SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 5
Descargar para leer sin conexión
1
                               PENGERTIAN DAN BATASAN




PENDAHULUAN
Sejak 1978 ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memulai programnya
“Health for All in 2000”, pelayanan kesehatan primer menjadi salah satu hal
yang utama dalam pengembangan perencanaan pemerintah. Program
tersebut menitikberatkan pelayanan kesehatan yang komprehensif.

Pada Januari 1995 Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi
Dokter Keluarga Dunia (WONCA) telah merumuskan sebuah visi global dan
rencana tindakan (action plan) untuk meningkatkan kesehatan individu dan
masyarakat yang tertuang dalam tulisan “Making Medical Practice and
Education More Relevant to People’s Needs: The Role of Family Doctor”.
Dalam acara pembukaan Temu Ilmiah Akbar-Kursus Penyegar dan
Penambah Ilmu Kedokteran (TIA-KPPIK) 2002 di Jakarta, Menteri Kesehatan
Achmad Sujudi menyatakan bahwa visi dan misi kurikulum pendidikan
dokter di Indonesia seyogianya diarahkan untuk menghasilkan dokter
keluarga, tidak lagi dokter komunitas atau dokter Puskesmas seperti
sekarang. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
916/Menkes/Per/VIII/1997 tentang Pelayanan Dokter Umum yang diarahkan
menjadi pelayanan dokter keluarga.

Ilmu Kedokteran Keluarga kemudian masuk dalam Kurikulum Inti Pendidikan
Dokter di Indonesia (KIPDI II) pada tahun 1993, yang merupakan bagian
dari Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kesehatan Masyarakat.


                                                                          1
Di Fakultas Kedokteran USU, Ilmu Kedokteran Keluarga masuk dalam
kurikulum pendidikan Sarjana Kedokteran sejak Oktober tahun 2000 yang
dimasukkan dalam mata kuliah KKM-151 yang merupakan gabungan kuliah
Administrasi dan Manajemen Kesehatan dan Ilmu Kedokteran Keluarga,
dengan beban masing-masing setengah SKS (Satuan Kredit Semester).

TUJUAN
Adapun tujuan dari pendidikan Kedokteran Keluarga di Fakultas Kedokteran,
dari Rumusan Semiloka Kurikulum Pendidikan Kedokteran Keluarga dalam
Pendidikan Dokter yang diadakan di Yogyakarta tahun 2002, disepakati
bahwa:

Visi Pendidikan Kedokteran Keluarga di Fakultas Kedokteran adalah
meningkatkan dan mengembangkan Ilmu Kedokteran agar menjadi lebih
holistik, komprehensif, berorientasi pada keluarga dalam hal mutu dan
pembiayaan, serta menerapkan pendekatan keluarga.
Misi Pendidikan Kedokteran Keluarga di Fakultas Kedokteran adalah:
a. Melaksanakan pendidikan yang memberikan pengetahuan kedokteran
   mutakhir pada pelayanan primer, guna melaksanakan pelayanan
   individu dalam kehidupan keluarga terhadap semua kelompok umur dan
   semua keluhan

b. Melaksanakan pendidikan kedokteran yang terintegrasi dengan metode
   berdasarkan fakta (evidence based) dan pengalaman belajar tentang
   klinik terpadu

c.   Melaksanakan pendidikan kedokteran yang menjembatani pengetahuan
     klinis dan kedokteran sosial pada komunitas keluarga pada situasi
     akademis yang kondusif.

d. Melakukan penelitian dan pengabdian dalam bidang kehidupan keluarga
   yang berguna bagi peningkatan pelayanan.

e. Mendidik dan mengikutsertakan individu, pengguna jasa pelayanan
   kesehatan keluarga dan komunitasnya untuk upaya peningkatan
   kesehatannya




2
PENGERTIAN-PENGERTIAN

Ilmu kedokteran keluarga

Wawasan ilmu kedokteran telah dikemukakan oleh Akademi Ilmu
Pengetahuan Indonesia dan Komisi Bidang Ilmu Kedokteran pada tahun
1995, yaitu: mencakup ilmu-ilmu pengetahuan yang mempelajari proses
tumbuh kembang manusia mulai dari saat pembuahan sampai dengan akhir
hayat, serta berbagai konsep yang melandasi hidup dan kehidupan mulai
pada tingkat molekuler sampai dengan tingkat individu utuh. Jadi bidang
garapan utama studi ilmu kedokteran adalah perubahan, penyimpangan
atau keadaan tidak optimalnya fungsi organ tubuh secara terpadu pada
tingkat individu utuh sampai tingkat molekuler, dan adanya faktor genetik.

