SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 10
Descargar para leer sin conexión
BAHRUR ROSYIDI |Pengelolaan Kelas 1
PENGELOLAAN KELAS
DALAM KONTEKS SECARA FISIK DAN NON FISIK
Bahrur Rosyidi Duraisy
PENDAHULUAN
Dalam proses pembelajaran, khususnya pembelajaran formal di
Indonesia tak lepas dari proses pembelajaran di dalam kelas. Untuk
kelangsungan proses pembelajaran secara maksimal dalam mencapai
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, guru selain harus menguasai
topik pembelajaran yang disampaikan kepada siswa juga harus mampu
mengelola kelas dengan baik secara fisik maupun non fisik.
Dalam pengelolaan kelas ada dua subjek yang memegang
peranan yaitu guru dan siswa. Guru sebagai pengelola, sebagai pemimpin
mempunyai peranan yang lebih dominan dari siswa. Motivasi kerja guru
dan gaya kepemimpinan guru merupakan komponen yang akan ikut
menentukan sejauh mana keberhasilan guru dalam mengelola kelas.
Berdasarkan hal tersebut maka artikel ini akan membahas mengenai
Pengelolaan Kelas.
PENGERTIAN PENGELOLAAN KELAS
Pengelolaan kelas dalam bahasa Inggris diistilahkan sebagai
classroom management, itu berarti istilah pengelolaan identik dengan
manajemen. Pengertian pengelolaan atau manajemen pada umumnya
yaitu kegiatan-kegiatan meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan, dan penilaian.
Menurut Arikunto (1995), pengelolaan kelas adalah suatu usaha
yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar dengan
maksud agar dicapai kondisi yang optimal sehingga dapat terlaksana
kegiatan belajar mengajar seperti yang diharapkan. Sedangkan menurut
Wijaya dan Rusyan dalam Ardiansyah (2011), pengelolaan kelas
BAHRUR ROSYIDI |Pengelolaan Kelas 2
merupakan usaha yang dilakukan guru untuk menata kehidupan kelas
dimulai dari perencanaan kurikulumnya, penataan prosedur dan sumber
belajarnya, pengaturan lingkungannya untuk memaksimalkan efisiensi,
memantau kemajuan siswa, dan mengantisipasi masalah-masalah yang
mungkin timbul.
Nurhadi dalam Ardiansyah (2011), mengatakan bahwa pengelolaan
kelas merupakan upaya mengelola siswa di kelas yang dilakukan untuk
menciptakan dan mempertahankan suasana (kondisi) kelas yang
menunjang program pengajaran dengan jalan menciptakan dan
mempertahankan motivasi siswa untuk selalu terlibat dan berperan serta
dalam proses pendidikan di sekolah.
Wilford A. Weber dalam Surjana (2002), mengemukakan bahwa
Classroom management is a complex set of behaviors the teacher uses to
establish and maintain classroom conditions that will enable students to
achieve their instructional objectives efficiently – that will enable them to
learn.
Definisi di atas menunjukkan bahwa pengelolaan kelas merupakan
seperangkat perilaku yang kompleks dimana guru menggunakan untuk
menata dan memelihara kondisi kelas yang akan memampukan para
siswa mencapai tujuan pembelajaran secara efisien. Pengelolaan kelas
lebih berkaitan dengan upaya-upaya untuk menciptakan dan
mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar yang
di dalamnya mencakup pengaturan orang (peserta didik) dan fasilitas.
Pengelolaan Kelas Secara Fisik
Kelas yang atraktif, cerah, nyaman dan berwarna dapat
menciptakan perilaku-perilaku yang positif, yang menuntun pada
peningkatan prestasi, sedangkan kelas yang suram dan kusam dapat
memiliki pengaruh sebaliknya. Faktor-faktor lain seperti materi-materi dan
BAHRUR ROSYIDI |Pengelolaan Kelas 3
persiapan-persiapan juga penting. Siswa merespon secara positif materi-
materi pembelajaran atraktif dan guru seharusnya mempertimbangkan hal
ini ketika mempersiapkan materi yang akan disampaikan pada siswa.
(Jacobsen, 2009).
Everston dalam Jacobsen 2009, menyatakan bahwa dalam
merancang desain fisik kelas, setidaknya ada tiga faktor yang harus
dipertimbangkan, yaitu:
1. Visibilatas
Dapatkah siswa melihat papan tulis atau tampilan-tampilan visual
lain? Apakah guru memiliki pandangan yang jelas mengenai
wilayah-wilayah pengajaran yang akan mereka amati?
2. Aksesibilitas
Apakah wilayah-wilayah ber-traffic tinggi seperti pintu masuk sudah
benar-benar dipertimbangkan secara efisien dalam kelas?
3. Pengalihan (perhatian)
Apakah mungkin wilayah-wilayah yang gaduh dipisahkan dari
wilayah-wilayah lainnya? Apakah pintu atau jendela kelas
mengundang siswa untuk turut hanyut di dalamnya?
Dengan pertimbangan-pertimbangan umum ini, ada beberapa
cara yang berbeda dalam menyusun meja di dalam kelas.
Setting tradisional dengan deertan meja dan bangku guru di
depan sebagaimana Gambar 1.1, memusatkan perhatian pada guru dan
cenderung mengurangi intensitas komunikasi diantara siswa. Susunan
kelas ini sangat efektif ketika guru sedang menyajikan pelajaran pada
semua siswa, tetapi susunan tersebut dapat mempersulit kerja kelompok.
Siswa yang berada di belakang ruangan cenderung untuk “berpisah
secara fisik” dengan guru dan mereka sering kali tampak sebagai siswa
yang menyebabkan masalah-masalah pengelolaan kelas.
BAHRUR ROSYIDI |Pengelolaan Kelas 4
T
s
h
e
l
v
e
s
s
h
e
l
v
e
s
s
h
e
l
v
e
s
Gambar 1.1 Susunan Tempat Duduk dengan Setting Tradisional
Meski demikian, ada beberapa kelas yang menggunakan meja
untuk tempat duduk, dengan meja guru yang di tempatkan di bagian
