2. Dimensi Peran Sakit
Sesuatu yang sangat menekan dan
mempengaruhi kemampuan untuk
mengatasinya.
• Konsep diri terganggu
• Regresi
• Ketergantungan
• Depersonalisasi
• Takut dan cemas
• Kehilangan dan perpisahan
3. Hubungan fungsional pasien dengan
peran sakit
Bebas dari tanggung jawab sosial
Tak mampu mencapai tingkat kesehatan
optimal
Harus mencari pertolongan
Bekerjasama dengan ahli yang dapat
membantu
4. Hal-hal yang mempengaruhi reaksi
dan kebutuhan psikologis pasien
1. Penyakit
Penyakit dapat dibedakan satu dengan yang
lainnya, dan dapat dikelompokkan dalam
suatu bangsal. Respon terhadap penyakit
adalah unik, penyakit yang sama dapat
memberi arti yang berbeda pada setiap
individu. Reaksi dan kebutuhan psikologis
pasien tergantung prognosa, keparahan
penyakit, dan lama penderitaan pasien.
5. 2. Pasien
Perbedaan reaksi pasien ditentukan oleh
karakteristik respon terhadap kecemasan
(pola kepribadian), konsep diri dan filosofi
kehidupan (kebahagiaan personal), usia,
golongan sosial ekonomi/finansial, dan jumlah
penyakit yang pernah diderita
6. 3. Sikap orang lain
Sikap orang lain akan mempengaruhi “self
image” contoh : luka bakar, luka terbuka, dan
gangren akan menimbulkan rasa jijik atau
takut pada orang lain. Penyakit yang
menimbulkan bau busuk akan merangsang
rasa mual yang sulit disembunyikan.
7. REAKSI-REAKSI SPESIFIK TERHADAP
PENYAKIT
1. Kecemasan
Merupakan respon awal yang nyata. Didasari
asumsi bahwa penyakit berarti gagal, awal
dari kegagalan yang lengkap yaitu kematian.
Cemas muncul disadari atas perhatian yang
besar terhadap kehidupan dan keadaan
sehat.
8. 2. Syok/shock
Berkaitan dengan diagnosa penyakit. Merasa
tidak berdaya dan seperti sedang bermimpi,
tidak mampu berpikir dengan jelas serta
bertindak secara rasional. Fase krisis terjadi
saat syok berkurang dan kesadaran mulai
pulih : pingsan, depresi, risiko bunuh diri.
9. 3. Denial
Menyangkal penyakit.
Pengingkaran adalah usaha mengatasi situasi
yang sangat menakutkan, suatu cara untuk
berlindung karena belum siap menerima
kenyataan.
bukan berarti keras kepala
10. 4. Curiga
Biasanya sangat berhubungan dengan denial,
pasien tidak menutupi perasaannya. Mencari
berbagai alasan yang meragukan diagnosa,
pasien tidak hanya mengeluh tetapi juga
merasa harus mampu menjaga dirinya agar
tidak disakiti atau ada yang mengambil
keuntungan dari keadaan dirinya
mengajukan pertanyaan2 yang menjengkelkan.
12. 6. Merasa tidak berarti dan kesepian
Merasa sendiri dalam menghadapi masalah
dan tidak mampu berbuat apa-apa
13. 7. Regresi dan rasa tergantung
dapat digunakan untuk mempercepat proses
penyembuhan kebutuhan istirahat
sering perawat sebagai tokoh ibu
14. 8. Rasa malu dan rasa bersalah
Penyakit sebagai hukuman atas dosa-dosa,
tergantung latar belakang keluarga dan sosial
budaya
ex : HIV/AIDS, penyakit kelamin, adiksi obat
terlarang, TBC, kusta
15. 9. Merasa ditolak
akibat isolasi dari pola kehidupan sehari-hari
ex : penyakit menular
Penting perawat : empati, dan perhatian
16. 10. Takut
berkaitan akan tempat yang asing, peralatan medis, rasa
sakit, kehilangan anggota tubuh, akan dijadikan percobaan,
hukuman tingkah laku yang tidak terpuji, diperlakukan
kasar dan semena-mena, diisolasi, kehilangan fungsi dan
kontrol diri, membebani dan menyusahkan orang lain,
kematian.
Dimulai dari masa kanak-kanak dan menyertai sepanjang
kehidupan
Jangan menerka, berikan kesempatan pasien
mengungkapkan
17. 11. Mengasingkan diri dan depresi
Reaksi terhadap diagnosa penyakit
Adalah cara melarikan diri dari keadaan yang
tidak dapat ditoleransi
Memberi efek sistemik pada tubuh
Kebutuhan ahli jiwa atau pemuka agama
19. TINDAKAN KEPERAWATAN
Kenali reaksi yang terjadi pada pasien
Gunakan tehnik komunikasi terapeutik
Harus mampu mencari arti dari manifestasi
tingkah laku pasien
20. Pada kecemasan
Mendorong pasien mengungkapkan rasa
cemasnya
Mengkaji tingkat kecemasan
Bersedia mendengarkan
Menggali kemungkinan alternatif
menghilangkan cemas
Mengkaji tanda2 vital / pemeriksaan fisik
Melatih ketrampilan mengatasi kecemasan
21. Pada ketakutan
Mendorong pasien mengungkapkan rasa
takutnya
Bersedia mendengarkan
Menggali kemungkinan alternatif
menghilangkan rasa takut
Mengkaji tanda2 vital / pemeriksaan fisik
Kolaborasi penjelasan penyakit, pemeriksaan
dan perawatan
22. Pada kehilangan
Secara normal pasti terjadi sampai pasien
dapat menerima penyakitnya (denial, anger,
bargaining, depresi, acceptain)
Pastikan bahwa setiap fase tidak berlangsung
dalam waktu yang lama
Lakukan antisipasi dengan mendorong untuk
mengungkapkan perasaan, emosi
Mendiskusikan cara pemecahan masalah
yang baru
23. Pada kesepian dan merasa tidak
berarti
Ciptakan hubungan saling percaya
Explorasi perasaan pasien
Sediakan waktu bersama pasien
Tekankan bahwa di RS pasien pasti aman
24. Pada regresi dan
tergantung
Tidak selalu menyokong sadarkan ke realita
Bantu sesuai kebutuhan dalam pemenuhan
kebutuhan sehari-hari penjelasan prosedur
yang akan dilakukan
25. Pada kondisi tidak
berdaya
Beri dukungan pada pasien tentang harapan2
yang diinginkan terkait sakitnya
Bantuan informasi dari orang lain