SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 9
Permintaan dan Penawaran Agregat
        Dalam teori makroekonomi klasik, jumlah output bergantung pada kemampuan
perekonomian menawarkan barang dan jasa, yang sebalikya bergantung pada suplai modal dan
tenaga kerja serta pada ketersediaan teknologi produksi. Ini adalah esensi dari model klasik dasar.
Harga fleksibel adalah asumsi penting dari teori klasik. Teori klasik menyatakan, yang kadang-
kadang secara emplisit, bahwa harga disesuaikan untuk menjamin bahwa kuantitas output yang
diinginkan sama dengan kuantitas yang ditawarkan.

       Perekonomian bekerja cukup berbeda apabila harga bersifat kaku. Dalam hal ini,
sebagaimana kita lihat, outpu juga bergantung pada permintaan terhadap barang dan jasa.
Sedangkan permintaan dipengaruhi oleh pandangan konsumen tentang prospek ekonomi,
pandangan perusahaan tentang keuntungan dari investasi baru serta kebijakan moneter dan fiskal.
Karena kebijakan moneter dan fiskal dapat mempengaruhi output perekonomian selama horison
waktu ketika harga bersifat kaku, kekuatan harga menyediakan dasar pemikiran mengapa kebijkan
moneter dan fiskal berguna untuk menstabilkan perekonomian jangka pendek.

       Pada materi sebelumnya penawaran dan permintaan adalah pandangan yang paling
sederhana dalam teori ekonomi, penawaran dan permintaan untuk setiap barang yang menentukan
harga barang serta jumlah yang dijual, dan bagaimana penawaran dan permintaan ini
mempengaruhi harga serta jumlahnya. Tetapi kali ini penawaran dan permintaan dilihat dari ukuran
ekonomi yang yg jauh lebih besar. Model makroekonomi ini membuat kita bisa mempelajari
bagaimana tingkat harga agregat dan jumlah output agregat ditentukan dalam jangka pendek.
Model ini juga memberikan cara membedakan bagaimana kinerja perekonomian dalam jangka
panjang dalam jangka pendek.

        Meskipun model permintaan agregat dan penawaran agregat menyerupai model penawaran
dan permintaan untuk barang tunggal, namun analogi ini tidaklah sama persis. Model penawaran
dan permintaan untuk barang tunggal hanya memperhatikan satu barang dalam perokonomian yang
besar. Sebaliknya, penawaran dan permintaan agregat adalah model canggih yang yang melibatkan
interaksi di antara banyak pasar.

Permintaan Agregat
       Permintaan agregat/ aggregate demand (AD) adalah hubungan antara tingkat harga agregat
dengan jumlah ouput yang diminta. Dengan kata lain, kurva permintaan agregat menyatakan jumlah
barang dan jasa yang ingin dibeli orang pada setiap tingkat harga.

Persamaan Kuantitas sebagai Permintaan Agregat

       Teori kuantitas menyatakan MV=PY, di mana M adalah jumlah uang yang beredar, V adalah
perputaran uang, P adalah tingkat harga, dan y adalah jumlah output. Jika perputaran uang adlah
konstan, maka persamaan ini menyatakan bahwa jumlah uang yang beredar menentukan nilai
nominal output, yang pada akhirnya merupakan produk dari tingkat harga dan jumlah output.
Persamaa kuantitas bisa di tulis kembali dalam bentuk penawaran dan permintaan untuk
keseimbangan uang riil M/P sama dengan permintaan (M/P)d dan bahwa permintaan adalah
proporsional terhadap output Y. Perputaran uang V adalah sisi lain dari parameter permintaan uang
K. Asumsi perutaran uang konstan sama dengan asumsi bahwa permintaan untuk keseimbangan
uang riil untuk tiap satuan output adalah konstan.

        Diasumsikan untuk setiap jumlah uang yang beredar M dan perputaran V tetap, persamaan
kuantitas menghasilkan hubungan negatif antara tingkat harga P dan Output Y. Gambar di bawah ini
menunjukkan kombinasi P dan Y yang memenuhi persamaan kuantitas yang mempertahankan M
dan V konstan. Kurva menurun dari dari kiri atas ke kanan bawah ini di sebut kurva permintaan
agregat.



Tingkat
harga P




                                          Permintaan agregat (AD)

                          Pendapatan, output, Y

        Kurva permintaan agregat (AD) menunjukkan hubungan antara tingkat harga P dan jumlah
barang dan jasa yang diminta Y. Kurva itu digambarkan untuk nilai jumlah uang yang beredar M
tertentu. Kurva permintaan agregat miring kebawah, semakin tinggi tingkat harga P, maka semakin
rendah tingkat keseimbangan riil M/P, dan karena itu semakin rendah jumlah barang dan jasa yang
diminta.

Pergeseran Kurva Permintaan Agregat

         Kurva permintaan agregat dibuat untuk nilai dari jumlah uang yang beredar yang tetap.
Dengan kata lain, kurva tersebut menyatakan kombinasi yang memungkinkan dari P dan Y untuk
nilai M tertentu. Jika jumlah uang yang beredar berubah, maka kombinasi yang mungkin dari P dan Y
berubah, yang berarti kurva permintaan agregat bergeser.
         Sebagai contoh, jika uang yang beredar berkurang. Persamaan kuantitas, MV=PY,
menyatakan bahwa pengurangan jumlah uang yang beredar menyebabkan pengangguran
proporsional dalam nilai nominal output PY. Untuk setiap tingkat harga, jumlah output adalah lebih
rendah, dan untuk jumlah output apapun, tingkat harga adalah lebih rendah. Kurva permintaan kan
bergeser ke kiri.
Tingkat
harga P




                                             AD1

                                            AD2
                          Pendapatan, output, Y

        Hal sebaliknya jika uang yang beredar meningkat. Persamaan kuantitas menyatakan bahwa
kenaikan dalam M menyebabkan kenaikan dalam PY. Untuk setiap tingkat harga, jumlah output
adalah lebih tinggi, dan untuk jumlah output berapapun, tingkat harga adalah lebih tinggi. Kurva
permintaan akan bergeser ke kanan.



