SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 14
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan
ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan
tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Dalam krisis
ekonomi yang terjadi di negara kita sejak beberapa waktu yang lalu, dimana banyak usaha
berskala besar yang mengalami stagnasi bahkan berhenti aktifitasnya, sektor Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut. Mengingat
pengalaman yang telah dihadapi oleh Indonesia selama krisis, kiranya tidak berlebihan
apabila pengembangan sektor swasta difokuskan pada UKM, terlebih lagi unit usaha ini
seringkali terabaikan hanya karena hasil produksinya dalam skala kecil dan belum mampu
bersaing dengan unit usaha lainnya.
Pengembangan UKM perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari pemerintah maupun
masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya.
Kebijakan pemerintah ke depan perlu diupayakan lebih kondusif bagi tumbuh dan
berkembangnya UKM. Pemerintah perlu meningkatkan perannya dalam memberdayakan
UKM disamping mengembangkan kemitraan usaha yang saling menguntungkan antara
pengusaha besar dengan pengusaha kecil, dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apa itu Usaha Kecil Menengah?
2. Kriteria usaha kecil menegah?
3. Strategi Umum Pengembangan UKM
4. bidang-bidang usaha yang dikembangkan UKM
5. Daya dukung pengembangan UKM
6. Tantangan UKM dalam globalisasi
1.3 Tujuan Penulisan
untuk mengetahui pengertian dari UKM serta perkembanganya.
i
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN USAHA KECIL MENENGAH
Dalam perekonomian Indonesia Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) merupakan
kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar.Selain itu Kelompok ini terbukti tahan
terhadap berbagai macam goncangan krisi ekonomi.Maka sudah menjadi keharusan
penguatan kelompok usaha mikro, kecil dan menengah yang melibatkan banyak
kelompok. Kriteria usaha yang termasuk dalamUsaha Mikro Kecil dan Menengah telah
diatur dalam payung hukum berdasarkan undang-undang.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) ada beberapa kriteria yang dipergunakan untuk mendefinisikan
Pengertian dan kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Pengertian-pengertian UMKM
tersebut adalah :
1. Usaha Mikro
Kriteria kelompok Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau
badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang ini.
2. Usaha Kecil
Kriteria Usaha Kecil Adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang
memenuhi kriteria Usaha
Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
3. Usaha Menengah
Kriteria Usaha Menengah Adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan
atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
B. KRITERIA UKM
Kriteria Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) menurut UU ini digolongkan
berdasarkan jumlah aset dan Omset yang dimiliki oleh sebuah usaha.
No Usaha
Kriteria
Asset Omzet
1 Usaha Mikro Maks. 50 Juta Maks. 300 Juta
i
2 Usaha Kecil > 50 Juta – 500 Juta > 300 Juta – 2,5 Miliar
3 Usaha Menengah > 500 Juta – 10 Miliar > 2,5 Miliar – 50 Miliar
C. Strategi Umum Pengembangan UKM
Pengembangan terhadap sektor swasta merupakan suatu hal yang tidak diragukan lagi perlu
untuk dilakukan.UKM memiliki peran penting dalam pengembangan usaha di
Indonesia.UKM juga merupakan cikal bakal dari tumbuhnya usaha besar.”Hampir semua
usaha besar berawal dari UKM.Usaha kecil menengah (UKM) harus terus ditingkatkan (up
grade) dan aktif agar dapat maju dan bersaing dengan perusahaan besar. Jika tidak, UKM di
Indonesia yang merupakan jantung perekonomian Indonesia tidak akan bisa maju dan
berkembang.
Satu hal yang perlu diingat dalam pengembangan UKM adalah bahwa langkah ini tidak
semata-mata merupakan langkah yang harus diambil oleh Pemerintah dan hanya menjadi
tanggung jawab Pemerintah.Pihak UKM sendiri sebagai pihak yang dikembangkan, dapat
mengayunkan langkah bersama-sama dengan Pemerintah.Selain Pemerintah dan UKM, peran
dari sektor Perbankan juga sangat penting terkait dengan segala hal mengenai pendanaan,
terutama dari sisi pemberian pinjaman atau penetapan kebijakan perbankan. Lebih jauh lagi,
terkait dengan ketersediaan dana atau modal, peran dari para investor baik itu dari dalam
maupun luar negeri, tidak dapat pula kita kesampingkan.
Pemerintah pada intinya memiliki kewajiban untuk turut memecahkan tiga hal masalah klasik
yang kerap kali menerpa UKM, yakni akses pasar, modal, dan teknologi yang selama ini
kerap menjadi pembicaraan di seminar atau konferensi. Secara keseluruhan, terdapat
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pengembangan terhadap unit usaha
UKM, antara lain kondisi kerja, promosi usaha baru, akses informasi, akses pembiayaan,
akses pasar, peningkatan kualitas produk dan SDM, ketersediaan layanan pengembangan
usaha, pengembangan cluster, jaringan bisnis, dan kompetisi.
Perlu disadari, UKM berada dalam suatu lingkungan yang kompleks dan dinamis.Jadi, upaya
mengembangkan UKM tidak banyak berarti bila tidak mempertimbangkan pembangunan
(khususnya ekonomi) lebih luas. Konsep pembangunan yang dilaksanakan akan membentuk
‘aturan main’ bagi pelaku usaha (termasuk UKM) sehingga upaya pengembangan UKM tidak
hanya bisa dilaksanakan secara parsial, melainkan harus terintegrasi dengan pembangunan
ekonomi nasional dan dilaksanakan secara berkesinambungan. Kebijakan ekonomi (terutama
pengembangan dunia usaha) yang ditempuh selama ini belum menjadikan ikatan kuat bagi,
terciptanya keterkaitan antara usaha besar ukm saat ini,Kementerian Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah berencana untuk menciptakan 20 juta usaha kecil menengah baru tahun
2020.Tahun 2020 adalah masa yang menjanjikan begitu banyak peluang karena di tahun
tersebut akan terwujud apa yang dimimpikan para pemimpin ASEAN yang tertuang dalam
Bali Concord II. Suatu komunitas ekonomi ASEAN, yang peredaran produk-produk barang
i
dan jasanya tidak lagi dibatasi batas negara, akan terwujud. Kondisi ini membawa sisi positif
sekaligus negatif bagi UKM. Menjadi positif apabila produk dan jasa UKM mampu bersaing
dengan produk dan jasa dari negara-negara ASEAN lainnya, namun akan menjadi negatif
apabila sebaliknya. Untuk itu, kiranya penting bila pemerintah mendesain program yang jelas
dan tepat sasaran serta mencanangkan penciptaan 20 juta UKM sebagai program nasional.
D. BIDANG-BIDANG USAHA YANG DI KEMBANGKAN UKM
a. Usaha Manufakur (Manufacturing Business)
Yaitu usaha yang mengubah input dasar menjadi produk yang bisa dijual kepada
konsumen. Kalau anda bingung, contohnya adalah konveksi yang menghasilkan
pakaian jadi atau pengrajin bambu yang menghasilkan mebel, hiasan rumah, souvenir
dan sebagainya.
b. Usaha Dagang (Merchandising Business)
Adalah usaha yang menjual produk kepada konsumen. Contohnya adalah pusat
jajanan tradisional yang menjual segala macam jajanan tradisional atau toko
kelontong yang menjual semua kebutuhan sehari-hari.
c. Usaha Jasa (Service Business)
Yakni usaha yang menghasilkan jasa, bukan menghasilkan produk atau barang untuk
konsumen. Sebagai contoh adalah jasa pengiriman barang atau warung internet
(warnet) yang menyediakan alat dan layanan kepada konsumen agar mereka bisa
