SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 18
1
1
GROWTH FACTORS
& RECEPTORS
Oleh : Silpi Hamidiyah
2
2
Growth Factors (GFs)
Peran utama : untuk merangsang aktivitas gen-gen yang diperlukan untuk pertumbuhan
dan pembelahan sel.
Aktivitas faktor pertumbuhan
Mempromosikan sel
untuk masuk ke dalam
siklus sel
Mencegah
apoptosis sel
Melepaskan hambatan pada
perkembangan siklus sel
(sehingga mempromosikan
proses replikasi)
Meningkatkan biosintesis
komponen seluler (seperti asam
nukleat, protein, lipid, karbohidrat)
yang dibutuhkan oleh sel induk
untuk proses pembelahan sel
Pengikatan pada reseptor
spesifik
Mempengaruhi ekspresi
gen yang dapat berupa :
dimediasi
3
3
namun juga dapat mendorong
sejumlah aktivitas non growth
(bukan untuk kepentingan
pertumbuhan sel)
01
02
03
Meskipun secara khusus dianggap
sebagai protein yg merangsang
proliferasi dan / atau kelangsungan
hidup sel
seperti migrasi sel, diferensiasi
sel, dan kapasitas sintetis sel.
Growth Factors (GFs)
4
4
1 2
3
4
Terlibat dalam proliferasi sel
saat normal / setelah cedera
(kondisi ketika sel-sel yg rusak
secara permanen harus diganti)
Proliferasi sel dapat
berubah menjadi tidak
terkontrol
Ketika aktivitas growth factors
disregulasi, jalur pensinyalan
berubah menjadi hiperaktif
secara terus-menerus
Kebanyakan gen di jalur GF = proto-
onkogen  mutasi gen ini 
berubah jadi onkogen 
mendorong proliferasi sel yg tidak
terkendali  tumor
Growth Factors (GFs)
5
5
Berbagai GFs, Sumber dan Fungsinya
6
6
Semua GF umumnya
melibatkan reseptor
yg spesifik dengan
aktivitas kinase
intrinsik
GFs dan Reseptornya
Namun beberapa GF lain
juga dapat memberi sinyal
melalui berbagai jalur
Seperti ditunjukkan pada
Gambar :
7
7
Penggolongan reseptor pensinyalan
8
8
Penggolongan reseptor pensinyalan
Jalur Wnt / Frizzled
Reseptor tirosin
kinase
Reseptor
yang
menggunakan
tirosin kinase (non-
reseptor) Tujuh reseptor
transmembran yg
berkaitan dgn protein
G heterotrimerik
Notch
Reseptor yg mampu mengenali
suatu ligan di sel yg berbeda &
dapat terpecah menghasilkan
fragmen intrasel yg dapat memasuki
nukleus & mempengaruhi transkripsi
gen target spesifik
Reseptor
nukleus yg mengikat
ligand &
mempengaruhi
transkripsi
aktivasinya  melepaskan β-catenin
intrasel  β-catenin memasuki nukleus,
bertindak sbg faktor transkripsi
*Aktivasi perlu kofaktor : Lrp5 / Lrp6
(protein terkait reseptor LDL 5
dan 6)
9
9
Pensinyalan dari reseptor
berbasis tirosin kinase
Ketika GF berikatan dgn
reseptor ini  dimerisasi
reseptor dan autofosforilasi
residu tirosin
Penempelan protein adaptor
(penghubung) menginaktifkan
reseptor, disebut RAS terikat
GDP
Autofosforilasi reseptor
memungkinkan GDP 
GTP  aktivasi RAS
RAS teraktivasi 
mengaktivasi RAF 
memfosforilasi MAPK (protein
kinase teraktivasi mitogen)
MAPK teraktivasi memfosforilasi
protein sitoplasma & faktor
transkripsi nukleus yg lainnya 
respon seluler
RAS teraktivasi juga dapat
mengikat fosfatidil 3-kinase
(PI3K)  mengaktifkan
sistem pensinyalan lainnya
Kaskade akan berhenti ketika
RAS yang teraktivasi
menghidrolisis GTP menjadi
GDP sehingga mengubah
RAS ke bentuk inaktifnya
Mutasi pada RAS 
tertundanya hidrolisis GTP
sehingga pensinyalan
proliferatif meningkat
10
10
EGF dan TGF-α
diproduksi oleh
makrofag dan
berbagai sel epitel
EGF dan TGF-α
Epidermal Growth Factors (EGF) dan
Transforming Growth Factor-α (TGF-α)
Berasal dari
