2. PENGERTIAN &
INSTRUMEN PASAR MODAL
• PENGERTIAN PASAR MODAL
- Pasar Perdana
- Pasar Sekunder
• INSTRUMEN PASAR MODAL
- Saham
- Obligasi
- Reksadana
- Sekuritas Derivatif
3. PENGERTIAN PASAR MODAL
• Pasar modal adalah pertemuan
antara pihak yang memiliki
kelebihan dana dengan pihak
yang membutuhkan dana dengan
cara memperjualbelikan
sekuritas.
• Pasar modal secara fisik bisa
berwujud ‘bursa efek’.
4. PASAR PERDANA
• Pasar perdana terjadi pada saat
perusahaan emiten menjual
sekuritasnya kepada investor umum
untuk pertama kalinya.
• Proses itu disebut dengan istilah
Initial Public Offering (IPO) atau
penawaran umum.
• Sebelum menawarkan saham di pasar
perdana, perusahaan emiten
sebelumnya akan mengeluarkan
informasi mengenai perusahaan
secara detail (disebut juga
5. Proses penawaran umum di pasar
perdana
4
2
3
1
Sumber : Jakarta Stock Exchange
Profesional
dan
lembaga
pendukung
pasar modal
BAPEPA
M
Pasar
Perdana
EMITEN
1. Profesional dan lembaga pendukung pasar modal membantu
emiten
menyiapkan penawaran umum.
2. Emiten menyerahkan pernyataan pendaftaran kepada BAPEPAM
3. Pernyataan pendaftaran dinyatakan efektif oleh BAPEPAM
4. Emiten berserta profesional dan lembaga pendukung melakukan
penawaran
umum di pasar perdana
6. PASAR SEKUNDER
• Pasar sekunder adalah pasar yang
terjadi setelah pasar perdana. Proses
transaksi yang terjadi tidak lagi antar
emiten – investor, tetapi sudah antar
investor.
• Transaksi di pasar sekunder dapat
dilakukan pada dua jenis pasar:
- Pasar Lelang (auction market )
- Pasar Negosiasi (negotiated market )
atau
over-the-counter market (OTC)
7. PASAR SEKUNDER
• Pasar Lelang (auction market ) adalah
jenis pasar sekunder dimana transaksi
antara pembeli dan penjual dilakukan
dalam suatu proses pelelangan pada
sebuah lokasi fisik di bursa, melalui
perantaraan broker.
• Pasar negosiasi (negotiated
market/Over- the-counter market )
terdiri dari jaringan berbagai dealer
yang menciptakan pasar tersendiri di
luar lantai bursa bagi sekuritas,
dengan cara membeli dari dan menjual
ke investor .
8. INSTRUMEN PASAR MODAL
• Sekuritas yang umumnya
diperdagangkan di pasar modal
adalah:
- Saham:
- saham preferens dan saham biasa.
- Obligasi
- Reksadana
- Instrumen derivatif :
- Warran
- Bukti right (right issue )
- Opsi
- futures
9. Pergerakan IHSG Periode Januari
1994 - Juli 1997
Bank Lending
+60%
Pencatatan saham
BNI
Peristiwa 27 Juli
Peningkatan Suku
Bunga
Krisis
Meksiko
Pelonggaran Kebijakan
Moneter
Krisis Bank
Duta
Gebrakan
Sumarlin
Krisis Bank
Summa
Pencatatan saham
Astra
800
700
600
500
400
300
200
100
0
Jan-89
Jul-89
Jan-90
Jul-90
Jan-91
Jul-91
Jan-92
Jul-92
Jan-93
Jul-93
Jan-94
Jul-94
Jan-95
Jul-95
Jan-96
Jul-96
Jan-97
Jul-97
10. Penjelasan Gambar
• Pergerakan IHSG menjelang awal tahun 1990 cenderung
mengalami kenaikan dan kemudian memasuki akhir 1990
pergerakan IHSG cenderung turun (sampai mencapai titik dibawah
300 poin) hingga awal tahun 1992.
• Awal tahun 1994, adanya pelonggaran kebijakan moneter diiringi
oleh kecenderungan peningkatan IHSG di BEJ sampai mencapai
titik diatas 600 poin.
