SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 73
SAHAM & 
PENILAIAN SAHAM
PENGERTIAN & 
INSTRUMEN PASAR MODAL 
• PENGERTIAN PASAR MODAL 
- Pasar Perdana 
- Pasar Sekunder 
• INSTRUMEN PASAR MODAL 
- Saham 
- Obligasi 
- Reksadana 
- Sekuritas Derivatif
PENGERTIAN PASAR MODAL 
• Pasar modal adalah pertemuan 
antara pihak yang memiliki 
kelebihan dana dengan pihak 
yang membutuhkan dana dengan 
cara memperjualbelikan 
sekuritas. 
• Pasar modal secara fisik bisa 
berwujud ‘bursa efek’.
PASAR PERDANA 
• Pasar perdana terjadi pada saat 
perusahaan emiten menjual 
sekuritasnya kepada investor umum 
untuk pertama kalinya. 
• Proses itu disebut dengan istilah 
Initial Public Offering (IPO) atau 
penawaran umum. 
• Sebelum menawarkan saham di pasar 
perdana, perusahaan emiten 
sebelumnya akan mengeluarkan 
informasi mengenai perusahaan 
secara detail (disebut juga
Proses penawaran umum di pasar 
perdana 
4 
2 
3 
1 
Sumber : Jakarta Stock Exchange 
Profesional 
dan 
lembaga 
pendukung 
pasar modal 
BAPEPA 
M 
Pasar 
Perdana 
EMITEN 
1. Profesional dan lembaga pendukung pasar modal membantu 
emiten 
menyiapkan penawaran umum. 
2. Emiten menyerahkan pernyataan pendaftaran kepada BAPEPAM 
3. Pernyataan pendaftaran dinyatakan efektif oleh BAPEPAM 
4. Emiten berserta profesional dan lembaga pendukung melakukan 
penawaran 
umum di pasar perdana
PASAR SEKUNDER 
• Pasar sekunder adalah pasar yang 
terjadi setelah pasar perdana. Proses 
transaksi yang terjadi tidak lagi antar 
emiten – investor, tetapi sudah antar 
investor. 
• Transaksi di pasar sekunder dapat 
dilakukan pada dua jenis pasar: 
- Pasar Lelang (auction market ) 
- Pasar Negosiasi (negotiated market ) 
atau 
over-the-counter market (OTC)
PASAR SEKUNDER 
• Pasar Lelang (auction market ) adalah 
jenis pasar sekunder dimana transaksi 
antara pembeli dan penjual dilakukan 
dalam suatu proses pelelangan pada 
sebuah lokasi fisik di bursa, melalui 
perantaraan broker. 
• Pasar negosiasi (negotiated 
market/Over- the-counter market ) 
terdiri dari jaringan berbagai dealer 
yang menciptakan pasar tersendiri di 
luar lantai bursa bagi sekuritas, 
dengan cara membeli dari dan menjual 
ke investor .
INSTRUMEN PASAR MODAL 
• Sekuritas yang umumnya 
diperdagangkan di pasar modal 
adalah: 
- Saham: 
- saham preferens dan saham biasa. 
- Obligasi 
- Reksadana 
- Instrumen derivatif : 
- Warran 
- Bukti right (right issue ) 
- Opsi 
- futures
Pergerakan IHSG Periode Januari 
1994 - Juli 1997 
Bank Lending 
+60% 
Pencatatan saham 
BNI 
Peristiwa 27 Juli 
Peningkatan Suku 
Bunga 
Krisis 
Meksiko 
Pelonggaran Kebijakan 
Moneter 
Krisis Bank 
Duta 
Gebrakan 
Sumarlin 
Krisis Bank 
Summa 
Pencatatan saham 
Astra 
800 
700 
600 
500 
400 
300 
200 
100 
0 
Jan-89 
Jul-89 
Jan-90 
Jul-90 
Jan-91 
Jul-91 
Jan-92 
Jul-92 
Jan-93 
Jul-93 
Jan-94 
Jul-94 
Jan-95 
Jul-95 
Jan-96 
Jul-96 
Jan-97 
Jul-97
Penjelasan Gambar 
• Pergerakan IHSG menjelang awal tahun 1990 cenderung 
mengalami kenaikan dan kemudian memasuki akhir 1990 
pergerakan IHSG cenderung turun (sampai mencapai titik dibawah 
300 poin) hingga awal tahun 1992. 
• Awal tahun 1994, adanya pelonggaran kebijakan moneter diiringi 
oleh kecenderungan peningkatan IHSG di BEJ sampai mencapai 
titik diatas 600 poin. 
• Meningkatnya suku bunga pada pertengahan tahun 1994 dan 
munculnya krisis Meksiko pada kisaran tahun 1994-1995, juga 
cukup berpengaruh pada kecenderungan penurunan IHSG di BEJ. 
• Peristiwa penyerbuan kantor PDI 27 Juli 1996, juga pernah 
menyebabkan anjloknya IHSG di BEJ. 
• Dari gambaran tersebut di atas, terlihat bahwa pergerakan IHSG di 
BEJ bisa terkait dengan berbagai isu-isu maupun peristiwa politis 
maupun ekonomi (meskipun banyak faktor lainnya selain faktor 
tersebut yang juga mempengaruhi pergerakan IHSG).
ORGANISASI PASAR MODAL INDONESIA 
Menteri Keuangan 
BAPEPAM 
Bursa efek LKP LPP 
Perusahaan 
Efek 
Pejamin emisi 
Perantara 
pedagang 
efek 
Manajer 
investasi 
Lembaga 
Penunjang 
Biro adm. 
efek 
Bank 
kustodian 
Wali amanat 
Penasihat 
investasi 
Pemeringkat 
efek 
Profesi 
Penunjang 
Akuntan 
Konsultan 
hukum 
Penilai 
 Notaris 
Pemodal 
Domestik 
Asing 
Emiten 
•Perusahaa 
n 
publik 
 Reksa 
Dana
MEKANISME PERDAGANGAN 
SEKURITAS DI BEJ: SAHAM 
Investor 
beli 
Pialang 
beli 
Investor 
beli 
WPPE/ 
Pialang 
Investor 
jual 
BEJ 
Sistem tawar-menawar 
& 
negosiasi 
Pialang 
jual 
WPPE/ 
Pialang 
Proses 
Perdagangan 
Proses 
penyelesaian 
transaksi 
KDEI 
Penyele-saian 
Rp Saham 
transaksi 
Pialang 
beli 
Pialang 
jual 
Investor 
jual 
Emiten 
/BAE
Jenis Efek 
Securities 
Debt Equity Derivatives Hybrids 
Bonds 
ABS/EBA 
Shares/ADR/GDR 
Rights 
Warrants 
Option 
Swap 
Futures 
Forward 
Convertible Bond
PENGERTIAN SAHAM 
• Saham: surat berharga yang diterbitkan emiten yang 
menyatakan bahwa pemilik saham mempunyai hak 
kepemilikan atas aset-aset perusahaan. 
• Motif investor dalam kepemilikan saham: 
1. Hak kepemilikan (control of the firm) 
2. Dividen yang diharapkan setiap tahunnya dibagi 
berdasarkan perolehan keuntungan perusahaan 
3. Capital gain, harga yang diharapkan investor 
ketika mereka menjual saham
Jenis Saham 
• Berdasarkan Hak Tagih/Klaim: 
– Saham Biasa 
– Saham Preferen 
• Berdasasarkan Penerbit: 
– Perusahaan 
– BUMN 
• Berdasarkan Cara Peralihan: 
– Atas Nama (registered) 
– Atas Unjuk (bearer)
Saham Biasa 
• Merupakan bukti kepemilikan saham dari 
suatu perusahaan terbatas dan pemegang 
sahamnya mempunyai hak atas dividen 
yang dibagikan oleh perusahaan tersebut. 
• Voting Share 
– Memilih Pengurus melalui RUPS 
– Hak mengeluarkan pendapat 
• Alat untuk mengalihkan kepemilikan
Jenis Saham Biasa Lainnya 
• dikaitkan dengan mekanisme penerbitannya : 
– no-par-stated value 
– no-par no-stated value 
Muncul untuk menghindari timbulnya contingent 
liabilities jika dijual dengan disagio dan untuk 
mengurangi pertanyaan seputar hubungan Nilai 
Nominal dan Nilai Pasar
Saham Biasa 
Hal-hal yang perlu diingat apabila akan 
berinvestasi dengan membeli saham biasa : 
• Tidak ada kewajiban bagi emiten untuk membeli 
kembali saham yang sudah dijual, kecuali ada 
keputusan lain dari pemegang saham. 
• Kewajiban pemegang saham hanya sebatas jumlah 
saham yang dimilikinya 
• Biasanya pemegang saham bisa mengangkat 
Komisaris dan Direksi untuk menjalankan 
perusahaan melalui RUPS.
Saham Preferen 
• Merupakan bukti kepemilikan saham yang 
memberikan hak kepada pemiliknya untuk 
mendapatkan dividen sebelum dibagikan kepada 
pemegang saham lainnya dan juga bagian 
penjualan aktiva jika perusahaan dilikuidasi. 
• Biasanya pemegang saham preferen tidak 
mempunyai hak suara (non-voting share) dalam 
RUPS.
Klasifikasi Saham 
berdasarkan Kinerja 
• Blue Chip Stocks: saham dari perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, mempunyai 
kapitalisasi pasar yang besar, sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan 
yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen. 
• Income stock: saham yang mampu memberikan dividen semakin besar dari rata-rata 
dividen yang dibayarkan tahun sebelumnya. Emiten income stock adalah perusahaan-perusahaan 
yang telah mencapai tahapan mapan dan memiliki pangsa pasar yang tinggi 
serta stabil. 
• Growth stock: emiten sebagai perusahaan pemimpin dalam industrinya dan cukup 
prospektif. Sehingga perusahaan tersebut mampu memberikan dividen relatif tinggi. 
Walaupun harga sahamnya termasuk mahal dengan PER yang tinggi tetapi saham 
kategori ini tetap mampu memberikan capital gain. 
• Speculative stock: saham yang diterbitkan oleh perusahaan yang pendapatannya belum 
