SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 18
BOLEHKAH MAKAN MAKANAN
YANG DIPERSEMBAHKAN
KEPADA BERHALA
RUDDY KARUNDENG, PAULUS MAUPA,
RETNO S. TANTI, PILATUS TOAM,
RISKE OLEY
 Jemaat pada abad pertama, khususnya jemaat di Korintus,
menghadapi permasalahan di mana kebanyakan orang
percaya di Korintus berlatar belakang penyembahan berhala.
 Masih banyak sanak keluarga dan teman-teman mereka yang
belum percaya kepada Tuhan Yesus dan masih mengadakan
penyembahan kepada berhala. Di samping itu, daging yang
diperjual-belikan di pasar-pasar di kota Korintus (dan kota-
kota lain yang penduduknya menyembah berhala) kebanyakan
berasal dari binatang korban persembahan di kuil-kuil
berhala. Sebab dagingnya bagus tetapi harganya lebih
murah.
 Dalam kondisi seperti itu, apakah orang Kristen boleh
membeli daging di pasar? Apakah orang Kristen boleh
menerima undangan makan dari sanak keluarga dan teman-
teman yang belum Kristen? Dan apabila menerima undangan
itu, apakah mereka harus mengadakan pemeriksaan atas
makanan yang dihidangkan?
 Untuk menjawab pergumulan jemaat Korintus dan jemaat-
jemaat di tempat lain, dalam Surat 1 Korintus 8:1-13 dan
10:14-33, Tuhan Yesus melalui rasul-Nya memberikan
penjelasan berkenaan dengan makanan persembahan
berhala.
Berhala Bukan Allah
 Alkitab berkata: “Tentang hal makan daging persembahan
berhala kita tahu: ‘tidak ada berhala di dunia dan tidak ada Allah
lain dari pada Allah yang esa” (1 Kor. 8:4). Sebab sungguhpun
ada apa yang disebut “allah”, baik di sorga, maupun di bumi –
dan memang benar ada banyak “allah” dan banyak “tuhan”
yang demikian – namun bagi kita hanya ada satu Allah saja,
yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang
untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus,
yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena
Dia kita hidup (1 Kor. 8:5-7).
Berhala bukanlah Allah dan seharusnya tidak
dijadikan objek penyembahan. Janganlah kita
menjadi bodoh dan beranggapan bahwa patung
kayu, batu ataupun emas memiliki kesadaran
untuk menerima penyembahan serta
berkemampuan untuk mendatangkan keuntungan
bagi penyembah-penyembahnya (Mzm. 115:4-8;
135:15-18).
Berhala Tidak Dapat Merubah Makanan
Persembahan
Di antara penyembah-penyembah berhala, baik
pada abad pertama maupun saat ini, ada suatu
konsep pemikiran bahwa makanan yang telah
dipersembahkan kepada para dewa telah berubah
menjadi pembawa berkat. Orang yang makan
makanan itu akan memperoleh keuntungan,
misalnya selalu sehat, usaha lancar, dilindungi dari
mara bahaya dan sebagainya.
 Alkitab mengajarkan bahwa berhala tidak dapat merubah
makanan yang dipersembahkan kepadanya. Makanan itu
tidak menjadi lebih berkhasiat ataupun menjadi rusak
oleh karena dipersembahkan kepada berhala. Kalaupun
ada perubahan rasa, itu hanya karena pengaruh panas
api lilin yang terbakar dan terik matahari, bau
dupa/kemenyan dan arak, serta debu-debu pembakaran
yang menempel pada makanan. Berhala itu sendiri tidak
membawa perubahan apapun pada makanan, misalnya
semakin berkhasiat. Berkenaan dengan hal ini Alkitab
berkata: “Kita tidak rugi apa-apa, kalau tidak kita makan
dan kita tidak untung apa-apa, kalau kita makan.” (1 Kor.
8:8).
Jangan Makan Makanan Itu Sebagai
Makanan Persembahan Berhala
 Tidak semua orang Kristen mempunyai
pengetahuan yang benar mengenai berhala dan
makanan yang dipersembahkan kepadanya. Ada
orang Kristen, yang karena masih terikat oleh
berhala-berhala, makan makanan itu sebagai
makanan persembahan berhala (1 Kor. 8:7a). Hal ini
tentu saja tidak berpadanan dengan iman Kristen.
Makanlah Dengan Ucapan Syukur Kepada
Allah
Ingatlah firman Tuhan: “Semua yang diciptakan Allah
itu baik dan suatupun tidak ada yang haram, jika
diterima dengan ucapan syukur, sebab semuanya itu
dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa” (1 Tim. 4:4-
5). Jadi, mengucap-syukurlah atas segala makanan
yang terhidang dan makanlah dengan hati yang
bersyukur kepada Allah. Makanan yang dimakan
dengan iman dan syukur itu dikuduskan oleh firman
Allah dan doa.
Alkitab berkata: “Apabila kamu diundang
makan oleh orang yang tidak percaya, dan
undangan itu kamu terima, makanlah apa
saja yang dihidangkan tanpa mengadakan
pemeriksaan karena keberatan-keberatan hati
nurani” (1 Kor. 10:27).
 Kalaupun di dalamnya ada makanan yang telah
dipersembahkan kepada berhala, bila kita menerimanya
dengan pemahaman yang sesuai firman Allah bahwa berhala
tidak merubah makanan itu serta menaikkan doa syukur
kepada Allah untuk hidangan yang tersedia, maka semua
makanan itu adalah kudus dan halal. Suatu makanan tidak
menjadi haram bagi orang Kristen hanya karena makanan itu
telah dipersembahkan kepada berhala (1 Kor.8:8
;10:23). Tetapi janganlah kita makan sebagai makanan
persembahan berhala, melainkan makanlah hidangan yang
tersedia dengan mengarahkan hati yang bersyukur kepada
Allah.
Jangan Menjadi Batu Sandungan Karena
Makanan
 Pada saat hendak makan, kalau ada seorang saudara berkata kepada kita:
“Itu persembahan berhala!”, maka janganlah kita memakannya. Bukan
karena makanan itu haram, bukan pula karena diri kita, melainkan karena
orang itu dan keberatan-keberatan hati nuraninya (1 Kor. 10:27-29).
 Kita harus mengontrol diri, supaya kebebasan kita tidak menjadi batu
sandungan bagi mereka yang lemah (1 Kor. 8:9). Karena apabila kita makan
makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala (dengan konsep yang
benar) di depan saudara-saudara seiman yang lemah, maka hal itu akan
semakin melemahkan iman mereka, atau justru memantapkan mereka untuk
makan makanan persembahan berhala (dengan konsep yang salah).
 Apabila suatu makanan dapat menjadi batu sandungan
bagi orang lain, lebih baik kita tidak makan makanan itu.
Dengan demikian orang lain tidak akan jatuh oleh karena
makanan yang kita makan. Kita patut meneladani rasul
Paulus yang mengatakan, “Karena itu apabila makanan
menjadi batu sandungan bagi saudaraku, aku untuk
selama-lamanya tidak akan mau makan daging lagi,
supaya aku jangan menjadi batu sandungan bagi
saudaraku” (1 Kor. 8:13).
 Prinsip rasul Paulus dalam1 Korintus 10:23-24dan 31 sangat baik
untuk diteladani. Jika engkau makan, atau jika engkau minum,
atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah itu
dengan terlebih dahulu mempertimbangkan:
 Apakah itu berguna? (1 Kor. 10:23a);
 Apakah itu membangun? (1 Kor. 10:23b);
 Apakah dengan itu engkau hanya memperhatikan kepentingan
sendiri, atau memperhatikan kepentingan orang lain juga? (1 Kor.
10:24);
 Apakah itu memuliakan Allah? (1 Kor. 10:31).
KESIMPULAN
 Kita boleh makan semua makanan yang dihidangkan tanpa
mengadakan pemeriksaan apakah makanan itu telah
dipersembahkan kepada berhala atau tidak. Kita boleh makan
segala makanan dengan pemahaman iman yang benar kepada
Allah dan pengucapan syukur. Semua yang diciptakan Allah itu
baik dan suatupun tidak ada yang haram jika diterima dengan
ucapan syukur, sebab semuanya itu dikuduskan oleh Firman Allah
dan oleh doa. Tetapi jika di dalam hatinya masih ada keraguan
atas makanan itu, maka sebaiknya ia tidak makan agar hati
nuraninya tidak dinodai.
Orang-orang Kristen baru yang berlatar-belakang
penyembahan berhala diperintahkan untuk tidak
makan makanan yang telah dipersembahkan
kepada berhala. Karena sangat besar kemungkinan
mereka akan makan makanan itu sebagai
makanan persembahan berhala. Hal ini bukan
dikarenakan makanan itu menjadi haram,
melainkan oleh dua alasan lainnya.
 Pertama, oleh karena hati nuraninya lemah, maka hati
nuraninya dinodai sehingga sesudah makan makanan itu
hatinya menjadi tidak damai sejahtera.
 Atau karena alasan kedua, orang-orang Kristen baru itu
makan makanan tersebut sebagai makanan
persembahan berhala, dalam arti mengharapkan
”khasiatnya” atau ”berkat” dari padanya, sehingga
dengan demikian mereka bersekutu kembali dengan
roh-roh jahat yang berada di belakang penyembahan
berhala itu.
 Orang Kristen yang telah dewasa di dalam iman dan pengenalan
akan Allah, harus dapat mengendalikan diri sehingga jangan
menjadi batu sandungan bagi saudara-saudara yang lain. Jika
suatu makanan dapat menjadi batu sandungan bagi orang-orang
yang ada di sekitarnya, lebih baik ia tidak makan.
 Orang-orang percaya telah beroleh kemerdekaan yang
sesungguhnya di dalam Kristus Yesus (Gal. 5:1). Kendatipun
demikian, ia perlu mawas diri supaya kemerdekaannya itu tidak
menjadi batu sandungan bagi saudara-saudara yang
lemah. Dalam hal makan atau minum atau melakukan sesuatu
yang lain, ia harus memikirkan: apakah itu berguna, membangun,
memperhatikan kepentingan orang lain juga, serta memuliakan
Allah?

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Bergaul dengan firman Allah
Bergaul dengan firman AllahBergaul dengan firman Allah
Bergaul dengan firman Allah
Ricky Desersi
 

La actualidad más candente (20)

Bergaul dengan firman Allah
Bergaul dengan firman AllahBergaul dengan firman Allah
Bergaul dengan firman Allah
 
Bertahan sampai akhir
Bertahan sampai akhir Bertahan sampai akhir
Bertahan sampai akhir
 
Khotbah 14 april 13
Khotbah 14 april 13Khotbah 14 april 13
Khotbah 14 april 13
 
Pure Promises (Mazmur 12)
Pure Promises (Mazmur 12)Pure Promises (Mazmur 12)
Pure Promises (Mazmur 12)
 
Bahaya Dibalik Tawaran Dunia [1 Yohanes 2:15-17]
Bahaya Dibalik Tawaran Dunia [1 Yohanes 2:15-17]Bahaya Dibalik Tawaran Dunia [1 Yohanes 2:15-17]
Bahaya Dibalik Tawaran Dunia [1 Yohanes 2:15-17]
 
Doktrin Allah Dasar (DAD)
Doktrin Allah Dasar (DAD)Doktrin Allah Dasar (DAD)
Doktrin Allah Dasar (DAD)
 
Spiritualitas Pernikahan
Spiritualitas PernikahanSpiritualitas Pernikahan
Spiritualitas Pernikahan
 
Bertumbuh dalam kristus
Bertumbuh dalam kristus Bertumbuh dalam kristus
Bertumbuh dalam kristus
 
3 jenis orang kristen.
3 jenis orang kristen.3 jenis orang kristen.
3 jenis orang kristen.
 
Milikilah cara hidup yang baik
Milikilah cara hidup yang baikMilikilah cara hidup yang baik
Milikilah cara hidup yang baik
 
Kedewasaan rohani
Kedewasaan rohaniKedewasaan rohani
Kedewasaan rohani
 
Kehidupan yang digerakan oleh tujuan
Kehidupan yang digerakan oleh tujuanKehidupan yang digerakan oleh tujuan
Kehidupan yang digerakan oleh tujuan
 
Khotbah : Menjadi Dewasa Dalam Kristus
Khotbah : Menjadi Dewasa Dalam KristusKhotbah : Menjadi Dewasa Dalam Kristus
Khotbah : Menjadi Dewasa Dalam Kristus
 
Pertobatan yang Benar (Mazmur 51)
Pertobatan yang Benar (Mazmur 51)Pertobatan yang Benar (Mazmur 51)
Pertobatan yang Benar (Mazmur 51)
 
1. keselamatan dalam Kristus Yesus
1. keselamatan dalam Kristus Yesus1. keselamatan dalam Kristus Yesus
1. keselamatan dalam Kristus Yesus
 
Cara berkhotbah yang efektif
Cara berkhotbah yang efektifCara berkhotbah yang efektif
Cara berkhotbah yang efektif
 
Mengenal Tuhan melalui Firman-Nya
Mengenal Tuhan melalui Firman-NyaMengenal Tuhan melalui Firman-Nya
Mengenal Tuhan melalui Firman-Nya
 
BERTUMBUH SECARA ROHANI
BERTUMBUH SECARA ROHANIBERTUMBUH SECARA ROHANI
BERTUMBUH SECARA ROHANI
 
Panggilan Tuhan
Panggilan TuhanPanggilan Tuhan
Panggilan Tuhan
 
Pembentukan Disiplin Rohani (PDR)
Pembentukan Disiplin Rohani (PDR)Pembentukan Disiplin Rohani (PDR)
Pembentukan Disiplin Rohani (PDR)
 

Destacado

Teori berkhotbah
Teori berkhotbahTeori berkhotbah
Teori berkhotbah
Harley Woy
 

Destacado (20)

Amanat agung (Khotbah Bulan Misi GBI)
Amanat agung (Khotbah Bulan Misi GBI)Amanat agung (Khotbah Bulan Misi GBI)
Amanat agung (Khotbah Bulan Misi GBI)
 
Diberkati untuk menjadi berkat1
Diberkati untuk menjadi berkat1Diberkati untuk menjadi berkat1
Diberkati untuk menjadi berkat1
 
Memaknai Baptisan
Memaknai BaptisanMemaknai Baptisan
Memaknai Baptisan
 
Upaya terakhir iblis di akhir zaman
Upaya terakhir iblis di akhir zamanUpaya terakhir iblis di akhir zaman
Upaya terakhir iblis di akhir zaman
 
SABDA Bot
SABDA Bot SABDA Bot
SABDA Bot
 
MATERI PELATIHAN KOMUNITAS MESSIANIK
MATERI PELATIHAN KOMUNITAS MESSIANIKMATERI PELATIHAN KOMUNITAS MESSIANIK
MATERI PELATIHAN KOMUNITAS MESSIANIK
 
Hermeneutika ready to show
Hermeneutika ready to showHermeneutika ready to show
Hermeneutika ready to show
 
The best of me
The best of meThe best of me
The best of me
 
Khotbah ke 12 A. T. Jones (GC session 1893)
Khotbah ke 12 A. T. Jones (GC session 1893)Khotbah ke 12 A. T. Jones (GC session 1893)
Khotbah ke 12 A. T. Jones (GC session 1893)
 
Hidup oleh iman
Hidup oleh imanHidup oleh iman
Hidup oleh iman
 
Sanitarium SOP (indo rev. 16.6)
Sanitarium SOP (indo rev. 16.6)Sanitarium SOP (indo rev. 16.6)
Sanitarium SOP (indo rev. 16.6)
 
Personalisasi
PersonalisasiPersonalisasi
Personalisasi
 
Pendahuluan Buku Kabar Kesukaan (E. J Waggoner)
Pendahuluan Buku Kabar Kesukaan (E. J Waggoner)Pendahuluan Buku Kabar Kesukaan (E. J Waggoner)
Pendahuluan Buku Kabar Kesukaan (E. J Waggoner)
 
Melayani
MelayaniMelayani
Melayani
 
Seri Reformasi - Musik Sakral
Seri Reformasi - Musik SakralSeri Reformasi - Musik Sakral
Seri Reformasi - Musik Sakral
 
Teori berkhotbah
Teori berkhotbahTeori berkhotbah
Teori berkhotbah
 
memilih kehidupan yang sejati dan bermakna
memilih kehidupan yang sejati dan bermakna memilih kehidupan yang sejati dan bermakna
memilih kehidupan yang sejati dan bermakna
 
Tiga Sabat
Tiga SabatTiga Sabat
Tiga Sabat
 
Keilahian atau ke allahan dari roh kudus chaple_4mei
Keilahian atau ke allahan dari roh kudus chaple_4meiKeilahian atau ke allahan dari roh kudus chaple_4mei
Keilahian atau ke allahan dari roh kudus chaple_4mei
 
Kristus Menderita dan Mati untuk Pengampunan Dosa-Dosa Kita
Kristus Menderita dan Mati untuk Pengampunan Dosa-Dosa KitaKristus Menderita dan Mati untuk Pengampunan Dosa-Dosa Kita
Kristus Menderita dan Mati untuk Pengampunan Dosa-Dosa Kita
 

Similar a Bolehkah makan makan maka nan yang dipersembahkan kepada berhala

Tugas pendidikan agama kristen 15
Tugas pendidikan agama kristen 15Tugas pendidikan agama kristen 15
Tugas pendidikan agama kristen 15
Abner D Nero
 
Apa yang harus kita lakukan saat ini
Apa yang harus kita lakukan saat iniApa yang harus kita lakukan saat ini
Apa yang harus kita lakukan saat ini
Charlie Tanara
 
Hidup dalam kebenaran firman
Hidup dalam kebenaran firmanHidup dalam kebenaran firman
Hidup dalam kebenaran firman
Kirenius Wadu
 

Similar a Bolehkah makan makan maka nan yang dipersembahkan kepada berhala (20)

Pelajaran sekolah sabat ke 13 triwulan iv 2017
Pelajaran sekolah sabat ke 13 triwulan iv 2017Pelajaran sekolah sabat ke 13 triwulan iv 2017
Pelajaran sekolah sabat ke 13 triwulan iv 2017
 
Paper tafsir PB (1 tim 4) malvin liwuto
Paper tafsir  PB (1 tim 4) malvin liwutoPaper tafsir  PB (1 tim 4) malvin liwuto
Paper tafsir PB (1 tim 4) malvin liwuto
 
Tugas pendidikan agama kristen 15
Tugas pendidikan agama kristen 15Tugas pendidikan agama kristen 15
Tugas pendidikan agama kristen 15
 
Etika kristen
Etika kristen Etika kristen
Etika kristen
 
Wawancara xv
Wawancara xvWawancara xv
Wawancara xv
 
3 Pdt. DR. J. Rantung, Makanan tanpa daging.pptx
3 Pdt. DR. J. Rantung, Makanan tanpa daging.pptx3 Pdt. DR. J. Rantung, Makanan tanpa daging.pptx
3 Pdt. DR. J. Rantung, Makanan tanpa daging.pptx
 
Pelajaran sekolah sabat ke 3 triwulan 3 2017
Pelajaran sekolah sabat ke 3 triwulan 3 2017Pelajaran sekolah sabat ke 3 triwulan 3 2017
Pelajaran sekolah sabat ke 3 triwulan 3 2017
 
DOA DAN PUASA 2015
DOA DAN PUASA 2015DOA DAN PUASA 2015
DOA DAN PUASA 2015
 
Pelajaran sekolah sabat ke 13 triwulan 2 2017
Pelajaran sekolah sabat ke 13 triwulan 2 2017Pelajaran sekolah sabat ke 13 triwulan 2 2017
Pelajaran sekolah sabat ke 13 triwulan 2 2017
 
KULIAH - 01 - KATEKIS & KITAB SUCI.pptx
KULIAH - 01 - KATEKIS & KITAB SUCI.pptxKULIAH - 01 - KATEKIS & KITAB SUCI.pptx
KULIAH - 01 - KATEKIS & KITAB SUCI.pptx
 
Bagaimana Dipimpin Roh Kudus
Bagaimana Dipimpin Roh KudusBagaimana Dipimpin Roh Kudus
Bagaimana Dipimpin Roh Kudus
 
Bertumbuh dalam kasih karunia
Bertumbuh dalam kasih karuniaBertumbuh dalam kasih karunia
Bertumbuh dalam kasih karunia
 
Karunia kesembuhan
Karunia kesembuhanKarunia kesembuhan
Karunia kesembuhan
 
Gizi_menurut_Islam.pptx
Gizi_menurut_Islam.pptxGizi_menurut_Islam.pptx
Gizi_menurut_Islam.pptx
 
10 Hal Yang Harus Anda Ketahui tentang Teologi
10 Hal Yang Harus Anda Ketahui tentang Teologi10 Hal Yang Harus Anda Ketahui tentang Teologi
10 Hal Yang Harus Anda Ketahui tentang Teologi
 
Apa yang harus kita lakukan saat ini
Apa yang harus kita lakukan saat iniApa yang harus kita lakukan saat ini
Apa yang harus kita lakukan saat ini
 
Hidup dalam kebenaran firman
Hidup dalam kebenaran firmanHidup dalam kebenaran firman
Hidup dalam kebenaran firman
 
jurnal pb.docx
jurnal pb.docxjurnal pb.docx
jurnal pb.docx
 
jurnal pb.docx
jurnal pb.docxjurnal pb.docx
jurnal pb.docx
 
Penuntun Mezbah Keluarga-109 bahan sharing
Penuntun Mezbah Keluarga-109 bahan sharingPenuntun Mezbah Keluarga-109 bahan sharing
Penuntun Mezbah Keluarga-109 bahan sharing
 

Último (7)

Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
 
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
 
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEISIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
 
ALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptx
ALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptxALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptx
ALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptx
 
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptxHadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
 

Bolehkah makan makan maka nan yang dipersembahkan kepada berhala

  • 1. BOLEHKAH MAKAN MAKANAN YANG DIPERSEMBAHKAN KEPADA BERHALA RUDDY KARUNDENG, PAULUS MAUPA, RETNO S. TANTI, PILATUS TOAM, RISKE OLEY
  • 2.  Jemaat pada abad pertama, khususnya jemaat di Korintus, menghadapi permasalahan di mana kebanyakan orang percaya di Korintus berlatar belakang penyembahan berhala.  Masih banyak sanak keluarga dan teman-teman mereka yang belum percaya kepada Tuhan Yesus dan masih mengadakan penyembahan kepada berhala. Di samping itu, daging yang diperjual-belikan di pasar-pasar di kota Korintus (dan kota- kota lain yang penduduknya menyembah berhala) kebanyakan berasal dari binatang korban persembahan di kuil-kuil berhala. Sebab dagingnya bagus tetapi harganya lebih murah.
  • 3.  Dalam kondisi seperti itu, apakah orang Kristen boleh membeli daging di pasar? Apakah orang Kristen boleh menerima undangan makan dari sanak keluarga dan teman- teman yang belum Kristen? Dan apabila menerima undangan itu, apakah mereka harus mengadakan pemeriksaan atas makanan yang dihidangkan?  Untuk menjawab pergumulan jemaat Korintus dan jemaat- jemaat di tempat lain, dalam Surat 1 Korintus 8:1-13 dan 10:14-33, Tuhan Yesus melalui rasul-Nya memberikan penjelasan berkenaan dengan makanan persembahan berhala.
  • 4. Berhala Bukan Allah  Alkitab berkata: “Tentang hal makan daging persembahan berhala kita tahu: ‘tidak ada berhala di dunia dan tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa” (1 Kor. 8:4). Sebab sungguhpun ada apa yang disebut “allah”, baik di sorga, maupun di bumi – dan memang benar ada banyak “allah” dan banyak “tuhan” yang demikian – namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup (1 Kor. 8:5-7).
  • 5. Berhala bukanlah Allah dan seharusnya tidak dijadikan objek penyembahan. Janganlah kita menjadi bodoh dan beranggapan bahwa patung kayu, batu ataupun emas memiliki kesadaran untuk menerima penyembahan serta berkemampuan untuk mendatangkan keuntungan bagi penyembah-penyembahnya (Mzm. 115:4-8; 135:15-18).
  • 6. Berhala Tidak Dapat Merubah Makanan Persembahan Di antara penyembah-penyembah berhala, baik pada abad pertama maupun saat ini, ada suatu konsep pemikiran bahwa makanan yang telah dipersembahkan kepada para dewa telah berubah menjadi pembawa berkat. Orang yang makan makanan itu akan memperoleh keuntungan, misalnya selalu sehat, usaha lancar, dilindungi dari mara bahaya dan sebagainya.
  • 7.  Alkitab mengajarkan bahwa berhala tidak dapat merubah makanan yang dipersembahkan kepadanya. Makanan itu tidak menjadi lebih berkhasiat ataupun menjadi rusak oleh karena dipersembahkan kepada berhala. Kalaupun ada perubahan rasa, itu hanya karena pengaruh panas api lilin yang terbakar dan terik matahari, bau dupa/kemenyan dan arak, serta debu-debu pembakaran yang menempel pada makanan. Berhala itu sendiri tidak membawa perubahan apapun pada makanan, misalnya semakin berkhasiat. Berkenaan dengan hal ini Alkitab berkata: “Kita tidak rugi apa-apa, kalau tidak kita makan dan kita tidak untung apa-apa, kalau kita makan.” (1 Kor. 8:8).
  • 8. Jangan Makan Makanan Itu Sebagai Makanan Persembahan Berhala  Tidak semua orang Kristen mempunyai pengetahuan yang benar mengenai berhala dan makanan yang dipersembahkan kepadanya. Ada orang Kristen, yang karena masih terikat oleh berhala-berhala, makan makanan itu sebagai makanan persembahan berhala (1 Kor. 8:7a). Hal ini tentu saja tidak berpadanan dengan iman Kristen.
  • 9. Makanlah Dengan Ucapan Syukur Kepada Allah Ingatlah firman Tuhan: “Semua yang diciptakan Allah itu baik dan suatupun tidak ada yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur, sebab semuanya itu dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa” (1 Tim. 4:4- 5). Jadi, mengucap-syukurlah atas segala makanan yang terhidang dan makanlah dengan hati yang bersyukur kepada Allah. Makanan yang dimakan dengan iman dan syukur itu dikuduskan oleh firman Allah dan doa.
  • 10. Alkitab berkata: “Apabila kamu diundang makan oleh orang yang tidak percaya, dan undangan itu kamu terima, makanlah apa saja yang dihidangkan tanpa mengadakan pemeriksaan karena keberatan-keberatan hati nurani” (1 Kor. 10:27).
  • 11.  Kalaupun di dalamnya ada makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala, bila kita menerimanya dengan pemahaman yang sesuai firman Allah bahwa berhala tidak merubah makanan itu serta menaikkan doa syukur kepada Allah untuk hidangan yang tersedia, maka semua makanan itu adalah kudus dan halal. Suatu makanan tidak menjadi haram bagi orang Kristen hanya karena makanan itu telah dipersembahkan kepada berhala (1 Kor.8:8 ;10:23). Tetapi janganlah kita makan sebagai makanan persembahan berhala, melainkan makanlah hidangan yang tersedia dengan mengarahkan hati yang bersyukur kepada Allah.
  • 12. Jangan Menjadi Batu Sandungan Karena Makanan  Pada saat hendak makan, kalau ada seorang saudara berkata kepada kita: “Itu persembahan berhala!”, maka janganlah kita memakannya. Bukan karena makanan itu haram, bukan pula karena diri kita, melainkan karena orang itu dan keberatan-keberatan hati nuraninya (1 Kor. 10:27-29).  Kita harus mengontrol diri, supaya kebebasan kita tidak menjadi batu sandungan bagi mereka yang lemah (1 Kor. 8:9). Karena apabila kita makan makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala (dengan konsep yang benar) di depan saudara-saudara seiman yang lemah, maka hal itu akan semakin melemahkan iman mereka, atau justru memantapkan mereka untuk makan makanan persembahan berhala (dengan konsep yang salah).
  • 13.  Apabila suatu makanan dapat menjadi batu sandungan bagi orang lain, lebih baik kita tidak makan makanan itu. Dengan demikian orang lain tidak akan jatuh oleh karena makanan yang kita makan. Kita patut meneladani rasul Paulus yang mengatakan, “Karena itu apabila makanan menjadi batu sandungan bagi saudaraku, aku untuk selama-lamanya tidak akan mau makan daging lagi, supaya aku jangan menjadi batu sandungan bagi saudaraku” (1 Kor. 8:13).
  • 14.  Prinsip rasul Paulus dalam1 Korintus 10:23-24dan 31 sangat baik untuk diteladani. Jika engkau makan, atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah itu dengan terlebih dahulu mempertimbangkan:  Apakah itu berguna? (1 Kor. 10:23a);  Apakah itu membangun? (1 Kor. 10:23b);  Apakah dengan itu engkau hanya memperhatikan kepentingan sendiri, atau memperhatikan kepentingan orang lain juga? (1 Kor. 10:24);  Apakah itu memuliakan Allah? (1 Kor. 10:31).
  • 15. KESIMPULAN  Kita boleh makan semua makanan yang dihidangkan tanpa mengadakan pemeriksaan apakah makanan itu telah dipersembahkan kepada berhala atau tidak. Kita boleh makan segala makanan dengan pemahaman iman yang benar kepada Allah dan pengucapan syukur. Semua yang diciptakan Allah itu baik dan suatupun tidak ada yang haram jika diterima dengan ucapan syukur, sebab semuanya itu dikuduskan oleh Firman Allah dan oleh doa. Tetapi jika di dalam hatinya masih ada keraguan atas makanan itu, maka sebaiknya ia tidak makan agar hati nuraninya tidak dinodai.
  • 16. Orang-orang Kristen baru yang berlatar-belakang penyembahan berhala diperintahkan untuk tidak makan makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala. Karena sangat besar kemungkinan mereka akan makan makanan itu sebagai makanan persembahan berhala. Hal ini bukan dikarenakan makanan itu menjadi haram, melainkan oleh dua alasan lainnya.
  • 17.  Pertama, oleh karena hati nuraninya lemah, maka hati nuraninya dinodai sehingga sesudah makan makanan itu hatinya menjadi tidak damai sejahtera.  Atau karena alasan kedua, orang-orang Kristen baru itu makan makanan tersebut sebagai makanan persembahan berhala, dalam arti mengharapkan ”khasiatnya” atau ”berkat” dari padanya, sehingga dengan demikian mereka bersekutu kembali dengan roh-roh jahat yang berada di belakang penyembahan berhala itu.
  • 18.  Orang Kristen yang telah dewasa di dalam iman dan pengenalan akan Allah, harus dapat mengendalikan diri sehingga jangan menjadi batu sandungan bagi saudara-saudara yang lain. Jika suatu makanan dapat menjadi batu sandungan bagi orang-orang yang ada di sekitarnya, lebih baik ia tidak makan.  Orang-orang percaya telah beroleh kemerdekaan yang sesungguhnya di dalam Kristus Yesus (Gal. 5:1). Kendatipun demikian, ia perlu mawas diri supaya kemerdekaannya itu tidak menjadi batu sandungan bagi saudara-saudara yang lemah. Dalam hal makan atau minum atau melakukan sesuatu yang lain, ia harus memikirkan: apakah itu berguna, membangun, memperhatikan kepentingan orang lain juga, serta memuliakan Allah?