SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 6
MATERI CERPEN KELAS XI IPA
MEMAHAMI PEMBACAAN CERPEN
Kompetensi Dasar:
13.1 Mengidentifikasi alur, penokohan, dan latar dalam cerpen yang dibacakan
13.2 Menemukan nilai-nilai dalam cerpen yang dibacakan
A. Pengertian Cerpen
Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah salah satu bentuk prosa
naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan
karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti novel. Karena singkatnya, cerita-cerita
pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema,
bahasa dan insightsecara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih
panjang. Sedangkan Menurut Sumardjo dan Saini Cerpen atau cerita pendek adalah
cerita atau parasi fiktif yang dibuat relatif singkat atau pendek.
B. Ciri- Ciri Cerpen
Ciri-ciri cerita pendek menurut pendapat Sumarjo dan Saini adalah sebagai berikut :
a) Ceritanya pendek ;
b) Bersifat rekaan (fiction) ;
c) Bersifat naratif ; dan
d) Memiliki kesan tunggal.
Menurut Morris, ciri-ciri cerita pendek adalah sebagai berikut :
a. Ciri-ciri utama cerita pendek adalah singkat, padu, dan intensif (brevity, unity, and
intensity).
b. Unsur-unsur cerita pendek adalah adegan, toko, dan gerak (scena, character, and
action).
c. Bahasa cerita pendek harus tajam, sugestif, dan menarik perhatian (incicive,
suggestive, and alert).
C. Unsur Cerpen
a. Unsur intrinsik
Unsur intrinsik Cerpen adalah unsur yang membangun karya itu sendiri. Unsur–
unsur intrinsik cerpen mencakup:
1. Tema
Tema adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan sumber cerita.
2. Latar (setting)
Latar adalah tempat, waktu , suasana yang terdapat dalam cerita. Sebuah cerita
harus jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana serta keadaan
ketika cerita berlangsung.
a) Latar waktu: Keterangan tentang kapan peristiwa itu terjadi . Misal, pagi,
siang, sore, malam.
b) Latar tempat: Keterangan tempat peristiwa itu terjadi. Misal di rumah, di
sekolah.
c) Latar suasana: Latar suasana menggambarkan peristiwa yang terjadi. Misal,
gembira, sedih romantis.
3. Alur (plot)
Alur adalah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita.
a) Alur Cerpen dibagi menjadi 3 yaitu:
b) Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan
waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus.
c) Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai
dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur
(flashback).
d) Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur.
Alur Cerpen meliputi beberapa tahap:
1) Pengantar: bagian cerita berupa lukisan , waktu, tempat atau kejadian yang
merupakan awal cerita.
2) Penampilan masalah: bagian yang menceritakan maslah yang dihadapi
pelaku cerita.
3) Puncak ketegangan / klimaks : masalah dalam cerita sudah sangat gawat,
konflik telah memuncak.
4) Ketegangan menurun / antiklimaks : masalah telah berangsur–angsur dapat
diatasi dan kekhawatiran mulai hilang.
5) Penyelesaian / resolusi : masalah telah dapat diatasi atau diselesaikan.
4. Tokoh dan Penokohan
Penokohan/ perwatakan yaitu menggambarkan watak atau karakter seseorang
tokoh yang dapat dilihat dari tiga segi yaitu melalui:
a) Dialog tokoh
b) Penjelasan tokoh
c) Penggambaran fisik tokoh
5. Amanat
Amanat adalah pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang melalui
cerita.
6. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah posisi pengarang pada sebuah cerita . Terdiri :
a) Sudut pandang orang pertama
b) Sudut pandang orang ketiga
7. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah gaya penulisan yang digunakan penulis dalam mengarang
cerita, baik dari segi diksi (pilihan kata), ragam bahasa, dan permajasan.
