SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 15
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Masyarakat merupakan kumpulan individu dan kelompok yang membentuk organisasi
sosial yang bersifat kompleks. Dalam organisasi sosial tersebut terdapat nilai-nilai dan
norma-norma sosial yang berfungsi sebagai aturan-aturan untuk bertingkah laku dan
berinteraksi dalam kehidupan masyarakat. Para ahli filsafat, sejarah, ekonomi dan para
sosiologi telah mencoba untuk merumuskan prinsip-prinsip atau hukum-hukum perubahanperubahan sosial. Banyak yang berpendapat bahwa kecenderungan terjadinya perubahan
sosial merupakan gejala wajar yang timbul dari pergaulan hidup manusia. Adapula yang
berpendapat bahwa kecenderungan terjadinya perubahan sosial manusia. Adapula yang
berpendapat bahwa perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan dalam unsur-unsur
yang mempertahankan keseimbangan masyarakat seperti misalnya perubahan dalam bentuk
unsur-unsur geografis, biologis, ekonomis, atau kebudayaan. Kemudian adapula yang
berpendapat bahwa perubahan-perubahan sosial berupa pendidik-non pendidik.
Kita juga mengenal perubahan penduduk. Perubahan itu sendiri merupakan suatu
perubahan sosial. Disamping itu perubahan penduduk juga merupakan faktor penyebab
timbulnya perubahan sosial dan budaya. Bilamana suatu daerah baru telah dipadati penduduk,
maka kadar keramah tamahannya pun akan menurun, kelompok sekunder akan bertambah
jumlahnya, struktur kebudayaan akan menjadi lebih rumit, dan masih banyak lagi perubahan
yang akan terjadi. Masyarakat yang keadaannya stabil, mungkin akan mampu menolak
perubahan, tetapi masyarakat yang jumlah penduduknya meningkat cepat, akan dengan cepat
terimbas perubahan walaupun secara cepat atau lambat.
Teori-teori mengenai perubahan-perubahan masyarakat sering mempersoalkan
perbedaan antara perubahan-perubahan sosial dengan perubahan kebudayaan. Kingsley Davis
berpendapat bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan.
Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan. Perubahan

dalam

kebudayaan mencakup semua bagiannya yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi,
filsafat, bahkan perubahan-perubahan dalam bentuk serta aturan-aturan organisasi sosial.
Perubahan sosial dan kebudayaan mempunyai aspek yang sama yaitu kedua-duanya
bersangkut paut dengan suatu penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan dalam
masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya.

ii
Masyarakat yang terlintas dipersimpangan jalan lalu lintas dunia selalu merupakan
pusat perubahan. Karena kebanyakan masyarakat yang terdekat hubungannya masuk melalui
difusi, maka masyarakat yang terdekat hubungannya dengan masyarakat lain cenderung
melalui perubahan tercepat pula. Sebaliknya, daerah yang terisolasi merupakan pusat
kestabilan, konservatisme dan penolakan terhadap perubahan. Hampir semua suku yang
sangat primitif juga merupakan suku-suku yang amat terisolasi, misalnya suku Badui, Dayak,
Asmat dan lain-lain. Bahkan masyarakat yang berbudaya pun isolasi menyebabkan adanya
kestabilan budaya.
Jika suatu masyarakat belum merasa membutuhkan suatu kebutuhan yang sangat
mendesak, maka masyarakat tersebut akan tetap menolak perubahan, hanya kebutuhan yang
dianggap perlu oleh masyarakat yang memegang peran menentukan.
Perubahan sosial dan kebudayaan dapat dibedakan ke dalam beberapa bentuk.
-

Perubahan lambat
Penduduk yang mengagung-agungkan masyarakat masa lampau, nenek moyang dan

terikat oleh tradisi dan keagamaan akan berubah secara lambat dan terpaksa. Bila suatu
kebudayaan secara relatif tetap bersifat statis

dalam jangka waktu yang lama, maka

orang-orang cenderung beranggapan bahwa kebudayaan tersebut seharusnya tetap demikian
seterusnya. Yang secara tidak sadar mereka bersifat etrosentrisme.
· Perubahan cepat
Masyarakat yang berubah secara cepat dapat memahami perubahan sosial. Para anggota
masyarakatnya bersikap skeptis dan kritis terhadap beberapa bagian dari kebudayaan
tradisional mereka dan selalu berupaya melakukan eksperimen-eksperiman baru.
1. Perubahan kecil dan perubahan besar
2. Perubahan yang dikehendaki (intended-change)
3. Perubahan yang tidak dikehendaki

B. Permasalahan
1. Bagaimana Proses Perubahan Sosial Budaya di Jogjakarta
2. Perubahan dan Fenomena Sosial yang terjadi di Jogjakarta
3. Bagamana Pembangunan Sosial di Jogjakarta

C. Tujuan
untuk mengetahui perubahan-perubahan sosial dan pembangunan yang terjadi di yogyakarta

ii
BAB II
PEMBAHASAN

1). Pengertian Perubahan Sosial
Perubahan sosial secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses pergeseran atau
berubahnya struktur/tatanan didalam masyarakat, meliputi pola pikir yang lebih inovatif,
sikap, serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih bermartabat.
Tetapi perubahan yang terjadi antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain
tidak selalu sama. Hal ini dikarenakan adanya suatu masyarakat yang mengalami perubahan
yang lebih cepat bila dibandingkan dengan masyarakat lainnya. Perubahan tersebut dapat
berupa perubahan-perubahan yang tidak menonjol atau tidak menampakkan adanya suatu
perubahan. Juga terdapat adanya perubahan-perubahan yang memiliki pengaruh luas maupun
terbatas. Di samping itu ada juga perubahan-perubahan yang prosesnya lambat, dan
perubahan yang berlangsung dengan cepat.
Pengertian perubahan sosial adalah perubahan perubahan yang terjadi pada masyarakat
yang mencakup perubahan dalam aspek-aspek struktur dari suatu masyarakat, ataupun karena
terjadinya perubahan dari faktor lingkung an, karena berubahnya komposisi penduduk,
keadaan geografis, serta berubahnya sistem hubungan sosial, maupun perubahan pada
lembaga kemasyarakatannya.
1.1. Contoh Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial
Pada hakikatnya, perubahan sosial dalam masyarakat dapat dibedakan ke dalam beberapa
bentuk. Untuk mengetahuinya, mari kita simak bersama uraian berikut ini.
1. Perubahan Lambat (Evolusi)
Perubahan secara lambat atau evolusi memerlukan waktu yang lama. Perubahan ini biasanya
merupakan rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat. Pada evolusi,
perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu. Masyarakat hanya
berusaha menyesuaikan dengan keperluan, keadaan, dan kondisi baru yang timbul sejalan
dengan pertumbuhan masyarakat.
2. Perubahan Cepat (Revolusi)
Perubahan yang berlangsung secara cepat dinamakan dengan revolusi. Di dalam revolusi,
perubahan yang terjadi dapat direncanakan terlebih dahulu maupun tanpa direncanakan.
Selain itu dapat dijalankan tanpa kekerasan maupun dengan kekerasan. Ukuran kecepatan
suatu perubahan sebenarnya relatif karena revolusi pun dapat memakan waktu lama.
Perubahan-perubahan tersebut dianggap cepat karena mengubah sendi-sendi pokok
ii
kehidupan masyarakat, seperti sistem kekeluargaan dan hubungan antarmanusia. Suatu
revolusi dapat juga berlangsung dengan didahului suatu pemberontakan.
Secara sosiologis, persyaratan berikut ini harus dipenuhi agar suatu revolusi dapat tercapai.
a. Harus ada keinginan dari masyarakat banyak untuk mengadakan perubahan. Di dalam
masyarakat harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan dan harus ada keinginan untuk
mencapai keadaan yang lebih baik.
b. Ada seorang pemimpin atau sekelompok orang yang mampu memimpin masyarakat untuk
mengadakan perubahan.
c. Pemimpin harus dapat menampung keinginan atau aspirasi dari rakyat untuk kemudian
merumuskan aspirasi tersebut menjadi suatu program kerja.
d. Ada tujuan konkret yang dapat dicapai. Artinya, tujuan itu dapat dilihat oleh masyarakat
dan dilengkapi oleh suatu ideologi tertentu.
e. Harus ada momentum yang tepat untuk mengadakan revolusi, yaitu saat di mana keadaan
sudah tepat dan baik untuk mengadakan suatu gerakan.
3. Perubahan Kecil
Pada zaman dahulu, kaum perempuan di Indonesia setiap harinya mengenakan baju kebaya.
Seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan mode, model pakaian yang mereka
kenakanpun mengalami perubahan. Ada yang memakai rok panjang, rok mini, celana
panjang, kaos, dan lainlain. Contoh tersebut merupakan suatu bentuk perubahan kecil.
Apa yang kamu ketahui mengenai perubahan kecil? Perubahan kecil adalah perubahanperubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh
langsung atau berarti bagi masyarakat.
4. Perubahan Besar
Perubahan besar adalah suatu perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat dan
lembaga-lembaganya, seperti dalam sistem kerja, sistem hak milik tanah, hubungan
kekeluargaan, dan stratifikasi masyarakat. Contohnya kepadatan penduduk di Pulau Jawa
telah melahirkan berbagai perubahan, seperti semakin sempitnya lahan, terjadinya banyak
pengangguran tersamar di desa-desa, dan lainnya.
5. Perubahan yang Dikehendaki
Perubahan ini merupakan perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih
dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan dalam masyarakat. Pihakpihak
ini dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat
kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin dalam perubahan pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan.
ii
Cara-cara untuk memengaruhi masyarakat adalah dengan rekayasa sosial ( social engineering
), yaitu dengan sistem yang teratur dan direncanakan terlebih dahulu. Cara ini sering pula
dinamakan perencanaan sosial ( social planning ). Contohnya, lahirnya undang-undang
pemilu yang merubah tata cara pemilihan presiden dan wakil presiden di Indonesia. Saat ini
rakyat memilihnya secara langsung.
6. Perubahan yang Tidak Dikehendaki
Pada tanggal 27 Mei 2006 di Jogjakarta dan Jawa Tengah diguncang gempa yang
mengakibatkan banyak penduduk kehilangan keluarga dan tempat tinggal. Banyak fasilitas
umum, seperti jalan, sekolah, dan rumah sakit rusak. Dengan demikian aktivitas masyarakat
menjadi lumpuh. Peristiwa yang tidak mereka kehendaki tersebut telah menyebabkan
terjadinya perubahan dalam masyarakat. Perubahan itu terjadi di luar jangkauan pengawasan
masyarakat dan tidak bisa diantisipasi atau diprediksi sebelumnya. Dalam sosiologi,
perubahan tersebut biasa disebut dengan perubahan yang tidak dikehendaki karena
menimbulkan akibatakibat sosial yang tidak diharapkan oleh masyarakat.
7. Perubahan Struktural
Perubahan struktural adalah perubahan yang sangat mendasar yang menyebabkan timbulnya
reorganisasi dalam masyarakat. Contohnya perubahan sistem pemerintahan dari monarkhi ke
sistem pemerintahan republik.
8. Perubahan Proses
Perubahan proses adalah perubahan yang sifatnya tidak mendasar. Perubahan tersebut hanya
merupakan penyempurnaan dari perubahan sebelumnya. Contohnya, perubahan kurikulum
dalam pendidikan. Sifatnya menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam
perangkat atau dalam pelaksanaan kurikulum sebelumnya.

