2. A.MATAHARI BERGERAK (BEREVOLUSI TERHADAP BUMI)
Dalil :
1.”Dan matahari berjalan di tempat
peredarannya…”(Yasin:38)
2.Dari Abu Dzar rodiyallohuan :
“Rasululloh shollallohu‟alaihi wasalam bersabda:
‟tahukah kalian ke manakah matahari itu pergi?‟para
sahabat berkata:‟Alloh dan rosulnya lebih
mengetahui.‟beliau bersabda:‟sesungguhnya matahari itu
berjalan sehingga sampai ke tempat peredarannya di
bawah Arsy,lalu dia bersujud, dia tetap selalu seperti itu
sehingga dikatakan kepadanya :‟bangunlah!kembalilah
seperti semula engkau datang!‟ maka dia pun kembali
terbit dari tempat terbitnya…”
(HR.Bukhori:4802,Muslim:159,Ahmad:5/145)
3. B. BUMI DIAM (TIDAK BEROTASI MAUPUN
BEREVOLUSI)
Dalil :
“sesungguhnya Alloh menahan langit dan bumi supaya
jangan bergeser(bergerak)…(QS.35:41)
Tafsirnya :
1.Imam Ibnu Jarir rohimahulloh:
“supaya jangan bergeser(bergerak) dari tempat
keduanya.”
2.Imam Ibnu Katsir rohimahulloh:
“Maksudnya,supaya keduanya tidak bergerak dari
tempatnya.”
3.”…Alloh menciptakan gunung gunung dan
menancapkannya di atas bumi sehingga bumi itu pun
diam.”(HR. Ahmad:11844,Tirmidzi:2369)
4. C.JARAK LANGIT DAN BUMI TIDAKLAH
SAMPAI JUTAAN TAHUN CAHAYA ATAU
JUTAAN PARSEK
Dalil:
1.”… jarak antara langit dengan bumi adalah
500 tahun perjalanan(unta)…”(HR.ad
darimi,Thabrani dan Baihaqi)
5. D.ALAM SEMESTA ADA BATASNYA
Dalil:
1.”…antara langit ketujuh dengan kursi
adalah 500 tahun perjalanan(unta),antara
kursi dengan air adalah 500 tahun perjalanan
dan Arsy berada di atas air dan Alloh berada
di atas Arsy…”
(HR.ad darimi,Thabrani dan Baihaqi)
2.”Alloh yang maha Rohman bersemayam di
atas Arsy.”(Thoha:5)
3.”…Dan Arsy-Nya di atas air…”(Hud:7)
6. E. BUMI DICIPTAKAN TERLEBIH DAHULU BARU
KEMUDIAN ALLOH MENCIPTAKAN LANGIT
KEMUDIAN ALLOH MENYATUKAN LANGIT DAN
BUMI KEMUDIAN MEMISAHKANNYA
Dalil:
1.”Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada
Yang menciptakan bumi dalam dua
hari…kemudian Dia menuju penciptaan
langit…lalu Dia berkata kepada langit dan bumi
:”Datanglah kamu keduanya menurut perintah-
Ku…”(Fushshilat:9-12)
2.”…langit dan bumi itu keduanya dahulu
menyatu kemudian Kami pisahkan keduanya.”(Al
Anbiya:30).
7. A.Pencitraan Setelit
Semakin banyak bukti dalam teknologi
canggih yang membuktikan bahwa bumi ini
diam(tidak berotasi dan berevolusi)
Berikut ini hasil pengamatan interferometer
dalam satelit yang salah satunya
membuktikan bumi ini justru diam :
1.Pencitraan melelui satelit membuktikan
bahwa bumi berbentuk agak lonjong ke
samping kanan dan kirinya,dengan jari jari
mendekati 6400 km di daerah equator dan
mendekati 6300 km di daerah kutubnya.
8. 2.Tidak
adanya pancaran gelombang kejut
berbentuk kerucut pada seluruh sisinya.
9. 3.Permukaan bumi tidak rata.
tidak ratanya permukaan bumi
10. Mari kita perhatikan nomor 2 di atas, dalam kaidah aerodinamika dan
hidrodinamika,jika bumi benar-benar bergerak dengan kecepatan rotasi
mendekati 1 mach(mendekati 333 m/s) dan berevolusi dengan kecepatan
mendekati 300 mach, maka seharusnya ditemukan pancaran gelombang
kejut yang ditangkap interferometer satelit.
