SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 5
Descargar para leer sin conexión
13
Analisis Kecelakaan Kerja di Stasiun Pengisian Tabung LPG
Afan Kurniawan
Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri
Universitas Ahmad Dahlan
Jl. Prof. Dr. Soepomo, Janturan, Yogyakarta
pakafan@gmail.com
ABSTRAK
Semenjak mulai dihilangkannya subsidi terhadap harga BBM, maka Pemerintah Republik
Indonesia mulai melaksanakan program konversi penggunaan minyak tanah yang digantikan dengan
LPG. Program nasional pengalihan ke elpiji akan dilaksanakan dengan mengalihkan subsidi ke LPG
tabung 3 kg yang direncanakan secara bertahap pada 2007 s/d 2012. Hal ini tentu semakin
menambah jumlah produksi stasiun pengisian tabung LPG dalam memenuhi kebutuhan masyarakat
mencukupi kebutuhan energinya, setelah minyak tanah ditarik dari peredaran. Meningkatnya produksi
mengakibatkan para pekerja di stasiun pengisian tabung LPG bertambah bebannya untuk memenuhi
permintaan LPG tersebut. Kecelakaan kerja yang sering terjadi di stasiun pengisian LPG adalah
menghirup debu, menghirup gas elpiji, terpeleset, terjepit tabung, terjatuh, mata kemasukan debu dan
tertindih tabung.
Melalui pengenalan, pengetahuan serta pengalaman mengenai faktor penyebab, sumber
bahaya, data dan, penyelidikan kasus-kasus kecelakaan, sekaligus juga melakukan analisis yang
mendalam, maka identitifikasi tentang jenis dan macam sumber bahaya kecelakaan kerja dapat lebih
mudah dilakukan. Upaya perbaikan secara teknis pada semua proses produksi lebih ditujukan ke arah
upaya pencegahan kecelakaan, bukan sekedar perbaikan untuk teknis operasional belaka. Hal ini
tentunya akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas pekerja yang pada akhirnya akan
meningkatkan kinerja perusahaan.
Kata Kunci: kecelakaan, keselamatan, kesehatan, kerja, stasiun pengisian, tabung LPG
1. Pendahuluan
Pembangunan dewasa ini telah dapat memberikan manfaat yang sangat besar dan telah
dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Pembangunan telah pula membuka kesempatan kerja yang
cukup besar sehingga dapat memberikan suatu tingkat kesejahteraan bagi tenaga kerja pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya. Hasil yang telah dicapai merupakan modal untuk
pembangunan selanjutnya.
Dalam pembangunan digunakan berbagai tingkat teknologi, mulai dari teknologi sederhana
atau tradisional sampai teknologi maju dan sangat maju.Semakin tinggi tingkat teknologi yang
digunakan semakin tinggi pula pengetahuan dan ketrampilan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk
pengoperasian dan pemeliharaan.Selain itu teknologi yang makin tinggi dapat menimbulkan
kemungkinan bahaya yang lebih besar, sehingga memerlukan teknik pengendalian untuk mengurangi
dampak negatif terhadap tenaga kerja dan masyarakat serta lingkungannya.Karena itu setiap
kesalahan atau kecelakaan dalam penerapan teknologi dapat menimbulkan kerugian yang besar baik
dari segi modal maupun sumber daya insani.
Semenjak mulai dihilangkannya subsidi terhadap harga BBM, maka Pemerintah Republik
Indonesia mulai melaksanakan program konversi penggunaan minyak tanah yang digantikan dengan
LPG. Program nasional pengalihan ke elpiji akan dilaksanakan dengan mengalihkan subsidi ke LPG
tabung 3 kg yang direncanakan secara bertahap pada 2007 s/d 2012. Hal ini tentu semakin
menambah jumlah produksi stasiun pengisian LPG dalam memenuhi kebutuhan masyarakat
mencukupi kebutuhan energinya, setelah minyak tanah ditarik dari peredaran. Meningkatnya produksi
mengakibatkan para pekerja di stasiun pengisian tabung LPG bertambah bebannya untuk memenuhi
permintaan LPG tersebut.
2. Tabung Baja LPG
Definisi tabung baja LPG menurut SNI 19-1452-2006 adalah tabung bertekanan yang dibuat
dari pelat baja karbon canai panas, digunakan untuk menyimpan gas LPG (liquid petroleum gas)
dengan kapasitas pengisian antara 3 kg (6,5 liter) sampai dengan 50 kg (108 liter) dan memiliki
tekanan rancang bangun 18,6 kg / cm2.
Saat ini tabung LPG yang banyak beredar di masyarakat adalah yang berkapasitas 3 kg, 12 kg
dan 50 kg. Dari ketiga kapasitas tersebut saat ini ukuran 3 kg dan 12 kg yang paling banyak
Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta
14
dipergunakan masyarakat. Tabung gas yang dipasarkan harus memenuhi standard safety SNI 19-
1452-2006 dimana tabung LPG yang diproduksi sesuai standard dilengkapi katup pengaman (safety
valve) yang akan membuka sendiri pada tekanan 8 kg/cm2. Tabung dengan tipe 3 kg sampai dengan
tipe 12 kg tidak boleh pecah pada tekanan air minimum sebesar 110 kg/cm2 dan apabila dilakukan
penambahan tekanan, terjadi pecah tabung tidak boleh terjadi pada sambungan las sedangkan
tekanan gas LPG dalam tabung berkisar 5-6 kg/cm2.
LPG terdiri dari campuran utama propan dan Butan dengan sedikit persentase hidrokarbon tidak
jenuh (propilen dan butilene) dan beberapa fraksi C2 yang lebih ringan dan C5 yang lebih berat.
Senyawa yang terdapat dalam LPG adalah propan (C3H8), Propilen (C3H6), normal dan iso-butan
(C4H10 ) dan Butilen (C4H8 ). LPG merupakan campuran dari hidrokarbon tersebut yang berbentuk gas
pada tekanan atmosfir, namun dapat diembunkan menjadi bentuk cair pada suhu normal, dengan
tekanan yang cukup besar. Walaupun digunakan sebagai gas, namun untuk kenyamanan dan
kemudahannya, disimpan dan ditransport dalam bentuk cair dengan tekanan tertentu. LPG cair jika
menguap maka akan berubah membentuk gas dengan volume yang lebih besar.
Uap LPG lebih berat dari udara, butan beratnya sekitar dua kali berat udara dan propan sekitar
