2. Desa Produktif
Dilihat: 2158
Desa Produktif atau Despro adalah program revitalisasi desa yang bertujuan mencapai
produktivitas desa. Intervensi program meliputi bidang sosial, pendidikan, kesehatan, dan
ekonomi. Pendekatan revitalisasi harus mampu mengenali dan memanfaatkan potensi
lingkungan (sumber daya alam, sumber daya manusia, sejarah, makna, keunikan lokasi, dan
3. citra tempat). Despro mengedepankan prinsip partisipatif dan mandiri sehingga masyarakat
sasaran bukan hanya sebagi obyek, melainkan juga bagian dari subyek pemberdayaan.
Definisi
Program revitalisasi desa dengan mengembangkan potensi yang dimiliki, baik berhubungan
pada potensi bidang pendidikan, kesehatan, sosial maupun ekonomi.
Visi
Mewujudkan masyarakat mandiri yang unggul dan berdaya melalui pembangunan generasi
peduli.
Misi
Membangun masyarakat mandiri yang unggul dan berdaya.
Tujuan
Mengembangkan wilayah dengan mengedepankan potensi lokal yang dimotori oleh
partisipasi masyarakat yang mampu memberikan manfaat secara signifikan dalam
meningkatkan kualitas hidup.
Sasaran
Masyarakat desa atau komunitas marjinal. Dalam proses penentuan sasaran, tim Desa
Produktif akan melakukan proses penilaian untuk mengukur calon sasaran. Proses penilaian
ini juga dilakukan dalam rangka memetakan potensi dari calon sasaran yang akan
didampingi.
Bidang Intervensi
Keempat aspek ini tidak dapat dipisahkan atau berdiri masing-masing karena keempatnya
sangat mungkin saling berkaitan. Pembagian ini hanya berusaha untuk memudahkan
memahami bentuk program yang dilakukan pada lokasi.
Bidang Pendidikan. Bidang pendidikan merupakan salah satu motor untuk
meningkatkan kapasitas masyarakat, baik melalui pendidikan formal, informal
maupun non-formal. Bentuk program dapat berupa pendampingan belajar anak
SD/SMP/SMA dengan materi akademik atau pembelajaran pengembangan diri.
Program bimbingan belajar anak di luar sekolah, dengan mengutamakan
pengembangan aspek kreativitas anak. Program Taman Pendidikan Al Quran
(TPA/TPQ) yang berbasis pada masyarakat dan masjid. Pendidikan informal kepada
masyarakat, seperti pelatihan sulam pita, pelatihan pengelolaa sampah, pelatihan
membuat makanan olahan, pelatihan pengentasan gizi buruk, pelatihan motivasi untuk
orang tua/wali akan kesadaran terhadap pendidikan, dan pengembangan kompetensi
guru pada sekolah mitra supaya nilai pengembangan pola pendidikan siswa semakin
baik.
Bidang Ekonomi. Bidang ekonomi memiliki tolok ukur adanya penghasilan keluarga
tambahan yang diperoleh dari hasil proses pendampingan. Setidaknya terdapat
4. beberapa tahapan hingga masyarakat mampu memiliki penghasilan tambahan bagi
keluarga, yaitu proses penyadaran akan potensi dan kebutuhan mereka; proses
pembekalan (peningkatan kapasitas) dan pendampingan; proses pengembangan (tahap
produksi); proses uji kelaikan produk (labeling, branding, pendaftaran
BPOM/PIRT/Label Halal); proses uji coba pemasaran; dan proses pemasaran produk
dan penguatan jaringan. Walaupun demikian, proses ini tidak mutlak harus melalui
lima tahapan di atas secara urut. Proses pembangunan kesadaran menjadi tahapan
yang paling penting karena tahap ini akan memacu ide dan partisipasi masyarakat.
Bidang Kesehatan. Bidang kesehatan dapat bersifat dua hal, yaitu preventif dan
kuratif. Intervensi bidang kesehatan yang bersifat kuratif adalah pelayanan kesehatan
secara cuma-suma (gratis). Hasil dari program ini akan diketahui bagaimana tren
penyakit dan tingkat kesehatan masyarakat. Identifikasi yang dilakukan akan
mambantu menentukan bentuk program tindak lanjut dan program preventif untuk
mengurangi dan menanggulangi tren penyakit yang ada di lingkungan masyarakat.
Bentuk program preventif dapat berbentuk sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat terhadap pentingnya kesehatan dapat dengan cara penyusuluhan
kesehatan, gizi buruk, sanitasi atau dengan model kampanye kesehatan menggunakan
poster. Salah satu aksi nyata untuk mengembangkan kesadaran masyarakat akan
kesehatan, yaitu dengan pelatihan pengelolaan sampah, pelatihan membuat taman
hijau, dan pelatihan membuat menu sehat.
Bidang Sosial. Bidang sosial masyarakat menjadi bekal dalam pengembangan
community based resource management (CBRM). Metode ini akan digunakan untuk
meningkakan kualitas hidup masyarakat berbasis potensi yang mereka miliki. Bentuk
kegiatan berupa bergabung bersama masyarakat dalam forum-forum sosial warga,
optimalisasi forum warga dalam proses internalisasi nilai dan pencapaian target
pemberdayaan, memberikan pemahaman nilai-nilai Islam bagi masyarakat,
membangun kedekatan emosional dengan warga melalui forum kultural warga, dan
menyiapkan kader pemberdayaan lokal (local community organizer).
