SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 12
BAB II 
PEMBAHASAN 
2.1 PENGERTIAN KOLOID 
Ada kehidupan sehari-hari ini, sering kita temui beberapa produk yang merupakan 
campuran dari beberapa zat, tetapi zat tersebut dapat bercampur secara merata/ homogen. 
Misalnya saja saat ibu membuatkan susu untuk adik, serbuk/ tepung susu bercampur secara 
merata dengan air panas. Produk-produk seperti itu adalah sistem koloid. 
Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di mana 
partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara 
merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Ukuran partikel koloid berkisar 
antara 1-100 nm. Ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal 
dari suatu partikel. Contoh lain dari sistem koloid adalah adalah tinta, yang terdiri dari 
serbuk-serbuk warna (padat) dengan cairan (air). Selain tinta, masih terdapat banyak sistem 
koloid yang lain, seperti mayones, hairspray, jelly, dll. 
Keadaan koloid atau sistem koloid atau suspensi koloid atau larutan koloid atau suatu 
koloid adalah suatu campuran berfasa dua yaitu fasa terdispersi dan fasa pendispersi dengan 
ukuran partikel terdispersi berkisar antara 10-7 sampai dengan 10-4 cm. Besaran partikel yang 
terdispersi, tidak menjelaskan keadaan partikel tersebut. Partikel dapat terdiri atas atom, 
molekul kecil atau molekul yang sangat besar. Koloid emas terdiri atas partikel-partikel 
dengan bebagai ukuran, yang masing-masing mengandung jutaan atom emas atau lebih. 
Koloid belerang terdiri atas partikel-partikel yang mengandung sekitar seribu molekul S8. 
Suatu contoh molekul yang sangat besar (disebut juga molekul makro) ialah haemoglobin. 
Berat molekul dari molekul ini 66800 s.m.a dan mempunyai diameter sekitar 6 x 10-7.
2.2 JENIS-JENIS KOLOID 
Sistem koloid tersusun dari fase terdispersi yang tersebar merata dalam medium 
pendispersi. Fase terdispersi dan medium pendispersi dapat berupa zat padat, cair, dan gas. 
Berdasarkan fase terdispersinya, sistem koloid dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu: 
A. Koloid Sol 
Seperti yang telah dijelaskan, sol merupakan jenis koloid dimana fase terdispersinya 
merupakan zat padat. Berdasarkan medium pendispersinya, sol dapat dibagi menjadi: 
1. Sol Padat 
Sol padat merupakan sol di dalam medium pendispersi padat. Contohnya adalah paduan 
logam, gelas berwarna, dan intan hitam. 
2. Sol Cair (Sol) 
Sol cair merupakan sol di dalam medium pendispersi cair. Contohnya adalah cat, tinta, 
tepung dalam air, tanah liat, dll. 
3. Sol Gas (Aerosol Padat) 
Sol gas merupakan sol di dalam medium pendispersi padat. Contohnya adalah debu di udara, 
asap pembakaran, dll 
B. Koloid Emulsi 
Seperti yang telah dijelaskan, emulsi merupakan jenis koloid dimana fase 
terdispersinya merupakan zat cair. Kemudian, berdasarkan medium pendispersinya, emulsi 
dapat dibagi menjadi: 
1. Emulsi Gas (Aerosol Cair) 
Emulsi gas merupakan emulsi di dalam medium pendispersi gas. Aerosol cair seperti 
hairspray dan baygon, dapat membentuk system koloid dengan bantuan bahan pendorong 
seperti CFC. Selain itu juga mempunyai sifat seperti sol liofob yaitu efek Tyndall, gerak 
Brown. 
2. Emulsi Cair 
Emulsi cair merupakan emulsi di dalam medium pendispersi cair. Emulsi cair melibatkan 
campuran dua zat cair yang tidak dapat saling melarutkan jika dicampurkan yaitu zat cair 
polar dan zat cair non-polar. Biasanya salah satu zat cair ini adalah air dan zat lainnya seperti 
minyak. 
Sifat emulsi cair yang penting ialah: 
a. Demulsifikasi
Kestabilan emulsi cair dapat rusak akibat pemanasan, pendinginan, proses sentrifugasi, 
penambahan elektrolit, dan perusakan zat pengelmusi. 
b. Pengenceran 
Emulsi dapat diencerkan dengan penambahan sejumlah medium pendispersinya. 
C. Emulsi Padat atau Gel 
Gel merupakan emulsi didalam medium pendispersi zat padat. Gel dapat dianggap terbentuk 
akibat penggumpalan sebagian sol cair. Pada penggumpalan ini, partikel-partikel sol akan 
bergabung membentuk suatu rantai panjang. Rantai ini kemudian akan saling bertaut 
sehingga terbentuk suatu struktur padatan di mana medium pendispersi cair terperangkap 
dalam lubung-lubang struktur tersebut. 
Berdasarkan sifat keelastisitasnya, gel dapat dibagi menjadi: 
1. Gel elastic 
Gel yang bersifat elastis, yaitu dapat berubah bentuk jika diberi gaya dan kembali ke bentuk 
awal jika gaya ditiadakan. Contoh adalah sabun dan gelatin. 
2. Gel non-elastis 
Contoh adalah gel silica. 
D. Koloid Buih 
Buih merupakan koloid dimana fase terdispersinya merupakan gas. Kemudian, berdasarkan 
medium pendispersinya, buih dapat dibagi menjadi: 
1. Buih Cair (Buih) 
Buih cair adalah sistem koloid dengan fase terdispersi gas dan medium pendispersi zat cair. 
Biasanya fase terdispersi gas berupa udara atau CO2. Kestabilan buih diperoleh karena 
adanya zat pembuih (surfaktan). Zat ini teradsorpsi ke daerah antar fase dan mengikat 
gelembung-gelembung gas sehingga diperoleh kestabilan. Contohnya adalah buih yang 
dihasilkan alat pemadam kebakaran dan kocokan putih telur. 
Sifat-sifat buih cair ialah: 