2). Pengertian Perubahan Kebudayaan
Perubahan sosial budaya adalah perubahan pada kebudayaan atau kebiasaan pada
masyarakat. Perubahan sosial budaya dipengaruhi oleh faktor dari luar masyarakat (dari
masyarakat lain). Perubahan sosial budaya bisa merubah struktur, fungsi, nilai, norma,
pranata, dan semua aspek lainnya. Perubahan ini bisa terjadi pada salah satu anggota
masyarakat atau seluruh lapisan masyarakat.
2.1. Contoh Perubahan Kebudayaan Di Masyarakat
1. Pakaian
Perubahan mode pakaian pada masyarakat bisa saja terjadi. Dahulu semua masyarakat
menggunakan pakaian adat khasnya. Namun, seiring dengan kemajuan dari perkembangan
ii
masyarakat tersebut membuat sedikit demi sedikit anggota masyarakat mulai meninggalkan
pakaian adatnya dan menggunakan pakaian yang menjadi trend di daerah itu. Seperti contoh,
sekarang adalah jamannya demam Korea. Bagi penggemar beratnya, mereka selalu mencari
dan menggunakan pakaian yang biasa digunakan orang Korea. Namun, masyarakat tetap
tidak meninggalkan pakaian adat mereka dan tetap menggunakannya dalam acara tertentu.
Seperti pakaian adat Bali yang digunakan setiap kali mereka sembahyang di pura.
2. Model Rambut
Model rambut juga banyak berubah. Bahkan masyarakat cenderung merasa harus mengikuti
trend tersebut jika tidak mau dikatakan „jadul‟ atau „culun‟. Pengaruh terbesar adalah model
rambut „punk‟ yang membuat banyak remaja mengikuti model rambut dan gaya hidup orang
dengan model rambut tersebut.
3. Kesenian
Kesenian bisa saja berubah atau tergantikan seiring perkembangan zaman. Saat ini, banyak
kesenian di Indonesia yang mulai punah karena anak bangsa tidak suka dengan kesenian
tersebut. Bahkan mereka lebih suka mempelajari kesenian asing dengan alasan trendy.
Namun, masih banyak kesenian populer Indonesia yang masih bisa bertahan sampai
sekarang.
4. Bahasa Daerah
Indonesia memiliki banyak sekali bahasa daerah. Namun, banyak juga bahasa yang mulai
punah. Itu mungkin disebabkan karena mereka lebih berminat untuk menggunakan Bahasa
Indonesia atau bahasa Inggris dibandingkan bahasa daerahnya sendiri. Itu mungkin karena
bahasa tersebut jangkauan komunikasinya lebih luas dibandingkan bahasa daerahnya yang
cenderung hanya dimengerti oleh anggota masyarakat di daerah tersebut.
5. Masuknya Budaya Barat
Budaya di Indonesia telah banyak tercampur dengan budaya asing. Itu mungkin disebakan
karena kebudayaan itu lebih menyenangkan dibandingkan budayanya sendiri. Seperti budaya
hari Valentine dan pesta ulang tahun. Sebenarnya budaya asli Indonesia telah memiliki
budaya yang mirip dengan budaya tadi. Namun, budaya tersebut terkadang dianggap kurang
meriah. Contoh perubahan besar lainnya adalah penggunaan komputer dan alat-alat teknologi
sebagai pengganti buku untuk mencari tugas. Hal itu disebabkan oleh kemudahan
menggunakan alat-alat teknologi tersebut.
6. Cara Berkomunikasi

ii
Perubahan pada cara berkomunikasi bisa terjadi. Beberapa tahun lalu kita masih
menggunakan surat untuk berkomunikasi jarak jauh dan sekarang, dengan menggunakan
jejaring sosial atau alat komunikasi, seseorang bisa berkomunikasi dengan cepat dan praktis.
Itulah contoh perubahan sosial budaya yang terjadi pada masyarakat. Semua masyarakat pasti
saja akan mengalami perubahan sosial budaya. Namun, perubahan tersebut umumnya tidak
dirasakan atau tidak terjadi pada masyarakat terpencil.

3). Dampak Perubahan Sosial Dan Kebudayaan Terhadap Masyarakat
Adanya perubahan sosial budaya secara langsung atau tidak langsung akan memberikan
dampak negatif dan positif.
A. Akibat Positif
Perubahan dapat terjadi jika masyarakat dengan kebudayaan mampu menyesuaikan diri
dengan perubahan. Keadaan masyarakat yang memiliki kemampuan dalam menyesuaikan
disebut adjusment, sedangkan bentuk penyesuaian dengan gerak perubahan disebut integrasi.
B. Akibat Negatif
Akibat negatif terjadi apabila masyarakat dengan kebudayaannya tidak mampu menyesuaikan
diri dengan gerak perubahan. Ketidakmampuan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan
disebut

maladjusment.

Maladjusment

akan

menimbulkan

disintegrasi.

Penerimaan

masyarakat terhadap perubahan sosial budaya dapat dilihat dari perilaku masyarakat yang
bersangkutan.
Apabila perubahan sosial budaya tersebut tidak berpengaruh pada keberadaan atau
pelaksanaan nilai dan norma maka perilaku masyarakat akan positif. Namun, jika perubahan
sosial budaya tersebut menyimpang atau berpengaruh pada nilai dan norma maka perilaku
masyarakat akan negatif.
Terdapat

beberapa

menimbulkan

suatu

tanggapan

masyarakat

ketidakpuasan,

sebagai dampak

penyimpangan

perubahan

masyarakat,

sosial yang

ketinggalan,

atau

ketidaktahuan adanya perubahan, yaitu sebagai berikut.
1. Perubahan yang diterima masyarakat kadang-kadang tidak sesuai dengan keinginan.
Hal ini karena setiap orang memiliki gagasan mengenai perubahan yang mereka
anggap baik sehingga perubahan yang terjadi dapat ditafsirkan bermacam-macam,
sesuai dengan nilai-nilai sosial yang mereka miliki.
2. Perubahan mengancam kepentingan pihak yang sudah mapan. Hak istimewa yang
diterima dari masyarakat akan berkurang atau menghilang sehingga perubahan
dianggapnya akan mengancangkan berbagai aspek kehidupan. Untuk mencegahnya,
ii
setiap perubahan harus dihindari dan ditentang karena tidak sesuai kepentingan
kelompok masyarakat tertentu.
3. Perubahan dianggap sebagai suatu kemajuan sehingga setiap perubahan harus diikuti
tanpa dilihat untung ruginya bagi kehidupan. Pembahan juga dianggap membawa
nilai-nilai baru yang modern.
4. Ketidaktahuan pada perubahan yang terjadi. Hal ini mengakibatkan seseorang
ketinggalan informasi tentang perkembangan dunia.
5. Masa bodoh terhadap perubahan. Hal itu disebabkan perubahan sosial yang terjadi
dianggap tidak akan menimbulkan pengaruh bagi dirinya.
6. Ketidaksiapan menghadapi perubahan. Pengetahuan dan kemampuan seseorang
terbatas, dampak perubahan sosial yang terjadi ia tidak memiliki kesempatan untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.
Akibat atau dampak perubahan sosial dan kebudayaan yang terjadi dalam masyarakat
dapat berbentuk antara lain sebagai berikut :
1.

Pergolakan dan Pemberontakan

Proklamasi dikumandangkan sebagai pernyataan kemerdekaan Indonesia dapat diterima di
berbagai daerah walaupun tidak secara bersamaan. Rakyat menyambut dan mendukungnya.
Oleh karena itu, segera dibentuk suatu tatanan dan kehidupan sosial baru. Rangkaian
peristiwa itu disebut revolusi. Adanya pergolakan dan pemberontakan di berbagai daerah
pascakemerdekaan, berlujuan untuk menjatuhkan kedudukan penguasa pada saat itu,
sekaligus menyatakan kelidaksetujuan mereka terhadap ideologi pemerintah.
2.

Aksi Protes dan Demonstrasi

Aksi protes disebut juga unjuk rasa yang selalu terjadi dalam kehidupan manusia. Hal itu
terjadi karena setiap orang memiliki pendapat dan pandangan yang mungkin berbeda. Protes
dapat terjadi apabila suatu hal menimpa kepentingan individu atau kelompok secara langsung
sebagai akibat dari rasa ketidakadilan akan hak yang harus diterima. Akibatnya, individu atau
kelompok tersebut tidak puas dan melakukan tindakan penyelesaian.
Protes merupakan aksi tanpa kekerasan yang dilakukan oleh individu atau masyarakat
terhadap suatu kekuasaan. Protes dapat pula terjadi secara tidak langsung sebagai rasa
solidaritas antarsesama karena kesewenang-wenangan pihak tertentu yang mengakibatkan
kesengsaraan bagi orang lain.
3.

Kriminalitas

Perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan memberi peluang bagi setiap orang untuk
berubah, tetapi perubahan tersebut tidak membawa setiap orang ke arah yang dicita-citakan.
ii
Hal ini berakibat terjadinya perbedaan sosial berdasarkan kekayaan, pengetahuan, perilaku,
ataupun pergaulan. Perubahan sosial tersebut dapat membawa seseorang atau kelompok ke
arah tindakan yang menyimpang karena dipengaruhi keinginan-keinginan yang tidak
terpenuhi atau terpuaskan dalam kehidupannya.
Perbuatan kriminal yang muncul di masyarakat secara khusus akan diuraikan sebagai akibat
terjadinya perubahan sosial yang menimbulkan kesenjangan kehidupan atau jauhnya
ketidaksamaan sosial. Akibatnya, tidak semua orang mendapat kebahagiaan yang sama.
Adanya perbedaan tersebut menyebabkan setiap orang memiliki penafsiran yang berbedabeda terhadap hak dan kewajibannya. Setiap orang harus mendapat hak disesuaikan dengan
kewajiban yang dilakukan.
4.

Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme

Bangsa Indonesia yang sedang membangun perlu memiliki sistem administrasi yang bersih
dan berwibawa, bebas dari segala korupsi, kolusi, dan nepotisme. Masalah korupsi
menyangkut berbagai aspek sosial dan budaya maka Bung Hatta (dalam Mubyarto)
mengatakan bahwa korupsi adalah masalah budaya. Apabila hal ini sudah membudaya di
kalangan bangsa Indonesia atau sudah menjadi bagian dari kebudayaan bangsa akan sulit
untuk diberantas. Akibatnya, ha! tersebut akan menghambat proses pembangunan nasional.
Untuk memberantas korupsi, tidak hanya satu atau beberapa lembaga pemerintahan saja yang
harus berperan, tetapi seluruh rakyat Indonesia harus bertekad untuk menghilangkan korupsi.
5.

Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja merupakan disintergasi dari keutuhan suatu masyarakat. Hal itu karena
tindakan yang mereka lakukan dapat meresahkan masyarakat Oleh karena itu, kenakalan
remaja disebut sebagai masalah sosial. Munculnya kenakalan remaja merupakan gejolak
kehidupan yang disebabkan adanya perubahan-perubahan sosial di masyarakat, seperti
pergeseran fungsi keluarga karena kedua orangtua bekerja sehingga peranan pendidikan
keluarga menjadi berkurang.
Selain itu, pergeseran nilai dan norma masyarakat mengakibatkan berkembangnya sifat
individualisme. Juga pergeseran struktur masyarakat mengakibatkan masyarakat lebih
menyerahkan setiap permasalahan kepada yang berwenang. Perubahan sosial, ekonomi,
budaya, dan unsur budaya lainnya dapat mengakibatkan disintegrasi.

ii
2.2 Perubahan Sosial yang terjadi di Yogayakarta
Yang menarik adalah buku dari Selo Soemardjan yang membahas perubahan sosial di
Yogyakarta. ternyata ini adalah salah satu buku babon sosiologi....beruntung banget aku bisa
dapat ini. Bahwa ternyata Sri Sultan berpandangan selangkah lebih maju dari para
pendahulunya dalam menyikapi perubahan sosial yang membawa pengaruh terhadap
kedudukan para keluarga Istana. Bahkan beliau yang mendorong para bangsawan ini untuk
bekerja keras, membuka pintu pintu keraton simbol keangkuhan masa silam dan
mempersilakan rakyatnya masuk bertemu dengannya serta menyelesaikan masalah
keseharian. Kesadaran bahwa sudah saatnya kehidupan keluarga istana yang serba mewah
harus diakhiri karena di luar tembok bermunculan para akademisi yang mempunyai
kemampuan melebihi kaum bangsawan. Mungkin mirip dengan fenomena para mbok Mase
di Surakarta. Bagaimana ia bekerja membentuk badan badan yang mengelola ekonomi
rakyat, mengenalkan sedikit demi sedikit administrasi kepegawaian kepada rakyatnya dan
membimbing

rakyat

untuk

mulai

berinisiatif

dalam

penyelesaian

masalah.

Tidak seperti saudaranya di Surakarta yang masih sibuk dengan perselisihan kuno SurakartaMangkunegaran. Ia justru tidak segan segan bekerja sama dengan Paku Alam demi
melancarkan tugas tugasnya. Memang tidak semua pekerjaannya berhasil karena adanya
benturan benturan dengan partai politik maupun ketidaksiapan para personil yang ditunjuk,
tapi itu merupakan pembuktian bahwa ia memang memiliki ketajaman visi yang seharusnya
dimiliki oleh seorang Raja
Di tangannya Yogyakarta dengan selamat mengarungi masa masa panas pasca proklamasi
kemerdekaan.

ii
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perubahan tidak saja menggoyahkan budaya yang berlaku, dan merusak nilai-nilai
dan kebiasaan yang dihormati, tetapi tidak menimbulkan akibat terhadap kebudayaan
setempat. Bahkan inovasi tambahanpun dapat mempengaruhi unsur-unsur budaya lainnya.
Teknologi modern menyebar ke seluruh pelosok dunia. Sebagaimana disinggung pada
sebelumnya, sampai batas-batas tertentu semua unsur baru merusak budaya yang berlaku.
Jika suatu kebudayaan yang segenap unsur dan institusinya selaras serta terintegrasi secara
baik mengalami perubahan pada salah satu unsurnya, maka hal tersebut akan mengacaukan
ketahanan kebudayaaan. Karena kebudayaan mencapai aspek yang saling berkaitan, maka
pada umumnya kita akan merasa lebih mudah menerima serangkaian perubahan yang saling
berkaitan dari pada menerima serangkaian perubahan yang saling berkaitan daripada
menerima perubahan terpisah dalam suatu waktu tertentu. Dan dalam masyarakat yang kacau
para anggotanya, yang mengalami hambatan dalam menemukan sistem perilaku yang cocok,
akhirnya ikut menjadi perilaku yang rapuh. Manakala mereka telah putus harapan untuk
menemukan cara hidup yang baik dan telah berhenti berupaya, maka mereka dikatakan telah
kehilangan semangat hidup (demoralized). Meskipun perubahan kadangkala membawa
kepahitan, namun penolakan tersebut bisa saja mengakibatkan kepahitan yang lebih parah,
karena perubahan tidak terlepas dari keuntungan dan kerugian. Contoh keuntungan adalah
dengan perubahan masyarakat yang terisolir menjadi lebih maju dan tidak terbelakang,
modernisasi dan lain-lain. Perancangan sosial (social planning) mencoba mengurangi
kerugian perubahan, namun keberhasilannya masih diperdebatkan.
“Tingkat tertinggi integrasi sistem sosial yang paling mungkin tercapai didasarkan pada
seperangkat arti, nilai, norma hukum, yang secara logis dan berarti konsisten satu sama lain
dan mengatur interaksi antar kepribadian-kepribadian yang turut serta di dalamnya. Tingkat
paling rendah dimana kenyataan sosio-budaya itu dapat dianalisa adalah pada tingkat
interaksi yang berarti antara dua atau lebih”

B. SARAN
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan.

ii
DAFTAR PUSTAKA

 Horton, Hunt, 1992.Sosiologi 2, Erlangga, Jakarta
 Soekanto. S, 1990.Sosiologi Suatu Pengantar, Gatindo, Jakarta
 Johnson, P.D, 1988.Teori Sosiologi Klasik dan Modern I, Gramedia, Jakarta
 http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/1992756-dampak-perubahan-sosial
budaya

ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil „Alamin segala Puji dan Syukur Penulis Panjatkan kepada Allah SWT
yang telah memberikan taufik dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini, Namun penulis menyadari makalah ini belum dapat dikatakan
sempurna karena mungkin masih banyak kesalahan-kesalahan. Shalawat serta salam semoga
selalu dilimpahkan kepada junjunan kita semua habibana wanabiana Muhammad SAW,
kepada keluarganya, kepada para sahabatnya, dan mudah-mudahan sampai kepada kita selaku
umatnya.
Makalah

ini

penulis

membahas

mengenai

“PERUBAHAN

SOSIAL

DAN

PEMBANGUNAN YANG TERJADI DI YOGYAKARTA”, dengan makalah ini penulis
mengharapkan agar dapat membantu sistem pembelajaran. Penulis ucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.

Akhir kata penulis ucapkan terimakasih atas segala perhatiannya.

Raha, Agustus 2013

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
A. Latar Belakang.............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
C. Tujuan...................................................................................................

2

BAB II PEMBAHASAN.... ................................................................................... 2
2.1 Bentuk-bentuk perubahan sosial................................................................. 3
2.2 Perubahan sosial yang terjadi di yogyakarta............................................... 10
BAB II PENUTUP................................................................................................... 11
A. Kesimpulan.................................................................................................. 11
B. Saran............................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 12

ii
MAKALAH
PERUBAHAN SOSIAL
DAN PEMBANGUNAN
YANG TERJADI DI YOGYAKARTA

DISUSUN OLEH :
NAMA

: Reni

JURUSAN

: GEOGRAFI

SEMESTER

: II

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
KELAS RAHA
2013
ii

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Dinamika masyarakat dan kebudayaan
Dinamika masyarakat dan kebudayaanDinamika masyarakat dan kebudayaan
Dinamika masyarakat dan kebudayaan
Yunita Puspitasari
 
Perubahan sosial dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat bagian 1
Perubahan sosial dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat bagian 1Perubahan sosial dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat bagian 1
Perubahan sosial dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat bagian 1
adult415
 
Perubahan sosial dan budaya
Perubahan sosial dan budayaPerubahan sosial dan budaya
Perubahan sosial dan budaya
indakristya
 
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
sahraintan
 
Tugas makalah sosiologi pedesaan
Tugas makalah sosiologi pedesaanTugas makalah sosiologi pedesaan
Tugas makalah sosiologi pedesaan
Irlan Vigier
 
Ajaran ahlussunah wal jamaah di bidang aqidah syariat dan syariat
Ajaran ahlussunah wal jamaah di bidang aqidah syariat dan syariatAjaran ahlussunah wal jamaah di bidang aqidah syariat dan syariat
Ajaran ahlussunah wal jamaah di bidang aqidah syariat dan syariat
SaifGhofur
 
Struktur majemuk masyarakat indonesia
Struktur majemuk masyarakat indonesiaStruktur majemuk masyarakat indonesia
Struktur majemuk masyarakat indonesia
HIMA KS FISIP UNPAD
 

La actualidad más candente (20)

Dinamika masyarakat dan kebudayaan
Dinamika masyarakat dan kebudayaanDinamika masyarakat dan kebudayaan
Dinamika masyarakat dan kebudayaan
 
Perubahan sosial dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat bagian 1
Perubahan sosial dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat bagian 1Perubahan sosial dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat bagian 1
Perubahan sosial dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat bagian 1
 
Perubahan sosial
Perubahan sosialPerubahan sosial
Perubahan sosial
 
Presentasi Zaman Pra Aksara
Presentasi Zaman Pra AksaraPresentasi Zaman Pra Aksara
Presentasi Zaman Pra Aksara
 
Makalah perubahan sosial_budaya
Makalah perubahan sosial_budayaMakalah perubahan sosial_budaya
Makalah perubahan sosial_budaya
 
Ppt antropologi kel.6
Ppt antropologi kel.6Ppt antropologi kel.6
Ppt antropologi kel.6
 
Perubahan sosial dan budaya
Perubahan sosial dan budayaPerubahan sosial dan budaya
Perubahan sosial dan budaya
 
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
 
Perubahan sosial-Bentuk bentuk perubahan sosial
Perubahan sosial-Bentuk bentuk perubahan sosialPerubahan sosial-Bentuk bentuk perubahan sosial
Perubahan sosial-Bentuk bentuk perubahan sosial
 
Bab 1 perubahan sosial
Bab 1 perubahan sosialBab 1 perubahan sosial
Bab 1 perubahan sosial
 
TUGAS KETERAMPILAN IPS PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA
TUGAS KETERAMPILAN IPS PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYATUGAS KETERAMPILAN IPS PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA
TUGAS KETERAMPILAN IPS PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA
 
Perubahan sosial budaya
Perubahan sosial budayaPerubahan sosial budaya
Perubahan sosial budaya
 
Tugas makalah sosiologi pedesaan
Tugas makalah sosiologi pedesaanTugas makalah sosiologi pedesaan
Tugas makalah sosiologi pedesaan
 
Konsep masyarakat
Konsep masyarakatKonsep masyarakat
Konsep masyarakat
 
sosiologi "integrasi dan reintegrasi"
sosiologi "integrasi dan reintegrasi"sosiologi "integrasi dan reintegrasi"
sosiologi "integrasi dan reintegrasi"
 
Ajaran ahlussunah wal jamaah di bidang aqidah syariat dan syariat
Ajaran ahlussunah wal jamaah di bidang aqidah syariat dan syariatAjaran ahlussunah wal jamaah di bidang aqidah syariat dan syariat
Ajaran ahlussunah wal jamaah di bidang aqidah syariat dan syariat
 
Dampak perubahan sosial
Dampak perubahan sosialDampak perubahan sosial
Dampak perubahan sosial
 
Sap hipertensi
Sap hipertensiSap hipertensi
Sap hipertensi
 
Struktur majemuk masyarakat indonesia
Struktur majemuk masyarakat indonesiaStruktur majemuk masyarakat indonesia
Struktur majemuk masyarakat indonesia
 
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa NegaraKonsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
 

Destacado (6)

Makalah perubahan sosial yogyakarta
Makalah perubahan sosial yogyakartaMakalah perubahan sosial yogyakarta
Makalah perubahan sosial yogyakarta
 
Makalah sosio perubahan masyarakat dalam kemajuan atau modernisasi
Makalah sosio perubahan masyarakat dalam kemajuan atau modernisasiMakalah sosio perubahan masyarakat dalam kemajuan atau modernisasi
Makalah sosio perubahan masyarakat dalam kemajuan atau modernisasi
 
MENGHADAPI PERUBAHAN SOSIAL “BUDAYA KONSUMERISME YANG TERJADI DI MASYARAKAT A...
MENGHADAPI PERUBAHAN SOSIAL “BUDAYA KONSUMERISME YANG TERJADI DI MASYARAKAT A...MENGHADAPI PERUBAHAN SOSIAL “BUDAYA KONSUMERISME YANG TERJADI DI MASYARAKAT A...
MENGHADAPI PERUBAHAN SOSIAL “BUDAYA KONSUMERISME YANG TERJADI DI MASYARAKAT A...
 
Ringkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesia
Ringkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesiaRingkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesia
Ringkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesia
 
BSE BAHASA INDONESIA untuk SMP/MTs Kelas 9
BSE BAHASA INDONESIA untuk SMP/MTs Kelas 9BSE BAHASA INDONESIA untuk SMP/MTs Kelas 9
BSE BAHASA INDONESIA untuk SMP/MTs Kelas 9
 
Perubahan sosial
Perubahan sosialPerubahan sosial
Perubahan sosial
 

Similar a Makalah perubahan sosial yogyakarta

Soal perubaha sosial
Soal perubaha sosialSoal perubaha sosial
Soal perubaha sosial
Warnet Raha
 

Similar a Makalah perubahan sosial yogyakarta (20)

Bentuk perubhan sosial
Bentuk perubhan sosialBentuk perubhan sosial
Bentuk perubhan sosial
 
Makalah pembangunan masyarakat desa
Makalah pembangunan masyarakat desaMakalah pembangunan masyarakat desa
Makalah pembangunan masyarakat desa
 
1. perubahan sosial
1. perubahan sosial1. perubahan sosial
1. perubahan sosial
 
PPT SOSIO BAB 1 - Perubahan Sosial.pptx
PPT SOSIO BAB 1 - Perubahan Sosial.pptxPPT SOSIO BAB 1 - Perubahan Sosial.pptx
PPT SOSIO BAB 1 - Perubahan Sosial.pptx
 
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA_Jernianti Aguatina Manurung.pptx
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA_Jernianti Aguatina Manurung.pptxPERUBAHAN SOSIAL BUDAYA_Jernianti Aguatina Manurung.pptx
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA_Jernianti Aguatina Manurung.pptx
 
Makalah pembangunan masyarakat desa
Makalah pembangunan masyarakat desaMakalah pembangunan masyarakat desa
Makalah pembangunan masyarakat desa
 
5_6289794436066969593.pptx
5_6289794436066969593.pptx5_6289794436066969593.pptx
5_6289794436066969593.pptx
 
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.ppt
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.pptPERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.ppt
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.ppt
 
Perubahan Sosial Budaya
Perubahan Sosial BudayaPerubahan Sosial Budaya
Perubahan Sosial Budaya
 
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.ppt
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.pptPERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.ppt
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.ppt
 
Makalah pembangunan masyarakat desa
Makalah pembangunan masyarakat desaMakalah pembangunan masyarakat desa
Makalah pembangunan masyarakat desa
 
Makalah pembangunan masyarakat desa
Makalah pembangunan masyarakat desaMakalah pembangunan masyarakat desa
Makalah pembangunan masyarakat desa
 
Soal perubaha sosial
Soal perubaha sosialSoal perubaha sosial
Soal perubaha sosial
 
Perubahan sosial budaya pada masyarakat
Perubahan sosial budaya pada masyarakatPerubahan sosial budaya pada masyarakat
Perubahan sosial budaya pada masyarakat
 
Perubahan sosial budaya pada masyarakat
Perubahan sosial budaya pada masyarakatPerubahan sosial budaya pada masyarakat
Perubahan sosial budaya pada masyarakat
 
Perubahan sosial budaya
Perubahan sosial budayaPerubahan sosial budaya
Perubahan sosial budaya
 
perubahansosial budaya budaya dan globalisasi
perubahansosial budaya budaya dan globalisasiperubahansosial budaya budaya dan globalisasi
perubahansosial budaya budaya dan globalisasi
 
Transformasi Sosial dan Mobilitas Sosial
Transformasi Sosial dan Mobilitas SosialTransformasi Sosial dan Mobilitas Sosial
Transformasi Sosial dan Mobilitas Sosial
 
Perubahan sosial budaya
Perubahan sosial budayaPerubahan sosial budaya
Perubahan sosial budaya
 
Perubahan sosial budaya
Perubahan sosial budayaPerubahan sosial budaya
Perubahan sosial budaya
 

Más de Operator Warnet Vast Raha

Más de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Makalah perubahan sosial yogyakarta

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masyarakat merupakan kumpulan individu dan kelompok yang membentuk organisasi sosial yang bersifat kompleks. Dalam organisasi sosial tersebut terdapat nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berfungsi sebagai aturan-aturan untuk bertingkah laku dan berinteraksi dalam kehidupan masyarakat. Para ahli filsafat, sejarah, ekonomi dan para sosiologi telah mencoba untuk merumuskan prinsip-prinsip atau hukum-hukum perubahanperubahan sosial. Banyak yang berpendapat bahwa kecenderungan terjadinya perubahan sosial merupakan gejala wajar yang timbul dari pergaulan hidup manusia. Adapula yang berpendapat bahwa kecenderungan terjadinya perubahan sosial manusia. Adapula yang berpendapat bahwa perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan dalam unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat seperti misalnya perubahan dalam bentuk unsur-unsur geografis, biologis, ekonomis, atau kebudayaan. Kemudian adapula yang berpendapat bahwa perubahan-perubahan sosial berupa pendidik-non pendidik. Kita juga mengenal perubahan penduduk. Perubahan itu sendiri merupakan suatu perubahan sosial. Disamping itu perubahan penduduk juga merupakan faktor penyebab timbulnya perubahan sosial dan budaya. Bilamana suatu daerah baru telah dipadati penduduk, maka kadar keramah tamahannya pun akan menurun, kelompok sekunder akan bertambah jumlahnya, struktur kebudayaan akan menjadi lebih rumit, dan masih banyak lagi perubahan yang akan terjadi. Masyarakat yang keadaannya stabil, mungkin akan mampu menolak perubahan, tetapi masyarakat yang jumlah penduduknya meningkat cepat, akan dengan cepat terimbas perubahan walaupun secara cepat atau lambat. Teori-teori mengenai perubahan-perubahan masyarakat sering mempersoalkan perbedaan antara perubahan-perubahan sosial dengan perubahan kebudayaan. Kingsley Davis berpendapat bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagiannya yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat, bahkan perubahan-perubahan dalam bentuk serta aturan-aturan organisasi sosial. Perubahan sosial dan kebudayaan mempunyai aspek yang sama yaitu kedua-duanya bersangkut paut dengan suatu penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan dalam masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. ii
  • 2. Masyarakat yang terlintas dipersimpangan jalan lalu lintas dunia selalu merupakan pusat perubahan. Karena kebanyakan masyarakat yang terdekat hubungannya masuk melalui difusi, maka masyarakat yang terdekat hubungannya dengan masyarakat lain cenderung melalui perubahan tercepat pula. Sebaliknya, daerah yang terisolasi merupakan pusat kestabilan, konservatisme dan penolakan terhadap perubahan. Hampir semua suku yang sangat primitif juga merupakan suku-suku yang amat terisolasi, misalnya suku Badui, Dayak, Asmat dan lain-lain. Bahkan masyarakat yang berbudaya pun isolasi menyebabkan adanya kestabilan budaya. Jika suatu masyarakat belum merasa membutuhkan suatu kebutuhan yang sangat mendesak, maka masyarakat tersebut akan tetap menolak perubahan, hanya kebutuhan yang dianggap perlu oleh masyarakat yang memegang peran menentukan. Perubahan sosial dan kebudayaan dapat dibedakan ke dalam beberapa bentuk. - Perubahan lambat Penduduk yang mengagung-agungkan masyarakat masa lampau, nenek moyang dan terikat oleh tradisi dan keagamaan akan berubah secara lambat dan terpaksa. Bila suatu kebudayaan secara relatif tetap bersifat statis dalam jangka waktu yang lama, maka orang-orang cenderung beranggapan bahwa kebudayaan tersebut seharusnya tetap demikian seterusnya. Yang secara tidak sadar mereka bersifat etrosentrisme. · Perubahan cepat Masyarakat yang berubah secara cepat dapat memahami perubahan sosial. Para anggota masyarakatnya bersikap skeptis dan kritis terhadap beberapa bagian dari kebudayaan tradisional mereka dan selalu berupaya melakukan eksperimen-eksperiman baru. 1. Perubahan kecil dan perubahan besar 2. Perubahan yang dikehendaki (intended-change) 3. Perubahan yang tidak dikehendaki B. Permasalahan 1. Bagaimana Proses Perubahan Sosial Budaya di Jogjakarta 2. Perubahan dan Fenomena Sosial yang terjadi di Jogjakarta 3. Bagamana Pembangunan Sosial di Jogjakarta C. Tujuan untuk mengetahui perubahan-perubahan sosial dan pembangunan yang terjadi di yogyakarta ii
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 1). Pengertian Perubahan Sosial Perubahan sosial secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses pergeseran atau berubahnya struktur/tatanan didalam masyarakat, meliputi pola pikir yang lebih inovatif, sikap, serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih bermartabat. Tetapi perubahan yang terjadi antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain tidak selalu sama. Hal ini dikarenakan adanya suatu masyarakat yang mengalami perubahan yang lebih cepat bila dibandingkan dengan masyarakat lainnya. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan-perubahan yang tidak menonjol atau tidak menampakkan adanya suatu perubahan. Juga terdapat adanya perubahan-perubahan yang memiliki pengaruh luas maupun terbatas. Di samping itu ada juga perubahan-perubahan yang prosesnya lambat, dan perubahan yang berlangsung dengan cepat. Pengertian perubahan sosial adalah perubahan perubahan yang terjadi pada masyarakat yang mencakup perubahan dalam aspek-aspek struktur dari suatu masyarakat, ataupun karena terjadinya perubahan dari faktor lingkung an, karena berubahnya komposisi penduduk, keadaan geografis, serta berubahnya sistem hubungan sosial, maupun perubahan pada lembaga kemasyarakatannya. 1.1. Contoh Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Pada hakikatnya, perubahan sosial dalam masyarakat dapat dibedakan ke dalam beberapa bentuk. Untuk mengetahuinya, mari kita simak bersama uraian berikut ini. 1. Perubahan Lambat (Evolusi) Perubahan secara lambat atau evolusi memerlukan waktu yang lama. Perubahan ini biasanya merupakan rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat. Pada evolusi, perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu. Masyarakat hanya berusaha menyesuaikan dengan keperluan, keadaan, dan kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. 2. Perubahan Cepat (Revolusi) Perubahan yang berlangsung secara cepat dinamakan dengan revolusi. Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan terlebih dahulu maupun tanpa direncanakan. Selain itu dapat dijalankan tanpa kekerasan maupun dengan kekerasan. Ukuran kecepatan suatu perubahan sebenarnya relatif karena revolusi pun dapat memakan waktu lama. Perubahan-perubahan tersebut dianggap cepat karena mengubah sendi-sendi pokok ii
  • 4. kehidupan masyarakat, seperti sistem kekeluargaan dan hubungan antarmanusia. Suatu revolusi dapat juga berlangsung dengan didahului suatu pemberontakan. Secara sosiologis, persyaratan berikut ini harus dipenuhi agar suatu revolusi dapat tercapai. a. Harus ada keinginan dari masyarakat banyak untuk mengadakan perubahan. Di dalam masyarakat harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan dan harus ada keinginan untuk mencapai keadaan yang lebih baik. b. Ada seorang pemimpin atau sekelompok orang yang mampu memimpin masyarakat untuk mengadakan perubahan. c. Pemimpin harus dapat menampung keinginan atau aspirasi dari rakyat untuk kemudian merumuskan aspirasi tersebut menjadi suatu program kerja. d. Ada tujuan konkret yang dapat dicapai. Artinya, tujuan itu dapat dilihat oleh masyarakat dan dilengkapi oleh suatu ideologi tertentu. e. Harus ada momentum yang tepat untuk mengadakan revolusi, yaitu saat di mana keadaan sudah tepat dan baik untuk mengadakan suatu gerakan. 3. Perubahan Kecil Pada zaman dahulu, kaum perempuan di Indonesia setiap harinya mengenakan baju kebaya. Seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan mode, model pakaian yang mereka kenakanpun mengalami perubahan. Ada yang memakai rok panjang, rok mini, celana panjang, kaos, dan lainlain. Contoh tersebut merupakan suatu bentuk perubahan kecil. Apa yang kamu ketahui mengenai perubahan kecil? Perubahan kecil adalah perubahanperubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. 4. Perubahan Besar Perubahan besar adalah suatu perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat dan lembaga-lembaganya, seperti dalam sistem kerja, sistem hak milik tanah, hubungan kekeluargaan, dan stratifikasi masyarakat. Contohnya kepadatan penduduk di Pulau Jawa telah melahirkan berbagai perubahan, seperti semakin sempitnya lahan, terjadinya banyak pengangguran tersamar di desa-desa, dan lainnya. 5. Perubahan yang Dikehendaki Perubahan ini merupakan perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan dalam masyarakat. Pihakpihak ini dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin dalam perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan. ii
