SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 7
Blog ini




Di-link Dari Sini




Web




Jumat, 27 Februari 2009
KEPEMIMPINAN MENURUT TEORI SIFAT
KEPEMIMPINAN MENURUT TEORI SIFAT
Oleh : Nur Afifuddin

A. Latar Belakang
Keberhasilan seorang pemimpin dapat ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-
ciri yang dimiliki oleh pemimpin itu. Sifat tersebut dapat berupa sifat fisik atau sifat
psikologis.
Untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil sangat ditentukan kemampuan pribadi
pemimpin. Kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan
berbagai macam sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya. Oleh karena itu timbul
usaha para ahli untuk meneliti dan memerinci lebih jauh kualitas seorang pemimpin
yang berhasil di dalam melaksanakan tugas-tugas kepemimpinannya, kemudian hasil-
hasil tersebut dirumuskan ke dalam sifat-sifat umum seorang pemimpin. Usaha
tersebut melahirkan dan berkembang menjadi teori kepemimpinan yang disebut
“teori sifat-sifat kepemimpinan” atau traits theory of leadership”

B. Berbagai Macam Pendapat
Tokoh yang mengupas sifat kepemimpinan adalah Barnard, Ordway Tead, Millet,
Stogdill, Davis, G.R. Terry, Ruslan Abdulgani, dan sebagainya. Usaha yang dilakukan
para ahli sangat heterogen, sehingga kadang-kadang timbul keragu-raguan terhadap
hasil tersebut.
Berbagai pendapat yang berbeda-beda diantaranya adalah :
1. Ordway Tead
Ada sepuluh macam sifat atau perangai yang harus dimiliki seorang pemimpin, yaitu :
a. Energi jasmani dan rohani (physical and nervous energy)
b. Kepastian akan maksud dan arah tujuan (a sense of purpose and direction)
c. Antusiasme atau perhatian yang besar (anthusiasm)
d. Ramah tamah, penuh rasa persahabatan dan ketulusan hati (friendlieness and
effecticeness)
e. Integritas atau pribadi yang bulat (integrity)
f. Kecakapan teknis (technical mastery)
g. Mudah mengambil keputusan (decisioness)
h. Cerdas (intelligence)
i. Kecakapan mengajar (teaching skill)
j. Kesetiaan (faith)
Sifat-sifat tersebut untuk para pemimpin pada umumnya, tetapi pada prakteknya
kesepuluh sifat tersebut tidak harus bersama-sama dimiliki oleh seorang pemimpin
melainkan sangat bergantung pada tingkat kondisi dari pengikutnya
2. John D. millet
Ada empat sifat yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin, yaitu :
a. Kemampuan melihat organisasi sebagai satu keseluruhan (the ability to see an
enterprise as a whole)
b. Kemampuan mengambil keputusan-keputusan (the ability to make decisions)
c. Kemampuan melimpahkan atau mendelegasikan wewenang (the ability to delegate
authority)
d. Kemampuan menanamkan kesetiaan (the ability to command loyality)
3. Keith Davis
Dalam bukunya yang berjudul Human Behavior at Work : Human relations and
Organizational Behavior, Davis mengemukakan empat macam kelebihan kelebihan
sifat-sifat yang perlu dimilki oleh pemimpin, yaitu :
a. Intelegensia (intelligence)
Memiliki kecerdasan yang lebih tinggi daripada bawahannya