b. Unsur Ekstrinsik Cerpen
Unsur ekstrinsik Cerpen adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi
secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra.
Unsur ekstrinsik meliputi:
a) Nilai-nilai dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi)
b) Latar belakang kehidupan pengarang
c) Waktu dan tempat penulisan cerita
Subjek:BahasaIndonesia/Materi:Pantun
Pengertian Pantun
Pantun adalah puisi melayu asli yang sudah mengakar lama di budaya masyarakat. Pantun
salah satu jenis karya sastra yang lama. Lazimnya puisi hanya terdiri atas 4 lari (baris) bersajak
ab-ab atau aa-aa. Pada awal mulanya pantun merupakan sastra lisan, tapi kini pantun juga ada
dalam bentuk tulisan. Keseluruhan bentuk pantun hanyalah berupa sampiran dan isi. Sampiran
terletak pada baris pertama dan kedua dan biasanya tidak berhubungan secara langsung
dengan bagian kedua. Baris ketiga dan keempat ialah bagian isi yang merupakan tujuan dari
puisi tersebut.
Ciri - ciri pantun
 Memiliki rima a-a-a-a, a-b-a-b, a-a-b-b, a-b-b-a
 Terdiri 4 baris dalam 1 bait
 Baris pertama & kedua merupakan sampiran
 Baris ketiga & keempat merupakan isi
1. Contoh pantun berima a-b-a-b
Kalau ada jarum yang patah
Jangan masukkan dalam peti
Kalau ada kata-kataku yang salah
Jangan masukkan dalam hati
2. Contoh pantun berima a-a-b-b
Kura-kura dalam perahu
Pura-pura tidak tahu
Sudah gaharu cendana pula
Sudah tahu bertanya pula
Jenis-jenis Pantun
Dilihat Dari Bentuknya
1. Pantun Biasa
Contoh :
Malam hari main kulintang
Ditemani sobat tersayang
Bagaimana hati tidak bimbang
Kepala botak minta dikepang
2. Pantun Seloka (pantun berkait)
Seloka ialah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja, karena pantun berkait
merupakan jalinan atas beberapa bait.
Ciri-ciri seloka :
1. Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan
ketiga di bait kedua.
2. Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga
di bait ketiga.
3. Dan seterusnya.
Contoh :
Bait I
Taman melati di rumah-rumah (baris I)
Ubur-ubur sampingan dua (baris II)
Kalau mati kita bersama (baris III)
Satu kubur kita berdua (baris IV)
Bait II
Ubur-ubur sampingan dua (baris I)
Taman melati bersusun tangkai (baris II)
Satu kubur kita berdua (baris III)
Kalau boleh bersusun bangkai (baris IV)
3. Talibun
Talibun adalah pantun yang jumlah barisnya lebih dari 4 baris dan satu bait pantun talibun
harus genap tiap barisnya, misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.
Dengan catatan :
a. Jika satu bait berisi 6 baris, maka 3 baris pertama ialah sampiran dan 3 baris sisanya
ialah isi. Sedangkan untuk sajaknya menjadi a-b-c-a-b-c.
b. Jika satu bait berisi 8 baris, maka 4 baris pertama ialah sampiran dan 4 baris sisanya
ialah isi. Sedangkan untuk sajaknya menjadi a-b-c-d-a-b-c-d.
Contoh pantun seloka 6 baris:
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari
Induk semang cari dahulu
Ciri-cirinya :
1. Setiap bait terdiri dua baris.
2. Baris pertama merupakan sampiran, baris kedua merupakan isi.
3. Bersajak a-a.
4. Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.
Contoh:
Dahulu parang, sekarang besi
Dahulu sayang, sekarang benci
Contoh :
Elok Rupa kembang jati
Dibawa itik pulang petang
Tidak terkata besar hati
Melihat ibu sudah datang
Contoh:
Naik Motor merknya Honda
Pergi sebentar kerumah Hanapi
Bila cinta mekar di dada
Siang terkenang malam termimpi
Contoh:
Supaya tangan tidak terluka
Jangan dikepit hulunya kapak
Supaya Tuhan tidak murka
Jangan sakiti Ibu dan Bapak
Contoh:
Ikan gabus di rawa-rawa
Ikan sepat nyangkut dijaring
Perut sakit menahan tawa
Melihat gigi asu loncat ke piring
Contoh:
Tuan puteri belajar menari
Diajari oleh pak Harun
Kalau tuan bijak bestari
Apa yang naik tapi tak bisa turun

