SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 60
EFEKTIVITAS ORGANISASI



ORGANISASI dan MANAJEMEN PERUSAHAAN INDUSTRI
Download slide di
  http://rumah-
   belajar.org
PENDAHULUAN
• Keberhasilan Organisasi : kemampuan
  organisasi untuk menghadapi
  lingkungan
• Cara untuk mengukur keberhasilan :
  beragam, sesuai kepentingan penilai
EFFEKTIVITAS ORGANISASI
                 DEFINISI


• Efektivitas Organisasi:
 Tingkat keberhasilan organisasi dalam
 usaha mencapai tujuan / sasarannya
• Efisiensi Organisasi:
 Banyaknya input / sumber yang
 diperlukan oleh organisasi untuk
 menghasilkan satu satuan output
EFFEKTIVITAS ORGANISASI
               PENDEKATAN PENGUKURAN (1)


LINGKUNGAN



                      ORGANISASI
   INPUT                                         OUTPUT
   SUMBER       (mengubah Input menjadi Output   PRODUK/JASA
                 melalui KEGIATAN dan PROSES
                           INTERNAL)




  PENDEKATAN            PENDEKATAN               PENDEKATAN
    SUMBER                PROSES                  SASARAN
EFFEKTIVITAS ORGANISASI
                     PENDEKATAN PENGUKURAN (2)

•   Pendekatan Sasaran:
    – Dimulai dengan mengidentifikasi sasaran & mengukur
      keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran
      tersebut
    – Sasaran yang digunakan: Sasaran Aktual
•   Permasalahan:
    – Adanya berbagai jenis output organisasi (multiples
      outcomes)
       • Banyak macam output organisasi, tiap bagian mempunyai
         jenis output sendiri
       • Pimpinan punya pandangan berbeda tentang pentingnya
         setiap jenis sasaran
    – Adanya subjektivitas dalam penilaian: tiap orang
      (pimpinan) mempunyai pandangan sendiri (subjektif)
      tentang prioritas sasaran
    – Pengaruh kontekstual
PENDEKATAN SASARAN
                      (PANDANGAN PIMPINAN - EVAN)

                                                      % PIMPINAN YANG
                                  % PIMPINAN YANG   MENGANGGAP SASARAN
                                    MENGANGGAP          BERPENGARUH
         SASARAN
                                  SASARAN SANGAT         TERHADAP
                                      PENTING          KEBERHASILAN
                                                         ORGANISASI
1. Efisiensi Organisasi                 81                   71
2. Produktivitas Organisasi             80                   70
3. Memaksimumkan Keuntungan             72                   70
4. Pertumbuhan Organisasi               60                   72
5. Kepemimpinan Organisasi di
Sektornya                               58                  64
6. Stabilitas Organisasi                58                 54
7. Kesejahteraan Karyawan               65                 20
8.Kesejahteraan       Sosial di
Lingkungan Sosial Organisasi            16                  8
PENDEKATAN SASARAN
                    (PANDANGAN PENELITI - STREERS)

       KRITERIA YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR         FREKUENSI
                EFEKTIFITAS ORGANISASI               PENGGUNAAN
                                                        (KALI)
1. Adaptabilitas dan fleksibilitas Organisasi             10
2. Produktivitas                                           6
3. Kepuasan Karyawan                                       5
4. Tingkat Keuntungan                                      3
5. Keberhasilan dalam mendapatkan Sumber                   3
6. Kebebasan dari rasa tertekan pada anggota               2
  Organisasi
7. Kontrol terhadap Lingkungan                           2
8. Pengembangan Organisasi                               2
9. Efisiensi Organisasi                                  2
10. Kemampuan Organisasi untuk mempertahankan            2
anggotanya
11. Pertumbuhan Organisasi                               2
12. Integrasi dalam Organisasi                           2
13. Kelancaran komunikasi dalam Organisasi               2
14. Kemampuan mempertahankan keberadaan                  2
(eksistensi) Organisasi
EFFEKTIVITAS ORGANISASI
              PENDEKATAN PENGUKURAN (3)


• Pendekatan Sumber (System Resources
  Approach)
   – Mengukur efektivitas melalui
     keberhasilan organisasi dalam
     mendapatkan berbagai sumber yang
     dibutuhkannya terutama yang langka
     (mahal)
   – Didasarkan pada keterbukaan organisasi
     terhadap lingkungannya
• Cara : secara sederhana, efektivitas
  organisasi diukur dengan kuantitas sumber
  yang berhasil diperoleh dari lingkungan
PENDEKATAN SUMBER
• Kriteria:
  – Kemampuan mengintegrasikan lingkungan
    secara tepat
  – Kemampuan beradaptasi terhadap
    lingkungan
  – Kemampuan menghasilkan output dengan
    menggunakan sumber-sumber yang
    berhasil diperoleh
  – Kemampuan memelihara kegiatan
    operasional
EFFEKTIVITAS ORGANISASI
               PENDEKATAN PENGUKURAN (4)


• Pendekatan Proses (Internal Process
  Approach)
  – Memandang efektivitas sebagai tingkat efisiensi &
    kondisi (kesehatan) organisasi internal
• Efektif  proses internal lancar
• Tidak memperhatikan lingkungan, fokus
  perhatian pada internal organisasi
• Pendekatan human relation, mempelajari
  hubungan efektivitas dengan suasana kerja
PENDEKATAN PROSES
• Kriteria:
  –   Perhatian atasan terhadap bawahan
  –   Semangat kerjasama, loyalitas kelompok kerja
  –   Desentralisasi pengambilan keputusan
  –   Adanya komunikasi dan saling percaya antara atasan
      bawahan
  –   Komunikasi vertikal & horizontal yang lancar dalam
      organisasi
  –   Adanya keinginan seluruh anggota organisasi untuk
      mencapai tujuan
  –   Adanya imbalan untuk meransang munculnya kelompok
      kerja yang efektif
  –   Adanya kerjasama antara bagian secara baik dan
      penyelesaian konflik dengan acuan kepentingan
      organisasi
EFFEKTIVITAS ORGANISASI
             PENDEKATAN PENGUKURAN (5)


• Pendekatan Gabungan
   – Setiap pendekatan mempunyai kelemahan,
     sehingga muncul pemikiran untuk
     menggunakan pendekatan gabungan
   – Kelemahan suatu pendekatan bisa ditutuap
     oleh kelebihan pendekatan lainnya
• Pendekatan Integratif
   – Pendekatan sebelumnya, masing-masing
     hanya melihat satu aspek saja muncul
     pendekatan integratif
PENDEKATAN INTEGRATIF
• Dasar pemikiran:
   – Organisasi : macam-macam kegiatan,
     memiliki berbagai jenis output, perlu
     pengukuran efektivitas dengan banyak
     kriteria (integratif)
• Pendekatan:
   – Pendekatan Constituency
   – Pendekatan bidang Sasaran (Goal Domain)
   – Kerangka Ketergantungan (Contingency)
PENDEKATAN CONSTITUENCY
           (1)
• Constituency: Kelompok di dalam (luar)
  organisasi yang mempunyai kepentingan
  terhadap performansi organisasi
• Efektivitas organisasi diukur dari kepuasan
  Constituency terhadap organisasi
• Populer, karena mampu memberikan
  gambaran tentang profil performansi
  organisasi secara keseluruhan
PENDEKATAN CONSTITUENCY
             (2)
            PENGKUKURAN EFEKTIVITAS PERUSAHAAN KECIL
JENIS CONSTITUENCY     KRITERIA EFEKTIVITAS
1. Pemilik Perusahaan Tingkat Keuntungan

2. Karyawan           Kepuasan kerja, besarnya imbalan,
                      dan sistem pengawasan yang
                      digunakan
3.                    Mutu Produk/Jasa yang dihasilkan
 Konsumen/Pelanggan oleh Perusahaan
4. Pemberi Pinjaman Kredibilitas Perusahaan dalam
                      mengembalikan pinjaman
5.                    Sumbangan/Partisipasi Perusahaan
 Lingkungan/Komunitas terhadap kegiatan komunitas
6. Supplier           Kelancaran transaksi/pembayaran
7. Pemerintah          Kepatuhan Perusahaan terhadap
                       Hukum dan peraturan pemerintah
PENDEKATAN BIDANG
          SASARAN (1)
• Organisasi : banyak jenis output  banyak
  bidang sasaran  banyak ukuran efektivitas
• Efisiensi Internal: kemampuan organisasi
  dalam menggunakan sumber yang dimiliki
• Efisiensi Eksternal: menggambarkan
  kemampuan organisasi mendapatkan semua
  jenis sumber yang diperlukannya
• Efektivitas Internal: menunjukkan hasil
  kerja personil dalam organisasi
• Efektivitas Eksternal: menggambarkan
  kemampuan organisasi dalam merumuskan
  constituency
INTERNAL                         EKSTERNAL

             EFISIENSI                            EFISIENSI
             INTERNAL PADA :
             PERHATIAN                            EKSTERNAL
                                                  PERHATIAN PADA :
             Output/Input                         Posisi (kekuatan) organisasi dalam
EFISIENSI




                                                  lingkungannya
             UKURAN :
                                                  UKURAN :
              jumlah produksi/jam kerja
             tingkat keuntungan dari investasi    jumlah produksi/jam kerja
             ongkos produksi per unit produk     tingkat keuntungan dari investasi
             bahan terbuang per unit produk      ongkos produksi per unit produk
             omset/ongkos produksi               bahan terbuang per unit produk
                                                  omset/ongkos produksi
             EFEKTIVITAS                          EFEKTIVITAS
             INTERNAL PADA :
             PERHATIAN                            EKSTERNAL
                                                  PERHATIAN PADA :
             Kepuasan Karyawan                    Kepuasan Constituency
EFEKTIFITA