browsing, searching, blogging atau yang lainnya.
Sektor ekonomi UKM yang memiliki proporsi unit usaha terbesar berdasarkan
statistik UKM tahun 2004-2005 adalah sektor (1) Pertanian, Peternakan, Kehutanan
dan Perikanan; (2) Perdagangan, Hotel dan Restoran; (3) Industri Pengolahan; (4)
Pengangkutan dan Komunikasi; serta (5) Jasa – Jasa. Sedangkan sektor ekonomi yang
memiliki proporsi unit usaha terkecil secara berturut-turut adalah sektor (1)
Pertambangan dan Penggalian; (2) Bangunan; (3) Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan; serta (4) Listrik, Gas dan Air Bersih. Secara kuantitas, UKM memang
unggul, hal ini didasarkan pada fakta bahwa sebagian besar usaha di Indonesia (lebih
dari 99 %) berbentuk usaha skala kecil dan menengah (UKM).Namun secara jumlah
omset dan aset, apabila keseluruhan omset dan aset UKM di Indonesia digabungkan,
belum tentu jumlahnya dapat menyaingi satu perusahaan berskala nasional.Data-data
tersebut menunjukkan bahwa UKM berada di sebagian besar sektor usaha yang ada di
Indonesia. Apabila mau dicermati lebih jauh, pengembangan sektor swasta,
khususnya UKM, perlu untuk dilakukan mengingat sektor ini memiliki potensi untuk
menjaga kestabilan perekonomian, peningkatan tenaga kerja, meningkatkan PDB,
mengembangkan dunia usaha, dan penambahan APBN dan APBD melalui
perpajakan.
i
E. DAYA DUKUNG PENGEMBANGAN UKM
Sejak lama Pemerintah sudah melakukan pembinaan terhadap usaha kecil, menengah dan
koperasi. Pembinaan terhadap kelompok usaha ini semenjak kemerdekaan telah mengalami
perubahan beberapa. Dahulu pembinaan terhadap koperasi dipisahkan dengan pembinaan
terhadap usaha kecil dan menengah. Yang satu dibina oleh Departemen Koperasi sedangkan
yang lain dibina oleh Departemen Perindustrian dan Departemen Perdagangan. Setelah
melalui perubahan beberapa kali maka semenjak beberapa tahun terakhir pembinaan terhadap
usaha kecil, m eneng ah dan koperasi dilakukan satu atap di bawah Departemen Koperasi,
Pengusaha Kecil dan Menengah.
Berdasarkan kepada PROPENAS (Program Pembangunan Nasional) 2000-2004 ditetapkan
program pokok pembinaan usaha kecil, menengah dan koperasi sebagai berikut:
1. Program penciptaan Iklim Usaha yang Kondusif.
Program ini bertujuan untuk membuka kesempatan berusaha seluas-luasnya, serta
menjamin kepastian usahan dengan memperhatikan kaidah efisiensi ekonomi sebagai
prasyarat untuk berkembangnya PKMK. Sedangkan sasaran yang akan dicapai adalah
menurunnya biaya transaksidan meningkatnya skala usaha PKMK dalam kegiatan
ekonomi.
2. Program Peningkatan Akses kepada Sumber Daya Produktif.
Tujuan program ini adalah meningkatkan kemampuan PKMK dalam memanfaatkan
kesempatan yang terbuka dan potensi sumber daya, terutama sumber daya lokal yang
tersedia. Sedangkan sasarannya adalah tersedianya lembaga pendukung untuk
meningkatkan akses PKMK terhadap sumber daya produktif, seperti SDM, modal, pasar,
teknologi dan informasi.
3. Program Pengembangan Kewirausahaan dan PKMK Berkeunggulan
Kompetitif. Tujuannya untuk mengembangkan perilaku kewira-usahaan serta
meningkatkan daya saing UKMK. Sedangkan sasaran adalah meningkatnya pengetahuan
serta sikap wirausaha dan meningkatnya produk-tivitas PKMK.
Sebelum dilaksanakannya kebijakan Otonomi Daerah pembinaan terhadap usaha kecil, m
eneng ah dan koperasi ditangani langsung oleh jajaran Departemen Koperasi dan UKM
yang berada di daerah. Sedangkan Pemerintah Daerah hanya sekedar memfasilitasi, kalau
tidak boleh dikatakan hanya sebagai penonton. Semua kebijakan dan pedoman
pelaksanaannya merupakan kebijakan yang telah ditetapkan dari Pusat, sementara aparat
di lapangan hanya sebagai pelaksana. Pembinaan yang diberikan tersebut cenderung
dilakukan secara seragam terhadap seluruh Daerah dan lebih bersifat mobilisasi
dibandingkan pemberdayaan terhadpa usaha kecil, m eneng ah dan koperasi.
Sejalan dengan kebijakan Otonomi Daerah yang memberikan kewenangan kepada Daerah
untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya maka pembinaan usaha kecil,
i
menengah dan koperasi harus melibatkan seluruh komponen di Daerah. Peran Pemerintah
Daerah sebagai pelaksana kewenangan penyelenggaraan pemerintahan Daerah Otonom
akan sangat menentukan bagi pembinaan UKMK.
Dalam rangka pelaksanaan Otonomi Daerah maka pembinaan terhadap usaha kecil, m
eneng ah dan koperasi perlu dirumuskan dalam suatu pola pembinaan yang dapat
memberdayakan dan mendorong peningkatan kapasitas usaha kecil, m eneng ah dan
koperasi tersebut. Pola pembinaan tersebut harus memperhatikan kondisi perkembangan
lingkungan strategis yang meliputi perkembangan global, regional dan nasional.
Disamping itu juga pola pembinaan tersebut hendaknya belajar kepada pengalaman
pembinaan terhadap usaha kecil, m eneng ah dan koperasi yang telah dilaksanakan selama
ini.
Pola pembinaan terhadap usaha kecil, menengah dan koperasi yang ditawarkan untuk
meningkatkan kapasitas dan daya saingnya dalam rangka Otonomi Daerah antara lain
adalah :
a. Pelaksana program-program pokok pengembangan UKMK yang telah diatur di dalam
Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) 2000-2004 yang meliputi ; Program
Penciptaan Iklim Usaha yang Kondusif, Program Peningkatan Akses kepada Sumber
Daya Produktif, dan Program Pengembangan Kewirausahaan dan PKMK
Berkeunggulan Kompetitif secara terpadu dan berkelanjutan.
b. Pelaksanaan program-program pengembangan UKMK yang disusun dengan
memperhatikan dan disesuaikan kondisi masing-masing Daerah, tuntutan, aspirasi dan
kepentingan masyarakat, serta kemampuan Daerah.
c. Keterpaduan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, masyarakat, lembaga keuangan,
lembaga akademik dan sebagainya dalam melakukan pembinaan dan pengembangan
usaha kecil, m eneng ah dan koperasi.
d. Pemberdayaan SDM aparatur Pemerintah Daerah agar mampu melaksanakan proses
pembinaan dan pengembangan terhadap usaha kecil, m eneng ah dan koperasi.
e. Pengembangan pewilayahan produk unggulan sesuai potensi dan kemampuan yang
dimiliki dalam suatu wilayah bagi usaha kecil, menengah dan koperasi dalama rangka
meningkatkan daya saing.
f. Mensinergikan semua potensi yang ada di Daerah untuk meningkatkan
pengembangan usaha kecil, m eneng ah dan koperasi sehingga mampu memberikan
kontribusi bagi pengembangan implentasi kebijakan Otonomi Daerah.
g. Sosialisasi tentang kebijakan perekonomian nasional dalam rangka memasuki era
pasar bebas AFTA (ASEAN Free Trae Area), APEC ( Asia Pacific Cooperation) dan
WTO (World Trade Organization) kepada seluruh kelompok usaha kecil,meneng ah
dan koperasi. Akhirnya kita berharap melalui pola pembinaan yang dikembangkan
tersebut didapat outcomes yang yang bersinergi antara kebijakan pembinaan usaha
i
kecil, m eneng ah dan koperasi dengan kebijakan Otonomi Daerah. Sehingga antara
kebijakan Otonomi Daerah dengan pembinaan usaha kecil, m eneng ah dan koperasi
terdapat simbiosis mutualisma. Implementasi kebijakan Otonomi Daerah akan
menentukan bagi keberhasilan pembinaan usaha kecil, m eneng ah dan koperasi serta
sebaliknya pelaksanaan pembinaan UKMK akan mendorong keberhasilan pelaksanaan
Otonomi Daerah, dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
F. TANTANGAN UKM DALAM ERA GLOBALISASI
Saat ini ketika krisis financial global terjadi di mana-mana, bahkan di negara (yang kita
kenal) sangat maju perekonomiannya. Krisis financial global ini juga (akan) berdampak
terhadap perekonomian domestik, dan perekonomian nasional pada umumnya.
Dampaknya bagi usaha mikro kecil dan menengah (UKM), serta peran apa yang harus
dilakukan (juga) mulai dibicarakan dimana-mana. Posisi UKM Indonesia dengan jumlah
yang sangat besar inilah yang menyebabkan tentang hal ini menjadi sangat penting.
Banyak hal terkait dengan UKM. Mulai dari keterlibatan jutaan sektor primer yang ada di
dalamnya, penyerapan tenaga kerja dalam jumlah yang sangat banyak, hingga sisi-sisi
strategis lainnya. Banyak pihak mulai memetakan fungsi strategis UKM dalam kontribusi
pembangunan dan ekonomi bangsa.
Dalam berbagai penelitian tentang UKM, sering dituturkan bahwa perannya begitu besar
bagi perkembangan ekonomi nasional. Saat krisis ekonomi, UKM bisa diandalkan sebagai
katup pengamanan yang handal. Namun harus diakui, sebagian besar UKM masih tersandera
dengan permasalahnnya sendiri, yaitu adanya keterbatasan tempat usaha, keterbatasan
sumberdaya manusia profesional yang kompeten dan memadai, serta terbatasnya teknologi,
dan keterbatasan modal.
Selama ini dalam berbagai kesempatan,saya sering mengungkapkan, bahwa masalah utama
membangun UKM adalah lemahnya integrasi dan mengoptimalisasi 4 hal di atas. Hingga kini
belum ada satu system yang mampu dibangun untuk melahirkan UKM-UKM Indonesia yang
tangguh dan memiliki daya saing handal.
Ada contoh yang baik yang dapat kita gunakan untuk membedah bahasan ini, yaitu ketika
Indonesia pada masa awal-awal keemasan orde baru mencanangkan swasembada beras.
Karena saat itu pemerintah menyadari bahwa beras bukan hanya komoditas pangan, tetapi
juga komoditas politik dan sosial. Seluruh elemen masyarakat, infrastruktur dan kebijakan
pemerintah diarahkan untuk mencapai target-target yang sudah jelas ditentukan oleh
pemerintah, yaitu tercapainya swasembada beras. Kemetrian-kementrian juga harus menjadi
bagian dari program tersebut (Bimas dan Inmas) dan tidak ada satu elemen masyarakat dan
pemerintah yang terlewatkan.
i
Dapat kita catat di era itu Indonesia mengalami pertumbuhan pembangunan infrastruktur
yang sangat membanggakan, mulai dari pembangunan bendungan dan irigrasi, pembangunan
jalan raya, pelabuhan, pabrik pupuk, dan sebagainya.
Perguruan tinggi, didorong juga untuk menciptakan dan menghasilkan produk-produk hasil
penelitian yang aplikatif, dan tepat guna. Mahasiswa dikerahkan untuk turun ke desa-desa
menjadi bagian perubahan bagi masyarakat petani, demikian juga dengan peran swadaya
masyarakat berupa lahirnya kelompok-kelompok tani, kelompok-kelompok nelayan, hingga
kelompok-kelompok peternak. Mereka di dukung oleh kehadiran Petugas Penyuluh Lapangan
(PPL) yang menjadi ‘agen perubahan’ bagi aplikasi teknologi baru yang dilahirkan di balai-
balai penelitian dan perguruan tinggi untuk sampai ke masyarakat, khususnya petani.
Saat itu, sektor pertanian benar-benar ‘bergairah’. Inovasi di bidang pengolahan lahan,
pembibitan dan pembenihan, pupuk, serta teknologi pengolahan berkembang sangat pesat.
Bukan itu saja, pemerintah juga membangun infrastruktur pendukung dengan menugaskan
Kementrian Koperasi untuk membangun infrastruktur perkoperasian yang memadai, berupa
lahirnya Badan Usaha Unit Desa ( BUUD), Koperasi Unit desa (KUD) serta mendirikan
badan penunjang penting lainnya, antara Bulog, yang menjamin hasil produksi petani dapat
dijual dengan harga yang layak. Untuk membangun sinergi dan dukungan modal bagi petani,
pemerintah menugaskan perbankan untuk secara khusus untuk memberikan kredit bagi para
petani.
Cerita di atas bukan soal romantisme masa lalu, tetapi saya hanya ingin menunjukkan satu hal
bahwa lahan usaha, tenaga kerja dan sumberdaya manusia, teknologi, dan modal, tidak bisa
dibangun sendiri-sendiri. Keterlibatan dan dukungan pemerintah harus nyata, partisipasi
masyarakat harus jelas, dukungan infrastruktur harus memadai, dan peran ‘agen of change’
harus ada dan berada di tengah masyarakat. Karena itu, membangun UKM itu bukan hanya
menyediakan kredit mikro saja, tetapi yang juga tak kalah pentingnya adalah membangun 4
elemen lainnya.
i
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan
ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan
tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Dalam krisis
ekonomi yang terjadi di negara kita sejak beberapa waktu yang lalu, dimana banyak usaha
berskala besar yang mengalami stagnasi bahkan berhenti aktifitasnya, sektor Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut. Untuk itu harus
ada langkah yang ditempuh untuk mengatasi krisis tersebut.
Oleh karena itu usaha kecil menengah harus mendapat dukungan penuh oleh pemerintah agar
usaha kecil menegah bisa lebih berkembang dan juga dapat membuka lapangan pekerjaan
yang lebih besar lagi dan juga dapat mengurangi jumlah pengangguran dan juga agar
perekonomian lebih stabil dengan adanya sector dari usaha kecil menengah.
B. SARAN
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu saran dan kritik yang
sifatnya membangun sangat kami harapkan.
i
DAFTAR PUSTAKA
1. Dr. Ir. Mohammad Jafar Hafsah, “Upaya Pengembangan Usaha Kecil
Menengah”,http://www.smecda.com/deputi7/file_Infokop/EDISI%2025/pengemb_UK
M.pd
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Usaha_Kecil_dan_Menengah
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil ‘Alamin segala Puji dan Syukur Penulis Panjatkan kepada Allah SWT
yang telah memberikan taufik dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini, Namun penulis menyadari makalah ini belum dapat dikatakan
sempurna karena mungkin masih banyak kesalahan-kesalahan. Shalawat serta salam semoga
selalu dilimpahkan kepada junjunan kita semua habibana wanabiana Muhammad SAW,
kepada keluarganya, kepada para sahabatnya, dan mudah-mudahan sampai kepada kita selaku
umatnya.
Makalah ini penulis membahas mengenai “PENGEMBANGAN USAHA KECIL DAN
MENENGAH”, dengan makalah ini penulis mengharapkan agar dapat membantu sistem
pembelajaran. Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata penulis ucapkan terimakasih atas segala perhatiannya.
Raha, Agustus 2013
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................2
D. Manfaat...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3
2.1 Pengertian Filsafat ........................................................................................3
2.2 Filsafat Pendidikan .......................................................................................3
2.3 Esitimologi dan Ontologi ..............................................................................4
2.4 Beberapa Aliran Filsafat Pendidikan ............................................................5
BAB III PENUTUP ............................................................................................8
A. Kesimpulan......................................................................................................8
B. Saran................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................9
i
MAKALAH
PENGEMBANGAN
USAHA KECIL DAN MENENGAH
DISUSUN OLEH :
NAMA : ZAMRIA
JURUSAN : GEOGRAFI
SEMESTER : II
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
KELAS RAHA
2013
i

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganSoal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
M Nasution
 
Bahasa sebagai sistem
Bahasa sebagai sistemBahasa sebagai sistem
Bahasa sebagai sistem
Ester Emilia
 
Bab viii mengelola sumber daya manusia dan hubungan tenaga kerja
Bab viii mengelola sumber daya manusia dan hubungan tenaga kerjaBab viii mengelola sumber daya manusia dan hubungan tenaga kerja
Bab viii mengelola sumber daya manusia dan hubungan tenaga kerja
Shelly Intan Permatasari
 
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianMakalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Opissen Yudisyus
 
Contoh skripsi
Contoh skripsiContoh skripsi
Contoh skripsi
Abu Hamid
 
Koperasi (permasalahan koperasi & solusi)
Koperasi (permasalahan koperasi & solusi)Koperasi (permasalahan koperasi & solusi)
Koperasi (permasalahan koperasi & solusi)
Ibnu Kurniawan Soetomo
 
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
M Abdul Aziz
 

La actualidad más candente (20)

Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganSoal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
 
Organisasi sektor publik
Organisasi sektor publikOrganisasi sektor publik
Organisasi sektor publik
 
Pertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasiPertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasi
 
contoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalahcontoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalah
 
Fundamental Riset Pemasaran
Fundamental Riset PemasaranFundamental Riset Pemasaran
Fundamental Riset Pemasaran
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Keseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorKeseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektor
 
Bahasa sebagai sistem
Bahasa sebagai sistemBahasa sebagai sistem
Bahasa sebagai sistem
 
Bab viii mengelola sumber daya manusia dan hubungan tenaga kerja
Bab viii mengelola sumber daya manusia dan hubungan tenaga kerjaBab viii mengelola sumber daya manusia dan hubungan tenaga kerja
Bab viii mengelola sumber daya manusia dan hubungan tenaga kerja
 
Proposal usaha makanan
Proposal usaha makananProposal usaha makanan
Proposal usaha makanan
 
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianMakalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
 
Contoh skripsi
Contoh skripsiContoh skripsi
Contoh skripsi
 
BMP EKMA4370 Kewirausahaan
BMP EKMA4370 KewirausahaanBMP EKMA4370 Kewirausahaan
BMP EKMA4370 Kewirausahaan
 
Pengelolaan Usaha & Strategi Entrepreneurship (Presentasi)
Pengelolaan Usaha & Strategi Entrepreneurship (Presentasi)Pengelolaan Usaha & Strategi Entrepreneurship (Presentasi)
Pengelolaan Usaha & Strategi Entrepreneurship (Presentasi)
 
Format penulisan laporan
Format penulisan laporanFormat penulisan laporan
Format penulisan laporan
 
Contoh Kata pengantar
Contoh Kata pengantarContoh Kata pengantar
Contoh Kata pengantar
 
Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]
 
1. cover skripsi
1. cover skripsi1. cover skripsi
1. cover skripsi
 
Koperasi (permasalahan koperasi & solusi)
Koperasi (permasalahan koperasi & solusi)Koperasi (permasalahan koperasi & solusi)
Koperasi (permasalahan koperasi & solusi)
 
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
 

Similar a Makalah ukm

MAKALAH_UKM_UMKM%20Revisi.docx
MAKALAH_UKM_UMKM%20Revisi.docxMAKALAH_UKM_UMKM%20Revisi.docx
MAKALAH_UKM_UMKM%20Revisi.docx
MoreNoob1
 
