SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 4
Descargar para leer sin conexión
- 9 -
Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian
Badan Keahlian DPR RI
www.pengkajian.dpr.go.id
ISSN 2088-2351
Vol. VIII, No. 16/II/P3DI/Agustus/2016KESEJAHTERAAN SOSIAL
Kajian Singkat terhadap Isu Aktual dan Strategis
Majalah
KENDALI JUMLAH PEROKOK UNTUK
MELINDUNGI KESEHATAN PEREMPUAN
Dina Martiany*)
Abstrak
Wacana kenaikan tarif cukai dan harga rokok di Indonesia menjadi isu hangat yang
sedang bergulir. Kenaikan harga rokok dianggap sebagai salah satu upaya atau alat
kendali untuk menurunkan jumlah perokok. Penurunan jumlah perokok diharapkan
dapat mengurangi risiko kesehatan yang dialami masyarakat. Perempuan dan anak-
anak termasuk dalam kelompok rentan mengalami bahaya rokok. Selain upaya dari
Pemerintah, DPR, dan stakeholders lainnya; dibutuhkan pula peran serta masyarakat
dalam mengendalikan jumlah perokok dan bahaya rokok.
Pendahuluan
Dalam beberapa hari terakhir, muncul
wacana kenaikan tarif cukai dan harga rokok
hingga menjadi Rp50.000 per kemasan. Wacana
ini berawal dari publikasi hasil penelitian
Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan
(PKEKK) atau Center for Health Economic
dan Policy Studies (Cheps) Fakultas Kesehatan
Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI),
yang dipimpin oleh Prof. Hasbullah Thabrany.
Hasil penelitian menyatakan 72,3 persen dari 1000
responden berpendapat jika harga rokok Rp50
ribu atau lebih akan membuat perokok berhenti
merokok.
Sampai saat ini Menteri Keuangan Sri
Mulyani belum mengeluarkan aturan baru terkait
harga jual eceran maupun tarif cukai rokok.
Namun perdebatan pro dan kontra mengenai
wacana kenaikan harga rokok masih terus
berkembang. Sebagian pihak tidak setuju,
terutama dari kalangan pelaku industri rokok.
Head of Regulatory Affairs, International
Trade, and Communications PT. Sampoerna,
Tbk. menegaskan bahwa kenaikan harga drastis
maupun kenaikan cukai secara eksesif bukan
merupakan langkah bijaksana. Menurutnya,
kenaikan ini harus mempertimbangkan kondisi
industri dan daya beli masyarakat. Kenaikan
harga rokok dianggap akan berpotensi merugikan
petani tembakau; industri rokok akan mengalami
kerugian dan menyebabkan banyak tenaga kerja
harus dirumahkan; perokok berat yang tidak
sanggup membeli rokok akan menempuh jalan
kriminal untuk mendapatkan rokok; dapat
menyebabkan adanya pasar gelap rokok; dan
akan ada rokok oplosan.
Sementara itu, pihak lainnya mendukung
wacana ini dengan berbagai argumen, terutama
untuk perlindungan masyarakat dari bahaya
rokok. Ketua DPR Ade Komarudin mengatakan
setuju dengan wacana kenaikan harga rokok,
*)	 Peneliti Muda Kajian Wanita pada Bidang Kesejahteraan Sosial, Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI.
	 Email: dina.martiany@dpr.go.id
- 10 -
karena akan dapat mengurangi kebiasaan
merokok di masyarakat. Menurutnya, rokok
merupakan musuh bangsa yang sudah disadari
semua orang. Kenaikan cukai rokok juga dapat
meningkatkan penerimaan negara. Pemerintah
bahkan telah menargetkan pendapatan cukai
hasil tembakau dalam RAPBN 2017 sebesar
Rp149,88 triliun atau naik 5,78 persen dari target
APBNP 2016 sebesar Rp141,7 triliun.
Framework Convention Alliance dalam
Taxation and Prices: Essential Facts yang
dikeluarkan dalam rangka “Kampanye Anak
Bebas Tembakau/ Campaign for Tobacco Free-
Kids”, memaparkan bahwa kebijakan yang
paling efektif untuk mengurangi konsumsi
tembakau/rokok adalah dengan menaikkan
harga produk tembakau melalui peningkatkan
pajak/cukai. Harga tembakau/rokok yang tinggi
akan meningkatkan perokok berhenti merokok;
mencegah inisiasi di kalangan perokok potensial;
dan mengurangi kuantitas konsumsi tembakau
di kalangan perokok aktif.
Penurunan jumlah perokok diharapkan
dapat meningkatkan kualitas kesehatan
masyarakat. Bagaimanapun rokok memiliki
dampak bagi perokok itu sendiri maupun orang
lain di sekitarnya/perokok pasif. Anak dan
perempuan merupakan kelompok masyarakat
yang sangat rentan terhadap bahaya rokok.
Kedua kelompok ini memiliki posisi tawar yang
rendah dalam menghadapi taktik pemasaran
industri rokok. Mereka pun sangat berisiko
terpapar asap rokok dari perokok aktif di
sekitarnya, dan menyebabkan gangguan
kesehatan, kehamilan, infertilitas, serta
psikologis. Menyadari hal tersebut, para aktivis
anti rokok/tembakau melakukan berbagai
upaya untuk menjauhkan dampak rokok dari
perempuan. Adapun pembahasan lebih lanjut
mengenai dampak rokok terhadap perempuan
dan upaya menanggulanginya, akan diulas dalam
uraian berikut ini.
Perempuan dan Dampak Rokok
The Global Adult Tobacco Survey (GATS)
Atlas Tahun 2015 menunjukkan jumlah perokok
di Indonesia yang berusia 15 tahun ke atas,
laki-laki mencapai 67% dan perempuan 3%.
Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Tahun
2013, prevalensi perokok usia 15 tahun ke atas
mencapai 36,3%. Data Global Youth Tobbaco
Survey 2014 (GYTS 2014) menyebutkan 20,3
% anak sekolah merokok (Laki-laki 36%,
perempuan 4.3%). Walaupun proporsi perokok
perempuan lebih rendah dibandingkan laki-laki,
namun terjadi peningkatan sebanyak 5 kali lipat
dari 1,7% (1995) menjadi 6,7% (2013).
Secara umum, seluruh bentuk tembakau
dapat menyebabkan kecanduan dan berpotensi
menyebabkan penyakit/gangguan tertentu.
Berbagai kajian ilmiah menunjukkan bukti
bahwa tembakau -- terutama rokok -- dapat
menyebabkan berbagai penyakit, seperti: variasi