pasti, seperti perusahaan yang sedang memulai operasi atau perusahaan yang sedang 
melakukan restrukturisasi sehingga emitennya tidak konsisten dalam memberikan 
dividen. 
• Cyclical stock: kelompok saham yang pergerakkannya searah dengan perekonomian 
makro. 
• Defensive stock: saham yang tidak terpengaruh perekonomian makro maupun turbulensi 
sosial politik, karena emitennya menghasilkan produk yang dibutuhkan masyarakat.
Corporate Actions 
• Bonus Issue 
• Stock Split 
• Rights Issue 
• Dividend
HAK-HAK INVESTOR 
SAHAM 
• Hak (istimewa) yang dimiliki investor saham: 
1. Hak kepemilikan (control of the firm) 
Hak ini tercemin dalam voting right yang dimiliki 
investor. Makin besar kepemilikan, makin besar 
hak pemegang saham untuk mengontrol 
perusahaan. 
2. Preemptive right 
Hak investor saham untuk didahulukan dalam 
pembelian ‘saham baru’ yang diterbitkan olher 
perusahaan. Tujuannya: (1) untuk melindungi hak 
kontrol investor, (2) mengindari dillution of value
PASAR UNTUK SAHAM 
• Jenis perusahaan berdasar kepemilikan saham: 
1. Closely held firm 
2. Publicly owned firm 
• Pasar (bursa) untuk saham: 
1. Pasar reguler (regular market) 
2. Pasar pararel (Over the counter market - OTC)
PASAR UNTUK SAHAM 
• Jenis pasar untuk saham berdasar transaksi: 
1. Initial Public Offering (IPO) 
2. Pasar primer (Primary Market) 
Saham 
Rp 
Emiten Investors 
3. Pasar sekunder (secondary market) 
Saham 
Rp 
Investor A Investor B
PPEENNIILLAAIIAANN SSAAHHAAMM 
• NILAI BUKU, NILAI INTRINSIK, NILAI PASAR 
• PENDEKATAN NILAI SEKARANG 
• MODEL DISKONTO DIVIDEN 
- Model pertumbuhan nol 
- Model pertumbuhan konstan 
- Model pertumbuhan ganda
PENILAIAN SAHAM 
• Tiga konsep nilai saham: 
1. Nilai buku (book value) 
Nilai yang tercantum pada pembukuan perusahaan. Bisa 
diketahui dari neraca, yaitu: total modal sendiri dibagi 
jumlah lembar saham beredar 
2. Nilai pasar (Market price) 
Nilai saham di pasar. 
3. Nilai intrinsik (intrinsic value) 
Disebut juga nilai teoritis, merupakan present value dari 
semua aliran kas yang diterima investor di masa depan
NILAI BBUUKKUU,, IINNTTRRIINNSSIIKK,, 
PPAASSAARR 
• Dalam penilaian saham dikenal adanya tiga jenis 
nilai: yaitu nilai buku, nilai intrinsik dan nilai pasar. 
• Nilai buku adalah nilai saham berdasarkan nilai 
dalam pembukuan perusahaan (emiten). 
• Nilai intrinsik (nilai teoritis) adalah nilai saham yang 
sebenarnya (seharusnya terjadi). 
• Nilai pasar adalah nilai saham di pasar, ditunjukkan 
oleh harga pasar yang berlaku untuk saham.
PPEENNIILLAAIIAANN SSAAHHAAMM 
• PENDEKATAN PRICE EANING RATIO (PER) 
• PENDEKATAN PENILAIN SAHAM LAINNYA: 
- Rasio Harga Pasar/Nilai Buku 
- Rasio Harga Saham/Aliran Kas 
- Economic Value Added
NILAI BBUUKKUU,, IINNTTRRIINNSSIIKK,, 
PPAASSAARR 
• Mengapa investor perlu memahami ketiga 
jenis nilai tersebut? 
• Investor perlu mengetahui ketiga jenis nilai 
tersebut untuk membantu dalam pembuatan 
keputusan membeli, menahan, ataupun 
menjual saham. 
• Ada semacam rule of thumb tentang 
keputusan apa yang sebaiknya diambil 
investor berdasarkan informasi nilai 
intrinsik dan nilai pasar saham.
NILAI BBUUKKUU,, IINNTTRRIINNSSIIKK,, 
PPAASSAARR 
• Jika nilai pasar > nilai intrinsik, berati saham 
tersebut overvalued, dan investor sebaiknya 
menjual saham tersebut. 
• Jika nilai pasar < nilai intrinsik, berati saham 
tersebut undervalued, dan investor 
sebaiknya membeli saham tersebut. 
• Jika nilai pasar = nilai intrinsik, berarti 
saham tersebut fair-priced, dan investor 
bisa menahan saham tersebut.
PENENTUAN NNIILLAAII IINNTTRRIINNSSIIKK 
SSAAHHAAMM 
• Tidak seperti nilai pasar (yang bisa dilihat 
dari harga saham di pasar), nilai intrinsik 
suatu saham hanya bisa diperkirakan 
dengan pendekatan tertentu. 
• Pendekatan berbasis analisis fundamental 
yang bisa dilakukan adalah dengan: 
1. Pendekatan nilai sekarang (present value) 
2. Pendekatan Price Earning Ratio 
3. Pendekatan lainnya.
PPEENNDDEEKKAATTAANN NNIILLAAII 
SSEEKKAARRAANNGG 
• Dalam pendekatan ini, perhitungan nilai 
saham dilakukan dengan menghitung nilai 
sekarang (present value) semua aliran kas 
saham yang diharapkan di masa datang 
dengan tingkat diskonto sebesar tingkat 
return yang disyaratkan investor. 
• Aliran kas yang bisa dipakai dalam penilaian 
saham dengan pendekatan nilai sekarang 
adalah earning perusahaan, atau berupa 
earning yang dibagikan dalam bentuk 
ddiivviiddeenn.
MODEL DDIISSKKOONNTTOO DDIIVVIIDDEENN 
((MMDDDD)) 
• MDD merupakan model untuk mengestimasi 
harga saham dengan mendiskontokan semua 
aliran dividen yang akan diterima di masa 
datang. 
• Secara matematis, model ini bisa ditulis 
sebagai berikut: 
¥ 
........ D 
¥ 
+ 
+ 
D 
P D 3 
+ 
+ 
D 
+ 
+ 
+ 
= 
(1 k) 
(1 k) 
(1 k) 
(1 k) 
3 
2 
1 2 
0 
ˆ 
P D 
å¥ 
= + 
= 
t 1 
t 
t 
0 k) 
(1 
ˆ
PENILAIAN SAHAM 
• Ada tiga model pertumbuhan dividen saham: 
1. Model pertumbuhan nol (zero growth model) 
D 
+ 
(1 r ) 
å¥ 
D 
(1 r ) 
t 
s 
t 
2 
2 
s 
1 
s 
1 
D 
r 
D 
(1 r ) 
t = 
s 
+ 
= 
+ 
= 
= 
D 
+ 
+ + 
+ 
1 
... 
n 
n 
s 
P 
0 
(1 r ) 
Contoh: sebuah saham diperkirakan membayarkan 
dividen tiap tahun sebesar Rp500 hingga tak terhingga 
(zero growth). rs= 20%. Nilai intrinsik= ??? 
Rp2.500 
Rp500 
0 = = = 
0,2 
P D 
k 
s
MODEL PPEERRTTUUMMBBUUHHAANN NNOOLL 
• Model ini berasumsi bahwa dividen yang 
dibayarkan perusahaan tidak akan 
mengalami pertumbuhan (tetap dari waktu 
ke waktu). 
• Rumus untuk menilai saham dengan model 
ini adalah sebagai berikut: 
P D0 
0 = ˆ 
k
MODEL PPEERRTTUUMMBBUUHHAANN NNOOLL:: 
CCOONNTTOOHH 
• Misalkan saham A menawarkan dividen 
tetap sebesar Rp800. Tingkat return yang 
disyaratkan investor adalah 20%. 
• Berdasarkan data tersebut, maka nilai 
intrinsik saham A tersebut adalah: 
Rp. 4000 
P 800 0 = = ˆ 
0,20
PENILAIAN SAHAM: 
CONSTANT GROWTH 
MODEL 2. Model pertumbuhan constant (constant growth model) 
= + + D (1 + 
g) 
... 
¥ 2 
s 
0 
+ 
(1 r ) 
D 
1 
r -g 
1 
D (1 g) 
1 
s 
0 
+ 
(1 r ) 
= D (1 + g) 
0 
= 
r -g 
+ + D (1 + g) 
¥ 
0 
+ 
(1 r ) 
P 
s 
s 
s 
2 
0 
Contoh: sebuah saham tahun lalu membayarkan dividen 
Rp500 dan diperkirakan akan tumbuh 5% pertahun sampai 
tak terhingga. Ks= 20%. Nilai intrinsik= ??? 
Rp3.500 
Rp500(1,05) 
= + 
0 = = 
0,2-0,05 
D (1 g) 
r g 
P 
s 
0 
-
MMOODDEELL PPEERRTTUUMMBBUUHHAANN 
KKOONNSSTTAANN 
• Model petumbuhan konstan (model 
Gordon), dipakai untuk menentukan nilai 
saham yang pembayaran dividennya 
mengalami pertumbuhan secara konstan 
selama waktu tak terbatas. 
• Persamaan model pertumbuhan konstan ini 
bisa dituliskan sebagai berikut: 
P D (1 g) 0 
....... D (1 g) 
¥ 
¥ 
+ + + 
+ 
D (1 g) 
+ + 
+ 
D (1 g) 
+ + 
+ 
= + 
+ 
(1 k) 
(1 k) 
(1 k) 
(1 k) 
3 
3 
0 
2 
2 
0 0 
0 
ˆ 
P D1 
0 = ˆ 
k - g 
11.5
MMOODDEELL PPEERRTTUUMMBBUUHHAANN 
KKOONNSSTTAANN:: CCOONNTTOOHH 
• Misalkan PT Omega membayarkan dividen Rp. 1.000, 
per tahun. Pertumbuhan dividen direncanakan sebesar 
5% per tahun. Tingkat return yang disyaratkan investor 
sebesar 15%. Misalnya, harga pasar saham PT Omega 
saat ini adalah Rp. 10.000. 
• Berdasarkan data tersebut, maka nilai intrinsik: 
Rp. 10.500 
P ˆ = 1000 (1 + 0 ,05 
) 0 = 1050 
= 0,10 
0,15 - 0,05
MMOODDEELL PPEERRTTUUMMBBUUHHAANN 
TTIIDDAAKK KKOONNSSTTAANN//GGAANNDDAA 
• Model ini sesuai untuk menilai saham 
perusahaan yang mempuyai karakteristik 
pertumbuhan yang ‘fantastis’ di tahun-tahun 
awal, sehingga bisa membayarkan 
dividen dengan tingkat pertumbuhan yang 
‘tinggi’. 
• Setelah pertumbuhan dividen fantastis 
tersebut, perusahaan haya membayarkan 