Dengan demikian, bumi kita ini memang
diam(tidak berotasi dan berevolusi) sehingga
tidak ditemukan adanya gelombang kejut
berbentuk kerucut tersebut.
11. B.Gejala ‘Geodetic wrap’ : Bukti Bumi Tak
Berotasi
Gejala „Geodtic wrap‟ adalah gejala adanya
energi dari benda bermassa untuk
melengkungkan dimensi udara sekitar.Hal ini
pernah dijelaskan para ilmuwan namun mereka
sempat menjelaskan : „mengapa energi
demikian muncul secara simultan di bumi kita ?‟
Jawabnya tentu karena bumi kita ini diam yaitu
tidak berotasi, sebab jika bumi berotasi maka
energi „geodetc wrap‟ ini akan terhapus oleh
gerakan bumi tersebut.Efek „geodetic wrap‟
dapat dilihat pada peristiwa :
13. 1.Saat kita berkendara sepeda motor.Ketika
melewati sebuah pohon,maka frekuensi
udara sekitar pohon akan terdengar lebih
tinggi.
2.Di antara kepitan dua jari kita terdapat
lengkungan dimensi udara yang dapat
meneruskan cahaya seperti lensa
cekung, karena itu hal ini hanya dapat
diamati oleh penderita miopi.
14.
C.Teknologi ‘Trigger Effect’: Bumi Pusat Alam
Semesta adalah Fakta
Struktrur bumi berdasarkan penelitian eksperimen
terkini melalui suatu alat pemicu “trigger effect‟
dengan prinsip dasar eksperimen :
„tatkala kita memberikan serentetan ledakan
sehingga frekuensi ledakan melampaui frekuensi
ambang batas total partikel lapisan bumi,maka setiap
partikel pada lapisan bumi akan memantulkan
kelebihan frekuensi, kelebihan frekuensi yang
kemudian diterima detektor sesuai dengan jenis
partikel zat.‟
Prinsip ini diterapkan juga pada teknologi sekarang
dalam spektrometri serapan atom.Dengan eksperimen
di atas diperoleh hasil :
15. 1.Lapisan inti bumi terdiri dari besi dan nikel cair
bersuhu tinggi.
2.Lapisan tengah terdapat sebuah lapisan hampa
udara yang berfungsi sebagai gaya „levitasi‟ yaitu
gaya penarik lapisan di atasnya.Lapisan vakum ini
seperti yang diterapkan pada bom nuklir untuk
menstabilkan posisi U-238.
3.Lapisan luar yang terdiri dari beberapa lapisan
batuan dan tanah.
4.Panjang gelombang yang dipancarkan tiap partikel
lapisan bersifat simultan, hal inilah yang menjadi
bukti bahwa bumi diam,karena jika bumi bergerak
maka akan dihasilkan panjang gelombang yang
diskrit, sebagaimana analisis yang dihasilkan pada
pembacaan seismograf berikut :
16.
17. „Pancaran gelombang kecil yang dihasilkan
bersifat simultan antara gelombang bodi dan
gelombang permukaan,lain halnya dengan
adanya sedikit pergerakan bumi seperti
pergeseran lempeng atau gempa maka
gelombang yang dihasilkan adalah diskrit.‟
18. Dengan demikian bumi kita tidaklah berotasi
apalagi berevolusi dengan kecepatan 30 km/s
atau sekitar 1/6EXP-11 parsek/detik, karena
jika bumi bergerak dengan cara demikian
maka akan dihasilkan grafik yang benar-
benar diskrit.Mengapa AS, Jepang dan Eropa
tidak menyimpulkan demikian padahal
mereka yang telah melakukan eksperimen
ini?
Jawab:
1.Mereka belum tahu.
2.Mereka menyembunyikan pengetahuan
19. D.Teknologi Medan Magnet Bumi dan
Rahasianya
Untuk mengkaji sifat magnetik suatu bahan
diperlukan suatu ruangan yang memiliki
medan magnet homogen dalam arti
„terbebas‟ dari pengaruh medan magnetik
bumi.Maka diperlukan suatu kumparan
dengan ukuran,banyaknya lilitan dan besar
arus listrik serta dalam ukuran ruangan
tertentu.Hal ini telah dibuktikan dengan
kumparan Helmholtz di Oakland
University.Dengan hasil eksperimen :
20. “medan magnetik yang dipancarkan bumi
untuk ditiadakan pengaruhnya oleh kumparan
helmholtz bersifat simultan dan tetap
besarnya serta tidak berbentuk diskrit(diskrit
di sini dalam arti terputus dan tidak tetap
jumlahnya).”
21. Hal di atas membuktikan bumi tidak
bergerak.Sebab jika bumi bergerak maka
akan terjadi perubahan besar medan
magnetik bumi yang berarti alat kumparan
helmholtz tidak bisa ditetapkan baik
arusnya,besarnya maupun jumlah
lilitannya.Hal ini sesuai rumusan :
dB=m/qr*dv
22. Namun,kenyataan di Laboratorium Magnet Kettering
(AS) membuktikan bahwa ukuran arus listrik,besarnya
maupun jumlah lilitan kumparan helmholtz dapat
ditetapkan untuk dapat meniadakan pengaruh medan
magnetik bumi dan menciptakan medan magnet yang
homogen untuk dapat mengkaji sifat magnetik
bahan.Dengan demikian,hal ini membuktikan tidak
terjadi perubahan besar medan magnetik bumi yang
berarti bumi tidak bergerak.
Dengan demikian rahasia yang diketahui pendesain
kumparan helmholtz adalah bumi sebagai penghasil
medan magnetik adalah diam, sehingga besar medan
magnet bumi stabil dengan demikian besar arus listrik
dan banyaknya lilitan dapat ditentukan.
23. E.Fakta Bumi Diam Vs. Teori Bumi Berotasi
Ronde 1:
EKSPERIMEN MODERN
Sebenarnya secara fakta percobaan yang
dilakukan Michelson-Morley untuk
membuktikan keberadaan eter justru hasil
percobaan tersebut adalah bukti bahwa bumi
diam.
24. Dalam eksperimen ini, tidak ditemukan adanya pola
pergeseran interferensi dalam arti kecepatan cahaya yang
dipancarkan dalam posisi tegak lurus atau searah atau
berlawanan arah dengan rotasi bumi seharusnya ditemukan
perbedaan kecepatan yang ditandai dengan selisih waktu
dari hasil penangkapan detektor,namun hasilnya justru
tidak ditemukan selisih waktu yang berarti setiap posisi
kecepatan cahaya yang dipancarkan adalah kecepatannya
sama.
Hal ini terjadi bukan karena tidak adanya eter, seperti
yang mereka katakan,namun justru hal ini menjadi fakta
bahwa rotasi bumi tidak ada.Karena jelas secara fisika
,kecepatan cahaya dipengaruhi gravitasi(perhatikan
percobaan gravitational red-shift)yang berarti jika benar
bumi berotasi maka seharusnya tiap posisi penembakan
sumber cahaya akan mempengaruhi kecepatannya
dengan adanya eter maupun tidak ada(pikirkan hal
ini),karena yang mempengaruhi adalah kecepatan „medan
rotasi‟(jika rotasi ada) terhadap cahaya,bukan eter.
25. Contoh realita:
Kita berlari di atas eskalator yang bergerak di
ruangan beroksigen.
mari kita perhatikan!
jelas yang mempengaruhi perubahan
kecepatan kita berlari adalah eskalator yang
bergerak bukan oksigen.
Dengan demikian percobaan ini justru
membuktikan tidak adanya “eskalator yang
bergerak” dalam arti bahwa bumi ini diam.
26. Eter merupakan senyawa kimia yang
seharusnya untuk
mempermudah mendeteksi keberadaannya
di udara dilakukan secara analisis kimia
tepatnya analisis kualitatif,bukan dengan
interferensi cahaya.Sebab jika demikian,hal
ini sama saja dengan mencari ion tembaga
dalam larutan dengan sistem pemantulan
cahaya,tentu hal ini sulit dilakukan,untuk itu
sebaiknya dilakukan secara kimia yaitu
dengan penambahan pengendapnya.Sehingga
terbentuk endapan Cu(OH)2 yang terlihat
mata.