satu setengah kali berat udara. Sehingga, uap dapat mengalir didekat permukaan tanah dan turun
hingga ke tingkat yang paling rendah dari lingkungan dan dapat terbakar pada jarak tertentu dari
sumber kebocoran. Pada udara yang tenang, uap akan tersebar secara perlahan. Lolosnya gas cair
walaupun dalam jumlah sedikit, dapat meningkatkan campuran perbandingan volum uap/udara
sehingga dapat menyebabkan bahaya. Untuk membantu pendeteksian kebocoran ke atmosfir, LPG
biasanya ditambah bahan yang berbau (merkaptan). Harus tersedia ventilasi yang memadai didekat
permukaan tanah pada tempat penyimpanan LPG. Karena alasan diatas, sebaiknya tidak menyimpan
silinder LPG di gudang bawah tanah atau lantai bawah tanah yang tidak memiliki ventilasi udara.
3. Kecelakaan Kerja
Menurut Suma’mur, 1995, kecelakaan adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan.
Tidak terduga maksudnya yaitu di belakang peristiwa itu tidak terdapat unsur kesengajaan, lebih-lebih
dalam bentuk perencanan. Hakikatnya, kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak terduga dan pasti
tidak diharapkan oleh siapapun juga. Kejadian yang tidak terduga tersebut, jelas bukan merupakan
suatu bentuk kesengajaan dan tidak direncanakan lebih dahulu. Pada peristiwa kecelakaan kerja,
atau kecelakaan akibat kerja, selalu akan berkaitan dengan hubungan kerja, yakni sebagai akibat
pekerjaan atau pada waktu melaksanakan suatu pekerjaan, termasuk juga kecelakaan yang menimpa
tenaga kerja dalam perjalanan atau pulang dari tempat kerja.
Menurut Suma’mur, 1995, cara penggolongan sebab-sebab kecelakaan di berbagai negara
tidak sama. Namun ada kesamaan umum, yaitu bahwa kecelakaan disebabkan oleh dua golongan
penyebab :
1) Tindak perbuatan manusia yang tidak memenuhi keselamatan (unsafe human acts), yang
dilatarbelakangi oleh faktor-faktor antara lain :
a) Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan,
b) Keletihan dan kelesuan
c) Sikap dan tingkah laku tidak aman.
2) Keadaan-keadaan lingkungan yang tidak aman (unsafe conditions) dari :
a) Mesin, peralatan, pesawat dan bahan
b) Lingkungan
c) Proses
d) Sifat pekerja dan
e) Cara kerja.
Setiap kejadian kecelakaan kerja, ternyata menimbulkan kerugian yang tidak sedikit, baik
berupa kerugian yang bersifat ekonomi, dalam bentuk kerusakan, hilangnya waktu kerja, biaya
perawatan dan pengobatan, menurunnya jumlah dan mutu produksi, maupun kerugian yang
berupa penderitaan manusia karena cedera, cacat atau bahkan kematian. Berkaitan dengan hal
tersebut, maka upaya mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan juga menghindari kemungkinan
terulangnya bencana tersebut harus senantiasa diketahui sebagai salah satu upaya preventif
yang sangat dibutuhkan.
4. Persyaratan Keselamatan Kerja
Dalam UU Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970 yang dikeluarkan oleh pemerintah RI pada
tanggal 12 Januari 1970 mengatur masalah-masalah keselamatan kerja dalam tempat kerja. Tujuan
undang-undang ini adalah perubahan pengawasan yang bersifat preventif. Dalam pasal 3 undang-
undang tersebut mengatur keselamatan kerja menetapkan antara lain :
Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta
15
1) Mencegah dan mengurangi kecelakaan
2) Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
3) Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4) Memberi kesempataan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5) Memberi pertolongan pertama pada kecelakaan
6) Memberi alat-alat pelindung diri pada para pekerja
7) Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhu, kelembaban debu,
kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran
8) Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun psikis,
peracunan, infeksi dan penularan
9) Memperolah penerangan yang cukup dan sesuai
10) Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11) Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12) Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban
13) Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat, lingkungan, cara dan proses kerjanya
14) Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau barang
15) Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16) Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan
barang
17) Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18) Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerja yang bahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
Dari syarat-syarat keselamatan kerja tersebut, jelas bahwa keselamatan kerja menjadi perhatian
pengusaha dan karyawannya sekaligus wujud dari perhatian pemerintah agar keselamatan kerja
tersebut dapat ditanamkan dan dijalankan bagi pengusaha dan karyawannya.
5. Kesehatan Kerja
Suma’mur, 1995, menyatakan pelayanan kesehatan kerja merupakan usaha kesehatan yang
dilaksanakan dengan tujuan memberikan bantuan kepada pekerja dalam menyesuaikan pekerjaan
dengan pekerja, melindungi pekerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang ditimbulkan oleh
pekerja atau lingkungan kerja, meningkatkan kesehatan mental dan kemampuan fisik pekerja,
memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi pekerja yang menderita sakit. Usaha-
usaha yang dilakukan dalam meningkatkan derajat kesehatan pekerja adalah dengan cara preventif,
kuratif dan rehabilitatif.
Cara pencegahan (preventif) adalah suatu upaya yang bertujuan meningkatkan daya tahan
tubuh, pemutusan rantai penularan penyakit dan kegiatan penghentian proses suatu penyakit