dividen pada tingkat yang ‘lebih rendah’, 
tapi konstan hingga waktu tak terbatas.
MMOODDEELL PPEERRTTUUMMBBUUHHAANN 
TTIIDDAAKK KKOONNSSTTAANN//GGAANNDDAA 
• Tahap-tahap perhitungan yang harus 
dilakukan untuk model ini adalah: 
1. Membagi aliran dividen menjadi dua 
bagian: (a) bagian awal yang meliputi 
aliran dividen yang ‘fantastis’, dan (b) 
aliran dividen dengan pertumbuhan yang 
konstan. 
2. Menghitung nilai sekarang dari aliran 
dividen yang fantastis (bagian awal).
MMOODDEELL PPEERRTTUUMMBBUUHHAANN 
TTIIDDAAKK KKOONNSSTTAANN//GGAANNDDAA 
3. Menghitung nilai sekarang dari semua 
aliran dividen selama periode 
pertumbuhan konstan (bagian b). 
4. Menjumlahkan hasil perhitungan nilai 
sekarang dari kedua bagian perhitungan 
aliran dividen
MMOODDEELL PPEERRTTUUMMBBUUHHAANN 
TTIIDDAAKK KKOONNSSTTAANN//GGAANNDDAA:: 
CCOONNTTOOHH 
• Misalkan PT SGPC adalah perusahaan yang bergerak 
di bidang teknologi informasi. Dengan temuan produk 
inovatifnya, pada 3 tahun pertama, PT SGPC 
mengalami pertumbuhan earning yang sangat 
fantastis, sehingga bisa membayarkan dividen dengan 
tingkat pertumbuhan 20% selama 3 tahun. 
• Setelah tahun ke-3 dan seterunya perusahaan 
memutuskan untuk membayar dividen dengan tingkat 
pertumbuhan 10% per tahun selamanya. 
• Dividen tahun awal (D0) sebesar Rp1.000, dan tingkat 
return yang disyaratkan investor diketahui 15%.
MMOODDEELL PPEERRTTUUMMBBUUHHAANN 
TTIIDDAAKK KKOONNSSTTAANN//GGAANNDDAA:: 
CCOONNTTOOHH 
0 g=20% 1 g=20% 2 g=20% 3 g=10% 4 g=10%n 
A B 
D0= Rp. 1.000 D1= Rp. 1.200 D2= Rp. 1.440 D3= Rp. 1.728 D4= Rp. 1.900,8 
Rp. 1.043,48 k 
1.900,8 
0,15- 0,10 
P D 
3 = = ˆ 
k - g 
1.088,85 k 
c 
1.136,19 k = Rp. 38.016 
24.996,14 k 
Rp. 28.264,66 
4
PENILAIAN SAHAM: 
SUPERNORMAL GROWTH 
MODEL 3. Model pertumbuhan super normal (supernormal growth 
model) 
0 g=20% 1 g=20% 2 g=20% 3 g=5% ¥ 
Rp=600 Rp=781,25 Rp=976,56 
Rp=6835,9 
4 g=5% 
Rp=1025,4 
Rp=7812,5 
Rp=520,8 
Rp=542,5 
Rp=4521,1 
Rp=5.584,5
PPEENNDDEEKKAATTAANN PPEERR 
• Pendekatan ini merupakan pendekatan 
yang lebih populer dipakai di kalangan 
analis saham dan para praktisi. 
• Dalam pendekatan PER (pendekatan 
multiplier), investor akan menghitung 
berapa kali (multiplier) nilai earning yang 
tercermin dalam harga suatu saham. 
• PER juga mencerminkan berapa rupiahkah 
yang harus dibayarkan investor saham 
untuk memperoleh satu rupiah earning 
perusahaan.
PPEENNDDEEKKAATTAANN PPEERR 
• Rumus yang dipakai dalam pendekatan ini: 
PER Harga saham 
atau; 
per lembar saham 
Earning 
= 
P /E D1 E 
0 1 
ˆ = / 1 
k - g
PENDEKATAN PPEERR:: CCOONNTTOOHH 
• Misalnya harga saham DX saat ini adalah 
Rp. 10.000 per lembar, dan tahun ini 
perusahaan memperoleh earning sebesar 
900 juta rupiah. Jumlah saham beredar saat 
ini adalah 900 ribu lembar saham. 
• Dari data tersebut, maka PER perusahaan 
bisa dihitung dengan dua tahap 
perhitungan seperti berikut:
PENDEKATAN PPEERR:: CCOONNTTOOHH 
Earning per lembar = earning perusahaa n 
jumlah saham beredar 
lembar 
Rp. 
900 000 
900 000 000 
. 
= . . 
10 kali. 
PER = Rp. 10.000= 
Rp. 1.000
PPEENNDDEEKKAATTAANN LLAAIINNNNYYAA 
• Ada 3 pendekatan lain untuk menilai 
saham, yaitu: 
1. Harga pasar saham/nilai buku saham 
2. Harga pasar saham/aliran kas 
3. Economic Value Added (EVA)
Faktor-faktor yang 
mempengaruhi harga saham 
• Supply & demand 
• The company’s performance 
• Industry condition 
• Macro economic indicator 
• World & Domestic events
Basic Principles of TA 
• Market action discount everything 
(harga yang sebenarnya terjadi di pasar sudah mencerminkan kondisi yang 
diketahui pasar, seperti kondisi politik, supply/demand, sentimen pasar) 
• Patterns exist 
(pola-pola yang terjadi di masa lalu merupakan cerminan dari prilaku pasar 
dan memungkinkan untuk memberikan hasil yang diharapkan) 
• History repeats itself 
(pengulangan pola-pola/trend perdagangan di masa lalu)
Asumsi 
• Harga saham semata-mata ditentukan oleh faktor 
penawaran dan permintaan 
• Penawaran dan permintaan didorong oleh perilaku 
baik yang rasional maupun irasional 
• Harga saham cenderung bergerak dengan 
kecenderungan (trend) tertentu untuk jangka 
waktu yang cukup lama 
• Penyebab terjadinya perubahan pada penawaran 
dan permintaan sulit ditentukan, namun perubahan 
ini telah terefleksi dalam perilaku harga saham
Tehnikal Analisis 
Tantangan: 
• Analisa tehnikal memerlukan 
pasar yang tidak efisien, yakni 
pasar yg akan memberikan 
reaksi yang lambat dalam 
melakukan penyesuaian atas 
harga saham; 
• Pola pergerakan harga atau 
hubungan antara variabel-variabel 
tertentu di pasar dan 
harga saham, mungkin tidak 
terulang kembali di masa 
mendatang 
• Terlalu subyektif 
Kelebihan: 
• Cepat & mudah 
• Tidak perlu menggunakan data-data 
finansial yang rumit 
• Telah memperhitungkan faktor-faktor 
psikologis, selain faktor-faktor 
ekonomi yang turut 
mendorong perubahan harga 
pasar 
• Memberitahukan saat yang 
tepat untuk melakukan 
investasi, selain alasan untuk 
melakukan inevstasi
Strengths & Weaknesses-TA 
• Strengths 
• TA can be used to follow a wide 
range of instruments in almost any 
market place 
• Charts can be used to analyze data 
for time periods ranging from hours 
to a century 
• Many TA tools & techniques 
available 
• Basic principles of TA are easy to 
understand & have been developed 
from the way market operate 
• TA relies on the use of accurate 
and timely date which is available 
real time or short delay 
• Weaknesses 
• TA is not immune from human 
tendency to choose data 
selectively 
• TA is based on the idea that 
human nature is constant & 
therefore the patterns tend to 
repeat themselves 
• TA concerned with the degree 
of probability that an event will 
happen 
• Some modern TA using 
complex mathematic and 
statistical concepts
Analisa Tehnikal 
• Indikator Pasar yang perlu diperhatikan: 
– Kedalaman Pasar (breadth of market) 
Menghitung jumlah saham yang naik dan jumlah saham yang 
turun pada setiap hari 
– Short interest 
Menghitung jumlah kumulatif saham yang dijual secara short-selling 
dan belum dibeli kembali 
– Block Uptick-Downtick Ratio 
Menunjukkan sentimen investor institusi. 
• Block Uptick: jika harga yang terjadi di Block trade/sale lebih tinggi 
dari harga pasar yang terjadi; 
• Block Downtick: jika harga yang terjadi di Block trade/sale lebih 
rendah dari harga pasar yang terjadi.
Dow Theory
Dow Theory
Dow Theory
Dow Theory
Charts Type 
• Line Chart (closing price only) 
• Bar Chart(open/high/low/close price) 
• Candlestick(open/high/low/close price) 
• Point and Figure(price changes) 
• Histogram(volume)
Line Chart
Bar Chart
Candlestick
Point & Figure
Histogram
Trend-lines 
• A trend-line is a line connecting high or low data points in order 
to identify the direction of market. 
• Trend-lines are used to identify the following market trends: 
– Direction of the trend; 
– Reversal of a trend; 
– Continuation of a trend; 
– Support and Resistance 
• Up-trend: is a line drawn joining low data points. It is drawn 
under the low points and connects at least three consecutives 
rising low points. 
• Downtrend: is a line drawn joining high data points. It is drawn 
under the low points and connects at least three consecutives 
rising high points.
Trend-lines
Reversal Patterns 
• Indicate a top or bottom in market price 
accompanied by a trend reversal. 
– Head & Shoulders 
– Double & Triple tops/ bottoms 
– Wedges 
– Rounding or saucer top/bottom (Scalloped)
Head & Shoulders
Double/triple tops 
/bottoms
Wedge- 
Rounding
Contoh TA