pinggir, sebagaimana dalam Gambar 1.2. sedangkan ada juga beberapa
kelas yang menggunakan susunan dimana siswa memiliki “jarak kerja”
mereka masing-masing dengan niat mengurangi sedikit kemungkinan
Pengalihan pandangan/perhatian. Susunan seperti ini sering
digunakan untuk instruksi individual sebagaimana yang ditunjukkan
Gambar 1.3.
Gambar 1.2 Gambar 1.3
Susunan Tempat Duduk Alternatif Susunan Tempat Duduk Tersendiri
T
BAHRUR ROSYIDI |Pengelolaan Kelas 5
Dalam mempertimbangkan susunan tempat duduk, faktor-faktor
seperti perasaan siswa bahwa mereka sudah sesuai dengan susunan
kelas adalah hal yang penting. Rasa kesesuaian adalah kebutuhan dasar;
susunan fisik yang mendorong rasa kesesuaian dapat meningkatkan
perasaan-perasaan menjadi menjadi lebih baik dan membantu mencegah
masalah-masalah pengelolaan kelas. Selain itu, ketika guru memikirkan
susunan-susunan fisik kelas, pertimbangkan sasaran-sasaran
pengelolaan kelas dan akademik. Jenis pembelajaran apa yang
dibutuhkan? Apakah siswa perlu berinteraksi dengan siswa-siswa lain?
Apakah hubungan merupakan hal yang penting di antara guru dan siswa
secara individu? Apakah komunikasi antar siswa diinginkan? Apakah
ruang-ruang kerja bagi individu dan kerja kelompok dibuat penting?
Menurut Wana (2008), pengelolaan kelas (lingkungan fisik) yang
tepat harus mengikuti rambu-rambu umum yang dapat dijadikan acuan
baik pada konsep pengajaran maupun pendidikan meliputi:
1. Kelas dikelola dengan pola ”semua keperluan”
2. Pencahayaan cukup dan Kebisingan yang mungkin terjadi
dapat diredam
3. Papan Tulis
4. Lemari penyimpan dokumen, proyektor OHP, dan lain-lain.
5. Lemari Buku
6. Ruang Kelas
Guru harus memperhatikan bagaimana menata fasilitas dan
perabot kelas sehingga akan dapat aman, nyaman dan kreatif selama
proses pembelajaran berlangsung.
Ciri-ciri produktif dalam pengelolaan kelas antara lain:
a. Memungkinkan terjadinya interaksi yang dinamis antara guru dan
siswa serta antara siswa sendiri.
b. Tugas-tugas siswa dapat diselesaikan tepat pada waktunya
BAHRUR ROSYIDI |Pengelolaan Kelas 6
c. Sportifitas, kreatifitas dan antusias siswa yang tinggi dapat terjaga
dengan baik.
d. Memungkinkan terjadinya kerjasama yang solid antara siswa maupun
dengan gurunya.
e. Kesadaran yang tinggi untuk berdisiplin
f. Dapat meminimalisasi masalah atau hambatan dalam pengelolaan
kelas.
g. Dapat mencapai hasil yang optimal.
Pengelolaan Kelas Secara Non Fisik
Tujuan pengelolaan kelas adalah menciptakan dan memelihara
kondisi kelas yang memungkinkan berlangsungnya proses pembelajaran
yang efektif. Tujuan pembelajaran adalah membantu siswa mencapai
tujuan pembelajaran. Jacobsen (2009) mengemukakan bahwa para guru
yang mengatur kelas mereka secara efektif pada akhirnya dapat mencapai
dua hasil penting, yaitu Prestasi yang meningkat dan motivasi yang
bertambah.
Wang, Hearted dan Walberg dalam Jacobsen (2009), dalam
sebuah review yang komprehensif mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi pembelajaran, menyimpulkan, ”pengelolaan kelas yang
efektif dimunculkan untuk meningkatkan keterlibatan siswa, mengurangi
perilaku-perilaku yang mengganggu, dan meningkatkan penggunaan
waktu pengajaran, semua ini dapat meningkatkan prestasi siswa”.
Singkatnya, pengelolaan kelas yang efektif merupakan bahan penting
pengajaran efektif. Selain itu, keteraturan dan keamanan sangatlah
penting untuk mendorong motivasi siswa. Pengelolaan kelas merupakan
landasan yang dibangun guru dalam menciptakan kelas yang
bersemangat (bermotivasi). Adapun tiga prasyarat pengelolaan kelas yang
efektif, yaitu:
1. Iklim Kelas
BAHRUR ROSYIDI |Pengelolaan Kelas 7
Di beberapa kelas, perasaan emosional adalah sesuatu yang
merupakan bagian dari pembelajaran. Lingkungan yang
mendukung perasaan-perasaan ini menunjukkan iklim kelas. Dalam
kelas-kelas yang beriklim positif, siswa di dalamnya senantiasa
merasa cakap, diikutsertakan dan aman. Keseimbangan antara
arahan guru dengan pilihan siswa terus dijaga, siswa-siswa
mendapatkan kebebasan dengan batasan-batasan yang jelas, dan
tanggungjawab siswa ditekankan di atas kepatuhan mereka yang
kaku pada aturan-aturan. Perkembangan regulasi diri siswa
kemudian menjadi tujuan yang penting.
2. Karakteristik-karakteristik Guru
Guru yang efektif memiliki spektrum kepribadian-kepribadian yang
beragam. Karakteristik-karakteristik yang penting tersebut
mencakup hal sebagai berikut:
a. Peduli: Landasan untuk iklim kelas yang positif
Guru yang peduli adalah mereka yang melakukan hal-hal sebagai
berikut: mendengarkan dan mencoba melihat sesuatu dari
perspektif siswa, menciptakan lingkungan pembelajaran yang
aman, dan membantu tugas sekolah dengan membuat tugas-tugas
pembelajaran dapat dimengerti.
b. Ketegasan: Membantu siswa meningkatkan tanggung jawab
Ketegasan berarti kemampuan melatih tanggung jawab siswa dan
menerapkan tanggung jawab tersebut atas tindakan-tindakan yang
mereka lakukan.
c. Modelling dan Antusiasme
Kepercayaan-kepercayaan guru terhadap pengajaran dan
pembelajaran dikomunikasikan melalui modelling. Iklim kelas yang
positif nyaris tidak mungkin terwujud jika guru menunjukkan
ketidaksukaan atau kejenuhan pada topik yang dia ajarkan.