keluarga EGF
dan mengikat
reseptor yg sama
Berbagi banyak
aktivitas
biologis yang
sama
Keduanya bersifat
mitogenik utk sel
hepatosit, fibroblas
& sel epitel
meliputi 4 reseptor membran
dgn aktivitas kinase tirosin
intrinsik; paling khas EGFR1,
juga dikenal sbg ERB-B1,
atau EGFR saja
sering pada kanker 
kanker paru, kepala dan
leher, payudara, dan
kanker otak
Reseptor ERB-B2
(dikenal sbg HER2)
diekspresikan secara
berlebihan pada sel
kanker payudara.
Kebanyakan reseptor
ini telah berhasil
ditargetkan oleh
antibodi dan antagonis
bermolekul kecil
Mutasi dan /
amplifikasi EGFR1
Keluarga reseptor
EGF
11
11
Hepatocyte Growth Factor (HGF)
Faktor Pertumbuhan Sel Hepatosit juga dikenal sebagai faktor sebar
Efek mitogenik
pada sel hepatosit & sebagian besar sel epitel :
bilier, paru, ginjal, mammae, dan epidermal
Sebagai morfogen dalam
perkembangan embrionik
Misalnya mempengaruhi pola diferensiasi
jaringan, mendorong migrasi sel (disebut sbg
faktor sebar), dan meningkatkan kelangsungan
hidup sel hepatosit
Diproduksi oleh :
sel fibroblas dan sebagian besar sel mesenkimal,
serta endotelium dan sel hati non-hepatosit.
Disintesis dalam bentuk prekursor
Prekursor yang tidak aktif (pro-HGF) dan akan
diaktifkan secara proteolitik oleh enzim serin
protease yang dilepaskan di lokasi cedera
MET adalah reseptor HGF
Reseptor ini memiliki aktivitas tirosin kinase
intrinsik dan sering diekspresikan secara
berlebihan / bermutasi pada sel tumor, terutama
pada karsinoma papiler ginjal dan tiroid
inhibitor MET bermanfaat
Dalam pengobatan kanker yg disebabkan oleh
gangguan aktivitas reseptor HGF
(HGF)
12
12
Platelet-Derived Growth Factor (PDGF)
PDGF bersifat kemotaksis untuk sel-sel ini
(dan juga sel-sel inflamasi)  mendorong
perekrutan sel ke dalam area peradangan
& jaringan yg cedera.
Terdiri dari dua rantai : rantai aktif dan inaktif
3 isoform PDGF (AA, AB, dan BB) berbentuk
aktif; sedangkan isoform CC dan DD harus
diaktifkan oleh pembelahan proteolitik
PDGF disimpan dalam granul-granul
trombosit, dilepas saat trombosit teraktivasi
PDGF diproduksi oleh : trombosit teraktivasi,
makrofag teraktivasi, endotel, sel otot polos,
dan berbagai sel tumor
Untuk dapat berefek, semua
isoform PDGF harus
mengikat 2 reseptor
permukaan (PDGFR α & β),
yg termasuk tirosin kinase
intrinsik
PDGF  menginduksi proliferasi dan
sintesis matriks sel fibroblas, endotel,
dan sel otot polos
13
13
Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF)
1
6
4
2
3
Meliputi VEGF-A, -B, -C, dan -D, serta PIGF (placental growth factor) adalah keluarga protein
homodimerik. VEGF-A  faktor angiogenik utama (menginduksi pertumbuhan vaskular) setelah cedera
dan pada pertumbuhan sel tumor  VEGF
VEGF-B dan PlGF  perkembangan pembuluh embrionik, VEGF-C dan -D 
merangsang angiogenesis dan pertumbuhan sistem limfatik (limfangiogenesis)
VEGF  pemeliharaan endotel normal (non-angiogenesis)  ekspresi tertinggi pd sel
epitel yg berbatasan dgn epitel berfenestrasi (podosit di ginjal, epitel pigmen di retina,
dan pleksus koroid di otak)
VEGF menginduksi angiogenesis dengan mempromosikan migrasi sel endotel,
proliferasi (pertumbuhan kapiler), dan pembentukan lumen vaskular
VEGF juga diproduksi di lokasi peradangan atau penyembuhan luka, bersama dgn PDGF dan TGF-α
5
VEGF  vasodilatasi & meningkatkan permeabilitas vaskular. Hipoksia adalah pencetus
