Dokumen tersebut membahas tentang tipologi lembaga keuangan mikro, yang dibedakan menjadi formal, semiformal, dan informal. Setiap jenis lembaga memiliki kekuatan dan tantangan tersendiri dalam menyediakan layanan keuangan bagi masyarakat miskin. Dokumen juga menjelaskan contoh merger antara lembaga keuangan mikro di Bosnia dan Herzegovina untuk meningkatkan keberlanjutannya.
2. 2
INTRODUCTION
Dunia keuangan mikro sangat beragam dan berkembang terus. Meskipun istilah kredit mikro
sudah ada sejak 25 tahun yang lalu, tapi awalnya hanya dipakai untuk skema-skema
pinjaman eksternal yang diimplementasikan oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Saat ini, keuangan mikro menyangkut bermacam struktur kepemilikan dan pengelolaan,
sumber pembiayaan, tingkat pengaturan ekternal, motivasi, jasa yang mungkin disediakan
dan berbagai tingkat keberhasilan.
3. 4
Pokok Bahasan
1. Tipologi lembaga keuangan mikro (LKM)
2. Implikasi dari bentuk lembaga
3. Perpindahan dari satu bentuk lembaga ke lembaga lain
4. Mengkombinasikan beberapa bentuk lembaga
4. 4
Tipologi LKM
Analisis atas pasar keuangan menunjukkan bahwa ada tiga jenis penyedia layanan keuangan
mikro:
Lembaga Keuangan Formal tidak hanya menjadi subyek hukum umum, tetapi juga subyek
ketentuan dan pengawasan dari Bank Sentral, Menteri Keuangan atau dinas terkait
Lembaga Semiformal adalah lembaga yang terdaftar dan menjadi subyek semua hukum
umum yang relevan, tetapi biasanya tidak di bawah pengawasan otoritas perbankan atau
lembaga keuangan. Dengan kata lain, lembaga mendapat ijin dari pemerintah, tetapi diawasi
oleh dewan direkturnya, asosiasi atau pemangku kepentingan yang lain.
Penyedia Layanan Informal umumnya tidak tercatat atau diakui oleh lembaga pemerintah
dan hanya diawasi oleh anggota atau komunitas yang mereka layani
5. 4
Contoh LKM
Formal Semiformal Informal
Bank Umum LSM Model “Bank Desa”
Bank Pembangunan
Bank Tabungan
Koperasi Kredit (Credit Union)
Koperasi Simpan-Pinjam
Kelompok Swadaya
Masyarakat (KSM)
Lembaga-Keuangan
bukan-Bank
Perusahaan Swasta
Asosiasi Jasa Keuangan
(FSA)
Perusahaan Pembiayaan Arisan (ROSCA)
Perusahaan Sewa-Guna-
Usaha (Leasing)
Arisan tidak-bergulir
(ASCA)
Perusahaan Asuransi
Kelompok Pemakaman
Rumah Gadai
Pelepas Uang
Perorangan
6. 4
Contoh LKM
Turun ke bawah Naik ke atas Bank Keuangan Mikro
Sogebank, Haiti
Equity Building Society,
Kenya
Banco del Pacifico,
Ekuador
Kingdom Bank,
Zimbabwe
FINADEV, Benin
Bandesarrollo, Chile
Hatton National Bank,
Sri Lanka
Mibanco (sebelumnya ACP),
Peru
K-Rep Bank, Kenya
CARD Rural Bank, Filipina
ACLEDA Bank, Cambodia
BancoADEMI, Republik
Dominika
NirdhanUtthan Bank,Nepal
Micro Enterprise Bank
(MEB)
NovoBanco,
Mozambique
ProCredit Bank, di
seluruh Eropa Timur
dan Asia Tengah
Contoh Bank Umum Swasta yang Melayani Keuangan Mikro
7. 4
Kekuatan & Kelemahan
LKM Formal LKM Semiformal LKM informal
Keuntungan,
kekuatan
dan
manfaat
Keberlanjutan: Pemilik
cenderung bekerja karena
keuntungan, menciptakan insentif
untuk meningkatkan efisiensi dan
menurunkan biaya. Lingkup:
Status yang diatur kadang kadang
menjadi prasyarat untuk
menawarkan jasa tabungan yang
bernilai. Keluasan: Potensi yang
besar untuk mengakses
penyertaan komersial atau kredit,
dan memobilisasi tabungan, untuk
membiayai pertumbuhan lebih
besar. Mampu untuk melayani
lebih banyak orang dan
menawarkan kredit lebih luas
sejalan dengan berkembangnya
nasabah.
Nilai/manfaat: dapat
meningkatkan staf dan sistem,
sehingga memungkinkan untuk
menawarkan jasa yang disesuaikan
kebutuhan.
Kedalaman: Dapat fokus kepada
layanan kepada pasar masyarakat
miskin karena perhatian pada
keuntungan lebih rendah. Subsidi
membantu mengurangi biaya untuk
menjangkau pasar yang sulit dan
mahal.. Lingkup: Kadang kadang
inovatif; LKM semiformal tidak
dibatasi oleh peraturan; dapat
memperoleh akses dana dan
bantuan teknis untuk uji coba.
Nilai/manfaat: Layanan biasanya
mudah diakses, dekat dengan
rumah tinggal dan lokasi kerja pasar
sasaran
Biaya: Layanan biasanya lebih
murah dibandingkan alternatif
lain.
