Demokrasi pada masa reformasi di Indonesia ditandai dengan:
1. Diadakannya pemilihan umum secara langsung untuk memilih presiden, wakil presiden, dan legislatif.
2. Diberlakukannya otonomi daerah yang memperluas partisipasi politik rakyat.
3. Terwujudnya supremasi sipil dan kebebasan berekspresi serta kebebasan pers.
2. Setelah berakhirnya masa pemerintahan orde baru
yang ditandai dengan lengsernya kepemimpinan
Presiden Soekarno pada 1998, bangsa Indonesia
kemudian memasuki masa orde reformasi (mulai 1988
hingga saat ini). Pelaksanaan demokrasi pada masa
reformasi dapat diketahui dari naskah Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025.
Dalam naskah tersebut diuraikan mengenai keadaan
pembangunan demokrasi, sebagaimana berikut yg
merupakan demokrasi era reformasi :
3. Perkembangan demokrasi sejak 1998 hingga proses
diselenggarakannya Pemilu 2004 telah memberikan
sebuah kesempatan untuk mengakhiri sebuah masa
transisi demokrasi menuju proses konsolidasi
demokrasi.
01.
Adanya pemilihan umum secara langsung, yakni
pemilihan presiden dan wakilnya, pemilihan anggota
DPR, PDP, DPRD, dan juga pemilihan kepala daerah. Hal
tersebut merupakan modal awal yang teramat penting
dalam meningkatkan proses perkembangan demokrasi di
masa mendatang.
02.
03.
.
Dengan terciptanya sebuah hubungan baru antara
pemerintah pusat dan daerah melalui program
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia.
4. Perkembangan demokrasi juga terlihat dari hubungan
antara sipil-militer, yang menjunjung tinggi supremasi
sipil dan hubungan TNI sebagai militer dengan
Kepolisian NKRI (POLRI) terkait dengan hubungan
dalam sebuah kewenangan dalam melaksanakan
fungsi pertahanan dan juga keamanan kedaulatan
bangsa.
04.
05. Demokrasi pada masa reformasi terlihat dari telah
berkembangnya kesadaran masyarakat mengenai
partisipasinya dalam kehidupan perpolitikan
nasional. Yang juga menjadi jalan untuk terbukanya
kesempatan untuk ikut dalam meningkatkan
kehidupan politik di masyarakat.
5. ● Tahap pertama, yakni peralihan dari
kepemimpinan dari penguasa non-
demokratis ke penguasa demokratis.
● Tahap kedua, yakni pembentukan
lembaga-lembaga dan tertib politik
demokrasi.
● Tahap ketiga, yakni Konsolidasi
demokrasi.
● Tahap keempat, yakni praktik demokrasi
sebagai budaya politik berbangsa dan
bernegara.
Tahapan Demokrasi
6. Ciri- Ciri Demokrasi
1. Menjunjung tinggi musyawarah dalam setiap pengambilan
keputusan
2. Mengutamakan kepentingan publik, dari kepentingan individu
dan golongan
3. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
4. Semangat kekeluargaan yang sangat tinggi
5. Memikul tanggung jawab atas pelaksanaan dari hasil keputusan
bersama
6. Melaksanakan sistem demokrasi dengan berlandaskan nilai
Pancasila
7. Karakteristik
demokrasi periode
reformasi
Demokrasi yang diterapkan di Indonesia pada
era reformasi ini adalah demokrasi Pancasila.
Dengan karakteristik berbeda dari orde baru dan
sedikit mirip dengan demokrasi parlementer
1950-1959. Kondisi demokrasi Indonesia periode
reformasi dinilai sedang menuju sebuah
kesempurnaan. Warga negara bertugas
mengawal demokrasi agar dapat teraplikasikan
dalam aspek kehidupan. Berikut ini karakteristik
demokrasi pada periode reformasi:
8. - Pemilu lebih demokratis
Pemilu yang dilaksanakan jauh lebih
demokratis dari sebelumnya. Sistem
Pemilu terus berkembang memberikan
jalan bagi rakyat untuk menggunakan hak
politik dalam Pemilu. Puncaknya pada
2004 rakyat bisa langsung memilih
wakilnya di lembaga legislatif serta
presiden dan wakil presiden dipilih secara
langsung. Pada 2005 kepala daerah pun
(gubernur dan bupati atau walikota) dipilih
langsung oleh rakyat.
9. - Rotasi kekuasaan dari pemerintah
pusat hingga daerah
Rotasi kekuasaan dilaksanakan dari
mulai pemerintahan pusat sampai
pada tingkat desa.
10. - Pola rekrutmen politik terbuka
Rekrutmen politik untuk pengisian
jabatan politik dilakukan secara terbuka.
Setiap warga negara yang mampu dan
memenuhi syarat dapat menduduki
jabatan politik tanpa diskriminasi.
11. - Hak-hak dasar warga negara
terjamin
Sebagian besar hak dasar rakyat bisa
terjamin seperti adanya kebebasan
menyatakan pendapat, kebebasan pers
dan sebagainya.
12. Puncak Reformasi 1998 terjadi pada tanggal 12 Mei 1998 di Universitas Trisakti, Jakarta.
Pada puncak reformasi ini terjadi bentrok antara aparat keamanan dan para demonstran,
yang menyebabkan empat orang mahasiswa tertembak. Keempat mahasiswa tersebut
adalah Elang Mulya Lesmana, Heri Hartanto, Hendrawan Sie, dan Hafidhin Royan. Tokoh
lainnya yang berperan besar dalam peristiwa reformasi ini adalah Amien Rais yang
membongkar kebobrokan sistem pengelolaan PT Freeport, Papua, yang dianggap
merugikan negara.
Keadaan ini memicu kembali gelombang demonstrasi yang lebih besar pada tanggal 13-14
Mei 1998. Terjadi banyak perusakan pertokoan, rumah, perkantoran, dan kendaraan milik
warga etnis Tionghoa. Para demonstran juga menduduki Gedung DPR dan terdapat
banyak desakan supaya Presiden Soeharto lengser dari jabatannya. Pada 21 Mei 1998,
Presiden Soeharto meletakkan jabatannya di Istana Negara dan menunjuk wakilnya,
B.J.Habibie, untuk menggantikan posisinya sebagai Presiden RI. Dengan lengsernya
Soeharto dan majunya B.J.Habibie sebagai presiden, maka lahir pula masa reformasi di
Indonesia. Presiden BJ Habibie meletakkan fondasi yang kuat bagi pelaksanaan
demokrasi Indonesia pada masa selanjutnya.
Demokrasi Indonesia Periode Reformasi
13. ● Dalam masa pemerintahan Presiden BJ Habibie muncul
beberapa indikator pelaksanaan demokrasi di Indonesia, yaitu:
- Diberikan kebebasan pers
Pada era reformasi diberikan ruang kebebasan pers sebagai
ruang publik untuk berpartisipasi dalam kebangsaan dan
kenegaraan.
- Berlakunya sistem multipartai
Di era reformasi sistem multipartai diberlakukan terlihat pada
Pemilihan Umum 1999.
Habibie sebagai Presiden RI membuka kesempatan pada rakyat
untuk berserikat dan berkumpul sesuai ideologi dan aspirasi
politiknya.