Tingkat
harga P




                                             AD2

                                              AD1
                          Pendapatan, output, Y
       Meskipun teori kuantitas memberikan dasar yang sangat sederhana untuk memahami kurva
permintaan agregat, kenyataan sesungguhnya jauh lebih rumit. Fluktuasi dalam jumlah uang beredar
bukanlah satu-satunya fluktuasi permintaan agregat. Meskipun jumlah uang yang beredar tetap
konstan, kurva permintaan agregat juga bisa bergeser jika beberapa hal menyebabkan perubahan
perputaran uang.

Penawaran Agregat

        Penawaran agregat/ aggregate supply (AS) adalah hubungan antara tingkat harga dengan
jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Karena perusahaan yang menawarkan barang dan jasa
memiliki harga fleksibel dalam jangka panjang tetapi harga kaku dalam jangka pendek, hubungan
penawaran agregat yang berbeda; kurva penawaran agregat jangka panjang (long-run aggregate
supply) LRAS dan kurva penawaran agregat jangka pendek (short-run aggregate supply) SRAS. Dua
faktor yang menentukan penawaran agregat, yaitu keseimbangan di pasar tenaga kerja dan fungsi
produksi. Keseimbangan di pasar tenaga kerja akan menentukan jumlah tenaga kerja yang
digunakan dalam kegiatan memproduksi barang dan jasa. Dan kemampuan dari tenaga kerja ini
menghasilkan produksi nasional tergantung kepada fungsi produksi yang menerangkan hubungan
diantara jumlah tenaga kerja dan faktor-faktor produksi lain untuk mewujudkan produksi nasional.

Yang Memindahkan Kurva AD

       Perubahan – perubahan di pasar barang atau perubahan di pasar uang akan memindahkan
kurva AD. Perubahan – perubahan dalam perbelanjaan agregat, yang akan berlaku sebagai akibat
perubahan dalam komponen-komponennya, seperti tabungan dan konsumsi, investasi, pengeluaran
pemerintah dan pajak, dan ekspor-impor akan memindahkan AD ke kanan atau ke kiri. Begitu pula
kedudukan AD akan berubah sebagai akibat perubahan permintaan dan penawaran uang.

Bentuk – Bentuk Kurva Penawaran Agregat

        Kurva penawaran agregat yang berlainan disebabkan oleh pandangan ahli-ahli ekonomi yang
berbeda mengenai adakah ekonomi yang telah mencapai kesempatan kerja penuh dan implikasi
pertambahan pendapatan nasional dan kesempatan kerja ke atas tingkat harga serta cirri-ciri pasran
tenaga kerja.

        Menurut pendapat ahli-ahli ekonomi Klasik perekonomian akan selalu mencapai
kesempatan kerja penuh. Dengan demikian pendapatan nasional akan selalu mencapai tingkat yang
paling maksimum yaitu pendapatan nasional pada kesempatan kerja penuh Yf. Jumlah barang dan
jasa yang dihasilkan dalam suatu negara pada tahun tertentu yang digambarkan oleh Yf’ tergantung
kepada faktor – faktor produksi yang tersedia. Jumlah faktor-faktor produksi inilah yang akan
menentukan kedudukan Yf. Dalam grafik (a) dari gambar 2.3 perpindahan AS0 dan Yf menjadi AS1 dan
Y1f menggambarkan bahwa jumlah faktor-faktor produksi yang sudah semakin banyak dan
memungkinkannya untuk menaikkan produksi negara dari Yf menjadi Y1f.

        Kurva penawaran agregat yang dikaitkan dengan pendapat golongan Keynesian perlu
dibedakan pada dua bentuk : yang digunakan dalam analisis Keynesian sederhana dan pandangan
yang telah mempertimbangkan keadaan di pasaran tenaga kerja.Grafik (b) pada hakikatnya
menggambarkan bahwa tingkat harga tidak akan mengalami perubahan sebelum tingkat
kesempatan kerja penuh dicapai. Tingkat harga tidak akan mengalami perubahan dan dalam grafik
tingkat harga tersebut adalah P0. Pada tingkat kesempatan kerja penuh keadaan sebaliknya akan
berlaku, yaitu apabila ekspansi dalam perbelanjaan agregat masih terus berlaku, pendapatan
nasional tidak dapat ditambah tetapi harga-harga akan meningkat. Penggunaan tenaga kerja yang
semakin banyak akan menambah pendapatan nasional. Dengan demikian peningkatan harga akan
menambah pendapatan nasional riil. Sifat dari hubungan ini digambarkan oleh kurva penawaran
agregat AS di grafik (c) dan kurva ini dikembangkan oleh golongan Keynesian baru.

