1. Dokumen tersebut membahas integrasi program Generasi Sehat dan Cerdas (GSC) ke dalam perencanaan pembangunan di desa melalui Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. 2. Beberapa poin integrasi meliputi penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDesa) dan prioritas kegiatan GSC, serta keterlibatan pelaku TPMD dan KPMD dalam perumusan RKPDesa. 3. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan
6. TUJUAN PROGRAM
Mendorong partisipasi seluruh masyarakat, khususnya
masyarakat miskin dan atau kelompok perempuan, dalam
pengambilan keputusan perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan dan pelestarian pembangunan serta
mendorong kemandirian masyarakat dalam mengakses
layanan kesehatan dan pendidikan.
Mempermudah akses layanan kesehatan ibu dan anak
terutama untuk intervensi periode 1000 Hari Pertama
Kehidupan (HPK) khususnya kepada kelompok
masyarakat miskin dan terpinggirkan;
Mempermudah akses layanan pendidikan dasar termasuk
bagi anak berkebutuhan khusus dan mendorong anak-
anak putus sekolah atau belum sekolah untuk
menyelesaikan pendidikan dasar SD/SMP atau sederajat
serta pengembangan anak usia dini yang terintegrasi.
7. 10 INDIKATOR KESEHATAN
GSC1. Setiap ibu hamil diperiksa oleh bidan, minimal 4 kali pemeriksaan selama
masa kehamilan sesuai tri-semester kehamilan.
2. Setiap ibu hamil mendapatkan minimal 90 butir pil Fe (penambah darah)
selama masa kehamilan.
3. Setiap proses kelahiran ditangani oleh tenaga bidan atau dokter.
4. Setiap ibu yang melahirkan (termasuk bayinya) mendapatkan perawatan
nifas dari bidan atau dokter, minimal 3 kali perawatan dalam waktu 42 hari
setelah proses persalinan.
5. Setiap bayi usia 12 bulan ke bawah mendapatkan imunisasi standar
secara lengkap.
6. Setiap bayi usia 12 bulan ke bawah, berat badannya ditimbang dan selalu
naik pada setiap bulannya mengikuti grafik pertumbuhan.
7. Setiap anak usia 6 bulan sampai 59 bulan wajib mendapatkan Vitamin A,
2 kali dalam setahun.
8. Setiap anak balita (dibawah lima tahun) ditimbang sebulan sekali secara
rutin.
9. Setiap ibu hamil dan/atau pasangannya mengikuti kegiatan konseling gizi
minimal satu bulan sekali.
10. Setiap orang tua/pengasuh yang memiliki bayi usia 0-2 tahun mengikuti
kegiatan pemenuhan gizi minimal satu bulan sekali.
8. 2 INDIKATORPENDIDIKAN
GSC
1. Setiap anak usia SD/MI dan SMP/MTS
termasuk anak yang berkebutuhan khusus
yang belum sekolah dan putus sekolah
kembali bersekolah.
2. Setiap anak lulus SD/MI termasuk yang
berkebutuhan khusus melanjutkan sekolah
di tingkat SMP/MTS
9. PENTING UNTUK
DIPERHATIKAN
Usulan kegiatan pendirian pelayanan pendidikan atau kesehatan yang
baru harus sesuai dengan rencana dari instansi pemerintah di bidang
pendidikan atau kesehatan di kabupaten/kota.
Usulan kegiatan untuk target sasaran 1000 Hari Pertama Kehidupan
(sejak kehamilan sampai anak usia dibawah 2 tahun) harus
memperhatikan paket intervensi secara utuh dengan dilakukan melalui
keterpaduan atau harmonisasi dengan kegiatan lain yang dilakukan oleh
sektor/Dinas Kesehatan. Lebih lanjut tentang kegiatan ini dapat dilihat
pada Penjelasan 2 tentang Substansi Kesehatan.
Usulan kegiatan berupa pembangunan sarana fisik pendidikan dan
kesehatan agar disinergikan dengan dengan perencanaan PNPM
Mandiri Pedesaan untuk menghindari tumpang tindih kegiatan dan
ketersediaan tenaga teknis.
Penentuan jenis kegiatan yang terdanai bagi rumah tangga miskin atau
perseorangan harus menghindari bagi rata.
Terhadap usulan kegiatan berupa peralatan sekolah seperti seragam
(termasuk tas, sepatu, kaos kaki, celana, baju, dan lain-lain), hanya
diberikan kepada anak tidak sekolah yang ingin bersekolah lagi atau
anak sekolah yang berasal dari keluarga sangat miskin.
10. Usulan kegiatan untuk bantuan biaya persalinan dipertimbangkan
berdasarkan program Jampersal (Jaminan Persalinan) yang berlaku di
daerah.
Usulan kegiatan untuk bantuan dana transportasi ibu bersalin atau
transportasi anak sekolah, dan lain-lain, harus memperhatikan bahwa
keberadaan rumah tangga tersebut memang benar-benar dari keluarga
sangat miskin.
Pemberian susu formula sebagai stimulan PASI (pengganti Air Susu Ibu)
kepada sasaran bayi (0-12 bulan) tidak dianjurkan, mengingat bayi harus
digiatkan dengan penggunaan ASI eksklusif. Pemberian susu formula
kepada bayi, ibu tidak ada atau ibu terpisah dari bayi harus didasarkan atas
rekomendasi tenaga kesehatan sesuai standar profesi dan standar
pelayanan.
Terhadap usulan kegiatan untuk penggantian iuran/pungutan sekolah siswa
seperti iuran Komite Sekolah harus dihindari pembiayaannya dari dana
BLM.
Pembiayaan terhadap jenis kegiatan bagi sasaran program GSC Perdesaan
Generasi perlu memperhatikan keberlanjutan sasaran pasca berakhirnya
program.
PENTING UNTUK
DIPERHATIKAN
12. Jenis Kegiatan yang
Dilarang Pembiayaan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan militer atau angkatan
bersenjata, pembiayaan kegiatan politik praktis/partai politik,
Pembangunan/rehabilitasi bangunan kantor pemerintah dan tempat ibadah,
Puskesmas, Posyandu, Sekolah, Rumah Bidan,
Pembelian gergaji mesin, senjata, bahan peledak, asbes dan bahan-bahan lain
yang merusak lingkungan (pestisida, herbisida, obat-obat terlarang, tempat
makanan yang mengandung bahan kimia),
Pembelian kapal ikan dan perlengkapannya,
Pembiayaan gaji pegawai negeri,
Pembiayaan kegiatan yang mempekerjakan anak-anak di bawah usia kerja,
Kegiatan yang berkaitan dengan produksi, penyimpanan dan penjualan barang-
barang kesehatan dan pendidikan yang mengandung narkotika, zar aditif lain,
tembakau, minuman beralkohol bagi ibu hamil, bayi dan balita serta anak usia
dini,
Kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas perlindungan alam pada lokasi yang
telah ditetapkan sebagai cagar alam, kecuali ada ijin tertulis dari instansi terkait
yang mengelola lokasi tersebut,
Kegiatan pengolahan tambang atau pengambilan dan penggunaan terumbu
karang,
Seragam sekolah siswa PAUD/tenaga didik/guru dan alat perlengkapan siswa
PAUD seperti sepatu, kaos kaki, tas, alat tulis,
Menggunakan bahan yang tidak aman bagi anak (tidak runcing, tajam atau tidak
mengandung zat yang membahayakan kesehatan anak).
13. JENIS KEGIATAN YANG
PRIORITAS1. Ibu Hamil dengan kondisi Kekurangan Energi Kronik (KEK), yaitu ibu hamil
yang memiliki ukuran lingkar lengan atas (LILA) di bawah standar status
kesehatan ibu hamil,
2. Ibu Hamil Resiko Tinggi,
3. Ibu hamil yang jarang/tidak pernah periksa kehamilan ke bidan atau dokter (K1,
K2, K3, K4),
4. Ibu hamil yang merencanakan melahirkan tidak di bidan/dokter,
5. Bayi dan Balita yang berat badannya di bawah garis merah (gizi buruk atau gizi
kurang) pada Kartu Menuju Sehat (KMS),
6. Bayi dan Balita yang jarang/tidak pernah dibawa ke posyandu berturut-turut
dalam 3 bulan terakhir,
7. Bayi tidak mendapat imunisasi,
8. Balita kategori stunting,
9. Anak usia SD atau SMP yang tidak/belum bersekolah, yaitu anak yang pada
saat pendataan berusia minimum 8 tahun dan maksimal 15 tahun tidak
bersekolah SD atau SMP,
10. Anak berkebutuhan khusus (ABK) yang tidak/belum sekolah, yaitu ABK yang
pada saat pendataan berusia minimum 7 tahun dan maksimal 18 tahun yang
tidak bersekolah,
11. Anak usia SD atau SMP (termasuk yang berkebutuhan khusus) yang putus
sekolah.
15. 1. Dengan telah ditetapkannya UU No.6 Tahun 2014 tentang Desa diyakini
akan memberikan pengaruh yang besar dalam penyelenggaraan
Pemerintahan dan Pembangunan di Desa. Tujuan pengaturan desa ini
diharapkan dapat :
2. (1) Mendorong prakarsa, gerakan dan partisipasi masyarakat untuk
mengembangkan potensi dan asset desa guna kesejehteraan bersama;
3. (2) Membentuk Pemerintahan Desa yang professional, efisien, efektif
terbuka serta bertanggungjawab;
4. (3) Meningkatkan pelayanan publik bagi warga masyarakat guna
mempercepat perwujudan kesejahteraan umum;
5. (4) Memajukan perekonomian masyarakat desa serta mengatasi
kesenjangan pembangunan nasional;
6. (5) Memperkuat masyarakat sebagai subyek pembangunan.
7. Dengan disyahkannya UU Desa No. 6 Tahun 2014 dan ditindaklanjuti
dengan disediakannya Dana Desa akan berdampak pada keberadaan
program-program dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang selama
ini telah masuk ke Desa seperti Generasi Sehat dan Cerdas atau GSC.
LATAR BELAKANG INTEGRASI GSC >> DESA
18. MAD Alda (TA
2016) dan
Lokakarya SKPD
KECAMATAN
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JULIJUNI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER DESEMBER
Musrenbangcam
Daftar Usulan
RKP Desa
MAD
Sosialisai
MD Sosialisasi
Musrenbangdes
Daftar Usulan
RKP Desa
(non-skala
desa)
REVIEW RPJMDESADAN PKD
Musrenbang Kab
Pemilihan &
Penetapan
TPMD
Musdus Sosialisasi dan DTKS
Rapat
Perumusan
Penetapan Tim
Penyusun
Rancangan
RKP
Penyusunan Rancangan
RKP Musrenbang RKP
Penyusunan Rancangan
APBDesa
Evaluasi
RAPBDesa
MD
Penetapan
Penetapan
APBDesa
DESADUSUN
Pelaksanaan Kegiatan Tahun Anggaran. 2016
MD ST
ALUR TAHAPAN LOKASI BLM TAHUN2016
Penyusunan
Prioritas
Musdes
Pencermatan
RPJMDesa
Pagu Indikatif
dan
Informasi
Kegiatan
RAB & Desain
TA 2016
MD PJ
Pelaksanaan Kegiatan Tahun Anggaran 2015
Monitoring Tahun Anggaran 2015 (Okt ‘15 – Maret ‘16) Monitoring Tahun Anggaran 2016 (April-September / 6 Bulan)
MD PJ
Monitoring Tahun Anggaran 2017 (Okt ‘15 – Maret ‘16)
19. KECAMATAN
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JULIJUNI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER DESEMBER
Musrenbangcam
Daftar Usulan
RKP Desa
MAD ALDA
MD
Penetapan
Musrenbangdes
Daftar Usulan
RKP Desa
(non-skala
desa)
Musrenbang Kab
Penetapan Tim
Penyusun
Rancangan RKP
Penyusunan Rancangan RKP
Musrenbang RKP
Penyusunan
Rancangan
APBDesa
Evaluasi
RAPBDesa
Penetapan
APBDesa
DESADUSUN
MD ST
ALUR TAHAPAN LOKASI BLM TAHUN 2017
Musdes
Pencermatan
RPJMDesa
Lokakaya/
Festifal PSD/
Gelar Budaya
Rapat Perumusan
Penetapan Tim
Penyusun
RPJMDesa
Pelatihan pengarusutamaan PSD dalam
Pembagunan Desa
Pelatihan pengelolaan Posyandu
Pelatihan pengelolaan Balai
Rakyat
Penyusunan
RAB &
Desain
Review RPJMDes dan PKD
Pagu
Indikatif dan
Informasi
Kegiatan
MD PJmin 2x
Pelaksanaan Kegiatan tahun 2017, Monitoring Bulanan
TPMD & KPMD menjadi
bagian Tim Penyusun RKP
TPMD dan KPMD
menjadi bagian Tim
Penyusun RPJMDesa
DTKS menjadi
salah satu pola
PKD