• Meningkatnya suku bunga pada pertengahan tahun 1994 dan
munculnya krisis Meksiko pada kisaran tahun 1994-1995, juga
cukup berpengaruh pada kecenderungan penurunan IHSG di BEJ.
• Peristiwa penyerbuan kantor PDI 27 Juli 1996, juga pernah
menyebabkan anjloknya IHSG di BEJ.
• Dari gambaran tersebut di atas, terlihat bahwa pergerakan IHSG di
BEJ bisa terkait dengan berbagai isu-isu maupun peristiwa politis
maupun ekonomi (meskipun banyak faktor lainnya selain faktor
tersebut yang juga mempengaruhi pergerakan IHSG).
11. ORGANISASI PASAR MODAL INDONESIA
Menteri Keuangan
BAPEPAM
Bursa efek LKP LPP
Perusahaan
Efek
Pejamin emisi
Perantara
pedagang
efek
Manajer
investasi
Lembaga
Penunjang
Biro adm.
efek
Bank
kustodian
Wali amanat
Penasihat
investasi
Pemeringkat
efek
Profesi
Penunjang
Akuntan
Konsultan
hukum
Penilai
Notaris
Pemodal
Domestik
Asing
Emiten
•Perusahaa
n
publik
Reksa
Dana
12. MEKANISME PERDAGANGAN
SEKURITAS DI BEJ: SAHAM
Investor
beli
Pialang
beli
Investor
beli
WPPE/
Pialang
Investor
jual
BEJ
Sistem tawar-menawar
&
negosiasi
Pialang
jual
WPPE/
Pialang
Proses
Perdagangan
Proses
penyelesaian
transaksi
KDEI
Penyele-saian
Rp Saham
transaksi
Pialang
beli
Pialang
jual
Investor
jual
Emiten
/BAE
13. Jenis Efek
Securities
Debt Equity Derivatives Hybrids
Bonds
ABS/EBA
Shares/ADR/GDR
Rights
Warrants
Option
Swap
Futures
Forward
Convertible Bond
14. PENGERTIAN SAHAM
• Saham: surat berharga yang diterbitkan emiten yang
menyatakan bahwa pemilik saham mempunyai hak
kepemilikan atas aset-aset perusahaan.
• Motif investor dalam kepemilikan saham:
1. Hak kepemilikan (control of the firm)
2. Dividen yang diharapkan setiap tahunnya dibagi
berdasarkan perolehan keuntungan perusahaan
3. Capital gain, harga yang diharapkan investor
ketika mereka menjual saham
15. Jenis Saham
• Berdasarkan Hak Tagih/Klaim:
– Saham Biasa
– Saham Preferen
• Berdasasarkan Penerbit:
– Perusahaan
– BUMN
• Berdasarkan Cara Peralihan:
– Atas Nama (registered)
– Atas Unjuk (bearer)
16. Saham Biasa
• Merupakan bukti kepemilikan saham dari
suatu perusahaan terbatas dan pemegang
sahamnya mempunyai hak atas dividen
yang dibagikan oleh perusahaan tersebut.
• Voting Share
– Memilih Pengurus melalui RUPS
– Hak mengeluarkan pendapat
• Alat untuk mengalihkan kepemilikan
17. Jenis Saham Biasa Lainnya
• dikaitkan dengan mekanisme penerbitannya :
– no-par-stated value
– no-par no-stated value
Muncul untuk menghindari timbulnya contingent
liabilities jika dijual dengan disagio dan untuk
mengurangi pertanyaan seputar hubungan Nilai
Nominal dan Nilai Pasar
18. Saham Biasa
Hal-hal yang perlu diingat apabila akan
berinvestasi dengan membeli saham biasa :
• Tidak ada kewajiban bagi emiten untuk membeli
kembali saham yang sudah dijual, kecuali ada
keputusan lain dari pemegang saham.
• Kewajiban pemegang saham hanya sebatas jumlah
saham yang dimilikinya
• Biasanya pemegang saham bisa mengangkat
Komisaris dan Direksi untuk menjalankan
perusahaan melalui RUPS.