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

La actualidad más candente (20)

Cerita Fiksi Dalam Novel
Cerita Fiksi Dalam NovelCerita Fiksi Dalam Novel
Cerita Fiksi Dalam Novel
 
Puisi kontemporer
Puisi kontemporer Puisi kontemporer
Puisi kontemporer
 
Analisis cerpen
Analisis cerpenAnalisis cerpen
Analisis cerpen
 
Puisi kontemporer (bhs indo)1
Puisi kontemporer (bhs indo)1Puisi kontemporer (bhs indo)1
Puisi kontemporer (bhs indo)1
 
Pengenalan Komsas
Pengenalan KomsasPengenalan Komsas
Pengenalan Komsas
 
Pengenalan Komsas Ting 4
Pengenalan Komsas Ting 4Pengenalan Komsas Ting 4
Pengenalan Komsas Ting 4
 
Elemen komsas
Elemen komsasElemen komsas
Elemen komsas
 
Ppt opi
Ppt opiPpt opi
Ppt opi
 
B. Indonesia - KD 7.2 Memahami Berbagai Hikayat & Novel Indonesia
B. Indonesia - KD 7.2 Memahami Berbagai Hikayat & Novel IndonesiaB. Indonesia - KD 7.2 Memahami Berbagai Hikayat & Novel Indonesia
B. Indonesia - KD 7.2 Memahami Berbagai Hikayat & Novel Indonesia
 
Penulisan kreatif
Penulisan kreatifPenulisan kreatif
Penulisan kreatif
 
Ppt cerita fiksi dan bacaan nonfiksi anak
Ppt cerita fiksi dan bacaan nonfiksi anakPpt cerita fiksi dan bacaan nonfiksi anak
Ppt cerita fiksi dan bacaan nonfiksi anak
 
gurindam dan puisi kontemporer
gurindam dan puisi kontemporergurindam dan puisi kontemporer
gurindam dan puisi kontemporer
 
Grafik komsas
Grafik komsasGrafik komsas
Grafik komsas
 
Penulisan kreatif cerpen
Penulisan kreatif cerpenPenulisan kreatif cerpen
Penulisan kreatif cerpen
 
Syair
SyairSyair
Syair
 
Unsur intrinsik dan ekstrinsik(1)
Unsur intrinsik dan ekstrinsik(1)Unsur intrinsik dan ekstrinsik(1)
Unsur intrinsik dan ekstrinsik(1)
 
B. Indonesia - KD 7.1 Unsur Intrisik & Ekstrinsik Hikayat
B. Indonesia - KD 7.1 Unsur Intrisik & Ekstrinsik HikayatB. Indonesia - KD 7.1 Unsur Intrisik & Ekstrinsik Hikayat
B. Indonesia - KD 7.1 Unsur Intrisik & Ekstrinsik Hikayat
 
Yoedha com
Yoedha comYoedha com
Yoedha com
 
Syair
SyairSyair
Syair
 
Syair | Tugas B. Indonesia 9A
Syair | Tugas B. Indonesia 9ASyair | Tugas B. Indonesia 9A
Syair | Tugas B. Indonesia 9A
 

Similar a Cerpen (20)

Cerpen, Pantun, dan Drama
Cerpen, Pantun, dan DramaCerpen, Pantun, dan Drama
Cerpen, Pantun, dan Drama
 
Bahan ajar kelas xi
Bahan ajar kelas xiBahan ajar kelas xi
Bahan ajar kelas xi
 
Macam macam puisi lama
Macam macam puisi lamaMacam macam puisi lama
Macam macam puisi lama
 
Contoh puisi lama
Contoh puisi lamaContoh puisi lama
Contoh puisi lama
 
PPT puisi-1.pdf
PPT puisi-1.pdfPPT puisi-1.pdf
PPT puisi-1.pdf
 
Puisi Lama, Puisi Baru dan Puisi Kontemporer
Puisi Lama, Puisi Baru dan Puisi KontemporerPuisi Lama, Puisi Baru dan Puisi Kontemporer
Puisi Lama, Puisi Baru dan Puisi Kontemporer
 
Rangkuman modul 2 b.indo
Rangkuman modul  2 b.indoRangkuman modul  2 b.indo
Rangkuman modul 2 b.indo
 
MODUL PUISI DAN MAJAS
MODUL PUISI DAN MAJASMODUL PUISI DAN MAJAS
MODUL PUISI DAN MAJAS
 
Memahami dan menganalisis teks pantun
Memahami dan menganalisis teks pantunMemahami dan menganalisis teks pantun
Memahami dan menganalisis teks pantun
 
materi bindo.docx
materi bindo.docxmateri bindo.docx
materi bindo.docx
 
Karya sastra klasik
Karya sastra klasikKarya sastra klasik
Karya sastra klasik
 
Pengertian karya sastra
Pengertian karya sastraPengertian karya sastra
Pengertian karya sastra
 
Puisi Bahasa Indonesia
Puisi Bahasa IndonesiaPuisi Bahasa Indonesia
Puisi Bahasa Indonesia
 