a. Struktur buih cair berubah dengan waktu karena drainase (pemisahan medium pendispersi) 
akibat kerapatan fas dan zat cair yang jauh berbeda, rusaknya film antara dua gelembung gas, 
dan ukuran gelembung gas menjadi lebih besar akibat difusi. 
b. Struktur buih cair dapat berubah jika diberi gaya dari luar 
2. Buih Padat
Buih padat adalah sistem koloid dengan fase terdispersi gas dan medium pendispersi 
zat padat. Kestabilan buih padat diperoleh dari zat pembuih (surfaktan). Beberapa buih padat 
yang kita kenal adalah roti, styrofoam, batu apung,dll 
Sebagai catatan, tidak terdapat buih gas, dimana medium pendispersi dan fase 
terdispersi sama-sama berupa gas. Hal itu karena campuran dari keduanya tergolong sebagai 
larutan. 
2.3 SIFAT-SIFAT KOLOID 
A. Efek Tyndall 
Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel 
koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek tyndall ini 
ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat 
itu disebut efek tyndall. 
Efek tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan 
sejati (gambar kiri) disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan 
cahaya, sedangkan pada sistem koloid (gambar kanan), cahaya akan dihamburkan. hal itu 
terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk 
dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya 
relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati. 
B. Gerak Brown 
Jika kita amati system koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa 
partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan 
gerak Brown. Pergerakan tersebut dijelaskan pada penjelasan berikut: 
Partikel-partikel suatu zat senantiasa bergerak. Gerakan tersebut dapat bersifat acak 
seperti pada zat cair dan gas, atau hanya bervibrasi di tempat seperti pada zat padat. Untuk 
system koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-partikel akan 
menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut 
berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel cukup kecil, maka tumbukan yang 
terjadi cenderung tidak seimbang. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang 
menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak Brown. 
Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak Brown terjadi. 
Demikian pula, semakin besar ukuran partikel kolopid, semakin lambat gerak Brown yang
terjadi. Hal ini menjelaskan mengapa gerak Brown sulit diamati dalam larutan dan tidak 
ditemukan dalam zat padat (suspensi). 
Gerak Brown juga dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu system koloid, maka 
semakin besar energi kinetic yang dimiliki partikel-partikel medium pendispersinya. 
Akibatnya, gerak Brown dari partikel-partikel fase terdispersinya semakin cepat. Demikian 
pula sebaliknya, semakin rendah suhu system koloid, maka gerak Brown semakin lambat. 
C. Adsorbsi 
Beberapa partikel koloid mempunyai sifat adsorbsi (penyerapan) terhadap partikel 
atau ion atau senyawa yang lain. 
Penyerapan pada permukaan ini disebut adsorbsi (harus dibedakan dari absorbsi yang artinya 
penyerapan sampai ke bawah permukaan). 
Contoh : 
(i) Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+. 
(ii) Koloid As2S3 bermuatan negatit karena permukaannya menyerap ion S2. 
D. Koagulasi 
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan 
terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid. 
Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau 
secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan. 
E. Koloid Liofil dan Koloid Liofob 
Koloid ini terjadi pada sol yaitu fase terdispersinya padatan dan medium pendispersinya 
cairan. 
1. Koloid Liofil: sistem koloid yang affinitas fase terdispersinya besar terhadap medium 
pendispersinya. 
Contoh: sol kanji, agar-agar, lem, cat 
2. Koloid Liofob : sistem koloid yang affinitas fase terdispersinya kecil terhadap medium 
pendispersinya. 
Contoh: sol belerang, sol emas.
F. Dialisis 
Dialisis ialah pemisahan koloid dari ion-ion pengganggu dengan cara ini disebut 
proses dialisis. Yaitu dengan mengalirkan cairan yang tercampur dengan koloid melalui 
membran semi permeable yang berfungsi sebagai penyaring. Membran semi permeable ini 
dapat dilewati cairan tetapi tidak dapat dilewati koloid, sehingga koloid dan cairan akan 
berpisah 
G. Elektroforesis 
Elektroferesis ialah peristiwa pemisahan partikel koloid yang bermuatan dengan 
menggunakan arus listrik. 
2.4 PEMBUATAN SISTEM KOLOID 
Jika kita atau sebuah industri akan memproduksi suatu produk berbentuk koloid, 
bahan bakunya adalah larutan (partikel berukuran kecil) atau suspensi (partikel berukuran 
besar). Didasarkan pada bahan bakunya, pembuatan koloid dapat dilakukan dengan dua cara, 
yaitu sebagai berikut. 
1. Kondensasi 
Kondensasi adalah cara pembuatan koloid dari partikel kecil (larutan) menjadi 
partikel koloid. Proses kondensasi ini didasarkan atas reaksi kimia; yaitu melalui reaksi 
redoks, reaksi hidrolisis, dekomposisi rangkap, dan pergantian pelarut. 
a) Reaksi Redoks 
Contoh 
1. Pembuatan sol belerang dari reaksi redoks antara gas H 2 S dengan larutan SO 2 . 