sebelum timbul kelainan. Yaitu dengan cara pencegahan timbulnya penyakit bagi pekerja melalui
berbagai aspek seperti imunisasi, atau vaksinasi meniadakan sumber penularan, proteksi khusus
terhadap penyakit-penyakit tertentu. Pencegahan ditujukan baik kepada kuman maupun penyakit
akibat kerja.
Cara pengobatan (kuratif) merupakan suatu upaya perawatan dan hospitalisasi serta tindakan
medis lainnya yang bertujuan untuk penyembuhan secara cepat dan tepat agar pekerja dapat
produktif setelah kembali bekerja. Perawatan kesehatan pekerja merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan produktivitas kerja.
Cara pemulihan (rehabilitatif) adalah upaya pemulihan kesehatan untuk mengembalikan status
kesehatan akibat penyakit, mengembalikan fungsi badan akibat cacat atau menghilangkan cacat.
Dengan upaya pemulihan tersebut adanya penyakit atau luka yang berlanjut pada diri pekerja sampai
pada masa perawatan bertujuan agar pekerja yang mendapatkan rehabilitatif dapat bekerja kembali
secara maksimal.
Dengan demikian dapat disimpulkan tujuan dari kesehatan kerja adalah untuk mengupayakan
agar dengan kesehatan para pekerja dapat bekerja lebih maksimal dan lebih efisien serta
meningkatkan derajat kesehatan pekerja melalui cara preventif, kuratif dan rehabilitatif.
6. Analisis Kecelakaan
Kecelakaan kerja yang sering terjadi pada saat proses pengisian tabung LPG adalah sebagai
berikut:
Tabel 1. Penyebab Utama Setiap Jenis Kecelakaan
Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta
16
N
o
Proses
Produksi
Kecelakaan Tindakan Tidak
Aman
Kondisi Tidak Aman
1 Areal pabrik Menghirup
debu
• Pekerja tidak
menggunakan
masker
• Pekerja tidak
terbiasa
menggunakan
masker
• Aktifitas kendaraan berat
membuat debu beterbangan
• Lokasi pabrik panas dan kering
• Masker tidak layak digunakan
(masker tidak steril, tali masker
putus, kondisi masker kotor dan
berdebu)
• Persediaan masker habis
Menghirup gas • Ada kebocoran gas • Tabung sudah kadaluarsa dan
berkarat
Kebakaran • Ada kebocoran gas • Ada sumber panas/api
Mata
kemasukan
debu
• Tidak menggunakan
kaca mata pelindung
• Operator tidak
terbiasa mengenakan
kaca mata pelindung
• Aktifitas kendaraan berat
membuat debu beterbangan
• Lokasi pabrik panas dan kering
• Kaca mata tidak layak digunakan
(tali kaca mata putus, kaca bnyak
goresan, kaca pecah)
Terjatuh,
terpeleset,
tersandung
• Mengangkat beban
terlalu berat
• Kekuatan fisik
karyawan tidak
sesuai dengan
pekerjaan
• Terburu-buru
• Sikap kerja yang
salah
• Lantai pabrik licin
• Terkena tumpahan air, minyak
• Lantai jarang dibersihkan
2
Proses
Pengisian
Terjepit • Tidak hati-hati
meletakkan tabung
• Kondisi alat yang kurang layak
pakai
3 Pemindahan,
Penimbangan
,
Penyimpanan
Tabung
Kejatuhan,
tertindih
tabung
• Tidak meletakkan
tabung dengan baik
dan benar
• Posisi tabung agak
miring
• Lantai tidak rata
• Sikap kerja yang
salah
• Tersenggol
• Karyawan kurang
hati-hati
• Gudang penyimpanan penuh
Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta
17
7. Solusi Pencegahan Kecelakaan
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja maka diberikan solusi pencegahan kecelakaan di
stasiun pengisian tabung LPG yang ditampilkan dalam tabel 2 sebagai berikut:
Tabel 2. Solusi Pencegahan Kecelakaan Kerja
Jenis
kecelakaan
Solusi
Terjatuh atau
terpeleset
• Lantai yang terkena tumpahan air atau oli wajib segera
dibersihkan
• Memakai Alat Pelindung Diri (APD) sepatu bersol karet.
Terjepit
• Pekerja lebih hati-hati dalam menggunakan alat dan
mengikuti instruksi kerja yang ada.
Kejatuhan atau
tertindih tabung
• Pekerja lebih hati-hati dalam mengangkat atau menata tabung
• Menyediakan rantai-rantai pengaman untuk menahan tabung
yang diletakkan berjajar di dinding.
Mengangkat
beban terlalu
berat
• Menyediakan alat pengangkut tabung
Menghirup
gas/debu
• Perusahaan menyediakan masker dan mewajibkan
pemakaiannya.
Kebakaran • Larangan merokok dan mengawasi penggunaan peralatan
yang berpotensi memicu nyala api.
Tidak memakai
alat pelindung
diri (masker,
kaca mata)
• Cara mencegah penyebab kecelakaan ini ialah dengan
mendisiplinkan pekerja memakai alat pelindung diri dan
memberi tahu resiko dan kerugian yang ditimbulkan baik
pada dirinya maupun perusahaan.
8. Kesimpulan
Melalui pengenalan, pengetahuan serta pengalaman mengenai faktor penyebab, sumber
bahaya, data dan, penyelidikan kasus-kasus kecelakaan, sekaligus juga melakukan analisis yang
mendalam, maka identitifikasi tentang jenis dan macam sumber bahaya kecelakaan kerja dapat lebih
mudah dilakukan. Upaya perbaikan secara teknis pada semua proses produksi lebih ditujukan ke arah
upaya pencegahan kecelakaan, bukan sekedar perbaikan untuk teknis operasional belaka. Hal ini
tentunya akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas pekerja yang pada akhirnya akan
meningkatkan kinerja perusahaan. Selanjutnya diperlukan kerja sama dan koordinasi antara berbagai
pihak terkait, baik dari pemerintah, pengusaha, dan pekerja.
Daftar Pustaka:
1. Bernett N.B., Rumondang Silalahi, 1995, Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, PT.
Pustaka Binaman Pressindo
2. Brauer, Roger L. 2006. Safety and Health for Engineers , 2nd ed. John Wiley & Sons, Inc.,
Hoboken, New Jersey
3. Gempur S, 2004, Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Prestasi Pustaka Publisher
4. John Ridley and John Channing, 2003, Safety at Work, Sixth Edition, Butterworth-Heinemann
5. Suma’mur P.K. 1995. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: PT Toko
Gunung Agung.
Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta

Más contenido relacionado

Destacado

MCC nopea yleisesittely ESY
MCC nopea yleisesittely ESYMCC nopea yleisesittely ESY
MCC nopea yleisesittely ESYKimmo Parhiala
 
Pagu dak~pmk no 201-pmk.07-2012
Pagu dak~pmk no 201-pmk.07-2012Pagu dak~pmk no 201-pmk.07-2012
Pagu dak~pmk no 201-pmk.07-2012Safrizal Ibrahim
 
Sfanta rita de cascia
Sfanta rita de casciaSfanta rita de cascia
Sfanta rita de casciaRaluca Sandu
 
ROFP - Dealing with Wicked Problems
ROFP - Dealing with Wicked ProblemsROFP - Dealing with Wicked Problems
ROFP - Dealing with Wicked ProblemsAngie Tarasoff
 
School Technology Services Overview - Consultation and Information Sessions
School Technology Services Overview - Consultation and Information SessionsSchool Technology Services Overview - Consultation and Information Sessions
School Technology Services Overview - Consultation and Information SessionsAngie Tarasoff
 
Leading through complexity and rapid change
Leading through complexity and rapid changeLeading through complexity and rapid change
Leading through complexity and rapid changeAngie Tarasoff
 
Galian c~dampak terhadap deliserdang
Galian c~dampak terhadap deliserdangGalian c~dampak terhadap deliserdang
Galian c~dampak terhadap deliserdangSafrizal Ibrahim
 
Brosur~memanfaatkan sampah menjadi_kompos
Brosur~memanfaatkan sampah menjadi_komposBrosur~memanfaatkan sampah menjadi_kompos
Brosur~memanfaatkan sampah menjadi_komposSafrizal Ibrahim
 
Stettler Middle School VM Presentation
Stettler Middle School VM PresentationStettler Middle School VM Presentation
Stettler Middle School VM PresentationAngie Tarasoff
 

Destacado (13)

MCC nopea yleisesittely ESY
MCC nopea yleisesittely ESYMCC nopea yleisesittely ESY
MCC nopea yleisesittely ESY
 
Pagu dak~pmk no 201-pmk.07-2012
Pagu dak~pmk no 201-pmk.07-2012Pagu dak~pmk no 201-pmk.07-2012
Pagu dak~pmk no 201-pmk.07-2012
 
Sfanta rita de cascia
Sfanta rita de casciaSfanta rita de cascia
Sfanta rita de cascia
 
ROFP - Dealing with Wicked Problems
ROFP - Dealing with Wicked ProblemsROFP - Dealing with Wicked Problems
ROFP - Dealing with Wicked Problems
 
School Technology Services Overview - Consultation and Information Sessions
School Technology Services Overview - Consultation and Information SessionsSchool Technology Services Overview - Consultation and Information Sessions
School Technology Services Overview - Consultation and Information Sessions
 
Leading through complexity and rapid change
Leading through complexity and rapid changeLeading through complexity and rapid change
Leading through complexity and rapid change
 
Haj
HajHaj
Haj
 
Leaflet lh 2103
Leaflet lh 2103Leaflet lh 2103
Leaflet lh 2103
 
Galian c~dampak terhadap deliserdang
Galian c~dampak terhadap deliserdangGalian c~dampak terhadap deliserdang
Galian c~dampak terhadap deliserdang
 
Virginia Pine
Virginia PineVirginia Pine
Virginia Pine
 
Brosur~memanfaatkan sampah menjadi_kompos
Brosur~memanfaatkan sampah menjadi_komposBrosur~memanfaatkan sampah menjadi_kompos
Brosur~memanfaatkan sampah menjadi_kompos
 
Bakteri dalam air
Bakteri dalam airBakteri dalam air
Bakteri dalam air
 
Stettler Middle School VM Presentation
Stettler Middle School VM PresentationStettler Middle School VM Presentation
Stettler Middle School VM Presentation
 

Similar a Analisis Tabung Gas

Peraturan Perundangan K3 Peraturan Perundangan K3
Peraturan Perundangan K3 Peraturan Perundangan K3Peraturan Perundangan K3 Peraturan Perundangan K3
Peraturan Perundangan K3 Peraturan Perundangan K3luckzz1000
 
buku-jasrgas-isi.pdf
buku-jasrgas-isi.pdfbuku-jasrgas-isi.pdf
buku-jasrgas-isi.pdfVivinLuturmas
 
Standardisasi Keselamatan Kerja Studi Kasus Kebakaran
Standardisasi Keselamatan Kerja Studi Kasus KebakaranStandardisasi Keselamatan Kerja Studi Kasus Kebakaran
Standardisasi Keselamatan Kerja Studi Kasus KebakaranTitania Intan Permatasari
 
Bandar terjejas dengan pemanasan global
Bandar terjejas dengan pemanasan globalBandar terjejas dengan pemanasan global
Bandar terjejas dengan pemanasan globalNorsyaza Aqilah
 
Makalah termodinamika terapan
Makalah termodinamika terapanMakalah termodinamika terapan
Makalah termodinamika terapanoilandgas24
 
Pedoman_Penghitungan_dan_Inventarisasi_GRK_Sub_Bidang_Ketenagalistrikan _Revi...
Pedoman_Penghitungan_dan_Inventarisasi_GRK_Sub_Bidang_Ketenagalistrikan _Revi...Pedoman_Penghitungan_dan_Inventarisasi_GRK_Sub_Bidang_Ketenagalistrikan _Revi...
Pedoman_Penghitungan_dan_Inventarisasi_GRK_Sub_Bidang_Ketenagalistrikan _Revi...PancaNababan1
 
Bab i pgn sicanang
Bab i pgn sicanangBab i pgn sicanang
Bab i pgn sicanangEka Regar
 
"Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan...
"Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan..."Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan...
"Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan...Shinta Yanirma
 
Dasar dasar K3.pdf
Dasar dasar K3.pdfDasar dasar K3.pdf
Dasar dasar K3.pdfrhamset
 
kebijakan terkait biaya penyeleanggaraan SMK3
kebijakan terkait biaya penyeleanggaraan SMK3kebijakan terkait biaya penyeleanggaraan SMK3
kebijakan terkait biaya penyeleanggaraan SMK3iccanksoon1
 
Latihan pemadam kebakaran di rumah sakit
Latihan pemadam kebakaran di rumah sakitLatihan pemadam kebakaran di rumah sakit
Latihan pemadam kebakaran di rumah sakitTotok Sutanto
 
K3 fire safety PENANGGULANGAN KEBAKARAN
K3 fire safety PENANGGULANGAN KEBAKARANK3 fire safety PENANGGULANGAN KEBAKARAN
K3 fire safety PENANGGULANGAN KEBAKARANFariq Abdullah dachlan
 
Majalah Energise Edisi 2-2015-draft.12-13
Majalah Energise Edisi 2-2015-draft.12-13Majalah Energise Edisi 2-2015-draft.12-13
Majalah Energise Edisi 2-2015-draft.12-13Yunita Werdiningrum
 
Makalah lengkap-dimetil-eter-docx
Makalah lengkap-dimetil-eter-docxMakalah lengkap-dimetil-eter-docx
Makalah lengkap-dimetil-eter-docxTry Sutrisno
 
Green Jobs: The Future Renewable Energy Wants You!- Bapak Laode Sulaeman, S....
Green Jobs: The Future Renewable Energy Wants You!- Bapak  Laode Sulaeman, S....Green Jobs: The Future Renewable Energy Wants You!- Bapak  Laode Sulaeman, S....
Green Jobs: The Future Renewable Energy Wants You!- Bapak Laode Sulaeman, S....zonaebt.com
 
Alat Pemadam Api | Tabung Pemadam Api
Alat Pemadam Api | Tabung Pemadam ApiAlat Pemadam Api | Tabung Pemadam Api
Alat Pemadam Api | Tabung Pemadam ApiPT. MUTIARA SAFETYNDO
 
9694f_SMK3L_Diklat_Pengawas_Irigasi (2).pptx
9694f_SMK3L_Diklat_Pengawas_Irigasi (2).pptx9694f_SMK3L_Diklat_Pengawas_Irigasi (2).pptx
9694f_SMK3L_Diklat_Pengawas_Irigasi (2).pptxGakTau44
 

Similar a Analisis Tabung Gas (20)

Tugasan 6
Tugasan 6Tugasan 6
Tugasan 6
 
Peraturan Perundangan K3 Peraturan Perundangan K3
Peraturan Perundangan K3 Peraturan Perundangan K3Peraturan Perundangan K3 Peraturan Perundangan K3
Peraturan Perundangan K3 Peraturan Perundangan K3
 
buku-jasrgas-isi.pdf
buku-jasrgas-isi.pdfbuku-jasrgas-isi.pdf
buku-jasrgas-isi.pdf
 
konsep k3. docx
konsep k3. docxkonsep k3. docx
konsep k3. docx
 
Standardisasi Keselamatan Kerja Studi Kasus Kebakaran
Standardisasi Keselamatan Kerja Studi Kasus KebakaranStandardisasi Keselamatan Kerja Studi Kasus Kebakaran
Standardisasi Keselamatan Kerja Studi Kasus Kebakaran
 
Bandar terjejas dengan pemanasan global
Bandar terjejas dengan pemanasan globalBandar terjejas dengan pemanasan global
Bandar terjejas dengan pemanasan global
 
Makalah termodinamika terapan
Makalah termodinamika terapanMakalah termodinamika terapan
Makalah termodinamika terapan
 
Pedoman_Penghitungan_dan_Inventarisasi_GRK_Sub_Bidang_Ketenagalistrikan _Revi...
Pedoman_Penghitungan_dan_Inventarisasi_GRK_Sub_Bidang_Ketenagalistrikan _Revi...Pedoman_Penghitungan_dan_Inventarisasi_GRK_Sub_Bidang_Ketenagalistrikan _Revi...
Pedoman_Penghitungan_dan_Inventarisasi_GRK_Sub_Bidang_Ketenagalistrikan _Revi...
 
THORCON : Energi Masa Depan (REV)
THORCON : Energi Masa Depan (REV)THORCON : Energi Masa Depan (REV)
THORCON : Energi Masa Depan (REV)
 
Bab i pgn sicanang
Bab i pgn sicanangBab i pgn sicanang
Bab i pgn sicanang
 
"Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan...
"Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan..."Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan...
"Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan...
 
Dasar dasar K3.pdf
Dasar dasar K3.pdfDasar dasar K3.pdf
Dasar dasar K3.pdf
 
kebijakan terkait biaya penyeleanggaraan SMK3
kebijakan terkait biaya penyeleanggaraan SMK3kebijakan terkait biaya penyeleanggaraan SMK3
kebijakan terkait biaya penyeleanggaraan SMK3
 
Latihan pemadam kebakaran di rumah sakit
Latihan pemadam kebakaran di rumah sakitLatihan pemadam kebakaran di rumah sakit
Latihan pemadam kebakaran di rumah sakit
 
K3 fire safety PENANGGULANGAN KEBAKARAN
K3 fire safety PENANGGULANGAN KEBAKARANK3 fire safety PENANGGULANGAN KEBAKARAN
K3 fire safety PENANGGULANGAN KEBAKARAN
 
Majalah Energise Edisi 2-2015-draft.12-13
Majalah Energise Edisi 2-2015-draft.12-13Majalah Energise Edisi 2-2015-draft.12-13
Majalah Energise Edisi 2-2015-draft.12-13
 
Makalah lengkap-dimetil-eter-docx
Makalah lengkap-dimetil-eter-docxMakalah lengkap-dimetil-eter-docx
Makalah lengkap-dimetil-eter-docx
 
Green Jobs: The Future Renewable Energy Wants You!- Bapak Laode Sulaeman, S....
Green Jobs: The Future Renewable Energy Wants You!- Bapak  Laode Sulaeman, S....Green Jobs: The Future Renewable Energy Wants You!- Bapak  Laode Sulaeman, S....
Green Jobs: The Future Renewable Energy Wants You!- Bapak Laode Sulaeman, S....
 
Alat Pemadam Api | Tabung Pemadam Api
Alat Pemadam Api | Tabung Pemadam ApiAlat Pemadam Api | Tabung Pemadam Api
Alat Pemadam Api | Tabung Pemadam Api
 
9694f_SMK3L_Diklat_Pengawas_Irigasi (2).pptx
9694f_SMK3L_Diklat_Pengawas_Irigasi (2).pptx9694f_SMK3L_Diklat_Pengawas_Irigasi (2).pptx
9694f_SMK3L_Diklat_Pengawas_Irigasi (2).pptx
 

Último

Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.pptSistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.pptIka Putri
 
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTSTRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTRikoMappedeceng1
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...syafiraw266
 
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptxPernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx20931002
 
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...unikbetslotbankmaybank
 
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptPelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptJhonSutarka1
 
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaAPAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaMichael Rada
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesialangkahgontay88
 
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita taniAdministrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tanikwtkelurahanmekarsar
 
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdfPPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdfAgusyunus2
 
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptxbahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptxZainalArifin848408
 
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdgNilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdgNajlaNazhira
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUsayangkamuu240203
 
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxLAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxAnissaPratiwi3
 
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.nuranisasignature
 
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxMedia Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxItaaNurlianaSiregar
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptxlulustugasakhirkulia
 
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBambu hoki88
 

Último (20)

Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.pptSistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
 
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTSTRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
 
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptxPernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
 
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
 
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptPelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
 
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaAPAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
 
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita taniAdministrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
 
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdfPPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
 
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptxbahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
 
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdgNilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
 
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxLAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
 
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
 
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
 
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxMedia Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
 
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
 
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotecabortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
 

Analisis Tabung Gas

  • 1. 13 Analisis Kecelakaan Kerja di Stasiun Pengisian Tabung LPG Afan Kurniawan Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan Jl. Prof. Dr. Soepomo, Janturan, Yogyakarta pakafan@gmail.com ABSTRAK Semenjak mulai dihilangkannya subsidi terhadap harga BBM, maka Pemerintah Republik Indonesia mulai melaksanakan program konversi penggunaan minyak tanah yang digantikan dengan LPG. Program nasional pengalihan ke elpiji akan dilaksanakan dengan mengalihkan subsidi ke LPG tabung 3 kg yang direncanakan secara bertahap pada 2007 s/d 2012. Hal ini tentu semakin menambah jumlah produksi stasiun pengisian tabung LPG dalam memenuhi kebutuhan masyarakat mencukupi kebutuhan energinya, setelah minyak tanah ditarik dari peredaran. Meningkatnya produksi mengakibatkan para pekerja di stasiun pengisian tabung LPG bertambah bebannya untuk memenuhi permintaan LPG tersebut. Kecelakaan kerja yang sering terjadi di stasiun pengisian LPG adalah menghirup debu, menghirup gas elpiji, terpeleset, terjepit tabung, terjatuh, mata kemasukan debu dan tertindih tabung. Melalui pengenalan, pengetahuan serta pengalaman mengenai faktor penyebab, sumber bahaya, data dan, penyelidikan kasus-kasus kecelakaan, sekaligus juga melakukan analisis yang mendalam, maka identitifikasi tentang jenis dan macam sumber bahaya kecelakaan kerja dapat lebih mudah dilakukan. Upaya perbaikan secara teknis pada semua proses produksi lebih ditujukan ke arah upaya pencegahan kecelakaan, bukan sekedar perbaikan untuk teknis operasional belaka. Hal ini tentunya akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas pekerja yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja perusahaan. Kata Kunci: kecelakaan, keselamatan, kesehatan, kerja, stasiun pengisian, tabung LPG 1. Pendahuluan Pembangunan dewasa ini telah dapat memberikan manfaat yang sangat besar dan telah dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Pembangunan telah pula membuka kesempatan kerja yang cukup besar sehingga dapat memberikan suatu tingkat kesejahteraan bagi tenaga kerja pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Hasil yang telah dicapai merupakan modal untuk pembangunan selanjutnya. Dalam pembangunan digunakan berbagai tingkat teknologi, mulai dari teknologi sederhana atau tradisional sampai teknologi maju dan sangat maju.Semakin tinggi tingkat teknologi yang digunakan semakin tinggi pula pengetahuan dan ketrampilan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pengoperasian dan pemeliharaan.Selain itu teknologi yang makin tinggi dapat menimbulkan kemungkinan bahaya yang lebih besar, sehingga memerlukan teknik pengendalian untuk mengurangi dampak negatif terhadap tenaga kerja dan masyarakat serta lingkungannya.Karena itu setiap kesalahan atau kecelakaan dalam penerapan teknologi dapat menimbulkan kerugian yang besar baik dari segi modal maupun sumber daya insani. Semenjak mulai dihilangkannya subsidi terhadap harga BBM, maka Pemerintah Republik Indonesia mulai melaksanakan program konversi penggunaan minyak tanah yang digantikan dengan LPG. Program nasional pengalihan ke elpiji akan dilaksanakan dengan mengalihkan subsidi ke LPG tabung 3 kg yang direncanakan secara bertahap pada 2007 s/d 2012. Hal ini tentu semakin menambah jumlah produksi stasiun pengisian LPG dalam memenuhi kebutuhan masyarakat mencukupi kebutuhan energinya, setelah minyak tanah ditarik dari peredaran. Meningkatnya produksi mengakibatkan para pekerja di stasiun pengisian tabung LPG bertambah bebannya untuk memenuhi permintaan LPG tersebut. 2. Tabung Baja LPG Definisi tabung baja LPG menurut SNI 19-1452-2006 adalah tabung bertekanan yang dibuat dari pelat baja karbon canai panas, digunakan untuk menyimpan gas LPG (liquid petroleum gas) dengan kapasitas pengisian antara 3 kg (6,5 liter) sampai dengan 50 kg (108 liter) dan memiliki tekanan rancang bangun 18,6 kg / cm2. Saat ini tabung LPG yang banyak beredar di masyarakat adalah yang berkapasitas 3 kg, 12 kg dan 50 kg. Dari ketiga kapasitas tersebut saat ini ukuran 3 kg dan 12 kg yang paling banyak Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta
  • 2. 14 dipergunakan masyarakat. Tabung gas yang dipasarkan harus memenuhi standard safety SNI 19- 1452-2006 dimana tabung LPG yang diproduksi sesuai standard dilengkapi katup pengaman (safety valve) yang akan membuka sendiri pada tekanan 8 kg/cm2. Tabung dengan tipe 3 kg sampai dengan tipe 12 kg tidak boleh pecah pada tekanan air minimum sebesar 110 kg/cm2 dan apabila dilakukan penambahan tekanan, terjadi pecah tabung tidak boleh terjadi pada sambungan las sedangkan tekanan gas LPG dalam tabung berkisar 5-6 kg/cm2. LPG terdiri dari campuran utama propan dan Butan dengan sedikit persentase hidrokarbon tidak jenuh (propilen dan butilene) dan beberapa fraksi C2 yang lebih ringan dan C5 yang lebih berat. Senyawa yang terdapat dalam LPG adalah propan (C3H8), Propilen (C3H6), normal dan iso-butan (C4H10 ) dan Butilen (C4H8 ). LPG merupakan campuran dari hidrokarbon tersebut yang berbentuk gas pada tekanan atmosfir, namun dapat diembunkan menjadi bentuk cair pada suhu normal, dengan tekanan yang cukup besar. Walaupun digunakan sebagai gas, namun untuk kenyamanan dan kemudahannya, disimpan dan ditransport dalam bentuk cair dengan tekanan tertentu. LPG cair jika menguap maka akan berubah membentuk gas dengan volume yang lebih besar. Uap LPG lebih berat dari udara, butan beratnya sekitar dua kali berat udara dan propan sekitar satu setengah kali berat udara. Sehingga, uap dapat mengalir didekat permukaan tanah dan turun hingga ke tingkat yang paling rendah dari lingkungan dan dapat terbakar pada jarak tertentu dari sumber kebocoran. Pada udara yang tenang, uap akan tersebar secara perlahan. Lolosnya gas cair walaupun dalam jumlah sedikit, dapat meningkatkan campuran perbandingan volum uap/udara sehingga dapat menyebabkan bahaya. Untuk membantu pendeteksian kebocoran ke atmosfir, LPG biasanya ditambah bahan yang berbau (merkaptan). Harus tersedia ventilasi yang memadai didekat permukaan tanah pada tempat penyimpanan LPG. Karena alasan diatas, sebaiknya tidak menyimpan silinder LPG di gudang bawah tanah atau lantai bawah tanah yang tidak memiliki ventilasi udara. 3. Kecelakaan Kerja Menurut Suma’mur, 1995, kecelakaan adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Tidak terduga maksudnya yaitu di belakang peristiwa itu tidak terdapat unsur kesengajaan, lebih-lebih dalam bentuk perencanan. Hakikatnya, kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak terduga dan pasti tidak diharapkan oleh siapapun juga. Kejadian yang tidak terduga tersebut, jelas bukan merupakan suatu bentuk kesengajaan dan tidak direncanakan lebih dahulu. Pada peristiwa kecelakaan kerja, atau kecelakaan akibat kerja, selalu akan berkaitan dengan hubungan kerja, yakni sebagai akibat pekerjaan atau pada waktu melaksanakan suatu pekerjaan, termasuk juga kecelakaan yang menimpa tenaga kerja dalam perjalanan atau pulang dari tempat kerja. Menurut Suma’mur, 1995, cara penggolongan sebab-sebab kecelakaan di berbagai negara tidak sama. Namun ada kesamaan umum, yaitu bahwa kecelakaan disebabkan oleh dua golongan penyebab : 1) Tindak perbuatan manusia yang tidak memenuhi keselamatan (unsafe human acts), yang dilatarbelakangi oleh faktor-faktor antara lain : a) Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan, b) Keletihan dan kelesuan c) Sikap dan tingkah laku tidak aman. 2) Keadaan-keadaan lingkungan yang tidak aman (unsafe conditions) dari : a) Mesin, peralatan, pesawat dan bahan b) Lingkungan c) Proses d) Sifat pekerja dan e) Cara kerja. Setiap kejadian kecelakaan kerja, ternyata menimbulkan kerugian yang tidak sedikit, baik berupa kerugian yang bersifat ekonomi, dalam bentuk kerusakan, hilangnya waktu kerja, biaya perawatan dan pengobatan, menurunnya jumlah dan mutu produksi, maupun kerugian yang berupa penderitaan manusia karena cedera, cacat atau bahkan kematian. Berkaitan dengan hal tersebut, maka upaya mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan juga menghindari kemungkinan terulangnya bencana tersebut harus senantiasa diketahui sebagai salah satu upaya preventif yang sangat dibutuhkan. 4. Persyaratan Keselamatan Kerja Dalam UU Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970 yang dikeluarkan oleh pemerintah RI pada tanggal 12 Januari 1970 mengatur masalah-masalah keselamatan kerja dalam tempat kerja. Tujuan undang-undang ini adalah perubahan pengawasan yang bersifat preventif. Dalam pasal 3 undang- undang tersebut mengatur keselamatan kerja menetapkan antara lain : Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta
  • 3. 15 1) Mencegah dan mengurangi kecelakaan 2) Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran 3) Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan 4) Memberi kesempataan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya 5) Memberi pertolongan pertama pada kecelakaan 6) Memberi alat-alat pelindung diri pada para pekerja 7) Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhu, kelembaban debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran 8) Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun psikis, peracunan, infeksi dan penularan 9) Memperolah penerangan yang cukup dan sesuai 10) Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik 11) Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup 12) Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban 13) Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat, lingkungan, cara dan proses kerjanya 14) Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau barang 15) Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan 16) Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan barang 17) Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya 18) Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerja yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi. Dari syarat-syarat keselamatan kerja tersebut, jelas bahwa keselamatan kerja menjadi perhatian pengusaha dan karyawannya sekaligus wujud dari perhatian pemerintah agar keselamatan kerja tersebut dapat ditanamkan dan dijalankan bagi pengusaha dan karyawannya. 5. Kesehatan Kerja Suma’mur, 1995, menyatakan pelayanan kesehatan kerja merupakan usaha kesehatan yang dilaksanakan dengan tujuan memberikan bantuan kepada pekerja dalam menyesuaikan pekerjaan dengan pekerja, melindungi pekerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang ditimbulkan oleh pekerja atau lingkungan kerja, meningkatkan kesehatan mental dan kemampuan fisik pekerja, memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi pekerja yang menderita sakit. Usaha- usaha yang dilakukan dalam meningkatkan derajat kesehatan pekerja adalah dengan cara preventif, kuratif dan rehabilitatif. Cara pencegahan (preventif) adalah suatu upaya yang bertujuan meningkatkan daya tahan tubuh, pemutusan rantai penularan penyakit dan kegiatan penghentian proses suatu penyakit sebelum timbul kelainan. Yaitu dengan cara pencegahan timbulnya penyakit bagi pekerja melalui berbagai aspek seperti imunisasi, atau vaksinasi meniadakan sumber penularan, proteksi khusus terhadap penyakit-penyakit tertentu. Pencegahan ditujukan baik kepada kuman maupun penyakit akibat kerja. Cara pengobatan (kuratif) merupakan suatu upaya perawatan dan hospitalisasi serta tindakan medis lainnya yang bertujuan untuk penyembuhan secara cepat dan tepat agar pekerja dapat produktif setelah kembali bekerja. Perawatan kesehatan pekerja merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja. Cara pemulihan (rehabilitatif) adalah upaya pemulihan kesehatan untuk mengembalikan status kesehatan akibat penyakit, mengembalikan fungsi badan akibat cacat atau menghilangkan cacat. Dengan upaya pemulihan tersebut adanya penyakit atau luka yang berlanjut pada diri pekerja sampai pada masa perawatan bertujuan agar pekerja yang mendapatkan rehabilitatif dapat bekerja kembali secara maksimal. Dengan demikian dapat disimpulkan tujuan dari kesehatan kerja adalah untuk mengupayakan agar dengan kesehatan para pekerja dapat bekerja lebih maksimal dan lebih efisien serta meningkatkan derajat kesehatan pekerja melalui cara preventif, kuratif dan rehabilitatif. 6. Analisis Kecelakaan Kecelakaan kerja yang sering terjadi pada saat proses pengisian tabung LPG adalah sebagai berikut: Tabel 1. Penyebab Utama Setiap Jenis Kecelakaan Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta
  • 4. 16 N o Proses Produksi Kecelakaan Tindakan Tidak Aman Kondisi Tidak Aman 1 Areal pabrik Menghirup debu • Pekerja tidak menggunakan masker • Pekerja tidak terbiasa menggunakan masker • Aktifitas kendaraan berat membuat debu beterbangan • Lokasi pabrik panas dan kering • Masker tidak layak digunakan (masker tidak steril, tali masker putus, kondisi masker kotor dan berdebu) • Persediaan masker habis Menghirup gas • Ada kebocoran gas • Tabung sudah kadaluarsa dan berkarat Kebakaran • Ada kebocoran gas • Ada sumber panas/api Mata kemasukan debu • Tidak menggunakan kaca mata pelindung • Operator tidak terbiasa mengenakan kaca mata pelindung • Aktifitas kendaraan berat membuat debu beterbangan • Lokasi pabrik panas dan kering • Kaca mata tidak layak digunakan (tali kaca mata putus, kaca bnyak goresan, kaca pecah) Terjatuh, terpeleset, tersandung • Mengangkat beban terlalu berat • Kekuatan fisik karyawan tidak sesuai dengan pekerjaan • Terburu-buru • Sikap kerja yang salah • Lantai pabrik licin • Terkena tumpahan air, minyak • Lantai jarang dibersihkan 2 Proses Pengisian Terjepit • Tidak hati-hati meletakkan tabung • Kondisi alat yang kurang layak pakai 3 Pemindahan, Penimbangan , Penyimpanan Tabung Kejatuhan, tertindih tabung • Tidak meletakkan tabung dengan baik dan benar • Posisi tabung agak miring • Lantai tidak rata • Sikap kerja yang salah • Tersenggol • Karyawan kurang hati-hati • Gudang penyimpanan penuh Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta
  • 5. 17 7. Solusi Pencegahan Kecelakaan Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja maka diberikan solusi pencegahan kecelakaan di stasiun pengisian tabung LPG yang ditampilkan dalam tabel 2 sebagai berikut: Tabel 2. Solusi Pencegahan Kecelakaan Kerja Jenis kecelakaan Solusi Terjatuh atau terpeleset • Lantai yang terkena tumpahan air atau oli wajib segera dibersihkan • Memakai Alat Pelindung Diri (APD) sepatu bersol karet. Terjepit • Pekerja lebih hati-hati dalam menggunakan alat dan mengikuti instruksi kerja yang ada. Kejatuhan atau tertindih tabung • Pekerja lebih hati-hati dalam mengangkat atau menata tabung • Menyediakan rantai-rantai pengaman untuk menahan tabung yang diletakkan berjajar di dinding. Mengangkat beban terlalu berat • Menyediakan alat pengangkut tabung Menghirup gas/debu • Perusahaan menyediakan masker dan mewajibkan pemakaiannya. Kebakaran • Larangan merokok dan mengawasi penggunaan peralatan yang berpotensi memicu nyala api. Tidak memakai alat pelindung diri (masker, kaca mata) • Cara mencegah penyebab kecelakaan ini ialah dengan mendisiplinkan pekerja memakai alat pelindung diri dan memberi tahu resiko dan kerugian yang ditimbulkan baik pada dirinya maupun perusahaan. 8. Kesimpulan Melalui pengenalan, pengetahuan serta pengalaman mengenai faktor penyebab, sumber bahaya, data dan, penyelidikan kasus-kasus kecelakaan, sekaligus juga melakukan analisis yang mendalam, maka identitifikasi tentang jenis dan macam sumber bahaya kecelakaan kerja dapat lebih mudah dilakukan. Upaya perbaikan secara teknis pada semua proses produksi lebih ditujukan ke arah upaya pencegahan kecelakaan, bukan sekedar perbaikan untuk teknis operasional belaka. Hal ini tentunya akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas pekerja yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja perusahaan. Selanjutnya diperlukan kerja sama dan koordinasi antara berbagai pihak terkait, baik dari pemerintah, pengusaha, dan pekerja. Daftar Pustaka: 1. Bernett N.B., Rumondang Silalahi, 1995, Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, PT. Pustaka Binaman Pressindo 2. Brauer, Roger L. 2006. Safety and Health for Engineers , 2nd ed. John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey 3. Gempur S, 2004, Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Prestasi Pustaka Publisher 4. John Ridley and John Channing, 2003, Safety at Work, Sixth Edition, Butterworth-Heinemann 5. Suma’mur P.K. 1995. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: PT Toko Gunung Agung. Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta