SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 14
MENYELESAIKAN
KONGRUENSI LINIER
KELOMPOK 2 :
RISNA AFRIANI (30610E3025)
DAN
IKA MELIANI (30610E3008)
Menyelesaikan Kongruensi
Linier
Pada kongruensi ax ≡ b (mod m)
dengan nilai-nilai a, b, dan m yang
relative besar dilakukan dengan
menyederhanakan kongruensi, yaitu
mengganti kongruensi semula dengan
kongruensi lain yang mempunyai
bilangan modulo lebih kecil. Prosedur ini
bisa diulangi sampai diperoleh suatu
kongruensi yang selesaiannya mudah
ditentukan.
Diketahui kongruensi linier ax ≡ b (mod m),
misalkan a < m (jika a > m, maka a dapat
“dikecilkan” dengan jalan mencari residu (sisa)
positif terkecil dari a modulo m).
ax ≡ b (mod m), maka m│ax – b, sehingga
ax – b = my untuk suatu y Z, berarti
my + b = ax, dan akibatnya a│my + b, atau
my ≡ – b (mod a).
Karena m > a, maka m dapat “dikecilkan”
dengan jalan mencari residu positif terkecil dari
m modulo a. Sampai pada tahap ini jelas
bahwa kongruensi linier semula ax ≡ b (mod
m) berubah menjadi kongruensi linier my ≡ – b
(mod a) yang lebih “sederhana” karena
mempunyai modulo a yang lebih kecil dari a.
Selesaikan kongruensi linier my ≡ –b
(mod a) jika memang sudah menjadi
lebih mudah untuk diselesaikan,
misalkan selesaiannya adalah y = yo.
Dengan demikian dari ax – b = my,
atau x = (my+b)/a, dapat ditentukan
bahwa x0 = (my0+b)/a merupakan suatu
selesaian kongruensi linier ax ≡ b (mod
m).
Ulangi langkah serupa jika memang
kongruensi linier my ≡ – b (mod a)
masih sulit untuk diselesaikan. Misalkan
residu positif terkecil m modulo a
adalah k, maka my ≡ – b (mod a) dapat
diubah menjadi az ≡ b (mod a).
Demikian seterusnya sehingga pada
tahapan tertentu dapat diperoleh suatu
selesaian, dan dari selesaian yang
diperoleh dapat diproses mundur
sehingga diperoleh selesaian dari
kongruensi ax ≡ b (mod m).
Contoh
Selesaikan 19x ≡ 2 (mod 49)
Jawab:
19x ≡ 2 (mod 49)
49y ≡ - 2 (mod 19) atau
11y ≡ - 2 (mod 19)
19z ≡ 2 (mod 11) atau
8z ≡ 2 (mod 11)
11r ≡ - 2 (mod 8) atau
3r ≡ - 2 (mod 8)
Diperoleh selesaian, yaitu r0 ≡ 2 (mod 8)
Selanjutnya
z0 = (11r0 + 2)/8
= (11.2 + 2)/8 = 3,
y0 = (19z0 – 2 )/11
= (19.3 – 2 )/11 = 5, dan
x0 = (49y0 + 2)/19
= (49.9 + 2)/19 =13.
Selesaian kongruensi adalah
x ≡ 13 (mod 49)
Langkah – langkah memperoleh selesaian
di atas dapat diperagakan sebagai berikut :
19x ≡ 2 (mod 49) x0 = (49y0 + 2)/19 = 13
49y ≡ - 2 (mod 19)
11y ≡ - 2 (mod 19) y0 = (19z0 – 2 )/11 = 5
19z ≡ 2 (mod 11)
8z ≡ 2 (mod 11) z0 = (11r0 + 2)/8 = 3
11r ≡ - 2 (mod 8)
3r ≡ - 2 (mod 8) r0 = 2
Selesaian kongruensi adalah x ≡ 13 (mod 49)
Sistem Kongruensi Linier Simultan
Sistem Kongruensi Linier Simultan adalah
gabungan dari dua atau lebih kongruensi linier
dengan satu variabel.
Definisi 4.3
Sistem kongruensi linier satu variabel :
x ≡ a1(mod m1), x ≡ a2(mod m2), …, x ≡ ar(mod
mr), disebut sistem kongruensi linear simultan
Untuk mencari selesaian system kongruensi
linier simultan, kita memerlukan pembahasan
awal tentang system yang terdiri dari dua
kongruensi linier.
Teorema 4.2
Sistem kongruensi linier simultan :
x ≡ a1(mod m1), x ≡ a2(mod m2)
dapat diselesaikan jika dan hanya
jika
a1 ≡ a2 (mod (m1,m2))
Beberapa cara yang dapat digunakan
menyelesaikan sistem kongruensi linier
simultan adalah cara biasa, cara iterasi,
dan cara sisa China.
Cara Biasa
Cara ini disebut biasa karena kita hanya
membuat barisan bilangan yang memenuhi
masing-masing kongruensi, dan dilanjutkan
dengan pencarian unsur persekutuan dari
semua kongruensi.
Contoh 1 :
Selesaikan sistem kongruensi linier simultan
x ≡ 13 (mod 16) dan x ≡ 5 (mod 14)
Jawab :
13 ≡ 5 (mod (16,14)), atau 8 ≡ 0 (mod 2),
maka sistem kongruensi dapat diselesaikan.
x ≡ 13 (mod 16) ≡ 13,29,45,61,77,93,109, … (mod
16)
x ≡ 5 (mod 14) ≡ 5,19,33,47,61,75,89,103, … (mod
14)
Unsur persekutuan dari kedua kongruensi linier
adalah 61, sehingga :
x ≡ 61 (mod 16) dan x ≡ 61 (mod 14)
dan sesuai dengan teorema 3.6 (b),
Contoh :
Sistem kongruensi linier simultan x ≡ 15
(mod 51) dan x ≡ 7 (mod 42) tidak
mempunyai selesaian sebab 15 tidak
kongruen 7 modulo (51,42) = 3.
Meskipun sederhana dan
mudah, cara biasa menjadi
semakin sulit dan tidak efisien jika
banyaknya kongruensi linier
bertambah banyak, yaitu barisan
atau daftar bilangan yang dibuat
menjadi panjang.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Geometri datar dra. kusni- m.si
Geometri datar   dra. kusni- m.siGeometri datar   dra. kusni- m.si
Geometri datar dra. kusni- m.siKiki Ni
 
