SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 10
BAB 1 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Mempelajari kehidupan manusia tidak terlepas dari manusia itu sendiri. Bagaimana muncul 
dan terjadinya kehidupan manusia dan kebudayaan yang beranekaragam yang memiliki 
keunikan dan kekhasan sendiri – sendiri. 
Bangsa indonesia hidup berabad lamanya di indonesia dengan penuh kebersamaan dalam 
keragaman. Secara turun temurun nenek moyang menumbuhkembangkan beragam nilai dan 
kearifan sehingga membentuk karakter suku bangsa. Nilai dan keraifan itu penting untuk 
dipelajari, ditumbuh kembangkan, dan diwariskan dari generasi ke generasi. 
Peninggalan purbakala yang maasih ada dan tersebar di belahan bumi Indonesia merupakan 
representasi kehidupan masyarakat prasejarah Indonesia. Salah satu peninggalan purbakala 
yang menyita perhatian masyarakat adalah situs Sangiran. Secara stratigrafis situs Sangiran 
merupakan situs manusia purba terlengkap di asia. Sangiran juga merupakan pusat studi 
evolusi di dunia. Sangiran ibarat Laboratorium alam yang menyimpan rekaman kehidupan 
masa lalu yang tersimpan jutaan tahun yang lalu. Iformasi lebih lanjut mengenai situs 
Sangiran serta kehidupan prasejarah dapat anda baca dalam pembahasan bab makalah ini. 
B. Rumusan Masalah 
1. Bagaimana jejak manusia purba? 
2. Bagaimana jenis-jenis manusia purba ? 
C. Tujuan masalah 
1. Untuk mengetahui tabir jejak manusia purba pada masa lampau.
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Membukan Tabir Jejak Masa Lampau Sangiran 
Sangiran terletak di kawasan berbukit kabupaten Sragen Jawa Tengah. Pada awalnya 
sangiran merupakan lautan dangkal, karena adanya dorongan tekanan endogen ( dari dalam 
bumi ) terjadi pengangkatan dan pelipatan pada permukaan laut sangiran. Proses 
terbentuknya situs sangiran ini erat kaitannya dengan aktivitas gunung lawu tua yang 
menyebabkan tanah longsor dan membentuk kubah tanah di sekitar sungai, cemara pun ikut 
longsor. Akibat dari hal tersebut terbentuklah lapisan tanah yang berbeda dari lapisan tanah, 
jika tanah diiris dengan pola vertikal, maka akan terlihat lapisan – lapisan tanah yang 
menunjukkan formasi – formasi yang berisi fosil – fosil dari kurun waktu tertentu.sebagai 
berikut: 
1. Formasi Kali Beng. 
Pada lapisan paling bawah terdapat lempung biru yang dinamakan formasi kali beng. Formasi 
kali beng ini berusia 2,4 juta tahun dan menunjukkan pada waktu itu. Lapisan ini adalah dasar 
lautan pada masa pliosen. Bukti sebagai dasar lautan adalah ditemukan hewan – hewan 
bercangkang yang telah menfosil. 
2. Formasi Pucangan. 
Terjadi akibat adanya endapan lahar vulkanik gunung lawu purba yang ditandai 
lempung hitam. Pada lapisan ini terjadi perubahan yang awalnya sebagai lingkungan laut 
berubah menjadi rawa – rawa. Banyak ditemukan hewan – hewan penghuni lapisan ini antara 
lain kuda nil, budaya muara, fosil tengkorak Pithecanthropus Erectus kemudian ditemukan
juga fosil tengkorak Meganthropus Paleojavanicus terjadi pada kala pleistosenbawah 
berumur sekitar 700.000-1.800.000 tahun yang lalu. 
3. Formasi Kabuh. 
Terjadi pada kala plestosen tengah berumur sekitar 125.000-sampai 700.000 tahun yang 
lalu. Pada formasi ini ditemukan alat-alat dari batu yang menandakan bahwa Pithecantropus 
pada saat itu sudah mengenal alat-alat perburuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 
4. Formasi Notopuro 
Terjadi dikala plastosen atas berumur 10.000-125.000 tahun yang lalu. Dari formasi – 
formasi di sangiran dan ditemukan fosil – fosil seolah pita – pita kaset yang menyimpan 
rekaman kehidupan masa lalu. 
Pada tanggal 15 maret 1977 sangiran dijadikan jagar budaya oleh pemrintah dan diperkuat 
lagi sebagai warisan dunia oleh UNESO pada 5 desember 1996. 
Di sangiran kita banyak menemukan fosil-fosil, tidak hanya fosil bagian tubuh manusia 
tetapi juga ada sisa-sisa perkakas sederhana pendukung kehidupan zaman dahulu. Dalam 
kompleks ini kita mendapatkan bukti bahwa manusia purba yang hidup di Sangiran sekitar 2 
juta tahun lalu. Secara stratigrafis situs Sangiran merupakan situs manusia purba terlengkap 
di Asia. Kita dapat menyaksikan perkembangan kehidupan manusia purba secara berurutan 
tanpa terputus sejak 2 tahun lalu. Mulai dari zaman pliosen akhir hingga akhir pleistosen 
tengah. 
Diawali oleh Eugene Dubois antropolog Prandis tahun 1891 antropolog Prancis manemukan 
fosil Pithecantropus Erectus manusia purba tertua dara Jawa kemudian pada tahun 1930 dan 
1931 di desa Ngandong. Trinil-Mojokerto di temukan juga fosil-fosil manusai purba yang 
berasal dari zaman pleistosen. Pemenuan-penemuan ini mengungkap sejarah manusia purba 
yang hidup berabad-abad tahun lalu.
Masyarakat modern mulai mengenal Sangiran saat Heinrich Ralph Von Koeningswald dan 
Gustaf antrophologi dari Jerman meneliti di area tersebut pada tahun 1934. Maka Sangiran 
telah menorehkan tinta emas sebagai salah satu pusat study evolusi di dunia. Saat itu Von 
Koeningswald menemukan paling tidak 5 fosil manusia purba yang berbeda jenisnnya. Fosil-fosil 
ini menggaris bawahi keyakinan bahwa manusia berevolusi dari kera menjadi manusia 
modern seperti bentuk saat ini. Sejak saat itu, para peneliti baik dari Indonesia atau asingterus 
bekerja di Sangiran. Koeningswald bukanlah orang pertama yang mencoba menguak misteri 
manusia purba di tanah jawa. Pada tahun 1936 Koeningswald berhasil menemukan fosil 
rahang atas manusia dan selanjutnya ia memberi nama fosil Megantropus paleojavanicus. 
Tahun 1973 ia menemukan manusia purba yang dicari oleh Eugene do bois yaitu 
Pithecantropus Erectus. 
B. Koleksi – Koleksi Museum Sangiran 
Koleksi sangiran yang berada di museum sangiran saat ini semua berasal dari sekitar situs 
Sangiran koleksi – koleksi tersebut berupa fosil manusia, fosil hewan, fosil tumbuhan, batu – 
batuan, sedimentani, dan juga peralatan dapur yang dulu pernah dibuat dan digunakan oleh 
manusia purba yang pernah bermukim di Sangiran. 
1. Fosil kayu 
a. Fosil kayu yang terdiri dari: 
• Temuan dari dukuh jambu desa Dayu Kecamatan Gondongrejo Kabupaten Karanganyar. 
• Di temukan pada tahun 1995 pada lapisan tanah lempung 
• Warna abu – abu 
• Formasi pucangan 
b. Fosil batang pohon 
• Temuan dari desa Krikilan Kecamatan Kali Jambe Kabupaten Sragen. 
• Fosil ini ditemukan pada tahun 1977 pada lapisan tanah lempung 
• Warna abu – abu dari endapan 
• Formasi pucangan 
2. Tulang Hasta (Ulna) Stegodon Trigonocephalus 
• Ditemukan di kawasan Cagar Sangiran 
• Pada tanggal 23 November 1975 ditanah lapisan lempung 
• Warna abu – abu 
• Formasi kabuh bawah 
3. Tulang Paha 
• Ditemukan di desa Ngabung, Kecamatan Kali Jambe Kbupaten Sragen 
• Pada tanggal 4 Februari 1989 pada lapisan tanah lempung 
• Warna abu – abu 
• Formasi pucangan atas
4. Tengkorak Kerbau 
• Ditemukan oleh Tardi 
• Pada tanggal 20 November 1992 di Dukuh Tanjung, desa Dayu Kecamatan Gondongrejo 
Kabupaten Karanganyar pada lapisan tanah 
• Warna coklet kekuningan – kuningan yang bercampur pasirs 
• Berdasarkan penanggalan geologi berumur 700.000 – 500.000 tahun 
5. Gigi Elephas Namadicus 
• Ditemukan di situs Cagar Budaya Sangiran 
• Pada tanggl 12 Desember 1975, pada lapisan tanah pasir tercampur krikil yang berwarna 
coklat 
• Formasi kabuh 
6. Fragmen Gajah Purba 
• Hidup didaerah Cagar Budaya Sangiran 
• Jenisnya adalah Mastodon, Stegodon, Elephas 
7. Tulang Rusuk (Casta) Stegodon Trigonocephalus 
• Ditemukan oleh Supardi 
• Tanggal 3 Desember 199, di dukuh Bukuran, desa Bukuran Kecamatan Kali Jambe 
Kabupaten Sragen pada lapisan lempung 
• Warna abu – abu dari endapan pucangan atas 
8. Ruas Tulang Belakang (Vertebrae) 
• Ditemukan di situs Cagar Budaya Sangiran 
• Pada tanggal 15 Desember 1975 
• Dilapisan tanah pasir 
• Warna abu – abu 
• Formasi kabuh bawah 
9. Tulang Jari 
• Ditemukan di situs Sangiran 
• Pada tanggal 28 Oktober 1975 
• Pada lapisan tanah pasir kasar 
• Warna coklat kekuning – kuningan 
• Formasi kabuh 
10. Rahang Atas (Elephas Namadicus) 
• Rahang ini dilengkapi sebagian gading 
• Ditemukan oleh atmo 
• Didukuh Ngerjo, Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen 
• Pada tanggal 27 April 1980 
• Pada lapisan Grenzbank 
• Antara formasi pucangan dan kabuh