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Penilaian surat berharga
Penilaian surat berhargaPenilaian surat berharga
Penilaian surat berharga
Mastrynie Then
 
Instrumen Keuangan Derivatif, Akuntansi Lindung Nilai, PSAK 60: Pengungkapan ...
Instrumen Keuangan Derivatif, Akuntansi Lindung Nilai, PSAK 60: Pengungkapan ...Instrumen Keuangan Derivatif, Akuntansi Lindung Nilai, PSAK 60: Pengungkapan ...
Instrumen Keuangan Derivatif, Akuntansi Lindung Nilai, PSAK 60: Pengungkapan ...
Prabowo Putra
 

La actualidad más candente (20)

Efisiensi Pasar Modal
Efisiensi Pasar ModalEfisiensi Pasar Modal
Efisiensi Pasar Modal
 
2. Akuntansi Persediaan.ppt
2. Akuntansi Persediaan.ppt2. Akuntansi Persediaan.ppt
2. Akuntansi Persediaan.ppt
 
Portofolio investasi-bab-2-pengertian-instrumen-pasar-modal
Portofolio investasi-bab-2-pengertian-instrumen-pasar-modalPortofolio investasi-bab-2-pengertian-instrumen-pasar-modal
Portofolio investasi-bab-2-pengertian-instrumen-pasar-modal
 
Saham Biasa & Preferen
Saham Biasa & PreferenSaham Biasa & Preferen
Saham Biasa & Preferen
 
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsiPortofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
 
Pemilihan Portofolio
Pemilihan PortofolioPemilihan Portofolio
Pemilihan Portofolio
 
Kontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi SahamKontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi Saham
 
Efisiensi pasar
Efisiensi pasarEfisiensi pasar
Efisiensi pasar
 
Penilaian surat berharga
Penilaian surat berhargaPenilaian surat berharga
Penilaian surat berharga
 
Instrumen Keuangan Derivatif, Akuntansi Lindung Nilai, PSAK 60: Pengungkapan ...
Instrumen Keuangan Derivatif, Akuntansi Lindung Nilai, PSAK 60: Pengungkapan ...Instrumen Keuangan Derivatif, Akuntansi Lindung Nilai, PSAK 60: Pengungkapan ...
Instrumen Keuangan Derivatif, Akuntansi Lindung Nilai, PSAK 60: Pengungkapan ...
 
Ekuitas
EkuitasEkuitas
Ekuitas
 
Portofolio investasi-bab-14-analisis-industri
Portofolio investasi-bab-14-analisis-industriPortofolio investasi-bab-14-analisis-industri
Portofolio investasi-bab-14-analisis-industri
 
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaanMakalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
 
Manajemen portofolio
Manajemen portofolioManajemen portofolio
Manajemen portofolio
 
Pasar keuangan
Pasar keuanganPasar keuangan
Pasar keuangan
 
Penilaian Saham
Penilaian SahamPenilaian Saham
Penilaian Saham
 
Efisiensi Pasar Modal
Efisiensi Pasar ModalEfisiensi Pasar Modal
Efisiensi Pasar Modal
 
PRESENTASI RISK AND RETURN (TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN)
PRESENTASI RISK AND RETURN (TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN)PRESENTASI RISK AND RETURN (TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN)
PRESENTASI RISK AND RETURN (TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN)
 
C -15 INDO INTERMEDIATE 2
C -15  INDO INTERMEDIATE 2C -15  INDO INTERMEDIATE 2
C -15 INDO INTERMEDIATE 2
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
 

Destacado

Pasar Modal dan Arah Kebijakan Pengembangannya
Pasar Modal dan Arah Kebijakan PengembangannyaPasar Modal dan Arah Kebijakan Pengembangannya
Pasar Modal dan Arah Kebijakan Pengembangannya
Izzuddin Abdul Manaf
 
Penilaian Saham
Penilaian SahamPenilaian Saham
Penilaian Saham
Hayy
 
Kelompok 1 dimensi internasional dan akuntansi
Kelompok 1 dimensi internasional dan akuntansiKelompok 1 dimensi internasional dan akuntansi
Kelompok 1 dimensi internasional dan akuntansi
Amrul Rizal
 

Destacado (20)

EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham
 EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham
EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham
 
Penilaian saham
Penilaian sahamPenilaian saham
Penilaian saham
 
EKSI 4203 - Modul 6 Penilaian Obligasi
EKSI 4203 - Modul 6 Penilaian ObligasiEKSI 4203 - Modul 6 Penilaian Obligasi
EKSI 4203 - Modul 6 Penilaian Obligasi
 
sistem pengolahan data dan gaji pegawai secara elektronik
sistem pengolahan data dan gaji pegawai secara elektroniksistem pengolahan data dan gaji pegawai secara elektronik
sistem pengolahan data dan gaji pegawai secara elektronik
 
(stock valuation)
(stock valuation)(stock valuation)
(stock valuation)
 
Pasar Modal dan Arah Kebijakan Pengembangannya
Pasar Modal dan Arah Kebijakan PengembangannyaPasar Modal dan Arah Kebijakan Pengembangannya
Pasar Modal dan Arah Kebijakan Pengembangannya
 
Penilaian saham
Penilaian sahamPenilaian saham
Penilaian saham
 
Penilaian Saham
Penilaian SahamPenilaian Saham
Penilaian Saham
 
Nilai saham
Nilai sahamNilai saham
Nilai saham
 
Kel. 6
Kel. 6Kel. 6
Kel. 6
 
Kel. 7
Kel. 7Kel. 7
Kel. 7
 
Mk09 cost of capital
Mk09 cost of capitalMk09 cost of capital
Mk09 cost of capital
 