Wilayah
Desa Lamnga, Aceh, Pendampingan Belajar. Desa Lamnga berada di Aceh Besar.
wilayah dengan dampak terparah tsunami tahun 2006. Desa Lamnga memiliki potensi
pertanian, pesisir, dan perikanan darat. Program di Desa Lamnga baru dimulai awal
tahun 2014, yakni pada aspek pendidikan yang bersinergi dengan SDN 1 Lamnga.
Program utama pada pendampingan pembelajaran Bahasa Inggris dan pengembangan
kreativitas anak.
Desa Namorambe, Medan, Pembelajaran Teknologi Informasi. Desa Namorambe
di Medan memiliki pendampingan belajar di MI Al Hidayah, Namorambe.
Pendampingan belajar berfokus pada pembelajaran komputer.
Desa Jawa Gadut, Padang, Kawasan Rumah Pangan Lestari dan Rumah
Teknologi Informasi. Desa Jawa Gadut adalah salah satu desa yang terletak di
Kelurahan Limau Manis, Jawa Gadut, Kecamatan Pauh, Padang, Sumatera Barat.
Desa Jawa Gadut dan Universitas Andalas hanya dipisahkan oleh lembah kecil dan
sungai. Potensi pertanian di wilayah ini cukup besar mengingat masih luasnya lahan
kosong yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Untuk memaksimalkan potensi
tersebut, dilakukan kerja sama dengan Kementan melalui program Kawasan Rumah
Pangan Lestari (KRPL). Program pendidikan bersinergi dengan SDN 17 Jawa Gadut
juga dilakukan dan diharapkan dapat membantu peningkatan kualitas pendidikan
5. anak. Selain kedua program tersebut, program Rumah Teknologi Informasi
merupakan kerja sama dengan pemerintah desa dan masjid sebagai wadah aktivitas
masyarakat.
Situ Pladen, Jakarta, Rumah Inspiratif dan Taman Baca Kak Baim. Situ Pladen
merupakan kawasan miskin atau marjinal yang berada di perkotaan dengan struktur
sosial ekonomi rendah dan informal. Kesadaran masyarakat mengenai pendidikan dan
lingkungan masih rendah yang tidak dapat dilepaskan dari kondisi ekonomi
masyarakat yang mayoritas masyarakat miskin. Program yang dikembangkan adalah
Rumah Inspiratif dan Taman Baca Kak Baim. Rumah Inspiratif adalah perpustakaan
komunitas yang bersinergi dengan sekolah formal. Program ini berupaya
mengembangkan berbagai elemen masyarakat, dari usia anak hingga dewasa dengan
berbagai bentuk program. Program yang dikembangan antara lain, kelas literasi bagi
anak untuk mengembangkan minat baca dan kelas kreasi bagi orang dewasa dengan
memberi keterampilan supaya mampu memberikan penghasilan tambahan.
Desa Galuga, Bogor, Pengembangan Sekolah Marjinal. Desa Galuga identik
dengan dua ikon yaitu sampah dan ayam bakar, dua hal yang sangat bertentangan.
Sampah memang menjadi ikon yang lebih melekat untuk Desa Galuga sebagai tempat
pembuangan akhir (TPA). Persoalan yang dihadapi desa ini sekilas sangat dekat
dengan dengan permasalahan lingkungan dan kesehatan, tetapi persoalan pemahaman
pendidikan masyarakat lebih meprihatinkan. Memang pada satu sisi TPA memberikan
kesempatan kerja bagi warga sekitarnya, tetapi kelemahan muncul lebih besar.
Program yang dikembangkan di Galuga bertujuan memberikan penguatan atas
kesadaran bagi masyarakat terhadap pentingnya pendidikan. Program utama adalah
pengembangan sekolah marjinal di Galuga menjadi sekolah unggulan berbasis
tematik lingkungan. Pemberdayaan masyarakat akan dimulai dari keluarga besar SDN
Dukuh 02 Galuga dengan tujuan sekolah sebagai pengembangan kualitas masyarakat.
Desa Jayagiri, Bandung, Taman Baca Masyarakat dan Budidaya Lebah Madu.
Desa Jayagiri memiliki potensi alam pegunungan yang sebagian besar lahannya
digunakan untuk pertanian sayur dan area peternakan skala kecil. Program yang
dilaksanakan di Pasir Ipis Jayagiri adalah program pendampingan belajar SDN Pasir
Ipis melalui revitalisasi perpustakaan. Program di Pasir Ipis pun bekerja sama dengan
karang taruna dalam mengembangkan potensi yang mereka miliki. Pada tahap awal,
bersama karang taruna akan membangun Taman Baca Masyarakat (TBM) dan budi
daya lebah madu.
Desa Nanggerang, Jatinangor, Pembelajaran Teknologi Informasi. Desa
Nanggerang termasuk dalam wilayah Sumedang berada di kaki gunung Manglayang.
