1. 1
PERDARAHANPERDARAHAN
PASCAPERSALINANPASCAPERSALINAN
Dr Nasrudin A.M, SpOG

2. 2
TUJUANTUJUAN
• Membahas praktek-praktek
terbaik untuk perdarahan
pascapersalinan
• Menjelaskan strategi untuk
pencegahan perdarahan
pascapersalinan

3. 3
DEFINISIDEFINISI
 Perdarahan lebih dari 500 ml
- Sering dianggap remeh karena
sulit diukur
- Bercampur dgn cairan lainnya
- Anemia berat akan
meningkatkan risiko kematian
ibu, namun tidak ada bukti
bahwa semakin rendah Hb,
semakin besar risiko kematian
akibat perdarahan obstetri
Rush 2000

4. 4
EVALUASI DANEVALUASI DAN
PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN
AWALAWAL
 Evaluasi cepat:
- Apakah ada syok?
- Perkirakan jumlah darah
yg hilang
 Masase → keluarkan
bekuan darah, apakah ada
kontraksi?
 Berikan oksitosin 10 unit
IM

5. 5
PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN
AWALAWAL
 Cairan parenteral : tetesan
cepat (jarum besar)
 Kandung kemih harus kosong
 Apakah plasenta telah keluar?
Periksa kelengkapannya
 Apakah ada robekan pada
jalan lahir?

6. 6
DIAGNOSIS BANDINGDIAGNOSIS BANDING
 Atonia uteri
 Retensio plasenta
 Sisa plasenta
 Robekan jalan lahir
 Ruptura uteri
 Inversio uteri
 Gangguan pembekuan darah

7. 7
ATONIA UTERI:ATONIA UTERI:
 Lanjutkan:
- Infus, Masase uterus
- Oksitosika
 Lakukan:
- Kompresi bimanual
- Kompresi aorta
 Pertimbangkan : ligasi
a. uterina atau a. utero-
ovarika atau histerektomi
 Jangan lakukan tampon
uterus
 Bersamaan :
• Transfusi
darah
• Pertimbangkan
diagnosis lain

8. 8
OBAT-OBATAN OKSITOSIKAOBAT-OBATAN OKSITOSIKA
Oksitosin Ergometrin/
Methyl
ergometrin
15-methyl
prostaglandin F2
Dosis IV: 20 IU dlm 1 L/
60 tetes/menit
IM: 10 units
IM atau IV: 0.2
mg
IM: 0.25 mg
Dosis lanjutan IV: 20 IU dlm 1 L/
40 tetes/menit
Ulangi 0.2 mg
IM setelah 15
menit. Jika
perlu, beri setiap
4 jam
0.25 mg setiap 15
menit
Dosis maksimum Tdk lebih dari 3 L
cairan IV
5 dosis 8 dosis
Hati-hati/
Kontraindikasi
Jangan berikan
sebagai bolus IV
Pre-eklampsia,
hipertensi,
penyakit jantung
Jangan beri secara
IV, Asma

9. 9
RETENSIO PLASENTA:RETENSIO PLASENTA:
• Jika plasenta
terlihat, mintalah
ibu meneran; dan
keluarkan
• Kateterisasi
kandung kemih;
bila perlu
• Usahakan PTT
• Plasenta manual
Bersamaan :
• Transfusi darah
bila perlu
• Oksitosin jika
belum
• Antibiotik pada
manual plasenta
• Ampisilin 2 g IV
dosis tunggal

10. 10
ROBEKAN SALURANROBEKAN SALURAN
GENITAL:GENITAL:
 Jahit robekan yg:
Berdarah
Lebih dari
derajat satu
Jauh dari uretra
 Pasang kateter
jika perlu
Bersamaan lakukan:
 Transfusi darah
bila perlu
 Pertimbangkan
diagnosis lain

11. 11
INVERSIO UTERI:INVERSIO UTERI:
 Bertindak cepat
 Kembalikan
posisi uterus
 Tunda
pemberian
oksitosin
sampai uterus
ke posisinya
 Bersamaan :
 Cairan IV
 Transfusi
darah bila
perlu
 Obat nyeri
dan antibiotik
 Ampisilin 2 g
IV satu dosis

12. 12
RUPTURA UTERI:RUPTURA UTERI:
• Atasi Syok
• Laparotomi dan
kalau perlu
histerektomi
(subtotal)
• Transfusi darah
• Bersamaan :
• Hidrasi
• Kosongkan
kandung
kemih
• Antibiotik
profilaktik:

13. 13
GANGGUANGANGGUAN
PEMBEKUAN DARAHPEMBEKUAN DARAH
• Dipikirkan bila tidak
ditemukan kelainan yg lain.
• Bed-side test
• Pemberian darah segar

14. 14
STRATEGISTRATEGI
PENCEGAHANPENCEGAHAN
• Kesiapan melahirkan
• Penolong yang
terampil pada
persalinan
• Pengobatan anemia
• Penatalaksanaan
aktif Kala Tiga
• Hindari yg tidak perlu
(mis. episiotomi)
• Penatalaksanaan
aktif Kala tiga:
 Oksitosin 10 U
I.m (2 menit
setelah bayi lahir)
 PTT
 Masase fundus

15. 15
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANNYA
MATERNAL&NEONATALHEALTHUPDATE
JARINGAN NASIONAL PELATIHAN KLINIK - KESEHATAN REPRODUKSI