Persamaan reaksinya: 2 H 2 S (g) + SO 2 (aq) →2 H 2 O (l) + 3 S (s) (sol belerang) 
2. Pembuatan sol emas dari larutan AuCl 3 dengan larutan encer formalin (HCHO).
Persamaan reaksinya: 
2 AuCl 3(aq) + 3 HCHO (aq) + 3H 2 O (l) → 2 Au (s) + 6HCl (aq) + 3 HCOOH (aq) (sol 
emas) 
b) Reaksi Hidrolisis 
Contoh, 
1. pembuatan sol Fe(OH) 3 dengan penguraian garam FeCl 3 Persamaan reaksinya adalah: 
mengunakan air mendidih. 
FeCl 3 (aq) + 3 H 2 O (l) → Fe(OH) 3 (s) + 3 HCl ( aq) (sol Fe(OH) 3) 
c) Reaksi Dekomposisi Rangkap 
Contoh 
1) Pembuatan sol As 2 S 3, dibuat dengan mengalirkan gas H 2 S dan asam arsenit (H3AsO 3 ) 
yang encer. 
Persamaan reaksinya: 2 H3AsO 3 (aq) + 3H2S (g) → As2S3 (s) + 6H2O (l) (sol As 2S3 ) 
2) Pembuatan sol AgCl dari larutan AgNO 3 dengan larutan NaCl encer. 
Persamaan reaksinya: AgNO 3 (aq) + NaC1 (aq) → AgCl (s) + NaNO 3 (aq) 
Sol AgCl 
d) Reaksi Pergantian Pelarut 
Contoh, pembuatan sol belerang dari larutan belerang dalam alkohol ditambah dengan 
air. Persamaan reaksinya: 
S (aq) + alkohol + air → S (s) Larutan S sol belerang 
2. Dispersi 
Dispersi adalah pembuatan partikel koloid dari partikel kasar (suspensi). Pembuatan 
koloid dengan dispersi meliputi: cara mekanik, peptisasi, busur Bredig, dan ultrasonik.
a) Proses Mekanik 
Proses mekanik adalah proses pembuatan koloid melalui penggerusan atau 
penggilingan (untuk zat padat) serta dengan pengadukan atau pengocokan (untuk zat cair). 
Setelah diperoleh partikel yang ukurannya sesuai dengan ukuran koloid, kemudian 
didispersikan ke dalam medium (pendispersinya). Contoh, pembuatan sol belerang. 
b) Peptisasi 
Peptisasi adalah cara pembuatan koloid dengan menggunakan zat kimia (zat 
elektrolit) untuk memecah partikel besar (kasar) menjadi partikel koloid. Contoh, proses 
pencernaan makanan dengan enzim dan pembuatan sol belerang dari endapan nikel sulfida, 
dengan mengalirkan gas asam sulfida. 
c) Busur Bredig 
Busur Bredig ialah alat pemecah zat padatan (logam) menjadi partikel koloid dengan 
menggunakan arus listrik tegangan tinggi. Caranya adalah dengan membuat logam, yang 
hendak dibuat solnya, menjadi dua kawat yang berfungsi sebagai elektrode yang dicelupkan 
ke dalam air; kemudian diberi loncatan listrik di antara kedua ujung kawat. Logam sebagian 
akan meluruh ke dalam air sehingga terbentuk sol logam. Contoh, pembuatan sol logam. 
d) Suara Ultrasonik 
Cara ini hampir sama dengan cara busur Bredig, yaitu sama-sama untuk pembuatan 
sol logam. Ka1au busur Bredig menggunakan arus listrik tegangan tinggi, maka cara 
ultrasonik menggunakan energi bunyi dengan frekuensi sangat tinggi, yaitu di atas 20.000 
Hz. 
2.5 KEGUNAAN KOLOID 
Sistem koloid banyak digunakan pada kehidupan sehari-hari, terutama dalam 
kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan sifat karakteristik koloid yang penting, yaitu dapat 
digunakan untuk mencampur zat-zat yang tidak dapat saling melarutkan secara homogen dan 
bersifat stabil untuk produksi dalam skala besar. 
Berikut ini adalah tabel aplikasi koloid:
Jenis industri Contoh aplikasi 
Industri makanan Keju, mentega, susu, saus salad 
Industri kosmetika dan perawatan tubuh Krim, pasta gigi, sabun 
Industri cat Cat 
Industri kebutuhan rumah tangga Sabun, deterjen 
Industri pertanian Peptisida dan insektisida 
Industri farmasi Minyak ikan, pensilin untuk suntikan 
Berikut ini adalah penjelasan mengenai aplikasi koloid: 
1. Pemutihan Gula 
Gula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan. Dengan melarutkan gula ke dalam 
air, kemudian larutan dialirkan melalui sistem koloid tanah diatomae atau karbon. Partikel 
koloid akan mengadsorpsi zat warna tersebut. Partikel-partikel koloid tersebut mengadsorpsi 
zat warna dari gula tebu sehingga gula dapat berwarna putih. 
Penggumpalan Darah 
Darah mengandung sejumlah koloid protein yang bermuatan negatif. Jika terjadi luka, 
maka luka tersebut dapat diobati dengan pensil stiptik atau tawas yang mengandung ion-ion 
Al3+ dan Fe3+. Ion-ion tersebut membantu agar partikel koloid di protein bersifat netral 
sehingga proses penggumpalan darah dapat lebih mudah dilakukan. 
3. Penjernihan Air 
Air keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung partikel-partikel koloid tanah 
liat,lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang bermuatan negatif. Oleh karena itu, untuk 
menjadikannya layak untuk diminum, harus dilakukan beberapa langkah agar partikel koloid 
tersebut dapat dipisahkan. Hal itu dilakukan dengan cara menambahkan tawas (Al2SO4)3.Ion 
Al3+ yang terdapat pada tawas tersebut akan terhidroslisis membentuk partikel koloid 
Al(OH)3 yang bermuatan positif melalui reaksi: 
Al3+ + 3H2O à Al(OH)3 + 3H+
Setelah itu, Al(OH)3 menghilangkan muatan-muatan negatif dari partikel koloid tanah 
liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpur tersebut kemudian mengendap 
bersama tawas yang juga mengendap karena pengaruh gravitasi. 
MAKALAH PENJASKES
BULUTANGKIS 
NAMA: NENI KAMALIA 
KELAS: XI IPA 5
MAKALAH KIMIA 
KOLOID 
NAMA: NENI KAMALIA 
KELAS: XI IPA 5