Pengertian karya sastra
Pengertian karya sastraPengertian karya sastra
Pengertian karya sastra
 
Rangkuman materi bahasa indonesia kelas xii
Rangkuman materi bahasa indonesia kelas xiiRangkuman materi bahasa indonesia kelas xii
Rangkuman materi bahasa indonesia kelas xii
 
puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)
puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)
puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
E buku siswa (pertemuan 2)
E buku siswa (pertemuan 2)E buku siswa (pertemuan 2)
E buku siswa (pertemuan 2)
 
Materi Puisi.pptx
Materi Puisi.pptxMateri Puisi.pptx
Materi Puisi.pptx
 
Unsur intrinsik
Unsur intrinsikUnsur intrinsik
Unsur intrinsik
 

Último

Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 

Último (20)

Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 

Cerpen

  • 1. MATERI CERPEN KELAS XI IPA MEMAHAMI PEMBACAAN CERPEN Kompetensi Dasar: 13.1 Mengidentifikasi alur, penokohan, dan latar dalam cerpen yang dibacakan 13.2 Menemukan nilai-nilai dalam cerpen yang dibacakan A. Pengertian Cerpen Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah salah satu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti novel. Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan insightsecara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Sedangkan Menurut Sumardjo dan Saini Cerpen atau cerita pendek adalah cerita atau parasi fiktif yang dibuat relatif singkat atau pendek. B. Ciri- Ciri Cerpen Ciri-ciri cerita pendek menurut pendapat Sumarjo dan Saini adalah sebagai berikut : a) Ceritanya pendek ; b) Bersifat rekaan (fiction) ; c) Bersifat naratif ; dan d) Memiliki kesan tunggal. Menurut Morris, ciri-ciri cerita pendek adalah sebagai berikut : a. Ciri-ciri utama cerita pendek adalah singkat, padu, dan intensif (brevity, unity, and intensity). b. Unsur-unsur cerita pendek adalah adegan, toko, dan gerak (scena, character, and action). c. Bahasa cerita pendek harus tajam, sugestif, dan menarik perhatian (incicive, suggestive, and alert).
  • 2. C. Unsur Cerpen a. Unsur intrinsik Unsur intrinsik Cerpen adalah unsur yang membangun karya itu sendiri. Unsur– unsur intrinsik cerpen mencakup: 1. Tema Tema adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan sumber cerita. 2. Latar (setting) Latar adalah tempat, waktu , suasana yang terdapat dalam cerita. Sebuah cerita harus jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana serta keadaan ketika cerita berlangsung. a) Latar waktu: Keterangan tentang kapan peristiwa itu terjadi . Misal, pagi, siang, sore, malam. b) Latar tempat: Keterangan tempat peristiwa itu terjadi. Misal di rumah, di sekolah. c) Latar suasana: Latar suasana menggambarkan peristiwa yang terjadi. Misal, gembira, sedih romantis. 3. Alur (plot) Alur adalah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita. a) Alur Cerpen dibagi menjadi 3 yaitu: b) Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus. c) Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur (flashback). d) Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur. Alur Cerpen meliputi beberapa tahap: 1) Pengantar: bagian cerita berupa lukisan , waktu, tempat atau kejadian yang merupakan awal cerita. 2) Penampilan masalah: bagian yang menceritakan maslah yang dihadapi pelaku cerita. 3) Puncak ketegangan / klimaks : masalah dalam cerita sudah sangat gawat, konflik telah memuncak. 4) Ketegangan menurun / antiklimaks : masalah telah berangsur–angsur dapat diatasi dan kekhawatiran mulai hilang. 5) Penyelesaian / resolusi : masalah telah dapat diatasi atau diselesaikan.