19. Saham Preferen
• Merupakan bukti kepemilikan saham yang
memberikan hak kepada pemiliknya untuk
mendapatkan dividen sebelum dibagikan kepada
pemegang saham lainnya dan juga bagian
penjualan aktiva jika perusahaan dilikuidasi.
• Biasanya pemegang saham preferen tidak
mempunyai hak suara (non-voting share) dalam
RUPS.
20. Klasifikasi Saham
berdasarkan Kinerja
• Blue Chip Stocks: saham dari perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, mempunyai
kapitalisasi pasar yang besar, sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan
yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen.
• Income stock: saham yang mampu memberikan dividen semakin besar dari rata-rata
dividen yang dibayarkan tahun sebelumnya. Emiten income stock adalah perusahaan-perusahaan
yang telah mencapai tahapan mapan dan memiliki pangsa pasar yang tinggi
serta stabil.
• Growth stock: emiten sebagai perusahaan pemimpin dalam industrinya dan cukup
prospektif. Sehingga perusahaan tersebut mampu memberikan dividen relatif tinggi.
Walaupun harga sahamnya termasuk mahal dengan PER yang tinggi tetapi saham
kategori ini tetap mampu memberikan capital gain.
• Speculative stock: saham yang diterbitkan oleh perusahaan yang pendapatannya belum
pasti, seperti perusahaan yang sedang memulai operasi atau perusahaan yang sedang
melakukan restrukturisasi sehingga emitennya tidak konsisten dalam memberikan
dividen.
• Cyclical stock: kelompok saham yang pergerakkannya searah dengan perekonomian
makro.
• Defensive stock: saham yang tidak terpengaruh perekonomian makro maupun turbulensi
sosial politik, karena emitennya menghasilkan produk yang dibutuhkan masyarakat.
22. HAK-HAK INVESTOR
SAHAM
• Hak (istimewa) yang dimiliki investor saham:
1. Hak kepemilikan (control of the firm)
Hak ini tercemin dalam voting right yang dimiliki
investor. Makin besar kepemilikan, makin besar
hak pemegang saham untuk mengontrol
perusahaan.
2. Preemptive right
Hak investor saham untuk didahulukan dalam
pembelian ‘saham baru’ yang diterbitkan olher
perusahaan. Tujuannya: (1) untuk melindungi hak
kontrol investor, (2) mengindari dillution of value
23. PASAR UNTUK SAHAM
• Jenis perusahaan berdasar kepemilikan saham:
1. Closely held firm
2. Publicly owned firm
• Pasar (bursa) untuk saham:
1. Pasar reguler (regular market)
2. Pasar pararel (Over the counter market - OTC)
24. PASAR UNTUK SAHAM
• Jenis pasar untuk saham berdasar transaksi:
1. Initial Public Offering (IPO)
2. Pasar primer (Primary Market)
Saham
Rp
Emiten Investors
3. Pasar sekunder (secondary market)
Saham
Rp
Investor A Investor B
25. PPEENNIILLAAIIAANN SSAAHHAAMM
• NILAI BUKU, NILAI INTRINSIK, NILAI PASAR
• PENDEKATAN NILAI SEKARANG
• MODEL DISKONTO DIVIDEN
- Model pertumbuhan nol
- Model pertumbuhan konstan
- Model pertumbuhan ganda
26. PENILAIAN SAHAM
• Tiga konsep nilai saham:
1. Nilai buku (book value)
Nilai yang tercantum pada pembukuan perusahaan. Bisa
diketahui dari neraca, yaitu: total modal sendiri dibagi
jumlah lembar saham beredar
2. Nilai pasar (Market price)
Nilai saham di pasar.
3. Nilai intrinsik (intrinsic value)
Disebut juga nilai teoritis, merupakan present value dari
semua aliran kas yang diterima investor di masa depan
27. NILAI BBUUKKUU,, IINNTTRRIINNSSIIKK,,
PPAASSAARR
• Dalam penilaian saham dikenal adanya tiga jenis
nilai: yaitu nilai buku, nilai intrinsik dan nilai pasar.
• Nilai buku adalah nilai saham berdasarkan nilai
dalam pembukuan perusahaan (emiten).
• Nilai intrinsik (nilai teoritis) adalah nilai saham yang
sebenarnya (seharusnya terjadi).
• Nilai pasar adalah nilai saham di pasar, ditunjukkan
oleh harga pasar yang berlaku untuk saham.
28. PPEENNIILLAAIIAANN SSAAHHAAMM
• PENDEKATAN PRICE EANING RATIO (PER)
• PENDEKATAN PENILAIN SAHAM LAINNYA:
- Rasio Harga Pasar/Nilai Buku
- Rasio Harga Saham/Aliran Kas
- Economic Value Added
29. NILAI BBUUKKUU,, IINNTTRRIINNSSIIKK,,
PPAASSAARR
• Mengapa investor perlu memahami ketiga
jenis nilai tersebut?
• Investor perlu mengetahui ketiga jenis nilai
tersebut untuk membantu dalam pembuatan
keputusan membeli, menahan, ataupun
menjual saham.
• Ada semacam rule of thumb tentang
keputusan apa yang sebaiknya diambil
investor berdasarkan informasi nilai
intrinsik dan nilai pasar saham.
30. NILAI BBUUKKUU,, IINNTTRRIINNSSIIKK,,
PPAASSAARR
• Jika nilai pasar > nilai intrinsik, berati saham
tersebut overvalued, dan investor sebaiknya
menjual saham tersebut.
• Jika nilai pasar < nilai intrinsik, berati saham
tersebut undervalued, dan investor
sebaiknya membeli saham tersebut.
• Jika nilai pasar = nilai intrinsik, berarti
saham tersebut fair-priced, dan investor
bisa menahan saham tersebut.
31. PENENTUAN NNIILLAAII IINNTTRRIINNSSIIKK
SSAAHHAAMM
• Tidak seperti nilai pasar (yang bisa dilihat
dari harga saham di pasar), nilai intrinsik
suatu saham hanya bisa diperkirakan
dengan pendekatan tertentu.
• Pendekatan berbasis analisis fundamental
yang bisa dilakukan adalah dengan:
1. Pendekatan nilai sekarang (present value)
2. Pendekatan Price Earning Ratio
3. Pendekatan lainnya.
32. PPEENNDDEEKKAATTAANN NNIILLAAII
SSEEKKAARRAANNGG
• Dalam pendekatan ini, perhitungan nilai
saham dilakukan dengan menghitung nilai
sekarang (present value) semua aliran kas
saham yang diharapkan di masa datang
dengan tingkat diskonto sebesar tingkat
return yang disyaratkan investor.
• Aliran kas yang bisa dipakai dalam penilaian
saham dengan pendekatan nilai sekarang
adalah earning perusahaan, atau berupa
earning yang dibagikan dalam bentuk
ddiivviiddeenn.
33. MODEL DDIISSKKOONNTTOO DDIIVVIIDDEENN
((MMDDDD))
• MDD merupakan model untuk mengestimasi
harga saham dengan mendiskontokan semua
aliran dividen yang akan diterima di masa
datang.
• Secara matematis, model ini bisa ditulis
sebagai berikut:
¥
........ D
¥
+
+
D
P D 3
+
+
D
+
+
+
=
(1 k)
(1 k)
(1 k)
(1 k)
3
2
1 2
0
ˆ
P D
å¥
= +
=
t 1
t
t
0 k)
(1
ˆ
34. PENILAIAN SAHAM
• Ada tiga model pertumbuhan dividen saham:
1. Model pertumbuhan nol (zero growth model)
D
+
(1 r )
å¥
D
(1 r )
t
s
t
2
2
s
1
s
1
D
r
D
(1 r )
t =
s
+
=
+
=
=
D
+
+ +
+
1
...
n
n
s
P
0
(1 r )
Contoh: sebuah saham diperkirakan membayarkan
dividen tiap tahun sebesar Rp500 hingga tak terhingga
(zero growth). rs= 20%. Nilai intrinsik= ???