             UKURAN :                             UKURAN :
    S




              turnover rate                       kepuasan lingkungan terhadap
             sikap karyawan                        organisasi
             iklim kerja / iklim organisasi      kepuasan supplier terhadap
             komitmen karyawan                   organisasi
             hubungan interpersonal              kepuasan konsumen
                                                  tanggung jawab sosial organisasi
                                                  kualitas hidup dalam lingkungan
                                                  sebagai akibat eksistensi organisasi
KERANGKA KETERGANTUNGAN
           (1)
• Penetapan sasaran dipengaruhi nilai
  (preferensi) pimpinan
• Karakteristik organisasi berpengaruh
  terhadap pilihan bidang sasaran
• Jika output organisasi jelas & mudah diukur
  ������ efektivitas mudah diukur
• Jika transformasi jelas  bisa ditetapkan
  tindakan untuk mencapai performansi
  tertentu
KERANGKA KETERGANTUNGAN (2)
             PENGUKURAN EFEKTIVITAS ORGANISASI (THOMPSON)



                                    KEJELASAN
                                                               TIDAK
          LENGKA                   PROSES                   LENGKAP
          P                     TRANSFORMASI
    JELAS KRITERIA EFISIENSI           KRITERIA OUTPUT


            Ongkos untuk mencapai        Keberhasilan mencapai
            sasaran                      sasaran
KEJELASAN
  OUTPUT KRITERIA PROSES                 KRITERIA
         INTERNAL                        SOSIAL

          Iklim organisasi, kepuasan     Kepuasan constituency
    TIDAK karyawan
    JELAS
BIROKRASI
                          ORGANISASI

TI 3252 ORGANISASI dan MANAJEMEN PERUSAHAAN INDUSTRI


Kuliah 5: Birokrasi Organisasi
Program Studi Teknik Industri
Institut Teknologi Bandung
@ 2011
TES (1)
1.   Saya menyukai organisasi yang dapat
     diramalkan
2.   Pekerjaan yang terbaik bagi saya adalah
     pekerjaan yang masa depannya tidak pasti
3.   Aturan, kebijakan, dan prosedur cenderung
     membuat saya frustrasi
4.   Menjadi majikan sendiri akan menuntut
     lebih banyak risiko daripada yang siap saya
     tanggung
5.   Sebelum menerima suatu pekerjaan, saya
     ingin melihat uraian jabatan atas pekerjaan
     tersebut
TES (2)
6. Saya akan lebih menyukai pekerjaan lepas
   sebagai pengecat rumah daripada menjadi
   pegawai untuk Departemen Pendidikan
7. Senioritas hendaknya dinilai sama penting
   dengan kinerja dalam menetapkan kenaikan
   upah dan promosi
8. Bekerja pada perusahaan terbesar dan
   paling sukses dalam bidangnya akan
   memberikan saya perasaan bangga
TES (3)
9. Saya lebih suka mendapat gaji 20 jt setahun
    sebagai Manajer di perusahaan kecil
    daripada 30 jt sebagai staf spesialis di
    perusahaan besar
10. Tempat parkir dalam sebuah perusahaan
    seharusnya dibagi atas dasar tingkat
    pekerjaan
11. Sebelum saya menerima suatu pekerjaan,
    saya ingin memastikan bahwa perusahaan
    mempunyai program tunjangan karyawan
    yang bagus
TES (4)
12. Sebuah perusahaan tidak akan berhasil
    kecuali jika menerapkan perangkat aturan
    dan prosedur yang jelas
13. Jam kerja reguler dan liburan lebih penting
    bagi saya daripada menemukan kesenangan
    pada pekerjaan itu
14. Anda seharusnya menghargai orang menurut
    jabatan mereka
15. Aturan dibuat untuk dilanggar
JAWABAN
1.   S       8. S
2.   TS      9. TS
3.   TS      10. S
4.   S       11. S
5.   S       12. TS
6.   TS      13. S
7.   S       14. S
             15. TS
MATERI BIROKRASI
Pendahuluan
Hubungan birokrasi dengan ukuran dan desain
organisasi
Sifat-sifat birokrasi dan peran birokrasi
dalam desain organisasi
Basis otoritas dalam organisasi
Hubungan ukuran organisasi - birokrasi
PENDAHULUAN
Kasus Pertambangan GIPS (Perrow)

Sebuah perusahaan melakukan penambangan Gips:
menghancurkan bongkah-bongkah Gips menjadi lempengan
lempengan berbentuk papan yang dapat digunakan untuk
insulasi, penyekat ruangan dan macam-macam keperluan
lainnya.
Perusahaan Gips ini mempunyai 255 karyawan, yang
kebanyakannya telah bekerja cukup lama di perusahaan
tersebut, bahkan hampir setengah dari keseluruhan
karyawan ini saling terkait dalam hubungan keluarga.
Karena itu, suasana kekeluargaan sangat mewarnai iklim
kerja di perusahaan ini.
Bahkan penerimaan karyawan seringkali dilakukan dengan
mempertimbangkan reputasi dari keluarga calon karyawan.
PENDAHULUAN
Karyawan perusahaan bekerja dengan kebebasan yang
luar biasa besarnya.
Karyawan baru biasanya dijinkan mencoba semua jenis
pekerjaan hingga akhirnya ia menemukan pekerjaan
yang sesuai dengan keinginannya di perusahaan
tersebut.
Karyawan bebas menentukan waktu istirahatnya
sendiri. Mereka juga bisa keluar dan masuk
perusahaan sesuai kehendak sendiri, asalkan tugas
masing-masing dapat diselesaikan sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan.
Karyawan juga bebas menggunakan bahan-bahan dan
peralatan milik perusahaan.
Hampir semua karyawan mengambil papan-papan Gips
untuk digunakan dirumahnya masing-masing. Karyawan
juga seringkali memperbaiki peralatan rumah
PENDAHULUAN
Pendek kata, suasana perusahaan sangat bebas bagi
para karyawan. Peraturan hampir-hampir tidak
pernah dipaksakan dan kebanyakan prosedur kerja
bisa diselesaikan tanpa dokumen tertulis.
Bagi pihak luar berhubungan dengan perusahaan ini
sangatlah terasa sulit. Pelamar kerja yang tidak
mempunyai hubungan dengan orang dalam tidak
pernah diterima, walaupun memenuhi persyaratan
resmi.
Konsumen juga sering dikecewakan oleh perusahaan
karena waktu penyelesaian pesanan umumnya tidak
sesuai dengan perjanjian.
Pada suatu saat, manajer perusahaan ini meninggal.
Kantor pusat perusahaan mengirimkan gantinya, yaitu
seorang manajer berusia muda dengan tugas utama
                                                      30
berupa peningkatan produktivitas dan efesiensi
PENDAHULUAN
Manajer baru ini segera memberlakukan berbagai
macam peraturan yang memaksa karyawan untuk
tidak lagi bekerja sekehendak hati.
Salah satu tindakannya adalah mengganti Manajer
Personalia dengan orang yang baru, sehingga
penerimaan karyawan tidak lagi didasarkan pada
hubungan dengan orang dalam, melainkan
berdasarkan kualifikasi calon karyawan.
Karyawan tidak lagi mendapat kebebasan untuk
keluar masuk seperti semula, dan juga tidak dapat
menggunakan alat-alat maupun bahan-bahan milik
perusahaan untuk keperluan pribadinya.
Cara baru ini pada mulanya tidak disukai oleh para
karyawan, tetapi lama kelamaan perusahaan Gips ini
menjadi lebih teratur dan mampu mencapai
produktivitas serta efisiensi yang tinggi.
PENDAHULUAN
Cara baru lebih Birokratis

Banyak organisasi besar bersifat birokratis
dan performansinya baik, berarti: Birokrasi
tidak selalu negatif.

Weber:
  Birokrasi dianggap sesuai karena mampu
  mengalokasikan sumber yang terbatas
  pada bagian-bagian organisasi
  Sesuai bagi masyarakat Industri Eropa
  pada akhir abad ke-19
Weber’s Ideal Bureaucracy
PENDAHULUAN
1. Peraturan & Prosedur:
• Organisasi dan bagian-bagiannya, satu sama
    lain, terikat peraturan
• Ada Standard Operating Procedure (SOP)  Organisasi
    jadi rutin, predictable, reliabel personil saling
    percaya, klien percaya terhadap organisasi
• Penggunaan dokumen tertulis untuk
    kegiatan, aturan, keputusan, dll.
2. Spesialisasi & Pembagian Pekerjaan:
• Pembagian kerja jelas, otoritas seimbang dengan
    tugas yang dibebankan
PENDAHULUAN
3. Hirarki Otoritas:
• Prinsip hirarki: bagian yang rendah diatur/dikontrol
   oleh tingkat yang leblh tinggi (chain of command)
4. Karyawan Kompeten:
• Dasar seleksi anggota organisasi adalah kompetensi
   teknis
5. Keterpisahan Pemilik - Kepemimpinan Organisasi:
• Pemisahan  organisasi menjadi bersifat
   impersonal, sehingga bisa efisien
6. Keterpisahan milik Individu - milik Organisasi:
• Pemisahan  tindakan bisa obyektif, relevan terhadap
   tugas, tidak melayani kepentingan pribadi

•   Ciri tersebut ideal, secara nyata sulit dijalankan   35
    seluruhnya secara konsekuen
BASIS OTORITAS DALAM ORGANISASI
 Otoritas  untuk menggerakkan organisasi
 Struktur otoritas baik  organisasi berfungsi
 dengan baik
 3 Tipe Otoritas (Weber):
    Rasional-Legal: posisi formal pada organisasi
    Tradisional: status menurut tradisi
    Kharismatik: karakteristik pribadi yang luar
    biasa

 Dasar paling sesuai bagi organisasi:
 Rasional - Legal
                                                 36
HUBUNGAN
UKURAN ORGANISASI-BIROKRASI
Lebih dari 100 penelitian menunjukkan:
Formalisasi: tingkat penggunaan dokumen tertulis dalam
organisasi yang sebenarnya menggambarkan corak dari
perilaku dan kegiatan organisasi
   Organisasi besar  formalisasi tinggi
   Alasan: organisasi besar  banyak individu  perlu
   tertulis