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriNia Matus
 
Modul 5 residu kuadratis
Modul 5   residu kuadratisModul 5   residu kuadratis
Modul 5 residu kuadratisAcika Karunila
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Nia Matus
 
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2Dian Arisona
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Charro NieZz
 
Rangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutanRangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutanNia Matus
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi Nia Matus
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)Nia Matus
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoYadi Pura
 
Bab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarahBab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarahNia Matus
 
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilKelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilNailul Hasibuan
 

La actualidad más candente (20)

Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Grup permutasi
Grup permutasiGrup permutasi
Grup permutasi
 
Geometri datar dra. kusni- m.si
Geometri datar   dra. kusni- m.siGeometri datar   dra. kusni- m.si
Geometri datar dra. kusni- m.si
 
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi Isometri
 
Modul 5 residu kuadratis
Modul 5   residu kuadratisModul 5   residu kuadratis
Modul 5 residu kuadratis
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)
 
Kekongruenan teobil
Kekongruenan teobilKekongruenan teobil
Kekongruenan teobil
 
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
 
Modul 3 kongruensi
Modul 3   kongruensiModul 3   kongruensi
Modul 3 kongruensi
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 
Rangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutanRangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutan
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup fakto
 
Bab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarahBab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarah
 
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilKelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
 
geometri terurut
geometri terurutgeometri terurut
geometri terurut
 

Similar a Kelompok 2 (menyelesaikan kongruensi linear)

Defenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Defenisi dan sifat kekongruenan TeobilDefenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Defenisi dan sifat kekongruenan TeobilNailul Hasibuan
 
Teori Bilangan Kekongruenan pada bilangan
Teori Bilangan Kekongruenan pada bilanganTeori Bilangan Kekongruenan pada bilangan
Teori Bilangan Kekongruenan pada bilangansunarsih3fmipa2023
 
SISTEM PERSAMAAN LINIER
SISTEM PERSAMAAN LINIERSISTEM PERSAMAAN LINIER
SISTEM PERSAMAAN LINIEROng Lukman
 
Teori Bilangan Bulat.pptx
Teori Bilangan Bulat.pptxTeori Bilangan Bulat.pptx
Teori Bilangan Bulat.pptxLiaCangera1
 
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04KuliahKita
 
Teori Bilangan Bulat.pptx.ppt
Teori Bilangan Bulat.pptx.pptTeori Bilangan Bulat.pptx.ppt
Teori Bilangan Bulat.pptx.pptSellySitio
 
2. Sistem Persamaan Linier.ppt
2. Sistem Persamaan Linier.ppt2. Sistem Persamaan Linier.ppt
2. Sistem Persamaan Linier.pptManjaSari1
 