Más contenido relacionado

La actualidad más candente (19)

Makalah sistem koloid
Makalah sistem koloidMakalah sistem koloid
Makalah sistem koloid
 
Makalah sistem koloid
Makalah sistem koloidMakalah sistem koloid
Makalah sistem koloid
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Handout kimia
Handout kimiaHandout kimia
Handout kimia
 
Makalah koloid sma negeri 2 raha
Makalah koloid sma negeri 2 rahaMakalah koloid sma negeri 2 raha
Makalah koloid sma negeri 2 raha
 
Pembuatan koloid
Pembuatan koloidPembuatan koloid
Pembuatan koloid
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Makalah koloid sma 1 raha
Makalah koloid sma 1 rahaMakalah koloid sma 1 raha
Makalah koloid sma 1 raha
 
Sistem Koloid
Sistem KoloidSistem Koloid
Sistem Koloid
 
SISTEM KOLOID SMA
SISTEM KOLOID SMASISTEM KOLOID SMA
SISTEM KOLOID SMA
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Sistem Koloid, Kelas 2 IPA 3 SMA Budimulia Pematangsiantar
Sistem Koloid, Kelas 2 IPA 3 SMA Budimulia PematangsiantarSistem Koloid, Kelas 2 IPA 3 SMA Budimulia Pematangsiantar
Sistem Koloid, Kelas 2 IPA 3 SMA Budimulia Pematangsiantar
 
Macam-Macam Cara Pembuatan Sistem Koloid
Macam-Macam Cara Pembuatan Sistem Koloid Macam-Macam Cara Pembuatan Sistem Koloid
Macam-Macam Cara Pembuatan Sistem Koloid
 
47013922 makalah-koloid
47013922 makalah-koloid47013922 makalah-koloid
47013922 makalah-koloid
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
Makalah koloid
Makalah koloidMakalah koloid
Makalah koloid
 