Desentralisasi: corak pembagian menurut tingkatan dalam
organisasi, diperlihatkan oleh jenis keputusan yang boleh
ditetapkan pada setiap tingkatan
   Organisasi besar  desentralisasi tinggi (sentralisasi
   rendah)
   Alasan: organisasi besar  chain of command lebih
   panjang  overload/lama jika pengambilan keputusan
   harus selalu di puncak organisasi  desentralisasi
HUBUNGAN
UKURAN ORGANISASI-BIROKRASI
Kompleksitas: banyak kegiatan (sub sistem) dalam
organisasi
   Organisasi besar  kompleksitas tinggi
   Alasan:
      Organisasi besar, lebih banyak kegiatan  lebih
      banyak bagian kompleksitas horisontal menjadi
      tinggi
      Organisasi besar  perlu lebih banyak kontrol 
      kompleksitas vertikal menjadi lebih tinggi

Rasio Administratif: Rasio jumlah pimpinan dan jumlah
total karyawan
   menarik diperhatikan setelah penelitian Parkinson
   tentang Rasio Administratif Angkatan Laut Inggris
   setelah Perang Dunia 1 (1918 - 1928)
   Parkinson's Law: Jumlah Perwira naik 72%, Jumlah Kapal38
   Perang turun 68%, Jumlah total personil turun 32%
HUBUNGAN
UKURAN ORGANISASI-BIROKRASI
Kesimpulan:
   Organisasi besar tidak efisien
   Pimpinan cenderung menambah anggotanya agar
   bagiannya terlihat penting
Reaksi terhadap Parkinson  muncul berbagai studi tentang
Rasio Administratif

Rasio Top Adminisrator/Jumlah Total Karyawan lebih kecil
pada organisasi besar
   Organisasi besar  banyak peraturan  hanya perlu
   sedikit pengawasan dari atas
Jumlah Karyawan Penunjang (Maintenance, Clerk) lebih
banyak pada organisasi besar
   Organisasi besar  perlu komunikasi & spesialis lebih
   banyak                                                39
HUBUNGAN ANTAR DIMENSI
              BIROKRASI
Penyebab (alasan) pertumbuhan Organisasi:
  1. Organizational Self-Realization:
      Menyangkut pandangan para manajer bahwa organisasi
      harus makin maju/lengkap  manajer merasa dituntut
      maju  organisasi menjadi tumbuh
  2. Mobilitas Eksekutif:
      Organisasi yang tumbuh punya daya tarik sehingga bisa
      menarik/menjaga eksekutif yang bermutu
  3. Faktor Ekonomis:
      Organisasi besar  ongkos turun, pemasaran
      kuat, tingkat keuntungan tinggi
  4. Survival:
      Tidak tumbuh  mengecil, untuk survive perlu tumbuh
UKURAN ORGANISASI
                            LEBIH BESAR



               PEMBAGIAN                     TINGKATAN/
               KERJA LEBIH                  HIRARKI LEBIH
                 RUMIT                         BANYAK

MENINGKATNYA           Keterangan :
PERSENTASE                                                  MENINGKATNYA
                       Tanda negatif (-)                    DESENTRALISAS
STAF                   menunjukkan
OPERASIONAL                                                       I
DAN STAF               hubungan yang arahnya
                       berlawanan
PENUNJANG       KEBUTUHAN                    MENINGKATNYA
                  AKAN                        KEBUTUHAN
               KOORDINASI                        AKAN
               LEBIH BESAR                    KESERASIAN
                                            (STANDARDISAS
                                                  I)               (-)



               FORMALISASI
                                 (-)           RASIO
                MENINGKAT                   ADMINISTRATIF
                                             MENINGKAT
                                       42
TAHAPAN PERTUMBUHAN
           ORGANISASI GREINER
Tahapan Pertumbuhan Organisasi Greiner
   Tahap I: Kreativitas
      Organisasi baru, fokus : penciptaan produk dan
      pemasaran produk
      Pendiri entrepreneur  perhatian pada produksi &
      pemasaran dan tidak memiliki keterampilan mengatur
      orang lain
      Organisasi tidak formal, non-birokratis, kontrol oleh
      pemilik
   Krisis Kepemimpinan:
      Organisasi jadi besar, karyawan bertambah  muncul
      masalah manajemen
      Pimpinan tidak punya keterampilan mengatur orang lain
       muncul krisis kepemimpinan
      Diperlukan manajer yang kuat dengan kemampuan
      mengkoordinasi
TAHAPAN PERTUMBUHAN
        ORGANISASI GREINER
Tahap 2: Pengarahan (Direction)
   Krisis kepemimpinan telah diatasi, organisasi sudah
   memiliki pimpinan yang kuat dalam hal manajemen
   Organisasi mulai dikelola dengan teknik manajemen
   Ada goal, bagian-bagian, teknik manajemen, ada
   birokrasi, komunikasi lebih formal
Krisis Otonomi:
   Penggunaan teknik manajemen  karyawan bawah
   merasa geraknya dibatasi
   Manajer tingkat bawah mulai merasa berkuasa di
   bagiannya, mulai minta diperhatikan
   Krisis jika pimpinan yang kuat tidak mau mendelegasikan
   otoritas  manajer tingkat bawah tidak mempunyai
   otonomi
                                                         44
TAHAPAN PERTUMBUHAN
       ORGANISASI GREINER
Tahap 3: Delegasi
  Mulai ada pendelegasian wewenang, desentralisasi
   tanggung jawab lebih besar pada middle
  manager
  Ada delegasi  mulai dikontrol secara formal
Krisis Pengendalian Kontrol:
  Manajer tengah dan bawah lebih otonom 
  Pimpinan puncak sering merasa bahwa organisasi
  tidak lagi terkendali mulai menggunakan teknik
  pengendalian/kontrol
TAHAPAN PERTUMBUHAN
       ORGANISASI GREINER
Tahap 4: Koordinasi
   Teknik pengendalian berhasil mengkoordinasikan
   organisasi
   Dalam rangka koordinasi terjadi:
       Dalam organisasi muncul spesialis koordinasi
       Muncul unit dengan koordinasi kuat seperti
       product-group
Krisis Birokrasi (Red Tape):
   Tiap kegiatan terkoordinasi  bagi para middle
   manager terasa terlalu birokratis sehingga:
       Inovasi terhambat
       Organisasi terasa terlalu besar/rumit jika
       ditangani secara formal
TAHAPAN PERTUMBUHAN
               ORGANISASI GREINER
Tahap 5: Kolaborasi
   Solusi terhadap krisis Birokrasi: munculnya kesadaran akan
   perlunya kolaborasi untuk mem by-pass birokrasi
    Birokrasi terasa telah mencapal limit, sangat menghambat
    muncul kontrol sosial dan self-discipline untuk mengurangi
    kebutuhan akan kontrol formal
    Muncul team atau satuan tugas, yang menggabungkan
    macam-macam fungsi
Krisis: ???
    belum diketahui bentuknya, belum ada organisasi yang mencapai
    tahapan ini
    Pertumbuhan organisasi tidak harus mulai pada tahapan
    pertama, bisa saja mulai di tengah
    Lamanya setiap tahapan bisa berbeda, tergantung jenis kegiatan
    organisasi
    Kebanyakan organisasi tumbuh melalui 3 tahapan utama: Tahap
    Bayi, Tahap Remaja, Tahap Dewasa
TAHAPAN PERTUMBUHAN ORGANISASI GREINER

                                                         Krisis ??
 BESAR
                                              Krisis
                                              Birokras               Pertumbuhan
                                              i                      melalui
                                  Krisis                             Kolaborasi
                                  Pengawasa
 ORGANISASI




                                  n                    Pertumbuhan
  UKURAN




                         Krisis                        melalui
                         Otonomi                       Koordinasi
                                             Pertumbuhan
              Krisis                         melalui
              Kepemimpina                    Pendelegasian
              n                    Pertumbuhan
                                   melalui
                                   Pengarahan
                         Pertumbuhan
 KECIL                   melalui Kreatifitas
                     bayi          remaj             dewas
                                      a UMUR           a
              MUDA                   ORGANISASI
                                                                TUA
Karakteristi                        Tahapan Pertumbuhan
     k                Bayi                Remaja                 Dewasa
 Birokrasi     Tidak birokrastis          Birokratis         Sangat Birokratis

  Struktur        Tidak formal,       Prosedur formal,        Banyak tim yang
                Pimpinan tunggal     Ada pembagian tugas,   bekerja sama dalam
                 (one man show)      Muncul produk/jasa          birokrasi
                                            baru
Produk/Jasa        Satu jenis            Serangkaian         Banyak rangkaian
    yang          produk/jasa         produk/jasa yang         produk/jasa
 dihasilkan                                 sejenis            (banyak lini
                                      (satu lini produk)        produksi)
   Sistem      Bersifat personal      Bersifat impersonal    Ekstensif disemua
 Imbalan &     dan parternalistik    (dilaksanakan secara    bagian disesuaikan
Pengawasan     (dilakukan sendiri           formal)            karakteristik
                      oleh                                    produk/bagian
               pimpinan/pemilik)
   Inovasi     Kebanyakan muncul        Oleh kelompok       Oleh bagian R&D yang
                      dari            khusus yang muncul           resmi
                pimpinan/pemilik     secara tidak formal
Permasalaha     Mempertahankan        Menjaga reputasi,       Mempertahankan
  n (Issue)    kelangsungan hidup       stabilitas dan          kesatuan dan
   Utama                               mengembangkan        keutuhkan organisasi
                                            pasar
 Organisasi
   Gaya          Individualistik      Memimpin melalui       Memimpin dengan
 Manajemen        dengan kadar        pendelegasian dan      gaya partisipatif
BIROKRASI DAN PERFORMANSI
                        CHILD

Kesimpulan:
  Organisasi besar (> 2000 karyawan):
    Birokrasi tinggi: performansi baik
    Birokrasi rendah: performansi buruk

  Organisasi kecil (< 2000 karyawan):
    Birokrasi tinggi: performansi buruk
    Birokrasi rendah: performansi baik

