SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 17
1
PENELITIAN
LIANGKABORI KABUPATEN MUNA KECAMATAN KONTUNAGA
DISUSUN OLEH :
NAMA : FANI SARA
KELAS : XII IPS
SMAN 3 RAHA
2017
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mata pelajaran sejarah merupakan mata pelajaran yang memerlukan pengkajian dan
pendekatan. Kegiatan penelitian lapangan merupakan salah satu metode pendekatan utama yang
memberikan tantangan kepada siswa agar memahami materi masa prasejarah indonesia
khususnya dipulau muna dengan mudah. Selain sebagai pengkajian dan pendekatan materi,
Laporan ini dilatarbelakangi juga dari keingin tahuan kami untuk mengetahui nilai-nilai sejarah
yang terdapat di Muna, kerena itu merupakan hal ironis bagi generasi muda yang hanya mampu
mengenali sejarah nasional dan sejarah daerah lain, tetapi sejarah lokal daerahnya masih sulit
untuk dipahami. Dimana dalam rangka observasi ini kita ingin meningkatkan daya tarik generasi
muda dalam mengetahui sejara-sejarah yang ada di daerahnya masing-masing sehingga kota
Muna tidak ketinggalan dengan sejarah – sejarah yang ada diluar kota Muna.Selain latar
belakang studi observasi, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui sejarah yang ada di kota
Muna dan juga untuk mendorong pemerintah memperhatikan dan melestarikan situs-situs budaya
sejarah muna sehingga situs – situs tersebut masih terjaga keasliannya.
1.2. Tujuan penelitian
1 Untuk mengetahui nilai - nilai sejarah yang terkandung dalam situs Liangkabori dan
Metanduno.
2. Untuk mengetahui lingkungan fisik dan geomorfologi lingkungan situs liangkabori dan
metanduno.
3. Untuk mengetahui kehidupan sosial budaya masyarakat purba yang hidup dilingkungan
Liangkabori dan Metanduno.
1.3 Manfaat
1. Untuk mendekatkan diri pada kehidupan masa purba masyarakat muna, demi menumbuh
kembangkan kecintaan generasi muda pada nilai – nilai sejarah masa lampau,untuk
progres masa kini dan mendatang.
2. Mendekatkan diri pada lingkungan alam, demi meningkatkan kesadaran generasi muda
untuk mencintai lingkungan hidup.
3. Mendekatkan diri untuk memahami kehiduan sosial budaya masyarakat Muna pada
zaman dahulu, demi lestarinya nilai-nilai sosial budaya dan meminimalisir shock dan lag
cultural akibat gencarnya pengaruh negatif arus globalisasi.
3
1.4 Metode Penelitian
1 Wawancara/interview adalah percakapan antara 2 orang atau lebih dan berlangsung
antara narasumber dan pewawancara dimana dalam penelitian kali ini kami
menggunakan metode interview saat kami berada ditempat penelitian kami yaitu di
Liangkabori dan gua Metanduno, kami melakukan percakapan atau wawancara
dengan seorang tokoh masyarakat setempat untuk memperoleh hal-hal yang berkaitan
dengan Gua Liangkabori dan Gua Metanduno baik dari segi social, budaya dan
masyarakat setempat. Hal ini kami lakukan guna memperoleh data dan informasi
untuk melengkapi makalah ini.
2. Observasi/Pengamatan adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan
langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi
penelitian . Penemuan ilmu pengetahuan selalu dimulai dengan observasi dan kembali
kepada observasi untuk membuktikan kebenaran ilmu pengetahuan tersebut. Seperti
halnya kami melakukan penelitian secara langsung di gua Liangkabori dan Gua
metanduno di kedua gua ini terdapat lukisan-lukisan mengenai kehidupan masyarakat
muna pada masa prasejarah
3. Kepustakaan adalah bahan-bahan yang menjadi acuan atau bacaan dalam
menghasilkan atau menyusun tulisan baik berupa artikel, karangan, buku, laporan,
dan sejenisnya.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Landasan teori
Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau yang disusun berdasarkan
peninggalan-peninggalan berbagain peristiwa. Peninggalan-peninggalan itu di sebut sumber
sejarah. Dalam bahasa Yunani, kata sejarah disebut istoria yang berarti belajar. Sejarah dalam
bahasa Arab adalah sajaratun yang artinya pohon dan keturunan. Jika kita membaca silsiah raja-
raja akan tampak seperti gambar pohon dari sederhana dan berkembang menjadi besar, maka
sejarah dapat diartikan silsilah keturunan raja-raja yang berarti peristiwa pemerintahan keluarga
raja pada masa lampau. Dalam bahasa Inggris, kata sejarah di sebut history artinya masa lampau
umat manusia. Jadi, sejarah adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa,
kejadian yang terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia.
Negara Indonesia adalah Negara kepulauan yang terdiri atas + 17.000 pulau. Gugusan
pulau – pulau ini tersebar dari SABANG sampai MERAUKE yang terdiri atas pulau – pulau
besar dan pulau – pulau kecil. Dari ribuan pulau tersebut memiliki latar belakang sejarah yang
berbeda – beda khususnya mengenai kondisi kehidupan manusia yang menghuninya sebab ada
pulau yang memulai kehidupan dari zaman prasejarah, adapula yang mulai dari zaman hindu dan
islam, bahkan ada yang memulai dari kehidupan masa orde baru. Sebagaimana halnya daerah
lain seperti Kalimantan timur ( kutai) , jawa , Sumatra, Sulawesi selatan dll , maka begitu pula
halnya dengan muna, yaitu sebuah pulau yang berada di jazirah Sulawesi tenggara, yang
merupakan satu – satunya daerah Sulawesi tenggara yang memulai kehidupan sejak zaman
prasejarah. hal ini bukan hanya sekedar rekayasa yang berdasarkan pada nilai pragmatis dan
etnis ( kesukuan), tetapi didukung oleh bukti – bukti sejarah pada situs yang telah disurvei oleh
banyak ahli sejarah dan arkeolog yang telah dibuktikan kebenarannya.
Permulaan kehidupan prasejarah di daerah Kabupaten Muna ini diperkirakan berlangsung
pada zaman neolitikum karena yang menjadi bukti – bukti temuan pada situs ini masih muda,
baik dilihat dari segi bahan maupun motifnya. Sebagaimana cirri khusus kehidupan prasejarah
bahwa manusia pada zaman itu kebanyakan memiliki tempat tinggal pad ketinggian dan gua-
gua. Begitu pula halnya di daerah ini telah ditemukan beberapa gua sebagai tempat tinggal
mereka karena terdapat bukti – bukti berupa lukisan – lukisan yang ada di dinding gua. Adapun
gua – gua di kabupaten muna yang memiliki bukti adanya lukisan di dinding berjumlah 13 yang
terdiri atas 9 gua dan 4 cerut yaitu :
1. Liang Kabori 8. Liang Lamsrofa
2. Liang Metanduno 9. Liang Ida Malangu
3. Liang Wabose 10. Cerut Lasobo
4. Liang Toko 11. Cerut pinda
5. Gua sugi patani 12. Cerut lakuba
5
6. Gua poninsa 13. Cerut Tanggara
7. Gua la kalombo
Liang kobori dan metanduno merupakan salah satu gua alam yang berada di Kabupaten Muna,
Provinsi Sulawesi Tenggara. Gua ini kini menjadi situs purbakala yang dilindungi dan
dilestarikan oleh pemerintah selain itu gua ini pun menjadi tempat pariwisata dan penelitian
kepurbakalaan.
Gua ini terkenal karena adanya ornament-ornament yang berupa lukisan yang terdapat pada
dinding gua. Lukisan-lukisan ini merupakan salah satu lukisan yang dibuat oleh para manusia
purba.
Gua ini merupakan salah satu gua alam yang memiliki ornament di dalamnya, yang berupa
lukisan hasil karya manusia purba, selain gua serupa yang terdapat di didaerah lainnya di
Indonesia atau gua serupa yang berada dimancanegara seperti di Prancis dan Spanyol.
Gua ini merupakan sebuah gua alam yang diteliti pertama kali oleh seorang sejarawan bernama
Kosasih S.A. pada tahun 1977.
Gua ini terletak kurang lebih 10 km dari pusat kota Raha melalui jalan poros Raha-Mabolu,
tepatnya diperbatasan antara Desa Bolo dan Desa Masalili, Kecamatan Lohia. Untuk
mencapainya, kita dapat menggunakan kendaraan Umum ataupun kendaran pribadi selama
kurang lebih 1 Jam perjalan.
Liang Kobori merupakan peninggalan bersejarah nenek moyang masyarakat suku
Muna. Gua Liang Kabori berasal dari bahasa suku Muna yang berarti Gua tulis. Hal ini sangat
tepat karena di sapanjang dinding Gua Kobori ini anda akan menemukan beragam lukisan yang
berjejer rapi Ada sekitar 130 lukisan yang bisa kita lihat. Sementara Metanduno merupakan
peninggalan bersejarah nenek moyang masyarakat suku Muna. Gua Metanduno berasal dari
bahasa Muna yang berarti yang bertanduk, dimana lukisan yang terdapat di gua ini kebanyakan
bermotif hewan bertanduk. Menurut masyarakat setempat dan berdasarkan pengakuan salah satu
tokoh adat yang bernama La Ode Samada, Liangkabori melambangkan seorang wanita dan gua
Metanduno melambangakan seorang laki – laki. Kedua gua ini mempunyai karakteristik yang
sama yakni terdapat berbagai lukisan dan terdapat stalakmit serta stalaklit, namun ada hal yang
berbeda yakni didalam gua liang kabori terdapat gua kecil dan terdapat sumber air yang cukup
banyak sementara gua Metanduno sedikit sekali sumber airnya. Dan berdasarkan referensi yang
kami baca bahwa, kelembapan di gua liangkabori lebih tinggi dibandingkan di gua Metanduno.
2.2 Kondisi Geografis, Demogrsfis,Sosial Budaya dan keadaan alam
A. Kondisi Geografis.
Gua Liang Kobori dan Gua Metanduno yang berada di Desa Mabolu, Kabupaten Muna,
Sulawesi Tenggara, adalah gua yang menjadi saksi sejarah kehidupan suku Muna di Sultra. Yang
dapat dijangkau dan dengan menempuh dua cara. Cara pertama melalui Pelabuhan Nusantara,
Kendari menuju Pelabuhan Raha di Muna. Waktu tempuh untuk rute ini adalah 4 jam. Cara
6
kedua bisa Anda lalui dari Bandara Walter Monginsidi, Kendari menuju Bandara
Sugimanuru lalu ke Kota Raha sebelum menuju ke Desa Mabolu dengan lama perjalanan 1,5
jam. Ketika memasuki areal situs peninggalan liang kobori dan metanduno, gua pertama yang
kita temui adalah gua metanduno. Gua metanduno merupakan gua alam yang kita jumpai terlebih
dahulu sebelum gua liang kabori. Pada gua ini kita dapat melihat berbagai hasil peninggalan
manusia pra sejarah, misalnya saja lukisan-lukisan hewan pada dinding gua serta asap yang
menurut pemandu, sebut saja La Ode Samada, merupakan asap sisa kegiatan masak memasak
yang dilakukan oleh manusia pra sejarah. Secara geografis liangkabori dan metanduno terletak di
Gua Kabori terdapat di Desa Liang Kabori, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna. Situs ini
berjarak sekitar kurang lebih 17 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Muna yang beribukota
di Raha. Dari ketinggian kurang lebih 800 meter dari permukaan laut, dan dapat ditempuh
kurang lebih 30 menit dengan kendaraan roda dua. Gua ini terletak kurang lebih 10 km dari
pusat kota Raha melalui jalan poros Raha-Mabolu, tepatnya diperbatasan antara Desa Bolo dan
Desa Masalili, Kecamatan Lohia. Untuk mencapainya, kita dapat menggunakan kendaraan
Umum ataupun kendaran pribadi selama kurang lebih 1 Jam perjalan. Tetapi untuk mencapai
bibir gua tidak semudah yang dikira, kita perlu memasuki lorong lagi sejauh ± 2-3 Km dengan
akses jalan yang kurang memadai.
B. Kondisi Demografis
Sebagaimana telah disinggung terdahulu bahwa Kepulauan Muna adalah salah satu daerah
di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara yang diperkirakan telah memulai kehidupannya sejak
zaman prasejarah. Lingkungan dan kondisi alam Pulau Muna hampir sama dengan kondisi alam
di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, yaitu berbukit-bukit batu gamping dan batu karang.
Semua gugusan pada kawasan situs gua di Pulau Muna bentuknya beraneka ragam. Gua yang
berukuran besar disinyalir sebagai tempat tinggal manusia pada saat itu, sedangkan gua yang