Presentasi koloid
Presentasi koloidPresentasi koloid
Presentasi koloid
 
Pembuatan koloid
Pembuatan koloidPembuatan koloid
Pembuatan koloid
 

Similar a Makalah koloid3

Kimia Kelas 11 - 17. KOLOID.pdf
Kimia Kelas 11 - 17. KOLOID.pdfKimia Kelas 11 - 17. KOLOID.pdf
Kimia Kelas 11 - 17. KOLOID.pdf
azzamazmya02
 
Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2
Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2
Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2
Paarief Udin
 

Similar a Makalah koloid3 (20)

Makalah koloid3
Makalah koloid3Makalah koloid3
Makalah koloid3
 
Makalah koloid4
Makalah koloid4Makalah koloid4
Makalah koloid4
 
Kimia Kelas 11 - 17. KOLOID.pdf
Kimia Kelas 11 - 17. KOLOID.pdfKimia Kelas 11 - 17. KOLOID.pdf
Kimia Kelas 11 - 17. KOLOID.pdf
 
Makalah koloid sma 1 raha
Makalah koloid sma 1 rahaMakalah koloid sma 1 raha
Makalah koloid sma 1 raha
 
1
11
1
 
Makalah koloid sma negeri 2 raha
Makalah koloid sma negeri 2 rahaMakalah koloid sma negeri 2 raha
Makalah koloid sma negeri 2 raha
 
Jumran
JumranJumran
Jumran
 
Jumran
JumranJumran
Jumran
 
Sistem Koloid
Sistem KoloidSistem Koloid
Sistem Koloid
 
Makalah koloid sma negeri 2 raha
Makalah koloid sma negeri 2 rahaMakalah koloid sma negeri 2 raha
Makalah koloid sma negeri 2 raha
 
koloid.pptx
koloid.pptxkoloid.pptx
koloid.pptx
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
Makalah sistem koloid
Makalah sistem koloidMakalah sistem koloid
Makalah sistem koloid
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Sistem koloid berhubungan dengan proses
Sistem koloid berhubungan dengan prosesSistem koloid berhubungan dengan proses
Sistem koloid berhubungan dengan proses
 
Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2
Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2
Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2
 
Makalah koloid sma 1 raha
Makalah koloid sma 1 rahaMakalah koloid sma 1 raha
Makalah koloid sma 1 raha
 
Sistem koloid veni 2013
Sistem koloid veni 2013Sistem koloid veni 2013
Sistem koloid veni 2013
 
Sistem koloid okho
Sistem koloid okhoSistem koloid okho
Sistem koloid okho
 

Más de Septian Muna Barakati

Más de Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Último

Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pillsAbortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkv
BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkvBENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkv
BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkv
sonyaawitan
 
Abortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953
 
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
miftamifta7899
 
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
Monhik1
 

Último (16)

ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑
 
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdfAksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf
 
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pillsAbortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
 
PENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptx
PENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptxPENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptx
PENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptx
 
MODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdf
MODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdfMODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdf
MODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdf
 
Tumbuhan dan lingkungannya power point..
Tumbuhan dan lingkungannya power point..Tumbuhan dan lingkungannya power point..
Tumbuhan dan lingkungannya power point..
 
Cara Menggugurkan Kandungan 082223109953 dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bula...
Cara Menggugurkan Kandungan 082223109953  dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bula...Cara Menggugurkan Kandungan 082223109953  dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bula...
Cara Menggugurkan Kandungan 082223109953 dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bula...
 
SITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARU
SITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARUSITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARU
SITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARU
 
BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkv
BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkvBENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkv
BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkv
 
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghhKELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
 
Abortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get Cytotec
 
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
 
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
 
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
 
SUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdf
SUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdfSUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdf
SUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdf
 