Kel. 8
Kel. 8Kel. 8
Kel. 8
 
NERACA (Balanca Sheet)
NERACA (Balanca Sheet)NERACA (Balanca Sheet)
NERACA (Balanca Sheet)
 
Kel. 5
Kel. 5Kel. 5
Kel. 5
 
Kode etik konsultan pajak
Kode etik konsultan pajakKode etik konsultan pajak
Kode etik konsultan pajak
 
Kel.10
Kel.10Kel.10
Kel.10
 
Mk08 saham
Mk08 sahamMk08 saham
Mk08 saham
 
Kelompok 1 dimensi internasional dan akuntansi
Kelompok 1 dimensi internasional dan akuntansiKelompok 1 dimensi internasional dan akuntansi
Kelompok 1 dimensi internasional dan akuntansi
 
Mk07 obligasi
Mk07 obligasiMk07 obligasi
Mk07 obligasi
 

Similar a saham&penilaian saham

Handout-ACC102-Investment.ppt
Handout-ACC102-Investment.pptHandout-ACC102-Investment.ppt
Handout-ACC102-Investment.ppt
IlmiAdifa
 
Pasar modal & perdagangan internasional xi iis 4
Pasar modal & perdagangan internasional xi iis 4Pasar modal & perdagangan internasional xi iis 4
Pasar modal & perdagangan internasional xi iis 4
Maulana Malik
 
Materi Bank dan Lembaga Keuangan 2
Materi Bank dan Lembaga Keuangan 2 Materi Bank dan Lembaga Keuangan 2
Materi Bank dan Lembaga Keuangan 2
Farrelfebrinal
 
Mengenal Pasar modal, Konsep, Fungsi, Emiten
Mengenal Pasar modal, Konsep, Fungsi, EmitenMengenal Pasar modal, Konsep, Fungsi, Emiten
Mengenal Pasar modal, Konsep, Fungsi, Emiten
Juman27
 

Similar a saham&penilaian saham (20)

Handout-ACC102-Investment.ppt
Handout-ACC102-Investment.pptHandout-ACC102-Investment.ppt
Handout-ACC102-Investment.ppt
 
Modul 1 ruang lingkup investasi
Modul 1 ruang lingkup investasiModul 1 ruang lingkup investasi
Modul 1 ruang lingkup investasi
 
2.pasar dan institusi keuangan
2.pasar dan institusi keuangan2.pasar dan institusi keuangan
2.pasar dan institusi keuangan
 
Pasar modal
Pasar modalPasar modal
Pasar modal
 
Pasar modal & perdagangan internasional xi iis 4
Pasar modal & perdagangan internasional xi iis 4Pasar modal & perdagangan internasional xi iis 4
Pasar modal & perdagangan internasional xi iis 4
 
Psr modal trasnp
Psr modal trasnpPsr modal trasnp
Psr modal trasnp
 
Manajemen keuangan-pasar modal
Manajemen keuangan-pasar modalManajemen keuangan-pasar modal
Manajemen keuangan-pasar modal
 
5. Analisa Penilaian Surat Berharga Pasar Modal.ppt
5. Analisa Penilaian Surat Berharga Pasar Modal.ppt5. Analisa Penilaian Surat Berharga Pasar Modal.ppt
5. Analisa Penilaian Surat Berharga Pasar Modal.ppt
 
Slk pasar uang slk ch 11
Slk pasar uang  slk ch 11Slk pasar uang  slk ch 11
Slk pasar uang slk ch 11
 
Pasar modal
Pasar modalPasar modal
Pasar modal
 
Manajemen investasi
Manajemen investasiManajemen investasi
Manajemen investasi
 
Manajemen investasi
Manajemen investasiManajemen investasi
Manajemen investasi
 
Pasar modal presentasi
Pasar modal presentasiPasar modal presentasi
Pasar modal presentasi
 
Ekonomi pasarmodal
Ekonomi pasarmodalEkonomi pasarmodal
Ekonomi pasarmodal
 
Pasar modal.pptx
Pasar modal.pptxPasar modal.pptx
Pasar modal.pptx
 
Pasar modal syariah
Pasar modal syariahPasar modal syariah
Pasar modal syariah
 
Bursa berjangka & mekanisme perdagangan
Bursa berjangka & mekanisme perdaganganBursa berjangka & mekanisme perdagangan
Bursa berjangka & mekanisme perdagangan
 
Materi Bank dan Lembaga Keuangan 2
Materi Bank dan Lembaga Keuangan 2 Materi Bank dan Lembaga Keuangan 2
Materi Bank dan Lembaga Keuangan 2
 
Sistem lembaga ku pasar modal
Sistem lembaga ku  pasar modalSistem lembaga ku  pasar modal
Sistem lembaga ku pasar modal
 
Mengenal Pasar modal, Konsep, Fungsi, Emiten
Mengenal Pasar modal, Konsep, Fungsi, EmitenMengenal Pasar modal, Konsep, Fungsi, Emiten
Mengenal Pasar modal, Konsep, Fungsi, Emiten
 

Más de Amrul Rizal

Akuntansi internasional rangkuman
Akuntansi internasional rangkumanAkuntansi internasional rangkuman
Akuntansi internasional rangkuman
Amrul Rizal
 
Akuntansi internasional ppt
Akuntansi internasional pptAkuntansi internasional ppt
Akuntansi internasional ppt
Amrul Rizal
 
Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan"
Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan" Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan"
Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan"
Amrul Rizal
 
Kerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi Keuangan
Kerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi KeuanganKerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi Keuangan
Kerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi Keuangan
Amrul Rizal
 
Slide5 statistikaa
Slide5 statistikaaSlide5 statistikaa
Slide5 statistikaa
Amrul Rizal
 
Slide4 statistika
Slide4 statistikaSlide4 statistika
Slide4 statistika
Amrul Rizal
 

Más de Amrul Rizal (20)

Kel. 4
Kel. 4Kel. 4
Kel. 4
 
Kel. 2
Kel. 2Kel. 2
Kel. 2
 
Akuntansi internasional rangkuman
Akuntansi internasional rangkumanAkuntansi internasional rangkuman
Akuntansi internasional rangkuman
 
Ai 11
Ai 11Ai 11
Ai 11
 
Kel. 9
Kel. 9Kel. 9
Kel. 9
 
Ai 12
Ai 12Ai 12
Ai 12
 
Akuntansi internasional ppt
Akuntansi internasional pptAkuntansi internasional ppt
Akuntansi internasional ppt
 
BAB 7 ASPEK PERILAKU DARI AKUNTANSI KEPRILAKUAN
BAB 7 ASPEK PERILAKU DARI AKUNTANSI KEPRILAKUANBAB 7 ASPEK PERILAKU DARI AKUNTANSI KEPRILAKUAN
BAB 7 ASPEK PERILAKU DARI AKUNTANSI KEPRILAKUAN
 
PENGOLAHAN KEUANGAN SEDERHANA DENGAN MICROSOFT EXCEL
PENGOLAHAN KEUANGAN SEDERHANA DENGAN MICROSOFT EXCELPENGOLAHAN KEUANGAN SEDERHANA DENGAN MICROSOFT EXCEL
PENGOLAHAN KEUANGAN SEDERHANA DENGAN MICROSOFT EXCEL
 
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi AkuntansiSistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi
 
PP NO. 46 TAHUN 2013 TENTANG PPh ATAS PENGHASILAN DARI USAHA WAJIB PAJAK YANG...
PP NO. 46 TAHUN 2013TENTANG PPh ATAS PENGHASILAN DARI USAHA WAJIB PAJAK YANG...PP NO. 46 TAHUN 2013TENTANG PPh ATAS PENGHASILAN DARI USAHA WAJIB PAJAK YANG...
PP NO. 46 TAHUN 2013 TENTANG PPh ATAS PENGHASILAN DARI USAHA WAJIB PAJAK YANG...
 
akuntansi sektor publik
akuntansi sektor publikakuntansi sektor publik
akuntansi sektor publik
 
Menggambar
MenggambarMenggambar
Menggambar
 
Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan"
Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan" Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan"
Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan"
 
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
 
PENGOLAHAN KEUANGAN SEDERHANA DENGAN MICROSOFT EXCEL
PENGOLAHAN KEUANGAN SEDERHANA DENGAN MICROSOFT EXCELPENGOLAHAN KEUANGAN SEDERHANA DENGAN MICROSOFT EXCEL
PENGOLAHAN KEUANGAN SEDERHANA DENGAN MICROSOFT EXCEL
 
Sejarah Nokia
Sejarah NokiaSejarah Nokia
Sejarah Nokia
 
Kerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi Keuangan
Kerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi KeuanganKerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi Keuangan
Kerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi Keuangan
 
Slide5 statistikaa
Slide5 statistikaaSlide5 statistikaa
Slide5 statistikaa
 
Slide4 statistika
Slide4 statistikaSlide4 statistika
Slide4 statistika
 

Último

ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
AgusRahmat39
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 