b. Kematangan dan keluasan pandangan social (social maturity and breadth)
Pemimpin harus lebih matang dan lebih luas dalam hal yang berkaitan dengan
kemasyarakatan sehingga mudah mengendalikan keadaan, kerja sama sosial, serta
mempunyai keyakinan dan kepercayaan pada diri sendiri.
c. Mempunyai motivasi dan keinginan berprestasi yang datang dari dalam (inner
motivation and avhievement desires)
Pemimpin diharapkan harus selalu mempunyai dorongan yang besar untuk dapat
menyelesaikan sesuatu.
d. Mempunyai kemampuan mengadakan hubungan antar manusia (human relations
attitudes)
Pemimpin harus selalu lebih mengetahui terhadap bawahannya, sebab dalam
kehidupan organisasi diperlukan adanya kerja sama atau saling ketergantungan antara
anggota-anggota kelompok. Pemimpin perlu berorientasi pada bawahan.
4. Chester I. Barnard
Ada dua sifat utama yang perlu dimiliki pemimpin, yaitu :
a. Sifat-sifat pribadi yang meliputi : fisik, kecakapan (skill), teknologi (technology),
daya tanggap (perception), pengetahuan (perception), daya ingat (memory), imajinasi
(imagination)
b. Sifat-sifat pribadi yang mempunyai watak yang lebih subjektif, yaitu keunggulan
seorang pemimpin di dalam : keyakinan (determination), ketekunan (persistence),
daya tahan (endurance), keberanian (courage)
5. Ralph Stogdill
Berdasarkan penelitian Stogdill ada dua periode penelitian yaitu periode 1904-1947
dan periode 1948-1970.
a. Periode 1904-1947
Dalam tahap ini, kepemimpinan ditandai dengan berbagai sifat yang meliputi : usia
(chronological age); Tinggi badan (height); berat badan (weight); gejala fisik, energi,
kesehatan; penampilan (apperence); kemampuan berbicara (fluency of speak);
scholarship; pengetahuan (knowlwdge); kemampuan menilai dan mengambil
keputusan (judgement and decision); kawasan (insight), keaslian; kemampuan
menyesuaikan (adaptability); introvers dan extrovers (introversion – extraversion);
berbagai keunggulan (dominance); inisiatif, tekun, semangat (initiative, persistence,
ambition); tanggung jawab (responsibility); harga diri dan keyakinan (integrity and
conviction); percaya pada diri sendiri (self confidence); pengendalian diri, optimis
(mood controle, mood optimission); pengendalian emosi (emotional control); social
and economic status; aktivitas sosial dan mobilitas (social activity and mobility);
kegiatan olah raga (biosocial activity); kecakaan bergaul (social skill); ketenaran,
wibawa (popularity, prestige); kerja sama (cooperation).
Sifat-sifat di atas dikelompokkan ke dalam komponen pokok :
1) Capacity, meliputi kecerdasan (intelligence), kewaspadaan (alertness), kemampuan
berbicara (verbal facility), keslian (originality), dan kemampuan menilai (judgement)
2) Achievement, meliputi gelar kesarjanaan (scholarship), pengetahuan (knowledge),
keberhasilan dalam olah raga (athletic accomplishment).
3) Responsibility, meliputi berdikari (independability, iisiatif, ketekunan (persistence),
agresif (aggressiveness), percaya pada diri sendiri (self confidence), keinginan untuk
unggul (desire to exel)
4) Participation, meliputi aktif, kemampuan bergaul (social ability), kerja sama
(cooperation), mudah menyesuaikan diri (adaptability), humor
5) Status, meliputi kedudukan sosial ekonomi (social economic position), ketenaran
(popularity)
Selain lima kelompok di atas, Stognill mengemukakan kelompok lain yaitu situasi
(situation) yang meliputi mental level, status, skills, needs, interest of followers,
objectives to be achieved, etc.
b. Periode 1948-1970
Pada tahap ini ada banyak variabel yang dikelompokkan menjadi komponen pokok
sebagai berikut :
1) Physical characteristics (cirri-ciri fisik) : activity, energy (aktivitas, kekuatan), age
(usia), appearance, grooming (penampilan, kerapihan), height (tinggi badan), weight
(berat badan)
2) Social background (latar belakang sosial) : education (pendidikan), social status
(atatus sosial), mobility (mobilitas)
3) Intellegence and ability (kecerdasan dan kecakapan) : intelligence judgement,
decisiveness (kemampuan menilai, pengambilan keputusan), knowledge
4) Personalty (kepribadian), adaptability (penyesuaian diri), adjustment, normality
(penyesuaian diri, biasa), aggressiveness, assertiveness, alertness (ketekunan),
ascendance, dominance (pengaruh, keunggulan), emotional balance, control
(penguasaan emosi, pengendalian), anthusiasm, extroversion, independence,
nonconformity (kebebasan, ketidakserasian), objectivity, though-mindedness,
originality, creativity, personal integrity, ethical conduct, resourcefulness (banyak
akal budinya), self confidence, strongth of conviction (kuat pendirian), tolerance of
stress
5) Task related characteristic (ciri-ciri yang berorientasi pada tugas) : achievement
drive, desire to excel (dorongan berprestasi, unggul), drive for responsibility
(dorongan bertanggung jawab), enterprise, initiative (kepelaporan, inisiatif),
persistence against (tangguh menghadapi halangan), responsible in pursuit of
objectives (bertanggung jawab dalam mencapai tujuan), task orientation (berorientasi
pada tugas).
6) Social characteristic (semangat kerja sama) : ability to enlist cooperative
(kesanggupan untuk memperoleh kerja sama), administrative ability, attractiveness
(daya tarik), cooperative nurturance (berjiwa mengasuh), popularity, prestige,
sociability, interpersonal skills (kemampuan bekerja sama, kecakapan saling
berhubungan) social participation, tact, diplomacy.
6. Empu Prapanca dan Ruslan Abdulgani
Para pendahulu kita sesungguhnya telah mewariskan nilai-nilai kepemimpnan yang
sangat tinggi dan mulia. Di dalam ajarannya terkandung nilai-nilai moral yang lebih
awal harus ditanamkan sehingga akan mendarah daging dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari kehidupan berbangsa dan bernegara. Ada tiga alasan prinsip :
a. Nilai-nilai moral yang mencerminkan berbagai petunjuk, nasihat, pengendalian diri,
kewajiban, dan sebagainya pada hakikatnya bersumber dari nilai-nilai Pancasila
b. Ajaran kepemimpinan “keteladanan” menempatkan pemimpin sebagai tokoh
panutan yang ucapan, perilaku dan tindakannya selalu dijadikan contoh, daya
penggerak bagi bawahan dan lingkungannya
c. Bila pemimpin sudah menguasai secara baik nilai-nilai kepemimpinan yang
diwariskan nenek moyang, sama hakikatnya mereka telah memiliki benteng yang
dapat diandalkan untuk menghadapi infilterasi, nilai-nilai ajaran kepemimpinan dunia
luar yang bertentangan dengan kepribadian.
Sebagai perbandingan dengan pendapat dari luar tentag kepemimpinan perlu
diketengahkan ajarn tentang kepemimpinan yang dikemukakan oleh Empu Prapanca
dan Ruslan Abdulgani.


a. Panca Dasa Kepemimpinan Shri Mahapatih Gajah Mada
Gajah Mada telah menggariskan sifat pemimpin yang baik yang disebut Panca Dasa
yang dilukiskan dalam buku Negara Kertagama buah tangan Empu Prapanca, yang
merupakan sifat-sifat yang dimiliki oleh seorang pemimpin besar yang berhasil. Sifat
kepemimpinan tersebut masih relevan sampai saat ini.
Kelima belas sifat-sifat pemimpin tersebut adalah sebagai berikut :
1) Wijnana – Sikap Bijaksana
Pemimpin hendaklah bersikap bijaksana, penuh hikmah dan ketekunan, terutama
didalam mengatasi suatu kesukaran dan atau kegentingan yang menimpa organisasinya,
negaranya ataupun pribadinya sebagai pemimpin sehingga tidak mudah putus asa
dalam mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapi
2) Mantra wira – sebagai pembela Negara sejati
Berkeberanian mutlak dalam kebenaran dan kesetiaan tanpa reserve dalam
menjunjung cita-cita Negara. Seorang pemimpin mempunyai pengabdian yang tinggi
dan keikhlasan berkorban demi tujuan Negara.
3) Wicaksanang Naya – bijaksana – kemampuan menganalisa dan mengambil keputusan
Seorang pemimpin bijaksana dalam bermain politik dengan berpedoman pada Tri kala
yaitu : Atita, bisa mengenang kejadian masa lalu; Nagat, bisa menerka kejadian yang
akan dating; dan wartama, dapat menentukan sikap dan mengambil keputusan pada
masa sekarang dengan tepat
4) Matanggawa – mendapat kepercayaan dari bawahan
Pemimpin harus mendapatkan kepercayaan yang tinggi dari bawahannya. Ini
merupakan syarat utama kepemimpinan yang menentukan kuat serta tegaknya
seorang pemimpin. Pemimpin yang demikian tidak akan mengabaikan kepercayaan
yang dipikulnya dan bekerja lebih tekun dalam mewujudkan kepentingan umum.
5) Satya bakti haprabhu – loyal pada atasan
Taat setia dan bakti kepada pemimpin, atasan, terutama kepada Negara dan
pimpinannya dapat menghindarkan dari pengkhianatan terhadap Negara dan
rakyatnya, karena nasib Negara itu adalah nasib juga nasib dari dirinya sendiri.
6) Wakjnana – pandai berpidato dan berdiplomasi
Memiliki kepandaian dalam berpidato dalam lingkungan kecil maupun di depan umum,
termasuk juga ahli dalam berdiplomasi, karena hal-hal di atas merupakan senjata
ampuh dalam membangkitkan kesadaran rakyat yang dibawakan oleh pandangan hidup
dan aliran politiknya.
7) Sajjawopasama – tidak sombong, rendah diri, manusiawi
Bersifat tidak sombong, mudah member hati kepada orang lain, bermuka manis,
pemaaf dan selalu mendekatkan diri kepada kawan seperjuangan serta rakyat yang
dipimpinnya. Sifat ini menghindarkan pemimpin dari sifat takabur, merasa lebih
unggul dan bangga pada kesanggupan diri sendiri. Merupakan sifat yang sangat sulit
didapat oleh seorang pemimpin
8) Dhirottsaha – bersifat rajin, kreatif
Bersifat rajin dan sungguh-sungguh dalam menjalankan segala pekerjaan, selalu
kreatif penuh dengan inisiatif yang menuju ke arah kebaikan dan kesejahteraan
daripada negara
9) Tan Lalana – bersifat gembira, periang
Bersifat gembira/periang, tidak mudah runtuh oleh suatu kesedihan melainkan
senantiasa menunjukkan sikap yang bangun tegak, teguh iman dalam pahit getirnya
perjuangan bagaikan batu karang di dasar samudra.