kanker, termasuk kanker paru-paru, mulut,
kerongkongan (esophagus), pangkal tenggorokan
(larynx), mulut dan tekak (pharynx), perut, dan
pankreas. Perokok perempuan memiliki dampak
yang lebih spesifik lagi, terutama terkait kesehatan
reproduksinya. Dalam iklan rokok dan kemasan
rokok, sebenarnya telah diperingatkan bahwa
rokok dapat menyebabkan gangguan kesehatan,
kehamilan, kelainan janin, dan impotensi.
Berbagai hasil penelitian pun telah
memaparkan kaitan merokok dengan infertilitas
(Lestari dan Demartoto, 2013). Nikotin dalam
rokok menyebabkan gangguan pematangan
ovum (sel telur). Hal inilah yang dianggap
menjadi penyebab sulitnya terjadi kehamilan
pada perempuan yang merokok. Nikotin dapat
menyebabkan gangguan pada proses pelepasan
ovum dan memperlambat mobilitas tuba.
Perempuan perokok memiliki risiko sekitar 2 -
4 kali lebih tinggi untuk mengalami kehamilan
di luar kandungan, dibandingkan perempuan
bukan perokok. Nikotin juga dapat menyebabkan
timbulnya gangguan haid, karena memengaruhi
metabolisme estrogen. Selain dampak kesehatan,
merokok juga memberikan dampak psikologis
menjadi kecanduan. Penelitian yang dilakukan
oleh Kelly Cosgrove (asisten profesor psikiatri
di Yale University School of Medicine),
menunjukkan bahwa perempuan lebih sulit
berhenti merokok, karena otak perempuan
bereaksi secara berbeda terhadap nikotin.
Pada kenyataannya, meskipun telah
diketahui bahaya rokok terhadap perempuan,
namun masih terjadi peningkatan perokok
perempuan. Menurut Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) Komunikasi Pengendalian
Tembakau (KOMPAK), peningkatan penggunaan
produk tembakau/rokok diakibatkan karena
adanya perubahan peran dan status ekonomi
kaum perempuan sebagai dampak modernisasi.
Pemasaran industri rokok di seluruh dunia yang
menjadikan perempuan target sasaran juga
menyebabkan peningkatan jumlah perempuan
perokok. Industri rokok terus memperbaharui
taktiknya untuk menjadikan anak dan
perempuan sebagai targetnya. Caranya yaitu
- 11 -
dengan membangun image positif produk rokok;
melalui iklan, promosi, sponsor, dan kegiatan
Coporate Social Responsibility (CSR).
Industri rokok menerapkan strategi
tertentu dalam membentuk image perempuan
perokok sebagai perempuan yang trendi,
glamor, mandiri, dan modern. Perempuan
adakalanya menggunakan rokok sebagai alat
untuk membentuk image tersebut. Meskipun
demikian, di sisi lain masih ada stereotipe gender
yang melekatkan image buruk bagi perempuan
perokok. Mereka dianggap perempuan yang
“nakal”, bukan perempuan baik-baik, dan
identik dengan dunia malam. Selain motivasi
pembentukan image, merokok juga digunakan
untuk strategi coping oleh perempuan. Coping
adalah kesadaran diri sendiri untuk mengelola
keadaan dan mengatasi permasalahan hidup
personal dan interpersonal, untuk mengurangi
stres dan konflik. Coping Stress ini sebagai
Problem Solving-Focused Coping, yang salah
satu aspeknya adalah Escape, yaitu usaha
menghilangkan stres dengan melarikan diri dari
masalah dan beralih pada hal-hal lain, seperti:
merokok, narkoba, dan makan lebih banyak.
Upaya Pengendalian Perokok
Menaikkan harga rokok dianggap sebagai
salah satu alat kendali untuk menurunkan
jumlah perokok di Indonesia yang terus
mengalami peningkatan. Ketentuan ini
juga tercantum dalam The World Health
Organization (WHO) Framework Convention
on Tobacco Control (FCTC) Article 6. The WHO
FCTC merupakan perjanjian pertama negara-
negara di dunia, mencakup desain komprehensif
yang dirancang untuk mengurangi kerusakan
kesehatan dan dampak ekonomi dari tembakau.
Tetapi sayangnya, hingga saat ini Indonesia
merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara
yang belum menandatangani konvensi ini.
Meskipun begitu, Pemerintah telah
berupaya untuk mengendalikan jumlah perokok,
salah satunya dengan menyusun Peta Jalan
Pengendalian Dampak Konsumsi Rokok Bagi
Kesehatan, yang diatur melalui Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
40 Tahun 2013. Peta Jalan ini digunakan sebagai
acuan bagi Pemerintah, pemerintah daerah, dan
masyarakat dalam pengambilan kebijakan dan
strategi pengendalian dampak konsumsi rokok
di Indonesia. Capaian yang diharapkan dari Peta
Jalan ini yaitu pembentukan dan implementasi
kebijakan publik/regulasi yang melindungi
masyarakat dari ancaman bahaya merokok,
contohnya: aturan Kawasan Tanpa Rokok
(KTR). Sementara itu, DPR-RI telah melakukan
upaya pembahasan Rancangan Undang-Undang
(RUU) Pertembakauan. RUU ini sejak awal
penyusunannya mengundang kontroversi, namun
tetap akan segera dibawa dalam sidang paripurna
untuk selanjutnya disahkan sebagai peraturan
perundang-undangan.
Meskipun telah ada upaya tersebut, sangat
disadari upaya mengendalikan jumlah perokok
masih membutuhkan peran serta masyarakat.
Sebagai contoh, sebagaimana yang dilakukan oleh
organisasi Wanita Indonesia Tanpa Tembakau
(WITT). Pada tanggal 28 Mei 2012, WITT,
Komnas Perlindungan Anak, dan Koalisi Anti
Kekerasan Berbasis Gender menyampaikan
Siaran Pers yang menegaskan bahwa “Intervensi
Industri Rokok, Kejahatan Terhadap Hak
Kesehatan Anak dan Perempuan”. Substansi yang
disampaikan dalam Siaran Pers tersebut masih
cukup relevan hingga saat ini, bahwa Pemerintah
dan para pengambil kebijakan diharapkan
agar menolak segala bentuk intervensi industri
rokok dan lebih berpihak pada hak kesehatan
masyarakat, terutama anak dan perempuan yang
merupakan kelompok rentan.
Hingga tahun 2016 ini, WITT juga masih