berukuran kecil hanyalah sebagai tempat berteduh dan istirahat pada saat melakukan aktivitas
kehidupan, misalnya berburu. Jarak diantara situs-situs tersebut tidak berjauhan, yakni sekitar
200 sampai dengan 1500 meter. Luas gua yang menjadi tempat tinggal mereka berkisar antara 50
hingga 300 meter sehingga diperkirakan penghuninya antara 10 sampai 20 orang secara
berkelompok.
C. Kondisi Sosial Budaya
Di daerah Gua liangkabori mempunyai masyarakat yang masih sedikit, karena didaerah
tersebut merupakan daerah terpencil yang cukup jauh dari perkotaan. Tetapi sekarang ini sudah
banyak pembangunan rumah baru. Rumah tersebut mereka dirikan dengan menggunakan papan
dan atap dari Rumbia. Namun sebagian sudah beratap seng. Untuk mencukupi kebutuhan hidup
sehari hari mereka memanfaatkan hasil kebun mereka yaitu berupa umbi-umbian, jagung dan
hasil kebun lainya, mereka juga memelihara hewan ternak. Keadaan masyarakat di daerah gua
liangkabori dusah tergolong masyarakat maju. Karena mereka sedah mengenal bercocok taman
7
dan bertempat tinggal tetap. Untuk lebih jelasnya berikut uraian tentang keadaan masyarakat Gua
Liangkabori antara lain :
1. Tempat Tinggal
Rumah mereka terbuat dari papan dan atap rumbia. Bentuk rumah mereka adalah adalah
rumah panggung. Di setiap rumah memiliki sumur yang dikelilingi oleh tumbuh tumbuhan yang
telah dipagari. Di daerah ini belum memiliki aliran listrik, sehingga mereka memakai lampu
tentera sebagai penerang Rumah mereka dan kegelapan bila malam hari tiba.
2. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk di daerah Gua liangkabori sudah normal, yaitu jumlah angka
kelahiran dan kematian seimbang.
3. Kebutuhan Hidup
Kebutuhan hidup mereka adalah hasil kebun dan hewan ternak serta air untuk keperluan
sehari – hari. Untuk memperoleh air, mereka mengambil air yang berada di dalam gua. Pakaian
mereka sudah seperti masyarakat pada saat ini.
Kelompok masyarakat yang menghuni ke-13 gugusan gua tersebut disinyalir memiliki
budaya sekalipun masih dalam taraf yang rendah. Hal ini terbukti pada lukisan-lukisan yang
terdapat di setiap gua pada situs Liang Kabori yang terdiri dari berbagai corak. Keanekaragaman
corak tersebut diasumsikan bahwa manusia yang menghuni gua tersebut telah mempunyai
kebudayaan yang tinggi. Lukisan yang ada menunjukkan bahwa manusia pada saat itu telah
menuangkan perpaduan antara daya imajinasi, artistik dengan relaitas kehidupan yang
dialaminya. Kemampuan mereka untuk memperlihatkan kreativitas seni yang sesuai dengan
dasar-dasar kehidupan mereka dapat dilihat pada contoh lukisan-lukisan yang terdapat pada situs
Liang Kabori. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa manusia prasejarah pada awalnya
memiliki corak hidup yang sama, yaitu hidup mengembara dan mengumpulkan makanan
sebagaimana halnya manusia purba yang mendiami sekitar Liang Kabori.
Berdasarkan kondisi gua dan hasil analisa terhadap lukisan pada dinding gua yang
menggambarkan aktivitas sosial mereka seperti perburuan, maka diperkirakan bahwa aktivitas
manusia di sekitar situs tersebut adalah berburu. Hal ini terlihat pada: (1) gua-gua sebagai situs
sejarah di Liang Kabori, terdapat 4 gua yang ukurannya kurang lebih 200 meter sehingga sangat
memungkinkan sebagai tempat tinggal; (2) sudah menjadi ciri khas manusia purba bahwa setiap
yang tinggal di dalam gua, maka pola kehidupannya adalah mengembara; (3) sesuai pengamatan
gambar-gambar yang terdapat pada dinding gua, yaitu gambar-gambar babi, orang berburu
dengan menunggang kuda yang menunjukkan ciri khas corak kehidupan berburu dan
mengumpulkan makanan; dan (4) lokasi situs gua Kabori, letak geografisnya tidak menunjukkan
tanda-tanda kehidupan, karena di sekitar gua tidak terdapat tumbuh-tumbuhan yang dapat
dikonsumsi sehingga sangat memungkinkan kehidupan mereka hanya tergantung pada binatang
buruan. Demikain gambaran kehidupan sosial budaya dan kepercayaan masyarakat Muna pada
masa lampau.
8
Robert Van Heine Sclaern (seorang sarjana Austria) dalam penelitiannya tentang tingkat
hidup bangsa Indonesia pada zaman Neolitikum menyimpulkan telah mengenal anasir-anasir
kebudayaan, yaitu: menanam padi, memiliki alat pemotong padi, dapat membuat minuman keras
dari beras, memelihara babi, kerbau, dan binatang lainnya untuk keperluan penyajian, membuat
benda pecah belah dari tanah liat, membuat pakaian dari kulit kayu, mendirikan rumah di atas
tiang dan berbentuk persegi panjang, menjalankan pemotongan kepala manusia untuk keperluan
keagamaan, dan mendirikan bangunan megalit yang terbuat dari batu besar untuk keperluan
upacara agama (pemujaan terhadap arwah nenek moyang), dan mengenal suatu jenis kesenian
Anasir-anasir kebudayaan tersebut masih ditemukan pada masyarakat di pedesaan sampai
sekarang, walaupun cara dan bentuknya ada yang mengalami perubahan dan lebih maju. Sebagai
contoh pembuatan minuman keras dari beras, dalam hal kepercayaan kepada arwah nenek
moyang, pembuatan barang pecah belah dari tanah liat. Fenomena budaya dan tradisi seperti itu
masih dijumpai sampai sekarang pada masyarakat Muna yang bermukim di pedalaman. Dapat
disimpulkan bahwa penduduk Pulau Muna adalah bagian yang tak terpisahkan dari persebaran
penduduk pertama yang mendiami kepulauan Nusantara.
Berdasarkan peninggalan-peninggalan yang ditemukan, maka dapat dipastikan bahwa
penghuni pertama Pulau Muna tinggal di gua-gua secara berpindah-pindah dari gua yang satu ke
gua yang lain bila persediaan makanan dan binatang buruan mulai berkurang. Kehidupan
semacam ini juga terjadi sejak zaman Paleolitikum. Kemudian pada masa neolitikum diduga
mulai dikenal kehidupan beternak dan pembuatan periuk dari tanah liat. Bila dihubungkan
dengan penelitian Robert Van Heine Sclaern tentang tingkat hidup bangsa Indonesia, maka
diduga kemampuan membuat benda pecah belah dari tanah liat menurut tradisi dari masyarakat
setempat sudah lama dikenal, terutama di Kampung Labora (penduduk tertua di Muna). Pada
zaman Neolitikum, kehidupan mereka mulai menetap dan mengembangkan kehidupan bercocok
tanam (terutama tanaman umbi-umbian), mereka juga mulai mengembangkan pembuatan periuk
dari tanah liat sebagai tempat memasak dan wadah air, keterampilan memintal benang dan
menenun. Pada masa ini mereka membuat tempat tinggal tetap (rumah/pondok) yang tiangnya
agak tinggi dari permukaan tanah untuk menghindari ancaman binatang buas (Keterangan dari
Bapak La Hada). Walaupun demikian, kehidupan berburu tidak ditinggalkan, bahkan sampai
sekarang masih ada penduduk desa yang melakukan pekerjaan berburu rusa sebagai kegiatan
sambilan.
Bagi masyarakat prasejarah, kegiatan berburu binatang telah menjadi salah satu usaha
untuk memenuhi kebutuhan makanan bagi penduduk yang pertama kali menghuni Pulau Muna.
Hal ini terbukti dengan banyaknya terdapat lukisan dengan tema perberburuan pada sejumlah
gua. Selain itu, untuk menghadapi musuh juga dilambangkan pada gambar-gambar atau lukisan
orang yang sedang naik kuda sambil memegang tombak.
D. Keadaan AlamKeadaan alam disetiap daerah tentunya meliputi iklim dan tanah
1. Iklim
9
Iklim di Gua liangkabori adalah daerah tropis. Di daerah ini cuacanya sangat panas, curah
hujan rendah dan sangat gersang. Hujan hanya muncul pada saat – saat tertentu saja. Sehingga di
daerah ini sering terjadi kekeringan, akibatnya tempat-tempat penampungan air menjadi kering.
2. Tanah
Kondisi tanah di daerah Gua liangkabori berupa tanah bercampur batu – batuan kecil dan
didaerah tersebut banyak yang di tumbuhi pepohonan yang besar dan rindang, serta banyak
terdapat gunung-gunung sekitarnya. Tanah didaerah ini sangat subur sehingga sangat baik untuk
bercocok tanam. Jalan menuju di daerah ini sangat sulit untuk dilalui oleh kedaraan beroda
empat maupun kendaraan beroda dua, karena jalannya berbatu dan berkerikil. Oleh karena itu,
untuk sampai keadaerah ini sangat melelahkan perlu berjalan kaki sejauh ± 3 km.
2.3 Pembahasan
GUA LIANG KABORI merupakan sebuah gua peninggalan bersejarah nenek moyang
masyarakat suku Muna. Gua Liang Kabori berasal dari bahasa suku Muna yang berarti Gua
tulisan atau gua lukisan. . Hal ini sangat tepat karena di sapanjang dinding Gua Kobori anda
akan menemukan beragam lukisan yang berjejer rapi Ada sekitar 130 lukisan yang bisa kita lihat.
Sementara METANDUNO merupakan peninggalan bersejarah nenek moyang masyarakat suku
Muna. Gua metanduno berasal dari bahasa Muna yang berarti yang bertanduk, dimana lukisan
yang terdapat di gua ini kebanyakan bermotif hewan bertanduk.
Gua Liang Kobori dan gua metanduno yang berada di Desa Mabolu, Kabupaten Muna,
Sulawesi Tenggara, adalah gua yang menjadi saksi sejarah kehidupan suku Muna di Sultra. Gua
liangkabori dapat dijangkau dengan menempuh dua cara. Cara pertama melalui Pelabuhan
Nusantara, Kendari menuju Pelabuhan Raha di Muna. Waktu tempuh untuk rute ini adalah 4
jam. Cara kedua bisa Anda lalui dari Bandara Walter Monginsidi, Kendari menuju Bandara
Sugimanuru lalu ke Kota Raha sebelum menuju ke Desa Mabolu dengan lama perjalanan 1,5
jam.
Menurut peneliti, lukisan yang berada di dinding gua berasal dari zaman prasejarah atau
sekitar 4.000 tahun yang lalu. Jika diamati, lukisan-lukisan tersebutmenggambarkan cara hidup
masyarakat suku Muna mulai dari bercocok tanam, beternak, berburu, sampai peperangan
mempertahankan diri dari musuh.Gua Liang Kabori memiliki lebar 30 meter, tinggi antara 2-5
meter dan kedalaman di bawah tanah sekitar 50 meter. Gua Liang Kabori juga yang sering di
sebut juga Liang Kabori yang di susun dengan bebatuan stalitit dan staligmit yang berwarna
kehitaman. Di dalam Liang Kabori juga terdapat kawanan burung walet yang hidup dan
membuat sarangnya di Liang Kabori. Hal ini menambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung
diLiang Kabori.
10
Gua Liang Kubori - Gua zaman prasejarah yang berisi coretan dinding dari tanah liat. Menurut
juru kunci gua itu, La Hada, ada 130 gambar dalam gua itu. Ada kepercayaan, manusia yang
tinggal di gua ini adalah cikal-bakal penduduk di Pulau Muna.
Demikian pula tanda-tanda gambar yang terpampang pada dinding liang kabori berkaitan dengan
aktivitas kehidupan manusia yang menghuni gua-gua tersebut ,yaitu:
1. Kehidupan budaya
Kelompok masyarakat yang menghuni ke-13 gugusan gua tersebut di sinyalir memiliki
budaya sekalipun masih dalam taraf yang rendah hal ini terbukti dalam lukisan-lukisan
yang terpambang dalam dinding guayang terdiri dari berbagai corak . keaneka ragaman
corak di asumsikan bahwa manusia yang menghuni gua tersebut telah mempuanyai
kebudayaan ,sebab lakisan yang ada menunjukan bahwa manusia pada saat itu telah
menuangkan perpaduan antara imajinasi , artistic deangan kenyataan hidup yang
dialaminya .kemampuan manusia untuk memperlihatkan kreatifitas seni sesuai dengan
dasar-dasar kehidupan mereka , contoh:
a. Sebagai bukti bahwa kehidupan mereka adalah berburu maka di lukiskan pada
dinding gua , terdapat jenis-jenis binatang buruan, serta alat-alat buruan seperti mata
tombak dan busur panah
b. Gambar-gambar matahari menunjukan bahwa mereka memuja dan menyembah dewa
matahari
c. Gambar-gambar manusia terpotong kepala melambangkan kegemaran bertempur dan
berperang
d. Gambar-gambar binatang buas melambangkan memuja terhadap binatang buas (