10) Disyacitta – jujur, terbuka
Bersifat baik, jujur dan dapat menerima pendapat orang lain, selalu mau menerima
pemikiran-pemikiran orang lain walaupun dari bawahannya.
11) Tan Satrisna – Tidak egois
Tidak terikat pada pemberian, tidak bersifat egoistis yang mengutamakan diri sendiri.
12) Masihi Samastha Bhuwana – bersifat penyayang, cinta alam
Pemimpin bersifat penyayang dan cinta pada seluruh alam dengan keyakinan hidup.
13) Ginong Pratidina – tekun menegakkan kebenaran
Selalu tekun untuk menegakkan kebenaran, untuk mengagungkan Negara agar tetap
memperoleh wibawa dari bawahan
14) Sumantri – sebagai abdi Negara yang baik
Menunjukkan sikap dan sifat sebagai abdi Negara yang baik, sifat ini perlu dimiliki
oleh setiap pengendali organisasi/pemerintahan, sebab mereka menjadi sorotan dan
contoh dari bawahannya/rakyatnya
15) Anayakan Musuh – mampu membinasakan lawan
Setiap pemimpin harus sanggup memusnahkan musuh Negara dan musuh masyarakat.
Sifat ini bukan berarti kejam, namun kasih saying tetap diutamakan, perdamaian kita
hormati, namun tidak gentar menumpahkan darah dalam pembelaan keagungan
Negara dari musuh yang akan menistakan kedaulatan Negara.

b. Ruslan Abdulgani
Seorang pemimpin harus mempunyai kelebihan dari yang dipimpin. Dengan adanya
kelebihan, kewibawaan seseorang akan selalu dapat dipertahankan, sehingga ketaatan
dari bawahan dapat terpelihara.

Kelebihan tersebut meliputi empat hal, yaitu :
1) Moral dan akhlak
2) Jiwa dan semangat
3) Ketajaman intelek dan persepsi
4) Ketekunan dan kekuatan jasmaniah

C. Beberapa kelemahan
Teori yang dikemukakan di atas disamping mendapat pertentangan dari berbagai
pihak, dalam prakteknya mempunyai kelemahan yang sulit dipraktekkan. Kelemahan
tersebut antara lain :
1. Diantara para pendukung teori tersebut tidak ada kekompakan sehingga timbul
berbagai pendapat diantara para pendukung teori tersebut
2. Teori sifat terlalu bersifat deskriptif, tidak mempunyai analisis bagaimana sifat-
sifat itu kaitannya dengan keberhasilan seorang pemimpin
3. Tidak selalu ada relevansi antara-antara sifat yang dianggap unggul tersebut
dengan efektivitas kepemimpinan
4. Terlalu sulit untuk menentukan dan mengukur masing-masing sifat yang berbeda-
beda satu dengan yang lain
5. Situasi dan kondisi tertentu dimana kepemimpinan dilaksanakan, memerlukan sifat
pemimpin yang tertentu pula.
D. Simpulan
Dalam kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan, setiap pemimpin dalam
kehidupan organisasi, ditampilkan sebagai tokoh panutan, atau tokoh yang selalu
diteladani oleh bawahannya. Sebagai tokoh panutan yaitu tokoh yang dianut oleh
bawahannya, harus selalu memberikan contoh-contoh positip terhadap bawahannya.
Sifat-sifat yang unggul tersebut di atas merupakan kepribadian pemimpin yang
didalamnya mengandung arti luas : kecakapan, daya tangkap, pengetahuan, daya
ingat, imajinasi, keyakinan, ketekunan, daya tahan, kejujuran, keberanian, harga diri
dan berbagai nilai moral yang lain.
Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki pemimpin, kewibawaan seorang pemimpin
akan selalu dapat dipertahankan, sehingga ketaatan dari bawahan dapat terpelihara.
Kepemimpinan yang menganut prinsip “keteladanan” akan berhasil melaksanakan
tugas-tugas kepemimpinannya apabila prinsip-prinsip teori sifat dapat dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Modul03_Perspektif & Teori Komunikasi Organisasi
Modul03_Perspektif & Teori Komunikasi OrganisasiModul03_Perspektif & Teori Komunikasi Organisasi
Modul03_Perspektif & Teori Komunikasi OrganisasiRR. Roosita Cindrakasih
 
Stimulus Organism Response Theory
Stimulus Organism Response TheoryStimulus Organism Response Theory
Stimulus Organism Response Theorymankoma2013
 
Social Exchange Theory
Social Exchange TheorySocial Exchange Theory
Social Exchange Theorymankoma2012
 
STATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesisSTATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesisYousuf Kurniawan
 
Pengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnisPengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnisPuw Elroy
 
Theory of Planned Behavior
Theory of Planned BehaviorTheory of Planned Behavior
Theory of Planned Behaviormankoma2013
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theorymankoma2012
 
Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)
Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)
Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)Yunita Wirapraja
 
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKANUniversitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia
 
Presentasi kelompok 2 induction
Presentasi kelompok 2 inductionPresentasi kelompok 2 induction
Presentasi kelompok 2 inductionVenty Maarif
 
Penetrasi Sosial
Penetrasi SosialPenetrasi Sosial
Penetrasi Sosialmankoma2013
 
TEORI KOMUNIKASI PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
TEORI KOMUNIKASIPENGURANGAN KETIDAKPASTIANTEORI KOMUNIKASIPENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
TEORI KOMUNIKASI PENGURANGAN KETIDAKPASTIANTeddy Ayomi
 
Memahami dan menemukan masalah untuk menentukan judul penelitian
Memahami dan menemukan masalah untuk menentukan judul penelitianMemahami dan menemukan masalah untuk menentukan judul penelitian
Memahami dan menemukan masalah untuk menentukan judul penelitianIrahumairah
 
IMPLEMENTASI SISTEM ARSITEKTUR TERPUSAT (CENTRALIZED) MELALUI PENERAPAN SISTE...
IMPLEMENTASI SISTEM ARSITEKTUR TERPUSAT (CENTRALIZED) MELALUI PENERAPAN SISTE...IMPLEMENTASI SISTEM ARSITEKTUR TERPUSAT (CENTRALIZED) MELALUI PENERAPAN SISTE...
IMPLEMENTASI SISTEM ARSITEKTUR TERPUSAT (CENTRALIZED) MELALUI PENERAPAN SISTE...Oki Mulyades
 
Teori Strukturasi Adaptif
Teori Strukturasi AdaptifTeori Strukturasi Adaptif
Teori Strukturasi Adaptifmankoma2012
 
Bab ii. pengambilan keputusan konsumen
Bab ii. pengambilan keputusan konsumenBab ii. pengambilan keputusan konsumen
Bab ii. pengambilan keputusan konsumenvajri rahman
 
Teori Dialektika Relasional
Teori Dialektika RelasionalTeori Dialektika Relasional
Teori Dialektika Relasionalmankoma2013
 
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal wordLingga - Universitas Riau
 

La actualidad más candente (20)

Modul03_Perspektif & Teori Komunikasi Organisasi
Modul03_Perspektif & Teori Komunikasi OrganisasiModul03_Perspektif & Teori Komunikasi Organisasi
Modul03_Perspektif & Teori Komunikasi Organisasi
 
Penelitian non ilmiah
Penelitian non ilmiahPenelitian non ilmiah
Penelitian non ilmiah
 
Stimulus Organism Response Theory
Stimulus Organism Response TheoryStimulus Organism Response Theory
Stimulus Organism Response Theory
 
PPT UJI NORMALITAS
PPT UJI NORMALITASPPT UJI NORMALITAS
PPT UJI NORMALITAS
 
Social Exchange Theory
Social Exchange TheorySocial Exchange Theory
Social Exchange Theory
 
STATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesisSTATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesis
 
Pengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnisPengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnis
 
Theory of Planned Behavior
Theory of Planned BehaviorTheory of Planned Behavior
Theory of Planned Behavior
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theory
 
Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)
Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)
Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)
 
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN
 
Presentasi kelompok 2 induction
Presentasi kelompok 2 inductionPresentasi kelompok 2 induction
Presentasi kelompok 2 induction
 
Penetrasi Sosial
Penetrasi SosialPenetrasi Sosial
Penetrasi Sosial
 
TEORI KOMUNIKASI PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
TEORI KOMUNIKASIPENGURANGAN KETIDAKPASTIANTEORI KOMUNIKASIPENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
TEORI KOMUNIKASI PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
 
Memahami dan menemukan masalah untuk menentukan judul penelitian
Memahami dan menemukan masalah untuk menentukan judul penelitianMemahami dan menemukan masalah untuk menentukan judul penelitian
Memahami dan menemukan masalah untuk menentukan judul penelitian
 
IMPLEMENTASI SISTEM ARSITEKTUR TERPUSAT (CENTRALIZED) MELALUI PENERAPAN SISTE...
IMPLEMENTASI SISTEM ARSITEKTUR TERPUSAT (CENTRALIZED) MELALUI PENERAPAN SISTE...IMPLEMENTASI SISTEM ARSITEKTUR TERPUSAT (CENTRALIZED) MELALUI PENERAPAN SISTE...
IMPLEMENTASI SISTEM ARSITEKTUR TERPUSAT (CENTRALIZED) MELALUI PENERAPAN SISTE...
 
Teori Strukturasi Adaptif
Teori Strukturasi AdaptifTeori Strukturasi Adaptif
Teori Strukturasi Adaptif
 
Bab ii. pengambilan keputusan konsumen
Bab ii. pengambilan keputusan konsumenBab ii. pengambilan keputusan konsumen
Bab ii. pengambilan keputusan konsumen
 
Teori Dialektika Relasional
Teori Dialektika RelasionalTeori Dialektika Relasional
Teori Dialektika Relasional
 
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
 

Destacado

Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...
Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...
Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...Netta Samosir
 
SEM 2 (STPM) Pengajian perniagaan: Bab 1-Kepimpinan
SEM 2 (STPM) Pengajian perniagaan: Bab 1-KepimpinanSEM 2 (STPM) Pengajian perniagaan: Bab 1-Kepimpinan
SEM 2 (STPM) Pengajian perniagaan: Bab 1-KepimpinanAtiqah Wan
 
Parent information evening 2013
Parent information evening 2013Parent information evening 2013
Parent information evening 2013sharndenys
 
A Digital Eurovision for European Union
A Digital Eurovision for European UnionA Digital Eurovision for European Union
A Digital Eurovision for European UnionRene Summer
 
Price discriminating monopolist
Price discriminating monopolistPrice discriminating monopolist
Price discriminating monopolistTravis Klein
 
IT-as-a-Service Solutions for Healthcare Providers
IT-as-a-Service Solutions for Healthcare ProvidersIT-as-a-Service Solutions for Healthcare Providers
IT-as-a-Service Solutions for Healthcare ProvidersEMC
 
Holy Trinity School HSA Overview 2012
Holy Trinity School HSA Overview 2012Holy Trinity School HSA Overview 2012
Holy Trinity School HSA Overview 2012htisnj
 
Fed fiscal monetary policy
Fed fiscal monetary policyFed fiscal monetary policy
Fed fiscal monetary policyTravis Klein
 
Adopting Intelligence-Driven Security
Adopting Intelligence-Driven SecurityAdopting Intelligence-Driven Security
Adopting Intelligence-Driven SecurityEMC
 
Extended project qualification
Extended project qualificationExtended project qualification
Extended project qualificationKhendle Christie
 
Conduct monetary policy
Conduct monetary policyConduct monetary policy
Conduct monetary policyTravis Klein
 
20140703 madrebonita
20140703 madrebonita20140703 madrebonita
20140703 madrebonitaMaco Yoshioka
 
TechBook: IMS on z/OS Using EMC Symmetrix Storage Systems
TechBook: IMS on z/OS Using EMC Symmetrix Storage SystemsTechBook: IMS on z/OS Using EMC Symmetrix Storage Systems
TechBook: IMS on z/OS Using EMC Symmetrix Storage SystemsEMC
 
BIOENERGY TECHNOLOGY STATUS IN THAILAND: CHALLENGES AND OPPORTUNITIES
BIOENERGY TECHNOLOGY STATUS IN THAILAND: CHALLENGES AND OPPORTUNITIESBIOENERGY TECHNOLOGY STATUS IN THAILAND: CHALLENGES AND OPPORTUNITIES
BIOENERGY TECHNOLOGY STATUS IN THAILAND: CHALLENGES AND OPPORTUNITIESSrichattra Chaivongvilan
 
National broadband Plans - Maximizing Economic Impact
National broadband Plans - Maximizing Economic ImpactNational broadband Plans - Maximizing Economic Impact
National broadband Plans - Maximizing Economic ImpactRene Summer
 

Destacado (20)

Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...
Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...
Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...
 