Ilmu kedokteran keluarga adalah ilmu yang mempelajari:

-   Dinamika kehidupan keluarga dalam lingkungannya,

-   Pengaruh penyakit dan keturunan terhadap fungsi keluarga

-   Pengaruh fungsi keluarga terhadap timbul dan berkembangnya penyakit
    serta permasalahan kesehatan keluarga

-   Berbagai cara pendekatan kesehatan untuk mengembalikan fungsi
    keluarga dalam keadaan normal.

Berdasarkan hal ini maka dalam membuat kurikulum terintegrasi Kedokteran
Keluarga diperlukan metoda agar pengetahuan dalam kuliah-kuliah dapat
dihimpun menjadi satu kesatuan yang juga diberikan oleh berbagai disiplin
dari Fakultas Kedokteran.

Dokter Keluarga

Dokter keluarga adalah setiap dokter yang mengabdikan dirinya dalam
bidang profesi kedokteran maupun kesehatan yang memiliki pengetahuan
dan keterampilan melalui pendidikan khusus di bidang kedokteran keluarga
yang mempunyai wewenang untuk menjalankan praktek dokter keluarga.

Definisi Dokter Keluarga menurut Olesen F, Dickinson J dan Hjortdahl P.
dalam jurnal General Practice – “Time for A New Definition”, BMJ; 320:354–
7. 2000, Dokter Keluarga adalah:




                                                                         3
•   Dokter yang dididik secara khusus untuk bertugas di lini terdepan sistem
    pelayanan kesehatan; bertugas mengambil langkah awal penyelesaian
    semua masalah yang mungkin dimiliki pasien.

•   Melayani individu dalam masyarakat, tanpa memandang jenis
    penyakitnya ataupun karakter personal dan sosialnya, dan
    memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia dalam sistem
    pelayanan kesehatan untuk semaksimal mungkin kepentingan pasien.

•   Berwenang secara mandiri melakukan tindak medis mulai dari
    pencegahan, diagnosis, pengobatan, perawatan dan asuhan paliatif,
    menggunakan dan memadukan ilmu-ilmu biomedis, psikologi medis dan
    sosiologi medis.

Secara singkat dapat didefinisikan sebagai Dokter yang berprofesi khusus
sebagai Dokter Praktik Umum yang menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan
Tingkat Primer dengan menerapkan prinsip-prinsip Kedokteran keluarga.

•   Berprofesi khusus, karena dididik secara khusus untuk mencapai standar
    kompetensi tertentu

•   Dokter Praktik Umum, yaitu Dokter yang dalam praktiknya menampung
    semua masalah yang dimiliki pasien tanpa memandang jenis kelamin,
    status sosial, jenis penyakit, golongan usia, ataupun sistem organ.

•   Pelayanan kesehatan tingkat primer

    Ujung tombak pelayanan kesehatan tempat kontak pertama dengan
    pasien untuk selanjutnya menyelesaikan semua masalah sedini dan
    sedapat mungkin atau mengkoordinasikan tindak lanjut yang diperlukan
    pasien.

•   Prinsip-prinsip Kedokteran Keluarga, adalah pelayanan yang
    komprehensif, kontinyu, koordinatif (kolaboratif), mengutamakan
    pencegahan, menimbang keluarga dan komunitasnya

Pelayanan kedokteran keluarga

Pelayanan kesehatan/asuhan medis yang didukung oleh pengetahuan
kedokteran terkini secara menyeluruh (holistik), paripurna (komprehensif)
terpadu, berkesinambungan untuk menyelesaikan semua keluhan dari
pengguna jasa/pasien sebagai komponen keluarganya dengan tidak
memandang umur, jenis kelamin dan sesuai dengan kemampuan sosialnya.