       Dalam analisis penawaran agregat yang dihubungkan dengan pendapat golongan Ekspektasi
Rasional atau Klasik baru perlu dibedakan diantara penawaran agregat jangka pendek (short run
aggregate supply atau SRAS) dengan penawaran agregat jangka panjang (long run aggregate supply
atau LRAS). Yang dimaksudkan dengan “jangka pendek” dalam konsep diatas adalah jangka waktu
dimana hanya harga-harga barang dan harga bahan mentah (seperti minyak) yang akan mengalami
perubahan. Sedangkan dalam “jangka panjang” perubahan bukan saja berlaku ke atas tingkat harga
barang-barang tetapi juga ke atas harga-harga input (bahan mentah dan faktor-faktor produksi) yang
digunakan dalam proses produksi.

   P             AS   AS1




                                    o
                                Y

                            1
                  Yf    Yf                               Yf
   P            (a) Klasik              (b) Keynesian sederhana

                        AS                      LRAS        SRAS




                                o                                 o
                                Y                        Yf    Y
        (c) Keynesian bar               (d) Monetaris dan Ekspektasi Rasional




Inflasi
        Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum
dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh
berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar
yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran
distribusi barang.[1] Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang
secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga.
Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator
untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung
secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk
mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya
harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI
dan GDP Deflator.

Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan
hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun; inflasi
sedang antara 10%—30% setahun; berat antara 30%—100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak
terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.
Pengaruh inflasi terhadap permintaan dan penawaran agregat adalah:

Inflasi akan menyebabkan suku bunga meningkat. Kenaikan suku bunga ini pertama-tama
menyebabkan investasi turun yang selanjutnya akan menurunkan permintaan agregat dan
pendapatan nasional.

 Inflasi menyebabkan kemerosotan ekspor dan kenaikan impor yang juga akan menyebabkan
pengurangan ke atas permintaan agregat dan pendapatan nasional

Penentuan keseimbangan dalam perekonomian
        Dalam analisis AD-AS keseimbangan dalam perekonomian dicapai pada keadaan dimana
permintaan agregat sama dengan penawaran agregat. Dalam model Klasik pencapaian
keseimbangan ini ditunjukkan dalam gambar. Grafik tersebut memperlihatkan penentuan
keseimbangan berdasarkan kepada permintaan agregat Ado dan penawaran agregat AS0. Menurut
Klasik perekonomian akan mencapai keseimbangan pada titik E0. Ini berarti dalam perekonomian
pendapatan nasional riil akan mencapai Y0 dan ini merupakan pendapatan nasional pada
kesempatan kerja penuh karena pada pendapatan nasional ini permintaan tenaga kerja sama
dengan penawaran tenaga kerja. Pada tingkat keseimbangan ini tingkat harga adalah P0.

Keadaan yang digambarkan oleh titik A adalah: pendapatan nasional riil mencapai Y1 dan tingkat
harga adalah P1. Keadaan ini menggambarkan bahwa perekonomian mengalami pengangguran dan
berarti penawaran agregat melebihi permintaan agregat dan penawaran tenaga kerja melebihi
permintaan tenaga kerja. Menurut ahli-ahli ekonomi Klasik ketidakseimbangan ini akan
menimbulkan penyesuaian di pasaran tenaga kerja dan dipasaran barang. Di pasaran tenaga kerja
kelebihan penawaran akan menimbulkan pengurangan ke atas tingkat riil. Penurunan upah riil ini
akan menambah permintaan tenaga kerja dan pada waktu yang sama penawaran tenaga kerja
menurun. Pada akhirnya keseimbangan diantara permintaan dan penawaran tenaga kerja akan
berlaku kembali dan tingkat kesempatan kerja penuh tercapai.Titik B menunjukkan permintaan
agregat sebanyak Y2 adalah melebihi pendapatan nasional pada kesempatan kerja penuh (Y0).
Kekurangan penawaran ini menyebabkan tingkat harga meningkat. Proses harga ini mengurangi
permintaan agregat dan pada akhirnya ia seimbang dengan penawaran agregat.




tingkat
harga           Kelebihan AS


           A



                        Eo
                                     B
                                              ADo
                               Kelebihan AD

          Y1          Yo            Y2
                                Pendapatan nasional riil
Keseimbangan AD-AS Tanpa Perubahan Harga: Pandangan Keynes

        Keyakinan Keynes bahwa perekonomian selalu menghadapi masalah pengangguran dan
pertambahan uang tidak akan menimbulkan kenaikan harga selama kesempatan kerja penuh belum
tercapai, sangat mempengaruhi pandangan Keynes yang berkeyakinan bahwa pertambahan
permintaan agregat hanya akan menimbulkan kenaikan dalam pendapatan nasional. Berdasarkan
kepada keyakinan ini, dalam analisis Keynesian yang mula-mula berkembang, penentuan
keseimbangan permintaan dan penawaran agregat adalah seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

Dari sudut analisis Keynesian yang asal, keseimbangan AD-AS dan perubahan-perubahannya dapat
ditunjukkan dengan bantuan gambar 2.5. Misalkan pada mulanya keseimbangan hanya dapat
mencapai titik E0’ yang disebabkan karena permintaan agregat yang relatif rendah, yaitu sebanyak
AD0. Pendapatan nasional adalah Y0 dan berada dibawah pendapatan nasional pada kesempatan
kerja penuh Yf. Jurang diantara Yf dengan Y0 akan menimbulkan pengangguran. Berbeda dengan
pandangan Klasik, pengangguran ini akan menimbulkan penyesuaian seperti yang diterangkan dalam
analisis ahli-ahli ekonomi Klasik. Harga tidak akan berubah dan tidak akan mewujudkan
keseimbangan diantara permintaan agregat dan penawaran agregat pada kesempatan kerja penuh.
Begitu pula, tingkat upah tidak akan merosot untuk menyeimbangkan permintaan dan penawaran
tenaga kerja. Tanpa perubahan dalam permintaan agregat keseimbangan akan kekal pada E0.

