Sistem pengelolaan sampah merupakan sistem yang bertujuan untuk menyediakan fasilitas pelayanan kebersihan lingkungan dengan mengangkut dan membuang sampah secara teratur. Sistem ini terdiri atas organisasi formal, peralatan, dan proses pengumpulan, pengangkutan, hingga pembuangan akhir sampah. Sistem ini berinteraksi dengan lingkungan internal berupa pola pembuangan sampah masyarakat dan lingkungan eksternal seperti peraturan pemer
2. Perspektif Sistem
Komponen Sistem:
Entiti: obyek sistem yang menjadi pokok perhatian
Atribut: sifat yang dimiliki entiti
Aktivitas: proses yang menyebabkan perubahan
dalam sistem yang mengubah atribut, bahkan entiti
Status: keadaan entiti dan aktivitas pada saat-saat
tertentu, atau kumpulan variabel yang penting untuk
menggambarkan sistem pada sembarang waktu,
tergantung pada tujuan studi sistem.
Kejadian: peristiwa sesaat yang dapat mengubah
variabel status sistem.
3. Perspektif Sistem (2)
Endogenous
Aktivitas dan kejadian yang terjadi di dalam
sistem
Melihat sistem dari subsistem-subsistem yang
berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu
Eksogenous
Aktivitas yang terjadi di luar sistem.
Melihat sistem dari supersistem yang di dalamnya
juga termasuk unsur lingkungan yang kompleks.
4. Perspektif Sistem (3)
Sistem Entiti Atribut Aktivitas Kejadian Variabel Status
Bank Pelanggan Pemeriksaan Melakukan Kedatangan, Jumlah teller yang sibuk,
rekening deposito kepergian jumlah pelanggan yang
menunggu
Kereta cepat Penumpang Asal, tujuan Perjalanan Tiba di stasiun, Jumlah penumpang yang
tiba di tujuan menunggu di tiap stasiun;
jumlah penumpang yang
transit
Produksi Mesin Kecepatan Pengelasan, Kerusakan Status mesin (sibuk,
kapasitas, pengecatan nganggur, atau rusak)
tingkat
kerusakan
Komunikasi Pesan Jarak, tujuan Pengiriman Sampai di tujuan Kumlah pesan yang
menunggu untuk dikirim
Persediaan Gudang Kapasitas Pengambilan Permintaan Level persediaan, pesanan
yang belum dipenuhi
5. Perspektif Sistem (4)
Pemahaman sistem harus dimulai dari
konsep yang fundamental:
Abstraksi, menekankan kerincian dan konsentrasi
pada sifat sistem yang sedang diperhatikan.
Partisi, menggambarkan kesatuan sistem sebagai
jumlah komponen bagiannya,
Proyeksi, menggambarkan keseluruhan sistem
tapi hanya menonjolkan sebagian dari sifat-sifat
utamanya.
6. Karakteristik Sistem
Perilaku sasaran
Keseluruhan (Wholism)
Keterbukaan (Openness)
Transformasi (Transformation)
Keterhubungan (Interrelatedness)
Mekanisme Kontrol (Control Mechanism)
7. Perilaku Sasaran
Pamrih suatu sistem adalah menciptakan nilai
(value) dengan menggabungkan dan
menggunakan sumber-sumber melalui cara
tertentu.
Penciptaan nilai mencermikan sasaran (purpose)
sistem.
Sistem dengan sasaran majemuk membutuhkan
penentuan prioritas berdasarkan satu set kriteria
nilai.
Tidak semua kriteria nilai dapat dicapai secara
simultan, dan tidak semua kriteria nilai dapat
dipenuhi karena adanya kendala (constraint).