27. BANDUL FOUCAULT
Bandul foucault yang gerakannya
menyimpang tiap waktu tertentu dan diklaim
sebagai bukti bumi berotasi adalah tidak
benar.
Bukti :
Mari kita buat bandul sederhana dari sebuah
benda atau lihat jam bandul asli,maka
selama 24 jam kita tidak akan melihat
penyimpangan bandul,kecuali jika ada
gangguan dari udara atau ujung tali bandul.
28. Hipotesis :
kecurigaan kami selaku tim peneliti terletak
pada ujung tiang bandul foucault yang
terhubung dengan sistem katrol dan di bawah
medan pasir yang menjadi tanda
penyimpangan bandul. Sehingga dari sini
Foucault berusaha merekayasa bumi
berotasi.
29. Kita naik mobil tentu dipengaruhi adanya gaya gravitasi dan tentu
kita merasakan mobil tersebut bergerak, begitupun kita naik
pesawat.Lalu jika bumi berotasi,mengapa kita tidak
merasakannya ?(tentu saja ada pengaruh gaya gravitasi)
Jawab:
Karena memang bumi ini diam .
Fakta:
Jika bumi berotasi dengan jari-jari bumi sekitar 6.400 km dalam
waktu 24 jam.Berarti kecepatannya mendekati 1.600 km/jam.
Perhatikan!
apakah kecepatan 1.600 km/jam tak terasa oleh kita tentu saja
ada gravitasi sementara naik mobil saja dengan kecepatan 80
km/jam kita sangat merasakannya tentu saja di dalam mobil juga
dalam pengaruh gravitasi.
Dengan yakin tentu kita tak merasakan bumi bergerak yang
berarti memang bumi ini diam.
30. A.GAYA LORENTZ YANG DIAKIBATKAN
MEDAN MAGNET BUMI TERHADAP MATAHARI
Arus elektron bumi dan garis/flux medan
magnetik bumi yang menjalar dari kutub
selatan dengan sudut kemiringan mendekati
11 derajat,akan mempengaruhi matahari
yang akibatnya matahari akan mengalami
„gaya lorentz‟ yang diakibatkan interaksi
antara arus elektron dan medan magnetik
bumi,sehingga matahari bergerak
mengelilingi bumi.
31. Rata-rata panjang gelombang puncak spektrum yang
dipancarkan matahari adalah 1,75
nanometer, sehingga dengan memasukkannya ke
persamaan berikut :
lambda=C/T
E=mc(t2-t1)=mgh=mc^2
dengan catatan:
persamaan energi diatas disamakan karena pada
faktanya cahaya dipengaruhi pergerakannya oleh
gravitasi(graviton) seperti gejala “red-shift
gravitational” ,serta cahaya berhubungan dengan
panas melalui perantara pergerakan
electron(perhatikan percobaan para ilmuwan antara
hubungan kalor dan electron) ,dan perumusan ini
didasarkan pada teknik menghitung jarak sumber
panas dengan radiasi panas :
32. sumber yang memancarkan radiasi panas dan cahaya yang
dapat diukur jaraknya dengan konsep bahwa benda yang
memancarkan radiasi dengan suhu tertentu dapat
ditentukan jaraknya dari detektor(microwave dioda
detector) dengan rumusan:
s = mc(dt2-dt1)/Bil
untuk jarak matahari dan bumi karena sumber radiasi
(dalam hal ini matahari) memancarkan bentuk radiasi
„cahaya dan panas‟ serta suhu matahari sangat tinggi
maka formulasi yang digunakan :
E = mc^2 = mgh = mc(dt2-dt1)”
sehingga diperoleh suhu rata-rata matahari mendekati
8.000.000 derajat celcius dan jarak rata-rata permukaan
bumi ke matahari mendekati 800 km.
33. Ada dua kemungkinan :
1.Hanya tersusun dari plasma hidrogen(sebenarnya campuran
proton,deuteron dan triton kompleks) sebagai bahan bakar.