Sebaliknya, jika topik-topik yaang tampak biasa dan tidak menarik
disajikan guru dengan antusias akan lebih memotivasi siswa.
d. Harapan-harapan yang tinggi
BAHRUR ROSYIDI |Pengelolaan Kelas 8
Penelitian menunjukkan bahwa guru memperlakukan dengan
sedikit lebih baik pada siswanya yang memiliki harapan-harapan
yang tinggi daripada mereka yang harapan-harapanya lebih
rendah. Mereka lebih sering mengunjungi siswa yang berharapan
tinggi, dan interaksi yang mereka lakukan lebih positif. Mereka
memberikan pada siswa yang memiliki harapan yang tinggi
penjelasan-penjelasan yang lebih jelas dan lebih banyak,
mewajibkan jawaban-jawaban yang lebih lengkap dan akurat, dan
lebih antusias dalam mengajar mereka. Lebih sering memuji siswa
yang berharapan tinggi dan memberikan umpan balik lebih lengkap
pada mereka.
3. Hubungan antara Pengelolaan dan Pengajaran Kelas
Hampir tidak mungkin menciptakan atau bahkan memelihara kelas
yang tertib tanpa didukung dengan pengajaran yang efektif, begitu
juga sebaliknya. Beberapa faktor pengajaran lain yang secara
langsung dapat menciptakan iklim kelas yang tertib yaitu:
a. Organisasi
Organisasi yang cermat memaksimalkan kesempatan-kesempatan
dalam menciptakan keterlibatan dan pembelajaran siswa, serta
meminimalkan waktu kosong yang dapat menimbulkan masalah-
masalah pengelolaan kelas.
b. Pemanfaatan Waktu
Cara guru dalam menggunakan waktu sangat penting dalam
pengelolaan kelas. Bagaimanapun waktu adalah sumber daya yang
bernilai. Seorang guru harus sudah siap dalam memberikan
pembelajaran di kelas. Dengan demikian, kombinasi pengaturan
dengan pemanfaatan waktu dapat mengeliminasi potensi
munculnya masalah-masalah pengelolaan kelas.
c. Fokus Pelajaran
Guru yang efektif juga menggunakan papan tulis, OHP, bagan,
tampilan-tampilan dan peragaan-peragaan lain untuk menarik dan
memelihara perhatian siswa. Pendekatan ini mendorong
BAHRUR ROSYIDI |Pengelolaan Kelas 9
pembelajaran dengan membantu menjaga perhatian. Oleh karena
sejak awal siswa-siswa seharusnya melihat tampilan informasi itu,
maka siswa-siswa yang kurang memerhatikan akan mudah
diidentifikasi. Semua perangkat-perangkat ini merupakan jenis-jenis
fokus yang bisa dimanfaatkan untuk menarik dan menjaga
perhatian siswa.
d. Keterlibatan Siswa
Dengan perencanaan yang seksama, guru sudah harus
memastikan bahwa materi yang diajarkan saat itu sudah bisa
mengkomunikasikan logika dan struktur internal pada siswa dengan
jelas.
e. Umpan Balik
Pentingnya umpan balik yang dapat memberikan informasi pada
siswa mengenai akurasi atau kecocokan sebuah respons dalam
mendorong pembelajaran. Umpan balik dapat memberikan
informasi pada siswa mengenai akurasi pemahaman mereka, dan
umpan balik ini juga penting bagi motivasi siswa karena ia
membantu mencukupi kebutuhan mereka untuk mengetahui
bagaimana dan mengapa mereka berkembang. Umpan balik
memiliki empat karakteristik penting, yaitu: (1) Langsung, (2)
Spesifik, (3) Menyediakan informasi yang korektif, dan (4) memiliki
nada emosional yang positif.
f. Review dan Penutup
Pelajaran-pelajaran akan menjadi lebih koheren ketika review dan
penutup digunakan untuk meringkas dan memadukan gagasan-
gagasan yang baru saja dipelajari secara bersama-sama. Review
dapat meringkas pekerjaan sebelumnya dan membantu siswa
menghubungkan apa yang telah dipelajari dengan apa yang baru
dipelajari. Review-review yang efektif menekankan poin-poin
penting dan membantu siswa menjelaskan pemahaman mereka.
Review-review yang efektif akan lebih banyak melibatkan siswa
untuk mengingat kembali fakta-fakta mengenai pelajaran; review
BAHRUR ROSYIDI |Pengelolaan Kelas 10
mengalihkan perhatian siswa dari rincian-rincian harfiah menuju
koneksi-koneksi konseptual yang lebih dalam mengenai materi
yang telah dipelajari. Penutup merupakan bentuk review yang
dilakukan di akhir pelajaran, di dalamnya topik-topik diringkas dan
dipadukan. Gagasan penutup haruslah bersifat umum dan masuk
akal secara intuitif, gagasan tersebut memadukan materi secara
bersama-sama dan mengisayaratkan akhir pelajaran.
PENUTUP
Pengelolaan kelas mencakup tindakan-tindakan yang
menciptakan dan memelihara lingkungan pembelajaran yang tertib. Kelas-
kelas yang diatur dengan baik dapat menghasilkan prestasi yang lebih
tinggi dan meningkatkan motivasi siswa. Pengelolaan kelas terbagi
menjadi pengelolaan kelas secara fisik yang meliputi komponen fisik
proses pembelajaran dan pengelolaan secara non fisik yang meliputi
pengelolaan kelas yang bersumber dari kemampuan guru untuk
mengelola kelas sehingga terjadi pembelajaran yang efektif, efisien dan
tepat sasaran sesuai dengan tujuan pembelajaran.
DAFTAR RUJUKAN
Ardiansyah, Asyrori. 2011, Definisi Pengelolaan Kelas (online).
(http://kabar-pendidikan.blogspot.com/2011/06/definisi-
pengelolaan-kelas.html diakses tanggal 2 November 2011).
Arikunto, Suharsimi. (1995). Manajemen penelitian. Jakarta : Rineka
Cipta.
Jacobsen, A. David. 2009. Methods for Teaching. Pearson Education, Inc,
Publishing. New Jersey, USA.
Surjana, andyarto. 2002. Evektifitas Pengelolaan Kelas. Jurnal Pendidikan
Penabur.
Wana, Dina. 2008. Gaya belajar (online).
(http://kykywana.blogspot.com/2008/06/pengelolaan-kelas.html,
diakses tanggal 2 November 2011).

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Power point hadist tarbawi bhsa indonesia
Power point hadist tarbawi bhsa indonesiaPower point hadist tarbawi bhsa indonesia
Power point hadist tarbawi bhsa indonesia
Bowo Aquhh
 
Rpp sudut
Rpp sudutRpp sudut
Rpp sudut
Kuat Ae
 

La actualidad más candente (20)

Standar Proses
Standar ProsesStandar Proses
Standar Proses
 
Power point hadist tarbawi bhsa indonesia
Power point hadist tarbawi bhsa indonesiaPower point hadist tarbawi bhsa indonesia
Power point hadist tarbawi bhsa indonesia
 
PPT Model Pembelajaran Jigsaw
PPT Model Pembelajaran JigsawPPT Model Pembelajaran Jigsaw
PPT Model Pembelajaran Jigsaw
 
Upaya Meningkatkan Profesionalitas Guru
Upaya Meningkatkan Profesionalitas GuruUpaya Meningkatkan Profesionalitas Guru
Upaya Meningkatkan Profesionalitas Guru
 
Analisis materi ajar modul 2
Analisis materi ajar modul 2Analisis materi ajar modul 2
Analisis materi ajar modul 2
 
KB 1 Konsep Dasar Profesi
KB 1 Konsep Dasar ProfesiKB 1 Konsep Dasar Profesi
KB 1 Konsep Dasar Profesi
 
Rpp sudut
Rpp sudutRpp sudut
Rpp sudut
 
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan FuturistikKB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
 
Peta konsep ptk
Peta konsep ptkPeta konsep ptk
Peta konsep ptk
 
MODUL 2 KB 4
MODUL 2 KB 4MODUL 2 KB 4
MODUL 2 KB 4
 
TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
 
Tema 2, selalu berhemat energi kurikulum 2013-bse kelas 4 sd-buku siswa
Tema 2, selalu berhemat energi kurikulum 2013-bse kelas 4 sd-buku siswaTema 2, selalu berhemat energi kurikulum 2013-bse kelas 4 sd-buku siswa
Tema 2, selalu berhemat energi kurikulum 2013-bse kelas 4 sd-buku siswa
 
K1 t4-st4-p6 rpp tema 4 kelas 1 sub tema 1 (5)
K1 t4-st4-p6 rpp tema 4 kelas 1 sub tema 1 (5)K1 t4-st4-p6 rpp tema 4 kelas 1 sub tema 1 (5)
K1 t4-st4-p6 rpp tema 4 kelas 1 sub tema 1 (5)
 
Rpp tema 5 sb 1 pb 1
Rpp tema 5 sb 1 pb 1Rpp tema 5 sb 1 pb 1
Rpp tema 5 sb 1 pb 1
 
Pembentukan pengurus
Pembentukan pengurusPembentukan pengurus
Pembentukan pengurus
 
PPT MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SD
PPT MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SDPPT MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SD
PPT MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SD
 
Konsep kurikulum
Konsep kurikulumKonsep kurikulum
Konsep kurikulum
 
Modul pembelajaran berbasis permainan
Modul pembelajaran berbasis permainanModul pembelajaran berbasis permainan
Modul pembelajaran berbasis permainan
 
The Fall of Baghdad - Dr Raghib Sarjani
The Fall of Baghdad - Dr Raghib SarjaniThe Fall of Baghdad - Dr Raghib Sarjani
The Fall of Baghdad - Dr Raghib Sarjani
 
Buku al qur'an hadis kelas 12-terkunci
Buku al qur'an hadis kelas 12-terkunciBuku al qur'an hadis kelas 12-terkunci
Buku al qur'an hadis kelas 12-terkunci
 

Destacado

Pp pengelolaan kelas
Pp pengelolaan kelasPp pengelolaan kelas
Pp pengelolaan kelas
Ama Arul
 
Research Process1
Research Process1Research Process1
Research Process1
gaurav22
 
The Research Process
The Research ProcessThe Research Process
The Research Process
hisled
 

Destacado (20)

Pp pengelolaan kelas
Pp pengelolaan kelasPp pengelolaan kelas
Pp pengelolaan kelas
 
Pengelolaan kelas
Pengelolaan kelasPengelolaan kelas
Pengelolaan kelas
 
pengelolaan kelas
pengelolaan kelaspengelolaan kelas
pengelolaan kelas
 
Pendidikan antikorupsi
Pendidikan antikorupsiPendidikan antikorupsi
Pendidikan antikorupsi
 
MULTIMEDIA GRAFIS
MULTIMEDIA GRAFISMULTIMEDIA GRAFIS
MULTIMEDIA GRAFIS
 
Direct instruction
Direct instructionDirect instruction
Direct instruction
 
Contoh media pembelajaran
Contoh media pembelajaranContoh media pembelajaran
Contoh media pembelajaran
 
Artikel mastery learning
Artikel mastery learningArtikel mastery learning
Artikel mastery learning
 
Makalah taxonomy hasil belajar revisi (autosaved)
Makalah taxonomy hasil belajar revisi (autosaved)Makalah taxonomy hasil belajar revisi (autosaved)
Makalah taxonomy hasil belajar revisi (autosaved)
 
Artikel presentasi
Artikel presentasiArtikel presentasi
Artikel presentasi
 
Makalah ict
Makalah ictMakalah ict
Makalah ict
 
Rancangan pembelajaran
Rancangan pembelajaranRancangan pembelajaran
Rancangan pembelajaran
 
Tugas TIK Contoh Model Media Pembelajaran
Tugas TIK Contoh Model Media PembelajaranTugas TIK Contoh Model Media Pembelajaran
Tugas TIK Contoh Model Media Pembelajaran
 
Manajemen KELAS
Manajemen KELASManajemen KELAS
Manajemen KELAS
 
PENGELOLAAN KELAS
PENGELOLAAN KELASPENGELOLAAN KELAS
PENGELOLAAN KELAS
 
Research process
Research process Research process
Research process
 
Research Process1
Research Process1Research Process1
Research Process1
 
The Research Process
The Research ProcessThe Research Process
The Research Process
 
Steps for research process
Steps for research processSteps for research process
Steps for research process
 
Research process
Research processResearch process
Research process
 

Similar a Pengelolaan kelas..

Kelompok 5_Mengelola Kelas_PENGKUR.pptx
Kelompok 5_Mengelola Kelas_PENGKUR.pptxKelompok 5_Mengelola Kelas_PENGKUR.pptx
Kelompok 5_Mengelola Kelas_PENGKUR.pptx
EciMulyani
 
Makalah Kurikulum Dan Pembelajaran
Makalah Kurikulum Dan  PembelajaranMakalah Kurikulum Dan  Pembelajaran
Makalah Kurikulum Dan Pembelajaran
DESYFITRIANI
 
Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaranStrategi pembelajaran
Strategi pembelajaran
Riff Enemce
 
173746788 makalah-pengelolaan-kelas
173746788 makalah-pengelolaan-kelas173746788 makalah-pengelolaan-kelas
173746788 makalah-pengelolaan-kelas
Sunrise James
 
Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
Tuti Herawati Tugas Kurikulum PembelajarannnnnnTuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
20080210965
 

Similar a Pengelolaan kelas.. (20)

Kelompok 5_Mengelola Kelas_PENGKUR.pptx
Kelompok 5_Mengelola Kelas_PENGKUR.pptxKelompok 5_Mengelola Kelas_PENGKUR.pptx
Kelompok 5_Mengelola Kelas_PENGKUR.pptx
 
RESUME PENGOLAHAN KELAS
RESUME PENGOLAHAN KELASRESUME PENGOLAHAN KELAS
RESUME PENGOLAHAN KELAS
 
Managemen kelas
Managemen kelasManagemen kelas
Managemen kelas
 
Tugas etika aulia ismi akhyas reza
Tugas etika aulia ismi akhyas rezaTugas etika aulia ismi akhyas reza
Tugas etika aulia ismi akhyas reza
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt.pptx
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt.pptxPPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt.pptx
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt.pptx
 
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.pptPPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt
 
Pengelolaan Kelas
Pengelolaan KelasPengelolaan Kelas
Pengelolaan Kelas
 
Pedagogik
Pedagogik Pedagogik
Pedagogik
 
Manajemen Kelas Presentation
Manajemen Kelas PresentationManajemen Kelas Presentation
Manajemen Kelas Presentation
 
Manajemen Kelas Presentation
Manajemen Kelas PresentationManajemen Kelas Presentation
Manajemen Kelas Presentation
 
Makalah Kurikulum Dan Pembelajaran
Makalah Kurikulum Dan  PembelajaranMakalah Kurikulum Dan  Pembelajaran
Makalah Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaranStrategi pembelajaran
Strategi pembelajaran
 
Fahmi hamdani 1100260 bpik
Fahmi hamdani 1100260 bpikFahmi hamdani 1100260 bpik
Fahmi hamdani 1100260 bpik
 
Pengelolaan kelas
Pengelolaan kelasPengelolaan kelas
Pengelolaan kelas
 
Pengertian dan Tujuan Pengelolaan kelas
Pengertian dan Tujuan Pengelolaan kelasPengertian dan Tujuan Pengelolaan kelas
Pengertian dan Tujuan Pengelolaan kelas
 
173746788 makalah-pengelolaan-kelas
173746788 makalah-pengelolaan-kelas173746788 makalah-pengelolaan-kelas
173746788 makalah-pengelolaan-kelas
 
Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
Tuti Herawati Tugas Kurikulum PembelajarannnnnnTuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
 
Disiplin Kelas untuk Pemecahan Masalah dalam Kegiatan Pembelajaran
Disiplin Kelas untuk Pemecahan Masalah dalam Kegiatan PembelajaranDisiplin Kelas untuk Pemecahan Masalah dalam Kegiatan Pembelajaran
Disiplin Kelas untuk Pemecahan Masalah dalam Kegiatan Pembelajaran
 
Strategi pengelolaan kelas
Strategi pengelolaan kelasStrategi pengelolaan kelas
Strategi pengelolaan kelas
 

Último

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
dheaprs
 

Último (20)

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 

Pengelolaan kelas..

  • 1. BAHRUR ROSYIDI |Pengelolaan Kelas 1 PENGELOLAAN KELAS DALAM KONTEKS SECARA FISIK DAN NON FISIK Bahrur Rosyidi Duraisy PENDAHULUAN Dalam proses pembelajaran, khususnya pembelajaran formal di Indonesia tak lepas dari proses pembelajaran di dalam kelas. Untuk kelangsungan proses pembelajaran secara maksimal dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, guru selain harus menguasai topik pembelajaran yang disampaikan kepada siswa juga harus mampu mengelola kelas dengan baik secara fisik maupun non fisik. Dalam pengelolaan kelas ada dua subjek yang memegang peranan yaitu guru dan siswa. Guru sebagai pengelola, sebagai pemimpin mempunyai peranan yang lebih dominan dari siswa. Motivasi kerja guru dan gaya kepemimpinan guru merupakan komponen yang akan ikut menentukan sejauh mana keberhasilan guru dalam mengelola kelas. Berdasarkan hal tersebut maka artikel ini akan membahas mengenai Pengelolaan Kelas. PENGERTIAN PENGELOLAAN KELAS Pengelolaan kelas dalam bahasa Inggris diistilahkan sebagai classroom management, itu berarti istilah pengelolaan identik dengan manajemen. Pengertian pengelolaan atau manajemen pada umumnya yaitu kegiatan-kegiatan meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan, dan penilaian. Menurut Arikunto (1995), pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar dicapai kondisi yang optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar mengajar seperti yang diharapkan. Sedangkan menurut Wijaya dan Rusyan dalam Ardiansyah (2011), pengelolaan kelas
  • 2. BAHRUR ROSYIDI |Pengelolaan Kelas 2 merupakan usaha yang dilakukan guru untuk menata kehidupan kelas dimulai dari perencanaan kurikulumnya, penataan prosedur dan sumber belajarnya, pengaturan lingkungannya untuk memaksimalkan efisiensi, memantau kemajuan siswa, dan mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin timbul. Nurhadi dalam Ardiansyah (2011), mengatakan bahwa pengelolaan kelas merupakan upaya mengelola siswa di kelas yang dilakukan untuk menciptakan dan mempertahankan suasana (kondisi) kelas yang menunjang program pengajaran dengan jalan menciptakan dan mempertahankan motivasi siswa untuk selalu terlibat dan berperan serta dalam proses pendidikan di sekolah. Wilford A. Weber dalam Surjana (2002), mengemukakan bahwa Classroom management is a complex set of behaviors the teacher uses to establish and maintain classroom conditions that will enable students to achieve their instructional objectives efficiently – that will enable them to learn. Definisi di atas menunjukkan bahwa pengelolaan kelas merupakan seperangkat perilaku yang kompleks dimana guru menggunakan untuk menata dan memelihara kondisi kelas yang akan memampukan para siswa mencapai tujuan pembelajaran secara efisien. Pengelolaan kelas lebih berkaitan dengan upaya-upaya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar yang di dalamnya mencakup pengaturan orang (peserta didik) dan fasilitas. Pengelolaan Kelas Secara Fisik Kelas yang atraktif, cerah, nyaman dan berwarna dapat menciptakan perilaku-perilaku yang positif, yang menuntun pada peningkatan prestasi, sedangkan kelas yang suram dan kusam dapat memiliki pengaruh sebaliknya. Faktor-faktor lain seperti materi-materi dan
  • 3. BAHRUR ROSYIDI |Pengelolaan Kelas 3 persiapan-persiapan juga penting. Siswa merespon secara positif materi- materi pembelajaran atraktif dan guru seharusnya mempertimbangkan hal ini ketika mempersiapkan materi yang akan disampaikan pada siswa. (Jacobsen, 2009). Everston dalam Jacobsen 2009, menyatakan bahwa dalam merancang desain fisik kelas, setidaknya ada tiga faktor yang harus dipertimbangkan, yaitu: 1. Visibilatas Dapatkah siswa melihat papan tulis atau tampilan-tampilan visual lain? Apakah guru memiliki pandangan yang jelas mengenai wilayah-wilayah pengajaran yang akan mereka amati? 2. Aksesibilitas Apakah wilayah-wilayah ber-traffic tinggi seperti pintu masuk sudah benar-benar dipertimbangkan secara efisien dalam kelas? 3. Pengalihan (perhatian) Apakah mungkin wilayah-wilayah yang gaduh dipisahkan dari wilayah-wilayah lainnya? Apakah pintu atau jendela kelas mengundang siswa untuk turut hanyut di dalamnya? Dengan pertimbangan-pertimbangan umum ini, ada beberapa cara yang berbeda dalam menyusun meja di dalam kelas. Setting tradisional dengan deertan meja dan bangku guru di depan sebagaimana Gambar 1.1, memusatkan perhatian pada guru dan cenderung mengurangi intensitas komunikasi diantara siswa. Susunan kelas ini sangat efektif ketika guru sedang menyajikan pelajaran pada semua siswa, tetapi susunan tersebut dapat mempersulit kerja kelompok. Siswa yang berada di belakang ruangan cenderung untuk “berpisah secara fisik” dengan guru dan mereka sering kali tampak sebagai siswa yang menyebabkan masalah-masalah pengelolaan kelas.
  • 4. BAHRUR ROSYIDI |Pengelolaan Kelas 4 T s h e l v e s s h e l v e s s h e l v e s Gambar 1.1 Susunan Tempat Duduk dengan Setting Tradisional Meski demikian, ada beberapa kelas yang menggunakan meja untuk tempat duduk, dengan meja guru yang di tempatkan di bagian pinggir, sebagaimana dalam Gambar 1.2. sedangkan ada juga beberapa kelas yang menggunakan susunan dimana siswa memiliki “jarak kerja” mereka masing-masing dengan niat mengurangi sedikit kemungkinan Pengalihan pandangan/perhatian. Susunan seperti ini sering digunakan untuk instruksi individual sebagaimana yang ditunjukkan Gambar 1.3. Gambar 1.2 Gambar 1.3 Susunan Tempat Duduk Alternatif Susunan Tempat Duduk Tersendiri T