dinamisme )
(a ) (b) (c)
(a) lukisan orang menunggang kuda. (b) lukisan perahu. (c) lukisan orang terpotong
kepala.
11
(d) (e) (f)
(d), (e), (f) lukisan orang berperang.
Contoh-contoh di atas merupakan bukti-bikti fisik bahwa manusia yang menghuni
gugusan gua kabori telah memiliki kebudayaan .
2. Pola kehidupan kelompok
Semua gua pada situs liang kabori bentuknya beraneka ragam ada yang berukuran besar
dan ada yang berukuran kecil ,berlokasi pada satu kawasan yang berjarak antara satu
dengan yang lainya tidak berjauhan berkisar antara 200m-1500m .dari jarak tersebut di
sinyalir bahwa yang menjadi tempat tinggal manusia pada saat itu hanya gua yang
berukuran besar sedangkan gua yang beerukuran kecil hanyalah sebagai tempat berteduh
dan istirahat pada saat melakukan aktivitas kehidupannya misalnya berburu . luas gua
yang menjadi tempat tinggal mereka berkisar antara 50m2 hingga 300m2 sehingga di
perkirakan penghuninya antara 10-20 orang secara berkelompok..
Dalam kehidupan berkelompok ada yang di anggap figur yang menjadi kepala kelompok
untuk mengatur tata kerja antara laki-laki dan perempuan serta anak-anak.pembagian
kerja dapat di lakukan sesuai kemampuan fisik yaitu:
- laki melakukan pekerjaan seperti berburu dan meramu
- Perempuan mengerjakan hasil buruan sedangkan anak laki-laki membantu orang tua -
laki-laki sedangkan anak perempuan membantu orang tua perempuan .
Pada sirus liang kabori belum dapat di pastikan secara jelas apakah masing-masing gua di
huni oleh kelompok berlainan,hal ini karena.
A. pola kehidupan berpindah-pindah, maka kemungkinan ke 13 gua tersebut
penghunianya adalah penghuni yang sama.
B. Tidak adanya bukti-bukti yang akurat untuk membenarkan dugaan itu.
Tetapi dari lukisan dinding setiap gua dapat di sinyalir bahwa setiap gua adalah
kelompok yang berlainan. Hal ini terlihatdara motif dan langgeng lukisan pada dinding
setaiap Berdasarkan gua berlainan. Jika lukisan-lukisan pada dinding setiap gua terdapat
persamaan yang jelas antara satu dan yang lainnya , maka penghunianya kemungkinan
adalah orang yang sama hanya karena berpindah-pindah tempat.
12
3. Mengembara daan mengumpulkan makanan
Manusia prasejarah pada awalnya memiliki corak hidup yang sama yaitu mengembara
dan mengumpulkan makanan sebagaimana halnya manusia purba yang mendiami sekitar
liang kabori , berdasarkan hasil survey pada tahun 1994 bahwa manusia sekitar itu
aktivitas kehidupannya adalah berburu . hal itu terlihat pada:
a. Lukisan-lukisan pada dinding gua kebanyakan adalah orang berkuda ,busur
panah,dabi dan rusa
b. Dari jarak gua yang satu dan gua yang lain kadang berjauhan dan kelihatanya
menunjukan sebagai tempat peristirahatan
c. Gua-gua yang tidak memungkinkan untuk tempat tinggal berarti untuk peristirahatan
pada saat berburu hal ini terlihat pada gambar-gambar pada dinding gua seperti babi,
kuda, rusa dan busur panah .
(a) (b) (c)
(a) lukisan beberapa jenis hewan buruan (b) lukisan kegiatan perburuan hewan
(c) lukisan orang berkuda sambil memegang tombak.
Bentuk tolak pada ketiga aspek di atas menunjukan bahwa kahidupan manusia purba
yang bertempat tinggal di liang kabori memiliki corak kehidupan berburu dan
mengumpulkan makanan .satu hal tentang keberadaan penghuni liang kabori yaitu
sampai sat ini tidak di temukan peninggalan alat-alat kehidupan baik batu maupun dari
benda logam. Tetapi satu hal yang disikapi secara rasional bahwa penghuninya pernaah
memiliki corak kehidupan mengembara dan dan mengumpulkan makanan karena :
a. Gua-gua sebagai situs sejarah di liang kabori ada 4 gua yang ukuranya +200 m2
,sehingga sangat memungkinkan sebagai tempat tinggal.
b. Sudah menjadi ciri khas manusia purba bahwa setiap yang tinggal di dalam gua ,maka
pola kehidupannya mengembara.
c. Sesuai pengamatan pada gambar-gambar yang terpampang pada dinding gua yaitu
gambar babi,orang berburu dengan menunggang kuda,maka hal ini menunjukan ciri
khas corak kehidupan berburu dan menggumpulkan makanan pada saat itu.
d. Lokasi situs gua kabori kondisi geografisnya tidak menunjukkan tanda-tanda
kehidupan karena di sekitar gua tersebut tidak terdapat tumbuhan-tumbuhan yang
dapat di konsumsi, sehingga sangat memungkinkan kehidupan mereka hanya
tergantung pada hasil buruan mereka.
13
Keempat indicator tersebut membuktikan secara kuat bahwa pada kehidupan manusia
yang menghuni situs gua kabori adalah berburu dan mengumpulkan makanan.
4. Kepercayaan
Kepercayaan manusia yang menghuni gugusan liang kabori adalah animisme dan
dinamisme .hal ini di sinyalir dari tanda-tanda gambar yang tertera pada dinding goa
yaitu lukisan matahari ,lukisan binatang buas seperti lipan besar yang melambangkan
pemujaan dewa matahari dan melambangkan penyembahan pada binatang buas dan besar
seperti halnya konsep ajaran dinamisme.
Oleh karena itu manusia bertempat tinggal di dalam goa tersebuat telah mempunyai
Kepercayaan terhadap pada arwah nenek moyang yang tersimpul pada dalaam
kepercayaan animisme dan dinamisme..
(a) (b)
(a) lukisan binatang melata (b) lukisan matahari
5. Manusia pendukung kebudayaan liang kabori.
sebagai mana kebudayaan ngandong dan pacitan dapat di pastikan jeneis-jenis
manusia yang mendukung kebudayaan tersebut. Tetapi liang kabori sampai saat ini belum
terungkap jenis-jenis manusia yang menghuni situs tersebut, karena berbagai penelitian
arkeologi maupun antropologi belum menemukan bukuti-bukti seperti tengkorak maupun
alat-alat kehidupan yang di gunakan pada saat itu. Oleh sebab itu jenis-jenis manusia
yang menghuni tempat tersebut belum dapat dipastikan secara jelas. Walaupun tidak
ditemukan bukti-bukti secara antropologistetapi bukti arkeolog dan historis memberikan
keyakinan sebagai saksi sejarah bahwa pada situs liang kabori dimasa lalu pernah ada
kehidupan manusia purba.
6. Manusia yang berkembang di Muna bukan keturunan dari manusia purba liang kabori.
Dalam berbagai sumber sejarah yang di jelaska bahwa manusia purba yang pernah
hidup di Indonesia atau berbagai tempat di nusantara dapat di pastikan tidak ada proses
regenerasi atau hubungan generasi dengan manusia yang hidup di Indonesia saat ini
.pernyatan tersebut dapat di buktikan dengan berbagai teori antropologis bahwa:
a. Nenek moyang bangsa Indonesia saat ini berasal dari daratan tinggi yunani.
14
b. Berdasarkkan ciri-ciri fisik manusia purba yang pernah berkembang di berbagai
tempat di Indonesia tidak memiliki persamaan dengan manusia yang ada dan
berkembang saat ini
c. Saat zaman neolitikum terjadi fenomena geologis yang tidak memungkinkan ada
suatu kehudupan sehingga sangat mungkin manusia tidak dapat bertahan hidup,
sehingga manusia pada saat itu punah
Berdasarkan ke tiga indicator tersebt bahwa manusia yang berkembang diindonesia saat
ini bukan generasi manusia purba dan juga bukan termasuk yang menghuni liang kabori.
Manusia yang berkemang saat ini berasal dari perpaduan antara melayu tua ( old
malaiers) dangan melayu muda ( young malaiers). Sedang sukun “tomul” yang
di anggap sebagai suku asli, di daerah ini kemudian menyingkir ke muna selatan sekitar
lolibu dan mone setelah kedatangan penduduk di daerah ini .
Secara folk color dan legendaris daerah bahwa manusia yang berkembang di muna saat
ini berasal dari luwu Sulawesi selatan .
Oleh karena itu manusia pendukung pendukung situs liang kabori di prediksikan
mengalami proses kepunahan sebagaiman halnya manusia purba lain yang ada di
nusantara.
15
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Liang Kobori merupakan peninggalan bersejarah nenek moyang masyarakat suku Muna. Gua
Liang Kabori berasal dari bahasa suku Muna yang berarti Gua tulis. Hal ini sangat tepat karena
di sapanjang dinding Gua Kobori ini anda akan menemukan beragam lukisan yang berjejer rapi
Ada sekitar 130 lukisan yang bisa kita lihat. Sementara Metanduno merupakan peninggalan
bersejarah nenek moyang masyarakat suku Muna. Gua Metanduno berasal dari bahasa Muna
yang berarti yang bertanduk, dimana lukisan yang terdapat di gua ini kebanyakan bermotif
hewan bertanduk.
Berdasarkan tanda-tanda gambar yang terpampang pada dinding liang kabori dan liang
metanduno berkaitan aktivitas kehidupan manusia purba pada saat itu di pastikan bahwa :
1. Manusia pada saat itu memiliki kepercayaan dinamisme ( menyembah binatang-binatang
besar) yang di dasari adanya gambar binatang melata berukuran besar dan binatang besar
lainnya . selain itu manusia pada saat itu memiliki kepercayaan animisme(menyembah
matahari) hal ini di dasarkan adanya gambar manusia yang sedang menyembah matahari.
2. Manusia purba pada saat itu memiliki pola kehidupan berkelompok yang dipimpin oleh
ketua kelompok untuk mengatur tata kerja karena didasarkan dengan ukuran guanya yang
sangat besar yaitu berkisar antara 50 m2 hingga 300 m2.
3. Manusia purba saat itu sudah memiliki budaya tetapi masih dalam taraf yang rendah. Hal
ini terbukti adanya lukisan – lukisan yang terpampang pada dinding gua yang terdiri dari
berbagai corak. Keanekaragaman corak tersebut diasumsikan bahea manusia yang
menghuni gua telah mempunyai kebudayaan, sebab lukisan yang ada menunjukan bahwa
manusia pada saat itu telah menuangkan perpaduan antara daya imajinasi, artistic dengan
kenyataan hidup yang dialaminya. Contoh :
 Sebagai bukti bahwa kehidupan mereka adalah beburu, maka terdapat lukisan
pada dinding gua, jenis – jenis binatang buruan serta alat – alt buruan seprti mata
tombak dan busur panah.
 Gambar manusia terpotong kepala, melambangkan kegemaran bertempur dan
berperang.
4. Manusia pada saat itu memiliki kebiasaan mengumpulkan makanan hal ini didasarkan
lukisan – lukisan pada dinding gua kebanyakan adalah gambar orang berkuda, busur
panah, babi dan rusa.
5. Manusia purba pada saat itu bukan merupakan manusia yang berkembang di muna pada
saat ini. Hal ini didasarkan :
 Nenek moyang Bangsa Indonesia yang berkembang di Indonesia berasal dari
daratan tinggi di yunani.
16
 Berdasarkan cirri fisik manusia purba yang pernah berkembang di berbagai
tempat di indonesisa khhususnya di muna tidak memiliiki persamaan dengan
manusia yang berkembang di indonesi khususnya di muna pada saat ini.
 Setelah zaman neolitikum ( zaman es ) terjadi fenomena geologis yang tidak
memungkinkan adanya suatu kehidupan sehinggga sangat mungkin manusia pura
saat itu tidak dapat bertahan hidup, sehingga manusia yang pernah hidup pada
masa itu punah.
3.2. SARAN
Sebaiknya pembaca dapat mengetahui atri penting dari sejarah sehingga sejarah di
Indonesia khususnya di muna dapat selalu diingat dan dapat menjadi pelajaran bagi generasi –
generasi muda kedepannya untuk selalu menjaga peninggalan – peninggalan sejarah yang telah
di wariskan dari nenek moyang kita.
Semoga dengan adanya makalah ini masyarakat di Indonesia khususnya di muna
berpartisipasi dalam melestarikan peninggalan – peninggalan sejarah khususnya di muna seperti
liangkabori dan metanduno sehingga keasliannya dapat terjaga.
17
DAFTAR PUSTAKA
http//kullsetia.blogspot.in/2010/11/makalah-liangkabori-muna.html.
LA OBA, DRS. 2005. MUNA DALAM LINTASAN SEJARAH prasejarah – era reformal.
Sinyo M.P : RAHA
http//id.wikipedia.org/wiki/status_peninggalan_purbakala_liangkabori_dan_metanduno.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