SEM 2 (STPM) Pengajian perniagaan: Bab 1-Kepimpinan
SEM 2 (STPM) Pengajian perniagaan: Bab 1-KepimpinanSEM 2 (STPM) Pengajian perniagaan: Bab 1-Kepimpinan
SEM 2 (STPM) Pengajian perniagaan: Bab 1-Kepimpinan
 
Parent information evening 2013
Parent information evening 2013Parent information evening 2013
Parent information evening 2013
 
A Digital Eurovision for European Union
A Digital Eurovision for European UnionA Digital Eurovision for European Union
A Digital Eurovision for European Union
 
Windows 8.1 a closer look
Windows 8.1 a closer lookWindows 8.1 a closer look
Windows 8.1 a closer look
 
отчётммо 3
отчётммо  3отчётммо  3
отчётммо 3
 
Price discriminating monopolist
Price discriminating monopolistPrice discriminating monopolist
Price discriminating monopolist
 
IT-as-a-Service Solutions for Healthcare Providers
IT-as-a-Service Solutions for Healthcare ProvidersIT-as-a-Service Solutions for Healthcare Providers
IT-as-a-Service Solutions for Healthcare Providers
 
мультимедийные технологии
мультимедийные технологиимультимедийные технологии
мультимедийные технологии
 
Holy Trinity School HSA Overview 2012
Holy Trinity School HSA Overview 2012Holy Trinity School HSA Overview 2012
Holy Trinity School HSA Overview 2012
 
Clientes2
Clientes2Clientes2
Clientes2
 
Fed fiscal monetary policy
Fed fiscal monetary policyFed fiscal monetary policy
Fed fiscal monetary policy
 
Adopting Intelligence-Driven Security
Adopting Intelligence-Driven SecurityAdopting Intelligence-Driven Security
Adopting Intelligence-Driven Security
 
Extended project qualification
Extended project qualificationExtended project qualification
Extended project qualification
 
Conduct monetary policy
Conduct monetary policyConduct monetary policy
Conduct monetary policy
 
20140703 madrebonita
20140703 madrebonita20140703 madrebonita
20140703 madrebonita
 
The application model in real life
The application model in real lifeThe application model in real life
The application model in real life
 
TechBook: IMS on z/OS Using EMC Symmetrix Storage Systems
TechBook: IMS on z/OS Using EMC Symmetrix Storage SystemsTechBook: IMS on z/OS Using EMC Symmetrix Storage Systems
TechBook: IMS on z/OS Using EMC Symmetrix Storage Systems
 
BIOENERGY TECHNOLOGY STATUS IN THAILAND: CHALLENGES AND OPPORTUNITIES
BIOENERGY TECHNOLOGY STATUS IN THAILAND: CHALLENGES AND OPPORTUNITIESBIOENERGY TECHNOLOGY STATUS IN THAILAND: CHALLENGES AND OPPORTUNITIES
BIOENERGY TECHNOLOGY STATUS IN THAILAND: CHALLENGES AND OPPORTUNITIES
 
National broadband Plans - Maximizing Economic Impact
National broadband Plans - Maximizing Economic ImpactNational broadband Plans - Maximizing Economic Impact
National broadband Plans - Maximizing Economic Impact
 

Similar a Teori sifat

Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinandevinadh
 
Teori Kepemimpinan
Teori KepemimpinanTeori Kepemimpinan
Teori Kepemimpinandevinadh
 
Ulung furtuna 19113049 2_ka17_ppt 7&8
Ulung furtuna 19113049 2_ka17_ppt 7&8Ulung furtuna 19113049 2_ka17_ppt 7&8
Ulung furtuna 19113049 2_ka17_ppt 7&8ulungfurtuna
 
Kepemimpinan iii (pendekatan dalam studi kepemimpinan)
Kepemimpinan iii (pendekatan dalam studi kepemimpinan)Kepemimpinan iii (pendekatan dalam studi kepemimpinan)
Kepemimpinan iii (pendekatan dalam studi kepemimpinan)Local Government
 
Materi pelatihan kepemimpinan
Materi pelatihan kepemimpinanMateri pelatihan kepemimpinan
Materi pelatihan kepemimpinanIVANYULIANTO4
 
Muhammad deida mahfizani haq tugas 7&8
Muhammad deida mahfizani haq tugas 7&8Muhammad deida mahfizani haq tugas 7&8
Muhammad deida mahfizani haq tugas 7&8deidazani
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinanfahmifrz
 
Kepemimpinan Efektif
Kepemimpinan EfektifKepemimpinan Efektif
Kepemimpinan Efektifdefiranita
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinanfahmifrz
 
Teori Dan Arti Penting Kepemimpinan
Teori Dan Arti Penting KepemimpinanTeori Dan Arti Penting Kepemimpinan
Teori Dan Arti Penting KepemimpinanLutfiyand
 
Kepemimpinan bahan ajar
Kepemimpinan bahan ajarKepemimpinan bahan ajar
Kepemimpinan bahan ajarKhairul Fadli
 
Etika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negara
Etika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negaraEtika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negara
Etika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negaraSyaifOer
 

Similar a Teori sifat (20)

Teori sifat
Teori sifatTeori sifat
Teori sifat
 
Teori sifat
Teori sifatTeori sifat
Teori sifat
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Teori Kepemimpinan
Teori KepemimpinanTeori Kepemimpinan
Teori Kepemimpinan
 
Ulung furtuna 19113049 2_ka17_ppt 7&8
Ulung furtuna 19113049 2_ka17_ppt 7&8Ulung furtuna 19113049 2_ka17_ppt 7&8
Ulung furtuna 19113049 2_ka17_ppt 7&8
 