Oleh karena Keynes berkeyakinan bahwa tanpa perubahan permintaan agregat keseimbangan akan
kekal pada tingkat dibawah kesempatan kerja penuh, Keynes menekankan tentang pentingnya
peranan pemerintah untuk meningkatkan kegiatan perekonomian kea rah tingkat kesempatan kerja
penuh. Kebijakan pemerintah tersebut perlu ditumpukan kepada usaha menggeser kurva AD0 ke
kanan yaitu AD1 dan yang lebih ideal lagi apabila dapat mencapat AD2. Perubahan sehingga ke
tingkat AD3 perlu dihindari karena akan menimbulkan inflasi. Perubahan AD tersebut akan dapat
mengurangi pengangguran dan apabila cukup efektif akan mewujudkan pula tingkat kesempatan
kerja penuh. Kebijakan pemerintah yang ditekankan dalam pemikiran Keynesian adalah bersifat
kebijakan mempengaruhi permintaan agregat atau demand management policy.

Keseimbangan AD-AS Dalam Analisis Keynes.
Keseimbangan Makroekonomi Jangka Panjang

Kedudukan LRAS dapat ditentukan dengan melihat kepada: pada tingkat mana penggunaan tenaga
kerja pada kesempatan kerja penuh tercapai, dan kemampuan tenaga kerja tersebut menciptakan
produksi nasional dalam keadaan dimana teknologi dan faktor produksi lain adalah konstan. Kurva
LRAS menggambarkan hubungan pendapatan nasional riil dan tingkat harga dalam jangka panjang
berbentuk tegak lurus di atas tingkat pendapatan nasional riil pada kesempatan kerja penuh.

Yang menentukan kedudukan LRAS adalah faktor-faktor produksi yang tersedia dan digunakan
dalam perekonomian. Ini berarti keseimbangan AD-AS dalam jangka panjang sangat tergantung pada
kurva AD. Kedudukan kurva AD merupakan faktor yang menentukan kedudukan keseimbangan yang
berlaku.

Perubahan keseimbangan Makroekonomi Jangka Pendek

Dalam jangka pendek permintaan agregat AD maupun penawaran agregat AS dapat mengalami
perubahan.Dalam bagian ini akan diperhatikan : faktor-faktor yang menimbulkan perubahan
tersebut dan implikasi dari perubahan tersebut ke atas keseimbangan makroekonomi jangka
pendek. Berdasarkan kepada faktor yang menimbulkannya, perubahankeseimbangan jangka pendek
yang berlaku dapat dibedakan kepada faktor-faktor yang berikut :

   a. Pertambahan dalam permintaan agregat
   b. Kemerosotan dalam permintaan agregat
   c. Kenaikan dalam biaya produksi yang disebabkan oleh kenaikan harga bahan mentah.
Daftar Pustaka




1. Sadono Sukirno.2000.Makro Ekonomi Modern.Jakarta.PT Raja Grafindo Persada.


2. Sadono Sukirno.2004.Makro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga.Jakarta.PT Raja Grafindo
  Persada.


3. Mankiw N. Gregory.2007. Makroekonomi. Jakarta.PT. Gelora aksara pratama,2007

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
audi15Ar
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Ownskin
 
Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8
Haidar Bashofi
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Kristalina Dewi
 

La actualidad más candente (20)

Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiwResume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
 
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
 
Keuntungan maksimum
Keuntungan maksimumKeuntungan maksimum
Keuntungan maksimum
 
Pasar Oligopolistik dan Monopolistik
Pasar Oligopolistik dan MonopolistikPasar Oligopolistik dan Monopolistik
Pasar Oligopolistik dan Monopolistik
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
 
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8
 
Keseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorKeseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektor
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
 
kebijakan harga pemerintah
kebijakan harga pemerintahkebijakan harga pemerintah
kebijakan harga pemerintah
 
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregat
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregatIlmu Ekonomi Makro Permintaan agregat
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregat
 
Faktor faktor yang mempengaruhi investasi
Faktor faktor yang mempengaruhi investasiFaktor faktor yang mempengaruhi investasi
Faktor faktor yang mempengaruhi investasi
 
Statistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka IndeksStatistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka Indeks
 
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
 
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakKeseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen
 
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka PendekBiaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
 

Similar a Permintaan dan penawaran agregat

Makalah cob web
Makalah cob webMakalah cob web
Makalah cob web
afifauliya
 
Makalah pertumbuhan uang dan inflasi
Makalah pertumbuhan uang dan inflasiMakalah pertumbuhan uang dan inflasi
Makalah pertumbuhan uang dan inflasi
Ajeng Faiza
 
Jbptunikompp gdl-elviraazis-18603-3-keseimba-
Jbptunikompp gdl-elviraazis-18603-3-keseimba-Jbptunikompp gdl-elviraazis-18603-3-keseimba-
Jbptunikompp gdl-elviraazis-18603-3-keseimba-
Wahyu Saputra
 
RINGKASAN KASUS BAB 5 ELASTISITAS PERMINTAAN - KELOMPOK 14.pptx
RINGKASAN KASUS BAB 5 ELASTISITAS PERMINTAAN - KELOMPOK 14.pptxRINGKASAN KASUS BAB 5 ELASTISITAS PERMINTAAN - KELOMPOK 14.pptx
RINGKASAN KASUS BAB 5 ELASTISITAS PERMINTAAN - KELOMPOK 14.pptx
NshyFdh
 