4
Tujuan pelayanan kedokteran keluarga

Terselesaikannya masalah kesehatan keluarga dan terciptanya keluarga
yang partisipatif, sehat sejahtera badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap anggota keluarga hidup produktif secara sosial dan
ekonomi.

Indikator keberhasilan pelayanan kesehatan

1. Meningkatnya status kesehatan keluarga dengan peningkatan kesehatan
   fisik, mental dan sosial seluruh anggota keluarga

2. Meningkatnya peran serta setiap anggota keluarga khususnya
   penanggung jawab keluarga dalam menyelesaikan masalah kesehatan
   dirinya, sosial maupun lingkungan keluarganya

3. Adanya kemampuan keluarga untuk mengatasi permasalahannya.

Semua tujuan ini selalu dimanfaatkan dalam pembahasan kasus yaitu
evaluasi keberhasilan tindakan untuk pencapaian tujuan pelayanan.




                                                                     5

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

St elevasi miokard infark
St elevasi miokard infarkSt elevasi miokard infark
St elevasi miokard infark
Dwi Handayani
 

La actualidad más candente (20)

Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter IndonesiaStandar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
 
Tuberculosis
Tuberculosis Tuberculosis
Tuberculosis
 
Panduan Teknik Pemeriksaan dan Prosedur Klinis Ilmu Penyakit Dalam
Panduan Teknik Pemeriksaan dan Prosedur Klinis Ilmu Penyakit DalamPanduan Teknik Pemeriksaan dan Prosedur Klinis Ilmu Penyakit Dalam
Panduan Teknik Pemeriksaan dan Prosedur Klinis Ilmu Penyakit Dalam
 
pengukuran kebugaran jasmani metode rockport
pengukuran kebugaran jasmani metode rockportpengukuran kebugaran jasmani metode rockport
pengukuran kebugaran jasmani metode rockport
 
Visum et Repertum Luka Tembak RSUP Dr Kariadi Semarang
Visum et Repertum Luka Tembak RSUP Dr Kariadi SemarangVisum et Repertum Luka Tembak RSUP Dr Kariadi Semarang
Visum et Repertum Luka Tembak RSUP Dr Kariadi Semarang
 
Materi case control
Materi case controlMateri case control
Materi case control
 
Skrining kanker cerviks dengan IVA
Skrining kanker cerviks dengan IVASkrining kanker cerviks dengan IVA
Skrining kanker cerviks dengan IVA
 
Syok anafilaksis
Syok anafilaksisSyok anafilaksis
Syok anafilaksis
 
Pemeriksaan Fisik pada Neonatus
Pemeriksaan Fisik pada NeonatusPemeriksaan Fisik pada Neonatus
Pemeriksaan Fisik pada Neonatus
 
Laporan kasus ii
Laporan kasus iiLaporan kasus ii
Laporan kasus ii
 
difteri.ppt
difteri.pptdifteri.ppt
difteri.ppt
 
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)
 
Cara pembacaan audiometri
Cara pembacaan audiometriCara pembacaan audiometri
Cara pembacaan audiometri
 
Visum Gantung Diri
Visum Gantung DiriVisum Gantung Diri
Visum Gantung Diri
 
St elevasi miokard infark
St elevasi miokard infarkSt elevasi miokard infark
St elevasi miokard infark
 
Penyakit jantung pada hipertensi
Penyakit jantung pada hipertensiPenyakit jantung pada hipertensi
Penyakit jantung pada hipertensi
 
Bagan MTBS
Bagan MTBSBagan MTBS
Bagan MTBS
 
Demam tifoid anak
Demam tifoid anakDemam tifoid anak
Demam tifoid anak
 
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
 
DETEKSI DINI PPOK 30 AGUS 2022.pptx
DETEKSI DINI PPOK 30 AGUS 2022.pptxDETEKSI DINI PPOK 30 AGUS 2022.pptx
DETEKSI DINI PPOK 30 AGUS 2022.pptx
 