Último (20)

LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 

saham&penilaian saham

  • 2. PENGERTIAN & INSTRUMEN PASAR MODAL • PENGERTIAN PASAR MODAL - Pasar Perdana - Pasar Sekunder • INSTRUMEN PASAR MODAL - Saham - Obligasi - Reksadana - Sekuritas Derivatif
  • 3. PENGERTIAN PASAR MODAL • Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. • Pasar modal secara fisik bisa berwujud ‘bursa efek’.
  • 4. PASAR PERDANA • Pasar perdana terjadi pada saat perusahaan emiten menjual sekuritasnya kepada investor umum untuk pertama kalinya. • Proses itu disebut dengan istilah Initial Public Offering (IPO) atau penawaran umum. • Sebelum menawarkan saham di pasar perdana, perusahaan emiten sebelumnya akan mengeluarkan informasi mengenai perusahaan secara detail (disebut juga
  • 5. Proses penawaran umum di pasar perdana 4 2 3 1 Sumber : Jakarta Stock Exchange Profesional dan lembaga pendukung pasar modal BAPEPA M Pasar Perdana EMITEN 1. Profesional dan lembaga pendukung pasar modal membantu emiten menyiapkan penawaran umum. 2. Emiten menyerahkan pernyataan pendaftaran kepada BAPEPAM 3. Pernyataan pendaftaran dinyatakan efektif oleh BAPEPAM 4. Emiten berserta profesional dan lembaga pendukung melakukan penawaran umum di pasar perdana
  • 6. PASAR SEKUNDER • Pasar sekunder adalah pasar yang terjadi setelah pasar perdana. Proses transaksi yang terjadi tidak lagi antar emiten – investor, tetapi sudah antar investor. • Transaksi di pasar sekunder dapat dilakukan pada dua jenis pasar: - Pasar Lelang (auction market ) - Pasar Negosiasi (negotiated market ) atau over-the-counter market (OTC)
  • 7. PASAR SEKUNDER • Pasar Lelang (auction market ) adalah jenis pasar sekunder dimana transaksi antara pembeli dan penjual dilakukan dalam suatu proses pelelangan pada sebuah lokasi fisik di bursa, melalui perantaraan broker. • Pasar negosiasi (negotiated market/Over- the-counter market ) terdiri dari jaringan berbagai dealer yang menciptakan pasar tersendiri di luar lantai bursa bagi sekuritas, dengan cara membeli dari dan menjual ke investor .
  • 8. INSTRUMEN PASAR MODAL • Sekuritas yang umumnya diperdagangkan di pasar modal adalah: - Saham: - saham preferens dan saham biasa. - Obligasi - Reksadana - Instrumen derivatif : - Warran - Bukti right (right issue ) - Opsi - futures
  • 9. Pergerakan IHSG Periode Januari 1994 - Juli 1997 Bank Lending +60% Pencatatan saham BNI Peristiwa 27 Juli Peningkatan Suku Bunga Krisis Meksiko Pelonggaran Kebijakan Moneter Krisis Bank Duta Gebrakan Sumarlin Krisis Bank Summa Pencatatan saham Astra 800 700 600 500 400 300 200 100 0 Jan-89 Jul-89 Jan-90 Jul-90 Jan-91 Jul-91 Jan-92 Jul-92 Jan-93 Jul-93 Jan-94 Jul-94 Jan-95 Jul-95 Jan-96 Jul-96 Jan-97 Jul-97
  • 10. Penjelasan Gambar • Pergerakan IHSG menjelang awal tahun 1990 cenderung mengalami kenaikan dan kemudian memasuki akhir 1990 pergerakan IHSG cenderung turun (sampai mencapai titik dibawah 300 poin) hingga awal tahun 1992. • Awal tahun 1994, adanya pelonggaran kebijakan moneter diiringi oleh kecenderungan peningkatan IHSG di BEJ sampai mencapai titik diatas 600 poin. • Meningkatnya suku bunga pada pertengahan tahun 1994 dan munculnya krisis Meksiko pada kisaran tahun 1994-1995, juga cukup berpengaruh pada kecenderungan penurunan IHSG di BEJ. • Peristiwa penyerbuan kantor PDI 27 Juli 1996, juga pernah menyebabkan anjloknya IHSG di BEJ. • Dari gambaran tersebut di atas, terlihat bahwa pergerakan IHSG di BEJ bisa terkait dengan berbagai isu-isu maupun peristiwa politis maupun ekonomi (meskipun banyak faktor lainnya selain faktor tersebut yang juga mempengaruhi pergerakan IHSG).
  • 11. ORGANISASI PASAR MODAL INDONESIA Menteri Keuangan BAPEPAM Bursa efek LKP LPP Perusahaan Efek Pejamin emisi Perantara pedagang efek Manajer investasi Lembaga Penunjang Biro adm. efek Bank kustodian Wali amanat Penasihat investasi Pemeringkat efek Profesi Penunjang Akuntan Konsultan hukum Penilai  Notaris Pemodal Domestik Asing Emiten •Perusahaa n publik  Reksa Dana
  • 12. MEKANISME PERDAGANGAN SEKURITAS DI BEJ: SAHAM Investor beli Pialang beli Investor beli WPPE/ Pialang Investor jual BEJ Sistem tawar-menawar & negosiasi Pialang jual WPPE/ Pialang Proses Perdagangan Proses penyelesaian transaksi KDEI Penyele-saian Rp Saham transaksi Pialang beli Pialang jual Investor jual Emiten /BAE
  • 13. Jenis Efek Securities Debt Equity Derivatives Hybrids Bonds ABS/EBA Shares/ADR/GDR Rights Warrants Option Swap Futures Forward Convertible Bond
  • 14. PENGERTIAN SAHAM • Saham: surat berharga yang diterbitkan emiten yang menyatakan bahwa pemilik saham mempunyai hak kepemilikan atas aset-aset perusahaan. • Motif investor dalam kepemilikan saham: 1. Hak kepemilikan (control of the firm) 2. Dividen yang diharapkan setiap tahunnya dibagi berdasarkan perolehan keuntungan perusahaan 3. Capital gain, harga yang diharapkan investor ketika mereka menjual saham
  • 15. Jenis Saham • Berdasarkan Hak Tagih/Klaim: – Saham Biasa – Saham Preferen • Berdasasarkan Penerbit: – Perusahaan – BUMN • Berdasarkan Cara Peralihan: – Atas Nama (registered) – Atas Unjuk (bearer)
  • 16. Saham Biasa • Merupakan bukti kepemilikan saham dari suatu perusahaan terbatas dan pemegang sahamnya mempunyai hak atas dividen yang dibagikan oleh perusahaan tersebut. • Voting Share – Memilih Pengurus melalui RUPS – Hak mengeluarkan pendapat • Alat untuk mengalihkan kepemilikan
  • 17. Jenis Saham Biasa Lainnya • dikaitkan dengan mekanisme penerbitannya : – no-par-stated value – no-par no-stated value Muncul untuk menghindari timbulnya contingent liabilities jika dijual dengan disagio dan untuk mengurangi pertanyaan seputar hubungan Nilai Nominal dan Nilai Pasar
  • 18. Saham Biasa Hal-hal yang perlu diingat apabila akan berinvestasi dengan membeli saham biasa : • Tidak ada kewajiban bagi emiten untuk membeli kembali saham yang sudah dijual, kecuali ada keputusan lain dari pemegang saham. • Kewajiban pemegang saham hanya sebatas jumlah saham yang dimilikinya • Biasanya pemegang saham bisa mengangkat Komisaris dan Direksi untuk menjalankan perusahaan melalui RUPS.
  • 19. Saham Preferen • Merupakan bukti kepemilikan saham yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk mendapatkan dividen sebelum dibagikan kepada pemegang saham lainnya dan juga bagian penjualan aktiva jika perusahaan dilikuidasi. • Biasanya pemegang saham preferen tidak mempunyai hak suara (non-voting share) dalam RUPS.
  • 20. Klasifikasi Saham berdasarkan Kinerja • Blue Chip Stocks: saham dari perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, mempunyai kapitalisasi pasar yang besar, sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen. • Income stock: saham yang mampu memberikan dividen semakin besar dari rata-rata dividen yang dibayarkan tahun sebelumnya. Emiten income stock adalah perusahaan-perusahaan yang telah mencapai tahapan mapan dan memiliki pangsa pasar yang tinggi serta stabil. • Growth stock: emiten sebagai perusahaan pemimpin dalam industrinya dan cukup prospektif. Sehingga perusahaan tersebut mampu memberikan dividen relatif tinggi. Walaupun harga sahamnya termasuk mahal dengan PER yang tinggi tetapi saham kategori ini tetap mampu memberikan capital gain. • Speculative stock: saham yang diterbitkan oleh perusahaan yang pendapatannya belum pasti, seperti perusahaan yang sedang memulai operasi atau perusahaan yang sedang melakukan restrukturisasi sehingga emitennya tidak konsisten dalam memberikan dividen. • Cyclical stock: kelompok saham yang pergerakkannya searah dengan perekonomian makro. • Defensive stock: saham yang tidak terpengaruh perekonomian makro maupun turbulensi sosial politik, karena emitennya menghasilkan produk yang dibutuhkan masyarakat.
  • 21. Corporate Actions • Bonus Issue • Stock Split • Rights Issue • Dividend
  • 22. HAK-HAK INVESTOR SAHAM • Hak (istimewa) yang dimiliki investor saham: 1. Hak kepemilikan (control of the firm) Hak ini tercemin dalam voting right yang dimiliki investor. Makin besar kepemilikan, makin besar hak pemegang saham untuk mengontrol perusahaan. 2. Preemptive right Hak investor saham untuk didahulukan dalam pembelian ‘saham baru’ yang diterbitkan olher perusahaan. Tujuannya: (1) untuk melindungi hak kontrol investor, (2) mengindari dillution of value
  • 23. PASAR UNTUK SAHAM • Jenis perusahaan berdasar kepemilikan saham: 1. Closely held firm 2. Publicly owned firm • Pasar (bursa) untuk saham: 1. Pasar reguler (regular market) 2. Pasar pararel (Over the counter market - OTC)
  • 24. PASAR UNTUK SAHAM • Jenis pasar untuk saham berdasar transaksi: 1. Initial Public Offering (IPO) 2. Pasar primer (Primary Market) Saham Rp Emiten Investors 3. Pasar sekunder (secondary market) Saham Rp Investor A Investor B
  • 25. PPEENNIILLAAIIAANN SSAAHHAAMM • NILAI BUKU, NILAI INTRINSIK, NILAI PASAR • PENDEKATAN NILAI SEKARANG • MODEL DISKONTO DIVIDEN - Model pertumbuhan nol - Model pertumbuhan konstan - Model pertumbuhan ganda
  • 26. PENILAIAN SAHAM • Tiga konsep nilai saham: 1. Nilai buku (book value) Nilai yang tercantum pada pembukuan perusahaan. Bisa diketahui dari neraca, yaitu: total modal sendiri dibagi jumlah lembar saham beredar 2. Nilai pasar (Market price) Nilai saham di pasar. 3. Nilai intrinsik (intrinsic value) Disebut juga nilai teoritis, merupakan present value dari semua aliran kas yang diterima investor di masa depan
  • 27. NILAI BBUUKKUU,, IINNTTRRIINNSSIIKK,, PPAASSAARR • Dalam penilaian saham dikenal adanya tiga jenis nilai: yaitu nilai buku, nilai intrinsik dan nilai pasar. • Nilai buku adalah nilai saham berdasarkan nilai dalam pembukuan perusahaan (emiten). • Nilai intrinsik (nilai teoritis) adalah nilai saham yang sebenarnya (seharusnya terjadi). • Nilai pasar adalah nilai saham di pasar, ditunjukkan oleh harga pasar yang berlaku untuk saham.
  • 28. PPEENNIILLAAIIAANN SSAAHHAAMM • PENDEKATAN PRICE EANING RATIO (PER) • PENDEKATAN PENILAIN SAHAM LAINNYA: - Rasio Harga Pasar/Nilai Buku - Rasio Harga Saham/Aliran Kas - Economic Value Added
  • 29. NILAI BBUUKKUU,, IINNTTRRIINNSSIIKK,, PPAASSAARR • Mengapa investor perlu memahami ketiga jenis nilai tersebut? • Investor perlu mengetahui ketiga jenis nilai tersebut untuk membantu dalam pembuatan keputusan membeli, menahan, ataupun menjual saham. • Ada semacam rule of thumb tentang keputusan apa yang sebaiknya diambil investor berdasarkan informasi nilai intrinsik dan nilai pasar saham.
  • 30. NILAI BBUUKKUU,, IINNTTRRIINNSSIIKK,, PPAASSAARR • Jika nilai pasar > nilai intrinsik, berati saham tersebut overvalued, dan investor sebaiknya menjual saham tersebut. • Jika nilai pasar < nilai intrinsik, berati saham tersebut undervalued, dan investor sebaiknya membeli saham tersebut. • Jika nilai pasar = nilai intrinsik, berarti saham tersebut fair-priced, dan investor bisa menahan saham tersebut.
  • 31. PENENTUAN NNIILLAAII IINNTTRRIINNSSIIKK SSAAHHAAMM • Tidak seperti nilai pasar (yang bisa dilihat dari harga saham di pasar), nilai intrinsik suatu saham hanya bisa diperkirakan dengan pendekatan tertentu. • Pendekatan berbasis analisis fundamental yang bisa dilakukan adalah dengan: 1. Pendekatan nilai sekarang (present value) 2. Pendekatan Price Earning Ratio 3. Pendekatan lainnya.
  • 32. PPEENNDDEEKKAATTAANN NNIILLAAII SSEEKKAARRAANNGG • Dalam pendekatan ini, perhitungan nilai saham dilakukan dengan menghitung nilai sekarang (present value) semua aliran kas saham yang diharapkan di masa datang dengan tingkat diskonto sebesar tingkat return yang disyaratkan investor. • Aliran kas yang bisa dipakai dalam penilaian saham dengan pendekatan nilai sekarang adalah earning perusahaan, atau berupa earning yang dibagikan dalam bentuk ddiivviiddeenn.
  • 33. MODEL DDIISSKKOONNTTOO DDIIVVIIDDEENN ((MMDDDD)) • MDD merupakan model untuk mengestimasi harga saham dengan mendiskontokan semua aliran dividen yang akan diterima di masa datang. • Secara matematis, model ini bisa ditulis sebagai berikut: ¥ ........ D ¥ + + D P D 3 + + D + + + = (1 k) (1 k) (1 k) (1 k) 3 2 1 2 0 ˆ P D å¥ = + = t 1 t t 0 k) (1 ˆ
  • 34. PENILAIAN SAHAM • Ada tiga model pertumbuhan dividen saham: 1. Model pertumbuhan nol (zero growth model) D + (1 r ) å¥ D (1 r ) t s t 2 2 s 1 s 1 D r D (1 r ) t = s + = + = = D + + + + 1 ... n n s P 0 (1 r ) Contoh: sebuah saham diperkirakan membayarkan dividen tiap tahun sebesar Rp500 hingga tak terhingga (zero growth). rs= 20%. Nilai intrinsik= ??? Rp2.500 Rp500 0 = = = 0,2 P D k s
  • 35. MODEL PPEERRTTUUMMBBUUHHAANN NNOOLL • Model ini berasumsi bahwa dividen yang dibayarkan perusahaan tidak akan mengalami pertumbuhan (tetap dari waktu ke waktu). • Rumus untuk menilai saham dengan model ini adalah sebagai berikut: P D0 0 = ˆ k
  • 36. MODEL PPEERRTTUUMMBBUUHHAANN NNOOLL:: CCOONNTTOOHH • Misalkan saham A menawarkan dividen tetap sebesar Rp800. Tingkat return yang disyaratkan investor adalah 20%. • Berdasarkan data tersebut, maka nilai intrinsik saham A tersebut adalah: Rp. 4000 P 800 0 = = ˆ 0,20
  • 37. PENILAIAN SAHAM: CONSTANT GROWTH MODEL 2. Model pertumbuhan constant (constant growth model) = + + D (1 + g) ... ¥ 2 s 0 + (1 r ) D 1 r -g 1 D (1 g) 1 s 0 + (1 r ) = D (1 + g) 0 = r -g + + D (1 + g) ¥ 0 + (1 r ) P s s s 2 0 Contoh: sebuah saham tahun lalu membayarkan dividen Rp500 dan diperkirakan akan tumbuh 5% pertahun sampai tak terhingga. Ks= 20%. Nilai intrinsik= ??? Rp3.500 Rp500(1,05) = + 0 = = 0,2-0,05 D (1 g) r g P s 0 -
  • 38. MMOODDEELL PPEERRTTUUMMBBUUHHAANN KKOONNSSTTAANN • Model petumbuhan konstan (model Gordon), dipakai untuk menentukan nilai saham yang pembayaran dividennya mengalami pertumbuhan secara konstan selama waktu tak terbatas. • Persamaan model pertumbuhan konstan ini bisa dituliskan sebagai berikut: P D (1 g) 0 ....... D (1 g) ¥ ¥ + + + + D (1 g) + + + D (1 g) + + + = + + (1 k) (1 k) (1 k) (1 k) 3 3 0 2 2 0 0 0 ˆ P D1 0 = ˆ k - g 11.5
  • 39. MMOODDEELL PPEERRTTUUMMBBUUHHAANN KKOONNSSTTAANN:: CCOONNTTOOHH • Misalkan PT Omega membayarkan dividen Rp. 1.000, per tahun. Pertumbuhan dividen direncanakan sebesar 5% per tahun. Tingkat return yang disyaratkan investor sebesar 15%. Misalnya, harga pasar saham PT Omega saat ini adalah Rp. 10.000. • Berdasarkan data tersebut, maka nilai intrinsik: Rp. 10.500 P ˆ = 1000 (1 + 0 ,05 ) 0 = 1050 = 0,10 0,15 - 0,05
  • 40. MMOODDEELL PPEERRTTUUMMBBUUHHAANN TTIIDDAAKK KKOONNSSTTAANN//GGAANNDDAA • Model ini sesuai untuk menilai saham perusahaan yang mempuyai karakteristik pertumbuhan yang ‘fantastis’ di tahun-tahun awal, sehingga bisa membayarkan dividen dengan tingkat pertumbuhan yang ‘tinggi’. • Setelah pertumbuhan dividen fantastis tersebut, perusahaan haya membayarkan dividen pada tingkat yang ‘lebih rendah’, tapi konstan hingga waktu tak terbatas.
  • 41. MMOODDEELL PPEERRTTUUMMBBUUHHAANN TTIIDDAAKK KKOONNSSTTAANN//GGAANNDDAA • Tahap-tahap perhitungan yang harus dilakukan untuk model ini adalah: 1. Membagi aliran dividen menjadi dua bagian: (a) bagian awal yang meliputi aliran dividen yang ‘fantastis’, dan (b) aliran dividen dengan pertumbuhan yang konstan. 2. Menghitung nilai sekarang dari aliran dividen yang fantastis (bagian awal).
  • 42. MMOODDEELL PPEERRTTUUMMBBUUHHAANN TTIIDDAAKK KKOONNSSTTAANN//GGAANNDDAA 3. Menghitung nilai sekarang dari semua aliran dividen selama periode pertumbuhan konstan (bagian b). 4. Menjumlahkan hasil perhitungan nilai sekarang dari kedua bagian perhitungan aliran dividen
  • 43. MMOODDEELL PPEERRTTUUMMBBUUHHAANN TTIIDDAAKK KKOONNSSTTAANN//GGAANNDDAA:: CCOONNTTOOHH • Misalkan PT SGPC adalah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi. Dengan temuan produk inovatifnya, pada 3 tahun pertama, PT SGPC mengalami pertumbuhan earning yang sangat fantastis, sehingga bisa membayarkan dividen dengan tingkat pertumbuhan 20% selama 3 tahun. • Setelah tahun ke-3 dan seterunya perusahaan memutuskan untuk membayar dividen dengan tingkat pertumbuhan 10% per tahun selamanya. • Dividen tahun awal (D0) sebesar Rp1.000, dan tingkat return yang disyaratkan investor diketahui 15%.
  • 44. MMOODDEELL PPEERRTTUUMMBBUUHHAANN TTIIDDAAKK KKOONNSSTTAANN//GGAANNDDAA:: CCOONNTTOOHH 0 g=20% 1 g=20% 2 g=20% 3 g=10% 4 g=10%n A B D0= Rp. 1.000 D1= Rp. 1.200 D2= Rp. 1.440 D3= Rp. 1.728 D4= Rp. 1.900,8 Rp. 1.043,48 k 1.900,8 0,15- 0,10 P D 3 = = ˆ k - g 1.088,85 k c 1.136,19 k = Rp. 38.016 24.996,14 k Rp. 28.264,66 4
  • 45. PENILAIAN SAHAM: SUPERNORMAL GROWTH MODEL 3. Model pertumbuhan super normal (supernormal growth model) 0 g=20% 1 g=20% 2 g=20% 3 g=5% ¥ Rp=600 Rp=781,25 Rp=976,56 Rp=6835,9 4 g=5% Rp=1025,4 Rp=7812,5 Rp=520,8 Rp=542,5 Rp=4521,1 Rp=5.584,5
  • 46. PPEENNDDEEKKAATTAANN PPEERR • Pendekatan ini merupakan pendekatan yang lebih populer dipakai di kalangan analis saham dan para praktisi. • Dalam pendekatan PER (pendekatan multiplier), investor akan menghitung berapa kali (multiplier) nilai earning yang tercermin dalam harga suatu saham. • PER juga mencerminkan berapa rupiahkah yang harus dibayarkan investor saham untuk memperoleh satu rupiah earning perusahaan.
  • 47. PPEENNDDEEKKAATTAANN PPEERR • Rumus yang dipakai dalam pendekatan ini: PER Harga saham atau; per lembar saham Earning = P /E D1 E 0 1 ˆ = / 1 k - g
  • 48. PENDEKATAN PPEERR:: CCOONNTTOOHH • Misalnya harga saham DX saat ini adalah Rp. 10.000 per lembar, dan tahun ini perusahaan memperoleh earning sebesar 900 juta rupiah. Jumlah saham beredar saat ini adalah 900 ribu lembar saham. • Dari data tersebut, maka PER perusahaan bisa dihitung dengan dua tahap perhitungan seperti berikut:
  • 49. PENDEKATAN PPEERR:: CCOONNTTOOHH Earning per lembar = earning perusahaa n jumlah saham beredar lembar Rp. 900 000 900 000 000 . = . . 10 kali. PER = Rp. 10.000= Rp. 1.000
  • 50. PPEENNDDEEKKAATTAANN LLAAIINNNNYYAA • Ada 3 pendekatan lain untuk menilai saham, yaitu: 1. Harga pasar saham/nilai buku saham 2. Harga pasar saham/aliran kas 3. Economic Value Added (EVA)
  • 51. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham • Supply & demand • The company’s performance • Industry condition • Macro economic indicator • World & Domestic events
  • 52. Basic Principles of TA • Market action discount everything (harga yang sebenarnya terjadi di pasar sudah mencerminkan kondisi yang diketahui pasar, seperti kondisi politik, supply/demand, sentimen pasar) • Patterns exist (pola-pola yang terjadi di masa lalu merupakan cerminan dari prilaku pasar dan memungkinkan untuk memberikan hasil yang diharapkan) • History repeats itself (pengulangan pola-pola/trend perdagangan di masa lalu)
  • 53. Asumsi • Harga saham semata-mata ditentukan oleh faktor penawaran dan permintaan • Penawaran dan permintaan didorong oleh perilaku baik yang rasional maupun irasional • Harga saham cenderung bergerak dengan kecenderungan (trend) tertentu untuk jangka waktu yang cukup lama • Penyebab terjadinya perubahan pada penawaran dan permintaan sulit ditentukan, namun perubahan ini telah terefleksi dalam perilaku harga saham
  • 54. Tehnikal Analisis Tantangan: • Analisa tehnikal memerlukan pasar yang tidak efisien, yakni pasar yg akan memberikan reaksi yang lambat dalam melakukan penyesuaian atas harga saham; • Pola pergerakan harga atau hubungan antara variabel-variabel tertentu di pasar dan harga saham, mungkin tidak terulang kembali di masa mendatang • Terlalu subyektif Kelebihan: • Cepat & mudah • Tidak perlu menggunakan data-data finansial yang rumit • Telah memperhitungkan faktor-faktor psikologis, selain faktor-faktor ekonomi yang turut mendorong perubahan harga pasar • Memberitahukan saat yang tepat untuk melakukan investasi, selain alasan untuk melakukan inevstasi
  • 55. Strengths & Weaknesses-TA • Strengths • TA can be used to follow a wide range of instruments in almost any market place • Charts can be used to analyze data for time periods ranging from hours to a century • Many TA tools & techniques available • Basic principles of TA are easy to understand & have been developed from the way market operate • TA relies on the use of accurate and timely date which is available real time or short delay • Weaknesses • TA is not immune from human tendency to choose data selectively • TA is based on the idea that human nature is constant & therefore the patterns tend to repeat themselves • TA concerned with the degree of probability that an event will happen • Some modern TA using complex mathematic and statistical concepts
  • 56. Analisa Tehnikal • Indikator Pasar yang perlu diperhatikan: – Kedalaman Pasar (breadth of market) Menghitung jumlah saham yang naik dan jumlah saham yang turun pada setiap hari – Short interest Menghitung jumlah kumulatif saham yang dijual secara short-selling dan belum dibeli kembali – Block Uptick-Downtick Ratio Menunjukkan sentimen investor institusi. • Block Uptick: jika harga yang terjadi di Block trade/sale lebih tinggi dari harga pasar yang terjadi; • Block Downtick: jika harga yang terjadi di Block trade/sale lebih rendah dari harga pasar yang terjadi.
  • 61. Charts Type • Line Chart (closing price only) • Bar Chart(open/high/low/close price) • Candlestick(open/high/low/close price) • Point and Figure(price changes) • Histogram(volume)
  • 67. Trend-lines • A trend-line is a line connecting high or low data points in order to identify the direction of market. • Trend-lines are used to identify the following market trends: – Direction of the trend; – Reversal of a trend; – Continuation of a trend; – Support and Resistance • Up-trend: is a line drawn joining low data points. It is drawn under the low points and connects at least three consecutives rising low points. • Downtrend: is a line drawn joining high data points. It is drawn under the low points and connects at least three consecutives rising high points.
  • 69. Reversal Patterns • Indicate a top or bottom in market price accompanied by a trend reversal. – Head & Shoulders – Double & Triple tops/ bottoms – Wedges – Rounding or saucer top/bottom (Scalloped)