Makalah koloid3

  • 1. BAB II PEMBAHASAN 2.1 PENGERTIAN KOLOID Ada kehidupan sehari-hari ini, sering kita temui beberapa produk yang merupakan campuran dari beberapa zat, tetapi zat tersebut dapat bercampur secara merata/ homogen. Misalnya saja saat ibu membuatkan susu untuk adik, serbuk/ tepung susu bercampur secara merata dengan air panas. Produk-produk seperti itu adalah sistem koloid. Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel. Contoh lain dari sistem koloid adalah adalah tinta, yang terdiri dari serbuk-serbuk warna (padat) dengan cairan (air). Selain tinta, masih terdapat banyak sistem koloid yang lain, seperti mayones, hairspray, jelly, dll. Keadaan koloid atau sistem koloid atau suspensi koloid atau larutan koloid atau suatu koloid adalah suatu campuran berfasa dua yaitu fasa terdispersi dan fasa pendispersi dengan ukuran partikel terdispersi berkisar antara 10-7 sampai dengan 10-4 cm. Besaran partikel yang terdispersi, tidak menjelaskan keadaan partikel tersebut. Partikel dapat terdiri atas atom, molekul kecil atau molekul yang sangat besar. Koloid emas terdiri atas partikel-partikel dengan bebagai ukuran, yang masing-masing mengandung jutaan atom emas atau lebih. Koloid belerang terdiri atas partikel-partikel yang mengandung sekitar seribu molekul S8. Suatu contoh molekul yang sangat besar (disebut juga molekul makro) ialah haemoglobin. Berat molekul dari molekul ini 66800 s.m.a dan mempunyai diameter sekitar 6 x 10-7.
  • 2. 2.2 JENIS-JENIS KOLOID Sistem koloid tersusun dari fase terdispersi yang tersebar merata dalam medium pendispersi. Fase terdispersi dan medium pendispersi dapat berupa zat padat, cair, dan gas. Berdasarkan fase terdispersinya, sistem koloid dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu: A. Koloid Sol Seperti yang telah dijelaskan, sol merupakan jenis koloid dimana fase terdispersinya merupakan zat padat. Berdasarkan medium pendispersinya, sol dapat dibagi menjadi: 1. Sol Padat Sol padat merupakan sol di dalam medium pendispersi padat. Contohnya adalah paduan logam, gelas berwarna, dan intan hitam. 2. Sol Cair (Sol) Sol cair merupakan sol di dalam medium pendispersi cair. Contohnya adalah cat, tinta, tepung dalam air, tanah liat, dll. 3. Sol Gas (Aerosol Padat) Sol gas merupakan sol di dalam medium pendispersi padat. Contohnya adalah debu di udara, asap pembakaran, dll B. Koloid Emulsi Seperti yang telah dijelaskan, emulsi merupakan jenis koloid dimana fase terdispersinya merupakan zat cair. Kemudian, berdasarkan medium pendispersinya, emulsi dapat dibagi menjadi: 1. Emulsi Gas (Aerosol Cair) Emulsi gas merupakan emulsi di dalam medium pendispersi gas. Aerosol cair seperti hairspray dan baygon, dapat membentuk system koloid dengan bantuan bahan pendorong seperti CFC. Selain itu juga mempunyai sifat seperti sol liofob yaitu efek Tyndall, gerak Brown. 2. Emulsi Cair Emulsi cair merupakan emulsi di dalam medium pendispersi cair. Emulsi cair melibatkan campuran dua zat cair yang tidak dapat saling melarutkan jika dicampurkan yaitu zat cair polar dan zat cair non-polar. Biasanya salah satu zat cair ini adalah air dan zat lainnya seperti minyak. Sifat emulsi cair yang penting ialah: a. Demulsifikasi
  • 3. Kestabilan emulsi cair dapat rusak akibat pemanasan, pendinginan, proses sentrifugasi, penambahan elektrolit, dan perusakan zat pengelmusi. b. Pengenceran Emulsi dapat diencerkan dengan penambahan sejumlah medium pendispersinya. C. Emulsi Padat atau Gel Gel merupakan emulsi didalam medium pendispersi zat padat. Gel dapat dianggap terbentuk akibat penggumpalan sebagian sol cair. Pada penggumpalan ini, partikel-partikel sol akan bergabung membentuk suatu rantai panjang. Rantai ini kemudian akan saling bertaut sehingga terbentuk suatu struktur padatan di mana medium pendispersi cair terperangkap dalam lubung-lubang struktur tersebut. Berdasarkan sifat keelastisitasnya, gel dapat dibagi menjadi: 1. Gel elastic Gel yang bersifat elastis, yaitu dapat berubah bentuk jika diberi gaya dan kembali ke bentuk awal jika gaya ditiadakan. Contoh adalah sabun dan gelatin. 2. Gel non-elastis Contoh adalah gel silica. D. Koloid Buih Buih merupakan koloid dimana fase terdispersinya merupakan gas. Kemudian, berdasarkan medium pendispersinya, buih dapat dibagi menjadi: 1. Buih Cair (Buih) Buih cair adalah sistem koloid dengan fase terdispersi gas dan medium pendispersi zat cair. Biasanya fase terdispersi gas berupa udara atau CO2. Kestabilan buih diperoleh karena adanya zat pembuih (surfaktan). Zat ini teradsorpsi ke daerah antar fase dan mengikat gelembung-gelembung gas sehingga diperoleh kestabilan. Contohnya adalah buih yang dihasilkan alat pemadam kebakaran dan kocokan putih telur. Sifat-sifat buih cair ialah: a. Struktur buih cair berubah dengan waktu karena drainase (pemisahan medium pendispersi) akibat kerapatan fas dan zat cair yang jauh berbeda, rusaknya film antara dua gelembung gas, dan ukuran gelembung gas menjadi lebih besar akibat difusi. b. Struktur buih cair dapat berubah jika diberi gaya dari luar 2. Buih Padat
