SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 20
Pertemuan Ke – 4 & 5

Transformasi struktural, pembangunan
   pertanian dan perdesaan, strategi
           pembangunannya
                                                         Dosen:
                                       Dwi Aulia Puspitaningrum
                                                 Budi Widayanto
                                           Nanik Dara Senjawati
                                                       Soeharto
             Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk   Thursday, March 14, 2013   1
Deskripsi
            1. Transformasi struktural,
            2. Pembangunan pertanian
               dan perdesaan,
            3. Strategi
               pembangunannya




               Agribisnis - UPN[V]Yk   03/14/13   2
Dependency Perspective
(Pendekatan Ketergantungan)
 Pendekatan growth stage melihat perkembangan ekonomi dari
  aspek “waktu” (timing) transisi ke tahap yang lebih maju dalam
  konteks perekonomian nasional. Demikian juga model “dual-
  economy” memandang transformasi struktur pertanian-industri
  dalam ruang lingkup perekonomian nasional. Tetapi pendekatan
  “dependency” berpendapat bahwa kunci persoalan yang
  menyebabkan perbedaan perkembangan ekonomi antara negara-
  negara maju yang berada dipusat (center) dan negara-negara sedang
  berkembang yang berada dipinggiran (periphery) terletak pada
  “sistem perekonomian dunia” yang kekuatannya mendominasi
  setiap kegiatan dari sistem perekonomian nasional di setiap negara.




                                  Agribisnis - UPN[V]Yk   03/14/13      3
The Structuralist Model                               (Model
    Strukturalist)

    Inti argumentasi dari pemikiran structuralist, bahwa negara-negara yang
     terletak dipinggiran (LDCs) mengalami dan akan selalu mengalami
     penurunan term of trade-nya dengan negara-negara maju (yang terletak
     di pusat).
    Penurunan terms of trade tersebut merupakan akibat dari kombinasi
     dampak
         Rendahnya elastisitas harga maupun income dari demand terhadap
          produk dari negara-negara periphery (sedang berkembang) oleh
          negara-negara Center (negara maju = DLs)
         Tingginya elastisitas demand untuk barang impor dan negara-negara
          center oleh negara periphery. Kecenderungan ini diperkenalkan oleh
          anggapan bahwa pertumbuhan produktivitas yang diukur dengan
          “output pertenaga kerja” pada sektor primer (sumber ekspor negara-
          negara periphery) lebih rendah dibandingkan dengan sektor industri
          (sumber ekspor negara-negara Center).




                                           Agribisnis - UPN[V]Yk   03/14/13    4
The Structuralist Model (Model Strukturalist) II


 Selanjutnya pendukung pemikiran strukturalist mengemukakan bahwa periphery menjual
   produknya dipasar yang kompetitif, sedangkan center menjual produknya di pasar yang
   monopolistis, barang yang dihasilkan periphery (komoditi pertanian dan mineral
   merupakan produk yang bersifat homogenous dan undifferentiated (sama) dan itu harus
   dijual dipasar yang kompetitif sebaliknya - produk dari Center. misal: barang-barang modal,
   alat-alat industri, barang tahan lama (durable) bersifat differertiated sehingga dapat
   memperoleh tingkat harga yang monopolistis dinegara-negara periphery. Negara-negara
   industri (maju) yang terletak di center tidak hanya berhasil memperoleh manfaat dan
   pemakaian teknologi di negaranya sendiri, tetapi juga mempunyai posisi yang
   menguntungkan untuk ikut menikmati kemajuan teknologi di negara-negara periphery
   akibat dari adanya perbedaan dalam elastisitas demand dan laju pertumbuhan
   produktivitas negara-negara periphery (sedang berkembang) terpaksa memilih alternatif
   pertumbuhan yang lebih lambat atau menjalankan kebijakan proteksi (tariff dan
   sebagainya) atau memberikan subsidi kepada industri import substitution.




                                                 Agribisnis - UPN[V]Yk   03/14/13                5
The Underdevelopment Perspective
(Pendekatan Keterbelakangan)

      Asumsi pokok dari pemikir-pemikir MARXIST seperti juga pendukung teori
       growth stage bahwa kekuatan kemajuan teknologi (kekuatan berproduksi)
       yang berinteraksi dengan teknologi berproduksi yang berinteraksi dengan
       perubahan institusi (dalam kaitannya dengan produksi) dan yang
       berhubungan dengan kultur serta ideologi (suprastruktur) akan
       menyebabkan pertumbuhan ekonomi dinegara-negara maju, semakin jauh
       meninggalkan (convergent) negara-negara terbelakang.
      Pemikiran underdevelopment didasari oleh pandangan Marxist bahwa
       golongan kapitalis adalah “the ruling class” (kelompok yang berkuasa).
       Dalam model ini hubungan ekonomi antara center dan periphery digunakan
       untuk menganalisis perbedaan komposisi the ruling-class, center dan di
       periphery. BARAN misalnya mengemukakan bahwa di center perusahaan
       kapitalis terbentuk dengan memanfaatkan momentum ekspansi dari
       produktivitas dan kesejahteraan materi, yang di dalam peristiwa itu kelas
       masyarakat yang lebih bawah ikut berpartisipasi.




                                          Agribisnis - UPN[V]Yk   03/14/13         6
Teori Ketergantungan Dan
Kebijakan Pembangunan

    Pendekatan dependency (ketergantungan yang menyimpulkan bahwa
     negara-negara periphery (LDCs) akan selalu mengalami kerugian dalam
     perdagangannya dengan negara-negara center (DCs) memilih strategi yang
     bersifat self-relient dalam masa antarky menjadi lebih panjang daripada
     yang seharusnya dan juga akan terjadi re-alokasi dari kegiatan-kegiatan
     produktif kearah produksi barang-barang konsumsi massa. Selama periode
     ini, golongan elite domestik dipaksa untuk menginvestasikan dananya
     didalam negeri daripada diluar negeri.
    Kenyataan empiris yang mendukung teori dependency tidak terlalu
     meyakinkan. Terms of trade bahan-bahan mentah yang dihasilkan negara-
     negara periphery tidak selalu menurun terhadap barang-barang produksi
     negara center selain itu laju pertumbuhan ekonomi di negara-negara sedang
     berkembang (LDCs) mempunyai korelasi positip dengan jumlah serta aliran
     investasi dari luar negeri. Fakta bahwa terms of trade barang-barang
     pertanian selalu menurun, kemungkinan besar lebih disebabkan oleh
     turunnya ongkos riil pengangkutan dari negara periphery ke negara center.




                                        Agribisnis - UPN[V]Yk   03/14/13         7
Ada 3 (tiga) pendekatan untuk membagi proses
           pembangunan pertanian berdasarkan
                    “historical analogies”.
I.    Perkins-Witt, membagi stages in Agric. Dev. Berdasarkan the process of
      agricultural and general development dgn focus pada proses
      pembentukan modal dan pengalokasian modal:




                                           Agribisnis - UPN[V]Yk   03/14/13    8
 Stage I:
    Sektor subsistensi dalam pertanian dominant (large)
    Cukup banyak (large) resources pertanian yang
     penggunaannya dapat meningkatkan produksi tanpa perubahan
     teknologi
    Pembentukan modal melalui investasi dari surplus tenaga kerja
 Stage II:
    Resources pertanian yang tak terpakai sudah habis;
     peningkatan produksi (output) hanya dapat dicapai melalui
     perubahan teknologi
    Investasi modal dibidang social (social overhead) semakin
     penting artinya (a.l. pendidikan, latihan, penelitian dan
     penyuluhan)
 Stage III
    Subtitusi modal terhadap tenaga kerja menjadi menguntungkan
    Teknologi maju dan pertanian komersial semakin berkembang


                                  Agribisnis - UPN[V]Yk   03/14/13   9
II.   Johnston-Mellor, pendekatannya berdasarkan „pertanian secara
      keseluruhan” (agriculture as a whole):


       Stage I: Providing agricultural development preconditions
          (prakondisi)
           Tahap dimana tingkat teknologi bersifat “stagnan” (static)
           Meskipun demikian telah terjadi perubahan-perubahan tingkah laku
            (attitudes) dan institusi (institutions) yang diperlukan bagi terciptanya
            perkembangan teknologi maju
           Perubahan atau peningkatan produksi mungkin terjadi dengan teknik
            dan input tradisional, tetapi perubahan ini tidak cukup berarti (kecil) dan
            teknologinya statis.
       Stage II: Rising agricultural production-low-capital, labor intensive
          technology (kenaikan produksi pertanian dengan teknologi padat
          karya)
             Tahap dimana pembangunan yang bersifat dinamis mulai terjadi, yang
              ditandai dengan kenaikan produksi secara berkesinambungan sebagai
              akibat hasil inovasi


                                               Agribisnis - UPN[V]Yk   03/14/13           10
 Stage III: Rising agriculture
  production-high capital-labor
  saving technology (kenaikan
  produksi pertanian dengan
  teknologi padat modal)
 Man-land ratio menurun, karena
  adanya substitusi dari tenaga
  dengan mesin, produktifitas tenaga
  kerja naik (higher opportunity costs)
 Pangsa pertanian merupakan
  proporsi yang kecil dalam
  perekonomian nasional




                                          Agribisnis - UPN[V]Yk   03/14/13   11
III.        Hill-Mosher: Lebih menitik
            beratkan pada perkembangan yang
            terjadi pada Individual Farm
  Stage I: Traditional
        Teknik produksi tradisional, usahatani dilakukan oleh tenaga kerja keluarga dan
         produksinya sebagian besar dikonsumsi sendiri
        Lingkungan rumahtangga petani bersifat unit self-contained (swa sembada) dan
         hanya sedikit input yang dibeli dari produk nonfarm
  Stage II: Transitional
        Tahap dimana terjadi peningkatan penggunaan bahan yang dibeli dari luar (untuk
         rumahtangga maupun usahataninya)
        Bagian (share) produk yang dijual cukup besar dan spesialisasi produksi semakin
         banyak dilakukan petani
        Terjadi perubahan dari tradition ke choice making agriculture.
  Stage III: Commercial
        Tahap komersial dalam usahatani mulai berlangsung, sebagian besar dari input dan
         output diperoleh/dijual melalui pasar
        Decision making lebih berorientasi pada Costs and receipts daripada family
         consumption needs.



                                                 Agribisnis - UPN[V]Yk   03/14/13           12
Pembangunan Pertanian dan
Perdesaan
 Pembangunan ekonomi         Pembangunan dan
  di sektor pertanian           penciptaan lapangan
  adalah perjuangan jangka      kerja merupakan beban
  panjang yang                  utama bagi
  menentukan menang atau        perekonomian yang
  kalah. Gunnar Myrdal,         kegiatan utamanya di
  Pemenang Nobel                sektor pertanian sebagai
  Ekonomi                       kegiatan pokok di
                                perdesaan. Francis
                                Blanchard, Direktur
                                Jendral ILO




                             Agribisnis- UPN[V]Yk   Thursday, March 14, 2013   13
Pentingnya Kemajuan Pertanian dan
Pembangunan Perdesaan
 Migrasi ke kota-kota di Afrika,       Tahun 1980-an, hampir 70%
  Asia dan Amerika Latin yang             penduduk termiskin berada di
  besar akibat stagnasi                   wilayah perdesaan
  pembangunan di wilayah
  perdesaan.
 Tahun 1980-an, di Amerika Latin
  dan Asia, Bolivia, Guatemala,
  Indonesia, Birma, Ekuador,
  Srilanka, Pakistan, Filipina, Cina
  diperkirakan separoh jumlah
  penduduk berada di perdesaan.
  Di Afrika lebih dari ¾ merupakan
  penduduk pedalaman.




                                       Agribisnis- UPN[V]Yk   Thursday, March 14, 2013   14
   Inti masalahnya meluasnya               •      Ada kesadaran sektor pertanian
    kemiskinan, pertumbuhan yang                   tidak pasif, tetapi sebagai
    timpang, perkembangan penduduk                 penunjang proses pembangunan
    yang meningkat cepat berawal dari              ekonomi dan dipandang sebagai
    stagnasi dan kemunduran
    kehidupan ekonomi di perdesaan.                sektor yang dinamis dan
                                                   menentukan berbagai strategi
   Secara tradisional, peranan                    terutama negara ketiga.
    pertanian dalam pembangunan
    dipandang pasif, di negara Barat ada
    transformasi struktural sektor
    pertanian tradisional ke industri dan
    jasa yang lebih moderen (Baca Dual
    sektornya-Lewis).




                                                Agribisnis- UPN[V]Yk   Thursday, March 14, 2013   15
Menuju strategi pembangunan pertanian dan perdesaan:
                 beberapa syarat pokok

    Sumber-sumber kemajuan       Kondisi-kondisi umum bagi
     pertanian berskala kecil       kemajuan perdesaan
  1. Perubahan teknologi dan    1. Struktur usahatani moderen
  inovasi                       untuk meningkatkan
                                permintaan bahan pangan
  2. Kebijakan pemerintah       2. Menciptakan sistem
  dalam bidang ekonomi yang     penunjang yang efektif
  tepat guna
  3. Kelembagaan-kelembagaan    3. Perubahan lingkungan
  sosial yang menunjang         perdesaan untuk memperbaiki
                                tingkat kehidupan




                                 Agribisnis- UPN[V]Yk   Thursday, March 14, 2013   16
Tiga Kondisi untuk
Pembangunan
Perdesaan Kondisi
untuk realisasi strategi
pembangunan
pertanian dan
perdesaan yg
berorientasi pada
rakyat.

 Agribisnis- UPN[V]Yk   Thursday, March 14, 2013   17
Land-Reform
                      Landasan I

   Struktur usahatani dan pola penggunaan lahan harus
    disesuaikan dengan tujuan ganda, yaitu peningkatan
    produksi pangan dan lebih meratakan manfaat dari
    kemajuan keagrariaan.
   Keterikatan petani atas lahan sangat mendalam, suatu
    perasaan paling dalam sebagai ikatan batin, yang
    menyangkut harga diri dan kebebasan.
   Dikebanyakan negara, struktur kepemilikan lahan yg tidak
    merata merupakan penyebab utama ketidakmerataan
    distribusi pendapatan dan kesejahteraan di perdesaan.



                                  Agribisnis- UPN[V]Yk   Thursday, March 14, 2013   18
Kebijakan yang menunjang
                         Landasan 2

  Semua manfaat dari pembangunan pertanian berskala kecil tidak
   akan dapat direalisir kecuali jika suatu sistem dukungan
   pemerintah diciptakan untuk memberikan rangsangan yg
   diperlukan kesempatan-kesempatan ekonomi dan kemudahan
   untuk medapatkan input yg diperlukan yg memungkinkan para
   petani kecil meningkatkan output dan produktivitas mereka.
  Peningkatan produktivitas diikuti dengan perubahan
   kelembagaan yang menguasai produksi di perdesaan (bank,
   pelepas uang, penyalur pupuk dan benih, dll); jasa-jasa pelayanan
   pemerintah (penyuluhan, pendidikan, fasilitas penyimpanan dan
   pemasaran, transportasi; kebijakan harga pemerintah yg
   berkenaan dengan input-output.



                                 Agribisnis- UPN[V]Yk   Thursday, March 14, 2013   19
Tujuan-tujuan Pembangunan
Terpadu
                                        Landasan 3

           Pembangunan perdesaan, masih sangat tergantung pada kemajuan-kemajuan
            petani kecil, hal itu meliputi; (a). Perbaikan tingkat hidup, lapangan pekerjaan,
            pendidikan, kesehatan & gisi, perumahan dan berbagai hal yg berhubungan dg
            pelayanan sosial; (b) mengurangi ketidakmerataan dalam distribusi pendapatan
            perdesaan dan ketidakseimbangan pendapatan dan kesempatan-kesempatan
            ekonomi antara perdesaan & perkotaan; C. kapasitas sektor perdesaan untuk
            menopang dan memperlancar langkah-langkah perbaikan tsb dr waktu ke
            waktu.
       Ini dilakukan karena,
           Di dunia ketiga kebanyakan masyarakat ada di perdesaan
           Perkembangan masalah penggangguran dan kesulitan penduduk perdesaan
            harus dicarikan solusinya untuk perbaikan lingkungan hidup di perdesaan.
           Kemerataan kesempatan di perdesaan dan perkotaan




                                                Agribisnis- UPN[V]Yk   Thursday, March 14, 2013   20

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

8 peranan sektor pertanian.pptx
8 peranan sektor pertanian.pptx8 peranan sektor pertanian.pptx
8 peranan sektor pertanian.pptxemi halimi
 
Peranan sektor pertanian.....
Peranan sektor pertanian.....Peranan sektor pertanian.....
Peranan sektor pertanian.....rosita puspa
 
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianMakalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianOpissen Yudisyus
 
Sektor pertanian
Sektor pertanianSektor pertanian
Sektor pertanianifa_talita
 
Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )
Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )
Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )Wahyu Saputra
 
Investasi sektor pertanian
Investasi sektor pertanianInvestasi sektor pertanian
Investasi sektor pertanianJoel mabes
 
PERANAN SEKTOR PERTANNIAN
PERANAN SEKTOR PERTANNIAN PERANAN SEKTOR PERTANNIAN
PERANAN SEKTOR PERTANNIAN Dini Sri Rahayu
 
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan PertanianKebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan PertanianCut Endang Kurniasih
 
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vmaWeek 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vmaYusinadia Sekar Sari
 
Charisma 11140935 peranan sektor pertanian
Charisma 11140935 peranan sektor pertanianCharisma 11140935 peranan sektor pertanian
Charisma 11140935 peranan sektor pertanianCharisma Al-ma'arij
 
Kebijakan pemerintah dalam pengolahan produksi hasil pertanian
Kebijakan pemerintah dalam pengolahan produksi hasil pertanianKebijakan pemerintah dalam pengolahan produksi hasil pertanian
Kebijakan pemerintah dalam pengolahan produksi hasil pertanianJin Kazama
 
Mariam peranan sektor pertanian
Mariam peranan sektor pertanianMariam peranan sektor pertanian
Mariam peranan sektor pertanianmariam Iam
 
peranan sektor pertanian
peranan sektor pertanianperanan sektor pertanian
peranan sektor pertanianGilang Jupriono
 
Peranan pertanian 1
Peranan pertanian 1Peranan pertanian 1
Peranan pertanian 1Yusuf Abidin
 
Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan (Perekonomian Indonesia BAB 9)
Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan (Perekonomian Indonesia BAB 9)Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan (Perekonomian Indonesia BAB 9)
Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan (Perekonomian Indonesia BAB 9)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Makalah peranan pemerintahan sby terhadap pertanian indonesia
Makalah peranan pemerintahan sby terhadap pertanian indonesiaMakalah peranan pemerintahan sby terhadap pertanian indonesia
Makalah peranan pemerintahan sby terhadap pertanian indonesiaOperator Warnet Vast Raha
 
Peran sektor Pertanian
Peran sektor PertanianPeran sektor Pertanian
Peran sektor PertanianEem Masitoh
 

La actualidad más candente (20)

8 peranan sektor pertanian.pptx
8 peranan sektor pertanian.pptx8 peranan sektor pertanian.pptx
8 peranan sektor pertanian.pptx
 
Peranan sektor pertanian.....
Peranan sektor pertanian.....Peranan sektor pertanian.....
Peranan sektor pertanian.....
 
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianMakalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
 
Makalah_50 Makalah mosher
Makalah_50 Makalah mosherMakalah_50 Makalah mosher
Makalah_50 Makalah mosher
 
Sektor pertanian
Sektor pertanianSektor pertanian
Sektor pertanian
 
Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )
Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )
Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )
 
Investasi sektor pertanian
Investasi sektor pertanianInvestasi sektor pertanian
Investasi sektor pertanian
 
PERANAN SEKTOR PERTANNIAN
PERANAN SEKTOR PERTANNIAN PERANAN SEKTOR PERTANNIAN
PERANAN SEKTOR PERTANNIAN
 
8 peranan sektor pertanian
8 peranan sektor pertanian8 peranan sektor pertanian
8 peranan sektor pertanian
 
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan PertanianKebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
 
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vmaWeek 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
 
Charisma 11140935 peranan sektor pertanian
Charisma 11140935 peranan sektor pertanianCharisma 11140935 peranan sektor pertanian
Charisma 11140935 peranan sektor pertanian
 
Kebijakan pemerintah dalam pengolahan produksi hasil pertanian
Kebijakan pemerintah dalam pengolahan produksi hasil pertanianKebijakan pemerintah dalam pengolahan produksi hasil pertanian
Kebijakan pemerintah dalam pengolahan produksi hasil pertanian
 
Mariam peranan sektor pertanian
Mariam peranan sektor pertanianMariam peranan sektor pertanian
Mariam peranan sektor pertanian
 
peranan sektor pertanian
peranan sektor pertanianperanan sektor pertanian
peranan sektor pertanian
 
Peranan pertanian 1
Peranan pertanian 1Peranan pertanian 1
Peranan pertanian 1
 
konsep dasar ekonomi pertanian
konsep dasar ekonomi pertanian konsep dasar ekonomi pertanian
konsep dasar ekonomi pertanian
 
Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan (Perekonomian Indonesia BAB 9)
Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan (Perekonomian Indonesia BAB 9)Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan (Perekonomian Indonesia BAB 9)
Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan (Perekonomian Indonesia BAB 9)
 
Makalah peranan pemerintahan sby terhadap pertanian indonesia
Makalah peranan pemerintahan sby terhadap pertanian indonesiaMakalah peranan pemerintahan sby terhadap pertanian indonesia
Makalah peranan pemerintahan sby terhadap pertanian indonesia
 
Peran sektor Pertanian
Peran sektor PertanianPeran sektor Pertanian
Peran sektor Pertanian
 

Similar a Pembangunan pertanian 4 & 5

Rangkuman Pemahaman Mengenai Industrialisasi
Rangkuman Pemahaman Mengenai IndustrialisasiRangkuman Pemahaman Mengenai Industrialisasi
Rangkuman Pemahaman Mengenai IndustrialisasiFitri Indra Wardhono
 
Pertemuan 12 p.indonesia
Pertemuan 12 p.indonesiaPertemuan 12 p.indonesia
Pertemuan 12 p.indonesiaolerafif
 
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomiPembangunan dan pertumbuhan ekonomi
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomiIra Kusuma
 
Asmu'ah 5 x_11140176_perubahan struktur ekonomi
Asmu'ah 5 x_11140176_perubahan struktur ekonomiAsmu'ah 5 x_11140176_perubahan struktur ekonomi
Asmu'ah 5 x_11140176_perubahan struktur ekonomiAsmu'ah muah
 
9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
9. industrialisasi dan perkembangan sektor industriFindi Rifa'i
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahEnengNs
 
10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanian10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanianfirman sahari
 
10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanian10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanianfirman sahari
 
Ppt kelompok 4 pak suwardi
Ppt kelompok 4 pak suwardiPpt kelompok 4 pak suwardi
Ppt kelompok 4 pak suwardiSovia Yohana
 

Similar a Pembangunan pertanian 4 & 5 (20)

Rangkuman Pemahaman Mengenai Industrialisasi
Rangkuman Pemahaman Mengenai IndustrialisasiRangkuman Pemahaman Mengenai Industrialisasi
Rangkuman Pemahaman Mengenai Industrialisasi
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Kajian Pembangunan
Kajian PembangunanKajian Pembangunan
Kajian Pembangunan
 
Bab 7 industri dan industrialisasi
Bab 7 industri dan industrialisasiBab 7 industri dan industrialisasi
Bab 7 industri dan industrialisasi
 
Sistem ekonomi pancasila
Sistem ekonomi pancasilaSistem ekonomi pancasila
Sistem ekonomi pancasila
 
Kajian Pembangunan
Kajian PembangunanKajian Pembangunan
Kajian Pembangunan
 
Pertemuan 12 p.indonesia
Pertemuan 12 p.indonesiaPertemuan 12 p.indonesia
Pertemuan 12 p.indonesia
 
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomiPembangunan dan pertumbuhan ekonomi
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
 
Kajian Pembangunan
Kajian PembangunanKajian Pembangunan
Kajian Pembangunan
 
Asmu'ah 5 x_11140176_perubahan struktur ekonomi
Asmu'ah 5 x_11140176_perubahan struktur ekonomiAsmu'ah 5 x_11140176_perubahan struktur ekonomi
Asmu'ah 5 x_11140176_perubahan struktur ekonomi
 
9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
 
Kajian Pembangunan
Kajian PembangunanKajian Pembangunan
Kajian Pembangunan
 
Kajian Pembangunan
Kajian PembangunanKajian Pembangunan
Kajian Pembangunan
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerah
 
Kajian Pembangunan
Kajian PembangunanKajian Pembangunan
Kajian Pembangunan
 
12 usaha kecil menengah
12 usaha kecil menengah12 usaha kecil menengah
12 usaha kecil menengah
 
10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanian10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanian
 
10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanian10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanian
 
Teori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regionalTeori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regional
 
Ppt kelompok 4 pak suwardi
Ppt kelompok 4 pak suwardiPpt kelompok 4 pak suwardi
Ppt kelompok 4 pak suwardi
 

Pembangunan pertanian 4 & 5

  • 1. Pertemuan Ke – 4 & 5 Transformasi struktural, pembangunan pertanian dan perdesaan, strategi pembangunannya Dosen: Dwi Aulia Puspitaningrum Budi Widayanto Nanik Dara Senjawati Soeharto Program Studi AgriBisnis - UPN[V]Yk Thursday, March 14, 2013 1
  • 2. Deskripsi 1. Transformasi struktural, 2. Pembangunan pertanian dan perdesaan, 3. Strategi pembangunannya Agribisnis - UPN[V]Yk 03/14/13 2
  • 3. Dependency Perspective (Pendekatan Ketergantungan)  Pendekatan growth stage melihat perkembangan ekonomi dari aspek “waktu” (timing) transisi ke tahap yang lebih maju dalam konteks perekonomian nasional. Demikian juga model “dual- economy” memandang transformasi struktur pertanian-industri dalam ruang lingkup perekonomian nasional. Tetapi pendekatan “dependency” berpendapat bahwa kunci persoalan yang menyebabkan perbedaan perkembangan ekonomi antara negara- negara maju yang berada dipusat (center) dan negara-negara sedang berkembang yang berada dipinggiran (periphery) terletak pada “sistem perekonomian dunia” yang kekuatannya mendominasi setiap kegiatan dari sistem perekonomian nasional di setiap negara. Agribisnis - UPN[V]Yk 03/14/13 3
  • 4. The Structuralist Model (Model Strukturalist)  Inti argumentasi dari pemikiran structuralist, bahwa negara-negara yang terletak dipinggiran (LDCs) mengalami dan akan selalu mengalami penurunan term of trade-nya dengan negara-negara maju (yang terletak di pusat).  Penurunan terms of trade tersebut merupakan akibat dari kombinasi dampak  Rendahnya elastisitas harga maupun income dari demand terhadap produk dari negara-negara periphery (sedang berkembang) oleh negara-negara Center (negara maju = DLs)  Tingginya elastisitas demand untuk barang impor dan negara-negara center oleh negara periphery. Kecenderungan ini diperkenalkan oleh anggapan bahwa pertumbuhan produktivitas yang diukur dengan “output pertenaga kerja” pada sektor primer (sumber ekspor negara- negara periphery) lebih rendah dibandingkan dengan sektor industri (sumber ekspor negara-negara Center). Agribisnis - UPN[V]Yk 03/14/13 4
  • 5. The Structuralist Model (Model Strukturalist) II  Selanjutnya pendukung pemikiran strukturalist mengemukakan bahwa periphery menjual produknya dipasar yang kompetitif, sedangkan center menjual produknya di pasar yang monopolistis, barang yang dihasilkan periphery (komoditi pertanian dan mineral merupakan produk yang bersifat homogenous dan undifferentiated (sama) dan itu harus dijual dipasar yang kompetitif sebaliknya - produk dari Center. misal: barang-barang modal, alat-alat industri, barang tahan lama (durable) bersifat differertiated sehingga dapat memperoleh tingkat harga yang monopolistis dinegara-negara periphery. Negara-negara industri (maju) yang terletak di center tidak hanya berhasil memperoleh manfaat dan pemakaian teknologi di negaranya sendiri, tetapi juga mempunyai posisi yang menguntungkan untuk ikut menikmati kemajuan teknologi di negara-negara periphery akibat dari adanya perbedaan dalam elastisitas demand dan laju pertumbuhan produktivitas negara-negara periphery (sedang berkembang) terpaksa memilih alternatif pertumbuhan yang lebih lambat atau menjalankan kebijakan proteksi (tariff dan sebagainya) atau memberikan subsidi kepada industri import substitution. Agribisnis - UPN[V]Yk 03/14/13 5
  • 6. The Underdevelopment Perspective (Pendekatan Keterbelakangan)  Asumsi pokok dari pemikir-pemikir MARXIST seperti juga pendukung teori growth stage bahwa kekuatan kemajuan teknologi (kekuatan berproduksi) yang berinteraksi dengan teknologi berproduksi yang berinteraksi dengan perubahan institusi (dalam kaitannya dengan produksi) dan yang berhubungan dengan kultur serta ideologi (suprastruktur) akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi dinegara-negara maju, semakin jauh meninggalkan (convergent) negara-negara terbelakang.  Pemikiran underdevelopment didasari oleh pandangan Marxist bahwa golongan kapitalis adalah “the ruling class” (kelompok yang berkuasa). Dalam model ini hubungan ekonomi antara center dan periphery digunakan untuk menganalisis perbedaan komposisi the ruling-class, center dan di periphery. BARAN misalnya mengemukakan bahwa di center perusahaan kapitalis terbentuk dengan memanfaatkan momentum ekspansi dari produktivitas dan kesejahteraan materi, yang di dalam peristiwa itu kelas masyarakat yang lebih bawah ikut berpartisipasi. Agribisnis - UPN[V]Yk 03/14/13 6