MATERI KELAS X SEJARAH INDONESIA
MATERI KELAS X SEJARAH INDONESIAMATERI KELAS X SEJARAH INDONESIA
MATERI KELAS X SEJARAH INDONESIAndriehs
 
Sejarah Terbentuknya Indonesia
 Sejarah Terbentuknya Indonesia Sejarah Terbentuknya Indonesia
Sejarah Terbentuknya IndonesiaLatifah Clarissa
 
Kata penganta1 sumbawas
Kata penganta1 sumbawasKata penganta1 sumbawas
Kata penganta1 sumbawasBagas Doni
 
Bab3 jejak jejakmasalampau
Bab3 jejak jejakmasalampauBab3 jejak jejakmasalampau
Bab3 jejak jejakmasalampauSapari Qu
 
Kerja cuti untuk folio sej
Kerja cuti untuk folio sejKerja cuti untuk folio sej
Kerja cuti untuk folio sejFaizzuddeen Ab
 
Cara Masyarakat Aksara Mewariskan Masa Lalunya
Cara Masyarakat Aksara Mewariskan Masa LalunyaCara Masyarakat Aksara Mewariskan Masa Lalunya
Cara Masyarakat Aksara Mewariskan Masa LalunyaFairuz Ikbar
 
Nota ringkas bahasa melayu tingkatan 6 stpm penggal 1, 2, 3
Nota ringkas bahasa melayu tingkatan 6 stpm penggal 1, 2, 3Nota ringkas bahasa melayu tingkatan 6 stpm penggal 1, 2, 3
Nota ringkas bahasa melayu tingkatan 6 stpm penggal 1, 2, 3JANGAN TENGOK
 
Masyarakat Tradisional
Masyarakat TradisionalMasyarakat Tradisional
Masyarakat TradisionalOctaviana Adn
 
Tradisi sejarah indonesia di masa prasejarah dan masa
Tradisi sejarah indonesia di masa prasejarah dan masaTradisi sejarah indonesia di masa prasejarah dan masa
Tradisi sejarah indonesia di masa prasejarah dan masaKristina Widayanti
 

La actualidad más candente (16)

MATERI KELAS X SEJARAH INDONESIA
MATERI KELAS X SEJARAH INDONESIAMATERI KELAS X SEJARAH INDONESIA
MATERI KELAS X SEJARAH INDONESIA
 
MAKALAH KEBUDAYAAN KAB. MUNA
MAKALAH KEBUDAYAAN KAB. MUNAMAKALAH KEBUDAYAAN KAB. MUNA
MAKALAH KEBUDAYAAN KAB. MUNA
 
Sejarah Terbentuknya Indonesia
 Sejarah Terbentuknya Indonesia Sejarah Terbentuknya Indonesia
Sejarah Terbentuknya Indonesia
 
Budaya mulok SEJARAH KABUPATEN MUNA
Budaya mulok SEJARAH KABUPATEN MUNABudaya mulok SEJARAH KABUPATEN MUNA
Budaya mulok SEJARAH KABUPATEN MUNA
 
Kata penganta1 sumbawas
Kata penganta1 sumbawasKata penganta1 sumbawas
Kata penganta1 sumbawas
 
Soal sejarah kelas x semester 2
Soal sejarah kelas x semester 2Soal sejarah kelas x semester 2
Soal sejarah kelas x semester 2
 
MAKALAH KEBUDAYAAN MUNA
MAKALAH KEBUDAYAAN MUNA MAKALAH KEBUDAYAAN MUNA
MAKALAH KEBUDAYAAN MUNA
 
Makalah karia
Makalah kariaMakalah karia
Makalah karia
 
Bab3 jejak jejakmasalampau
Bab3 jejak jejakmasalampauBab3 jejak jejakmasalampau
Bab3 jejak jejakmasalampau
 
Makalah tradisi sariga kabupaten muna
Makalah tradisi  sariga  kabupaten munaMakalah tradisi  sariga  kabupaten muna
Makalah tradisi sariga kabupaten muna
 
Certai rakyat muna
Certai rakyat munaCertai rakyat muna
Certai rakyat muna
 
Kerja cuti untuk folio sej
Kerja cuti untuk folio sejKerja cuti untuk folio sej
Kerja cuti untuk folio sej
 
Cara Masyarakat Aksara Mewariskan Masa Lalunya
Cara Masyarakat Aksara Mewariskan Masa LalunyaCara Masyarakat Aksara Mewariskan Masa Lalunya
Cara Masyarakat Aksara Mewariskan Masa Lalunya
 
Nota ringkas bahasa melayu tingkatan 6 stpm penggal 1, 2, 3
Nota ringkas bahasa melayu tingkatan 6 stpm penggal 1, 2, 3Nota ringkas bahasa melayu tingkatan 6 stpm penggal 1, 2, 3
Nota ringkas bahasa melayu tingkatan 6 stpm penggal 1, 2, 3
 
Masyarakat Tradisional
Masyarakat TradisionalMasyarakat Tradisional
Masyarakat Tradisional
 
Tradisi sejarah indonesia di masa prasejarah dan masa
Tradisi sejarah indonesia di masa prasejarah dan masaTradisi sejarah indonesia di masa prasejarah dan masa
Tradisi sejarah indonesia di masa prasejarah dan masa
 

Destacado

Penelitian maraknya penggunaan miras di kabupaten muna 2
Penelitian maraknya penggunaan miras di kabupaten muna 2Penelitian maraknya penggunaan miras di kabupaten muna 2
Penelitian maraknya penggunaan miras di kabupaten muna 2Operator Warnet Vast Raha
 
Penelitian remaja dalam dalam bidang penyimpangan seksual, pornografi di sma ...
Penelitian remaja dalam dalam bidang penyimpangan seksual, pornografi di sma ...Penelitian remaja dalam dalam bidang penyimpangan seksual, pornografi di sma ...
Penelitian remaja dalam dalam bidang penyimpangan seksual, pornografi di sma ...Operator Warnet Vast Raha
 
Penelitian maraknya penggunaan miras di kabupaten muna
Penelitian maraknya penggunaan miras di kabupaten munaPenelitian maraknya penggunaan miras di kabupaten muna
Penelitian maraknya penggunaan miras di kabupaten munaOperator Warnet Vast Raha
 
Penelitian maraknya penggunaan miras di kabupaten muna 3
Penelitian maraknya penggunaan miras di kabupaten muna 3Penelitian maraknya penggunaan miras di kabupaten muna 3
Penelitian maraknya penggunaan miras di kabupaten muna 3Operator Warnet Vast Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Operator Warnet Vast Raha
 
Penelitian remaja dalam dalam bidang peyimpangan seksual
Penelitian remaja dalam dalam bidang peyimpangan seksualPenelitian remaja dalam dalam bidang peyimpangan seksual
Penelitian remaja dalam dalam bidang peyimpangan seksualOperator Warnet Vast Raha
 

Destacado (20)

Penelitian maraknya penggunaan miras di kabupaten muna 2
Penelitian maraknya penggunaan miras di kabupaten muna 2Penelitian maraknya penggunaan miras di kabupaten muna 2
Penelitian maraknya penggunaan miras di kabupaten muna 2
 
Penelitian remaja dalam dalam bidang penyimpangan seksual, pornografi di sma ...
Penelitian remaja dalam dalam bidang penyimpangan seksual, pornografi di sma ...Penelitian remaja dalam dalam bidang penyimpangan seksual, pornografi di sma ...
Penelitian remaja dalam dalam bidang penyimpangan seksual, pornografi di sma ...
 