8. Perilaku Sasaran (2)
Sistem Mekanik Sistem Biologi Sistem Organisasi
(Mobil) (Manusia) (Perusahaan Bisnis)
Bensin Makanan dan air Orang-orang
Oli Pakaian Peralatan
Air Informasi Material
Mobil Manusia Organisasi Bisnis
Transportasi Memperpanjang usia Produk dan jasa ekonomi
Travel ekonomis Kesehatan fisik Keuntungan
Simbol status Kesehatan mental Kontribusi sosial
Alat biisnis Kepuasan pribadi Kesempatan kerja
9. Perilaku Sasaran (3)
Kriteria Nilai Mobil Manusia Organisasi Bisnis
Kualitas Data tahan Hidup sehat Produk tahan
lama
Kenyamanan Kekuatan fisik Pemenuhan
kebutuhan dasar
Keandalan Kepintaran Pelayanan yang
baik
Kuantitas 15 km/liter Panjang umur Volume produksi
tinggi
Pilihan atas Gelar sarjana atau Jumlah penjualan
banyak model master
Waktu Ketersediaan Program belajar Ketersediaan
mobil cepat produk
Dana cepat Pelayanan cepat
Ongkos Harga jual tinggi Biaya kesehatan Jaminan atau
rendah garansi
10. Perilaku Sasaran (4)
Mobil Manusia Organisasi Bisnis
Standar keamanan resmi Ketersediaan Aturan upah minimum
pendapatan
Undang-undang polusi Adat istiadat Ketersediaan sumber
Status teknologi Hukum sosial Tekanan sosila
11. Keseluruhan (Wholism)
Konsep keseluruhan: suatu teori yang
menyatakan bahwa faktor-faktor penentu
merupakan kesatuan yang tidak dapat direduksi
lagi.
Sinergi berhubungan dengan kemampuan
bagian-bagian untuk mencapai sasaran atau
tujuan bersama.
Keseluruhan menekankan adanya suatu bauran
yang tepat dari tujuan/sasaran yang
memampukan berbagai bagian atau anggota
untuk mengoptimasikan nilai yang diciptakan
seluruh sistem.
12. Keseluruhan [2]
Mobil: logam, karet, plastik
Manusia: Tulang, otot, syaraf
Organisasi: manusia, uang, mesin
13. Keterbukaan (Openness)
Sistem terbuka menunjukkan karakteristik
equifinality (kesamaan akhir). Status akhir
dari sistem dapat dicapai dari berbagai status
awal.
Konsep equifinality memiliki implikasi penting
bagi manajemen sistem organisasi yang
menyarankan kebutuhan terhadap suatu
multidimensi, pendekatan situasional dalam
pemecahan masalah, dan pengambilan
keputusan.
14. Keterbukaan [2]
Mobil Manusia Organisasi
Undang-undang Panas dan dingin Persaingan
Kondisi jalan Tekanan sosial Keinginan pelanggan
Cuaca Tuntutan organisasi Undang-undang
15. Transformasi (transformation)
Proses transformasi suatu sistem sering
digambarkan dengan menggunakan kerangka
model input-output.
Analisis hasil akhir memfokuskan pada tingkatan
nilai tambah melalui unit transformasi dan
penggunaan berbagai bauran input.
Pemodelan kotak hitam: hubungan antara
output sistem dan input sistem dapat
digambarkan dan dianalisis tanpa pengetahuan
yang mendalam mengenai kerja internal dari
unit transformasi.
16. Transformasi (transformation)
Analisis proses: konsep analitik sistem yg
memperhatikan bagaimana
mentransformasikan input-output.
Konsep input-output adalah kerangka yang
bermanfaat untuk mengevaluasi operasi
sistem (analisa proses) dan menentukan
alternatif-alternatif untuk peningkatan
performansi sistem.
17. Keterhubungan
Mencakup interaksi internal dan ketergantungan
antar bagian-bagian atau elemen-elemen
pembentuk sistem dan interaksi sistem dengan
lingkungannya.
Setiap sistem mempunyai ketergantungan pada
sesama subsistem itu sendiri (horizontal) atau
dengan sistem yang lebih besar lagi (vertikal).
Jika suatu sistem dianggap sebagai sistem, maka
dibawahnya ada subsistem dan diatasnya ada
supra sistem
18. Mekanisme Kontrol
Mekanisme kontrol merupakan proses
pengaturan yang digunakan sistem untuk
mengorek setiap penyimpangan yang terjadi,
baik akibat interaksi internal maupun
pengaruh lingkungannya.
Konsep tingkatan juga berlaku untuk hirarki
kontrol
Tingkatan kontrol tertinggi menerima umpan
balik dari lingkungan
19. Mekanisme Kontrol (2)
Mobil Minyak habis Jarum penunjuk Mengisi tangki
Gangguan di jalan Rem Mobil berhenti
Aturan pemakaian Supir Beli sabuk
sabuk pengaman
Manusia Latihan meningkat Jantung Sirkulasi darah
semakin cepat
Kena api Otak Menarik tangan
Tekanan sosial Individu Mengubah
kebiasaan
Organisasi Bisnis Permintaan Pengadaan Beli material
material
Pesanan Produksi Manufaktur
pelanggan produk
Naiknya tingkat Manajemen Bayar dengan gaji
gaji minimum puncak yang lebih besar
20. Karakterisasi sistem merupakan bagian yang
penting dari analisis sistem.