11. Tulang Kaki Depan bagian Atas (Humerus) 
• Bagian fosil ditemukan oleh Warsito 
• Desa krikilan Kecamatan Kali Jambe Kabupaten Sragen 
• Pada tanggal 2 Desember 1998 
• Pada lapisan tanah lempung 
• Warna abu – abu 
• Dari pucangan atas kala pleistosen bawah 
12. Tulang Kerring 
• Ditemukan oleh Warsito 
• Didukuh budak desa Ngebung Kecamatan Kali Jambe Kabupaten Sragen 
• Pada tanggal 4 Januari 1993 
• Lapisan tanah lempung 
• Warna abu – abu 
13. Fosil Mulusca 
• Klas Palecypoda 
• Klas Gastropoda 
14. Binatang Air 
1. Tengkorak buaya (crocodilus Sp) 
• Ditemukan pada tanggal 17 desember 1994oleh Sunardi 
• Di dukuh Blimbing, desa Ngebung Kecamatan Kali Jambe Kabupaten Sragen 
• Formasi pucangan 
2. Kura – kura (Chlonia Sp) 
• Ditemukan pada tanggal 1 februari 1990 Oleh Haripurnomo 
• Dukuh Pablengan desa Krikilan Kecamatan Kali Jambe Kabupaten Sragen 
• Formsi pucangan 
3. Ruas Tulang Belakang Ikan 
• Ditemukan pada tanggal 20 november 1975 oleh Suwarno 
• Di desa Bukuran Kecamatan Kali Jambe Kabupaten Sragen. 
Jenis-Jenis Manusia Purba di Indonesia 
Manusia purba atau yang biasa disebut dengan manusia prasejarah adalah manusia yang 
hidup sebelum tulisan ditemukan. Cara hidup mereka masih sangat sederhana dan masih 
sangat bergantung pada alam. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa situs tempat dimana 
fosil manusia purba banyak ditemukan, seperti di Mojokerto, Solo, Ngandong, Pacitan, atau 
yang paling terkenal yaitu Sangiran. Berikut adalah beberapa jenis manusia purba yang 
fosilnya pernah ditemukan di Indonesia.
1. Meganthropus paleojavanicus 
Meganthropus paleojavanicus berasal dari kata-kata; Megan= besar, Anthropus= manusia, 
Paleo= tua, Javanicus= dari Jawa. Jadi bisa disimpulkan bahwa Meganthropus paleojavanicus 
adalah manusia purba bertubuh besar tertua di Jawa. Fosil manusia purba ini ditemukan di 
daerah Sangiran, Jawa tengah antara tahun 1936-1941 oleh seorang peneliti Belanda bernama 
Von Koeningswald. Fosil tersebut tidak ditemukan dalam keadaan lengkap, melainkan hanya 
berupa beberapa bagian tengkorak, rahang bawah, serta gigi-gigi yang telah lepas. Fosil yang 
ditemukan di Sangiran ini diperkirakan telah berumur 1-2 Juta tahun. 
Ciri-Ciri Meganthropus paleojavanicus 
 Mempunyai tonjolan tajam di belakang kepala. 
 Bertulang pipi tebal dengan tonjolan kening yang mencolok. 
 Tidak mempunyai dagu, sehingga lebih menyerupai kera. 
 Mempunyai otot kunyah, gigi, dan rahang yang besar dan kuat. 
 Makanannya berupa tumbuh-tumbuhan. 
2. Pithecanthropus 
Fosil manusia purba jenis Pithecanthrophus adalah jenis fosil manusia purba yang paling 
banyak ditemukan di Indonesia. Pithecanthropus sendiri berarti manusia kera yang berjalan 
tegak. Paling tidak terdapat tiga jenis manusia Pithecanthropus yang ditemukan di Indonesia, 
yaitu Pithecanthrophus erectus, Pithecanthropus mojokertensis, dan Pithecanthropus 
soloensis. Berdasarkan pengukuran umur lapisan tanah, fosil Pithecanthropus yang 
ditemukan di Indonesia mempunyai umur yang bervariasi, yaitu antara 30.000 sampai 1 juta 
tahun yang lalu. 
Tulang tengkorak Pithecanthropus erectus 
1. Pithecanthropus erectus, ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1891 di sekitar 
lembah sungai Bengawan Solo, Trinil, Jawa Tengah. Fosil yang ditemukan berupa 
tulang rahang atas, tengkorak, dan tulang kaki.
2. Pithecanthropus mojokertensis, disebut juga dengan Pithecanthropus robustus. Fosil 
manusia purba ini ditemukan oleh Von Koeningswald pada tahun 1936 di Mojokerto, 
Jawa Timur. Fosil yang ditemukan hanya berupa tulang tengkorak anak-anak. 
3. Pithecanthropus soloensis, ditemukan di dua tempat terpisah oleh Von Koeningswald 
dan Oppernoorth di Ngandong dan Sangiran antara tahun 1931-1933. Fosil yang 
ditemukan berupa tengkorak dan juga tulang kering. 
Ciri-ciri Pithecanthropus 
 Memiliki tinggi tubuh antara 165-180 cm. 
 Badan tegap, namun tidak setegap Meganthrophus. 
 Volume otak berkisar antara 750 – 1350 cc. 
 Tonjolan kening tebal dan melintang sepanjang pelipis. 
 Hidung lebar dan tidak berdagu. 
 Mempunyai rahang yang kuat dan geraham yang besar. 
 Makanan berupa tumbuhan dan daging hewan buruan. 
3. Homo 
Manusia purba dari genus Homo adalah jenis manusia purba yang berumur paling muda, fosil 
manusia purba jenis ini diperkirakan berasal dari 15.000-40.000 tahun SM. Dari volume 
otaknya yang sudah menyerupai manusia modern, dapat diketahui bahwa manusia purba ini 
sudah merupakan manusia (Homo) dan bukan lagi manusia kera (Pithecanthrupus). Di 
Indonesia sendiri ditemukan tiga jenis manusia purba dari genus Homo, antara lain Homo 
soloensis, Homo wajakensis, dan Homo floresiensis. 
Tengkorak Homo floresiensis (kiri), dan manusia modern (kanan) 
o Homo soloensis, ditemukan oleh Von Koeningswald dan Weidenrich antara 
tahun 1931-1934 disekitar sungai bengawan solo. Fosil yang ditemukan hanya 
berupa tulang tengkorak. Ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh manusia purba 
jenis ini antara lain, volume otak antara 1000 – 1300 cc; tinggi badan antara 
130 – 210 cm; muka tidak menonjol ke depan; serta berjalan tegap secara 
bipedal (dua kaki). Homo soloensis diperkirakan pernah hidup antara 900.000 
sampai 300.000 tahun yang lalu.
o Homo wajakensis, ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1889 di Wajak, 
Jawa Timur. Fosil yang ditemukan berupa rahang bawah, tulang tengkorak, 
dan beberapa ruas tulang leher. Ciri-ciri Homo wajakensis antara lain, 
memiliki muka lebar dan datar; hidungnya lebar dan bagian mulutnya 
menonjol; tulang tengkorak sudah membulat; serta memiliki tonjolan yang 
agak mencolok di dahi. Homo wajakensis diperkirakan hidup antara 40.000 
sampai 25.000 tahun yang lalu. 
 Homo floresiensis, ditemukan saat penggalian di Liang Bua, Flores oleh tim 
arkeologi gabungan dari Puslitbang Arkeologi Nasional, Indonesia dan University of 
New England, Australia pada tahun 2003. Saat dilakukan penggalian pada kedalaman 
lima meter, ditemukan kerangka mirip manusia yang belum membatu (belum menjadi 
fosil) dengan ukurannya yang sangat kerdil. Manusia kerdil dari Flores ini 
diperkirakan hidup antara 94.000 dan 13.000 tahun SM. Ciri-ciri Homo 
floresiensis antara lain, tinggi badan kurang dari 1 meter; berbadan tegap; berjalan 
secara bipedal; volume otak sekitar 417cc; serta tidak memiliki dagu.
BAB III 
PENUTUP 
A. KESIMPULAN 
Manusia purba atau yang biasa disebut dengan manusia prasejarah adalah manusia yang 
hidup sebelum tulisan ditemukan. Cara hidup mereka masih sangat sederhana dan masih 
sangat bergantung pada alam. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa situs tempat dimana 
fosil manusia purba banyak ditemukan, seperti di Mojokerto, Solo, Ngandong, Pacitan, atau 
yang paling terkenal yaitu Sangiran. Berikut adalah beberapa jenis manusia purba yang 
fosilnya pernah ditemukan di Indonesia. 
Sangiran terbentuklah lapisan tanah yang berbeda dari lapisan tanah, jika tanah diiris dengan 
pola vertikal, maka akan terlihat lapisan – lapisan tanah yang menunjukkan formasi – formasi 
yang berisi fosil – fosil dari kurun waktu tertentu.sebagai berikut:Formasi Kali Beng, Formasi 
Pucangan, Formasi Kabuh, Formasi Notopuro. 
Diawali oleh Eugene Dubois antropolog Prancis tahun 1891 antropolog Prancis manemukan 
fosil Pithecantropus Erectus manusia purba tertua dari Jawa kemudian pada tahun 1930 dan 
1931 di desa Ngandong. Trinil-Mojokerto di temukan juga fosil-fosil manusai purba yang 
berasal dari zaman pleistosen. 
Pada tahun 1936 Koeningswald berhasil menemukan fosil rahang atas manusia dan 
selanjutnya ia memberi nama fosil Megantropus paleojavanicus. Tahun 1973 ia menemukan 
manusia purba yang dicari oleh Eugene do bois yaitu Pithecantropus Erectus. 
B. SARAN 
Semoga makalah ini dapat memberi manfaat serta bisa menambah wawasan bagi para 
pembacanya. Demikian makalah ini kami buat, apabila ada kesalahan baik dari segi tata tulis 
maupun bahasa kami mohon saran dan kritik yang senantiasa bersifat membangun demi 
perbaikan makalah selanjutnya.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Perkembangan teknologi di masa pra aksara
Perkembangan teknologi di masa pra aksaraPerkembangan teknologi di masa pra aksara
Perkembangan teknologi di masa pra aksaraNanda Aditasia
 