Penelitian maraknya penggunaan miras di kabupaten muna
Penelitian maraknya penggunaan miras di kabupaten munaPenelitian maraknya penggunaan miras di kabupaten muna
Penelitian maraknya penggunaan miras di kabupaten muna
 
Penelitian maraknya penggunaan miras di kabupaten muna 3
Penelitian maraknya penggunaan miras di kabupaten muna 3Penelitian maraknya penggunaan miras di kabupaten muna 3
Penelitian maraknya penggunaan miras di kabupaten muna 3
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Sofa 2
Sofa 2Sofa 2
Sofa 2
 
Kafer akper
Kafer akperKafer akper
Kafer akper
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Blgi
BlgiBlgi
Blgi
 
Penelitian remaja dalam dalam bidang peyimpangan seksual
Penelitian remaja dalam dalam bidang peyimpangan seksualPenelitian remaja dalam dalam bidang peyimpangan seksual
Penelitian remaja dalam dalam bidang peyimpangan seksual
 
Hartatori teks
Hartatori teksHartatori teks
Hartatori teks
 
Edema
EdemaEdema
Edema
 
Permohonan lamaran akbid 2
Permohonan lamaran akbid 2Permohonan lamaran akbid 2
Permohonan lamaran akbid 2
 
Kop undangan aqiqah
Kop undangan aqiqahKop undangan aqiqah
Kop undangan aqiqah
 
Perkembangan reproduksi 2
Perkembangan reproduksi 2Perkembangan reproduksi 2
Perkembangan reproduksi 2
 
Permohonan lamaran akbid elsa muna barat
Permohonan lamaran akbid elsa muna baratPermohonan lamaran akbid elsa muna barat
Permohonan lamaran akbid elsa muna barat
 
Tang kriping
Tang kripingTang kriping
Tang kriping
 
Shynta
ShyntaShynta
Shynta
 
Ukhwanur
UkhwanurUkhwanur
Ukhwanur
 
Undangan kafosulino katulu
Undangan kafosulino katuluUndangan kafosulino katulu
Undangan kafosulino katulu
 

Similar a Makalah liangkabori (4)

LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) Situs Sangiran
LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) Situs SangiranLKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) Situs Sangiran
LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) Situs SangiranVivi Serila
 
Materi negrito dan wedidd
Materi negrito dan wediddMateri negrito dan wedidd
Materi negrito dan wediddRival Pratama
 
Fdokumen.com menelusuri peradaban-awal-di-kepulauan-indonesia
Fdokumen.com menelusuri peradaban-awal-di-kepulauan-indonesiaFdokumen.com menelusuri peradaban-awal-di-kepulauan-indonesia
Fdokumen.com menelusuri peradaban-awal-di-kepulauan-indonesiaNoahManumayasa
 
Menelusuri peradaban awal di kepulauan indonesia
Menelusuri peradaban awal di kepulauan indonesiaMenelusuri peradaban awal di kepulauan indonesia
Menelusuri peradaban awal di kepulauan indonesiaSDN 2 ROGOJAMPI
 
Manfaat museum lampung dalam
Manfaat museum lampung dalamManfaat museum lampung dalam
Manfaat museum lampung dalamRohman Efendi
 
Bab 1 Menelusuri Peradaban aal di Kepulauan Indonesia sejarah - mega
Bab 1 Menelusuri Peradaban aal di Kepulauan Indonesia   sejarah - megaBab 1 Menelusuri Peradaban aal di Kepulauan Indonesia   sejarah - mega
Bab 1 Menelusuri Peradaban aal di Kepulauan Indonesia sejarah - megaMegaflash
 
Proposal tesis new bba 1 3. docx
Proposal tesis new bba 1 3. docxProposal tesis new bba 1 3. docx
Proposal tesis new bba 1 3. docxNancy Rothstein
 
Dinamika perwujudan pancasila sebagai dasar negara dan pandangan
Dinamika perwujudan pancasila sebagai dasar negara dan pandanganDinamika perwujudan pancasila sebagai dasar negara dan pandangan
Dinamika perwujudan pancasila sebagai dasar negara dan pandanganSilvia Indriani
 
Jejak manusia purba di sangiran
Jejak manusia purba di sangiranJejak manusia purba di sangiran
Jejak manusia purba di sangiranRohman Efendi
 
Eksplorasi Keragaman seni budaya lampung
Eksplorasi Keragaman seni budaya lampungEksplorasi Keragaman seni budaya lampung
Eksplorasi Keragaman seni budaya lampungRiyan Hidayatullah
 
1. KehidupanManusia pada Masa Praaksara ok.pptx
1. KehidupanManusia pada Masa Praaksara ok.pptx1. KehidupanManusia pada Masa Praaksara ok.pptx
1. KehidupanManusia pada Masa Praaksara ok.pptxIsmayantiIsmayanti4
 
Salinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdf
Salinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdfSalinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdf
Salinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdfRestuBisnis
 
Bantaeng Paradigma Maritim - Singgih Tri Sulistiyono
Bantaeng Paradigma Maritim - Singgih Tri SulistiyonoBantaeng Paradigma Maritim - Singgih Tri Sulistiyono
Bantaeng Paradigma Maritim - Singgih Tri SulistiyonoMudrikan Nacong
 
Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_
Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_
Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_deden98
 

Similar a Makalah liangkabori (4) (20)

LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) Situs Sangiran
LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) Situs SangiranLKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) Situs Sangiran
LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) Situs Sangiran
 
Materi negrito dan wedidd
Materi negrito dan wediddMateri negrito dan wedidd
Materi negrito dan wedidd
 
Tugas sejarah indonesia
Tugas sejarah indonesiaTugas sejarah indonesia
Tugas sejarah indonesia
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Fdokumen.com menelusuri peradaban-awal-di-kepulauan-indonesia
Fdokumen.com menelusuri peradaban-awal-di-kepulauan-indonesiaFdokumen.com menelusuri peradaban-awal-di-kepulauan-indonesia
Fdokumen.com menelusuri peradaban-awal-di-kepulauan-indonesia
 
Menelusuri peradaban awal di kepulauan indonesia
Menelusuri peradaban awal di kepulauan indonesiaMenelusuri peradaban awal di kepulauan indonesia
Menelusuri peradaban awal di kepulauan indonesia
 
Makalah sejarah indonesia
Makalah sejarah indonesiaMakalah sejarah indonesia
Makalah sejarah indonesia
 
Manfaat museum lampung dalam
Manfaat museum lampung dalamManfaat museum lampung dalam
Manfaat museum lampung dalam
 
Materi 1 pdf
Materi 1 pdfMateri 1 pdf
Materi 1 pdf
 
Bab 1 Menelusuri Peradaban aal di Kepulauan Indonesia sejarah - mega
Bab 1 Menelusuri Peradaban aal di Kepulauan Indonesia   sejarah - megaBab 1 Menelusuri Peradaban aal di Kepulauan Indonesia   sejarah - mega
Bab 1 Menelusuri Peradaban aal di Kepulauan Indonesia sejarah - mega
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
 
Proposal tesis new bba 1 3. docx
Proposal tesis new bba 1 3. docxProposal tesis new bba 1 3. docx
Proposal tesis new bba 1 3. docx
 
Dinamika perwujudan pancasila sebagai dasar negara dan pandangan
Dinamika perwujudan pancasila sebagai dasar negara dan pandanganDinamika perwujudan pancasila sebagai dasar negara dan pandangan
Dinamika perwujudan pancasila sebagai dasar negara dan pandangan
 
Jejak manusia purba di sangiran
Jejak manusia purba di sangiranJejak manusia purba di sangiran
Jejak manusia purba di sangiran
 
Sejarah Manusia Purba
Sejarah Manusia PurbaSejarah Manusia Purba
Sejarah Manusia Purba
 
Eksplorasi Keragaman seni budaya lampung
Eksplorasi Keragaman seni budaya lampungEksplorasi Keragaman seni budaya lampung
Eksplorasi Keragaman seni budaya lampung
 
1. KehidupanManusia pada Masa Praaksara ok.pptx
1. KehidupanManusia pada Masa Praaksara ok.pptx1. KehidupanManusia pada Masa Praaksara ok.pptx
1. KehidupanManusia pada Masa Praaksara ok.pptx
 
Salinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdf
Salinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdfSalinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdf
Salinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdf
 
Bantaeng Paradigma Maritim - Singgih Tri Sulistiyono
Bantaeng Paradigma Maritim - Singgih Tri SulistiyonoBantaeng Paradigma Maritim - Singgih Tri Sulistiyono
Bantaeng Paradigma Maritim - Singgih Tri Sulistiyono
 
Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_
Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_
Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_
 

Más de Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Más de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 
Surat izin keramaian 2
Surat izin keramaian 2Surat izin keramaian 2
Surat izin keramaian 2
 

Último

TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.Monhik1
 
Tumbuhan dan lingkungannya power point..
Tumbuhan dan lingkungannya power point..Tumbuhan dan lingkungannya power point..
Tumbuhan dan lingkungannya power point..sdn2bayuning
 
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Originalmiftamifta7899
 
MODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdf
MODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdfMODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdf
MODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdfdapodiksekoci
 
SITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARU
SITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARUSITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARU
SITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARUsayangkamuu240203
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑sayangkamuu240203
 
BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkv
BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkvBENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkv
BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkvsonyaawitan
 
SUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdf
SUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdfSUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdf
SUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdfjasawallpaperindones14
 
PENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptx
PENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptxPENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptx
PENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptxZullaiqahNurhali2
 
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdfAksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf123456858915
 
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghhKELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghhRatriShintya
 

Último (16)

Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pillsAbortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
 
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
 
Tumbuhan dan lingkungannya power point..
Tumbuhan dan lingkungannya power point..Tumbuhan dan lingkungannya power point..
Tumbuhan dan lingkungannya power point..
 
Cara Menggugurkan Kandungan 082223109953 dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bula...
Cara Menggugurkan Kandungan 082223109953  dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bula...Cara Menggugurkan Kandungan 082223109953  dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bula...
Cara Menggugurkan Kandungan 082223109953 dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bula...
 
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
 
MODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdf
MODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdfMODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdf
MODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdf
 
SITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARU
SITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARUSITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARU
SITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARU
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑
 
BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkv
BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkvBENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkv
BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkv
 
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
 
Abortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get Cytotec
 
SUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdf
SUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdfSUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdf
SUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdf
 
PENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptx
PENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptxPENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptx
PENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptx
 
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdfAksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf
 
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghhKELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
 

Makalah liangkabori (4)