  • 3. 4. Tokoh dan Penokohan Penokohan/ perwatakan yaitu menggambarkan watak atau karakter seseorang tokoh yang dapat dilihat dari tiga segi yaitu melalui: a) Dialog tokoh b) Penjelasan tokoh c) Penggambaran fisik tokoh 5. Amanat Amanat adalah pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita. 6. Sudut Pandang Sudut pandang adalah posisi pengarang pada sebuah cerita . Terdiri : a) Sudut pandang orang pertama b) Sudut pandang orang ketiga 7. Gaya Bahasa Gaya bahasa adalah gaya penulisan yang digunakan penulis dalam mengarang cerita, baik dari segi diksi (pilihan kata), ragam bahasa, dan permajasan. b. Unsur Ekstrinsik Cerpen Unsur ekstrinsik Cerpen adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Unsur ekstrinsik meliputi: a) Nilai-nilai dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi) b) Latar belakang kehidupan pengarang c) Waktu dan tempat penulisan cerita
  • 4. Subjek:BahasaIndonesia/Materi:Pantun Pengertian Pantun Pantun adalah puisi melayu asli yang sudah mengakar lama di budaya masyarakat. Pantun salah satu jenis karya sastra yang lama. Lazimnya puisi hanya terdiri atas 4 lari (baris) bersajak ab-ab atau aa-aa. Pada awal mulanya pantun merupakan sastra lisan, tapi kini pantun juga ada dalam bentuk tulisan. Keseluruhan bentuk pantun hanyalah berupa sampiran dan isi. Sampiran terletak pada baris pertama dan kedua dan biasanya tidak berhubungan secara langsung dengan bagian kedua. Baris ketiga dan keempat ialah bagian isi yang merupakan tujuan dari puisi tersebut. Ciri - ciri pantun  Memiliki rima a-a-a-a, a-b-a-b, a-a-b-b, a-b-b-a  Terdiri 4 baris dalam 1 bait  Baris pertama & kedua merupakan sampiran  Baris ketiga & keempat merupakan isi 1. Contoh pantun berima a-b-a-b Kalau ada jarum yang patah Jangan masukkan dalam peti Kalau ada kata-kataku yang salah Jangan masukkan dalam hati 2. Contoh pantun berima a-a-b-b Kura-kura dalam perahu Pura-pura tidak tahu Sudah gaharu cendana pula Sudah tahu bertanya pula Jenis-jenis Pantun Dilihat Dari Bentuknya 1. Pantun Biasa Contoh : Malam hari main kulintang Ditemani sobat tersayang Bagaimana hati tidak bimbang Kepala botak minta dikepang
  • 5. 2. Pantun Seloka (pantun berkait) Seloka ialah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja, karena pantun berkait merupakan jalinan atas beberapa bait. Ciri-ciri seloka : 1. Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga di bait kedua. 2. Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga di bait ketiga. 3. Dan seterusnya. Contoh : Bait I Taman melati di rumah-rumah (baris I) Ubur-ubur sampingan dua (baris II) Kalau mati kita bersama (baris III) Satu kubur kita berdua (baris IV) Bait II Ubur-ubur sampingan dua (baris I) Taman melati bersusun tangkai (baris II) Satu kubur kita berdua (baris III) Kalau boleh bersusun bangkai (baris IV) 3. Talibun Talibun adalah pantun yang jumlah barisnya lebih dari 4 baris dan satu bait pantun talibun harus genap tiap barisnya, misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya. Dengan catatan : a. Jika satu bait berisi 6 baris, maka 3 baris pertama ialah sampiran dan 3 baris sisanya ialah isi. Sedangkan untuk sajaknya menjadi a-b-c-a-b-c. b. Jika satu bait berisi 8 baris, maka 4 baris pertama ialah sampiran dan 4 baris sisanya ialah isi. Sedangkan untuk sajaknya menjadi a-b-c-d-a-b-c-d. Contoh pantun seloka 6 baris: Kalau anak pergi ke pekan Yu beli belanak pun beli Ikan panjang beli dahulu Kalau anak pergi berjalan Ibu cari sanak pun cari Induk semang cari dahulu
  • 6. Ciri-cirinya : 1. Setiap bait terdiri dua baris. 2. Baris pertama merupakan sampiran, baris kedua merupakan isi. 3. Bersajak a-a. 4. Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata. Contoh: Dahulu parang, sekarang besi Dahulu sayang, sekarang benci Contoh : Elok Rupa kembang jati Dibawa itik pulang petang Tidak terkata besar hati Melihat ibu sudah datang Contoh: Naik Motor merknya Honda Pergi sebentar kerumah Hanapi Bila cinta mekar di dada Siang terkenang malam termimpi Contoh: Supaya tangan tidak terluka Jangan dikepit hulunya kapak Supaya Tuhan tidak murka Jangan sakiti Ibu dan Bapak Contoh: Ikan gabus di rawa-rawa Ikan sepat nyangkut dijaring Perut sakit menahan tawa Melihat gigi asu loncat ke piring Contoh: Tuan puteri belajar menari Diajari oleh pak Harun Kalau tuan bijak bestari Apa yang naik tapi tak bisa turun