Wilayah ini didominasi oleh area persawahan. Melihat lokasi geografisnya, memang
aksesibilitas ke pusat kota cukup sulit sehingga pengetahuan anak terhadap
perkembangan teknologi dapat dikatakan masih kurang. Program yang dilakukan di
Nanggerang adalah pendampingan pembelajaran teknologi informasi bagi guru dan
pendampingan belajar bagi anak SDN Neglasari
Desa Rowosari, Semarang UMKM Keripik Rabanna. Desa Rowosari memiliki
komposisi penduduk sebagian besar sebagai petani, sisanya wiraswasta dan sebagian
kecil peternak. Tingkat ekonomi mayoritas penduduknya adalah menengah ke bawah.
Program utama di Rowosari adalah pengembangan UMKM berbasis masyarakat,
yakni UMKM Keripik Rabanna. Produk utama yang dikembangkan adalah makanan
olahan dari tumbuhan pisang, yaitu berupa keripik, kerupuk bonggol pisang, dendeng
pisang, stik pisang, nastar pisang dan masih beberapa produk lain. Proses yang
dikembangkan saat ini telah masuk pada tahap pemasaran. Namun demikian, kualitas
produk akan selalu ditingkatkan.
6. Dusun Bronggang, Yogyakarta, Perpustakaan Bronggang. Dusun Bronggang
adalah salah satu dusun di Desa Argomulyo, Cangkringan, Sleman. Daerah ini
merupakan daerah yang terkena dampak erupsi Gunung Merapi. Potensi alam yang
dimiliki oleh masyarakat mayoritas adalah sektor pertanian dan perkebunan.
Pengembangan program di Dusun Bronggang berbasis masjid dan perpustakaan
masyarakat (Etos Library/Elib). Tujuan utama program ini adalah membangun
kesadaran dan pendidikan atas potensi bencana yang dekat dengan mereka sekaligus
keadaan ini menjadi potensi yang dapat dikembangkan. Mimpi ke depan adalah
menempatkan Bronggang sebagai lokasi edukasi mitigasi bencana, sehingga baik
komunitas maupun pihak luar lain dapat berkunjung dan belajar mengenai mitigasi
bencana.
Desa Penanggungan, Malang, Rumah Ceria Etos. Desa Penanggungan merupakan
wilayah padat penduduk yang dekat dengan pusat kota. Mayoritas (80 persen)
penduduknya berpendidikan rendah, yaitu SD. Wilayah ini tidak memiliki potensi
lokal asli yang dapat dikembangan sebagai identitas daerah. Melihat keadaan tersebut,
pengembangan pendidikan kemasyarakatan menjadi penting yang diharapkan mampu
meningkatkan kualitas secara ekonomi. Rumah Ceria Etos (RCE) dibangun bersama
masyarakat sebagai wadah aktivitas belajar anak-anak di Penanggungan.
Pengembangan ekonomi dilakukan bersama ibu-ibu yaitu pembuatan grubipel (grubi
dari Apel), tech-terrarium, dan toping tomat.
Desa Kedung Cowek, Surabaya, PAUD Bintang Harapan. Desa Kedung Cowek
adalah wilayah pesisir yang berada sekitar Pantai Kenjeran. Sebagian besar
penduduknya bekerja sebagai nelayan tradisional dengan pendapatan rendah.
Karakteristik masyarakat yang kurang mampu dan berpendidikan rendah mendorong
untuk pengembangan program pada dua aspek tersebut. Pada aspek pendidikan,
bersama masyarakat dibangun sebuah PAUD untuk pendidikan sejak usia dini
bernama PAUD Bintang Harapan. Guna meningkatkan pendapatan masyarakat,
pengembangan potensi asli melalui ikan akan dikembangkan sebagai hasil pangan
olahan yang memiliki nilai jual yang lebih baik.
Kampung Bukit Sampah, Samarinda, Bimbingan Belajar Kreatif. Kampung
Bukit Sampah adalah pemukiman semi permanen di sekitar tempat pembuangan
sampah untuk Kota Samarinda. Pendidikan masyarakat masih tergolong rendah dan
matapencaharian mereka bergantung dengan keberadaan TPA. Program yang
dilakukan di Bukit Sampah adalah pendampingan belajar kreatif bagi anak-anak.
Desa Tambasa, Makassar, Bimbingan Belajar. Desa Tambasa adalah wilayah
padat penduduk yang cukup dekat dengan pusat Kota Makasar. Secara umum,
masyarakatnya memiliki pekerjaan sebagai karyawan dan buruh serta pendidikan
menengah ke bawah. Program yang dikembangkan melalui taman baca dengan
memberikan pendampingan belajar anak-anak supaya memiliki prestasi yang lebih
baik.
Desa Wara Sia, Ambon, Pendampingan. Desa Wara Sia masih dalam proses
inisiasi program.
.
pencarian
Profesional dalam Membentuk SDM Unggul Menuju Indonesia Berdaya
Selamat Datang di Portal Beastudi Indonesia | Beranda | Tentang Kami | Kontak | Karir |
Donasi |