2. Sejarah Waterjet
•Dr. Franz pertama kali menggunakan UHP Water Cutting
dalam pemotongan kayu.
•1979 Dr. Mohamed Hashish menambahkan partikel abrasif
untuk menaikkan kekuatan potong dan memberikan
kemampuan untuk memotong material yang lebih
keras, termasuk besi, kaca.
•Penggunaan secara komersial pada 1983, digunakan untuk
memotong kaca dalam industri otomotif.
•Setelah penggunaan dalam industri otomotif, digunakan
dalam industri aerospace dalam pemotongan material yang
sangat keras seperti Inconel,Stainless Steel, dan
Titanium, juga bahan komposit seperti fiber dari kacbon.
3. Pure Waterjet
•Memotong material yang lebih lembut, papan, popok
daur ulang, kertas tisu, dan interior otomotif.
•Aliran arus air sangat tipis ( dia 0.004 – 0.010 )
•Geometri potongan yang sangat detil.
•Material yang hilang sangat sedikit dalam proses
pemotongan.
•Bisa memotong fiberglass dengan ketebalan mencapai 24
inch.
•Kekuatan potong yang sangat rendah dan persiapan yang
sangat mudah.
•Memecah benda potong menjadi partikel partikel kecil.
4. Abrasive Waterjet
•Memotong benda dengan tingkat
kekerasan yang tingi.
•Pemotong benda bukanlah air
murni, melainkan air digunakan sebagai
medium untuk partikel yang bersifat
abrasif untuk melakukan pemotongan.
•80 – mesh garnet (sandpaper) biasa
digunakan, 50 dan 120 mesh juga dapat
digunukan
5. Cara Kerja
Prinsip teknologi waterjet sangatlah simple tetapi juga kompleks.
Dasarnya adalah air yang dialirkan dengan tekanan dari pompa keluar dari
nozzle.
Proses pemotongan membutuhkan teknologi material yang sangat
kompleks. Untuk mengendalikan air tekanan hingga 60000 psi
membutuhkan teknologi yang tidak akan didapat di universitas. Pada
tekanan ini sedikit saja kebocoran bisa menyebabkan pengikisian fatal
pada komponen mesin. Terdapat 2 tipe waterjet yaitu :
1. Pure Waterjet
2. Abrasive Waterjet
Pompa adalah pemeran utama dari waterjet, karena pompa harus
dapat menghasilkan air bertekanan tinggi secara kontinu. Secara umum,
pompa terdiri dari dua macam, yaitu :
1. Direct Pump
2. Intensifier Based Pump
6. Pompa Pada Waterjet :
Direct Pump (Pompa Langsung)
Prinsip direct pump adalah penggunaan 3 atau lebih piston yang
digerakkan oleh motor listrik dan dapat menghasilkan tekanan
kontinu sebesar 20000 psi sampai 50000 psi.
7. Intensifier Based Pump
Intensifier based pump adalah suatu sistem
pompa air yang dapat menghasilkan air
bertekanan tinggi secara kontinu.
Dengan prinsip kerja seperti ini, kita dapat
menghasilkan debit air secara kontinu dengan
tekanan dan kelajuan yang sangat
tinggi, mencapai tekanan 60.000psi pada
kecepatan 762m/s.
14. JENIS MATERIAL
Jenis-jenis material yang dapat diproses dengan
waterjet cutting machine diantaranya adalah :
Mild Steel Laminates
Stainless Steel Fenolat
Titanium Spring Steel
Tool Steel Polycarbonate
Aluminium Acrylic
Kuningan Kaca
Perunggu Karet
Logam Campuran Keramik
Kayu Komposit
Dari data-data material yang diberikan, dapat kita lihat bahwa jenis-jenis
material yang dapat diproses dengan abrasive waterjet sangatlah banyak, mulai
dari material-material lunak hingga material-material super keras.
18. Keuntungan
I. Lebih murah dibanding proses pemotongan lain.
II. Memotong hampir semua material.(
Besi, Tembaga, Alumunium, Kaca, Keramik, Batu).
III. Dapat memotong benda yang tebal maupun yang tipis.
IV. Membuat berbagai macam bentuk hanya dengan menggunakan
satu tool.
V. Tidak ada panas yang terbentuk pada proses pemotongan.
VI. Memberikan finishing permukaan dengan kekasaran permukaan
rendah.
VII.Tidak membutuhkan oli atau pelumas lain.
VIII.Pemotongan benda tipis dapat ditumpuk dan dipotong
sekaligus.
IX. Proses potong dapat berlangsung arah maju dan mundur, tidak
ada arah spesifik.
19. Kerugian
Biaya pembelian awal mesin sangat besar
Pemotongan benda tebal akan memiliki ketidak
akuratan potongan pada bagian bawah benda,
karena waterjet lag, sehingga menimbulkan
kekasaran yang berbeda.
Pembentukan bentuk V apabila proses Waterjet lag
pemotongan dilakukan terlalu cepat, dapat
diatasi dengan memperlambat kecepatan
potong atau menaikkan kekuatan potong.
20. Waterjets vs. Plasma
Waterjet memberikan hasil permukaan
yang lebih halus.
Waterjet tidak menghasilkan panas
pada proses pemotongan.
After plasma cutting
Waterjet dapat memotong lebih banyak
material dibanding Plasma.
Akurasi pemotongan waterjet lebih
tinggi.
Plasma memotong benda lebih cepat
dibandingkan waterjet.
After waterjet cutting
21. Waterjet VS Laser
Abrasive waterjet dapat memotong
banyak material yang laser tidak
bisa.( Material yang dapat
merefleksikan cahaya, contoh,
Alumunium, Tembaga)
Waterjet tidak menghasilkan panas,
sehingga tidak menyebabkan Laser Cutting
deformasi atau distorsi pada
material karena panas.
Abrasive Jet dapat menghasilkan
toleransi lebih tinggi dibanding
Laser.
Proses maintenance untuk nozzle
waterjet lebih mudah dibanding
laser.
Waterjet Cutting
22. Waterjet VS EDM
Waterjets memotong jauh lebih cepat dibandingkan EDM
Waterjet dapat memotong lebih banyak jenis material
dibanding EDM
Waterjet mampu mengabaikan aberration material
dimana pada EDM dapat menyebabkan kawat EDM untuk
kehilangan flushing.
Waterjet tidak menghasilkan panas pada benda kerja.
Proses setup yang dibutuhkan dalam proses Waterjet lebih
sedikit dibandingkan EDM.