Bab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.ppt
Bab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.pptBab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.ppt
Bab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.pptssuserb7d229
 
Hubungan antar garis - Matematika Kelas XI
Hubungan antar garis - Matematika Kelas XIHubungan antar garis - Matematika Kelas XI
Hubungan antar garis - Matematika Kelas XIDicky Armansyah
 
matematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokok
matematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokokmatematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokok
matematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokokCloudys04
 

Similar a Kelompok 2 (menyelesaikan kongruensi linear) (20)

Kongruensi linear simultan
Kongruensi linear simultanKongruensi linear simultan
Kongruensi linear simultan
 
4.-Teori-Bilangan.ppt
4.-Teori-Bilangan.ppt4.-Teori-Bilangan.ppt
4.-Teori-Bilangan.ppt
 
KONGRUENSI.pdf
KONGRUENSI.pdfKONGRUENSI.pdf
KONGRUENSI.pdf
 
Defenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Defenisi dan sifat kekongruenan TeobilDefenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Defenisi dan sifat kekongruenan Teobil
 
Teori Bilangan Kekongruenan pada bilangan
Teori Bilangan Kekongruenan pada bilanganTeori Bilangan Kekongruenan pada bilangan
Teori Bilangan Kekongruenan pada bilangan
 
Aljabar linear
Aljabar linearAljabar linear
Aljabar linear
 
Bilangan bulat
Bilangan bulatBilangan bulat
Bilangan bulat
 
Pertemuan3&4
Pertemuan3&4Pertemuan3&4
Pertemuan3&4
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
SISTEM PERSAMAAN LINIER
SISTEM PERSAMAAN LINIERSISTEM PERSAMAAN LINIER
SISTEM PERSAMAAN LINIER
 
Teori Bilangan Bulat.pptx
Teori Bilangan Bulat.pptxTeori Bilangan Bulat.pptx
Teori Bilangan Bulat.pptx
 
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04
 
Teori Bilangan Bulat.pptx.ppt
Teori Bilangan Bulat.pptx.pptTeori Bilangan Bulat.pptx.ppt
Teori Bilangan Bulat.pptx.ppt
 
5
55
5
 
Eliminasi gauss
Eliminasi gaussEliminasi gauss
Eliminasi gauss
 
5
55
5
 
2. Sistem Persamaan Linier.ppt
2. Sistem Persamaan Linier.ppt2. Sistem Persamaan Linier.ppt
2. Sistem Persamaan Linier.ppt
 
Bab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.ppt
Bab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.pptBab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.ppt
Bab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.ppt
 
Hubungan antar garis - Matematika Kelas XI
Hubungan antar garis - Matematika Kelas XIHubungan antar garis - Matematika Kelas XI
Hubungan antar garis - Matematika Kelas XI
 
matematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokok
matematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokokmatematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokok
matematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokok
 

Último

BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 

Último (20)

BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 

Kelompok 2 (menyelesaikan kongruensi linear)