  • 1. 1 PENELITIAN LIANGKABORI KABUPATEN MUNA KECAMATAN KONTUNAGA DISUSUN OLEH : NAMA : FANI SARA KELAS : XII IPS SMAN 3 RAHA 2017
  • 2. 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mata pelajaran sejarah merupakan mata pelajaran yang memerlukan pengkajian dan pendekatan. Kegiatan penelitian lapangan merupakan salah satu metode pendekatan utama yang memberikan tantangan kepada siswa agar memahami materi masa prasejarah indonesia khususnya dipulau muna dengan mudah. Selain sebagai pengkajian dan pendekatan materi, Laporan ini dilatarbelakangi juga dari keingin tahuan kami untuk mengetahui nilai-nilai sejarah yang terdapat di Muna, kerena itu merupakan hal ironis bagi generasi muda yang hanya mampu mengenali sejarah nasional dan sejarah daerah lain, tetapi sejarah lokal daerahnya masih sulit untuk dipahami. Dimana dalam rangka observasi ini kita ingin meningkatkan daya tarik generasi muda dalam mengetahui sejara-sejarah yang ada di daerahnya masing-masing sehingga kota Muna tidak ketinggalan dengan sejarah – sejarah yang ada diluar kota Muna.Selain latar belakang studi observasi, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui sejarah yang ada di kota Muna dan juga untuk mendorong pemerintah memperhatikan dan melestarikan situs-situs budaya sejarah muna sehingga situs – situs tersebut masih terjaga keasliannya. 1.2. Tujuan penelitian 1 Untuk mengetahui nilai - nilai sejarah yang terkandung dalam situs Liangkabori dan Metanduno. 2. Untuk mengetahui lingkungan fisik dan geomorfologi lingkungan situs liangkabori dan metanduno. 3. Untuk mengetahui kehidupan sosial budaya masyarakat purba yang hidup dilingkungan Liangkabori dan Metanduno. 1.3 Manfaat 1. Untuk mendekatkan diri pada kehidupan masa purba masyarakat muna, demi menumbuh kembangkan kecintaan generasi muda pada nilai – nilai sejarah masa lampau,untuk progres masa kini dan mendatang. 2. Mendekatkan diri pada lingkungan alam, demi meningkatkan kesadaran generasi muda untuk mencintai lingkungan hidup. 3. Mendekatkan diri untuk memahami kehiduan sosial budaya masyarakat Muna pada zaman dahulu, demi lestarinya nilai-nilai sosial budaya dan meminimalisir shock dan lag cultural akibat gencarnya pengaruh negatif arus globalisasi.
  • 3. 3 1.4 Metode Penelitian 1 Wawancara/interview adalah percakapan antara 2 orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara dimana dalam penelitian kali ini kami menggunakan metode interview saat kami berada ditempat penelitian kami yaitu di Liangkabori dan gua Metanduno, kami melakukan percakapan atau wawancara dengan seorang tokoh masyarakat setempat untuk memperoleh hal-hal yang berkaitan dengan Gua Liangkabori dan Gua Metanduno baik dari segi social, budaya dan masyarakat setempat. Hal ini kami lakukan guna memperoleh data dan informasi untuk melengkapi makalah ini. 2. Observasi/Pengamatan adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian . Penemuan ilmu pengetahuan selalu dimulai dengan observasi dan kembali kepada observasi untuk membuktikan kebenaran ilmu pengetahuan tersebut. Seperti halnya kami melakukan penelitian secara langsung di gua Liangkabori dan Gua metanduno di kedua gua ini terdapat lukisan-lukisan mengenai kehidupan masyarakat muna pada masa prasejarah 3. Kepustakaan adalah bahan-bahan yang menjadi acuan atau bacaan dalam menghasilkan atau menyusun tulisan baik berupa artikel, karangan, buku, laporan, dan sejenisnya.
  • 4. 4 BAB II PEMBAHASAN 2.1. Landasan teori Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau yang disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan berbagain peristiwa. Peninggalan-peninggalan itu di sebut sumber sejarah. Dalam bahasa Yunani, kata sejarah disebut istoria yang berarti belajar. Sejarah dalam bahasa Arab adalah sajaratun yang artinya pohon dan keturunan. Jika kita membaca silsiah raja- raja akan tampak seperti gambar pohon dari sederhana dan berkembang menjadi besar, maka sejarah dapat diartikan silsilah keturunan raja-raja yang berarti peristiwa pemerintahan keluarga raja pada masa lampau. Dalam bahasa Inggris, kata sejarah di sebut history artinya masa lampau umat manusia. Jadi, sejarah adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa, kejadian yang terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia. Negara Indonesia adalah Negara kepulauan yang terdiri atas + 17.000 pulau. Gugusan pulau – pulau ini tersebar dari SABANG sampai MERAUKE yang terdiri atas pulau – pulau besar dan pulau – pulau kecil. Dari ribuan pulau tersebut memiliki latar belakang sejarah yang berbeda – beda khususnya mengenai kondisi kehidupan manusia yang menghuninya sebab ada pulau yang memulai kehidupan dari zaman prasejarah, adapula yang mulai dari zaman hindu dan islam, bahkan ada yang memulai dari kehidupan masa orde baru. Sebagaimana halnya daerah lain seperti Kalimantan timur ( kutai) , jawa , Sumatra, Sulawesi selatan dll , maka begitu pula halnya dengan muna, yaitu sebuah pulau yang berada di jazirah Sulawesi tenggara, yang merupakan satu – satunya daerah Sulawesi tenggara yang memulai kehidupan sejak zaman prasejarah. hal ini bukan hanya sekedar rekayasa yang berdasarkan pada nilai pragmatis dan etnis ( kesukuan), tetapi didukung oleh bukti – bukti sejarah pada situs yang telah disurvei oleh banyak ahli sejarah dan arkeolog yang telah dibuktikan kebenarannya. Permulaan kehidupan prasejarah di daerah Kabupaten Muna ini diperkirakan berlangsung pada zaman neolitikum karena yang menjadi bukti – bukti temuan pada situs ini masih muda, baik dilihat dari segi bahan maupun motifnya. Sebagaimana cirri khusus kehidupan prasejarah bahwa manusia pada zaman itu kebanyakan memiliki tempat tinggal pad ketinggian dan gua- gua. Begitu pula halnya di daerah ini telah ditemukan beberapa gua sebagai tempat tinggal mereka karena terdapat bukti – bukti berupa lukisan – lukisan yang ada di dinding gua. Adapun gua – gua di kabupaten muna yang memiliki bukti adanya lukisan di dinding berjumlah 13 yang terdiri atas 9 gua dan 4 cerut yaitu : 1. Liang Kabori 8. Liang Lamsrofa 2. Liang Metanduno 9. Liang Ida Malangu 3. Liang Wabose 10. Cerut Lasobo 4. Liang Toko 11. Cerut pinda 5. Gua sugi patani 12. Cerut lakuba
  • 5. 5 6. Gua poninsa 13. Cerut Tanggara 7. Gua la kalombo Liang kobori dan metanduno merupakan salah satu gua alam yang berada di Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara. Gua ini kini menjadi situs purbakala yang dilindungi dan dilestarikan oleh pemerintah selain itu gua ini pun menjadi tempat pariwisata dan penelitian kepurbakalaan. Gua ini terkenal karena adanya ornament-ornament yang berupa lukisan yang terdapat pada dinding gua. Lukisan-lukisan ini merupakan salah satu lukisan yang dibuat oleh para manusia purba. Gua ini merupakan salah satu gua alam yang memiliki ornament di dalamnya, yang berupa lukisan hasil karya manusia purba, selain gua serupa yang terdapat di didaerah lainnya di Indonesia atau gua serupa yang berada dimancanegara seperti di Prancis dan Spanyol. Gua ini merupakan sebuah gua alam yang diteliti pertama kali oleh seorang sejarawan bernama Kosasih S.A. pada tahun 1977. Gua ini terletak kurang lebih 10 km dari pusat kota Raha melalui jalan poros Raha-Mabolu, tepatnya diperbatasan antara Desa Bolo dan Desa Masalili, Kecamatan Lohia. Untuk mencapainya, kita dapat menggunakan kendaraan Umum ataupun kendaran pribadi selama kurang lebih 1 Jam perjalan. Liang Kobori merupakan peninggalan bersejarah nenek moyang masyarakat suku Muna. Gua Liang Kabori berasal dari bahasa suku Muna yang berarti Gua tulis. Hal ini sangat tepat karena di sapanjang dinding Gua Kobori ini anda akan menemukan beragam lukisan yang berjejer rapi Ada sekitar 130 lukisan yang bisa kita lihat. Sementara Metanduno merupakan peninggalan bersejarah nenek moyang masyarakat suku Muna. Gua Metanduno berasal dari bahasa Muna yang berarti yang bertanduk, dimana lukisan yang terdapat di gua ini kebanyakan bermotif hewan bertanduk. Menurut masyarakat setempat dan berdasarkan pengakuan salah satu tokoh adat yang bernama La Ode Samada, Liangkabori melambangkan seorang wanita dan gua Metanduno melambangakan seorang laki – laki. Kedua gua ini mempunyai karakteristik yang sama yakni terdapat berbagai lukisan dan terdapat stalakmit serta stalaklit, namun ada hal yang berbeda yakni didalam gua liang kabori terdapat gua kecil dan terdapat sumber air yang cukup banyak sementara gua Metanduno sedikit sekali sumber airnya. Dan berdasarkan referensi yang kami baca bahwa, kelembapan di gua liangkabori lebih tinggi dibandingkan di gua Metanduno. 2.2 Kondisi Geografis, Demogrsfis,Sosial Budaya dan keadaan alam A. Kondisi Geografis. Gua Liang Kobori dan Gua Metanduno yang berada di Desa Mabolu, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, adalah gua yang menjadi saksi sejarah kehidupan suku Muna di Sultra. Yang dapat dijangkau dan dengan menempuh dua cara. Cara pertama melalui Pelabuhan Nusantara, Kendari menuju Pelabuhan Raha di Muna. Waktu tempuh untuk rute ini adalah 4 jam. Cara
  • 6. 6 kedua bisa Anda lalui dari Bandara Walter Monginsidi, Kendari menuju Bandara Sugimanuru lalu ke Kota Raha sebelum menuju ke Desa Mabolu dengan lama perjalanan 1,5 jam. Ketika memasuki areal situs peninggalan liang kobori dan metanduno, gua pertama yang kita temui adalah gua metanduno. Gua metanduno merupakan gua alam yang kita jumpai terlebih dahulu sebelum gua liang kabori. Pada gua ini kita dapat melihat berbagai hasil peninggalan manusia pra sejarah, misalnya saja lukisan-lukisan hewan pada dinding gua serta asap yang menurut pemandu, sebut saja La Ode Samada, merupakan asap sisa kegiatan masak memasak yang dilakukan oleh manusia pra sejarah. Secara geografis liangkabori dan metanduno terletak di Gua Kabori terdapat di Desa Liang Kabori, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna. Situs ini berjarak sekitar kurang lebih 17 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Muna yang beribukota di Raha. Dari ketinggian kurang lebih 800 meter dari permukaan laut, dan dapat ditempuh kurang lebih 30 menit dengan kendaraan roda dua. Gua ini terletak kurang lebih 10 km dari pusat kota Raha melalui jalan poros Raha-Mabolu, tepatnya diperbatasan antara Desa Bolo dan Desa Masalili, Kecamatan Lohia. Untuk mencapainya, kita dapat menggunakan kendaraan Umum ataupun kendaran pribadi selama kurang lebih 1 Jam perjalan. Tetapi untuk mencapai bibir gua tidak semudah yang dikira, kita perlu memasuki lorong lagi sejauh ± 2-3 Km dengan akses jalan yang kurang memadai. B. Kondisi Demografis Sebagaimana telah disinggung terdahulu bahwa Kepulauan Muna adalah salah satu daerah di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara yang diperkirakan telah memulai kehidupannya sejak zaman prasejarah. Lingkungan dan kondisi alam Pulau Muna hampir sama dengan kondisi alam di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, yaitu berbukit-bukit batu gamping dan batu karang. Semua gugusan pada kawasan situs gua di Pulau Muna bentuknya beraneka ragam. Gua yang berukuran besar disinyalir sebagai tempat tinggal manusia pada saat itu, sedangkan gua yang berukuran kecil hanyalah sebagai tempat berteduh dan istirahat pada saat melakukan aktivitas kehidupan, misalnya berburu. Jarak diantara situs-situs tersebut tidak berjauhan, yakni sekitar 200 sampai dengan 1500 meter. Luas gua yang menjadi tempat tinggal mereka berkisar antara 50 hingga 300 meter sehingga diperkirakan penghuninya antara 10 sampai 20 orang secara berkelompok. C. Kondisi Sosial Budaya Di daerah Gua liangkabori mempunyai masyarakat yang masih sedikit, karena didaerah tersebut merupakan daerah terpencil yang cukup jauh dari perkotaan. Tetapi sekarang ini sudah banyak pembangunan rumah baru. Rumah tersebut mereka dirikan dengan menggunakan papan dan atap dari Rumbia. Namun sebagian sudah beratap seng. Untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari hari mereka memanfaatkan hasil kebun mereka yaitu berupa umbi-umbian, jagung dan hasil kebun lainya, mereka juga memelihara hewan ternak. Keadaan masyarakat di daerah gua liangkabori dusah tergolong masyarakat maju. Karena mereka sedah mengenal bercocok taman
