SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 9
Descargar para leer sin conexión
Oleh
Dani Wahyu Munggoro
INSPIRIT
MENGENAL
DESIGN
THINKING
MENGENAL DESIGN THINKING1
P
ada 1990, saya memiliki ketertarikan pada desain grafis.
Saya selalu ingin memproduksi publikasi yang menarik
dan enak dibaca. Saya mulai menerapkan cara berpikir
desain sejak kuliah dan terus berkembang saat bekerja di
berbagai organisasi.
Pada saat itu, saya sendiri belum tahu tentang apa itu Design
Thinking. Saya selalu ingin membuat berbagai produk sosial seperti
program-program sosial di berbagai pelosok dengan hal-hal
baru seperi community forestry, vibrant facilitation, collaborative
management, dan berbagai konsep lainnya.
Design Thinking seolah-olah hanya milik
para pekerja kreatif seperti arsitek,
perancang fashion, desainer
grafis, desainer interior atau
desainer berbagai produk
industri. Cara berpikir seperti ini
telah berubah sejak 2000-an, saat
berbagai program pembangunan
sosial dirancang dengan cara berpikir
seorang desainer.
Jika membaca sejarah perkembangan
desain, Design Thinking (DT) masih relatif
baru. Kesadaran pada desain sebagai ilmu pengetahuan baru mulai
pada dekade 1960-an di Amerika Serikat. Mereka berpikir desain
adalah sains. Karena itu, hanya para pakar di bidang masing-masing
yang berhak terlibat pada proses desain sebuah produk atau jasa.
MENGENAL DESIGN THINKING2
Yang menarik, pada dekade yang sama, para desainer Skandinavia
justru mempopulerkan gagasan Cooperative Design. Design adalah
kerja banyak orang. Setiap orang yang terlibat dalam rantai nilai
produksi berhak untuk terlibat dalam desain.
Pandangan kedua boleh jadi menjadi pembuka jalan untuk
mengadopsi cara berpikir desain pada dunia-dunia “non kreatif”
seperti pembangunan dan kegiatan sosial lainnya.
Nah, pertanyaannya adalah, apa hubungannya dengan kita?
Misalnya dalam konteks Nusantara Sehat.
Pembangunan adalah proses raksasa untuk mengentaskan
kemiskinan dan menuju masyarakat maju, inklusif dan sejahtera
serta tetap menjaga kekayaan alam secara lestari.
Berbagai strategi dan cara telah dilakukan oleh berbagai
kementerian untuk mewujudkan tujuan jangka pendek, tujuan
jangka menengah dan tujuan jangka panjang. Beberapa hal yang
telah dilakukan pemerintah seperti pembangunan infrastruktur,
pembangunan ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan kesehatan.
Apa pun yang telah dilakukan oleh pemerintah, sebagian berhasil
dan sebagian juga mengalami kegagalan. Bahkan berbagai
masalah yang muncul di lapangan justru berangkat dari solusi-
solusi yang diciptakan pada masa lalu.
Kita menghadapi masalah yang sama setiap tahun di berbagai
bidang terutama di bidang pendidikan dan kesehatan.
MENGENAL DESIGN THINKING3
Pertanyaannya, apakah ada cara lain untuk membantu percepatan
pembangunan nasional?
Nusantara Sehat adalah solusi baru yang berbeda. Bagaimana
pemuda dan pemudi terbaik di Indonesia terlibat dalam
memperbaiki Sistem Kesehatan Dasar Nasional.
Tantangannya adalah bagaimana pemuda dan pemudi yang masih
segar tapi belum berpengalaman bisa membantu percepatan
pembangunan kesehatan nasional.
Jika dengan cara-cara lama, Nusantara Sehat tidak bisa berbuat
banyak. Kekuatan Nusantara Sehat adalah pada semangat anak
muda. Bagaimana memanfaatkan kekuatan ini?
Salah satu cara yang kami usulkan adalah Nusantara Sehat
menggunakan cara berpikir dan bertindak desain atau Design
Thinking (DT).
Apa itu DT? Design Thinking adalah cara berpikir
dan bertindak untuk mencari solusi kreatif atau
solusi alternatif dari masalah-masalah yang
ingin dipecahkan dengan cara-cara kreatif,
fokus pada kebutuhan dan keinginan kelompok
sasaran (human centric approach) melalui proses
pembelajaran yang iteratif.
MENGENAL DESIGN THINKING4
Keunikan DT mengutamakan pada siapa yang ingin dibantu bukan
pada apa yang kita ingin kerjakan. Solusi yang diciptakan bukan
sekedar bagus dan estetis melainkan bisa menjawab apa yang
menjadi kebutuhan, keinginan dan apa benar-benar ingin dilakukan
oleh kelompok sasaran.
DT berpikir dengan melihat kelompok sasaran dengan aktual
bukan pada angka-angka statistik. Masalah yang dirumuskan juga
masalah nyata bukan masalah yang dibaca dari buku-buku.
Bagaimana cara menggunakan DT? Sebenarnya tidak ada format
proses yang baku. Setiap perancang memiliki alur atau kiat-kiat
sendiri. Berikut ini adalah tahapan standar yang dikembangkan oleh
d.school, Universitas Standford pada 2005.
Pertama, tahapan EMPATI. Tahapan ini dimulai dengan melakukan