  Perdebatan tentang kebaikan/keburukan
  birokrasi belum selesai  terdapat pihak yang
  mendukung maupun yang menolak birokrasi
Kritik                                 Dukungan
                            Kepuasan Karyawan
mengurangi spontanitas dan kebebasan    mengurangi ketidakpastian  membuat
karyawan  membatasi munculnya          karyawan terlindung
pikiran-pikiran atau ide
Spesialisai membuat pekerjaan           Spesialisasi memberikan kesempatan
menjadi sempit  tidak menantang        pada karyawan untuk memperdalam
karyawan untuk bekerja dengan baik      keahliannya pada suatu bidang
                               Perubahan/Inovasi
organisasi menjadi kaku  responnya     menjamin adanya perilaku dan respon
lambat dan menghambat munculnya         yang seragam  organisasi menjadi
inovasi                                 aman dan karyawan berani mengambil
                                        resiko  memunculkan banyaknya
                                        inovasi
                                  Manajemen
membuat organisasi menjadi rumit,       mampu melampui batas-batas
dan sulit dipahami                      kemampuan individu,  mampu
                                        menyelesaikan masalah-masalah yang
                                        terlalu berat bagi seorang individu
kontrol dan koordinasi dalam            Struktur birokrasi (adanya
organisasi menjadi sulit                                                  51
                                        formalisasi, aturan, hirarkhi, dsb.) 
                                        alat kontrol dan koordinasi yang baik
KONDISI YANG SESUAI BAGI ORGANISASI
            BIROKRATIS

Birokrasi sebaiknya tidak digunakan jika:
   Organisasi berukuran kecil: menghabiskan
   waktu

Karyawan Profesional: profesional punya kode
etik sendiri  dengan birokrasi menjadi aturan
ganda

Lingkungan Tidak Stabil:
   birokrasi lambat, sehingga adaptasi bisa
   terlambat
   digunakan organisasi organik
KEMUNDURAN (DECLINE)
              ORGANISASI
  Jarang diteliti, data sulit didapat
  Kemunduran organisasi (Whetten):
     sebagai berkurangnya jumlah anggota/karyawan
     organisasi, penurunan profit, penurunan
     anggaran, jumlah klien organisasi

  Berkurangnya penguasaan organisasi terhadap
  sumber, lingkungan menjadi miskin

Penyebab Kemunduran Organisasi:
  1. Atropi Organisasi: Organisasi sudah tua, kehilangan
  otot, terlalu biasa dengan sukses
  2. Vulnerability:
       Menggambarkan ketidakmampuan organisasi
       memanfaatkan lingkungannya  mudah terganggu oleh
       perubahan lingkungan, seperti perubahan selera
       konsumen, persaingan yang tidak sehat
KEMUNDURAN (DECLINE)
              ORGANISASI
Penyebab Kemunduran Organisasi:
  2. Vulnerability:
      Seringkali organisasi berukuran kecil
  3. Kehilangan Legitimasi:
      Produk tidak dihargai masyarakat
      Bertentangan dengan nilai-nilai yang berlaku di
      masyarakat
  4. Entropi Lingkungan:
      Kapasitas lingkungan berkurang untuk mendukung
      organisasi (lingkungan jadi miskin)

Cara terbaik untuk menanggulangi Efek Kemunduran:
  Membatasi kerugian, dengan penyesuaian diri terhadap
  kondisi lingkungan
KEMUNDURAN (DECLINE)
             ORGANISASI
Cara terbaik untuk menanggulangi Efek Kemunduran:

  Harus berani konflik untuk menentukan pihak
  mana yang harus dikurangi
  Inovasi  untuk memperoleh cara yang lebih
  efisien
  Membatasi kerugian, dengan penyesuaian diri
  terhadap kondisi lingkungan
     Harus berani konflik untuk menentukan pihak
     mana yang harus dikurangi
     Inovasi  untuk memperoleh cara yang lebih
     efisien
PETUNJUK BAGI PERANCANG
       ORGANISASI
1. Tingkatkan birokrasi jika ukuran organisasi
membesar:
    Perbanyak peraturan
    Tingkatkan penggunaan dokumen tertulis
    Usahakan agar organisasi lebih impersonal
    Tetapkan kriteria kompetensi untuk
    menerima karyawan
    Organisasi dipecah menjadi lebih banyak
    bagian
    Organisasi berukuran besar akan lebih
    efisien jika dikelola dengan birokrasi
    yang lebih tinggi
PETUNJUK BAGI PERANCANG
        ORGANISASI
2. Jika ukuran organisasi membesar:
    Turunkan rasio administratif dan tingkatkan
    persentase karyawan penunjang
    Persentase karyawan penunjang yang lebih tinggi
    bukan berarti organisasi tidak efisien, tetapi
    menggambarkan pembagian tugas yang lebih rinci
    dan kebutuhan yang lebih tinggi akan: komunikasi
    tertulis, dokumentasi dan technical support.
3. Jangan tingkatkan birokrasi jika:
    Organisasi berukuran kecil
    Personil terdiri dari tenaga profesional
    Lingkungan berubah dengan cepat
PETUNJUK BAGI PERANCANG
        ORGANISASI
4. Usahakan agar organisasi
tumbuh/berkembang, agar dapat
mengusahakan:
  Peningkatan mutu karyawan
  Peningkatan keuntungan dan efektivitas
  Gunakan pola manajemen dan struktur organisasi
  yang sesuai dengan setiap tahapan pertumbuhan
  Usahakan untuk mengerti kebutuhan organisasi pada
  setiap tahapan, sesuaikan pola manajemen dan
  sistem internal terhadap kebutuhan sehingga
  organisasi dapat memasuki tahapan pertumbuhan
  berikutnya
PETUNJUK BAGI PERANCANG
         ORGANISASI
5. Jika organisasi mundur, fokuskan perhatian
pada konflik antara bagian-bagian yang tidak
bersedia mengurangi resources-nya.
  Ambil keputusan (walaupun sulit) mengenai
  penciutan jumlah karyawan maupun kegiatan
  Usahakan inovasi dan perubahan yang dapat
  memanfaatkan secara efektif, resources yang
  terbatas dan kurangi efek negatif dari kemunduran
  organisasi
Download slide di
  http://rumah-
   belajar.org

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Tanggung jawab sosial organisasi bisnis
Tanggung jawab sosial organisasi bisnisTanggung jawab sosial organisasi bisnis
Tanggung jawab sosial organisasi bisnis
Wahono Syahida
 
Perencanaan dan pengendalian
Perencanaan dan pengendalianPerencanaan dan pengendalian
Perencanaan dan pengendalian
aris gunawan
 
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasiPengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
andreprathamm
 
Pertemuan ke 1 dan 2 manajemen strategi agrisbisnis
Pertemuan ke 1 dan 2 manajemen strategi agrisbisnisPertemuan ke 1 dan 2 manajemen strategi agrisbisnis
Pertemuan ke 1 dan 2 manajemen strategi agrisbisnis
Ir. Zakaria, M.M
 

La actualidad más candente (20)

Tanggung jawab sosial organisasi bisnis
Tanggung jawab sosial organisasi bisnisTanggung jawab sosial organisasi bisnis
Tanggung jawab sosial organisasi bisnis
 
Presentasi pendapatannasional
Presentasi pendapatannasionalPresentasi pendapatannasional
Presentasi pendapatannasional
 
Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi ManajemenSistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen
 
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASIDIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerial
 
Modul kuliah manajemen strategi
Modul kuliah manajemen strategiModul kuliah manajemen strategi
Modul kuliah manajemen strategi
 
BMP EKMA4367 Hubungan Industrial
BMP EKMA4367 Hubungan IndustrialBMP EKMA4367 Hubungan Industrial
BMP EKMA4367 Hubungan Industrial
 
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
 
Hubungan ilmu manajemen dengan ilmu lainnya
Hubungan ilmu manajemen dengan ilmu lainnyaHubungan ilmu manajemen dengan ilmu lainnya
Hubungan ilmu manajemen dengan ilmu lainnya
 
Pengenalan Konsep Sistem Inovasi Tatang A Taufik
Pengenalan Konsep Sistem Inovasi   Tatang A TaufikPengenalan Konsep Sistem Inovasi   Tatang A Taufik
Pengenalan Konsep Sistem Inovasi Tatang A Taufik
 
Konsep kualitas
Konsep kualitasKonsep kualitas
Konsep kualitas
 
Analisis lingkungan internal
Analisis lingkungan internalAnalisis lingkungan internal
Analisis lingkungan internal
 
Perencanaan dan pengendalian
Perencanaan dan pengendalianPerencanaan dan pengendalian
Perencanaan dan pengendalian
 
Strategic Unilever
Strategic UnileverStrategic Unilever
Strategic Unilever
 
1.manajemen operasional
1.manajemen operasional1.manajemen operasional
1.manajemen operasional
 
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasiPengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
 
Pengantar Produktivitas
Pengantar Produktivitas Pengantar Produktivitas
Pengantar Produktivitas
 
Lingkungan dan etika bisnis
Lingkungan dan etika bisnisLingkungan dan etika bisnis
Lingkungan dan etika bisnis
 
Aliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori OrganisasiAliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori Organisasi
 
Pertemuan ke 1 dan 2 manajemen strategi agrisbisnis
Pertemuan ke 1 dan 2 manajemen strategi agrisbisnisPertemuan ke 1 dan 2 manajemen strategi agrisbisnis
Pertemuan ke 1 dan 2 manajemen strategi agrisbisnis
 

Destacado (7)

Efektivitas organisasi
Efektivitas organisasiEfektivitas organisasi
Efektivitas organisasi
 
Metode Rekrutmen
Metode RekrutmenMetode Rekrutmen
Metode Rekrutmen
 
Analisa lingkungan titok widodo
Analisa lingkungan titok widodoAnalisa lingkungan titok widodo
Analisa lingkungan titok widodo
 
Efektivitas organisasi
Efektivitas organisasiEfektivitas organisasi
Efektivitas organisasi
 
Kepemimpinan dan perilaku organisasi
Kepemimpinan dan perilaku  organisasiKepemimpinan dan perilaku  organisasi
Kepemimpinan dan perilaku organisasi
 
BMP EKMA4158 Perilaku Organisasi
BMP EKMA4158 Perilaku OrganisasiBMP EKMA4158 Perilaku Organisasi
BMP EKMA4158 Perilaku Organisasi
 
Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)
Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)
Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)
 