  • 4. Buih padat adalah sistem koloid dengan fase terdispersi gas dan medium pendispersi zat padat. Kestabilan buih padat diperoleh dari zat pembuih (surfaktan). Beberapa buih padat yang kita kenal adalah roti, styrofoam, batu apung,dll Sebagai catatan, tidak terdapat buih gas, dimana medium pendispersi dan fase terdispersi sama-sama berupa gas. Hal itu karena campuran dari keduanya tergolong sebagai larutan. 2.3 SIFAT-SIFAT KOLOID A. Efek Tyndall Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall. Efek tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati (gambar kiri) disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid (gambar kanan), cahaya akan dihamburkan. hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati. B. Gerak Brown Jika kita amati system koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Pergerakan tersebut dijelaskan pada penjelasan berikut: Partikel-partikel suatu zat senantiasa bergerak. Gerakan tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas, atau hanya bervibrasi di tempat seperti pada zat padat. Untuk system koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel cukup kecil, maka tumbukan yang terjadi cenderung tidak seimbang. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak Brown. Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak Brown terjadi. Demikian pula, semakin besar ukuran partikel kolopid, semakin lambat gerak Brown yang
  • 5. terjadi. Hal ini menjelaskan mengapa gerak Brown sulit diamati dalam larutan dan tidak ditemukan dalam zat padat (suspensi). Gerak Brown juga dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu system koloid, maka semakin besar energi kinetic yang dimiliki partikel-partikel medium pendispersinya. Akibatnya, gerak Brown dari partikel-partikel fase terdispersinya semakin cepat. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah suhu system koloid, maka gerak Brown semakin lambat. C. Adsorbsi Beberapa partikel koloid mempunyai sifat adsorbsi (penyerapan) terhadap partikel atau ion atau senyawa yang lain. Penyerapan pada permukaan ini disebut adsorbsi (harus dibedakan dari absorbsi yang artinya penyerapan sampai ke bawah permukaan). Contoh : (i) Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+. (ii) Koloid As2S3 bermuatan negatit karena permukaannya menyerap ion S2. D. Koagulasi Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid. Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan. E. Koloid Liofil dan Koloid Liofob Koloid ini terjadi pada sol yaitu fase terdispersinya padatan dan medium pendispersinya cairan. 1. Koloid Liofil: sistem koloid yang affinitas fase terdispersinya besar terhadap medium pendispersinya. Contoh: sol kanji, agar-agar, lem, cat 2. Koloid Liofob : sistem koloid yang affinitas fase terdispersinya kecil terhadap medium pendispersinya. Contoh: sol belerang, sol emas.
  • 6. F. Dialisis Dialisis ialah pemisahan koloid dari ion-ion pengganggu dengan cara ini disebut proses dialisis. Yaitu dengan mengalirkan cairan yang tercampur dengan koloid melalui membran semi permeable yang berfungsi sebagai penyaring. Membran semi permeable ini dapat dilewati cairan tetapi tidak dapat dilewati koloid, sehingga koloid dan cairan akan berpisah G. Elektroforesis Elektroferesis ialah peristiwa pemisahan partikel koloid yang bermuatan dengan menggunakan arus listrik. 2.4 PEMBUATAN SISTEM KOLOID Jika kita atau sebuah industri akan memproduksi suatu produk berbentuk koloid, bahan bakunya adalah larutan (partikel berukuran kecil) atau suspensi (partikel berukuran besar). Didasarkan pada bahan bakunya, pembuatan koloid dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sebagai berikut. 1. Kondensasi Kondensasi adalah cara pembuatan koloid dari partikel kecil (larutan) menjadi partikel koloid. Proses kondensasi ini didasarkan atas reaksi kimia; yaitu melalui reaksi redoks, reaksi hidrolisis, dekomposisi rangkap, dan pergantian pelarut. a) Reaksi Redoks Contoh 1. Pembuatan sol belerang dari reaksi redoks antara gas H 2 S dengan larutan SO 2 . Persamaan reaksinya: 2 H 2 S (g) + SO 2 (aq) →2 H 2 O (l) + 3 S (s) (sol belerang) 2. Pembuatan sol emas dari larutan AuCl 3 dengan larutan encer formalin (HCHO).