  • 7. Teori Ketergantungan Dan Kebijakan Pembangunan  Pendekatan dependency (ketergantungan yang menyimpulkan bahwa negara-negara periphery (LDCs) akan selalu mengalami kerugian dalam perdagangannya dengan negara-negara center (DCs) memilih strategi yang bersifat self-relient dalam masa antarky menjadi lebih panjang daripada yang seharusnya dan juga akan terjadi re-alokasi dari kegiatan-kegiatan produktif kearah produksi barang-barang konsumsi massa. Selama periode ini, golongan elite domestik dipaksa untuk menginvestasikan dananya didalam negeri daripada diluar negeri.  Kenyataan empiris yang mendukung teori dependency tidak terlalu meyakinkan. Terms of trade bahan-bahan mentah yang dihasilkan negara- negara periphery tidak selalu menurun terhadap barang-barang produksi negara center selain itu laju pertumbuhan ekonomi di negara-negara sedang berkembang (LDCs) mempunyai korelasi positip dengan jumlah serta aliran investasi dari luar negeri. Fakta bahwa terms of trade barang-barang pertanian selalu menurun, kemungkinan besar lebih disebabkan oleh turunnya ongkos riil pengangkutan dari negara periphery ke negara center. Agribisnis - UPN[V]Yk 03/14/13 7
  • 8. Ada 3 (tiga) pendekatan untuk membagi proses pembangunan pertanian berdasarkan “historical analogies”. I. Perkins-Witt, membagi stages in Agric. Dev. Berdasarkan the process of agricultural and general development dgn focus pada proses pembentukan modal dan pengalokasian modal: Agribisnis - UPN[V]Yk 03/14/13 8
  • 9.  Stage I:  Sektor subsistensi dalam pertanian dominant (large)  Cukup banyak (large) resources pertanian yang penggunaannya dapat meningkatkan produksi tanpa perubahan teknologi  Pembentukan modal melalui investasi dari surplus tenaga kerja  Stage II:  Resources pertanian yang tak terpakai sudah habis; peningkatan produksi (output) hanya dapat dicapai melalui perubahan teknologi  Investasi modal dibidang social (social overhead) semakin penting artinya (a.l. pendidikan, latihan, penelitian dan penyuluhan)  Stage III  Subtitusi modal terhadap tenaga kerja menjadi menguntungkan  Teknologi maju dan pertanian komersial semakin berkembang Agribisnis - UPN[V]Yk 03/14/13 9
  • 10. II. Johnston-Mellor, pendekatannya berdasarkan „pertanian secara keseluruhan” (agriculture as a whole):  Stage I: Providing agricultural development preconditions (prakondisi)  Tahap dimana tingkat teknologi bersifat “stagnan” (static)  Meskipun demikian telah terjadi perubahan-perubahan tingkah laku (attitudes) dan institusi (institutions) yang diperlukan bagi terciptanya perkembangan teknologi maju  Perubahan atau peningkatan produksi mungkin terjadi dengan teknik dan input tradisional, tetapi perubahan ini tidak cukup berarti (kecil) dan teknologinya statis.  Stage II: Rising agricultural production-low-capital, labor intensive technology (kenaikan produksi pertanian dengan teknologi padat karya)  Tahap dimana pembangunan yang bersifat dinamis mulai terjadi, yang ditandai dengan kenaikan produksi secara berkesinambungan sebagai akibat hasil inovasi Agribisnis - UPN[V]Yk 03/14/13 10
  • 11.  Stage III: Rising agriculture production-high capital-labor saving technology (kenaikan produksi pertanian dengan teknologi padat modal)  Man-land ratio menurun, karena adanya substitusi dari tenaga dengan mesin, produktifitas tenaga kerja naik (higher opportunity costs)  Pangsa pertanian merupakan proporsi yang kecil dalam perekonomian nasional Agribisnis - UPN[V]Yk 03/14/13 11
  • 12. III. Hill-Mosher: Lebih menitik beratkan pada perkembangan yang terjadi pada Individual Farm  Stage I: Traditional  Teknik produksi tradisional, usahatani dilakukan oleh tenaga kerja keluarga dan produksinya sebagian besar dikonsumsi sendiri  Lingkungan rumahtangga petani bersifat unit self-contained (swa sembada) dan hanya sedikit input yang dibeli dari produk nonfarm  Stage II: Transitional  Tahap dimana terjadi peningkatan penggunaan bahan yang dibeli dari luar (untuk rumahtangga maupun usahataninya)  Bagian (share) produk yang dijual cukup besar dan spesialisasi produksi semakin banyak dilakukan petani  Terjadi perubahan dari tradition ke choice making agriculture.  Stage III: Commercial  Tahap komersial dalam usahatani mulai berlangsung, sebagian besar dari input dan output diperoleh/dijual melalui pasar  Decision making lebih berorientasi pada Costs and receipts daripada family consumption needs. Agribisnis - UPN[V]Yk 03/14/13 12
  • 13. Pembangunan Pertanian dan Perdesaan  Pembangunan ekonomi  Pembangunan dan di sektor pertanian penciptaan lapangan adalah perjuangan jangka kerja merupakan beban panjang yang utama bagi menentukan menang atau perekonomian yang kalah. Gunnar Myrdal, kegiatan utamanya di Pemenang Nobel sektor pertanian sebagai Ekonomi kegiatan pokok di perdesaan. Francis Blanchard, Direktur Jendral ILO Agribisnis- UPN[V]Yk Thursday, March 14, 2013 13
  • 14. Pentingnya Kemajuan Pertanian dan Pembangunan Perdesaan  Migrasi ke kota-kota di Afrika,  Tahun 1980-an, hampir 70% Asia dan Amerika Latin yang penduduk termiskin berada di besar akibat stagnasi wilayah perdesaan pembangunan di wilayah perdesaan.  Tahun 1980-an, di Amerika Latin dan Asia, Bolivia, Guatemala, Indonesia, Birma, Ekuador, Srilanka, Pakistan, Filipina, Cina diperkirakan separoh jumlah penduduk berada di perdesaan. Di Afrika lebih dari ¾ merupakan penduduk pedalaman. Agribisnis- UPN[V]Yk Thursday, March 14, 2013 14
  • 15. Inti masalahnya meluasnya • Ada kesadaran sektor pertanian kemiskinan, pertumbuhan yang tidak pasif, tetapi sebagai timpang, perkembangan penduduk penunjang proses pembangunan yang meningkat cepat berawal dari ekonomi dan dipandang sebagai stagnasi dan kemunduran kehidupan ekonomi di perdesaan. sektor yang dinamis dan menentukan berbagai strategi  Secara tradisional, peranan terutama negara ketiga. pertanian dalam pembangunan dipandang pasif, di negara Barat ada transformasi struktural sektor pertanian tradisional ke industri dan jasa yang lebih moderen (Baca Dual sektornya-Lewis). Agribisnis- UPN[V]Yk Thursday, March 14, 2013 15
  • 16. Menuju strategi pembangunan pertanian dan perdesaan: beberapa syarat pokok Sumber-sumber kemajuan Kondisi-kondisi umum bagi pertanian berskala kecil kemajuan perdesaan 1. Perubahan teknologi dan 1. Struktur usahatani moderen inovasi untuk meningkatkan permintaan bahan pangan 2. Kebijakan pemerintah 2. Menciptakan sistem dalam bidang ekonomi yang penunjang yang efektif tepat guna 3. Kelembagaan-kelembagaan 3. Perubahan lingkungan sosial yang menunjang perdesaan untuk memperbaiki tingkat kehidupan Agribisnis- UPN[V]Yk Thursday, March 14, 2013 16
  • 17. Tiga Kondisi untuk Pembangunan Perdesaan Kondisi untuk realisasi strategi pembangunan pertanian dan perdesaan yg berorientasi pada rakyat. Agribisnis- UPN[V]Yk Thursday, March 14, 2013 17
  • 18. Land-Reform  Landasan I  Struktur usahatani dan pola penggunaan lahan harus disesuaikan dengan tujuan ganda, yaitu peningkatan produksi pangan dan lebih meratakan manfaat dari kemajuan keagrariaan.  Keterikatan petani atas lahan sangat mendalam, suatu perasaan paling dalam sebagai ikatan batin, yang menyangkut harga diri dan kebebasan.  Dikebanyakan negara, struktur kepemilikan lahan yg tidak merata merupakan penyebab utama ketidakmerataan distribusi pendapatan dan kesejahteraan di perdesaan. Agribisnis- UPN[V]Yk Thursday, March 14, 2013 18
  • 19. Kebijakan yang menunjang  Landasan 2  Semua manfaat dari pembangunan pertanian berskala kecil tidak akan dapat direalisir kecuali jika suatu sistem dukungan pemerintah diciptakan untuk memberikan rangsangan yg diperlukan kesempatan-kesempatan ekonomi dan kemudahan untuk medapatkan input yg diperlukan yg memungkinkan para petani kecil meningkatkan output dan produktivitas mereka.  Peningkatan produktivitas diikuti dengan perubahan kelembagaan yang menguasai produksi di perdesaan (bank, pelepas uang, penyalur pupuk dan benih, dll); jasa-jasa pelayanan pemerintah (penyuluhan, pendidikan, fasilitas penyimpanan dan pemasaran, transportasi; kebijakan harga pemerintah yg berkenaan dengan input-output. Agribisnis- UPN[V]Yk Thursday, March 14, 2013 19
  • 20. Tujuan-tujuan Pembangunan Terpadu  Landasan 3  Pembangunan perdesaan, masih sangat tergantung pada kemajuan-kemajuan petani kecil, hal itu meliputi; (a). Perbaikan tingkat hidup, lapangan pekerjaan, pendidikan, kesehatan & gisi, perumahan dan berbagai hal yg berhubungan dg pelayanan sosial; (b) mengurangi ketidakmerataan dalam distribusi pendapatan perdesaan dan ketidakseimbangan pendapatan dan kesempatan-kesempatan ekonomi antara perdesaan & perkotaan; C. kapasitas sektor perdesaan untuk menopang dan memperlancar langkah-langkah perbaikan tsb dr waktu ke waktu.  Ini dilakukan karena,  Di dunia ketiga kebanyakan masyarakat ada di perdesaan  Perkembangan masalah penggangguran dan kesulitan penduduk perdesaan harus dicarikan solusinya untuk perbaikan lingkungan hidup di perdesaan.  Kemerataan kesempatan di perdesaan dan perkotaan Agribisnis- UPN[V]Yk Thursday, March 14, 2013 20