utama diproduksinya VEGF, melalui jalur yang melibatkan faktor yang diinduksi hipoksia
intraseluler (HIF-1)
14
14
Kenaikan kadar VEGFR-1 terlarut (s-FLT-1) pada
wanita hamil  mampu "menyedot" VEGF bebas di
darah  kelainan struktur endotel  preeklampsia
Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF)
1
5
2
4
3
VEGF mengikat reseptor tirosin kinase (VEGFR-1, -2,
dan -3); VEGFR-2 sangat diekspresikan dalam endotel
 reseptor yg paling penting untuk angiogenesis
Antibodi terhadap VEGF  disetujui sbg terapi
beberapa kanker (kanker ginjal & usus)  kanker
tsb perlu angiogenesis utk penyebaran dan
pertumbuhan kankernya.
Antibodi anti-VEGF  terapi penyakit age-related macular degeneration
tipe "basah" = penyakit akibat kelainan angiogenesis dan permeabilitas
vaskular yg menyebabkan kebutaan saat dewasa);
Antibodi anti-VEGF  terapi angiogenesis pada
retinopati prematur; dan kebocoran vaskular yang
menyebabkan edema makula diabetik
15
15
Fibroblast Growth Factor (FGF)
FGF
Pelepasan FGF
berkaitan dengan kadar
heparan sulfat dalam
matriks ekstrasel, yang
berfungsi sebagai
reservoir untuk faktor-
faktor inaktif
FGF  keluarga GF dengan
> 20 anggota.
Paling khas = FGF yg
bersifat asam (aFGF = FGF-
1) dan basa (bFGF = FGF-2);
FGF-7 = faktor pertumbuhan
keratinosit (KGF)
Bentuk inaktif FGF akan
melalui proses
proteolisis (misal di
lokasi penyembuhan
luka) selanjutnya dapat
dilepaskan
FGF mampu
mentransduksi sinyal
melalui 4 reseptor
tirosin kinase (FGFR
1-4)
proses penyembuhan luka,
hematopoiesis, dan
perkembangan; bFGF juga
mempunyai semua aktivitas
yang diperlukan untuk
angiogenesis
Peran FGF
16
16
Transforming Growth Factor-β (TGF-β)
TGF-β memiliki efek ganda dan
seringkali berlawanan tergantung
pada jaringan dan jenis pensinyalan
 karena efek beragam disebut
pleiotropik
1 2 3
6 5 4
TGF-β  3 isoform (β1, β2, β3),
masing-masing berasal dari
keluarga protein morfogenetik
tulang (BMPs), aktivin, inhibin, dan
zat penghambat duktus mulleri
TGF-β1  distribusi yg paling
luas, dan lebih sering disebut
sebagai TGF-β  protein
homodimerik, diproduksi oleh :
trombosit, endotel, dan sel
inflamasi mononuklear
TGF-β disekresi
sebagai prekursor 
perlu proteolisis untuk
dapat aktif secara
biologis
Reseptor TGF-β ada 2 (tipe I dan II)
 keduanya mempunyai aktivitas
serin / treonin kinase  mampu
menginduksi proses fosforilasi
berbagai faktor transkripsi sitoplasma
yang disebut Smads
Smads terfosforilasi 
membentuk heterodimer dgn
Smad4  mencetuskan
translokasi inti sel, mengikat
protein pengikat DNA 
aktivasi / inhibisi transkripsi gen
17
17
Transforming Growth Factor-β (TGF-β)
TGF-β
Beragamnya efek TGF-β 
dikatakan sebagai “pleiotropik
dgn pembalasan.”
• Menurunkan aktivitas matrix metalloproteinase (MMP) dan meningkatkan
aktivitas proteinase penghambat jaringan (TIMP)  produksi kolagen,
fibronektin, dan proteoglikan, menghambat degradasi kolagen
• Pembentukan bekas luka setelah cedera, pembentukan fibrosis pada paru, hati,
dan ginjal (saat peradangan kronis)
• TGF-β = sitokin antiinflamasi  menghambat proliferasi limfosit dan aktivitas
leukosit lainnya membatasi dan menghentikan respon inflamasi.
Utamanya TGF-β mendorong
pembentukan jar parut pd bekas
luka & menghentikan inflamasi
yang mengiringi proses
penyembuhan luka • Studi : hewan yg defisiensi TGF-β  peradangan yang luas dan persisten.
Peran TGF-β
18
18
THANK YOU