Similar a Efektivitas dan birokrasi organisasi

1.prinsip prinsip manajemen mutu.1
1.prinsip prinsip manajemen mutu.11.prinsip prinsip manajemen mutu.1
1.prinsip prinsip manajemen mutu.1
Surya Adia
 
SHARING KPKU SKS RIAU 13062020 V4.pptx
SHARING KPKU SKS RIAU 13062020 V4.pptxSHARING KPKU SKS RIAU 13062020 V4.pptx
SHARING KPKU SKS RIAU 13062020 V4.pptx
JaanPamuji
 
Ch1 pendahuluan
Ch1 pendahuluanCh1 pendahuluan
Ch1 pendahuluan
benawa4
 
115_20230309054346_KULIAH 1.ppt
115_20230309054346_KULIAH 1.ppt115_20230309054346_KULIAH 1.ppt
115_20230309054346_KULIAH 1.ppt
janeskawidia
 
01 manajemen strategik pendahuluan
01 manajemen strategik   pendahuluan01 manajemen strategik   pendahuluan
01 manajemen strategik pendahuluan
Lina ArLin'bcf'
 
387821740-ISO-9001-2015-Sistem-Manajeme-Mutu-SMM-Pengenalan-Rev-02-ppt.ppt
387821740-ISO-9001-2015-Sistem-Manajeme-Mutu-SMM-Pengenalan-Rev-02-ppt.ppt387821740-ISO-9001-2015-Sistem-Manajeme-Mutu-SMM-Pengenalan-Rev-02-ppt.ppt
387821740-ISO-9001-2015-Sistem-Manajeme-Mutu-SMM-Pengenalan-Rev-02-ppt.ppt
HILMANRSAFF
 

Similar a Efektivitas dan birokrasi organisasi (20)

Effektifitas organisasi
Effektifitas organisasi   Effektifitas organisasi
Effektifitas organisasi
 
Overview SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"
Overview SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"Overview SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"
Overview SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"
 
1.prinsip prinsip manajemen mutu.1
1.prinsip prinsip manajemen mutu.11.prinsip prinsip manajemen mutu.1
1.prinsip prinsip manajemen mutu.1
 
Pengelolaan Perguruan Tinggi berbasis SNI ISO 9001
Pengelolaan Perguruan Tinggi berbasis SNI ISO 9001Pengelolaan Perguruan Tinggi berbasis SNI ISO 9001
Pengelolaan Perguruan Tinggi berbasis SNI ISO 9001
 
SHARING KPKU SKS RIAU 13062020 V4.pptx
SHARING KPKU SKS RIAU 13062020 V4.pptxSHARING KPKU SKS RIAU 13062020 V4.pptx
SHARING KPKU SKS RIAU 13062020 V4.pptx
 
Ch1 pendahuluan
Ch1 pendahuluanCh1 pendahuluan
Ch1 pendahuluan
 
Keamanan siber, tata kelola, audit, dan kerangka kerja cobit 5
Keamanan siber, tata kelola, audit, dan kerangka kerja cobit 5Keamanan siber, tata kelola, audit, dan kerangka kerja cobit 5
Keamanan siber, tata kelola, audit, dan kerangka kerja cobit 5
 
01 iso 9001 2008
01 iso 9001 200801 iso 9001 2008
01 iso 9001 2008
 
preaentASI BAGIS SEKALI SILAHKAN KULIAH 1.ppt
preaentASI BAGIS SEKALI SILAHKAN KULIAH 1.pptpreaentASI BAGIS SEKALI SILAHKAN KULIAH 1.ppt
preaentASI BAGIS SEKALI SILAHKAN KULIAH 1.ppt
 
Materi kuliah ke 11.pptx
Materi kuliah ke 11.pptxMateri kuliah ke 11.pptx
Materi kuliah ke 11.pptx
 
115_20230309054346_KULIAH 1.ppt
115_20230309054346_KULIAH 1.ppt115_20230309054346_KULIAH 1.ppt
115_20230309054346_KULIAH 1.ppt
 
Ppt kelompok2
Ppt kelompok2Ppt kelompok2
Ppt kelompok2
 
ISO 9001
ISO 9001ISO 9001
ISO 9001
 
Pengembangan mutu &amp; pendekatannya
Pengembangan mutu &amp; pendekatannyaPengembangan mutu &amp; pendekatannya
Pengembangan mutu &amp; pendekatannya
 
Manajemen Produksi
Manajemen ProduksiManajemen Produksi
Manajemen Produksi
 
Diagnosing Organizational Effectiveness
Diagnosing Organizational EffectivenessDiagnosing Organizational Effectiveness
Diagnosing Organizational Effectiveness
 
Efektivitas organisasi
Efektivitas organisasiEfektivitas organisasi
Efektivitas organisasi
 
01 manajemen strategik pendahuluan
01 manajemen strategik   pendahuluan01 manajemen strategik   pendahuluan
01 manajemen strategik pendahuluan
 
Makalah kinerja operasi Indonesia
Makalah kinerja operasi IndonesiaMakalah kinerja operasi Indonesia
Makalah kinerja operasi Indonesia
 
387821740-ISO-9001-2015-Sistem-Manajeme-Mutu-SMM-Pengenalan-Rev-02-ppt.ppt
387821740-ISO-9001-2015-Sistem-Manajeme-Mutu-SMM-Pengenalan-Rev-02-ppt.ppt387821740-ISO-9001-2015-Sistem-Manajeme-Mutu-SMM-Pengenalan-Rev-02-ppt.ppt
387821740-ISO-9001-2015-Sistem-Manajeme-Mutu-SMM-Pengenalan-Rev-02-ppt.ppt
 

Más de Rumah Belajar

Image segmentation 2
Image segmentation 2 Image segmentation 2
Image segmentation 2
Rumah Belajar
 
Image segmentation 3 morphology
Image segmentation 3 morphologyImage segmentation 3 morphology
Image segmentation 3 morphology
Rumah Belajar
 
Bab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasBab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan las
Rumah Belajar
 

Más de Rumah Belajar (20)

Image segmentation 2
Image segmentation 2 Image segmentation 2
Image segmentation 2
 
Image segmentation 3 morphology
Image segmentation 3 morphologyImage segmentation 3 morphology
Image segmentation 3 morphology
 
point processing
point processingpoint processing
point processing
 
03 image transform
03 image transform03 image transform
03 image transform
 
02 2d systems matrix
02 2d systems matrix02 2d systems matrix
02 2d systems matrix
 
01 introduction image processing analysis
01 introduction image processing analysis01 introduction image processing analysis
01 introduction image processing analysis
 
04 image enhancement edge detection
04 image enhancement edge detection04 image enhancement edge detection
04 image enhancement edge detection
 
06 object measurement
06 object measurement06 object measurement
06 object measurement
 
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanBab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
 
Bab 10 spring arif hary
Bab 10 spring  arif hary Bab 10 spring  arif hary
Bab 10 spring arif hary
 
Bab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelahBab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelah
 
Bab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasBab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan las
 
Bab 08 screws, fasteners and connection syarif
Bab 08 screws, fasteners and connection  syarif Bab 08 screws, fasteners and connection  syarif
Bab 08 screws, fasteners and connection syarif
 
Bab 07 poros dan aksesoriny
Bab 07 poros dan aksesorinyBab 07 poros dan aksesoriny
Bab 07 poros dan aksesoriny
 
Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1
 
Bab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksiBab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksi
 
Bab 03 load analysis
Bab 03 load analysisBab 03 load analysis
Bab 03 load analysis
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan proses
 
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanBab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
 
Mikrokontroler pertemuan 8
Mikrokontroler pertemuan 8Mikrokontroler pertemuan 8
Mikrokontroler pertemuan 8
 

Último

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Último (20)

Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 

Efektivitas dan birokrasi organisasi

  • 1. EFEKTIVITAS ORGANISASI ORGANISASI dan MANAJEMEN PERUSAHAAN INDUSTRI
  • 2. Download slide di http://rumah- belajar.org
  • 3. PENDAHULUAN • Keberhasilan Organisasi : kemampuan organisasi untuk menghadapi lingkungan • Cara untuk mengukur keberhasilan : beragam, sesuai kepentingan penilai
  • 4. EFFEKTIVITAS ORGANISASI DEFINISI • Efektivitas Organisasi: Tingkat keberhasilan organisasi dalam usaha mencapai tujuan / sasarannya • Efisiensi Organisasi: Banyaknya input / sumber yang diperlukan oleh organisasi untuk menghasilkan satu satuan output
  • 5. EFFEKTIVITAS ORGANISASI PENDEKATAN PENGUKURAN (1) LINGKUNGAN ORGANISASI INPUT OUTPUT SUMBER (mengubah Input menjadi Output PRODUK/JASA melalui KEGIATAN dan PROSES INTERNAL) PENDEKATAN PENDEKATAN PENDEKATAN SUMBER PROSES SASARAN
  • 6. EFFEKTIVITAS ORGANISASI PENDEKATAN PENGUKURAN (2) • Pendekatan Sasaran: – Dimulai dengan mengidentifikasi sasaran & mengukur keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran tersebut – Sasaran yang digunakan: Sasaran Aktual • Permasalahan: – Adanya berbagai jenis output organisasi (multiples outcomes) • Banyak macam output organisasi, tiap bagian mempunyai jenis output sendiri • Pimpinan punya pandangan berbeda tentang pentingnya setiap jenis sasaran – Adanya subjektivitas dalam penilaian: tiap orang (pimpinan) mempunyai pandangan sendiri (subjektif) tentang prioritas sasaran – Pengaruh kontekstual
  • 7. PENDEKATAN SASARAN (PANDANGAN PIMPINAN - EVAN) % PIMPINAN YANG % PIMPINAN YANG MENGANGGAP SASARAN MENGANGGAP BERPENGARUH SASARAN SASARAN SANGAT TERHADAP PENTING KEBERHASILAN ORGANISASI 1. Efisiensi Organisasi 81 71 2. Produktivitas Organisasi 80 70 3. Memaksimumkan Keuntungan 72 70 4. Pertumbuhan Organisasi 60 72 5. Kepemimpinan Organisasi di Sektornya 58 64 6. Stabilitas Organisasi 58 54 7. Kesejahteraan Karyawan 65 20 8.Kesejahteraan Sosial di Lingkungan Sosial Organisasi 16 8
  • 8. PENDEKATAN SASARAN (PANDANGAN PENELITI - STREERS) KRITERIA YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR FREKUENSI EFEKTIFITAS ORGANISASI PENGGUNAAN (KALI) 1. Adaptabilitas dan fleksibilitas Organisasi 10 2. Produktivitas 6 3. Kepuasan Karyawan 5 4. Tingkat Keuntungan 3 5. Keberhasilan dalam mendapatkan Sumber 3 6. Kebebasan dari rasa tertekan pada anggota 2 Organisasi 7. Kontrol terhadap Lingkungan 2 8. Pengembangan Organisasi 2 9. Efisiensi Organisasi 2 10. Kemampuan Organisasi untuk mempertahankan 2 anggotanya 11. Pertumbuhan Organisasi 2 12. Integrasi dalam Organisasi 2 13. Kelancaran komunikasi dalam Organisasi 2 14. Kemampuan mempertahankan keberadaan 2 (eksistensi) Organisasi
  • 9. EFFEKTIVITAS ORGANISASI PENDEKATAN PENGUKURAN (3) • Pendekatan Sumber (System Resources Approach) – Mengukur efektivitas melalui keberhasilan organisasi dalam mendapatkan berbagai sumber yang dibutuhkannya terutama yang langka (mahal) – Didasarkan pada keterbukaan organisasi terhadap lingkungannya • Cara : secara sederhana, efektivitas organisasi diukur dengan kuantitas sumber yang berhasil diperoleh dari lingkungan
  • 10. PENDEKATAN SUMBER • Kriteria: – Kemampuan mengintegrasikan lingkungan secara tepat – Kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan – Kemampuan menghasilkan output dengan menggunakan sumber-sumber yang berhasil diperoleh – Kemampuan memelihara kegiatan operasional
  • 11. EFFEKTIVITAS ORGANISASI PENDEKATAN PENGUKURAN (4) • Pendekatan Proses (Internal Process Approach) – Memandang efektivitas sebagai tingkat efisiensi & kondisi (kesehatan) organisasi internal • Efektif  proses internal lancar • Tidak memperhatikan lingkungan, fokus perhatian pada internal organisasi • Pendekatan human relation, mempelajari hubungan efektivitas dengan suasana kerja
  • 12. PENDEKATAN PROSES • Kriteria: – Perhatian atasan terhadap bawahan – Semangat kerjasama, loyalitas kelompok kerja – Desentralisasi pengambilan keputusan – Adanya komunikasi dan saling percaya antara atasan bawahan – Komunikasi vertikal & horizontal yang lancar dalam organisasi – Adanya keinginan seluruh anggota organisasi untuk mencapai tujuan – Adanya imbalan untuk meransang munculnya kelompok kerja yang efektif – Adanya kerjasama antara bagian secara baik dan penyelesaian konflik dengan acuan kepentingan organisasi
  • 13. EFFEKTIVITAS ORGANISASI PENDEKATAN PENGUKURAN (5) • Pendekatan Gabungan – Setiap pendekatan mempunyai kelemahan, sehingga muncul pemikiran untuk menggunakan pendekatan gabungan – Kelemahan suatu pendekatan bisa ditutuap oleh kelebihan pendekatan lainnya • Pendekatan Integratif – Pendekatan sebelumnya, masing-masing hanya melihat satu aspek saja muncul pendekatan integratif
  • 14. PENDEKATAN INTEGRATIF • Dasar pemikiran: – Organisasi : macam-macam kegiatan, memiliki berbagai jenis output, perlu pengukuran efektivitas dengan banyak kriteria (integratif) • Pendekatan: – Pendekatan Constituency – Pendekatan bidang Sasaran (Goal Domain) – Kerangka Ketergantungan (Contingency)
  • 15. PENDEKATAN CONSTITUENCY (1) • Constituency: Kelompok di dalam (luar) organisasi yang mempunyai kepentingan terhadap performansi organisasi • Efektivitas organisasi diukur dari kepuasan Constituency terhadap organisasi • Populer, karena mampu memberikan gambaran tentang profil performansi organisasi secara keseluruhan
  • 16. PENDEKATAN CONSTITUENCY (2) PENGKUKURAN EFEKTIVITAS PERUSAHAAN KECIL JENIS CONSTITUENCY KRITERIA EFEKTIVITAS 1. Pemilik Perusahaan Tingkat Keuntungan 2. Karyawan Kepuasan kerja, besarnya imbalan, dan sistem pengawasan yang digunakan 3. Mutu Produk/Jasa yang dihasilkan Konsumen/Pelanggan oleh Perusahaan 4. Pemberi Pinjaman Kredibilitas Perusahaan dalam mengembalikan pinjaman 5. Sumbangan/Partisipasi Perusahaan Lingkungan/Komunitas terhadap kegiatan komunitas 6. Supplier Kelancaran transaksi/pembayaran 7. Pemerintah Kepatuhan Perusahaan terhadap Hukum dan peraturan pemerintah
  • 17. PENDEKATAN BIDANG SASARAN (1) • Organisasi : banyak jenis output  banyak bidang sasaran  banyak ukuran efektivitas • Efisiensi Internal: kemampuan organisasi dalam menggunakan sumber yang dimiliki • Efisiensi Eksternal: menggambarkan kemampuan organisasi mendapatkan semua jenis sumber yang diperlukannya • Efektivitas Internal: menunjukkan hasil kerja personil dalam organisasi • Efektivitas Eksternal: menggambarkan kemampuan organisasi dalam merumuskan constituency
  • 18. INTERNAL EKSTERNAL EFISIENSI EFISIENSI INTERNAL PADA : PERHATIAN EKSTERNAL PERHATIAN PADA : Output/Input Posisi (kekuatan) organisasi dalam EFISIENSI lingkungannya UKURAN : UKURAN :  jumlah produksi/jam kerja tingkat keuntungan dari investasi  jumlah produksi/jam kerja ongkos produksi per unit produk tingkat keuntungan dari investasi bahan terbuang per unit produk ongkos produksi per unit produk omset/ongkos produksi bahan terbuang per unit produk omset/ongkos produksi EFEKTIVITAS EFEKTIVITAS INTERNAL PADA : PERHATIAN EKSTERNAL PERHATIAN PADA : Kepuasan Karyawan Kepuasan Constituency EFEKTIFITA UKURAN : UKURAN : S  turnover rate  kepuasan lingkungan terhadap sikap karyawan organisasi iklim kerja / iklim organisasi kepuasan supplier terhadap komitmen karyawan organisasi hubungan interpersonal kepuasan konsumen tanggung jawab sosial organisasi kualitas hidup dalam lingkungan sebagai akibat eksistensi organisasi
  • 19. KERANGKA KETERGANTUNGAN (1) • Penetapan sasaran dipengaruhi nilai (preferensi) pimpinan • Karakteristik organisasi berpengaruh terhadap pilihan bidang sasaran • Jika output organisasi jelas & mudah diukur ������ efektivitas mudah diukur • Jika transformasi jelas  bisa ditetapkan tindakan untuk mencapai performansi tertentu
  • 20. KERANGKA KETERGANTUNGAN (2) PENGUKURAN EFEKTIVITAS ORGANISASI (THOMPSON) KEJELASAN TIDAK LENGKA PROSES LENGKAP P TRANSFORMASI JELAS KRITERIA EFISIENSI KRITERIA OUTPUT Ongkos untuk mencapai Keberhasilan mencapai sasaran sasaran KEJELASAN OUTPUT KRITERIA PROSES KRITERIA INTERNAL SOSIAL Iklim organisasi, kepuasan Kepuasan constituency TIDAK karyawan JELAS
  • 21. BIROKRASI ORGANISASI TI 3252 ORGANISASI dan MANAJEMEN PERUSAHAAN INDUSTRI Kuliah 5: Birokrasi Organisasi Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi Bandung @ 2011
  • 22. TES (1) 1. Saya menyukai organisasi yang dapat diramalkan 2. Pekerjaan yang terbaik bagi saya adalah pekerjaan yang masa depannya tidak pasti 3. Aturan, kebijakan, dan prosedur cenderung membuat saya frustrasi 4. Menjadi majikan sendiri akan menuntut lebih banyak risiko daripada yang siap saya tanggung 5. Sebelum menerima suatu pekerjaan, saya ingin melihat uraian jabatan atas pekerjaan tersebut
  • 23. TES (2) 6. Saya akan lebih menyukai pekerjaan lepas sebagai pengecat rumah daripada menjadi pegawai untuk Departemen Pendidikan 7. Senioritas hendaknya dinilai sama penting dengan kinerja dalam menetapkan kenaikan upah dan promosi 8. Bekerja pada perusahaan terbesar dan paling sukses dalam bidangnya akan memberikan saya perasaan bangga