Similar a Dasar dasar kedokteran keluarga normal-bab 1

MD1. Kebijakan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga.pdf
MD1. Kebijakan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga.pdfMD1. Kebijakan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga.pdf
MD1. Kebijakan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga.pdf
budiikhsan4
 
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
desyanggraini10
 
Laporan kerja 4 minggu di puskemas
Laporan kerja 4 minggu di puskemasLaporan kerja 4 minggu di puskemas
Laporan kerja 4 minggu di puskemas
cinta_enak
 
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
SiLvi Fata
 

Similar a Dasar dasar kedokteran keluarga normal-bab 1 (20)

DOKTER KELUARGA.pdf
DOKTER KELUARGA.pdfDOKTER KELUARGA.pdf
DOKTER KELUARGA.pdf
 
MD1. Kebijakan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga.pdf
MD1. Kebijakan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga.pdfMD1. Kebijakan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga.pdf
MD1. Kebijakan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga.pdf
 
DOKTER_KELUARGA.pptx
DOKTER_KELUARGA.pptxDOKTER_KELUARGA.pptx
DOKTER_KELUARGA.pptx
 
dasar puskesmas.pdf
dasar puskesmas.pdfdasar puskesmas.pdf
dasar puskesmas.pdf
 
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
 
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
 
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
 
Primary health-care
Primary health-carePrimary health-care
Primary health-care
 
Laporan kerja 4 minggu di puskemas
Laporan kerja 4 minggu di puskemasLaporan kerja 4 minggu di puskemas
Laporan kerja 4 minggu di puskemas
 
Jurnal Asuhan Keperawatan Pada Agregat Wanita Dewasa.pdf
Jurnal Asuhan Keperawatan Pada Agregat Wanita Dewasa.pdfJurnal Asuhan Keperawatan Pada Agregat Wanita Dewasa.pdf
Jurnal Asuhan Keperawatan Pada Agregat Wanita Dewasa.pdf
 
Family Physicians
Family PhysiciansFamily Physicians
Family Physicians
 
Laporan promkes fix
Laporan promkes fixLaporan promkes fix
Laporan promkes fix
 
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
 
penkes_aplikasi_PROMKES.ppt
penkes_aplikasi_PROMKES.pptpenkes_aplikasi_PROMKES.ppt
penkes_aplikasi_PROMKES.ppt
 
Ipe40 1306414311-ayudewi komala -ltm i
Ipe40 1306414311-ayudewi komala -ltm iIpe40 1306414311-ayudewi komala -ltm i
Ipe40 1306414311-ayudewi komala -ltm i
 
Contoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitasContoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitas
 
E modul 3 kelas tutor ciloto
 E modul 3  kelas tutor ciloto E modul 3  kelas tutor ciloto
E modul 3 kelas tutor ciloto
 
Ar ornamen (1)
Ar ornamen (1)Ar ornamen (1)
Ar ornamen (1)
 
Kasus prinsip pelayanan kedokteran keluarga
Kasus prinsip pelayanan kedokteran keluargaKasus prinsip pelayanan kedokteran keluarga
Kasus prinsip pelayanan kedokteran keluarga
 