  • 5. BAHRUR ROSYIDI |Pengelolaan Kelas 5 Dalam mempertimbangkan susunan tempat duduk, faktor-faktor seperti perasaan siswa bahwa mereka sudah sesuai dengan susunan kelas adalah hal yang penting. Rasa kesesuaian adalah kebutuhan dasar; susunan fisik yang mendorong rasa kesesuaian dapat meningkatkan perasaan-perasaan menjadi menjadi lebih baik dan membantu mencegah masalah-masalah pengelolaan kelas. Selain itu, ketika guru memikirkan susunan-susunan fisik kelas, pertimbangkan sasaran-sasaran pengelolaan kelas dan akademik. Jenis pembelajaran apa yang dibutuhkan? Apakah siswa perlu berinteraksi dengan siswa-siswa lain? Apakah hubungan merupakan hal yang penting di antara guru dan siswa secara individu? Apakah komunikasi antar siswa diinginkan? Apakah ruang-ruang kerja bagi individu dan kerja kelompok dibuat penting? Menurut Wana (2008), pengelolaan kelas (lingkungan fisik) yang tepat harus mengikuti rambu-rambu umum yang dapat dijadikan acuan baik pada konsep pengajaran maupun pendidikan meliputi: 1. Kelas dikelola dengan pola ”semua keperluan” 2. Pencahayaan cukup dan Kebisingan yang mungkin terjadi dapat diredam 3. Papan Tulis 4. Lemari penyimpan dokumen, proyektor OHP, dan lain-lain. 5. Lemari Buku 6. Ruang Kelas Guru harus memperhatikan bagaimana menata fasilitas dan perabot kelas sehingga akan dapat aman, nyaman dan kreatif selama proses pembelajaran berlangsung. Ciri-ciri produktif dalam pengelolaan kelas antara lain: a. Memungkinkan terjadinya interaksi yang dinamis antara guru dan siswa serta antara siswa sendiri. b. Tugas-tugas siswa dapat diselesaikan tepat pada waktunya
  • 6. BAHRUR ROSYIDI |Pengelolaan Kelas 6 c. Sportifitas, kreatifitas dan antusias siswa yang tinggi dapat terjaga dengan baik. d. Memungkinkan terjadinya kerjasama yang solid antara siswa maupun dengan gurunya. e. Kesadaran yang tinggi untuk berdisiplin f. Dapat meminimalisasi masalah atau hambatan dalam pengelolaan kelas. g. Dapat mencapai hasil yang optimal. Pengelolaan Kelas Secara Non Fisik Tujuan pengelolaan kelas adalah menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan berlangsungnya proses pembelajaran yang efektif. Tujuan pembelajaran adalah membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran. Jacobsen (2009) mengemukakan bahwa para guru yang mengatur kelas mereka secara efektif pada akhirnya dapat mencapai dua hasil penting, yaitu Prestasi yang meningkat dan motivasi yang bertambah. Wang, Hearted dan Walberg dalam Jacobsen (2009), dalam sebuah review yang komprehensif mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran, menyimpulkan, ”pengelolaan kelas yang efektif dimunculkan untuk meningkatkan keterlibatan siswa, mengurangi perilaku-perilaku yang mengganggu, dan meningkatkan penggunaan waktu pengajaran, semua ini dapat meningkatkan prestasi siswa”. Singkatnya, pengelolaan kelas yang efektif merupakan bahan penting pengajaran efektif. Selain itu, keteraturan dan keamanan sangatlah penting untuk mendorong motivasi siswa. Pengelolaan kelas merupakan landasan yang dibangun guru dalam menciptakan kelas yang bersemangat (bermotivasi). Adapun tiga prasyarat pengelolaan kelas yang efektif, yaitu: 1. Iklim Kelas
  • 7. BAHRUR ROSYIDI |Pengelolaan Kelas 7 Di beberapa kelas, perasaan emosional adalah sesuatu yang merupakan bagian dari pembelajaran. Lingkungan yang mendukung perasaan-perasaan ini menunjukkan iklim kelas. Dalam kelas-kelas yang beriklim positif, siswa di dalamnya senantiasa merasa cakap, diikutsertakan dan aman. Keseimbangan antara arahan guru dengan pilihan siswa terus dijaga, siswa-siswa mendapatkan kebebasan dengan batasan-batasan yang jelas, dan tanggungjawab siswa ditekankan di atas kepatuhan mereka yang kaku pada aturan-aturan. Perkembangan regulasi diri siswa kemudian menjadi tujuan yang penting. 2. Karakteristik-karakteristik Guru Guru yang efektif memiliki spektrum kepribadian-kepribadian yang beragam. Karakteristik-karakteristik yang penting tersebut mencakup hal sebagai berikut: a. Peduli: Landasan untuk iklim kelas yang positif Guru yang peduli adalah mereka yang melakukan hal-hal sebagai berikut: mendengarkan dan mencoba melihat sesuatu dari perspektif siswa, menciptakan lingkungan pembelajaran yang aman, dan membantu tugas sekolah dengan membuat tugas-tugas pembelajaran dapat dimengerti. b. Ketegasan: Membantu siswa meningkatkan tanggung jawab Ketegasan berarti kemampuan melatih tanggung jawab siswa dan menerapkan tanggung jawab tersebut atas tindakan-tindakan yang mereka lakukan. c. Modelling dan Antusiasme Kepercayaan-kepercayaan guru terhadap pengajaran dan pembelajaran dikomunikasikan melalui modelling. Iklim kelas yang positif nyaris tidak mungkin terwujud jika guru menunjukkan ketidaksukaan atau kejenuhan pada topik yang dia ajarkan. Sebaliknya, jika topik-topik yaang tampak biasa dan tidak menarik disajikan guru dengan antusias akan lebih memotivasi siswa. d. Harapan-harapan yang tinggi