Ppt 1 praaksara
Ppt 1 praaksaraPpt 1 praaksara
Ppt 1 praaksarafakhriza99
 
Laporan Kunjungan Museum Ronggowarsito
Laporan Kunjungan Museum RonggowarsitoLaporan Kunjungan Museum Ronggowarsito
Laporan Kunjungan Museum RonggowarsitoDiah Dwi Ammarwati
 
PPT Sejarah - Perkembangan IPTEK dan dampak bagi manusia
PPT Sejarah - Perkembangan IPTEK dan dampak bagi manusiaPPT Sejarah - Perkembangan IPTEK dan dampak bagi manusia
PPT Sejarah - Perkembangan IPTEK dan dampak bagi manusiaErika N. D
 
Sejarah kelas x wajib
Sejarah kelas x wajibSejarah kelas x wajib
Sejarah kelas x wajibfakhriza99
 
Zaman logam
Zaman logamZaman logam
Zaman logamDwi Anom
 
Masa pra aksara di indonesia
Masa pra aksara di indonesiaMasa pra aksara di indonesia
Masa pra aksara di indonesiaTitus Haryanto
 
Ppt ( Jenis Manusia Purba Di Indonesia )
Ppt ( Jenis Manusia Purba Di Indonesia )Ppt ( Jenis Manusia Purba Di Indonesia )
Ppt ( Jenis Manusia Purba Di Indonesia )lia1991
 
Masa berburu dan mengumpulkan makanan
Masa berburu dan mengumpulkan makananMasa berburu dan mengumpulkan makanan
Masa berburu dan mengumpulkan makananAnita W
 
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)Nurul Afdal Haris
 
Pkwu (Perencanaan Usaha Makanan Internasional)
Pkwu (Perencanaan Usaha Makanan Internasional)Pkwu (Perencanaan Usaha Makanan Internasional)
Pkwu (Perencanaan Usaha Makanan Internasional)Putri Alfisyahrini
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaLestari Moerdijat
 
Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara
Masyarakat Indonesia pada Masa PraaksaraMasyarakat Indonesia pada Masa Praaksara
Masyarakat Indonesia pada Masa PraaksaraErwin Tejasomantri
 
Manusia purba di dunia (Manusia Purba di Eropa, Ciri fisik manusia purba di I...
Manusia purba di dunia (Manusia Purba di Eropa, Ciri fisik manusia purba di I...Manusia purba di dunia (Manusia Purba di Eropa, Ciri fisik manusia purba di I...
Manusia purba di dunia (Manusia Purba di Eropa, Ciri fisik manusia purba di I...Sindi Fantika
 
IPS SMP Kelas VII - Bab 2 Keberagaman Lingkungan Sekitar.pptx
IPS SMP Kelas VII - Bab 2 Keberagaman Lingkungan Sekitar.pptxIPS SMP Kelas VII - Bab 2 Keberagaman Lingkungan Sekitar.pptx
IPS SMP Kelas VII - Bab 2 Keberagaman Lingkungan Sekitar.pptxdexallsonmully
 
corak kehidupan masyarakat masa praaksara (revisi)
corak kehidupan masyarakat masa praaksara (revisi)corak kehidupan masyarakat masa praaksara (revisi)
corak kehidupan masyarakat masa praaksara (revisi)X-MIA5 SMANCIL
 

La actualidad más candente (20)

Perkembangan teknologi di masa pra aksara
Perkembangan teknologi di masa pra aksaraPerkembangan teknologi di masa pra aksara
Perkembangan teknologi di masa pra aksara
 
Ppt 1 praaksara
Ppt 1 praaksaraPpt 1 praaksara
Ppt 1 praaksara
 
Laporan Kunjungan Museum Ronggowarsito
Laporan Kunjungan Museum RonggowarsitoLaporan Kunjungan Museum Ronggowarsito
Laporan Kunjungan Museum Ronggowarsito
 
PPT Sejarah - Perkembangan IPTEK dan dampak bagi manusia
PPT Sejarah - Perkembangan IPTEK dan dampak bagi manusiaPPT Sejarah - Perkembangan IPTEK dan dampak bagi manusia
PPT Sejarah - Perkembangan IPTEK dan dampak bagi manusia
 
Sejarah kelas x wajib
Sejarah kelas x wajibSejarah kelas x wajib
Sejarah kelas x wajib
 
Laporan penelitian Sejarah
Laporan penelitian SejarahLaporan penelitian Sejarah
Laporan penelitian Sejarah
 
Zaman logam
Zaman logamZaman logam
Zaman logam
 
Masa pra aksara di indonesia
Masa pra aksara di indonesiaMasa pra aksara di indonesia
Masa pra aksara di indonesia
 
Ppt sejarah bab 3 sma x wajib
Ppt sejarah bab 3 sma x wajibPpt sejarah bab 3 sma x wajib
Ppt sejarah bab 3 sma x wajib
 
Ppt ( Jenis Manusia Purba Di Indonesia )
Ppt ( Jenis Manusia Purba Di Indonesia )Ppt ( Jenis Manusia Purba Di Indonesia )
Ppt ( Jenis Manusia Purba Di Indonesia )
 
Masa berburu dan mengumpulkan makanan
Masa berburu dan mengumpulkan makananMasa berburu dan mengumpulkan makanan
Masa berburu dan mengumpulkan makanan
 
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)
 
Pkwu (Perencanaan Usaha Makanan Internasional)
Pkwu (Perencanaan Usaha Makanan Internasional)Pkwu (Perencanaan Usaha Makanan Internasional)
Pkwu (Perencanaan Usaha Makanan Internasional)
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
 
Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara
Masyarakat Indonesia pada Masa PraaksaraMasyarakat Indonesia pada Masa Praaksara
Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara
 
Manusia purba di dunia (Manusia Purba di Eropa, Ciri fisik manusia purba di I...
Manusia purba di dunia (Manusia Purba di Eropa, Ciri fisik manusia purba di I...Manusia purba di dunia (Manusia Purba di Eropa, Ciri fisik manusia purba di I...
Manusia purba di dunia (Manusia Purba di Eropa, Ciri fisik manusia purba di I...
 
IPS SMP Kelas VII - Bab 2 Keberagaman Lingkungan Sekitar.pptx
IPS SMP Kelas VII - Bab 2 Keberagaman Lingkungan Sekitar.pptxIPS SMP Kelas VII - Bab 2 Keberagaman Lingkungan Sekitar.pptx
IPS SMP Kelas VII - Bab 2 Keberagaman Lingkungan Sekitar.pptx
 
corak kehidupan masyarakat masa praaksara (revisi)
corak kehidupan masyarakat masa praaksara (revisi)corak kehidupan masyarakat masa praaksara (revisi)
corak kehidupan masyarakat masa praaksara (revisi)
 
Mengenal manusia purba
Mengenal manusia purbaMengenal manusia purba
Mengenal manusia purba
 
Ppt sejarah bab 2 sma x wajib
Ppt sejarah bab 2 sma x wajibPpt sejarah bab 2 sma x wajib
Ppt sejarah bab 2 sma x wajib
 

Destacado

teori manusia purba berkaitan dengan agama
teori manusia purba berkaitan dengan agamateori manusia purba berkaitan dengan agama
teori manusia purba berkaitan dengan agamaNur Baiti Salma
 
laporan study budaya SITUS SANGIRAN
laporan study budaya SITUS SANGIRANlaporan study budaya SITUS SANGIRAN
laporan study budaya SITUS SANGIRANDanang Eko
 
Bagian bagian mata bor
Bagian bagian mata borBagian bagian mata bor
Bagian bagian mata bordonariasaragih
 
Kehidupan Manusia Purba di Indonesia
Kehidupan Manusia Purba di IndonesiaKehidupan Manusia Purba di Indonesia
Kehidupan Manusia Purba di IndonesiaHansen Wibowo
 
Perkembangan teknologi Praaksara
Perkembangan teknologi PraaksaraPerkembangan teknologi Praaksara
Perkembangan teknologi Praaksara21Wily
 
Perkembangan masyarakat indonesia masa orde baru
Perkembangan masyarakat indonesia masa orde baruPerkembangan masyarakat indonesia masa orde baru
Perkembangan masyarakat indonesia masa orde baruValentina Frebianti
 
MAKALAH PENGERTIAN ESTETIKA DAN PERKEMBANGANNYA
MAKALAH PENGERTIAN ESTETIKA DAN PERKEMBANGANNYAMAKALAH PENGERTIAN ESTETIKA DAN PERKEMBANGANNYA
MAKALAH PENGERTIAN ESTETIKA DAN PERKEMBANGANNYAVan Damian Kawashima
 
Analisis Puisi Fenomenologis
Analisis Puisi FenomenologisAnalisis Puisi Fenomenologis
Analisis Puisi FenomenologisDesy Sri Cahyani
 
Makalah Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
Makalah Kerajaan-kerajaan Islam di IndonesiaMakalah Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
Makalah Kerajaan-kerajaan Islam di IndonesiaDoris Agusnita
 
Buku paket Guru Kelas X Sejarah 2013
Buku paket Guru Kelas X Sejarah 2013Buku paket Guru Kelas X Sejarah 2013
Buku paket Guru Kelas X Sejarah 2013Ahmad Fauzi
 
Materi sejarah bab 3 sma kelas x peminatan
Materi sejarah bab 3  sma kelas x peminatanMateri sejarah bab 3  sma kelas x peminatan
Materi sejarah bab 3 sma kelas x peminataneli priyatna laidan
 
Kehidupan pra aksara di indonesia
Kehidupan pra aksara di indonesiaKehidupan pra aksara di indonesia
Kehidupan pra aksara di indonesiaNasron Spd
 
Sejarah (ciri ciri, fosil manusia purba indonesia dan asia)
Sejarah (ciri ciri, fosil manusia purba indonesia dan asia)Sejarah (ciri ciri, fosil manusia purba indonesia dan asia)
Sejarah (ciri ciri, fosil manusia purba indonesia dan asia)Nu War
 
Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan.
Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan.Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan.
Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan.dinailmikamila
 
Buku Siswa sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Siswa sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Buku Siswa sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Siswa sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 
ALAT YANG DIGUNAKAN PADA ZAMAN BATU DAN ZAMAN LOGAM Kliping Oleh Nanda Elfira...
ALAT YANG DIGUNAKAN PADA ZAMAN BATU DAN ZAMAN LOGAM Kliping Oleh Nanda Elfira...ALAT YANG DIGUNAKAN PADA ZAMAN BATU DAN ZAMAN LOGAM Kliping Oleh Nanda Elfira...
ALAT YANG DIGUNAKAN PADA ZAMAN BATU DAN ZAMAN LOGAM Kliping Oleh Nanda Elfira...Deli Maulana Jabet
 
Sejarah - Zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)
Sejarah - Zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)Sejarah - Zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)
Sejarah - Zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)Mulia Fathan
 

Destacado (19)

teori manusia purba berkaitan dengan agama
teori manusia purba berkaitan dengan agamateori manusia purba berkaitan dengan agama
teori manusia purba berkaitan dengan agama
 
laporan study budaya SITUS SANGIRAN
laporan study budaya SITUS SANGIRANlaporan study budaya SITUS SANGIRAN
laporan study budaya SITUS SANGIRAN
 
Bagian bagian mata bor
Bagian bagian mata borBagian bagian mata bor
Bagian bagian mata bor
 
Kehidupan Manusia Purba di Indonesia
Kehidupan Manusia Purba di IndonesiaKehidupan Manusia Purba di Indonesia
Kehidupan Manusia Purba di Indonesia
 
Perkembangan teknologi Praaksara
Perkembangan teknologi PraaksaraPerkembangan teknologi Praaksara
Perkembangan teknologi Praaksara
 
Perkembangan masyarakat indonesia masa orde baru
Perkembangan masyarakat indonesia masa orde baruPerkembangan masyarakat indonesia masa orde baru
Perkembangan masyarakat indonesia masa orde baru
 
MAKALAH PENGERTIAN ESTETIKA DAN PERKEMBANGANNYA
MAKALAH PENGERTIAN ESTETIKA DAN PERKEMBANGANNYAMAKALAH PENGERTIAN ESTETIKA DAN PERKEMBANGANNYA
MAKALAH PENGERTIAN ESTETIKA DAN PERKEMBANGANNYA
 
Teks Muqoddimah Sholawat Wahidiyah
Teks Muqoddimah Sholawat WahidiyahTeks Muqoddimah Sholawat Wahidiyah
Teks Muqoddimah Sholawat Wahidiyah
 
Manusia purba2
Manusia purba2Manusia purba2
Manusia purba2
 
Analisis Puisi Fenomenologis
Analisis Puisi FenomenologisAnalisis Puisi Fenomenologis
Analisis Puisi Fenomenologis
 
Makalah Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
Makalah Kerajaan-kerajaan Islam di IndonesiaMakalah Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
Makalah Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
 
Buku paket Guru Kelas X Sejarah 2013
Buku paket Guru Kelas X Sejarah 2013Buku paket Guru Kelas X Sejarah 2013
Buku paket Guru Kelas X Sejarah 2013
 
Materi sejarah bab 3 sma kelas x peminatan
Materi sejarah bab 3  sma kelas x peminatanMateri sejarah bab 3  sma kelas x peminatan
Materi sejarah bab 3 sma kelas x peminatan
 
Kehidupan pra aksara di indonesia
Kehidupan pra aksara di indonesiaKehidupan pra aksara di indonesia
Kehidupan pra aksara di indonesia
 
Sejarah (ciri ciri, fosil manusia purba indonesia dan asia)
Sejarah (ciri ciri, fosil manusia purba indonesia dan asia)Sejarah (ciri ciri, fosil manusia purba indonesia dan asia)
Sejarah (ciri ciri, fosil manusia purba indonesia dan asia)
 
Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan.
Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan.Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan.
Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan.
 
Buku Siswa sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Siswa sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Buku Siswa sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Siswa sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
ALAT YANG DIGUNAKAN PADA ZAMAN BATU DAN ZAMAN LOGAM Kliping Oleh Nanda Elfira...
ALAT YANG DIGUNAKAN PADA ZAMAN BATU DAN ZAMAN LOGAM Kliping Oleh Nanda Elfira...ALAT YANG DIGUNAKAN PADA ZAMAN BATU DAN ZAMAN LOGAM Kliping Oleh Nanda Elfira...
ALAT YANG DIGUNAKAN PADA ZAMAN BATU DAN ZAMAN LOGAM Kliping Oleh Nanda Elfira...
 
Sejarah - Zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)
Sejarah - Zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)Sejarah - Zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)
Sejarah - Zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)
 

Similar a Manusia Purba di Sangiran

Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_
Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_
Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_deden98
 
masa praaksara,masa hindu-buddha&masa islam
masa praaksara,masa hindu-buddha&masa islammasa praaksara,masa hindu-buddha&masa islam
masa praaksara,masa hindu-buddha&masa islamRifa Ramadhani
 
Pengertian prasejarah dan peninggalannya
Pengertian prasejarah dan peninggalannyaPengertian prasejarah dan peninggalannya
Pengertian prasejarah dan peninggalannyaArly Hidayat
 
Kebudayaan zaman pra-aksara
Kebudayaan zaman pra-aksaraKebudayaan zaman pra-aksara
Kebudayaan zaman pra-aksaraNur Anisah
 
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARA
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARAHASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARA
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARARayhan Ilham
 
Perkembangan teknologi pada zaman pra aksara
Perkembangan teknologi pada zaman pra aksaraPerkembangan teknologi pada zaman pra aksara
Perkembangan teknologi pada zaman pra aksaraFarhan Fattah
 
HASIL BUDAYA MASA PRAAKSARA
HASIL BUDAYA MASA PRAAKSARAHASIL BUDAYA MASA PRAAKSARA
HASIL BUDAYA MASA PRAAKSARARayhan Ilham
 
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA-AKSARA
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA-AKSARAHASIL BUDAYA PADA MASA PRA-AKSARA
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA-AKSARARayhan Ilham
 
Kehidupan awal masyarakat indonesia
Kehidupan awal masyarakat indonesiaKehidupan awal masyarakat indonesia
Kehidupan awal masyarakat indonesiaSMAK 5 Penabur
 
Sejarah mesolithikum
Sejarah mesolithikumSejarah mesolithikum
Sejarah mesolithikumBagas Kara
 
Periodisasi kehidupan awal manusia di indonesia
Periodisasi kehidupan awal manusia di indonesiaPeriodisasi kehidupan awal manusia di indonesia
Periodisasi kehidupan awal manusia di indonesiaMentari Arsharanti
 
Presentasi sejarah
Presentasi sejarahPresentasi sejarah
Presentasi sejarahArdite Sapan
 
1. KehidupanManusia pada Masa Praaksara ok.pptx
1. KehidupanManusia pada Masa Praaksara ok.pptx1. KehidupanManusia pada Masa Praaksara ok.pptx
1. KehidupanManusia pada Masa Praaksara ok.pptxIsmayantiIsmayanti4
 

Similar a Manusia Purba di Sangiran (20)

Materi 1 pdf
Materi 1 pdfMateri 1 pdf
Materi 1 pdf
 
Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_
Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_
Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_
 
masa praaksara,masa hindu-buddha&masa islam
masa praaksara,masa hindu-buddha&masa islammasa praaksara,masa hindu-buddha&masa islam
masa praaksara,masa hindu-buddha&masa islam
 
Zaman Mesolithikum
Zaman Mesolithikum Zaman Mesolithikum
Zaman Mesolithikum
 
Pengertian prasejarah dan peninggalannya
Pengertian prasejarah dan peninggalannyaPengertian prasejarah dan peninggalannya
Pengertian prasejarah dan peninggalannya
 
Kebudayaan zaman pra-aksara
Kebudayaan zaman pra-aksaraKebudayaan zaman pra-aksara
Kebudayaan zaman pra-aksara
 
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARA
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARAHASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARA
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARA
 
Perkembangan teknologi pada zaman pra aksara
Perkembangan teknologi pada zaman pra aksaraPerkembangan teknologi pada zaman pra aksara
Perkembangan teknologi pada zaman pra aksara
 
HASIL BUDAYA MASA PRAAKSARA
HASIL BUDAYA MASA PRAAKSARAHASIL BUDAYA MASA PRAAKSARA
HASIL BUDAYA MASA PRAAKSARA
 
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA-AKSARA
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA-AKSARAHASIL BUDAYA PADA MASA PRA-AKSARA
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA-AKSARA
 
Zaman Mesolithikum
Zaman MesolithikumZaman Mesolithikum
Zaman Mesolithikum
 
Praaksara yey.pptx
Praaksara yey.pptxPraaksara yey.pptx
Praaksara yey.pptx
 
Kehidupan awal masyarakat indonesia
Kehidupan awal masyarakat indonesiaKehidupan awal masyarakat indonesia
Kehidupan awal masyarakat indonesia
 
Dinamika budaya dan masyarakat
Dinamika budaya dan masyarakatDinamika budaya dan masyarakat
Dinamika budaya dan masyarakat
 
Sejarah mesolithikum
Sejarah mesolithikumSejarah mesolithikum
Sejarah mesolithikum
 
Periodisasi kehidupan awal manusia di indonesia
Periodisasi kehidupan awal manusia di indonesiaPeriodisasi kehidupan awal manusia di indonesia
Periodisasi kehidupan awal manusia di indonesia
 
Presentasi sejarah
Presentasi sejarahPresentasi sejarah
Presentasi sejarah
 
MODUL 1 KB 4.pptx
MODUL 1 KB 4.pptxMODUL 1 KB 4.pptx
MODUL 1 KB 4.pptx
 
Benda
BendaBenda
Benda
 
1. KehidupanManusia pada Masa Praaksara ok.pptx
1. KehidupanManusia pada Masa Praaksara ok.pptx1. KehidupanManusia pada Masa Praaksara ok.pptx
1. KehidupanManusia pada Masa Praaksara ok.pptx
 

Más de Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Manusia Purba di Sangiran

  • 1. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mempelajari kehidupan manusia tidak terlepas dari manusia itu sendiri. Bagaimana muncul dan terjadinya kehidupan manusia dan kebudayaan yang beranekaragam yang memiliki keunikan dan kekhasan sendiri – sendiri. Bangsa indonesia hidup berabad lamanya di indonesia dengan penuh kebersamaan dalam keragaman. Secara turun temurun nenek moyang menumbuhkembangkan beragam nilai dan kearifan sehingga membentuk karakter suku bangsa. Nilai dan keraifan itu penting untuk dipelajari, ditumbuh kembangkan, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Peninggalan purbakala yang maasih ada dan tersebar di belahan bumi Indonesia merupakan representasi kehidupan masyarakat prasejarah Indonesia. Salah satu peninggalan purbakala yang menyita perhatian masyarakat adalah situs Sangiran. Secara stratigrafis situs Sangiran merupakan situs manusia purba terlengkap di asia. Sangiran juga merupakan pusat studi evolusi di dunia. Sangiran ibarat Laboratorium alam yang menyimpan rekaman kehidupan masa lalu yang tersimpan jutaan tahun yang lalu. Iformasi lebih lanjut mengenai situs Sangiran serta kehidupan prasejarah dapat anda baca dalam pembahasan bab makalah ini. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana jejak manusia purba? 2. Bagaimana jenis-jenis manusia purba ? C. Tujuan masalah 1. Untuk mengetahui tabir jejak manusia purba pada masa lampau.
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. Membukan Tabir Jejak Masa Lampau Sangiran Sangiran terletak di kawasan berbukit kabupaten Sragen Jawa Tengah. Pada awalnya sangiran merupakan lautan dangkal, karena adanya dorongan tekanan endogen ( dari dalam bumi ) terjadi pengangkatan dan pelipatan pada permukaan laut sangiran. Proses terbentuknya situs sangiran ini erat kaitannya dengan aktivitas gunung lawu tua yang menyebabkan tanah longsor dan membentuk kubah tanah di sekitar sungai, cemara pun ikut longsor. Akibat dari hal tersebut terbentuklah lapisan tanah yang berbeda dari lapisan tanah, jika tanah diiris dengan pola vertikal, maka akan terlihat lapisan – lapisan tanah yang menunjukkan formasi – formasi yang berisi fosil – fosil dari kurun waktu tertentu.sebagai berikut: 1. Formasi Kali Beng. Pada lapisan paling bawah terdapat lempung biru yang dinamakan formasi kali beng. Formasi kali beng ini berusia 2,4 juta tahun dan menunjukkan pada waktu itu. Lapisan ini adalah dasar lautan pada masa pliosen. Bukti sebagai dasar lautan adalah ditemukan hewan – hewan bercangkang yang telah menfosil. 2. Formasi Pucangan. Terjadi akibat adanya endapan lahar vulkanik gunung lawu purba yang ditandai lempung hitam. Pada lapisan ini terjadi perubahan yang awalnya sebagai lingkungan laut berubah menjadi rawa – rawa. Banyak ditemukan hewan – hewan penghuni lapisan ini antara lain kuda nil, budaya muara, fosil tengkorak Pithecanthropus Erectus kemudian ditemukan
  • 3. juga fosil tengkorak Meganthropus Paleojavanicus terjadi pada kala pleistosenbawah berumur sekitar 700.000-1.800.000 tahun yang lalu. 3. Formasi Kabuh. Terjadi pada kala plestosen tengah berumur sekitar 125.000-sampai 700.000 tahun yang lalu. Pada formasi ini ditemukan alat-alat dari batu yang menandakan bahwa Pithecantropus pada saat itu sudah mengenal alat-alat perburuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 4. Formasi Notopuro Terjadi dikala plastosen atas berumur 10.000-125.000 tahun yang lalu. Dari formasi – formasi di sangiran dan ditemukan fosil – fosil seolah pita – pita kaset yang menyimpan rekaman kehidupan masa lalu. Pada tanggal 15 maret 1977 sangiran dijadikan jagar budaya oleh pemrintah dan diperkuat lagi sebagai warisan dunia oleh UNESO pada 5 desember 1996. Di sangiran kita banyak menemukan fosil-fosil, tidak hanya fosil bagian tubuh manusia tetapi juga ada sisa-sisa perkakas sederhana pendukung kehidupan zaman dahulu. Dalam kompleks ini kita mendapatkan bukti bahwa manusia purba yang hidup di Sangiran sekitar 2 juta tahun lalu. Secara stratigrafis situs Sangiran merupakan situs manusia purba terlengkap di Asia. Kita dapat menyaksikan perkembangan kehidupan manusia purba secara berurutan tanpa terputus sejak 2 tahun lalu. Mulai dari zaman pliosen akhir hingga akhir pleistosen tengah. Diawali oleh Eugene Dubois antropolog Prandis tahun 1891 antropolog Prancis manemukan fosil Pithecantropus Erectus manusia purba tertua dara Jawa kemudian pada tahun 1930 dan 1931 di desa Ngandong. Trinil-Mojokerto di temukan juga fosil-fosil manusai purba yang berasal dari zaman pleistosen. Pemenuan-penemuan ini mengungkap sejarah manusia purba yang hidup berabad-abad tahun lalu.
  • 4. Masyarakat modern mulai mengenal Sangiran saat Heinrich Ralph Von Koeningswald dan Gustaf antrophologi dari Jerman meneliti di area tersebut pada tahun 1934. Maka Sangiran telah menorehkan tinta emas sebagai salah satu pusat study evolusi di dunia. Saat itu Von Koeningswald menemukan paling tidak 5 fosil manusia purba yang berbeda jenisnnya. Fosil-fosil ini menggaris bawahi keyakinan bahwa manusia berevolusi dari kera menjadi manusia modern seperti bentuk saat ini. Sejak saat itu, para peneliti baik dari Indonesia atau asingterus bekerja di Sangiran. Koeningswald bukanlah orang pertama yang mencoba menguak misteri manusia purba di tanah jawa. Pada tahun 1936 Koeningswald berhasil menemukan fosil rahang atas manusia dan selanjutnya ia memberi nama fosil Megantropus paleojavanicus. Tahun 1973 ia menemukan manusia purba yang dicari oleh Eugene do bois yaitu Pithecantropus Erectus. B. Koleksi – Koleksi Museum Sangiran Koleksi sangiran yang berada di museum sangiran saat ini semua berasal dari sekitar situs Sangiran koleksi – koleksi tersebut berupa fosil manusia, fosil hewan, fosil tumbuhan, batu – batuan, sedimentani, dan juga peralatan dapur yang dulu pernah dibuat dan digunakan oleh manusia purba yang pernah bermukim di Sangiran. 1. Fosil kayu a. Fosil kayu yang terdiri dari: • Temuan dari dukuh jambu desa Dayu Kecamatan Gondongrejo Kabupaten Karanganyar. • Di temukan pada tahun 1995 pada lapisan tanah lempung • Warna abu – abu • Formasi pucangan b. Fosil batang pohon • Temuan dari desa Krikilan Kecamatan Kali Jambe Kabupaten Sragen. • Fosil ini ditemukan pada tahun 1977 pada lapisan tanah lempung • Warna abu – abu dari endapan • Formasi pucangan 2. Tulang Hasta (Ulna) Stegodon Trigonocephalus • Ditemukan di kawasan Cagar Sangiran • Pada tanggal 23 November 1975 ditanah lapisan lempung • Warna abu – abu • Formasi kabuh bawah 3. Tulang Paha • Ditemukan di desa Ngabung, Kecamatan Kali Jambe Kbupaten Sragen • Pada tanggal 4 Februari 1989 pada lapisan tanah lempung • Warna abu – abu • Formasi pucangan atas
  • 5. 4. Tengkorak Kerbau • Ditemukan oleh Tardi • Pada tanggal 20 November 1992 di Dukuh Tanjung, desa Dayu Kecamatan Gondongrejo Kabupaten Karanganyar pada lapisan tanah • Warna coklet kekuningan – kuningan yang bercampur pasirs • Berdasarkan penanggalan geologi berumur 700.000 – 500.000 tahun 5. Gigi Elephas Namadicus • Ditemukan di situs Cagar Budaya Sangiran • Pada tanggl 12 Desember 1975, pada lapisan tanah pasir tercampur krikil yang berwarna coklat • Formasi kabuh 6. Fragmen Gajah Purba • Hidup didaerah Cagar Budaya Sangiran • Jenisnya adalah Mastodon, Stegodon, Elephas 7. Tulang Rusuk (Casta) Stegodon Trigonocephalus • Ditemukan oleh Supardi • Tanggal 3 Desember 199, di dukuh Bukuran, desa Bukuran Kecamatan Kali Jambe Kabupaten Sragen pada lapisan lempung • Warna abu – abu dari endapan pucangan atas 8. Ruas Tulang Belakang (Vertebrae) • Ditemukan di situs Cagar Budaya Sangiran • Pada tanggal 15 Desember 1975 • Dilapisan tanah pasir • Warna abu – abu • Formasi kabuh bawah 9. Tulang Jari • Ditemukan di situs Sangiran • Pada tanggal 28 Oktober 1975 • Pada lapisan tanah pasir kasar • Warna coklat kekuning – kuningan • Formasi kabuh 10. Rahang Atas (Elephas Namadicus) • Rahang ini dilengkapi sebagian gading • Ditemukan oleh atmo • Didukuh Ngerjo, Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen • Pada tanggal 27 April 1980 • Pada lapisan Grenzbank • Antara formasi pucangan dan kabuh
  • 6. 11. Tulang Kaki Depan bagian Atas (Humerus) • Bagian fosil ditemukan oleh Warsito • Desa krikilan Kecamatan Kali Jambe Kabupaten Sragen • Pada tanggal 2 Desember 1998 • Pada lapisan tanah lempung • Warna abu – abu • Dari pucangan atas kala pleistosen bawah 12. Tulang Kerring • Ditemukan oleh Warsito • Didukuh budak desa Ngebung Kecamatan Kali Jambe Kabupaten Sragen • Pada tanggal 4 Januari 1993 • Lapisan tanah lempung • Warna abu – abu 13. Fosil Mulusca • Klas Palecypoda • Klas Gastropoda 14. Binatang Air 1. Tengkorak buaya (crocodilus Sp) • Ditemukan pada tanggal 17 desember 1994oleh Sunardi • Di dukuh Blimbing, desa Ngebung Kecamatan Kali Jambe Kabupaten Sragen • Formasi pucangan 2. Kura – kura (Chlonia Sp) • Ditemukan pada tanggal 1 februari 1990 Oleh Haripurnomo • Dukuh Pablengan desa Krikilan Kecamatan Kali Jambe Kabupaten Sragen • Formsi pucangan 3. Ruas Tulang Belakang Ikan • Ditemukan pada tanggal 20 november 1975 oleh Suwarno • Di desa Bukuran Kecamatan Kali Jambe Kabupaten Sragen. Jenis-Jenis Manusia Purba di Indonesia Manusia purba atau yang biasa disebut dengan manusia prasejarah adalah manusia yang hidup sebelum tulisan ditemukan. Cara hidup mereka masih sangat sederhana dan masih sangat bergantung pada alam. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa situs tempat dimana fosil manusia purba banyak ditemukan, seperti di Mojokerto, Solo, Ngandong, Pacitan, atau yang paling terkenal yaitu Sangiran. Berikut adalah beberapa jenis manusia purba yang fosilnya pernah ditemukan di Indonesia.
  • 7. 1. Meganthropus paleojavanicus Meganthropus paleojavanicus berasal dari kata-kata; Megan= besar, Anthropus= manusia, Paleo= tua, Javanicus= dari Jawa. Jadi bisa disimpulkan bahwa Meganthropus paleojavanicus adalah manusia purba bertubuh besar tertua di Jawa. Fosil manusia purba ini ditemukan di daerah Sangiran, Jawa tengah antara tahun 1936-1941 oleh seorang peneliti Belanda bernama Von Koeningswald. Fosil tersebut tidak ditemukan dalam keadaan lengkap, melainkan hanya berupa beberapa bagian tengkorak, rahang bawah, serta gigi-gigi yang telah lepas. Fosil yang ditemukan di Sangiran ini diperkirakan telah berumur 1-2 Juta tahun. Ciri-Ciri Meganthropus paleojavanicus  Mempunyai tonjolan tajam di belakang kepala.  Bertulang pipi tebal dengan tonjolan kening yang mencolok.  Tidak mempunyai dagu, sehingga lebih menyerupai kera.  Mempunyai otot kunyah, gigi, dan rahang yang besar dan kuat.  Makanannya berupa tumbuh-tumbuhan. 2. Pithecanthropus Fosil manusia purba jenis Pithecanthrophus adalah jenis fosil manusia purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Pithecanthropus sendiri berarti manusia kera yang berjalan tegak. Paling tidak terdapat tiga jenis manusia Pithecanthropus yang ditemukan di Indonesia, yaitu Pithecanthrophus erectus, Pithecanthropus mojokertensis, dan Pithecanthropus soloensis. Berdasarkan pengukuran umur lapisan tanah, fosil Pithecanthropus yang ditemukan di Indonesia mempunyai umur yang bervariasi, yaitu antara 30.000 sampai 1 juta tahun yang lalu. Tulang tengkorak Pithecanthropus erectus 1. Pithecanthropus erectus, ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1891 di sekitar lembah sungai Bengawan Solo, Trinil, Jawa Tengah. Fosil yang ditemukan berupa tulang rahang atas, tengkorak, dan tulang kaki.
  • 8. 2. Pithecanthropus mojokertensis, disebut juga dengan Pithecanthropus robustus. Fosil manusia purba ini ditemukan oleh Von Koeningswald pada tahun 1936 di Mojokerto, Jawa Timur. Fosil yang ditemukan hanya berupa tulang tengkorak anak-anak. 3. Pithecanthropus soloensis, ditemukan di dua tempat terpisah oleh Von Koeningswald dan Oppernoorth di Ngandong dan Sangiran antara tahun 1931-1933. Fosil yang ditemukan berupa tengkorak dan juga tulang kering. Ciri-ciri Pithecanthropus  Memiliki tinggi tubuh antara 165-180 cm.  Badan tegap, namun tidak setegap Meganthrophus.  Volume otak berkisar antara 750 – 1350 cc.  Tonjolan kening tebal dan melintang sepanjang pelipis.  Hidung lebar dan tidak berdagu.  Mempunyai rahang yang kuat dan geraham yang besar.  Makanan berupa tumbuhan dan daging hewan buruan. 3. Homo Manusia purba dari genus Homo adalah jenis manusia purba yang berumur paling muda, fosil manusia purba jenis ini diperkirakan berasal dari 15.000-40.000 tahun SM. Dari volume otaknya yang sudah menyerupai manusia modern, dapat diketahui bahwa manusia purba ini sudah merupakan manusia (Homo) dan bukan lagi manusia kera (Pithecanthrupus). Di Indonesia sendiri ditemukan tiga jenis manusia purba dari genus Homo, antara lain Homo soloensis, Homo wajakensis, dan Homo floresiensis. Tengkorak Homo floresiensis (kiri), dan manusia modern (kanan) o Homo soloensis, ditemukan oleh Von Koeningswald dan Weidenrich antara tahun 1931-1934 disekitar sungai bengawan solo. Fosil yang ditemukan hanya berupa tulang tengkorak. Ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh manusia purba jenis ini antara lain, volume otak antara 1000 – 1300 cc; tinggi badan antara 130 – 210 cm; muka tidak menonjol ke depan; serta berjalan tegap secara bipedal (dua kaki). Homo soloensis diperkirakan pernah hidup antara 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu.
  • 9. o Homo wajakensis, ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1889 di Wajak, Jawa Timur. Fosil yang ditemukan berupa rahang bawah, tulang tengkorak, dan beberapa ruas tulang leher. Ciri-ciri Homo wajakensis antara lain, memiliki muka lebar dan datar; hidungnya lebar dan bagian mulutnya menonjol; tulang tengkorak sudah membulat; serta memiliki tonjolan yang agak mencolok di dahi. Homo wajakensis diperkirakan hidup antara 40.000 sampai 25.000 tahun yang lalu.  Homo floresiensis, ditemukan saat penggalian di Liang Bua, Flores oleh tim arkeologi gabungan dari Puslitbang Arkeologi Nasional, Indonesia dan University of New England, Australia pada tahun 2003. Saat dilakukan penggalian pada kedalaman lima meter, ditemukan kerangka mirip manusia yang belum membatu (belum menjadi fosil) dengan ukurannya yang sangat kerdil. Manusia kerdil dari Flores ini diperkirakan hidup antara 94.000 dan 13.000 tahun SM. Ciri-ciri Homo floresiensis antara lain, tinggi badan kurang dari 1 meter; berbadan tegap; berjalan secara bipedal; volume otak sekitar 417cc; serta tidak memiliki dagu.
  • 10. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Manusia purba atau yang biasa disebut dengan manusia prasejarah adalah manusia yang hidup sebelum tulisan ditemukan. Cara hidup mereka masih sangat sederhana dan masih sangat bergantung pada alam. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa situs tempat dimana fosil manusia purba banyak ditemukan, seperti di Mojokerto, Solo, Ngandong, Pacitan, atau yang paling terkenal yaitu Sangiran. Berikut adalah beberapa jenis manusia purba yang fosilnya pernah ditemukan di Indonesia. Sangiran terbentuklah lapisan tanah yang berbeda dari lapisan tanah, jika tanah diiris dengan pola vertikal, maka akan terlihat lapisan – lapisan tanah yang menunjukkan formasi – formasi yang berisi fosil – fosil dari kurun waktu tertentu.sebagai berikut:Formasi Kali Beng, Formasi Pucangan, Formasi Kabuh, Formasi Notopuro. Diawali oleh Eugene Dubois antropolog Prancis tahun 1891 antropolog Prancis manemukan fosil Pithecantropus Erectus manusia purba tertua dari Jawa kemudian pada tahun 1930 dan 1931 di desa Ngandong. Trinil-Mojokerto di temukan juga fosil-fosil manusai purba yang berasal dari zaman pleistosen. Pada tahun 1936 Koeningswald berhasil menemukan fosil rahang atas manusia dan selanjutnya ia memberi nama fosil Megantropus paleojavanicus. Tahun 1973 ia menemukan manusia purba yang dicari oleh Eugene do bois yaitu Pithecantropus Erectus. B. SARAN Semoga makalah ini dapat memberi manfaat serta bisa menambah wawasan bagi para pembacanya. Demikian makalah ini kami buat, apabila ada kesalahan baik dari segi tata tulis maupun bahasa kami mohon saran dan kritik yang senantiasa bersifat membangun demi perbaikan makalah selanjutnya.