Similar a Permintaan dan penawaran agregat (20)

Makalah cob web
Makalah cob webMakalah cob web
Makalah cob web
 
ringkasan materi permintaan dan penawaran.pptx
ringkasan materi permintaan dan penawaran.pptxringkasan materi permintaan dan penawaran.pptx
ringkasan materi permintaan dan penawaran.pptx
 
Pengantar Fluktuasi Ekonomi Mankiw
Pengantar Fluktuasi Ekonomi MankiwPengantar Fluktuasi Ekonomi Mankiw
Pengantar Fluktuasi Ekonomi Mankiw
 
Pengantar ekonomi ii
Pengantar ekonomi iiPengantar ekonomi ii
Pengantar ekonomi ii
 
6 mankiw09
6 mankiw096 mankiw09
6 mankiw09
 
Makalah pertumbuhan uang dan inflasi
Makalah pertumbuhan uang dan inflasiMakalah pertumbuhan uang dan inflasi
Makalah pertumbuhan uang dan inflasi
 
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.potx
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.potxTugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.potx
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.potx
 
PPT MATERI 1-8 KELOMPOK 4.pptx
PPT MATERI 1-8 KELOMPOK 4.pptxPPT MATERI 1-8 KELOMPOK 4.pptx
PPT MATERI 1-8 KELOMPOK 4.pptx
 
TUGAS EKO 12 ,ALYA ALEVIA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
TUGAS EKO 12 ,ALYA ALEVIA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017TUGAS EKO 12 ,ALYA ALEVIA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
TUGAS EKO 12 ,ALYA ALEVIA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
 
TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
 
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptx
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptxTugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptx
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptx
 
Jbptunikompp gdl-elviraazis-18603-3-keseimba-
Jbptunikompp gdl-elviraazis-18603-3-keseimba-Jbptunikompp gdl-elviraazis-18603-3-keseimba-
Jbptunikompp gdl-elviraazis-18603-3-keseimba-
 
Permintaan dan penawaran
Permintaan dan penawaranPermintaan dan penawaran
Permintaan dan penawaran
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
 
Building ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.ppt
Building ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.pptBuilding ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.ppt
Building ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.ppt
 
Penawaran agregat Slide Lain
Penawaran agregat Slide LainPenawaran agregat Slide Lain
Penawaran agregat Slide Lain
 
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan PengangguranPenawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
 
Mikroekonomi bab1+2 klmpok1_akuntansi1
Mikroekonomi bab1+2 klmpok1_akuntansi1Mikroekonomi bab1+2 klmpok1_akuntansi1
Mikroekonomi bab1+2 klmpok1_akuntansi1
 
RINGKASAN KASUS BAB 5 ELASTISITAS PERMINTAAN - KELOMPOK 14.pptx
RINGKASAN KASUS BAB 5 ELASTISITAS PERMINTAAN - KELOMPOK 14.pptxRINGKASAN KASUS BAB 5 ELASTISITAS PERMINTAAN - KELOMPOK 14.pptx
RINGKASAN KASUS BAB 5 ELASTISITAS PERMINTAAN - KELOMPOK 14.pptx
 