Analisis sistem haruslah mencakup
pengkajian dan evaluasi sasaran sistem,
kebutuhan akan lingkungan, bagaimana
sumber diubah menjadi nilai, interaksi antar
bagian, dan bagaimana pengendalian sistem
dalam upaya mencapai integrasi
subsistemnya.
22. Fungsi dan Tujuan: Menyediakan fasilitas
pelayanan kesehatan, khususnya
pengangkutan sampah
Sasaran: Wajah kota yang bersih dan rapih
Kuantitatif: jumlah sampah kota yang terangkut,
jumlah penduduk yang terlayani, posentase
daerah yang terjangkau
Kualitatif naiknya tingakt kesehatan masyarakat
kota, berkurangnya jenis-jenis peyakit, lancarnya
drainase,
23. Kelola sampah organisasi formal
Organisasi sbg sistem
Output??
Input??
Proses??
24. Output kualitatif: wajah kota bersih, rapi,
tertib, indah
Output kuantitatif: tingkat pelayanan yang
diberikan (prosentase pelayanan terhadap
jumlah penduduk, luas kota, jumlah sampah
kota yang terangkut setiap harinya
Input: manusia, peralatan, biaya dan metode
pengelolaan
25. Transformasi?
Subsistem organisasi dan manajemen
bentuk/struktur organisasi, tata laksana kerja
Subsistem teknik operasional pelayanan,
penampungan, pemindahn, pengangkutan,
pembuangan akhir
Subsistem pembiayaan dan retribusi
struktur, pola dan prosedur retribusi, struktur
tarif retribusi
Subsistem pengaturan Perda pengelolaan
sampah, Perda ketertiban umum
26. Lingkungan?
Faktor lingkungan internal tungkat dan
pola seta masyarakat
Faktor lingkunga eksternal peraturan/UU,
kondisi fisik kota (topografi, hidrologi, kondisi
jalan), kondisi demografi, kondisi sosial
budaya, aspek kesehatan dan sanitasi
lingkungan
27. Klasifikasi Sistem
Konseptual dan Empiris
Sistem Alamiah dan Buatan
Sosial, Manusia-Mesin, dan Mesin
Sistem Terbuka dan Tertutup
Adaptif dan Nonadaptif
Permanen dan Sementara
Stasioner dan Nonstasioner
Subsistem dan Suprasistem
Sistem Abstrak dan Sistem Fisis
Sistem Statis dan Sistem Dinamis
Sistem Mekanik dan Sistem Organik
28. Konseptual dan Empiris
Sistem Konseptual
Kumpulan konsepsi, ide, atau karakteristik guna
menguraikan penjelasan atau klasifikasi suatu sistem
nyata.
Mencakup struktur teoritis yang bersifat unik.
Contoh: sistem ekonomi, sistem geometri
Sistem Empiris
Sistem operasional yang kongkrit/nyata.
Sistem yang tidak terbentuk (intangible).
Contoh: sistem listrik, termal, kimia
29. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan
Sistem Alamiah
Sistem yang telah terbentuk dengan sendirinya yang
dapat ditemui di alam bebas.
Contoh: sistem ekologi, sistem tata surya
Sistem Buatan
Sistem yang diciptakan dan dikendalikan dengan
tujuan tertentu.
Sistem ditemukan dengan variasi yg tidak ada
habisnya.
Contoh: sistem produksi, sistem ekonomi
30. Sosial, Manusia-mesin, & Mesin
Sistem Sosial
Menyangkut kumpulan manusia, terlepas dari sasaran, dan proses-
proses lainnya dari sistem itu.
Terbentuk akibat adanya interaksi antara struktur peran manusia dan
perilaku manusia.
Contoh: organisasi perusahaan, instasi pemerintah
Sistem Manusia-mesin
Sebagian besar sistem empiris termasuk kategori sistem manusia-mesin.
Sistem berupaya mengakomodasikan hubungan manusia-mesin,
dimana mesin digunakan manusia untuk mencapai tujuan.
