Dokumen tersebut membahas tentang industri kreatif dan peran riset dan pengembangan (R&D) dalam meningkatkan daya saing industri kreatif Indonesia. Dokumen ini menjelaskan definisi industri kreatif dan komponennya, contoh besaran industri kreatif di dunia, serta peran R&D dalam menghasilkan inovasi baru untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing industri kreatif. Dokumen ini juga membahas pentingnya peningkatan kap
1. Industri Kreatif
Riset dan Pengembangan
Togar M. Simatupang
Sekolah Bisnis dan Manajemen
Institut Teknologi Bandung
Rabu, 28 Mei 2008
2. Kilasan
• Apakah industri kreatif itu?
• Apa yang dimaksud dengan riset dan pengembangan
(R&D)?
• Mengapa R&D termasuk dalam industri kreatif?
• Apa fungsi riset dan pengembangan dalam peningkatan
daya saing industri kreatif Indonesia?
• Apa peran lembaga riset nasional?
• Apa peran perguruan tinggi?
• Apa kebijakan yang dibutuhkan untuk mendorong riset
dan pengembangan?
• Apakah fungsi pendidikan dalam riset dan
pengembangan?
2
4. Industri Kreatif
• Industri yang unsur utamanya adalah kreativitas,
keahlian dan talenta yang berpotensi meningkatkan
kesejahteraan melalui penawaran kreasi intelektual.
• Industri kreatif terdiri dari penyediaan produk kreatif
langsung kepada pelanggan dan pendukung penciptaan
nilai kreatif pada sektor lain yang secara tidak langsung
berhubungan dengan pelanggan.
• Produk kreatif mempunyai ciri-ciri: siklus hidup yang
singkat, risiko tinggi, margin yang tinggi,
keanekaragaman tinggi, persaingan tinggi, dan mudah
ditiru.
4
6. Asal-usul Istilah Industri Kreatif
• Istilah “industri kreatif” pertama kali digunakan oleh
Partai Buruh Inggris pada tahun 1997.
• Analisis pertama dari dampak ekonomi yang ditimbulkan
sektor kreatif di Inggris dilakukan tahun 1998 oleh
Departemen Kebudayaan, Media, dan Olah Raga Inggris.
• Industri kreatif Inggris ini menyumbang sekitar 7,9
persen penerimaan nasionalnya atau £ 76,6 milyar pada
tahun 2000.
• Pemerintah Inggris menetapkan 13 sektor usaha yang
tergolong sebagai industri kreatif, yakni (1) periklanan,
(2) kesenian dan barang antik, (3) kerajinan tangan, (4)
desain, (5) tata busana, (6) film dan video, (7) perangkat
lunak hiburan interaktif, (8) musik, (9) seni pertunjukan,
(10) penerbitan, (11) jasa komputer, (12) televisi, dan
(13) radio.
6
Sumber: UK Creative Industries Fact File
7. Ukuran Industri Kreatif Dunia
Tahun 1999
Source: Howkins, J. (2001),
The Creative Economy,
Penguin Press, London.
7
8. Industri Kreatif di Indonesia
• Departemen Perdagangan mencatat 14 cakupan bidang
ekonomi kreatif: (1) Jasa periklanan; (2) Arsitektur; (3)
Seni rupa; (4) Kerajinan; (5) Desain; (6) Mode (fashion);
(7) Film; (8) Musik; (9) Seni pertunjukan; (10)
Penerbitan; (11) Riset dan pengembangan; (12)
Software; (13) TV dan Radio; (14) Video game
• Industri Kreatif merupakan pilar utama dalam
mengembangkan sektor ekonomi kreatif yang
memberikan dampak yang positif bagi kehidupan
berbangsa dan bernegara.
8
9. Sektor Industri Kreatif menurut Mari Elka Pangestu
(Bisnis Indonesia, 24/10/2007)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Periklanan
Arsitektur
Pasar Seni dan Antik
Kerajinan
Desain
Desain Fesyen
Film, Video, dan Fotografi
Permainan Interaktif
Musik
Seni Pertunjukan
Penerbitan dan Percetakan
Jasa Komputer dan Piranti Lunak
Televisi dan Radio
Riset dan Pengembangan
9
10. Indikator Keberhasilan Industri
Kreatif Indonesia
Daya Saing
Kreatif
Kesejahteraan
Sosial
* Perdagangan
* Turisme
Sumberdaya
Manusia
Kualitas
Kehidupan
Lingkungan Pajak
dan Peraturan
Kinerja Ekonomi
Komunitas
Produktif
* Teknologi
* Talenta
Klaster Industri
Prasarana
Fisik
Fondasi
Akses
Permodalan
Program
Kapasitas
Kepemimpinan
Pemasaran
Industri
Penghela
Insentif dan
Sumberdaya
10
11. Indeks Kreativitas Ekonomi
• Kreativitas ekonomi menunjukkan daya saing dan
pertumbuhan masa depan suatu negara. Forum
Ekonomi Dunia (the World Economic Forum)
menggunakan indeks kreativitas ekonomi (Economic
Creativity Index) untuk mengukur seberapa baik
pemerintah dan sektor swasta dalam sebuah negara
mamfasilitasi transfer dan adopsi teknologi serta apakah
negara tersebut merupakan pusat inovasi. Faktor-faktor
yang dipertimbangkan termasuk akses modal ventura,
tingkat regulasi pemerintah, perlindungan kekayaan
intelektual, dan kualitas pendidikan.
• Amerika Serikat berada pada peringkat teratas dengan
nilai 2,02. Spanyol berada di peringkat tengah (No. 30)
dengan skor 0,28.
11
12. Indeks Kreativitas Ekonomi
Inovasi Teknologi
Indeks Teknologi
Transfer Teknologi
Indeks Kreativitas
Ekonomi
Kemudahan
Membuka Bisnis Baru
Ketersediaan Modal
Ventura
Indeks Ventura
Baru
Akses Permodalan
agunan kecil
Source: World Economic Forum Competitiveness Report for 2000
12
13. Economic Creativity Index 2000
for selective countries
Source: World Economic Forum Competitiveness Report for 2000
13
15. Riset & Pengembangan
Kegiatan kreatif yang terkait dengan
usaha inovatif yang menawarkan
penemuan ilmu dan teknologi dan
penerapan ilmu dan pengetahuan tersebut
untuk perbaikan produk dan kreasi produk
baru, proses baru, material baru, alat baru,
metode baru, dan teknologi baru yang
dapat memenuhi kebutuhan pasar.
15
16. Riset dan Pengembangan
• R&D terdiri dari 3 unsur: riset dasar yang
menghasilkan pengetahuan ilmiah baru tanpa
tujuan aplikasi, riset terapan yang
memanfaatkan pengetahuan yang sudah ada
untuk menemukan atau memperbaiki proses
atau produk tertentu, dan pengembangan yang
mengkomersialisasikan aplikasi baru atau
perbaikan.
• Pengeluaran R&D mayoritas pada riset terapan
dan pengembangan.
• Inovasi adalah hasil dari riset dan
pengembangan
16
17. Definisi Inovasi (1)
• Cara baru menerapkan pengetahuan atau
aplikasi yang telah ada dalam
memecahkan masalah atau situasi baru.
• Pengembangan dapat dimulai dari
produksi pengetahuan atau identifikasi
kebutuhan.
• Sistem mempunyai kapasitas mendorong
produksi pengetahuan dan menyerap
pengetahuan yang ada.
17
18. Definisi Inovasi (2)
• Pengubahan pengetahuan menjadi produk
baru atau yang lebih baik yang menambah
nilai kepada pelanggan.
• Kata kunci pemanfaatan pengetahuan
untuk tujuan komersial.
• Persaingan pasar adalah pendorong
utama melakukan inovasi.
18
19. Model Penawaran dan Permintaan
• Penawaran pengetahuan untuk memenuhi
permintaan pasar.
• Schumpeter (1934) memperkenalkan istilah
perusakan kreatif (creative destruction) untuk
menggambarkan proses inovasi yang terjadi
dengan siklus waktu setiap 50-60 tahun.
• Ekonomi yang sehat bukan berada dalam
keseimbangan tetapi selalu terganggu oleh
inovasi teknologi.
19
20. Manfaat R&D
• Meningkatkan persediaan pengetahuan
• Meningkatkan keterampilan pekerja
pengetahuan
• Menghasilkan instrumentasi ilmiah dan
metodologi
• Meningkatkan jejaring sosial
• Menodorong munculnya bisnis baru
20
21. Jenis Inovasi
• Inovasi produk/jasa = pengembangan produk
atau jasa yang bernilai tambah bagi pelanggan.
• Inovasi proses = pengembangan proses
produksi atau distribusi yang dapat menekan
biaya, meningkatkan produktivitas, dan
meningkatkan kepuasan kerja.
• Inovasi strategi = pengembangan model bisnis
dalam memenuhi kebutuhan baru pelanggan
atau pasar baru
• Inovasi nilai = pengembangan dalam penciptaan
nilai bagi pelanggan
21
25. Kreativitas dalam Riset dan
Pengembangan
• Kreativitas adalah daya cipta gagasan-gagasan baru.
• Kreativitas bersifat pribadi.
• Kreativitas penting dalam riset antara lain menetapkan
fokus kajian, menyusun hipotesis, sampai pada
penarikan kesimpulan.
• Inovasi bersifat kelompok.
• Inovasi sudah menyangkut proses seleksi dan berwujud
produk, proses, atau strategi
• Penghubung antara kreativitas dan inovasi adalah
desain atau cetak biru.
• R&D sendiri adalah proses yang terjadi dalam
menghasilkan suatu inovasi
25
28. Pergeseran Peran dalam
Pembangunan Ekonomi
Model Lama
Model Baru
Pemerintah mendorong
pembangunan ekonomi
melalui keputusan
kebijakan dan insentif
Pembangunan ekonomi
adalah proses kolaborasi
yang melibatkan
pemerintah dalam
berbagai lapisan, sektor
usaha, institusi riset,
dan perguruan tinggi
28
29. Peningkatan Kapasitas R&D
Adopsi, transfer,
dan adaptasi
pengetahuan
yang dihasilkan
Kapasitas pekerja
pengetahuan dalam
melakukan inovasi
Kapasitas Pemerintah
Nasional dan Lokal
dalam menyusun dan
melaksanakan
kebijakan R&D
Kapasitas lembaga R&D,
lembaga pelatihan, dan
perguruan tinggi
Pemanfaatan
teknologi
dan menghasilkan
Inovasi baru
Kapasitas industri
memanfaatkan
pengetahuan dalam
membuat produk yang
berdaya saing
29
31. Posisi R&D Indonesia
• Rata-rata negara Asia membelanjakan 2%
dari PDB untuk kegiatan R&D.Indonesia
hanya mengalokasikan 0,05% dari PDB
untuk R&D di tahun 2005
• Indeks Daya Saing Indonesia berada di
urutan ke-50 dari 131 negara (Global
Competitiveness Report tahun 2006-2007)
31
32. Belanja R&D Negara Maju
Tahun 2004, persentase PDB
4.6
Israel
4
Sweden
3.5
Finland
3.2
Japan
2.9
Iceland
2.7
US
Korea
2.6
Denmark
2.6
Switzerland
2.6
Germany
2.5
Source: IMD, World Competitiveness Yearbook 2006
32
34. Misi IPTEK 2025
Mewujudkan masyarakat Indonesia yang
cerdas, kreatif dan kompetitif dalam suatu
peradaban berbasis pengetahuan
(Knowledge Based Society)
34
37. Sistem Inovasi
Permintaan (Demand)
Konsumen (permintaan akhir)
Produsen (permintaan antara)
Sistem Politik
Sistem Pendidikan
dan Litbang
Sistem Industri
Pemerintah
Pendidikan dan
Pelatihan Profesi
Perusahaan
Besar
Penadbiran
(Governance)
Pendidikan Tinggi
dan Litbang
Intermediaries
Lembaga Riset
Brokers
Litbang Pemerintah
UKM “Matang/
Mapan”
PPBT
Kebijakan RPT
Supra- dan Infrastruktur Khusus
Standar dan
Norma
Dukungan Inovasi dan
Bisnis
HKI dan
Informasi
Perbankan
Modal Ventura
Framework Conditions
Kondisi Umum dan Lingkungan Kebijakan pada Tataran Internasional, Pemerintah Nasional, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah
Kabupaten/Kota
Budaya
Kebijakan Industri/
Kebijakan Keuangan
• Sikap dan nilai
Kebijakan Ekonomi
Sektoral
• Keterbukaan terhadap
• Kebijakan ekonomi makro
pembelajaran dan perubahan
Kebijakan Promosi &
Infrastruktur Umum/
• Kebijakan moneter
• Kecenderungan terhadap
Investasi
Dasar
• Kebijakan fiskal
Inovasi dan kewirausahaan
• Kebijakan pajak
• Mobilitas
Alamiah
• Kebijakan perdagangan
SDA (Natural Endowment)
• Kebijakan persaingan
37
RPT = Riset dan Pengembangan Teknologi
PPBT = Perusahaan Pemula (Baru) Berbasis Teknologi.
38. Fokus INOVASI
Teknologi
Teknologi Dalam
Negeri
Lemlitbang
Publik
Sources of
Knowledge
Input for
Innovation
7
Within firm
34
Kebijakan
Jalur 3
59
Other firms
Kebijakan
Jalur 2
Universitas
Percentage
(%)
Public Institute
Teknologi Luar
Negeri
Industri
Kebijakan
Jalur 1
Masyarakat
Fokus
Sources : Pavitt (1984)
38
39. Penentu Proses Inovasi
• Pengetahuan dipertahankan dan
disebarluaskan oleh lembaga pendidikan
• Kreasi pengetahuan (penemuan, invensi,
dan inovasi) adalah hasil kegiatan riset
dan pengembangan.
• Komersialisasi pengetahuan yang
mengubah pengetahuan menjadi barang
atau jasa komersial adalah peran sektor
usaha
39
43. Peran Perguruan Tinggi
• Kurun waktu akhir abad ke-19 sampai ke-20, perguruan
tinggi merupakan produsen ilmu pengetahuan yang
susah disentuh langsung oleh masyarakat. Peraturan
universitas berubah menjadi tinjauan kualitas dan
pengakuan akademis yang kemudian dikenal sebagai
norma akademis universitas.
• Abad ke-21, menurut pendapat Etzkovits dan
Leydesdorff (2000) bergerak menuju model
kewirausahaan dan meningkat perannya dalam
perkembangan ekonomi melalui eksploitasi produk ilmu
pengetahuan. Relevansi ekonomi dan sosial harus
menjadi bagian integral dari sistem normatif akademis.
• Sekarang universitas bukan lagi merupakan institusi
yang memproduksi ilmu pengetahuan tetapi bersama
industri dan pemerintah menjadi sebuah institusi bagi
penerapan pengetahuan produksi kepada masyarakat. 43
44. Peran Sektor Usaha
• Komitmen untuk meningkatkan
kemampuan dalam mengembangkan
produk dan jasa
• Industri perlu menyediakan proyek-proyek
penelitian untuk mahasiswa program
sarjana, magister, dan doktor
• Industri dan universitas perlu kerjasama
dalam R&D terapan yang menghasilkan
produk baru yang lebih berdaya saing.
44
45. Model Triple Helix
• Interaksi antara Akademi, Bisnis, dan
Government (ABG)
• Pusat Kerjasama (Cooperations Centers) di
universitas
• Aliansi Strategis (Strategic Alliance) di industri
• Pusat Inovasi Nasional (National Innovation
Center) di pemerintahan.
• Kerjasama saling berbagi di antara ABG ada
tiga jenis yakni: berbagi biaya (cost sharing),
berbagi sumberdaya (resources sharing), dan
berbagi pengetahuan (brain/knowledge sharing).
45
47. Fungsi R&D
• Pengetahuan tentang kebijakan industri kreatif yang
efektif
• Pengetahuan tentang penawaran dan permintaan
produk dan jasa industri kreatif
• Pengetahuan tentang cara meningkatkan kualitas
produk, efisiensi produksi, kecepatan penyampaian, dan
interaksi hubungan pelanggan
• Pengetahuan tentang inovasi sosial dan kewirausahaan
kreatif
• Pengetahuan tentang sumber pendanaan, penanganan
risiko bisnis, pengaturan keuangan, dan urusan asuransi
• Pengetahuan tentang kebutuhan pasar luar negeri dan
strategi penetrasi pasar
• Dan lain-lain
47
48. Peran R&D dalam industri kreatif
lainnya
RANTAI PENAWARAN
RANTAI PERMINTAAN
IKLIM INDUSTRI KREATIF
R&D &
Akses Informasi
Kejelasan & Jaminan
Regulasi & Hukum
Komunitas Kreatif
Rantai Nilai Industri Kreatif
Penciptaan Nilai
Kreasi
Penyampaian Nilai
Produksi
Distribusi
Industri Pendukung dan Terkait
Komunikasi Nilai
Pemasaran
48
50. Isu-Isu Kebijakan (1)
• Kompetisi bisnis semakin tajam, kegiatan R&D menjadi
penentu produk yang berdaya saing tinggi dan dapat
diterima pasar. Tetapi, upaya kegiatan R&D yang
dilakukan sektor usaha masih minim.
• Nilai investasi R&D sektor swasta masih kecil.
• Sektor usaha lebih memilih mengadopsi teknologi yang
sudah terbukti daripada mengembangkannya.
• Lembaga riset pemerintah yang kurang produktif.
• Duplikasi riset dan pengembangan yang dilakukan oleh
lembaga-lemebaga riset tanpa berakhir menjadi produk
atau teknologi.
• Dana R&D pemerintah yang sangat terbatas.
• Indonesia hanya menjadi pasar teknologi asing.
50
51. Isu-Isu Kebijakan
• Hubungan kerjasama R&D antara sektor usaha dan
perguruan tinggi sangat lemah.
• Hubungan kerjasama R&D antar perguruan tinggi juga
sangat lemah.
• Banyak terdapat kebijakan seperti tarif dan peraturan
daerah yang menghambat industri manufaktur lokal.
• Perusahaan-perusahaan asing sudah mulai menguasai
pasar R&D Indonesia dengan bekal sertifikasi dan
pengetahuan yang lebih teruji.
• Tidak ada dorongan dari pemerintah untuk jaminan
investasi teknologi yang menguasai hajat hidup orang
banyak.
51
53. Inovasi Berbasis Komunitas
• Cara baru mengumpulkan kebutuhan
pelanggan
• Kerjasama R&D
• Kerjasama pemasaran
• Bekerja secara virtual dan ruang belajar
53
54. Usulan Kebijakan
•
•
•
•
•
•
•
Pemerintah dapat mendorong sektor usaha agar menyisihkan keuntungan
bagi kegiatan R&D dengan memberikan insentif (pengurangan pajak,
kebapeanan, penghapusan pajak, dll.).
Sistem inovasi nasional lebih menekankan riset-riset unggulan domestik
yang tuntas sampai menjadi produk atau proses berbasis sumber daya
alam atau budaya lokal.
Pemerintah perlu mendorong promosi kemandirian R&D domestik yang
dapat meningkatkan daya saing produk industri kreatif lainnya.
Pemerintah perlu mendorong R&D nasional untuk mengisi peluang
permintaan sumberluar (outsourcing) dari perusahaan-perusahaan atau
lembaga-lembaga riset luar negeri.
Dana R&D sebaiknya dikompetisikan melalui sejenis Dewan Riset &
Pengembangan Nasional yang lebih terpadu (seperti National Science
Foundation di USA).
Penyelarasan peraturan pemerintah pusat dan daerah yang berpihak pada
sektor usaha yang melakukan inovasi, menciptakan kemandirian
penguasaan teknologi, melaksanakan transfer teknologi, dan melestarikan
inovasi warisan budaya atau budaya lokal.
Pemerintah perlu mendorong penciptaan iklim yang kondusif terhadap HaKI
termasuk merek dagang, logo, resep, desain, dll.
54
56. Saran Pengembangan R&D (1)
• Pemerintah perlu menerapkan strategi yang jelas
mengenai pembangunan ekonomi kreatif berbasis R&D.
• Prioritas kerjasama R&D haruslah tepat dan menuju
kemandirian teknologi dengan orientasi pada kebutuhan
saat ini dan prospek masa depan.
• Reformasi kebijakan R&D perlu dijalankan secara
konsisten.
• Pembangunan pusat-pusat R&D dengan target yang
jelas dan mendukung sistem inovasi kota.
• Pengembangan bisnis R&D swasta dengan tenaga ahli
domestik.
• Perguruan tinggi bertanggung jawab dalam upaya
pemanfaatan teknologi untuk kesejahteraan rakyat.
56
57. Saran Pengembangan R&D (2)
• Kerjasama ABG dalam membangun kemampuan R&D
yang mendorong berkembangnya industri kreatif
nasional.
• Pemerintah perlu mendorong terbentuknya komunitas
kreatif dalam berbagai sektor: R&D, fesyen, musik,
desain, animasi, dll.
• Pemerintah perlu mendorong R&D terpadu dengan
target kinerja yang jelas.