  • 24. TES (3) 9. Saya lebih suka mendapat gaji 20 jt setahun sebagai Manajer di perusahaan kecil daripada 30 jt sebagai staf spesialis di perusahaan besar 10. Tempat parkir dalam sebuah perusahaan seharusnya dibagi atas dasar tingkat pekerjaan 11. Sebelum saya menerima suatu pekerjaan, saya ingin memastikan bahwa perusahaan mempunyai program tunjangan karyawan yang bagus
  • 25. TES (4) 12. Sebuah perusahaan tidak akan berhasil kecuali jika menerapkan perangkat aturan dan prosedur yang jelas 13. Jam kerja reguler dan liburan lebih penting bagi saya daripada menemukan kesenangan pada pekerjaan itu 14. Anda seharusnya menghargai orang menurut jabatan mereka 15. Aturan dibuat untuk dilanggar
  • 26. JAWABAN 1. S 8. S 2. TS 9. TS 3. TS 10. S 4. S 11. S 5. S 12. TS 6. TS 13. S 7. S 14. S 15. TS
  • 27. MATERI BIROKRASI Pendahuluan Hubungan birokrasi dengan ukuran dan desain organisasi Sifat-sifat birokrasi dan peran birokrasi dalam desain organisasi Basis otoritas dalam organisasi Hubungan ukuran organisasi - birokrasi
  • 28. PENDAHULUAN Kasus Pertambangan GIPS (Perrow) Sebuah perusahaan melakukan penambangan Gips: menghancurkan bongkah-bongkah Gips menjadi lempengan lempengan berbentuk papan yang dapat digunakan untuk insulasi, penyekat ruangan dan macam-macam keperluan lainnya. Perusahaan Gips ini mempunyai 255 karyawan, yang kebanyakannya telah bekerja cukup lama di perusahaan tersebut, bahkan hampir setengah dari keseluruhan karyawan ini saling terkait dalam hubungan keluarga. Karena itu, suasana kekeluargaan sangat mewarnai iklim kerja di perusahaan ini. Bahkan penerimaan karyawan seringkali dilakukan dengan mempertimbangkan reputasi dari keluarga calon karyawan.
  • 29. PENDAHULUAN Karyawan perusahaan bekerja dengan kebebasan yang luar biasa besarnya. Karyawan baru biasanya dijinkan mencoba semua jenis pekerjaan hingga akhirnya ia menemukan pekerjaan yang sesuai dengan keinginannya di perusahaan tersebut. Karyawan bebas menentukan waktu istirahatnya sendiri. Mereka juga bisa keluar dan masuk perusahaan sesuai kehendak sendiri, asalkan tugas masing-masing dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Karyawan juga bebas menggunakan bahan-bahan dan peralatan milik perusahaan. Hampir semua karyawan mengambil papan-papan Gips untuk digunakan dirumahnya masing-masing. Karyawan juga seringkali memperbaiki peralatan rumah
  • 30. PENDAHULUAN Pendek kata, suasana perusahaan sangat bebas bagi para karyawan. Peraturan hampir-hampir tidak pernah dipaksakan dan kebanyakan prosedur kerja bisa diselesaikan tanpa dokumen tertulis. Bagi pihak luar berhubungan dengan perusahaan ini sangatlah terasa sulit. Pelamar kerja yang tidak mempunyai hubungan dengan orang dalam tidak pernah diterima, walaupun memenuhi persyaratan resmi. Konsumen juga sering dikecewakan oleh perusahaan karena waktu penyelesaian pesanan umumnya tidak sesuai dengan perjanjian. Pada suatu saat, manajer perusahaan ini meninggal. Kantor pusat perusahaan mengirimkan gantinya, yaitu seorang manajer berusia muda dengan tugas utama 30 berupa peningkatan produktivitas dan efesiensi
  • 31. PENDAHULUAN Manajer baru ini segera memberlakukan berbagai macam peraturan yang memaksa karyawan untuk tidak lagi bekerja sekehendak hati. Salah satu tindakannya adalah mengganti Manajer Personalia dengan orang yang baru, sehingga penerimaan karyawan tidak lagi didasarkan pada hubungan dengan orang dalam, melainkan berdasarkan kualifikasi calon karyawan. Karyawan tidak lagi mendapat kebebasan untuk keluar masuk seperti semula, dan juga tidak dapat menggunakan alat-alat maupun bahan-bahan milik perusahaan untuk keperluan pribadinya. Cara baru ini pada mulanya tidak disukai oleh para karyawan, tetapi lama kelamaan perusahaan Gips ini menjadi lebih teratur dan mampu mencapai produktivitas serta efisiensi yang tinggi.
  • 32. PENDAHULUAN Cara baru lebih Birokratis Banyak organisasi besar bersifat birokratis dan performansinya baik, berarti: Birokrasi tidak selalu negatif. Weber: Birokrasi dianggap sesuai karena mampu mengalokasikan sumber yang terbatas pada bagian-bagian organisasi Sesuai bagi masyarakat Industri Eropa pada akhir abad ke-19
  • 34. PENDAHULUAN 1. Peraturan & Prosedur: • Organisasi dan bagian-bagiannya, satu sama lain, terikat peraturan • Ada Standard Operating Procedure (SOP)  Organisasi jadi rutin, predictable, reliabel personil saling percaya, klien percaya terhadap organisasi • Penggunaan dokumen tertulis untuk kegiatan, aturan, keputusan, dll. 2. Spesialisasi & Pembagian Pekerjaan: • Pembagian kerja jelas, otoritas seimbang dengan tugas yang dibebankan
  • 35. PENDAHULUAN 3. Hirarki Otoritas: • Prinsip hirarki: bagian yang rendah diatur/dikontrol oleh tingkat yang leblh tinggi (chain of command) 4. Karyawan Kompeten: • Dasar seleksi anggota organisasi adalah kompetensi teknis 5. Keterpisahan Pemilik - Kepemimpinan Organisasi: • Pemisahan  organisasi menjadi bersifat impersonal, sehingga bisa efisien 6. Keterpisahan milik Individu - milik Organisasi: • Pemisahan  tindakan bisa obyektif, relevan terhadap tugas, tidak melayani kepentingan pribadi • Ciri tersebut ideal, secara nyata sulit dijalankan 35 seluruhnya secara konsekuen
  • 36. BASIS OTORITAS DALAM ORGANISASI Otoritas  untuk menggerakkan organisasi Struktur otoritas baik  organisasi berfungsi dengan baik 3 Tipe Otoritas (Weber): Rasional-Legal: posisi formal pada organisasi Tradisional: status menurut tradisi Kharismatik: karakteristik pribadi yang luar biasa Dasar paling sesuai bagi organisasi: Rasional - Legal 36
  • 37. HUBUNGAN UKURAN ORGANISASI-BIROKRASI Lebih dari 100 penelitian menunjukkan: Formalisasi: tingkat penggunaan dokumen tertulis dalam organisasi yang sebenarnya menggambarkan corak dari perilaku dan kegiatan organisasi Organisasi besar  formalisasi tinggi Alasan: organisasi besar  banyak individu  perlu tertulis Desentralisasi: corak pembagian menurut tingkatan dalam organisasi, diperlihatkan oleh jenis keputusan yang boleh ditetapkan pada setiap tingkatan Organisasi besar  desentralisasi tinggi (sentralisasi rendah) Alasan: organisasi besar  chain of command lebih panjang  overload/lama jika pengambilan keputusan harus selalu di puncak organisasi  desentralisasi
  • 38. HUBUNGAN UKURAN ORGANISASI-BIROKRASI Kompleksitas: banyak kegiatan (sub sistem) dalam organisasi Organisasi besar  kompleksitas tinggi Alasan: Organisasi besar, lebih banyak kegiatan  lebih banyak bagian kompleksitas horisontal menjadi tinggi Organisasi besar  perlu lebih banyak kontrol  kompleksitas vertikal menjadi lebih tinggi Rasio Administratif: Rasio jumlah pimpinan dan jumlah total karyawan menarik diperhatikan setelah penelitian Parkinson tentang Rasio Administratif Angkatan Laut Inggris setelah Perang Dunia 1 (1918 - 1928) Parkinson's Law: Jumlah Perwira naik 72%, Jumlah Kapal38 Perang turun 68%, Jumlah total personil turun 32%
  • 39. HUBUNGAN UKURAN ORGANISASI-BIROKRASI Kesimpulan: Organisasi besar tidak efisien Pimpinan cenderung menambah anggotanya agar bagiannya terlihat penting Reaksi terhadap Parkinson  muncul berbagai studi tentang Rasio Administratif Rasio Top Adminisrator/Jumlah Total Karyawan lebih kecil pada organisasi besar Organisasi besar  banyak peraturan  hanya perlu sedikit pengawasan dari atas Jumlah Karyawan Penunjang (Maintenance, Clerk) lebih banyak pada organisasi besar Organisasi besar  perlu komunikasi & spesialis lebih banyak 39
  • 40.
  • 41. HUBUNGAN ANTAR DIMENSI BIROKRASI Penyebab (alasan) pertumbuhan Organisasi: 1. Organizational Self-Realization: Menyangkut pandangan para manajer bahwa organisasi harus makin maju/lengkap  manajer merasa dituntut maju  organisasi menjadi tumbuh 2. Mobilitas Eksekutif: Organisasi yang tumbuh punya daya tarik sehingga bisa menarik/menjaga eksekutif yang bermutu 3. Faktor Ekonomis: Organisasi besar  ongkos turun, pemasaran kuat, tingkat keuntungan tinggi 4. Survival: Tidak tumbuh  mengecil, untuk survive perlu tumbuh
  • 42. UKURAN ORGANISASI LEBIH BESAR PEMBAGIAN TINGKATAN/ KERJA LEBIH HIRARKI LEBIH RUMIT BANYAK MENINGKATNYA Keterangan : PERSENTASE MENINGKATNYA Tanda negatif (-) DESENTRALISAS STAF menunjukkan OPERASIONAL I DAN STAF hubungan yang arahnya berlawanan PENUNJANG KEBUTUHAN MENINGKATNYA AKAN KEBUTUHAN KOORDINASI AKAN LEBIH BESAR KESERASIAN (STANDARDISAS I) (-) FORMALISASI (-) RASIO MENINGKAT ADMINISTRATIF MENINGKAT 42
  • 43. TAHAPAN PERTUMBUHAN ORGANISASI GREINER Tahapan Pertumbuhan Organisasi Greiner Tahap I: Kreativitas Organisasi baru, fokus : penciptaan produk dan pemasaran produk Pendiri entrepreneur  perhatian pada produksi & pemasaran dan tidak memiliki keterampilan mengatur orang lain Organisasi tidak formal, non-birokratis, kontrol oleh pemilik Krisis Kepemimpinan: Organisasi jadi besar, karyawan bertambah  muncul masalah manajemen Pimpinan tidak punya keterampilan mengatur orang lain  muncul krisis kepemimpinan Diperlukan manajer yang kuat dengan kemampuan mengkoordinasi
  • 44. TAHAPAN PERTUMBUHAN ORGANISASI GREINER Tahap 2: Pengarahan (Direction) Krisis kepemimpinan telah diatasi, organisasi sudah memiliki pimpinan yang kuat dalam hal manajemen Organisasi mulai dikelola dengan teknik manajemen Ada goal, bagian-bagian, teknik manajemen, ada birokrasi, komunikasi lebih formal Krisis Otonomi: Penggunaan teknik manajemen  karyawan bawah merasa geraknya dibatasi Manajer tingkat bawah mulai merasa berkuasa di bagiannya, mulai minta diperhatikan Krisis jika pimpinan yang kuat tidak mau mendelegasikan otoritas  manajer tingkat bawah tidak mempunyai otonomi 44
  • 45. TAHAPAN PERTUMBUHAN ORGANISASI GREINER Tahap 3: Delegasi Mulai ada pendelegasian wewenang, desentralisasi  tanggung jawab lebih besar pada middle manager Ada delegasi  mulai dikontrol secara formal Krisis Pengendalian Kontrol: Manajer tengah dan bawah lebih otonom  Pimpinan puncak sering merasa bahwa organisasi tidak lagi terkendali mulai menggunakan teknik pengendalian/kontrol
  • 46. TAHAPAN PERTUMBUHAN ORGANISASI GREINER Tahap 4: Koordinasi Teknik pengendalian berhasil mengkoordinasikan organisasi Dalam rangka koordinasi terjadi: Dalam organisasi muncul spesialis koordinasi Muncul unit dengan koordinasi kuat seperti product-group Krisis Birokrasi (Red Tape): Tiap kegiatan terkoordinasi  bagi para middle manager terasa terlalu birokratis sehingga: Inovasi terhambat Organisasi terasa terlalu besar/rumit jika ditangani secara formal
  • 47. TAHAPAN PERTUMBUHAN ORGANISASI GREINER Tahap 5: Kolaborasi Solusi terhadap krisis Birokrasi: munculnya kesadaran akan perlunya kolaborasi untuk mem by-pass birokrasi Birokrasi terasa telah mencapal limit, sangat menghambat muncul kontrol sosial dan self-discipline untuk mengurangi kebutuhan akan kontrol formal Muncul team atau satuan tugas, yang menggabungkan macam-macam fungsi Krisis: ??? belum diketahui bentuknya, belum ada organisasi yang mencapai tahapan ini Pertumbuhan organisasi tidak harus mulai pada tahapan pertama, bisa saja mulai di tengah Lamanya setiap tahapan bisa berbeda, tergantung jenis kegiatan organisasi Kebanyakan organisasi tumbuh melalui 3 tahapan utama: Tahap Bayi, Tahap Remaja, Tahap Dewasa
  • 48. TAHAPAN PERTUMBUHAN ORGANISASI GREINER Krisis ?? BESAR Krisis Birokras Pertumbuhan i melalui Krisis Kolaborasi Pengawasa ORGANISASI n Pertumbuhan UKURAN Krisis melalui Otonomi Koordinasi Pertumbuhan Krisis melalui Kepemimpina Pendelegasian n Pertumbuhan melalui Pengarahan Pertumbuhan KECIL melalui Kreatifitas bayi remaj dewas a UMUR a MUDA ORGANISASI TUA
  • 49. Karakteristi Tahapan Pertumbuhan k Bayi Remaja Dewasa Birokrasi Tidak birokrastis Birokratis Sangat Birokratis Struktur Tidak formal, Prosedur formal, Banyak tim yang Pimpinan tunggal Ada pembagian tugas, bekerja sama dalam (one man show) Muncul produk/jasa birokrasi baru Produk/Jasa Satu jenis Serangkaian Banyak rangkaian yang produk/jasa produk/jasa yang produk/jasa dihasilkan sejenis (banyak lini (satu lini produk) produksi) Sistem Bersifat personal Bersifat impersonal Ekstensif disemua Imbalan & dan parternalistik (dilaksanakan secara bagian disesuaikan Pengawasan (dilakukan sendiri formal) karakteristik oleh produk/bagian pimpinan/pemilik) Inovasi Kebanyakan muncul Oleh kelompok Oleh bagian R&D yang dari khusus yang muncul resmi pimpinan/pemilik secara tidak formal Permasalaha Mempertahankan Menjaga reputasi, Mempertahankan n (Issue) kelangsungan hidup stabilitas dan kesatuan dan Utama mengembangkan keutuhkan organisasi pasar Organisasi Gaya Individualistik Memimpin melalui Memimpin dengan Manajemen dengan kadar pendelegasian dan gaya partisipatif
  • 50. BIROKRASI DAN PERFORMANSI CHILD Kesimpulan: Organisasi besar (> 2000 karyawan): Birokrasi tinggi: performansi baik Birokrasi rendah: performansi buruk Organisasi kecil (< 2000 karyawan): Birokrasi tinggi: performansi buruk Birokrasi rendah: performansi baik Perdebatan tentang kebaikan/keburukan birokrasi belum selesai  terdapat pihak yang mendukung maupun yang menolak birokrasi
  • 51. Kritik Dukungan Kepuasan Karyawan mengurangi spontanitas dan kebebasan mengurangi ketidakpastian  membuat karyawan  membatasi munculnya karyawan terlindung pikiran-pikiran atau ide Spesialisai membuat pekerjaan Spesialisasi memberikan kesempatan menjadi sempit  tidak menantang pada karyawan untuk memperdalam karyawan untuk bekerja dengan baik keahliannya pada suatu bidang Perubahan/Inovasi organisasi menjadi kaku  responnya menjamin adanya perilaku dan respon lambat dan menghambat munculnya yang seragam  organisasi menjadi inovasi aman dan karyawan berani mengambil resiko  memunculkan banyaknya inovasi Manajemen membuat organisasi menjadi rumit, mampu melampui batas-batas dan sulit dipahami kemampuan individu,  mampu menyelesaikan masalah-masalah yang terlalu berat bagi seorang individu kontrol dan koordinasi dalam Struktur birokrasi (adanya organisasi menjadi sulit 51 formalisasi, aturan, hirarkhi, dsb.)  alat kontrol dan koordinasi yang baik
  • 52. KONDISI YANG SESUAI BAGI ORGANISASI BIROKRATIS Birokrasi sebaiknya tidak digunakan jika: Organisasi berukuran kecil: menghabiskan waktu Karyawan Profesional: profesional punya kode etik sendiri  dengan birokrasi menjadi aturan ganda Lingkungan Tidak Stabil: birokrasi lambat, sehingga adaptasi bisa terlambat digunakan organisasi organik
  • 53. KEMUNDURAN (DECLINE) ORGANISASI Jarang diteliti, data sulit didapat Kemunduran organisasi (Whetten): sebagai berkurangnya jumlah anggota/karyawan organisasi, penurunan profit, penurunan anggaran, jumlah klien organisasi Berkurangnya penguasaan organisasi terhadap sumber, lingkungan menjadi miskin Penyebab Kemunduran Organisasi: 1. Atropi Organisasi: Organisasi sudah tua, kehilangan otot, terlalu biasa dengan sukses 2. Vulnerability: Menggambarkan ketidakmampuan organisasi memanfaatkan lingkungannya  mudah terganggu oleh perubahan lingkungan, seperti perubahan selera konsumen, persaingan yang tidak sehat
  • 54. KEMUNDURAN (DECLINE) ORGANISASI Penyebab Kemunduran Organisasi: 2. Vulnerability: Seringkali organisasi berukuran kecil 3. Kehilangan Legitimasi: Produk tidak dihargai masyarakat Bertentangan dengan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat 4. Entropi Lingkungan: Kapasitas lingkungan berkurang untuk mendukung organisasi (lingkungan jadi miskin) Cara terbaik untuk menanggulangi Efek Kemunduran: Membatasi kerugian, dengan penyesuaian diri terhadap kondisi lingkungan
  • 55. KEMUNDURAN (DECLINE) ORGANISASI Cara terbaik untuk menanggulangi Efek Kemunduran: Harus berani konflik untuk menentukan pihak mana yang harus dikurangi Inovasi  untuk memperoleh cara yang lebih efisien Membatasi kerugian, dengan penyesuaian diri terhadap kondisi lingkungan Harus berani konflik untuk menentukan pihak mana yang harus dikurangi Inovasi  untuk memperoleh cara yang lebih efisien
  • 56. PETUNJUK BAGI PERANCANG ORGANISASI 1. Tingkatkan birokrasi jika ukuran organisasi membesar: Perbanyak peraturan Tingkatkan penggunaan dokumen tertulis Usahakan agar organisasi lebih impersonal Tetapkan kriteria kompetensi untuk menerima karyawan Organisasi dipecah menjadi lebih banyak bagian Organisasi berukuran besar akan lebih efisien jika dikelola dengan birokrasi yang lebih tinggi
  • 57. PETUNJUK BAGI PERANCANG ORGANISASI 2. Jika ukuran organisasi membesar: Turunkan rasio administratif dan tingkatkan persentase karyawan penunjang Persentase karyawan penunjang yang lebih tinggi bukan berarti organisasi tidak efisien, tetapi menggambarkan pembagian tugas yang lebih rinci dan kebutuhan yang lebih tinggi akan: komunikasi tertulis, dokumentasi dan technical support. 3. Jangan tingkatkan birokrasi jika: Organisasi berukuran kecil Personil terdiri dari tenaga profesional Lingkungan berubah dengan cepat
  • 58. PETUNJUK BAGI PERANCANG ORGANISASI 4. Usahakan agar organisasi tumbuh/berkembang, agar dapat mengusahakan: Peningkatan mutu karyawan Peningkatan keuntungan dan efektivitas Gunakan pola manajemen dan struktur organisasi yang sesuai dengan setiap tahapan pertumbuhan Usahakan untuk mengerti kebutuhan organisasi pada setiap tahapan, sesuaikan pola manajemen dan sistem internal terhadap kebutuhan sehingga organisasi dapat memasuki tahapan pertumbuhan berikutnya
  • 59. PETUNJUK BAGI PERANCANG ORGANISASI 5. Jika organisasi mundur, fokuskan perhatian pada konflik antara bagian-bagian yang tidak bersedia mengurangi resources-nya. Ambil keputusan (walaupun sulit) mengenai penciutan jumlah karyawan maupun kegiatan Usahakan inovasi dan perubahan yang dapat memanfaatkan secara efektif, resources yang terbatas dan kurangi efek negatif dari kemunduran organisasi
  • 60. Download slide di http://rumah- belajar.org