Kepemimpinan iii (pendekatan dalam studi kepemimpinan)
Kepemimpinan iii (pendekatan dalam studi kepemimpinan)Kepemimpinan iii (pendekatan dalam studi kepemimpinan)
Kepemimpinan iii (pendekatan dalam studi kepemimpinan)
 
Materi pelatihan kepemimpinan
Materi pelatihan kepemimpinanMateri pelatihan kepemimpinan
Materi pelatihan kepemimpinan
 
TEORI KEPEMIMPINAN SIFAT.pptx
TEORI KEPEMIMPINAN SIFAT.pptxTEORI KEPEMIMPINAN SIFAT.pptx
TEORI KEPEMIMPINAN SIFAT.pptx
 
Muhammad deida mahfizani haq tugas 7&8
Muhammad deida mahfizani haq tugas 7&8Muhammad deida mahfizani haq tugas 7&8
Muhammad deida mahfizani haq tugas 7&8
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Tugas4
Tugas4Tugas4
Tugas4
 
I
II
I
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Kepemimpinan Efektif
Kepemimpinan EfektifKepemimpinan Efektif
Kepemimpinan Efektif
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Teori Dan Arti Penting Kepemimpinan
Teori Dan Arti Penting KepemimpinanTeori Dan Arti Penting Kepemimpinan
Teori Dan Arti Penting Kepemimpinan
 
KEPEMIMPINAN.ppt
KEPEMIMPINAN.pptKEPEMIMPINAN.ppt
KEPEMIMPINAN.ppt
 
Kepemimpinan bahan ajar
Kepemimpinan bahan ajarKepemimpinan bahan ajar
Kepemimpinan bahan ajar
 
Etika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negara
Etika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negaraEtika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negara
Etika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negara
 
tugas ke-4 kepemimpinan
tugas ke-4 kepemimpinantugas ke-4 kepemimpinan
tugas ke-4 kepemimpinan
 