Rp2.500
Rp500
0 = = =
0,2
P D
k
s
35. MODEL PPEERRTTUUMMBBUUHHAANN NNOOLL
• Model ini berasumsi bahwa dividen yang
dibayarkan perusahaan tidak akan
mengalami pertumbuhan (tetap dari waktu
ke waktu).
• Rumus untuk menilai saham dengan model
ini adalah sebagai berikut:
P D0
0 = ˆ
k
36. MODEL PPEERRTTUUMMBBUUHHAANN NNOOLL::
CCOONNTTOOHH
• Misalkan saham A menawarkan dividen
tetap sebesar Rp800. Tingkat return yang
disyaratkan investor adalah 20%.
• Berdasarkan data tersebut, maka nilai
intrinsik saham A tersebut adalah:
Rp. 4000
P 800 0 = = ˆ
0,20
37. PENILAIAN SAHAM:
CONSTANT GROWTH
MODEL 2. Model pertumbuhan constant (constant growth model)
= + + D (1 +
g)
...
¥ 2
s
0
+
(1 r )
D
1
r -g
1
D (1 g)
1
s
0
+
(1 r )
= D (1 + g)
0
=
r -g
+ + D (1 + g)
¥
0
+
(1 r )
P
s
s
s
2
0
Contoh: sebuah saham tahun lalu membayarkan dividen
Rp500 dan diperkirakan akan tumbuh 5% pertahun sampai
tak terhingga. Ks= 20%. Nilai intrinsik= ???
Rp3.500
Rp500(1,05)
= +
0 = =
0,2-0,05
D (1 g)
r g
P
s
0
-
38. MMOODDEELL PPEERRTTUUMMBBUUHHAANN
KKOONNSSTTAANN
• Model petumbuhan konstan (model
Gordon), dipakai untuk menentukan nilai
saham yang pembayaran dividennya
mengalami pertumbuhan secara konstan
selama waktu tak terbatas.
• Persamaan model pertumbuhan konstan ini
bisa dituliskan sebagai berikut:
P D (1 g) 0
....... D (1 g)
¥
¥
+ + +
+
D (1 g)
+ +
+
D (1 g)
+ +
+
= +
+
(1 k)
(1 k)
(1 k)
(1 k)
3
3
0
2
2
0 0
0
ˆ
P D1
0 = ˆ
k - g
11.5
39. MMOODDEELL PPEERRTTUUMMBBUUHHAANN
KKOONNSSTTAANN:: CCOONNTTOOHH
• Misalkan PT Omega membayarkan dividen Rp. 1.000,
per tahun. Pertumbuhan dividen direncanakan sebesar
5% per tahun. Tingkat return yang disyaratkan investor
sebesar 15%. Misalnya, harga pasar saham PT Omega
saat ini adalah Rp. 10.000.
• Berdasarkan data tersebut, maka nilai intrinsik:
Rp. 10.500
P ˆ = 1000 (1 + 0 ,05
) 0 = 1050
= 0,10
0,15 - 0,05
40. MMOODDEELL PPEERRTTUUMMBBUUHHAANN
TTIIDDAAKK KKOONNSSTTAANN//GGAANNDDAA
• Model ini sesuai untuk menilai saham
perusahaan yang mempuyai karakteristik
pertumbuhan yang ‘fantastis’ di tahun-tahun
awal, sehingga bisa membayarkan
dividen dengan tingkat pertumbuhan yang
‘tinggi’.
• Setelah pertumbuhan dividen fantastis
tersebut, perusahaan haya membayarkan
dividen pada tingkat yang ‘lebih rendah’,
tapi konstan hingga waktu tak terbatas.
41. MMOODDEELL PPEERRTTUUMMBBUUHHAANN
TTIIDDAAKK KKOONNSSTTAANN//GGAANNDDAA
• Tahap-tahap perhitungan yang harus
dilakukan untuk model ini adalah:
1. Membagi aliran dividen menjadi dua
bagian: (a) bagian awal yang meliputi
aliran dividen yang ‘fantastis’, dan (b)
aliran dividen dengan pertumbuhan yang
konstan.
2. Menghitung nilai sekarang dari aliran
dividen yang fantastis (bagian awal).
42. MMOODDEELL PPEERRTTUUMMBBUUHHAANN
TTIIDDAAKK KKOONNSSTTAANN//GGAANNDDAA
3. Menghitung nilai sekarang dari semua
aliran dividen selama periode
pertumbuhan konstan (bagian b).
4. Menjumlahkan hasil perhitungan nilai
sekarang dari kedua bagian perhitungan
aliran dividen
43. MMOODDEELL PPEERRTTUUMMBBUUHHAANN
TTIIDDAAKK KKOONNSSTTAANN//GGAANNDDAA::
CCOONNTTOOHH
• Misalkan PT SGPC adalah perusahaan yang bergerak
di bidang teknologi informasi. Dengan temuan produk
inovatifnya, pada 3 tahun pertama, PT SGPC
mengalami pertumbuhan earning yang sangat
fantastis, sehingga bisa membayarkan dividen dengan
tingkat pertumbuhan 20% selama 3 tahun.
• Setelah tahun ke-3 dan seterunya perusahaan
memutuskan untuk membayar dividen dengan tingkat
pertumbuhan 10% per tahun selamanya.
• Dividen tahun awal (D0) sebesar Rp1.000, dan tingkat
return yang disyaratkan investor diketahui 15%.
44. MMOODDEELL PPEERRTTUUMMBBUUHHAANN
TTIIDDAAKK KKOONNSSTTAANN//GGAANNDDAA::
CCOONNTTOOHH
0 g=20% 1 g=20% 2 g=20% 3 g=10% 4 g=10%n
A B
D0= Rp. 1.000 D1= Rp. 1.200 D2= Rp. 1.440 D3= Rp. 1.728 D4= Rp. 1.900,8
Rp. 1.043,48 k
1.900,8
0,15- 0,10
P D
3 = = ˆ
k - g
1.088,85 k
c
1.136,19 k = Rp. 38.016
24.996,14 k
Rp. 28.264,66
4
45. PENILAIAN SAHAM:
SUPERNORMAL GROWTH
MODEL 3. Model pertumbuhan super normal (supernormal growth
model)
0 g=20% 1 g=20% 2 g=20% 3 g=5% ¥
Rp=600 Rp=781,25 Rp=976,56
Rp=6835,9
4 g=5%
Rp=1025,4
Rp=7812,5
Rp=520,8
Rp=542,5
Rp=4521,1
Rp=5.584,5
46. PPEENNDDEEKKAATTAANN PPEERR
• Pendekatan ini merupakan pendekatan
yang lebih populer dipakai di kalangan
analis saham dan para praktisi.
• Dalam pendekatan PER (pendekatan
multiplier), investor akan menghitung
berapa kali (multiplier) nilai earning yang
tercermin dalam harga suatu saham.
• PER juga mencerminkan berapa rupiahkah
yang harus dibayarkan investor saham
untuk memperoleh satu rupiah earning
perusahaan.
47. PPEENNDDEEKKAATTAANN PPEERR
• Rumus yang dipakai dalam pendekatan ini:
PER Harga saham
atau;
per lembar saham
Earning
=
P /E D1 E
0 1
ˆ = / 1
k - g
48. PENDEKATAN PPEERR:: CCOONNTTOOHH
• Misalnya harga saham DX saat ini adalah
Rp. 10.000 per lembar, dan tahun ini
perusahaan memperoleh earning sebesar
900 juta rupiah. Jumlah saham beredar saat
ini adalah 900 ribu lembar saham.
• Dari data tersebut, maka PER perusahaan
bisa dihitung dengan dua tahap
perhitungan seperti berikut:
49. PENDEKATAN PPEERR:: CCOONNTTOOHH
Earning per lembar = earning perusahaa n
jumlah saham beredar
lembar
Rp.
900 000
900 000 000
.
= . .
10 kali.