terus gencar melakukan kampanye "Gaya
Hidup Sehat Tanpa Rokok" di sekolah-sekolah.
Menurut WITT, upaya untuk menghentikan
atau minimal mengurangi perokok Indonesia
tidak hanya menjadi kewajiban pemerintah,
publik figur, dan tokoh masyarakat saja. Tetapi,
harus dimulai dari masyarakat dan unit terkecil
masyarakat, yaitu keluarga. Di sini dibutuhkan
peran aktif perempuan sebagai isteri dan ibu,
untuk memberikan masukan positif kepada
keluarganya mengenai bahaya merokok. Kedua
orang tua seharusnya dapat mengawasi anak-
anaknya agar tidak terjerumus menjadi perokok.
Apabila ada ayah atau anggota keluarga lainnya
yang merokok, harus dapat dicegah agar tidak
ditiru oleh anak-anak.
Penutup
Sangat disadari bahwa rokok sebagai
salah satu produk tembakau memiliki
berbagai dampak terhadap kesehatan yang
mengonsumsinya. Faktanya, jumlah perokok
justru selalu menunjukkan trend meningkat,
termasuk perempuan perokok; meskipun telah
diperingatkan bahwa rokok dapat menyebabkan
gangguan kesehatan, kehamilan, kelainan
janin, impotensi, dan infertilitas. Perempuan
dan anak lebih rentan terkena dampak rokok.
- 12 -
Sebagai upaya untuk mengurangi meluasnya
dampak rokok di tengah masyarakat, kelompok
perempuan pun secara aktif ikut serta
melakukan berbagai kegiatan. Contohnya:
Kampanye yang dilakukan oleh WITT dan
Siaran Pers yang dideklarasikan oleh Komnas
Perlindungan Anak, WITT, dan Koalisi Anti
Kekerasan Berbasis Gender.
Hasil kajian menunjukkan bahwa
salah satu cara efektif untuk menurunkan
jumlah perokok di Indonesia adalah dengan
menaikkan tarif cukai dan harga rokok. Sebelum
menetapkan kebijakan mengenai hal tersebut,
pemerintah perlu melakukan kajian mendalam
dari berbagai aspek, antara lain: perdagangan,
industri, dan kesehatan. Terkait dengan The
WHO FCTC, Pemerintah hendaknya segera
mengambil keputusan untuk meratifikasinya
dengan mempertimbangkan berbagai aspek.
Diperlukan pula konsistensi pemerintah
dalam mengimplementasikan dan berupaya
mewujudkan capaian Peta Jalan Pengendalian
Dampak Konsumsi Rokok Bagi Kesehatan/
Permenkes No. 40/Tahun 2013. DPR-RI juga
perlu mengawasi pelaksananaan kebijakan
Pemerintah terkait pengendalian dampak
konsumsi tembakau/rokok. Selain itu, DPR-RI
harus lebih berhati-hati mempertimbangkan
dampak dari pengesahan RUU Pertembakauan
dan bagaimana implementasinya kelak.
Referensi
Lazarus dan Folkman, dalam Jenefer Robinso.
2005. “Deeper Than Reason: Emotion and Its
Role in Literature, Music, and Art”, hal. 438.
ISBN 978-0-19-926365-3.
WHO, CDC Foundation, World Lung Foundation,
et.al. 2015. The Global Adult Tobacco Survey
(GATS) Atlas. Myriad Editions, ISBN (pbk): 978-
0-9964232-0-5ISBN(ebk):978-0-9964232-1-2.
“Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 40 Tahun 2013 tentang Peta Jalan
Pengendalian Dampak Konsumsi Rokok Bagi
Kesehatan”.
Anna Reimondos, Iwu Dwisetyani Utomo, Peter
McDonald, Terence Hull, Heru Suparno,
dan Ariane Utomo. 2012. Policy Background
No.2: Merokok dan Penduduk Dewasa Muda
di Indonesia, http://demography.anu.edu.
au/sites/default/files/research/transition-
to-adulthood/Policy_Background_%232_
Smoking-Bhs_Indonesia.pdf, Australian
National University dan Pusat Penelitian
Kesehatan Universitas Indonesia, diakses pada
22 Agustus 2016.
Framework Convention Alliance. Oktober 2012.
“Taxation and Prices: Essential Facts,
Campaign For Tobacco Free-Kids”, pada
http://www.fctc.org/images/stories/price_tax_
facts.pdf, diakses 22 Agustus 2016.
Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas
Anak) dan Koalisi Anti Kekerasan Berbasis
Gender dan Wanita Indonesia Tanpa
Tembakau (WITT). “Deklarasi Jakarta”, 28
Mei 2012, dalam https://komnaspa.wordpress.
com/2012/05/29/intervensi-industri-rokok-
kejahatan-terhadap-hak-kesehatan-anak-dan-
perempuan/, diakses 22 Agustus 2016.
Marlina Berlian Sarah Djami. 2013. Analisis Kasus
Perempuan yang Merokok Berdasarkan
Persepsi Psikologi Sosial, http://www.academia.
edu/11252795/ANALISIS_KASUS_
P E R E M P U A N _ Y A N G _ M E R O K O K _
BERDASARKAN_PERSPESI_PSIKOLOGI_
SOSIAL, Universitas Negeri Surabaya Fakultas
Ilmu Pendidikan Prodi Psikologi, diakses 22
Agustus 2016.
Yuni Lestari dan Argyo Demartoto. 2013. “Perempuan
dan Rokok (Kajian Sosiologi Kesehatan Terhadap
Perilaku Kesehatan Reproduksi Perempuan
Perokok Di Kota Surakarta)”, http://argyo.staff.
uns.ac.id/2013/05/30/perempuan-dan-rokok-
kajian-sosiologi-kesehatan-terhadap-perilaku-
kesehatan-reproduksi-perempuan-perokok-di-
kota-surakarta/, diakses 22 Agustus 2016.
“Cegah Konsumsi Rokok dari Keluarga”, http://
life.viva.co.id/news/read/812552-cegah-
konsumsi-rokok-mulai-dari-keluarga, diakses
24 Agustus 2016.
“Ini Hasil Lengkap Penelitian Prof Hasbullah Soal
Harga Rokok Rp. 50ribu”, dalam https://news.
detik.com/berita/3280596/ini-hasil-lengkap-
penelitian-prof-hasbullah-soal-harga-rokok-
rp-50-ribu, diakses 22 Agustus 2016.
“Perokok Perempuan”, http://www.kompak.co/
perokok-perempuan/,diakses22Agustus2016.
“Rokok Ilegal Merugikan Bangsa dan Negara”,
dalam http://www.depkes.go.id/article/
view/15060900001/rokok-illegal-
merugikan-bangsa-dan-negara.html, diakses
23 Agustus 2016.
“Wacana Harga Rokok Naik Hingga Rp.50.000
Ini Tanggapan Sampoerna”, dalam
http://bisniskeuangan.kompas.com/
read/2016/08/21/130619026/wacana.harga.
rokok.naik.hingga.rp.50.000.ini.tanggapan.
sampoerna,diakses23Agustus2016.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

gejala rokok dikalangan pelajar
gejala rokok dikalangan pelajargejala rokok dikalangan pelajar
gejala rokok dikalangan pelajarajiex96
 
Data Perilaku Merokok Berdasarkan Umur Mulai Merokok Di Indonesia
Data Perilaku Merokok Berdasarkan Umur Mulai Merokok Di IndonesiaData Perilaku Merokok Berdasarkan Umur Mulai Merokok Di Indonesia
Data Perilaku Merokok Berdasarkan Umur Mulai Merokok Di Indonesiamayangsorayabeliana
 
Konsumsi rokok peserta pkh
Konsumsi rokok peserta pkhKonsumsi rokok peserta pkh
Konsumsi rokok peserta pkhBe Susantyo
 
Upaya merubah perilaku merokok suami yang istrinya hamil melalui konseling mo...
Upaya merubah perilaku merokok suami yang istrinya hamil melalui konseling mo...Upaya merubah perilaku merokok suami yang istrinya hamil melalui konseling mo...
Upaya merubah perilaku merokok suami yang istrinya hamil melalui konseling mo...yaya' Suryaningsih
 

La actualidad más candente (7)

gejala rokok dikalangan pelajar
gejala rokok dikalangan pelajargejala rokok dikalangan pelajar
gejala rokok dikalangan pelajar
 
Portfolio Yulida Medistiara
Portfolio Yulida MedistiaraPortfolio Yulida Medistiara
Portfolio Yulida Medistiara
 
Data Perilaku Merokok Berdasarkan Umur Mulai Merokok Di Indonesia
Data Perilaku Merokok Berdasarkan Umur Mulai Merokok Di IndonesiaData Perilaku Merokok Berdasarkan Umur Mulai Merokok Di Indonesia
Data Perilaku Merokok Berdasarkan Umur Mulai Merokok Di Indonesia
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Konsumsi rokok peserta pkh
Konsumsi rokok peserta pkhKonsumsi rokok peserta pkh
Konsumsi rokok peserta pkh
 
Upaya merubah perilaku merokok suami yang istrinya hamil melalui konseling mo...
Upaya merubah perilaku merokok suami yang istrinya hamil melalui konseling mo...Upaya merubah perilaku merokok suami yang istrinya hamil melalui konseling mo...
Upaya merubah perilaku merokok suami yang istrinya hamil melalui konseling mo...
 
Buku fakta-tembakau
Buku fakta-tembakauBuku fakta-tembakau
Buku fakta-tembakau
 

Similar a 16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuan

Makalah Perilaku merokok berdasarkan usia
Makalah Perilaku merokok berdasarkan usiaMakalah Perilaku merokok berdasarkan usia
Makalah Perilaku merokok berdasarkan usiaTiyaPurnanita
 
Makalah Penyajian Data Kesehatan
Makalah Penyajian Data KesehatanMakalah Penyajian Data Kesehatan
Makalah Penyajian Data KesehatanMelaFitriyani1
 
Makalah olahraga pengaruh merokok bagi perkembangan janin
Makalah olahraga pengaruh merokok bagi perkembangan janinMakalah olahraga pengaruh merokok bagi perkembangan janin
Makalah olahraga pengaruh merokok bagi perkembangan janinAmir Uddin
 
Dra.-Ermalena-INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdf
Dra.-Ermalena-INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdfDra.-Ermalena-INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdf
Dra.-Ermalena-INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdfHadiAbdillah5
 
intervensi-komunitas-untuk-menghentikan-perilaku-merokok-remaja
intervensi-komunitas-untuk-menghentikan-perilaku-merokok-remajaintervensi-komunitas-untuk-menghentikan-perilaku-merokok-remaja
intervensi-komunitas-untuk-menghentikan-perilaku-merokok-remajaSave Joe
 
Bahaya rokok.pptx
Bahaya rokok.pptxBahaya rokok.pptx
Bahaya rokok.pptxbianka60
 
Roadmap Pengendalian Tembakau Indonesia
Roadmap Pengendalian Tembakau IndonesiaRoadmap Pengendalian Tembakau Indonesia
Roadmap Pengendalian Tembakau IndonesiaDeni Kurniawan
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptxWanHar3
 
Opini Publik Tentang Isu Pengendalian Tembakau di Media Sosial
Opini Publik Tentang Isu Pengendalian Tembakau di Media SosialOpini Publik Tentang Isu Pengendalian Tembakau di Media Sosial
Opini Publik Tentang Isu Pengendalian Tembakau di Media SosialIsmail Fahmi
 
makalah data umur mulai merokok di indonesia
makalah data umur mulai merokok di indonesiamakalah data umur mulai merokok di indonesia
makalah data umur mulai merokok di indonesiamuhamadrizkiabdulgan
 
Data Perilaku Merokok Berdasarkan Umur Mulai Merokok di Indonesia
Data Perilaku Merokok Berdasarkan Umur Mulai Merokok di IndonesiaData Perilaku Merokok Berdasarkan Umur Mulai Merokok di Indonesia
Data Perilaku Merokok Berdasarkan Umur Mulai Merokok di IndonesiaZerinOktariani
 
PERILAKU USIA MULAI MEROKOK DI INDONESIA
PERILAKU USIA MULAI MEROKOK DI INDONESIAPERILAKU USIA MULAI MEROKOK DI INDONESIA
PERILAKU USIA MULAI MEROKOK DI INDONESIAmayangsorayabeliana
 
PERILAKU USIA MULAI MEROKOK DI INDONESIA
PERILAKU USIA MULAI MEROKOK DI INDONESIAPERILAKU USIA MULAI MEROKOK DI INDONESIA
PERILAKU USIA MULAI MEROKOK DI INDONESIATiyaPurnanita
 
Cara Membuat Glow In The Dark Poster (Creative Communication - Univ. Mercu Bu...
Cara Membuat Glow In The Dark Poster (Creative Communication - Univ. Mercu Bu...Cara Membuat Glow In The Dark Poster (Creative Communication - Univ. Mercu Bu...
Cara Membuat Glow In The Dark Poster (Creative Communication - Univ. Mercu Bu...Musti Awan
 
FAKTA ROKOK DI INDONESIA
FAKTA ROKOK DI INDONESIAFAKTA ROKOK DI INDONESIA
FAKTA ROKOK DI INDONESIAMuhammad Ridwan
 
Gejala sosial
Gejala sosialGejala sosial
Gejala sosialsmk spaoh
 

Similar a 16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuan (20)