Teori sifat

  • 1. Blog ini Di-link Dari Sini Web Jumat, 27 Februari 2009 KEPEMIMPINAN MENURUT TEORI SIFAT KEPEMIMPINAN MENURUT TEORI SIFAT Oleh : Nur Afifuddin A. Latar Belakang Keberhasilan seorang pemimpin dapat ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri- ciri yang dimiliki oleh pemimpin itu. Sifat tersebut dapat berupa sifat fisik atau sifat psikologis. Untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil sangat ditentukan kemampuan pribadi pemimpin. Kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai macam sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya. Oleh karena itu timbul usaha para ahli untuk meneliti dan memerinci lebih jauh kualitas seorang pemimpin yang berhasil di dalam melaksanakan tugas-tugas kepemimpinannya, kemudian hasil- hasil tersebut dirumuskan ke dalam sifat-sifat umum seorang pemimpin. Usaha tersebut melahirkan dan berkembang menjadi teori kepemimpinan yang disebut “teori sifat-sifat kepemimpinan” atau traits theory of leadership” B. Berbagai Macam Pendapat Tokoh yang mengupas sifat kepemimpinan adalah Barnard, Ordway Tead, Millet, Stogdill, Davis, G.R. Terry, Ruslan Abdulgani, dan sebagainya. Usaha yang dilakukan para ahli sangat heterogen, sehingga kadang-kadang timbul keragu-raguan terhadap hasil tersebut. Berbagai pendapat yang berbeda-beda diantaranya adalah : 1. Ordway Tead
  • 2. Ada sepuluh macam sifat atau perangai yang harus dimiliki seorang pemimpin, yaitu : a. Energi jasmani dan rohani (physical and nervous energy) b. Kepastian akan maksud dan arah tujuan (a sense of purpose and direction) c. Antusiasme atau perhatian yang besar (anthusiasm) d. Ramah tamah, penuh rasa persahabatan dan ketulusan hati (friendlieness and effecticeness) e. Integritas atau pribadi yang bulat (integrity) f. Kecakapan teknis (technical mastery) g. Mudah mengambil keputusan (decisioness) h. Cerdas (intelligence) i. Kecakapan mengajar (teaching skill) j. Kesetiaan (faith) Sifat-sifat tersebut untuk para pemimpin pada umumnya, tetapi pada prakteknya kesepuluh sifat tersebut tidak harus bersama-sama dimiliki oleh seorang pemimpin melainkan sangat bergantung pada tingkat kondisi dari pengikutnya 2. John D. millet Ada empat sifat yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin, yaitu : a. Kemampuan melihat organisasi sebagai satu keseluruhan (the ability to see an enterprise as a whole) b. Kemampuan mengambil keputusan-keputusan (the ability to make decisions) c. Kemampuan melimpahkan atau mendelegasikan wewenang (the ability to delegate authority) d. Kemampuan menanamkan kesetiaan (the ability to command loyality) 3. Keith Davis Dalam bukunya yang berjudul Human Behavior at Work : Human relations and Organizational Behavior, Davis mengemukakan empat macam kelebihan kelebihan sifat-sifat yang perlu dimilki oleh pemimpin, yaitu : a. Intelegensia (intelligence) Memiliki kecerdasan yang lebih tinggi daripada bawahannya b. Kematangan dan keluasan pandangan social (social maturity and breadth) Pemimpin harus lebih matang dan lebih luas dalam hal yang berkaitan dengan kemasyarakatan sehingga mudah mengendalikan keadaan, kerja sama sosial, serta mempunyai keyakinan dan kepercayaan pada diri sendiri. c. Mempunyai motivasi dan keinginan berprestasi yang datang dari dalam (inner motivation and avhievement desires) Pemimpin diharapkan harus selalu mempunyai dorongan yang besar untuk dapat menyelesaikan sesuatu. d. Mempunyai kemampuan mengadakan hubungan antar manusia (human relations attitudes) Pemimpin harus selalu lebih mengetahui terhadap bawahannya, sebab dalam kehidupan organisasi diperlukan adanya kerja sama atau saling ketergantungan antara anggota-anggota kelompok. Pemimpin perlu berorientasi pada bawahan. 4. Chester I. Barnard Ada dua sifat utama yang perlu dimiliki pemimpin, yaitu :
  • 3. a. Sifat-sifat pribadi yang meliputi : fisik, kecakapan (skill), teknologi (technology), daya tanggap (perception), pengetahuan (perception), daya ingat (memory), imajinasi (imagination) b. Sifat-sifat pribadi yang mempunyai watak yang lebih subjektif, yaitu keunggulan seorang pemimpin di dalam : keyakinan (determination), ketekunan (persistence), daya tahan (endurance), keberanian (courage) 5. Ralph Stogdill Berdasarkan penelitian Stogdill ada dua periode penelitian yaitu periode 1904-1947 dan periode 1948-1970. a. Periode 1904-1947 Dalam tahap ini, kepemimpinan ditandai dengan berbagai sifat yang meliputi : usia (chronological age); Tinggi badan (height); berat badan (weight); gejala fisik, energi, kesehatan; penampilan (apperence); kemampuan berbicara (fluency of speak); scholarship; pengetahuan (knowlwdge); kemampuan menilai dan mengambil keputusan (judgement and decision); kawasan (insight), keaslian; kemampuan menyesuaikan (adaptability); introvers dan extrovers (introversion – extraversion); berbagai keunggulan (dominance); inisiatif, tekun, semangat (initiative, persistence, ambition); tanggung jawab (responsibility); harga diri dan keyakinan (integrity and conviction); percaya pada diri sendiri (self confidence); pengendalian diri, optimis (mood controle, mood optimission); pengendalian emosi (emotional control); social and economic status; aktivitas sosial dan mobilitas (social activity and mobility); kegiatan olah raga (biosocial activity); kecakaan bergaul (social skill); ketenaran, wibawa (popularity, prestige); kerja sama (cooperation). Sifat-sifat di atas dikelompokkan ke dalam komponen pokok : 1) Capacity, meliputi kecerdasan (intelligence), kewaspadaan (alertness), kemampuan berbicara (verbal facility), keslian (originality), dan kemampuan menilai (judgement) 2) Achievement, meliputi gelar kesarjanaan (scholarship), pengetahuan (knowledge), keberhasilan dalam olah raga (athletic accomplishment). 3) Responsibility, meliputi berdikari (independability, iisiatif, ketekunan (persistence), agresif (aggressiveness), percaya pada diri sendiri (self confidence), keinginan untuk unggul (desire to exel) 4) Participation, meliputi aktif, kemampuan bergaul (social ability), kerja sama (cooperation), mudah menyesuaikan diri (adaptability), humor 5) Status, meliputi kedudukan sosial ekonomi (social economic position), ketenaran (popularity) Selain lima kelompok di atas, Stognill mengemukakan kelompok lain yaitu situasi (situation) yang meliputi mental level, status, skills, needs, interest of followers, objectives to be achieved, etc. b. Periode 1948-1970 Pada tahap ini ada banyak variabel yang dikelompokkan menjadi komponen pokok sebagai berikut : 1) Physical characteristics (cirri-ciri fisik) : activity, energy (aktivitas, kekuatan), age (usia), appearance, grooming (penampilan, kerapihan), height (tinggi badan), weight (berat badan) 2) Social background (latar belakang sosial) : education (pendidikan), social status (atatus sosial), mobility (mobilitas)