Más contenido relacionado

Similar a Biologi - Growth Factors & Receptors.pptx

Referat Fetomaternal.pptx
Referat Fetomaternal.pptxReferat Fetomaternal.pptx
Referat Fetomaternal.pptxindah107935
 
27-Article Text-57-1-10-20180520.pdf
27-Article Text-57-1-10-20180520.pdf27-Article Text-57-1-10-20180520.pdf
27-Article Text-57-1-10-20180520.pdfNurulRifqiani2
 
komplemen dan sitokin imunoserologi
komplemen dan sitokin imunoserologikomplemen dan sitokin imunoserologi
komplemen dan sitokin imunoserologiafifahirbah
 
Fase penyembuhan luka
Fase penyembuhan lukaFase penyembuhan luka
Fase penyembuhan lukaDio Prastiwi
 

Similar a Biologi - Growth Factors & Receptors.pptx (9)

Hormon-hormon
Hormon-hormonHormon-hormon
Hormon-hormon
 
Hallmark of cancer
Hallmark of cancerHallmark of cancer
Hallmark of cancer
 
Referat Fetomaternal.pptx
Referat Fetomaternal.pptxReferat Fetomaternal.pptx
Referat Fetomaternal.pptx
 
Adiponektin
AdiponektinAdiponektin
Adiponektin
 
27-Article Text-57-1-10-20180520.pdf
27-Article Text-57-1-10-20180520.pdf27-Article Text-57-1-10-20180520.pdf
27-Article Text-57-1-10-20180520.pdf
 
HEMATOPOIESIS .pptx
HEMATOPOIESIS .pptxHEMATOPOIESIS .pptx
HEMATOPOIESIS .pptx
 
komplemen dan sitokin imunoserologi
komplemen dan sitokin imunoserologikomplemen dan sitokin imunoserologi
komplemen dan sitokin imunoserologi
 
imunoserologi
imunoserologiimunoserologi
imunoserologi
 
Fase penyembuhan luka
Fase penyembuhan lukaFase penyembuhan luka
Fase penyembuhan luka
 

Último

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 

Último (20)