  • 5. Cara-cara untuk memengaruhi masyarakat adalah dengan rekayasa sosial ( social engineering ), yaitu dengan sistem yang teratur dan direncanakan terlebih dahulu. Cara ini sering pula dinamakan perencanaan sosial ( social planning ). Contohnya, lahirnya undang-undang pemilu yang merubah tata cara pemilihan presiden dan wakil presiden di Indonesia. Saat ini rakyat memilihnya secara langsung. 6. Perubahan yang Tidak Dikehendaki Pada tanggal 27 Mei 2006 di Jogjakarta dan Jawa Tengah diguncang gempa yang mengakibatkan banyak penduduk kehilangan keluarga dan tempat tinggal. Banyak fasilitas umum, seperti jalan, sekolah, dan rumah sakit rusak. Dengan demikian aktivitas masyarakat menjadi lumpuh. Peristiwa yang tidak mereka kehendaki tersebut telah menyebabkan terjadinya perubahan dalam masyarakat. Perubahan itu terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan tidak bisa diantisipasi atau diprediksi sebelumnya. Dalam sosiologi, perubahan tersebut biasa disebut dengan perubahan yang tidak dikehendaki karena menimbulkan akibatakibat sosial yang tidak diharapkan oleh masyarakat. 7. Perubahan Struktural Perubahan struktural adalah perubahan yang sangat mendasar yang menyebabkan timbulnya reorganisasi dalam masyarakat. Contohnya perubahan sistem pemerintahan dari monarkhi ke sistem pemerintahan republik. 8. Perubahan Proses Perubahan proses adalah perubahan yang sifatnya tidak mendasar. Perubahan tersebut hanya merupakan penyempurnaan dari perubahan sebelumnya. Contohnya, perubahan kurikulum dalam pendidikan. Sifatnya menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam perangkat atau dalam pelaksanaan kurikulum sebelumnya. 2). Pengertian Perubahan Kebudayaan Perubahan sosial budaya adalah perubahan pada kebudayaan atau kebiasaan pada masyarakat. Perubahan sosial budaya dipengaruhi oleh faktor dari luar masyarakat (dari masyarakat lain). Perubahan sosial budaya bisa merubah struktur, fungsi, nilai, norma, pranata, dan semua aspek lainnya. Perubahan ini bisa terjadi pada salah satu anggota masyarakat atau seluruh lapisan masyarakat. 2.1. Contoh Perubahan Kebudayaan Di Masyarakat 1. Pakaian Perubahan mode pakaian pada masyarakat bisa saja terjadi. Dahulu semua masyarakat menggunakan pakaian adat khasnya. Namun, seiring dengan kemajuan dari perkembangan ii
  • 6. masyarakat tersebut membuat sedikit demi sedikit anggota masyarakat mulai meninggalkan pakaian adatnya dan menggunakan pakaian yang menjadi trend di daerah itu. Seperti contoh, sekarang adalah jamannya demam Korea. Bagi penggemar beratnya, mereka selalu mencari dan menggunakan pakaian yang biasa digunakan orang Korea. Namun, masyarakat tetap tidak meninggalkan pakaian adat mereka dan tetap menggunakannya dalam acara tertentu. Seperti pakaian adat Bali yang digunakan setiap kali mereka sembahyang di pura. 2. Model Rambut Model rambut juga banyak berubah. Bahkan masyarakat cenderung merasa harus mengikuti trend tersebut jika tidak mau dikatakan „jadul‟ atau „culun‟. Pengaruh terbesar adalah model rambut „punk‟ yang membuat banyak remaja mengikuti model rambut dan gaya hidup orang dengan model rambut tersebut. 3. Kesenian Kesenian bisa saja berubah atau tergantikan seiring perkembangan zaman. Saat ini, banyak kesenian di Indonesia yang mulai punah karena anak bangsa tidak suka dengan kesenian tersebut. Bahkan mereka lebih suka mempelajari kesenian asing dengan alasan trendy. Namun, masih banyak kesenian populer Indonesia yang masih bisa bertahan sampai sekarang. 4. Bahasa Daerah Indonesia memiliki banyak sekali bahasa daerah. Namun, banyak juga bahasa yang mulai punah. Itu mungkin disebabkan karena mereka lebih berminat untuk menggunakan Bahasa Indonesia atau bahasa Inggris dibandingkan bahasa daerahnya sendiri. Itu mungkin karena bahasa tersebut jangkauan komunikasinya lebih luas dibandingkan bahasa daerahnya yang cenderung hanya dimengerti oleh anggota masyarakat di daerah tersebut. 5. Masuknya Budaya Barat Budaya di Indonesia telah banyak tercampur dengan budaya asing. Itu mungkin disebakan karena kebudayaan itu lebih menyenangkan dibandingkan budayanya sendiri. Seperti budaya hari Valentine dan pesta ulang tahun. Sebenarnya budaya asli Indonesia telah memiliki budaya yang mirip dengan budaya tadi. Namun, budaya tersebut terkadang dianggap kurang meriah. Contoh perubahan besar lainnya adalah penggunaan komputer dan alat-alat teknologi sebagai pengganti buku untuk mencari tugas. Hal itu disebabkan oleh kemudahan menggunakan alat-alat teknologi tersebut. 6. Cara Berkomunikasi ii
  • 7. Perubahan pada cara berkomunikasi bisa terjadi. Beberapa tahun lalu kita masih menggunakan surat untuk berkomunikasi jarak jauh dan sekarang, dengan menggunakan jejaring sosial atau alat komunikasi, seseorang bisa berkomunikasi dengan cepat dan praktis. Itulah contoh perubahan sosial budaya yang terjadi pada masyarakat. Semua masyarakat pasti saja akan mengalami perubahan sosial budaya. Namun, perubahan tersebut umumnya tidak dirasakan atau tidak terjadi pada masyarakat terpencil. 3). Dampak Perubahan Sosial Dan Kebudayaan Terhadap Masyarakat Adanya perubahan sosial budaya secara langsung atau tidak langsung akan memberikan dampak negatif dan positif. A. Akibat Positif Perubahan dapat terjadi jika masyarakat dengan kebudayaan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan. Keadaan masyarakat yang memiliki kemampuan dalam menyesuaikan disebut adjusment, sedangkan bentuk penyesuaian dengan gerak perubahan disebut integrasi. B. Akibat Negatif Akibat negatif terjadi apabila masyarakat dengan kebudayaannya tidak mampu menyesuaikan diri dengan gerak perubahan. Ketidakmampuan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan disebut maladjusment. Maladjusment akan menimbulkan disintegrasi. Penerimaan masyarakat terhadap perubahan sosial budaya dapat dilihat dari perilaku masyarakat yang bersangkutan. Apabila perubahan sosial budaya tersebut tidak berpengaruh pada keberadaan atau pelaksanaan nilai dan norma maka perilaku masyarakat akan positif. Namun, jika perubahan sosial budaya tersebut menyimpang atau berpengaruh pada nilai dan norma maka perilaku masyarakat akan negatif. Terdapat beberapa menimbulkan suatu tanggapan masyarakat ketidakpuasan, sebagai dampak penyimpangan perubahan masyarakat, sosial yang ketinggalan, atau ketidaktahuan adanya perubahan, yaitu sebagai berikut. 1. Perubahan yang diterima masyarakat kadang-kadang tidak sesuai dengan keinginan. Hal ini karena setiap orang memiliki gagasan mengenai perubahan yang mereka anggap baik sehingga perubahan yang terjadi dapat ditafsirkan bermacam-macam, sesuai dengan nilai-nilai sosial yang mereka miliki. 2. Perubahan mengancam kepentingan pihak yang sudah mapan. Hak istimewa yang diterima dari masyarakat akan berkurang atau menghilang sehingga perubahan dianggapnya akan mengancangkan berbagai aspek kehidupan. Untuk mencegahnya, ii
  • 8. setiap perubahan harus dihindari dan ditentang karena tidak sesuai kepentingan kelompok masyarakat tertentu. 3. Perubahan dianggap sebagai suatu kemajuan sehingga setiap perubahan harus diikuti tanpa dilihat untung ruginya bagi kehidupan. Pembahan juga dianggap membawa nilai-nilai baru yang modern. 4. Ketidaktahuan pada perubahan yang terjadi. Hal ini mengakibatkan seseorang ketinggalan informasi tentang perkembangan dunia. 5. Masa bodoh terhadap perubahan. Hal itu disebabkan perubahan sosial yang terjadi dianggap tidak akan menimbulkan pengaruh bagi dirinya. 6. Ketidaksiapan menghadapi perubahan. Pengetahuan dan kemampuan seseorang terbatas, dampak perubahan sosial yang terjadi ia tidak memiliki kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Akibat atau dampak perubahan sosial dan kebudayaan yang terjadi dalam masyarakat dapat berbentuk antara lain sebagai berikut : 1. Pergolakan dan Pemberontakan Proklamasi dikumandangkan sebagai pernyataan kemerdekaan Indonesia dapat diterima di berbagai daerah walaupun tidak secara bersamaan. Rakyat menyambut dan mendukungnya. Oleh karena itu, segera dibentuk suatu tatanan dan kehidupan sosial baru. Rangkaian peristiwa itu disebut revolusi. Adanya pergolakan dan pemberontakan di berbagai daerah pascakemerdekaan, berlujuan untuk menjatuhkan kedudukan penguasa pada saat itu, sekaligus menyatakan kelidaksetujuan mereka terhadap ideologi pemerintah. 2. Aksi Protes dan Demonstrasi Aksi protes disebut juga unjuk rasa yang selalu terjadi dalam kehidupan manusia. Hal itu terjadi karena setiap orang memiliki pendapat dan pandangan yang mungkin berbeda. Protes dapat terjadi apabila suatu hal menimpa kepentingan individu atau kelompok secara langsung sebagai akibat dari rasa ketidakadilan akan hak yang harus diterima. Akibatnya, individu atau kelompok tersebut tidak puas dan melakukan tindakan penyelesaian. Protes merupakan aksi tanpa kekerasan yang dilakukan oleh individu atau masyarakat terhadap suatu kekuasaan. Protes dapat pula terjadi secara tidak langsung sebagai rasa solidaritas antarsesama karena kesewenang-wenangan pihak tertentu yang mengakibatkan kesengsaraan bagi orang lain. 3. Kriminalitas Perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan memberi peluang bagi setiap orang untuk berubah, tetapi perubahan tersebut tidak membawa setiap orang ke arah yang dicita-citakan. ii