Rokok sik
Rokok sikRokok sik
Rokok sik
 
Makalah Perilaku merokok berdasarkan usia
Makalah Perilaku merokok berdasarkan usiaMakalah Perilaku merokok berdasarkan usia
Makalah Perilaku merokok berdasarkan usia
 
Makalah Penyajian Data Kesehatan
Makalah Penyajian Data KesehatanMakalah Penyajian Data Kesehatan
Makalah Penyajian Data Kesehatan
 
Rokok sik 1
Rokok sik 1Rokok sik 1
Rokok sik 1
 
Bahaya merokok bagi kesehatan
Bahaya merokok bagi kesehatanBahaya merokok bagi kesehatan
Bahaya merokok bagi kesehatan
 
Makalah olahraga pengaruh merokok bagi perkembangan janin
Makalah olahraga pengaruh merokok bagi perkembangan janinMakalah olahraga pengaruh merokok bagi perkembangan janin
Makalah olahraga pengaruh merokok bagi perkembangan janin
 
Dra.-Ermalena-INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdf
Dra.-Ermalena-INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdfDra.-Ermalena-INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdf
Dra.-Ermalena-INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdf
 
intervensi-komunitas-untuk-menghentikan-perilaku-merokok-remaja
intervensi-komunitas-untuk-menghentikan-perilaku-merokok-remajaintervensi-komunitas-untuk-menghentikan-perilaku-merokok-remaja
intervensi-komunitas-untuk-menghentikan-perilaku-merokok-remaja
 
Bahaya rokok.pptx
Bahaya rokok.pptxBahaya rokok.pptx
Bahaya rokok.pptx
 
Roadmap Pengendalian Tembakau Indonesia
Roadmap Pengendalian Tembakau IndonesiaRoadmap Pengendalian Tembakau Indonesia
Roadmap Pengendalian Tembakau Indonesia
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptx
 
Opini Publik Tentang Isu Pengendalian Tembakau di Media Sosial
Opini Publik Tentang Isu Pengendalian Tembakau di Media SosialOpini Publik Tentang Isu Pengendalian Tembakau di Media Sosial
Opini Publik Tentang Isu Pengendalian Tembakau di Media Sosial
 
makalah data umur mulai merokok di indonesia
makalah data umur mulai merokok di indonesiamakalah data umur mulai merokok di indonesia
makalah data umur mulai merokok di indonesia
 
Data Perilaku Merokok Berdasarkan Umur Mulai Merokok di Indonesia
Data Perilaku Merokok Berdasarkan Umur Mulai Merokok di IndonesiaData Perilaku Merokok Berdasarkan Umur Mulai Merokok di Indonesia
Data Perilaku Merokok Berdasarkan Umur Mulai Merokok di Indonesia
 
Rokok sik
Rokok sikRokok sik
Rokok sik
 
PERILAKU USIA MULAI MEROKOK DI INDONESIA
PERILAKU USIA MULAI MEROKOK DI INDONESIAPERILAKU USIA MULAI MEROKOK DI INDONESIA
PERILAKU USIA MULAI MEROKOK DI INDONESIA
 
PERILAKU USIA MULAI MEROKOK DI INDONESIA
PERILAKU USIA MULAI MEROKOK DI INDONESIAPERILAKU USIA MULAI MEROKOK DI INDONESIA
PERILAKU USIA MULAI MEROKOK DI INDONESIA
 
Cara Membuat Glow In The Dark Poster (Creative Communication - Univ. Mercu Bu...
Cara Membuat Glow In The Dark Poster (Creative Communication - Univ. Mercu Bu...Cara Membuat Glow In The Dark Poster (Creative Communication - Univ. Mercu Bu...
Cara Membuat Glow In The Dark Poster (Creative Communication - Univ. Mercu Bu...
 
FAKTA ROKOK DI INDONESIA
FAKTA ROKOK DI INDONESIAFAKTA ROKOK DI INDONESIA
FAKTA ROKOK DI INDONESIA
 
Gejala sosial
Gejala sosialGejala sosial
Gejala sosial
 

Más de sakuramochi

9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak
9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak
9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anaksakuramochi
 
10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual
10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual
10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksualsakuramochi
 
8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta
8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta
8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakartasakuramochi
 
7_Dampak Sosial TBO
7_Dampak Sosial TBO7_Dampak Sosial TBO
7_Dampak Sosial TBOsakuramochi
 
6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan
6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan
6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuansakuramochi
 
4_Kontroversi Izin Lingkungan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
4_Kontroversi Izin Lingkungan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung4_Kontroversi Izin Lingkungan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
4_Kontroversi Izin Lingkungan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandungsakuramochi
 
11_Wacana WNA menjadi Rektor di PTN
11_Wacana WNA menjadi Rektor di PTN11_Wacana WNA menjadi Rektor di PTN
11_Wacana WNA menjadi Rektor di PTNsakuramochi
 
12_Antisipasi Bencana Hidrometeorlogi di Indonesia
12_Antisipasi Bencana Hidrometeorlogi di Indonesia12_Antisipasi Bencana Hidrometeorlogi di Indonesia
12_Antisipasi Bencana Hidrometeorlogi di Indonesiasakuramochi
 
13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...
13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...
13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...sakuramochi
 
14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan
14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan
14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasansakuramochi
 
15_Wacana Penerapan Full Day School Untuk Siswa SD dan SMP
15_Wacana Penerapan Full Day School Untuk Siswa SD dan SMP15_Wacana Penerapan Full Day School Untuk Siswa SD dan SMP
15_Wacana Penerapan Full Day School Untuk Siswa SD dan SMPsakuramochi
 
1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklimsakuramochi
 
2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikan
2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikan2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikan
2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikansakuramochi
 
3 Mewaspadai Ancaman Virus Zika di Indonesia
3 Mewaspadai Ancaman Virus Zika di Indonesia3 Mewaspadai Ancaman Virus Zika di Indonesia
3 Mewaspadai Ancaman Virus Zika di Indonesiasakuramochi
 

Más de sakuramochi (14)

9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak
9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak
9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak
 
10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual
10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual
10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual
 
8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta
8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta
8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta
 
7_Dampak Sosial TBO
7_Dampak Sosial TBO7_Dampak Sosial TBO
7_Dampak Sosial TBO
 
6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan
6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan
6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan
 
4_Kontroversi Izin Lingkungan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
4_Kontroversi Izin Lingkungan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung4_Kontroversi Izin Lingkungan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
4_Kontroversi Izin Lingkungan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
 
11_Wacana WNA menjadi Rektor di PTN
11_Wacana WNA menjadi Rektor di PTN11_Wacana WNA menjadi Rektor di PTN
11_Wacana WNA menjadi Rektor di PTN
 
12_Antisipasi Bencana Hidrometeorlogi di Indonesia
12_Antisipasi Bencana Hidrometeorlogi di Indonesia12_Antisipasi Bencana Hidrometeorlogi di Indonesia
12_Antisipasi Bencana Hidrometeorlogi di Indonesia
 
13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...
13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...
13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...
 