2.Terdiri dari dua materi penyusun yaitu plasma hidrogen dan plasma gas
yang mudah terbakar lain, misal : metana,etana,propana dan eter.
Kedua kemungkinan ini sama sama kuatnya karena:
a.bisa saja matahari hanya tersusun plasma hidrogen sehingga saat
terbakar yang semula nyala apinya bening*(tembus pandang) karena
langsung kontak dengan udara(membakar udara) bumi maka menjadi
berwarna kuning sebab pada ketinggian 800 km dari permukaan bumi
masih ada lapisan udara.Lantas bagaimana dengan ilmu astronomi
sekarang yang menyatakan matahari berada pada jarak 150 juta km serta
berada pada ruang hampa(tanpa udara)? berarti seharusnya penampakan
cahaya matahari bening karena nyala api hidrogen akan tetap bening
sebelum kontak(membakar) zat lain.
*nyala api hidrogen bening/tembus pandang sebelum kontak dengan
oksigen atau gas atau materi lain berdasarkan hasil eksperimen.
b.kemungkinan kedua sudah jelas nyala matahari akan berwarna karena
nyala api hidrogen telah kontak dengan plasma gas lain yang merupakan
penyusunnya.
34. D.KECEPATAN REVOLUSI MATAHARI
TERHADAP BUMI
Dengan rentang panjang gelombang puncak
spektrum 0,2-3,0 nanometer maka bentuk
lintasan matahari terhadap bumi lingkaran
namun agak lonjong karena memiliki rentang
jarak matahari ke inti bumi dari 6500 km –
7900 km, sehingga diperoleh :
-panjang orbit matahari mendekati 45.000
km
-kecepatan revolusi matahari terhadap bumi
524 m/s atau mendekati 1900 km/jam.
35. E.SEIMBANGNYA GAYA SENTRIFUGAL DENGAN GAYA TARIK MENARIK ANTARA BUMI
DAN MATAHARI
Seimbangnya jumlah gaya sentrifugal matahari dan gaya ke atas akibat tekanan
udara terhadap matahari dengan gaya tarik menarik antara bumi dan
matahari, sehingga matahari tidak jatuh ke bumi atau lepas dari garis
edarnya, sesuai rumusan :
F1=mv^2/r
F2=rho*Vg
F3=G*m1*m2/r^2
F1+F2 = F3
Dengan kecepatan revolusi matahari 524 m/s dan jarak rata rata matahari ke inti
bumi 7200 km dan massa matahari mendekati 1 kg (karena massa plasma sangatlah
kecil), diperoleh :
F1= 0,04 N
F2= 7,68 N
F3= 7,72 N
maka massa matahari yang terangkat oleh tekanan atmosfer 76,80 % dan pada saat
titik „qorib‟(titik terdekat matahari ke bumi) massa matahari yang terangkat 94,72
%.Hal inilah yang mengakibatkan perubahan musim, karena ketika matahari
berada pada titik „qorib‟ maka tekanan udara sekitar menjadi tinggi dan jika
matahari berada pada titik terjauhnya dengan bumi yakni 7900 km dari pusat bumi
maka berlaku sebaliknya, dengan sudut orbit matahari 11 derajat terhadap equator.
36. F.JARAK BUMI KE BULAN
titik terdekat dan terjauh bulan dari bumi
Dengan sudut orbit bulan terhadap bumi lebih besar daripada
sudut orbit matahari terhadap bumi* terhadap equator bumi dan
ketika purnama sudut antara bumi,matahari dan bulan 26,67
derajat dan jarak rata-rata permukaan bumi-matahari adalah 800
km,maka dengan aturan sinus kita dapat menentukan jarak bumi-
bulan, dengan rumus :
sin 26,67 derajat =0,448851
sin 26,67 derajat = x/800
maka jarak rata-rata dari permukaan bumi ke bulan adalah
mendekati 359 km.Tentu saja jarak ke bulan pasti lebih dekat
karena bulan bukan kumpulan gas sehingga lebih berat dari
matahari.
*Inilah sebabnya kita tak akan pernah melihat bulan berada
tepat mendekati 90 derajat di atas kita dan bulan tak akan
mendahului serta bertumbukan dengan matahari.
37.
