Teks tersebut membahas tentang enzim telomerase yang berperan dalam memperlambat proses penuaan dengan memperpanjang telomer, enzim prostaglandin D2 yang menyebabkan kebotakan rambut, dan enzim kolesterol-oksidase yang digunakan untuk mendeteksi kadar kolesterol berlebih dalam tubuh.
1. Fakultas Sains dan Teknologi
Program Studi Kimia
ENZIM SEBAGAI OBAT,
ENZIM SEBAGAI SASARAN
OBAT, DAN ENZIM
SEBAGAI ALAT DIAGNOSIS
Oleh
Rizki Yuliani
1110096000011
2. Enzim sebagai Obat
Enzim Telomerase: anti-aging
Awet muda adalah impian semua orang.
Akan tetapi, menjadi tua itu pasti.
Setiap orang memiliki keinginan
untuk memperlambat proses How’s the solution???
penuaan itu.
3. Sel baru tumbuh dan Kromosom membuat
berkembang biak salinan kode gentik
Memiliki telomer di ujung lengan yang berfungsi menjaga keutuhan
kromosom dalam memperhitungkan jumlah batas replikasi sel baru.
Lama-kelamaan telomer menjadi terlalu pendek untuk melindungi
kromosom dari kontaminasi dan kehilangan informasi genetik penting di
ujungnya.
Sel tidak mampu mereplikasi secara sehat
atau sama sekali tidak dapat mereplikasi.
7. Enzim Telomerase
Sebuah enzim dalam telomer yang terdiri dari asam nukleat
yang saling bersambungan yang berfungsi untuk mendukung
dan melengkapi telomer untuk mempertahankan kemampuan
replikasi sel baru yang sehat
Telomerase RNA structure
8. Dengan adanya enzim telomerase, telomer akan
terus memanjang dan dapat terus mereplikasi sel
baru
Akan tetapi, pada sebagian besar orang, sel-sel somatik
pembentuk tubuh berhenti memproduksi enzim
telomerase pada usia 25 atau lebih.
Untuk memperlambat efek penuaan, dapat
dilakukan dengan menggunakan suplemen yang
mengandung enzim telomerase yang akan
menambah aktivitas telomerase yang hilang.
9. Proses Pemanjangan Telomer oleh
Enzim Telomerase
Ketika kromosom direplikasi, fragmen
induk 3’ yang mengandung urutan basa
GGGTTA (pada manusia) dikenali oleh
enzim telomerase.
Menggunakan RNA telomerase sebagai
template, telomerase mentranskripsi
dan memperpanjang fragmen DNA dari
arah 5’ ke 3’ dan sekaligus
memperpanjang rantai telomer
Replikasi untaian yang tertinggal
dilakukan dengan DNA polimerase
10. ENZIM SEBAGAI SASARAN OBAT
Prostaglandin D2 (PGD2): Inhibitor promises
to stop hair loss
What causes the baldness? (Alopecia) ????
11. Fase Anagen : Disebut fase pertumbuhan. Terjadi di papila dan
berlangsung selama 2 sampai 6 tahun. Selama fase ini, sel-sel di papila
membelah menghasilkan serat rambut baru dan folikel mengubur diri di
dalam lapisan dermal kulit untuk menyuburkan rambut.
Fase Catagen: Disebut fase transisi. Berlangsung selama 2 minggu.,
memungkinkan folikel untuk memperbaharui diri. Selama proses ini
folikel menyusut karena disintegrasi dan papila ‘istirahat’, memotong
untaian rambut dari suplai darah. Pada akhirnya, panjang folikel menjadi
1/6 panjang awal, menyebabkan batang rambut terdorong ke atas
Fase Telogen: Disebut fase istirahat, dimana fase rambut dan folikel
terhenti selama 1 sampai 4 bulan.
13. ENZIM
Salah satu penyebab kebotakan PROSTAGLANDIN
D2 (PGD2)
Why??
Berada di otak dan
sel mastocyte
Menghambat pematangan folikel rambut hingga
menonaktifkannya. Jumlah enzim ini lebih dari jumlah
normalnya pada daerah tertentu di kepala, yang
mengalami kebotakan. Enzim ini menonaktifkan
folikel pada fase anagen sehingga langsung memasuki
fase telogen.
14. ENZIM SEBAGAI ALAT DIAGNOSIS
Enzim kolesterol-oksidase: Detecting excess
cholesterol in your body
Kelebihan kolesterol dapat
mengakibatkan berbagai macam penyakit
antara lain serebrovastikuler, vaskuler
perifer, dan koroner
Untuk itu, harus dikontrol dengan
mengetahui kadarnya dalam tubuh
HOW????