  • 8. BAHRUR ROSYIDI |Pengelolaan Kelas 8 Penelitian menunjukkan bahwa guru memperlakukan dengan sedikit lebih baik pada siswanya yang memiliki harapan-harapan yang tinggi daripada mereka yang harapan-harapanya lebih rendah. Mereka lebih sering mengunjungi siswa yang berharapan tinggi, dan interaksi yang mereka lakukan lebih positif. Mereka memberikan pada siswa yang memiliki harapan yang tinggi penjelasan-penjelasan yang lebih jelas dan lebih banyak, mewajibkan jawaban-jawaban yang lebih lengkap dan akurat, dan lebih antusias dalam mengajar mereka. Lebih sering memuji siswa yang berharapan tinggi dan memberikan umpan balik lebih lengkap pada mereka. 3. Hubungan antara Pengelolaan dan Pengajaran Kelas Hampir tidak mungkin menciptakan atau bahkan memelihara kelas yang tertib tanpa didukung dengan pengajaran yang efektif, begitu juga sebaliknya. Beberapa faktor pengajaran lain yang secara langsung dapat menciptakan iklim kelas yang tertib yaitu: a. Organisasi Organisasi yang cermat memaksimalkan kesempatan-kesempatan dalam menciptakan keterlibatan dan pembelajaran siswa, serta meminimalkan waktu kosong yang dapat menimbulkan masalah- masalah pengelolaan kelas. b. Pemanfaatan Waktu Cara guru dalam menggunakan waktu sangat penting dalam pengelolaan kelas. Bagaimanapun waktu adalah sumber daya yang bernilai. Seorang guru harus sudah siap dalam memberikan pembelajaran di kelas. Dengan demikian, kombinasi pengaturan dengan pemanfaatan waktu dapat mengeliminasi potensi munculnya masalah-masalah pengelolaan kelas. c. Fokus Pelajaran Guru yang efektif juga menggunakan papan tulis, OHP, bagan, tampilan-tampilan dan peragaan-peragaan lain untuk menarik dan memelihara perhatian siswa. Pendekatan ini mendorong
  • 9. BAHRUR ROSYIDI |Pengelolaan Kelas 9 pembelajaran dengan membantu menjaga perhatian. Oleh karena sejak awal siswa-siswa seharusnya melihat tampilan informasi itu, maka siswa-siswa yang kurang memerhatikan akan mudah diidentifikasi. Semua perangkat-perangkat ini merupakan jenis-jenis fokus yang bisa dimanfaatkan untuk menarik dan menjaga perhatian siswa. d. Keterlibatan Siswa Dengan perencanaan yang seksama, guru sudah harus memastikan bahwa materi yang diajarkan saat itu sudah bisa mengkomunikasikan logika dan struktur internal pada siswa dengan jelas. e. Umpan Balik Pentingnya umpan balik yang dapat memberikan informasi pada siswa mengenai akurasi atau kecocokan sebuah respons dalam mendorong pembelajaran. Umpan balik dapat memberikan informasi pada siswa mengenai akurasi pemahaman mereka, dan umpan balik ini juga penting bagi motivasi siswa karena ia membantu mencukupi kebutuhan mereka untuk mengetahui bagaimana dan mengapa mereka berkembang. Umpan balik memiliki empat karakteristik penting, yaitu: (1) Langsung, (2) Spesifik, (3) Menyediakan informasi yang korektif, dan (4) memiliki nada emosional yang positif. f. Review dan Penutup Pelajaran-pelajaran akan menjadi lebih koheren ketika review dan penutup digunakan untuk meringkas dan memadukan gagasan- gagasan yang baru saja dipelajari secara bersama-sama. Review dapat meringkas pekerjaan sebelumnya dan membantu siswa menghubungkan apa yang telah dipelajari dengan apa yang baru dipelajari. Review-review yang efektif menekankan poin-poin penting dan membantu siswa menjelaskan pemahaman mereka. Review-review yang efektif akan lebih banyak melibatkan siswa untuk mengingat kembali fakta-fakta mengenai pelajaran; review
  • 10. BAHRUR ROSYIDI |Pengelolaan Kelas 10 mengalihkan perhatian siswa dari rincian-rincian harfiah menuju koneksi-koneksi konseptual yang lebih dalam mengenai materi yang telah dipelajari. Penutup merupakan bentuk review yang dilakukan di akhir pelajaran, di dalamnya topik-topik diringkas dan dipadukan. Gagasan penutup haruslah bersifat umum dan masuk akal secara intuitif, gagasan tersebut memadukan materi secara bersama-sama dan mengisayaratkan akhir pelajaran. PENUTUP Pengelolaan kelas mencakup tindakan-tindakan yang menciptakan dan memelihara lingkungan pembelajaran yang tertib. Kelas- kelas yang diatur dengan baik dapat menghasilkan prestasi yang lebih tinggi dan meningkatkan motivasi siswa. Pengelolaan kelas terbagi menjadi pengelolaan kelas secara fisik yang meliputi komponen fisik proses pembelajaran dan pengelolaan secara non fisik yang meliputi pengelolaan kelas yang bersumber dari kemampuan guru untuk mengelola kelas sehingga terjadi pembelajaran yang efektif, efisien dan tepat sasaran sesuai dengan tujuan pembelajaran. DAFTAR RUJUKAN Ardiansyah, Asyrori. 2011, Definisi Pengelolaan Kelas (online). (http://kabar-pendidikan.blogspot.com/2011/06/definisi- pengelolaan-kelas.html diakses tanggal 2 November 2011). Arikunto, Suharsimi. (1995). Manajemen penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Jacobsen, A. David. 2009. Methods for Teaching. Pearson Education, Inc, Publishing. New Jersey, USA. Surjana, andyarto. 2002. Evektifitas Pengelolaan Kelas. Jurnal Pendidikan Penabur. Wana, Dina. 2008. Gaya belajar (online). (http://kykywana.blogspot.com/2008/06/pengelolaan-kelas.html, diakses tanggal 2 November 2011).