  • 7. Persamaan reaksinya: 2 AuCl 3(aq) + 3 HCHO (aq) + 3H 2 O (l) → 2 Au (s) + 6HCl (aq) + 3 HCOOH (aq) (sol emas) b) Reaksi Hidrolisis Contoh, 1. pembuatan sol Fe(OH) 3 dengan penguraian garam FeCl 3 Persamaan reaksinya adalah: mengunakan air mendidih. FeCl 3 (aq) + 3 H 2 O (l) → Fe(OH) 3 (s) + 3 HCl ( aq) (sol Fe(OH) 3) c) Reaksi Dekomposisi Rangkap Contoh 1) Pembuatan sol As 2 S 3, dibuat dengan mengalirkan gas H 2 S dan asam arsenit (H3AsO 3 ) yang encer. Persamaan reaksinya: 2 H3AsO 3 (aq) + 3H2S (g) → As2S3 (s) + 6H2O (l) (sol As 2S3 ) 2) Pembuatan sol AgCl dari larutan AgNO 3 dengan larutan NaCl encer. Persamaan reaksinya: AgNO 3 (aq) + NaC1 (aq) → AgCl (s) + NaNO 3 (aq) Sol AgCl d) Reaksi Pergantian Pelarut Contoh, pembuatan sol belerang dari larutan belerang dalam alkohol ditambah dengan air. Persamaan reaksinya: S (aq) + alkohol + air → S (s) Larutan S sol belerang 2. Dispersi Dispersi adalah pembuatan partikel koloid dari partikel kasar (suspensi). Pembuatan koloid dengan dispersi meliputi: cara mekanik, peptisasi, busur Bredig, dan ultrasonik.
  • 8. a) Proses Mekanik Proses mekanik adalah proses pembuatan koloid melalui penggerusan atau penggilingan (untuk zat padat) serta dengan pengadukan atau pengocokan (untuk zat cair). Setelah diperoleh partikel yang ukurannya sesuai dengan ukuran koloid, kemudian didispersikan ke dalam medium (pendispersinya). Contoh, pembuatan sol belerang. b) Peptisasi Peptisasi adalah cara pembuatan koloid dengan menggunakan zat kimia (zat elektrolit) untuk memecah partikel besar (kasar) menjadi partikel koloid. Contoh, proses pencernaan makanan dengan enzim dan pembuatan sol belerang dari endapan nikel sulfida, dengan mengalirkan gas asam sulfida. c) Busur Bredig Busur Bredig ialah alat pemecah zat padatan (logam) menjadi partikel koloid dengan menggunakan arus listrik tegangan tinggi. Caranya adalah dengan membuat logam, yang hendak dibuat solnya, menjadi dua kawat yang berfungsi sebagai elektrode yang dicelupkan ke dalam air; kemudian diberi loncatan listrik di antara kedua ujung kawat. Logam sebagian akan meluruh ke dalam air sehingga terbentuk sol logam. Contoh, pembuatan sol logam. d) Suara Ultrasonik Cara ini hampir sama dengan cara busur Bredig, yaitu sama-sama untuk pembuatan sol logam. Ka1au busur Bredig menggunakan arus listrik tegangan tinggi, maka cara ultrasonik menggunakan energi bunyi dengan frekuensi sangat tinggi, yaitu di atas 20.000 Hz. 2.5 KEGUNAAN KOLOID Sistem koloid banyak digunakan pada kehidupan sehari-hari, terutama dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan sifat karakteristik koloid yang penting, yaitu dapat digunakan untuk mencampur zat-zat yang tidak dapat saling melarutkan secara homogen dan bersifat stabil untuk produksi dalam skala besar. Berikut ini adalah tabel aplikasi koloid:
  • 9. Jenis industri Contoh aplikasi Industri makanan Keju, mentega, susu, saus salad Industri kosmetika dan perawatan tubuh Krim, pasta gigi, sabun Industri cat Cat Industri kebutuhan rumah tangga Sabun, deterjen Industri pertanian Peptisida dan insektisida Industri farmasi Minyak ikan, pensilin untuk suntikan Berikut ini adalah penjelasan mengenai aplikasi koloid: 1. Pemutihan Gula Gula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan. Dengan melarutkan gula ke dalam air, kemudian larutan dialirkan melalui sistem koloid tanah diatomae atau karbon. Partikel koloid akan mengadsorpsi zat warna tersebut. Partikel-partikel koloid tersebut mengadsorpsi zat warna dari gula tebu sehingga gula dapat berwarna putih. Penggumpalan Darah Darah mengandung sejumlah koloid protein yang bermuatan negatif. Jika terjadi luka, maka luka tersebut dapat diobati dengan pensil stiptik atau tawas yang mengandung ion-ion Al3+ dan Fe3+. Ion-ion tersebut membantu agar partikel koloid di protein bersifat netral sehingga proses penggumpalan darah dapat lebih mudah dilakukan. 3. Penjernihan Air Air keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung partikel-partikel koloid tanah liat,lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang bermuatan negatif. Oleh karena itu, untuk menjadikannya layak untuk diminum, harus dilakukan beberapa langkah agar partikel koloid tersebut dapat dipisahkan. Hal itu dilakukan dengan cara menambahkan tawas (Al2SO4)3.Ion Al3+ yang terdapat pada tawas tersebut akan terhidroslisis membentuk partikel koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif melalui reaksi: Al3+ + 3H2O à Al(OH)3 + 3H+
  • 10. Setelah itu, Al(OH)3 menghilangkan muatan-muatan negatif dari partikel koloid tanah liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpur tersebut kemudian mengendap bersama tawas yang juga mengendap karena pengaruh gravitasi. MAKALAH PENJASKES
  • 11. BULUTANGKIS NAMA: NENI KAMALIA KELAS: XI IPA 5
  • 12. MAKALAH KIMIA KOLOID NAMA: NENI KAMALIA KELAS: XI IPA 5