KDK
KDKKDK
KDK
 

Dasar dasar kedokteran keluarga normal-bab 1

  • 1. 1 PENGERTIAN DAN BATASAN PENDAHULUAN Sejak 1978 ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memulai programnya “Health for All in 2000”, pelayanan kesehatan primer menjadi salah satu hal yang utama dalam pengembangan perencanaan pemerintah. Program tersebut menitikberatkan pelayanan kesehatan yang komprehensif. Pada Januari 1995 Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Dokter Keluarga Dunia (WONCA) telah merumuskan sebuah visi global dan rencana tindakan (action plan) untuk meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat yang tertuang dalam tulisan “Making Medical Practice and Education More Relevant to People’s Needs: The Role of Family Doctor”. Dalam acara pembukaan Temu Ilmiah Akbar-Kursus Penyegar dan Penambah Ilmu Kedokteran (TIA-KPPIK) 2002 di Jakarta, Menteri Kesehatan Achmad Sujudi menyatakan bahwa visi dan misi kurikulum pendidikan dokter di Indonesia seyogianya diarahkan untuk menghasilkan dokter keluarga, tidak lagi dokter komunitas atau dokter Puskesmas seperti sekarang. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 916/Menkes/Per/VIII/1997 tentang Pelayanan Dokter Umum yang diarahkan menjadi pelayanan dokter keluarga. Ilmu Kedokteran Keluarga kemudian masuk dalam Kurikulum Inti Pendidikan Dokter di Indonesia (KIPDI II) pada tahun 1993, yang merupakan bagian dari Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kesehatan Masyarakat. 1
  • 2. Di Fakultas Kedokteran USU, Ilmu Kedokteran Keluarga masuk dalam kurikulum pendidikan Sarjana Kedokteran sejak Oktober tahun 2000 yang dimasukkan dalam mata kuliah KKM-151 yang merupakan gabungan kuliah Administrasi dan Manajemen Kesehatan dan Ilmu Kedokteran Keluarga, dengan beban masing-masing setengah SKS (Satuan Kredit Semester). TUJUAN Adapun tujuan dari pendidikan Kedokteran Keluarga di Fakultas Kedokteran, dari Rumusan Semiloka Kurikulum Pendidikan Kedokteran Keluarga dalam Pendidikan Dokter yang diadakan di Yogyakarta tahun 2002, disepakati bahwa: Visi Pendidikan Kedokteran Keluarga di Fakultas Kedokteran adalah meningkatkan dan mengembangkan Ilmu Kedokteran agar menjadi lebih holistik, komprehensif, berorientasi pada keluarga dalam hal mutu dan pembiayaan, serta menerapkan pendekatan keluarga. Misi Pendidikan Kedokteran Keluarga di Fakultas Kedokteran adalah: a. Melaksanakan pendidikan yang memberikan pengetahuan kedokteran mutakhir pada pelayanan primer, guna melaksanakan pelayanan individu dalam kehidupan keluarga terhadap semua kelompok umur dan semua keluhan b. Melaksanakan pendidikan kedokteran yang terintegrasi dengan metode berdasarkan fakta (evidence based) dan pengalaman belajar tentang klinik terpadu c. Melaksanakan pendidikan kedokteran yang menjembatani pengetahuan klinis dan kedokteran sosial pada komunitas keluarga pada situasi akademis yang kondusif. d. Melakukan penelitian dan pengabdian dalam bidang kehidupan keluarga yang berguna bagi peningkatan pelayanan. e. Mendidik dan mengikutsertakan individu, pengguna jasa pelayanan kesehatan keluarga dan komunitasnya untuk upaya peningkatan kesehatannya 2
  • 3. PENGERTIAN-PENGERTIAN Ilmu kedokteran keluarga Wawasan ilmu kedokteran telah dikemukakan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia dan Komisi Bidang Ilmu Kedokteran pada tahun 1995, yaitu: mencakup ilmu-ilmu pengetahuan yang mempelajari proses tumbuh kembang manusia mulai dari saat pembuahan sampai dengan akhir hayat, serta berbagai konsep yang melandasi hidup dan kehidupan mulai pada tingkat molekuler sampai dengan tingkat individu utuh. Jadi bidang garapan utama studi ilmu kedokteran adalah perubahan, penyimpangan atau keadaan tidak optimalnya fungsi organ tubuh secara terpadu pada tingkat individu utuh sampai tingkat molekuler, dan adanya faktor genetik. Ilmu kedokteran