diunduh Maret 2015). Kurikulum ini menuntut siswa untuk lebih aktif dalam mencari materi pembelajaran. Akan tetapi, banyak guru yang belum paham dengan hal ini, sehingga mereka hanya memerintahkan siswa untuk melaksanakan presentasi dikelas tanpa penjelasan lebih lanjut. Hal inilah yang mengakibatkan tugas siswa menjadi menumpuk. Menurut Dharmaningtyas, kurtilas memiliki berbagai kelebihan, diantaranya adalah kejelasan konsep mengenai tujuan yang ingin dicapai, pelajaran menjadi lebih maknawi dalam kehidupan sehari-hari dengan model pembelajaran tematik integratif dan pendekatan sainstifik, serta semua aspek kehidupan dapat menjadi sumber pembelajaran. Namun, kurtilas juga memiliki kekurangan, diantaranya kurtilas penuh kontradiksi, karena adanya penambahan jam belajar agama dan jam pembelajaran, serta kekurangan lainnya terletak pada penggunaan Ujian Nasional (UN) sebagai evaluasi standar proses pembelajaran siswa aktif. B. Cara Belajar Cara belajar seseorang dapat diketahui dengan melihat gaya belajar yang ia gunakan. Menurut DePorter (2004: 110), gaya belajar adalah kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, di sekolah, dan dalam situasi-situasi antarpribadi. Seseorang akan lebih mudah menyerap apa yang ia pelajari apabila ia belajar dengan gayanya sendiri. Rita Dunn, seorang pelopor di bidang gaya belajar, telah menemukan banyak variabel yang mempengaruhi cara belajar seseorang. Yang mencakup faktor-faktor fisik, emosional, sosiologis, dan
  • 7. lingkungan. Seseorang misalnya dapat belajar dengan baik apabila keadaan disekitarnya sunyi, ada juga orang yang dapat belajar dengan baik apabila di latar belakangi oleh musik. Sehingga setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda- beda. Cara belajar adalah kombinasi dari bagaimana Anda menyerap, lalu mengatur dan mengolah informasi. Pada dasarnya, setiap orang memiliki 3 modalitas, yaitu modalitas visual, auditorial, dan kinetik. Modalitas adalah cara termudah seseorang untuk menyerap informasi. Dimana dari ketiga modalitas tersebut, satu diantaranya akan sangat menonjol dibanding dua modalitas lain. Cara mengetahui modalitas yang digunakan adalah dengan mendengarkan petunjuk-petunjuk dalam pembicaraan atau dengan memperhatikan perilaku seseorang ketika meghadiri seminar atau lokakarya. Orang-orang auditorial biasanya lebih senang mendengarkan penyaji materi dibandingkan makalah seminarnya, berbanding terbalik dengan orang-orang visual. Dan orang-orang kinetik biasanya lebih suka mencatat apa yang dibicarakan penyaji akan tetapi selalu lupa urutannya. Mengetahui modalitas yang digunakan sangat penting karena akan menentukan keberhasilan belajar kita kedepannya. Banyak sekali pelajar yang ketika berada disekolah tingkat pertama memiliki prestasi yang sangat bagus justru ketika masuk ke sekolah menengah atas merasa kesulitan atau bahkan gagal dalam pembelajaran. Hal ini diakibatkan oleh ketidakcocokan antara gaya belajar siswa dengan gaya mengajar gurunya. Karenanya, penting untuk mengetahui modalitas orang lain serta berusaha untuk menyesuaikannya dengan modalitas yang kita gunakan. Berikut ciri-ciri modalitas yang digunakan oleh seseorang: Tabel 2.1 Ciri-ciri modalitas yang digunakan seseorang No Jenis Modalitas Visual Auditorial Kinetik 1. Rapi dan teratur Berbicara kepada diri sendiri saat bekerja Berbicara dengan perlahan 2. Berbicara dengan cepat Mudah terganggu oleh keributan Menanggapi perhatian fisik 3. Perencanaan dan Menggerakkan bibir Menyentuh orang
  • 8. pengatur jangka panjang yang baik mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca untuk mendapatkan perhatian mereka 4. Teliti terhadap detail Senang membaca dengan keras dan mendengarkan Berdiri dengan ketika berbicara dengan orang 5. Mementingkan penampilan, baik dalam hal pakaian maupun presentasi Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, birama, dan warna suara Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak 6. Pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata yang sebenarnya dalam pikiran mereka Merasa kesulitan untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita Mempunyai perkembangan awal otot-otot yang besar 7. Mengingat apa yang dilihat, daripada yang didengar Berbicara dalam irama yang berpola Belajar melalui memanipulasi dan praktik 8. Mengingat asosiasi visual Biasanya pembicara yang fasih Menghafal dengan cara berjalan dan melihat 9. Biasanya tidak terganggu dengan keributan Lebih suka musik daripada seni Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca 10. Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tetapi tidak pandai memilih kata-kata. Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat Banyak menggunakan isyarat tubuh 11. Kadang-kadang kehilangan konsentrasi ketika mereka ingin memperhatikan Suka berbicara, berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu panjang lebar Tidak dapat duduk diam untuk waktu yang lama 12. Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan sering kali meminta bantuan orang untuk Mempunyai masalah dengan pekerjaan- pekerjaan yang melibatkan visualisasi, seperti memotong bagian-bagian hingga Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang telah pernah berada di tempat itu
  • 9. mengulanginya sesuai datu sama lain 13. Pembaca cepat dan tekun Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya Menggunakan kata- kata yang mengandung aksi 14. Lebih suka membaca daripada dibacakan Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik Menyukai buku- buku yang berorientasi pada plot (mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca) 15. Membutuhkan pandangan dan tujuan yang menyeluruh dan bersikap waspada sebelum secara mental pasti tentang suatu masalah atau proyek - Kemungkinan tulisannya jelek 16 Mencoret-coret tanpa arti selama berbicara di telepon dan dalam rapat - Ingin melakukan segala sesuatu 17. Lupa menyampaikan pesan verbal kapada orang lain - Menyukai permainan yang menyibukkan 18. Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat “ya” atau “tidak” - - 19. Lebih suka melakukan demonstrasi daripada berpidato - - 20. Lebih suka seni daripada musik - - Sumber : Quantum Learning (2004:116) Setelah mengetahui cara belajar yang digunakan, dapat mempermudah pelajar untuk menyesuaikannya dengan sistem pembelajaran Kurtilas. Dimana
  • 10. dalam Kurtilas, pada dasarnya memiliki kesamaan dalam aspek-aspek yang harus diperhatikan oleh pelajar, meliputi waktu belajar, jadwal harian, serta cara belajar. Secara umum, waktu belajar yang dianjurkan ya sekitar 6 jam sehari. Dengan waktu istirahat, bermain, dan sekolah pun sama yaitu 6 jam.
  • 11. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Waktu pelaksanaan penelitian dimulai dari tanggal 2 Maret 2015 hingga tanggal 15 Maret 2015. Penelitian tersebut bertempat di Kampus SMA Negeri 1 Majalengka. B. Metode Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan kurtilas terhadap cara belajar para siswa dan cara siswa untuk menghadapinya. Maka dari itu, metode penelitian yang kami gunakan adalah metode studi pustaka dan survey. Dimana kami mendapatkan data dengan cara memberikan angket kepada siswa-siswi kelas X SMAN 1 Majalengka dengan jumlah sample sebanyak 10 orang tiap kelasnya. C. Langkah Penelitian Langkah-langkah yang penulis tempuh adalah sebagai berikut. 1. Pengumpulan Data Penulis mengumpulkan data dengan melakukan pengisian angket kepada para siswa, dengan sasaran penelitian adalah siswa-siswi kelas X SMA Negeri 1 Majalengka yang dianggap telah merasakan atau mengalami pergantian kurikulum. 2. Jadwal Penelitian Adapun agenda penelitian ditulis dalam tabel berikut. No. Tahap Penelitian Waktu Uraian 1. Pengumpulan Data dengan membagikan angket 2-3 Maret 2015 Angket diberikan kepada seluruh siswa-siswi kelas X SMA Negeri 1 Majalengka, kecuali
  • 12. kelas X SOS 4. 2. Perumusan Masalah 4 Maret 2015 Bertempat di Kelas X MIA 1 3. Studi Pustaka 5-6 Maret 2015 Perpustakaan SMA Negeri 1 Majalengka 4. Analisis Data 10-12 Maret 2015 Kelas X MIA 1 SMA Negeri 1 Majalengka 5. Analisis Data 11-14 Maret 2015 Kelas X MIA 1 SMA Negeri 1 Majalengka 3. Analisis Data Setelah melakukan pengumpulan data, penulis melakukan analisis berdasarkan hasil angket. Data hasil pengisian angket diteliti dan dikaji untuk menarik kesimpulan. 4. Pembuatan Kesimpulan Setelah analisis data dilakukan, didapatkan suatu kesimpulan yang menjadi pemecahan dalam rumusan masalah. Kesimpulan itulah yang menjadi hasil akhir dari penelitian ini.
  • 13. BAB IV PEMBAHASAN A. Penerapan Kurtilas Berdasarkan data yang kami terima, 41,5% siswa kelas X SMAN 1 Majalengka menyetujui penggunaan kurtilas, akan tetapi banyak dari mereka mengeluhkan tentang tugas yang diberikan oleh guru. Hal ini disebabkan oleh ketidakpahaman guru terhadap kurikulum 2013 yang lebih mendorong siswa untuk aktif. Sehingga guru hanya memberikan tugas (terutama tugas presentasi) tanpa adanya penjelasan lebih lanjut. Gambar 4.1 Grafik Kecocokan Penerapan Kurikulum 2013 Dari permasalahan ini, maka dapat kami simpulkan bahwa hal pertama yang harus diperbaiki dari kurikulum 2013 adalah kesiapan para pengajar itu sendiri dalam menghadapi Kurtilas.
  • 14. Gambar 4.2 Grafik Mengenai Pelaksanaan Kurikulum 2013 Selain itu, 35% siswa kelas X SMAN 1 Majalengka setuju bahwa Kurtilas adalah kurikulum yang baik dan menyenangkan. Namun, mereka merasa terbebani oleh penambahan jam pelajaran, baik di dalam maupun di luar sekolah yang disebabkan oleh ketidakpahaman mereka terhadap pembelajaran di sekolah. Mereka juga merasa kesulitan membagi waktu antara waktu untuk mengerjakan tugas dan waktu untuk mempelajari materi sebelum proses belajar dikelas. Pelajar juga mengeluhkan penghapusan pelajaran TIK, karena mereka merasa kerepotan untuk mengikuti perkembangan ilmu teknologi. Terutama dalam ilmu teknologi yang berhubungan dengan pembelajaran di sekolah. Akibatnya, proses pengerjaan tugas pun terhambat. Dari permasalahan ini, dapat kami simpulkan bahwa hal yang harus diperbaiki dalam kurikulum 2013 adalah berkaitan dengan penghapusan pelajaran TIK dan penambahan jam pelajaran.
  • 15. B. Cara Belajar Pergantian kurikulum mau tidak mau membuat para pelajar harus menyesuaikan cara belajar mereka dengan kurikulum baru tersebut. Padatnya waktu belajar, membuat kebanyakan pelajar menyelesaikan tugas dalam waktu dekat, atau biasa disebut “Sistem Kebut Semalam”. Sebanyak hampir 50% siswa kelas X SMAN 1 Majalengka melakukan sistem belajar ini. Gambar 4.3 Penggunaan Sistem Kebut Semalam Banyak faktor mempengaruhi siswa untuk melaksanakan “SKS atau Sistem Kebut Semalam”, diantaranya adalah rasa malas, lebih memilih untuk mengerjakan tugas dan beristirahat selagi ada waktu, merasa kesulitan membagi pekerjaan karena saking banyaknya tugas yang harus diberikan, dan sebagainya. Gambar 4.4 Grafik Cara Belajar Pelajar
  • 16. Di satu sisi, sistem belajar ini dianggap lebih efektif bagi para pengguna otak kiri, karena mereka lebih mudah mengingat dan menyimpan memori dalam jangka pendek. Akan tetapi, timbul permasalahan lain, yaitu menurunnya prestasi akademik. Hal ini dikarenakan, memori jangka pendek tidak menjamin pemahaman pelajar tersebut. Misalnya dalam pelajaran matematika, pelajar akan mengingat rumus-rumus matematika akan tetapi merasa kesulitan untuk mengoperasikannya dalam menjawab soal. Masih berkaitan dengan waktu, sempitnya waktu luang serta ketidakpiawaian pelajar dalam mengelola waktu juga berdampak pada perkembangan belajar mereka. Karena hanya 17,2% yang sangat setuju dengan perbaikan dalam melaksanakan tugas dan hanya 34% yang mengerjakan tugas secara mandiri. Ini berarti, lebih dari 50% yang mengerjakan tugas dengan cara menyalin atau mencontek dari pelajar lain. Gambar 4.5 Grafik Mengenai Cara Siswa Mengerjakan Tugas & Bergaul Tentu saja kedua hal tersebut, menghambat perkembangan belajar serta kemandirian mereka. Namun, para pelajar kelas X SMAN 1 Majalengka menyiasatinya dengan belajar secara berkelompok. Sekitar 60% dari mereka lebih menyukai belajar kelompok dibandingkan belajar sendiri. Belajar secara
  • 17. berkelompok memiliki kelebihan, karena selain memudahkan pemahaman juga dapat melatih pelajar untuk bergaul secara positif, baik dengan guru, sesama teman, maupun masyarakat.
  • 18. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penerapan Kurikulum 2013 memiliki pengaruh terhadap cara belajar para pelajar. Sesuai dengan tujuannya, Kurikulum 2013 membuat pelajar belajar dengan efektif, serta menambah keaktifan mereka. Akan tetapi, apabila tidak dipahami dan dilaksanakan dengan baik, Kurtilas justru membebani siswa. Maka dari itu, ada beberapa hal yang harus diperbaiki dalam pelaksanaan Kurtilas ini. Keberhasilan penerapan kurikulum ini juga bergantung pada pelajar itu sendiri. Apabila pelajar dapat menyesuaikan diri dengan Kurtilas, maka pelajar tersebut akan mendapatkan keuntungan dari penerapan kurikulum ini. Sebaliknya, jika pelajar tidak dapat menyesuaikan diri dengan Kurtilas maka ia akan terbebani, dan hal tersebut akan berimbas pada cara belajar yang ia lakukan. Apabila perubahan cara belajarnya ke arah yang negatif, maka prestasi sekolahnya pun akan ikut menurun. Hal utama yang harus diperhatikan oleh pelajar untuk menyesuaikan diri dengan Kurtilas adalah pengelolaan waktu belajar mereka harus seefektif mungkin. B. Saran Berkaitan dengan penerapan Kurtilas, kami selaku pelajar menyarankan agar: 1. Penerapan kurikulum ini ditinjau kembali, karena pemerintah cenderung tergesa-gesa dalam menerapkannya sehingga dalam pelaksanaanya kurang optimal. 2. Mempertimbangkan kembali mengenai penambahan jam pelajaran yang terlalu berlebihan, karena pelajar pun memerlukan waktu luang untuk mengembangkan potensi lain dalam dirinya diluar potensi-potensi yang harus dikembangkan disekolah.
  • 19. Lampiran Format Angket ANGKET PENELITIAN Petunjuk Pengisian Angket 1. Mohon angket diisi oleh Saudara/i untuk menjawab seluruh pernyataan yang telah disediakan. 2. Berilah tanda silang (x) pada kolom yang tersedia dan pilih sesuai keadaan sebenarnya. 3. Dalam menjawab pernyataan-pernyataan ini, tidak ada jawaban yang salah. Oleh sebab itu, usahakan agar tidak ada yang dikosongkan. 4. Mohon untuk memberikan alasan dari salah satu pernyataan yang disediakan dikolom “ALASAN” 5. Kami mengucapkan terima kasih kepada Saudara/i atas partisipasi guna mensukseskan penelitian ini. No Pernyataan Alternatif Jawaban STS TS N S SS 1. Kurikulum 2013 sangat cocok diterapkan pada pelajar 2. Kurikulum 2013 merupakan sistem pembelajaran yang baik dan menyenangkan dibandingkan KTSP 2006 3. Penghapusan pelajaran TIK sangat merugikan siswa. 4. Semakin banyak jam pelajaran di sekolah membuat siswa semakin pintar. 5. Semakin banyak tugas yang diberikan oleh guru membuat siswa semakin pintar dan menguasai materi. 6. Merasa kesulitan menyisihkan waktu untuk belajar di rumah. 7. Kreatif dalam menjalankan atau mengerjakan tugas. 8. Menyelesaikan pekerjaan atau tugas tepat waktu. 9. Menyelesaikan pekerjaan atau tugas jauh- jauh hari.
  • 20. 10. Belajar untuk menghadapi ujian jauh-jauh hari. 11. Selalu memikirkan perbaikan dalam melakukan pekerjaan atau tugas. 12. Mampu melakukan pekerjaan atau tugas secara mandiri. 13. Merasa tertekan dengan pembelajaran di sekolah. 14. Belajar kelompok lebih baik dibandingkan belajar sendiri. 15. Kerjasama dalam kelompok sangat baik atau solid. 16. Dapat bergaul dengan efektif baik dengan guru maupun teman. Nama:................................................ Kelas:................................................. Alasan:
  • 21. DAFTAR PUSTAKA Ridwan. 2010. Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung: Penerbit Alfabeta DePorter, Bobbi. 2007. Quantum Thinker. Bandung: Penerbit Kaifa DePorter, Bobbi. 2005. Quantum Learning. Bandung: PT Mizan Pustaka http://news.okezone.com/read/2014/08/28/373/1031255/tanda-tanda- kegagalan-kurikulum-2013, diunduh Maret 2015. http://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum_2013, diunduh Maret 2015.