  • 4. 3) Intellegence and ability (kecerdasan dan kecakapan) : intelligence judgement, decisiveness (kemampuan menilai, pengambilan keputusan), knowledge 4) Personalty (kepribadian), adaptability (penyesuaian diri), adjustment, normality (penyesuaian diri, biasa), aggressiveness, assertiveness, alertness (ketekunan), ascendance, dominance (pengaruh, keunggulan), emotional balance, control (penguasaan emosi, pengendalian), anthusiasm, extroversion, independence, nonconformity (kebebasan, ketidakserasian), objectivity, though-mindedness, originality, creativity, personal integrity, ethical conduct, resourcefulness (banyak akal budinya), self confidence, strongth of conviction (kuat pendirian), tolerance of stress 5) Task related characteristic (ciri-ciri yang berorientasi pada tugas) : achievement drive, desire to excel (dorongan berprestasi, unggul), drive for responsibility (dorongan bertanggung jawab), enterprise, initiative (kepelaporan, inisiatif), persistence against (tangguh menghadapi halangan), responsible in pursuit of objectives (bertanggung jawab dalam mencapai tujuan), task orientation (berorientasi pada tugas). 6) Social characteristic (semangat kerja sama) : ability to enlist cooperative (kesanggupan untuk memperoleh kerja sama), administrative ability, attractiveness (daya tarik), cooperative nurturance (berjiwa mengasuh), popularity, prestige, sociability, interpersonal skills (kemampuan bekerja sama, kecakapan saling berhubungan) social participation, tact, diplomacy. 6. Empu Prapanca dan Ruslan Abdulgani Para pendahulu kita sesungguhnya telah mewariskan nilai-nilai kepemimpnan yang sangat tinggi dan mulia. Di dalam ajarannya terkandung nilai-nilai moral yang lebih awal harus ditanamkan sehingga akan mendarah daging dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan berbangsa dan bernegara. Ada tiga alasan prinsip : a. Nilai-nilai moral yang mencerminkan berbagai petunjuk, nasihat, pengendalian diri, kewajiban, dan sebagainya pada hakikatnya bersumber dari nilai-nilai Pancasila b. Ajaran kepemimpinan “keteladanan” menempatkan pemimpin sebagai tokoh panutan yang ucapan, perilaku dan tindakannya selalu dijadikan contoh, daya penggerak bagi bawahan dan lingkungannya c. Bila pemimpin sudah menguasai secara baik nilai-nilai kepemimpinan yang diwariskan nenek moyang, sama hakikatnya mereka telah memiliki benteng yang dapat diandalkan untuk menghadapi infilterasi, nilai-nilai ajaran kepemimpinan dunia luar yang bertentangan dengan kepribadian. Sebagai perbandingan dengan pendapat dari luar tentag kepemimpinan perlu diketengahkan ajarn tentang kepemimpinan yang dikemukakan oleh Empu Prapanca dan Ruslan Abdulgani. a. Panca Dasa Kepemimpinan Shri Mahapatih Gajah Mada Gajah Mada telah menggariskan sifat pemimpin yang baik yang disebut Panca Dasa yang dilukiskan dalam buku Negara Kertagama buah tangan Empu Prapanca, yang merupakan sifat-sifat yang dimiliki oleh seorang pemimpin besar yang berhasil. Sifat kepemimpinan tersebut masih relevan sampai saat ini. Kelima belas sifat-sifat pemimpin tersebut adalah sebagai berikut :
  • 5. 1) Wijnana – Sikap Bijaksana Pemimpin hendaklah bersikap bijaksana, penuh hikmah dan ketekunan, terutama didalam mengatasi suatu kesukaran dan atau kegentingan yang menimpa organisasinya, negaranya ataupun pribadinya sebagai pemimpin sehingga tidak mudah putus asa dalam mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapi 2) Mantra wira – sebagai pembela Negara sejati Berkeberanian mutlak dalam kebenaran dan kesetiaan tanpa reserve dalam menjunjung cita-cita Negara. Seorang pemimpin mempunyai pengabdian yang tinggi dan keikhlasan berkorban demi tujuan Negara. 3) Wicaksanang Naya – bijaksana – kemampuan menganalisa dan mengambil keputusan Seorang pemimpin bijaksana dalam bermain politik dengan berpedoman pada Tri kala yaitu : Atita, bisa mengenang kejadian masa lalu; Nagat, bisa menerka kejadian yang akan dating; dan wartama, dapat menentukan sikap dan mengambil keputusan pada masa sekarang dengan tepat 4) Matanggawa – mendapat kepercayaan dari bawahan Pemimpin harus mendapatkan kepercayaan yang tinggi dari bawahannya. Ini merupakan syarat utama kepemimpinan yang menentukan kuat serta tegaknya seorang pemimpin. Pemimpin yang demikian tidak akan mengabaikan kepercayaan yang dipikulnya dan bekerja lebih tekun dalam mewujudkan kepentingan umum. 5) Satya bakti haprabhu – loyal pada atasan Taat setia dan bakti kepada pemimpin, atasan, terutama kepada Negara dan pimpinannya dapat menghindarkan dari pengkhianatan terhadap Negara dan rakyatnya, karena nasib Negara itu adalah nasib juga nasib dari dirinya sendiri. 6) Wakjnana – pandai berpidato dan berdiplomasi Memiliki kepandaian dalam berpidato dalam lingkungan kecil maupun di depan umum, termasuk juga ahli dalam berdiplomasi, karena hal-hal di atas merupakan senjata ampuh dalam membangkitkan kesadaran rakyat yang dibawakan oleh pandangan hidup dan aliran politiknya. 7) Sajjawopasama – tidak sombong, rendah diri, manusiawi Bersifat tidak sombong, mudah member hati kepada orang lain, bermuka manis, pemaaf dan selalu mendekatkan diri kepada kawan seperjuangan serta rakyat yang dipimpinnya. Sifat ini menghindarkan pemimpin dari sifat takabur, merasa lebih unggul dan bangga pada kesanggupan diri sendiri. Merupakan sifat yang sangat sulit didapat oleh seorang pemimpin 8) Dhirottsaha – bersifat rajin, kreatif Bersifat rajin dan sungguh-sungguh dalam menjalankan segala pekerjaan, selalu kreatif penuh dengan inisiatif yang menuju ke arah kebaikan dan kesejahteraan daripada negara 9) Tan Lalana – bersifat gembira, periang Bersifat gembira/periang, tidak mudah runtuh oleh suatu kesedihan melainkan senantiasa menunjukkan sikap yang bangun tegak, teguh iman dalam pahit getirnya perjuangan bagaikan batu karang di dasar samudra. 10) Disyacitta – jujur, terbuka Bersifat baik, jujur dan dapat menerima pendapat orang lain, selalu mau menerima pemikiran-pemikiran orang lain walaupun dari bawahannya.
  • 6. 11) Tan Satrisna – Tidak egois Tidak terikat pada pemberian, tidak bersifat egoistis yang mengutamakan diri sendiri. 12) Masihi Samastha Bhuwana – bersifat penyayang, cinta alam Pemimpin bersifat penyayang dan cinta pada seluruh alam dengan keyakinan hidup. 13) Ginong Pratidina – tekun menegakkan kebenaran Selalu tekun untuk menegakkan kebenaran, untuk mengagungkan Negara agar tetap memperoleh wibawa dari bawahan 14) Sumantri – sebagai abdi Negara yang baik Menunjukkan sikap dan sifat sebagai abdi Negara yang baik, sifat ini perlu dimiliki oleh setiap pengendali organisasi/pemerintahan, sebab mereka menjadi sorotan dan contoh dari bawahannya/rakyatnya 15) Anayakan Musuh – mampu membinasakan lawan Setiap pemimpin harus sanggup memusnahkan musuh Negara dan musuh masyarakat. Sifat ini bukan berarti kejam, namun kasih saying tetap diutamakan, perdamaian kita hormati, namun tidak gentar menumpahkan darah dalam pembelaan keagungan Negara dari musuh yang akan menistakan kedaulatan Negara. b. Ruslan Abdulgani Seorang pemimpin harus mempunyai kelebihan dari yang dipimpin. Dengan adanya kelebihan, kewibawaan seseorang akan selalu dapat dipertahankan, sehingga ketaatan dari bawahan dapat terpelihara. Kelebihan tersebut meliputi empat hal, yaitu : 1) Moral dan akhlak 2) Jiwa dan semangat 3) Ketajaman intelek dan persepsi 4) Ketekunan dan kekuatan jasmaniah C. Beberapa kelemahan Teori yang dikemukakan di atas disamping mendapat pertentangan dari berbagai pihak, dalam prakteknya mempunyai kelemahan yang sulit dipraktekkan. Kelemahan tersebut antara lain : 1. Diantara para pendukung teori tersebut tidak ada kekompakan sehingga timbul berbagai pendapat diantara para pendukung teori tersebut 2. Teori sifat terlalu bersifat deskriptif, tidak mempunyai analisis bagaimana sifat- sifat itu kaitannya dengan keberhasilan seorang pemimpin 3. Tidak selalu ada relevansi antara-antara sifat yang dianggap unggul tersebut dengan efektivitas kepemimpinan 4. Terlalu sulit untuk menentukan dan mengukur masing-masing sifat yang berbeda- beda satu dengan yang lain 5. Situasi dan kondisi tertentu dimana kepemimpinan dilaksanakan, memerlukan sifat pemimpin yang tertentu pula. D. Simpulan Dalam kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan, setiap pemimpin dalam kehidupan organisasi, ditampilkan sebagai tokoh panutan, atau tokoh yang selalu diteladani oleh bawahannya. Sebagai tokoh panutan yaitu tokoh yang dianut oleh
  • 7. bawahannya, harus selalu memberikan contoh-contoh positip terhadap bawahannya. Sifat-sifat yang unggul tersebut di atas merupakan kepribadian pemimpin yang didalamnya mengandung arti luas : kecakapan, daya tangkap, pengetahuan, daya ingat, imajinasi, keyakinan, ketekunan, daya tahan, kejujuran, keberanian, harga diri dan berbagai nilai moral yang lain. Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki pemimpin, kewibawaan seorang pemimpin akan selalu dapat dipertahankan, sehingga ketaatan dari bawahan dapat terpelihara. Kepemimpinan yang menganut prinsip “keteladanan” akan berhasil melaksanakan tugas-tugas kepemimpinannya apabila prinsip-prinsip teori sifat dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya