Cara mengatasi masalah dalam kesehatan reproduksi pada ibu nifas dan menyusui(p'arif)
1. BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan
berakhir ketika alat- alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil).
Biasanya berlangsung selama lebih kurang 6-8 minggu.Setelah proses persalinan telah selesai
dan ibu mulai memasuki masa nifas dan menyusui maka kebutuhan eliminasi ibu harus mulai
terpenuhi pula utamanya pada buang air kecil.
B. Rumusan Masalah
Makalah ini menyajikan materi antara lain:
A.Pengertian Kesehatan Reproduksi
B.Pengertian Kesehatan Reproduksi Pada Ibu Nifas dan Menyusui
C.Faktor Yang Mempengaruhi Masalah Buang Air Kecil Pada Ibu Nifas dan Menyusui
D.Cara Mengatasi Masalah Buang Air Kecil Pada Ibu Nifas dan Menyusui
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini sebagai pembelajaran dan untuk mengetahui bagaimana
cara mengatasi masalah kesehatan reproduksi pada ibu nifas dan menyusui utamanya dalam
masalah buang air kecil.
KESEHATAN REPRODUKSI(MASALAH BUANG AIR KECIL)
Page 1
2. D. Manfaat Penulisan
1.Bagi Mahasiswa
Makalah ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mahasiswa,
sehingga dapat mengaplikasikannya dalam memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas
dan menyusui terutama cara dalam mengatasi masalah buang air kecil.
2. Bagi Petugas Kesehatan
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi petugas kesehatan khususnya
bidan dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas dan menyusui..
KESEHATAN REPRODUKSI(MASALAH BUANG AIR KECIL)
Page 2
3. BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Kesehatan Reproduksi
Kesehatan reproduksi adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental, dan social secara
lengkap dan bukan hanya adanya penyakit atau kelemahan, dalam segala hal yang
berhubungan dengan system reproduksi dan fungsi-fungsi serta prosesnya.Kesehatan
reproduksi sangat penting bagi setiap individu,karena dengan system reproduksi yang sehat
maka seseorang tersebut hidupnya akan sejahtera.
B.Pengertian Kesehatan Reproduksi Pada Ibu Nifas dan Menyusui
Sedangkan kesehatan reproduksi pada ibu nifas dan menyusui adalah suatu kondisi
yang sehat yang menyangkut system, fungsi, dan proses reproduksi yang telah di lalui oleh
sang ibu pada masa kehamilan dan persalinannya yang berat.
Setelah melalui masa kehamilan yang panjang dan persalinan yang berat, perjuangan seorang
ibu masih belum usai. Terkadang akan muncul masalah yang terkait dengan proses persalinan
tersebut salah satunya adalah masalah buang air kecil. Oleh karena itu, supaya dapat
mengatasinya dengan tepat, setiap ibu perlu mengetahui mengapa buang air kecil itu
merupakan salah satu masalah
kesehatan reproduksi pada ibu nifas dan menyusui dan
bagaimana cara mengatasi masalah tersebut
Selama 24 jam setelah melahirkan, banyak ibu yang mengalami kesulitan saat buang air
kecil. Beberapa ibu sama sekali tidak merasa ingin buang air kecil, beberapa ibu yang lain
merasa ingin tapi tidak dapat melakukannya, dan ada pula yang bisa melakukannya tapi
dengan disertai rasa nyeri dan terbakar.Oleh karena itu kandung kemih sangat perlu untuk
dikosongkan dalam waktu 6 sampai 8 jam setelah melahirkan,tujuannya untuk menghindari
terjadinya infeksi saluran kemih.Kesulitan BAK dapat disebabkan karena springter uretra
tertekan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi muskulo spingter ani selama persalinan,
atau dikarenakan oedem kandung kemih selama persalinan.Jika pada saat setelah persalinan
ibu menginginkan buang air kecil namun ia takut karena ada masalah pada vaginanya seperti
adanya luka atau bekas episiotomi maka akan mengakibatkan ibu merasa sakit pada daerah
KESEHATAN REPRODUKSI(MASALAH BUANG AIR KECIL)
Page 3
4. kantung kemihnya akibat tertahannya air kemih tersebut. Untuk itu petugas kesehatan
melakukan kateterisasi apabila kandung kemih penuh dan sulit berkemih.
C.Faktor Yang Mempengaruhi Masalah Buang Air Kecil Pada Ibu Nifas dan
Menyusui
Beberapa faktor, baik fisik maupun psikologis (kejiwaan), dapat menunda kembalinya fungsi
normal kandung kemih setelah melahirkan. Salah satu faktor adalah otot-otot perut yang
membantu proses pembuangan telah mengalami peregangan selama kelahiran, sehingga
menjadi kurang efektif dalam melakukan tugas ini. Selain itu, penyebab lainnya adalah
karena kandung kemih mungkin mengalami trauma selama persalinan sehingga menjadi
lamban dalam bekerja. Namun demikian, faktor terbesar yang menyebabkan hambatan untuk
buang air kecil adalah faktor psikologis seperti takut jahitan terbuka, malu, atau perasaan
tertekan
D.Cara Mengatasi Masalah Buang Air Kecil Pada Ibu Nifas dan Menyusui
Bagi ibu yang tidak bisa buang air kecil, ada beberapa cara yang bisa dicoba, antara lain:
1. Jika keadaan memungkinkan, segera bangun dari tempat tidur dan berjalan-jalan.
2. Minum air dalam jumlah yang cukup.
3. Ibu bisa memilih untuk duduk berendam di air hangat atau dengan mendinginkan
menggunakan bungkusan es. Cara-cara tersebut dapat menimbulkan keinginan untuk
buang air kecil dengan baik.
KESEHATAN REPRODUKSI(MASALAH BUANG AIR KECIL)
Page 4
5. BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Selama 24 jam setelah melahirkan, banyak ibu yang mengalami kesulitan saat buang
air kecil.Kesulitan BAK dapat disebabkan karena springter uretra tertekan oleh kepala janin
dan spasme oleh iritasi muskulo spingter ani selama persalinan, atau dikarenakan oedem
kandung kemih selama persalinan.Jika pada saat setelah persalinan ibu menginginkan buang
air kecil namun ia takut karena ada masalah pada vaginanya seperti adanya luka atau bekas
episiotomi maka akan mengakibatkan ibu merasa sakit pada daerah kantung kemihnya akibat
tertahannya air kemih tersebut. Untuk itu petugas kesehatan melakukan kateterisasi apabila
kandung kemih penuh dan sulit berkemih.
B.Saran
1. Kita harus lebih memperhatikan kesehatan reproduksi dalam kehidupan kita seharihari.
2. Kita harus selalu menjaga kebersihan daerah tempat keluarnya urine.
KESEHATAN REPRODUKSI(MASALAH BUANG AIR KECIL)
Page 5