14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan
14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan
14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan
 
15_Wacana Penerapan Full Day School Untuk Siswa SD dan SMP
15_Wacana Penerapan Full Day School Untuk Siswa SD dan SMP15_Wacana Penerapan Full Day School Untuk Siswa SD dan SMP
15_Wacana Penerapan Full Day School Untuk Siswa SD dan SMP
 
1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
 
2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikan
2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikan2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikan
2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikan
 
3 Mewaspadai Ancaman Virus Zika di Indonesia
3 Mewaspadai Ancaman Virus Zika di Indonesia3 Mewaspadai Ancaman Virus Zika di Indonesia
3 Mewaspadai Ancaman Virus Zika di Indonesia
 

Último

Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxhartonohajar
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxZainul Ulum
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfNezaPurna
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfHeru Syah Putra
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...ngrecopemdes
 

Último (7)

Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
 

16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuan

  • 1. - 9 - Info Singkat © 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI www.pengkajian.dpr.go.id ISSN 2088-2351 Vol. VIII, No. 16/II/P3DI/Agustus/2016KESEJAHTERAAN SOSIAL Kajian Singkat terhadap Isu Aktual dan Strategis Majalah KENDALI JUMLAH PEROKOK UNTUK MELINDUNGI KESEHATAN PEREMPUAN Dina Martiany*) Abstrak Wacana kenaikan tarif cukai dan harga rokok di Indonesia menjadi isu hangat yang sedang bergulir. Kenaikan harga rokok dianggap sebagai salah satu upaya atau alat kendali untuk menurunkan jumlah perokok. Penurunan jumlah perokok diharapkan dapat mengurangi risiko kesehatan yang dialami masyarakat. Perempuan dan anak- anak termasuk dalam kelompok rentan mengalami bahaya rokok. Selain upaya dari Pemerintah, DPR, dan stakeholders lainnya; dibutuhkan pula peran serta masyarakat dalam mengendalikan jumlah perokok dan bahaya rokok. Pendahuluan Dalam beberapa hari terakhir, muncul wacana kenaikan tarif cukai dan harga rokok hingga menjadi Rp50.000 per kemasan. Wacana ini berawal dari publikasi hasil penelitian Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan (PKEKK) atau Center for Health Economic dan Policy Studies (Cheps) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI), yang dipimpin oleh Prof. Hasbullah Thabrany. Hasil penelitian menyatakan 72,3 persen dari 1000 responden berpendapat jika harga rokok Rp50 ribu atau lebih akan membuat perokok berhenti merokok. Sampai saat ini Menteri Keuangan Sri Mulyani belum mengeluarkan aturan baru terkait harga jual eceran maupun tarif cukai rokok. Namun perdebatan pro dan kontra mengenai wacana kenaikan harga rokok masih terus berkembang. Sebagian pihak tidak setuju, terutama dari kalangan pelaku industri rokok. Head of Regulatory Affairs, International Trade, and Communications PT. Sampoerna, Tbk. menegaskan bahwa kenaikan harga drastis maupun kenaikan cukai secara eksesif bukan merupakan langkah bijaksana. Menurutnya, kenaikan ini harus mempertimbangkan kondisi industri dan daya beli masyarakat. Kenaikan harga rokok dianggap akan berpotensi merugikan petani tembakau; industri rokok akan mengalami kerugian dan menyebabkan banyak tenaga kerja harus dirumahkan; perokok berat yang tidak sanggup membeli rokok akan menempuh jalan kriminal untuk mendapatkan rokok; dapat menyebabkan adanya pasar gelap rokok; dan akan ada rokok oplosan. Sementara itu, pihak lainnya mendukung wacana ini dengan berbagai argumen, terutama untuk perlindungan masyarakat dari bahaya rokok. Ketua DPR Ade Komarudin mengatakan setuju dengan wacana kenaikan harga rokok, *) Peneliti Muda Kajian Wanita pada Bidang Kesejahteraan Sosial, Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI. Email: dina.martiany@dpr.go.id
  • 2. - 10 - karena akan dapat mengurangi kebiasaan merokok di masyarakat. Menurutnya, rokok merupakan musuh bangsa yang sudah disadari semua orang. Kenaikan cukai rokok juga dapat meningkatkan penerimaan negara. Pemerintah bahkan telah menargetkan pendapatan cukai hasil tembakau dalam RAPBN 2017 sebesar Rp149,88 triliun atau naik 5,78 persen dari target APBNP 2016 sebesar Rp141,7 triliun. Framework Convention Alliance dalam Taxation and Prices: Essential Facts yang dikeluarkan dalam rangka “Kampanye Anak Bebas Tembakau/ Campaign for Tobacco Free- Kids”, memaparkan bahwa kebijakan yang paling efektif untuk mengurangi konsumsi tembakau/rokok adalah dengan menaikkan harga produk tembakau melalui peningkatkan pajak/cukai. Harga tembakau/rokok yang tinggi akan meningkatkan perokok berhenti merokok; mencegah inisiasi di kalangan perokok potensial; dan mengurangi kuantitas konsumsi tembakau di kalangan perokok aktif. Penurunan jumlah perokok diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Bagaimanapun rokok memiliki dampak bagi perokok itu sendiri maupun orang lain di sekitarnya/perokok pasif. Anak dan perempuan merupakan kelompok masyarakat yang sangat rentan terhadap bahaya rokok. Kedua kelompok ini memiliki posisi tawar yang rendah dalam menghadapi taktik pemasaran industri rokok. Mereka pun sangat berisiko terpapar asap rokok dari perokok aktif di sekitarnya, dan menyebabkan gangguan kesehatan, kehamilan, infertilitas, serta psikologis. Menyadari hal tersebut, para aktivis anti rokok/tembakau melakukan berbagai upaya untuk menjauhkan dampak rokok dari perempuan. Adapun pembahasan lebih lanjut mengenai dampak rokok terhadap perempuan dan upaya menanggulanginya, akan diulas dalam uraian berikut ini. Perempuan dan Dampak Rokok The Global Adult Tobacco Survey (GATS) Atlas Tahun 2015 menunjukkan jumlah perokok di Indonesia yang berusia 15 tahun ke atas, laki-laki mencapai 67% dan perempuan 3%. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Tahun 2013, prevalensi perokok usia 15 tahun ke atas mencapai 36,3%. Data Global Youth Tobbaco Survey 2014 (GYTS 2014) menyebutkan 20,3 % anak sekolah merokok (Laki-laki 36%, perempuan 4.3%). Walaupun proporsi perokok perempuan lebih rendah dibandingkan laki-laki, namun terjadi peningkatan sebanyak 5 kali lipat dari 1,7% (1995) menjadi 6,7% (2013). Secara umum, seluruh bentuk tembakau dapat menyebabkan kecanduan dan berpotensi menyebabkan penyakit/gangguan tertentu. Berbagai kajian ilmiah menunjukkan bukti bahwa tembakau -- terutama rokok -- dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti: variasi kanker, termasuk kanker paru-paru, mulut, kerongkongan (esophagus), pangkal tenggorokan (larynx), mulut dan tekak (pharynx), perut, dan pankreas. Perokok perempuan memiliki dampak yang lebih spesifik lagi, terutama terkait kesehatan reproduksinya. Dalam iklan rokok dan kemasan rokok, sebenarnya telah diperingatkan bahwa rokok dapat menyebabkan gangguan kesehatan, kehamilan, kelainan janin, dan impotensi. Berbagai hasil penelitian pun telah memaparkan kaitan merokok dengan infertilitas (Lestari dan Demartoto, 2013). Nikotin dalam rokok menyebabkan gangguan pematangan ovum (sel telur). Hal inilah yang dianggap menjadi penyebab sulitnya terjadi kehamilan pada perempuan yang merokok. Nikotin dapat menyebabkan gangguan pada proses pelepasan ovum dan memperlambat mobilitas tuba. Perempuan perokok memiliki risiko sekitar 2 - 4 kali lebih tinggi untuk mengalami kehamilan di luar kandungan, dibandingkan perempuan bukan perokok. Nikotin juga dapat menyebabkan timbulnya gangguan haid, karena memengaruhi metabolisme estrogen. Selain dampak kesehatan, merokok juga memberikan dampak psikologis menjadi kecanduan. Penelitian yang dilakukan oleh Kelly Cosgrove (asisten profesor psikiatri di Yale University School of Medicine), menunjukkan bahwa perempuan lebih sulit berhenti merokok, karena otak perempuan bereaksi secara berbeda terhadap nikotin. Pada kenyataannya, meskipun telah diketahui bahaya rokok terhadap perempuan, namun masih terjadi peningkatan perokok perempuan. Menurut Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Komunikasi Pengendalian Tembakau (KOMPAK), peningkatan penggunaan produk tembakau/rokok diakibatkan karena adanya perubahan peran dan status ekonomi kaum perempuan sebagai dampak modernisasi. Pemasaran industri rokok di seluruh dunia yang menjadikan perempuan target sasaran juga menyebabkan peningkatan jumlah perempuan perokok. Industri rokok terus memperbaharui taktiknya untuk menjadikan anak dan perempuan sebagai targetnya. Caranya yaitu
  • 3. - 11 - dengan membangun image positif produk rokok; melalui iklan, promosi, sponsor, dan kegiatan Coporate Social Responsibility (CSR). Industri rokok menerapkan strategi tertentu dalam membentuk image perempuan perokok sebagai perempuan yang trendi, glamor, mandiri, dan modern. Perempuan adakalanya menggunakan rokok sebagai alat untuk membentuk image tersebut. Meskipun demikian, di sisi lain masih ada stereotipe gender yang melekatkan image buruk bagi perempuan perokok. Mereka dianggap perempuan yang “nakal”, bukan perempuan baik-baik, dan identik dengan dunia malam. Selain motivasi pembentukan image, merokok juga digunakan untuk strategi coping oleh perempuan. Coping adalah kesadaran diri sendiri untuk mengelola keadaan dan mengatasi permasalahan hidup personal dan interpersonal, untuk mengurangi stres dan konflik. Coping Stress ini sebagai Problem Solving-Focused Coping, yang salah satu aspeknya adalah Escape, yaitu usaha menghilangkan stres dengan melarikan diri dari masalah dan beralih pada hal-hal lain, seperti: merokok, narkoba, dan makan lebih banyak. Upaya Pengendalian Perokok Menaikkan harga rokok dianggap sebagai salah satu alat kendali untuk menurunkan jumlah perokok di Indonesia yang terus mengalami peningkatan. Ketentuan ini juga tercantum dalam The World Health Organization (WHO) Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) Article 6. The WHO FCTC merupakan perjanjian pertama negara- negara di dunia, mencakup desain komprehensif yang dirancang untuk mengurangi kerusakan kesehatan dan dampak ekonomi dari tembakau. Tetapi sayangnya, hingga saat ini Indonesia merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang belum menandatangani konvensi ini. Meskipun begitu, Pemerintah telah berupaya untuk mengendalikan jumlah perokok, salah satunya dengan menyusun Peta Jalan Pengendalian Dampak Konsumsi Rokok Bagi Kesehatan, yang diatur melalui Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2013. Peta Jalan ini digunakan sebagai acuan bagi Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam pengambilan kebijakan dan strategi pengendalian dampak konsumsi rokok di Indonesia. Capaian yang diharapkan dari Peta Jalan ini yaitu pembentukan dan implementasi kebijakan publik/regulasi yang melindungi masyarakat dari ancaman bahaya merokok, contohnya: aturan Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Sementara itu, DPR-RI telah melakukan upaya pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pertembakauan. RUU ini sejak awal penyusunannya mengundang kontroversi, namun tetap akan segera dibawa dalam sidang paripurna untuk selanjutnya disahkan sebagai peraturan perundang-undangan. Meskipun telah ada upaya tersebut, sangat disadari upaya mengendalikan jumlah perokok masih membutuhkan peran serta masyarakat. Sebagai contoh, sebagaimana yang dilakukan oleh organisasi Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT). Pada tanggal 28 Mei 2012, WITT, Komnas Perlindungan Anak, dan Koalisi Anti Kekerasan Berbasis Gender