keluarga adalah ilmu yang mempelajari: - Dinamika kehidupan keluarga dalam lingkungannya, - Pengaruh penyakit dan keturunan terhadap fungsi keluarga - Pengaruh fungsi keluarga terhadap timbul dan berkembangnya penyakit serta permasalahan kesehatan keluarga - Berbagai cara pendekatan kesehatan untuk mengembalikan fungsi keluarga dalam keadaan normal. Berdasarkan hal ini maka dalam membuat kurikulum terintegrasi Kedokteran Keluarga diperlukan metoda agar pengetahuan dalam kuliah-kuliah dapat dihimpun menjadi satu kesatuan yang juga diberikan oleh berbagai disiplin dari Fakultas Kedokteran. Dokter Keluarga Dokter keluarga adalah setiap dokter yang mengabdikan dirinya dalam bidang profesi kedokteran maupun kesehatan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan khusus di bidang kedokteran keluarga yang mempunyai wewenang untuk menjalankan praktek dokter keluarga. Definisi Dokter Keluarga menurut Olesen F, Dickinson J dan Hjortdahl P. dalam jurnal General Practice – “Time for A New Definition”, BMJ; 320:354– 7. 2000, Dokter Keluarga adalah: 3
  • 4. Dokter yang dididik secara khusus untuk bertugas di lini terdepan sistem pelayanan kesehatan; bertugas mengambil langkah awal penyelesaian semua masalah yang mungkin dimiliki pasien. • Melayani individu dalam masyarakat, tanpa memandang jenis penyakitnya ataupun karakter personal dan sosialnya, dan memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia dalam sistem pelayanan kesehatan untuk semaksimal mungkin kepentingan pasien. • Berwenang secara mandiri melakukan tindak medis mulai dari pencegahan, diagnosis, pengobatan, perawatan dan asuhan paliatif, menggunakan dan memadukan ilmu-ilmu biomedis, psikologi medis dan sosiologi medis. Secara singkat dapat didefinisikan sebagai Dokter yang berprofesi khusus sebagai Dokter Praktik Umum yang menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Tingkat Primer dengan menerapkan prinsip-prinsip Kedokteran keluarga. • Berprofesi khusus, karena dididik secara khusus untuk mencapai standar kompetensi tertentu • Dokter Praktik Umum, yaitu Dokter yang dalam praktiknya menampung semua masalah yang dimiliki pasien tanpa memandang jenis kelamin, status sosial, jenis penyakit, golongan usia, ataupun sistem organ. • Pelayanan kesehatan tingkat primer Ujung tombak pelayanan kesehatan tempat kontak pertama dengan pasien untuk selanjutnya menyelesaikan semua masalah sedini dan sedapat mungkin atau mengkoordinasikan tindak lanjut yang diperlukan pasien. • Prinsip-prinsip Kedokteran Keluarga, adalah pelayanan yang komprehensif, kontinyu, koordinatif (kolaboratif), mengutamakan pencegahan, menimbang keluarga dan komunitasnya Pelayanan kedokteran keluarga Pelayanan kesehatan/asuhan medis yang didukung oleh pengetahuan kedokteran terkini secara menyeluruh (holistik), paripurna (komprehensif) terpadu, berkesinambungan untuk menyelesaikan semua keluhan dari pengguna jasa/pasien sebagai komponen keluarganya dengan tidak memandang umur, jenis kelamin dan sesuai dengan kemampuan sosialnya. 4
  • 5. Tujuan pelayanan kedokteran keluarga Terselesaikannya masalah kesehatan keluarga dan terciptanya keluarga yang partisipatif, sehat sejahtera badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap anggota keluarga hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Indikator keberhasilan pelayanan kesehatan 1. Meningkatnya status kesehatan keluarga dengan peningkatan kesehatan fisik, mental dan sosial seluruh anggota keluarga 2. Meningkatnya peran serta setiap anggota keluarga khususnya penanggung jawab keluarga dalam menyelesaikan masalah kesehatan dirinya, sosial maupun lingkungan keluarganya 3. Adanya kemampuan keluarga untuk mengatasi permasalahannya. Semua tujuan ini selalu dimanfaatkan dalam pembahasan kasus yaitu evaluasi keberhasilan tindakan untuk pencapaian tujuan pelayanan. 5