Kedalaman: Dapat menjangkau
daerah terpencil. Pada umumnya
kelompok ini menjangkau
perempuan yang mungkin tidak
merasa nyaman berhubungan
dengan lembaga formal.
Keluasan: Promosi dari bank
desa atau kelompok swadaya
masyarakat dapat mencapai skala
yang signifikan dengan biaya
operasi yang relatif kecil.
Lingkup: Bebas dari peraturan
dan organisasi yang membawahi
LKM, kelompok dapat
bereksperimen dengan produk
baru.
Nilai/manfaat: Pendapatan
bunga tetap dalam kelompok;
produk dapat disesuaikan dengan
kebutuhan bila kelompok memiliki
kapasitas yang memadai.
8. 4
Kekuatan & Kelemahan
K
e
n
d
al
a,
k
et
er
b
at
as
a
n,
t
ant
a
n
g
a
n
Keberlanjutan: Pemilik
cenderung bekerja karena
keuntungan, menciptakan insentif
untuk meningkatkan efisiensi dan
menurunkan biaya. Lingkup:
Status yang diatur kadang kadang
menjadi prasyarat untuk
menawarkan jasa tabungan yang
bernilai. Keluasan: Potensi yang
besar untuk mengakses
penyertaan komersial atau kredit,
dan memobilisasi tabungan, untuk
membiayai pertumbuhan lebih
besar. Mampu untuk melayani
lebih banyak orang dan
menawarkan kredit lebih luas
sejalan dengan berkembangnya
nasabah.
Nilai/manfaat: dapat
meningkatkan staf dan sistem,
sehingga memungkinkan untuk
menawarkan jasa yangdisesuaikan
kebutuhan.
Kedalaman: Dapat fokus kepada
layanan kepada pasar masyarakat
miskin karena perhatian pada
keuntungan lebih rendah. Subsidi
membantu mengurangi biaya untuk
menjangkau pasar yang sulit dan
mahal.. Lingkup: Kadang kadang
inovatif; LKM semiformal tidak
dibatasi oleh peraturan; dapat
memperoleh akses dana dan
bantuan teknis untuk uji coba.
Nilai/manfaat: Layanan biasanya
mudah diakses, dekat dengan
rumah tinggal dan lokasi kerja pasar
sasaran
Biaya: Layanan biasanya lebih
murah dibandingkan alternatif
lain.
Kedalaman: Dapat menjangkau
daerah terpencil. Pada umumnya
kelompok ini menjangkau
perempuan yang mungkin tidak
merasa nyaman berhubungan
dengan lembaga formal.
Keluasan: Promosi dari bank
desa atau kelompok swadaya
masyarakat dapat mencapai skala
yang signifikan dengan biaya
operasi yang relatif kecil.
Lingkup: Bebas dari peraturan
dan organisasi yang membawahi
LKM, kelompok dapat
bereksperimen dengan produk
baru.
Nilai/manfaat: Pendapatan
bunga tetap dalam kelompok;
produk dapat disesuaikan dengan
kebutuhan bila kelompok memiliki
kapasitas yang memadai.
9. 4
Menggabungkan Bentuk Kelembagaan
Kotak 3.5 Merger yang Berhasil di Bosnia dan Herzegovina
Proyek Inisiatif Lokal (LIP) dirancang tahun 1996 sebagai bagian dari bantuan yang diberikan
oleh Bank Dunia untuk pemulihan pascaperang dan rekonstruksi ekonomi di Bosnia dan
Herzegovina (B&H). Selama tahun tersebut, kesepakatan ditandatangani dengan 17 LSM
yang telah menyediakan layanan kredit mikro untuk menerima pinjaman bagi pelaksanaan
kredit, hibah untuk biaya operasional dan bantuan teknis. Setelah audit proyek paruh
waktu di tahun 1998 disimpulkan bahwa sebagian besar mitra memiliki portofolio yang
memadai dan tingkat pelunasan yang baik, tetapi beberapa tidak dapat bertahan pada
jangka panjang tanpa adanya subsidi. Berdasarkan temuan ini, manajemen LIP memutuskan
untuk memperbaiki kontrak di 9 organisasi.
Organisasi yang gagal untuk memperpanjang bantuan mulai melakukan negosiasi merger
dengan 8 organisasi lain. Dua lembaga telah tutup, dua lagi memilih untuk beroperasi
secara independen, dan lima akhirnya merger dengan salah satu lembaga yang telah
memperoleh pembiayaan. Proses sesungguhnya lebih merupakan pengambilalihan (take
over) dibandingkan dengan merger, karena lembaga yang mengambil alih dalam banyak
kasus tidak hanya mengambil alih staf, portofolio dan aset lain, tetapi juga kerugian
organisasi. Sembilan puluh persen dari dana ini akan terbayar dalam setahun. Seluruh
dari delapan organisasi yang menerima dana yang diperbarui, termasuk organisasi yang
mengambil alih organisasi lain, saat ini tercatat di bawah hukum organisasi keuangan mikro
(MCO) yang diberlakukan mulai Juni 2000. Tujuh dari delapan organisasi telah mencapai
kemandirian keuangan secara penuh.
Sumber: diangkat dari McGarter, 2002)