menyampaikan Siaran Pers yang menegaskan bahwa “Intervensi Industri Rokok, Kejahatan Terhadap Hak Kesehatan Anak dan Perempuan”. Substansi yang disampaikan dalam Siaran Pers tersebut masih cukup relevan hingga saat ini, bahwa Pemerintah dan para pengambil kebijakan diharapkan agar menolak segala bentuk intervensi industri rokok dan lebih berpihak pada hak kesehatan masyarakat, terutama anak dan perempuan yang merupakan kelompok rentan. Hingga tahun 2016 ini, WITT juga masih terus gencar melakukan kampanye "Gaya Hidup Sehat Tanpa Rokok" di sekolah-sekolah. Menurut WITT, upaya untuk menghentikan atau minimal mengurangi perokok Indonesia tidak hanya menjadi kewajiban pemerintah, publik figur, dan tokoh masyarakat saja. Tetapi, harus dimulai dari masyarakat dan unit terkecil masyarakat, yaitu keluarga. Di sini dibutuhkan peran aktif perempuan sebagai isteri dan ibu, untuk memberikan masukan positif kepada keluarganya mengenai bahaya merokok. Kedua orang tua seharusnya dapat mengawasi anak- anaknya agar tidak terjerumus menjadi perokok. Apabila ada ayah atau anggota keluarga lainnya yang merokok, harus dapat dicegah agar tidak ditiru oleh anak-anak. Penutup Sangat disadari bahwa rokok sebagai salah satu produk tembakau memiliki berbagai dampak terhadap kesehatan yang mengonsumsinya. Faktanya, jumlah perokok justru selalu menunjukkan trend meningkat, termasuk perempuan perokok; meskipun telah diperingatkan bahwa rokok dapat menyebabkan gangguan kesehatan, kehamilan, kelainan janin, impotensi, dan infertilitas. Perempuan dan anak lebih rentan terkena dampak rokok.
  • 4. - 12 - Sebagai upaya untuk mengurangi meluasnya dampak rokok di tengah masyarakat, kelompok perempuan pun secara aktif ikut serta melakukan berbagai kegiatan. Contohnya: Kampanye yang dilakukan oleh WITT dan Siaran Pers yang dideklarasikan oleh Komnas Perlindungan Anak, WITT, dan Koalisi Anti Kekerasan Berbasis Gender. Hasil kajian menunjukkan bahwa salah satu cara efektif untuk menurunkan jumlah perokok di Indonesia adalah dengan menaikkan tarif cukai dan harga rokok. Sebelum menetapkan kebijakan mengenai hal tersebut, pemerintah perlu melakukan kajian mendalam dari berbagai aspek, antara lain: perdagangan, industri, dan kesehatan. Terkait dengan The WHO FCTC, Pemerintah hendaknya segera mengambil keputusan untuk meratifikasinya dengan mempertimbangkan berbagai aspek. Diperlukan pula konsistensi pemerintah dalam mengimplementasikan dan berupaya mewujudkan capaian Peta Jalan Pengendalian Dampak Konsumsi Rokok Bagi Kesehatan/ Permenkes No. 40/Tahun 2013. DPR-RI juga perlu mengawasi pelaksananaan kebijakan Pemerintah terkait pengendalian dampak konsumsi tembakau/rokok. Selain itu, DPR-RI harus lebih berhati-hati mempertimbangkan dampak dari pengesahan RUU Pertembakauan dan bagaimana implementasinya kelak. Referensi Lazarus dan Folkman, dalam Jenefer Robinso. 2005. “Deeper Than Reason: Emotion and Its Role in Literature, Music, and Art”, hal. 438. ISBN 978-0-19-926365-3. WHO, CDC Foundation, World Lung Foundation, et.al. 2015. The Global Adult Tobacco Survey (GATS) Atlas. Myriad Editions, ISBN (pbk): 978- 0-9964232-0-5ISBN(ebk):978-0-9964232-1-2. “Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2013 tentang Peta Jalan Pengendalian Dampak Konsumsi Rokok Bagi Kesehatan”. Anna Reimondos, Iwu Dwisetyani Utomo, Peter McDonald, Terence Hull, Heru Suparno, dan Ariane Utomo. 2012. Policy Background No.2: Merokok dan Penduduk Dewasa Muda di Indonesia, http://demography.anu.edu. au/sites/default/files/research/transition- to-adulthood/Policy_Background_%232_ Smoking-Bhs_Indonesia.pdf, Australian National University dan Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia, diakses pada 22 Agustus 2016. Framework Convention Alliance. Oktober 2012. “Taxation and Prices: Essential Facts, Campaign For Tobacco Free-Kids”, pada http://www.fctc.org/images/stories/price_tax_ facts.pdf, diakses 22 Agustus 2016. Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Anak) dan Koalisi Anti Kekerasan Berbasis Gender dan Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT). “Deklarasi Jakarta”, 28 Mei 2012, dalam https://komnaspa.wordpress. com/2012/05/29/intervensi-industri-rokok- kejahatan-terhadap-hak-kesehatan-anak-dan- perempuan/, diakses 22 Agustus 2016. Marlina Berlian Sarah Djami. 2013. Analisis Kasus Perempuan yang Merokok Berdasarkan Persepsi Psikologi Sosial, http://www.academia. edu/11252795/ANALISIS_KASUS_ P E R E M P U A N _ Y A N G _ M E R O K O K _ BERDASARKAN_PERSPESI_PSIKOLOGI_ SOSIAL, Universitas Negeri Surabaya Fakultas Ilmu Pendidikan Prodi Psikologi, diakses 22 Agustus 2016. Yuni Lestari dan Argyo Demartoto. 2013. “Perempuan dan Rokok (Kajian Sosiologi Kesehatan Terhadap Perilaku Kesehatan Reproduksi Perempuan Perokok Di Kota Surakarta)”, http://argyo.staff. uns.ac.id/2013/05/30/perempuan-dan-rokok- kajian-sosiologi-kesehatan-terhadap-perilaku- kesehatan-reproduksi-perempuan-perokok-di- kota-surakarta/, diakses 22 Agustus 2016. “Cegah Konsumsi Rokok dari Keluarga”, http:// life.viva.co.id/news/read/812552-cegah- konsumsi-rokok-mulai-dari-keluarga, diakses 24 Agustus 2016. “Ini Hasil Lengkap Penelitian Prof Hasbullah Soal Harga Rokok Rp. 50ribu”, dalam https://news. detik.com/berita/3280596/ini-hasil-lengkap- penelitian-prof-hasbullah-soal-harga-rokok- rp-50-ribu, diakses 22 Agustus 2016. “Perokok Perempuan”, http://www.kompak.co/ perokok-perempuan/,diakses22Agustus2016. “Rokok Ilegal Merugikan Bangsa dan Negara”, dalam http://www.depkes.go.id/article/ view/15060900001/rokok-illegal- merugikan-bangsa-dan-negara.html, diakses 23 Agustus 2016. “Wacana Harga Rokok Naik Hingga Rp.50.000 Ini Tanggapan Sampoerna”, dalam http://bisniskeuangan.kompas.com/ read/2016/08/21/130619026/wacana.harga. rokok.naik.hingga.rp.50.000.ini.tanggapan. sampoerna,diakses23Agustus2016.