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 

Biologi - Growth Factors & Receptors.pptx

  • 2. 2 2 Growth Factors (GFs) Peran utama : untuk merangsang aktivitas gen-gen yang diperlukan untuk pertumbuhan dan pembelahan sel. Aktivitas faktor pertumbuhan Mempromosikan sel untuk masuk ke dalam siklus sel Mencegah apoptosis sel Melepaskan hambatan pada perkembangan siklus sel (sehingga mempromosikan proses replikasi) Meningkatkan biosintesis komponen seluler (seperti asam nukleat, protein, lipid, karbohidrat) yang dibutuhkan oleh sel induk untuk proses pembelahan sel Pengikatan pada reseptor spesifik Mempengaruhi ekspresi gen yang dapat berupa : dimediasi
  • 3. 3 3 namun juga dapat mendorong sejumlah aktivitas non growth (bukan untuk kepentingan pertumbuhan sel) 01 02 03 Meskipun secara khusus dianggap sebagai protein yg merangsang proliferasi dan / atau kelangsungan hidup sel seperti migrasi sel, diferensiasi sel, dan kapasitas sintetis sel. Growth Factors (GFs)
  • 4. 4 4 1 2 3 4 Terlibat dalam proliferasi sel saat normal / setelah cedera (kondisi ketika sel-sel yg rusak secara permanen harus diganti) Proliferasi sel dapat berubah menjadi tidak terkontrol Ketika aktivitas growth factors disregulasi, jalur pensinyalan berubah menjadi hiperaktif secara terus-menerus Kebanyakan gen di jalur GF = proto- onkogen  mutasi gen ini  berubah jadi onkogen  mendorong proliferasi sel yg tidak terkendali  tumor Growth Factors (GFs)
  • 5. 5 5 Berbagai GFs, Sumber dan Fungsinya
  • 6. 6 6 Semua GF umumnya melibatkan reseptor yg spesifik dengan aktivitas kinase intrinsik GFs dan Reseptornya Namun beberapa GF lain juga dapat memberi sinyal melalui berbagai jalur Seperti ditunjukkan pada Gambar :
  • 8. 8 8 Penggolongan reseptor pensinyalan Jalur Wnt / Frizzled Reseptor tirosin kinase Reseptor yang menggunakan tirosin kinase (non- reseptor) Tujuh reseptor transmembran yg berkaitan dgn protein G heterotrimerik Notch Reseptor yg mampu mengenali suatu ligan di sel yg berbeda & dapat terpecah menghasilkan fragmen intrasel yg dapat memasuki nukleus & mempengaruhi transkripsi gen target spesifik Reseptor nukleus yg mengikat ligand & mempengaruhi transkripsi aktivasinya  melepaskan β-catenin intrasel  β-catenin memasuki nukleus, bertindak sbg faktor transkripsi *Aktivasi perlu kofaktor : Lrp5 / Lrp6 (protein terkait reseptor LDL 5 dan 6)
  • 9. 9 9 Pensinyalan dari reseptor berbasis tirosin kinase Ketika GF berikatan dgn reseptor ini  dimerisasi reseptor dan autofosforilasi residu tirosin Penempelan protein adaptor (penghubung) menginaktifkan reseptor, disebut RAS terikat GDP Autofosforilasi reseptor memungkinkan GDP  GTP  aktivasi RAS RAS teraktivasi  mengaktivasi RAF  memfosforilasi MAPK (protein kinase teraktivasi mitogen) MAPK teraktivasi memfosforilasi protein sitoplasma & faktor transkripsi nukleus yg lainnya  respon seluler RAS teraktivasi juga dapat mengikat fosfatidil 3-kinase (PI3K)  mengaktifkan sistem pensinyalan lainnya Kaskade akan berhenti ketika RAS yang teraktivasi menghidrolisis GTP menjadi GDP sehingga mengubah RAS ke bentuk inaktifnya Mutasi pada RAS  tertundanya hidrolisis GTP sehingga pensinyalan proliferatif meningkat