PER = Rp. 10.000=
Rp. 1.000
50. PPEENNDDEEKKAATTAANN LLAAIINNNNYYAA
• Ada 3 pendekatan lain untuk menilai
saham, yaitu:
1. Harga pasar saham/nilai buku saham
2. Harga pasar saham/aliran kas
3. Economic Value Added (EVA)
51. Faktor-faktor yang
mempengaruhi harga saham
• Supply & demand
• The company’s performance
• Industry condition
• Macro economic indicator
• World & Domestic events
52. Basic Principles of TA
• Market action discount everything
(harga yang sebenarnya terjadi di pasar sudah mencerminkan kondisi yang
diketahui pasar, seperti kondisi politik, supply/demand, sentimen pasar)
• Patterns exist
(pola-pola yang terjadi di masa lalu merupakan cerminan dari prilaku pasar
dan memungkinkan untuk memberikan hasil yang diharapkan)
• History repeats itself
(pengulangan pola-pola/trend perdagangan di masa lalu)
53. Asumsi
• Harga saham semata-mata ditentukan oleh faktor
penawaran dan permintaan
• Penawaran dan permintaan didorong oleh perilaku
baik yang rasional maupun irasional
• Harga saham cenderung bergerak dengan
kecenderungan (trend) tertentu untuk jangka
waktu yang cukup lama
• Penyebab terjadinya perubahan pada penawaran
dan permintaan sulit ditentukan, namun perubahan
ini telah terefleksi dalam perilaku harga saham
54. Tehnikal Analisis
Tantangan:
• Analisa tehnikal memerlukan
pasar yang tidak efisien, yakni
pasar yg akan memberikan
reaksi yang lambat dalam
melakukan penyesuaian atas
harga saham;
• Pola pergerakan harga atau
hubungan antara variabel-variabel
tertentu di pasar dan
harga saham, mungkin tidak
terulang kembali di masa
mendatang
• Terlalu subyektif
Kelebihan:
• Cepat & mudah
• Tidak perlu menggunakan data-data
finansial yang rumit
• Telah memperhitungkan faktor-faktor
psikologis, selain faktor-faktor
ekonomi yang turut
mendorong perubahan harga
pasar
• Memberitahukan saat yang
tepat untuk melakukan
investasi, selain alasan untuk
melakukan inevstasi
55. Strengths & Weaknesses-TA
• Strengths
• TA can be used to follow a wide
range of instruments in almost any
market place
• Charts can be used to analyze data
for time periods ranging from hours
to a century
• Many TA tools & techniques
available
• Basic principles of TA are easy to
understand & have been developed
from the way market operate
• TA relies on the use of accurate
and timely date which is available
real time or short delay
• Weaknesses
• TA is not immune from human
tendency to choose data
selectively
• TA is based on the idea that
human nature is constant &
therefore the patterns tend to
repeat themselves
• TA concerned with the degree
of probability that an event will
happen
• Some modern TA using
complex mathematic and
statistical concepts
56. Analisa Tehnikal
• Indikator Pasar yang perlu diperhatikan:
– Kedalaman Pasar (breadth of market)
Menghitung jumlah saham yang naik dan jumlah saham yang
turun pada setiap hari
– Short interest
Menghitung jumlah kumulatif saham yang dijual secara short-selling
dan belum dibeli kembali
– Block Uptick-Downtick Ratio
Menunjukkan sentimen investor institusi.
• Block Uptick: jika harga yang terjadi di Block trade/sale lebih tinggi
dari harga pasar yang terjadi;
• Block Downtick: jika harga yang terjadi di Block trade/sale lebih
rendah dari harga pasar yang terjadi.
61. Charts Type
• Line Chart (closing price only)
• Bar Chart(open/high/low/close price)
• Candlestick(open/high/low/close price)
• Point and Figure(price changes)
• Histogram(volume)
67. Trend-lines
• A trend-line is a line connecting high or low data points in order
to identify the direction of market.
• Trend-lines are used to identify the following market trends:
– Direction of the trend;
– Reversal of a trend;
– Continuation of a trend;
– Support and Resistance
• Up-trend: is a line drawn joining low data points. It is drawn
under the low points and connects at least three consecutives
rising low points.
• Downtrend: is a line drawn joining high data points. It is drawn
under the low points and connects at least three consecutives
rising high points.
69. Reversal Patterns
• Indicate a top or bottom in market price
accompanied by a trend reversal.
– Head & Shoulders
– Double & Triple tops/ bottoms
– Wedges
– Rounding or saucer top/bottom (Scalloped)