38. Untuk mendukung teori big bang, Hubble memaparkan hasil
temuannya yang ia „teorikan‟ bahwa bintang yang ia amati selalu
bergerak menjauh dalam arti memancarkan radiasi merah, lebih
jauh lagi ia menyatakan bahwa alam semesta termasuk kita
adalah mengembang seperti balon.
Padahal kesimpulan yang tepat untuk hasil pengamatannya
adalah bahwa radiasi atau cahaya yang dipancarkan oleh
detektor teleskop telah diperlambat oleh gaya gravitasi bumi
shingga seolah-olah bintanglah yang memancarkan radiasi merah
padahal cahaya yang pertama kali dipancarkanlah yang telah
diperlambat oleh gravitasi bumi, sehingga berkas cahaya terusan
yang ditangkap detektor bergelombang panjang(radiasi merah).
Hal ini dapat dipahami dengan eksperimen gravitational red shift
yang menunjukkan setiap radiasi/cahaya yang dipancarkan akan
diperlambat kecepatannya oleh gravitasi bumi, sehingga semakin
besar sudutnya terhadap permukaan bumi semakin kuat pengaruh
gravitasi untuk melemahkan kecepatannya.
39.
40. Dengan demikian gugurlah teori Hubble yang menyatakan
bahwa alam semesta terus meluas, karena secara logika
pun „mana mungkin seluruh alam semesta termasuk kita
terus mengembang setiap detiknya dengan kecepatan
sekian parsek sedangkan kita tidak menyadari bahwa tubuh
kita mengembang seperti kerupuk kulit??‟
wahai para penuntut ilmu sadarlah! seperti halnya seorang
dosen yang berkata kepada kami “bumi ini berotasi dengan
kecepatan 800 km/jam,kita tidak merasakannya karena
kecepatannya tetap sehingga tidak ada momen inersia”,
maka kami jawab “apakah Anda tidak membaca kembali
buku fisika Anda bahwa tatkala bumi berubah posisi dari
titik perihelium ke titik aphelium bukankah terjadi
perubahan besar besaran baik dari segi jarak bumi ke
matahari maupun kecepatan rotasinya?lantas kemanakah
momen inersia dan gaya sentrifugal yang besarnya
melebihi gaya gravitasi terhadap tubuh setiap manusia?”
41. Dengan penelitian alat tercanggih sub nuklir membuktikan
bahwa yang terus meluas adalah energi alam semesta
bukan materi alam semesta
Mari kita perhatikan tahapan peristiwa yang terjadi pada
penyusun inti atom yang pergerakannya dapat diamati oleh
alat tercanggih abad ini LHC(Large Hadron Collider):
⊙Dengan peristiwa sinar kosmik yg menerpa atom gas
atmosfer maka mekanisme strange quark dpt ditelaah
yaitu selalu meluruh menjadi boson dan charm quark
⊙sementara charm quark akan selalu meluruh menjadi
boson dan anti down quark.
⊙Lalu anti down quark akan terus meluruh dgn
menghasilkan boson atau energi
⊙Dari sini dpt disimpulkan yg mengekspansi ke segala arah
bukanlah materi(string tertutup) melainkan energi(strIng
terbuka)
42. Dengan demikian yang terus meluas bukan materi alam
semesta tetapi yang meluas adalah energi yang
dipancarkan setiap partikel alam semesta.Adapun
mengenai penemuan Hubble bahwa bintang bergerak
menjauh atau langitnya bergerak dalam arti meluas(karena
memancarkan gelombang merah),ketahuilah sebenarnya
yang menyebabkan ini terjadi adalah karena sumber
cahaya yang dipancarkan untuk mendeteksi inilah yang
panjang gelombangnya melemah akibat pengaruh gravitasi
bumi sehingga menghasilkan pancaran merah(red- shift).
Bukti:
Dalam percobaan gravitational red -shift dibuktikan bahwa
setiap foton pasti pergerakannya diperlambat oleh
gravitasi bumi sehingga panjang gelombangnya terus
melemah.
Tentu hal ini akan meluruskan fakta penemuan tentang
radiasi yang menyebar ke segala arah yang ditemukan oleh
ilmuwan dalam mendukung teori big bang.
43.
44. Jadi dimanakah letak kesalahan ilmu astronomi yang selama ini kita
pelajari?
Ternyata letak kesalahannya terjawab yaitu dengan metode ilmiah
sebagai berikut :
Inti Kesalahan Ilmu Astronomi Adalah Anggapan Bahwa Kecepatan Cahaya
Tetap Nilainya yaitu 300.000 km/s, padahal fakta membuktikan bahwa
kecepatan cahaya berubah sesuai besarnya daya sumber , seperti
penjelasan berikut :
Perkembangan sains terjadi sebuah pertentangan kalangan ilmuwan
mengenai penetapan kecepatan cahaya yang patut ditelaah lebih
lanjut,karena dapat menjadi sebuah parameter ukuran jagad raya yang
sebenarnya karena pengukuran alam semesta berdasarkan alat dengan
basis perhitungan kecepatan cahaya.
Terdapat beberapa prosedur untuk membuktikan kecepatan cahaya,yang
INTINYA mencari “jeda waktu” untuk memperlambat kecepatan cahaya
sehingga dapat terukur.
Secara sederhana sebenarnya telah jelas bahwa setiap cahaya yang
terbentuk PASTI dipengaruhi adanya elektron dan positron dengan energi
“per paket” foton 511 keV,dan secara formulasinya juga menjelaskan
bahwa kecepatan cahaya yang terbentuk tergantung pada voltase
sumber,hal ini berarti kecepatan cahaya TIDAK KONSTAN.
45. Tahap 1 :
Letakkan dua kipas angin secara sejajar dengan
pandangan,depan dan belakang.Kipas belakang diputar
dengan frekuensi lebih rendah dari kipas yang berada di
depan,amati putaran baling-baling kipas belakang melalui
baling-baling kipas depan.Amati dan coba dengan variasi
frekuensi antara kipas depan dan belakang.
Tahap 2 :
Letakkan lampu merah di belakang kipas yang diputar
dengan beberapa variasi frekuensi putaran,amati dan
amati pula dengan lampu dalam beberapa variasi voltase.
Kesimpulan :
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa
„frekuensi‟ cahaya dalam tiap voltase yang berbeda adalah
tidak konstan yang berarti kecepatan cahaya berubah-
ubah sesuai dengan voltase sumber.
46. Bahwa Kecepatan Cahaya Tidak Konstan (300.000
km/detik),akan tetapi berubah-ubah Sesuai
Voltase Sumber
1.Muqoddimah
Setelah merampungkan bahwa teori Einstein
yang menyatakan bahwa kecepatan cahaya tetap
yaitu 300.000 km/s adalah salah ditilik dari
sistem phonon hasil penemuan teknologi baru-
baru ini,ternyata ada sebuah bukti ilmiah yang
benar-benar menunjukkan secara jelas bahwa
kecepatan cahaya tergantung pada voltase
sumber yaitu dalam sebuah prosesor AMD
Phenom II.
48. Dengan voltase inti prosesor mendekati 1 volt
(tepatnya 1,345 V) maka dengan formulasi penentuan
kecepatan cahaya berdasarkan faktor phonon :
( formula)
maka diperoleh kecepatan cahaya (radiasi)
mendekati 10 m/s, maka untuk mengetahui inti
prosesor dengan formulasi :
f=c/lambda
Dengan lambda=r/15= 3 nm
maka
f = 10/3EXP-9 = mendekati 3.333 MHz
Hal ini sesuai dengan data detektor prosesor yaitu
dengan frekuensi inti 3.000 MHz dan mendekati 3.500
MHz saat overclocking.
49.
50. C.Simpulan Analisis
Dengan data di atas menunjukkan bahwa kecepatan cahaya tidaklah
tetap 300.000 km/s akan tetapi sesuai dengan voltase sumber.Oleh
karena itu, pengukuran jagad raya dengan teleskop berbasis kekonstanan
kecepatan cahaya patut dikoreksi dan teori terbentuknya lorong waktu
dari hasil reaksi hadron yang dicetuskan ilmuwan CERN adalah
dusta,karena teorinya berasal dari “Schwarzschild metric” yang
berasumsi bahwa kecepatan cahaya tetap.
Batam, 1 November 2011
Abu Muhammad Alfatih