observasi, mendengarkan, memahami apa yang menjadi perilaku
dan keseharian kelompok sasaran yang kita ingin bantu. Bila
kelompok pemuda yang ingin kita bantu, kita langsung
mengamati mereka. Jika perempuan sebaya yang
ingin kita bantu, kita langsung membaur dengan
mereka. Pada tahapan ini, kita
tidak perlu menilai baik atau
buruk, masalah atau bukan
masalah.
Pada bagian berikut pada
tahapan EMPATI, setelah
melakukan observasi
MENGENAL DESIGN THINKING5
dan memahami kelompok sasaran, tahapan keduanya adalah
berempati pada mereka. Kita mengambil posisi atau menempatkan
diri sebagai kelompok sasaran.
Kita mulai bertanya apa yang mereka butuhkan, apa yang benar-
benar mereka inginkan, apa yang diharapkan bila masalah yang
dihadapi bisa diselesaikan dan apa yang membuat mereka khawatir
menjalani kehidupan mereka.
Kedua, tahapan DEFINE. Tahapan ini kita mulai melakukan analisis.
Jika pada tahapan EMPATI kita lebih menggunakan rasa, maka
pada tahapan DEFINE, kita lebih menggunakan logika atau berpikir.
Kita mulai bertanya mengapa begini, mengapa begitu, apa yang
menyebabkan hal itu terjadi, apa yang membuat masalah ini tak
pernah terpecahkan dan seterusnya. Pada intinya, tahapan DEFINE
merumuskan apa saja masalah yang ingin diselesaikan? Apakah
masalah umum yang kita ingin selesaikan? Atau, masalah dasar
yang kita ingin berikan jawabannya?
Tahapan ini sangat penting. Gagal merumuskan masalah yang
tepat akan berpengaruh pada tahapan selanjutnya.
Ketiga, tahapan IDEASI. Pada tahapan IDEASI, kita mulai
menggunakan imajinasi dan visualisasi. Salah satu metode yang
sering digunakan pada tahapan ini adalah brainstorming atau badai
Otak. Caranya, kita harus bisa menemukan banyak ide dalam waktu
yang singkat. Semisal, dalam 10 menit ke depan, kita berlomba
menemukan 25 ide untuk memecahkan solusi.
MENGENAL DESIGN THINKING6
Ingat, pada metode Brainstorming yang dibutuhkan adalah jumlah
ide baru bukan kualitas ide. Semakin aneh, gila atau mustahil bisa
jadi itu bibit jawaban yang kreatif. Pada
tahapan ini kita tidak perlu
mencari ide yang relevan
dengan masalah yang akan
dijawab.
Setelah menemukan 50-
100 ide baru, kita bisa mulai
membuat kluster dan mulai
mendiskusikan apa gagasan di
belakang ide yang sudah ditulis.
DT sangat percaya “tidak ada solusi tunggal” untuk memecahkan
suatu masalah. Jadi, DT mendorong kita untuk membuat
kemungkinan-kemungkinan baru yang belum pernah terpikirkan.
Keempat, tahapan PROTOTIPE. Bila pada tahapan IDEASI kita
berpikir merdeka tanpa takut salah. Pada tahapan PROTOTIPE,
kita mulai berpikir mengerucut. Berdasarkan pengalaman kita dan
pengalaman orang lain, solusi apa saja yang memiliki kemungkinan
menjawab masalah dengan lebih cepat, lebih mudah, lebih
berdampak dan sebagainya. Kita bisa merumuskan kriteria
pemilihannya.
Pada tahapan ini kita bisa mulai berpikir reflektif dan
membayangkan elemen-elemen sukses yang harus ada pada
rancangan kita. Kemudian, bagaimana kerangka kerja dari solusi
yang kita tawarkan.
MENGENAL DESIGN THINKING7
Bila bisa dibuat visualisasinya, prototipe lebih mudah untuk
disepakati atau tidak disepakati. Ingat, proses DT adalah proses
pembelajaran bolak balik. Jika belum disepakati, maka proses bisa
kembali ke tahapan EMPATI, DEFINE dan IDEASI.
Kelima, tahapan TESTING. Bila PROTOTIPE sudah bisa disepakati,
kita bisa melakukan ujicoba pada kelompok sasaran sebenarnya.
Apakah mereka suka, apakah mereka nyaman, apakah mereka akan
menggunakannya dan sebagainya.
Sama seperti tahapan sebelumnya, TESTING tidak selalu berhasil
100%. Pendekatan DT memang pendekatan yang siap menerima
kegagalan. Dan setiap gagal, kita cepat belajar untuk menemukan
solusi yang lebih baik.
Bila TESTING bisa menghasilkan perbaikan yang siginifikan, produk
sosial atau inovasi sosial yang baru bisa ditawarkan kepada para
pemangku kepentingan seperti Kepala Puskesmas, Kepala Desa,
Camat, atau Bupati atau bahkan Gubernur.
Yang penting diingat dalam Design Thinking adalah ini proses yang
tidak ada akhirnya. Sekalinya kita memproduksi sebuah produk atau
jasa baru. Proses berpikir desain akan terus menerus berkembang
untuk selalu memperbaiki, memperbarui atau menyempurnakan
apa yang telah diciptakan.
Demikianlah lima tahapan DT, yakni (1) EMPATI, (2) DEFINE, (3)
IDEASI, (4) PROTOTIPE dan (5) TESTING. Kelima tahapan ini tidak
harus berurutan. Kita bisa melakukan sesuai dengan cara kita
masing-masing. Selamat mencoba.
MENGENAL DESIGN THINKING8
www.inspirasitanpabatas.org