Sukma prospek ukm dalm perdagangan bebes
Sukma prospek ukm dalm perdagangan bebesSukma prospek ukm dalm perdagangan bebes
Sukma prospek ukm dalm perdagangan bebes
Sukma Wijaya
 
Peran ukm terhadap pertumbuhan perekonomian di indonesia
Peran ukm  terhadap pertumbuhan perekonomian di indonesiaPeran ukm  terhadap pertumbuhan perekonomian di indonesia
Peran ukm terhadap pertumbuhan perekonomian di indonesia
amirawulandari
 

Similar a Makalah ukm (20)

Usaha kecil menengah (ukm)
Usaha kecil menengah (ukm)Usaha kecil menengah (ukm)
Usaha kecil menengah (ukm)
 
Usaha kecil menengah
Usaha kecil menengahUsaha kecil menengah
Usaha kecil menengah
 
Fitriyani karya ilmiah
Fitriyani karya ilmiahFitriyani karya ilmiah
Fitriyani karya ilmiah
 
Prospek ukm dalam perdagangan bebas
Prospek ukm dalam perdagangan bebasProspek ukm dalam perdagangan bebas
Prospek ukm dalam perdagangan bebas
 
MAKALAH_UKM_UMKM%20Revisi.docx
MAKALAH_UKM_UMKM%20Revisi.docxMAKALAH_UKM_UMKM%20Revisi.docx
MAKALAH_UKM_UMKM%20Revisi.docx
 
Week 12 ukm yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 12 ukm   yusinadia sekar sari 11140023 5 vmaWeek 12 ukm   yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 12 ukm yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
 
10. usaha kecil menengah (ukm)
10. usaha kecil menengah (ukm)10. usaha kecil menengah (ukm)
10. usaha kecil menengah (ukm)
 
Sukma prospek ukm dalm perdagangan bebes
Sukma prospek ukm dalm perdagangan bebesSukma prospek ukm dalm perdagangan bebes
Sukma prospek ukm dalm perdagangan bebes
 
Usaha kecil dan menengah
Usaha kecil dan menengahUsaha kecil dan menengah
Usaha kecil dan menengah
 
Presentation10 usaha kecil menengah (ukm)
Presentation10 usaha kecil menengah (ukm)Presentation10 usaha kecil menengah (ukm)
Presentation10 usaha kecil menengah (ukm)
 
10 usaha kecil menengah (ukm)
10 usaha kecil menengah (ukm)10 usaha kecil menengah (ukm)
10 usaha kecil menengah (ukm)
 
usaha kecil menengah
usaha kecil menengahusaha kecil menengah
usaha kecil menengah
 
10 adh nugraha 5_x_usaha kecil menengah
10 adh nugraha 5_x_usaha kecil menengah10 adh nugraha 5_x_usaha kecil menengah
10 adh nugraha 5_x_usaha kecil menengah
 
Seminar UMKM
Seminar UMKMSeminar UMKM
Seminar UMKM
 
Peran ukm terhadap pertumbuhan perekonomian di indonesia
Peran ukm  terhadap pertumbuhan perekonomian di indonesiaPeran ukm  terhadap pertumbuhan perekonomian di indonesia
Peran ukm terhadap pertumbuhan perekonomian di indonesia
 
Abdul ajid 11140963 12
Abdul ajid 11140963 12Abdul ajid 11140963 12
Abdul ajid 11140963 12
 
M10. ukm
M10. ukmM10. ukm
M10. ukm
 
10. usaha kecil menengah
10. usaha kecil menengah10. usaha kecil menengah
10. usaha kecil menengah
 
043471212 cikmas ilham-tmk2-b.indonesia
043471212 cikmas ilham-tmk2-b.indonesia043471212 cikmas ilham-tmk2-b.indonesia
043471212 cikmas ilham-tmk2-b.indonesia
 