Supply and dmand
Supply and dmandSupply and dmand
Supply and dmand
 

Permintaan dan penawaran agregat

  • 1. Permintaan dan Penawaran Agregat Dalam teori makroekonomi klasik, jumlah output bergantung pada kemampuan perekonomian menawarkan barang dan jasa, yang sebalikya bergantung pada suplai modal dan tenaga kerja serta pada ketersediaan teknologi produksi. Ini adalah esensi dari model klasik dasar. Harga fleksibel adalah asumsi penting dari teori klasik. Teori klasik menyatakan, yang kadang- kadang secara emplisit, bahwa harga disesuaikan untuk menjamin bahwa kuantitas output yang diinginkan sama dengan kuantitas yang ditawarkan. Perekonomian bekerja cukup berbeda apabila harga bersifat kaku. Dalam hal ini, sebagaimana kita lihat, outpu juga bergantung pada permintaan terhadap barang dan jasa. Sedangkan permintaan dipengaruhi oleh pandangan konsumen tentang prospek ekonomi, pandangan perusahaan tentang keuntungan dari investasi baru serta kebijakan moneter dan fiskal. Karena kebijakan moneter dan fiskal dapat mempengaruhi output perekonomian selama horison waktu ketika harga bersifat kaku, kekuatan harga menyediakan dasar pemikiran mengapa kebijkan moneter dan fiskal berguna untuk menstabilkan perekonomian jangka pendek. Pada materi sebelumnya penawaran dan permintaan adalah pandangan yang paling sederhana dalam teori ekonomi, penawaran dan permintaan untuk setiap barang yang menentukan harga barang serta jumlah yang dijual, dan bagaimana penawaran dan permintaan ini mempengaruhi harga serta jumlahnya. Tetapi kali ini penawaran dan permintaan dilihat dari ukuran ekonomi yang yg jauh lebih besar. Model makroekonomi ini membuat kita bisa mempelajari bagaimana tingkat harga agregat dan jumlah output agregat ditentukan dalam jangka pendek. Model ini juga memberikan cara membedakan bagaimana kinerja perekonomian dalam jangka panjang dalam jangka pendek. Meskipun model permintaan agregat dan penawaran agregat menyerupai model penawaran dan permintaan untuk barang tunggal, namun analogi ini tidaklah sama persis. Model penawaran dan permintaan untuk barang tunggal hanya memperhatikan satu barang dalam perokonomian yang besar. Sebaliknya, penawaran dan permintaan agregat adalah model canggih yang yang melibatkan interaksi di antara banyak pasar. Permintaan Agregat Permintaan agregat/ aggregate demand (AD) adalah hubungan antara tingkat harga agregat dengan jumlah ouput yang diminta. Dengan kata lain, kurva permintaan agregat menyatakan jumlah barang dan jasa yang ingin dibeli orang pada setiap tingkat harga. Persamaan Kuantitas sebagai Permintaan Agregat Teori kuantitas menyatakan MV=PY, di mana M adalah jumlah uang yang beredar, V adalah perputaran uang, P adalah tingkat harga, dan y adalah jumlah output. Jika perputaran uang adlah konstan, maka persamaan ini menyatakan bahwa jumlah uang yang beredar menentukan nilai nominal output, yang pada akhirnya merupakan produk dari tingkat harga dan jumlah output.
  • 2. Persamaa kuantitas bisa di tulis kembali dalam bentuk penawaran dan permintaan untuk keseimbangan uang riil M/P sama dengan permintaan (M/P)d dan bahwa permintaan adalah proporsional terhadap output Y. Perputaran uang V adalah sisi lain dari parameter permintaan uang K. Asumsi perutaran uang konstan sama dengan asumsi bahwa permintaan untuk keseimbangan uang riil untuk tiap satuan output adalah konstan. Diasumsikan untuk setiap jumlah uang yang beredar M dan perputaran V tetap, persamaan kuantitas menghasilkan hubungan negatif antara tingkat harga P dan Output Y. Gambar di bawah ini menunjukkan kombinasi P dan Y yang memenuhi persamaan kuantitas yang mempertahankan M dan V konstan. Kurva menurun dari dari kiri atas ke kanan bawah ini di sebut kurva permintaan agregat. Tingkat harga P Permintaan agregat (AD) Pendapatan, output, Y Kurva permintaan agregat (AD) menunjukkan hubungan antara tingkat harga P dan jumlah barang dan jasa yang diminta Y. Kurva itu digambarkan untuk nilai jumlah uang yang beredar M tertentu. Kurva permintaan agregat miring kebawah, semakin tinggi tingkat harga P, maka semakin rendah tingkat keseimbangan riil M/P, dan karena itu semakin rendah jumlah barang dan jasa yang diminta. Pergeseran Kurva Permintaan Agregat Kurva permintaan agregat dibuat untuk nilai dari jumlah uang yang beredar yang tetap. Dengan kata lain, kurva tersebut menyatakan kombinasi yang memungkinkan dari P dan Y untuk nilai M tertentu. Jika jumlah uang yang beredar berubah, maka kombinasi yang mungkin dari P dan Y berubah, yang berarti kurva permintaan agregat bergeser. Sebagai contoh, jika uang yang beredar berkurang. Persamaan kuantitas, MV=PY, menyatakan bahwa pengurangan jumlah uang yang beredar menyebabkan pengangguran proporsional dalam nilai nominal output PY. Untuk setiap tingkat harga, jumlah output adalah lebih rendah, dan untuk jumlah output apapun, tingkat harga adalah lebih rendah. Kurva permintaan kan bergeser ke kiri.