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Materi training membangun komunikasi efektif antar generasi
Materi training membangun komunikasi efektif antar generasiMateri training membangun komunikasi efektif antar generasi
Materi training membangun komunikasi efektif antar generasiNamin AB Ibnu Solihin
 
Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era DigitalInovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era DigitalUwes Chaeruman
 
Society 5.0: Menyiapkan SDM Cerdas dan Sehat
Society 5.0: Menyiapkan SDM Cerdas dan SehatSociety 5.0: Menyiapkan SDM Cerdas dan Sehat
Society 5.0: Menyiapkan SDM Cerdas dan SehatIsmail Fahmi
 
Komunikasi dan Kepemimpinan
Komunikasi dan KepemimpinanKomunikasi dan Kepemimpinan
Komunikasi dan KepemimpinanMas Setiawan
 
Presentasi Membangun Organisasi Pembelajar (Learning Organization)
Presentasi Membangun Organisasi Pembelajar (Learning Organization)Presentasi Membangun Organisasi Pembelajar (Learning Organization)
Presentasi Membangun Organisasi Pembelajar (Learning Organization)Muhammad Noer
 
Kepemimpinan transformasional
Kepemimpinan transformasionalKepemimpinan transformasional
Kepemimpinan transformasionalMuhammad Rozi
 
Materi Pelatihan tentang Digital Marketing dan Social Media Marketing
Materi Pelatihan tentang Digital Marketing dan Social Media MarketingMateri Pelatihan tentang Digital Marketing dan Social Media Marketing
Materi Pelatihan tentang Digital Marketing dan Social Media MarketingYodhia Antariksa
 
Viral marketing di era digital
Viral marketing di era digitalViral marketing di era digital
Viral marketing di era digitalMuhammad Sirod
 
Persentasi slide personal branding
Persentasi slide personal brandingPersentasi slide personal branding
Persentasi slide personal brandingnurul hidayat
 
Menjadi Pemimpin Di Era Digital
Menjadi Pemimpin Di Era DigitalMenjadi Pemimpin Di Era Digital
Menjadi Pemimpin Di Era DigitalBhayu Sulistiawan
 
presentasi digital marketing media1111- (1).pptx
presentasi digital marketing media1111- (1).pptxpresentasi digital marketing media1111- (1).pptx
presentasi digital marketing media1111- (1).pptxIanArwani
 
Materi training yuk pantaskan diri menjadi guru inspiratif
Materi training yuk pantaskan diri menjadi guru inspiratifMateri training yuk pantaskan diri menjadi guru inspiratif
Materi training yuk pantaskan diri menjadi guru inspiratifNamin AB Ibnu Solihin
 
Strategi branding untuk umkm
Strategi branding untuk umkmStrategi branding untuk umkm
Strategi branding untuk umkmFerdi Anggriawan
 
Presentasi motivasi diri
Presentasi motivasi diriPresentasi motivasi diri
Presentasi motivasi diriRona Binham
 
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi PesanMakalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi PesanRiska Nur'Akhidah Sari
 
Materi training motivasi setiap orang adalah juara
Materi training motivasi setiap orang adalah juaraMateri training motivasi setiap orang adalah juara
Materi training motivasi setiap orang adalah juaraNamin AB Ibnu Solihin
 

La actualidad más candente (20)

Materi training membangun komunikasi efektif antar generasi
Materi training membangun komunikasi efektif antar generasiMateri training membangun komunikasi efektif antar generasi
Materi training membangun komunikasi efektif antar generasi
 
Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era DigitalInovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
 