  • 7. 7 dan bertempat tinggal tetap. Untuk lebih jelasnya berikut uraian tentang keadaan masyarakat Gua Liangkabori antara lain : 1. Tempat Tinggal Rumah mereka terbuat dari papan dan atap rumbia. Bentuk rumah mereka adalah adalah rumah panggung. Di setiap rumah memiliki sumur yang dikelilingi oleh tumbuh tumbuhan yang telah dipagari. Di daerah ini belum memiliki aliran listrik, sehingga mereka memakai lampu tentera sebagai penerang Rumah mereka dan kegelapan bila malam hari tiba. 2. Pertumbuhan Penduduk Pertumbuhan penduduk di daerah Gua liangkabori sudah normal, yaitu jumlah angka kelahiran dan kematian seimbang. 3. Kebutuhan Hidup Kebutuhan hidup mereka adalah hasil kebun dan hewan ternak serta air untuk keperluan sehari – hari. Untuk memperoleh air, mereka mengambil air yang berada di dalam gua. Pakaian mereka sudah seperti masyarakat pada saat ini. Kelompok masyarakat yang menghuni ke-13 gugusan gua tersebut disinyalir memiliki budaya sekalipun masih dalam taraf yang rendah. Hal ini terbukti pada lukisan-lukisan yang terdapat di setiap gua pada situs Liang Kabori yang terdiri dari berbagai corak. Keanekaragaman corak tersebut diasumsikan bahwa manusia yang menghuni gua tersebut telah mempunyai kebudayaan yang tinggi. Lukisan yang ada menunjukkan bahwa manusia pada saat itu telah menuangkan perpaduan antara daya imajinasi, artistik dengan relaitas kehidupan yang dialaminya. Kemampuan mereka untuk memperlihatkan kreativitas seni yang sesuai dengan dasar-dasar kehidupan mereka dapat dilihat pada contoh lukisan-lukisan yang terdapat pada situs Liang Kabori. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa manusia prasejarah pada awalnya memiliki corak hidup yang sama, yaitu hidup mengembara dan mengumpulkan makanan sebagaimana halnya manusia purba yang mendiami sekitar Liang Kabori. Berdasarkan kondisi gua dan hasil analisa terhadap lukisan pada dinding gua yang menggambarkan aktivitas sosial mereka seperti perburuan, maka diperkirakan bahwa aktivitas manusia di sekitar situs tersebut adalah berburu. Hal ini terlihat pada: (1) gua-gua sebagai situs sejarah di Liang Kabori, terdapat 4 gua yang ukurannya kurang lebih 200 meter sehingga sangat memungkinkan sebagai tempat tinggal; (2) sudah menjadi ciri khas manusia purba bahwa setiap yang tinggal di dalam gua, maka pola kehidupannya adalah mengembara; (3) sesuai pengamatan gambar-gambar yang terdapat pada dinding gua, yaitu gambar-gambar babi, orang berburu dengan menunggang kuda yang menunjukkan ciri khas corak kehidupan berburu dan mengumpulkan makanan; dan (4) lokasi situs gua Kabori, letak geografisnya tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan, karena di sekitar gua tidak terdapat tumbuh-tumbuhan yang dapat dikonsumsi sehingga sangat memungkinkan kehidupan mereka hanya tergantung pada binatang buruan. Demikain gambaran kehidupan sosial budaya dan kepercayaan masyarakat Muna pada masa lampau.
  • 8. 8 Robert Van Heine Sclaern (seorang sarjana Austria) dalam penelitiannya tentang tingkat hidup bangsa Indonesia pada zaman Neolitikum menyimpulkan telah mengenal anasir-anasir kebudayaan, yaitu: menanam padi, memiliki alat pemotong padi, dapat membuat minuman keras dari beras, memelihara babi, kerbau, dan binatang lainnya untuk keperluan penyajian, membuat benda pecah belah dari tanah liat, membuat pakaian dari kulit kayu, mendirikan rumah di atas tiang dan berbentuk persegi panjang, menjalankan pemotongan kepala manusia untuk keperluan keagamaan, dan mendirikan bangunan megalit yang terbuat dari batu besar untuk keperluan upacara agama (pemujaan terhadap arwah nenek moyang), dan mengenal suatu jenis kesenian Anasir-anasir kebudayaan tersebut masih ditemukan pada masyarakat di pedesaan sampai sekarang, walaupun cara dan bentuknya ada yang mengalami perubahan dan lebih maju. Sebagai contoh pembuatan minuman keras dari beras, dalam hal kepercayaan kepada arwah nenek moyang, pembuatan barang pecah belah dari tanah liat. Fenomena budaya dan tradisi seperti itu masih dijumpai sampai sekarang pada masyarakat Muna yang bermukim di pedalaman. Dapat disimpulkan bahwa penduduk Pulau Muna adalah bagian yang tak terpisahkan dari persebaran penduduk pertama yang mendiami kepulauan Nusantara. Berdasarkan peninggalan-peninggalan yang ditemukan, maka dapat dipastikan bahwa penghuni pertama Pulau Muna tinggal di gua-gua secara berpindah-pindah dari gua yang satu ke gua yang lain bila persediaan makanan dan binatang buruan mulai berkurang. Kehidupan semacam ini juga terjadi sejak zaman Paleolitikum. Kemudian pada masa neolitikum diduga mulai dikenal kehidupan beternak dan pembuatan periuk dari tanah liat. Bila dihubungkan dengan penelitian Robert Van Heine Sclaern tentang tingkat hidup bangsa Indonesia, maka diduga kemampuan membuat benda pecah belah dari tanah liat menurut tradisi dari masyarakat setempat sudah lama dikenal, terutama di Kampung Labora (penduduk tertua di Muna). Pada zaman Neolitikum, kehidupan mereka mulai menetap dan mengembangkan kehidupan bercocok tanam (terutama tanaman umbi-umbian), mereka juga mulai mengembangkan pembuatan periuk dari tanah liat sebagai tempat memasak dan wadah air, keterampilan memintal benang dan menenun. Pada masa ini mereka membuat tempat tinggal tetap (rumah/pondok) yang tiangnya agak tinggi dari permukaan tanah untuk menghindari ancaman binatang buas (Keterangan dari Bapak La Hada). Walaupun demikian, kehidupan berburu tidak ditinggalkan, bahkan sampai sekarang masih ada penduduk desa yang melakukan pekerjaan berburu rusa sebagai kegiatan sambilan. Bagi masyarakat prasejarah, kegiatan berburu binatang telah menjadi salah satu usaha untuk memenuhi kebutuhan makanan bagi penduduk yang pertama kali menghuni Pulau Muna. Hal ini terbukti dengan banyaknya terdapat lukisan dengan tema perberburuan pada sejumlah gua. Selain itu, untuk menghadapi musuh juga dilambangkan pada gambar-gambar atau lukisan orang yang sedang naik kuda sambil memegang tombak. D. Keadaan AlamKeadaan alam disetiap daerah tentunya meliputi iklim dan tanah 1. Iklim
  • 9. 9 Iklim di Gua liangkabori adalah daerah tropis. Di daerah ini cuacanya sangat panas, curah hujan rendah dan sangat gersang. Hujan hanya muncul pada saat – saat tertentu saja. Sehingga di daerah ini sering terjadi kekeringan, akibatnya tempat-tempat penampungan air menjadi kering. 2. Tanah Kondisi tanah di daerah Gua liangkabori berupa tanah bercampur batu – batuan kecil dan didaerah tersebut banyak yang di tumbuhi pepohonan yang besar dan rindang, serta banyak terdapat gunung-gunung sekitarnya. Tanah didaerah ini sangat subur sehingga sangat baik untuk bercocok tanam. Jalan menuju di daerah ini sangat sulit untuk dilalui oleh kedaraan beroda empat maupun kendaraan beroda dua, karena jalannya berbatu dan berkerikil. Oleh karena itu, untuk sampai keadaerah ini sangat melelahkan perlu berjalan kaki sejauh ± 3 km. 2.3 Pembahasan GUA LIANG KABORI merupakan sebuah gua peninggalan bersejarah nenek moyang masyarakat suku Muna. Gua Liang Kabori berasal dari bahasa suku Muna yang berarti Gua tulisan atau gua lukisan. . Hal ini sangat tepat karena di sapanjang dinding Gua Kobori anda akan menemukan beragam lukisan yang berjejer rapi Ada sekitar 130 lukisan yang bisa kita lihat. Sementara METANDUNO merupakan peninggalan bersejarah nenek moyang masyarakat suku Muna. Gua metanduno berasal dari bahasa Muna yang berarti yang bertanduk, dimana lukisan yang terdapat di gua ini kebanyakan bermotif hewan bertanduk. Gua Liang Kobori dan gua metanduno yang berada di Desa Mabolu, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, adalah gua yang menjadi saksi sejarah kehidupan suku Muna di Sultra. Gua liangkabori dapat dijangkau dengan menempuh dua cara. Cara pertama melalui Pelabuhan Nusantara, Kendari menuju Pelabuhan Raha di Muna. Waktu tempuh untuk rute ini adalah 4 jam. Cara kedua bisa Anda lalui dari Bandara Walter Monginsidi, Kendari menuju Bandara Sugimanuru lalu ke Kota Raha sebelum menuju ke Desa Mabolu dengan lama perjalanan 1,5 jam. Menurut peneliti, lukisan yang berada di dinding gua berasal dari zaman prasejarah atau sekitar 4.000 tahun yang lalu. Jika diamati, lukisan-lukisan tersebutmenggambarkan cara hidup masyarakat suku Muna mulai dari bercocok tanam, beternak, berburu, sampai peperangan mempertahankan diri dari musuh.Gua Liang Kabori memiliki lebar 30 meter, tinggi antara 2-5 meter dan kedalaman di bawah tanah sekitar 50 meter. Gua Liang Kabori juga yang sering di sebut juga Liang Kabori yang di susun dengan bebatuan stalitit dan staligmit yang berwarna kehitaman. Di dalam Liang Kabori juga terdapat kawanan burung walet yang hidup dan membuat sarangnya di Liang Kabori. Hal ini menambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung diLiang Kabori.
  • 10. 10 Gua Liang Kubori - Gua zaman prasejarah yang berisi coretan dinding dari tanah liat. Menurut juru kunci gua itu, La Hada, ada 130 gambar dalam gua itu. Ada kepercayaan, manusia yang tinggal di gua ini adalah cikal-bakal penduduk di Pulau Muna. Demikian pula tanda-tanda gambar yang terpampang pada dinding liang kabori berkaitan dengan aktivitas kehidupan manusia yang menghuni gua-gua tersebut ,yaitu: 1. Kehidupan budaya Kelompok masyarakat yang menghuni ke-13 gugusan gua tersebut di sinyalir memiliki budaya sekalipun masih dalam taraf yang rendah hal ini terbukti dalam lukisan-lukisan yang terpambang dalam dinding guayang terdiri dari berbagai corak . keaneka ragaman corak di asumsikan bahwa manusia yang menghuni gua tersebut telah mempuanyai kebudayaan ,sebab lakisan yang ada menunjukan bahwa manusia pada saat itu telah menuangkan perpaduan antara imajinasi , artistic deangan kenyataan hidup yang dialaminya .kemampuan manusia untuk memperlihatkan kreatifitas seni sesuai dengan dasar-dasar kehidupan mereka , contoh: a. Sebagai bukti bahwa kehidupan mereka adalah berburu maka di lukiskan pada dinding gua , terdapat jenis-jenis binatang buruan, serta alat-alat buruan seperti mata tombak dan busur panah b. Gambar-gambar matahari menunjukan bahwa mereka memuja dan menyembah dewa matahari c. Gambar-gambar manusia terpotong kepala melambangkan kegemaran bertempur dan berperang d. Gambar-gambar binatang buas melambangkan memuja terhadap binatang buas ( dinamisme ) (a ) (b) (c) (a) lukisan orang menunggang kuda. (b) lukisan perahu. (c) lukisan orang terpotong kepala.