  • 10. 10 10 EGF dan TGF-α diproduksi oleh makrofag dan berbagai sel epitel EGF dan TGF-α Epidermal Growth Factors (EGF) dan Transforming Growth Factor-α (TGF-α) Berasal dari keluarga EGF dan mengikat reseptor yg sama Berbagi banyak aktivitas biologis yang sama Keduanya bersifat mitogenik utk sel hepatosit, fibroblas & sel epitel meliputi 4 reseptor membran dgn aktivitas kinase tirosin intrinsik; paling khas EGFR1, juga dikenal sbg ERB-B1, atau EGFR saja sering pada kanker  kanker paru, kepala dan leher, payudara, dan kanker otak Reseptor ERB-B2 (dikenal sbg HER2) diekspresikan secara berlebihan pada sel kanker payudara. Kebanyakan reseptor ini telah berhasil ditargetkan oleh antibodi dan antagonis bermolekul kecil Mutasi dan / amplifikasi EGFR1 Keluarga reseptor EGF
  • 11. 11 11 Hepatocyte Growth Factor (HGF) Faktor Pertumbuhan Sel Hepatosit juga dikenal sebagai faktor sebar Efek mitogenik pada sel hepatosit & sebagian besar sel epitel : bilier, paru, ginjal, mammae, dan epidermal Sebagai morfogen dalam perkembangan embrionik Misalnya mempengaruhi pola diferensiasi jaringan, mendorong migrasi sel (disebut sbg faktor sebar), dan meningkatkan kelangsungan hidup sel hepatosit Diproduksi oleh : sel fibroblas dan sebagian besar sel mesenkimal, serta endotelium dan sel hati non-hepatosit. Disintesis dalam bentuk prekursor Prekursor yang tidak aktif (pro-HGF) dan akan diaktifkan secara proteolitik oleh enzim serin protease yang dilepaskan di lokasi cedera MET adalah reseptor HGF Reseptor ini memiliki aktivitas tirosin kinase intrinsik dan sering diekspresikan secara berlebihan / bermutasi pada sel tumor, terutama pada karsinoma papiler ginjal dan tiroid inhibitor MET bermanfaat Dalam pengobatan kanker yg disebabkan oleh gangguan aktivitas reseptor HGF (HGF)
  • 12. 12 12 Platelet-Derived Growth Factor (PDGF) PDGF bersifat kemotaksis untuk sel-sel ini (dan juga sel-sel inflamasi)  mendorong perekrutan sel ke dalam area peradangan & jaringan yg cedera. Terdiri dari dua rantai : rantai aktif dan inaktif 3 isoform PDGF (AA, AB, dan BB) berbentuk aktif; sedangkan isoform CC dan DD harus diaktifkan oleh pembelahan proteolitik PDGF disimpan dalam granul-granul trombosit, dilepas saat trombosit teraktivasi PDGF diproduksi oleh : trombosit teraktivasi, makrofag teraktivasi, endotel, sel otot polos, dan berbagai sel tumor Untuk dapat berefek, semua isoform PDGF harus mengikat 2 reseptor permukaan (PDGFR α & β), yg termasuk tirosin kinase intrinsik PDGF  menginduksi proliferasi dan sintesis matriks sel fibroblas, endotel, dan sel otot polos
  • 13. 13 13 Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) 1 6 4 2 3 Meliputi VEGF-A, -B, -C, dan -D, serta PIGF (placental growth factor) adalah keluarga protein homodimerik. VEGF-A  faktor angiogenik utama (menginduksi pertumbuhan vaskular) setelah cedera dan pada pertumbuhan sel tumor  VEGF VEGF-B dan PlGF  perkembangan pembuluh embrionik, VEGF-C dan -D  merangsang angiogenesis dan pertumbuhan sistem limfatik (limfangiogenesis) VEGF  pemeliharaan endotel normal (non-angiogenesis)  ekspresi tertinggi pd sel epitel yg berbatasan dgn epitel berfenestrasi (podosit di ginjal, epitel pigmen di retina, dan pleksus koroid di otak) VEGF menginduksi angiogenesis dengan mempromosikan migrasi sel endotel, proliferasi (pertumbuhan kapiler), dan pembentukan lumen vaskular VEGF juga diproduksi di lokasi peradangan atau penyembuhan luka, bersama dgn PDGF dan TGF-α 5 VEGF  vasodilatasi & meningkatkan permeabilitas vaskular. Hipoksia adalah pencetus utama diproduksinya VEGF, melalui jalur yang melibatkan faktor yang diinduksi hipoksia intraseluler (HIF-1)
  • 14. 14 14 Kenaikan kadar VEGFR-1 terlarut (s-FLT-1) pada wanita hamil  mampu "menyedot" VEGF bebas di darah  kelainan struktur endotel  preeklampsia Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) 1 5 2 4 3 VEGF mengikat reseptor tirosin kinase (VEGFR-1, -2, dan -3); VEGFR-2 sangat diekspresikan dalam endotel  reseptor yg paling penting untuk angiogenesis Antibodi terhadap VEGF  disetujui sbg terapi beberapa kanker (kanker ginjal & usus)  kanker tsb perlu angiogenesis utk penyebaran dan pertumbuhan kankernya. Antibodi anti-VEGF  terapi penyakit age-related macular degeneration tipe "basah" = penyakit akibat kelainan angiogenesis dan permeabilitas vaskular yg menyebabkan kebutaan saat dewasa); Antibodi anti-VEGF  terapi angiogenesis pada retinopati prematur; dan kebocoran vaskular yang menyebabkan edema makula diabetik
  • 15. 15 15 Fibroblast Growth Factor (FGF) FGF Pelepasan FGF berkaitan dengan kadar heparan sulfat dalam matriks ekstrasel, yang berfungsi sebagai reservoir untuk faktor- faktor inaktif FGF  keluarga GF dengan > 20 anggota. Paling khas = FGF yg bersifat asam (aFGF = FGF- 1) dan basa (bFGF = FGF-2); FGF-7 = faktor pertumbuhan keratinosit (KGF) Bentuk inaktif FGF akan melalui proses proteolisis (misal di lokasi penyembuhan luka) selanjutnya dapat dilepaskan FGF mampu mentransduksi sinyal melalui 4 reseptor tirosin kinase (FGFR 1-4) proses penyembuhan luka, hematopoiesis, dan perkembangan; bFGF juga mempunyai semua aktivitas yang diperlukan untuk angiogenesis Peran FGF
  • 16. 16 16 Transforming Growth Factor-β (TGF-β) TGF-β memiliki efek ganda dan seringkali berlawanan tergantung pada jaringan dan jenis pensinyalan  karena efek beragam disebut pleiotropik 1 2 3 6 5 4 TGF-β  3 isoform (β1, β2, β3), masing-masing berasal dari keluarga protein morfogenetik tulang (BMPs), aktivin, inhibin, dan zat penghambat duktus mulleri TGF-β1  distribusi yg paling luas, dan lebih sering disebut sebagai TGF-β  protein homodimerik, diproduksi oleh : trombosit, endotel, dan sel inflamasi mononuklear TGF-β disekresi sebagai prekursor  perlu proteolisis untuk dapat aktif secara biologis Reseptor TGF-β ada 2 (tipe I dan II)  keduanya mempunyai aktivitas serin / treonin kinase  mampu menginduksi proses fosforilasi berbagai faktor transkripsi sitoplasma yang disebut Smads Smads terfosforilasi  membentuk heterodimer dgn Smad4  mencetuskan translokasi inti sel, mengikat protein pengikat DNA  aktivasi / inhibisi transkripsi gen
  • 17. 17 17 Transforming Growth Factor-β (TGF-β) TGF-β Beragamnya efek TGF-β  dikatakan sebagai “pleiotropik dgn pembalasan.” • Menurunkan aktivitas matrix metalloproteinase (MMP) dan meningkatkan aktivitas proteinase penghambat jaringan (TIMP)  produksi kolagen, fibronektin, dan proteoglikan, menghambat degradasi kolagen • Pembentukan bekas luka setelah cedera, pembentukan fibrosis pada paru, hati, dan ginjal (saat peradangan kronis) • TGF-β = sitokin antiinflamasi  menghambat proliferasi limfosit dan aktivitas leukosit lainnya membatasi dan menghentikan respon inflamasi. Utamanya TGF-β mendorong pembentukan jar parut pd bekas luka & menghentikan inflamasi yang mengiringi proses penyembuhan luka • Studi : hewan yg defisiensi TGF-β  peradangan yang luas dan persisten. Peran TGF-β

Notas del editor

  1. ANAMNESIS :