Society 5.0: Menyiapkan SDM Cerdas dan Sehat
Society 5.0: Menyiapkan SDM Cerdas dan SehatSociety 5.0: Menyiapkan SDM Cerdas dan Sehat
Society 5.0: Menyiapkan SDM Cerdas dan Sehat
 
Komunikasi dan Kepemimpinan
Komunikasi dan KepemimpinanKomunikasi dan Kepemimpinan
Komunikasi dan Kepemimpinan
 
Design thinking
Design thinkingDesign thinking
Design thinking
 
Presentasi Membangun Organisasi Pembelajar (Learning Organization)
Presentasi Membangun Organisasi Pembelajar (Learning Organization)Presentasi Membangun Organisasi Pembelajar (Learning Organization)
Presentasi Membangun Organisasi Pembelajar (Learning Organization)
 
Kepemimpinan Abad 21(E)
Kepemimpinan Abad 21(E)Kepemimpinan Abad 21(E)
Kepemimpinan Abad 21(E)
 
Karir di era digital
Karir di era digitalKarir di era digital
Karir di era digital
 
Kepemimpinan transformasional
Kepemimpinan transformasionalKepemimpinan transformasional
Kepemimpinan transformasional
 
Materi Pelatihan tentang Digital Marketing dan Social Media Marketing
Materi Pelatihan tentang Digital Marketing dan Social Media MarketingMateri Pelatihan tentang Digital Marketing dan Social Media Marketing
Materi Pelatihan tentang Digital Marketing dan Social Media Marketing
 
Viral marketing di era digital
Viral marketing di era digitalViral marketing di era digital
Viral marketing di era digital
 
Persentasi slide personal branding
Persentasi slide personal brandingPersentasi slide personal branding
Persentasi slide personal branding
 
Menjadi Pemimpin Di Era Digital
Menjadi Pemimpin Di Era DigitalMenjadi Pemimpin Di Era Digital
Menjadi Pemimpin Di Era Digital
 
presentasi digital marketing media1111- (1).pptx
presentasi digital marketing media1111- (1).pptxpresentasi digital marketing media1111- (1).pptx
presentasi digital marketing media1111- (1).pptx
 
Materi training yuk pantaskan diri menjadi guru inspiratif
Materi training yuk pantaskan diri menjadi guru inspiratifMateri training yuk pantaskan diri menjadi guru inspiratif
Materi training yuk pantaskan diri menjadi guru inspiratif
 
Strategi branding untuk umkm
Strategi branding untuk umkmStrategi branding untuk umkm
Strategi branding untuk umkm
 
Presentasi motivasi diri
Presentasi motivasi diriPresentasi motivasi diri
Presentasi motivasi diri
 
Step-by-Step Instagram untuk UMKM
Step-by-Step Instagram untuk UMKMStep-by-Step Instagram untuk UMKM
Step-by-Step Instagram untuk UMKM
 
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi PesanMakalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
 
Materi training motivasi setiap orang adalah juara
Materi training motivasi setiap orang adalah juaraMateri training motivasi setiap orang adalah juara
Materi training motivasi setiap orang adalah juara
 

Similar a Bahan bacaan mengenal design thinking

Problem solving dalam menganalisa masalah dan mendapatkan solusi terbaik.pptx
Problem solving dalam menganalisa masalah dan mendapatkan solusi terbaik.pptxProblem solving dalam menganalisa masalah dan mendapatkan solusi terbaik.pptx
Problem solving dalam menganalisa masalah dan mendapatkan solusi terbaik.pptxSiswantoroNugroho1
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1Jck Jo
 
Tanya Jawab Inovasi
Tanya Jawab InovasiTanya Jawab Inovasi
Tanya Jawab InovasiRio Purboyo
 
(2021). Silabus_ Training "CREATIVE THINKING and DECISION MAKING"
(2021). Silabus_ Training "CREATIVE THINKING and DECISION MAKING"(2021). Silabus_ Training "CREATIVE THINKING and DECISION MAKING"
(2021). Silabus_ Training "CREATIVE THINKING and DECISION MAKING"Kanaidi ken
 
Penyelesaian masalah
Penyelesaian masalahPenyelesaian masalah
Penyelesaian masalahPendidikan
 
Coconut principles-brief-summary
Coconut principles-brief-summaryCoconut principles-brief-summary
Coconut principles-brief-summaryKligh Darsono
 
Transforming succes mindset
Transforming succes mindsetTransforming succes mindset
Transforming succes mindsetAdang Adha
 
Transforming succes mindset
Transforming succes mindset Transforming succes mindset
Transforming succes mindset Adang Adha
 
Kewirausahaan,Alfina Rolitasari, Hapzi Ali, Berfikir Kreatifitas, Universitas...
Kewirausahaan,Alfina Rolitasari, Hapzi Ali, Berfikir Kreatifitas, Universitas...Kewirausahaan,Alfina Rolitasari, Hapzi Ali, Berfikir Kreatifitas, Universitas...
Kewirausahaan,Alfina Rolitasari, Hapzi Ali, Berfikir Kreatifitas, Universitas...AlfinaRltsr
 
mental model
mental modelmental model
mental modelZakiah dr
 
4 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, kreatifitas dan innovasi, mercu bua...
4 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, kreatifitas dan innovasi, mercu bua...4 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, kreatifitas dan innovasi, mercu bua...
4 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, kreatifitas dan innovasi, mercu bua...asri lestari
 
6e902f5a-1187-4b6a-8ec3-411ca64a8defpdf.pdf
6e902f5a-1187-4b6a-8ec3-411ca64a8defpdf.pdf6e902f5a-1187-4b6a-8ec3-411ca64a8defpdf.pdf
6e902f5a-1187-4b6a-8ec3-411ca64a8defpdf.pdfJanuarAdiPutra3
 
PPT Desain Thinking Kelompok 6_Manajemen Inovasi_E31.pptx
PPT Desain Thinking Kelompok 6_Manajemen Inovasi_E31.pptxPPT Desain Thinking Kelompok 6_Manajemen Inovasi_E31.pptx
PPT Desain Thinking Kelompok 6_Manajemen Inovasi_E31.pptxRIZKYORYZAMUHARAM190
 
Inovasi & kreativitas.pdf
Inovasi & kreativitas.pdfInovasi & kreativitas.pdf
Inovasi & kreativitas.pdfpolteksidoarjo1
 
Discipline of creativity
Discipline of creativityDiscipline of creativity
Discipline of creativityMarzuki SE
 
Silabus Training "Effective Mastering PROBLEM & Analysis"
Silabus Training "Effective  Mastering  PROBLEM & Analysis"Silabus Training "Effective  Mastering  PROBLEM & Analysis"
Silabus Training "Effective Mastering PROBLEM & Analysis"Kanaidi ken
 
Refleksi Mandiri EK 1.3.pptx
Refleksi Mandiri EK 1.3.pptxRefleksi Mandiri EK 1.3.pptx
Refleksi Mandiri EK 1.3.pptxPikeKusumaSantoso
 
MODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJO
MODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJOMODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJO
MODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJODaniel Doni
 

Similar a Bahan bacaan mengenal design thinking (20)

Problem solving dalam menganalisa masalah dan mendapatkan solusi terbaik.pptx
Problem solving dalam menganalisa masalah dan mendapatkan solusi terbaik.pptxProblem solving dalam menganalisa masalah dan mendapatkan solusi terbaik.pptx
Problem solving dalam menganalisa masalah dan mendapatkan solusi terbaik.pptx
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Tanya Jawab Inovasi
Tanya Jawab InovasiTanya Jawab Inovasi
Tanya Jawab Inovasi
 
(2021). Silabus_ Training "CREATIVE THINKING and DECISION MAKING"
(2021). Silabus_ Training "CREATIVE THINKING and DECISION MAKING"(2021). Silabus_ Training "CREATIVE THINKING and DECISION MAKING"
(2021). Silabus_ Training "CREATIVE THINKING and DECISION MAKING"
 
Penyelesaian masalah
Penyelesaian masalahPenyelesaian masalah
Penyelesaian masalah
 
Coconut principles-brief-summary
Coconut principles-brief-summaryCoconut principles-brief-summary
Coconut principles-brief-summary
 
Transforming succes mindset
Transforming succes mindsetTransforming succes mindset
Transforming succes mindset
 
Transforming succes mindset
Transforming succes mindset Transforming succes mindset
Transforming succes mindset
 
Kewirausahaan,Alfina Rolitasari, Hapzi Ali, Berfikir Kreatifitas, Universitas...
Kewirausahaan,Alfina Rolitasari, Hapzi Ali, Berfikir Kreatifitas, Universitas...Kewirausahaan,Alfina Rolitasari, Hapzi Ali, Berfikir Kreatifitas, Universitas...
Kewirausahaan,Alfina Rolitasari, Hapzi Ali, Berfikir Kreatifitas, Universitas...
 
mental model
mental modelmental model
mental model
 
Pemecahan masalah
Pemecahan masalahPemecahan masalah
Pemecahan masalah
 
4 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, kreatifitas dan innovasi, mercu bua...
4 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, kreatifitas dan innovasi, mercu bua...4 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, kreatifitas dan innovasi, mercu bua...
4 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, kreatifitas dan innovasi, mercu bua...
 
6e902f5a-1187-4b6a-8ec3-411ca64a8defpdf.pdf
6e902f5a-1187-4b6a-8ec3-411ca64a8defpdf.pdf6e902f5a-1187-4b6a-8ec3-411ca64a8defpdf.pdf
6e902f5a-1187-4b6a-8ec3-411ca64a8defpdf.pdf
 
PPT Desain Thinking Kelompok 6_Manajemen Inovasi_E31.pptx
PPT Desain Thinking Kelompok 6_Manajemen Inovasi_E31.pptxPPT Desain Thinking Kelompok 6_Manajemen Inovasi_E31.pptx
PPT Desain Thinking Kelompok 6_Manajemen Inovasi_E31.pptx
 
Inovasi & kreativitas.pdf
Inovasi & kreativitas.pdfInovasi & kreativitas.pdf
Inovasi & kreativitas.pdf
 
Discipline of creativity
Discipline of creativityDiscipline of creativity
Discipline of creativity
 
Silabus Training "Effective Mastering PROBLEM & Analysis"
Silabus Training "Effective  Mastering  PROBLEM & Analysis"Silabus Training "Effective  Mastering  PROBLEM & Analysis"
Silabus Training "Effective Mastering PROBLEM & Analysis"
 
Refleksi Mandiri EK 1.3.pptx
Refleksi Mandiri EK 1.3.pptxRefleksi Mandiri EK 1.3.pptx
Refleksi Mandiri EK 1.3.pptx
 
problem solving.pptx
problem solving.pptxproblem solving.pptx
problem solving.pptx
 
MODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJO
MODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJOMODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJO
MODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJO
 

Más de rickygunawan84

7121 format baru modul kurikulum komunikasi ilmiah
7121 format baru modul  kurikulum komunikasi ilmiah7121 format baru modul  kurikulum komunikasi ilmiah
7121 format baru modul kurikulum komunikasi ilmiahrickygunawan84
 
Pokok Bahan 1 Distribusi Kusta
Pokok Bahan 1 Distribusi KustaPokok Bahan 1 Distribusi Kusta
Pokok Bahan 1 Distribusi Kustarickygunawan84
 
Kebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmkKebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmkrickygunawan84
 
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh rickygunawan84
 
05. transportasi pasien gadar
05. transportasi pasien gadar05. transportasi pasien gadar
05. transportasi pasien gadarrickygunawan84
 
03. initial assessment
03. initial assessment03. initial assessment
03. initial assessmentrickygunawan84
 
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisirickygunawan84
 
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)rickygunawan84
 
Review formulir indikator pendukung lainnya
Review formulir indikator pendukung lainnyaReview formulir indikator pendukung lainnya
Review formulir indikator pendukung lainnyarickygunawan84
 
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konseling
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konselingPpt review mi 5 penyuluhan dan konseling
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konselingrickygunawan84
 
Review pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporan
Review  pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporanReview  pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporan
Review pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporanrickygunawan84
 
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...rickygunawan84
 
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...rickygunawan84
 
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)rickygunawan84
 
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)rickygunawan84
 
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)rickygunawan84
 
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)rickygunawan84
 
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...rickygunawan84
 

Más de rickygunawan84 (20)

7121 format baru modul kurikulum komunikasi ilmiah
7121 format baru modul  kurikulum komunikasi ilmiah7121 format baru modul  kurikulum komunikasi ilmiah
7121 format baru modul kurikulum komunikasi ilmiah
 
Lo ko mpor
Lo ko mporLo ko mpor
Lo ko mpor
 
Pokok Bahan 1 Distribusi Kusta
Pokok Bahan 1 Distribusi KustaPokok Bahan 1 Distribusi Kusta
Pokok Bahan 1 Distribusi Kusta
 
Kebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmkKebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmk
 
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
 
05. transportasi pasien gadar
05. transportasi pasien gadar05. transportasi pasien gadar
05. transportasi pasien gadar
 
03. initial assessment
03. initial assessment03. initial assessment
03. initial assessment
 
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
 
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
 
Review pb2 supervisi
Review   pb2 supervisiReview   pb2 supervisi
Review pb2 supervisi
 
Review formulir indikator pendukung lainnya
Review formulir indikator pendukung lainnyaReview formulir indikator pendukung lainnya
Review formulir indikator pendukung lainnya
 
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konseling
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konselingPpt review mi 5 penyuluhan dan konseling
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konseling
 
Review pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporan
Review  pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporanReview  pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporan
Review pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporan
 
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
 
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
 
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
 
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
 
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
 
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
 
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
 

Último

Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMRiniGela
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Último (20)

Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Bahan bacaan mengenal design thinking

  • 2. MENGENAL DESIGN THINKING1 P ada 1990, saya memiliki ketertarikan pada desain grafis. Saya selalu ingin memproduksi publikasi yang menarik dan enak dibaca. Saya mulai menerapkan cara berpikir desain sejak kuliah dan terus berkembang saat bekerja di berbagai organisasi. Pada saat itu, saya sendiri belum tahu tentang apa itu Design Thinking. Saya selalu ingin membuat berbagai produk sosial seperti program-program sosial di berbagai pelosok dengan hal-hal baru seperi community forestry, vibrant facilitation, collaborative management, dan berbagai konsep lainnya. Design Thinking seolah-olah hanya milik para pekerja kreatif seperti arsitek, perancang fashion, desainer grafis, desainer interior atau desainer berbagai produk industri. Cara berpikir seperti ini telah berubah sejak 2000-an, saat berbagai program pembangunan sosial dirancang dengan cara berpikir seorang desainer. Jika membaca sejarah perkembangan desain, Design Thinking (DT) masih relatif baru. Kesadaran pada desain sebagai ilmu pengetahuan baru mulai pada dekade 1960-an di Amerika Serikat. Mereka berpikir desain adalah sains. Karena itu, hanya para pakar di bidang masing-masing yang berhak terlibat pada proses desain sebuah produk atau jasa.
  • 3. MENGENAL DESIGN THINKING2 Yang menarik, pada dekade yang sama, para desainer Skandinavia justru mempopulerkan gagasan Cooperative Design. Design adalah kerja banyak orang. Setiap orang yang terlibat dalam rantai nilai produksi berhak untuk terlibat dalam desain. Pandangan kedua boleh jadi menjadi pembuka jalan untuk mengadopsi cara berpikir desain pada dunia-dunia “non kreatif” seperti pembangunan dan kegiatan sosial lainnya. Nah, pertanyaannya adalah, apa hubungannya dengan kita? Misalnya dalam konteks Nusantara Sehat. Pembangunan adalah proses raksasa untuk mengentaskan kemiskinan dan menuju masyarakat maju, inklusif dan sejahtera serta tetap menjaga kekayaan alam secara lestari. Berbagai strategi dan cara telah dilakukan oleh berbagai kementerian untuk mewujudkan tujuan jangka pendek, tujuan jangka menengah dan tujuan jangka panjang. Beberapa hal yang telah dilakukan pemerintah seperti pembangunan infrastruktur, pembangunan ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan kesehatan. Apa pun yang telah dilakukan oleh pemerintah, sebagian berhasil dan sebagian juga mengalami kegagalan. Bahkan berbagai masalah yang muncul di lapangan justru berangkat dari solusi- solusi yang diciptakan pada masa lalu. Kita menghadapi masalah yang sama setiap tahun di berbagai bidang terutama di bidang pendidikan dan kesehatan.
  • 4. MENGENAL DESIGN THINKING3 Pertanyaannya, apakah ada cara lain untuk membantu percepatan pembangunan nasional? Nusantara Sehat adalah solusi baru yang berbeda. Bagaimana pemuda dan pemudi terbaik di Indonesia terlibat dalam memperbaiki Sistem Kesehatan Dasar Nasional. Tantangannya adalah bagaimana pemuda dan pemudi yang masih segar tapi belum berpengalaman bisa membantu percepatan pembangunan kesehatan nasional. Jika dengan cara-cara lama, Nusantara Sehat tidak bisa berbuat banyak. Kekuatan Nusantara Sehat adalah pada semangat anak muda. Bagaimana memanfaatkan kekuatan ini? Salah satu cara yang kami usulkan adalah Nusantara Sehat menggunakan cara berpikir dan bertindak desain atau Design Thinking (DT). Apa itu DT? Design Thinking adalah cara berpikir dan bertindak untuk mencari solusi kreatif atau solusi alternatif dari masalah-masalah yang ingin dipecahkan dengan cara-cara kreatif, fokus pada kebutuhan dan keinginan kelompok sasaran (human centric approach) melalui proses pembelajaran yang iteratif.
  • 5. MENGENAL DESIGN THINKING4 Keunikan DT mengutamakan pada siapa yang ingin dibantu bukan pada apa yang kita ingin kerjakan. Solusi yang diciptakan bukan sekedar bagus dan estetis melainkan bisa menjawab apa yang menjadi kebutuhan, keinginan dan apa benar-benar ingin dilakukan oleh kelompok sasaran. DT berpikir dengan melihat kelompok sasaran dengan aktual bukan pada angka-angka statistik. Masalah yang dirumuskan juga masalah nyata bukan masalah yang dibaca dari buku-buku. Bagaimana cara menggunakan DT? Sebenarnya tidak ada format proses yang baku. Setiap perancang memiliki alur atau kiat-kiat sendiri. Berikut ini adalah tahapan standar yang dikembangkan oleh d.school, Universitas Standford pada 2005. Pertama, tahapan EMPATI. Tahapan ini dimulai dengan melakukan observasi, mendengarkan, memahami apa yang menjadi perilaku dan keseharian kelompok sasaran yang kita ingin bantu. Bila kelompok pemuda yang ingin kita bantu, kita langsung mengamati mereka. Jika perempuan sebaya yang ingin kita bantu, kita langsung membaur dengan mereka. Pada tahapan ini, kita tidak perlu menilai baik atau buruk, masalah atau bukan masalah. Pada bagian berikut pada tahapan EMPATI, setelah melakukan observasi