  • 11. 11 (d) (e) (f) (d), (e), (f) lukisan orang berperang. Contoh-contoh di atas merupakan bukti-bikti fisik bahwa manusia yang menghuni gugusan gua kabori telah memiliki kebudayaan . 2. Pola kehidupan kelompok Semua gua pada situs liang kabori bentuknya beraneka ragam ada yang berukuran besar dan ada yang berukuran kecil ,berlokasi pada satu kawasan yang berjarak antara satu dengan yang lainya tidak berjauhan berkisar antara 200m-1500m .dari jarak tersebut di sinyalir bahwa yang menjadi tempat tinggal manusia pada saat itu hanya gua yang berukuran besar sedangkan gua yang beerukuran kecil hanyalah sebagai tempat berteduh dan istirahat pada saat melakukan aktivitas kehidupannya misalnya berburu . luas gua yang menjadi tempat tinggal mereka berkisar antara 50m2 hingga 300m2 sehingga di perkirakan penghuninya antara 10-20 orang secara berkelompok.. Dalam kehidupan berkelompok ada yang di anggap figur yang menjadi kepala kelompok untuk mengatur tata kerja antara laki-laki dan perempuan serta anak-anak.pembagian kerja dapat di lakukan sesuai kemampuan fisik yaitu: - laki melakukan pekerjaan seperti berburu dan meramu - Perempuan mengerjakan hasil buruan sedangkan anak laki-laki membantu orang tua - laki-laki sedangkan anak perempuan membantu orang tua perempuan . Pada sirus liang kabori belum dapat di pastikan secara jelas apakah masing-masing gua di huni oleh kelompok berlainan,hal ini karena. A. pola kehidupan berpindah-pindah, maka kemungkinan ke 13 gua tersebut penghunianya adalah penghuni yang sama. B. Tidak adanya bukti-bukti yang akurat untuk membenarkan dugaan itu. Tetapi dari lukisan dinding setiap gua dapat di sinyalir bahwa setiap gua adalah kelompok yang berlainan. Hal ini terlihatdara motif dan langgeng lukisan pada dinding setaiap Berdasarkan gua berlainan. Jika lukisan-lukisan pada dinding setiap gua terdapat persamaan yang jelas antara satu dan yang lainnya , maka penghunianya kemungkinan adalah orang yang sama hanya karena berpindah-pindah tempat.
  • 12. 12 3. Mengembara daan mengumpulkan makanan Manusia prasejarah pada awalnya memiliki corak hidup yang sama yaitu mengembara dan mengumpulkan makanan sebagaimana halnya manusia purba yang mendiami sekitar liang kabori , berdasarkan hasil survey pada tahun 1994 bahwa manusia sekitar itu aktivitas kehidupannya adalah berburu . hal itu terlihat pada: a. Lukisan-lukisan pada dinding gua kebanyakan adalah orang berkuda ,busur panah,dabi dan rusa b. Dari jarak gua yang satu dan gua yang lain kadang berjauhan dan kelihatanya menunjukan sebagai tempat peristirahatan c. Gua-gua yang tidak memungkinkan untuk tempat tinggal berarti untuk peristirahatan pada saat berburu hal ini terlihat pada gambar-gambar pada dinding gua seperti babi, kuda, rusa dan busur panah . (a) (b) (c) (a) lukisan beberapa jenis hewan buruan (b) lukisan kegiatan perburuan hewan (c) lukisan orang berkuda sambil memegang tombak. Bentuk tolak pada ketiga aspek di atas menunjukan bahwa kahidupan manusia purba yang bertempat tinggal di liang kabori memiliki corak kehidupan berburu dan mengumpulkan makanan .satu hal tentang keberadaan penghuni liang kabori yaitu sampai sat ini tidak di temukan peninggalan alat-alat kehidupan baik batu maupun dari benda logam. Tetapi satu hal yang disikapi secara rasional bahwa penghuninya pernaah memiliki corak kehidupan mengembara dan dan mengumpulkan makanan karena : a. Gua-gua sebagai situs sejarah di liang kabori ada 4 gua yang ukuranya +200 m2 ,sehingga sangat memungkinkan sebagai tempat tinggal. b. Sudah menjadi ciri khas manusia purba bahwa setiap yang tinggal di dalam gua ,maka pola kehidupannya mengembara. c. Sesuai pengamatan pada gambar-gambar yang terpampang pada dinding gua yaitu gambar babi,orang berburu dengan menunggang kuda,maka hal ini menunjukan ciri khas corak kehidupan berburu dan menggumpulkan makanan pada saat itu. d. Lokasi situs gua kabori kondisi geografisnya tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan karena di sekitar gua tersebut tidak terdapat tumbuhan-tumbuhan yang dapat di konsumsi, sehingga sangat memungkinkan kehidupan mereka hanya tergantung pada hasil buruan mereka.
  • 13. 13 Keempat indicator tersebut membuktikan secara kuat bahwa pada kehidupan manusia yang menghuni situs gua kabori adalah berburu dan mengumpulkan makanan. 4. Kepercayaan Kepercayaan manusia yang menghuni gugusan liang kabori adalah animisme dan dinamisme .hal ini di sinyalir dari tanda-tanda gambar yang tertera pada dinding goa yaitu lukisan matahari ,lukisan binatang buas seperti lipan besar yang melambangkan pemujaan dewa matahari dan melambangkan penyembahan pada binatang buas dan besar seperti halnya konsep ajaran dinamisme. Oleh karena itu manusia bertempat tinggal di dalam goa tersebuat telah mempunyai Kepercayaan terhadap pada arwah nenek moyang yang tersimpul pada dalaam kepercayaan animisme dan dinamisme.. (a) (b) (a) lukisan binatang melata (b) lukisan matahari 5. Manusia pendukung kebudayaan liang kabori. sebagai mana kebudayaan ngandong dan pacitan dapat di pastikan jeneis-jenis manusia yang mendukung kebudayaan tersebut. Tetapi liang kabori sampai saat ini belum terungkap jenis-jenis manusia yang menghuni situs tersebut, karena berbagai penelitian arkeologi maupun antropologi belum menemukan bukuti-bukti seperti tengkorak maupun alat-alat kehidupan yang di gunakan pada saat itu. Oleh sebab itu jenis-jenis manusia yang menghuni tempat tersebut belum dapat dipastikan secara jelas. Walaupun tidak ditemukan bukti-bukti secara antropologistetapi bukti arkeolog dan historis memberikan keyakinan sebagai saksi sejarah bahwa pada situs liang kabori dimasa lalu pernah ada kehidupan manusia purba. 6. Manusia yang berkembang di Muna bukan keturunan dari manusia purba liang kabori. Dalam berbagai sumber sejarah yang di jelaska bahwa manusia purba yang pernah hidup di Indonesia atau berbagai tempat di nusantara dapat di pastikan tidak ada proses regenerasi atau hubungan generasi dengan manusia yang hidup di Indonesia saat ini .pernyatan tersebut dapat di buktikan dengan berbagai teori antropologis bahwa: a. Nenek moyang bangsa Indonesia saat ini berasal dari daratan tinggi yunani.
  • 14. 14 b. Berdasarkkan ciri-ciri fisik manusia purba yang pernah berkembang di berbagai tempat di Indonesia tidak memiliki persamaan dengan manusia yang ada dan berkembang saat ini c. Saat zaman neolitikum terjadi fenomena geologis yang tidak memungkinkan ada suatu kehudupan sehingga sangat mungkin manusia tidak dapat bertahan hidup, sehingga manusia pada saat itu punah Berdasarkan ke tiga indicator tersebt bahwa manusia yang berkembang diindonesia saat ini bukan generasi manusia purba dan juga bukan termasuk yang menghuni liang kabori. Manusia yang berkemang saat ini berasal dari perpaduan antara melayu tua ( old malaiers) dangan melayu muda ( young malaiers). Sedang sukun “tomul” yang di anggap sebagai suku asli, di daerah ini kemudian menyingkir ke muna selatan sekitar lolibu dan mone setelah kedatangan penduduk di daerah ini . Secara folk color dan legendaris daerah bahwa manusia yang berkembang di muna saat ini berasal dari luwu Sulawesi selatan . Oleh karena itu manusia pendukung pendukung situs liang kabori di prediksikan mengalami proses kepunahan sebagaiman halnya manusia purba lain yang ada di nusantara.
  • 15. 15 BAB III PENUTUP 3.1. KESIMPULAN Liang Kobori merupakan peninggalan bersejarah nenek moyang masyarakat suku Muna. Gua Liang Kabori berasal dari bahasa suku Muna yang berarti Gua tulis. Hal ini sangat tepat karena di sapanjang dinding Gua Kobori ini anda akan menemukan beragam lukisan yang berjejer rapi Ada sekitar 130 lukisan yang bisa kita lihat. Sementara Metanduno merupakan peninggalan bersejarah nenek moyang masyarakat suku Muna. Gua Metanduno berasal dari bahasa Muna yang berarti yang bertanduk, dimana lukisan yang terdapat di gua ini kebanyakan bermotif hewan bertanduk. Berdasarkan tanda-tanda gambar yang terpampang pada dinding liang kabori dan liang metanduno berkaitan aktivitas kehidupan manusia purba pada saat itu di pastikan bahwa : 1. Manusia pada saat itu memiliki kepercayaan dinamisme ( menyembah binatang-binatang besar) yang di dasari adanya gambar binatang melata berukuran besar dan binatang besar lainnya . selain itu manusia pada saat itu memiliki kepercayaan animisme(menyembah matahari) hal ini di dasarkan adanya gambar manusia yang sedang menyembah matahari. 2. Manusia purba pada saat itu memiliki pola kehidupan berkelompok yang dipimpin oleh ketua kelompok untuk mengatur tata kerja karena didasarkan dengan ukuran guanya yang sangat besar yaitu berkisar antara 50 m2 hingga 300 m2. 3. Manusia purba saat itu sudah memiliki budaya tetapi masih dalam taraf yang rendah. Hal ini terbukti adanya lukisan – lukisan yang terpampang pada dinding gua yang terdiri dari berbagai corak. Keanekaragaman corak tersebut diasumsikan bahea manusia yang menghuni gua telah mempunyai kebudayaan, sebab lukisan yang ada menunjukan bahwa manusia pada saat itu telah menuangkan perpaduan antara daya imajinasi, artistic dengan kenyataan hidup yang dialaminya. Contoh :  Sebagai bukti bahwa kehidupan mereka adalah beburu, maka terdapat lukisan pada dinding gua, jenis – jenis binatang buruan serta alat – alt buruan seprti mata tombak dan busur panah.  Gambar manusia terpotong kepala, melambangkan kegemaran bertempur dan berperang. 4. Manusia pada saat itu memiliki kebiasaan mengumpulkan makanan hal ini didasarkan lukisan – lukisan pada dinding gua kebanyakan adalah gambar orang berkuda, busur panah, babi dan rusa. 5. Manusia purba pada saat itu bukan merupakan manusia yang berkembang di muna pada saat ini. Hal ini didasarkan :  Nenek moyang Bangsa Indonesia yang berkembang di Indonesia berasal dari daratan tinggi di yunani.
  • 16. 16  Berdasarkan cirri fisik manusia purba yang pernah berkembang di berbagai tempat di indonesisa khhususnya di muna tidak memiliiki persamaan dengan manusia yang berkembang di indonesi khususnya di muna pada saat ini.  Setelah zaman neolitikum ( zaman es ) terjadi fenomena geologis yang tidak memungkinkan adanya suatu kehidupan sehinggga sangat mungkin manusia pura saat itu tidak dapat bertahan hidup, sehingga manusia yang pernah hidup pada masa itu punah. 3.2. SARAN Sebaiknya pembaca dapat mengetahui atri penting dari sejarah sehingga sejarah di Indonesia khususnya di muna dapat selalu diingat dan dapat menjadi pelajaran bagi generasi – generasi muda kedepannya untuk selalu menjaga peninggalan – peninggalan sejarah yang telah di wariskan dari nenek moyang kita. Semoga dengan adanya makalah ini masyarakat di Indonesia khususnya di muna berpartisipasi dalam melestarikan peninggalan – peninggalan sejarah khususnya di muna seperti liangkabori dan metanduno sehingga keasliannya dapat terjaga.
  • 17. 17 DAFTAR PUSTAKA http//kullsetia.blogspot.in/2010/11/makalah-liangkabori-muna.html. LA OBA, DRS. 2005. MUNA DALAM LINTASAN SEJARAH prasejarah – era reformal. Sinyo M.P : RAHA http//id.wikipedia.org/wiki/status_peninggalan_purbakala_liangkabori_dan_metanduno.