• Seluruh bangsa mempersiapkan diri untuk mempercepat
proses-proses mekanisme innovasi menuju suatu target
posisi ekonomi kreatif yang mandiri pada tahun 2025.
57
60. Pendidikan
Pasal 31
(1) Tiap-tiap Warga Negara berhak
mendapat pengajaran
(3) Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional, yang meningkatkan keimanan
dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
yang diatur dengan undang-undang
60
61. Pendidikan
Pasal 31
(5) Pemerintah memajukan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan
persatuan bangsa untuk kemajuan
peradaban serta kesejahteraan umat
manusia.
61
62. Kebudayaan
Pasal 32
(1) Negara memajukan kebudayaan
nasional Indonesia ditengah peradaban
dunia dengan menjamin kebebasan
masyarakat dalam memelihara dan
mengembangkan nilai-nilai budayanya.
62
63. Peran Pendidikan
Problem Pendidikan
• Pembodohan
• Penindasan
• Ketidakberdayaan
• Keterbelakangan
• Mitos
Solusi Pendidikan
• Pencerdasan
• Pembebasan
• Keberdayaan
• Peradapan
• Ilmu pengetahuan
dan teknologi
63
64. Strategi Pendidikan
• Pendidikan berbasis budaya dan
mengembangkan budaya riset dan
pengembangan
• Riset dan Pengembangan dipandang
sebagai budaya yang memberdayakan
individu dan masyarakat mengembangkan
nilai-nilai baru bukan sebagai program
yang bersifat diskret
64
66. Tridarma Perguruan Tinggi
Pendidikan
• Menjamin sumberdaya manusia
• Menyediakan lulusan terpelajar
• Menawarkan kesempatan pembelajar sepanjang
hayat
Riset
• Melakukan riset dasar dan terapan
Pengabdian kepada masyarakat
• Mengembangkan basis inovasi
• Menyediakan kepakaran dan saran-saran
66
67. Peran Perguruan Tinggi
• Berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi
dan inovasi.
• Mengembangkan masyarakat
pengetahuan.
• Menjawab tantangan global dalam konteks
regional.
67
68. Peran Pendidikan
Masyarakat Pengetahuan
Lembaga Pendidikan
Pengembangan,
Penguasaan, dan
Pemanfaatan
Teknologi
Pendidikan dan
Pelatihan
Investasi
Pembelajaran
dalam pelatihan
dan pendidikan
Produktivitas dan
Nilai Tambah
Pertumbuhan
Ekonomi yang
Berkelanjutan
68
69. Peran Pendidikan
•
•
•
•
•
Penemuan Pengetahuan
R&D
Pengembangan Pengetahuan
R&D
Penguasaan atau Adopsi Pengetahuan
R&D
Pemanfaatan Pengetahuan
R&D
Diseminasi Pengetahuan (peningkatan akses
terhadap pengetahuan)
• Peningkatan Kompetensi
• Standar Pendidikan dan Pelatihan (e.g.,
sertifikasi, akreditasi, jaminan mutu).
69
70. Strategi Pendidikan =
R&D Sebagai Budaya
• Peningkatan kemampuan R&D sejak usia muda dengan
merangsang keingintahuan yang tinggi.
• Pembelajaran yang berbasis pada R&D dengan
memberikan kesempatan melakukan eskperimen.
• Peningkatan motivasi peserta didik untuk berwirausaha
dengan mengandalkan kemampuan R&D.
• Penghargaan yang tinggi terhadap kegiatan dan hasil
R&D dengan adanya kontes, festival, anugerah,
perlindungan HaKI, dll.
• Keterampilan mengkomunikasikan hasil-hasil R&D.
• Negosiasi dengan pemerintah dan sektor usaha untuk
mendukung kegiatan R&D.
• Mendorong para alumni untuk belajar sepanjang hayat
(life-long learning).
70
71. Penutup
• Pendidikan adalah salah satu pilar utama dalam
membangun masyarakat pengetahuan.
• Perguruan tinggi harus berperan dalam sistem
inovasi nasional yang mendorong peningkatan
daya saing.
• Pendidikan dipandang sebagai proses
peningkatan budaya R&D.
• Budaya R&D perlu diperkenalkan sejak usia
belia supaya kritis, berdaya juang tinggi, berjiwa
kepeloporan, dan beretika.
71