  • 6. MENGENAL DESIGN THINKING5 dan memahami kelompok sasaran, tahapan keduanya adalah berempati pada mereka. Kita mengambil posisi atau menempatkan diri sebagai kelompok sasaran. Kita mulai bertanya apa yang mereka butuhkan, apa yang benar- benar mereka inginkan, apa yang diharapkan bila masalah yang dihadapi bisa diselesaikan dan apa yang membuat mereka khawatir menjalani kehidupan mereka. Kedua, tahapan DEFINE. Tahapan ini kita mulai melakukan analisis. Jika pada tahapan EMPATI kita lebih menggunakan rasa, maka pada tahapan DEFINE, kita lebih menggunakan logika atau berpikir. Kita mulai bertanya mengapa begini, mengapa begitu, apa yang menyebabkan hal itu terjadi, apa yang membuat masalah ini tak pernah terpecahkan dan seterusnya. Pada intinya, tahapan DEFINE merumuskan apa saja masalah yang ingin diselesaikan? Apakah masalah umum yang kita ingin selesaikan? Atau, masalah dasar yang kita ingin berikan jawabannya? Tahapan ini sangat penting. Gagal merumuskan masalah yang tepat akan berpengaruh pada tahapan selanjutnya. Ketiga, tahapan IDEASI. Pada tahapan IDEASI, kita mulai menggunakan imajinasi dan visualisasi. Salah satu metode yang sering digunakan pada tahapan ini adalah brainstorming atau badai Otak. Caranya, kita harus bisa menemukan banyak ide dalam waktu yang singkat. Semisal, dalam 10 menit ke depan, kita berlomba menemukan 25 ide untuk memecahkan solusi.
  • 7. MENGENAL DESIGN THINKING6 Ingat, pada metode Brainstorming yang dibutuhkan adalah jumlah ide baru bukan kualitas ide. Semakin aneh, gila atau mustahil bisa jadi itu bibit jawaban yang kreatif. Pada tahapan ini kita tidak perlu mencari ide yang relevan dengan masalah yang akan dijawab. Setelah menemukan 50- 100 ide baru, kita bisa mulai membuat kluster dan mulai mendiskusikan apa gagasan di belakang ide yang sudah ditulis. DT sangat percaya “tidak ada solusi tunggal” untuk memecahkan suatu masalah. Jadi, DT mendorong kita untuk membuat kemungkinan-kemungkinan baru yang belum pernah terpikirkan. Keempat, tahapan PROTOTIPE. Bila pada tahapan IDEASI kita berpikir merdeka tanpa takut salah. Pada tahapan PROTOTIPE, kita mulai berpikir mengerucut. Berdasarkan pengalaman kita dan pengalaman orang lain, solusi apa saja yang memiliki kemungkinan menjawab masalah dengan lebih cepat, lebih mudah, lebih berdampak dan sebagainya. Kita bisa merumuskan kriteria pemilihannya. Pada tahapan ini kita bisa mulai berpikir reflektif dan membayangkan elemen-elemen sukses yang harus ada pada rancangan kita. Kemudian, bagaimana kerangka kerja dari solusi yang kita tawarkan.
  • 8. MENGENAL DESIGN THINKING7 Bila bisa dibuat visualisasinya, prototipe lebih mudah untuk disepakati atau tidak disepakati. Ingat, proses DT adalah proses pembelajaran bolak balik. Jika belum disepakati, maka proses bisa kembali ke tahapan EMPATI, DEFINE dan IDEASI. Kelima, tahapan TESTING. Bila PROTOTIPE sudah bisa disepakati, kita bisa melakukan ujicoba pada kelompok sasaran sebenarnya. Apakah mereka suka, apakah mereka nyaman, apakah mereka akan menggunakannya dan sebagainya. Sama seperti tahapan sebelumnya, TESTING tidak selalu berhasil 100%. Pendekatan DT memang pendekatan yang siap menerima kegagalan. Dan setiap gagal, kita cepat belajar untuk menemukan solusi yang lebih baik. Bila TESTING bisa menghasilkan perbaikan yang siginifikan, produk sosial atau inovasi sosial yang baru bisa ditawarkan kepada para pemangku kepentingan seperti Kepala Puskesmas, Kepala Desa, Camat, atau Bupati atau bahkan Gubernur. Yang penting diingat dalam Design Thinking adalah ini proses yang tidak ada akhirnya. Sekalinya kita memproduksi sebuah produk atau jasa baru. Proses berpikir desain akan terus menerus berkembang untuk selalu memperbaiki, memperbarui atau menyempurnakan apa yang telah diciptakan. Demikianlah lima tahapan DT, yakni (1) EMPATI, (2) DEFINE, (3) IDEASI, (4) PROTOTIPE dan (5) TESTING. Kelima tahapan ini tidak harus berurutan. Kita bisa melakukan sesuai dengan cara kita masing-masing. Selamat mencoba.