15. ENZIM
KOLESTEROL-
OKSIDASE
EC 1.1.3.6. Dapat diisolasi dari bakteri jenis
Atrhrobacter, Brevibacterium,
Pseudomonas, Nocardia, Rhodococcus,
Sterptomyces, Corynebacterium, dan
Shyzophylum.
Sebagai diagnosa kadar kolesterol
dalam tubuh
16. Untuk menghitung kadar LDL kolesterol yang terkandung pada
sampel serum adalah dengan menghitung selisih dari kadar
kolesterol total serum dikurangi dengan kadar kolesterol dalam
supernatan, setelah dilakukan sentrifugasi
Mekanisme reaksi :
•Ester kolesterol + H2O → kolesterol + asam lemak
CHE
•Kolesterol + O2 → kolesteron + H2O2
CHO
•2H2O2 + 4-aminoantipirin + fenol → Quinonimin + 4 H2O
• Keterangan : POD
•CHE : Cholesterol esterase
•CHO : Cholesterol Oxydase
•POD : Peroxydase
17. Reaksi warna
• Contoh
CHE
+ H2O
Ester kolesterol
RO
kolesterol + asam lemak
CHO + H2O2
+O2
kolesteron
O
kolesterol Quinonimin + 4 H2O
NH2
POD N O
HO Cl +
O
N –CH3v+ H2O2 N –CH3
N
P-klorfenol C6 H5 Fenilaminoantipirin O N
C6 H5 17
18. ISOLASI ENZIM KOLESTEROL-OKSIDASE
Suspensi tanah disebarkan ke dalam plat agar-agar yang berisi media isolasi, yang
tersusun dari gliserol 1%, 0,5% larutan curam jagung, 0,1% KH2PO4, NaNO3
0,1%, dan 0,05% MgSO4 (pH 7,3) dan dipadatkan dengan agar 1,5%.
Pelat diinkubasi pada suhu 30°C selama 24 jam dan koloni bakteri yang muncul
direplikasi menggunakan tusuk gigi ke dalam plat medium isolasi, diinkubasi pada
suhu 30°C selama 24 jam
19. IDENTIFIKASI ENZIM KOLESTEROL-
OKSIDASE
Filter kertas dicelupkan ke dalam kolesterol 0,5%, 1,76% 4-aminoantipyrine, 6%
fenol dan 3000 unit/1 horseradish peroksidase dalam 100 mM buffer kalium
fosfat pH 7 (KPB)
Ditempatkan pada koloni yang tumbuih pada media agar dan diinkubasi pada
30°C. Aktivitas kolesterol oksidase dalam koloni ditunjukkan dengan adanya
warna merah karena pembentukan pewarna quinoneimine
Strain yang mampu menghasilkan warnamerah dipilih dan dibudidayakan pada
suhu 30°C dalam 5mL media isolasi cair dengan pengocokan konstan
Sel-sel dikumpulkan dengan sentrifugasi dan culture broth diuji untuk aktivitas
ekstraseluler kolesterol oksidase
20. PEMURNIAN ENZIM KOLESTEROL
OKSIDASE
Persiapan enzim kasar: culture broth (10 l) disentrifugasi pada 10000 rpm selama 10
menit, supernatan bersih yang didapatkan digunakan untuk pemurnian enzim
Tahap kromatografi kolom DEAE-selulosa: culture broth (10200 mg protein, 10 l) secara
langsung diload pada kolom DEAE-selulosa yang diequlibrasi dengan 10 mM KPB. Kolom
dicuci secara ekstensif dengan 500 mL larutan buffer yang sama. Fraksi aktif dikumpulkan
dan dipekatkan melalui ultrafiltrasi pada sebuah pellicon membran PTGC OLC M2
Tahap kromatografi afinitas kolesterol: kolesterol komersial direkristalisasi dengan etanol
50%. Kolesterol oksidase yang berkonsentrasi (508 mg protein, 100 mL) diload ke dalam
kolom afinitas kolesterol(1,2x30cm) yang diequilibrasi dengan 10 mM KPB. Setelah dicuci
dengan 100 mL 10 mM KPB, kolesterol oksidase dielusi dengan 0,1% Triton X-100 dalam
10 mM KPB.Untuk menghapus kolesterol dan Triton X-100 dari dalam larutam enzim,
eluat dilewatkan pada kolom G 150 Sephadex (1,6x90cm) yang diequilibrasi dengan 100
mM KBP. Fraksi aktif digabungkan, dan dipekatkan seperti tahap sebelumnya dan dapat
digunakan untuk karakterisasi kolesterol oksidase