  • 3. Tingkat harga P AD1 AD2 Pendapatan, output, Y Hal sebaliknya jika uang yang beredar meningkat. Persamaan kuantitas menyatakan bahwa kenaikan dalam M menyebabkan kenaikan dalam PY. Untuk setiap tingkat harga, jumlah output adalah lebih tinggi, dan untuk jumlah output berapapun, tingkat harga adalah lebih tinggi. Kurva permintaan akan bergeser ke kanan. Tingkat harga P AD2 AD1 Pendapatan, output, Y Meskipun teori kuantitas memberikan dasar yang sangat sederhana untuk memahami kurva permintaan agregat, kenyataan sesungguhnya jauh lebih rumit. Fluktuasi dalam jumlah uang beredar bukanlah satu-satunya fluktuasi permintaan agregat. Meskipun jumlah uang yang beredar tetap konstan, kurva permintaan agregat juga bisa bergeser jika beberapa hal menyebabkan perubahan perputaran uang. Penawaran Agregat Penawaran agregat/ aggregate supply (AS) adalah hubungan antara tingkat harga dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Karena perusahaan yang menawarkan barang dan jasa memiliki harga fleksibel dalam jangka panjang tetapi harga kaku dalam jangka pendek, hubungan penawaran agregat yang berbeda; kurva penawaran agregat jangka panjang (long-run aggregate supply) LRAS dan kurva penawaran agregat jangka pendek (short-run aggregate supply) SRAS. Dua faktor yang menentukan penawaran agregat, yaitu keseimbangan di pasar tenaga kerja dan fungsi produksi. Keseimbangan di pasar tenaga kerja akan menentukan jumlah tenaga kerja yang
  • 4. digunakan dalam kegiatan memproduksi barang dan jasa. Dan kemampuan dari tenaga kerja ini menghasilkan produksi nasional tergantung kepada fungsi produksi yang menerangkan hubungan diantara jumlah tenaga kerja dan faktor-faktor produksi lain untuk mewujudkan produksi nasional. Yang Memindahkan Kurva AD Perubahan – perubahan di pasar barang atau perubahan di pasar uang akan memindahkan kurva AD. Perubahan – perubahan dalam perbelanjaan agregat, yang akan berlaku sebagai akibat perubahan dalam komponen-komponennya, seperti tabungan dan konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan pajak, dan ekspor-impor akan memindahkan AD ke kanan atau ke kiri. Begitu pula kedudukan AD akan berubah sebagai akibat perubahan permintaan dan penawaran uang. Bentuk – Bentuk Kurva Penawaran Agregat Kurva penawaran agregat yang berlainan disebabkan oleh pandangan ahli-ahli ekonomi yang berbeda mengenai adakah ekonomi yang telah mencapai kesempatan kerja penuh dan implikasi pertambahan pendapatan nasional dan kesempatan kerja ke atas tingkat harga serta cirri-ciri pasran tenaga kerja. Menurut pendapat ahli-ahli ekonomi Klasik perekonomian akan selalu mencapai kesempatan kerja penuh. Dengan demikian pendapatan nasional akan selalu mencapai tingkat yang paling maksimum yaitu pendapatan nasional pada kesempatan kerja penuh Yf. Jumlah barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara pada tahun tertentu yang digambarkan oleh Yf’ tergantung kepada faktor – faktor produksi yang tersedia. Jumlah faktor-faktor produksi inilah yang akan menentukan kedudukan Yf. Dalam grafik (a) dari gambar 2.3 perpindahan AS0 dan Yf menjadi AS1 dan Y1f menggambarkan bahwa jumlah faktor-faktor produksi yang sudah semakin banyak dan memungkinkannya untuk menaikkan produksi negara dari Yf menjadi Y1f. Kurva penawaran agregat yang dikaitkan dengan pendapat golongan Keynesian perlu dibedakan pada dua bentuk : yang digunakan dalam analisis Keynesian sederhana dan pandangan yang telah mempertimbangkan keadaan di pasaran tenaga kerja.Grafik (b) pada hakikatnya menggambarkan bahwa tingkat harga tidak akan mengalami perubahan sebelum tingkat kesempatan kerja penuh dicapai. Tingkat harga tidak akan mengalami perubahan dan dalam grafik tingkat harga tersebut adalah P0. Pada tingkat kesempatan kerja penuh keadaan sebaliknya akan berlaku, yaitu apabila ekspansi dalam perbelanjaan agregat masih terus berlaku, pendapatan nasional tidak dapat ditambah tetapi harga-harga akan meningkat. Penggunaan tenaga kerja yang semakin banyak akan menambah pendapatan nasional. Dengan demikian peningkatan harga akan menambah pendapatan nasional riil. Sifat dari hubungan ini digambarkan oleh kurva penawaran agregat AS di grafik (c) dan kurva ini dikembangkan oleh golongan Keynesian baru. Dalam analisis penawaran agregat yang dihubungkan dengan pendapat golongan Ekspektasi Rasional atau Klasik baru perlu dibedakan diantara penawaran agregat jangka pendek (short run aggregate supply atau SRAS) dengan penawaran agregat jangka panjang (long run aggregate supply atau LRAS). Yang dimaksudkan dengan “jangka pendek” dalam konsep diatas adalah jangka waktu
  • 5. dimana hanya harga-harga barang dan harga bahan mentah (seperti minyak) yang akan mengalami perubahan. Sedangkan dalam “jangka panjang” perubahan bukan saja berlaku ke atas tingkat harga barang-barang tetapi juga ke atas harga-harga input (bahan mentah dan faktor-faktor produksi) yang digunakan dalam proses produksi. P AS AS1 o Y 1 Yf Yf Yf P (a) Klasik (b) Keynesian sederhana AS LRAS SRAS o o Y Yf Y (c) Keynesian bar (d) Monetaris dan Ekspektasi Rasional Inflasi Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.[1] Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator. Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%—30% setahun; berat antara 30%—100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.