  • 1. MENYELESAIKAN KONGRUENSI LINIER KELOMPOK 2 : RISNA AFRIANI (30610E3025) DAN IKA MELIANI (30610E3008)
  • 2. Menyelesaikan Kongruensi Linier Pada kongruensi ax ≡ b (mod m) dengan nilai-nilai a, b, dan m yang relative besar dilakukan dengan menyederhanakan kongruensi, yaitu mengganti kongruensi semula dengan kongruensi lain yang mempunyai bilangan modulo lebih kecil. Prosedur ini bisa diulangi sampai diperoleh suatu kongruensi yang selesaiannya mudah ditentukan.
  • 3. Diketahui kongruensi linier ax ≡ b (mod m), misalkan a < m (jika a > m, maka a dapat “dikecilkan” dengan jalan mencari residu (sisa) positif terkecil dari a modulo m). ax ≡ b (mod m), maka m│ax – b, sehingga ax – b = my untuk suatu y Z, berarti my + b = ax, dan akibatnya a│my + b, atau my ≡ – b (mod a). Karena m > a, maka m dapat “dikecilkan” dengan jalan mencari residu positif terkecil dari m modulo a. Sampai pada tahap ini jelas bahwa kongruensi linier semula ax ≡ b (mod m) berubah menjadi kongruensi linier my ≡ – b (mod a) yang lebih “sederhana” karena mempunyai modulo a yang lebih kecil dari a.
  • 4. Selesaikan kongruensi linier my ≡ –b (mod a) jika memang sudah menjadi lebih mudah untuk diselesaikan, misalkan selesaiannya adalah y = yo. Dengan demikian dari ax – b = my, atau x = (my+b)/a, dapat ditentukan bahwa x0 = (my0+b)/a merupakan suatu selesaian kongruensi linier ax ≡ b (mod m).
  • 5. Ulangi langkah serupa jika memang kongruensi linier my ≡ – b (mod a) masih sulit untuk diselesaikan. Misalkan residu positif terkecil m modulo a adalah k, maka my ≡ – b (mod a) dapat diubah menjadi az ≡ b (mod a). Demikian seterusnya sehingga pada tahapan tertentu dapat diperoleh suatu selesaian, dan dari selesaian yang diperoleh dapat diproses mundur sehingga diperoleh selesaian dari kongruensi ax ≡ b (mod m).
  • 6. Contoh Selesaikan 19x ≡ 2 (mod 49) Jawab: 19x ≡ 2 (mod 49) 49y ≡ - 2 (mod 19) atau 11y ≡ - 2 (mod 19) 19z ≡ 2 (mod 11) atau 8z ≡ 2 (mod 11) 11r ≡ - 2 (mod 8) atau 3r ≡ - 2 (mod 8) Diperoleh selesaian, yaitu r0 ≡ 2 (mod 8)
  • 7. Selanjutnya z0 = (11r0 + 2)/8 = (11.2 + 2)/8 = 3, y0 = (19z0 – 2 )/11 = (19.3 – 2 )/11 = 5, dan x0 = (49y0 + 2)/19 = (49.9 + 2)/19 =13. Selesaian kongruensi adalah x ≡ 13 (mod 49)
  • 8. Langkah – langkah memperoleh selesaian di atas dapat diperagakan sebagai berikut : 19x ≡ 2 (mod 49) x0 = (49y0 + 2)/19 = 13 49y ≡ - 2 (mod 19) 11y ≡ - 2 (mod 19) y0 = (19z0 – 2 )/11 = 5 19z ≡ 2 (mod 11) 8z ≡ 2 (mod 11) z0 = (11r0 + 2)/8 = 3 11r ≡ - 2 (mod 8) 3r ≡ - 2 (mod 8) r0 = 2 Selesaian kongruensi adalah x ≡ 13 (mod 49)
  • 9. Sistem Kongruensi Linier Simultan Sistem Kongruensi Linier Simultan adalah gabungan dari dua atau lebih kongruensi linier dengan satu variabel. Definisi 4.3 Sistem kongruensi linier satu variabel : x ≡ a1(mod m1), x ≡ a2(mod m2), …, x ≡ ar(mod mr), disebut sistem kongruensi linear simultan Untuk mencari selesaian system kongruensi linier simultan, kita memerlukan pembahasan awal tentang system yang terdiri dari dua kongruensi linier.
  • 10. Teorema 4.2 Sistem kongruensi linier simultan : x ≡ a1(mod m1), x ≡ a2(mod m2) dapat diselesaikan jika dan hanya jika a1 ≡ a2 (mod (m1,m2))
  • 11. Beberapa cara yang dapat digunakan menyelesaikan sistem kongruensi linier simultan adalah cara biasa, cara iterasi, dan cara sisa China. Cara Biasa Cara ini disebut biasa karena kita hanya membuat barisan bilangan yang memenuhi masing-masing kongruensi, dan dilanjutkan dengan pencarian unsur persekutuan dari semua kongruensi.
  • 12. Contoh 1 : Selesaikan sistem kongruensi linier simultan x ≡ 13 (mod 16) dan x ≡ 5 (mod 14) Jawab : 13 ≡ 5 (mod (16,14)), atau 8 ≡ 0 (mod 2), maka sistem kongruensi dapat diselesaikan. x ≡ 13 (mod 16) ≡ 13,29,45,61,77,93,109, … (mod 16) x ≡ 5 (mod 14) ≡ 5,19,33,47,61,75,89,103, … (mod 14) Unsur persekutuan dari kedua kongruensi linier adalah 61, sehingga : x ≡ 61 (mod 16) dan x ≡ 61 (mod 14) dan sesuai dengan teorema 3.6 (b),
  • 13. Contoh : Sistem kongruensi linier simultan x ≡ 15 (mod 51) dan x ≡ 7 (mod 42) tidak mempunyai selesaian sebab 15 tidak kongruen 7 modulo (51,42) = 3.
  • 14. Meskipun sederhana dan mudah, cara biasa menjadi semakin sulit dan tidak efisien jika banyaknya kongruensi linier bertambah banyak, yaitu barisan atau daftar bilangan yang dibuat menjadi panjang.