(10) USAHA KECIL MENENGAH
(10) USAHA KECIL MENENGAH(10) USAHA KECIL MENENGAH
(10) USAHA KECIL MENENGAH
 

Más de Operator Warnet Vast Raha

Más de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Makalah ukm

  • 1. i BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Dalam krisis ekonomi yang terjadi di negara kita sejak beberapa waktu yang lalu, dimana banyak usaha berskala besar yang mengalami stagnasi bahkan berhenti aktifitasnya, sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut. Mengingat pengalaman yang telah dihadapi oleh Indonesia selama krisis, kiranya tidak berlebihan apabila pengembangan sektor swasta difokuskan pada UKM, terlebih lagi unit usaha ini seringkali terabaikan hanya karena hasil produksinya dalam skala kecil dan belum mampu bersaing dengan unit usaha lainnya. Pengembangan UKM perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya. Kebijakan pemerintah ke depan perlu diupayakan lebih kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya UKM. Pemerintah perlu meningkatkan perannya dalam memberdayakan UKM disamping mengembangkan kemitraan usaha yang saling menguntungkan antara pengusaha besar dengan pengusaha kecil, dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apa itu Usaha Kecil Menengah? 2. Kriteria usaha kecil menegah? 3. Strategi Umum Pengembangan UKM 4. bidang-bidang usaha yang dikembangkan UKM 5. Daya dukung pengembangan UKM 6. Tantangan UKM dalam globalisasi 1.3 Tujuan Penulisan untuk mengetahui pengertian dari UKM serta perkembanganya.
  • 2. i BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN USAHA KECIL MENENGAH Dalam perekonomian Indonesia Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar.Selain itu Kelompok ini terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan krisi ekonomi.Maka sudah menjadi keharusan penguatan kelompok usaha mikro, kecil dan menengah yang melibatkan banyak kelompok. Kriteria usaha yang termasuk dalamUsaha Mikro Kecil dan Menengah telah diatur dalam payung hukum berdasarkan undang-undang. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ada beberapa kriteria yang dipergunakan untuk mendefinisikan Pengertian dan kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Pengertian-pengertian UMKM tersebut adalah : 1. Usaha Mikro Kriteria kelompok Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. 2. Usaha Kecil Kriteria Usaha Kecil Adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. 3. Usaha Menengah Kriteria Usaha Menengah Adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi B. KRITERIA UKM Kriteria Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) menurut UU ini digolongkan berdasarkan jumlah aset dan Omset yang dimiliki oleh sebuah usaha. No Usaha Kriteria Asset Omzet 1 Usaha Mikro Maks. 50 Juta Maks. 300 Juta
  • 3. i 2 Usaha Kecil > 50 Juta – 500 Juta > 300 Juta – 2,5 Miliar 3 Usaha Menengah > 500 Juta – 10 Miliar > 2,5 Miliar – 50 Miliar C. Strategi Umum Pengembangan UKM Pengembangan terhadap sektor swasta merupakan suatu hal yang tidak diragukan lagi perlu untuk dilakukan.UKM memiliki peran penting dalam pengembangan usaha di Indonesia.UKM juga merupakan cikal bakal dari tumbuhnya usaha besar.”Hampir semua usaha besar berawal dari UKM.Usaha kecil menengah (UKM) harus terus ditingkatkan (up grade) dan aktif agar dapat maju dan bersaing dengan perusahaan besar. Jika tidak, UKM di Indonesia yang merupakan jantung perekonomian Indonesia tidak akan bisa maju dan berkembang. Satu hal yang perlu diingat dalam pengembangan UKM adalah bahwa langkah ini tidak semata-mata merupakan langkah yang harus diambil oleh Pemerintah dan hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah.Pihak UKM sendiri sebagai pihak yang dikembangkan, dapat mengayunkan langkah bersama-sama dengan Pemerintah.Selain Pemerintah dan UKM, peran dari sektor Perbankan juga sangat penting terkait dengan segala hal mengenai pendanaan, terutama dari sisi pemberian pinjaman atau penetapan kebijakan perbankan. Lebih jauh lagi, terkait dengan ketersediaan dana atau modal, peran dari para investor baik itu dari dalam maupun luar negeri, tidak dapat pula kita kesampingkan. Pemerintah pada intinya memiliki kewajiban untuk turut memecahkan tiga hal masalah klasik yang kerap kali menerpa UKM, yakni akses pasar, modal, dan teknologi yang selama ini kerap menjadi pembicaraan di seminar atau konferensi. Secara keseluruhan, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pengembangan terhadap unit usaha UKM, antara lain kondisi kerja, promosi usaha baru, akses informasi, akses pembiayaan, akses pasar, peningkatan kualitas produk dan SDM, ketersediaan layanan pengembangan usaha, pengembangan cluster, jaringan bisnis, dan kompetisi. Perlu disadari, UKM berada dalam suatu lingkungan yang kompleks dan dinamis.Jadi, upaya mengembangkan UKM tidak banyak berarti bila tidak mempertimbangkan pembangunan (khususnya ekonomi) lebih luas. Konsep pembangunan yang dilaksanakan akan membentuk ‘aturan main’ bagi pelaku usaha (termasuk UKM) sehingga upaya pengembangan UKM tidak hanya bisa dilaksanakan secara parsial, melainkan harus terintegrasi dengan pembangunan ekonomi nasional dan dilaksanakan secara berkesinambungan. Kebijakan ekonomi (terutama pengembangan dunia usaha) yang ditempuh selama ini belum menjadikan ikatan kuat bagi, terciptanya keterkaitan antara usaha besar ukm saat ini,Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah berencana untuk menciptakan 20 juta usaha kecil menengah baru tahun 2020.Tahun 2020 adalah masa yang menjanjikan begitu banyak peluang karena di tahun tersebut akan terwujud apa yang dimimpikan para pemimpin ASEAN yang tertuang dalam Bali Concord II. Suatu komunitas ekonomi ASEAN, yang peredaran produk-produk barang
  • 4. i dan jasanya tidak lagi dibatasi batas negara, akan terwujud. Kondisi ini membawa sisi positif sekaligus negatif bagi UKM. Menjadi positif apabila produk dan jasa UKM mampu bersaing dengan produk dan jasa dari negara-negara ASEAN lainnya, namun akan menjadi negatif apabila sebaliknya. Untuk itu, kiranya penting bila pemerintah mendesain program yang jelas dan tepat sasaran serta mencanangkan penciptaan 20 juta UKM sebagai program nasional. D. BIDANG-BIDANG USAHA YANG DI KEMBANGKAN UKM a. Usaha Manufakur (Manufacturing Business) Yaitu usaha yang mengubah input dasar menjadi produk yang bisa dijual kepada konsumen. Kalau anda bingung, contohnya adalah konveksi yang menghasilkan pakaian jadi atau pengrajin bambu yang menghasilkan mebel, hiasan rumah, souvenir dan sebagainya. b. Usaha Dagang (Merchandising Business) Adalah usaha yang menjual produk kepada konsumen. Contohnya adalah pusat jajanan tradisional yang menjual segala macam jajanan tradisional atau toko kelontong yang menjual semua kebutuhan sehari-hari. c. Usaha Jasa (Service Business) Yakni usaha yang menghasilkan jasa, bukan menghasilkan produk atau barang untuk konsumen. Sebagai contoh adalah jasa pengiriman barang atau warung internet (warnet) yang menyediakan alat dan layanan kepada konsumen agar mereka bisa browsing, searching, blogging atau yang lainnya. Sektor ekonomi UKM yang memiliki proporsi unit usaha terbesar berdasarkan statistik UKM tahun 2004-2005 adalah sektor (1) Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan; (2) Perdagangan, Hotel dan Restoran; (3) Industri Pengolahan; (4) Pengangkutan dan Komunikasi; serta (5) Jasa – Jasa. Sedangkan sektor ekonomi yang memiliki proporsi unit usaha terkecil secara berturut-turut adalah sektor (1) Pertambangan dan Penggalian; (2) Bangunan; (3) Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan; serta (4) Listrik, Gas dan Air Bersih. Secara kuantitas, UKM memang unggul, hal ini didasarkan pada fakta bahwa sebagian besar usaha di Indonesia (lebih dari 99 %) berbentuk usaha skala kecil dan menengah (UKM).Namun secara jumlah omset dan aset, apabila keseluruhan omset dan aset UKM di Indonesia digabungkan, belum tentu jumlahnya dapat menyaingi satu perusahaan berskala nasional.Data-data tersebut menunjukkan bahwa UKM berada di sebagian besar sektor usaha yang ada di Indonesia. Apabila mau dicermati lebih jauh, pengembangan sektor swasta, khususnya UKM, perlu untuk dilakukan mengingat sektor ini memiliki potensi untuk menjaga kestabilan perekonomian, peningkatan tenaga kerja, meningkatkan PDB, mengembangkan dunia usaha, dan penambahan APBN dan APBD melalui perpajakan.
  • 5. i E. DAYA DUKUNG PENGEMBANGAN UKM Sejak lama Pemerintah sudah melakukan pembinaan terhadap usaha kecil, menengah dan koperasi. Pembinaan terhadap kelompok usaha ini semenjak kemerdekaan telah mengalami perubahan beberapa. Dahulu pembinaan terhadap koperasi dipisahkan dengan pembinaan terhadap usaha kecil dan menengah. Yang satu dibina oleh Departemen Koperasi sedangkan yang lain dibina oleh Departemen Perindustrian dan Departemen Perdagangan. Setelah melalui perubahan beberapa kali maka semenjak beberapa tahun terakhir pembinaan terhadap usaha kecil, m eneng ah dan koperasi dilakukan satu atap di bawah Departemen Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah. Berdasarkan kepada PROPENAS (Program Pembangunan Nasional) 2000-2004 ditetapkan program pokok pembinaan usaha kecil, menengah dan koperasi sebagai berikut: 1. Program penciptaan Iklim Usaha yang Kondusif. Program ini bertujuan untuk membuka kesempatan berusaha seluas-luasnya, serta menjamin kepastian usahan dengan memperhatikan kaidah efisiensi ekonomi sebagai prasyarat untuk berkembangnya PKMK. Sedangkan sasaran yang akan dicapai adalah menurunnya biaya transaksidan meningkatnya skala usaha PKMK dalam kegiatan ekonomi. 2. Program Peningkatan Akses kepada Sumber Daya Produktif. Tujuan program ini adalah meningkatkan kemampuan PKMK dalam memanfaatkan kesempatan yang terbuka dan potensi sumber daya, terutama sumber daya lokal yang tersedia. Sedangkan sasarannya adalah tersedianya lembaga pendukung untuk meningkatkan akses PKMK terhadap sumber daya produktif, seperti SDM, modal, pasar, teknologi dan informasi. 3. Program Pengembangan Kewirausahaan dan PKMK Berkeunggulan Kompetitif. Tujuannya untuk mengembangkan perilaku kewira-usahaan serta meningkatkan daya saing UKMK. Sedangkan sasaran adalah meningkatnya pengetahuan serta sikap wirausaha dan meningkatnya produk-tivitas PKMK. Sebelum dilaksanakannya kebijakan Otonomi Daerah pembinaan terhadap usaha kecil, m eneng ah dan koperasi ditangani langsung oleh jajaran Departemen Koperasi dan UKM yang berada di daerah. Sedangkan Pemerintah Daerah hanya sekedar memfasilitasi, kalau tidak boleh dikatakan hanya sebagai penonton. Semua kebijakan dan pedoman pelaksanaannya merupakan kebijakan yang telah ditetapkan dari Pusat, sementara aparat di lapangan hanya sebagai pelaksana. Pembinaan yang diberikan tersebut cenderung dilakukan secara seragam terhadap seluruh Daerah dan lebih bersifat mobilisasi dibandingkan pemberdayaan terhadpa usaha kecil, m eneng ah dan koperasi. Sejalan dengan kebijakan Otonomi Daerah yang memberikan kewenangan kepada Daerah untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya maka pembinaan usaha kecil,
  • 6. i menengah dan koperasi harus melibatkan seluruh komponen di Daerah. Peran Pemerintah Daerah sebagai pelaksana kewenangan penyelenggaraan pemerintahan Daerah Otonom akan sangat menentukan bagi pembinaan UKMK. Dalam rangka pelaksanaan Otonomi Daerah maka pembinaan terhadap usaha kecil, m eneng ah dan koperasi perlu dirumuskan dalam suatu pola pembinaan yang dapat memberdayakan dan mendorong peningkatan kapasitas usaha kecil, m eneng ah dan koperasi tersebut. Pola pembinaan tersebut harus memperhatikan kondisi perkembangan lingkungan strategis yang meliputi perkembangan global, regional dan nasional. Disamping itu juga pola pembinaan tersebut hendaknya belajar kepada pengalaman pembinaan terhadap usaha kecil, m eneng ah dan koperasi yang telah dilaksanakan selama ini. Pola pembinaan terhadap usaha kecil, menengah dan koperasi yang ditawarkan untuk meningkatkan kapasitas dan daya saingnya dalam rangka Otonomi Daerah antara lain adalah : a. Pelaksana program-program pokok pengembangan UKMK yang telah diatur di dalam Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) 2000-2004 yang meliputi ; Program Penciptaan Iklim Usaha yang Kondusif, Program Peningkatan Akses kepada Sumber Daya Produktif, dan Program Pengembangan Kewirausahaan dan PKMK Berkeunggulan Kompetitif secara terpadu dan berkelanjutan. b. Pelaksanaan program-program pengembangan UKMK yang disusun dengan memperhatikan dan disesuaikan kondisi masing-masing Daerah, tuntutan, aspirasi dan kepentingan masyarakat, serta kemampuan Daerah. c. Keterpaduan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, masyarakat, lembaga keuangan, lembaga akademik dan sebagainya dalam melakukan pembinaan dan pengembangan usaha kecil, m eneng ah dan koperasi. d. Pemberdayaan SDM aparatur Pemerintah Daerah agar mampu melaksanakan proses pembinaan dan pengembangan terhadap usaha kecil, m eneng ah dan koperasi. e. Pengembangan pewilayahan produk unggulan sesuai potensi dan kemampuan yang dimiliki dalam suatu wilayah bagi usaha kecil, menengah dan koperasi dalama rangka meningkatkan daya saing. f. Mensinergikan semua potensi yang ada di Daerah untuk meningkatkan pengembangan usaha kecil, m eneng ah dan koperasi sehingga mampu memberikan kontribusi bagi pengembangan implentasi kebijakan Otonomi Daerah. g. Sosialisasi tentang kebijakan perekonomian nasional dalam rangka memasuki era pasar bebas AFTA (ASEAN Free Trae Area), APEC ( Asia Pacific Cooperation) dan WTO (World Trade Organization) kepada seluruh kelompok usaha kecil,meneng ah dan koperasi. Akhirnya kita berharap melalui pola pembinaan yang dikembangkan tersebut didapat outcomes yang yang bersinergi antara kebijakan pembinaan usaha
  • 7. i kecil, m eneng ah dan koperasi dengan kebijakan Otonomi Daerah. Sehingga antara kebijakan Otonomi Daerah dengan pembinaan usaha kecil, m eneng ah dan koperasi terdapat simbiosis mutualisma. Implementasi kebijakan Otonomi Daerah akan menentukan bagi keberhasilan pembinaan usaha kecil, m eneng ah dan koperasi serta sebaliknya pelaksanaan pembinaan UKMK akan mendorong keberhasilan pelaksanaan Otonomi Daerah, dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat. F. TANTANGAN UKM DALAM ERA GLOBALISASI Saat ini ketika krisis financial global terjadi di mana-mana, bahkan di negara (yang kita kenal) sangat maju perekonomiannya. Krisis financial global ini juga (akan) berdampak terhadap perekonomian domestik, dan perekonomian nasional pada umumnya. Dampaknya bagi usaha mikro kecil dan menengah (UKM), serta peran apa yang harus dilakukan (juga) mulai dibicarakan dimana-mana. Posisi UKM Indonesia dengan jumlah yang sangat besar inilah yang menyebabkan tentang hal ini menjadi sangat penting. Banyak hal terkait dengan UKM. Mulai dari keterlibatan jutaan sektor primer yang ada di dalamnya, penyerapan tenaga kerja dalam jumlah yang sangat banyak, hingga sisi-sisi strategis lainnya. Banyak pihak mulai memetakan fungsi strategis UKM dalam kontribusi pembangunan dan ekonomi bangsa. Dalam berbagai penelitian tentang UKM, sering dituturkan bahwa perannya begitu besar bagi perkembangan ekonomi nasional. Saat krisis ekonomi, UKM bisa diandalkan sebagai katup pengamanan yang handal. Namun harus diakui, sebagian besar UKM masih tersandera dengan permasalahnnya sendiri, yaitu adanya keterbatasan tempat usaha, keterbatasan sumberdaya manusia profesional yang kompeten dan memadai, serta terbatasnya teknologi, dan keterbatasan modal. Selama ini dalam berbagai kesempatan,saya sering mengungkapkan, bahwa masalah utama membangun UKM adalah lemahnya integrasi dan mengoptimalisasi 4 hal di atas. Hingga kini belum ada satu system yang mampu dibangun untuk melahirkan UKM-UKM Indonesia yang tangguh dan memiliki daya saing handal. Ada contoh yang baik yang dapat kita gunakan untuk membedah bahasan ini, yaitu ketika Indonesia pada masa awal-awal keemasan orde baru mencanangkan swasembada beras. Karena saat itu pemerintah menyadari bahwa beras bukan hanya komoditas pangan, tetapi juga komoditas politik dan sosial. Seluruh elemen masyarakat, infrastruktur dan kebijakan pemerintah diarahkan untuk mencapai target-target yang sudah jelas ditentukan oleh pemerintah, yaitu tercapainya swasembada beras. Kemetrian-kementrian juga harus menjadi bagian dari program tersebut (Bimas dan Inmas) dan tidak ada satu elemen masyarakat dan pemerintah yang terlewatkan.
  • 8. i Dapat kita catat di era itu Indonesia mengalami pertumbuhan pembangunan infrastruktur yang sangat membanggakan, mulai dari pembangunan bendungan dan irigrasi, pembangunan jalan raya, pelabuhan, pabrik pupuk, dan sebagainya. Perguruan tinggi, didorong juga untuk menciptakan dan menghasilkan produk-produk hasil penelitian yang aplikatif, dan tepat guna. Mahasiswa dikerahkan untuk turun ke desa-desa menjadi bagian perubahan bagi masyarakat petani, demikian juga dengan peran swadaya masyarakat berupa lahirnya kelompok-kelompok tani, kelompok-kelompok nelayan, hingga kelompok-kelompok peternak. Mereka di dukung oleh kehadiran Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) yang menjadi ‘agen perubahan’ bagi aplikasi teknologi baru yang dilahirkan di balai- balai penelitian dan perguruan tinggi untuk sampai ke masyarakat, khususnya petani. Saat itu, sektor pertanian benar-benar ‘bergairah’. Inovasi di bidang pengolahan lahan, pembibitan dan pembenihan, pupuk, serta teknologi pengolahan berkembang sangat pesat. Bukan itu saja, pemerintah juga membangun infrastruktur pendukung dengan menugaskan Kementrian Koperasi untuk membangun infrastruktur perkoperasian yang memadai, berupa lahirnya Badan Usaha Unit Desa ( BUUD), Koperasi Unit desa (KUD) serta mendirikan badan penunjang penting lainnya, antara Bulog, yang menjamin hasil produksi petani dapat dijual dengan harga yang layak. Untuk membangun sinergi dan dukungan modal bagi petani, pemerintah menugaskan perbankan untuk secara khusus untuk memberikan kredit bagi para petani. Cerita di atas bukan soal romantisme masa lalu, tetapi saya hanya ingin menunjukkan satu hal bahwa lahan usaha, tenaga kerja dan sumberdaya manusia, teknologi, dan modal, tidak bisa dibangun sendiri-sendiri. Keterlibatan dan dukungan pemerintah harus nyata, partisipasi masyarakat harus jelas, dukungan infrastruktur harus memadai, dan peran ‘agen of change’ harus ada dan berada di tengah masyarakat. Karena itu, membangun UKM itu bukan hanya menyediakan kredit mikro saja, tetapi yang juga tak kalah pentingnya adalah membangun 4 elemen lainnya.
  • 9. i BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Dalam krisis ekonomi yang terjadi di negara kita sejak beberapa waktu yang lalu, dimana banyak usaha berskala besar yang mengalami stagnasi bahkan berhenti aktifitasnya, sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut. Untuk itu harus ada langkah yang ditempuh untuk mengatasi krisis tersebut. Oleh karena itu usaha kecil menengah harus mendapat dukungan penuh oleh pemerintah agar usaha kecil menegah bisa lebih berkembang dan juga dapat membuka lapangan pekerjaan yang lebih besar lagi dan juga dapat mengurangi jumlah pengangguran dan juga agar perekonomian lebih stabil dengan adanya sector dari usaha kecil menengah. B. SARAN Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.
  • 10. i DAFTAR PUSTAKA 1. Dr. Ir. Mohammad Jafar Hafsah, “Upaya Pengembangan Usaha Kecil Menengah”,http://www.smecda.com/deputi7/file_Infokop/EDISI%2025/pengemb_UK M.pd 2. http://id.wikipedia.org/wiki/Usaha_Kecil_dan_Menengah
  • 11. i KATA PENGANTAR Alhamdulillahirobbil ‘Alamin segala Puji dan Syukur Penulis Panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, Namun penulis menyadari makalah ini belum dapat dikatakan sempurna karena mungkin masih banyak kesalahan-kesalahan. Shalawat serta salam semoga selalu dilimpahkan kepada junjunan kita semua habibana wanabiana Muhammad SAW, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya, dan mudah-mudahan sampai kepada kita selaku umatnya. Makalah ini penulis membahas mengenai “PENGEMBANGAN USAHA KECIL DAN MENENGAH”, dengan makalah ini penulis mengharapkan agar dapat membantu sistem pembelajaran. Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih atas segala perhatiannya. Raha, Agustus 2013 Penyusun
  • 12. i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................... i DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1 A. Latar Belakang.................................................................................................1 B. Rumusan Masalah............................................................................................1 C. Tujuan..............................................................................................................2 D. Manfaat...........................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3 2.1 Pengertian Filsafat ........................................................................................3 2.2 Filsafat Pendidikan .......................................................................................3 2.3 Esitimologi dan Ontologi ..............................................................................4 2.4 Beberapa Aliran Filsafat Pendidikan ............................................................5 BAB III PENUTUP ............................................................................................8 A. Kesimpulan......................................................................................................8 B. Saran................................................................................................................8 DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................9
  • 13. i MAKALAH PENGEMBANGAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DISUSUN OLEH : NAMA : ZAMRIA JURUSAN : GEOGRAFI SEMESTER : II UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI KELAS RAHA 2013
  • 14. i