  • 6. Pengaruh inflasi terhadap permintaan dan penawaran agregat adalah: Inflasi akan menyebabkan suku bunga meningkat. Kenaikan suku bunga ini pertama-tama menyebabkan investasi turun yang selanjutnya akan menurunkan permintaan agregat dan pendapatan nasional.  Inflasi menyebabkan kemerosotan ekspor dan kenaikan impor yang juga akan menyebabkan pengurangan ke atas permintaan agregat dan pendapatan nasional Penentuan keseimbangan dalam perekonomian Dalam analisis AD-AS keseimbangan dalam perekonomian dicapai pada keadaan dimana permintaan agregat sama dengan penawaran agregat. Dalam model Klasik pencapaian keseimbangan ini ditunjukkan dalam gambar. Grafik tersebut memperlihatkan penentuan keseimbangan berdasarkan kepada permintaan agregat Ado dan penawaran agregat AS0. Menurut Klasik perekonomian akan mencapai keseimbangan pada titik E0. Ini berarti dalam perekonomian pendapatan nasional riil akan mencapai Y0 dan ini merupakan pendapatan nasional pada kesempatan kerja penuh karena pada pendapatan nasional ini permintaan tenaga kerja sama dengan penawaran tenaga kerja. Pada tingkat keseimbangan ini tingkat harga adalah P0. Keadaan yang digambarkan oleh titik A adalah: pendapatan nasional riil mencapai Y1 dan tingkat harga adalah P1. Keadaan ini menggambarkan bahwa perekonomian mengalami pengangguran dan berarti penawaran agregat melebihi permintaan agregat dan penawaran tenaga kerja melebihi permintaan tenaga kerja. Menurut ahli-ahli ekonomi Klasik ketidakseimbangan ini akan menimbulkan penyesuaian di pasaran tenaga kerja dan dipasaran barang. Di pasaran tenaga kerja kelebihan penawaran akan menimbulkan pengurangan ke atas tingkat riil. Penurunan upah riil ini akan menambah permintaan tenaga kerja dan pada waktu yang sama penawaran tenaga kerja menurun. Pada akhirnya keseimbangan diantara permintaan dan penawaran tenaga kerja akan berlaku kembali dan tingkat kesempatan kerja penuh tercapai.Titik B menunjukkan permintaan agregat sebanyak Y2 adalah melebihi pendapatan nasional pada kesempatan kerja penuh (Y0). Kekurangan penawaran ini menyebabkan tingkat harga meningkat. Proses harga ini mengurangi permintaan agregat dan pada akhirnya ia seimbang dengan penawaran agregat. tingkat harga Kelebihan AS A Eo B ADo Kelebihan AD Y1 Yo Y2 Pendapatan nasional riil
  • 7. Keseimbangan AD-AS Tanpa Perubahan Harga: Pandangan Keynes Keyakinan Keynes bahwa perekonomian selalu menghadapi masalah pengangguran dan pertambahan uang tidak akan menimbulkan kenaikan harga selama kesempatan kerja penuh belum tercapai, sangat mempengaruhi pandangan Keynes yang berkeyakinan bahwa pertambahan permintaan agregat hanya akan menimbulkan kenaikan dalam pendapatan nasional. Berdasarkan kepada keyakinan ini, dalam analisis Keynesian yang mula-mula berkembang, penentuan keseimbangan permintaan dan penawaran agregat adalah seperti yang ditunjukkan dalam gambar. Dari sudut analisis Keynesian yang asal, keseimbangan AD-AS dan perubahan-perubahannya dapat ditunjukkan dengan bantuan gambar 2.5. Misalkan pada mulanya keseimbangan hanya dapat mencapai titik E0’ yang disebabkan karena permintaan agregat yang relatif rendah, yaitu sebanyak AD0. Pendapatan nasional adalah Y0 dan berada dibawah pendapatan nasional pada kesempatan kerja penuh Yf. Jurang diantara Yf dengan Y0 akan menimbulkan pengangguran. Berbeda dengan pandangan Klasik, pengangguran ini akan menimbulkan penyesuaian seperti yang diterangkan dalam analisis ahli-ahli ekonomi Klasik. Harga tidak akan berubah dan tidak akan mewujudkan keseimbangan diantara permintaan agregat dan penawaran agregat pada kesempatan kerja penuh. Begitu pula, tingkat upah tidak akan merosot untuk menyeimbangkan permintaan dan penawaran tenaga kerja. Tanpa perubahan dalam permintaan agregat keseimbangan akan kekal pada E0. Oleh karena Keynes berkeyakinan bahwa tanpa perubahan permintaan agregat keseimbangan akan kekal pada tingkat dibawah kesempatan kerja penuh, Keynes menekankan tentang pentingnya peranan pemerintah untuk meningkatkan kegiatan perekonomian kea rah tingkat kesempatan kerja penuh. Kebijakan pemerintah tersebut perlu ditumpukan kepada usaha menggeser kurva AD0 ke kanan yaitu AD1 dan yang lebih ideal lagi apabila dapat mencapat AD2. Perubahan sehingga ke tingkat AD3 perlu dihindari karena akan menimbulkan inflasi. Perubahan AD tersebut akan dapat mengurangi pengangguran dan apabila cukup efektif akan mewujudkan pula tingkat kesempatan kerja penuh. Kebijakan pemerintah yang ditekankan dalam pemikiran Keynesian adalah bersifat kebijakan mempengaruhi permintaan agregat atau demand management policy. Keseimbangan AD-AS Dalam Analisis Keynes.
  • 8. Keseimbangan Makroekonomi Jangka Panjang Kedudukan LRAS dapat ditentukan dengan melihat kepada: pada tingkat mana penggunaan tenaga kerja pada kesempatan kerja penuh tercapai, dan kemampuan tenaga kerja tersebut menciptakan produksi nasional dalam keadaan dimana teknologi dan faktor produksi lain adalah konstan. Kurva LRAS menggambarkan hubungan pendapatan nasional riil dan tingkat harga dalam jangka panjang berbentuk tegak lurus di atas tingkat pendapatan nasional riil pada kesempatan kerja penuh. Yang menentukan kedudukan LRAS adalah faktor-faktor produksi yang tersedia dan digunakan dalam perekonomian. Ini berarti keseimbangan AD-AS dalam jangka panjang sangat tergantung pada kurva AD. Kedudukan kurva AD merupakan faktor yang menentukan kedudukan keseimbangan yang berlaku. Perubahan keseimbangan Makroekonomi Jangka Pendek Dalam jangka pendek permintaan agregat AD maupun penawaran agregat AS dapat mengalami perubahan.Dalam bagian ini akan diperhatikan : faktor-faktor yang menimbulkan perubahan tersebut dan implikasi dari perubahan tersebut ke atas keseimbangan makroekonomi jangka pendek. Berdasarkan kepada faktor yang menimbulkannya, perubahankeseimbangan jangka pendek yang berlaku dapat dibedakan kepada faktor-faktor yang berikut : a. Pertambahan dalam permintaan agregat b. Kemerosotan dalam permintaan agregat c. Kenaikan dalam biaya produksi yang disebabkan oleh kenaikan harga bahan mentah.
  • 9. Daftar Pustaka 1. Sadono Sukirno.2000.Makro Ekonomi Modern.Jakarta.PT Raja Grafindo Persada. 2. Sadono Sukirno.2004.Makro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga.Jakarta.PT Raja Grafindo Persada. 3. Mankiw N. Gregory.2007. Makroekonomi. Jakarta.PT. Gelora aksara pratama,2007