  • 9. Hal ini berakibat terjadinya perbedaan sosial berdasarkan kekayaan, pengetahuan, perilaku, ataupun pergaulan. Perubahan sosial tersebut dapat membawa seseorang atau kelompok ke arah tindakan yang menyimpang karena dipengaruhi keinginan-keinginan yang tidak terpenuhi atau terpuaskan dalam kehidupannya. Perbuatan kriminal yang muncul di masyarakat secara khusus akan diuraikan sebagai akibat terjadinya perubahan sosial yang menimbulkan kesenjangan kehidupan atau jauhnya ketidaksamaan sosial. Akibatnya, tidak semua orang mendapat kebahagiaan yang sama. Adanya perbedaan tersebut menyebabkan setiap orang memiliki penafsiran yang berbedabeda terhadap hak dan kewajibannya. Setiap orang harus mendapat hak disesuaikan dengan kewajiban yang dilakukan. 4. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme Bangsa Indonesia yang sedang membangun perlu memiliki sistem administrasi yang bersih dan berwibawa, bebas dari segala korupsi, kolusi, dan nepotisme. Masalah korupsi menyangkut berbagai aspek sosial dan budaya maka Bung Hatta (dalam Mubyarto) mengatakan bahwa korupsi adalah masalah budaya. Apabila hal ini sudah membudaya di kalangan bangsa Indonesia atau sudah menjadi bagian dari kebudayaan bangsa akan sulit untuk diberantas. Akibatnya, ha! tersebut akan menghambat proses pembangunan nasional. Untuk memberantas korupsi, tidak hanya satu atau beberapa lembaga pemerintahan saja yang harus berperan, tetapi seluruh rakyat Indonesia harus bertekad untuk menghilangkan korupsi. 5. Kenakalan Remaja Kenakalan remaja merupakan disintergasi dari keutuhan suatu masyarakat. Hal itu karena tindakan yang mereka lakukan dapat meresahkan masyarakat Oleh karena itu, kenakalan remaja disebut sebagai masalah sosial. Munculnya kenakalan remaja merupakan gejolak kehidupan yang disebabkan adanya perubahan-perubahan sosial di masyarakat, seperti pergeseran fungsi keluarga karena kedua orangtua bekerja sehingga peranan pendidikan keluarga menjadi berkurang. Selain itu, pergeseran nilai dan norma masyarakat mengakibatkan berkembangnya sifat individualisme. Juga pergeseran struktur masyarakat mengakibatkan masyarakat lebih menyerahkan setiap permasalahan kepada yang berwenang. Perubahan sosial, ekonomi, budaya, dan unsur budaya lainnya dapat mengakibatkan disintegrasi. ii
  • 10. 2.2 Perubahan Sosial yang terjadi di Yogayakarta Yang menarik adalah buku dari Selo Soemardjan yang membahas perubahan sosial di Yogyakarta. ternyata ini adalah salah satu buku babon sosiologi....beruntung banget aku bisa dapat ini. Bahwa ternyata Sri Sultan berpandangan selangkah lebih maju dari para pendahulunya dalam menyikapi perubahan sosial yang membawa pengaruh terhadap kedudukan para keluarga Istana. Bahkan beliau yang mendorong para bangsawan ini untuk bekerja keras, membuka pintu pintu keraton simbol keangkuhan masa silam dan mempersilakan rakyatnya masuk bertemu dengannya serta menyelesaikan masalah keseharian. Kesadaran bahwa sudah saatnya kehidupan keluarga istana yang serba mewah harus diakhiri karena di luar tembok bermunculan para akademisi yang mempunyai kemampuan melebihi kaum bangsawan. Mungkin mirip dengan fenomena para mbok Mase di Surakarta. Bagaimana ia bekerja membentuk badan badan yang mengelola ekonomi rakyat, mengenalkan sedikit demi sedikit administrasi kepegawaian kepada rakyatnya dan membimbing rakyat untuk mulai berinisiatif dalam penyelesaian masalah. Tidak seperti saudaranya di Surakarta yang masih sibuk dengan perselisihan kuno SurakartaMangkunegaran. Ia justru tidak segan segan bekerja sama dengan Paku Alam demi melancarkan tugas tugasnya. Memang tidak semua pekerjaannya berhasil karena adanya benturan benturan dengan partai politik maupun ketidaksiapan para personil yang ditunjuk, tapi itu merupakan pembuktian bahwa ia memang memiliki ketajaman visi yang seharusnya dimiliki oleh seorang Raja Di tangannya Yogyakarta dengan selamat mengarungi masa masa panas pasca proklamasi kemerdekaan. ii
  • 11. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Perubahan tidak saja menggoyahkan budaya yang berlaku, dan merusak nilai-nilai dan kebiasaan yang dihormati, tetapi tidak menimbulkan akibat terhadap kebudayaan setempat. Bahkan inovasi tambahanpun dapat mempengaruhi unsur-unsur budaya lainnya. Teknologi modern menyebar ke seluruh pelosok dunia. Sebagaimana disinggung pada sebelumnya, sampai batas-batas tertentu semua unsur baru merusak budaya yang berlaku. Jika suatu kebudayaan yang segenap unsur dan institusinya selaras serta terintegrasi secara baik mengalami perubahan pada salah satu unsurnya, maka hal tersebut akan mengacaukan ketahanan kebudayaaan. Karena kebudayaan mencapai aspek yang saling berkaitan, maka pada umumnya kita akan merasa lebih mudah menerima serangkaian perubahan yang saling berkaitan dari pada menerima serangkaian perubahan yang saling berkaitan daripada menerima perubahan terpisah dalam suatu waktu tertentu. Dan dalam masyarakat yang kacau para anggotanya, yang mengalami hambatan dalam menemukan sistem perilaku yang cocok, akhirnya ikut menjadi perilaku yang rapuh. Manakala mereka telah putus harapan untuk menemukan cara hidup yang baik dan telah berhenti berupaya, maka mereka dikatakan telah kehilangan semangat hidup (demoralized). Meskipun perubahan kadangkala membawa kepahitan, namun penolakan tersebut bisa saja mengakibatkan kepahitan yang lebih parah, karena perubahan tidak terlepas dari keuntungan dan kerugian. Contoh keuntungan adalah dengan perubahan masyarakat yang terisolir menjadi lebih maju dan tidak terbelakang, modernisasi dan lain-lain. Perancangan sosial (social planning) mencoba mengurangi kerugian perubahan, namun keberhasilannya masih diperdebatkan. “Tingkat tertinggi integrasi sistem sosial yang paling mungkin tercapai didasarkan pada seperangkat arti, nilai, norma hukum, yang secara logis dan berarti konsisten satu sama lain dan mengatur interaksi antar kepribadian-kepribadian yang turut serta di dalamnya. Tingkat paling rendah dimana kenyataan sosio-budaya itu dapat dianalisa adalah pada tingkat interaksi yang berarti antara dua atau lebih” B. SARAN Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan. ii
  • 12. DAFTAR PUSTAKA  Horton, Hunt, 1992.Sosiologi 2, Erlangga, Jakarta  Soekanto. S, 1990.Sosiologi Suatu Pengantar, Gatindo, Jakarta  Johnson, P.D, 1988.Teori Sosiologi Klasik dan Modern I, Gramedia, Jakarta  http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/1992756-dampak-perubahan-sosial budaya ii
  • 13. KATA PENGANTAR Alhamdulillahirobbil „Alamin segala Puji dan Syukur Penulis Panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, Namun penulis menyadari makalah ini belum dapat dikatakan sempurna karena mungkin masih banyak kesalahan-kesalahan. Shalawat serta salam semoga selalu dilimpahkan kepada junjunan kita semua habibana wanabiana Muhammad SAW, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya, dan mudah-mudahan sampai kepada kita selaku umatnya. Makalah ini penulis membahas mengenai “PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN YANG TERJADI DI YOGYAKARTA”, dengan makalah ini penulis mengharapkan agar dapat membantu sistem pembelajaran. Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih atas segala perhatiannya. Raha, Agustus 2013 Penyusun ii
  • 14. DAFTAR ISI Kata Pengantar......................................................................................................... i Daftar Isi................................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1 A. Latar Belakang.............................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 2 C. Tujuan................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN.... ................................................................................... 2 2.1 Bentuk-bentuk perubahan sosial................................................................. 3 2.2 Perubahan sosial yang terjadi di yogyakarta............................................... 10 BAB II PENUTUP................................................................................................... 11 A. Kesimpulan.................................................................................................. 11 B. Saran............................................................................................................. 11 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 12 ii
  • 15. MAKALAH PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN YANG TERJADI DI YOGYAKARTA DISUSUN OLEH : NAMA : Reni JURUSAN : GEOGRAFI SEMESTER : II UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI KELAS RAHA 2013 ii