Sistem Mesin
Mampu mendapatkan inputnya sendiri dan melakukan pemeliharaan
sendiri sebagaimana layaknya suatu organisme.
Sistem masih merupakan hayalan, contoh: artificial intelegence
31. Sistem Terbuka dan tertutup
Sistem Terbuka
Sistem yang mampu berinteraksi dengan lingkungannya
dimana dimungkinkan adanya pertukaran materi, energi,
maupun informasi dengan lingkungannya.
Sistem yg mengandung organisme yg hidup, sistem
organisasi perusahaan.
Sistem Tertutup
Tidak mempunyai relasi/interaksi terhadap lingkungannya.
Sistem ideal, ada sifat-sifat alamiah yang diabaikan.
Digunakan sebagai cara pendekatan awal pada suatu
sistem dengan menyederhanakan situasi yang kompleks.
Contoh: percobaan gerak silinder pada bidang miring,
mengabaikan pengaruh gerakan kinetis, dan menganggap
pengaruh gaya dorongnya konstan.
32. Adaptif dan Nonadaptif
Sistem Adaptif
Memberikan reaksi terhadap lingkungannya, sedemikian
rupa sehingga dapat memperbaiki fungsinya, prestasinya,
atau kemungkinannya untuk bertahan hidup.
Contoh: perusahaan yg sukses adalah perusahaan yang
menyesuaikan diri dengan lingkungannya pada saat yg
tepat.
Sistem Nonadaptif
Tidak memberikan reaksi terhadap lingkungannya
Dapat berubah menjadi adaptif seandainya terdapat
hubungan dengan energi, belajar, dan koreksi diri selama
proses adaptasi.
33. Permanen dan Sementara
Sistem Permanen
Semua sistem yang berlaku untuk rentang waktu yang
cukup panjang, dibandingkan dengan kegiatan
manusianya dalam sistem tersebut.
Contoh: Sistem ekonomi makro yang mengalami
perubahan perlahan, pada dasarnya bersifat
permanen bagi perencanaan yg akan datang.
Sistem Sementara
Diadakan untuk jangka waktu tertentu dan
sesudahnya dihapuskan atau dimodifikasi kembali.
Penting artinya dalam melaksanakan tugas tertentu
dalam dunia perusahaan.
34. Stasioner dan Nonstasioner
Stasioner
Sistem dimana sifat dan operasinya tidak mengalami
perubahan yang berarti, atau hanya berubah menurut
siklus repetitif.
Kegagalan awal akan menghilangkan kesempatan untuk
memperbaiki sistemnya.
Contoh: sistem manufakturing fleksibel
Nonstasioner
Sistem yang sifat operasinya mengalami perubahan
dengan pola nonrepetitif.
Suatu kegagalan dalam suatu kasus tidak selalu
menghasilkan modifikasi yg berhasil di masa yg akan
datang, atau sistem yg dihasilkan benar berbeda dr
asalnya.
35. Subsistem & Suprasistem
Subsistem
Sistem yang lebih kecil dalam sistem itu disebut
subsistem.
Masing-masing subsistem dapat dipandang
sebagai sistem yg mempunyai tujuan tertentu.
Suprasistem
Sistem yang lebih besar dan serba kompleks
36. Sistem Abstrak & Sistem Fisis
Sistem Abstrak
suatu susunan yang teratur dari gagasan atau
konsepsi yang saling tergantung satu sama
lain.
Sistem Fisis
kumpulan elemen-elemen yang beroperasi
secara bersama-sama untuk mencapai
tujuannya.
37. Sistem Statis & Dinamis
Sistem Statis
Sistem yang tidak dipengaruhi atau tidak bergantung
pada perubahan waktu.
Sistem memiliki atribut dalam keadaan yang
seimbang.
Sistem Dinamis
Sistem yang dipengaruhi oleh perubahan waktu, dan
memakai waktu sebagai variabel independen.
Menunjukan perubahan setiap saat akibat aktivitas.
Mendekati permasalahan dengan mengamati proses
umpan balik yang berada di belakang semua
perubahan yang teramati.
38. Sistem Mekanik dan Organik
Sistem Mekanik
memiliki tujuan dan standar performansi
tetapi tidak ditentukan oleh sistem itu
sendiri.
Sistem Organik
bersifat mandiri, mampu menetapkan tujuan
dan standar performansi bagi dirinya sendiri.